Tahap Audit & Perencanaan Audit

9
Nama : Ellen Fatmalissya NIM : F1314037 Kelas : A (S1 Transfer Akuntansi) Mata Kuliah : Pengauditan Manajemen Sektor Publik TUGAS RINGKASAN MATERI KULIAH KE-3 Tahap Pengauditan dan Perencanaan Audit A. TAHAP PENGAUDITAN Siklus audit kinerja menggambarkan tahapan atau urutan kegiatan yang harus dilalui dalam suatu audit kinerja. Meskipun tidak ada keseragaman mengenai tahapan dan istilah dalam proses audit kinerja antara lembaga audit yang satu dengan lainnya, tujuan dan kegiatan dari setiap tahap adalah sama. Sebagai patokan, proses audit kinerja paling tidak mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanakan, dan tindak lanjut. 1. Perencanaan Tingkat Tim : Survei Pendahuluan Tujuan utama survei pendahuluan untuk memperoleh informasi yang bersifat umum mengenai semua bidang dan aspek serta kegiatan dan kebijakan dari entitas yang diaudit, dalam waktu yang relatif singkat. Hasilnya berguna untuk memberikan pertimbangan mengenai perlu atau tidaknya audit dilanjutkan ke tahap pengujian terinci. Apabila dipandang perlu, informasi yang diperoleh berguna sebagai dasar untuk menyusun program terinci. Sebaliknya jika tidak dilanjutkan, maka hasil survei digunakan untuk menyusun alasan audit selesai (tidak berlanjut ke tahap berikutnya). 1 Siklus Audit Kinerja International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) Perencanaan Pelaksanaan Tindak Lanjut Office of Auditor General (OAG) Perencanaan dan Pelaksanaan Pelaporan Tindak Lanjut Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan I Gusti Agung Rai Perencanaan Tingkat Tim Pelaksanaan Tindak Lanjut

description

Audit Kinerja Sektor PublikBab 6, 7, 8

Transcript of Tahap Audit & Perencanaan Audit

Nama:Ellen FatmalissyaNIM:F1314037Kelas:A (S1 Transfer Akuntansi)Mata Kuliah:Pengauditan Manajemen Sektor Publik

TUGAS RINGKASAN MATERI KULIAH KE-3Tahap Pengauditan dan Perencanaan Audit

A. TAHAP PENGAUDITAN

Siklus audit kinerja menggambarkan tahapan atau urutan kegiatan yang harus dilalui dalam suatu audit kinerja. Meskipun tidak ada keseragaman mengenai tahapan dan istilah dalam proses audit kinerja antara lembaga audit yang satu dengan lainnya, tujuan dan kegiatan dari setiap tahap adalah sama. Sebagai patokan, proses audit kinerja paling tidak mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanakan, dan tindak lanjut.

1. Perencanaan Tingkat Tim : Survei PendahuluanTujuan utama survei pendahuluan untuk memperoleh informasi yang bersifat umum mengenai semua bidang dan aspek serta kegiatan dan kebijakan dari entitas yang diaudit, dalam waktu yang relatif singkat. Hasilnya berguna untuk memberikan pertimbangan mengenai perlu atau tidaknya audit dilanjutkan ke tahap pengujian terinci. Apabila dipandang perlu, informasi yang diperoleh berguna sebagai dasar untuk menyusun program terinci. Sebaliknya jika tidak dilanjutkan, maka hasil survei digunakan untuk menyusun alasan audit selesai (tidak berlanjut ke tahap berikutnya).

2. Pelaksanaan (Pengujian Terinci)Arahan mengenai apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, yang diberikan oleh survei pendahuluan, dituangkan dalam program pengujian terinci. Sehingga efisiensi dan efektivitasnya sangat ditentukan oleh hasil survei pendahuluan.Tujuan utama pengujian terinci yaitu :a. menilai apakah kinerja entitas yang diaudit sesuai dengan kriteria;b. menyimpulkan apakah tujuan-tujuan audit tercapai;c. mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki kinerja entitas yang diaudit, yang akan dituangkan dalam rekomendasi kepada auditee.Laporan audit berfungsi untuk mengkomunikasikan hasil audit kepada semua tingkat organisasi auditee maupun lembaga legislatif yang memberikan mandat. Tujuan penyusunan laporan adalah untuk menghindari salah tafsir antara auditor dan auditee, memudahkan pelaksanaan tindak lanjut dan sebagai salah satu alat pengendali sosial.

3. Tindak Lanjut Hasil AuditTujuan utama tindak lanjut audit adalah untuk meyakinkan auditor bahwa auditee telah memperbaiki kelemahan yang telah diidentifikasi. Tahapan kegiatan tindak lanjut meliputi : a. pemutakhiran (update) informasi, b. tindak lanjut di kantor, dan c. tindak lanjut di lapangan.

B. PERENCANAAN AUDIT KINERJA : SURVEI PENDAHULUAN

1. Pemahaman atas Entitas yang Diaudita. Manfaat Memahami Entitas yang DiauditPemahaman yang objektif dan komprehensif sangat penting untuk : mempertajam tujuan audit serta mengidentifikasi isu-isu kritis dan penting sehingga audit dapat terlaksana secara lebih ekonomis, efisien, dan efektif; membantu mencegah dihasilkannya temuan yang menyesatkan (misleading).

b. Entry Meeting : Langkah Awal yang StrategisDalam melaksanakan pertemuan pertama kali dengan auditee (entry meeting), auditor harus mampu membangun kesamaan persepsi dengan auditee agar terjalin kerjasama yang baik. Dengan demikian diharapkan auditee akan banyak membantu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan selama proses audit. Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai program dan kegiatan entitas, maka dilakukan diskusi dengan manajemen terkait.

c. Informasi yang Diperlukan Untuk Memahami EntitasBeragam informasi harus dipilih auditor dalam waktu yang relatif singkat untuk memperoleh pemahaman yang memadai, yaitu meliputi :1) Gambaran umum entitasGambaran umum entitas adalah segala informasi terkait dengan entitas yang memberikan gambaran secara utuh mengenai entitas, mencakup hal-hal berikut : visi, misi, dan strategi entitas; peraturan terkait (legal mandate); kebijakan-kebijakan yang ditetapkan entitas; lingkungan internal, eksternal, dan pihak terkait (stakeholders); tugas pokok dan fungsi entitas; struktur organisasi; anggaran dan realisasi; petunjuk pelaksanaan internal dan pedoman operasional yang ada; uraian tentang sistem informasi manajemen; key performance indicators (KPI) yang digunakan; catatan entitas yang berupa notulen rapat pimpinan/manajemen; hasil-hasil diskusi dengan manajemen dan stakeholders; hasil evaluasi dan laporan audit internal entitas; evaluasi program entitas dan rencana audit internal; serta hasil audit terdahulu.2) Pemahaman atas input, proses, dan output entitasPemahaman proses bisnis ini merupakan sasaran pokok karena langsung berkaitan dengan evaluasi terhadap aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas sebagai interaksi antara input, proses, dan output. Tujuannya agar auditor dapat memahami proses pelayanan yang diberikan oleh entitas, sumber daya yang digunakan sebagai input, bagaimana sumber daya diproses untuk menghasilkan output, serta output barang/jasa apa yan dihasilkan. Selain itu juga memudahkan auditor untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan timbul dan akibatnya.3) Informasi lainInformasi penting lain untuk melengkapi, antara lain : Pendapat publik yang direfleksikan dalam keputusan-keputusan atau risalah-risalah sidang/rapat DPR/DPRD; Hasil studi oleh industri, profesional, atau kelompok lain yang berkepentingan; Informasi lain yang diperoleh dari koordinasi antar departemen; Hasil-hasil penelitian akademis; Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh negara lain; Hasil liputan media massa.Untuk memahami entitas, salah satu caranya yaitu dengan memahami sistem pengendalian internal (pengendalian manajemen). Dimana tujuan pengendalian internal meliputi : efektivitas dan efisiensi operasi; kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan; serta keandalan laporan keuangan.Komponen Sistem Pengendalian Internal (SPI) menurut COSO yaitu :a) Lingkungan Pengendalian kondisi lingkungan organisasi yang menetapkan corak suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya.b) Penilaian Risiko evaluasi atas faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi.c) Aktivitas Pengendalian kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa tindakan diidentifikasi untuk mengelola risiko dilaksanakan secara tepat waktu.d) Informasi dan Komunikasi proses untuk meyakinkan bahwa informasi yang relevan diidentifikasi dan dikomunikasikan secara tepat waktu.e) Pemantauan proses untuk menentukan apakah pengendalian internal dirancang secara memadai dan dilaksanakan secara efektif dan adaptif.

d. Prosedur dan Teknik Pengumpulan Informasi1) Wawancara (interview) dengan manajemen dan staf kunci;2) Review perundang-undangan, peraturan dan kebijakan, pengarahan-pengarahan, serta dokumen-dokumen;3) Review laporan kinerja entitas serta laporan rencana kerja dan prioritasnya;4) Review fisik terhadap fasilitas-fasilitas yang dimiliki entitas;5) Menelusuri sistem dan prosedur pengendalian;6) Analisis terhadap hubungan antara pemanfaatan sumber daya dan hasilnya;7) Mengidentifikasi risiko entitas;8) Review atas laporan-laporan audit dan studi yang telah dilakukan sebelumnya;

e. Cara Penyajian InformasiBerbagai cara penyajian informasi yaitu uraian tertulis, fotokopi dokumen, rekaman pita kaset, pemotretan, dan model/grafik, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Penyajian bentuk model memiliki lebih banyak kelebihan dibanding model yang lain, beberapa jenis model antara lain :1) Model akuntansi keuangan (financial accounting model),2) Model bagan organisasi (organization chart model),3) Model bagan alir (flowchart model),4) Model sistem pengendalian (control system model),5) Model input-proses-output (input-process-output model).

f. Panduan Dalam Memilih Cara Menguraikan InformasiPemilihan cara ini bergantung pada keadaan dan beberapa pertimbangan berikut :1) Uraian tertulis lebih tepat untuk menyampaikan informasi yang bersifat analitis;2) Fotokopi dokumen lebih tepat jika auditor menganggap bahwa informasi yang ada sudah mewakili dan tidak perlu penjelasan terlalu banyak;3) Rekaman lebih sesuai jika auditor memiliki waktu singkat, sedangkan ia ingin memperoleh seluruh informasi, dan cara ini juga dapat menghindari kealpaan atas hal-hal penting untuk diingat kembali;4) Potret atau pengambilan gambar kondisi fisik lebih sesuai untuk menggambarkan tata urutan dan dapat disajikan langsung dalam laporan audit. g. Laporan atas Pemahaman Entitas dan LingkungannyaLaporan untuk mendokumentasikan pemahaman atas entitas, mencakup :1) Tujuan entitas,2) Hubungan akuntabilitas,3) Sumber daya,4) Proses manajemen,5) Tujuan kinerja,6) Program dan operasi, dan lingkungan eksternal.

2. Identifikasi Area Kuncia. Pengertian Area KunciArea kunci (key area) adalah area, bidang, atau kegiatan yang menjadi fokus audit dalam entitas.

b. Manfaat Identifikasi Area KunciPemilihan area kunci yang tepat memungkinkan penggunaan sumber daya audit secara lebih efisien dan efektif karena dapat memfokuskan sumber daya pada area audit yang memiliki nilai tambah yang maksimum.

c. Pendekatan Untuk Identifikasi Area KunciPenentuan area kunci berdasarkan faktor pemilihan yang terdiri atas :1) Risiko manajemenPendekatan audit berbasis risiko (risk based audit approach) merupakan pendekatan dengan menggunakan analisis risiko untuk menentukan area penting yang seharusnya menjadi fokus audit. Dalam audit kinerja pendekatan ini lebih ditekankan pada risiko yang ditanggung manajemen terkait dengan aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas (3E).2) SignifikansiSignifikasi area audit terkait dengan dampak yang dihasilkan area tersebut terhadap objek audit secara keseluruhan. Penentuannya merupakan penilaian profesional seorang auditor dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti : Materialitas keuangan faktor ini didasarkan pada penilaian total nilai kekayaan entitas, pengeluaran tahunan, dan/atau penerimaan tahunan. Batas kritis keberhasilan menunjukkan pentingnya suatu area dalam menentukan keberhasilan suatu entitas. Visibilitas berkaitan erat dengan dampak eksternal dari kegiatan tersebut.3) Dampak auditMerupakan nilai tambah dari audit kinerja yakni perubahan atau perbaikan yang dapat meningkatkan 3E. Beberapa kemungkinan dampak audit terkait : Aspek ekonomi, Aspek efisiensi, Aspek efektivitas, Peningkatan perencanaan, pengendalian, dan manajemen, Peningkatan akuntabilitas, Peningkatan mutu pelayanan.4) AuditabilitasAuditabilitas berkaitan dengan kemampuan tim audit untuk melaksanakan audit sesuai dengan standar profesi. Dalam menilai faktor-faktor pemilihan tersebut, auditor dapat melakukan pembobotan berdasarkan pertimbangan profesionalnya (professional judgement) kemudian dapat ditentukan area kunci yang akan menjadi fokus audit.

3. Penetapan Tujuan dan Lingkup Audit .dst, akan dibahas pada bab/pertemuan berikutnya.

6