RKL
Tabel 5.1. Ringkasan Rencana Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo, Solo-Mantingan, Mantingan-Ngawi, Ngawi-Kertosono
No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan
Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda
Pengelolaan
InstitusiPencegahan dan Penanggulangan
Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif
Pelaksana Pengawas Pelaporan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12RUAS YOGYA-SOLOTAHAP PRA-KONSTRUKSI1 Rencana pembangunan jalan
tol ruas Yogya-SoloTataguna lahan Surplus produksi pa-
ngan 79%Menjaga agar konversi lahan menjadi jlan tol yang dilakukan tidak menyebab-kan penurunan produksi pangan
Menjaga fungsi irigasi yang terpotong jalan tol;
Pembayaran harga tanah berdasarkan musyawarah.
Ds. Purwomartani (2+071, 2++62), Selomartani (5+120), Tamanmartani (6+198, 6+382), Selodiran (9+009), Nangsri (10+821) Gumul (12+852) Manjung (17+940, 20+076)
Selama periode pra-konstruksi
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
2 Sosialisasi publik dan pembebasan lahan
Persepsi masyarakat
Prosentase masyarakat yang menerima dan menolak proyek
Membangun simpati dan dukungan masyarakat atas rencana proyek
memaparkan kegiatan secara transparan, jelas dan akurat;
melibatkan tokoh masuyarakat dalam setiap keputusan;
mengatur mekanisme nilai penggantian yang tidak menim-bulkan kecemburuan sosial;
dalam proses penggantian menge-depankan nilai kewajaran;
mengakomodir masukan masya-rakat dalam menetapkan nilai penggantian tanah;
Mempertimbangkan biaya sosial yang dikeluarkan masyarakat dalam proses pembebasan lahan;
Nilai penggantian lahan me-mungkinkan masyarakat membeli lahan baru.
Menghindari proses bertele-tele yang memungkinkan spekulan masuk;
Desa-desa yang dilalui jalan tol (daftar wilayah yang dilalui jalan tol)
Selama periode pra-konstruksi
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
3 Sosialisasi publik dan pembebasan lahan
Dinamika sosial Tidak sampai terjadi konflik sosial di masyarakat
Mencegah timbulnya kegiatan spekulan tanah
Mencegah terjadinya konflik sosial dimasyarakat
Sosialisasi rencana rute yang akan dilalui jalan tol
Instansi pemerintah menyarankan kepada warganya untuk tidak menjual tanah saat ini
Setelah RKL disetujui oleh Komisi AMDAL Pusat
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
TAHAP KONSTRUKSI1 Kegiatan penggalian (cut) dan
penimbunan (fill)Perubahan bentang alam
Perubahan mendasar pada wilayah per-sawahan, tegalan/ldang, irigasi dan permukiman
Menjaga kelestarian ben-tang alam di sekitar tol
Melakukan penghijauan Kerjasama dengan instansi terkait
(Dinas Pertanian dan Pengairan)
Areal yang ditimbun >2m, pada sta 1+600 s/d 1+700, 5+200 s/d 6+000, 13+000 s/d 13+500, 19+200 s/d 19+700, 21+800 s/d 22+200, 24+100 s/d 24+900, 28+900 s/d 29+500, 30+300 s/d 30+600, 41+300 s/d 41+800
Setelah RKL disetujui oleh Komisi AMDAL Pusat
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
2 Emisi kendaraan dan peralatan konstruksi
Kualitas udara
SK. Gup. Jawa Tengah No. 8/2001,
SK Gub DIY No. 214/KPTS/1991
Mep.Men.LH No. 48/1996
Mengurangi tingkat kandungan debu, kebi-singan dan getaran.
melakukan penyiraman secara berkala;
Para pekerja menggunakan penutup telinga;
Menutup ak truk pengangkut material dengan terpal;
Memelihara peralatan dengan baik;
Memasang pagar pengaman ; Pemancangan tiang pncang
menggunakan alat yang tidak menimbulkan getaran.
Prioritas pengelolaan dilakukan diareal proyek yang berbatasan dengan perukiman. (3+400, 4+500, 5+00, 5+500, 8+400, 9+500 s/d 11+000, 13+000 s/d 4+000)
Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
3 Kendaran dan peralatan konstruksi
Kebisingan Mep.Men.LH No. 48/1996
Mengurangi dampak kebi-singan pada perumahan dan permukiman
Menggunakan peralatan dan kendaraan angkutan yang kondisinya masih baik
Pemilihan peralatan pemasangan tiang pncang mempertimbangkan dmpak getaran dan kebisingan yang seminimum mungkin
Peralatan konstruksi Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
4 Getaran Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan KLH KLH
Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 2
RKL
No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan
Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda
Pengelolaan
InstitusiPencegahan dan Penanggulangan
Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif
Pelaksana Pengawas Pelaporan
Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
Pemda Prop. DI Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
Pemda Prop. DI Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
5 Kegiatan penggalian (cut) dan penimbunan (fill)
Geologi (kestabilan tanah)
Perubahan mendasar kondisi geologi tanah
Menjaga kestabilan tanah tetap terjaga.
Menjaga kestabilan lereng jalan tol dengan membuat saluran air permukaan dan bawah tanah dengan baik dan melakukan penghijauan;
Membuat tanggul pada sungai besar di sekitar tol;
Pembuatan talud pada lereng.
Areal yang ditimbun >2m, pada sta 1+600 s/d 1+700, 5+200 s/d 6+000, 13+000 s/d 13+500, 19+200 s/d 19+700, 21+800 s/d 22+200, 24+100 s/d 24+900, 28+900 s/d 29+500, 30+300 s/d 30+600, 41+300 s/d 41+800
Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
6 Kegiatan penggalian (cut) dan penimbunan (fill) dan pemadatan tanah
Pola hidrologi/Irigasi
Ada/tidaknya genangan di sekitar tol dan pemenuhan air untuk pengairan.
Menjaga aliran air tetap terjaga.
Membuat saluran drainase di kiri kanan jalan dengan kapasitas meadai
Disain saluran drainase memunkinkan air tidak berhenti;
Melengkapi dengan box culcert dengan kapsitas yang cukup.
Sepanjang jalan tol Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
7 Kegiatan penggalian (cut) dan penimbunan (fill)
Genangan dan banjir
Kegiatan penggalian (cut) dan penimbunan (fill)
Mengurangi timbulnya genangan/banjir
Membuat saluran semnetara Tidak menutup saluran yang ada.
Areal tapak proyek yang berbatasan dengan saluran irigasi Ds. Purwomartani (2+071, 2+621), Selomartani (5+120), Tamanmartani (6+198, 6+382), Selodiran (9+009), Gumul (12+852), Manjung (17+940), Ngawen (20+076)
Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
8 Pengalihan sementara pada jaln eksisting yang terpotong jalan tol pada saat dibangun overpas.
Aksesibilitas Tersedia jalan alternatif bagi pengguna jalan yang terpotong tol sementara kegiatan konstruksi berlangsung
Menyediakan kepada masyarakat jalan akses alternatif atas jalan eksisting yang terpotong tol sementara kegiatan konstruksi berlangsung
Pekerjaan konstruksi jalan tol pada bagian-bagian yang berpotongan dengan jalan eksisting dapat dikerjakan belakang, sehingga jalan eksisting masih tetap berfungsi sementara konstruksi berlangsung;
Pekerjaan konstruksi jalan tol pada bagian-bagian yang berpotongan dengan jalan eksisting dan pembuatan overpass, didahului dngan pembelokan sementara bagian jlan eksisting yang berpotongan dengan konstruksi tol.
Ds. Taskobang (6+846, 7+651), Selodiran (8+943), Joho (9+883, 10+647), Joton (11+181, 11+965, 12+462, 12+729), Gumul (13+066), Granting (13+735, 13+987, 14+138), Menden (14+252, 14+815) Malangjiwan (15+220)
Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dinas Perhubungan
dan DLLAJ Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dinas Perhubungan
dan DLLAJ Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
9 Kegiatan galian dan timbunan Erosi Tinngkat erosi rendah dilihat dari peningkatan kekeruhan (TSS)
Mengurangi tingkat erosi tanah oleh air hujan.
Melakukan pekerjaan tanah pada buulan yang tidak banyak turin hujan;
Segera menutup dan memadatkan tanah agar tidak mudah tererosi.
Penanaman cover crop (rumput) pada kiri-kanan jalan lebih awal
Areal yang ditimbun >2m, pada sta 1+600 s/d 1+700, 5+200 s/d 6+000, 13+000 s/d 13+500, 19+200 s/d 19+700, 21+800 s/d 22+200, 24+100 s/d 24+900, 28+900 s/d 29+500, 30+300 s/d 30+600, 41+300 s/d 41+800
Selama tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
10 Rencana pembangunan jalan tol yang crosing dengan utilitas
Utilitas Pekerjaan tanah tidak menimbulkan kerusakan pipa BBM yang berpotongan dengan jalur tol dan tidak ada konflik antara masyarakat dengan jalan tol masalah pemakaman.
Menjaga tidak timbul kerusakan pada pipa BBM dan konflik dengan masyarakat masalah pemakaman.
sebelum pekerjaan dilakukan pemrakarsa berkoordinasi dengan PT. Pertamina;
melaksanakan pemindahan makam yang terkena jalur tol.
Persiangan jalur tol dengan pipa BBM di Desa Manjung, Ngawen, Klaten (Sta 18+567);
Kecamatan Jogonaalan, Klaten
Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH PT. Pertamina Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH PT. Pertamina Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
11 Kegiatan mobilisasi aterial, yaitu adanya konvoi truk pengangkut material
Lalu lintas Tidak terjadi kemacetan signifikan yang ditimbulkan kegiatan mobilisasi material
Memperkecil dampak yang dapat mengganggu penduduk yang berdomisili sekitar tapak proyek;
Terhadap dampak yang tidak mungkin
Mobilisasi alat-alat berat yang tidk mampu bergerak cepat, perlu dikawal petugas;
Kendaraan pengangkut trailer harus menyalakan lampu tanda peringatan;
Mengusahakan tidak ada ceceran
Dipusatkan di area sepnjang tapak kegiatan dan sekitarnya yang dinilai cukup potensial untuk menimbulkan dampak penting (sekitar fly over, base camp atau bridging plant);Walayah pengelolan termasuk
Selama kegiatan konstruksi berlangsung, khususnya jenis-jenis kegiatan yang potensial untuk dapat menimbulkan dampak penting.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Dinas Perhubungan dan DLLAJ Pemda Kab. Sleman,
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Dinas Perhubungan Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 3
RKL
No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan
Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda
Pengelolaan
InstitusiPencegahan dan Penanggulangan
Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif
Pelaksana Pengawas Pelaporan
dihindari diupayakan tidak meluas dn dapat dibatasi pada radius paling sempit;
Mengurangi/ menghindari gangguan yang dapat menimpa para pengemudi/ pemakai jalan umum sekitar area tapak proyek.
material; Memperbaiki permukaan jlan
yang rusak oleh kegiatan mobilisasi;
Kegiatan proyek yang dpat menggangu lalu lintas dialihkan pada malam hari;
Memeasang rambu-rambu peringatan;
Memasang jaring pengaman jaring plastik di bawah bangunan konstruksi;
Bengunan darurat tidak mengganggu jarak pandang pengemudi;
Membuat pemutarn arah (U-tur) pada lokasi yang bersimpangan dengan jalan-jalan alternatif.
dalam wilayah-wilayah tapak proyek etiap kecamatan.
Klaten dan Boyolali
12 Volume penambahan arus lalu lints oleh kendarn truk pengangkut material sebesar 628 unit perhari atau 1884 smp
Kerusakan jalan Kondis permukaan jalan tetap terjaga seperti kondisi sebelum kegiatan mobilisasi material
Mencegah dan mengurangi terjadinya kerusakan jalan yang berdampak pada kemacetan lalu lintas.
Membatasi tonase truk pengangkut;
Memberi pengarahan kepada pemasok dan sopir menggunakan kendaraan sesuai tonase jalan;
Segera memperbaiki jalan yang rusak.
Jalan rute mobi-lisasi material.
Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Dinas PU Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Dinas PU Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
13 Penebangan pohon pada kegiatan pembersihan lahan akan mengurangi kemampuan rsapan air
Resapan Air Tidak terjadi penurunan signifikan ketersediaan air tanah (sumur) penduduk sekitar
Mencegah terjadinya penurunan yang signifikan ketersediaan air tanah (sumur) penduduk sekitar
Penanaman cover crop )rumput) dan penghijauan kiri kanan jalan tol dpat dimulai lebih awal sebelum periode konstruksi
Kiri kanan jalan tol Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Dinas PU Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Dinas PU Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
14 Hilangnya vegetasi penutup lahan rencana jalan tol
Vegetasi darat Persentase tumbuh pada program penghijauan.
Menjaga kelestarian vegetasi darat
Untuk meningkatkan pertumbuhan vegtasi yang akan ditanam sepanjang kiri kanan jalan ditaburi mikoriza;
Lahan yang kosong antara jarak pohon perlu ditanami dengan penutup tnah (cover crop);
6 bulan sebelum penanaman lobang harus sudah disiapkan;
Prioritas pengelolaan di kiri kanan jalan tol;
Lahan masyarakat di sekitar tol.
Periode konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
15 Kegiatan rekriutmen tenaga kerja thap konstruksi
Lapangan kerja Terserapnya tenaga kerja lokal untuk kegiatan konstruksi 60%
Memberikan kesempatan kerja pada masayarakat yang sesuai dengan kualifikasi;
Menciptakan sumber pendapatan masyarakat;
Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi pada proyek.
Mengutamakan masyarakat lokal
Memberikan kesempatan kepada msyarakat lokal untuk dpt memanfatkan peluang-pelunag kerja
Desa-desa yang dilalui jalan tol (Tabel 3.1)
Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Departemen Tenaga
Kerja Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Departemen Tenaga
Kerja Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
16 Tahapan konstruksi akan memunculkan tenaga kerja informal seperti tenga kerja bongkar uat, pedagang kecil dan penjual makanan bagi pekerja.
Peluang Usaha Ada masyarakat setempat yang memperoleh peluang usaha
Masyarakat setempat memperoleh manfaat dari kegiatan konstruksi jalan tol
Memberi peluang usaha mesarakat setempat, seperti penyedian logistik bagi tenaga kerja konstruksi;
Sedapat mungkin bekerja sama dengan masyarakat setempat seperti dalam penyediaan armada angkutanmaterial
Memberi peluang usaha mesarakat setempat, seperti penyedian logistik bagi tenaga kerja konstruksi;
Sedapat mungkin bekerja sama dengan masyarakat setempat
Desa-desa yang dilalui jalan tol (Tabel 3.1)
Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 4
RKL
No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan
Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda
Pengelolaan
InstitusiPencegahan dan Penanggulangan
Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif
Pelaksana Pengawas Pelaporan
seperti dalam penyediaan armada angkutanmaterial
17 Kegiatan pada tahap konstruksi Pendapatan masyarakat
Adanya peningkatan pendapatan masyarakat serta tambahan usaha.
Memberikan kesempatan kepada masyarakat dengan adanya oroyek;
Memberian kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatnnya dengan alternatif pekerjaan pengganti yang memungkinkan dengan nilai penggantiannya
Melibatkan masyrakat pada penyediaan logistik bagi para pekerja;
Melibatkan masyarakat pada penyediaan material;
Memberi peluang usaha seluas-luasnya bagi masyarakat lokal;
Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)
Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Tenaga Kerja Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept tenaga Kerja Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
18 Kegiatan pada tahap konstruksi Perekonomian masyarakat
Ada masyarakat setempat memperoleh peluang usaha
Masyarkat setempat memeperoleh peluang usaha
Melibatkan masyrakat pada penyediaan logistik bagi para pekerja;
Melibatkan masyarakat pada penyediaan material;
Memberi peluang usaha seluas-luasnya bagi masyarakat lokal;
Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)
Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
19 Sosialisasi membentuk persepsi masyarkat terhadap proyek dari 124 responden 90% mendukung 10% kurang mendukun
Persepsi masyarakat
90% responden mendukung 10% kurang mendukung
Membangun simpati masyarakat
Membuat tempat pembuangan limbah para pekerja;
Melibatkan masyarakat lokal srta tokoh untuk kegiatan cut and fill;
Melakukan prosedur kerja yang benar;
Memasang rambu-rambu tanda adanya kegiatan;
Menginformasikan kepada tokoh masyarakat adanya tenaga kerja baru;
Sosialissi secara terus-menerus; Melakukan sleksi penerimaan
tenaga kerja secara transparan; Memeberi prioritas kepada tenaga
kerja lokal; Menerapkan upah sesui UMK; Memberikan jaminan asuransi
tenaga kerja; Bersedia mendengarkan berbagai
keluhn masyarakat; Memberi penyuluhan kepada
masyarakat akan oentingnya keberadaan proyek;
Memberi bntuan untuk kegiatan pemuda dan keagamaan;
Kenanggung kerusakan jalan akibat alat berat.
Desa-desa yang dilalui jalan tol
Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
20 Mobilisasi tenaga kerja dpat menimbulkan gesekan-gesekan antara pendatang dengan
Dinamika sosial Tidak ada konflik sosial antara tenaga kerja pendatang dengan
Mencegah terjadinya konflik sosial antara tenaga kerja pendatang dengan
Penyuluhan terhadap tenaga kerrja pendatang agar menhormati nilai-nilai sosial budaya
Desa-desa yang dilalui rencana tol (tabel 3.1)
Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa
Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 5
RKL
No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan
Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda
Pengelolaan
InstitusiPencegahan dan Penanggulangan
Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif
Pelaksana Pengawas Pelaporan
masyarakat setempat masyarakat setempat masyarakat setempat masyarakat setempat; Menjaga kondisi sanitasi base
camp agar tidak menganggu kondisi sanitasi masyarakat sekitar
(BUJT)/ Operator Jalan Tol
Jawa Tengah Pemda Kab.
Sleman, Klaten dan Boyolali
Tengah Pemda Kab. Sleman,
Klaten dan Boyolali
21 Kegiatan land clearing dan pengerjaan tanah dlam rangka mempersiapkan lahan untuk konstruksi
Sanitasi lingkungan
Munculnya binatang vektor (tikus, nyamuk dan kecoak)
Mambatasai perkembangbiakan binatang vektor
Meningkatkan etetika lingkungan.
Segera menyingkirkan sisa-sisa vegetasi yang ditebang dan tumpukan top soil;
Menjaga kebersihan ditempat kerja.
Wilayah lokasi kegiatan Tahap konstruksi (land clearing)
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Kesehatan Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Kesehatan Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
22 Penurunan kualitas udara oleh kegiatan pembersihan lahan, pekerjaan tnah, mobilisasi material dan operasi alat berat
Kesehatan masyarakat
Jumlah pasien menurut jenis penyakit pada profil kesehatan Kabupaten sama atay lebih kecil dibanding sebelum proyek
Menjaga kondisi kesehatan masyarakat
Segera menyingkirkan sisa-sisa vegetasi yang ditebang dan tumpukan top soil;
Menjaga kebersihan ditempat kerja.
Desa-desa yang dilalui jalan tol (daftar wilayah yang dilalui jalan tol)
Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Kesehatan Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Kesehatan Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
23 Kegiatan tahap konstruksi seperti pembersihan lahn, pengangkutan material, pemadatan dan pemancangan tiang pancang
Kesehatan dan keselamatan kerja
Tidak adanya kecelakaan kerja
Menjaga keselamatan kerja Ada unut yang gretnggungjawab terhadap keselamatan kerja;
Memastikan kondisi kendraan tetap baik;
Mengurangi kerja lembur; Pekerja mengenakan perlengkapan
keselamatan; Menyediakan perlengkapan P3K; Bekerja sama dengan rumah sakit
terdekat; Asuransi kecelakaan.
Desa-desa yang dilalui jalan tol (daftar wilayah yang dilalui jalan tol)
Tahap konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dinas Tenaga Kerja Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dinas Tenaga kerja Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
TAHAP PASCA KONSTRUKSI1 Perapihan tapak proyek yakni
pembersihan sisa-sisa material kerja
Sanitasi lingkungan
Konisi sanitasi yang bersih, tidak meninggalkan tumpukan samph
Menciptakan kondisi sanitasi lingkungan yang bersih tidak meninggalkan tumpukan sampah
Menyingkirkan sisa-sisa material dan sampah;
Tapak proyek Tahap pasca konstruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
TAHAP OPERASI1 Emisi dari kendaraan dan
peralatan periode operasiKualitas udara SK. Gup. Jawa
Tengah No. 8/2001, SK. Gub No.
214/KPTS/1991 PP 41/1999
Mengupayakan agar area permukiman penduduk di sekitar jlan tol tidak terganggu emisi gas buang kendaraan yang melintas tol
Melakukan penghijauan di sepanjang jalan tol
Menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan
Prioritas pengelolaan pda ruas yang berbatasan langsung dengan permukiman (sta 3+400, 4+500, 5+000, 5+500, 8+400, 9+500 s/d 11+000, 13+000 s/d 14+000)
Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dinas Kesehatan Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dinas Kesehatan Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
2 Suara kendaraan di jalan tol Kebisingan Baku tingkat kebisingan untuk perumahan dan permukiman 55 dBA (Kep. Men LH 48/1996)
Mengurangi kebisingan pada masyarakat sekitar
Penanaman pohon pada kiri kanan jalan tol sebagai sound barrier
Kiri kanan jalan tol Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah (LH)
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (LH)
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah (LH)
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (LH)
3 Volume lalu lintas Lalu lintas Proyeksi lalu lintas Proyeksi lalu lintas dapat tercapai
Kondisi permukaan jaln baik Res area yang cukup Trsedia SPBU Patroli memadai, sehingga
penggunan jalan tol merasa aman
Jalur jalan tol Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
4 Kegiatan rekriutmen tenaga kerja tahap operasi
Lapangan kerja Terserapnya 60% tenaga kerja lokal
Memberikan peluang kerja seluas-luasnya bagi masyarakat setempat
Mengutamakan tenaga kerja lokal;
Memberikan kesmpatan prioritas pengelolaan area
Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)
Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (Kantor Desa setempat)
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (Kantor Desa setempat)
Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 6
RKL
No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan
Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda
Pengelolaan
InstitusiPencegahan dan Penanggulangan
Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif
Pelaksana Pengawas Pelaporan
peristirhatan Menggunakan
tenaga kerja lokal untu merawat jalan tol.
5 Adanya rest area maupun daerah sekitar pintu tol
Peluang Usaha Ada masyarakat peluang berusaha
Masyarakat setempat memperoleh manfaat dari kegiatan operasional jalan tol
Memberikan peluang usaha masyarkat stempat berjualan pada rest area
Sedapat mungkin bekerja sama dengan masyarakat setempat seperti: perawatan rutin jalan tol/ rambu, perawatan tanaman.
Desa-desa yang dilalui jalan tol (daftar wilayah yang dilalui jalan tol)
Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Dept Pertanian Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
6 Kegiatan pada tahap operasi Pendapatan masyarakat
Adanya peningkatan pendapatan masyarakat serta tambahan usaha.
Memberikan kesempatan pada masyarakat untuk menikmati dmpak adanya kegiatan proyek
Melibatkan masyarakat dalam penyediaan logistik bagi pekerja
Memberikan peluang masyarkat setempat pada rest area
Melibatkan masyarakat lokal pada perawatan jalan tol
Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)
Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (Kantor Desa setempat)
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (Kantor Desa setempat)
7 Adanya rest area maupun daerah sekitar pintu tol
Perekonomian masyarakat
Masyarakat setempat memperoleh peluang usaha.
Masyarakat setempat memperoleh manfaat dari kegiatan operasional jalan tol
Memberi peluang usaha masyarakat stempat berjualan pada rest area
Sedapat mungkin bekerja sama dengan masyarakat setempat seperti: perawatan rutin jalan tol/ rambu, perawatan tanaman.
Desa-desa yang dilalui jalan tol (Tabel 3.1)
Tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (Kantor Desa setempat)
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali (Kantor Desa setempat)
8 Kegiatan pengoperasian jalan tol.
Perubahan pemanfaatan lahan
Tidak terjadi perubahan pemanfaatan lahan (yang tidak sesuai RTRW)
Pengoperasian jalan tol tidak menyebabkan perubahan pemanfaatan lahan tidak sesuai dengan RTRW
Membatasi pintu-pintu tol dan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Bappeda
Sta 13+000 s/d 19+000 atau antara sta 22+500 s/d 32+000
Selama tahap operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
li KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
9 Keberadaan infrastruktur Perekonomian daerah
Munculnya bernagai kegiatn perekonomian yang dilakukan masyarakat baik lokal maupun pendatang
Memberi peluang kepada masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya
Menjaga fungsi infrastruktur yang ada, jika memungkinkan diperbaiki
Melibatkan masyarkat dalam menyediakan logistik bagi para
Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)
Periode operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab.
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman,
Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 7
RKL
No Sumber Dampak Dampak Penting Tolok Ukur Dampak Tujuan PengelolaanUpaya Pengelolaan Lingkungan
Lokasi PengelolaanWaktu/Perioda
Pengelolaan
InstitusiPencegahan dan Penanggulangan
Dampak NegatifPengembangan Dampak Positif
Pelaksana Pengawas Pelaporan
pekerja Memberi peluang usah yang
seluas-luasnya bagi masyarakat lokal
Sleman, Klaten dan Boyolali
Klaten dan Boyolali
10 Semua kegiatan tahap operasi (hasil wawancara 124 responden , 85% memberi persepsi mandukung dan 15 % kurang mendukung)
Persepsi masyarakat
Persepsi minimla sama dengan hasil wawancara
Membangun simpati masyarakat
Pengupahan sesuai aturan Memberi jaminan asuransi tenaga
kerja Bersedia mendengar berbagai
keluhan masyarakat dan mengambil kebijakan
Melaksanakan prosedur setiap kegiatan dengan benar
Pendekatan terhadap tokoh masyrakat
Melakukan penghijauan sekitar jalan tol
Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)
Periode operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
11 Munculnya peluang kerja pada tahap operasi dapat menimbulkan konflik sosial
Dinamika sosial Ada tidaknya konflik sosial
Mencegah timbulnya konflik sosial
Memberi prioritas masyarkat setempat dalam perekrutan tennaga kerja
Penyuluhan pada pekerja pendatang untuk menghormati nilai-nilai sosial budaya di masyarakat
Desa-desa yang dilalui jalan tol (tabel 3.1)
Periode operasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/ Operator Jalan Tol
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
KLH Pemda Prop. DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pemda Kab. Sleman, Klaten dan Boyolali
Pembangunan Jalan Tol Ruas Yogya-Solo-Mantingan-Ngawi-Kertosono V - 8
Top Related