T1 682008075 Full text -...

18
2 1. Pendahuluan Perkembangan dunia informasi yang semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat informasi telah menjadi suatu kebutuhan utama dalam suatu organisasi. Organisasi dituntut tetap hidup dan bertumbuh di dalam situasi yang terus berubah dengan kecepatan dan akselarasi yang semakin tinggi. Untuk mencapai hal ini maka adanya media informasi sebagai sarana penyampaian informasi bagi suatu organisasi menjadi penting. Website merupakan salah satu media informasi yang terus dikembangkan saat ini untuk memenuhi kebutuhan informasi di segala bidang kehidupan. Disamping penyebaran informasi menggunakan website lebih merata, dengan website informasi mengalir dengan lebih cepat. Gereja merupakan lembaga non-profit dan salah satu organisasi yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat. Sebagai lembaga non-profit, gereja memiliki berbagai macam informasi. Demikian halnya dengan Gereja Kristen Sumba Waingapu, saat ini GKS Waingapu yang memiliki berbagai macam informasi seperti informasi gereja, informasi jemaat, informasi majelis wilayah, informasi pendeta, informasi jadwal kebaktian pendalaman Alkitab (PA), jumlah pemasukan dan pengeluaran keuangan gereja, informasi atestasti masuk/keluar, informasi sakramen baptis/sidi, dan informasi-informasi lainnya. Media yang digunakan dalam penyampain informasi-informasi tersebut masih menggunakan warta gereja yang hanya bisa didapatkan pada hari Minggu saat pelaksanaan ibadah mingguan. Permasalahan lain yang ditemukan yaitu sebagian besar informasi mengenai warga jemaat masih tersimpan dalam bentuk hardcopy (arsip fisik atau dokumen tercetak), termasuk catatan atau riwayat masing-masing jemaat, sehingga apabila dibutuhkan, bagian administrasi harus mencari kembali arsip–arsip untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Media informasi gereja seperti ini dapat menyusahkan bagian adminitrasi gereja dalam bekerja. Untuk itu, maka diperlukan media yang dapat dijadikan sarana penyimpanan dan penyampain informasi yang sudah lebih maju dengan menggunakan teknologi informasi. Perancangan dan Implementasi Media Informasi Gereja Berbasis Web yang akan dibangun diharapkan dapat membantu bagian administrasi gereja dalam mengolah informasi gereja baik itu informasi jemaat, pendeta, majelis, keluarga, sidi/baptis, atestasi masuk/keluar, kebaktian Pendalaman Alkitab, maupun kegiatan yang akan dilakukan maupun sudah dilakukan, sehingga ketika akan melakukan penambahan, pencarian, pengecekan informasi-informasi seputar gereja dapat dilakukan dengan mudah, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan di Gereja Kristen Sumba Waingapu. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian berjudul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Gereja (Studi Kasus di Gereja Kristen Indonesia Salatiga)”. Pada penelitian yang dilakukan tersebut membahas tentang bagaimana merancang sistem informasi yang memungkinkan jemaat dapat berkomunikasi dengan administrasi gereja dan juga agar jemaat bisa mendapatkan arsip seputar kehidupan jemaat di lingkungan Gereja Kristen Indonesia Salatiga. Perancangan Sistem Informasi Manajemen

Transcript of T1 682008075 Full text -...

Page 1: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

2

1. Pendahuluan Perkembangan dunia informasi yang semakin meningkat seiring dengan

semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

informasi telah menjadi suatu kebutuhan utama dalam suatu organisasi.

Organisasi dituntut tetap hidup dan bertumbuh di dalam situasi yang terus berubah

dengan kecepatan dan akselarasi yang semakin tinggi. Untuk mencapai hal ini

maka adanya media informasi sebagai sarana penyampaian informasi bagi suatu

organisasi menjadi penting. Website merupakan salah satu media informasi yang

terus dikembangkan saat ini untuk memenuhi kebutuhan informasi di segala

bidang kehidupan. Disamping penyebaran informasi menggunakan website lebih

merata, dengan website informasi mengalir dengan lebih cepat.

Gereja merupakan lembaga non-profit dan salah satu organisasi yang

bergerak di bidang pelayanan masyarakat. Sebagai lembaga non-profit, gereja

memiliki berbagai macam informasi. Demikian halnya dengan Gereja Kristen

Sumba Waingapu, saat ini GKS Waingapu yang memiliki berbagai macam

informasi seperti informasi gereja, informasi jemaat, informasi majelis wilayah,

informasi pendeta, informasi jadwal kebaktian pendalaman Alkitab (PA), jumlah

pemasukan dan pengeluaran keuangan gereja, informasi atestasti masuk/keluar,

informasi sakramen baptis/sidi, dan informasi-informasi lainnya. Media yang

digunakan dalam penyampain informasi-informasi tersebut masih menggunakan

warta gereja yang hanya bisa didapatkan pada hari Minggu saat pelaksanaan

ibadah mingguan. Permasalahan lain yang ditemukan yaitu sebagian besar

informasi mengenai warga jemaat masih tersimpan dalam bentuk hardcopy (arsip

fisik atau dokumen tercetak), termasuk catatan atau riwayat masing-masing

jemaat, sehingga apabila dibutuhkan, bagian administrasi harus mencari kembali

arsip–arsip untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Media informasi gereja

seperti ini dapat menyusahkan bagian adminitrasi gereja dalam bekerja. Untuk itu,

maka diperlukan media yang dapat dijadikan sarana penyimpanan dan

penyampain informasi yang sudah lebih maju dengan menggunakan teknologi

informasi.

Perancangan dan Implementasi Media Informasi Gereja Berbasis Web

yang akan dibangun diharapkan dapat membantu bagian administrasi gereja dalam

mengolah informasi gereja baik itu informasi jemaat, pendeta, majelis, keluarga,

sidi/baptis, atestasi masuk/keluar, kebaktian Pendalaman Alkitab, maupun

kegiatan yang akan dilakukan maupun sudah dilakukan, sehingga ketika akan

melakukan penambahan, pencarian, pengecekan informasi-informasi seputar

gereja dapat dilakukan dengan mudah, sehingga dapat meningkatkan kualitas

pelayanan di Gereja Kristen Sumba Waingapu.

2. Tinjauan Pustaka Penelitian berjudul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Gereja

(Studi Kasus di Gereja Kristen Indonesia Salatiga)”. Pada penelitian yang

dilakukan tersebut membahas tentang bagaimana merancang sistem informasi

yang memungkinkan jemaat dapat berkomunikasi dengan administrasi gereja dan

juga agar jemaat bisa mendapatkan arsip seputar kehidupan jemaat di lingkungan

Gereja Kristen Indonesia Salatiga. Perancangan Sistem Informasi Manajemen

Page 2: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

3

Gereja tersebut dapat mengolah data tentang data jemaat beserta riwayatnya,

informasi yang dapat di akses secara online oleh warga jemaat, dan tersedianya

aplikasi yang dapat digunakan oleh warga jemaat untuk berkomunikasi dengan

pihak administrasi gereja [1].

Penelitian berjudul “Sistem Informasi Manajemen Jemaat Gereja Kristen

Jawa Sidomukti Salatiga menggunakan konsep MVC (Model, View, Controller)”.

Pada penelitian ini membahas bagaimana sistem informasi yang dibangun dapat

menjawab kebutuhan informasi yang berkaitan dengan pendataan jemaat, kegiatan

jemaat dan pencatatan jumlah, jenis persembahan, juga bagaimana sistem

informasi jemaat dapat menyajikan laporan statistik yang berkaitan dengan

kehidupan jemaat. Aplikasi yang di bangun menghasilkan sebuah sistem

informasi berbasis web yang bisa mengelola manajemen jemaat di Gereja Kristen

Jawa Sidomukti Salatiga [2].

Penelitian berjudul “Perancangan dan Implementasi Aplikasi Sistem

Informasi Manajemen Gereja Berbasis Web Menggunakan MVC (Studi Kasus :

Gereja Kristen Alkitab Indonesia)”. Penelitian ini membahas bagaimana

merancang dan mengimplementasikan sebuah aplikasi sistem informasi

manajemen gereja menggunakan MVC. Aplikasi ini menghasilkan sebuah sistem

sebagai pusat informasi yang melipu ti sejarah dan perkembangan GKAI,

pelayanan, acara, renungan, artikel, kesaksian, doa, database gereja, dan info

kontak [3].

Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan

manajemen Gereja, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang

media informasi gereja di Gereja Kristen Sumba Waingapu. Perbedaan penelitian

ini dengan penelitian terdahulu yaitu dalam penelitian yang dilakukan, informasi

pengelolaan data jemaat, data wilayah dan data keluarga disajikan dalam bentuk

grafik. Hasil dari sistem ini berupa media informasi yang akan ditampikan dalam

web, yaitu informasi gereja secara umum, informasi individu jemaat, informasi

pendeta, informasi keluarga, informasi wilayah, informasi baptis sidi, informasi

atestasi, informasi pengumuman yang meliputi pengumuman jadwal kebaktian

Pendalaman Alkitab (PA), pengumuman surat atestasi masuk/keluar,

pengumuman surat baptis/sidi pengumuman kegiatan gereja, dan laporan data

individu jemaat berdasarkan status hidup, laporan data keluarga, laporan usia

jemaat berdasarkan kelompok umur. Penelitian yang dilakukan tidak mengelola

informasi gaji pegawai kantor gereja maupun pendeta, tidak mengelola informasi

keuangan gereja dan sistem yang akan dibangun menggunakan framework

Codeigniter. Penelitian ini diharapkan dapat menangani permasalahan-

permasalahan yang mencakup media informasi gereja baik itu seperti informasi

individu jemaat, pendeta, majelis, wilayah, keluarga, atestasi, baptis, sidi, kegiatan

gereja, kebaktian Pendalaman Alkitab,dan laporan yang berkaitan dengan

kehidupan jemaat.

Media

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi dapat dipahami

bahwa media adalah perantara atau pengantar dari pengirim ke penerima pesan.

Page 3: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

4

Para ahli di dalam memberikan batasan media berbeda-beda pendapat, tetapi arah

dan tujuannya sama, yang tidak lepas dari kata medium.

Media adalah sarana yang juga disebut channel, karena pada hakekatnya

media memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan,

mendengarkan, dan melihat dalam batas-batas jarak, ruang, dan waktu yang

hampir tak terbatas lagi [4]. Dalam kaitannya dengan komunikasi interaksi dalam

bentuk organisasi, media komunikasi adalah suatu media atau alat bantu yang

digunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja

dengan hasil yang maksimal [5].

Dari pengertian media serta batasan-batasan yang dikemukakan oleh para

ahli di atas, terdapat beberapa persamaan diantaranya, bahwa media adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat perhatian siswa

sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Infomasi Dalam membentuk suatu sistem informasi, diperlukan komponen masukan

berupa data-data, yang diperlukan sebagai komponen pembangun sistem tersebut.

Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan

nilai (angka, deretan karakter atau simbol) [6]. Setelah melalui suatu proses, data

diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna informasi tersebut.

Adapun definisi informasi yaitu hasil analisis dan sintesis terhadap data [6].

Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah

diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.

Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti [7].

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

suatu hasil yang diperoleh dari proses pengolahan data sehingga bermanfaat bagi

seseorang (pengguna informasi). Kualitas informasi sangat dipengaruhi dan

ditentukan oleh tiga hal, yaitu: (1) Akurat, berarti informasi harus bebas dari

kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan juga berarti informasi

harus jelas mencerminkan maksudnya; (2) Tepat pada waktunya, berarti informasi

yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah

usang tidak akan mempunya nilai lagi; (3) Relevan, berarti informasi tersebut

mempunyai manfaat untuk pemakainya, dan relevansi informasi untuk tiap-tiap

orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Media Informasi

Media informasi merupakan gabungan dari kata media dan informasi.

Pada umumnya, definisi media informasi selalu didasarkan pada proses

komunikasi. Media informasi merupakan perantara bagi pengirim (sender) dan

penerima (receiver) dalam melakukan pertukaran informasi [8].

Media informasi mempunyai beberapa karakteristik yang dapat dijadikan

sebagai dasar untuk membuat klasifikasi. Karakteristik tersebut yaitu: (1) kemampuan dalam mempresentasikan gambar; (2) faktor warna; (3) faktor gerak; (4) faktor bahasa; (5) faktor keterkaitan antara unsur gambar dan suara.

Semua karakteristik ini dapat membedakan jenis media informasi yang

satu dengan jenis media informasi yang lain. Pemilihan jenis media informasi

Page 4: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

5

yang akan digunakan untuk keperluan komunikasi informasi sebaiknya

mempertimbangkan karakteristik dan klasifikasi media.

Kontribusi media dalam proses komunikasi informasi adalah sebagai

berikut: (1) informasi yang dikomunikasikan menjadi lebih standar; (2) penyajian

informasi dapat menjadi lebih menarik; (3) kualitas penerimaan informasi menjadi

lebih efektif; (4) memungkinkan terjadinya proses belajar secara individual.

Konsep MVC (Model, View, Controller)

Arsitektur Model-View-Controller (MVC) adalah sebuah pola yang

terbukti membangun proyek secara lebih efektif. Hal ini dilakukan dengan

memilah komponen antara Model, View, dan Controller pada bagian-bagian

dalam proyek [9]. Struktur MVC terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Arsitektur MVC [9]

Gambar 1 menunjukkan 3 (tiga) komponen yang terdapat dalam pola

MVC dan interaksi yang terjadi. Model, layer Model merepresentasikan data yang

digunakan oleh aplikasi sebagaimana proses bisnis yang diasosiasikan

terhadapnya. Dengan memilahnya sebagai bagian terpisah, seperti penampungan

data, persistence, serta proses manipulasi, terpisah dari bagian lain aplikasi; View,

layer View mengandung keseluruhan detail dari implementasi user interface.

Komponen grafis menyediakan representasi proses internal aplikasi dan menuntun

alur interaksi user terhadap aplikasi; Controller, Layer Controller menyediakan

detail alur program dan transisi layer, dan juga bertanggung jawab akan

penampungan events yang dibuat oleh user dari View dan melakukan update

terhadap komponen model menggunakan data yang dimasukkan oleh user.

Framework CodeIgniter

CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu

mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP

dibandingkan dengan menulis semua kode program dari awal. CodeIgniter juga

merupakan framework PHP yang dibuat berdasarkan konsep MVC [10].

CodeIgniter mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain : (1) Free of Charge.

Lisensi CodeIgniter adalah lisensi Apache/BSD style open source license, yang

berarti dapat digunakan secara gratis sesuai kebutuhan; (2) Kompatibel dengan

PHP 4.0 maupun PHP 5.0. CodeIgniter mendukung web hosting ataupun

developer web yang masih menggunakan PHP versi 4.0, namun juga tetap

powerfull walau digunakan bersama PHP 5.0; (3) Ringan dan cepat. Penggunaan

resource yang sedikit sehingga aplikasi akan terasa ringan dan cepat; (4)

Page 5: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

6

Dokumentasi yang lengkap. Salah satu hal yang bisa dijadikan barometer

apakah sebuah aplikasi benar-benar dikembangkan atau tidak, bisa dilihat dari

dokumentasinya. Pada CodeIgniter terdapat dokumentasi yang lengkap tentang

semua hal yang ada dalam CodeIgniter, mulai dari langkah instalasi sampai

dokumentasi fungsi-fungsinya tersedia. Adanya dokumentasi sangat memudahkan

bagi pemula dalam mempelajari lingkungan pengembangan website dengan

CodeIgniter; dan (5) Pustaka yang lengkap. CodeIgniter dilengkapi dengan

berbagai pustaka siap pakai untuk berbagai kebutuhan, misalnya saja koneksi

database, email, session dan cookies, keamanan, manipulasi gambar dan banyak

lagi.

3. Metode Pengembangan Sistem Dalam pelaksanaan perancangan media informasi gereja pada GKS

Waingapu, menggunakan model waterfall dengan melakukan pendekatan secara

sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap

analisis, desain, coding, testing/verification, dan maintenance. Secara umum

tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Tahapan Waterfall Model [11]

Tahapan pengembangan sistem berdasarkan waterfall model, dijelaskan

sebagai berikut: Pada tahapan Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis and

Definition), analisis kebutuhan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mengamati

secara langsung proses bisnis pada Gereja Kristen Sumba Waingapu, melakukan

tanya jawab dengan ibu Yuliana Piga Lao selaku pegawai Tata Usaha GKS

Waingapu terkait proses bisnis gereja, dengan tujuan untuk mengetahui

kelemahan dari sistem yang telah berjalan serta harapan untuk sistem yang baru,

melihat data, catatan, dan dokumen yang terkait dengan Media Informasi Gereja

yang terdapat pada GKS Waingapu, serta mengumpulkan data dengan mencari,

membaca kemudian mempelajari buku-buku pustaka dan sumber-sumber referensi

lain yang relevan dengan penelitian yaitu mengenai media informasi gereja. Pada

tahap Perancangan Sistem dan Aplikasi (System and Software Design), dilakukan

perancangan aplikasi Media Informasi Gereja Berbasis Web pada GKS Waingapu

yaitu dengan membuat UML (Unified Modeling Language), perancangan

database meliputi tabel dan relasi antar tabel (relationship), dan perancangan

tampilan antarmuka pengguna (user interface). Pada Tahap Implementasi Sistem

Page 6: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

7

(Implementation System), dilakukan penerapkan aplikasi Media Informasi Gereja

di Web Hosting sehingga dapat diakses oleh setiap jemaat, pendeta, majelis dan

pengunjung. Tahap selanjutnya yaitu Tahap Pengujian (Unit Testing), dilakukan

pengujian secara menyeluruh terhadap aplikasi Media Informasi Gereja yang telah

diimplementasikan di Web Hosting untuk mengetahui apakah semua fungsi dari

sistem yang dibuat telah berjalan dengan baik dan dapat digunakan oleh staf

Administrasi dan user.

Deskripsi Sistem

Sistem informasi manajemen gereja adalah sebuah sistem informasi yang

dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan

manajemen gereja. Sistem informasi ini terintegrasi dengan sebuah database

dimana bagian administrasi dapat mengolah data jemaat di GKS Waingapu.

Analisa Proses Bisnis

Analisa proses bisnis diperoleh dari hasil wawancara di GKS Waingapu.

Alur kerja sistem harus dipahami dengan baik karena akan sangat dibutuhkan

dalam pembuatan aplikasi. Selain itu juga dapat membantu untuk pengembangan

media informasi pada GKS Waingapu.

Gambar 3 Proses Bisnis

Gambar 3 menunjukkan Proses bisnis pada GKS Waingapu yaitu dengan

melakukan pengumpulan data menggunakan sistem manual. Langkah pertama

dilakukan oleh bagian adminitrasi gereja yaitu membuat dan mecetak form input

data jemaat kemudian dibagikan kepada majelis wilayah. Majelis wilayah

kemudian membagikan kepada jemaat dan akan diisi oleh jemaat. form tersebut

kemudian dikembalikan kepada bagian adminitrasi melalui majelis wilayah,

kemudian data akan disimpan oleh bagian administrasi gereja.

Analisis Kelemahan Sistem Manual

Analisis terhadap kelemahan sistem informasi manajemen gereja secara

manual yang saat ini masih diterapkan bertujuan untuk mengenali lebih dalam

apakah sistem yang ada masih layak untuk digunakan. Beberapa kelemahan dari

manajemen gereja yang saat ini digunakan pada GKS Waingapu berdasarkan

hasil wawancara adalah sebagai berikut: (1) Kesulitan dalam pencarian data-data

gereja dan jemaat pada saat diperlukan, dikarenakan data tidak terkumpul dalam

suatu tempat; dan (2) Dokumen yang ada atau arsip-arsip dan buku-buku yang

Page 7: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

8

digunakan dalam proses manajemen gereja terlalu boros dan memungkinkan

terjadi kehilangan serta kerusakan data.

Tujuan Perancangan Sistem

Aplikasi media informasi gereja yang dibangun bertujuan untuk

menangani semua persoalan dari proses media informasi gereja secara manual

yang ada yaitu seperti : (1) Membuat sistem yang berfungsi sebagai media

penyimpanan berkas administrasi gereja, berkas jemaat, berkas pendeta, dan

berkas lainnya sehingga penyimpanan berkas tersebut tidak membutuhkan ruang

yang besar; (2) Sistem yang akan dibuat memiliki fasilitas administrator yang

bertugas untuk mengolah data gereja dan melakukan pemeliharaan terhadap data

tersebut; (3) Sistem yang akan dibuat memiliki fasilitas menyajikan informasi-

informasi yang berkaitan dengan informasi anggota keluarga, atestasi, baptis, sidi,

kegiatan gereja, artikel, keuangan gereja, dan laporan yang berkaitan dengan

kehidupan jemaat.

Perancangan Sistem

Pada penelitian ini, perancangan sistem menggunakan UML (Unified

Modelling Language) meliputi usecase diagram, activity diagram, sequence

diagram dan class diagram.

Gambar 4 Use Case Diagram

Gambar 4 menunjukkan use case diagram sistem yang aplikasi terdiri

dari 2 (dua) aktor yaitu, administrator dan user. Administrator bertindak sebagai

aktor yang mempunyai hak mengelola data yaitu menambah, mengubah maupun

menghapus data individu, pendeta , majelis, dan data-data lainnya. User bertindak

sebagai aktor yang dapat melihat info gereja, info pendeta, info majelis,

pengumuman berupa info kegiatan, serta jadwal kebaktian pendalaman Alkitab

(PA). User juga dapat mengisi buku tamu dan melihat galery.

edit data

input datadelete data

info gereja

info jemaat

info majelis

info pendeta

info kegiatan

buku tamu

galery

pengumuman

kebaktian_PA

Manajemen User

login

User

Lihat data

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>mengolah data

<<extend>><<extend>>

<<extend>><<extend>>

Admin

<<include>>

Surat Atestasi Masuk/keluar

Surat Baptis/Sidi

Page 8: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

9

Gambar 5 Class Diagram Sistem

Gambar 5 menunjukkan class diagram sistem yang dapat dijelaskan

sebagai berikut. Class diagram sistem terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu

entity, boundry, dan controller. Pada class diagram sistem terdapat 8 (delapan)

entity yaitu individu, pendeta, majelis, keluarga, wilayah, atestasi, SidiBaptis, dan

PA. Individu adalah entity yang menampung fields data individu, pendeta adalah

entity yang menampung fields data pendeta, majelis adalah entity yang

menampung fields data majelis, keluarga adalah entity yang menampung fields

data keluarga, wilayah adalah entity yang menampung fields data wilayah, atestasi

adalah entity yang menampung fields data atestasi, SidiBaptis adalah entity yang

menampung fields data baptis dan sidi, PA adalah entity yang menampung fields

data kebaktian Pendalaman Alkitab. Setiap Entity terhubung dengan Controller

masing-masing. Contohnya entity individu yang terhubung dengan

IndividuController yang berfungsi untuk menampung fungsi-fungsi manipulasi

database. IndividuController juga terhubung dengan sebuah boundry yang berupa

user interface.

4. Hasil dan Pembahasan

Dalam implementasi sistem terdapat dua macam bentuk antarmuka yaitu

antarmuka utama untuk user dan antarmuka utama untuk administrator.

KeluargaUI

SidiBaptisUI

IndividuUI

atestasiUI

Controllersuratatestasi

tambahAtestasi()

ubahAtestasi()

hapusAtestasi()

ControllerSidiBaptis

TambahSidiBaptis()

UbahSidiBaptis()

HapuSidiBaptis()

Pendeta

id

nama

tgl_penthabisan

emiritus

biografi

foto

tambahPendeta()

ubahPendeta()

hapusPendeta()

ControllerPendeta

tambahPendeta()

UbahPendeta()

HapusPendeta()

PendetaUI

MajelisUi

PAUI

ControllerKeluarga

tambahKeluarga()

ubahKeluarga()

hapusKeluarga()

atestasi

id

tgl_surat

tgl_atestasi_keluarmasuk

gereja_tujuan_asal

alamat_gereja_tujuan_asal

alamat_tinggal

tanggal_masukkluar

individu

keluarga

tambahAtestasi()

UbahAtestasi()

hapusAtestasi()

ControllerPA

tambahPa()

UbahPa()

HapusPa()

keluarga

id

nama

wilayah

alamat

notelp

tambahKeluarga()

editKeluarga()

hapusKeluarga()

*1 *1

controllerMajelis

tambahMaj leis()

UbahMajel is()

HapusMajelis()ControllerWilayah

tambahWilayah()

ubahWilayah()

hapusWilayah()

Majelis

id

nama

wilayah

tgl_penthabisan

tambahMajelis()

MubahMajel is()

hapusMajelis()

PA

id

wilayah

keluarga

tgl_kebaktian

pemimpin

pendamping

tambahPA()

ubahPA()

deletePA()

*

1

*

1

1

1..*

1

1..*

IndividuController

tambahIndividu()

ubahIndividu()

hapusIndividu()

SidiBaptis

ID_sidi

ID_jemaat

tgl_sidi

no_surat

name

tempat_sidi

ID_pendeta

keterangan

tambahSidiBaptis()

UbahSidiBaptis()

HapusSidiBaptis()

*

1

*

1

WilayahUI

individu

id_individu

nama_individu

nama_wil

jenis_kelamin

tempat_lahir

tanggal_lahir

alamat

telp

pekerjaan

status nikah

baptis

sidi

li fe

foto

tambahIndividu()

ubahIndividu()

hapusIndividu()

1

1

1

1

1

1

1

1

Wilayah

id

nama

tambahwi layah()

ubahwilayah()

hapuswi layah()

1*

1*

*

1

*

1

1*1

*

Page 9: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

10

Gambar 6 Halaman User

Gambar 6 menunjukkan halaman user. Halaman user akan muncul

pertama kali saat pengunjung melakukan browsing site Gereja Kristen Sumba

Waingapu. Halaman user akan menampilkan beberapa menu antara lain Home,

Renungan Minggu, Pengumuman, Gallery, Artikel, Buku Tamu, dan Laporan.

Menu login hanya bisa digunakan oleh administrator.

Gambar 7 Halaman Login

Gambar 7 menunjukkan halaman login. Halaman login terdiri dari dua

textbox dan dua button. Pada textbox Username dimasukkan nama login dan

textbox password dimasukkan password. Jika berhasil login, maka akan tampil

halaman home baru untuk administrator. Jika tidak berhasil, maka proses login

akan diulangi lagi.

Page 10: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

11

Gambar 8 Halaman Admin

Gambar 8 menunjukkan halaman admin. Halaman admin mempunyai

menu yang terdiri dari profil gereja untuk melakukan proses edit profil gereja,

visi misi untuk melakukan proses edit visi misi gereja, struktur organisasi untuk

melakukan proses edit struktur organisasi gereja, info jemaat untuk melakukan

proses edit info jemaat , info pendeta untuk melakukan proses edit info pendeta,

info majelis untuk melakukan proses edit info majelis, info keluarga untuk

melakukan proses edit info keluarga, info wilayah untuk melakukan proses edit

wilayah, renungan minggu untuk melakukan proses edit renungan minggu,

pengumuman untuk melakukan proses edit pengumuman kegiatan, Ibadah

Pendalaman Alkitab, surat astetasi masuk keluar, dan surat baptis sidi, gallery

untuk menambahkan foto, laporan keuangan untuk melakukan proses edit laporan

keuangan, management user untuk melakukan proses edit user.

Gambar 9 Halaman Profil Gereja

Gambar 9 menunjukkan halaman profil gereja. Halaman profil gereja

digunakan untuk melakukan proses edit profil gereja dengan mengisi kolom info

gereja dan memilih button save untuk menyimpan, clear untuk menghapus, dan

back untuk kembali ke halaman sebelumnya.

Page 11: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

12

Gambar 10 Halaman Data Individu Jemaat

Gambar 10 menunjukkan halaman data individu jemaat. Halaman data

individu jemaat digunakan untuk melihat, menambah, mengubah dan menghapus

data individu jemaat. Button view digunakan untuk melihat data jemaat sesuai

wilayah. Textbox cari nama individu digunakan untuk mencari data jemaat

berdasarkan nama jemaat.

Gambar 11 Halaman Data Pendeta

Gambar 11 menunjukkan halaman data Pendeta. Halaman data Pendeta

yang digunakan untuk melihat, menambah, mengubah dan menghapus data

Pendeta.

Gambar 12 Halaman Data Majelis

Gambar 12 menunjukkan halaman data Majelis. Halaman data Majelis

digunakan untuk melihat, menambah, mengubah, dan menghapus data majelis.

Page 12: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

13

Gambar 13 Halaman Data Keluarga

Gambar 13 menunjukkan halaman data keluarga. Halaman data keluarga

digunakan untuk melihat, menambah, mengubah, dan menghapus data keluarga.

Button view digunakan untuk melihat data keluarga berdasarkan wilayah.

Gambar 14 Halaman Data Wilayah

Gambar 14 menunjukkan halaman data wilayah. Halaman data wilayah

digunakan untuk melihat, menambah, mengubah dan menghapus data wilayah.

Gambar 15 Halaman Data Renungan Minggu

Gambar 15 menunjukkan halaman data renungan Minggu. Halaman data

renungan Minggu digunakan untuk melihat, menambah, mengubah dan

menghapus data renungan Minggu.

Page 13: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

14

Gambar 16 Halaman Kegiatan Gereja

Gambar 16 menunjukkan halaman kegiatan gereja. Halaman kegiatan

gereja digunakan untuk melihat, menambah, mengubah dan menghapus data

kegiatan gereja.

Gambar 17 Halaman Surat Atestasi Masuk/Keluar

Gambar 17 menunjukkan halaman surat atestasi masuk/keluar. Halaman

surat atestasi masuk/keluar digunakan untuk melihat, menambah, mengubah, dan

menghapus data atestasi masuk/keluar.

Gambar 18 Halaman Surat Baptis/Sidi

Gambar 18 menunjukkan halaman surat baptis/sidi. Halaman surat

baptis/sidi digunakan untuk melihat, menambah, mengubah, dan menghapus data

baptis/sidi.

Gambar 19 Halaman Management User

Page 14: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

15

Gambar 19 menunjukkan halaman management user. Halaman

management user digunakan untuk melihat, menambah, mengubah, dan

menghapus user.

Administrator maupun user dapat melihat laporan dalam bentuk grafik

berdasarkan data usia jemaat, kehidupan jemaat yang masih hidup ataupun sudah

meninggal, dan keluarga di setiap wilayah.

Gambar 20 Grafik Berdasarkan Data Usia Jemaat

Gambar 20 menunjukkan laporan berbentuk grafik berdasarkan data usia.

Pada saat administrator menambahkan data jemaat pada halaman individu, data

jemaat tersebut secara otomatis akan dikelompokkan sesuai kelompok umur, dan

laporan akan ditampilkan dalam bentuk grafik berdasarkan data usia di setiap

wilayah. Grafik laporan data usia berisi informasi usia jemaat sesuai kelompok

umur yaitu kelompok balita, remaja, pemuda, orangtua, dan manula.

Gambar 21 Grafik Berdasarkan Data Jemaat

Gambar 21 menunjukkan laporan dalam bentuk grafik berdasarkan data

jemaat. Grafik laporan data jemaat yang berisi informasi data jemaat sesuai status

hidup. Pada saat administrator menambahkan data jemaat pada halaman individu,

data jemaat tersebut secara otomatis akan dikelompokkan sesuai status hidup, dan

Page 15: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

16

laporan akan ditampilkan dalam bentuk Grafik berdasarkan data jemaat yang

dapat dilihat di setiap wilayah.

Gambar 22 Grafik Berdasarkan Data Keluarga

Gambar 22 menunjukkan laporan dalam bentuk grafik berdasarkan data

keluarga. Grafik berdasarkan data keluarga berisi informasi data keluarga sesuai

wilayah. Pada saat administrator menambahkan data keluarga pada halaman

keluarga, data keluarga tersebut secara otomatis akan dikelompokkan sesuai

wilayah,

Pengujian Sistem Agar mengetahui sejauh mana keberhasilan aplikasi yang dibuat, maka

dibutuhkan suatu pengujian pada aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gereja

Kristen Sumba Waingapu. Tahapan pengujian atau testing dilakukan dengan

tujuan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi pada aplikasi yang

dibangun. Bentuk-bentuk kesalahan yang mungkin ditemukan pada tahapan

pengujian antara lain seperti kesalahan kode program, kesalahan memasukan data,

kesalahan proses. Apabila dalam proses pengujian ditemukan kesalahan program,

maka program harus diperbaiki sehingga diperoleh program yang benar-benar

bersih dari kesalahan.

Pengujian Black Box

Guna mengetahui kinerja dari sistem yang telah dibangun maka dilakukan

pengujian menggunakan Unit testing blac kbox yaitu dengan mencari bug/error

yang terdapat pada aplikasi yang dibuat. Hasil pengujian black box terlihat pada

Tabel 1.

Tabel 1 Pengujian Black Box

Aktivitas dan

Event

Input Ouput Status

Pengujian

Login dengan

memilih tombol

login

Username dan

Password Jika berhasil login,

maka bisa mengakses

menu-menu yang

terdapat dalam aplikasi.

Jika password dan

username salah maka

Valid

Page 16: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

17

akan muncul pesan

bahwa username dan

password salah.

Tambah data

kemudian pilih

save

Memasukkan data

data jemaat,

pendeta, majelis,

keluarga, wilayah,

renungan Minggu,

Pengumuman,

Gallery, artikel,

buku tamu

Jika belum

memasukkan data

sesuai prosedur

(terdapat nama, tempat

tanggal lahir, alamat,

pekerjaan),

maka akan muncul

peringatan untuk

melengkapi field yang

masih kosong.

Valid

Lihat data

kemudian pilih

lihat detail

Memilih data yang

ingin dilihat

Menampilkan detail

data yang dipilih.

Valid

Ubah data

kemudian pilih

ubah

Mengubah data

yang ada

Jika masih ada data

yang masih kurang

(tidak sesuai prosedur),

maka proses edit gagal,

dan harus dilengkapi.

Valid

Mencari data

kemudian pilih

tombol cari

Memasukkan data

yang ingin dicari

Jika data yang akan

dicari tidak ada, maka

data tidak akan muncul.

Valid

Menghapus data

kemudian pilih

hapus

Memilih data yang

ingin dihapus

Data terhapus Valid

Pengujian Performance

Pengujian performance sistem dilakukan dengan menggunakan bantuan

Software Web Application Testing 7.5 (WAPT). WAPT dapat digunakan untuk

menguji performa web yang berjalan pada jaringan intranet maupun internet.

Hasil dari pengujian menggunakan software WAPT dapat digunakan untuk

menganalisis performa dari sebuah aplikasi web.

Gambar 23 Grafik Performance Aplikasi

Gambar 23 menunjukkan grafik performance aplikasi dengan WAPT.

Grafik pada Gambar 23 menunjukkan hasil pengujian menggunakan WAPT yang

Page 17: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

18

disimulasikan menggunakan 10 user. Dalam sistem penilaian respon server

terdapat tiga batas penting, yaitu sebagai berikut:

- 0.1 detik, Merupakan waktu respon ideal. Pengguna sistem akan

merasakan reaksi sistem yang singkat, cepat dan tidak terasa adanya

interupsi (gangguan).

- 1.0 detik, Merupakan waktu respon terlama yang masih dapat ditoleransi.

- 10 detik, Merupakan batas waktu terlama yang sudah tidak dapat

ditoleransi lagi. Berdasarkan hasil pengamatan dan survey, waktu respon

berada di atas 8 detik akan membuat user meninggalkan akses ke sistem.

Hasil pengujian yang didapat menunjukkan bahwa waktu respon rata-rata

sistem masih berada di antara batas 0.1 detik sampai dengan 0.5 detik, sehingga

respon server terhadap client masih berada dalam batas toleransi.

Berdasarkan pengujian black box dan perfomance sistem dapat

disimpukan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik

5. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari Perancangan dan

Implementasi Media Informasi Gereja Berbasis Web pada Gereja Kristen Sumba

Waingapu, disimpulkan bahwa sistem dapat memberikan informasi berupa

informasi individu jemaat, majelis, pendeta, surat atestasi masuk/keluar, surat

baptis/sidi, kegiatan gereja, informasi jadwal Kebaktian Pendalaman Alkitab

(PA), informasi kegiatan gereja, laporan data individu jemaat berdasarkan wilayah

dan status hidup, laporan data usia jemaat berdasarkan kelompok umur dan

wilayah serta laporan keluarga berdasarkan wilayah yang disajikan dalam bentuk

grafik. Aplikasi yang dihasilkan tersebut dapat digunakan sebagai media

informasi di GKS Waingapu. Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan

selanjutnya dari aplikasi Media Informasi Gereja Kristen Sumba Waingapu adalah

perlu ditambahkan juga sistem untuk mengelola informasi keuangan gereja dan

informasi penggajian pegawai dari Gereja Kristen Sumba Waingapu.

6. Pustaka [1] Tompira, Merry, 2010, Perancangan Sistem Informasi Manajemen

Gereja, Salatiga : Fakultas Teknologi Informasi, Univeristas Kristen Satya

Wacana.

[2] Widiatmo, Lukito, 2010, Sistem Informasi Manajemen Jemaat Gereja

Kristen Jawa Sidomukti Salatiga menggunakan konsep MVC (Model,

View, Controller), Salatiga : Fakultas Teknologi Informasi, Univeristas

Kristen Satya Wacana.

[3] Fedora, Deflinda, 2011, Perancangan dan Implementasi Aplikasi Sistem

Informasi Manajemen Gereja Berbasis Web Menggunakan MVC (Model,

View, Controller), Salatiga : Fakultas Teknologi Informasi, Univeristas

Kristen Satya Wacana.

[4] Sadiman. S. Arief (1984). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,

dan Pemanfaatanya. Jakarta : P.T Raja Grafindo Persada.

Page 18: T1 682008075 Full text - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2849/2/T1_682008075_Full... · semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, membuat

19

[5] Hamalik, Oemar, 1994, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi

Aksara.

[6] Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi.

[7] Raymond McLeod, Jr. 2001, Sistem Informasi Edisi 7 Jilid 2, Jakarta :

Prenhallindo.

[8] Maswarita, Mery, 2009, Pemanfaatan Media Dan Jenis-Jenis Media

http://merymaswarita.wordpress.com/2009/11/06/pemanfaatan-media-

dan-jenis-jenis-media/. Diakses tanggal 18 Maret 2012.

[9] Jeni, 2009, pengenalan arsitektur MVC, http://poss.ipb.ac.id/files/JENI-

Web%20Programming-Bab%207-Pengenalan%20MVC.pdf. Diakses

tanggal 15 maret 2012.

[10] Basuki, Awan Pribadi, 2010, Membangun Web Berbasis PHP Dengan

Framework CodeIgniter, Yogyakarta : Penerbit : Lokomedia.

[11] Pressman, Roger S., 2001, Software Engineering a Practitioner’s

Approach, New York : McGraw-Hill Higher Education.