Ip Address

21
1 IP Address dan Subnetting Mata kuliah : Protokol Internet Dosen : Eri Alam Jurusan Informatika - Universitas Pasundan Bandung Sumber : www.cisco.com , Wikipedia, RFC, 3COM

description

 

Transcript of Ip Address

Page 1: Ip Address

1

IP Address dan Subnetting

Mata kuliah : Protokol InternetDosen : Eri Alam

Jurusan Informatika - Universitas Pasundan BandungSumber : www.cisco.com, Wikipedia, RFC, 3COM

Page 2: Ip Address

2

IP Address

• Alamat yang digunakan untuk identifikasi perangkat secara unik dalam sebuah jaringan IP

• Alamat atau address ini terdiri dari 32 bit biner• Dalam IP Address, memuat informasi Network address

dan hosr address• Pembagian tersebut menggunakan subnet mask.• 32 bit tersebut dikelompokkan kedalam 4 oktet ( 1 oktet

= 8 bit)• Setiap oktet dikonversi kebentuk desimal, dengan

dipisahkan tanda titik atau dot. C{ 172.16.55.102• Nilai setiap komponen oktet dari 0 sampai 255 desimal

atau 00000000 sampai 11111111 biner

Page 3: Ip Address

3

Konversi dari oktet ke desimal• Bit-paling-kiri (right most bit) atau least

significant bit, dari sebuah oktet adalah nilai dari 20.

• Berturut-turut kekanan adalah 21 22

sampai left most bit atau most significant bit adalah 27

• Jika semua oktet bernilai 1 maka total desimalnya adalah 255

• Contoh jika tidak semua komponen oktet 1

• Contoh IP adress

1 1 1 1 1 1 1 1

27 26 25 24 23 22 21 20

128 64 32 16 8 4 2 1

0 1 0 0 0 0 0 1

27 26 25 24 23 22 21 20

0 64 0 0 0 0 0 1

10. 1. 23. 19

00001010. 00000001. 00010111. 00010011

Page 4: Ip Address

4

Class

• Komponen oktet ini digunakan untuk memetakan jaringan yg besar dan kecil

• Dibagi kedalam 5 class, A sampai E• Yang umum digunakan adalah class A, B

dan C• Class D dan E digunakan untuk kebutuhan

khusus• Pembagian class ditentukan oleh 3 bit

paling kiri atau most significant bit

Page 5: Ip Address

5

Page 6: Ip Address

6

• Class A – oktet yg pertama adalah network address– Sisanya untuk host dan subnet address (24 bit)– Total host address lebih dari 16juta

• Class B– 2 oktet yg pertama adalah netword address– Total host adalah 65534

• Class C– 3 oktet yg pertama adalah network address– Jumlah host adalah 254

Page 7: Ip Address

7

Page 8: Ip Address

8

Subnet mask

• Subnet mask membantu dalam menentukan network address dan host address

• Berikut natural mask– Class A : 255.0.0.0– Class B: 255.255.0.0– Class C: 255.255.255.0

• Untuk menentukan netowrk address, rubah kedalam biner. Kemudian di AND kan dg subnetmasknya

8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−net id | host idnetid = 00001000 = 8hostid = 00010100.00001111.00000001 = 20.15.1

Page 9: Ip Address

9

Subnetting• Dengan subnetting bisa dibuat banyak logical network address

dalam satu class.• Tanpa subnetting, dalam satu class hanya bisa digunakan 1

network saja• Jika dalam 1 class ada beberapa network atau subnet, maka bis

diimplementasikan interkoneksi antara beberapa network atau subnetwork

• Untuk membuat subnet dari sebuah network, gunakan subnetmask yg utama kemudian tambahkan beberapa bit dari komponen host address

• Contoh: class C ip address 204.17.5.0 mempunyai subnetmask utama 255.255.255.0

• Dibuat subnetting dengan menggunakan 3 bit dari host address

Page 10: Ip Address

10

Page 11: Ip Address

11

• Dengan menggunakan 3 bit dari host address sebagai “sub”, mempunyai kemungkinan 8 subnet

• Dari sisa 5 bit untuk host address, masing-masing subnet mempunyai 32 host address

• Yang bisa digunakan hanya 30 host address, karena untuk bit yg semua 0 atau bit semua 1 dilarang digunakan

Page 12: Ip Address

12

CIDR (Classless Interdomain Routing)

• Untuk meningkatkan utilisasi space dan skalabiliti routing di internet

• Mengganti penulisan IP address dan panjang subnetmask dg penggunaan prefix/panjang subnetmask

• Panjang subnetmask, adalah jumlah bit yg bernilai 1• Contoh: ip address 204.17.6.0 dengan subnetmask

255.255.255.254 , bisa ditulis 204.17.6.0/27• Karena jumlah bit yg bernilai 1 adalah 27

Page 13: Ip Address

13

Contoh

• Setiap router mempunyai 4 subnet• 1 subnet digunakan bersama oleh 2 router• Setiap subnetwork mempunyai maksimum 30 IP address

atau host address• Semakin banyak bit yg digunakan utk subnet, akan

semakin banyak jumlah subnetnya. Walaupun semakin sedikit jumalh maksimum host address

Page 14: Ip Address

14

Latihan 1

• DeviceA: 172.16.17.30/20

• DeviceB: 172.16.28.15/20

• Apakah kedua Device berada dalam subnet yg sama?

Page 15: Ip Address

15

Jawaban 1

• Device A dan Device B mempunyai IP address dalam subnet yg sama

• Subnet addressnya 172.16.16.0

Page 16: Ip Address

16

Latihan 2

• Diatas adalah Class C dari network address 204.15.5.0/24

• Tentukan subnet sesuai kebutuhan jumlah hostnya?

Page 17: Ip Address

17

Jawaban 2

• Dibutuhkan 5 subnet• Jumlah host tertinggi dalam 1 subnet adalah 28• Untuk membuat 5 subnet, berarti dibutuhkan

sekurang kurangnya 3 bit (maksimum 8 subnet)• Sisa 5 bit, mempunyai jumlah maksimum 30

host address (cukup)

Page 18: Ip Address

18

VLSM (Variable Length Subnet Masks)• Dari Latihan 2, bisa

digambarkan penggunaan Host address seperti gambar berikut

• Banyak host address yg tidak digunakan dalam NetA, NetC dan NetD

Page 19: Ip Address

19

Page 20: Ip Address

20

Manfaat

• Dalam sebuah jaringan yg besar, tanpa subnetting, jumlah trafik akan besar sekali, sehingga akan menyebabkan kemacetan atau collision di Ethernet (konsep CSMA/CD – Carrier Sense Multiple Access with Collison Detection)

• Dg Subnetting, network dipecah kedalam beberapa subnet yg lebih efisien.

• Subnet dapat dususn secara hirarki atau struktur tree-like, sehingga router dapat dikonfigure untuk broadcast hanya kedalam subnet tertentu saja

Page 21: Ip Address

21

RFC

• RFC 950 Internet Standard Subnetting Procedure

• RFC 1812 Requirements for IPv4 Routers• RFC 917 Utility of subnets of Internet

networks• RFC 1101 DNS Encodings of Network

Names and Other Type• RFC 1878 Variable Length Subnet Table

For IPv4