Tabel Ketelusuran
-
Upload
wiznu-kurnia-praja-muda -
Category
Documents
-
view
57 -
download
6
description
Transcript of Tabel Ketelusuran
NoLINGKUP RESIKORESIKOPENYEBABMITIGASI
I.KONTRAK
1Scope pekerjaanKetidakjelasan scope pekerjaan dalam dokumen kontrak Terjadi dualisme pemahaman antara perencana dengan kontraktor Dokumen tender yang tidak detail
Klarifikasi scope pekerjaan pada saat aanwizjing atau sebelum penawaran Klarifikasi scope pekerjaan sebelum penandatanganan kontrak
Resiko perubahan scope pekerjaan dan spesifikasi teknis sehingga dapat mempengaruhi biaya pekerjaanperubahan dari ownerjika ada perubahan scope pekerjaan dan menaikan biaya maka ketentuan penundaan spek. pekerjaan lain diatur dengan jelas karena nilai kontrak tetap
Syarat dan ketentuan antar dokumen berbeda (BOQ, gambar, spek.teknis)Mengikuti hirarki dokumen yang tercantum dalam dokumen kontrak dan koordinasi dengan owner terlebih dahulu
syarat yang mengikat dalam kontrak LumpsumMempelajari detail segala sesuatu yang terdapat dalam isi dokumen kontrak mana saja yang dianggap bisa menguntungkan atau merugikan
Pekerjaan tambah namun nilai RAB tetap, BoQ belum terhitung di awal penawaranPerbedaan volume yang ada di RAB dengan gambar kontrak Pada saat aanwizjing ditanyakan apa boleh merubah volume di BoQ jika terdapat perbedaan dengan gambar. Jika tidak diperbolehkan faktor kelebihan volume diakomodir dalam harga satuan. Segara melakukan cross cek review desain unutk memastikan selisih volume Melakukan koordinasi dengan pihak konsultan dan owner terkait selisih volume
Bertambahnya biaya pekerjaan akibat variation orderDalam kontrak SSKU pasal 12.1.4 pekerjaan tambahan atau perubahan tidak akan dibayarkan jika melebihi dana IDB tata cara VO dalam kontrak harus detail review klausul kontrak yg mengatur katagori/batasan jumlah nilai komulatif VO dan atau claim yg memerlukan Addendum sbg syarat dapat dibayarkan Dimasukkan ketentuan adanya pembayaran sementara atas VO yang diinstruksikan tanpa menunggu kesepakatan harga maupun addendum
Segala perubahan dalam SSKU pasal 12.1.5 menyatakan segala perubahan akan dituangkan dalam addendum kontrak sehingga belum ada kejelesan tentang pembayarannya Syarat pembayaran pekerjaan tambah harus jelas diatur dalam klausul kontrak tanpa menunggu addendum Adanya pembayaran sementara tanpa adanya addendum
2Hirarki dokumenKesalahan dalam acuan spesifikasi pekerjaan yang digunakan jika terdapat perbedaan sehingga dapat menimbulkan kesalahan pekerjaanterdapat perbedaan urutan hirarki dokumen antara dokumen kontrak dengan aanwizjing Dipastikan ke owner kejelasan hirarki dokumen yang digunakan
3Pasal dalam dokumen kontrakmenimbulkan ambigu jika nantinya terjadi masalah hukum Ketidakjelasan atau pasal ganda dalam dokumen kontrak Terdapat beberapa pasal yang gugur oleh peraturan yang berlaku di Indonesia Review dokumen kontrak termasuk urutan dan kelengkapan pasalnya Segera koordinasi ke owner jika ada kesalahan ataupun persepsi ganda
FINANCE
1Penagihan termin Pembayaran termin terlambatDana berasal dari pinjaman IDB dimana untuk pencairan butuh proses yang lumayan panjang
Pemanfaatan Penggunaan fasilitas SKBDN usance 90 hari
Melebihi collection period Apabila sampai dengan 7 (tujuh) hari belum ada persetujuan maka dianggap owner menyetujui sertifikat pembayaran bulanan yang diajukan Apabila terjadi keterlambatan pembayaran lebih dari 7 (tujuh) hari kerja setelah jatuh tempo (Owner's default), maka pekerjaan dihentikan secara sepihak dan seluruh biaya selama masa penghentian pekerjaan dibebankan kepada owner Risiko keterlambatan pekerjaan akibat keterlambatan pembayaran oleh owner diatur secara detail dalam kontrak
Owner menunda pengakuan progress dengan alasan yang mengada adaDalam kontrak harus mengatur time table proses pembayaran progress (penyampaian statement, sertifikasi dan pembayaran) secara jelas
2Cash flowCash flow negatif di awal proyekProses pencairan uang muka lamaPerencanaan cashflow harus teliti, biaya overhead diperhitungkan dalam penawaran
Pekerjaan persiapan belum bisa menarik termin karena harus menunggu prestasi fisik sehingga tidak ada cash in yg masuk
Penggunaan fasilitas SKBDN usance 90 hari
Cash out negatifPengendalian biaya proyek buruk Pemantauan kinerja cost control Melakukan efisiensi biaya salah satunya dapat dilakukan dengan mengubah metode pekerjaan
Muncul laba rugi proyek semuMasih ada uang jaminan pemeliharaan 5% yang masih ditahan ownerDalam Perencanaan cashflow, biaya tersebut dianggap sebagai piutang
Kemungkinan muncul biaya tak terduga masa pemeliharaanPerhitungan laba atau rugi yang dilaporkan harus mempertimbangkan biaya tak terduga selama masa pemeliharaan
Keuntungan menurun atau bahkan mengalami kerugianNaiknya harga satuan back to back kontrak dengan subkon. Penyusunan harga penawaran sudah memperhitungkan resiko eskalasi
3SubkontraktorPembayaran ke subkon. terganggu yang beresiko menaikan harga dari subkon.Pembayaran dari owner yang melebihi waktu SKBN usance 90 hari back to back kontrak dengan subkon. Pembayaran usance ke subkon diitung sebagai hutang
4Jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka dan jaminan retensiPencairan jaminan sepihak oleh ownerSyarat dalam kontrak belum ada
dalam kontrak dicantumkan jika pencairan jaminan harus diketahui oleh kedua belah pihak
RESIKO KONS./TEKNIS
1subkontraktorTidak ada komparasi vendor untuk pondasi KSLL sehingga kemungkinan harga mahalPemilik hak paten Pondasi Sarang laba-laba hanya 1 perusahaan
Negosiasi dengan sub pondasi sarang laba-laba
Kinerja subkon KSLL buruk tapi tidak bisa digantikaanPemilik hak paten Pondasi Sarang laba-laba hanya 1 perusahaan
Pengawasan dan back to back kontrak dengan subkon mengenai progress dan keterlambatan pekerjaan
Keterlambatan pekerjaan subkon. yang lain Subkon. kurang profesional dalam pelaksanaan Manajemen pelaksanaan subkon burukBack to back kontrak dengan subkon.
2vendorVendor yang kurang kompetibel (ahli)Syarat dalam kontrak yang mengaharuskan penggunaan vendor lokalPengawasan yang lebih ketat terhadap vendorJika vendor kinerjanya sangat buruk, dan vendor lain yang bagus tidak tersedia di dekat lokasi maka harus negosiasi ulang dan koordinasi dengan owner
3Mandor dan pekerjaSangat sulit mencari pekerja lokal yang kompetenSyarat dalam kontrak SSKU pasal 7.2 yang mencantumkan penggunaan pekerja lokalNegosiasi dengan owner
Mandor yang berhenti ditengah jalan sehingga dapat mengganggu pekerjaan Alasan finansial mandor Mendapatkan pekerja dengan kualitas yang kurang baik Mencari SDM yang baik dilingkungan sekitar proyek susah
Pemilihan mandor yang lebih selektif dimana tidak hanya dilihat kompetennya tapi juga finansialnya
4SMK3LTimbulnya biaya yang tak terduga karena adanya ancindent pada traffic proyeklokasi pekerjaan di dalam kampus yang bersinggungan langsungdengan mahasiswa dan dosen menjalankan manajemen traffic dengna baik sosialisasi pelaksanaan traffic oleh HSE Rambu-rambu proyek harus jelas dan benar dalam penempatannya Pagar proyek dibuat semaksimal mungkin
5Peralatan proyekKehilangan peralatanPeralatan dicuri karena kurangnya pengamanan Keamanan lebih diperketat dengan standar keamanan yang diterapkan jelas