T E O R I PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS -...
Transcript of T E O R I PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS -...
T E O R I
PENILAIAN
PRESTASI KERJA
PNS Bagian Assessment dan Pengembangan Pegawai Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI
@2014
Prinsip • Sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,
minim dari penilaian subjektif pejabat penilai Objektif
• Diukur secara kualitatif dan kuantitatif
dengan rumus matematis Terukur
• Dipertanggungjawabkan kepada pejabat
yang berwenang Akuntabel
• Melibatkan pejabat penilai dengan PNS yang
dinilai secara aktif Partisipatif
• Proses penilaian bersifat terbuka, tidak
bersifat rahasia Transparan
perka BKN 1/2013 hal 2
Klasifikasi
Penilaian Prestasi Kerja
Sasaran Kerja Pegawai
Tugas pokok
Tugas tambahan
Kreativitas
Perilaku Kerja Pegawai
Penjelasan Klasifikasi Sasaran Kerja
Pegawai Perilaku Kerja Pegawai
Penyusunan Kontrak kerja awal
tahun Tidak ada
Item Butir kegiatan jabatan 5 atau 6 jenis perilaku
Aspek Kuantitas, kualitas,
waktu, biaya N/A
Pengukuran Penggunaan rumus Pengamatan atasan
berdasar pedoman
Bobot 60% 40%
Nilai Akhir Nilai dapat >100 Nilai Max 100
Penyusunan Kontrak Kerja
PRINSIP PENYUSUNAN
Dapat Diukur
Relevan
Jelas
Memiliki Target
Waktu
Dapat Dicapai
BAHAN PENDUKUNG
Regulasi tentang TUSI
Regulasi tentang URJAB
Daftar Program TA berjalan
Struktur unit kerja Komposisi pegawai
Laporan kegiatan TA lalu
Pola Penyusunan Kontrak
Kerja
STRUKTURAL
Jabatan Acuan
Eselon I Renstra/RKT
Eselon II SKP Eselon I
Eselon III SKP Eselon II
Eselon IV SKP Eselon III
Eselon V SKP Eselon IV
Fungsional
Umum
SKP Eselon
IV/V
FUNGSIONAL
Mengacu sepenuhnya pada butir kegiatan jabatan yang ditetapkan oleh masing-masing instansi pembina jabatan fungsional tertentu sesuai dengan pangkat/golongan
Aspek Penilaian SKP
•Mencantumkan prediksi realistis dari output TA lalu. Jika tercantum dalam RKAKL, maka langsung di-copy
1. ASPEK KUANTITAS/OUTPUT
•Mencantumkan target maksimal 100
2. ASPEK KUALITAS/MUTU
•Mencantumkan target maksimal (12 bulan) untuk persiapan sampai pelaporan
3. ASPEK WAKTU
•Hanya untuk SKP pejabat eselon I, II & PPK
4. ASPEK BIAYA
Tugas Tambahan & Kreativitas
TUGAS TAMBAHAN PNS yang diberikan tugas lain
atau tugas tambahan oleh atasan langsungnya dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan maka akan diberikan nilai tugas tambahan.
Tugas tambahan adalah tugas lain atau tugas-tugas yang ada hubungannya dengan tugas jabatan yang bersangkutan dan tidak ada dalam SKP yang ditetapkan.
KREATIVITAS Kreativitas adalah
kemampuan PNS untuk menciptakan sesuatu gagasan/metode pekerjaan yang bermanfaat bagi unit kerja, organisasi atau negara.
Apabila seorang PNS menemukan hal baru berkaitan dengan tugas pokoknya & dibuktikan dengan surat keterangan dari Unit kerja, atau Pejabat Pembina Kepegawaian, atau Presiden
Klasifikasi Nilai Prestasi Kerja
Pegawai •Sangat Baik 91 ke atas
•Baik 76-90
•Cukup 61-75
•Kurang 51-60
•Buruk 50 ke bawah
Pasal
17
PENILAIAN PRESTASI KERJA
PEJABAT STRUKTURAL
&
PEMANGKU JABATAN FUNGSIONAL Persamaan & Perbedaan Cara Menyusun dan
Menilai
Persamaan & Perbedaan SKP Struktural & Fungsional Tertentu Butir Struktural Fungsional
Penyusunan
kontrak kerja
YA YA
Isi kegiatan
tugas
jabatan
Berdasarkan TUSI dan
Program (RKAKL)
Butir kegiatan tugas
jabatan dari instansi
pembina
Kategorisasi
kegiatan
tugas
jabatan
Berdasarkan eselonisasi
yang tergambar dengan
gradasi kata operasional
Berdasarkan pangkat,
golongan/ruang
Pola
penilaian
SKP
Penggunaan rumus untuk
masing-masing aspek
Khusus mengisi kolom AK
(angka kredit)
Tujuan Evaluasi jabatan, evaluasi
program & evaluasi TUSI
Monitoring perencanaan
capaian AK
Kategori
pegawai
Pejabat struktural eselon 1,
2, 3 dan 4 serta fungsional
umum
Pemangku jabatan
fungsional tertentu
Hukuman Disiplin & SKP • PNS yang tidak membuat SKP dijatuhi
sanksi hukuman disiplin sesuai PP 53/2010;
• Pejabat penilai yang tidak melakukan
penilaian SKP dijatuhi sanksi hukuman
disiplin sesuai PP 53/2010
Capaian SKP Hukuman Disiplin
25%-50% Tingkat sedang
<25% Tingkat berat
Apabila pencapaian SKP pada akhir tahun hanya mencapai 25% s.d. 50% dikenai sangsi berupa:
penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun
penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun
penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun
SANGSI HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT
SEDANG
Apabila pencapaian SKP pada akhir tahun kurang dari 25% dikenai sangsi berupa:
Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
Pemindahan dalam rangka penurunan pangkat setingkat lebih rendah
Pembebasan dari jabatan
Pembehentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS
Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
SANGSI HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT
BERAT
+ Special Condition
Guru/Dosen yang dipekerjakan/diperbantukan pada badan-badan swasta yang ditentukan oleh pemerintah dan tidak dibebaskan dari jabatan fungsional tertentu wajib menyusun SKP pada awal tahun dan penilaian prestasi kerja pada akhir tahun. Pejabat penilai dan atasan pejabat penilai adalah pejabat pada instansi induk
Apabila seorang PNS pindah dari instansi pemerintah yg satu ke instansi yg lain, maka buku catatan penilaian
perilaku kerja dikirimkan oleh pimpinan instansi lama kepada pimpinan instansi baru.
Jika seorang PNS pindah unit organisasi tetapi masih tetap dalam instansi yg sama, maka hanya buku catatan penilaian perilaku kerja saja yg dikirimkan oleh pimpinan unit organisasi yg lama kepada pimpinan unit organisasi yg baru.
SKP bagi PNS yg kegiatannya dilakukan dengan tim kerja, maka:
Jika kegiatan yg dilakukan merupakan tugas jabatannya, maka dimasukkan ke dalam SKP YBS
Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatannya, maka kinerja yg berangkutan dinilai sebagai tugas tambahan.
Penyusunan SKP bagi PNS yg dipekerjakan/diperbantukan, maka penyusunan/ penilaiannya dilakukan di tempat YBS dipekerjakan/ diperbantukan.
Penilaian SKP apabila terjadi faktor-faktor di luar kemampuan PNS, maka penilaiannya disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan di luar SKP yg telah ditetapkan.
Penyusunan SKP bagi PNS yg menduduki jabatan rangkap sesuai dgn peraturan per-UU-an, maka penyusunan SKP yg dilakukan sesuai dengan TUSI jabatan struktural.
Penyusunan dan penilaian SKP bagi PNS yang mutasi/ pindah adalah dengan menggabungkan nilan SKP di tempat sebelumnya dengan nilai SKP di tempat yang baru. Catatan: Perpindahan pegawai dapat terjadi baik secara horizontal, vertikal (promosi/demosi), maupun diagonal (antar jabatan struktural, fungsional, dari
struktural ke fungsional atau sebaliknya)
Penyusunan SKP bagi PNS yg menjalani cuti bersalin/ cuti besar harus mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target serta waktu.
Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti sakit harus disesuaikan dengan sisa waktu dalam tahun berjalan.
Penyusunan SKP bagi PNS yg ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.), maka tugas-tugas sebagai Plt. dihitung sebagai tugas tambahan.
+ Tahap Penilaian
1. Hasil Penilaian Pejabat Penilai PNS yg dinilai
2. Penandatanganan dan Pengembalian (14 hari) Pejabat Penilai
3. Penandatanganan dan Pengembalian (14 hari) Atasan Pejabat Penilai
4. Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai Berlaku Rekomendasi Pembinaan Kepegawaian
+ Tahap Keberatan
1. Keberatan dan alasan atasan pejabat
penilai secara hierarkhis 14 hari
2. Atasan pejabat penilai memeriksa hasil
penilaian
3. Penjelasan pejabat penilai dan PNS yg dinilai atasan pejabat penilai
4. Penjelasan alasan-alasan
penetapan penilaian Final
+ Penyusunan Rekomendasi Pejabat penilai dapat memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penilaian prestasi kerja sbb:
1. Untuk peningkatan kemampuan dengan mengikutsertakan diklat teknis, seperti diklat komputer, kenaikan pangkat, pensiun, kehumasan, sekretaris, dsb.
2. Untuk menambah wawasan pengetahuan dalam bidang pekerjaan, perlu dilakukan rotasi pegawai dsb.
3. Untuk kebutuhan pengembangan, perlu peningkatan pendidikan dan peningkatan karier (promosi) dsb.