DINAMIKA PROSES TANGKI [DPT] - … · MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA...
-
Upload
nguyenkien -
Category
Documents
-
view
274 -
download
6
Transcript of DINAMIKA PROSES TANGKI [DPT] - … · MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA...
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA
DINAMIKA PROSES TANGKI
[DPT]
Disusun oleh:
Moch. Syahrir Isdiawan B.
Raissa Alistia
Dr. Tri Partono Adhi
Dr. Winny Wulandari
Dr. Ardiyan Harimawan
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN................................................................. 2
2.1 Tujuan Percobaan ............................................................................................................. 2
2.2 Sasaran Percobaan ............................................................................................................ 2
BAB III RANCANGAN PERCOBAAN .................................................................................. 3
3.1 Skema Alat Percobaan ..................................................................................................... 3
3.2 Alat dan Bahan ................................................................................................................. 3
BAB IV PROSEDUR KERJA ................................................................................................... 4
4.1 Kalibrasi Luas Penampang Tangki .................................................................................. 4
4.2 Penentuan Laju Alir Input ................................................................................................ 4
4.3 Penentuan Laju Alir Output serta Parameter Model Matematika (k dan n) ..................... 5
4.4 Simulasi Gangguan .......................................................................................................... 6
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 8
A. TABEL DATA MENTAH ................................................................................................ 8
B. PROSEDUR PERHITUNGAN ....................................................................................... 13
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Rangkaian alat percobaan ..................................................................................... 3
Gambar 4. 1 Diagram alir percobaan kalibrasi luas penampang tangki .................................... 4
Gambar 4. 2 Diagram alir percobaan penentuan laju alir input ................................................. 5
Gambar 4. 3 Diagram alir percobaan penentuan laju alir output serta parameter model
matematika k dan n ............................................................................................... 6
Gambar 4. 4 Diagram alir percobaan simulasi gangguan .......................................................... 7
Gambar B. 1. Hubungan antara Volume terhadap Tinggi Air ................................................. 14
Gambar B. 2. Hubungan antara Perubahan Volume terhadap Selang Waktu ......................... 17
Gambar B. 3. Hubungan antara ln(-dh/dt) terhadap ln h ......................................................... 20
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT iii
DAFTAR TABEL
Tabel B. 1. Data Pengamatan Hubungan Volume terhadap Tinggi Air .................................. 13
Tabel B. 2. Hubungan antara Tinggi Air terhadap Waktu ....................................................... 15
Tabel B. 3. Hasil Perhitungan Perubahan Volume .................................................................. 16
Tabel B. 4. Hasil Perhitungan Laju ALir ................................................................................. 17
Tabel B. 5. Hubungan antara Ketinggian Air terhadap Waktu ................................................ 17
Tabel B. 6. Hasil Perhitungan Metode Linierisasi ................................................................... 19
Tabel B. 7. Hasil Perhitungan k dan n Menggunakan Metode Linierisasi .............................. 20
Tabel B. 8. Perhitungan Selisih h Hasil Integral dengan h Data Percobaan ............................ 21
Tabel B. 9. Hasil Perhitungan k dan n dengan Menggunakan Metode Integrasi ..................... 21
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 1
BAB I
PENDAHULUAN
Pabrik kimia merupakan susunan/rangkaian berbagai unit pengolahan yang
terintegrasi satu sama lain secara sistematik dan rasional. Tujuan pengoperasian pabrik secara
keseluruhan adalah mengubah (mengonversi) bahan baku menjadi produk yang lebih bernilai
guna. Dalam pengoperasiannya, pabrik akan selalu mengalami gangguan (disturbance) dari
lingkungan eksternal. Selama beroperasi, pabrik harus terus memepertimbangkan aspek
keteknikan, keekonomisan, dan kondisi sosial agar tidak terlalu signifikan terpengaruh oleh
perubahan-perubahan eksternal tersebut.
Dinamika proses menunjukkan unjuk kerja proses yang profilnya selalu berubah
terhadap waktu. Dinamika proses selalu terjadi selama sistem proses belum mencapai kondisi
tunak. Keadaan tidak tunak terjadi karena adanya gangguan terhadap kondisi proses yang
tunak.
Agar proses selalu stabil, karakteristik dinamika sistem proses dan sistem pemroses
harus diidentifikasi. Jika dinamika peralatan dan perlengkapan operasi sudah dipahami, akan
mudah dilakukan pengendalian, pencegahan kerusakan, dan pemonitoran tempat terjadi
kerusakan apabila unjuk kerja perlatan berkurang dan peralatan bekerja tidak sesuai dengan
spesifikasi operasinya. Pembelajaran tentang dinamika proses penting untuk meramalkan
kelakuan proses dalam suatu kondisi tertentu. Peramalan kelakuan proses perlu dilakukan
untuk perancangan pengendalian proses yang bertujuan :
- Menekan pengaruh gangguan.
- Menjamin kestabilan proses.
- Mengoptimalkan performa sistem proses.
- Menjaga keamanan dan keselamatan kerja.
- Memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan.
- Menjaga agar operasi tetap ekonomis.
- Memenuhi persyaratan lingkungan.
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 2
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN
2.1 Tujuan Percobaan
Dengan melaksanakan praktikum ini, praktikan diharapkan dapat mempelajari
dinamika (perilaku) proses tidak tunak (unsteady state) melalui sistem fisik sederhana.
2.2 Sasaran Percobaan
Beberapa sasaran yang ingin dicapai dengan melaksanakan praktikum ini adalah:
1. Praktikan mampu mengenali dan mendefinisikan keadaan tunak dan tidak tunak untuk
sistem-sistem fisik sederhana.
2. Praktikan mampu membangun model metematika untuk sistem-sistem fisik sederhana
yang berada dalam keadaan tidak tunak.
3. Praktikan dapat menentukan parameter-parameter model matematika yang telah
dibangun dari rangkaian data percobaan.
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 3
BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN
3.1 Skema Alat Percobaan
Rangkaian peralatan untuk percobaan dinamika proses pengosongan tangki dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
3.2 Alat dan Bahan
Alat – alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
- Satu set peralatan percobaan dinamika proses pengosongan tangki
- Stopwatch
- Gelas kimia
- Gelas ukur
- Ember
- Kain lap
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
- Air
Tangki 1
Tangki 2
Reservoir Reservoir
Bak penampungan air
k1, n1
Q3
k2, n2
Q4
Q1 Q2 (valve untuk gangguan)
Gambar 3.1. Rangkaian alat percobaan
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 4
BAB IV
PROSEDUR KERJA
4.1 Kalibrasi Luas Penampang Tangki
Tangki 1 mula – mula dikosongkan, kemudian diisi dengan sejumlah air yang
volumenya telah diketahui menggunakan gelas ukur. Tinggi permukaan air dalam tangki
pada setiap volume air tertentu dicatat. Percobaan diulangi sebanyak minimal 6 kali.
Setelah data – data diperoleh, dibuat kurva antara volume air terhadap ketinggian air
dalam tangki. Gradien kurva ini menyatakan luas penampang tangki. Prosedur ini
kemudian dilakukan juga untuk tangki 2. Diagram alir percobaan kalibrasi luas
penampang tangki dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4. 1 Diagram alir percobaan kalibrasi luas penampang tangki
4.2 Penentuan Laju Alir Input
Untuk mengetahui laju alir input, mula – mula tangki dikosongkan, valve output
ditutup, dan valve input dibuka dengan bukaan tertentu. Kemudian dilakukan pencatatan
waktu untuk setiap penambahan ketinggian air tertentu. Ketinggian air dalam tangki
dikorelasikan dengan volume air dengan mengalikan ketinggian air dan luas penampang
tangki. Kemudian dibuat kurva antara volume air terhadap waktu. Gradien kurva ini
menyatakan laju alir volumetrik input. Prosedur kemudian dilakukan juga untuk beberapa
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 5
variasi bukaan valve. Diagram alir percobaan penentuan laju alir input dapat dilihat pada
Gambar 4.2.
Gambar 4. 2 Diagram alir percobaan penentuan laju alir input
4.3 Penentuan Laju Alir Output serta Parameter Model Matematika (k dan n)
Tangki mula - mula diisi hingga penuh, kemudian valve output dibuka dengan bukaan
tertentu dan dilakukan pencatatan waktu untuk setiap penurunan ketinggian air tertentu.
Volume air dalam tangki dikorelasikan dengan ketinggian air di dalam tangki dengan
mengalikan ketinggian air dan luas penampang tangki. Kemudian dibuat kurva antara
volume air terhadap waktu. Gradien kurva ini menyatakan laju alir volumetrik output.
Parameter k dan n diperoleh dari pengolahan data – data hasil percobaan. Prosedur
kemudian dilakukan juga untuk beberapa variasi bukaan valve. Prosedur ini dilakukan
untuk tangki 1 dan 2. Diagram alir percobaan penentuan laju alir output serta parameter
model matematika k dan n dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 6
Gambar 4. 3 Diagram alir percobaan penentuan laju alir output serta parameter model
matematika k dan n
4.4 Simulasi Gangguan
Percobaan simulasi gangguan dilakukan pada tangki 1 karena percobaan ini harus
dilakukan dengan salah satu laju alir dijaga konstan. Tangki 1 mula - mula dikosongkan
dan semua valve ditutup. Kemudian valve input (Q1) dan valve output (Q3) dibuka secara
bersamaan dengan bukaan tertentu. Ketinggian air setiap rentang waktu tertentu kemudian
dicatat. Pencatatan dilakukan hingga kondisi tunak, yaitu saat ketinggian air dalam tangki
tidak berubah lagi. Setelah mencapai keadaan tunak, kondisi ini diberi gangguan.
Gangguan dapat berupa penambahan atau pengurangan bukaan valve input atau valve
output, selain itu gangguan juga dapat berupa penambahan aliran input dengan membuka
valve gangguan (Q2). Setelah diberi gangguan, dilakukan kembali pencatatan ketinggian
air setiap rentang waktu tertentu dan pencatatan dihentikan pada saat sistem mencapai
kondisi tunak. Diagram alir percobaan simulasi gangguan dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 7
Gambar 4. 4 Diagram alir percobaan simulasi gangguan
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 8
LAMPIRAN
A. TABEL DATA MENTAH
1. Perhitungan Luas Penampang Tangki
Tangki 1 Tangki 2
No Volume (mL) h (cm) No Volume (mL) h (cm)
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
2. Perhitungan Laju Alir Input
...% bukaan ...% bukaan ...% bukaan ...% bukaan
No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s)
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
6 6 6 6
7 7 7 7
8 8 8 8
9 9 9 9
10 10 10 10
11 11 11 11
12 12 12 12
13 13 13 13
14 14 14 14
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 9
15 15 15 15
16 16 16 16
17 17 17 17
18 18 18 18
19 19 19 19
20 20 20 20
3. Perhitungan Laju Alir Output
100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan
No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s)
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
6 6 6 6
7 7 7 7
8 8 8 8
9 9 9 9
10 10 10 10
11 11 11 11
12 12 12 12
13 13 13 13
14 14 14 14
15 15 15 15
16 16 16 16
17 17 17 17
18 18 18 18
19 19 19 19
20 20 20 20
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 10
4. Perhitungan Parameter k dan n
No h (cm) 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan
t (s) t (s) t (s) t (s)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 11
5. Simulasi Gangguan
Sebelum diberi gangguan
%bukaan input 1 =
%bukaan input 2 =
%bukaan output =
No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s)
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 12
Setelah diberi gangguan
%bukaan input 1 =
%bukaan input 2 =
%bukaan output =
No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s)
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 13
B. PROSEDUR PERHITUNGAN
1. Perhitungan luas penampang tangki
a. Perhitungan dari volume dan ketinggi air
Misalkan data pengamatan yang telah didapat dari percobaan disajikan pada Tabel B.1.
Tabel B. 1. Data Pengamatan Hubungan Volume terhadap Tinggi Air
Tangki 1
No Volume (mL) h (cm)
1 3000 6,3
2 4000 8,5
3 5000 10,6
4 6000 12,4
5 7000 14,3
6 8000 16,2
7 9000 18,3
8 10000 20,2
Volume dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Dengan:
V = volume air (mL)
A = luas penampang tangki (cm2)
h = tinggi air dalam tangki (cm)
Sehingga luas penampang tangki dapat diketahui dari gradien garis hubungan antara volume
dan tinggi air. Pengaluran garis hubungan antara volume dan tinggi air dari Tabel 1 disajikan
pada Gambar B.1.
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 14
Gambar B. 1. Hubungan antara Volume terhadap Tinggi Air
Keterangan: grafik tersebut harus dilewatkan koordinat (0,0)
Dari Gambar B.1, dapat diketahui bahwa luas penampang tangki sama dengan gradien yaitu
489,13 cm2.
b. Perhitungan dari keliling tangki
Dari keliling tangki, dapat diketahui diameter dalam tangki dengan menggunakan rumus:
Dengan:
D = diameter dalam tangki (cm)
K = keliling dalam tangki (cm)
Luas penampang tangki dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Dengan:
A = luas penampang tangki (cm2)
D = diameter dalam tangki (cm)
2. Perhitungan laju alir input dan output
Misalkan data pengamatan yang telah didapat dari percobaan disajikan pada Tabel B.2.
y = 489,13x R² = 0,9978
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
0 5 10 15 20 25
V (mL)
h (cm)
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 15
Tabel B. 2. Hubungan antara Tinggi Air terhadap Waktu
100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan
No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s)
1 6 0,00 1 6 0,00 1 6 0,00
2 8 3,40 2 8 4,10 2 8 6,16
3 10 7,23 3 10 7,53 3 10 12,51
4 12 10,15 4 12 11,62 4 12 17,68
5 14 13,68 5 14 15,05 5 14 23,62
6 16 18,01 6 16 18,57 6 16 29,82
7 18 20,77 7 18 23,18 7 18 34,73
8 20 24,57 8 20 26,69 8 20 40,70
9 22 28,14 9 22 30,95 9 22 46,49
10 24 32,05 10 24 34,65 10 24 53,01
11 34 50,85 11 34 54,84 11 34 87,36
12 36 55,49 12 36 58,81 12 36 93,20
13 38 59,63 13 38 63,04 13 38 99,57
14 40 64,39 14 40 67,18 14 40 105,15
15 42 68,86 15 42 71,85 15 42 110,55
16 44 73,01 16 44 76,61 16 44 116,55
17 46 77,48 17 46 80,87 17 46 122,34
18 48 82,13 18 48 85,27 18 48 128,69
19 50 86,56 19 50 89,37 19 50 134,41
Perlu dihitung perubahan volume terlebih dahulu dengan menggunakan rumus:
Dengan:
∆V = perubahan volume (mL)
A = luas penampangtangki (cm2)
∆h = perubahan ketinggian air (cm)
Hasil perhitungan perubahan volume disajikan pada Tabel B.3.
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 16
Tabel B. 3. Hasil Perhitungan Perubahan Volume
100% bukaan output 75% bukaan output 50% bukaan output
No h (cm) t (s) ∆V (cm3) No h (cm) t (s) ∆V (cm3) No h (cm) t (s) ∆V (cm3)
1 6 0,00 0,00 1 6 0,00 0,00 1 6 0,00 0,00
2 8 3,40 978,26 2 8 4,10 978,26 2 8 6,16 978,26
3 10 7,23 1956,52 3 10 7,53 1956,52 3 10 12,51 1956,52
4 12 10,15 2934,78 4 12 11,62 2934,78 4 12 17,68 2934,78
5 14 13,68 3913,04 5 14 15,05 3913,04 5 14 23,62 3913,04
6 16 18,01 4891,30 6 16 18,57 4891,30 6 16 29,82 4891,30
7 18 20,77 5869,56 7 18 23,18 5869,56 7 18 34,73 5869,56
8 20 24,57 6847,82 8 20 26,69 6847,82 8 20 40,70 6847,82
9 22 28,14 7826,08 9 22 30,95 7826,08 9 22 46,49 7826,08
10 24 32,05 8804,34 10 24 34,65 8804,34 10 24 53,01 8804,34
11 34 50,85 13695,64 11 34 54,84 13695,64 11 34 87,36 13695,64
12 36 55,49 14673,90 12 36 58,81 14673,90 12 36 93,20 14673,90
13 38 59,63 15652,16 13 38 63,04 15652,16 13 38 99,57 15652,16
14 40 64,39 16630,42 14 40 67,18 16630,42 14 40 105,15 16630,42
15 42 68,86 17608,68 15 42 71,85 17608,68 15 42 110,55 17608,68
16 44 73,01 18586,94 16 44 76,61 18586,94 16 44 116,55 18586,94
17 46 77,48 19565,20 17 46 80,87 19565,20 17 46 122,34 19565,20
18 48 82,13 20543,46 18 48 85,27 20543,46 18 48 128,69 20543,46
19 50 86,56 21521,72 19 50 89,37 21521,72 19 50 134,41 21521,72
Perubahan volume juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Dengan:
∆V = perubahan volume (mL)
Q = laju alir (mL/s)
∆t = selang waktu (s)
Sehingga laju alir dapat diketahui dari gradien garis hubungan antara perubahan volume
terhadap selang waktu. Pengaluran garis hubungan antara perubahan volume terhadap selang
waktu disajikan pada Gambar B.2.
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 17
Gambar B. 2. Hubungan antara Perubahan Volume terhadap Selang Waktu
Dari Gambar B.2, laju alir tiap bukaan disajikan pada Tabel B.4.
Tabel B. 4. Hasil Perhitungan Laju ALir
Bukaan Laju Alir (mL/s)
100% 256,96
75% 245,01
50% 159,61
3. Perhitungan parameter k dan n
Misalkan data pengamatan yang didapat dari percobaan disajikan pada Tabel B.5.
Tabel B. 5. Hubungan antara Ketinggian Air terhadap Waktu
h (cm) 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan
t (s) t (s) t (s) t (s)
54 0,00 0,00 0,00 0,00
52 2,82 3,97 4,78 13,48
50 5,90 7,00 9,11 26,00
48 9,33 10,45 14,01 38,90
46 12,34 13,50 18,42 52,69
44 15,43 17,27 23,34 65,72
y = 256,96x R² = 0,9966 y = 245,01x
R² = 0,9989
y = 159,61x R² = 0,9992
0,00
5000,00
10000,00
15000,00
20000,00
25000,00
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00
∆V (mL)
t (s)
100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 18
h (cm) 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan
t (s) t (s) t (s) t (s)
42 18,91 20,62 28,03 78,98
40 22,26 24,37 33,13 93,35
38 25,60 27,99 38,34 107,81
36 29,03 31,55 43,50 120,74
34 32,47 35,22 48,49 136,20
24 51,01 55,65 75,86 216,94
22 54,78 59,82 81,70 235,10
20 59,11 63,97 87,90 253,43
18 63,36 68,55 94,14 270,05
16 67,58 72,99 100,04 289,35
14 71,98 78,14 106,45 309,37
12 76,45 82,97 113,18 330,77
10 80,98 88,08 120,22 352,24
8 86,49 93,59 127,62 377,05
6 91,60 99,11 135,42 403,52
a. Perhitungan dengan Metode Linierisasi
Hubungan antara laju perubahan ketinggian air terhadap ketinggian air ditunjukkan dengan
rumus:
Dengan:
h = ketinggian air (cm)
t = waktu (s)
k = parameter
n = parameter
Hubungan yang ditunjukkan rumus tersebut dapat dilinierkan menjadi:
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 19
Dari hubungan linierisasi tersebut, pengaluran garis hubungan antara ln(-dh/dt) terhadap ln h
menghasilkan gradien bernilai n dan titik potong yang dapat digunakan untuk menghitung
nilai k.
Hasil perhitungan dengan metode linierisasi disajikan pada Tabel B.6.
Tabel B. 6. Hasil Perhitungan Metode Linierisasi
h (cm) ln h 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan
t (s) ln(-dh/dt) t (s) ln(-dh/dt) t (s) ln(-dh/dt) t (s) ln(-dh/dt)
54 0,00 0,00 0,00 0,00
52 3,95 2,82 -0,34 3,97 -0,69 4,78 -0,87 13,48 -1,91
50 3,91 5,90 -0,39 7,00 -0,56 9,11 -0,82 26,00 -1,87
48 3,87 9,33 -0,44 10,45 -0,55 14,01 -0,85 38,90 -1,87
46 3,83 12,34 -0,43 13,50 -0,52 18,42 -0,83 52,69 -1,88
44 3,78 15,43 -0,43 17,27 -0,55 23,34 -0,85 65,72 -1,88
42 3,74 18,91 -0,45 20,62 -0,54 28,03 -0,85 78,98 -1,88
40 3,69 22,26 -0,46 24,37 -0,55 33,13 -0,86 93,35 -1,90
38 3,64 25,60 -0,47 27,99 -0,56 38,34 -0,87 107,81 -1,91
36 3,58 29,03 -0,48 31,55 -0,56 43,50 -0,88 120,74 -1,90
34 3,53 32,47 -0,48 35,22 -0,57 48,49 -0,89 136,20 -1,92
24 3,18 51,01 -0,53 55,65 -0,62 75,86 -0,93 216,94 -1,98
22 3,09 54,78 -0,54 59,82 -0,63 81,70 -0,94 235,10 -1,99
20 3,00 59,11 -0,55 63,97 -0,63 87,90 -0,95 253,43 -2,01
18 2,89 63,36 -0,57 68,55 -0,64 94,14 -0,96 270,05 -2,02
16 2,77 67,58 -0,58 72,99 -0,65 100,04 -0,97 289,35 -2,03
14 2,64 71,98 -0,59 78,14 -0,67 106,45 -0,98 309,37 -2,05
12 2,48 76,45 -0,60 82,97 -0,68 113,18 -0,99 330,77 -2,06
10 2,30 80,98 -0,61 88,08 -0,69 120,22 -1,01 352,24 -2,08
8 2,08 86,49 -0,63 93,59 -0,71 127,62 -1,02 377,05 -2,10
6 1,79 91,60 -0,65 99,11 -0,73 135,42 -1,04 403,52 -2,13
Dari Tabel B.6, pengaluran grafik hubungan antara ln (-dh/dt) terhadap ln h disajikan pada
Gambar B.3.
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 20
Gambar B. 3. Hubungan antara ln(-dh/dt) terhadap ln h
Hasil perhitungan k dan n disajikan pada Tabel B.7.
Tabel B. 7. Hasil Perhitungan k dan n Menggunakan Metode Linierisasi
Persentase Bukaan Valve Output k n
100% 199,27 0,12
75% 203,28 0,08
50% 135,88 0,11
25% 43,04 0,14
b. Perhitungan dengan Metode Integrasi
Dari rumus hubungan antara perubahan ketinggian terhadap ketinggi air, dapat dicari
ketinggian air pada saat tertentu dengan cara integral.
∫
∫
√
Dari rumus tersebut, k dan n ditebak sehingga selisih antara h hasil integral dan h data
percobaan mempunyai selisih minimum. Metode integrasi ini menggunakan bantuan fitur
Solver pada Microsoft Excel.
y = 0,1213x - 0,8979 R² = 0,9192
y = 0,0824x - 0,8779 R² = 0,7184
y = 0,1x - 1,2364 R² = 0,9625
y = 0,1272x - 2,3743 R² = 0,9769
-2,50
-2,00
-1,50
-1,00
-0,50
0,00
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00
ln(-dh/dt)
ln h
100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 21
Perhitungan selisih h hasil integral dengan h data percobaan disajikan pada Tabel B.8.
Tabel B. 8. Perhitungan Selisih h Hasil Integral dengan h Data Percobaan
h (cm)
100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan
k = 97,96 k = 96,43 k = 72,43 k = 18,50
n = 0,3 n = 0,28 n = 0,27 n = 0,36
t (s) h integral |∆h| t (s) h integral |∆h| t (s) h integral |∆h| t (s) h integral |∆h|
54 0,00 54,00 0,00 0,00 54,00 0,00 0,00 54,00 0,00 0,00 54,00 0,00
52 2,82 52,16 0,16 3,97 51,64 0,36 4,78 51,93 0,07 13,48 51,89 0,11
50 5,90 50,17 0,17 7,00 49,86 0,14 9,11 50,07 0,07 26,00 49,96 0,04
48 9,33 47,98 0,02 10,45 47,85 0,15 14,01 47,99 0,01 38,90 48,00 0,00
46 12,34 46,08 0,08 13,50 46,10 0,10 18,42 46,14 0,14 52,69 45,93 0,07
44 15,43 44,16 0,16 17,27 43,96 0,04 23,34 44,10 0,10 65,72 44,01 0,01
42 18,91 42,03 0,03 20,62 42,08 0,08 28,03 42,17 0,17 78,98 42,08 0,08
40 22,26 40,00 0,00 24,37 40,00 0,00 33,13 40,11 0,11 93,35 40,03 0,03
38 25,60 38,01 0,01 27,99 38,02 0,02 38,34 38,03 0,03 107,81 38,00 0,00
36 29,03 36,00 0,00 31,55 36,11 0,11 43,50 36,00 0,00 120,74 36,22 0,22
34 32,47 34,01 0,01 35,22 34,16 0,16 48,49 34,07 0,07 136,20 34,13 0,13
24 51,01 23,92 0,08 55,65 23,90 0,10 75,86 24,00 0,00 216,94 23,96 0,04
22 54,78 22,00 0,00 59,82 21,94 0,06 81,70 21,98 0,02 235,10 21,86 0,14
20 59,11 19,86 0,14 63,97 20,03 0,03 87,90 19,89 0,11 253,43 19,80 0,20
18 63,36 17,82 0,18 68,55 17,98 0,02 94,14 17,85 0,15 270,05 18,01 0,01
16 67,58 15,86 0,14 72,99 16,06 0,06 100,04 15,97 0,03 289,35 16,00 0,00
14 71,98 13,90 0,10 78,14 13,90 0,10 106,45 13,99 0,01 309,37 14,00 0,00
12 76,45 11,98 0,02 82,97 11,96 0,04 113,18 12,00 0,00 330,77 11,98 0,02
10 80,98 10,13 0,13 88,08 10,00 0,00 120,22 10,01 0,01 352,24 10,06 0,06
8 86,49 8,00 0,00 93,59 8,00 0,00 127,62 8,02 0,02 377,05 8,00 0,00
6 91,60 6,17 0,17 99,11 6,13 0,13 135,42 6,06 0,06 403,52 6,00 0,00
jumlah = 1,60 jumlah = 1,69 jumlah = 1,18 jumlah = 1,16
Hasil perhitungan k dan n metode integrasi disajikan pada Tabel B.9.
Tabel B. 9. Hasil Perhitungan k dan n dengan Menggunakan Metode Integrasi
Bukaan Valve Output k n Σ|∆h| (cm)
100% 97,96 0,30 1,60
75% 96,43 0,28 1,69
50% 72,43 0,27 1,18
25% 18,50 0,36 1,16
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 22
Lembar Kendali Keselamatan Kerja
Laboratorium Instruksional I
Semester I-2013/2014
Nama Modul: Dinamika Proses Tangki
Asisten Modul: Moch. Syahrir Isdiawan B. / 13010009
Raissa Alistia / 13010038
Dosen Pembimbing: Dr. Tri Parthono Adhi
Dr. Winny Wulandari
No Bahan Sifat Bahan Tindakan Penanggulangan
1 Air (H2O) • Titik leleh 0oC
(1atm).
• Titik didih
100oC (1 atm).
• Stabil terhadap
reaksi.
• Viskositas 0.860
cP pada 26oC.
• Pelarut yang
baik.
• Konduktivitas
termal 0.61
W/m.K (26oC)
Tidak memerlukan penanggulangan secara
khusus.
Kecelakaan yang mungkin terjadi Penanggulangan
Hubungan arus pendek akibat listrik yang
kontak dengan air
Usahakan untuk memutus hubungan arus listrik pada alat. Apabila hal ini
tidak dapat dilakukan, hubungi pihak berwenang.
Terjatuh dari tangga pada saat melakukan
percobaan
Berikan pertolongan medis secukupnyaapabila terjadi luka atau memar
Terpeleset akibat genangan air yang
diakibatkan oleh kebocoran dari sambungan
selang.
Pastikan semua sambungan selang terpasang dengan baik dan benar, sehingga
tidak ada air yang bocor dan menggenang. Bersihkan apabila terjadi
genangan air
Perlengkapan keselamatan kerja
Jaslab Google Rubber boat
Prosedur Keselamatan Kerja
Tahapan
Percobaan Prosedur Keselamatan Kerja
Pengecekan alat
Pastikan semua sambungan selang terpasang dengan baik, terutama selang blowdown.
Pastikan listrik pada pompa terhubung dengan baik dan benar.
Percobaan Berhati-hati dalam menaiki tangga percobaan, usahakan agar alas kaki kering pada saat menaiki
tangga percobaan.
Pasca Percobaan Putus hubungan arus pada semua peralatan yang menggunakan sumber listrik.
Menyetujui,
Asisten Modul, Dosen Pembimbing,
Moch. Syahrir I. B.
Raissa Alistia
Dr. Tri Partono Adhi
Dr. Winny Wulandari
Koordinator Laboratorium Instruksional
Program Studi Teknik Kimia ITB,
Dr. Ardiyan Harimawan
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Dinamika Pengosongan Tanki
DPT 23