T e or iP ub ah n S s l - repository.uinjkt.ac.id

55

Transcript of T e or iP ub ah n S s l - repository.uinjkt.ac.id

5.2 Teori Perubahan Sosial

SOSI4305/MODUL 5 5.3

5.4 Teori Perubahan Sosial

SOSI4305/MODUL 5 5.5

5.6 Teori Perubahan Sosial

Modul 5

Globalisasi dan Glokalisasi

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si.

audara mahasiswa, globalisasi merupakan proses transformasi waktu dantempat di berbagai belahan dunia menjadi lebih dekat dan seakan tidak

ada jarak. Globalisasi merupakan dampak dari modernisasi denganmeningkatnya teknologi internet yang merasuki setiap kehidupan manusia.Globalisasi sebagai pola hubungan sosial yang intensif di seluruh belahandunia telah membentuk kejadian-kejadian lain di suatu wilayah dan dapatdisaksikan diwilayah lainnya. Globalisasi membentuk proses dialektif antaranegara-negara di dunia antara satu dengan yang lainnya. Perubahan yangterjadi diwilayah lokal merupakan suatu bagian globalisasi yang mempunyaihubungan sosial yang melintasi jarak dan waktu (Giddens, 1994: 70).Globalisasi pada satu sisi bukan berarti semua kehidupan masyarakatseragam dalam bentuk westernisasi atau kebarat-baratan namunadakalanya telah membuka peluang terbukanya nilai-nilai lokal(glokalisasi). Globalisasi selain mendekatkan jarak dan wilayah antaranegara namun di satu sisi telah memunculkan nilai-nilai lokal sebagaiidentitas sosial dalam interaksi global. Globalisasi telah memunculkanfundamentalisme dan menguatkan budaya lokal seperti menguatnya etnis,agama, dan nasionalisme. Globalisasi selain menguatkan dunia barat denganhegemoni ekonomi dan budaya, satu sisi telah melemahkan dominasi merekadengan memunculkan gambaran berbagai bagian wilayah lain yang dapatdiraih dengan cepat. Saudara mahasiswa mempelajari globalisasi yangbersifat universal telah mengarahkan kita pada identitas lokal setiap wilayahsehingga globalisasi dan glokalisasi menjadi bahasan yangberkesinambungan. Perpaduan antara nilai-nilai lokal dengan global dalambentuk budaya dapat kita lihat pada tayangan acara Opera van Java. Konseptayangan ini memadukan opera yang merupakan kebudayaan barat dengantradisi nyinden yang merupakan tradisi lokal Indonesia.

SPENDAHULUAN

SOSI4305/MODUL 5 5.7

Dalam peta kompetensi mata kuliah Teori Perubahan Sosial Modul 5terdapat pada TIK 5 dengan tujuan pembelajaran “Menjelaskan FenomenaGlobalisasi”. Setiap TIK akan memiliki peta kompetensinya masing-masingsehingga Saudara dapat mengetahui materi-materi yang akan dijelaskan.Saudara mahasiswa, pembahasan dalam Modul 5 akan terbagi dalam duakegiatan belajar. Kegiatan belajar pertama, akan membahas tentangglobalisasi yang meliputi pengertian globalisasi, teori imperialisme,ketergantungan, dan teori sistem dunia. Pada kegiatan belajar kedua, kitaakan mempelajari glokalisasi yang meliputi pengertian dari glokalisasi,globalisasi dan nilai-nilai lokal serta penguatan identitas lokal dalam konteksglobal.

Setelah mempelajari modul ini secara umum mahasiswa mampumenjelaskan fenomena globalisasi dan menguatnya glokalisasi. Secarakhusus tujuan dari pembelajaran ini adalah supaya mahasiswa dapatmenjelaskan:1. Ruang lingkup globalisasi2. Teori Imperalisme, ketergantungan dan sistem dunia3. Imperalisme kultural4. Pengertian glokalisasi.5. Globalisasi dan nilai-nilai lokal6. Penguatan budaya lokal dalam konteks global

Selamat belajar dan semoga sukses !

5.8 Teori Perubahan Sosial

Kegiatan Belajar 1

Globalisasi

A. PENGERTIAN GLOBALISASI

Saudara mahasiswa, globalisasi dapat dianalisis secara kultural,ekonomi, politik dan atau institusional dengan melihat homogenitas atauheterogenitas yang terjadi pada wilayah tersebut. Kenichi Ohmae (1995)menghubungkan globalisasi pada bidang ekonomi yang telah melunturkanbatas teritori suatu negara dengan artian bahwa ekonomi merupakan faktor

SOSI4305/MODUL 5 5.9

penentu dari masifnya perubahan sosial di masyarakat akibat dari globalisasi.Negara mempunyai peran sebagai aktor dominan yang mempunyai kekuatanuntuk membatasi hubungan globalisasi. Negara harus memahami bahwaglobalisasi bukan hanya sebatas urusan ekonomi yang memasuki kehidupanmasyarakat, namun harus dapat menangkap peluang untuk kemajuanekonomi bukan hanya suatu ancaman semata. Lebih lanjut Ohmaesebagaimana dikutip Octavian (2014) menjelaskan beberapa penggerak darialiran ekonomi global yang meliputi invesment, information technology,industri dan individual consumers. Investasi pasar modal bergerak cepatdengan bantuan teknologi aliran keuangan global yang semakin cepat bahkandapat menghilangkan kontrol negara dalam beberapa transaksi. Investasi inimasih dikuasai oleh perusahaan besar internasional yang bukan hanyabergerak di negara maju namun memasuki berbagai wilayah negara di Asiabahkan di Indonesia. Beberapa perusahaan besar telah menanamkaninvestasinya di Indonesia sehingga membentuk keseragaman. Saudaramahasiswa, jika kita memasuki pusat perbelanjaan maka akan ditemuibeberapa perusahaan besar berada dalam deretan pertokoaan tersebut.

5.10 Teori Perubahan Sosial

Sumber: GoogleGambar 5.1

Korporasi Internasional

Globalisasi dapat diartikan sebagai keseragaman pola konsumsidalam kehidupan masyarakat. Keseragaman ini diantaranya ditimbulkanoleh adanya perusahaan besar yang dapat menembus pasaran dunia secaramenyeluruh. Dengan demikian globalisasi sangat erat hubungannya denganperputaran modal kapital yang sangat besar. Perusahaan raksasa akan leluasamengembangkan produksinya dengan modal dan jaringan yang sangat kuat.Perusahaan multinasional akan mengembangkan sayap bisnisnya denganmencari wilayah lain sebagai investasi dan pengembangan pasar. Kondisi inididukung oleh massifnya teknologi informasi dalam kehidupan masyarakatsehingga dengan cepat dapat mengenal produksi yang dihasilkan olehNegara-negara maju. Masyarakat dapat melihat trend mode yang sedang indi dunia dan ada kecenderungan untuk mengikuti dan memiliki barangtersebut sehingga memicu permintaan barang dan jasa secara cepat danmassal. Perkembangan mode, trend konsumsi massa menjadi tersebar cepatdengan adanya teknologi informasi. Masyarakat bisa mengonsumsi barangatau jasa sesuai yang diinginkannya dalam waktu relatif cepat dengantransaksi yang melintasi antarnegara. Banyak produksi dari luar negeridengan mudah didapatkan di dalam negeri dengan hitungan yang relatif cepat.

SOSI4305/MODUL 5 5.11

Produk mode yang ada dipusat mode Paris dengan teknologi informasi dapatsampai ke Indonesia dalam hitungan detik dengan adanya media iklan lewatkomunikasi internet.

Sumber daya manusia sangat menentukan untuk mengikutipersaingan pasar yang semakin masif dan bersifat global. Tuntutan pasaryang tinggi menuntut produktivitas tinggi sebagai upaya pemenuhanpermintaan pasar. Bagi pemilik modal bukan hanya pemenuhan sumber dayadan ketersediaan lahan produksi, namun tenaga kerja yang murah menjadiperhatian juga untuk menekan biaya produksi sehingga dapat mengeluarkanbiaya relatif murah. Negara berkembang menjadi target sebagai lokasiindustri karena relatif masih mempunyai lahan luas dan memiliki banyaktenaga kerja yang relatif bisa dibayar murah.

Keith Faulk (Octavian, 2014:34-36 ) mendefinisikan globalisasi sebagaikemampuan suatu ideologi politik untuk mengkonstruksikan nilai-nilai pasarbebas. Globalisasi bukan hanya satu proses ekonomi semata tetapi terdapatpemikiran politik neoliberal yang didukung oleh sekelompok politisi yangmelihat intervensi negara terhadap masyarakat. Globalisasi merupakankemampuan korporasi-korporasi besar dunia untuk memperluas jangkauanpasar. Globalisasi dapat menyingkirkan peran negara dengan adanyadominasi aktor-aktor pasar serta perkembangan aktivitas ekonomi yangsemakin masif. Ketimpangan antara negara-negara yang maju dengan negarayang berkembang terlihat semakin jelas sehingga globalisasi menjadipolarisasi ekonomi. Faulk membuat kategori globalisasi dalam beberapabagian, yaitu:1. globalisasi meskipun dapat menimbulkan budaya global dengan

menyebarnya nilai-nilai universal barat melalui teknologi komunikasidan media namun tidak menghapus nilai-nilai lokal seperti suku, agama,dan kearifan lokal.

2. internasionalisasi ekonomi dalam konteks ekonomi dunia lebih tepatuntuk dipilih karena dalam terminologi globalisasi aktor-aktor ekonomitidak terikat oleh negara.

3. peranan negara dalam perusahaan korporasi besar menunjukkan adanyaagenda politik dan hukum untuk mengembangkan bisnis dan manajemen.

Secara ringkas Faulk menyebutkan bahwa globalisasi merupakanproses interaksi antara negara dengan korporasi. Negara mempunyaikemampuan untuk menguasai dan memegang kekuatan militer, kekuasaankomunikasi, dan ekonomi. Negara merupakan entitas dengan kekuatan yang

5.12 Teori Perubahan Sosial

sangat besar dan mempunyai kemungkinan untuk menjalankan kepentingandan tujuan masyarakat.

Sumber: http://fastnlow.net/5-pabrik-mobil-dunia-yang-berdiri-di-indonesia/

Gambar 5.2.Pabrik mobil dunia yang berdiri di Indonesia

Robertson (1992) sebagaimana dikutip Sztomka (2014:102) mengatakanbahwa globalisasi adalah sebagai proses yang menghasilkan duniatunggal. Masyarakat mempunyai tingkat ketergantungan yang tinggi baiksecara ekonomi, politik, dan kultural. Masyarakat berbicara tentang strukturglobal hubungan politik, ekonomi, dan kultural melampaui batas tradisionaldan terikat dalam satu sistem global. Masyarakat mempunyai organisasi danjaringan koorporasi yang mendunia serta mendekatkan satu negara denganNegara lain dalam satu organisasi tingkat global. Beberapa organisasitersebut diantaranya yaitu organisasi politik dunia seperti NATO, organisasiekonomi seperti OPEC serta beberapa koorporasi raksasa seperti McDonalddan organisasi budaya melalui jaringan media televisi yang dapat dilihat olehseluruh masyarakat.

Giddens (2000: 35) mengatakan bahwa globalisasi bukan hanya salingketergantungan ekonomi, tetapi tentang transformasi waktu ruangdalam kehidupan masyarakat. Kejadian yang ada di suatu wilayah laindapat disaksikan oleh wilayah lain berdasarkan hubungan ekonomi atauhubungan lainnya. Life style seorang aktor atau tokoh di belahan dunia laindapat mempengaruhi dan diikuti oleh masyarakat di seluruh dunia. Gayaberpakaian, cara konsumsi dan kehidupan masyarakat dapat salingmempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Kondisi ini didukung olehteknologi komunikasi dan informasi yang semakin maju sehingga

SOSI4305/MODUL 5 5.13

memudahkan terjadinya komunikasi dan pertukaran informasi secara global.Perputaran uang dan industri terus mengikuti perkembangan global sehinggamenumbuhkan persaingan dan perekonomian global. Para pengusaha yangmempunyai modal banyak selalu menangkap peluang ini denganmemproduksi barang-barang secara masal sehingga dapat memenuhikebutuhan massa dan terjadinya perputaran uang yang melintasi bataswilayah negara. Globalisasi bukan hanya ancaman namun juga peluang untuknegara dalam mengupayakan kemajuan melalui obligasi dalam perluasanpasar keuangan dunia. Kebijakan liberalisasi dan swastanisasi telahmemperkuat perdagangan dunia dan pertukaran ekonomi. Globalisasi telahmelahirkan perubahan sosial dalam segenap kehidupan masyarakat yangmempengaruhi kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya dengandukungan teknologi informasi yang semakin masif.

Proses globalisasi telah mempengaruhi integrasi masyarakat Indonesiake dalam ekonomi dunia. Ekonomi global telah melandaskan perekonomiandunia pada ekonomi internasional, hal ini acapkali menimbulkan dominasipasar serta hilangnya kontrol. Pertumbuhan ekonomi di negara berkembangtelah membentuk ekonomi global melalui regulasi pasar modal. Keadaan iniakan menimbulkan keuntungan bagi negara maju (Hirst dan Thompson, 1998:98-135). Aliran globalist positif menekankan pada keuntungan yangdiperoleh dari globalisasi. Mereka menekankan kehidupan sosial yangmenekankan kualitas kehidupan dan terbentuknya komunikasi global. Bahayayang ditimbulkan dengan adanya dampak globalisasi dapat diatasi denganteknologi. Namun, bagi globalist negatif melihat globalisasi sebagai proseshomogenitas dan berkurangnya keberagaman. Kondisi ini telah menimbulkandominasi ekonomi dan politik terutama negara maju seperti Amerika, Eropa,dan Jepang.

5.14 Teori Perubahan Sosial

Sumber: http://www.mybusiness.id/dampak-globalisasi-di-indonesia/

Gambar 5.3.Magnet Globalisasi

B. TEORI IMPERALISME, KETERGANTUNGAN DAN SISTEMDUNIA

Analis teoritis klasik tentang globalisasi membaginya dalam tiga bentukyaitu, teori imperialisme, teori ketergantungan, dan teori sistem dunia. Ketigateori ini memusatkan perhatian pada bidang ekonomi dan menjelaskanmekanisme penindasan dan ketidakadilan sebagai akar pemikiran Marxis.Teori imperialisme sebagaimana dijelaskan oleh Sztompka (2014:106)dikembangkan dalam karyanya J.A. Hobson (1902) dikembangkan olehBukharin (1929) dan Lenin (1939). Teori imperialisme menjelaskan strategibertahan kapitalisme dari kehancuran dengan cara memperluas wilayahjajahan. Memperluas wilayah jajahan mempunyai tiga tujuan ekonomi yaitumendapatkan tenaga kerja murah, bahan mentah murah, dan membuka lahanbaru dengan produksi yang melimpah. Situasi dan kondisi ini telah

Saudara mahasiswa, silakan Saudara perhatikan dilingkungan sekitar kemudian sebutkan beberapa hal

yang berhubungan dengan globalisasi.Selamat mencoba

SOSI4305/MODUL 5 5.15

menyebabkan stratifikasi antarnegara secara global dan mengalirnyakeuntungan pada negara-negara kapital yang memiliki modal. Negara-negarakaya semakin berkembang pesat dengan imperialismenya sedangkan negaramiskin semakin miskin dan tertindas. Menurut Lenin sebagaimana dikutipSztompka (2014) hanya revolusi dunia yang dapat mengubah situasi dankondisi ini. Imperialism telah melanggengkan dominasi dan eksploitasinegara maju terhadap negara berkembang dengan munculnyaperusahaan multinasional telah mengambil alih pasar kapitalis.Imperialisme telah melahirkan penjajahan terselubung yang melahirkankesenjangan antar negara. Mungkin masyarakat tidak menyadari bahwaimperialism telah menghegemoni kehidupan mereka apalagi denganimperialisme budaya yang seringkali memanjakan konsumen.

Teori dependensi merupakan bagian dari globalisasi, dependensiberpandangan bahwa perkembangan modernisasi telah melahirkan dampakyang tidak merata pada beberapa negara. Perkembangan global berakibatsemakin menguatnya negara-negara maju, namun pada negara dunia ketigatelah menimbulkan kolonialisme atau neokolonialisme bahkanmenjadikannya semakin terbelakang. Terjadinya ketergantungan pada negaradunia ketiga karena mengandalkan perekonomiannya pada negara industrimaju. (Saebani,2016:90).Teori dependensi lebih menitikberatkan padapersoalan keterbelakangan dan pembangunan negara dunia ketiga.Teori dependensi mewakili “suara negara-negara pinggiran” untukmenentang hegemoni ekonomi, politik, budaya dan intelektual dari negaramaju. Pendekatan dependensi pertama kali muncul di Amerika Latin. Teoriini awalnya sebagai jawaban atas kegagalan program yang dijalankan olehKomisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Amerika Latin (UnitedNation Economic Commission for Latin America/ECLA/KEPBBAL). Selainitu kemunculan teori dependensi juga merupakan jawaban atas krisis teoriMarxis ortodoks Amerika Latin yang berpendapat bahwa Amerika Latinharus melampaui tahapan revolusi industri “boujuis” sebelum melampauirevolusi sosialis proletar. Namun, revolusi RRC 1949 dan revolusi Kuba1950-an tidak mengikuti tahapan perkembangan tersebut. (Suwarsono, 1994:90).

Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap teori ketergantunganyaitu pandangan dependensi klasik (pesimis) dan pandangan dependensi baru(optimis). Andre Gunder Frank (1969) termasuk yang berpandanganpesimis, dia beranggapan bahwa keterbelakangan Amerika Latin adalah

5.16 Teori Perubahan Sosial

suatu hal yang permanen tidak bisa diubah lagi. Frank mengkategorikannegara di dunia menjadi dua kelompok yaitu negara metropolis maju(Developed metropolitan countries) dan negara satelit terbelakang (Satelitunderdeveloped countries). Hubungan ekonomi antara dua kelompok tersebutmemosisikan perkembangan sistem kapitalis dalam skala internasionalsebagai aspek utamanya. Ada beberapa faktor yang menyebabkanketerbelakangan di dunia ketiga, pertama karena adanya hubungan yangtidak berimbang antara negara kapitalis dengan negara satelit yangtergantung pada negara kapitalis. Terjadi eksplotasi sumber daya negara lokaldengan pengambilan keuntungan dari kelebihan hasil produksi yang mengalirpada negara kapitalis. Kedua, tatanan perekonomian yang tidak berimbanghanya menguntungkan menimbulkan kepentingan kalangan elite di negaraketiga. Elit lokal bertugas sebagai pelayan kepentingan kapitalis asing bahkanmenjadi pelaksana rencananya. Para elite lokal meskipun menetap dinegarasendiri, namun aspirasi, loyalitas dan ciri-ciri kepribadian mereka telah jauhberbeda bahkan menjadi pelindung status ketergantungan negaranya. Kondisiini akan terus berlanjut karena elite lokal mengambil keuntungan dari prosesini. Potensi kekuatan sosial akan muncul dari kelas bawah yang tidakmendapatkan keuntungan bahkan merasakan akibat eksploitasi, namunkondisi ini sulit karena berbenturan dengan kekuatan asing dan pelayan lokaldari kalangan mereka. (Sztompka, 2014: 104).

Ada beberapa asumsi dasar dari aliran dependensi klasik yangmemandang secara negatif terhadap teori dependensi (Suwarsono, 1994:103-104). Pertama, keadaan ketergantungan dilihat sebagai suatu gejala yangsangat umum, berlaku bagi seluruh negara dunia ketiga. Kedua,ketergantungan merupakan akibat dari adanya “faktor luar” bukan karenakekurangan modal atau kekurangan tenaga dan semangat wiraswasta.Warisan sejarah kolonial dan pembagian kerja internasional yang timpangmerupakan penyebab terjadinya hambatan pembangunan negara dunia ketiga.Ketiga, permasalahan ketergantungan lebih pada masalah ekonomi karenamengalirnya surplus ekonomi negara dunia ketiga ke negara maju. Keempat,situasi ketergantungan merupakan bagian dari proses polarisasi regionalekonomi global. Keterbelakangan di negara dunia ketiga dan pembangunandi negara sentral sebagai proses akumulasi modal yang menyebabkanpolarisasi regional di dalam tatanan ekonomi global. Kelima, keadaanketergantungan dilihat sebagai hal yang mutlak bertolak belakang denganpembangunan. Teori ini beranggapan bahwa pembangunan di negara ketiga

SOSI4305/MODUL 5 5.17

merupakan suatu yang tidak mungkin karena adanya surplus ekonomi yangterus menerus ke negara maju. Implikasi kebijakan yang diambil oleh alirandependensi klasik yaitu dengan cara meningkatkan standar hidup bagi setiappenduduk di negara dunia ketiga. Negara dunia ketiga dianjurkan untukmemutuskan hubungan dan keterkaitan dengan negara sentral. Pemutusanhubungan bertujuan untuk melaksanakan dan mencapai pembangunan yangotonom dan bebas dari ketergantungan serta tidak terjadi dominasi olehnegara sentral. Pembangunan pada dunia ketiga memerlukan perubahanstruktur, ekonomi, politik, dan sosial serta adanya mobilisasi kekuatan lokaluntuk upaya pencapaian tujuan nasional. (Suwarsono, 2014: 106).

Dalam kasus Indonesia, Sritua Arief dan Adi Sasono sebagaimanadikutip Suwarsono (1994) menggunakan teori ketergantungan untukmenjelaskan persoalan pembangunan politik-ekonomi di Indonesia.Keduanya beranggapan bahwa sistem tanam paksa merupakan salah satufaktor terpenting yang bertanggung jawab terhadap berkembang suburnyaketerbelakangan dan kemiskinan di Indonesia. Pada masa ini telah terjadipengalihan surplus ekonomi dari Indonesia ke Belanda dalam jumlah yangteramat besar dan menimbulkan kaum “proletariat desa” yaitu banyaknyapetani yang tertindas dengan adanya sistem tanam paksa. Persekutuan antarakaum aristokrat dengan kaum feodal terjadi karena adanya keuntunganekonomis yang didapatkan meskipun jumlahnya tidak berimbang denganpendapatan yang diperoleh pemerintah Belanda.

Dalam mengamati pembangunan ekonomi di Indonesia pada masapemerintahan orde baru, Arief dan Sasono menggunakan lima tolak ukuryaitu; sifat pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, prosesindustrialisasi, pembiayaan pembangunan dan persediaan bahan makanan(Suwarsono, 1994: 123). Pertama, pertumbuhan ekonomi yang dicapaiIndonesia diikuti dengan adanya jurang perbedaan antara miskin dan kayadan tidak dinikmatinya pertumbuhan ekonomi secara merata oleh semuamasyarakat. Industri kecil di pedesaan hancur karena berkurangnyakesempatan kerja disektor pertanian. Kondisi ini tidak dibarengi denganpertumbuhan peluang kerja di sektor industri di perkotaan sehinggamenyebabkan semakin lemahnya posisi ekonomi golongan miskin khususnyadi pedesaan. Kedua, Indonesia memiliki tingkat pengangguran yang tinggidan dengan percepatan yang tinggi pula. Kondisi ini karena teknologi padatmodal ternyata tidak banyak menyerap tenaga kerja sementara sektorpertanian yang sudah mengalami perubahan sudah tidak dapat menampung

5.18 Teori Perubahan Sosial

tenaga kerja pada masa sebelumnya. Akibat dari situasi ini banyakmasyarakat yang bekerja pada sektor jasa. Rendahnya kemampuan industridalam menyerap tenaga kerja yang diikuti oleh derasnya arus urbanisasisebagai akibat dari pembangunan yang berbias perkotaan telah melahirkanmasyarakat miskin kota. Ketiga, proses industrialisasi di Indonesiamerupakan proses industrialisasi substitusi impor yang memiliki sifatketergantungan modal dan teknologi asing yang tinggi. Keempat, situasi dankondisi yang dialami Indonesia mengakibatkan kebutuhan untuk selalumemperoleh modal asing sehingga akan menimbulkan ketergantungankeuangan. Kelima, swasembada pangan yang merupakan target pemerintahIndonesia belum tercapai, oleh karena itu banyak kebijakan yang mengarahpada pencapaian ini sehingga dapat menimbulkan kontradiksi ekonomis danekologis dari kebijakan yang dipilih. Dari lima tolak ukur diatas dapatdisimpulkan bahwa ketergantungan dan keterbelakangan sebagian besar telahatau sedang terwujud di Indonesia.

Sumber: https://www.merdeka.com/uang/5-fakta-ketergantungan-indonesia-pada-produk-impor.html

Gambar 5.4Indonesia Sangat Tergantung pada Produk Impor

F. Cordoso dan E. Faletto sebagaimana di kutip Sztompka (2014)termasuk pada aliran dependensi positif. Masalah utama dalam negaraketiga adalah karena keterbatasan otonomi teknologi dan perkembangansektor barang modal. Akumulasi, perluasan, dan pembentukan kapital lokalsecara otomatis akan tergantung pada negara lain yang memiliki modal, makadisini kapital lokal harus mengikuti kapitalisme internasional. Dengan

SOSI4305/MODUL 5 5.19

masuknya investasi asing telah membantu mendidik keterampilan kelasburuh, melatih kemampuan manajerial elite lokal serta membuka peluangkerja sama dengan pengusaha lokal dan meniru kesuksesan negara kapital.Kondisi ini akan memberikan dampak bagi pertumbuhan perekonomian lokalsecara perlahan secara kuantitatif dan kualitatif akan mengalami perubahanmenuju perekonomian lepas landas dan meninggalkan ketergantungan.Dalam melihat teori dependensi, Cardoso melihat beberapa aspek. Pertama,Cardoso melihat teori dependensi dengan metode historis structural untukmelihat asal usul timbulnya ketergantungan serta untuk melihat sejarahperubahannya. Penting untuk mengetahui situasi dan kondisi yangmenyebabkan ketergantungan dan peluang terjadinya perubahan.Kedua,Cardoso melihat faktor internal dengan melihat aspek sosial-politikdari ketergantungan terutama analisis perjuangan kelas dan konflik kelompok,serta pergerakan politik. Bagi Cardoso faktor internal dan eksternalmembentuk hubungan yang saling berkaitan secara strukturnya. Ketiga,Cardoso melihat proses ketergantungan sebagai proses yang memilikiberbagai kemungkinan akhir yang terbuka. Dengan artian…” jika strukturketergantungan memberikan batas ruang lingkup kemungkinan perubahan,maka perjuangan kelas dan campur-tangan negara dapat melonggarkan batastersebut. Bahkan dapat melakukan transformasi struktural, atau malahanmenggantinya dengan yang baru yang tidak terprediksi sebelumnya”.(Suwarsono, 1994:135).

Kekuatan yang dimiliki oleh teori dependensi baru yaitu tidak lagimenganggap situasi ketergantungan sebagai sesuatu keadaan yang berlakuumum dan memiliki karakteristik yang serupa tanpa mengenal batas ruangdan waktu. Ketergantungan lebih dikonsepkan sebagai yang memiliki batasdan ruang dan waktu serta memiliki sesuatu yang unik. Teori dependensibaru melihat adanya kemungkinan terjadinya ketergantungan danpembangunan.

Saudara mahasiswa untuk memudahkan dalam mempelajari perbedaanantara teori dependensi klasik (lebih pesimis) dengan dependensi baru (lebihoptimis) ketika melihat perkembangan dunia ketiga dalam menghadapiglobalisasi, silakan saudara perhatikan tabel dibawah ini:

Teori Dependensi Klasik dan Baru

5.20 Teori Perubahan Sosial

Kategori Teori Dependensi Klasik Teori dependensi BaruPersamaan

Level analisa Negara Dunia Ketiga SamaKonsep Pokok Implikasi Nasional SamaKebijaksanaan Sentral-Pinggiran

KetergantunganSama

PerbedaanMetode Abstrak Pola umum

ketergantunganHistoris-strukturalsituasi konkretketergantungan

Faktor Pokok Eksternal kolonialisme danketidakseimbangan nilaitukar

Internal Negara dankonflik kelas

Ciri PolitikKetergantungan

Fenomena ekonomis Fenomena sosial

Pembangunan danketergantungan

Bertolak belakang: hanyamenuju padaketerbelakangan

Koeksistensi:Pembangunan yangbergantung.

Sumber: Suwarsono, 1994: 161

Teori sistem dunia bertolak dari teori ketergantungan yangmenggambarkan ketergantungan ekonomi seluruh dunia. Menurut teorisistem dunia, dunia ini hanya menganut satu sistem ekonomi saja yaitusistem ekonomi kapitalis. Teori ini melakukan analisis dunia secara globaldan berkeyakinan bahwa tidak ada satu negara yang bisa terlepas dari sistemekonomi kapitalis yang mendunia. Teori ini mempunyai persamaan denganteori dependensi yaitu beranggapan bahwa kapitalisme bersifat eksplotatifoleh karenanya perlu ada perubahan dalam hubungan ekonomi global. Teorisistem dunia melihat hubungan negara dalam tiga bentuk negara yaitunegara sentral (misalnya Amerika, Inggris dan Perancis), negarasemipinggiran (misalnya Portugal dan Spanyol) dan negara pinggiran

Saudara mahasiswa, sekarang coba Anda jelaskanperbedaan pandangan pihak yang optimis dan pesimistentang teori dependensi. Harap menggunakan kalimatAnda sendiri sehingga memudahkan Anda memahami

pembahasan di atasSelamat Bekerja

SOSI4305/MODUL 5 5.21

(misalnya Ethiopia). Immanuel Wallerstein membedakannya dalam tigakategori tersebut berdasarkan fenomena yang berkembang dalam hubunganinternasional yaitu munculnya negara-negara industri baru di kawasan AsiaTimur dan Amerika Latin. Negara semipinggiran merupakan negara yangdianggap sukses dalam ekonomi namun masih bergantung pada negarasentral. Negara sentral merupakan negara yang melakukan eksplotasi padanegara semipinggiran dan pinggiran. Negara pinggiran dapat menaikkanstatusnya menjadi negara semi pinggiran ketika mendapatkan keberhasilanperekonomiannya. Ketiga negara tersebut meskipun berbeda namun menjalinhubungan yang harmonis secara ekonomi dan menuju pada bentuk negarasentral yang mapan secara ekonomi. Negara semipinggiran dibutuhkansebagai perangkat politik dalam mengalami disintegrasi sistem dunia dansarana pengembangan modal untuk industri dari negara sentral sebagai upayamengurangi pertentangan antara negara maju dan negara miskin. (Martono,2014: 153).

Immanuel Wallerstein berpendapat bahwa ada tiga sistem sejarahyang perlu diketahui yaitu sistem mini (the mini sistem), sistem kekaisarandunia (the word-empires) dan sistem ekonomi-dunia (the world-economies).Sistem mini lahir pada zaman praagraria dengan bentuk pemerintahan budayayang masih homogen dan masih menggunakan sistem perekonomian melaluipertukaran barter. Sistem kekaisaran lahir dalam bentuk kekuasaan danstruktur politik yang utuh, dengan jangkauan wilayah yang luas dankebudayaan yang heterogen. Pengelolaan perekonomian mereka berdasarkanpada pemungutan upeti dari kerajaan atau negara lokal dan dikumpulkanpada pusat kekuasaan, kemudian dibagikan kembali melalui jaringan pejabatpemerintahan. Sistem ekonomi-kapitalis dunia lahir dalam bentuk satujaringan ekonomi yang utuh, terdiri atas berbagai macam struktur produksi,yang terintegrasi dari berbagai wilayah yang heterogen tahapperkembangannya. Sistem ini terbagi dalam berbagai wilayah politik dankekuasaan yang berbeda-beda adanya proses surplus ekonomi yang tidakmerata dan terakumulasi dibeberapa wilayah. Pada akhir abad ke 19 duniahanya memiliki satu sistem ekonomi kapitalis dengan berbagai jaringanstruktur politiknya di berbagai Negara. (Suwarsono dan Yo, 1994:175)

Wallerstein lebih lanjut menjelaskan alasan utama sistem ekonomi-kapitalis dunia memerlukan kategori semi pinggiran, pertama polarisasisistem dunia dengan membagi pada dua kutub dapat mengakibatkandisintegrasi dengan timpangnya kriteria terbelakang dan tertinggi. Perangkat

5.22 Teori Perubahan Sosial

politik untuk menghindari krisis tersebut yaitu dengan menciptakan kategorimenengah. Kedua, pembentukan iklim dan daerah ekonomi baru sebagaitempat penanaman modal dan wilayah baru bagi negara sentral karenaadanya penurunan keuntungan yang disebabkan oleh peningkatan upahsecara terus menerus. Karakteristik pokok dari negara semipinggiran adalah,pertama, ; memiliki posisi tawar menawar perdagangan yang beda denganwilayah pinggiran dari barang yang dihasilkan, upah buruh dan keuntunganyang diperoleh. Kedua, negara semi pinggiran mempunyai kepentinganlangsung untuk mengatur dan mengawasi pertumbuhan pasar. Kondisi iniberguna untuk mempertahankan posisinya sebagai negara semipinggiran ataunaik menjadi negara sentral.

Perpindahan status dari negara pinggiran ke negara semipinggiran harusmemenuhi beberapa komponen (Suwarsono dan Yo, 1994:179-180):1. Harus mempunyai strategi untuk menangkap dan memanfaatkan

kesempatan untuk mengambil kebijakan ketika terjadi penyusutan pasardunia. Kebijakan “substitusi impor” diharapkan dapat mengurangikesulitan yang dialami negara pinggiran. Negara pinggiran relatif kuatkarena memiliki berbagai industri kecil yang mapan sehingga mampumelakukan ekspansi ekonomi. Akibat dari kondisi ini terdapatpergeseran ketergantungan barang menjadi ketergantungan teknologikarena negara tersebut mengurangi impor barang karena belumtersedianya kemampuan didalam negeri. Negara kemudian menggantiimpornya dengan benda modal, mesin, dan teknologi yang diperlukanuntuk pertumbuhan industri dalam negeri. Selain itu, juga diperlukanuntuk melakukan ekspansi ke luar dengan memfokuskan seluruhkemampuan untuk menerobos pasar luar dengan memproduksi barangyang tidak lagi diproduksi oleh negara sentral.

2. Strategi kedua yaitu mengundang bantuan asing dengan cara menjalinkerja sama yang lebih erat dan harmonis dengan perusahaanmultinasional ketika ekonomi dunia sedang berkembang. Strategi inidapat dilakukan oleh negara pinggiran yang sama sekali belum memilikibasis perkembangan industri.

3. Pergeseran posisi negara pinggiran ke negara semipinggiran dapatdilakukan melalui kebijakan berdiri di kaki sendiri. Strategi ini hanyadapat dilakukan oleh sedikit negara pinggiran yaitu dengan carameminimalkan pengaruh kondisi luar terhadap kebijakan pembangunanyang diterapkan.

Saudara mahasiswa, diatas sudah dibahas tentang kategorinegara dalam teori sistem dunia. Sekarang Anda memberikancontoh masing-masing kategori negara tersebut, dan alassan

pengkategorian tersebut.

SOSI4305/MODUL 5 5.23

Perubahan posisi dari negara semi-pinggiran ke sentral dapat dilakukandengan cara memperluas jaringan pasarnya melalui perluasan wilayah politik,menaikkan harga impor atau dengan cara menaikkan kemampuan daya beliriil masyarakat. Batas posisi semi-pinggiran menuju sentral didukung olehkemampuannya untuk menciptakan dan menyediakan pasar sebagailegitimasi rasional dalam penggunaan teknologi maju dengan menghasilkanbarang dengan harga yang lebih mudah dibanding harga yang sudah ada dipasar dunia. Perspektif sistem dunia berbeda dengan teori dependensi yanghanya terfokus pada negara pinggiran. Perspektif sistem dunia memilikiwilayah kajian yang luas bukan hanya negara terbelakang tapi juga negaramaju dengan memperhatikan perkembangan serta kemungkinan terjadinyadisintegrasi dan kehancuran sistem ekonomi-kapitalis dunia. Sebagaiperbandingan silakan saudara mahasiswa perhatikan tabel di bawah ini.

Tabel 5.2.Perbandingan antara teori dependensi dan perspektif sistem dunia

Elemen Perbandingan Teori Dependensi Perspektif Sistem DuniaUnit Analisis Negara-bangsa Sistem DuniaMetode kajian Historis-struktural masa jaya

dan surut Negara-bangsaDinamika Sejarah sistemdunia: kecenderungan sekulerdan irama perputaran

Struktur Teori Dwi-kutub sentral danpinggiran

Tri-kutub: sentral, semipinggiran dan pinggiran

Arah Pembangunan Deterministik ketergantunganselalu merugikan

Kemungkinan mobilitas naikdan turun

Arena kajian Negara Pinggiran Negara Pinggiran, semipinggiran, sentral dan sistemekonomi dunia.

Sumber: Suwarsono dan Yo, 1994: 190

C. IMPERALISME KULTURAL

Globalisasi kebudayaan dapat dimaknai sebagai proses ekspansitransnasional yang melibatkan lokal dan global dalam berinteraksi untuk

5.24 Teori Perubahan Sosial

menciptakan pencampuran yang mengarah ke berbagai persilangan kultural.Pencampuran budaya yang cenderung mengarah pada homogenitasidentik dengan imperialisme kultural. Teori imperialisme kultural munculsejak tahun 1960 dan telah menjadi tema pembahasan di kalangan elitepolitik tahun 1970. Teori ini menjelaskan tentang benturan atau konflikkultural ketika peradaban barat memasuki kultur pribumi di kawasanjajahannya. Hampir seluruh dunia telah mengadakan kontak dengan duniamasyarakat modern yang mendominasi bidang industri dan kekuatan politik.Dengan adanya kontak dengan budaya barat maka ada perubahan gaya hidup,norma, dan nilai, adat istiadat, keyakinan agama, pola kehidupan, dankeluarga pada masyarakat pribumi akibat penetrasi budaya barat (Stzompka,1994). Lebih lanjut Stzompka menjelaskan, akibat dari kontak sosial inimenimbulkan dua tanggapan yang berbeda. Pertama, para antropolog danpenganut paham “relativisme kultural” menilai masuknya imperialismebudaya telah mengakibatkan bencana besar berupa kemusnahan kulturpribumi dan hilangnya otonomi kultural pribumi sehingga dapatmemiskinkan kulturpribumi. Kedua, penguasa kolonial yang lebih cenderungentrosentrisme menilai peradaban barat sebagai peradaban modern danmenumpas institusi primitive. Sebagai ilustrasi, pada saat ini unifikasi danhomogenitas kultur pada skala global ditampilkan melalui media massaterutama melalui TV. Perkembangan ini telah melahirkan “imperialismemedia” yang telah mengubah dunia menjadi “dusun global” dengan memilikibudaya dan produk yang sama.

Sebagai ilustrasi, silakan Saudara amati penggunaan bahasa Inggrisdalam komunitas masyarakat Indonesia. Bahasa Inggris menjadi bahasaglobal yang digunakan dalam semua aspek kehidupan. Pada kasus tertentubahasa inggris menjadi bahasa yang digunakan pada forum yang mayoritaspeserta adalah masyarakat Indonesia. Disinilah bahasa Indonesia sebagaibahasa lokal posisinya tergeser dengan bahasa inggris sebagai bahasaglobal. Selain itu, gaya hidup masyarakat barat telah memasuki budayalokal dari cara berpakaian, bahasa dan produk yang digunakan sehinggaterkadang lebih mendominasi dibandingkan budaya lokal. Masuknyabudaya ini berawal dari tayangan televisi, atau sosial media sehinggaterjadinya akulturasi budaya luar dengan budaya lokal.

SOSI4305/MODUL 5 5.25

Ulf Hannerz sebagaimana dikutip Stzompka (2004) menjelaskanfenomena imperiaslisme budaya dalam teori ecuneme culture sebagai arenainteraksi, interpenetrasi dan pertukaran kultural yang berlangsung secaraterus menerus. Pada saat ini kultur modern melintasi jarak ruang dan waktumelalui teknologi komunikasi melewati kultur tradisional. Dalam kulturecumene tidak terjadi timbal balik hanya terjadi satu arah dari negara majudan negara pinggiran hanya menerima kultur yang masuk dan dibawa olehnegara maju. Penyebaran kultur dari negara maju dapat berganti tidak hanyadikuasai oleh satu negara, namun menjadi acuan dalam bidangnya masing-masing. Misalnya Amerika sebagai pusat ilmu pengetahuan, Perancis untukfesyen, Mekkah sebagai pusat komunitas muslim dan Vatikan untukkomunitas katolik.

Lebih lanjut Hannerz (Stzompka, 2004:110) dalam analisanya mengenaikultur menyebutkan beberapa hal yang mungkin terjadi dalam penyatuankultur, yaitu:1. Hemogenisasi Global, yaitu terjadinya kesamaan budaya secara global

dari mulai pola konsumsi, fesyen dan gaya hidup dalam masyarakat. Saatini seringkali kita melihat keseragaman dalam masyarakat terhadap gayahidup tertentu. Misalnya merebaknya penikmat tayangan drama Koreadan telenovela yang ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi telahmempengaruhi gaya hidup dalam masyarakat. Trend mode handphoneyang menembus pasaran dunia sehingga kita dapat melihat keseragamanmasyarakat dalam menggunakan teknologi smartphone dengan merktertentu.

2. Kejenuhan. Fase kedua yang terjadi setelah homogenisasi budayalambat laun akan muncul kejenuhan dalam masyarakat pinggiran dalammenyerap kultur barat. Pada proses ini meskipun menemukan titik jenuhpada budaya barat, namun penghayatan terhadap budaya lokal dalammasyarakat lokal mengalami penurunan juga.

3. Kerusakan kultur pribumi dan kultur barat yang diterima.Kerusakan ini terjadi karena terjadinya bentrokan antara kultur baratdengan kultur lokal. Kondisi ini terjadi karena kurang siap dalammenerima kultur barat yang canggih atau masuknya kultur bermutupaling buruk ke pasar pinggiran. Selain itu, karena adanya penggunaannilai kultural yang diterima dengan penyesuaian dengan cara hidup lokalyang sudah mapan.

5.26 Teori Perubahan Sosial

4. Kedewasaan, yaitu penerimaan kultur barat melalui dialog danpertukaran yang lebih berimbang. Masyarakat pribumi menerima kulturbarat secara selektif dan memperkayanya dengan nilai lokal. Kulturglobal berperan merangsang dan menantang perkembangan nilai kulturlokal dan kebinekaan kultur lokal tetap terpelihara. Agen utama dariproses ini adalah wiraswastawan kultur lokal yang disesuaikan dengankompetensi dan selera kultural lokal serta kebutuhan pasar lokal. Merekamemberi makna sendiri dan mengubah unsur kultur impor menjadi unsurkultur lokal mereka. Hasil akhir dari proses ini adalah pencampurankultur karena terjadi hubungan lama antara inti dan pinggiran.

Akademisi Amerika Herbert Schiller menulis “the Concept of CulturalImperalism Today (1975)” yang menggambarkan berbagai proses dibawanyamasyarakat ke dalam sistem dunia modern dan dominasi dunia barat.Imperialisme budaya oleh negara barat dilakukan melalui media massa yangmendominasi di seluruh dunia. Dengan masuknya media negara maju didunia berkembang, kemudian terjadi peniruan budaya negara maju makapada saat itulah telah terjadi penghancuran budaya asli negara berkembang.

Terdapat dua alasan utama terjadinya dominasi media baratterhadap media massa dunia. Pertama, negara barat memiliki uang ataumodal sehingga mereka dapat memproduksi dan mengembangkankapitalisme industri dengan mementingkan laba dari hasil produksinya.Kedua, negara barat mempunyai teknologi modern yang serba canggihsehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal, menarik dan terlihat nyatamisalnya dalam produksi film. Salah satu contoh film fenomenal yang meraihangka terlaris sampai tahun ini yaitu film Avatar yang merupakan filmproduksi barat yang mengeluarkan banyak modal dan teknologi yang tinggi.Saudara mahasiswa, pernahkah saudara menonton film Avatar? Dalam filmini menunjukkan kecanggihan teknologi sehingga dapat menggabungkanalam nyata dengan alam maya. Film ini menjadi film terlaris dunia. Avatarmerupakan film fiksi ilmiah 3-D yang berkisah tentang konflik di dunia yangbernama Pandora yang disutradarai oleh James Cameron dirilis pada tahun2009. Film ini menjadi film terlaris dengan mencapai pendapatanUS$2.782.206.970 atau sekitar 23,72 triliun.

SOSI4305/MODUL 5 5.27

Sumber: http://filmterlarisdidunia.blogspot.co.id/

Gambar 5.5Poster Film Avatar

Imperialisme kultural melihat terjadinya dominasi yang dilakukandunia barat di dalam kehidupan ekonomi dan politik sebagai prosesakumulasi kapitalisme dunia. Negara berkembang karena keterbatasan alatindustri menjadi target sasaran utama untuk memasarkan produk yangdihasilkan Negara maju. Masuknya arus informasi yang terus menerus darinegara maju ke negara berkembang bukan menjadi suatu yang utama dalampeningkatan kesejahteraan masyarakat negara berkembang. Masuknya alirandari Negara maju ke Negara berkembang menjadi sarana eksploitasi ataupasar potensial bagi produksi Negara maju. Pada saat ini produk pasar buahdi swalayan atau bahkan di pasaran masih didominasi oleh barang impor.

5.28 Teori Perubahan Sosial

Apabila terus dibiarkan tanpa adanya regulasi pasar yang jelas produk impordapat menggeser produksi lokal serta akan mengancam produksi lokal.

Sumber: http://industri.bisnis.com/read/20140110/99/196698/impor-produk-hortikultura-ke-batam-naik-7-kali-lipat

Gambar 5.6Buah Impor Mendominasi di Pasar Swayalan

Masyarakat harus pandai memilah dan memilih berbagai informasi danbudaya yang masuk ke Indonesia. Kita tidak bisa menutup diri dari interaksiglobal dan masuknya pasar bebas dengan beragam persaingannya.Pemerintah harus dapat berperan aktif dalam pasar global dan membentengiproduk lokal dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas sehinggamampu bertahan dan bersaing pada pasar global.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,kerjakanlah latihan berikut!

Coba Anda jelaskan kembali empat kemungkinan yangterjadi dalam penyatuan kultur, dengan memberikan contoh

untuk masing-masing kemungkinan dan alasannya.Selamat Bekerja

SOSI4305/MODUL 5 5.29

1) Jelaskan teori globalisasi yang meliputi imperialisme, teoriketergantungan dan sistem dunia.

2) Jelaskan persamaan dan perbedaan dari teori imperialisme,ketergantungan dan sistem dunia.

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Pertama, pelajari dengan saksama materi Kegiatan Belajar 1 mengenaiglobalisasi.

2) Langkah selanjutnya silakan memberikan kriteria dari ketiga bentuk teoriglobalisasi sebagaimana telah dijelaskan diatas.

Globalisasi merupakan hubungan antarnegara yang semakin dekattanpa terpisahkan oleh jarak dan waktu. Dengan adanya globalisasi telahmelahirkan keseragaman pola kehidupan dalam kehidupan masyarakatkarena cepatnya informasi yang didapatkan. Selain itu, keseragaman inidiantaranya ditimbulkan oleh perusahaan besar yang dapat menembuspasaran dunia secara menyeluruh. Dengan demikian, globalisasi sangaterat hubungannya dengan perputaran modal yang sangat besar.Globalisasi dapat menyingkirkan peran negara dengan adanya dominasiaktor-aktor pasar serta perkembangan aktivitas ekonomi yang semakinmasif. Ketimpangan antara negara-negara yang maju dengan negarayang berkembang terlihat semakin jelas sehingga globalisasi menjadipolarisasi ekonomi.

Teori imperialisme menjelaskan strategi bertahan kapitalisme darikehancuran dengan cara memperluas wilayah jajahan. Memperluaswilayah jajahan mempunyai tiga tujuan ekonomi yaitu mendapatkantenaga kerja murah, bahan mentah murah dan membuka lahan barudengan produksi yang melimpah. Imperialisme telah melanggengkandominasi dan eksploitasi serta munculnya perusahaan multinasionalyang telah mengambil alih pasar kapitalis. Dengan demikian,imperialisme telah melahirkan penjajahan terselubung yang melahirkankesenjangan antar negara.

Teori dependensi klasik beranggapan bahwa pembangunan dinegara ketiga merupakan suatu yang tidak mungkin karena adanyasurplus ekonomi yang terus menerus ke negara maju. Implikasi

RANGKUMAN

5.30 Teori Perubahan Sosial

kebijakan yang diambil oleh aliran dependensi klasik yaitu dengan carameningkatkan standar hidup bagi setiap penduduk di negara dunia ketiga.Aliran dependensi baru beranggapan dengan masuknya investasi asingtelah membantu mendidik keterampilan kelas buruh, melatihkemampuan manajerial elite lokal serta membuka peluang kerja samadengan pengusaha lokal dan meniru kesuksesan negara kapital. Kondisiini akan memberikan dampak bagi pertumbuhan perekonomian lokalsecara perlahan akan mengalami perubahan menuju perekonomian lepaslandas dan meninggalkan ketergantungan.

Menurut teori sistem dunia, dunia ini hanya menganut satu sistemekonomi saja yaitu sistem ekonomi kapitalis. Teori sistem duniamelakukan analisis dunia secara global dan berkeyakinan bahwa tidakada satu negara yang bisa terlepas dari sistem ekonomi kapitalis yangmendunia. sistem dunia melihat hubungan negara dalam tiga bentuknegara yaitu negara sentral, negara semipinggiran dan negara pinggiran.Perspektif sistem dunia berbeda dengan teori dependensi yang hanyaterfokus pada negara pinggiran. Perspektif sistem dunia memilikiwilayah kajian yang luas bukan hanya negara terbelakang tapi juganegara maju dengan memperhatikan perkembangan serta kemungkinanterjadinya disintegrasi dan kehancuran sistem ekonomi-kapitalis dunia.

Teori imperialisme kultural menjelaskan tentang benturan ataukonflik kultural ketika peradaban barat memasuki kultur pribumidikawasan jajahannya. Ulf Hannerz sebagaimana dikutip Stzompka(2004), menjelaskan fenomena imperiaslisme budaya dalam teoriecuneme culture sebagai arena interaksi, interpenetrasi, dan pertukarankultural yang berlangsung secara terus menerus. Terdapat dua alasanutama terjadinya dominasi media barat terhadap media massa dunia.Pertama, negara barat memiliki uang atau modal sehingga mereka dapatmemproduksi dan mengembangkan kapitalisme industri denganmementingkan laba dari hasil produksinya. Kedua, Negara baratmempunyai teknologi modern yang serba canggih sehingga hasil yangdidapatkan lebih maksimal.

1) Bagi pemilik modal bukan hanya pemenuhan sumber daya danketersediaan lahan produksi dalam meluaskan wilayah investasi, selainitu, juga diperlukan ....A. tenaga kerja murah

TES FORMATIF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

SOSI4305/MODUL 5 5.31

B. teknologiC. uang/modalD. pabrik industri

2) Globalisasi merupakan kemampuan korporasi-korporasi besar duniauntuk memperluas jangkauan pasar ....A. modalB. militerC. konsumsiD. transportasi

3) Teori dependensi baru melihat adanya kemungkinan terjadinyaketergantungan ....A. kesengsaraanB. keterbelakanganC. pembangunanD. penindasan

4) Perubahan posisi dari negara semi-pinggiran ke sentral dapat dilakukandengan beberapa cara dibawah ini,kecuali ....A. memperluas jaringan pasarnya melalui perluasan wilayah politikB. mengikuti pola hidup negara sentralC. menaikkan harga imporD. menaikkan kemampuan daya beli riil masyarakat.

5) Terjadinya kerusakan kultur pribumi dan kultur barat yang diterimakarena terjadinya ....antara kultur barat dengan kultur lokal. Kondisi initerjadi karena kurang siap dalam menerima kultur barat yang canggihatau masuknya kultur bermutu paling buruk ke pasar pinggiran.A. tekananB. bentrokanC. perpaduanD. pencampuran

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yangterdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadapmateri Kegiatan Belajar 1.

Tingkat penguasaan =Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

5.32 Teori Perubahan Sosial

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali80 - 89% = baik70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapatmeneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yangbelum dikuasai.

SOSI4305/MODUL 5 5.33

Kegiatan Belajar 2

Glokalisasi

A. PENGERTIAN GLOKALISASI

Proses globalisasi telah mendekatkan jarak antar negara seakan tidak adabatas dengan kemajuan teknologi yang semakin masif. Kondisi inimemudahkan penyebaran berbagai budaya dari luar ke dalam kehidupanlokal. Kejadian yang telah terjadi di belahan dunia lain dengan mudahnya

5.34 Teori Perubahan Sosial

dapat ditiru oleh bagian lainnya sehingga memunculkan homogenitas padasetiap kehidupan masyarakat. Dengan menguatnya hemogenitas maka unsur-unsur lokal perlu dimunculkan sebagai penanda atau sebagai ciri khas darisuatu wilayah tertentu. Konsep glokalisasi merupakan perpaduan budayaglobal dengan budaya lokal. Budaya yang datang dari luar kemudiandiadaptasikan dengan budaya lokal sehingga terjadinya hibryditas(penggabungan dua bentuk) atau penyatuan antara yang global dengan yanglokal.

Saudara mahasiswa, masuknya perusahaan multinasional ke Indonesia,canggihnya teknologi internet dan masuknya bangsa lain ke Indonesia telahmelahirkan interaksi dan komunikasi yang intensif secara sosial dan budaya.Namun, tidak semua budaya dari luar bisa diterima di Indonesia maka perluadanya strategi khusus dari perusahaan multinasional untuk menarik pasar.McDonald sebagai perusahaan besar asal Amerika ketika masuk ke Indonesiamelakukan inovasi produk supaya dapat diterima oleh semua masyarakat.Upaya ini dilakukan dengan menambahkan menu bubur ayam yang dekat danbisa dinikmati oleh lidah masyarakat Indonesia. Dengan demikian,glokalisasiberhubungan erat dengan proses penawaran industri produk globaldengan memperhatikan isu lokal. Glokalisasi sebagai strategi yang munculterhadap konsep perdagangan bebas yang tidak lagi mampumenspesialisasikan suatu negara dalam sebuah produk sesuai denganpotensinya (Irsan, 2010:55). Dengan memasuki Masyarakat Ekonomi Asean(MEA) maka akan memperlancar mengalirnya produk dari luar memasukiberbagai wilayah sebagai sebuah pertukaran hasil produksi industri danbudaya. Persaingan ini dapat menjadi peluang untuk mengembangkan produkIndonesia supaya bisa go internasional. Seperti halnya batik sebagai produksiIndonesia sudah ditetapkan UNESCO sebagai asli Indonesia dapatdiperkenalkan ke seluruh dunia. Akulturasi budaya merupakan perpaduanbudaya secara seimbang antara budaya yang datang dengan budaya asal.Kondisi ini dapat terjadi karena penyesuaian budaya tanpa mengikis habisbudaya yang ada. Dalam konteks globalisasi, maka glokalisasi merupakanproses global yang dilokalkan, tentunya proses ini disesuaikan denganmengubah keadaan di suatu negara. (Roberts Jr, 2007:84). Interaksi iniberlaku dalam berbagai aspek kehidupan bukan hanya ekonomi semata tapijuga terjadinya interaksi dan penyesuaian budaya. Robertson (1995:145)seorang sosiolog, ternama memaknai glokalisasi sebagai hasil penyesuaianlokal terhadap tekanan global. Glokalisasi terjadi sebagai proses interaksi

SOSI4305/MODUL 5 5.35

dengan global dan menghasilkan sesuatu yang khas. Sesuatu yang khassebagai ciri yang khas ditengah maraknya homogenitas. Konsep Robertson(dalam Ritzer & Goodman 2004) mengenai konsepsi glokalisasi menjelaskanfenomena interaksi ini sebagai interaksi dunia global dengan dunia lokaluntuk menghasilkan sesuatu yang baru yakni global. Selain konsepsiglokalisasi, penyatuan kultur lokal dengan global dalam kajian modernitasdapat dihubungkan dengan hibriditas atau penyatuan yaitu mengacu padatitik yang menyatukan antara kultur “lokal” dan “global” di dalam globalisasi(Scott 2006) .

Glokalisasi dapat diartikan sebagai upaya untuk membentengi diri daribercampurnya budaya asing dengan budaya lokal (Bhaduri, 2008:112).Membendung arus globalisasi dilakukan oleh sebagian masyarakat karenaada kekhawatiran akan menghilangkan budaya lokal. Masuknya kebudayaanasing secara masif melalui perkembangan media yang semakin mutakhir dankemudahan bertransaksi yang dilakukan tanpa dibatasi jarak dan waktu dapatmenimbulkan ekspansi budaya luar ke dalam kehidupan masyarakat.Sebenarnya upaya ini bisa dilakukan dengan memperkuat identitas budayadan menanamkannya sejak dini. Penanaman nilai budaya bangsa secara kuattentunya tidak bisa dilakukan secara instan. Nilai-nilai ini disosialisasikansejak lama dari masa pertumbuhan anak- anak yang dilakukan oleh keluarga.Misalnya dari awal orang tua menerapkan kecintaan terhadap tanah airdengan menggunakan produk lokal serta memberikan pemahaman kepadaanak-anak manfaat dari mencintai produksi sendiri. Pemahaman inidiperlukan sebagai fondasi kuat bagi mereka dalam mengambil keputusanseiring dengan berjalannya waktu dan pengetahuan yang diperoleh. Sehinggapemahaman ini terus mengikuti pola pikir masyarakat dalam kondisi apapun.

Pada saat ini kita tidak bisa menutup diri dari kecanggihan teknologi danbersentuhan dengan berbagai produk impor oleh karena itu, maka pemikirankebangsaan dan mencintai produk lokal harus ditanamkan dalam kehidupansehari-hari. Glokalisasi juga dapat diartikan sebagai ide pemikiran yaituberpikir global, bertindak lokal (Drori, et all, 2013: 93). Masyarakat dapatmemanfaatkan informasi dan teknologi untuk meningkatkanproduktivitas lokal. Informasi yang didapatkan dari media tentangperkembangan atau metode pengelolaan tanaman dicerna dan dipahamikemudian dipraktikkan dalam peningkatan produksi lokal. Memaksimalkanproduksi lokal dengan memanfaatkan informasi yang didapatkan dari mediadapat menjadi modal untuk bersaing dalam konteks global.

5.36 Teori Perubahan Sosial

B. GLOBALISASI DAN NILAI-NILAI LOKAL

Salah satu contoh perpaduan nilai-nilai lokal dengan global diantaranyayaitu acara Opera Van Java (OVJ) yang ditayangkan oleh salah satu stasiuntelevisi. Acara ini merupakan salah satu bentuk akulturasi keseniantradisional Jawa, yaitu wayang dan ketoprak, yang dipadukan dengan bentukkesenian opera dari barat dengan bentuk kemasan acara komedi. OVJ mulaidikenal masyarakat lewat program Trans 7 dan menjadi salah satu tontonanyang menarik diantaranya karena mengandung unsur kesenian tradisional danmodern. Kesenian tradisional yang termuat dalam acara OVJ dapat diamatidari cara berpakaian aktor dengan menggunakan pakaian kebaya dan laki-lakimenggunakan beskap plus blangkon. Alat musik yang digunakan untukmengiringi acara yaitu musik gamelan dan lantunan syair lagu yangdibawakan secara nyinden. Kata “Opera” berasal dari bahasa latin operaberasal dari yunani kuno merupakan asal usul dari drama karya Aeschyulus,Sophoclus, dan Euripides. Dalam drama itu dipertunjukkan unsur musik danperpaduan suara yang mengiringi adegan atau memberi komentar untukmenekankan kisah-kisah yang sedang berlangsung.

Sebagai ilustrasi kasus glokalisasi, pada saat ini menu Mc Donald atauPizza Hut bukan hanya menyajikan menu dari negara asalnya. Untukmenarik minat masyarakat lokal restoran siap saji ini menyajikanmenu nasi yang merupakan makanan utama masyarakat Indonesia.Dengan menyajikan menu nasi dapat menjadi daya tarik masyarakatyang belum familier dengan menu burger dan pizza. Pada tahap awalmungkin masyarakat hanya memilih menu nasi namun pada tahapberikutnya mereka akan memilih menu khusus sajian McDonal danPizza hut.

SOSI4305/MODUL 5 5.37

Sumber: https://operaatelier.com/season/2017-2018-season/

Gambar 5.7.Tayangan Opera

Acara OVJ tidak murni acara ketoprak atau wayang sebagai budaya khasIndonesia karena sudah dikombinasikan dengan opera sebagai salah satubentuk budaya seni drama dari Yunani. Beberapa unsur modern yang munculpada acara OVJ yaitu diselinginya cerita modern atau kekinian dalam kisahyang diperankan oleh para aktor. Selain diselingi dengan cerita modern, acaraOVJ juga memadukan alat musik tradisional dengan beberapa alat musikmodern seperti gitar, keyboard, dan drum juga beberapa lagu bernuansa pop.Dari beberapa unsur modernitas diatas maka jelaslah OVJ memberikansentuhan modern pada musik dan tema cerita. Selain itu, sikap dan perilakupemain lebih konvensional tidak murni wayang dan ketoprak yang identikdengan budaya Jawa. Lagu pop yang dinyanyikan pada acara inimenggantikan lagu-lagu berbahasa Jawa yang terkadang perlu pemahamanbahasa untuk memahami apa yang disampaikan. Dengan dibawakannya lagupop dengan alunan nyinden orang lebih cepat menangkap maksud dari ceritayang disampaikan. Alat musik modern yang digunakan juga memberikannuansa yang lebih akrab dengan generasi muda. Adanya perpaduan ini tidakterlepas dari pengaruh modernitas pada pemahaman kesenian masyarakat.

5.38 Teori Perubahan Sosial

Gambar 5.8Tayangan Opera Van Java

Masuknya budaya global ke seluruh belahan dunia telah mempengaruhipola pikir dan sikap masyarakat. Kesenian tradisional Indonesia yang identikdengan gamelan dan pola nyinden dalam menyanyikan lagu-lagu telahberbenturan dengan kesenian modern. Lagu pop dan alat musik modernsudah menjadi tren masa kini dan banyak digandrungi generasi muda.Masuknya nilai globalisasi pada kesenian tradisional Indonesia telahmelahirkan perpaduan seni tradisional dan modern sehingga menarik dandinikmati antargenerasi. Perpaduan ini merupakan suatu konsep glokalisasiyang mampu menyatukan budaya global dengan muatan lokal. Kebudayaantradisional Indonesia yang berupa wayang dan ketoprak dipadukan denganopera yang merupakan produk modern.

Pada 2 Oktober 2009 UNESCO telah mengakui batik sebagai salah satubentuk kebudayaan dari Indonesia, pada saat ini banyak desainer fashiondunia yang mengadopsi batik Indonesia dalam koleksi busana mereka. Driesvan Noten seorang desainer asal Belgia berhasil memperkenalkan batik padapasar Internasional dengan mengolah motif parang kedalam rok pensil yangdipadukan dengan kemeja lengan pendek modern. Dengan demikian,globalisasi dan glokalisasi bagaikan dua mata uang yang bersinergi dalamkancah global dengan berbagai budaya lokal.

SOSI4305/MODUL 5 5.39

Sumber:https://www.lyke.co.id/landingpage/4F6MMfo7gcO6Y8sCKkyWwO/Motif+Asli+Indonesia+ini+Semakin+Tampil+Cantik+dan+Anggun

Gambar 5.9Batik karya Dries van Noten

Batik sebagai warisan bangsa Indonesia saat ini sudah dikenal diberbagai negara oleh karena itu bangsa Indonesia harus memelihara warisanluhur tersebut dan menjadikannya sebagai pakaian khas Indonesia. Dinamikakebudayaan dan tantangan global dalam menghadapi Masyarakat EkonomiAsean harus dijadikan peluang untuk memasuki bisnis global dengankekuatan budaya lokal. Indonesia harus dapat mempertahankan budaya lokalsupaya tidak tergerus budaya global dan tidak menjadi korban dari hegemoniatau dominasi kebudayaan, politik dan pasar global. Glokalisasi sangat erathubungannya dengan pencampuran pengaruh global yang masuk ke dalambudaya lokal sehingga menjadi sesuatu hal yang baru serta dapatmenimbulkan keuntungan atau kerugian tergantung pada kemampuan dariwilayah lokal dalam menyikapinya.

5.40 Teori Perubahan Sosial

Pada saat ini semua perusahaan mempunyai peluang bersaing ditingkatglobal untuk mempertahankan eksistensinya atau mengembangkan usahanya.Perusahaan yang tidak dapat bersaing pada tingkat global akan tersingkir dantergantikan posisinya oleh perusahaan lain yang mampu mengikutipersaingan. Persaingan bisnis global harus dapat menyesuaikan strategipemasarannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan disetiapnegara. Kotler sebagaimana dikutip Tjiptono (2004) menjelaskan bahwapemasaran merupakan proses sosial dan manajerial individu atau kelompokuntuk mendapatkan yang diinginkan atau dibutuhkan melalui penciptaan danpertukaran produk serta nilai secara berkesinambungan. Konsumen ketikamenentukan pilihannya akan dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial,pribadi dan psikologis. Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas danmendalam terhadap perilaku, peran, budaya, subbudaya, dan kelas sosial.Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor sosial misalnya ekonomi,pendidikan, atau pendapatan. Faktor pribadi yang turut menentukan pilihankonsumen meliputi usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup sertakepribadian dan konsep diri pembeli. Adapun faktor psikologis terdiri dariempat faktor utama yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta keyakinandan pendirian. (Kotler, 1978: 153-161). Seorang konsumen ketikamemutuskan pilihannya bukan hanya pada jenis barang yang disukainyanamun tidak terlepas dari prestise dari barang yang dipilihnya.

Saudara mahasiswa, coba Anda perhatikan saat ini banyak sekaliterdapat barang-barang kualitas tiruan di pasaran karena untuk memenuhituntutan konsumen yang menginginkan model tertentu yang punya nama(Branded). Pada kenyataannya tidak semua masyarakat mempunyai daya beliyang sama sehingga para produsen menangkap peluang ini untuk membuattiruan atau kualitas barang yang disesuaikan dengan pendapatan yangdimiliki oleh konsumen. “Strategi glokal” dapat ditemukan pada perusahaan

Dari pembahasan di atas Anda sudah mendapatkanpenjelasan tentang produk lokal yang dipasarkan secaraglobal. Sekarang Anda cari contoh lainnya tentangperpaduan nilai-nilai lokal dengan global dengan

alasannyaSelamat Bekerja

SOSI4305/MODUL 5 5.41

yang mampu menyesuaikan strategi pemasarannya dengan konsep kebutuhandan keinginan masyarakat yang berbeda, maka perusahaan tersebut telahmenggunakan strategi glokal untuk memenuhi persaingan global, berpikirsecara global dan bertindak secara lokal. Kotler (2004) menawarkan duastrategi pemasaran global, pertama, standardizet mix yaitu strategipemasaran suatu perusahaan dengan tidak mengubah bentuk, harga, dansistem promosi tetapi menggunakan pendekatan pemasaran yang sama diseluruh dunia. Kedua, adaptep marketing mix, yaitu strategi pemasaranyangdilakukan oleh perusahaan dengan mengubah produk domestiknya agarsesuai dengan kondisi dan selera pasar asing yang dituju. Dalam duniapemasaran strategi glokal atau glokalisasi dapat dimaknai sebagaistrategi penyesuaian produk global dengan karakter pasar (lokal).

Sumber: website McDonaldGambar 5.10

Menu Lokal Restoran GlobalMenu Nasi Pizza Hut dan Bubur Ala McDonald

Pizza Hut dan Mc Donald untuk konsumsi masyarakat Indonesia danAsia memberikan hidangan khusus yang sesuai dengan lidah orang Indonesiaatau Asia. Strategi ini dilakukan oleh perusahaan untuk bisa memasukiwilayah lokal dengan memberikan cita rasa negara tujuan pemasaran produk.

5.42 Teori Perubahan Sosial

Persaingan industri yang terus berlangsung sejalan dengan derasnya arusglobalisasi telah menuntut perusahaan multinasional untuk meluaskanjaringan bisnis mereka ke berbagai wilayah untuk menekan biaya distribusi.Beberapa negara memutuskan untuk meluaskan perusahaan ke beberapanegara untuk mengembangkan bisnis global. Dalam memasuki wilayah laintentunya perusahaan harus memahami dan menyesuaikan dengan beberapakarakteristik budaya, ideologi, mitos, sistem ekonomi disetiap negara. (Stoner,1995). Memahami karakteristik budaya dalam perluasan pemasaran globalmerupakan salah satu kunci utama untuk kesuksesan diterimanya suatu halbaru melalui glokalisasi. Beberapa perusahaan multinasioanl menyesuaikanmenu atau barang produksinya untuk memenuhi selera lokal baik secara citarasa, kwalitas dan kemampuan daya beli masyarakat. Semakin memahamikarakteristik pasar melalui proses glokalisasi maka perusahaan tersebutsemakin mendapatkan peluang untuk menarik konsumen sebanyak mungkin.Berikut adalah strategi glokalisasi dalam pemasaran global.

Tabel 5.3Glokalisasi dalam Pemasaran Global

Sumber: Cahyaning (2010)

Lingkungan pemasaran global harus menyesuaikan lingkunganekonomi, lingkungan politik, hukum, lingkungan budaya

GlokalisasiStrategi penyesuaian produk global dengan karakteristik

konsumen di pasar lokal

Bauran pemasaran teradaptasi (adaptep marketing mix)mengubah produk domestiknya agar sesuai dengan kondisi

budaya dan selera pasar

Strategi lokal atau glokalBerpikir secara global dan bertindak secara lokal

SOSI4305/MODUL 5 5.43

C. PENGUATAN BUDAYA LOKAL DALAM KONTEKS GLOBAL

Globalisasi menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari, meskipun masihada peluang untuk mempertahankan nilai-nilai lokal melalui glokalisasinamun tetap harus ada pertahanan kuat supaya budaya lokal tidak habisterkikis dengan masifnya budaya global. Pada saat ini sudah jarang sekaliterlihat anak-anak main diluar rumah untuk berinteraksi secara langsungdengan teman-temannya. Namun, hampir disetiap sudut kita akanmendapatkan masyarakat yang asyik memegang smartphone daripadamengobrol dengan teman sebelahnya. Itulah teknologi telah mengubahkehidupan sosial masyarakat sehingga dapat mendekatkan yang jauh namunterkadang menjauhkan yang dekat.

Bangsa Indonesia yang terkenal dengan sikap ramah dan gotong royongmerupakan kearifan lokal yang harus dipelihara di setiap sendi kehidupankita. Tidak bisa dipungkiri bahwa globalisasi banyak membawa muatan baratyang terkadang mempunyai kontradiksi dengan budaya Indonesia yang masihkecenderungan pada kultur timur. Masuknya budaya asing dari negara majudapat membawa dampak positif dan negatif tergantung negara lokal dalammenyikapinya. Negara maju yang identik dengan kemajuan teknologi sertarasionalitas dapat menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan teknologidan ilmu pengetahuan bagi negara berkembang sehingga lambat laun dalamprosesnya dapat setara dengan negara maju dan mampu bersaing secaraglobal. Teknologi informasi yang dikembangkan negara maju dengansendirinya telah menjadi sarana ekspor nilai-nilai budaya dari negara mereka.Maka tidak heran gaya hidup masyarakat di negara maju secara cepat dapatditiru oleh negara-negara berkembang yang berada di bawah penguasaanteknologi komunikasi negara maju. Sangat disayangkan kalau negaraberkembang hanya sebagai konsumen dan ladang pemasaran negara majutanpa mendapatkan manfaat dari hubungan tersebut karena tidak mampubersaing secara kompetitif.

Dalam masyarakat Indonesia kesenian daerah seperti wayang, ketoprakdan seni tari daerah mulai tergeser dengan drama Korea, tayangan telenoveladan K-Pop (Korean Pop). Demikian juga budaya gotong royong, ramahtamah dan toleransi yang tinggi mulai tergeser dengan individualistis danpergaulan bebas. Masuknya arus globalisasi acapkali kadang hanya dipahamidan diambil setengah-setengah tanpa mengambil secara mendalam esensi

5.44 Teori Perubahan Sosial

keilmuan yang didapatkan. Dengan demikian, maka kita harus berusahauntuk memelihara dan menanamkan nilai-nilai budaya lokal untukmenghadapi arus globalisasi. Menurut Mubah (2011) beberapa strategi yangdapat dilakukan dalam menghadapi globalisasi dengan memperkuatbudaya lokal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Pertama, pembangunan jadi diri bangsa dapat dilakukan denganmelakukan penghargaan terhadap nilai budaya dan bahasa, nilai-nilaisolidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air. Jati diri bangsa sebagainilai identitas masyarakat harus dibangun secara kokoh dan diinternalisasikansecara mendalam. Penanaman kearifan lokal serta pengajaran budaya perludimasukkan dalam kurikulum pendidikan nasional dan diajarkan sejaksekolah dasar. Kearifan lokal atau local wisdom merupakan kekayaanbudaya masyarakat suku bangsa yang mempunyai potensi sebagai pembentukkarakter bangsa.

Kedua, penerbitan peraturan daerah yang bertujuan untuk melindungibudaya lokal dengan mengikat semua elemen masyarakat. Peraturan inimengatur tentang pelestarian budaya yang harus dilakukan oleh semua pihak.Dalam Perda tersebut diatur hak paten bagi karya-karya budaya leluhur agartidak diklaim oleh Negara lain. Pemerintah selayaknya mengalokasikananggaran khusus dalam pelestarian budaya seperti pembangunan pusatinformasi untuk pertunjukan seni dan insentif atau penghargaan bagimasyarakat yang telah membantu dalam melestarikan budaya lokal.

Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi sebagai cara masuknya budayaasing masuk dalam budaya Indonesia harus dimanfaatkan untukmempromosikan budaya lokal ke masyarakat global. Pada saat ini teknologiinformasi tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan, oleh karena itu, caraterbaik yang harus dilakukan yaitu dengan cara memasuki media sebagaisarana komunikasi dan sosialisasi budaya lokal yang dimiliki. Denganmemanfaatkan akses kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagaipelestari dan pengembang nilai-nilai budaya lokal. Dengan mempromosikanbudaya lokal ke seluruh dunia maka daya tarik budaya lokal akan semakintinggi sehingga akan mempengaruhi pada aspek ekonomi dan investasi.

Sekarang coba Anda jelaskan strategi apa saja yang telahdilakukan oleh pemerintah atau masyarakat, dalammenghadapi globalisasi dengan memperkuat budaya

lokal !Selamat Bekerja

SOSI4305/MODUL 5 5.45

Salah satu wilayah Indonesia yang menjadi daya tarik wisatawan asingadalah Bali. Bali mempunyai budaya yang sangat melekat padamasyarakatnya dan tercermin dalam perilaku keseharian masyarakat Bali.Disetiap tempat mereka selalu menyajikan sesajen baik dihalaman rumahbahkan di kendaraan mereka siapkan sesajen yang diganti tiap hari. Bagimasyarakat Bali melestarikan kebudayaan merupakan bagian dari kehidupandan tujuan untuk tetap hidup sebaik-baiknya. Dari hasil penelitian yangdilakukan oleh Suradnya (2005) mengenai faktor-faktor daya tarik wisataBali yang dilakukan terhadap wisatawan mancanegara yang terdiri dari 505responden, ditemukan hasil bahwa faktor budaya merupakan faktor keduayang menjadi daya tarik setelah harga. Bali dikenal dengan konsistensimasyarakat dalam menggunakan pakaian adat dalam setiap perayaan haribesar menjadi sesuatu hal yang unik serta memiliki daya tarik sendiri bagiwisatawan. Rumah adat Bali diatur dalam aturan Asta Kosala Kosali yaituaspek pawongan (penghuni), pelemahan (lokasi) dan parahyangan.

Sumber: http://blog.parahitatour.com/inilah-daya-tarik-bali-bagi-wisatawan.html

5.46 Teori Perubahan Sosial

Gambar 5.10. Budaya BaliTarian bali merupakan budaya Bali yang paling banyak dikenal oleh

masyarakat, diantaranya yaitu tari Panji Semirang, Tari Condong, tari Barongdan yang paling terkenal tari Kecak. Kebudayaan dan kesenian merupakankekayaan bangsa yang menjadi modal utama untuk mempertahankan nilai-nilai lokal. Kesadaran masyarakat untuk mempertahankan, memelihara, danmempromosikannya ke dunia global akan memungkinkan dikenal danmenjadi budaya global. Pembentukan kebudayaan dan ideologi masyarakattidak terlepas dari hubungan sosial yang terjadi antara masyarakat lokaldengan pendatang sehingga menimbulkan pola-pola baru dalamkehidupanmasyarakat. Kondisi ini didukung oleh lancarnya media informasiseperti televisi dan internet sehingga dunia seakan berada dalam genggaman.Kegiatan masyarakat dalam melaksanakan upacara adat telah mengalamipergeseran, meskipun upacara adat ini tidak menghilang secara keseluruhantapi dalam pelaksanaannya sebagian sudah banyak yang ditinggalkan.Masyarakat terdahulu memandang ritual adat sebagai rangkaian yang harusdiikuti berdasarkan ajaran nenek moyang, akan tetapi pada saat ini mulaimuncul rasionalitas yang lebih fleksibel dalam menjalankan ritual adat.

Masyarakat adat Baduy merupakan masyarakat yang berpegang teguhdalam menjalankan ajaran dan tradisi sesuai dengan ajaran nenek moyangmereka. Sebagai bentuk resistensi terhadap budaya luar masyarakat Baduydalam mempunyai komitmen untuk tidak melakukan kontak dengan dunialuar dengan menghindari teknologi.Masyarakat Baduy hidup berkompromidengan alam dan secara turun-temurun melestarikan warisan budaya danmenolak kebudayaan lain yang sebelumnya mereka tidak kenal.

Sumber : https://www.bing.com/images/Gambar 5.11.

Masyarakat Baduy

SOSI4305/MODUL 5 5.47

1) Jelaskan bagaimana dialektika antara globalisasi dan glokalisasi dalamkehidupan masyarakat.

2) Jelaskan bagaimana penguatan budaya lokal dalam konteks global?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Pertama, Saudara pelajari dengan saksama materi Kegiatan Belajar 2mengenai glokalisasi.

2) Langkah selanjutnya silakan analisis beberapa ketahanan budaya lokaldalam menghadapi globalisasi.

Konsep glokalisasi merupakan perpaduan budaya global denganbudaya lokal. Perpaduan ini terjadi dengan datang dan diterimanyabudaya dari luar kemudian diadaptasikan dengan budaya lokal sehinggaterjadinya hibryditas atau penyatuan antara yang global dengan yanglokal. Glokalisasi terjadi sebagai proses interaksi masyarakat lokaldengan masyarakat global dan menghasilkan sesuatu yang khas. Sesuatuyang khas sebagai ciri identitas ditengah maraknya homogenitas.

Masuknya nilai globalisasi pada kesenian tradisional Indonesia telahmelahirkan perpaduan seni tradisional dan modern sehingga menarik dandinikmati antar generasi. Perpaduan ini merupakan suatu konsepglokalisasi yang mampu menyatukan budaya global dengan muatan lokal.Indonesia harus dapat mempertahankan budaya lokal supaya tidaktergerus budaya global dan tidak menjadi korban dari hegemoni ataudominasi kebudayaan, politik, dan pasar global. Dinamika kebudayaandan tantangan global dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Aseanharus dijadikan peluang untuk memasuki bisnis global dengan kekuatanbudaya lokal. Glokalisasi sangat erat hubungannya dengan pencampuranpengaruh global yang masuk ke dalam budaya lokal sehingga menjadisesuatu hal yang baru serta dapat menimbulkan keuntungan atau

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,kerjakanlah latihan berikut!

RANGKUMAN

5.48 Teori Perubahan Sosial

kerugian tergantung pada kemampuan dari wilayah lokal dalammenyikapinya.

Persaingan bisnis global harus dapat menyesuaikan strategipemasaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen disetiapnegara. Strategi glokal dapat ditemukan pada perusahaan yang mampumenyesuaikan strategi pemasarannya dengan konsep kebutuhan dankeinginan masyarakat yang berbeda maka perusahaan tersebut telahmenggunakan strategi glokal untuk memenuhi persaingan global,berpikir secara global dan bertindak secara lokal. Dalam duniapemasaran strategi glokal atau glokalisasi dapat dimaknai sebagaistrategi penyesuaian produk global dengan karakter pasar (lokal).

Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam menghadapiglobalisasi dengan memperkuat budaya lokal dapat dilakukan dengancara sebagai berikut:1. Pembangunan jadi diri bangsa, dilakukan dengan melakukan

penghargaan terhadap nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai solidaritassosial, kekeluargaan dan cinta tanah air.

2. Penerbitan peraturan daerah yang bertujuan untuk melindungibudaya lokal dengan mengikat semua elemen masyarakat.

3. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai cara masuknya budayaasing masuk dalam budaya Indonesia harus dimanfaatkan untukmempromosikan budaya lokal ke masyarakat global.

Masyarakat Bali dan masyarakat Baduy merupakan contohmasyarakat yang dapat mempertahankan budaya lokal danmenjadikannya sebagai kekuatan dalam menarik perhatian masyarakatglobal.

1) Konsep Robertson mengenai globalisasi kultural yang menjelaskanfenomena interaksi dunia global dengan dunia lokal untuk menghasilkansesuatu yang baru disebut ....A. globalisasiB. glokalisasiC. asimilasiD. akulturasi

TES FORMATIF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

SOSI4305/MODUL 5 5.49

2) Drama asal Yunani Kuno tentang pertunjukan dengan menggunakanunsur musik dan perpaduan suara yang mengiri adegan atau memberikomentar untuk menekankan kisah-kisah yang sedang berlangsungdisebut dengan ....A. operaB. ketoprakC. telenovelaD. sandiwara

3) Konsep Kotler mengenai strategi pemasaran suatu perusahaan dengantidak mengubah bentuk, harga dan sistem promosi tetapi menggunakanpendekatan pemasaran yang sama di seluruh dunia yaitu ....A. adaptep marketing mixB. standardizet mixC. planningD. manajement

4) Salah satu masyarakat yang berada di wilayah Banten masih mempunyaikomitmen untuk tidak melakukan kontak dengan dunia luar sertamenghindari teknologi adalah masyarakat ....A. AsmatB. BugisC. BaduyD. Dayak

5) Pada saat ini teknologi informasi tidak dapat dihindarkan dalamkehidupan, oleh karena itu maka cara terbaik yang harus dilakukan untukmempertahankan budaya lokal adalah ....A. menghindari teknologi dan komunikasi dari semua aspek kehidupanB. meninggalkan semua informasi dari luar.C. menjadikan media sebagai sarana komunikasi dan sosialisasi budaya

lokal yang dimiliki.D. berinteraksi secara intensif dengan dunia global.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yangterdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadapmateri Kegiatan Belajar 2.

Tingkat penguasaan =Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

5.50 Teori Perubahan Sosial

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali80 - 89% = baik70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapatmeneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yangbelum dikuasai.

SOSI4305/MODUL 5 5.51

Kunci Jawaban Tes Formatif

Test Formatif 11) A Tenaga kerja. Bagi pemilik modal bukan hanya pemenuhan sumber

daya dan ketersediaan lahan produksi dalam meluaskan wilayahinvestasi, selain itu juga diperlukan tenaga kerja yang murahmenjadi perhatian juga untuk menekan biaya produksi sehinggadapat mengeluarkan relatif murah.

2) D Pasar. Globalisasi merupakan kemampuan korporasi-korporasi besardunia untuk memperluas jangkauan pasar

3) C Pembangunan. Teori dependensi baru melihat adanya kemungkinanterjadinya ketergantungan dan pembangunan. Kekuatan yangdimiliki oleh teori dependensi baru yaitu tidak lagi menganggapsituasi ketergantungan sebagai sesuatu keadaan yang berlaku umumdan memiliki karakteristik yang serupa tanpa mengenal batas ruangdan waktu.

4) B Mengikuti pola hidup negara sentral. Perubahan posisi dari Negarasemi-pinggiran ke sentral dapat dilakukan dengan cara memperluasjaringan pasarnya melalui perluasan wilayah politik, menaikkanharga impor, dan menaikkan kemampuan daya beli riil masyarakat.

5) B Bentrokan. Terjadinya kerusakan kultur pribumi dan kultur baratyang diterima karena terjadinya bentrokan antara kultur baratdengan kultur lokal. Kondisi ini terjadi karena kurang siap dalammenerima kultur barat yang canggih atau masuknya kultur bermutupaling buruk ke pasar pinggiran.

Test Formatif 21) B Glokalisasi. Konsep Robertson mengenai globalisasi kultural yang

menjelaskan fenomena interaksi dunia global dengan dunia lokaluntuk menghasilkan sesuatu yang baru disebut glokalisasi

2) A Opera. Drama asal Yunani Kuno tentang pertunjukan denganmenggunakan unsur music dan perpaduan suara yang mengiriadegan atau memberi komentar untuk menekankan kisah-kisah yangsedang berlangsung dikenal dengan opera.

3) B Standardizet mix. Konsep Kotler mengenai strategi pemasaran suatuperusahaan dengan tidak mengubah bentuk, harga, dan sistem

5.52 Teori Perubahan Sosial

promosi tetapi menggunakan pendekatan pemasaran yang sama diseluruh dunia yaitu Standardizet mix.

4) C Masyarakat Baduy. Salah satu masyarakat yang berada di wilayahBanten masih mempunyai komitmen untuk tidak melakukan kontakdengan dunia luar serta menghindari teknologi adalah masyarakatBaduy.

5) C Pada saat ini teknologi informasi tidak dapat dihindarkan dalamkehidupan, oleh karena itu maka cara terbaik yang harus dilakukanuntuk mempertahankan budaya lokal adalah memasuki mediasebagai sarana komunikasi dan sosialisasi budaya lokal yangdimiliki.

SOSI4305/MODUL 5 5.53

Glosarium

Aliran globalist positif : Pandangan positif terhadap globalisasi denganmenekankan pada keuntungan yang diperolehdari globalisasi. Mereka menekankankehidupan sosial yang menekankan kualitaskehidupan dan terbentuknya komunikasiglobal. Bahaya yang ditimbulkan denganadanya dampak globalisasi dapat diatasidengan teknologi.

Globalist negatif : Pandangan negatif terhadap globalisasidengan melihat globalisasi sebagai proseshomogenitas dan berkurangnya keberagaman.

kultur ecumene : Interaksi yang terjadi satu arah dari negaramaju ke negara pinggiran tidak terjadi timbalbalik. Negara pinggiran hanya menerimakultur yang masuk dan dibawa oleh negaramaju.

Hemogenisasi Global : Terjadinya kesamaan budaya secara global darimulai pola konsumsi, fesyen, dan gaya hidupdalam masyarakat.

Hibryditas : Penyatuan antara yang global dengan yanglokal

Standardizet mix : Strategi pemasaran suatu perusahaan dengantidak mengubah bentuk, harga dan sistempromosi tetapi menggunakan pendekatanpemasaran yang sama di seluruh dunia.

Adaptep marketingmix

: Strategi pemasaran yang dilakukan olehperusahaan dengan mengubah produkdomestiknya agar sesuai dengan kondisi danselera pasar asing yang dituju.

5.54 Teori Perubahan Sosial

Daftar Pustaka

Cahyaning, Pinta. 2010.Strategi Glokalisasi dalam Iklan Produk Global:Telaah Berdasarkan Semiotika Roland Barthes, Thesis UAJY

Giddens., Anthony. 2000.The Third Way: The Renewal of Sosial Democracy(terj), Gramedia; Jakarta.

Hirs, Paul., and Thomson, Graham. 1998.Globalization in Question,Blackwell Publisher, USA.

http://belajarbersama1790.blogspot.co.id/2014/teori-imperialisme-budaya.html

http://musicologyhistory.blogspot.co.id/2013/11/awal-mula-opera.html

Kotler, Philip. 1978.Marketing Management: Analysis Planning andControl.New Delhi: Prenctice Hall India.

Kotler, Philip & Armdtrong, Gary. 2004.Dasar-dasar Pemasaran (ed 9, edisiIndonesia, Jilid 1 dan II). Jakarta: PT. Indeks.

Martono, Nanang. 2014.Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik,Modern, Postmodern dan Poskolonial.Jakarta: Rajawali Press.

Mubah., Safril. 2011.Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokaldalam Menghadapi Arus Globalisasi, http://journal.unair.ac.id/

Octavian, Amarulla. 2012.Militer dan Globalisasi: Studi SosiologiMiliterdalam Konteks Globalisasi dan Kontribusinya bagi TransformasiTN. Jakarta: UI-Press.

Ohmae, Kenichi. 1995. The End of the Nation-State: the Rise of RegionalEconomic.New York: Simon and Schuster Inc.

SOSI4305/MODUL 5 5.55

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2004. Teori Sosiologi Modern.Jakarta: Kencana.

Robertson, Roland. 1995. Globalization: The Space and Homogeneity-Heterogeneity, London: Sage Publication, Ltd.

Saebani, Ahmad Beni. 2016.Prespektif Perubahan Sosial, CV Pustaka Setia:Bandung.

Sassen., Saskia. 2006.Sociology of Globalization, W.W Norton & Company,Inc: New York.

Scott, John. 2006. Sociology: The Key Concepts. London & New York:Routledge.

Stoner, A,F, James. Freeman, Edward, R. & J.R, Gilbert, R, Daniel.1995.Management (sixth edition). New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Suradya, I Made. 2005.Analisis Faktor-faktor Daya Tarik Wisata Bali danImplikasinya terhadap Perencanaan PariwisataBali,https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/view/4150/3135.

Suwarsono, Alvin Y.So. 1994.Perubahan Sosial dan Pembangun.Jakarta:LP3ES.

Sztompka, Piotr., 2014.Sosiologi Perubahan Sosial.Prenada: Jakarta.

Tjiptono, Fandy. 2004.Pemasaran Jasa (ed 1). Malang: BayumediaPublishing.