t file · Web viewSampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah (contoh:...

11
Rangkuman Prakarya (UTS Semester 1) Created by: Adwitya Rafi Aqilla – 8A #13 BAB I: Kerajinan dari Limbah Organik - Sampah: suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktivitas manusia sehari-hari maupun proses alami yang belum memiliki nilai ekonomis. Merupakan limbah padat, dan sampah berserakan dapat merusak lingkungan. - Sampah padat hanya dapat diolah dengan cara dibuang lalu dibakar/ditimbun. - Sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk. - Asal limbah beragam, ada limbah dari rumah tangga, pabrik-pabrik besar dan juga dari suatu kegiatan tertentu. - Semakin modern, peningkatan jumlah limbah makin meningkat. - Pengelompokkan limbah: o Bedasarkan wujud limbah Limbah gas (contoh: CO2, CO, HCL, NO2, SO2, dll.) Limbah cair (contoh: air cucian, air hujan, rembesan AC, air sabun, minyak goreng buangan, dll.) Limbah padat (contoh: kotak kemasan, bungkus jajanan, plastik botol, kertas, kardus, ban bekas, dll.) o Bedasarkan sumber limbah Limbah pertanian Limbah industri Limbah pertambangan Limbah domestik: berasal dari rumah tangga, pasar, restoran, dan pemukiman penduduk yang lain. o Bedasarkan senyawa Limbah organik: limbah yang bisa dengan mudah diuraikan/mudah membusuk, mengandung unsur karbon, dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari (contoh:

Transcript of t file · Web viewSampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah (contoh:...

Page 1: t file · Web viewSampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah (contoh: kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, ... BAB III: Budidaya Ikan Konsumsi

Rangkuman Prakarya (UTS Semester 1)Created by: Adwitya Rafi Aqilla – 8A #13

BAB I: Kerajinan dari Limbah Organik- Sampah: suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktivitas

manusia sehari-hari maupun proses alami yang belum memiliki nilai ekonomis. Merupakan limbah padat, dan sampah berserakan dapat merusak lingkungan.

- Sampah padat hanya dapat diolah dengan cara dibuang lalu dibakar/ditimbun.

- Sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk.- Asal limbah beragam, ada limbah dari rumah tangga, pabrik-pabrik besar

dan juga dari suatu kegiatan tertentu.- Semakin modern, peningkatan jumlah limbah makin meningkat.- Pengelompokkan limbah:

o Bedasarkan wujud limbah Limbah gas (contoh: CO2, CO, HCL, NO2, SO2, dll.) Limbah cair (contoh: air cucian, air hujan, rembesan AC,

air sabun, minyak goreng buangan, dll.) Limbah padat (contoh: kotak kemasan, bungkus jajanan,

plastik botol, kertas, kardus, ban bekas, dll.)o Bedasarkan sumber limbah

Limbah pertanian Limbah industri Limbah pertambangan Limbah domestik: berasal dari rumah tangga, pasar,

restoran, dan pemukiman penduduk yang lain.o Bedasarkan senyawa

Limbah organik: limbah yang bisa dengan mudah diuraikan/mudah membusuk, mengandung unsur karbon, dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari (contoh: kulit buah dan sayur, kotoran manusia dan hewan)

Limbah anorganik: limbah yang sangat sulit/tidak bisa diuraikan/tidak bisa membusuk, tidak mengandung karbon (contoh: plastik, beling, baja)

- Limbah organik yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan:o Limbah organik basah

Sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi (contoh: kulit buah, kulit sayur, daun-daunan, kulit jagung, kulit bawang, biji-bijian, jerami, dsb.)

Pengolahan: pengeringan menggunakan sinar matahari langsung hingga kadar air habis.

Tahap selanjutnya ditentukan si pembuat, dan semua dipengaruhi tujuan pembuat karya (contoh: dicelup warna atau diberi pengawet agar kuat)

Page 2: t file · Web viewSampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah (contoh: kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, ... BAB III: Budidaya Ikan Konsumsi

o Limbah organik kering Sampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah

(contoh: kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, dsb.)

Sifat yang kering (dapat langsung digunakan) Tahap selanjutnya ditentukan si pembuat, dan semua

dipengaruhi tujuan pembuat karya (contoh: dicelup warna atau diberi pelapis agar kuat)

- Prinsip Pengolahan Limbah Organiko Mengurangi (Reduce): Meminimalisir material yang kita gunakan.o Menggunakan kembali (Reuse): Memilih barang yang bisa dipakai

kembalio Mendaur ulang (Recycle): Mendaur ulang kembali barang-barang

yang tidak berguna.- Produk kerajinan dari bahan limbah organik

o Penggolongan hasil limbah organik dilihat dari kondisi wilayah: Daerah pesisir pantai/laut (contoh: cangkang, sisik, dll.) Daerah pegunungan (contoh: kulit buah bertekstur keras) Daerah pertanian (contoh: kulit jagung, kulit bawang) Daerah perkotaan (contoh: kulit kacang, serbuk kayu)

o Proses pengolahan limbah organik (manual/mesin): Pemilahan bahan limbah organik: limbah diseleksi untuk

menentukan bahan yang dapat digunakan dan bahan yang harus dibuang (disesuaikan dengan tujuan rancangan).

Pembersihan limbah organik: dibersihkan dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya.

Pengeringan: dikeringkan di bawah sinar matahari agar kadar air hilang dan dapat diolah dengan sempurna.

Pewarnaan: umumnya, untuk bahan limbah organik basah bahan dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap, sedangkan bahan limbah organik kering dicat (akrilik/minyak) atau divernis/dipolitur.

Pengeringan setelah pewarnaan: dikeringkan kembali dengan sinar matahari agar warna tidak mudah luntur.

Finishing sebagai proses akhir agar siap pakai: diseterika agar tidak kusut, digerinda ataupun diamplas.

- Kemasan untuk produk kerajinan dari bahan limbah organico Fungsi utama:

Menjual produk Melindungi produk Memudahkan penggunaan produk Memperindah penampilan produk

o Kemasan tidak hanya berupa wadah, tetapi juga sebagai pelengkap agar karya terlihat lebih dominan.

o Bahan dasarnya bervariasi, seperti plastic, kayu, serat alam, kardus, kaca, mika, dan sebagainya.

Page 3: t file · Web viewSampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah (contoh: kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, ... BAB III: Budidaya Ikan Konsumsi

o Jika karya untuk dijual, kemasan harus bisa melindungi karya dari kerusakan. Sedangkan jika dipamerkan, kemasan digunakan sebagai penunjang karya utama dan tidak boleh mendominasi karya utama tersebut.

BAB III: Budidaya Ikan Konsumsi- Wadah budidaya: tempat untuk memelihara ikan.- Kolam: Lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu

sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan/membesarkan ikan dan atau hewan air lainnya.

o Sistem budidaya ikan yang biasa dilakukan: Tradisional/ekstensif: kolam yang digunakan terbuat dari

tanah (kolam tanah) Semi intensif: kolam dengan bagian dinding dan

pematangnya terbuat dari tembok, dasar tetap tanah. Intensif: kolam dengan seluruh bagian yang terbuat dari

tembok. Selain bedasarkan sistem, jenis kolam ditentukan

bedasarkan proses budidaya dan fungsinya. Kolam pemijahan Kolam penetasan Kolam pemeliharaan/pembesaran Kolam pemberokan induk

o Kolam pemeliharaan ikan dibedakan menjadi kolam pendederan dan kolam pembesaran. Kolam pembesaran sebaiknya diberi tanah dasar yang subur sehingga jika dipupuk dapat menumbuhkan pakan alami.

- Bak: wadah budidaya ikan yang dapat digunakan untuk usaha budidaya. Bahan bak terbuat dari plastik/terpal, fiber dan beton.

- Akuarium: wadah budidaya ikan yang terbuat dari kaca.o Latin: aqua = air, area = ruango Ruangan terbatas berisi air dan ikan yang dapat diawasi dan

dinikmati.o Selain untuk budidaya, bisa juga untuk penghias ruangan.

- Keramba jaring apung dan keramba jaring tancapo Wadah budidaya di perairan umum.o Perairan yang bisa dimanfaatkan: perairan darat dan lauto Wadah yang digunakan: jaring apung, jaring tancap dan keramba

yang terbuat dari bambu.- Desain dan Konstruksi Wadah Budidaya Ikan Konsumsi

o Desain dan konstruksi kolam Bisa berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran,

trapesium, segitiga bahkan tidak beraturan (umumnya hanya persegi dan persegi panjang).

Sebaiknya kolam mempunyai pematang kolam, dasar kolam dan pintu air. Fungsi pematang adalah untuk menahan massa air dalam kolam agar tidak keluar.

Page 4: t file · Web viewSampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah (contoh: kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, ... BAB III: Budidaya Ikan Konsumsi

Dasar kolam dibuat miring menuju saluran pembuangan. Saluran air dibuat keliling (ceren) dan tegah (kamalir). Saluran ini dibuat agar memudahkan pengeringan dan pemanenan.

o Desain dan kontruksi bak Digunakan untuk menyiasati lahan yang terbatas dan

kemudahan dalam proses pemeliharaan ikan konsumsi.o Desain dan kontruksi akuarium

Biasa berbentuk segi empat, trapesium, segi enam, segi delapan, elips dan botol.

Semakin tebal ukuran akuarium, semakin tebal ukuran kaca.

o Desain dan kontruksi jaring apung/keramba jaring apung Terdiri kerangka dan kantong jaring. Kerangka berfungsi sebagai tempat pemasangan kantong

jaring, tempat orang memberi pakan dan panen. Kantong jaring merupakan tempat pemeliharaan ikan. Jaring apung terbuat dari bambu.

o Persiapan wadah budidaya Perbaikan pematang: mencegah kebocoran air kolam

sehingga tetap stabil (kolam tanah&tembok) Pengolahan dasar kolam: tanah dicangkul Pengeringan dasar kolam: mematikan hama penyakit Pengapuran: menstabilkan keasaman tanah Pemupukan: untuk meningkatkan kesuburan kolam.

Gunakan pupuk kandang dan buatan. Pengisian air kolam: kurang lebih 4-7 hari sebelum ikan

ditebar- Jenis-Jenis Ikan Konsumsi

o Ikan air tawar Ikan mas

Tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan Berbadan agak memanjang, pipih ke samping dan

lunak Habitat dangkal dan tidak terlalu deras Makanan: tumbuhan air dan binatang renik

Ikan nila Dapat dibudidayakan di berbagai wadah Bentuk pipih kesamping memanjang, warna tubuh

putih kehitaman dan merah Makanan: plankton, hydrilla, ganggang sutera,

pellet. Ikan lele

Bentuk memanjang berkulit licin dengan kepala pipih, memiliki 4 pasang sungut di mulut. Memiliki patil di depan sirip dada yang berfungsi untuk senjata, berjalan (walking catfish), dan melompat.

Page 5: t file · Web viewSampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah (contoh: kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, ... BAB III: Budidaya Ikan Konsumsi

Mempunyai labirin sebagai alat pernapasan tambahan sehingga ikan tahan hidup di perairan yang sedikit oksigen.

Pakan: cacing, kutu air, jentik-jentik, siput kecil, pakan tambahan berprotein hewani.

Hidup di air tawar yang tidak terlalu deras seperti danau, genangan air, rawa atau waduk.

Ikan patin Hidup di perairan dengan kandungan oksigen

rendah. Warna tubuh bagian punggung keabu-abuan atau

kebiru-biruan, bagian perut keperak-perakan, kepala kecil, mulut diujung agak kebawah. Memiliki 2 pasang sungut/kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba

Pada sirip punggung, terdapat 1 jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang besar

Tergolong omnivora, makanan: ikan kecil, cacing, serangga, biji-bijian, tumbuh-tumbuhan, udang kecil, pellet.

Ikan gurami Disebut ikan mewah karena harga jual tinggi dan

rasanya yang enak. Daging renyah dengan sedikit duri dan minim

lemak Bentuk tubuh agak panjang, tinggi, dan pipih ke

samping Termasuk omnivora, tumbuhan yang dimakan:

azolla, kangkung, daun talas, pellet.o Ikan air payau

Ikan bandeng Daging putih, serat halus, rasa gurih Badan memanjang seperti torpedo dengan sirip

ekor bercabang agar bisa berenang cepat, kepala tidak bersisik, mata diliputi selaput bening

Tergolong herbivora, makanan: plankton Udang windu

Badan 13 ruas, tubuh ditutupi kerangka luar (exoskeleton)

Mencari makan saat gelap, bersifat kanibal (memakan sesama jenis yang lemah), makanan: ganggang, binatang renik, pellet.

Page 6: t file · Web viewSampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah (contoh: kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, ... BAB III: Budidaya Ikan Konsumsi

o Ikan air laut Kakap putih

Bisa hidup dengan kadar garam yang berbeda-beda

Merupakan ikan katadromous: dibesarkan dan kawin di air laut (bisa dibudidayakan di tempat berbeda-beda seperti laut, tambak, air tawar)

Badan memanjang, gepeng, sirip ekor lebar, mata merah cemerlang, mulut lebar, badan atas penutup insang terdapat lubang kuping bergerigi

Pakan: ikan rucah (trash fish) Ikan kerapu

Dikenal dengan istilah groupers Habitat: pantai yang ditumbuhi algae Bentuk tubuh agak rendah, moncong panjang,

berbintik putih coklat. Pakan: krustaceae (rebon, dogol, krosok) dan ikan-

ikan kecil (teri, belanak, tembang)- Sarana Produksi dan Teknik Budidaya (pembesaran) Ikan Konsumsi

o Bahan Benih

Benih unggul diperoleh dari induk unggul Ciri benih sehat: aktif, tidak cacat, gugus kulitnya.

Pakan Dibagi menjadi 2, alami dan buatan. Pakan alami berasal dari lingkungan sekitar

perairan yang berupa jasad (contoh: fitoplankton, zooplankton, bentos)

Pakan buatan dibuat dari berbagai campuran bahan baku hewani dan nabati, umumnya berbentuk pellet.

Pupuk Tujuan: meningkatkan kesuburan kolam,

memperbaiki struktur tanah dan menumbuhkan fitoplankton & zooplankton sebagai pakan alami.

Jenisnya adalah pupuk kandang dan buatan. Pupuk kandang berasal dari kotoran sapi, kerbau, itik dan ayam kering, sedangkan pupuk buatan berupa bahan kimia (urea, ZA, TSP, KCL, NPK)

Air Plankton sebagai indikator paling mudah bahwa air

tersebut bisa digunakan untuk budidaya ikan. Kapur

Tujuan: mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah & air sekaligus membunuh hama penyakit.

Jenis: kapur pertanian (kalsit dan dolomite) dan kapur aktif.

Page 7: t file · Web viewSampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah (contoh: kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, ... BAB III: Budidaya Ikan Konsumsi

Obat-obatan Pencegahan dan penanggulangan hama penyakit. Obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan

(tembakau, akar tuba, kipait, daun papaya), sedangkan obat buatan dari zat kimia yang hanya mematikan penyakit (bukan ikan) dan mudah terurai.

o Teknik budidaya pembesaran ikan konsumsi Tujuan: memperoleh ikan ukuran konsumsi Teknik yang harus diperhatikan:

Wadah budidaya: sesuai dengan jenis ikan, lakukan persiapan wadah terlebih dahulu.

Pemilihan benih: cari benih yang bergerak aktif Penyebaran benih: perhatikan kepadatan wadah,

lakukan penebaran saat pagi/sore agar benih tidak stress/mati.

Pola pemberian pakan: bedasarkan jenis pakan, proses pembesar dibagi menjadi ekstensif (mengandalkan pakan alami), semiintensif (mengutamakan pakan alami dan dilengkapi pakan tambahan dengan gizi kurang lengkap), dan intensif (mengandalkan pakan buatan)

Pencegahan hama penyakit: dapat dilakukan mulai dari persiapan wadah dan media budidaya (ganti air jika ikan dikembangkan di bak atau perhatikan efek samping obat-obatan)

Pengelolaan kualitas air: cara pengendalian kondisi lingkungan air. Variabel berpengaruh adalah suhu, kadar O2 dan CO2, volume air dan kekeruhan air.

Pengontrolan pertumbuhan: pengecekan budidaya agar ikan tumbuh dengan baik. Dimulai dari sampling (analisa pertumbuhan ikan umur tertentu), grading (mengelompokkan ikan bedasarkan ukuran agar tidak ada ikan kecil yang dimangsa ikan besar), dan sortasi (memilih ikan bedasarkan ukuran pertumbuhan dan kesehatan.

Panen dan pasca panen: dilakukan ketika ikan konsumsi telah mencapai target yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan adalah persiapan penampungan ikan, pengeringan kolam, penangkapan ikan, pengangkutan serta pengemasan.

Everything- Ends-