[T YPE THE BAHAN AJAR...

80
Edisi I Dindi Paizer, S.Kep.,M.Kes [TYPE THE COMPANY NAME] BAHAN AJAR PERKESMAS

Transcript of [T YPE THE BAHAN AJAR...

Page 1: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Edisi I

Dindi Paizer, S.Kep.,M.Kes

[TYPE THE

COMPANY

NAME] BAHAN AJAR PERKESMAS

Page 2: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan

segala karunia dan rahmat-Nya dan serta kesempatan yang telah

diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan

pengabdian kepada masyarakat ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan pengabdian kepada

masyarakat ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari susunannya

maupun isinya, karena masih banyak kekurangan mengingat terbatasnya

kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu,

dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun sebagi bahan masukan demi

membangun kesempurnaan laporan ini.

Semoga laporan pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat di

masa yang akan datang dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu

memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Palembang, Januari 2017

Penulis

Page 3: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iv

RINGKASAN ........................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

BAB II TARGET DAN LUARAN ........................................................... 4

BAB III METODE PELAKSANAAN ..................................................... 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 4: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

iv

Page 5: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

UNIT 1

KONSEP DASAR PERKESMAS TA

� 100 Menit

1. PENGANTAR

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung

pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya

penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus

dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pembangunan kesehatan pada

hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat

ditentukan oleh kesinambungan antar-upaya program dan sektor,

serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah

dilaksanakan sebelumnya.

Page 6: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

TUJUAN

Adapun kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari unit

ini diperolehnya pengetahuan mahasiswa meliputi:

1. Mengetahui definisi perkesmas

2. Mengetahui Tujuan perkesmas

3. Mengetahui Sasaran perkesmas

4. Mengetahui Kegiatan perkesmas

5. Mengetahui Pelaksana perkesmas

6. Mengetahui Pelaksanaan perkesmas

7. Mengetahui Kegiatan perkesmas

2. BAHAN BACAAN

1. Definisi perkesmas

Perkesmas merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas yang

sudah ada sejak konsep Puskesmas diperkenalkan. Perkesmas pada

dasarnya adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan profesional

yang merupakan perpaduan konsep kesehatan masyarakat dengan

konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan

penekanan kelompok resiko tinggi. Dalam upaya pencapaian derajat

kesehatan yang optimal dilakukan melalui upaya promotif dan

preventif disemua tingkat pencegahan yang menjamin keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai

Page 7: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan

keperawatan (Depkes, 2006).

2. Tujuan perkesmas

Tujuan perkesmas adalah meningkatkan kemandirian masyarakat

dalam mengatasi masalah kesehatan secara optimal. Pelayanan

keperawatan diberikan secara langsung kepada seluruh lapisan

masyarakat dalam rentang sehat-sakit dengan mempertimbangkan

seberapa jumlah masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi

individu, keluarga, kelompok resiko tinggi seperti kelompok

masyarakat di wilayah kumuh, terisolasi, daerah konflik, daerah yang

tidak terjangkau pelayanan kesehatan (Depkes, 2006).

3. Sasaran perkesmas

Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga,

kelompok, dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan

akibat faktor ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan

dalam menyelesaikan masalah kesehatannya (Depkes, 2006).

4. Kegiatan perkesmas

Ruang lingkup kegiatan perkesmas dilakukan didalam dan luar

gedung Puskesmas. Kegiatan di luar gedung Puskesmas merupakan

kegiatan pelayanan yang dilakukan terhadap semua sasaran baik

yang berada dalam suatu institusi atau diluar institusi. Menurut

Sualman (2009) bentuk kegiatan perkesmas dapat berupa :

Page 8: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

a. Asuhan keperawatan pasien (prioritas) kontak Puskesmas yang

berada di poliklinik Puskesmas, Puskesmas pembantu (pustu),

Puskesmas keliling (pusling), posyandu, pos kes des.

1) Pengkajian keperawatan pasien sebagai deteksi dini (sasaran

prioritas)

2) Penyuluhan kesehatan

3) Tindakan keperawatan (direct care)

4) Konseling keperawatan

5) Pengobatan (sesuai kewenangan)

6) Rujukan pasien atau masalah kesehatan

7) Dokumentasi keperawatan

b. Kunjungan rumah oleh perawat (home visit/home care) terencana,

bertujuan untuk pembinaan keluarga rawan kesehatan.

Home visit adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang

komperhensif bertujuan memandirikan pasien dan keluarganya,

pelayanan kesehatan diberikan ditempat tinggal pasien dengan

melibatkan pasien dan keluarganya sebagai subjek yang ikut

berpartisipasi merencanakan kegiatan pelayanan, pelayanan

dikelola oleh suatu unit/sasaran/institusi baik aspek administrasi

maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai

kategori tenaga profesional dibantu tenaga non profesional,

dibidang kesehatan maupun non kesehatan. Ruang lingkup home

visit memberi asuhan keperawatan komprehensif, melakukan

Page 9: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya,

mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga.

c. Kunjungan keluarga ke kelompok prioritas terencana (posyandu

usila, posyandu balita, panti ashuan dan lain-lain)

1) Pengkajian keperawatan individu di kelompok

2) Pendidikan atau penyuluhan kesehatan dikelompok.

3) Pengobatan (sesuai kewenangan)

4) Rujukan pasien atau masalah kesehatan

5) Dokumentasi keperawatan

d. Asuhan keperawatan pasien diruang rawat inap Puskesmas

1) Pengkajian perawatan individu

2) Tindakan keperawatan langsung (direct care) dan tidak

langsung (lingkungan)

3) Pendidikan atau penyuluhan kesehatan

4) Pencegahan infeksi di ruangan

5) Pengobatan (sesuai kewenangan)

6) Penanggulangan kasus gawat darurat

7) Rujuk pasien atau masalah kesehatan

8) Dokumentasi keperawatan

Page 10: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

5. Pelaksana perkesmas

Pelaksana utama kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat

adalah semua perawat fungsional keperawatan di Puskesmas.

Sebagai pelaksana keperawatan kesehatan masyarakat di

Puskesmas, perawat minimal mempunyai enam peran dan fungsi,

yaitu (1) sebagai penemu kasus (case finder); (2) sebagai pemberi

pelayanan (care giver); (3) sebagai pendidik/penyuluh kesehatan

(health teacher/educater); (4) sebagai koordinator dan kolaborator; (5)

pemberi nasehat (counseling); (6) sebagai panutan (role model)

(Depkes, 2006). Dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan

kesehatan masyarakat perawat bekerja sama dengan petugas

kesehatan lain serta masyarakat. Kerjasama dengan petugas

kesehatan lain, terkait dengan kegiatan yang memerlukan

kemampuan teknis tertentu yang bukan kewenangan perawat. Kerja

sama dengan kader/masyarakat terutama dalammelaksanakan

kegiatan yang dapat dilimpahkan kepada masyarakat (Depkes, 2006).

6. Pelaksanaan perkesmas

Pelaksanaan perkesmas terdiri dari pelaksanaan (P1),

penggerakan pelaksanaan (P2), serta pengawasan, pengendalian dan

penilaian (P3). Tahap proses perencanaan (P1) yaitu mempelajari

petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tingkat kabupaten atau

kodya, pengumpulan data kesenjangan pelayanan kesehatan,

pengumpulan data permasalahan keperawatan yang berkaitan

dengan pelayanan kesehatan, menetapkan masalah dan prioritasnya,

Page 11: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

menetapkan upaya penanggulangan, menetapkan target sasaran,

menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan, dan menetapkan sumber

daya pendukung yang dapat dipadukan dengan program kegiatan

lainnya (Depkes, 2006).

Tahap penggerakan pelaksanaan (P2) meliputi organisasi dan

tata laksana pengelolaan perkesmas, desiminasi informasi lintas

program, melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan,

menggerakkan peran serta masyarakat, menyediakan kesempatan

konsultasi, dan bimbingan teknis kegiatan perkesmas. Desiminasi

informasi lintas program ditujukan agar diperoleh perpaduan kegiatan

perkesmas dengan kegiatan pokok lain. Pelayanan keperawatan

dilaksanakan dengan menggunakan metode proses keperawatan

terhadap individu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat yang

kemudian didokumentasikan pada format sesuai dengan ketentuan

yang berlaku (Tafwidhah, 2010).

Pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3) meliputi

pencatatan kegiatan perkesmas, pelaporan kegiatan perkesmas,

pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan tiap bulan terhadap hasil

cakupan program dan penerapan proses keperawatan, dan penilaian

pencapaian hasil kegiatan tiap akhir tahun melalui statifikasi

Puskesmas (Tafwidhah, 2010).

Page 12: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

LATIHAN

1. Coba sebutkan definisi perkesmas ?

2. Coba sebutkan tujuan perkesmas ?

3. Coba sebutkan Sasaran perkesmas ?

4. TES FORMATIF

1. Jelaskan Kegiatan yang ada di perkesmas ?

2. Sebutkan siapakah Pelaksana kegiatan perkesmas ?

3. Jelaskan Pelaksanaan kegiatan perkesmas ?

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Junaedi M. 2009. Peran perawat dalam melaksanakan

perawatan kesehatan masyarajkat di Puskesmas Kota Salatiga.

Tesis: UMS

Abdul, Muhith. 2012. Mutu asuhan keperawatan berdasarkan

analisis kinerja perawat dan kepuasan perawat dan pasien.

Mojokerto: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Bastable, Susan B. 2002. Perawat sebagai pendidik : Prinsip-prinsip

pengajar dan pendidikan. Jakarta : EGC

Direktoral Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Departemen kesehatan

RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di

puskesmas. Jakarta: Direktoral Bina Pelayanan Keperawatan.

Page 13: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan

komunitas teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Kusnanto. 2004. Pengantar profesi dan praktik keperawatan

profesional. EGC.

Mubarak, Wahid Iqbal & Chayatin, Nurul. 2009. Keperawatan

komunitas: pengantar dan teori. Jakarta: Salemba medika.

Sualman, Kamisah. 2009. Public healt nursing. Riau: Faculty of

Medicine University of Riau.(http://www.Belibis17.tk).

UU Kesehatan RI No 36 tahun 2009. Tentang: Kesehatan. Jakarta:

Persiden Rebublik Indonesia.

Page 14: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

UNIT 2

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

PERKESMAS TAN

� 100 Menit

1. PENGANTAR

Perawat menurut Undang-Undang Kesehatan No 23, tahun 1992

menyebutkan bahwa perawat adalah mereka yang memiliki

kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan

berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan

keperawatan.

Perawat di Puskesmas adalah semua tenaga lulusan pendidikan

keperawatan yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak

penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melakukan pelayanan

perawatan kesehatan kepada masyarakat di Puskesmas yaitu sebagai

pelaksana keperawatan di Puskesmas (Depkes, 2006).

Page 15: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

TUJUAN

Adapun kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari unit ini

mahasiswa mampu menjelaskan yang meliputi:

1. Mampu menjelaskan peran perawat kesehatan masyarakat

2. Mampu menjelaskan fungsi perawat kesehatan masyarakat

2. BAHAN BACAAN

1. Peran perawat kesehatan masyarakat

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh

orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu

sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial, baik dari dalam

ataupun dari luar dan bersifat stabil (Kozier & Barbara dalam Mubarak

& Chayatin, 2009).

Peran perawat adalah sebagai pelaksana pelayanan

keperawatan, pengelola pelayanan keperawatan, dan institusi

pendidikan, sebagai pendidik, peneliti, serta pengembang keperawatan

(Lokakarya Nasional dalam Mubarak & Chayatin, 2009).

Peran utama dari perawat kesehatan masyarakat adalah

memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit atau yang

Page 16: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

mempunyai masalah kesehatan/keperawatan apakah itu dirumah,

sekolah, panti, dan sebagainya sesuai kebutuhan (Depkes, 2004).

Dalam melaksanakan perawatan kesehatan masyarakat,

perawat idealnya memiliki 12 peran dan fungsi. Peran tersebut antara

lain pemberi pelayanan kesehatan, penemu kasus, sebagai

pendidik/penyuluhan kesehatan, koordinator pelayanan kesehatan,

konselor keperawatan, panutan (role model), pemodifikasi lingkungan,

konsultan, advokat, pengelola, peneliti dan pembaharu (inovator)

(Depkes, 2004). Namun karena masih rendahnya tingkat pendidikan

yaitu mayoritas tingkat pendidikan SPK dan D3, dari seluruh peran dan

fungsi yang harus dilakukan oleh perawat hanya 6 saja yang menjadi

prioritas (Depkes, 2004). Keenam fungsi tersebut adalah :

a. Peran perawat perkesmas sebagai care provider

Peran perawat pelaksana(care provider) bertugas untuk

memberikan pelayanan berupa asuhan keperawatan secara

langsung kepada klien (individu, keluarga, maupun komunitas)

sesuai dengan kewenangannya. Asuhan keperawatan ini dapat

dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan

dasar manusia melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan

menggunakan proses keperawatan, sehingga masalah yang

muncul dapat ditentukan diagnosis keperawatannya,

perencanaannya, dan dilakukan tindakan yang tepat sesuai

dengan tingkat kebutuhan yang dialaminya, kemudian dapat

Page 17: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

dievaluasi tingkat perkembangannya. Asuhan keperawatan yang

diberikan melalui hal yang sederhana sampai dengan masalah

yang kompleks (Mubarak & Chayatin, 2009).

Peran sebagai care provider menuntut perawat untuk

memberi kenyamanan dan rasa aman bagi klien, melindungi hak

dan kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan seimbang,

memfasilitasi klien dengan anggota tim kesehatan lainnya, dan

berusaha mengembalikan kesehatan klien.

Peran perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan

ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, masyarakat

berupa asuhan keperawatan masyarakat yang utuh (holistik) serta

berkesinambungan (komprehensif). Keperawatan yang diberikan

kepada klien/keluarga bisa diberikan secara langsung (direct care)

maupun secara tidak langsung (indirect care) pada berbagai

tatanan kesehatan yaitu meliputi di Puskesmas, ruang rawat inap

Puskesmas, Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, sekolah,

panti, posyandu, keluarga (rumah pasien/klien) (Depkes, 2004).

b. Peran perawat perkesmas sebagai penemu kasus

Perawat Puskesmas berperan dalam mendeteksi serta

dalam menemukan kasus serta melakukan penelusuran terjadinya

penyakit. Penemu kasus dapat dilakukan dengan jalan mencari

langsung ke masyarakat (active case finding) dan dapat pula

Page 18: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

didapat tidak langsung yaitu pada kunjungan pasien ke

Puskesmas (passive case finding).

c. Peran perawat perkesmas sebagai pendidik kesehatan

Peran sebagai pendidik kesehatan (educator) menuntut

perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik setting

dirumah, di Puskesmas, serta dimasyarakat secara terorganisir

dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi

perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai

tingkat kesehatan yang optimal (Mubarak & Chayatin, 2009).

Perawat berperan sebagai pendidik kesehatan harus mampu

mengkaji kebutuhan klien yaitu individu, keluarga, kelompok

masyarakat, pemulihan kesehatan dari suatu penyakit menyusun

program penyuluhan/pendidik kesehatan baik sehat maupun sakit,

seperti nutrisi, latihan olah raga, menajemen stres, penyakit dan

pengelolaan penyakit; memberikan informasi tepat untuk

kesehatan dan gaya hidup antara lain informasi yang tepat

tentang penyakit, pengobatan; serta menolong klien menyeleksi

informasi kesehatan yang bersumber dari buku-buku, koran,

televisi atau teman. (Depkes, 2004).

d. Peran perawat perkesmas sebagai coordinator dan kolaborator

Peran koordinator perawat dilakukan dengan mengkoordinir

seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan

Page 19: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama

dengan tim kesehatan lainnya, sehingga tercipta keterpaduan

dalam sistem pelayanan kesehatan (Fataria dalam Fauziah, 2012).

Perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan

kesehatan yang diterima keluarga diberbagai program, dan

bekerjasama (kolaborasi) dengan tenaga kesehatan lain atau

keluarga dalam perencanaan pelayanan kesehatan serta sebagai

penghubung dengan institusi pelayanan kesehatan 25 dan sektor

terkait lainnya (Depkes, 2004). Peran ini salah satu bentuk

kerjasama antar bidang kesehatan di Puskesmas.

e. Peran perawat perkesmas sebagai konselor

Perawat sebagai konselor melakukan konseling

keperawatan sebagai usaha memecahkan masalah secara efektif.

Sebagai konselor, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan

data-data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur

seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami

hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam

pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang

sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien, serta melibatkan

sumber-sumber yang lain, misalnya keluarga dalam pengajaran

yang direncanakannya (Pery & Potter, 2005).

Page 20: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Pemberian konseling dapat dilakukan di klinik, Puskesmas,

Puskesmas pembantu, rumah klien, posyandu, dan tatanan

pelayanan kesehatan lainnya dengan melibatkan individu,

keluarga, kelompok, dan masyarakat. Kegiatan yang dapat

dilakukan perawat Puskesmas antara lain menyediakan informasi,

mendengar secara objektif, memberi dukungan, memberi asuhan

dan meyakinkan klien, menolong klien mengidentifikasi masalah

dan faktor-faktor terkait, memandu klien menggali permasalahan,

dan memilih pemecahan masalah yang dikerjakan (Depkes,

2004).

f. Peran perawat perkesmas sebagai role model

Perawat Puskesmas harus dapat memberikan contoh yang

baik dalam bidang kesehatan pada individu, keluarga, kelompok,

dan masyarakat tentang bagaimana cara hidup yang sehat yang

dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat (Fetaria dalam Fauziah,

2012).

Perawat Puskesmas sebagai role model diharapkan

berperilaku hidup yang sehat, baik dalam tingkat pencegahan

yang pertama, kedua, maupun pencegahan ketiga yang dalam

kehidupan sehari-hari dapat menjadi contoh masyarakat. Kegiatan

yang dapat dilakukan perawat antara lain memberi contoh praktik

menjaga tubuh yang sehat baik fisik maupun mental makanan

bergizi, menjaga berat badan, olah raga secara teratur, tidak

Page 21: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

merokok, menyediakan 27 waktu untuk istirahat setiap hari,

komunikasi efektif, dll (Depkes, 2004).

2. Fungsi perawat

Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan sesuai

dengan peran seseorang. Fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke

keadaan lain (Mubarak & Chayatin, 2009). Dalam menjalankan

perannya, perawat akan melakukan berbagai fungsi yaitu:

a. Fungsi independen

Adalah fungsi dimana perawat melakukan perannya secara mandiri,

tidak bergantung pada orang lain, atau tim kesehatan lain. Perawat

harus dapat memberikan bantuan terhadap adanya penyimpangan

atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, baik bio-psiko-

sosio-kultural, maupun sepiritual, mulai dari tingkat individu yang utuh

mencangkup seluruh siklus kehidupan, sampai pada tingkat

masyarakat yang mencerminkan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar

pada tingkat sistem organ fungsional sampai molekuler. Kegiatan ini

dilakukan dengan diprakarsai oleh perawat dan perawat bertanggung

jawab serta bertanggung gugat atas rencana keputusan tindakannya.

b. Fungsi Dependen

yaitu kegiatan yang dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang

perawat atas instruksi dari tim kesehatan lainnya (dokter, ahli gizi,

radiologi dan lainnya).

Page 22: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

c. Fungsi Interdependen,

fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik

dalam keperawatan maupun kesehatan.

LATIHAN

1. Coba jelaskan peran perawat kesehatan masyarakat ?

2. Coba jelaskan fungsi perawat kesehatan masyarakat ?

3. TES FORMATIF

1. Jelaskan dengan tepat peran perawat kesehatan masyarakat ?

2. Jelaskan dengan tepat fungsi perawat kesehatan masyarakat ?

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Junaedi M. 2009. Peran perawat dalam melaksanakan

perawatan kesehatan masyarajkat di Puskesmas Kota Salatiga.

Tesis: UMS

Abdul, Muhith. 2012. Mutu asuhan keperawatan berdasarkan analisis

kinerja perawat dan kepuasan perawat dan pasien. Mojokerto:

Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Page 23: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Bastable, Susan B. 2002. Perawat sebagai pendidik : Prinsip-prinsip

pengajar dan pendidikan. Jakarta : EGC

Direktoral Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Departemen kesehatan RI.

2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di

puskesmas. Jakarta: Direktoral Bina Pelayanan Keperawatan.

Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan

komunitas teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Kusnanto. 2004. Pengantar profesi dan praktik keperawatan

profesional. EGC.

Mubarak, Wahid Iqbal & Chayatin, Nurul. 2009. Keperawatan

komunitas: pengantar dan teori. Jakarta: Salemba medika.

Sualman, Kamisah. 2009. Public healt nursing. Riau: Faculty of Medicine

University of Riau.(http://www.Belibis17.tk).

UU Kesehatan RI No 36 tahun 2009. Tentang: Kesehatan. Jakarta: Persiden

Rebublik Indonesia.

Page 24: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

UNIT 3

KOMPETENSI PERAWAT PERKESMAS

� 100 Menit

1. PENGANTAR

Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup

kompleks, karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh

lapisan masyarakat. Keadaan ini semakin dipersulit dengan masih

terbatasnya jumlah sumber daya manusia baik dari aspek kuantitas

maupun dari aspek kualitasnya. Rasio tenaga kesehatan dengan

jumlah penduduk masih rendah, seperti halnya tenaga perawat.

Perkesmas merupakan upaya program pengembangan

puskesmas yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan

wajib dan upaya kesehatan pengembangan lainnya.

Perawatan Kesehatan Masyarakat (PERKESMAS) adalah suatu

bidang yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan

kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat.

Perawat puskesmas memerlukan kompetensi untuk

melaksanakan kegiatan di puskesmas. Menurut Assoiation of

Stateand Territorial Directors of Nursing (ASTDN) (2003), yang

menyebutkan bahwa kompetensi yang diperlukan untuk menganalisa

permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat hingga

Page 25: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

melakukan evaluasi. Kompetensi yang diharapkan meliputi

keterampilan menganalisis pengkajian kesehatan masyarakat,

mendiagnosis, menyusun intervensi, mengimplementasikan serta

melakukan evaluasi.

TUJUAN

Adapun kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari unit ini

mahasiswa mampu menjelaskan yang meliputi:

1. Mengetahui dasar hokum pelaksanaan perawat perkesmas

2. Mengetahui bentuk kegiatan perkesmas

3. Mengetahui kompetensi perawat perkesmas

2. BAHAN BACAAN

1 . D AS AR HUKUM PERKESM AS

A DA PUN DASA R HUKUM PELA KSANAA N PERKESMAS

YAIT U :

a. UU no 23 th 1992 tentang kesehatan

b. UU no 32/2004 tentang pemerintahan daerah

c. Kepmenkes no 1575 /menkes/SK/XI/2005 tentang organisasi dan tata

kerja Departemen Kesehatan Republik Indonesia

d. Kepmenkes no 1239/2001 tentang registrasi dan praktik perawat

Page 26: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

e. Kepmenkes no 1457/menkes/SK/X/ 2003 tentang standar pelayanan

minimal bidang kesehatan di kabupaten/kotaKepmenkes no

128/menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan

masyarakat

f. Kepmenkes 836/2005 tentang pengembangan manajemen kinerja

perawatan/bidan

g. Kepmenkes no 279/ 2006 tentang pedoman upaya penyelenggaraan

Perkesmas di Puskesmas.

2. Bentuk Kegiatan Perkesmas

Adapun bentuk kegiatan Perkesmas antara lain:

a. Asuhan keperawatan pasien (prioritas) kontak Puskesmas yang

berada di poliklinik Puskesmas, Puskesmas pembantu (pustu),

Puskesmas keliling (pusling), posyandu, pos kes desa :

1) Pengkajian keperawatan pasien sebagai deteksi dini (sasaran

prioritas)

2) Penyuluhan kesehatan

3) Tindakan Keperawatan (direct care)

4) Konseling keperawatan

5) Pengobatan (sesuai kewenangan)

6) Rujukan pasien/masalah kesehatan

7) Dokumentasi keperawatan

b. Kunjugan rumah oleh perawat (home visit/home care) terencana,

bertujuan untuk pembinaan keluarga rawan kesehatan. Home visit

Page 27: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif

bertujuan memandirikan pasien dan keluarganya, pelayanan

kesehatan diberikan di tempat tinggal pasien dengan melibatkan

pasien dan keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi

merencanakan kegiatan pelayanan, pelayanan dikelola oleh suatu

unit/ sarana/ institusi baik aspek administrasi maupun aspek

pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga

profesional dibantu tenaga non profesional, di bidang kesehatan

maupun non kesehatan. Ruang Lingkup home visit yaitu memberi

asuhan keperawatan secara komprehensif, melakukan pendidikan

kesehatan pada pasien dan keluarganya, mengembangkan

pemberdayaan pasien dan keluarga.

c. Kunjungan perawat ke kelompok prioritas terencana (posyandu

usila, posyandu balita, panti asuhan dan lain-lain)

1) Pengkajian keperawatan individu di kelompok

2) Pendidikan/penyuluhan kesehatan di kelompok

3) Pengobatan (sesuai kewenangan)

4) Rujukan pasien/masalah kesehatan

5) Dokumentasi keperawatan

d. Asuhan keperawatan pasien di ruang rawat inap Puskesmas :

1) Pengkajian keperawatan individu

2) Tindakan keperawatan langsung (direct care) dan tidak langsung

(lingkungan)

Page 28: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

3) Pendidikan/penyuluhan kesehatan

4) Pencegahan infeksi di ruangan

5) Pengobatan (sesuai kewenangan)

6) Penanggulangan kasus gawat darurat

7) Rujukan pasien/masalah kesehatan

8) Dokumentasi keperawatan

3. Kompetensi Perawat Puskesmas

Shermon dalam Tafwidhah (2010) menyebutkan bahwa

kompetensi merupakan karakteristik individu yang terlihat dalam bentuk

perilaku dan mampu menampilkan kinerja dalam suatu pekerjaan,

peran, atau situasi tertentu. Kompetensi mengandung dua hal, yaitu

kemampuan individu dalam menampilkan kinerja dan karakteristik

responden.

Kompetensi minimal keperawatan Puskesmas yaitu memberikan

pelayanan keperawatan/asuhan kepada individu, keluarga, kelompok

atau masyarakat dengan masalah kesehatan prioritas terkait dengan

komitmen global, nasional, maupun daerah seperti malaria, tuberkolosis,

demam berdarah dangue, HIV/AIDS, dan sebagainya dalam tindakan

keperawatan langsung (direct care) pengobatan dasar sesuai

kewenangan dan tata laksana standar program, penanggulangan gawat

darurat dasar termasuk penanggulangan bencana alam, dan

pencegahan infeksi (Depkes, 2006).

Page 29: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Kompetensi lainnya yang juga harus dimiliki perawat Puskesmas

yaitu melakukan pendidikan/penyuluhan kesehatan dalam rangka

promosi kesehatan untuk pemberdayaan individu, keluarga, kelompok

atau masyarakat agar hidup secara mandiri, pengamatan penyakit

menular dan tidak menular (survaillance) khususnya mengidentifikasi

faktor resiko terjadinya penyakit/masalah kesehatan, menemukan kasus

secara dini, dan melaporkan adanya kejadian luar biasa (KLB).

Selain itu perawat juga mampu untuk memberikan motivasi

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam pembentukan

pelayanan kesehatan yang bersumberdaya masyarakat seperti pos

pelayanan terpadu (posyandu), pos obat desa (POD), dan sebagainya,

membina pelayanan kesehatan yang bersumberdaya masyarakat,

melakukan konseling keperawatan/kesehatan, memberikan latihan

kader/masyarakat dalam upaya promosi kesehatan, melakukan

kerjasama tim dengan tenaga kesehatan lain, monitoring dan evaluasi,

dan membuat pendokumentasian kegiatan termasuk pencatatan dan

pelaporan sesuai ketentuan (Tafwidhah, 2010).

Page 30: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

LATIHAN

1. Coba sebutkan apa yang kamu ketahui dasar hokum pelaksanaan

perawat perkesmas ?

2. Coba sebutkan apa yang kamu ketahui bentuk kegiatan

perkesmas ?

3. Coba sebutkan apa yang kamu ketahui kompetensi perawat

perkesmas ?

4. TES FORMATIF

1. Sebutkan dan jelaskan dasar hokum pelaksanaan perawat

perkesmas ?

2. Sebutkan dan jelaskan bentuk kegiatan perkesmas ?

3. Sebutkan dan jelaskan kompetensi perawat perkesmas ?

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Junaedi M. 2009. Peran perawat dalam melaksanakan

perawatan kesehatan masyarajkat di Puskesmas Kota Salatiga.

Tesis: UMS

Abdul, Muhith. 2012. Mutu asuhan keperawatan berdasarkan analisis

kinerja perawat dan kepuasan perawat dan pasien. Mojokerto:

Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Page 31: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Bastable, Susan B. 2002. Perawat sebagai pendidik : Prinsip-prinsip

pengajar dan pendidikan. Jakarta : EGC

Direktoral Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Departemen kesehatan RI.

2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di

puskesmas. Jakarta: Direktoral Bina Pelayanan Keperawatan.

Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan

komunitas teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Kusnanto. 2004. Pengantar profesi dan praktik keperawatan

profesional. EGC.

Mubarak, Wahid Iqbal & Chayatin, Nurul. 2009. Keperawatan

komunitas: pengantar dan teori. Jakarta: Salemba medika.

Sualman, Kamisah. 2009. Public healt nursing. Riau: Faculty of Medicine

University of Riau.(http://www.Belibis17.tk).

UU Kesehatan RI No 36 tahun 2009. Tentang: Kesehatan. Jakarta: Persiden

Rebublik Indonesia.

Page 32: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

UNIT 4

KONSEP DASAR PUSKESMAS

� 100 Menit

1. PENGANTAR

Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ditetapkan sub sistem

upaya kesehatan yang terdiri dari dua unsur utama yaitu upaya

kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat

(UKM). UKM terutama diselenggarakan oleh Pemerintah dengan peran

serta aktif masyarakat dan swasta, sedang UKP dapat

diselenggarakan oleh masyarakat, swasta dan pemerintah.

Penyelenggaraan upaya kesehatan harus bersifat menyeluruh,

terarah, terencana, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, berjenjang,

profesional dan bermutu.

Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan UKM

maupun UKP di strata pertama pelayanan kesehatan, dan merupakan

Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan

kesehatan di Kabupaten / Kota.

Page 33: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

Kinerja Puskesmas, sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar yang

paling dekat dengan masyarakat sangat menentukan kinerja

Kabupaten/Kota untuk mewujudkan masyarakat sehat di wilayahnya.

Prinsip penyelenggaraan upaya kesehatan yang menyeluruh, terpadu,

terjangkau dan bermutu merupakan prinsip yang seharusnya.

TUJUAN

Adapun kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari unit ini

mahasiswa mampu menjelaskan yang meliputi:

1. Mampu menjelaskan system kesehatan nasional

2. Mampu menjelaskan definisi puskesmas

3. Mampu menjelaskan peran puskesmas

4. Mampu menjelaskan fungsi puskesmas

5. Mampu menjelaskan prinsip penyelenggaraan puskesmas

6. Mampu menjelaskan jaringan pelayanan kesehatan puskesmas

Page 34: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

2 . B AH AN B AC AAN

1. System kesehatan nasional

System Kesehatan Nasional (SKN) sebagaimana dimaksudkan

dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 bertujuan untuk

menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua

komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau

masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga

swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan pembangunan

kesehatan adalah kombinasi dari pendekatan sistem, kontingensi, dan

sinergi yang dinamis melalui pengelompokan subsistem dari SKN yang

terdiri dari tujuh subsistem berikut :

a. Subsistem Upaya Kesehatan.

b. Subsistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

c. Subsistem Pembiayaan Kesehatan. Subsistem Sumber Daya

Manusia Kesehatan.

d. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan.

e. Subsistem Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan.

f. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat.

Page 35: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Percepatan pembangunan kesehatan untuk mencapai Indonesia

Sehat dilakukan dengan melakukan penguatan subsistem-subsistem

dari SKN. Dengan diterapkannya pendekatan keluarga, maka

penguatan subsistem upaya kesehatan, subsistem pembiayaan

kesehatan, dan subsistem pemberdayaan masyarakat menjadi

penting untuk dilakukan.

Penguatan subsistem upaya kesehatan dilakukan dengan

menciptakan keseimbangan pelaksanaan upaya kesehatan

perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) melalui

pengutamaan kegiatan promotif dan preventif. Harus diciptakan

kondisi agar Puskesmas tidak terfokus hanya melaksanakan UKP,

melainkan 36 Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

juga UKM secara seimbang.

Sasaran upaya kesehatan harus ditegaskan bukan sekedar

individu/perorangan, melainkan juga keluarga, kelompok, dan

masyarakat. Setiap program kesehatan hendaknya mengarahkan

juga kegiatannya kepada keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Penguatan subsistem pembiayaan kesehatan untuk UKP dan

UKM dilakukan, salah satunya, melalui pemberian Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) berdasarkan Undang-Undang Nomor 24

Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Page 36: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Untuk itu, sejak 1 Januari 2014 telah diberlakukan Sistem

Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bidang kesehatan atau Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) dan Pemberian Bantuan Operasional

(BOK) Puskesmas oleh pemerintah pusat.

SKN akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh subsistem

pemberdayaan masyarakat yang tidak hanya memberdayakan

perorangan, melainkan juga keluarga dan masyarakat. Masyarakat

termasuk swasta bukan semata-mata sebagai sasaran pembangunan

kesehatan, melainkan juga sebagai subjek atau penyelenggara dan

pelaku pembangunan kesehatan. Dengan diterapkannya pendekatan

keluarga, maka subsistem pemberdayaan masyarakat harus

diperkuat dengan mengembangkan kegiatankegiatan yang

menjangkau keluarga, kelompok, dan masyarakat.

2. Definisi puskesmas

Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan UKM

maupun UKP di strata pertama pelayanan kesehatan, dan merupakan

Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan

kesehatan di Kabupaten / Kota.

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

Page 37: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

3. Peran puskesmas

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan

upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat).

Puskesmas bertanggung jawab atas satu wilayah administrasi

pemerintahan, yakni kecamatan atau bagian dari kecamatan. Di setiap

kecamatan harus terdapat minimal satu Puskesmas. Untuk

membangun dan menentukan wilayah kerja Puskesmas, factor

wilayah, kondisi geografis, dan kepadatan/ jumlah penduduk

merupakan dasar pertimbangan.

4. Fungsi puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014

menegaskan adanya dua fungsi Puskesmas sebagai berikut.

a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama, yakni kegiatan untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran

keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Page 38: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama, yakni kegiatan dan/atau

serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk

peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan

penderitaan akibat penyakit, dan memulihkan kesehatan

perseorangan.

Fungsi UKM dan UKP harus seimbang, agar upaya peningkatan

derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. UKP saja dengan

program JKN yang diikuti oleh seluruh rakyatpun belum cukup untuk

mengangkat derajat kesehatan masyarakat. Memang rakyat merasa

senang karena setiap kali sakit mendapat pelayanan kesehatan gratis.

Tetapi derajat kesehatan tidak akan naik selama UKM tidak dikerjakan.

Untuk itu penguatan UKM di Puskesmas mutlak diperlukan, yang

mencakup dua macam UKM, yaitu UKM esensial dan UKM

pengembangan. Puskesmas wajib melaksanakan UKM esensial yang

meliputi:

1) Pelayanan promosi kesehatan.

2) Pelayanan kesehatan lingkungan

3) Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana.

4) Pelayanan gizi

5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit (baik penyakit

menular maupun penyakit tidak menular).

Page 39: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

4. Prinsip penyelenggaraan puskesmas

Didalam Penyelenggaraan Puskesmas ada 6 (enam) prinsip

berikut yang harus ditaati :

a. Prinsip Paradigma Sehat.

Berdasarkan prinsip paradigma sehat, Puskesmas wajib

mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen

dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang

dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Paradigma

adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya, yang

akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif),

dan bertingkah laku (psikomotorik).

Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep,

nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas di

sebuah komunitas. Dengan demikian, Paradigma Sehat dapat

didefinisikan sebagai cara pandang, asumsi, konsep, nilai, dan

praktik yang mengutamakan upaya menjaga dan memelihara

kesehatan, tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan

pemulihan kesehatan.

b. Prinsip Pertanggungjawaban Wilayah.

Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah,

Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap

pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Pembangunan

kesehatan pada hakikatnya adalah penyelenggaraan upaya

Page 40: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

kesehatan oleh bangsa Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya

pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota. Sedangkan Puskesmas

bertanggungjawab untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan

yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai

dengan kemampuannya. Sebagai penanggung jawab wilayah,

Puskesmas bertugas untuk melaksanakan pembangunan

kesehatan guna mewujudkan Kecamatan Sehat.

c. Prinsip Kemandirian Masyarakat.

Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat, Puskesmas

mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,

kelompok, dan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non-

instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

individu, keluarga, dan kelompok/ masyarakat agar dapat

mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan potensi yang dimiliki,

serta merencanakan dan melakukan pemecahan masalah tersebut

dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Pemberdayaan mencakup pemberdayaan perorangan,

keluarga, dan kelompok/ masyarakat. Pemberdayaan perorangan

Page 41: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

merupakan upaya memfasilitasi proses pemecahan masalah guna

meningkatkan peran, fungsi, dan kemampuan perorangan dalam

membuat keputusan untuk memelihara kesehatannya.

Pemberdayaan keluarga merupakan upaya memfasilitasi

proses pemecahan masalah guna meningkatkan peran, fungsi, dan

kemampuan keluarga dalam membuat keputusan untuk memelihara

kesehatan keluarga tersebut. Sedangkan pemberdayaan kelompok/

masyarakat merupakan upaya memfasilitasi proses pemecahan

masalah guna meningkatkan peran, fungsi, dan kemampuan

kelompok/masyarakat dalam membuat keputusan untuk

memelihara kesehatan kelompok/masyarakat tersebut.

Pemberdayaan dilaksanakan dengan berbasis pada tata nilai

perorangan, keluarga, dan kelompok/masyarakat, sesuai dengan

kebutuhan, potensi, dan sosial budaya setempat. Pemberdayaan

dilakukan melalui pendekatan edukatif untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat, serta

kepedulian dan peran aktif dalam berbagai upaya kesehatan.

d. Prinsip Pemerataan.

Berdasarkan prinsip pemerataan, Puskesmas

menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan

terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil

tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya, dan

kepercayaan. Dalam hal ini Puskesmas harus dapat membina

Page 42: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

jejaring/kerjasama dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama

lainnya seperti klinik, dokter layanan primer (DLP), dan lain-lain

yang ada di wilayah kerjanya.

e. Prinsip Teknologi Tepat Guna.

Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna, Puskesmas

menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan

teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan,

mudah dimanfaatkan, dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

f. Prinsip Keterpaduan dan Kesinambungan.

Berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan,

Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan

penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor

serta melaksanakan sistem rujukan yang didukung dengan

manajemen Puskesmas.

5. Jaringan pelayanan kesehatan puskesmas

Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan,

Puskesmas didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring

fasilitas pelayanan kesehatan. Jaringan pelayanan Puskesmas

mencakup fasilitas berikut :

a. Puskesmas pembantu yang memberikan pelayanan kesehatan

secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas.

Page 43: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

b. Puskesmas keliling yang memberikan pelayanan kesehatan yang

sifatnya bergerak (mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan

mutu pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang

belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas.

c. Bidan desa yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada satu desa

dalam wilayah kerja Puskesmas. Sedangkan jejaring fasilitas

pelayanan kesehatan adalah klinik, rumah sakit, apotek,

laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Dalam melaksanakan peran dan fungsinya, Puskesmas dapat

memberikan instruksi langsung kepada jaringannya dan berkoordinasi

dengan jejaringnya untuk dapat melaksanakan pembangunan

kesehatan di wilayah kerjanya dalam mencapai tujuan menuju

Indonesia Sehat.

LATIHAN

1. Coba uraikan apa yang kamu ketahui tentang system kesehatan

nasional ?

2. Coba jelaskan definisi puskesmas ?

3. Coba uraikan peran puskesmas yang kamu ketahui ?

Page 44: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

4. TES FORMATIF

1. Uraikan fungsi- fungsi puskesmas ?

2. Uraikan prinsip-prinsip penyelenggaraan puskesmas ?

3. Sebutkan dan jelaskan jaringan pelayanan kesehatan puskesmas ?

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Junaedi M. 2009. Peran perawat dalam melaksanakan

perawatan kesehatan masyarajkat di Puskesmas Kota Salatiga.

Tesis: UMS

Abdul, Muhith. 2012. Mutu asuhan keperawatan berdasarkan analisis

kinerja perawat dan kepuasan perawat dan pasien. Mojokerto:

Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Bastable, Susan B. 2002. Perawat sebagai pendidik : Prinsip-prinsip

pengajar dan pendidikan. Jakarta : EGC

Direktoral Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Departemen kesehatan RI.

2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di

puskesmas. Jakarta: Direktoral Bina Pelayanan Keperawatan.

Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan

komunitas teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Page 45: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Kusnanto. 2004. Pengantar profesi dan praktik keperawatan

profesional. EGC.

Mubarak, Wahid Iqbal & Chayatin, Nurul. 2009. Keperawatan

komunitas: pengantar dan teori. Jakarta: Salemba medika.

Sualman, Kamisah. 2009. Public healt nursing. Riau: Faculty of Medicine

University of Riau.(http://www.Belibis17.tk).

UU Kesehatan RI No 36 tahun 2009. Tentang: Kesehatan. Jakarta: Persiden

Rebublik Indonesia.

Page 46: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

UNIT 5

PROMOSI KESEHATAN DALAM PERKESMAS

� 100 Menit

1. PENGANTAR

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan

pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,

pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan

bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu

pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan

ketenteraman hidup.

Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat

tentang hidup sehat dan pelaksanaannya bagaimana cara ahidup

sehat adalah dengan cara melakukan pendidikan kesehatan yang tidak

hanya didapat dibangku sekolah tapi juga biasa dilakukan dengan cara

penyuluhan oleh tim kesehatan, yang biasa disebut dengan promosi

kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan.

Page 47: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Mengingat tugas kita sebgaai tim kesehatan adalah salah

satunya memperkanalkan bagaimana cara hidup sehat dengan

masyarakat maka didalam unit ini kami akan membahas tentang

“Promosi Kesehatan”.

TUJUAN

Adapun kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari unit ini

mahasiswa mampu menjelaskan yang meliputi:

1. Mengetahui apa definisi dari promosi kesehatan

2. Mengetahui apa tujuan dari promosi kesehatan

3. Mengetahui siapa saja sasaran dari promosi kesehatan

4. Mengetahui bagaimana strategi dari dari promosi kesehatan

5. Mengetahui bagaimana metode promosi kesehatan

6. Mengetahui apa media untuk promosi kesehatan

2. BAHAN BACAAN

1. Definisi dari promosi kesehatan

WHO berdasarkan piagam Ottawa (1986) dalam Heri.D.J.

Maulana (2009) hal. 19, mendefinisikan promosi kesehatan adalah

suatu proses yang memungkinkan individu meningkatkan kontrol

terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis

filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri.

Page 48: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan

seseorang untuk meningkatkan control dan peningkatan

kesehatannya. WHO menekankan bahwa promosi kesehatan

merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu

meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan

kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai

pemberdayaan diri sendiri (Maulana,2009).

2. Tujuan promosi kesehatan

Green,1991 dalam Maulana,2009,tujuan promosi

kesehatan terdiri dari tiga tingkatan yaitu:

a. Tujuan Program, Refleksi dari fase social dan epidemiologi

berupa pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam

periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.

Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang,

contohnya mortalitas akibat kecelakaan kerja pada pekerja

menurun 50 % setelah promosi kesehatan berjalan lima tahun.

b. Tujuan Pendidikan, Pembelajaran yang harus dicapai agar

tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan ini merupakan tujuan

jangka menengah, contohnya : cakupan angka kunjungan ke

klinik perusahaan meningkat 75% setelah promosi kesehatan

berjalan tiga tahun.

Page 49: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

c. Tujuan Perilaku, Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam

mengatasi masalah kesehatan. Tujuan ini bersifat jangka

pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap, tindakan,

contohnya: pengetahuan pekerja tentang tanda-tanda bahaya

di tempat kerja meningkat 60% setelah promosi kesehatan

berjalan 6 bulan.

3. Sasaran promosi kesehatan

Sasaran promosi kesehatan yang dilakukan oleh perawat

adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Agar

promosi kesehatan dapat lebih tepat sasaran, maka sasaran

tersebut perlu dikenali lebih rinci, dan jelas melalui

pengelompokkan sasaran promosi kesehatan, meliputi:

a. Sasaran primer, yaitu mereka yang diharapkan dapat menerima

perilaku baru.

b. Sasaran sekunder, yaitu mereka yang mempengaruhi sasaran

primer.

c. Sasaran tersier, yaitu mereka yang berpengaruh terhadap

keberhasilan kegiatan seperti para pengambil keputusan atau

penyandang dana.

Page 50: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

4. Strategi promosi kesehatan

Strategi promosi kesehatan berdasarkan (Piagam Ottawa

1986) ialah sebagai berikut :

a. Kebijakan berwawasan kebijakan, Strategi promosi kesehatan

yang mana ditujukan kepada para penentu kebijakan agar

mengeluarkan kebijakan dan ketentuan yang menguntungkan

bahkan dapat merugikan kesehatan, sehingga dalam

menentukan keputusan diperhatikan dampaknya bagi

kesehatan masyarakat.

b. Lingkungan yang mendukung, Strategi ini dikelola oleh para

pengelola tempat umum, termasuk pemerintah kota. Dimana

mereka dapat menyediakan sarana dan prasarana bagi

masyarakat dalam meningkatkan kesehatnnya, sehingga

nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat untuk mendukung

prilaku sehat masyarakat.

c. Reorientasi Pelayanan Kesehatan, Realisasi dari reorintasi

pelayanan kesehatan ini adalah para penyelenggara kesehatan

baik pemerintah maupun swasta harus dilibatkan dalam

memberdayakan masyarakat agar dapat berperan bukan hanya

sebagai penerima pelayan kesehatan namun dapat menjadi

menjadi penyelenggara pelayanan kesehatan.

d. Keterampilan Individu, Strategi ini mewujudkan adanya

keterampilan individu-individu dalam meningkatkan dan

Page 51: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

memelihara kesehatanya. Langkah awal untuk strategi ini

adalah pemberian pemahaman tentang penyakit dalam bentuk

metode atau teknik kepada individual bukan dalam bentuk

massa.

e. Gerakan Masyarakat, Adanya gerakan dari masyarakat itu

sendiri dalam meningkatkan dan memelihara kesehatannya.

Hal ini akan tampak dari prilaku masyarakat untuk memelihara

dan meningkatkan kesehatannya tanpa harus ada kegiatan

namun akan tampak dari prilaku menuju sehat.

Berdasarkan rumusan yang dibuat oleh WHO (1994),

strategi promosi kesehatan secara global dibagi menjadi tiga yang

akan dibentuk dalam intervensi, yaitu :

a. Advokasi (Advocacy).

Advokasi adalah kegiatan dimana untuk meyakinkan orang lain

agar orang lain tersebut membantu atau mendukung terhadap

apa yang diinginkan. Pendekatan advokasi ialah sasaran

kepada para pembuat keputusan atau penentu keputusan

sesuai sektornya. Intinya adalah strategi advokasi kesehatan

merupakan pendekatam yang dilakukan dengan pimpinan atau

pejabat dengan tujuan mengembangkan kebijakan publik yang

berwawasan kesehatan Kegiatan advokasi ini ada dalam

bentuk formal dan informal. Advokasi dalam bentuk formal

misalnya : penyajian presentasi, seminar, atau suatu usulan

Page 52: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

yang dilakukan oleh para pejabat terkait. Advokasi informal

misalnya : Suatu kegiatan untuk meminta dana, atau dukungan

dalam bentuk kebijakan kepada para pejabat yang relevan

dengan kebijakan yang diusulkan. Intervensi yang dapat

dilakukan secara perseorangan kepada pejabat ialah dengan :

lobi, dialog, negosiasi dan debat. Sehingga diharapkan

mendapatkan hasil adanya tindakan yang nyata, kepedulian,

serta pemahaman atau kesadaran dari pejabat sehingga terjadi

kelanjutan kegiatan.

b. Dukungan sosial (Social Support).

Dukungan sosial adalah suatu strategi yang digunakan untuk

mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat.

Dimana tujuannya dengan menggunakan tokoh masyarakat

sebagai jembatan antara sektor kesehatan atau pengembang

kesehatan dengan masyarakat. Intervensi keperawatan yang

diberikan dalam stretegi dukungan sosial ialah : pelatihan bagi

para tokoh masyarakat, lokakarya, bimbingan bagi para tokoh

masyarakat, sehingga hasil yang diharapkan adalah adanya

peningkatan jumlah para tokoh masyarakat yang berperan aktif

dalam pelayanan kesehatan, jumlah individu dan keluarga

dimana meningkat pengetahuannya tentang kesehatan, adanya

pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada misalnya posyandu.

Page 53: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

c. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment).

Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang

langsung kepada masyarakat. Pemberdayaan ini bertujuan

untuk mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara

dan meningkatkan kesehatan masyarakat itu sendiri. Intervensi

keperawatan dalam pemberdayaan masyarakat adalah dengan

kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dapat berupa :

penyuluhan kesehatan, posyandu, pos obat desa, dan lain

sebagainya. Hasil yang diharapkan adalah sumber daya

manusia yang berperan dalam peningkatan dan pemeliharaan

kesehatan.

5. Metode promosi kesehatan

Metode diartikan sebagai cara atau pendekatan tertentu.

Secara garis besar, metode dibagi menjadi dua, yaitu metode

didaktif dan metode sokratik.

a. Metode Didaktif, Metode ini didasarkan atau dilakukan secara

satu arah. Tingkat keberhasilan metode didaktif sulit

dievaluasi karena peserta didik bersifat pasif dan hanya

pendidik yang aktif. Misalnya: ceramah, film, leaflet, booklet,

poster dan siaran radio.

b. Metode Sokratif, Metode ini dilakukan secara dua arah.

Dengan metode ini, kemungkinan antara pendidik dan peserta

Page 54: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

didik bersikap aktif dan kreatif. Misalnya: diskusi kelompok,

debat, panel, forum, seminar, bermain peran, curah pendapat,

demonstrasi, studi kasus, lokakarya dan penugasan

perorangan.

Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan

Teknik Komunikasi, Sasaran yang dicapai dan Indera penerima

dari sasaran promosi. Metode berdasarkan tekhnik komunikasi:

a. Metode Penyuluhan Langsung, Dalam hal ini para penyuluh

langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran.

Termasuk disini antara lain: kunjungan rumah, pertemuan

diskusi, pertemuan di balai desa pertemuan di posyandu, dll.

b. Metode Penyuluhan Tidak Langsung, Dalam hal ini para

penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka

dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya

dengan perantara media. Contohnya, publikasi dalam bentuk

media cetak, melalui pertunjukkan film dan sebagainya

berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai.

6. Media promosi kesehatan

Media adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam

menyampaikan bahan pendidikan atau pengajaran ( Herry D.J.

Maulana). Media promosi kesehatan adalah alat yang dipakai

untuk mengirimkan pesan kesehatan (Ferry Efendy & Makhfudli).

Page 55: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Media pendidikan kesehatan disebut juga alat peraga karena

berfungsi membantu dan memeragakan sesuatu dalam proses

pendidikan atau pengajaran. Pembuatan alat peraga atau media

mempunyai prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap

orang diterima dan ditangkap melalui pancaindra.

Semakin banyak pancaindra yang digunakan maka semakin

jelas juga pengetahuan yang didapatkan. Hal ini menunjukan

bahwa penggunaan alat peraga dapat melibatkan indra sebanyak

mungkin pada suatu objek sehingga dapat memudahkan

pemahaman bagi peserta didik.

LATIHAN

1. Coba jelaskan Definisi dari promosi kesehatan ?

2. Coba jelaskan Tujuan promosi kesehatan ?

3. Coba jelaskan Sasaran promosi kesehatan ?

4. Coba jelaskan Strategi promosi kesehatan ?

5. Coba sebutkan Metode promosi kesehatan ?

6. Coba sebutkan Media promosi kesehatan ?

Page 56: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

3. TES FORMATIF

1. Jelaskan Definisi dari promosi kesehatan ?

2. Jelaskan Tujuan promosi kesehatan ?

3. Jelaskan Sasaran promosi kesehatan ?

4. Jelaskan Strategi promosi kesehatan ?

5. Sebutkan Metode promosi kesehatan ?

6. Sebutkan Media promosi kesehatan ?

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Junaedi M. 2009. Peran perawat dalam melaksanakan

perawatan kesehatan masyarajkat di Puskesmas Kota Salatiga.

Tesis: UMS

Abdul, Muhith. 2012. Mutu asuhan keperawatan berdasarkan analisis

kinerja perawat dan kepuasan perawat dan pasien. Mojokerto:

Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Bastable, Susan B. 2002. Perawat sebagai pendidik : Prinsip-prinsip

pengajar dan pendidikan. Jakarta : EGC

Direktoral Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Departemen kesehatan RI.

2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di

puskesmas. Jakarta: Direktoral Bina Pelayanan Keperawatan.

Page 57: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan

komunitas teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Kusnanto. 2004. Pengantar profesi dan praktik keperawatan

profesional. EGC.

Mubarak, Wahid Iqbal & Chayatin, Nurul. 2009. Keperawatan

komunitas: pengantar dan teori. Jakarta: Salemba medika.

Sualman, Kamisah. 2009. Public healt nursing. Riau: Faculty of Medicine

University of Riau.(http://www.Belibis17.tk).

UU Kesehatan RI No 36 tahun 2009. Tentang: Kesehatan. Jakarta: Persiden

Rebublik Indonesia.

Page 58: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

53 | P a g e

UNIT 6

SASARAN PERKESMAS

� 100 Menit

1. PENGANTAR

Setiap tindakan maupun kegiatan memiliki sasaran atau tujuan

yang ingin dicapai agar kegiatan tersebut memiliki arti, begitupun

dengan perksemas memiliki sasaran dalam pelaksanaannya .

Modul ini secara khusus akan membahas mengenai sasaran dari

perksemas secara mendalam.

TUJUAN

Adapun kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari unit ini

mahasiswa mampu menjelaskan yang meliputi:

1. Mengetahui apa definisi dari sasaran perkesmas

2. Mengetahui apa definisi dari prioritas sasaran

3. Mengetahui apa saja prioritas pelayanan perawatan kesehatan

masyarakat

Page 59: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

54 | P a g e

2. BAHAN BACAAN

1. Definisi dari sasaran perkesmas

Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu,

keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mempunyai masalah

kesehatan akibat faktor ketidaktahuan, ketidakmauan dan

ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya

(Depkes, 2006).

2. Tujuan prioritas sasaran

Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah

kesehatan terkait dengan masalah kesehatan prioritas daerah

yaitu belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan atau

sudah memanfaatkan tetapi memerlukan tindak lanjut. Fokus

utama pada keluarga rawan kesehatan yaitu keluarga miskin yang

rentan dan keluarga yang termasuk resiko tinggi. Keluarga yang

tidak mendapat pelayanan perkesmas merupakan beban sosial

dan ekonomi serta dapat berdampak buruk terhadap masyarakat

lainnya. Pemerintah memiliki tanggung jawab melindungi

kesehatan masyarakat dan memberikan akses ke pelayanan

kesehatan terutama bagi keluarga yang memiliki hambatan untuk

mencapai pusat-pusat pelayanan kesehatan. Penduduk rawan ini

telah menjadi salah satu bagian sasaran program Perkesmas di

Puskesmas.

Page 60: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

55 | P a g e

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional

sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk

pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara

komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat

baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.

Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan

fisik maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang

kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan

sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya

peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan,

pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan

pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care)

untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup

sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan

wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan.

3. Prioritas pelayanan perawatan kesehatan masyarakat

Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat

difokuskan pada keluarga rawan yaitu:

A. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu

keluarga dengan:

1. Ibu hamil tertenti yang belum ANC

Page 61: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

56 | P a g e

2. Ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan

neonatusnya

3. Balita tertentu

4. Penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh

program

5. Penyakit endemis

6. Penyakit kronis tidak menular

7. Kecacatan tertentu (mental atau fisik)

B. Keluarga dengan resiko tinggi

a. Ibu hamil dengan masalah gizi (anemia gizi berat (HB kurang

dari 8 gr%) dan Kurang Energi Kronis (KEK)

b. Ibu hamil dengan resiko tinggi lai (perdarahan, infeksi,

hipertensi)

c. Balita dengan BGM

d. Neonatus dengan BBLR

e. Usia lanjut jompo

f. Kasus percobaan bunuh diri

C. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan

a. Drop out tertentu itu pada Ibu hamil, bayi. balita dengan

keterlambatan tumbuh kembang dan penyakit kronis atau

endemis

b. Kasus pasca keperawatan, antara lain kasus pasca

keperawatan yang dirujuk dari institusi pelayanan kesehatan,

Page 62: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

57 | P a g e

kasus katarak yang dioperasi di Puskesmas, persalinan

dengan tindakan, kasus psikotik, dan kasus yang seharusnya

dirujuk yang tidak dilaksanakan rujukannya

D. Pembinaan kelompok khusus

Kelompok yang rawan dan rentan terhadap masalah kesehatan

terikat dalam institusi, misalnya panti, rutan/lapas, pondok

pesantren, dan lokalisasi/WTS. Sedangkan tidak terikat dalam

institusi, misalnya karang wredha, karang balita, KPKIA, kelompok

pekerja informal, perkumpulan penyandang penyakit tertentu

(jantung, asma, DM dan lain-lain ), kelompok remaja.

E. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah

1. Masyarakat di daerah endemis suatu penyakit misalnya

endemis malaria, filariasis, DHF, diare.

2. Masyarakat didaerah dengan keadaan lingkungan kehidupan

buruk, misalnya derah kumuh di kota besar.

3. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah yang menonjol

dibanding dengan daerah lain, misalnya daerah dengan AKB

tinggi.

4. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah kesenjangan

pelayanan kesehatan lebih tinggi dari daerah sekitar, misalnya

cakupan ANC rendah, immunisasi rendah.

5. Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan

mengalami hambatan dalam melaksanakan adaptasi

Page 63: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

58 | P a g e

kehidupannya, seperti daerah transmigrasi, pemukiman

masyarakat terasing.

LATIHAN

1. Coba jelaskan Definisi dari sasaran perkesmas ?

2. Coba jelaskan Tujuan prioritas sasaran ?

3. Coba jelaskan priorotas pelayanan perkesmas ?

3. TES FORMATIF

1. Coba jelaskan Definisi dari sasaran perkesmas ?

2. Coba jelaskan Tujuan prioritas sasaran ?

3. Coba jelaskan priorotas pelayanan perkesmas ?

DAFTAR PUSTAKA

Effendy. 2008. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2.

EGC: Jakarta

Effendy. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Salemba Medika:

Jakarta

Hidayat. 2004. Pengantar konsep dasar keperawatan. Salemba Medika:

Jakarta

Page 64: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

59 | P a g e

Page 65: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

59 | P a g e

UNIT 7

KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS

� 100 Menit

1. PENGANTAR

Keperawatan Kesehatan komunitas merupakan sintesis dari ilmu

kesehatan masyarakat dan keperawatan yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan. Dalam

perkesmas memiliki keperawatan kelompok khusus, yang bertujuan

untuk memudahkan dalam melaksanakan tugas perawat, dengan

adanya kelompok ini maka kinerja dan hasil akan lebih maksimal.

TUJUAN

Adapun kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari unit ini

mahasiswa mampu menjelaskan yang meliputi:

1. Mengetahui apa definisi dari kelompok khusus

2. Mengetahui apa saja tujuan dari kelompok khusus

3. Mengetahui apa saja sasaran dari kelompok khusus

4. Mengetahui apa saja prinsip dasar dari kelompok khusus

5. Mengetahui apa saja tahap-tahap perawatan kelompok khusus

Page 66: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

60 | P a g e

2. BAHAN BACAAN

1. Definisi dari kelompok khusus

Kelompok khusus adalah sekelompok masyarakat atau

individu yang karena keadaan fisik, mental maupun social budaya

dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan

pelayanankesehatan

Perawatan Kelompok khusus ini :

a. Ditujukan pada elompok yang mempunyai kesamaan jenis

kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta

rawan terhadap masalah

b. Dilaksanakan terorganisir

c. Meningkatkan kemampuan kelompok & derajat kesehatannya

d. Mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak

melupakan upaya kuratif dan rehabilitative yang ditujukan

kepada mereka yang tinggal di panti dan kepada kelompok

yang ada di masyarakat

e. Diberikan oleh tenaga Kesehatan dengan pendekatan

pemecahan masalah

2. Tujuan kelompok khusus

Tujuan dari keperawatan kelompok khusus untuk

meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk

dapat menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu

Page 67: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

61 | P a g e

tergantung kepada pihak lain, sedangkan tujuan khusus dari

keperawatan kelompok khusus bertujuan untuk :

a. Mengidentifikasi masalah sesuai dengan macam, jenis dan tipe

kelompok.

b. Menyusun perencanaan asuhan berdasarkan permasalahan

yang terdapat pada kelompok.

c. Penanggulangan masalah dihadapi berdasarkan rencana yang

telah disusun.

d. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan.

e. Mengurangi ketergantungan dalam pemeliharaan dan

perawatan diri sendiri.

f. Meningkatkan produktivitas rangka meningkatkan kemampuan

diri

g. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dalam

menunjang fungsi puskesmas dalam rangka pengembangan

pelayanan kesehatan mayarakat.

3. Sasaran kelompok khusus

Sasaran pokok pembinaan yaitu :

1. Melalui institusi – institusi yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan terhadap kelompok khusus

Page 68: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

62 | P a g e

Pelayanan terhadap lembaga-lembaga social kemasyarakatan

yang menyelenggarakan pemeliharaan dan pembinaan

kelompok-kelompok khusus tertentu :

a) Panti werdha

b) Panti asuhan

c) Pusat rehabilitasi anakcacat (fisik, mental, sosial)

d) Penitipan balita

Sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus di

institusi:

1) Penghuni panti

Merupakan prioritas utama karena mereka yang rawan

terhadap masalah kesehatan dan umumnya merekalah yang

bermasalah baik secara individu maupun kelompok.

Dalam mengatasi permasalahan perlu kolaborasi dengan

profesi kesehatan lain maupun dengan petugas – petugas

terkait

2) Petugas panti:

Merupakan orang yang setiap berhubungan langsung

dengan pelayanan penghuni panti dalam mengatasi

permasalahan yang dihadapi dan merekalah yang paling

mengetahui.

3) Lingkungan panti:

Merupakan salah satu mata rantai penyebaran penyakit

Page 69: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

63 | P a g e

2. Pelayanan kelompok khusus dimasyarakat

Dilakukan melalui kelompok–kelompok yang terorganisir

dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui

pembentukan kader kesehatan diantara kelompok tersebut

yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan oleh

puskesmas, selain itu lahan pembinaan kelompok khusus

masyarakat dapat dilakukan melalui posyandu terhadap

kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita serta kelompok

lainnya yang mungkin dapat dilakukan.

4. Prinsip Dasar Kelompok Khusus

1) Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus

dalam meningkatkan kesehatan mereka sendiri.

2) Menekankan kepada upaya preventif dan promotif dengan tidak

melupakan upaya kuratif dan rehabilitative.

3) Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses

keperawatan secara konsisten dan berkesinambungan

4) Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan

dan kelompok sebagai subyek maupun obyek pelayanan.

5) Dilakukan diinstitusi pelayanan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan kelompok khusus dimasyarakat terhadap

kelompok khusus yang mempunyai masalah yang sama

Page 70: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

64 | P a g e

6) Ditekankan pada pembinaan perilaku penghuni panti, petugas

panti, lingkungan panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat

yang mempunyai masalah yang sama kearah perilaku sehat

5. Tahap – Tahap Perawatan Kelompok Khusus

A. Tahap persiapan

a) Mengidentifikasi jumlah kelompok khusus yang ada

dimasyarakat dan jumlah panti atau pusat – pusat

rehabilitasi yang ada disuatu wilayah binaan.

b) Mengadakan pendekatan sebagai penjajagan awal

pembinaan kelompok khusus terhadap institusi yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap

kelompok khusus dan kelompok khusus yang ada di

masyarakat.

c) Identifikasi masalah kelompok khusus di masyarakat dan di

panti /institusi melalui pengumpulan data.

d) Menganalisa data kelompok khusus dimasyarakat dan

diinstitusi

e) Merumuskan masalah dan prioritas masalah kesehatan

kelompok khusus di masyarakat dan institusi.

f) Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, analisa data,

perumusan masalah dan prioritas masalah

kesehatan/keperawatan kelompok khusus melibatkan

kader kesehatan dan petugas panti

B. Tahap perencanaan

a) Menyusun perencanaan penanggungan masalah

kesehatan bersama petugas panti (bagi yang diinstitusi)

dan kader kesehatan (yang dimasyarakat).

Page 71: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

65 | P a g e

b) Jadwal kegiatan (Tujuan, sasaran, jenis pelayanan, biaya,

criteria hasil).

c) Jadwal kunjungan.

d) Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan.

C. Tahap pelaksanaan

a) Pelaksanaan didasarkan atas rencana kerja yang telah

disepakati bersama, yang disesuaikan dengan kebutuhan

yang ada.

b) Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti.

c) Pelayanan kesehatan dan keperawatan.

d) Penyuluhan kesehatan

e) Imunisasi

f) Penemuan khusus dini

g) Rujukan bila dianggap perlu

h) Pencatatan dan pelaporan kegiatan

D. Tahap penilaian

a) Penilaian atas keberhasilan kegiatan didasarkan atas

kriteria yang telah disusun.

b) Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung

dan setelah kegiatan dilaksanakan secara keseluruhan

LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan kelompok khusus ?

2. Sebutkan tujuan dari keperawatan kelompok khusus ?

3. Sebutkan sasaran dari keperawatan kelompok khusus ?

4. Sebutkan prinsip dasar dari keperawatan kelompok khusus ?

5. Sebutkan tahap – tahap perawatan kelompok khusus ?

Page 72: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

66 | P a g e

3. TES FORMATIF

1. Apa yang dimaksud dengan kelompok khusus ?

2. Sebutkan tujuan dari keperawatan kelompok khusus ?

3. Sebutkan sasaran dari keperawatan kelompok khusus ?

4. Sebutkan prinsip dasar dari keperawatan kelompok khusus ?

5. Sebutkan tahap – tahap perawatan kelompok khusus ?

DAFTAR PUSTAKA

Anderson. EA. & Mc. Farlane.J. (2001). Buku Ajar Keperawatan Komunitas:

Teori dan Praktek. Edisi 3 (AlihBahasa). Jakarta: EGC

Effendy Nasrul. (1998). Dasar – Dasar Keperawatan Masyarakat. EGC:

Jakarta

Page 73: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

1

UNIT 11

KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS

UHN PASIEN STROKE

� 120 Menit

A. PENGANTAR

KeperawatanKesehatan komunitas merupakan sintesis dari ilmu

kesehatan masyarakat dan keperawatan yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan. dalam

perkesmas memiliki keperawatan kelompok khusus, yang bertujuan

untuk memudahkan dalam melaksanakan tugas perawat, dengan

adanya kelompok ini maka kinerja dan hasil akan lebih maksimal

Page 74: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

2

TUJUAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Adapunkompetensi yang

diharapkansetelahmempelajarimodulinimahasiswamampumemah

ami:

1. Pengertian Kelompok khusus

2. Tujuan

3. Sasaran

4. Prinsip dasar

B. B AH AN B AC AAN

I. KELOMPOK KHUSUS

Kelompok khusus adalah sekelompokmasyarakatatauindividu yang

karenakeadaanfisik, mental

maupunsosialbudayadanekonominyaperlumendapatkanbantuan,

bimbingandanpelayanankesehatan

Perawatan Kelompok khusus

a. Ditujukankelompokmempunyaikesamaanjeniskelamin, umur,

permasalahankesehatandankesehatansertarawanterhadapmasalah

b. Dilaksanakanterorganisir

c. Meningkatkankemampuankelompok&derajatkesehatannya

d. Mengutamakanupayapromotifdanpreventifdengantidakmelupakanupayak

uratifdan rehabilitative yang ditujukankepadamereka yang tinggal di

pantidankepadakelompok yang ada di masyarakat

e. DiberikanolehtenagaKesehatandenganpendekatanpemecahanmasalah

II. TUJUAN

Tujuan dari keperawatan kelompok khusus

Untukmeningkatkankemampuandanderajatkesehatankelompokuntukdapa

Page 75: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

3

tmenolongdirimereksendiri (self care)

dantidakterlalutergantungkepadapihak lain, sedangkan tujuan khusus dar

i keperawatan kelompok khusus

a. Mengidentifikasimasalahsesuaidenganmacam,

jenisdantipekelompok.

b. Menyusunperencanaanasuhanberdasarkanpermasalahan yang

terdapatpadakelompok.

c. Penanggulanganmasalahdihadapiberdasarkanrencana yang

telahdisusun.

d. Meningkatkankemampuandalammemeliharakesehatan.

e. Mengurangiketergantungandalampemeliharaandanperawatandiris

endiri.

f. Meningkatkanproduktivitasrangkameningkatkankemampuandiri

g. Memperluasjangkauanpelayanankesehatandalammenunjangfungs

ipuskesmasdalamrangkapengembanganpelayanankesehatanmay

arakat.

III. SASARAN

Sasaranpokokpembinaanyaitu:

1. Melaluiinstitusi – institusiyang

menyelenggarakanpelayanankesehatanterhadapkelompokkhususdan

2. Pelayanankelompokkhususdimasyarakat

1. Pelayanan kelompok khusus di Institusi

Pelayananterhadaplembaga-lembagasosialkemasyarakatan yang

menyelenggarakanpemeliharaandanpembinaankelompok-

kelompokkhusustertentu:

a) Pantiwerdha

b) Pantiasuhan

c) Pusatrehabilitasianakcacat (fisik, mental, sosial)

d) Penitipanbalita

Page 76: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

4

Sasaranpembinaandanpelayanankelompokkhusus di institusi:

a. Penghunipanti

• Merupakanprioritasutamakarenamereka yang

rawanterhadapmasalahkesehatandanumumnyamerekalah yang

bermasalahbaiksecaraindividumaupunkelompok.

• Dalammengatasipermasalahanperlukolaborasidenganprofesikese

hatan lain maupundenganpetugas – petugasterkait

b. Petugaspanti:

• Merupakan orang yang

setiapberhubunganlangsungdenganpelayananpenghunipantidala

mmengatasipermasalahan yang dihadapidanmerekalah yang

paling mengetahui.

c. Lingkungan panti:

• Merupakan salah satu mata rantai penyebaran penyakit

2. Pelayanankelompokkhusus di masyarakat

Dilakukanmelaluikelompok–kelompok yang

terorganisirdenganmelibatkanperansertaaktifmasyarakat,

melaluipembentukankaderkesehatandiantarakelompoktersebut yang

telahmendapatkanpendidikandanpelatihanolehpuskesmas,

selainitulahanpembinaankelompokkhususmasyarakatdapatdilakukanmelal

uiposyanduterhadapkelompokibuhamil,

bayidananakbalitasertakelompoklainnya yang mungkindapatdilakukan.

3. Kelompokkhususdapatdiklasifikasikanberdasarkanpermasalahandanke

butuhan yang merekahadapi, diantaranya:

a. Kelompokkhususdengankebutuhankhusus yang

memerlukanpengawasanakibatpertumbuhandanperkembangannya

misal:

• KelompokIbuhamil

• KelompokIbubersalin.

• KelompokIbunifas.

• KelompokBayidananakbalita.

Page 77: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

5

• KelompokAnakusiasekolah.

• KelompokUsialanjut.

b. Kelompokkhususdengankesehatankhusus yang

memerlukanpengawasandanbimbingan, diantaranya

• Kelompokpenderitapenyakitmenular (kusta, TBC, AIDS, Peny.

Kelamin)

• KelompokPenderitapenyakittidakmenular (DM, Jantung, Stroke)

• KelompokCacat yang memerlukanrehabilitasi (Fisik, mental,

social)

• KelompokKhusus yang mempunyairesikaterserangpenyakit (WTS,

penyalahgunaanobat&narkotika, pekerjatertentu).

4. Ruanglingkupkegiatan, upaya–upayapromotif, preventif, kuratif,

rehabilitative danresosialitatifmelaluikegiatan–kegiatan yang

terorganisasisebagaiberikut

• Pelayanankesehatandankeperawatan.

• Penyuluhankesehatan.

• Bimbingandanpemecahanmasalahterhadapanggotakelompok,

kaderkesehatandanpetugaspanti.

• Penemuankasussecaradini.

• Melakukanrujukan medic dankesehatan.

• Melakukankoordinasidankerjasamadenganmasyarakat,

kaderdanpetugaspantiataupusat –

pusatrehabilitasikelompokkhusus.

• Alihtegnologidalambidangkesehatandankeperawatankepadapetug

aspanti, kaderkesehatan.

IV. PRINSIP DASAR

• Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus dalam

meningkatkankesehatanmerekasendiri.

• Menekankankepadaupayapreventifdanpromotifdengantidakmelupakanup

ayakuratifdan rehabilitative.

• Pendekatan yang menyeluruhmenggunakan proses

keperawatansecarakonsistendanberkesinambungan

Page 78: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

6

• Melibatkanperansertaaktifpetugaspanti,

kaderkesehatandankelompoksebagaisubyekmaupunobyekpelayanan.

• Dilakukandiinstitusipelayanan yang

menyelenggarakanpelayanankesehatankelompokkhususdimasyarakatter

hadapkelompokkhusus yang mempunyaimasalah yang sama

• Ditekankanpadapembinaanperilakupenghunipanti, petugaspanti,

lingkunganpantibagi yang diinstitusidanmasyarakat yang

mempunyaimasalah yang samakearahperilakusehat

V. TAHAP – TAHAP PERAWATAN KELOMPOK KHUSUS

1. tahap persiapan

a) Mengidentifikasijumlahkelompokkhusus yang

adadimasyarakatdanjumlahpantiataupusat – pusatrehabilitasi

yang adadisuatuwilayahbinaan.

b) Mengadakanpendekatansebagaipenjajaganawalpembinaankelom

pokkhususterhadapinstitusi yang

menyelenggarakanpelayanankesehatanterhadapkelompokkhusus

dankelompokkhusus yang ada di masyarakat.

c) Identifikasimasalahkelompokkhusus di masyarakatdan di panti

/institusimelaluipengumpulan data.

d) Menganalisa data kelompokkhususdimasyarakatdandiinstitusi

e) Merumuskanmasalahdanprioritasmasalahkesehatankelompokkhu

sus di masyarakatdaninstitusi.

f) Mulaidaritahapmengidentifikasimasalah, analisa data,

perumusanmasalahdanprioritasmasalahkesehatan/keperawatanke

lompokkhususmelibatkankaderkesehatandanpetugaspanti

2. tahap perencanaan

a) Menyusunperencanaanpenanggunanganmasalahkesehatanbersa

mapetugaspanti (bagi yang diinstitusi) dankaderkesehatan (yang

dimasyarakat). Yang manyangkut:

b) Jadwalkegiatan (Tujuan, sasaran, jenispelayanan, biaya,

kriteriahasil).

Page 79: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

7

c) Jadwalkunjungan.

d) Tenagapelaksanapengorganisasiankegiatan.Dsb.

3. tahap pelaksanaan

a) Pelaksanaandidasarkanatasrencanakerja yang

telahdisepakatibersama, yang

disesuaikandengankebutuhan yang ada.

Pelaksanaankegiatandapatberupa:

b) Pendidikandanpelatihankaderdanpetugaspanti.

c) Pelayanankesehatandankeperawatan.

d) Penyuluhankesehatan.

e) Imunisasi.

f) Penemuankhasusdini.

g) Rujukanbiladianggapperlu.

h) Pencatatandanpelaporankegiatan.

4. tahap penilaian

a) Penilaianataskeberhasilankegiatandidasarkanatas criteria yang

telahdisusun.

b) Penilaiandapatdilakukanselamakegiatanberlangsungdansetelahke

giatandilaksanakansecarakeseluruhan

I I . I N I T I AL ASSESMI I I .PENGELOL AAN J AL AN N AP A

LATIHAN

I. TES FORMATIF

KasusSoal

1. Apa yang dimaksud dengan kelompok khusus

2. Sebutkan Tujuan dari keperawatan kelompok khusus

3. sebutkan tujuan khusus dari keperawatan kelompok khusus

4. Apa yang dimaksud dengan petugas panti

5. Sebutkan Tahap – tahapperawatankelompokkhusus

Page 80: [T YPE THE BAHAN AJAR PERKESMASsiakad.akperkesdam2sriwijaya.ac.id/siado/uploads/Modul_Perkesmas.pdf · RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta:

8

DAFTAR PUSTAKA

Anderson. EA. & McFarlane.J. (2001).Buku Ajar kperawatankomunitas:

TeoridanPraktek. Ed.3. (AlihBahasa). Jakarta: EGC

EffendyNasrul. (1998). Dasar- dasarkeperawatanmasyarakat. EGC: Jakarta