Swab Vagina Pada Sapi

7
SWAB VAGINA PADA SAPI Tujuan Untuk mengetahui siklus reproduksi dan mengethui adanya penyakit pada organ alat reproduksi pada ternak betina. Frekuensi Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2014 di laboratorium reproduksi. Prinsip Dengan melihat sel-sel epitel yang runtuh seperti sel epitel berinti banyak, sel-sel epitel berkornifikasi, sel pavement dan sel leukosit dapat kita ketahui siklus reproduksi pada sapi serta mengetahui ada atau tidaknya penyakit pada kambing tersebut. Langkah Kerja Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah objek glass, Alat-alat yang digunakan dalam swab vagina adalah cutton buth,

description

kedokteran hewan

Transcript of Swab Vagina Pada Sapi

SWAB VAGINA PADA SAPI

TujuanUntuk mengetahui siklus reproduksi dan mengethui adanya penyakit pada organ alat reproduksi pada ternak betina.

Frekuensi Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2014 di laboratorium reproduksi.Prinsip Dengan melihat sel-sel epitel yang runtuh seperti sel epitel berinti banyak, sel-sel epitel berkornifikasi, sel pavement dan sel leukosit dapat kita ketahui siklus reproduksi pada sapi serta mengetahui ada atau tidaknya penyakit pada kambing tersebut.

Langkah KerjaAlat dan BahanAlat yang digunakan adalah objek glass, Alat-alat yang digunakan dalam swab vagina adalah cutton buth, kapas, objek glass, cover glass dan mikroskop. Bahan-bahan yang digunakan adalah methanol 10%, alkohol 70% dan giemsa 30%. Sampel PemeriksaanPada pemeriksaan ini digunakan sapi milik Teaching Farm Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.

Gambar 14. Peralatan untuk Swab Vagina pada SapiProsedur Pemeriksaan1. Terlebih dahulu bersihkan objek glass dengan alkohol 70%.2. Kemudian ambil cutton bud dan swab vulva bagian dalam secara sirkuler dengan rotasi 360o.3. Kemudian putar cutton bud tersebut di atasobjek glass dengan memutarkan secara merata cutton bud tersebut searah dan diusahakan jangan terputus.4. Kemudian fiksasiselama 10-15 menit.5. Objek glass direndam dengan methanol 10%, dikeringkan kemudian lakukan pewarnaan dengan memakai giemsa 30% selama20 menit.6. Lalu preparat dicuci dengan air mengalir.7. Preparat dikeringkan dan lakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x10.

Hasil KegiatanGambar 1. Sel Parabasal hasil swab vagina sapi

Gambar 2. Sel Superfisial hasil swab vagina sapi

DiskusiPengamatan aktivitas siklus estrus dalam sistem reproduksi melalui perubahan sitologik epitel vagina telah banyak dilakukan pada berbagai jenis hewan. Pengamatan sitologik vagina dilakukan membuat preparat ulas vagina dan melihat bentuk sel dari selaput lendir cervik. Pengamatan terhadap morfologi sel-sel epitel vagina merupakan metode sederhana yang dapat digunakan oleh praktisi untuk mengkrakterisasi fase siklus estrus pada ternak dan untuk mengevaluasi berbgai penyakit saluran reproduksi dan menentukan waktu yang tepat untuk inseminasi.selepitel vagina dapat dibedakan menjadi 3 type yaitu sel parabasal, int ermediet dan superficial (Tim reproduksi, 2010). Prabasal berukuran kecil, inti besar yang sering ditemukan pada fase diestrus dan anestrus. Sel Intermediet dibagi menjadi 2 yaitu small intermediet dan large intermediet. Ukurannya Intermediet small mirip dengan prabasal dengan inti sel yang lebih kecil sedangkan yang large selnya lebih besar namun inti selnya kecil. Sel superfisial tidak terlihat lagi batas yang jelas. Biasanya sel ini terdapat pada fase estrus. Pada hewan betina yang dewasa seksual dikenal adanya siklus reproduksi. Siklus reproduksi adalah siklus seksual yang terdapat pada tiap individu betina dewasa. Pada kebanyakan vertebrata dengan pengecualian primate, kemauan menerima hewan-hewan jantan terbatas selama masa yang disebut estrus atau birahi. Selama estrus, hewan-hewan betina secara fisiologis dan psikologis dipersiapkan untuk menerima hewan-hewan jantan dan perubahan-perubahan structural terjadi pada organ assesori hewan betina. Hewan-hewan monoestrus menyelesaikan satu siklus birahi setiap tahun, sedangkan hewan poliestrsus menyelesaikan dua atau lebih siklus estrus setiap tahunnya.Siklus estrus adalah siklus reproduksi yang berlangsung pada hewan non primata. Pada sapi, siklus estrus terdiri dari beberapa fase yaitu proestrus, estrus, metestrus dan diestrus.1. ProestrusMerupakan fase pembentukan folikel sampai tumbuh maksimum. Pertumbuhan folikel ini menghasilkan estrogen sehingga dinding uterus menjadi lebih tebal dan halus serta bergranula. Selain itu banyak juga mengeluarkan cairan kental yang dinamakan milk uteria.2. EstrusFase ini ditandai dengan adanya sel-sel epitel berkornifikasi. Produksi estrogen akan bertambah dan terjadi ovulasi sehingga dinding mukosa uterus akan semakin menggembung dan mengandung sel-sel darah. Pada fase ini folikel matang dan terjadi ovulasi sehingga betina siap menerima si pejantan.3. MetestrusDitandai dengan adanya sel-sel pavement yang banyak dan sedikit sel leukosit.4. DiestrusFase ini ditandai dengan adanya sel-sel leukosit yang sangat banyak dan sedikit sel epitel yang berinti.

DAFTAR PUSTAKA

Hill, Mark. 2006. Estrous Eyele. The University of New South Wales. Sidney. http://www.lpp.uns.ac.id/web/moodle/moodledata/125/300genesis.pdf.

Penuntun Praktikum. 2014. Ilmu Kebidanan dan Kemajiran. Laboratorium Reproduksi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Tirtayasa Eri. 2010. Siklus Reproduksi. http//:www.Siklus-Reproduksi-html.

Turner E. D. dan I. T. Bagnara. 1976. Endokrinologi Umum. Ed ke-6. Yogyakarta : Airlangga University Press.

Widyawati, P. 2007. Struktur Reproduksi Wanita. http//:209.85175.1044/search?q.ceache.4QUvg.