SWARA PRIORITAS filedapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum Kelompok Kerja...

8
05 Agust - Nov 2013 Edisi USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Sebanyak 1.719 pendidik yang terdiri atas unsur guru, kepala sekolah, pengawas dan komite sekolah telah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh USAID PRIORITAS di lima kabupaten mitra. Pelatihan tingkat sekolah telah dilaksanakan oleh USAID PRIORITAS Jatim sejak awal September dan berlangsung hingga akhir Oktober 2013 di lima kabupaten kota. Ke-lima kabupaten tersebut adalah Kab. Madiun, Kab. Pameka- san, Kab. Situbondo, Kab. Blitar dan Kab. Mojokerto. Materi pelatihan yang dilatihkan meliputi Pelatihan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) untuk SD/MI, Pelatihan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk SMP/MTs dan Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk Kepala, dan komite SD/MI dan SMP/MTs. Dari pelatihan tersebut, USAID PRIORITAS Jatim telah melatih 1.719 pendidik. Menurut Silvana Erlina selaku Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Jatim, pelatihan tingkat sekolah ini sebagai implementasi dari Training of Trainer (ToT) yang sudah dilakukan kepada para District Facilitator (DF) dari lima kabupaten tersebut. “Jenjang kegiatan kita adalah melatih para DF dari lima kabupaten. Nantinya DF tersebut akan melatih pendidik di wilayahnya melalui pelatihan tingkat sekolah yang saat ini berlangsung,” ungkapnya. Ditegaskan juga oleh SIlvana bahwa pelatihan yang dikembangkan oleh USAID PRIORITAS sangat sejalan dan mendukung pelaksanaan kurikulum 2013. Pelatihan yang dikembangkan oleh USAID PRIORITAS ini akan sangat membantu pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 di sekolahnya masing- masing. (Bersambung hal 2) www.prioritaspendidikan.org SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan Jawa Timur Halaman 4 Halaman 5 Provinsi Papua Barat magang di SMP dan MTs mitra USAID PRIORITAS di Sidoarjo. Mereka terkesan dengan model pembelajaran CTL yang diterapkan. Papua Barat Terkesan Sidoarjo USAID PRIORITAS JatimTelah Melatih 1.719 Pendidik Bagi Ilmu via Supervisi Subroto berhasil menerapkan model supervisi dan pendampingan antar guru atau rekan sejawat sehingga ilmu yang sudah didapat- kan selama pelatihan CTL, dapat ditularkan pada guru lain yang be- lum dilatih. Foto: Ahmad Fathoni/DC Kab & Kota Mojokerto Atas: Pelatihan PAKEM untuk guru SD/MI di Kabupaten Mojokerto. Bawah: Seorang peserta sedang melakukan prak- tik mengajar saat pelatihan PAKEM di Kabupaten Blitar. Foto: Triana Damayanti/DC Kab. Blitar

Transcript of SWARA PRIORITAS filedapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum Kelompok Kerja...

Page 1: SWARA PRIORITAS filedapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum Kelompok Kerja Guru (KKG) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Harapannya dengan pendampingan

05 Agust - Nov 2013

Edisi

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan

Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

Sebanyak 1.719 pendidik yang terdiri atas unsur guru, kepala

sekolah, pengawas dan komite sekolah telah mengikuti pelatihan

yang diselenggarakan oleh USAID PRIORITAS di lima kabupaten

mitra.

Pelatihan tingkat sekolah telah dilaksanakan oleh USAID PRIORITAS

Jatim sejak awal September dan berlangsung hingga akhir Oktober 2013 di lima

kabupaten kota. Ke-lima kabupaten tersebut adalah Kab. Madiun, Kab. Pameka-

san, Kab. Situbondo, Kab. Blitar dan Kab. Mojokerto. Materi pelatihan yang

dilatihkan meliputi Pelatihan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan (PAKEM) untuk SD/MI, Pelatihan Contextual Teaching and

Learning (CTL) untuk SMP/MTs dan Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah

(MBS) untuk Kepala, dan komite SD/MI dan SMP/MTs. Dari pelatihan tersebut,

USAID PRIORITAS Jatim telah melatih 1.719 pendidik. Menurut Silvana Erlina

selaku Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Jatim, pelatihan tingkat sekolah

ini sebagai implementasi dari Training of Trainer (ToT) yang sudah dilakukan

kepada para District Facilitator (DF) dari lima kabupaten tersebut. “Jenjang

kegiatan kita adalah melatih para DF dari lima kabupaten. Nantinya DF tersebut

akan melatih pendidik di wilayahnya melalui pelatihan tingkat sekolah yang saat

ini berlangsung,” ungkapnya.

Ditegaskan juga oleh SIlvana bahwa pelatihan yang dikembangkan oleh

USAID PRIORITAS sangat sejalan dan mendukung pelaksanaan kurikulum

2013. Pelatihan yang dikembangkan oleh USAID PRIORITAS ini akan sangat

membantu pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 di sekolahnya masing-

masing. (Bersambung hal 2)

www.prioritaspendidikan.org

SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan Jawa Timur

Halaman 4 Halaman 5

Provinsi Papua Barat magang

di SMP dan MTs mitra USAID

PRIORITAS di Sidoarjo.

Mereka terkesan dengan

model pembelajaran CTL yang

diterapkan.

Papua Barat Terkesan Sidoarjo

USAID PRIORITAS Jatim Telah Melatih 1.719 Pendidik

Bagi Ilmu via Supervisi

Subroto berhasil menerapkan

model supervisi dan pendampingan

antar guru atau rekan sejawat

sehingga ilmu yang sudah didapat-

kan selama pelatihan CTL, dapat

ditularkan pada guru lain yang be-

lum dilatih.

Foto: Ahmad Fathoni/DC Kab & Kota Mojokerto

Atas: Pelatihan PAKEM untuk guru SD/MI di Kabupaten

Mojokerto. Bawah: Seorang peserta sedang melakukan prak-

tik mengajar saat pelatihan PAKEM di Kabupaten Blitar.

Foto: Triana Damayanti/DC Kab. Blitar

Page 2: SWARA PRIORITAS filedapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum Kelompok Kerja Guru (KKG) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Harapannya dengan pendampingan

Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013 2

USAID PRIORITAS Jatim Latih 1.719 Pendidik (Sambungan dari hal 1)

Keterangan foto:

1. Peserta melakukan praktik mengajar di SMP saat pelatihan

CTL di Kabupaten Situbondo.

2. Diskusi kelompok dalam Pelatihan CTL untuk SMP/MTs di

Kabupaten Madiun.

3. Diskusi kelompok dalam Pelatihan MBS untuk SMP/MTs di

Kabupaten Situbondo.

4. Diskusi kelompok dalam Pelatihan PAKEM untuk SD/MI di

Kabupaten Madiun.

5. Hasil kerja kelompok Pelatihan CTL untuk SMP/MTs di Kabu-

paten Pamekasan.

Sebelum dilatih, para peserta pelatihan juga diajak studi

banding ke sekolah-sekolah yang sudah mengimplementasi Program

USAID sejak 2005 lalu. Sehingga tidak hanya mendapatkan pelatihan,

namun mereka juga dapat menimba ilmu secara langsung melalui

sekolah-sekolah yang sudah berhasil melaksanakan Program USAID.

Dalam 3 hari pelatihan, peserta pelatihan tidak hanya mengi-

kuti materi pelatihan saja namun mereka juga harus berpraktik

mengajar di sekolah.

“Meskipun saya sudah menjadi guru selama bertahun-tahun

namun tugas praktik mengajar ini membuat saya grogi. Karena di da-

lam praktik mengajar ini saya dituntut untuk tampil sesuai dengan

standar, misalnya harus membuat perencanaan pembelajaran, media

pembelajaran dan mempersiapkan lembar kerja untuk siswa,” terang

Mintastutik, S. Pd Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Mlandingan Situ-

bondo yang telah mengikuti Pelatihan CTL.

Selesai pelatihan, para pendidik harus mengimplementasikan

langsung ilmu yang didapatnya untuk diterapkan di sekolahnya masing-

masing. Yang membedakan kegiatan Program USAID PRIORITAS

dengan program pendidikan lainnya, para pendidik juga akan

mendapatkan pendampingan saat di sekolah. Bentuk pendampingan

dapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum

Kelompok Kerja Guru (KKG) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata

Pelajaran). Harapannya dengan pendampingan di KKG maupun

MGMP, para guru yang memiliki permasalahan dan hambatan dalam

mengajar dapat segera menemukan solusi pemecahan. (Dkd)

Foto: Vita Novianti/DC Kab Situbondo 1

2

3

Foto: Cahyadi Wahono/DC Kab Madiun

Foto: Vita Novianti/DC Kab Situbondo

Foto: Cahyadi Wahono/DC Kab Madiun 4 5 Foto: Ali ImronDC Pameksan

Page 3: SWARA PRIORITAS filedapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum Kelompok Kerja Guru (KKG) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Harapannya dengan pendampingan

Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013 3

Studi banding adalah salah satu

rangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh para

peserta pelatihan dan fasilitator daerah di lima

kabupaten mitra USAID PRIORITAS. Kelima

kabupaten tersebut (Madiun, Blitar, Situbondo,

Pamekasan dan Kabupaten Mojokerto)

mengunjungi sekolah-sekolah yang sudah ber-

mitra dengan USAID melalui program Decen-

tralized Basic Education (DBE) sejak 2005 lalu.

Tujuan kegiatan studi banding ini ada-

lah menimba ilmu dan praktik-praktik yang

baik yang sudah dilakukan oleh sekolah-

sekolah sasaran, baik itu pembelajaran, mana-

jemen sekolah, maupun partisipasi aktif dari

masyarakat.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah

Dispendik Kabupaten Sidoarjo Tirto Adi, sa-

ngat mendukung kegiatan studi banding ini

apalagi Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu

sasarn studi banding.

“Melalui studi banding, antar sekolah

dapat saling bertukar ilmu dan pengalaman

sehingga masing-masing sekolah dapat mem-

perbaiki diri pasca studi banding. Tentunya

yang ditiru adalah hal-hal positif yang

ditemukan,” terangnya saat menerima peserta

studi banding dari Kabupaten Situbondo dan

Pamekasan.

Salah satu peserta kunjungan, Ali

Hasan Kepala SDN Kilensari 5 Panarukan

Situbondo yang berkunjung ke Sidoarjo

mengungkapkan kekagumannya saat

mengunjungi SDN Sedatigede 2 Sidoarjo.

“Proses pembelajarannya cukup me-

nyenangkan siswa. Di dalam kelas juga sema-

rak dengan pajangan-pajangan siswa. Mudah-

mudahan saya bisa meniru keberhasilan

sekolah ini,” ungkapnya sambil sibuk melihat-

lihat kelas VI.

Usai studi banding, para peserta

kemudian melakukan kegiatan pelatihan ting-

kat sekolah yang diadakan di kabupaten mere-

ka masing-masing. (Dkd)

Menimba Ilmu dari Sekolah Lain Melalui Studi Banding

Tirto Adi

Kabid Dikmenum

Dispendik Kab.

Sidoarjo

“Melalui studi

banding ini antar

sekolah bisa saling

bertukar ilmu dan

pengalaman positif

untuk diterapkan di

sekolah masing-

masing.”

Foto-foto: Dian KD/Communication Specialist

(Atas): Seorang peserta studibanding sedang mengamati pembelaja-

ran di SDN Sedatigede 2 Sidoarjo.

(Bawah): Peserta studi banding saat dialog dengan pihak sekolah

dan komite di SMPN 2 Sedati Sidoarjo.

(Atas): Diskusi peserta studi banding dari Madiun dengan komite

sekolah di SDN Pulorejo 2 Kota Mojokerto.

(Bawah): Peserta studi banding dari Pamekasan saat melihat-lihat

kelas di MTs Nurul Huda Kalanganyar Sidoarjo.

Page 4: SWARA PRIORITAS filedapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum Kelompok Kerja Guru (KKG) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Harapannya dengan pendampingan

Magang di Sidoarjo, Papua Barat Terkesan Pembelajaran Aktif

4

Sebanyak 65 peserta terdiri atas unsur guru, pengawas dan kepala sekolah dari 11 Kabupaten di Provinsi

Papua Barat melakukan magang selama 5 hari di SMP/MTs di Sidoarjo. Mereka terkesan dengan penerapan pem-

belajaran CTL yang sudah diterapkan di SMP dan MTs mitra USAID PRIORITAS di Sidoarjo.

Kesebelas kabupaten tersebut yaitu Fak-fak, Kaimana,

Sorong, Sorong Selatan, Kota Sorong, Maybrat, Manokwari,

Tambraw, Raja Ampat, Bintuni, dan Wondama. Sedangkan

kelima SMP/MTS tersebut yang digunakan sebagai tempat ma-

gang yang merupakan sekolah mitra USAID PRIORITAS Jatim

adalah SMPN 4 Sidoarjo, SMPN 3 Sidoarjo, SMPN 5 Sidoarjo,

SMPN 2 Sedati dan MTs Nurul Huda Kalanganyar.

Kegiatan yang berlangsung pada 11-15 November

2013 ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan

Provinsi Papua Barat, Sudjanti Kamat. Menurutnya tujuan

kegiatan ini agar para peserta magang dapat menimba ilmu ten-

tang pembelajaran aktif Contextual Teaching and Learning (CTL),

dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di sekolah-sekolah

yang dijadikan tempat magang. “Saya banyak mendengar ten-

tang keberhasilan sekolah-sekolah di Sidoarjo dalam menerap-

kan pembelajaran yang berkualitas, khususnya di pendidikan

menengah. Untuk itu saya memilih Sidoarjo dengan harapan

pendidik dari Papua Barat yang magang nantinya dapat mem-

peroleh banyak ilmu dan bisa mengimplementasikan di

sekolahnya masing-masing,” terangnya.

Hari pertama kegiatan, rombongan diterima langsung

oleh Sekretaris Dinas Pendididikan Kabupaten Sidoarjo Mus-

tain dan Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Si-

doarjo Tirto Adi. Selanjutnya pada hari kedua hingga keempat,

rombongan magang

di sekolah sesuai

bidang yang digeluti

didampingi oleh

sepuluh Fasda

USAID PRIORITAS

Jatim dari Kabupaten

Sidoarjo. Untuk

kepala sekolah dan

pengawas magang

dengan para kepala

sekolah di Sidoarjo

terkait penerapan MBS. Sedangkan untuk guru magang langsung

praktik di kelas dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembela-

jaran (RPP) hingga praktik mengajar.

Di hari terakhir kegiatan, seluruh peserta magang

berkumpul dan membuat rencana tindak lanjut. Kegiatan ini

dipandu oleh Fasda Kab. Sidoarjo sebagai nara sumber. Andi

Aropi, Kasie Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Provinsi

Papua Barat berharap kedepan akan ada kerjasama lanjutan an-

tara Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Sidoarjo. “Kami ber-

harap Kabupaten Sidoarjo akan tetap membuka peluang kepada

Provinsi Papua Barat untuk menimba ilmu karena masih banyak

yang perlu kami pelajari dari Sidoarjo,” terangnya. (Dkd)

Julita Kinho, Guru IPS dari SMPN 1 Sausapor Kabupaten Tambraw

Papua Barat sangat terkesan dengan kegiatan magang yang dil-

akukannya di SMPN 4 Sidoarjo.

“Dalam mengajar sebelumnya saya tidak banyak

melakukan persiapan mengajar. Namun saat magang di Sidoarjo

saya dituntut untuk melakukan pembelajaran aktif, membuat RPP,

mempersiapkan perangkat pembelajarannya dan ternyata saya bisa.

Ada kepuasan tersendiri ketika saya berhasil mengajar di SMPN 4

Sidoarjo. Anak-anak mengikuti setiap sesi pembelajaran dari awal

hingga akhir. Tentunya ilmu ini tidak akan saya sia-siakan dan akan

saya implementasikan di sekolah saya sendiri,” terangnya. Memang,

alam Papua menjadi tantangan terbesar buat Julita. Namun ia

bertekad akan membuat perubahan dalam mengajar dengan men-

gaplikasikannya sesuai kultur budaya Papua Barat.

Dwi Indah Sri Astutik, Fasda USAID PRIORITAS Jatim

yang mendampingi Julita Kinho di SMPN 4 Sidoarjo mengungkap-

kan bahwa sebenarnya motivasi para pendidik dari Papua Barat

untuk maju cukup tinggi. “Mereka memiliki kemauan yang tinggi

untuk maju. Namun tantangan terberat mereka adalah kultur bu-

daya dan kondisi medan di Papua Barat yang berat sehingga mere-

ka harus pandai-pandai mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka

peroleh dan menyesuaikannya dengan budaya serta kondisi wila-

yah Papua Barat,” terangnya. (Dkd)

Julita Kinho, Guru IPS dari SMPN 1 Sausapor Kabupaten Tambraw Papua Barat

Aplikasikan Sesuai Kultur Budaya Papua Barat

Foto-foto: Dwi Indah/Fasda Kab. Sidoarjo

(Atas): Julita Kinho saat praktik mengajar di SMPN 4 Sidoarjo.

(Bawah): Kesan para siswa VIII-H setelah diajar oleh Julita.

Salah seorang peserta dari Papua Barat saat

menceritakan pengalamannya praktik

mengajar.

Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013

Page 5: SWARA PRIORITAS filedapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum Kelompok Kerja Guru (KKG) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Harapannya dengan pendampingan

5

Tanya Perkembangan Siswa, Orangtua Cukup SMS

Berbagi Ilmu via Supervisi Sejawat antar Guru

Keterbatasan bukanlah kendala, keterbatasan berbuah

pahala bagi Subroto, Kepala SMPN 3 Geger Kab. Madiun. Meski

hanya lima guru di sekolahnya yang mendapatkan pelatihan

USAID PRIORITAS, Subroto tak hilang akal. Beliau menerapkan

model supervisi dan pendampingan antar guru atau rekan se-

jawat sehingga ilmu yang sudah didapatkan selama pelatihan

dapat ditularkan pada guru lain yang belum dilatih.

“Setiap guru yang sudah dilatih oleh USAID PRIORITAS wajib

menularkan ilmunya ke beberapa guru lainnya melalui supervisi

dan pendampingan di kelas,” terangnya.

Satu guru yang dilatih, akan melakukan pendampingan

dan supervisi bergilir kepada lima guru lainnya secara langsung di

dalam kelas. Proses menularkan ilmu juga dilakukan pada

kegiatan MGMP yang dilakukan di sekolah ini setiap bulan.

“Hasilnya sangat efektif”, tutur Subroto. Kepala sekolah yang

juga Fasilitator Daerah Kab. Madiun ini menjelaskan, kurang

dari sebulan seluruh guru di SMPN 3 Geger Kab. Madiun

telah menerapkan pembelajaran CTL di kelasnya masing-

masing.

Meskipun masih banyak kekurangan, hasil nyata su-

dah mulai terlihat. Kelas-kelas sudah mulai dipenuhi dengan

hasil karya siswa yang dipajang pada dinding kelas. Untuk

meningkatkan minat membaca dan menulis, Subroto juga

memberlakukan ‘Hari Menulis’ setiap Hari Sabtu. “Setiap

siswa wajib menulis apapun yang ada di benaknya pada

secarik kertas. Nanti di akhir semester akan saya kumpulkan

dan dibukukan. Ada buku khusus puisi, cerpen, maupun karya

tulis yang lain. Semua itu adalah hasil karya siswa sendiri,”

ungkapnya.

Sejak diberlakukan dua bulan lalu, minat siswa untuk

menulis cukup tinggi dan hal ini berimbas pada kebutuhan

membaca siswa yang ikut naik. Untuk itu Subroto berencana

merenovasi perpustakaan sekolah yang dinilainya sudah tak

layak lagi dan tak mampu menampung seluruh siswa yang ada.

“Saat ini kami sedang merenovasi perpustakaan kelas. Hara-

pannya gedung baru nanti akan lebih nyaman dan mampu

menampung kebutuhan dan kecintaan siswa terhadap buku,”

pungkasnya. (Dkd)

Subroto menunjukkan karya siswa Kelas VII kepada COP USAID PRI-

ORITAS Stuart Weston saat berkunjung ke SMPN 3 Geger Madiun.

Foto: Dian KD/Communication Specialist

Jangan kaget bila setelah berkenalan dengan Kepala

SMPN 4 Kabupaten Lumajang kita kemudian akan sering

mendapat SMS dinihari dari beliau. Ini adalah salah satu strategi

Dra. Ghoniyul Khusnah, M. Si untuk menjadikan sekolah dan ling-

kungannya lebih religius.

SMPN 4 Lumajang

merupakan sekolah mitra

USAID PRIORITAS Jatim.

Sejak dua tahun lalu, Ghoni-

yul rajin berkirim SMS kepa-

da orangtua murid khu-

susnya Kelas IX yang be-

ragama muslim dan teman

sejawatnya. Isinya adalah

siraman rohani, memotivasi

siswa dan himbauan untuk

mengingatkan anak-anak

mereka melaksanakan sho-

lat malam, terutama saat mendekati ujian akhir.

“Alhamdulillah, dengan SMS ini, karakter religius siswa

terbentuk sejak di rumah dan terbawa hingga ke sekolah,”

ungkapnya. Kegiatan rutin mengirimkan SMS ini ternyata sangat

didukung oleh orangtua meskipun Ghoniyul harus mengeluarkan

dana pribadi untuk membeli pulsa. Melalui SMS komunikasi kepala

sekolah, guru dan orangtua murid juga semakin terbuka.

“Orangtua tidak segan-segan berkirim SMS dan menanyakan

perkembangan belajar anaknya,” ungkapnya. Hal ini tentu

saja menggembirakan Ghoniyul dan para guru karena antara

sekolah dan orangtua seperti tidak ada batas dan terjalin

komunikasi yang baik.

Menciptakan suasana religius bagi Ghoniyul ter-

nyata berdampak positif pada pembelajaran. Siswa jadi lebih

rajin belajar, agamis, mengikuti pembelajaran dengan baik,

berakhlak terpuji, menghormati guru dan saling menghargai

teman. Selain berkirim SMS, setiap pagi sebelum pelajaran

mulai juga dilakukan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh

para siswa secara bergiliran. Ada juga kegiatan membaca

Surat Yasin dan Istighosah yang dilakukan oleh seluruh war-

ga sekolah, baik siswa dan guru, setiap hari Jumat. (Dkd)

“Orangtua tidak segan-segan

berkirim SMS dan menanyakan

perkembangan belajar anaknya,”

Dra. Ghoniyul Khusnah, M. Si

Kepala SMPN 4 Lumajang

Suasana pembelajaran Biologi di Kelas

VII SMPN 4 Lumajang. Siswa aktif

bekerja kelompok.

Foto-foto: Dian KD/Communication Specialist

Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013

Page 6: SWARA PRIORITAS filedapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum Kelompok Kerja Guru (KKG) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Harapannya dengan pendampingan

6

Diseminasi CTL di Bojonegoro Melatih 1.233 Guru

Komitmen Dinas Pendidikan Kabupaten Bo-

jonegoro untuk peningkatan mutu guru cukup tinggi.

Hal ini dibuktikan pada tahun 2013 ini telah menga-

lokasikan dana APBD untuk diseminasi pelatihan CTL

(Contextual Teaching and Learning) kepada 1.233 guru

SMP negeri dan swasta se-Kabupaten Bojonegoro. Hal

ini disampaikan oleh Rasmadji, M.Pd, M.Si selaku

Kabid Pendidikan SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan

Kabupaten Bojonegoro.

“Saya merasakan peran program yang

dikembangkan oleh USAID PRIORITAS sangat

membantu guru meningkatkan kualitas, khususnya

dalam pembelajaran di Kabupaten Bojonegoro.

Untuk itu kami tidak segan-segan mengalokasikan

dana untuk diseminasi. Fokus kegiatan di tahun

2013 ini adalah peningkatan kualitas guru SMP

melalui pelatihan CTL,” ungkap Rasmadji.

Diseminasi pelatihan CTL diselenggarakan dalam 4

gelombang, yakni gelombang I dilaksanakan pada 9-11 Novem-

ber 2013, gelombang II pada 12–14 November 2013, gelom-

bang III pada 15–17 November 2013, dan gelombang IV dil-

aksanakan pada 19-21 November 2013. Sebanyak 1.233 guru

dari 49 SMP negeri dan 52 SMP swasta telah mengikuti kegiatan

ini. Para guru yang dilatih meliputi guru mata pelajaran Ma-

tematika, IPS, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

Tindak lanjut kegiatan ini, Dinas Pendidikan Kabupaten

Bojonegoro juga telah mengalokasikan dana untuk pendam-

pingan. “Kami memanfaatkan potensi daerah yakni para fasda

yang telah dilatih oleh USAID PRIORITAS untuk melatih dan

mendampingi sekolah-sekolah tersebut,” tambahnya.

Untuk tahun anggaran 2014 Dinas Pendidikan Kabu-

paten Bojonegoro telah mengalokasikan dana Rp 2 Milyar untuk

diseminasi. Pendanaan tersebut untuk kegiatan

ToT Tim Pengembang dan pelatihan pembelaja-

ran aktif implementasi kurikulum 2013 untuk

SMP, SMA dan SMK. Menurut Rasmadji, model

pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh

USAID PRIORITAS sangat layak dilaksanakan

tidak hanya untuk pendidikan dasar SD dan

SMP, namun juga dapat diimplementasikan un-

tuk pembelajaran di tingkat SMA dan SMK.

“Kami akan menguatkan Tim

Pengembang melalui ToT, dimana Tim

Pengembang terdiri atas para fasda USAID

PRIORITAS dari Kabupaten Bojonegoro

dan pemangku pendidikan lainnya yang

terpilih. Selanjutnya pada tahun 2014 Tim

Pengembang akan memfasilitasi diseminasi

untuk SMP yang belum ikut pelatihan di

tahun 2013, SMA dan SMK se-Kabupaten

Bojonegoro,” pungkasnya. (Hrd)

Salah satu diseminasi Pelatihan CTL yang diselenggarakan di Bojo-

negoro dengan dana APBD.

Foto: Dian KD/Communication Specialist

“Kami memanfaatkan potensi daerah

yakni para fasda yang telah dilatih

oleh USAID PRIORITAS untuk mel-

atih dan mendampingi sekolah-

sekolah tersebut,”

Rasmadji, M. Pd, M.Si

Kabid Pendidikan SMP/SMA/SMK

Dispendik Kab. Bojonegoro

Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013

Sebanyak 150 orang dari unsur guru, kepala sekolah dan

pengawas yang berasal dari Kab Magetan, Ponorogo dan Pacitan

mengikuti Diseminasi TOT Fasilitator Daerah (Fasda) PAKEM, CTL

dan MBS untuk Kab Magetan, Ponorogo dan Pacitan yang didanai

oleh Dispendik Provinsi Jatim. Kegiatan berlangsung selama tiga hari

yakni mulai 21-23 Oktober 2013 dan difasilitasi oleh tiga belas Fasda

USAID PRIORITAS Jatim.

Menurut Sucipto, SH, M. Si Sekretaris Dinas Pendidikan

Provinsi Jatim, kegiatan ToT ini dilakukan untuk menyiapkan para

Fasda yang ada di 3 kabupaten tersebut. “Harapannya para Fasda

tersebut nantinya menjadi aset daerah dan mau membagikan ilmunya

kepada para guru-guru di wilayahnya,” ungkapnya. (Dkd)

Diseminasi ToT Fasda oleh Dispendik Provinsi Jatim

Fasda USAID PRIORITAS sedang mendampingi peserta ToT

Fasda dari Kab Magetan dari unsur guru SD.

Foto: Dian KD/Communication Specialist

Page 7: SWARA PRIORITAS filedapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum Kelompok Kerja Guru (KKG) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Harapannya dengan pendampingan

7

Sekolah Lab UNESA Mendapatkan Pelatihan dari USAID PRIORITAS

USAID PRIORITAS Jatim menggadeng sekolah lab

dan mitra UNESA, SD dan SMP, untuk dilatih Pembelajaran

Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) untuk

SD, Pembelajaran Kontekstual (CTL) untuk SMP, dan Ma-

najemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk kepala dan komite

sekolah SD dan SMP. Sebanyak 5 SD dan 4 SMP di wilayah

Surabaya Barat yang menjadi sekolah lab UNESA

mendapatkan pelatihan masing-masing selama 3 hari yang

berlangsung sejak 28 November hingga 12 Desember 2013.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor UNESA,

Prof. Dr. H. Muchlas Samani. Dalam sambutannya, Muchlas

mengungkapkan bahwa pelatihan ini nantinya akan sangat

bermanfaat untuk guru dalam rangka menghadapi kuriku-

lum 2013.

“Guru itu pekerjaan yang mulia dan berbeda dengan

pekerjaan lainnya. Guru dituntut untuk setiap saat dapat berek-

spresi dalam pembelajaran setiap hari. Untuk itu guru diharapkan

dapat berimprovisasi dalam pembelajaran mengikuti kondisi dan

situasi yang paling relevan di sekolah. Apalagi saat ini guru tengah

dihadapkan pada implementasi kurikulum 2013,” ungkapnya. (Dkd)

Salah satu kelompok

guru SD

mendiskusikan

rencana tindak lanjut

di sekolah pasca

pelatihan.

Foto: Dian KD/

Communication Specialist

Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013

Salam Pendidikan!

Kami mengucapkan banyak terima kasih atas

segala bantuan dan motivasi Bapak/Ibu pemangku pendidi-

kan, sehingga program USAID PRIORITAS dapat berjalan

dengan baik. Banyak kegiatan yang sudah kami laksanakan

sampai akhir tahun ke-2 di tingkat kabupaten antara lain

PPGP, Pelatihan PAKEM/CTL dan MBS, pelatihan sekolah

lab oleh LPTK, pendampingan di tingkat sekolah dan kelas.

Banyak perubahan nyata yang sudah terlihat, misalnya ten-

tang manajemen kepala sekolah yang lebih partisipatif,

transparan dan akuntabel untuk mengembangkan kualitas

lembaganya. Guru juga lebih siap membelajarkan peserta

didiknya dengan strategi PAKEM/CTL, sehingga peserta

didik lebih aktif, kreatif dan menyenangkan dalam suasana

Silvana Erlina

Koordinator Provinsi

USAID PRIORITAS Jatim

pengelolaan kelas yang kondusif. Hasil yang baik ideal-

nya diperoleh melalui proses yang baik pula. Besar

harapan para guru dan kepala sekolah mendapatkan

umpan balik atas kinerja mereka agar bisa berbuat lebih

baik lagi untuk mempersiapkan generasi mendatang

menjadi generasi yang cerdas, berakhlak, dan berkarak-

ter. Terima kasih kami sampaikan kepada semua fasilita-

tor di tingkat kabupaten dan provinsi yang telah banyak

memberikan sumbangan ilmu, tenaga, serta waktu da-

lam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan

manajemen melalui program USAID PRIORITAS. Peru-

bahan ini merupakan kebanggaan bagi kita semua dalam

rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

Sebanyak 18 sekolah lab mitra LPTK dari 2 universitas

yakni IAIN Sunan Ampel Surabaya dan Universitas Negeri Suraba-

ya melakukan studi banding ke sekolah-sekolah mitra USAID PRI-

ORITAS Jatim di Sidoarjo. Kegiatan yang dilaksanakan pada 2-3

Oktober 2013 mengunjungi 3 SD, 1 SMP, dan 1 MTs di Sidoarjo.

Selain mengamati proses pembelajaran di SD/MI dan

SMP/MTs, peserta juga berdiskusi dengan kepala sekolah, komite

sekolah dan paguyuban kelas. “Saya terkesan dengan pembelajaran

di SD Hangtuah X Sidoarjo, terutama di Kelas I. pembelajaran

berlangsung dengan menyenangkan dan siswa tampak aktif

mengerjakan tugas sekolah melalui diskusi kelompok,” terang

Arnelia Dwi Yasa, S. Pd Guru SDN Jeruk II Surabaya. (Dkd)

Studi Banding Sekolah Lab LPTK

Foto: Dian KD/Communication Specialist

Peserta studi banding dari sekolah lab UNESA saat mengamati

pembelajaran di Kelas 1 SD Hangtuah X Sidoarjo.

Seuntai Kata

Kegiatan Utama USAID PRIORITAS Jatim Bulan Desember 2013 - Februari 2014

Konsultasi publik di 4 kabupaten mitra

Pendampingan sekolah Cohort 1

Pelatihan sekolah lab mitra UIN Sunan Ampel

TOT Cohort 2 untuk SD/MI dan SMP/MTs

Studi banding Cohort 2

Pelatihan sekolah Cohort 2 di Kab Lumajang dan Ngawi

Pelatihan PPGP Tingkat Kecamatan

MONEV pemangku pendidikan tingkat provinsi

Page 8: SWARA PRIORITAS filedapat berupa pendampingan di kelas saat mengajar maupun di forum Kelompok Kerja Guru (KKG) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Harapannya dengan pendampingan

8

Daerah Mitra PRIORITAS

Daerah Mitra DBE yang

Dikembangkan PRIORITAS

Wilayah Mitra & LPTK USAID PRIORITAS Jatim:

Newsletter ini diterbitkan oleh USAID PRIORITAS sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik yang baik dalam bidang pendidikan.

Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik

yang baik, karya anak dan diskusi online forum sekolah. Untuk pengiriman artikel, kritik dan saran silakan kirim ke:

Pondok Mutiara Blok A No. 2 Sidoarjo Jawa Timur. Telp. (031) 8921000, Fax. (031) 8078525, Email: [email protected]

Perubahan yang Terjadi Setelah Pelatihan

Pendapat Mereka

tentang Pelatihan

Pelatihan USAID PRIORITAS sangat

memberi manfaat pada sekolah saya.

Saat ini saya sudah melakukan banyak

perubahan di sekolah dan senang

mendapatkan pendampingan lang-

sung dari Fasda.

Watiyah, S. Pd

Kepala SDN Mojokarang

Kab. Mojokerto

Pelatihan yang diselenggarakan

oleh USAID PRIORITAS sangat

membantu saya dalam penera-

pan kurikulum 2013.

Galuh Vivi Indrawati, S. Pd

Guru SDN Babatan 1/456

Surabaya

Berkat pelatihan USAID PRIORITAS saya makin

diperjelas tentang peran komite di sekolah.

Sodikin

Komite SDN Kalen Dlanggu, Kab. Mojokerto

14. Kab. Lumajang

15. Kab. Ngawi

14

15

Swara Prioritas Edisi 5, Agustus - November 2013

SEBELUM SESUDAH

SEBELUM SESUDAH

(Kiri): Sebelum pelatihan, tatanan kelas sudah berkelompok namun karya siswa belum

dipajang. (Kanan): Sesudah pelatihan, karya siswa telah dipajang di kelas

SMPN 3 Panarukan Kab. Situbondo

MIN Konang Kab. Pamekasan

(Kiri): Sebelum pelatihan, pembelajaran masih klasikal dan siswa sedang mengerjakan

LKS. (Kanan): Sesudah pelatihan, siswa aktif bekerja kelompok dipandu guru.

SEBELUM

SESUDAH

(Atas): Sebelum pelatihan, dinding kelas minim

pajangan. (Bawah): Sesudah pelatihan, karya

siswa memenuhi dinding kelas.

SMPN 3 Geger Kab. Madiun