Tabel Ringkasan Pelingkupan

10

Click here to load reader

description

tabel pelingkupan

Transcript of Tabel Ringkasan Pelingkupan

Page 1: Tabel Ringkasan Pelingkupan

Tabel. 2.26 Ringkasan Proses Pelingkupan

No

Deskripsi Rencana Kegiatan yang

Berpotensi Menimbulkan

Dampak Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan yang

Sudah Direncanakan Sejak Awal Sebagai

Bagian dari Rencana Kegiatan

Komponen Lingkungan

Terkena Dampak

Pelingkupan

Wilayah StudiBatas Waktu

Kajian Dampak Potensial

Evaluasi DampakPotensial

Dampak Penting Hipotetik (DPH)

Tahap Pra kontruksi1 Perizinan Peraturan Pemerintah

Nomor 27 Tahun 2012Sikap dan Presepsi Masyarakat

Keresahan masyarakat

Keresahan masyarakat yang dapat ditimbulkan oleh peizinan itu adanya kekhawatiran masyarakat akan terganggunya tempat tinggal mereka akibat kegiatan pembagunan pasar

Disimpulkan menjadi DPH

Jalan Sangkawit, Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan

Tahap Kontruksi1 Mobilitas peralatan

danMeterialTidak ada Komponen

Fisik-kimia dan Presepsi Masyarakat

Penurunan kualitas udara dan Keresahan Masyarakat

a. Penurunan kualitas udara ambient untuk parameter debu dan gangguan pendengaran akibat peralatan kontruksi

b. Kemacetan akibat

Disimpulkan menjadi DPH. Namun dampak ini dapat dikelola dengan cara:a. Menggunakan

kendaraan yang dilengkapi dengan penutup ban sehingga dapat meminimalisir

Batas ekologi untuk debu dari mobilisasi peralatan dan material adalah sepanjang jalan raya Sengkawit

Page 2: Tabel Ringkasan Pelingkupan

kendaraan kontruksi yang beraktivitas dilokasi

c. Konflik yang terjadi antara masyarakat dan pihak kontruksi

debu yang timbul

b. Melakukan pembatasan jam untuk kegiatan mobilisasi peralatan dan material

a.2 Penerimaan Tenaga

KerjaTidak ada Pendapatanm

asyarakatPeningkatan pendapatan masyarakat

Terbukanya peluang usaha secara tidak langsung pada lokasi sekitar proyek dan peningkatan pendapatan daerah

Disimpulkan menjadi DPH

Jalan Sangkawit, Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan

3 Pembersihan dan Pematangan Lahan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

Komponen Lingkungan Fisik, Kimia dan Biologi

a. Kualitas udara (debu dan kebisingan)

b. Fisiografi dan Bentang Lahan

c. Flora dan fauna

a. Penurunan kualitas udara ambient untuk parameter debu dan gangguan pendengaran akibat peralatan kontruksi

b. Perubahan ekosistem dan pola drainase alami serta akan menghilangkan kelestarian lingkungan (ekosistem dan bentang alam yang ada)

Disimpulkan menjadi DPH

Batas ekologis dari pembangunan pasar Induk Tanjung Selor yaitu batas kiri kanan saluran drainase di jalan Sengkawit, mulai simpang tiga jalan Durian hingga muara sungai Kayan

Page 3: Tabel Ringkasan Pelingkupan

c. Pembersihan lahan akan menghilangkan beberapa flora darat (vegetasi) dan secara tidak langsung akan berdampak terhadap kehidupan satwa yang ada disekitarnya

4 Pembangunan sarana dan prasarana

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

Komponen (fisik, kimia dan biologi) dan Ekonomi Masyarakat

a. Kualitas udara (debu dan kebisingan

b. Kualitas airc. Kesempatan

Kerja dan Berusaha

a. Penurunan kualitas udara ambient untuk parameter debu dan gangguan pendengaran akibat peralatan kontruksi

b. Meningkatnya BOD, TSS, TDS dan pH.

c. Kegiatan mobilisasi terhadap kesempatan kerja dan berusaha, pembersihan dan pematangan lahan serta pembangunan sarana dan

Disimpulkan menjadi DPH

Batas ekologis dari pembangunan pasar Induk Tanjung Selor yaitu batas kiri kanan saluran drainase di jalan Sengkawit, mulai simpang tiga jalan Durian hingga muara sungai Kayan

Page 4: Tabel Ringkasan Pelingkupan

prasarana.Tahap Pasca Kontruksi1 Pengoperasian

Fasilitas LayananUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

Komponen (fisik, kimia dan biologi) dan Ekonomi Masyarakat

a. Kualitas udara (debu dan kebisingan

b. Kualitas airc. Konflik

sosiald. Kesempatan

Kerja dan Berusaha

a. Penurunan kualitas udara ambient untuk parameter debu dan gangguan pendengaran akibat peralatan kontruksi

b. Meningkatnya BOD, TSS, TDS dan pH.

c. Konflik sosial dari interaksi pengguna pasar (pedagang) yang tidak puas terhadap fasilitas atau layanan pasar yang diperoleh.

d. Terbukanya peluang usaha secara tidak langsung pada lokasi sekitar proyek dan peningkatan pendapatan daerah

Disimpulkan menjadi DPH

Jalan Sengkawit, Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan

2. Pengoperasian sarana penunjang umum

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

Komponen (fisik, kimia dan biologi)

a. Kualitas udara (debu dan

a. Peningkatan konsentrasi debu di udara dan

Disimpulkan menjadi DPH

Jalan Sengkawit, Kecamatan

Page 5: Tabel Ringkasan Pelingkupan

dan Sosial- ekonomi

kebisinganb. Kualitas airc. Konflik sosiald. Kesempatan

Kerja dan Berusaha

tingkat kebisingan yang diakibatkan oleh mobilisasi kendaraan yang hilir mudik mengangkut barang dagangan dan keluar pasar

b. Limbah cair yang berasal dari pasar basah apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan penurunan kualitas air

c. Konflik sosial karena gangguan kesehatan yang muncul dari sistem selokan/ drainase pasar dan pengelolaan padat di TPS yang ada dapat menimbulkan bau dan sumber timbulnya penyakit.

d. Terbukanya peluang usaha secara tidak langsung pada

Tanjung Selor Kabupaten Bulungan

Page 6: Tabel Ringkasan Pelingkupan

lokasi sekitar proyek dan peningkatan pendapatan daerah

3. Pemeliharaan fasilitas layanan sarana penunjang umum

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

Ekonomi masyarakat dan komponen biologi

a. Kesempatan Kerja dan Berusaha

b. Penurunan flora (vegetasi)

a. Terbukanya peluang usaha secara tidak langsung pada lokasi sekitar proyek dan peningkatan pendapatan daerah

b. Penanaman pohon yang cukup

Disimpulkan menjadi DPH

Jalan Sengkawit Kecamatan Tanjung Selor KabupatenBulungan

4. Pengelolaan LimbahDomestik

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

Komponen kimia

Kualitas air Penurunan kualitas air yang disebabkan dari selokan/drainase pasar dan pengelolaan limbah yang langsung dibuang ke drainase sehingga menyebabkan pencemaran air

Disimpulkan menjadi DPH

JalanSengkawit Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan