Sutan Syahrir

download Sutan Syahrir

of 5

Transcript of Sutan Syahrir

Perjuangan sutan syahrirSejak di bandung, Bung Syahrir telah aktif dalam organisasi pelajar dan bertemu dengan sukarno yang saat itu juga kuliah dibandung. Saat kuliah di Belanda, Bung Syahrir dekat dengan Bung Hatta bahkan menjadi sekretaris Perhimpunan Indonesia (PI) yang diketuai oleh Bung Hatta . Waktu itu umurnya baru 21 tahun. Bung Syahrir sangat aktif mengkaji sosialisme dan marksisme. Menariknya, ia tidak memilih paham komunisme. Bung syahrir justru mengembangkan pemikiran sosialisme kerakyatan atau sosial demokrat. Dia mengamati bahwa konflik antar kelas tidak membuat kapitalisme runtuh, tetapi kapitalisme akan mengadopsi kepentingan buruh. Oleh karenanya, perjuangan buruh harus melalui cara yang demokratis, tidak perlu dicapai dengan cara revolusi atau ekonomi komando ala lenin-stalin. Selain itu, totalisme kanan yang cenderung fasis juga harus dilawan. Olehnya itu, Baginya, demokrasi harus di dorong di indonesia untuk mencegah kembalinya feodalisme pasca kolonialisme yang akan tetap membelenggu rakyat. Politik sosial demokrasi bagi syahrir adalah membebaskan manusia dari kebodohan dan ketergantungan. Memperjuangkan kemerdekaan yaitu bebas dari penindasan oleh manusia terhadap manusia.Perjuangan kemanusiaan yang menjadi pilihan Syahrir tercermin dari gaya politiknya yang lebih mementingkan kaderisasi dari pengumpulan massa. Hal tersebut terlihat saat memimpin PNI pendidikan (PNI Baru) paca PNI sukarno dibubarkan. Syahrir sangat percaya bahwa ilmu pengetahuan dan pendidikan sebagai jalan keluar dari kebodohan dan ketergantungan. Syahrir sewaktu sekolah di bandung ikut mendirikan Universitas Rakyat yaitu sekolah untuk pribumi.Juga ketika Syahrir dibuang ke banda naira bersama bung hatta ( setelah dipindahkan dari Boven digul) sangat aktif mengajar anak-anak disana untuk mengisi waktunya.Tokoh yang berperawakan kecil ini sehingga akrab dipanggil Bung Kecil ini mempunyai karir yang bersinar diawal kemerdekaan. Diangkat menjadi perdana menteri pertama indonesia pada usia 36 tahun karena kepiawaiannya meskipun berasal dari partai yang kecil, Syahrir sangat proaktif dalam proses perundingan dengan Belanda dan mendorong terbentuknya dubes indonesia di luarnegeri dan perwakilan PBB. Politik bebas aktif dan sistem multipartai adalah bagian dari buah pikiran syahrir. Namun dalam proses perundingan linggar jati, hasil perundingannya mendapat kritik dari berbagai partai sehingga membuatnya lengser digantikan oleh Amir Syarifuddin yang juga dari PSI. Selanjutnya Syahrir menjadi penasehat presiden Sukarno dan aktif di partai Sosialis indonesia yang dipimpinnya. Pada saat era demokrasi terpimpin, Pemerintahan Sukarno menjadi buta kritik dan sebuah pertemuan dibali yang dianggap makar oleh intelejen membuat syahrir dijadikan tahanan politilk hingga menemui ajalnya. Meskipun setelah meninggal, langsung dijadikan pahlwan nasional.Ide-ide si Bung Kecil diakui banyak pihak sangat jauh melampaui zamannya, perjuangannya terhadap kemanusiaan dan demokrasi pantas untuk kita warisi untuk kemajuan indonesia.

Perjuangan tan malakaPerjuanganPada tahun 1921 Tan Malaka telah terjun ke dalam gelanggang politik. Dengan semangat yang berkobar dari sebuah gubuk miskin, Tan Malaka banyak mengumpulkan pemuda-pemuda komunis. Pemuda cerdas ini banyak juga berdiskusi dengan Semaun (wakil ISDV) mengenai pergerakan revolusioner dalam pemerintahan Hindia Belanda. Selain itu juga merencanakan suatu pengorganisasian dalam bentuk pendidikan bagi anggota-anggota PKI dan SI (Sarekat Islam) untuk menyusun suatu sistem tentang kursus-kursus kader serta ajaran-ajaran komunis, gerakan-gerakan aksi komunis, keahlian berbicara, jurnalistik dan keahlian memimpin rakyat. Namun pemerintahan Belanda melarang pembentukan kursus-kursus semacam itu sehingga mengambil tindakan tegas bagi pesertanya.Melihat hal itu Tan Malaka mempunyai niat untuk mendirikan sekolah-sekolah sebagai anak-anak anggota SI untuk penciptaan kader-kader baru. Juga dengan alasan pertama: memberi banyak jalan (kepada para murid) untuk mendapatkan mata pencaharian di dunia kapitalis (berhitung, menulis, membaca, ilmu bumi, bahasa Belanda, Melayu, Jawa dan lain-lain); kedua, memberikan kebebasan kepada murid untuk mengikuti kegemaran mereka dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan; ketiga, untuk memperbaiki nasib kaum miskin. Untuk mendirikan sekolah itu, ruang rapat SI Semarang diubah menjadi sekolah. Dan sekolah itu bertumbuh sangat cepat hingga sekolah itu semakin lama semakin besar.Perjuangan Tan Malaka tidaklah hanya sebatas pada usaha mencerdaskan rakyat Indonesia pada saat itu, tapi juga pada gerakan-gerakan dalam melawan ketidakadilan seperti yang dilakukan para buruh terhadap pemerintahan Hindia Belanda lewat VSTP dan aksi-aksi pemogokan, disertai selebaran-selebaran sebagai alat propaganda yang ditujukan kepada rakyat agar rakyat dapat melihat adanya ketidakadilan yang diterima oleh kaum buruh.Seperti dikatakan Tan Malaka pada pidatonya di depan para buruh Semua gerakan buruh untuk mengeluarkan suatu pemogokan umum sebagai pernyataan simpati, apabila nanti menglami kegagalan maka pegawai yang akan diberhentikan akan didorongnya untuk berjuang dengan gigih dalam pergerakan revolusioner.Pergulatan Tan Malaka dengan partai komunis di dunia sangatlah jelas. Ia tidak hanya mempunyai hak untuk memberi usul-usul dan dan mengadakan kritik tetapi juga hak untuk mengucapkan vetonya atas aksi-aksi yang dilakukan partai komunis di daerah kerjanya. Tan Malaka juga harus mengadakan pengawasan supaya anggaran dasar, program dan taktik dari Komintern (Komunis Internasional) dan Profintern seperti yang telah ditentukan di kongres-kongres Moskwa diikuti oleh kaum komunis dunia. Dengan demikian tanggung-jawabnya sebagai wakil Komintern lebih berat dari keanggotaannya di PKI.Sebagai seorang pemimpin yang masih sangat muda ia meletakkan tanggung jawab yang sangat berat pada pundaknya. Tan Malaka dan sebagian kawan-kawannya memisahkan diri dan kemudian memutuskan hubungan dengan PKI, Sardjono-Alimin-Musso.Pemberontakan 1926 yang direkayasa dari Keputusan Prambanan yang berakibat bunuh diri bagi perjuangan nasional rakyat Indonesia melawan penjajah waktu itu. Pemberontakan 1926 hanya merupakan gejolak kerusuhan dan keributan kecil di beberapa daerah di Indonesia. Maka dengan mudah dalam waktu singkat pihak penjajah Belanda dapat mengakhirinya. Akibatnya ribuan pejuang politik ditangkap dan ditahan. Ada yang disiksa, ada yang dibunuh dan banyak yang dibuang ke Boven Digoel, Irian Jaya. Peristiwa ini dijadikan dalih oleh Belanda untuk menangkap, menahan dan membuang setiap orang yang melawan mereka, sekalipun bukan PKI. Maka perjaungan nasional mendapat pukulan yang sangat berat dan mengalami kemunduran besar serta lumpuh selama bertahun-tahun.Tan Malaka yang berada di luar negeri pada waktu itu, berkumpul dengan beberapa temannya di Bangkok. Di ibu kota Thailand itu, bersama Soebakat dan Djamaludddin Tamin, Juni 1927 Tan Malaka memproklamasikan berdirinya Partai Republik Indonesia (PARI). Dua tahun sebelumnya Tan Malaka telah menulis "Menuju Republik Indonesia". Itu ditunjukkan kepada para pejuang intelektual di Indonesia dan di negeri Belanda. Terbitnya buku itu pertama kali di Kowloon, Hong Kong, April 1925.Prof. Mohammad Yamin, dalam karya tulisnya "Tan Malaka Bapak Republik Indonesia" memberi komentar: "Tak ubahnya daripada Jefferson Washington merancangkan Republik Amerika Serikat sebelum kemerdekaannya tercapai atau Rizal Bonifacio meramalkan Philippina sebelum revolusi Philippina pecah."

Perjuangan WR Supratman Dalam Seni dan Perjuangan

Seni pada hakikatnya adalah suatu karya yang berasal dari akal yang memiliki suatu nilai yang luar biasa. Antara seni dan perjuangan terdapat hal-hal yang kontradiktif akan pemaknaannya. Jika perjuangan mengandung makna usaha yang keras dan berkelahi, lain halnya dengan makna seni yang berarti halus danmengandung nilai estetika.

Para pemuda Indonesia telah menerapkan nilai-nilai seni dalam perjuangan mereka. Kongres pemuda II yang dilaksanakan pada tanggal 28 oktober 1928 terdapat seorang aktor yang dapat memainkan kedua peran itu, Wage Rudolf Supratman adalah sosok aktor tersebut. Sosok krusial yang mengkaryakan lagu Indonesia Raya yang penuh dengan makna Nasionalisme, Patriotisme serta persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Ketika para pemuda berikrar bahwa mereka bersatu dalam satu kesatuan tanah air, bangsa dan menjunjung bahasa Indonesia sebagai jati diri Indonesia dalam kongres pemuda II. Maka lahirlah Sumpah Pemuda yang memberikan makna tersendiri akan nilai-nilai perjuangan yang terdapat unsur estetika di dalamnya. Melalui gesekan biola yang dilantunkan oleh WR Supratman dihadapan para peserta kongres, sosok yang dilahirkan di Jatinegara, Batavia, 9 Maret 1903 tersebut menampilkan dirinya sebagai tokoh seniman yang turut andil dalam perjuangan pemuda Indonesia sekaligus komposer dibalik lagu Indonesia Raya.

Maka ketika para tokoh pemuda maju menyampaikan pidato politiknya dengan semangat bergelora, lain halnya dengan WR Supratman yang unjuk gigi melalui kapasitas seorang seniman yaitu melantunkan lagu Indonesia Raya yang sontak membuat peserta kongres hening dan membakar semangat di dada mereka.

Kongres Pemuda II merupakan moment bersejarah lahirnya Sumpah Pemuda dan juga pelantunan pertama kalinya lagu Indonesia Raya. Lagu yang dilegalitaskan oleh Indonesia sebagai lagu kebangsaan. Pada saat pembubaran panitia kongres pemuda II, barulah lagu Indonesia Raya dinyanyikan secara koor diiringi oleh biola. Pada saat pembukaan kongres PNI kedua pada tahun 1929 lagu Indonesia Raya kembali dinyanyikan, pada akhirnya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan sebelum proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 diproklamirkan.

Kehadiran nilai-nilai seni dalam perjuangan mengajarkan kepada para generasi bangsa bahwa dalam berjuang bisa melalui media apa saja. Siapa sangka WR Supratman yang hanya kita kenal sebagai composer lagu Indonesia Raya ternyata memiliki keterkaitan dengan moment bersejarah Sumpah Pemuda.Melalui music WR Supratman memberikan pesan bahwa berseni kita dapat mengungkapkan perasaan-perasaan, gagasan-gagasan, serta harapan yang dapat kita berikan melalui media tersebut. Melalui musiknya juga semangat perjuangan, cinta tanah air, serta persatuan dan kesatuan dapat terikat secara emosional bagi bangsa Indonesia.

Berbanggalah para pemuda Indonesia dewasa ini, dengan memiliki para tokoh pemuda yang luar biasa. Peristiwa Sumpah Pemuda hendaklah dijadikan sebagai sebuah momentum untuk para pemuda saat ini bangkit dari keterpurukan. Dekadensi moral dengan maraknya peristiwa seks bebas, kasus narkoba, juga perpecahan para pemuda dengan maraknya kasus tawuran dan perkelahian merupakan hal yang amat memprihatinkan bagi Negeri permai ini.

Spirit Sumpah Pemuda sudah tidak relevan lagi dengan para pemuda saat ini. Jiwa seniman dan pejuang WR Supratman kini, tak lagi dimiliki oleh pemuda Indonesia. Musik pop korea dengan berbagai Boy Bandnya, Musik metal dengan segala style-nya, menjadikan music hanya sebagai media ikut-ikutan saja. Masih relevankah spirit Sumpah Pemuda saat ini? Masih terjagakah esensi seni yang dimiliki oleh WR Supratman saat ini? Bangkitlah pemuda Indonesia. Bangunlah Jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya.