SWARA PRIORITAS filedapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum Kelompok Kerja...
-
Upload
vuongxuyen -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of SWARA PRIORITAS filedapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum Kelompok Kerja...
05 Agust - Nov 2013
Edisi
USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan
Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa
Sebanyak 1.719 pendidik yang terdiri atas unsur guru, kepala
sekolah, pengawas dan komite sekolah telah mengikuti pelatihan
yang diselenggarakan oleh USAID PRIORITAS di lima kabupaten
mitra.
Pelatihan tingkat sekolah telah dilaksanakan oleh USAID PRIORITAS
Jatim sejak awal September dan berlangsung hingga akhir Oktober 2013 di lima
kabupaten kota. Ke-lima kabupaten tersebut adalah Kab. Madiun, Kab. Pameka-
san, Kab. Situbondo, Kab. Blitar dan Kab. Mojokerto. Materi pelatihan yang
dilatihkan meliputi Pelatihan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAKEM) untuk SD/MI, Pelatihan Contextual Teaching and
Learning (CTL) untuk SMP/MTs dan Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) untuk Kepala, dan komite SD/MI dan SMP/MTs. Dari pelatihan tersebut,
USAID PRIORITAS Jatim telah melatih 1.719 pendidik. Menurut Silvana Erlina
selaku Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Jatim, pelatihan tingkat sekolah
ini sebagai implementasi dari Training of Trainer (ToT) yang sudah dilakukan
kepada para District Facilitator (DF) dari lima kabupaten tersebut. “Jenjang
kegiatan kita adalah melatih para DF dari lima kabupaten. Nantinya DF tersebut
akan melatih pendidik di wilayahnya melalui pelatihan tingkat sekolah yang saat
ini berlangsung,” ungkapnya.
Ditegaskan juga oleh SIlvana bahwa pelatihan yang dikembangkan oleh
USAID PRIORITAS sangat sejalan dan mendukung pelaksanaan kurikulum
2013. Pelatihan yang dikembangkan oleh USAID PRIORITAS ini akan sangat
membantu pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 di sekolahnya masing-
masing. (Bersambung hal 2)
www.prioritaspendidikan.org
SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan Jawa Timur
Halaman 4 Halaman 5
Provinsi Papua Barat magang
di SMP dan MTs mitra USAID
PRIORITAS di Sidoarjo.
Mereka terkesan dengan
model pembelajaran CTL yang
diterapkan.
Papua Barat Terkesan Sidoarjo
USAID PRIORITAS Jatim Telah Melatih 1.719 Pendidik
Bagi Ilmu via Supervisi
Subroto berhasil menerapkan
model supervisi dan pendampingan
antar guru atau rekan sejawat
sehingga ilmu yang sudah didapat-
kan selama pelatihan CTL, dapat
ditularkan pada guru lain yang be-
lum dilatih.
Foto: Ahmad Fathoni/DC Kab & Kota Mojokerto
Atas: Pelatihan PAKEM untuk guru SD/MI di Kabupaten
Mojokerto. Bawah: Seorang peserta sedang melakukan prak-
tik mengajar saat pelatihan PAKEM di Kabupaten Blitar.
Foto: Triana Damayanti/DC Kab. Blitar
Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013 2
USAID PRIORITAS Jatim Latih 1.719 Pendidik (Sambungan dari hal 1)
Keterangan foto:
1. Peserta melakukan praktik mengajar di SMP saat pelatihan
CTL di Kabupaten Situbondo.
2. Diskusi kelompok dalam Pelatihan CTL untuk SMP/MTs di
Kabupaten Madiun.
3. Diskusi kelompok dalam Pelatihan MBS untuk SMP/MTs di
Kabupaten Situbondo.
4. Diskusi kelompok dalam Pelatihan PAKEM untuk SD/MI di
Kabupaten Madiun.
5. Hasil kerja kelompok Pelatihan CTL untuk SMP/MTs di Kabu-
paten Pamekasan.
Sebelum dilatih, para peserta pelatihan juga diajak studi
banding ke sekolah-sekolah yang sudah mengimplementasi Program
USAID sejak 2005 lalu. Sehingga tidak hanya mendapatkan pelatihan,
namun mereka juga dapat menimba ilmu secara langsung melalui
sekolah-sekolah yang sudah berhasil melaksanakan Program USAID.
Dalam 3 hari pelatihan, peserta pelatihan tidak hanya mengi-
kuti materi pelatihan saja namun mereka juga harus berpraktik
mengajar di sekolah.
“Meskipun saya sudah menjadi guru selama bertahun-tahun
namun tugas praktik mengajar ini membuat saya grogi. Karena di da-
lam praktik mengajar ini saya dituntut untuk tampil sesuai dengan
standar, misalnya harus membuat perencanaan pembelajaran, media
pembelajaran dan mempersiapkan lembar kerja untuk siswa,” terang
Mintastutik, S. Pd Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Mlandingan Situ-
bondo yang telah mengikuti Pelatihan CTL.
Selesai pelatihan, para pendidik harus mengimplementasikan
langsung ilmu yang didapatnya untuk diterapkan di sekolahnya masing-
masing. Yang membedakan kegiatan Program USAID PRIORITAS
dengan program pendidikan lainnya, para pendidik juga akan
mendapatkan pendampingan saat di sekolah. Bentuk pendampingan
dapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum
Kelompok Kerja Guru (KKG) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran). Harapannya dengan pendampingan di KKG maupun
MGMP, para guru yang memiliki permasalahan dan hambatan dalam
mengajar dapat segera menemukan solusi pemecahan. (Dkd)
Foto: Vita Novianti/DC Kab Situbondo 1
2
3
Foto: Cahyadi Wahono/DC Kab Madiun
Foto: Vita Novianti/DC Kab Situbondo
Foto: Cahyadi Wahono/DC Kab Madiun 4 5 Foto: Ali ImronDC Pameksan
Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013 3
Studi banding adalah salah satu
rangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh para
peserta pelatihan dan fasilitator daerah di lima
kabupaten mitra USAID PRIORITAS. Kelima
kabupaten tersebut (Madiun, Blitar, Situbondo,
Pamekasan dan Kabupaten Mojokerto)
mengunjungi sekolah-sekolah yang sudah ber-
mitra dengan USAID melalui program Decen-
tralized Basic Education (DBE) sejak 2005 lalu.
Tujuan kegiatan studi banding ini ada-
lah menimba ilmu dan praktik-praktik yang
baik yang sudah dilakukan oleh sekolah-
sekolah sasaran, baik itu pembelajaran, mana-
jemen sekolah, maupun partisipasi aktif dari
masyarakat.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah
Dispendik Kabupaten Sidoarjo Tirto Adi, sa-
ngat mendukung kegiatan studi banding ini
apalagi Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu
sasarn studi banding.
“Melalui studi banding, antar sekolah
dapat saling bertukar ilmu dan pengalaman
sehingga masing-masing sekolah dapat mem-
perbaiki diri pasca studi banding. Tentunya
yang ditiru adalah hal-hal positif yang
ditemukan,” terangnya saat menerima peserta
studi banding dari Kabupaten Situbondo dan
Pamekasan.
Salah satu peserta kunjungan, Ali
Hasan Kepala SDN Kilensari 5 Panarukan
Situbondo yang berkunjung ke Sidoarjo
mengungkapkan kekagumannya saat
mengunjungi SDN Sedatigede 2 Sidoarjo.
“Proses pembelajarannya cukup me-
nyenangkan siswa. Di dalam kelas juga sema-
rak dengan pajangan-pajangan siswa. Mudah-
mudahan saya bisa meniru keberhasilan
sekolah ini,” ungkapnya sambil sibuk melihat-
lihat kelas VI.
Usai studi banding, para peserta
kemudian melakukan kegiatan pelatihan ting-
kat sekolah yang diadakan di kabupaten mere-
ka masing-masing. (Dkd)
Menimba Ilmu dari Sekolah Lain Melalui Studi Banding
Tirto Adi
Kabid Dikmenum
Dispendik Kab.
Sidoarjo
“Melalui studi
banding ini antar
sekolah bisa saling
bertukar ilmu dan
pengalaman positif
untuk diterapkan di
sekolah masing-
masing.”
Foto-foto: Dian KD/Communication Specialist
(Atas): Seorang peserta studibanding sedang mengamati pembelaja-
ran di SDN Sedatigede 2 Sidoarjo.
(Bawah): Peserta studi banding saat dialog dengan pihak sekolah
dan komite di SMPN 2 Sedati Sidoarjo.
(Atas): Diskusi peserta studi banding dari Madiun dengan komite
sekolah di SDN Pulorejo 2 Kota Mojokerto.
(Bawah): Peserta studi banding dari Pamekasan saat melihat-lihat
kelas di MTs Nurul Huda Kalanganyar Sidoarjo.
Magang di Sidoarjo, Papua Barat Terkesan Pembelajaran Aktif
4
Sebanyak 65 peserta terdiri atas unsur guru, pengawas dan kepala sekolah dari 11 Kabupaten di Provinsi
Papua Barat melakukan magang selama 5 hari di SMP/MTs di Sidoarjo. Mereka terkesan dengan penerapan pem-
belajaran CTL yang sudah diterapkan di SMP dan MTs mitra USAID PRIORITAS di Sidoarjo.
Kesebelas kabupaten tersebut yaitu Fak-fak, Kaimana,
Sorong, Sorong Selatan, Kota Sorong, Maybrat, Manokwari,
Tambraw, Raja Ampat, Bintuni, dan Wondama. Sedangkan
kelima SMP/MTS tersebut yang digunakan sebagai tempat ma-
gang yang merupakan sekolah mitra USAID PRIORITAS Jatim
adalah SMPN 4 Sidoarjo, SMPN 3 Sidoarjo, SMPN 5 Sidoarjo,
SMPN 2 Sedati dan MTs Nurul Huda Kalanganyar.
Kegiatan yang berlangsung pada 11-15 November
2013 ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan
Provinsi Papua Barat, Sudjanti Kamat. Menurutnya tujuan
kegiatan ini agar para peserta magang dapat menimba ilmu ten-
tang pembelajaran aktif Contextual Teaching and Learning (CTL),
dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di sekolah-sekolah
yang dijadikan tempat magang. “Saya banyak mendengar ten-
tang keberhasilan sekolah-sekolah di Sidoarjo dalam menerap-
kan pembelajaran yang berkualitas, khususnya di pendidikan
menengah. Untuk itu saya memilih Sidoarjo dengan harapan
pendidik dari Papua Barat yang magang nantinya dapat mem-
peroleh banyak ilmu dan bisa mengimplementasikan di
sekolahnya masing-masing,” terangnya.
Hari pertama kegiatan, rombongan diterima langsung
oleh Sekretaris Dinas Pendididikan Kabupaten Sidoarjo Mus-
tain dan Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Si-
doarjo Tirto Adi. Selanjutnya pada hari kedua hingga keempat,
rombongan magang
di sekolah sesuai
bidang yang digeluti
didampingi oleh
sepuluh Fasda
USAID PRIORITAS
Jatim dari Kabupaten
Sidoarjo. Untuk
kepala sekolah dan
pengawas magang
dengan para kepala
sekolah di Sidoarjo
terkait penerapan MBS. Sedangkan untuk guru magang langsung
praktik di kelas dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembela-
jaran (RPP) hingga praktik mengajar.
Di hari terakhir kegiatan, seluruh peserta magang
berkumpul dan membuat rencana tindak lanjut. Kegiatan ini
dipandu oleh Fasda Kab. Sidoarjo sebagai nara sumber. Andi
Aropi, Kasie Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Provinsi
Papua Barat berharap kedepan akan ada kerjasama lanjutan an-
tara Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Sidoarjo. “Kami ber-
harap Kabupaten Sidoarjo akan tetap membuka peluang kepada
Provinsi Papua Barat untuk menimba ilmu karena masih banyak
yang perlu kami pelajari dari Sidoarjo,” terangnya. (Dkd)
Julita Kinho, Guru IPS dari SMPN 1 Sausapor Kabupaten Tambraw
Papua Barat sangat terkesan dengan kegiatan magang yang dil-
akukannya di SMPN 4 Sidoarjo.
“Dalam mengajar sebelumnya saya tidak banyak
melakukan persiapan mengajar. Namun saat magang di Sidoarjo
saya dituntut untuk melakukan pembelajaran aktif, membuat RPP,
mempersiapkan perangkat pembelajarannya dan ternyata saya bisa.
Ada kepuasan tersendiri ketika saya berhasil mengajar di SMPN 4
Sidoarjo. Anak-anak mengikuti setiap sesi pembelajaran dari awal
hingga akhir. Tentunya ilmu ini tidak akan saya sia-siakan dan akan
saya implementasikan di sekolah saya sendiri,” terangnya. Memang,
alam Papua menjadi tantangan terbesar buat Julita. Namun ia
bertekad akan membuat perubahan dalam mengajar dengan men-
gaplikasikannya sesuai kultur budaya Papua Barat.
Dwi Indah Sri Astutik, Fasda USAID PRIORITAS Jatim
yang mendampingi Julita Kinho di SMPN 4 Sidoarjo mengungkap-
kan bahwa sebenarnya motivasi para pendidik dari Papua Barat
untuk maju cukup tinggi. “Mereka memiliki kemauan yang tinggi
untuk maju. Namun tantangan terberat mereka adalah kultur bu-
daya dan kondisi medan di Papua Barat yang berat sehingga mere-
ka harus pandai-pandai mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka
peroleh dan menyesuaikannya dengan budaya serta kondisi wila-
yah Papua Barat,” terangnya. (Dkd)
Julita Kinho, Guru IPS dari SMPN 1 Sausapor Kabupaten Tambraw Papua Barat
Aplikasikan Sesuai Kultur Budaya Papua Barat
Foto-foto: Dwi Indah/Fasda Kab. Sidoarjo
(Atas): Julita Kinho saat praktik mengajar di SMPN 4 Sidoarjo.
(Bawah): Kesan para siswa VIII-H setelah diajar oleh Julita.
Salah seorang peserta dari Papua Barat saat
menceritakan pengalamannya praktik
mengajar.
Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013
5
Tanya Perkembangan Siswa, Orangtua Cukup SMS
Berbagi Ilmu via Supervisi Sejawat antar Guru
Keterbatasan bukanlah kendala, keterbatasan berbuah
pahala bagi Subroto, Kepala SMPN 3 Geger Kab. Madiun. Meski
hanya lima guru di sekolahnya yang mendapatkan pelatihan
USAID PRIORITAS, Subroto tak hilang akal. Beliau menerapkan
model supervisi dan pendampingan antar guru atau rekan se-
jawat sehingga ilmu yang sudah didapatkan selama pelatihan
dapat ditularkan pada guru lain yang belum dilatih.
“Setiap guru yang sudah dilatih oleh USAID PRIORITAS wajib
menularkan ilmunya ke beberapa guru lainnya melalui supervisi
dan pendampingan di kelas,” terangnya.
Satu guru yang dilatih, akan melakukan pendampingan
dan supervisi bergilir kepada lima guru lainnya secara langsung di
dalam kelas. Proses menularkan ilmu juga dilakukan pada
kegiatan MGMP yang dilakukan di sekolah ini setiap bulan.
“Hasilnya sangat efektif”, tutur Subroto. Kepala sekolah yang
juga Fasilitator Daerah Kab. Madiun ini menjelaskan, kurang
dari sebulan seluruh guru di SMPN 3 Geger Kab. Madiun
telah menerapkan pembelajaran CTL di kelasnya masing-
masing.
Meskipun masih banyak kekurangan, hasil nyata su-
dah mulai terlihat. Kelas-kelas sudah mulai dipenuhi dengan
hasil karya siswa yang dipajang pada dinding kelas. Untuk
meningkatkan minat membaca dan menulis, Subroto juga
memberlakukan ‘Hari Menulis’ setiap Hari Sabtu. “Setiap
siswa wajib menulis apapun yang ada di benaknya pada
secarik kertas. Nanti di akhir semester akan saya kumpulkan
dan dibukukan. Ada buku khusus puisi, cerpen, maupun karya
tulis yang lain. Semua itu adalah hasil karya siswa sendiri,”
ungkapnya.
Sejak diberlakukan dua bulan lalu, minat siswa untuk
menulis cukup tinggi dan hal ini berimbas pada kebutuhan
membaca siswa yang ikut naik. Untuk itu Subroto berencana
merenovasi perpustakaan sekolah yang dinilainya sudah tak
layak lagi dan tak mampu menampung seluruh siswa yang ada.
“Saat ini kami sedang merenovasi perpustakaan kelas. Hara-
pannya gedung baru nanti akan lebih nyaman dan mampu
menampung kebutuhan dan kecintaan siswa terhadap buku,”
pungkasnya. (Dkd)
Subroto menunjukkan karya siswa Kelas VII kepada COP USAID PRI-
ORITAS Stuart Weston saat berkunjung ke SMPN 3 Geger Madiun.
Foto: Dian KD/Communication Specialist
Jangan kaget bila setelah berkenalan dengan Kepala
SMPN 4 Kabupaten Lumajang kita kemudian akan sering
mendapat SMS dinihari dari beliau. Ini adalah salah satu strategi
Dra. Ghoniyul Khusnah, M. Si untuk menjadikan sekolah dan ling-
kungannya lebih religius.
SMPN 4 Lumajang
merupakan sekolah mitra
USAID PRIORITAS Jatim.
Sejak dua tahun lalu, Ghoni-
yul rajin berkirim SMS kepa-
da orangtua murid khu-
susnya Kelas IX yang be-
ragama muslim dan teman
sejawatnya. Isinya adalah
siraman rohani, memotivasi
siswa dan himbauan untuk
mengingatkan anak-anak
mereka melaksanakan sho-
lat malam, terutama saat mendekati ujian akhir.
“Alhamdulillah, dengan SMS ini, karakter religius siswa
terbentuk sejak di rumah dan terbawa hingga ke sekolah,”
ungkapnya. Kegiatan rutin mengirimkan SMS ini ternyata sangat
didukung oleh orangtua meskipun Ghoniyul harus mengeluarkan
dana pribadi untuk membeli pulsa. Melalui SMS komunikasi kepala
sekolah, guru dan orangtua murid juga semakin terbuka.
“Orangtua tidak segan-segan berkirim SMS dan menanyakan
perkembangan belajar anaknya,” ungkapnya. Hal ini tentu
saja menggembirakan Ghoniyul dan para guru karena antara
sekolah dan orangtua seperti tidak ada batas dan terjalin
komunikasi yang baik.
Menciptakan suasana religius bagi Ghoniyul ter-
nyata berdampak positif pada pembelajaran. Siswa jadi lebih
rajin belajar, agamis, mengikuti pembelajaran dengan baik,
berakhlak terpuji, menghormati guru dan saling menghargai
teman. Selain berkirim SMS, setiap pagi sebelum pelajaran
mulai juga dilakukan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh
para siswa secara bergiliran. Ada juga kegiatan membaca
Surat Yasin dan Istighosah yang dilakukan oleh seluruh war-
ga sekolah, baik siswa dan guru, setiap hari Jumat. (Dkd)
“Orangtua tidak segan-segan
berkirim SMS dan menanyakan
perkembangan belajar anaknya,”
Dra. Ghoniyul Khusnah, M. Si
Kepala SMPN 4 Lumajang
Suasana pembelajaran Biologi di Kelas
VII SMPN 4 Lumajang. Siswa aktif
bekerja kelompok.
Foto-foto: Dian KD/Communication Specialist
Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013
6
Diseminasi CTL di Bojonegoro Melatih 1.233 Guru
Komitmen Dinas Pendidikan Kabupaten Bo-
jonegoro untuk peningkatan mutu guru cukup tinggi.
Hal ini dibuktikan pada tahun 2013 ini telah menga-
lokasikan dana APBD untuk diseminasi pelatihan CTL
(Contextual Teaching and Learning) kepada 1.233 guru
SMP negeri dan swasta se-Kabupaten Bojonegoro. Hal
ini disampaikan oleh Rasmadji, M.Pd, M.Si selaku
Kabid Pendidikan SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan
Kabupaten Bojonegoro.
“Saya merasakan peran program yang
dikembangkan oleh USAID PRIORITAS sangat
membantu guru meningkatkan kualitas, khususnya
dalam pembelajaran di Kabupaten Bojonegoro.
Untuk itu kami tidak segan-segan mengalokasikan
dana untuk diseminasi. Fokus kegiatan di tahun
2013 ini adalah peningkatan kualitas guru SMP
melalui pelatihan CTL,” ungkap Rasmadji.
Diseminasi pelatihan CTL diselenggarakan dalam 4
gelombang, yakni gelombang I dilaksanakan pada 9-11 Novem-
ber 2013, gelombang II pada 12–14 November 2013, gelom-
bang III pada 15–17 November 2013, dan gelombang IV dil-
aksanakan pada 19-21 November 2013. Sebanyak 1.233 guru
dari 49 SMP negeri dan 52 SMP swasta telah mengikuti kegiatan
ini. Para guru yang dilatih meliputi guru mata pelajaran Ma-
tematika, IPS, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Tindak lanjut kegiatan ini, Dinas Pendidikan Kabupaten
Bojonegoro juga telah mengalokasikan dana untuk pendam-
pingan. “Kami memanfaatkan potensi daerah yakni para fasda
yang telah dilatih oleh USAID PRIORITAS untuk melatih dan
mendampingi sekolah-sekolah tersebut,” tambahnya.
Untuk tahun anggaran 2014 Dinas Pendidikan Kabu-
paten Bojonegoro telah mengalokasikan dana Rp 2 Milyar untuk
diseminasi. Pendanaan tersebut untuk kegiatan
ToT Tim Pengembang dan pelatihan pembelaja-
ran aktif implementasi kurikulum 2013 untuk
SMP, SMA dan SMK. Menurut Rasmadji, model
pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh
USAID PRIORITAS sangat layak dilaksanakan
tidak hanya untuk pendidikan dasar SD dan
SMP, namun juga dapat diimplementasikan un-
tuk pembelajaran di tingkat SMA dan SMK.
“Kami akan menguatkan Tim
Pengembang melalui ToT, dimana Tim
Pengembang terdiri atas para fasda USAID
PRIORITAS dari Kabupaten Bojonegoro
dan pemangku pendidikan lainnya yang
terpilih. Selanjutnya pada tahun 2014 Tim
Pengembang akan memfasilitasi diseminasi
untuk SMP yang belum ikut pelatihan di
tahun 2013, SMA dan SMK se-Kabupaten
Bojonegoro,” pungkasnya. (Hrd)
Salah satu diseminasi Pelatihan CTL yang diselenggarakan di Bojo-
negoro dengan dana APBD.
Foto: Dian KD/Communication Specialist
“Kami memanfaatkan potensi daerah
yakni para fasda yang telah dilatih
oleh USAID PRIORITAS untuk mel-
atih dan mendampingi sekolah-
sekolah tersebut,”
Rasmadji, M. Pd, M.Si
Kabid Pendidikan SMP/SMA/SMK
Dispendik Kab. Bojonegoro
Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013
Sebanyak 150 orang dari unsur guru, kepala sekolah dan
pengawas yang berasal dari Kab Magetan, Ponorogo dan Pacitan
mengikuti Diseminasi TOT Fasilitator Daerah (Fasda) PAKEM, CTL
dan MBS untuk Kab Magetan, Ponorogo dan Pacitan yang didanai
oleh Dispendik Provinsi Jatim. Kegiatan berlangsung selama tiga hari
yakni mulai 21-23 Oktober 2013 dan difasilitasi oleh tiga belas Fasda
USAID PRIORITAS Jatim.
Menurut Sucipto, SH, M. Si Sekretaris Dinas Pendidikan
Provinsi Jatim, kegiatan ToT ini dilakukan untuk menyiapkan para
Fasda yang ada di 3 kabupaten tersebut. “Harapannya para Fasda
tersebut nantinya menjadi aset daerah dan mau membagikan ilmunya
kepada para guru-guru di wilayahnya,” ungkapnya. (Dkd)
Diseminasi ToT Fasda oleh Dispendik Provinsi Jatim
Fasda USAID PRIORITAS sedang mendampingi peserta ToT
Fasda dari Kab Magetan dari unsur guru SD.
Foto: Dian KD/Communication Specialist
7
Sekolah Lab UNESA Mendapatkan Pelatihan dari USAID PRIORITAS
USAID PRIORITAS Jatim menggadeng sekolah lab
dan mitra UNESA, SD dan SMP, untuk dilatih Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) untuk
SD, Pembelajaran Kontekstual (CTL) untuk SMP, dan Ma-
najemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk kepala dan komite
sekolah SD dan SMP. Sebanyak 5 SD dan 4 SMP di wilayah
Surabaya Barat yang menjadi sekolah lab UNESA
mendapatkan pelatihan masing-masing selama 3 hari yang
berlangsung sejak 28 November hingga 12 Desember 2013.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor UNESA,
Prof. Dr. H. Muchlas Samani. Dalam sambutannya, Muchlas
mengungkapkan bahwa pelatihan ini nantinya akan sangat
bermanfaat untuk guru dalam rangka menghadapi kuriku-
lum 2013.
“Guru itu pekerjaan yang mulia dan berbeda dengan
pekerjaan lainnya. Guru dituntut untuk setiap saat dapat berek-
spresi dalam pembelajaran setiap hari. Untuk itu guru diharapkan
dapat berimprovisasi dalam pembelajaran mengikuti kondisi dan
situasi yang paling relevan di sekolah. Apalagi saat ini guru tengah
dihadapkan pada implementasi kurikulum 2013,” ungkapnya. (Dkd)
Salah satu kelompok
guru SD
mendiskusikan
rencana tindak lanjut
di sekolah pasca
pelatihan.
Foto: Dian KD/
Communication Specialist
Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013
Salam Pendidikan!
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas
segala bantuan dan motivasi Bapak/Ibu pemangku pendidi-
kan, sehingga program USAID PRIORITAS dapat berjalan
dengan baik. Banyak kegiatan yang sudah kami laksanakan
sampai akhir tahun ke-2 di tingkat kabupaten antara lain
PPGP, Pelatihan PAKEM/CTL dan MBS, pelatihan sekolah
lab oleh LPTK, pendampingan di tingkat sekolah dan kelas.
Banyak perubahan nyata yang sudah terlihat, misalnya ten-
tang manajemen kepala sekolah yang lebih partisipatif,
transparan dan akuntabel untuk mengembangkan kualitas
lembaganya. Guru juga lebih siap membelajarkan peserta
didiknya dengan strategi PAKEM/CTL, sehingga peserta
didik lebih aktif, kreatif dan menyenangkan dalam suasana
Silvana Erlina
Koordinator Provinsi
USAID PRIORITAS Jatim
pengelolaan kelas yang kondusif. Hasil yang baik ideal-
nya diperoleh melalui proses yang baik pula. Besar
harapan para guru dan kepala sekolah mendapatkan
umpan balik atas kinerja mereka agar bisa berbuat lebih
baik lagi untuk mempersiapkan generasi mendatang
menjadi generasi yang cerdas, berakhlak, dan berkarak-
ter. Terima kasih kami sampaikan kepada semua fasilita-
tor di tingkat kabupaten dan provinsi yang telah banyak
memberikan sumbangan ilmu, tenaga, serta waktu da-
lam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan
manajemen melalui program USAID PRIORITAS. Peru-
bahan ini merupakan kebanggaan bagi kita semua dalam
rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
Sebanyak 18 sekolah lab mitra LPTK dari 2 universitas
yakni IAIN Sunan Ampel Surabaya dan Universitas Negeri Suraba-
ya melakukan studi banding ke sekolah-sekolah mitra USAID PRI-
ORITAS Jatim di Sidoarjo. Kegiatan yang dilaksanakan pada 2-3
Oktober 2013 mengunjungi 3 SD, 1 SMP, dan 1 MTs di Sidoarjo.
Selain mengamati proses pembelajaran di SD/MI dan
SMP/MTs, peserta juga berdiskusi dengan kepala sekolah, komite
sekolah dan paguyuban kelas. “Saya terkesan dengan pembelajaran
di SD Hangtuah X Sidoarjo, terutama di Kelas I. pembelajaran
berlangsung dengan menyenangkan dan siswa tampak aktif
mengerjakan tugas sekolah melalui diskusi kelompok,” terang
Arnelia Dwi Yasa, S. Pd Guru SDN Jeruk II Surabaya. (Dkd)
Studi Banding Sekolah Lab LPTK
Foto: Dian KD/Communication Specialist
Peserta studi banding dari sekolah lab UNESA saat mengamati
pembelajaran di Kelas 1 SD Hangtuah X Sidoarjo.
Seuntai Kata
Kegiatan Utama USAID PRIORITAS Jatim Bulan Desember 2013 - Februari 2014
Konsultasi publik di 4 kabupaten mitra
Pendampingan sekolah Cohort 1
Pelatihan sekolah lab mitra UIN Sunan Ampel
TOT Cohort 2 untuk SD/MI dan SMP/MTs
Studi banding Cohort 2
Pelatihan sekolah Cohort 2 di Kab Lumajang dan Ngawi
Pelatihan PPGP Tingkat Kecamatan
MONEV pemangku pendidikan tingkat provinsi
8
Daerah Mitra PRIORITAS
Daerah Mitra DBE yang
Dikembangkan PRIORITAS
Wilayah Mitra & LPTK USAID PRIORITAS Jatim:
Newsletter ini diterbitkan oleh USAID PRIORITAS sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik yang baik dalam bidang pendidikan.
Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik
yang baik, karya anak dan diskusi online forum sekolah. Untuk pengiriman artikel, kritik dan saran silakan kirim ke:
Pondok Mutiara Blok A No. 2 Sidoarjo Jawa Timur. Telp. (031) 8921000, Fax. (031) 8078525, Email: [email protected]
Perubahan yang Terjadi Setelah Pelatihan
Pendapat Mereka
tentang Pelatihan
Pelatihan USAID PRIORITAS sangat
memberi manfaat pada sekolah saya.
Saat ini saya sudah melakukan banyak
perubahan di sekolah dan senang
mendapatkan pendampingan lang-
sung dari Fasda.
Watiyah, S. Pd
Kepala SDN Mojokarang
Kab. Mojokerto
Pelatihan yang diselenggarakan
oleh USAID PRIORITAS sangat
membantu saya dalam penera-
pan kurikulum 2013.
Galuh Vivi Indrawati, S. Pd
Guru SDN Babatan 1/456
Surabaya
Berkat pelatihan USAID PRIORITAS saya makin
diperjelas tentang peran komite di sekolah.
Sodikin
Komite SDN Kalen Dlanggu, Kab. Mojokerto
14. Kab. Lumajang
15. Kab. Ngawi
14
15
Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013
SEBELUM SESUDAH
SEBELUM SESUDAH
(Kiri): Sebelum pelatihan, tatanan kelas sudah berkelompok namun karya siswa belum
dipajang. (Kanan): Sesudah pelatihan, karya siswa telah dipajang di kelas
SMPN 3 Panarukan Kab. Situbondo
MIN Konang Kab. Pamekasan
(Kiri): Sebelum pelatihan, pembelajaran masih klasikal dan siswa sedang mengerjakan
LKS. (Kanan): Sesudah pelatihan, siswa aktif bekerja kelompok dipandu guru.
SEBELUM
SESUDAH
(Atas): Sebelum pelatihan, dinding kelas minim
pajangan. (Bawah): Sesudah pelatihan, karya
siswa memenuhi dinding kelas.
SMPN 3 Geger Kab. Madiun