Tabel RKL

11
RKL Tabel 5.1. Ringkasan Rencana Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo, Solo-Mantingan, Mantingan-Ngawi, Ngawi-Kertosono No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Pengelolaan Waktu/Perioda Pengelolaan Institusi Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Negatif Pengembangan Dampak Positif Pelaksana Pengawas Pelaporan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 RUAS YOGYA-SOLO TAHAP PRA-KONSTRUKSI 1 Rencana pembangunan jalan tol ruas Yogya-Solo Tataguna lahan Surplus produksi pa-ngan 79% Menjaga agar konversi lahan menjadi jlan tol yang dilakukan tidak menyebab-kan penurunan produksi pangan Menjaga fungsi irigasi yang terpotong jalan tol; Pembayaran harga tanah berdasarkan musyawarah. Ds. Purwomartani (2+071, 2++62), Selomartani (5+120), Tamanmartani (6+198, 6+382), Selodiran (9+009), Nangsri (10+821) Gumul (12+852) Manjung (17+940, 20+076) Selama periode pra-konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI Yogyakarta dan Jawa Tengah Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI Yogyakarta dan Jawa Tengah Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali 2 Sosialisasi publik dan pembebasan lahan Persepsi masyarakat Prosentase masyarakat yang menerima dan menolak proyek Membangun simpati dan dukungan masyarakat atas rencana proyek memaparkan kegiatan secara transparan, jelas dan akurat; melibatkan tokoh masuyarakat dalam setiap keputusan; mengatur mekanisme nilai penggantian yang tidak menim-bulkan kecemburuan sosial; dalam proses penggantian menge- depankan nilai kewajaran; mengakomodir masukan masya-rakat dalam menetapkan nilai penggantian tanah; Mempertimbangkan biaya sosial yang dikeluarkan masyarakat dalam proses pembebasan lahan; Nilai penggantian lahan me-mungkinkan masyarakat membeli lahan baru. Menghindari proses bertele-tele yang memungkinkan spekulan masuk; Desa-desa yang dilalui jalan tol (daftar wilayah yang dilalui jalan tol) Selama periode pra-konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI Yogyakarta dan Jawa Tengah Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI Yogyakarta dan Jawa Tengah Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali 3 Sosialisasi publik dan pembebasan lahan Dinamika sosial Tidak sampai terjadi konflik sosial di masyarakat Mencegah timbulnya kegiatan spekulan tanah Mencegah terjadinya konflik sosial dimasyarakat Sosialisasi rencana rute yang akan dilalui jalan tol Instansi pemerintah menyarankan kepada warganya untuk tidak menjual tanah saat ini Setelah RKL disetujui oleh Komisi AMDAL Pusat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI Yogyakarta dan Jawa Tengah Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI Yogyakarta dan Jawa Tengah Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali TAHAP KONSTRUKSI 1 Kegiatan penggalian Perubahan Perubahan Menjaga Melakukan penghijauan Areal yang ditimbun Setelah RKL Badan Pengatur KLH KLH Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 2

description

eia

Transcript of Tabel RKL

Page 1: Tabel  RKL

RKL

Tabel 5.1. Ringkasan Rencana Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo, Solo-Mantingan, Mantingan-Ngawi, Ngawi-Kertosono

No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan

Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda

Pengelolaan

InstitusiPencegahan dan Penanggulangan

Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif

Pelaksana Pengawas Pelaporan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12RUAS YOGYA-SOLOTAHAP PRA-KONSTRUKSI1 Rencana pembangunan jalan

tol ruas Yogya-SoloTataguna lahan Surplus produksi pa-

ngan 79%Menjaga agar konversi lahan menjadi jlan tol yang dilakukan tidak menyebab-kan penurunan produksi pangan

Menjaga fungsi irigasi yang terpotong jalan tol;

Pembayaran harga tanah berdasarkan musyawarah.

Ds. Purwomartani (2+071, 2++62), Selomartani (5+120), Tamanmartani (6+198, 6+382), Selodiran (9+009), Nangsri (10+821) Gumul (12+852) Manjung (17+940, 20+076)

Selama periode pra-konstruksi

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

2 Sosialisasi publik dan pembebasan lahan

Persepsi masyarakat

Prosentase masyarakat yang menerima dan menolak proyek

Membangun simpati dan dukungan masyarakat atas rencana proyek

memaparkan kegiatan secara transparan, jelas dan akurat;

melibatkan tokoh masuyarakat dalam setiap keputusan;

mengatur mekanisme nilai penggantian yang tidak menim-bulkan kecemburuan sosial;

dalam proses penggantian menge-depankan nilai kewajaran;

mengakomodir masukan masya-rakat dalam menetapkan nilai penggantian tanah;

Mempertimbangkan biaya sosial yang dikeluarkan masyarakat dalam proses pembebasan lahan;

Nilai penggantian lahan me-mungkinkan masyarakat membeli lahan baru.

Menghindari proses bertele-tele yang memungkinkan spekulan masuk;

Desa-desa yang dilalui jalan tol (daftar wilayah yang dilalui jalan tol)

Selama periode pra-konstruksi

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

3 Sosialisasi publik dan pembebasan lahan

Dinamika sosial Tidak sampai terjadi konflik sosial di masyarakat

Mencegah timbulnya kegiatan spekulan tanah

Mencegah terjadinya konflik sosial dimasyarakat

Sosialisasi rencana rute yang akan dilalui jalan tol

Instansi pemerintah menyarankan kepada warganya untuk tidak menjual tanah saat ini

Setelah RKL disetujui oleh Komisi AMDAL Pusat

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

TAHAP KONSTRUKSI1 Kegiatan penggalian (cut) dan

penimbunan (fill)Perubahan bentang alam

Perubahan mendasar pada wilayah per-sawahan, tegalan/ldang, irigasi dan permukiman

Menjaga kelestarian ben-tang alam di sekitar tol

Melakukan penghijauan Kerjasama dengan instansi terkait

(Dinas Pertanian dan Pengairan)

Areal yang ditimbun >2m, pada sta 1+600 s/d 1+700, 5+200 s/d 6+000, 13+000 s/d 13+500, 19+200 s/d 19+700, 21+800 s/d 22+200, 24+100 s/d 24+900, 28+900 s/d 29+500, 30+300 s/d 30+600, 41+300 s/d 41+800

Setelah RKL disetujui oleh Komisi AMDAL Pusat

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

2 Emisi kendaraan dan peralatan konstruksi

Kualitas udara

SK. Gup. Jawa Tengah No. 8/2001,

SK Gub DIY No. 214/KPTS/1991

Mep.Men.LH No. 48/1996

Mengurangi tingkat kandungan debu, kebi-singan dan getaran.

melakukan penyiraman secara berkala;

Para pekerja menggunakan penutup telinga;

Menutup ak truk pengangkut material dengan terpal;

Memelihara peralatan dengan baik;

Memasang pagar pengaman ; Pemancangan tiang pncang

menggunakan alat yang tidak menimbulkan getaran.

Prioritas pengelolaan dilakukan diareal proyek yang berbatasan dengan perukiman. (3+400, 4+500, 5+00, 5+500, 8+400, 9+500 s/d 11+000, 13+000 s/d 4+000)

Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

3 Kendaran dan peralatan konstruksi

Kebisingan Mep.Men.LH No. 48/1996

Mengurangi dampak kebi-singan pada perumahan dan permukiman

Menggunakan peralatan dan kendaraan angkutan yang kondisinya masih baik

Pemilihan peralatan pemasangan tiang pncang mempertimbangkan dmpak getaran dan kebisingan yang seminimum mungkin

Peralatan konstruksi Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

4 Getaran Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan KLH KLH

Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 2

Page 2: Tabel  RKL

RKL

No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan

Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda

Pengelolaan

InstitusiPencegahan dan Penanggulangan

Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif

Pelaksana Pengawas Pelaporan

Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

Pemda Prop. DI Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

Pemda Prop. DI Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

5 Kegiatan penggalian (cut) dan penimbunan (fill)

Geologi (kestabilan tanah)

Perubahan mendasar kondisi geologi tanah

Menjaga kestabilan tanah tetap terjaga.

Menjaga kestabilan lereng jalan tol dengan membuat saluran air permukaan dan bawah tanah dengan baik dan melakukan penghijauan;

Membuat tanggul pada sungai besar di sekitar tol;

Pembuatan talud pada lereng.

Areal yang ditimbun >2m, pada sta 1+600 s/d 1+700, 5+200 s/d 6+000, 13+000 s/d 13+500, 19+200 s/d 19+700, 21+800 s/d 22+200, 24+100 s/d 24+900, 28+900 s/d 29+500, 30+300 s/d 30+600, 41+300 s/d 41+800

Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

6 Kegiatan penggalian (cut) dan penimbunan (fill) dan pemadatan tanah

Pola hidrologi/Irigasi

Ada/tidaknya genangan di sekitar tol dan pemenuhan air untuk pengairan.

Menjaga aliran air tetap terjaga.

Membuat saluran drainase di kiri kanan jalan dengan kapasitas meadai

Disain saluran drainase memunkinkan air tidak berhenti;

Melengkapi dengan box culcert dengan kapsitas yang cukup.

Sepanjang jalan tol Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

7 Kegiatan penggalian (cut) dan penimbunan (fill)

Genangan dan banjir

Kegiatan penggalian (cut) dan penimbunan (fill)

Mengurangi timbulnya genangan/banjir

Membuat saluran semnetara Tidak menutup saluran yang ada.

Areal tapak proyek yang berbatasan dengan saluran irigasi Ds. Purwomartani (2+071, 2+621), Selomartani (5+120), Tamanmartani (6+198, 6+382), Selodiran (9+009), Gumul (12+852), Manjung (17+940), Ngawen (20+076)

Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

8 Pengalihan sementara pada jaln eksisting yang terpotong jalan tol pada saat dibangun overpas.

Aksesibilitas Tersedia jalan alternatif bagi pengguna jalan yang terpotong tol sementara kegiatan konstruksi berlangsung

Menyediakan kepada masyarakat jalan akses alternatif atas jalan eksisting yang terpotong tol sementara kegiatan konstruksi berlangsung

Pekerjaan konstruksi jalan tol pada bagian-bagian yang berpotongan dengan jalan eksisting dapat dikerjakan belakang, sehingga jalan eksisting masih tetap berfungsi sementara konstruksi berlangsung;

Pekerjaan konstruksi jalan tol pada bagian-bagian yang berpotongan dengan jalan eksisting dan pembuatan overpass, didahului dngan pembelokan sementara bagian jlan eksisting yang berpotongan dengan konstruksi tol.

Ds. Taskobang (6+846, 7+651), Selodiran (8+943), Joho (9+883, 10+647), Joton (11+181, 11+965, 12+462, 12+729), Gumul (13+066), Granting (13+735, 13+987, 14+138), Menden (14+252, 14+815) Malangjiwan (15+220)

Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dinas Perhubungan

dan DLLAJ Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dinas Perhubungan

dan DLLAJ Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

9 Kegiatan galian dan timbunan Erosi Tinngkat erosi rendah dilihat dari peningkatan kekeruhan (TSS)

Mengurangi tingkat erosi tanah oleh air hujan.

Melakukan pekerjaan tanah pada buulan yang tidak banyak turin hujan;

Segera menutup dan memadatkan tanah agar tidak mudah tererosi.

Penanaman cover crop (rumput) pada kiri-kanan jalan lebih awal

Areal yang ditimbun >2m, pada sta 1+600 s/d 1+700, 5+200 s/d 6+000, 13+000 s/d 13+500, 19+200 s/d 19+700, 21+800 s/d 22+200, 24+100 s/d 24+900, 28+900 s/d 29+500, 30+300 s/d 30+600, 41+300 s/d 41+800

Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

10 Rencana pembangunan jalan tol yang crosing dengan utilitas

Utilitas Pekerjaan tanah tidak menimbulkan kerusakan pipa BBM yang berpotongan dengan jalur tol dan tidak ada konflik antara masyarakat dengan jalan tol masalah pemakaman.

Menjaga tidak timbul kerusakan pada pipa BBM dan konflik dengan masyarakat masalah pemakaman.

sebelum pekerjaan dilakukan pemrakarsa berkoordinasi dengan PT. Pertamina;

melaksanakan pemindahan makam yang terkena jalur tol.

Persiangan jalur tol dengan pipa BBM di Desa Manjung, Ngawen, Klaten (Sta 18+567);

Kecamatan Jogonaalan, Klaten

Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH PT. Pertamina Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH PT. Pertamina Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

11 Kegiatan mobilisasi aterial, yaitu adanya konvoi truk pengangkut material

Lalu lintas Tidak terjadi kemacetan signifikan yang ditimbulkan kegiatan mobilisasi material

Memperkecil dampak yang dapat mengganggu penduduk yang berdomisili sekitar tapak proyek;

Terhadap dampak yang tidak mungkin

Mobilisasi alat-alat berat yang tidk mampu bergerak cepat, perlu dikawal petugas;

Kendaraan pengangkut trailer harus menyalakan lampu tanda peringatan;

Mengusahakan tidak ada ceceran

Dipusatkan di area sepnjang tapak kegiatan dan sekitarnya yang dinilai cukup potensial untuk menimbulkan dampak penting (sekitar fly over, base camp atau bridging plant);Walayah pengelolan termasuk

Selama kegiatan konstruksi berlangsung, khususnya jenis-jenis kegiatan yang potensial untuk dapat menimbulkan dampak penting.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Dinas Perhubungan dan DLLAJ Pemda Kab. Sleman,

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Dinas Perhubungan Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 3

Page 3: Tabel  RKL

RKL

No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan

Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda

Pengelolaan

InstitusiPencegahan dan Penanggulangan

Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif

Pelaksana Pengawas Pelaporan

dihindari diupayakan tidak meluas dn dapat dibatasi pada radius paling sempit;

Mengurangi/ menghindari gangguan yang dapat menimpa para pengemudi/ pemakai jalan umum sekitar area tapak proyek.

material; Memperbaiki permukaan jlan

yang rusak oleh kegiatan mobilisasi;

Kegiatan proyek yang dpat menggangu lalu lintas dialihkan pada malam hari;

Memeasang rambu-rambu peringatan;

Memasang jaring pengaman jaring plastik di bawah bangunan konstruksi;

Bengunan darurat tidak mengganggu jarak pandang pengemudi;

Membuat pemutarn arah (U-tur) pada lokasi yang bersimpangan dengan jalan-jalan alternatif.

dalam wilayah-wilayah tapak proyek etiap kecamatan.

Klaten dan Boyolali

12 Volume penambahan arus lalu lints oleh kendarn truk pengangkut material sebesar 628 unit perhari atau 1884 smp

Kerusakan jalan Kondis permukaan jalan tetap terjaga seperti kondisi sebelum kegiatan mobilisasi material

Mencegah dan mengurangi terjadinya kerusakan jalan yang berdampak pada kemacetan lalu lintas.

Membatasi tonase truk pengangkut;

Memberi pengarahan kepada pemasok dan sopir menggunakan kendaraan sesuai tonase jalan;

Segera memperbaiki jalan yang rusak.

Jalan rute mobi-lisasi material.

Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Dinas PU Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Dinas PU Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

13 Penebangan pohon pada kegiatan pembersihan lahan akan mengurangi kemampuan rsapan air

Resapan Air Tidak terjadi penurunan signifikan ketersediaan air tanah (sumur) penduduk sekitar

Mencegah terjadinya penurunan yang signifikan ketersediaan air tanah (sumur) penduduk sekitar

Penanaman cover crop )rumput) dan penghijauan kiri kanan jalan tol dpat dimulai lebih awal sebelum periode konstruksi

Kiri kanan jalan tol Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Dinas PU Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Dinas PU Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

14 Hilangnya vegetasi penutup lahan rencana jalan tol

Vegetasi darat Persentase tumbuh pada program penghijauan.

Menjaga kelestarian vegetasi darat

Untuk meningkatkan pertumbuhan vegtasi yang akan ditanam sepanjang kiri kanan jalan ditaburi mikoriza;

Lahan yang kosong antara jarak pohon perlu ditanami dengan penutup tnah (cover crop);

6 bulan sebelum penanaman lobang harus sudah disiapkan;

Prioritas pengelolaan di kiri kanan jalan tol;

Lahan masyarakat di sekitar tol.

Periode konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

15 Kegiatan rekriutmen tenaga kerja thap konstruksi

Lapangan kerja Terserapnya tenaga kerja lokal untuk kegiatan konstruksi 60%

Memberikan kesempatan kerja pada masayarakat yang sesuai dengan kualifikasi;

Menciptakan sumber pendapatan masyarakat;

Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi pada proyek.

Mengutamakan masyarakat lokal

Memberikan kesempatan kepada msyarakat lokal untuk dpt memanfatkan peluang-pelunag kerja

Desa-desa yang dilalui jalan tol (Tabel 3.1)

Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Departemen Tenaga

Kerja Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Departemen Tenaga

Kerja Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

16 Tahapan konstruksi akan memunculkan tenaga kerja informal seperti tenga kerja bongkar uat, pedagang kecil dan penjual makanan bagi pekerja.

Peluang Usaha Ada masyarakat setempat yang memperoleh peluang usaha

Masyarakat setempat memperoleh manfaat dari kegiatan konstruksi jalan tol

Memberi peluang usaha mesarakat setempat, seperti penyedian logistik bagi tenaga kerja konstruksi;

Sedapat mungkin bekerja sama dengan masyarakat setempat seperti dalam penyediaan armada angkutanmaterial

Memberi peluang usaha mesarakat setempat, seperti penyedian logistik bagi tenaga kerja konstruksi;

Sedapat mungkin bekerja sama dengan masyarakat setempat

Desa-desa yang dilalui jalan tol (Tabel 3.1)

Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 4

Page 4: Tabel  RKL

RKL

No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan

Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda

Pengelolaan

InstitusiPencegahan dan Penanggulangan

Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif

Pelaksana Pengawas Pelaporan

seperti dalam penyediaan armada angkutanmaterial

17 Kegiatan pada tahap konstruksi Pendapatan masyarakat

Adanya peningkatan pendapatan masyarakat serta tambahan usaha.

Memberikan kesempatan kepada masyarakat dengan adanya oroyek;

Memberian kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatnnya dengan alternatif pekerjaan pengganti yang memungkinkan dengan nilai penggantiannya

Melibatkan masyrakat pada penyediaan logistik bagi para pekerja;

Melibatkan masyarakat pada penyediaan material;

Memberi peluang usaha seluas-luasnya bagi masyarakat lokal;

Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)

Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Tenaga Kerja Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept tenaga Kerja Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

18 Kegiatan pada tahap konstruksi Perekonomian masyarakat

Ada masyarakat setempat memperoleh peluang usaha

Masyarkat setempat memeperoleh peluang usaha

Melibatkan masyrakat pada penyediaan logistik bagi para pekerja;

Melibatkan masyarakat pada penyediaan material;

Memberi peluang usaha seluas-luasnya bagi masyarakat lokal;

Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)

Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

19 Sosialisasi membentuk persepsi masyarkat terhadap proyek dari 124 responden 90% mendukung 10% kurang mendukun

Persepsi masyarakat

90% responden mendukung 10% kurang mendukung

Membangun simpati masyarakat

Membuat tempat pembuangan limbah para pekerja;

Melibatkan masyarakat lokal srta tokoh untuk kegiatan cut and fill;

Melakukan prosedur kerja yang benar;

Memasang rambu-rambu tanda adanya kegiatan;

Menginformasikan kepada tokoh masyarakat adanya tenaga kerja baru;

Sosialissi secara terus-menerus; Melakukan sleksi penerimaan

tenaga kerja secara transparan; Memeberi prioritas kepada tenaga

kerja lokal; Menerapkan upah sesui UMK; Memberikan jaminan asuransi

tenaga kerja; Bersedia mendengarkan berbagai

keluhn masyarakat; Memberi penyuluhan kepada

masyarakat akan oentingnya keberadaan proyek;

Memberi bntuan untuk kegiatan pemuda dan keagamaan;

Kenanggung kerusakan jalan akibat alat berat.

Desa-desa yang dilalui jalan tol

Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

20 Mobilisasi tenaga kerja dpat menimbulkan gesekan-gesekan antara pendatang dengan

Dinamika sosial Tidak ada konflik sosial antara tenaga kerja pendatang dengan

Mencegah terjadinya konflik sosial antara tenaga kerja pendatang dengan

Penyuluhan terhadap tenaga kerrja pendatang agar menhormati nilai-nilai sosial budaya

Desa-desa yang dilalui rencana tol (tabel 3.1)

Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa

Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 5

Page 5: Tabel  RKL

RKL

No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan

Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda

Pengelolaan

InstitusiPencegahan dan Penanggulangan

Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif

Pelaksana Pengawas Pelaporan

masyarakat setempat masyarakat setempat masyarakat setempat masyarakat setempat; Menjaga kondisi sanitasi base

camp agar tidak menganggu kondisi sanitasi masyarakat sekitar

(BUJT)/ Operator Jalan Tol

Jawa Tengah Pemda Kab.

Sleman, Klaten dan Boyolali

Tengah Pemda Kab. Sleman,

Klaten dan Boyolali

21 Kegiatan land clearing dan pengerjaan tanah dlam rangka mempersiapkan lahan untuk konstruksi

Sanitasi lingkungan

Munculnya binatang vektor (tikus, nyamuk dan kecoak)

Mambatasai perkembangbiakan binatang vektor

Meningkatkan etetika lingkungan.

Segera menyingkirkan sisa-sisa vegetasi yang ditebang dan tumpukan top soil;

Menjaga kebersihan ditempat kerja.

Wilayah lokasi kegiatan Tahap konstruksi (land clearing)

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Kesehatan Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Kesehatan Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

22 Penurunan kualitas udara oleh kegiatan pembersihan lahan, pekerjaan tnah, mobilisasi material dan operasi alat berat

Kesehatan masyarakat

Jumlah pasien menurut jenis penyakit pada profil kesehatan Kabupaten sama atay lebih kecil dibanding sebelum proyek

Menjaga kondisi kesehatan masyarakat

Segera menyingkirkan sisa-sisa vegetasi yang ditebang dan tumpukan top soil;

Menjaga kebersihan ditempat kerja.

Desa-desa yang dilalui jalan tol (daftar wilayah yang dilalui jalan tol)

Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Kesehatan Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Kesehatan Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

23 Kegiatan tahap konstruksi seperti pembersihan lahn, pengangkutan material, pemadatan dan pemancangan tiang pancang

Kesehatan dan keselamatan kerja

Tidak adanya kecelakaan kerja

Menjaga keselamatan kerja Ada unut yang gretnggungjawab terhadap keselamatan kerja;

Memastikan kondisi kendraan tetap baik;

Mengurangi kerja lembur; Pekerja mengenakan perlengkapan

keselamatan; Menyediakan perlengkapan P3K; Bekerja sama dengan rumah sakit

terdekat; Asuransi kecelakaan.

Desa-desa yang dilalui jalan tol (daftar wilayah yang dilalui jalan tol)

Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dinas Tenaga Kerja Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dinas Tenaga kerja Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

TAHAP PASCA KONSTRUKSI1 Perapihan tapak proyek yakni

pembersihan sisa-sisa material kerja

Sanitasi lingkungan

Konisi sanitasi yang bersih, tidak meninggalkan tumpukan samph

Menciptakan kondisi sanitasi lingkungan yang bersih tidak meninggalkan tumpukan sampah

Menyingkirkan sisa-sisa material dan sampah;

Tapak proyek Tahap pasca konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

TAHAP OPERASI1 Emisi dari kendaraan dan

peralatan periode operasiKualitas udara SK. Gup. Jawa

Tengah No. 8/2001, SK. Gub No.

214/KPTS/1991 PP 41/1999

Mengupayakan agar area permukiman penduduk di sekitar jlan tol tidak terganggu emisi gas buang kendaraan yang melintas tol

Melakukan penghijauan di sepanjang jalan tol

Menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan

Prioritas pengelolaan pda ruas yang berbatasan langsung dengan permukiman (sta 3+400, 4+500, 5+000, 5+500, 8+400, 9+500 s/d 11+000, 13+000 s/d 14+000)

Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dinas Kesehatan Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dinas Kesehatan Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

2 Suara kendaraan di jalan tol Kebisingan Baku tingkat kebisingan untuk perumahan dan permukiman 55 dBA (Kep. Men LH 48/1996)

Mengurangi kebisingan pada masyarakat sekitar

Penanaman pohon pada kiri kanan jalan tol sebagai sound barrier

Kiri kanan jalan tol Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah (LH)

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (LH)

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah (LH)

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (LH)

3 Volume lalu lintas Lalu lintas Proyeksi lalu lintas Proyeksi lalu lintas dapat tercapai

Kondisi permukaan jaln baik Res area yang cukup Trsedia SPBU Patroli memadai, sehingga

penggunan jalan tol merasa aman

Jalur jalan tol Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

4 Kegiatan rekriutmen tenaga kerja tahap operasi

Lapangan kerja Terserapnya 60% tenaga kerja lokal

Memberikan peluang kerja seluas-luasnya bagi masyarakat setempat

Mengutamakan tenaga kerja lokal;

Memberikan kesmpatan prioritas pengelolaan area

Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)

Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (Kantor Desa setempat)

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (Kantor Desa setempat)

Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 6

Page 6: Tabel  RKL

RKL

No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan

Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda

Pengelolaan

InstitusiPencegahan dan Penanggulangan

Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif

Pelaksana Pengawas Pelaporan

peristirhatan Menggunakan

tenaga kerja lokal untu merawat jalan tol.

5 Adanya rest area maupun daerah sekitar pintu tol

Peluang Usaha Ada masyarakat peluang berusaha

Masyarakat setempat memperoleh manfaat dari kegiatan operasional jalan tol

Memberikan peluang usaha masyarkat stempat berjualan pada rest area

Sedapat mungkin bekerja sama dengan masyarakat setempat seperti: perawatan rutin jalan tol/ rambu, perawatan tanaman.

Desa-desa yang dilalui jalan tol (daftar wilayah yang dilalui jalan tol)

Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

6 Kegiatan pada tahap operasi Pendapatan masyarakat

Adanya peningkatan pendapatan masyarakat serta tambahan usaha.

Memberikan kesempatan pada masyarakat untuk menikmati dmpak adanya kegiatan proyek

Melibatkan masyarakat dalam penyediaan logistik bagi pekerja

Memberikan peluang masyarkat setempat pada rest area

Melibatkan masyarakat lokal pada perawatan jalan tol

Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)

Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (Kantor Desa setempat)

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (Kantor Desa setempat)

7 Adanya rest area maupun daerah sekitar pintu tol

Perekonomian masyarakat

Masyarakat setempat memperoleh peluang usaha.

Masyarakat setempat memperoleh manfaat dari kegiatan operasional jalan tol

Memberi peluang usaha masyarakat stempat berjualan pada rest area

Sedapat mungkin bekerja sama dengan masyarakat setempat seperti: perawatan rutin jalan tol/ rambu, perawatan tanaman.

Desa-desa yang dilalui jalan tol (Tabel 3.1)

Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (Kantor Desa setempat)

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (Kantor Desa setempat)

8 Kegiatan pengoperasian jalan tol.

Perubahan pemanfaatan lahan

Tidak terjadi perubahan pemanfaatan lahan (yang tidak sesuai RTRW)

Pengoperasian jalan tol tidak menyebabkan perubahan pemanfaatan lahan tidak sesuai dengan RTRW

Membatasi pintu-pintu tol dan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Bappeda

Sta 13+000 s/d 19+000 atau antara sta 22+500 s/d 32+000

Selama tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

li KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

9 Keberadaan infrastruktur Perekonomian daerah

Munculnya bernagai kegiatn perekonomian yang dilakukan masyarakat baik lokal maupun pendatang

Memberi peluang kepada masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya

Menjaga fungsi infrastruktur yang ada, jika memungkinkan diperbaiki

Melibatkan masyarkat dalam menyediakan logistik bagi para

Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)

Periode operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab.

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman,

Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 7

Page 7: Tabel  RKL

RKL

No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan

Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda

Pengelolaan

InstitusiPencegahan dan Penanggulangan

Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif

Pelaksana Pengawas Pelaporan

pekerja Memberi peluang usah yang

seluas-luasnya bagi masyarakat lokal

Sleman, Klaten dan Boyolali

Klaten dan Boyolali

10 Semua kegiatan tahap operasi (hasil wawancara 124 responden , 85% memberi persepsi mandukung dan 15 % kurang mendukung)

Persepsi masyarakat

Persepsi minimla sama dengan hasil wawancara

Membangun simpati masyarakat

Pengupahan sesuai aturan Memberi jaminan asuransi tenaga

kerja Bersedia mendengar berbagai

keluhan masyarakat dan mengambil kebijakan

Melaksanakan prosedur setiap kegiatan dengan benar

Pendekatan terhadap tokoh masyrakat

Melakukan penghijauan sekitar jalan tol

Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)

Periode operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

11 Munculnya peluang kerja pada tahap operasi dapat menimbulkan konflik sosial

Dinamika sosial Ada tidaknya konflik sosial

Mencegah timbulnya konflik sosial

Memberi prioritas masyarkat setempat dalam perekrutan tennaga kerja

Penyuluhan pada pekerja pendatang untuk menghormati nilai-nilai sosial budaya di masyarakat

Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)

Periode operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

KLH Pemda Prop. DI

Yogyakarta dan Jawa Tengah

Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali

Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 8