Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Periklanan sesungguhnya sudah ada sejak dikenal peradaban manusia dan sudah digunakan sebagai wahana untuk mengkomunikasikan kebutuhan membeli dan menjual berbagai produk barang atau jasa. Periklanan yang dikenal pada saat itu masih dalam bentuk pesan berantai yaitu lewat pengumuman – pengumuman yang disampaikan secara lisan. Tetapi setelah mengenal tulisan manusia pun mulai menggunakan sarana tulisan sebagai alat penyampaian pesan. Bentuk iklan pun mengalami perkembangan yang semula dan relief – relief yang di ukir pada dinding – dinding sampai memakai tanda dan simbol atau papan nama. Bentuk awal periklanan itu sendiri terbatas pada papan – papan nama sederhana yang menunjukan nama sebuah toko, penginapan, restoran. Setelah sistem percetakan ditemukan oleh Gutenberg pada tahun 1450 dan muncul sejumlah surat kabar mingguan iklan semakin sering digunakan untuk kepentingan komersial. (Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, hal. 3 dalam Nugroho, 2010). Menurut Kotler (2005:278) dalam (Nugroho, 2010) upaya periklanan mempunyai beberapa tujuan antara 1

Transcript of Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

Page 1: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Periklanan sesungguhnya sudah ada sejak dikenal peradaban manusia dan

sudah digunakan sebagai wahana untuk mengkomunikasikan kebutuhan

membeli dan menjual berbagai produk barang atau jasa. Periklanan yang

dikenal pada saat itu masih dalam bentuk pesan berantai yaitu lewat

pengumuman – pengumuman yang disampaikan secara lisan. Tetapi setelah

mengenal tulisan manusia pun mulai menggunakan sarana tulisan sebagai alat

penyampaian pesan.

Bentuk iklan pun mengalami perkembangan yang semula dan relief –

relief yang di ukir pada dinding – dinding sampai memakai tanda dan simbol

atau papan nama. Bentuk awal periklanan itu sendiri terbatas pada papan –

papan nama sederhana yang menunjukan nama sebuah toko, penginapan,

restoran. Setelah sistem percetakan ditemukan oleh Gutenberg pada tahun 1450

dan muncul sejumlah surat kabar mingguan iklan semakin sering digunakan

untuk kepentingan komersial. (Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, hal. 3

dalam Nugroho, 2010).

Menurut Kotler (2005:278) dalam (Nugroho, 2010) upaya periklanan

mempunyai beberapa tujuan antara lain: menginformasikan adanya merk

produk di pasaran, membujuk konsumen untuk membeli produk, dan

mengingatkan konsumen terhadap produk. Sedangkan menurut Tjiptono

(2001:139), iklan mempunyai empat fungsi utama yaitu, (1) menginformasikan

kepada khalayak menngenai seluk beluk produk (informative), (2)

mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), (3) menyegarkan

informasi yang telah diterima khalayak (reminding), dan (4) menciptakan

suasana yang menyegarkan sewaktu khalayak menerima atau mencerna

informasi (entertainment).

Agar tujuan dan fungsi iklan tersebut tercapai maka manajer pemasaran

harus memulai dengan mengidentifikasikan pasar sasaran dan motif pembelian.

Kotler (2005:277) dalam (Nugroho, 2010) mengemukakan adanya lima

1

Page 2: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

keputusan utama dalam membuat program periklanan, yang disebutnya dengan

lima M, yaitu: mission, money, message, media, dan measurement.

Pengidentifikasian pasar sasaran dan motif pembelian merupakan salah

satu rangkaian tahapan dari pembuatan iklan. Keberhasilan suatu iklan

bergantung dari keseluruhan langkah – langkah pembuatan iklan tersebut.

Mata kuliah Teknologi Promosi Kesehatan Masyarakat merupakan salah

satu mata kuliah wajib di semester VII. Dimana pada mata kuliah ini

mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu media promotif yang menarik

masyarakat dalam penyampaian pesan – pesan kesehatan.

Iklan merupakan salah satu media promosi yang efektif dalam

penyampaian suatu pesan. Oleh sebab itu, untuk mengetahui bagaimana

tahapan – tahapan pembuatan iklan dilakukan, maka pada makalah ini penulis

membahas bagaimana tahapan – tahapan pembuatan iklan dibuat.

1.2. Tujuan

1. Mengetahui bagaimana proses pembuatan iklan ?

2. Mengetahui alur – alur pembuatan iklan ?

3. Mengetahui bagaimana penyusunan Creative Brief ?

4. Mengetahui bagaiamana strategi penyampaian pesan iklan ?

5. Mengetahui bagaimana menilai kefektivitasan / keberhasilan iklan ?

2

Page 3: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Umum Tahapan Pembuatan Iklan

Pembuatan iklan pada umumnya merupakan serangkaian proses, yang

diawali dari keinginan pengiklan (Produsen) untuk meningkatkan pemasaran

produknya dengan bantuan iklan, kemudian kepala bagian pemasaran, promosi

atau manajer iklan perusahaan tersebut akan menghubungi perusahaan

periklanan (biro iklan) untuk membantunya mempersiapkan program

periklanan dan membuat materi iklan guna mendukung promosi penjualan.

Biro iklan tersebut kemudian akan membantu produsen dalam menyiapkan

kegiatan periklanan (memberikan proposal program periklanan, membuat

materi iklan dan memasang iklan di media). Setelah program dan materi iklan

disetujui, maka biro iklan akan menghubungi pihak media (media massa) untuk

pemuatan / penayangan iklan.

Hal lain yang juga kadang terjadi adalah terbaginya fungsi biro iklan,

dimana biro iklan lebih banyak berfungsi sebagai perancang kreatif (creative

boutique). Disini yang dimaksud adalah biro iklan hanya menjalankan fungsi

perencanaan program serta perancangan dan desain iklan, baik desain visual

maupun rancangan naskah /teks iklan.

Pada tahap pembuatan materi iklan, khususnya untuk iklan yang

membutuhkan banyak sarana dan fasilitas seperti misalnya iklan luar ruang

atau iklan televisi, maka biro iklan tersebut akan menyerahkannya kepada

pihak lain yang disebut rumah produksi (production house).

Rumah produksi adalah perusahaan yang mengkhususkan diri pada

pekerjaan pembuatan materi iklan, biasanya yang dikerjakan adalah pembuatan

materi iklan televisi, radio dan luar ruang (billboard). Pada beberapa rumah

produksi, juga memiliki layanan kreatif dalam bentuk pembuatan desain visual

iklan atau penciptaan lagu iklan (jingle).

Disamping rumah produksi, masih ada beberapa lembaga yang juga

berfungsi mendukung pekerjaan pembuatan iklan, misalnya penyedia model

iklan. Beberapa biro iklan sering memanfaatkan perusahaan-perusahaan

3

Page 4: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

tersebut untuk mempersingkat pekerjaan pencarian model iklan (talent

scouting), seleksi dan pelatihan model iklan hingga pengurusan kontrak kerja

dengan model yang bersangkutan.

Secara sederhana, urutan proses tersebut dapat dilihat pada bagan berikut

ini :

Gambar 2.1. Proses Pembuatan Iklan

Pada tahap berikutnya, proses berlangsung didalam biro iklan, dimana

petugas dari bagian Bina Usaha (account executive) akan menemui pengiklan

untuk membicarakan rencana promosi dan pembuatan iklan. Setelah mendapat

informasi yang diperlukan dari pengiklan. Account Executive akan

mengadakan pertemuan dengan bagian kreatif dan perencana media di biro

iklan.

Pertemuan ini membicarakan berbagai informasi mulai dari rencana

pemasaran (produk, harga, distribusi dan promosi) dan informasi tentang

produk yang diperolehnya dari pengiklan. Dalam pertemuan yang disebut

Brainstorming ini, dibicarakan usulan-usulan sementara dari pihak kreatif dan

media.

Proses selanjutnya yang masih berlangsung di biro iklan adalah pembuatan

rencana program periklanan dan upaya mempersiapkan materi iklan. Program

periklanan dibuat sesuai rencana promosi dari pengiklan dengan penjabaran

dalam bentuk strategi kreatif dan strategi media, lengkap dengan perkiraan

kebutuhan biayanya.

Setelah program selesai disusun, strategi kreatif dijabarkan Jalam bentuk

visualisasi iklan dan penulisan naskah, sedangkan strategi media dituangkan

kedalam bentuk rencana media (pemilihan media dan penjadwalannya. Pada

tahap ini, uga dibuat bentuk tampilan kasar (draft) dari materi iklan yang akan

dibuat.

Hasil penyusunan rencana program periklanan ini kemudian dibicarakan

dalam pertemuan intern antara account executive bagian kreatif dan bagian

4

Pengiklan Biro Iklan Media Periklanan

Page 5: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

media. Apabila masih terdapat kekurangan, rencana program periklanan

tersebut diperbaiki.

Tahap selanjutnya adalah pertemuan antara biro iklan yang diwakili oleh

account executive dengan pengiklan. Pertemuan ini membicarakan usulan

program periklanan serta contoh rancangan materi iklan. apablila pengiklan

setuju dengan apa yang diusulkan, maka biro iklan dapat melangkah kedalam

proses pembuatan materi iklan.

Namun demikian, apabila ada bagian yang tidak disetujui atau ingin

diubah, maka biro iklan akan mengerjakan revisi program atau rancangan

materi iklan. Kemudian, revisi program dan rancangan materi iklan tersebut

kembali dibicarakan dengan pihak pengiklan untuk mendapatkan persetujuan.

Setelah semuanya disetujui, biro iklan akan melaksanakan program yang

telah disusunnya dan mengerjakan materi iklan final. Pihak perencana media

akan menghubungi media massa untuk pemuatan / penayangan iklan dan

menyiapkan tampilan iklan di media periklanan lainnya.

Setelah materi iklan telah selesai dibuat secara keseluruhan dan telah

mendapat persetujuan oleh klien (pihak produsen), materi iklan tersebut akan

diserahkan ke media massa untuk dimuat / ditayangkan dan setelah itu, biro

iklan akan mengajukan penagihan atas seluruh biaya periklanan kepada

pengiklan.

5

Page 6: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

Gambar 2.2. Alur Pembuatan Iklan

6

Pengiklan Marketing Brief Account Executive

Brainstorming

Penyusunan Rencana Kreatif (Visual & Naskah)

Penyusunan Rencana Media (Media Mix, Schedule, Budget)

Proposal Program Periklanan

Internal Meeting (di Biro Iklan)

External Meeting (dengan Pengiklan)

Revisi Program Periklanan

Persetujuan Klien (Pengiklan)

Eksekusi Program(Pembuatan Materi Iklan)

Media Perikalanan

Penagihan Biaya Periklanan(kepada Pengiklan)

Page 7: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

2.2. Tahapan – Tahapan Pembuatan Iklan

Tahapan – tahapan pembuatan iklan terdiri beberapa langkah yang akan

dijelaskan sebagai berikut :

1) Penentuan Strategi Periklanan

Strategi memegang peranan vital dalam penentuan keberhasilan iklan.

Strategi merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan

dan elemen pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta membangun

kepribadian merek dengan jelas dan konsisten. Strategi mewakili jiwa sebuah

merek dan menjadi elemen penting untuk keberhasilan (Roman, Maas &

Nisenholtz, 2005). Strategi iklan harus mampu menjawab pertanyaan dasar

yang dirumuskan dalam 5W + 1H (Suhandang, 2005) yaitu :

What : apa tujuan iklan ?

Who : siapa khalayak yang akan dijangkau ?

When : kapan iklan dipasang ?

Where : dimana iklan dipasang ?

Why : mengapa harus demikian ?

How : bagaimana bentuk iklannya ?

Tujuan dari strategi adalah usaha untuk menciptakan iklan yang efektif,

oleh karena itu selain rumusan pertanyaan 5W + 1H maka pengetahuan yang

cukup tentang produk, persaingan pasar atau kompetitor dan analisis mendalam

tentang konsumen merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar

sebelum merumuskan sebuah strategi.

2) Marketing Brief

Marketing brief merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan

pengetahuan mengenai produk yang akan diiklankan. Informasi mengenai

produk atau jasa yang akan diiklankan, termuat dalam marketing brief yang

dibuat oleh klien. Informasi tersebut biasanya meliputi :

Brand, merupakan penjelasan apakah merek tersebut adalah merek

baru atau merek yang telah lama ada di pasar

7

Page 8: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

Product knowledge, penjelasan singkat tentang fitur yang

terkandung dalam produk

Diferensiasi, keunggulan yang membedakannya dengan kompetitor

Target Audience, yaitu segmentasi yang dimaksud oleh suatu

produk yang akan diiklankan. Kelompok mana yang akan menjadi

target market suatu produk tersebut.

Analisis SWOT (Strategy, Weakness, Opportunity, & Threat),

tujuan mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis suatu produk

yang dibandingkan dengan produk pesaing, serta kondisi dan

kecendrungan pasar.

Kompetitor, produk apa yang menjadi kompetitor dari produk yang

akan diiklankan.

Informasi yang telah didapatkan dari klien tadi harus disesuaikan

dengan informasi yang dicari oleh biro iklan. Informasi – informasi

tambahan tersebut dapat diperoleh dari berbagai pihak. Dapat dilakukan

riset pribadi dalam skala kecil: ke pasar, toko, supermarket untuk melihat

bagaimana produk tersebut di pasaran. Wawancaralah konsumen pemakai,

bagaimana komentar mereka. Jika mereka puas, tanyalah apa yang

menyebabkan puas. Jika mereka tidak puas, tanyalah mengapa tidak puas.

3) Penyusunan Creative Brief

Setelah marketing brief yang dibuat oleh iklan dan berdasarkan research

oleh biro iklan maka disusunlah creative brief. Creative brief merupakan

rangkuman yang terdiri dari penjabaran strategi untuk menstimulasi tujuan

yang besar. Creative brief merupakan jembatan strategi dengan kreativitas

perikalanan, yang mewakili situasi sekarang, kompetisi, kondisi pasar dan

pertimbangan media. Creative brief menjadi strategi hidup dan memberikan

pandangan penting bagi tim kreatif untuk menetapkan strategi dan menentukan

ide penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat kampanye periklanan.

Hal – hal yang biasanya terdapat di dalam creative brief ini diantaranya

sebagai berikut :

8

Page 9: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

a. Gambaran Proyek

Klien : data diri yang otentik tentang klien, meliputi nama,

alamat, nomor telepon, dan sebagainya.

b. Ruang Lingkup

Usaha : data umum tentang usaha yang dijalankan klien

Produk : apa yang dihasilkan dari klien

Batas waktu : Setelah batas waktu diketahui, dapat dengan

mudah disusun jadwal terhadap proyek

c. Tim Kerja

Account Executive : wakil dari Departemen Layanan Klien

Creative Director : Pengarah Kreatif, pemimpin departemen Kreatif

Copywriter : Penulis naskah iklan

Art Director : perencana tampilan visual yang dikolaborasikan

dengan teks

d. Keterangan Produk

Bentuk promo : penjelaskan tentang benda promo yang dikehendaki

seperti iklan media cetak, iklan radio, iklan televisi, kalender, dsb.

Non fisik : penjelasan mengenai kekuatan non fisik yang

hendak ditonjolkan demi keberhasilan sebuah iklan. Misalnya,

gengsi, kebanggaan kelompok, kesan intelektualitas, selera rasa

yang tinggi, dsb.

Fisik : penjelasan mengenai kekuatan fisik yang terdapat

pada produk dandisepakati akan dikampayekan. Misalnya :

kekuatan, masa usia pakai yang lama, anti karat, anti bocor, tanpa

bahan pengawet, dsb.

Positioning : posisi produk di tengah banyaknya komunikasi

iklan

Diferensiasi : ciri khas produk yang membedakan dengan produk

lain

Arah pasar : arah pasar yang hendak disasar, regional, nasional,

internasional

9

Page 10: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

Selling point : kelebihan produk yang membedakannya dengan

konpetitor

e. Konsumen

Rasional : alasan logis konsumen menggunakan produk: nilai

guna, waktu penggunaan yang tepat

Emosional : alasan emosi konsumen menggunakaan produk:

kebanggaan, ekslusifitas, keingginan untuk dihargai, kepercayaan

diri, dan sebagainya

Target audience : kelompok sasar yang hendak dituju oleh promosi

yang dijalankan

Strategi pendekatan : penentuan strategi didasarkan pada reaserch:

apakah akan dari aspek emosional atau rasional.

Cara komunikasi : konsep komunikasi tampilan iklan, baik dari

sudut desain, visual, layout, tipografi, gaya bahasa seperti apa yang

yang akan dipakai.

Tema : tema kreatif yang akan dikembangkan dalam

penciptaan sebuah iklan

4) Penentuan Pesan

Pesan dari suatu iklan merupakan hal yang sangat penting, hal ini

disebabkan karena pesan dapat menentukan keberhasilan dari suatu iklan.

Pesan yang disampaikan tentunya harus sesuai dengan sasaran dan tujuan yang

ingin dicapai, oleh karena itu pesan dari suatu iklan haruslah efektif sehingga

konsumen memahami dari pesan yang ingin disampaikan olehiklan tersebut.

Ada banyak strategi pendekatan dalam menganalisis sebuah produk untuk

menemukan pesan apa (what to say) yang ingin disampaikan kepada

konsumen. Pemilihan strategi yang terbaik adalah tergantung dari produk,

kompetitor dan target market. Beberapa strategi tersebut diantaranya :

a. Brand

Brand merupakan bentuk – bentuk asosiasi yang menghubungkan suatu

produk dengan gagasan tertentu yang melekat pada benak orang. Dewi (2005:

14) dalam Nugroho (2012) menyebutkan bahwa brand adalah ide, kata, desain,

10

Page 11: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

desain grafis atau suara/bunyi yang menyimbolkan produk, jasa, dan

perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut. Semua aspek ini

menerbitkan asosiasi khusus dalam benak konsumen, misalnya tentang kualitas

produk, makna simbolis yang terkandung dalam pengalaman emosional dan

psikologis yang dialami konsumen dalam bersentuhan dengan brand tersebut.

Pengiklan dan biro iklan harus memahami bahwa konsumen dalam

mengkonsumsi suatu produk, sebenarnya untuk memenuhi suatu kebutuhan

fungsional, emosional, atau keduanya. Masalah mengapa dan bagaimana

konsumen mengkonsumsi suatu produk harus diketahui oleh pengiklan dan

biro iklan. Misalnya orang membeli kosmetik tidak sekedar untuk kecantikan

diri, tetapi sebagai sarana sumber kepercayaan diri. Orang membeli rokok

tidak untuk kebutuhan fisik seperti halnya makan, tetapi untuk gaya hidup dan

nilai tambah kejantanan seorang pria.

Biro iklan dengan pengiklan akan menentukan aspek mana dari motivasi

pembeli dan makna simbolis dari produk yang dijadikan dasar utama

kampanye iklan tersebut. Iklan inilah yang kemudian mengkomunikasikan hal

tersebut dan membangun hubungan yang konsisten antara brand dan berbagai

emotional appeal dan simbolic values-nya.

Suatu brand image dibangun dengan menciptakan citra dari suatu produk.

Konsumen bersedia membayar lebih tinggi dan menganggapnya berbeda

karena brand ini memancarkan asosiasi citra tertentu. Para perancang image

dari brand berusaha memenuhi hasrat konsumen untuk menjadi bagian dari

kelompok sosial tertentu yang lebih besar dan dipandang terhormat oleh orang

lain, atau untuk mendefinisikan diri menurut citra yang diinginkannya.

Brand image menjadi pilihan pada saat persaingan sudah menjadi taraf

dimana produk-produk yang ditawarkan sudah tidak lagi memiliki perbedaan

yang berarti. Perlu diingat bahwa strategi ini dapat ditempuh jika kualitas

produk sudah mengalami paritas. Iklan adalah satu hal yang penting untuk

kampanye brand. Jadi bagi iklan brand adalah panglima. Kampanye iklan yang

efektif bisa membentuk citra produk misalnya dengan mengasosiasikan suatu

brand dengan golongan konsumen tertentu (orang pintar minum Tolak Angin),

atau dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat, misalnya Susu

11

Page 12: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

Bendera, memanfaatkan kekhasan perbedaan budaya untuk persatuan, iklan

Filma dengan sejernih akal sehat. Bahkan iklan suatu brand tertentu bisa

menjadi pembeda utama yang membuat suatu produk berbeda dari produk lain

yang sejenis.

b. Postitioning

Positioning merupakan suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu

produk, brand, perusahaan, atau individu dalam alam pikiran konsumen. Usaha

ini merupakan langkah penting untuk merebut perhatian pasar karena situasi

masyarakat di pasar sudah over communicated.

Untuk berhasil dalam masyarakat yang sudah jenuh dengan berbagai merk

produk serta sudah demikian banyaknya aneka ragam periklanan, kita harus

menciptakan posisi dalam pikiran atau benak konsumen. Posisi di sini tidak

hanya mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri,

melainkan juga para pesaingnya. Kita harus menjadi yang pertama masuk

dalam benak pikiran konsumen.

Posisioning berkaitan dengan persaingan. Jadi, persoalannya adalah

bagaimana pengiklan dan biro iklan memposisikan produk di antara para

pesaing. Dalam hal ini positioning dapat diciptakan dengan menggunakan

asosiasi tertentu, misalnya: gaya hidup, kelas sosial, kedudukan profesional,

sifat tertentu, dll yang mampu membedakannya dengan pesaing.

Dalam strategi positioning benak konsumenlah yang menjadi medan

perang. Positioning merupakan pernyataan yang bisa menghasilkan keunggulan

di benak orang yang ingin dituju. Maka dalam menciptakan positioning ada

empat acuan yang harus diperhatikan (Kartajaya, 2004 : 14) yaitu :

Positioning harus dipersepsi secara positif oleh konsumen dan

menjadi reason to buy.

Positioning mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif

produk atau perusahaan

Positioning harus bersifat unik sehingga dapat dengan mudah

mendeferensiasikan diri dengan pesaing

Berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan.

12

Page 13: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

Jadi, sebenarnya posisioning diciptakan untuk mendukung pembentukan

citra produk sehingga sangat berkaitan dengan brand dari produk tersebut.

Terdapat beberapa strategi untuk menciptakan positioning suatu produk,

diantaranya :

Penonjolan Karakteristik Produk

Pengiklan memilih satu di antara sekian unsur produk yang dapat

ditonjolkan. Misalnya teh botol tidak diposisikan sebagai minuman

teh yang panas, namun diposisikan sebagai minuman ringan yang

sama dengan cola. Sehingga teh botol bukanlah teh yang harus

diminum pada saat minum teh di sore hari, tetapi minuman tepat

untuk perjalanan, untuk minuman penutup setelah makan.

Penonjolan Harga

Pengiklan memilih harga murah sebagai hal yang akan ditonjolkan.

Misalnya iklan nyamuk Hit sedari awal hingga kini selalu

mengusung posisi sebagai obat nyamuk yang murah. Tentu saja

pengiklan maupun biro iklan harus berhati-hati dengan strategi

penonjolan harga ini karena untuk konsumen, harga sering

diasosiasikan dengan mutu.

Penonjolan Kegunaan

Suatu produk dikaitkan dengan kegunaan khusus. Misalnya

bererapa obat batuk, flu, deman, dan sakit kepala sebenarnya

mengandung komposisi yang relatif sama. Namun, obat Paramex

memposisikan diri sebagai obat sakit kepala, Konidin dan Woods

sebagai obat batuk, Decolden sebagai obat flu.

Positioning Menurut Pemakainya

Suatu produk dikaitkan dengan pemakai dari produk tersebut.

Misalnya iklan sabun Lux dengan memposisikan diri bahwa produk

ini dipakai oleh bintang film kondang dunia Sophia Laurens, brand

yang terbentuk untuk sabun Lux adalah sabunnya bintang film.

Positioning dengan Menggunakan Simbol – Simbol Budaya

Simbol yang dijadikan identifikasi ini memiliki arti penting bagi

konsumen. Simbol ini tidak digunakan oleh posisioning pesaing.

13

Page 14: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

Misalnya produk Mustika Ratu diposisikan sebagai produk yang

mewarisi budaya Kraton di Jawa.

5) Pemilihan Cara Penyampaian Iklan

Tahapan selanjutnya yaitu menentukan cara untuk menyampaikan iklan

kepada audiens. Tahap ini biasanya dilakukan melalui proses brainstorming

oleh para tim kreatif dengan menggunakan strategi tertentu. Berikut beberapa

pendekatan / strategi dalam penyampaian iklan :

Plesetan, orang tertawa ketika mendengar plesetan karena

relevansinya. Relevansi dalam konteks ini mengacu pada kata

aslinya yang kemudian diplesetkan.

Visual produk, penggantian sebuah visual dengan visual lainnya.

Mengganti secara keseluruhan, ukurannya atau salah satu elemen.

Headline atau tipografi, visual berbentuk susunan kata dari headline

atau tipografi yang memuat makna tertentu.

Logo, menjadikan elemen logo sebagai sumber ide dalam

menyampaikan pesan periklanan.

Makna ganda, sebuah simbol yang dihadirkan untuk mewakili dua

benda atau dua hal sekaligus.

Tokoh sebagai endorser, penggunaan orang terutama yang menjadi

public figure dalam penyampaian pesan.

Fungsi produk, memindahkan fungsi dari suatu produk pada hal

yang bersifat positif untuk menambah dramatisasi dari benefit

produk tersebut.

Product Shoot, pengambilan gambar berkonsentrasi pada produk

Pendekatan Budaya, penggunaan bentuk budaya lokal untuk

menyampaikan pesan penjualan

Emotional Selling Proposition, para peneliti iklan telah mengenal

secara baik bahwa iklan yang berpengaruh secara positif pada

“perasaan dan emosi” target, dapat sangat sukses untuk produk dan

situasi tertentu. Oleh karena itu tren ke depan iklan diarahkan pada

emosi (Suyanto, 2004).

14

Page 15: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

6) Presentasi di Hadapan Klien

Dalam sebuah biro iklan, langkah terakhir yang dilakukan adalah

presentasi di hadapan pengiklan untuk memperoleh persetujuan. Apabila telah

disetujui, rancangan iklan tersebut diproduksi dan dipublikasikan melalui

media-mesia yang telah ditetapkan.

7) Evaluasi Efektivitas Iklan

Suatu iklan dapat dikatakan efektif, apabila tujuan dari periklanan tersebut

dapat tercapai atau terlaksana. Purnama (2001 : 159) dalam (Berliani, 2011)

menyatakan bahwa : “Tujuan dari pembuatan iklan harus dapat

menginformasikan, membujuk dan mengingatkan pembeli tentang produk yang

ditawarkan oleh perusahaan melalui media iklan tersebut”.

Kegiatan iklan harus dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas, mudah

dipahami, dan akurat dan tepat pada sasarannya. Berbagai keputusan dan

kegiatan perusahaan hanya efektif bila didasarkan atas informasi yang tepat.

Periklanan juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan

(comprehensiveness), kepaduan (unity) dan konsistensi. Menurut Subroto

(2008:76) dalam (Berliani, 2011) efektivitas iklan dapat diukur dengan tiga hal

yaitu communicator, execution, dan brand.

a. Communicator

Communicator berbicara tentang figure yang digunakan utuk

mengkomunikasikan produk dan ini tidak selalu orang tetapi bisa figure

lain seperti binatang atau kartun. Dalam tahap inilah pilihan antara artis

atau bukan artis muncul. Penggunaan artis memiliki kelebihan untuk

familiarity-nya, sehingga produk produk baru mudah sekali diingat.

Tetapi ada risiko menggunakan artis sebagai communicator, yaitu

menenggelamkan produk karena communicatornya lebih menonjol.

b. Execution (Eksekusi)

Eksekusi merupakan tahap penting dalam penentuan gambar, warna,

huruf, perpindahan frame, jalan cerita, dan lain – lain. Eksekusi juga

sangat menentukan keberhasilan iklan karena akan diresponse langsung

oleh audience.

15

Page 16: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

c. Brand (Merk)

Ketika melihat sebuah iklan, kon¬sumen memiliki pandangan tertentu

terhadap produk yang dilklankan. Melihat iklan shampoo misalnya

penonton akan dibawa pada suatu pemikiran bahwa shampoo tersebut

bisa membuat rambut menjadi hitam sehing¬ga kulit wajah yang sama

menjadi lebih putih. Respon terhadap produk ini penting karena

sebenarnya disinilah kunci keber¬hasilan iklan, yakni mengubah

attitude au-diencenya tentang produk yang diiklankan.

Ketiga jenis respons tersebut bermuara pada dua hal yakni ad likability,

yakni tingkat kesukaan pada iklan dan product likabi¬lity, yakni tingkat

kesukaan pada produknya sendiri. Dua likability ini akhirnya bermuara pada

preferensi dan buying intention. Dengan demikian performance iklan tidak

cukup kalau hanya mendapatkan ad-¬likeability dan tidak bisa mendapatkan

product likability.

16

Page 17: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Periklanan sesungguhnya sudah ada sejak dikenal peradaban manusia dan

sudah digunakan sebagai wahana untuk mengkomunikasikan kebutuhan

membeli dan menjual berbagai produk barang atau jasa. Periklanan mempunyai

beberapa tujuan antara lain: menginformasikan adanya merk produk di pasaran,

membujuk konsumen untuk membeli produk, dan mengingatkan konsumen

terhadap produk.

Pengidentifikasian pasar sasaran dan motif pembelian merupakan salah

satu rangkaian tahapan dari pembuatan iklan. Keberhasilan suatu iklan

bergantung dari keseluruhan langkah – langkah pembuatan iklan tersebut.

Tahapan – tahapan pembuatan iklan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Penentuan Strategi Periklanan

2) Marketing Brief

3) Penyusunan Creative Brief

4) Penentuan Pesan

5) Pemilihan Cara Penyampaian Iklan

6) Presentasi di Hadapan Klien

7) Evaluasi Efektivitas Iklan

3.2. Saran

Untuk menghasilkan suatu iklan yang efektif maka diperlukan kematangan

dari setiap tahapan – tahapan pembuatannya, yaitu dari tahap awal maupun

sampai tahap akhir pembuatan. Selain itu unsur – unsur yang terkait dalam

pembuatan iklan baik dari pihak klien, biro iklan, dan lain – lain harus saling

bekerja sama dalam pembuatan iklan tersebut. Sehingga iklan yang dihasilkan

akan mengenai sasaran dan tujuan dari iklan tersebut pun tercapai.

17

Page 18: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

DAFTAR PUSTAKA

Adji, Peni. 2008. Belajar Iklan : Proses Kreatif Pembuatan Iklan. Artikel.

http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/03/belajar-iklan-proses-

kreatif-pembuatan.html. Diakses tanggal : 20 September 2013.

Ardha, Berliani. 2011. Modul Manajemen Periklanan. Jakarta : Fakultas Ilmu

Komunikasi Universitas Mercu Buana.

http://xa.yimg.com/kq/groups/23378711/1254425382/name/MODUL+MA

NAJEMEN+PERIKLANAN+4.doc. Diakses tanggal : 20 September 2013.

Avina, Diyah Ayu Amalia. 2012. Proses Pembuatan Iklan. Malang: Fakultas

Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

http://avina.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/Proses-pembuatan-iklan.pdf.

Diakses tanggal : 20 September 2013.

Madjadikara, Agus S. 2004. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka

Nugroho, Agung Tri. 2010. Proses Produksi Dalam Pembuatan Iklan Luar Ruang

(Outdoor) Di Media Artha Advertising. Tugas Akhir. Surakarta : Fakultas

Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

http://eprints.uns.ac.id/9246/1/157162408201009031.pdf. Diakses

tanggal : 20 September 2013.

Nugroho. Widyo. 2012. Strategi Kreatif Pembuatan Iklan. Jakarta : Universitas

Gunadarma.http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia/

download.php?file=mdul3.doc. Diakses tanggal : 20 September 2013.

Sutherland, Max & Alice K. Sylvester. 2005. Advertising and The Mind of The

Consumer : Bagaimana Mendapatkan Untung Berlipat Lewat Iklan yang

Tepat. Penerjemah : Setia Bangun. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

Zaki, Ahmad. 2009. Strategi Iklan : Teori Pesan & Kreativitas. Artikel.

http://emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/strategi-iklan-teori-pesan-

kreatifitas. Diakses tanggal : 20 September 2013.

18

Page 19: Makalah - Tahap Pembuatan Iklan

19