SUSUNAN REDAKSIrepo.isi-dps.ac.id/2086/1/12.EKONOMI KREATIF DALAM SENI...10 MAKNA MOTIF TENUN lKAT...

9

Transcript of SUSUNAN REDAKSIrepo.isi-dps.ac.id/2086/1/12.EKONOMI KREATIF DALAM SENI...10 MAKNA MOTIF TENUN lKAT...

Page 1: SUSUNAN REDAKSIrepo.isi-dps.ac.id/2086/1/12.EKONOMI KREATIF DALAM SENI...10 MAKNA MOTIF TENUN lKAT DALAM MASYARAKAT PESISm DANMASYARAKATPEDALAMAN (penelitian Dasar Pengembangan Tenun
Page 2: SUSUNAN REDAKSIrepo.isi-dps.ac.id/2086/1/12.EKONOMI KREATIF DALAM SENI...10 MAKNA MOTIF TENUN lKAT DALAM MASYARAKAT PESISm DANMASYARAKATPEDALAMAN (penelitian Dasar Pengembangan Tenun

Penerbit dan Alamat RedaksiPuslitbang KebudayaanKementerian Kebudayaan danPariwisataGedung Sapta Pesona Lt. 22Jl. Medan Merdeka Barat No.17Jakarta 10110TelpIFax. +6221 3838713,3838714Web-site: www.budpar.go.idE-mail:[email protected]

Editor AbliDr. AdeMakmur,K.,M.PhilDr. Ali Akbar Selamat membaca (yk).Dr. IqbalDjajadi

Kreatif atau kreativitas diperlukan oleh semua pihak, karenakreatifbukan sekedar berurusan dengan masalah inovatif, tetapijuga dengan lrualitas karya, berguna dan bermakna, disertaidengan rasa tanggung jawab terhadap eksistensi kekayaan lokalyang menjadi modal dasar dalam pembentukan berbagai macamkarya seni.

Kesenian tradisional yang hidup subur di Indonesia, kinipendukungnya dituntut untuk meningkatkan keterampilan,manajemen dan penyesuaian wawasan dalam menyikapi peluangdi era industri kreatif dewasa ini.Kreatifbisa dimaknai sebagaimembuat sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah ada.Di era industri ekonomi k:reatif, di mana kesenian menjadi salahsatu unsur utamanya, perlu mengkondisikan d.iri untuk senantiasabelajar atau mengubah paradigma cara pendekatan dengan sesuatuyang baru, tanpa melupakan etika yang berkaitan dengan sikap,dan kejujuran moral dalam memajukan kesenian.

Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia memilikiberanekaragam suku bangsa dan kekayaan budayanya, termasukdi dalamnya kesenian yang lahir, tumbuh, dan berkembangsesuai dengan pola pikir, pandangan hidup, nilai, norma, sertaaspek kehidupan lain dalam masyarakat pendukungnya.Kebudayaan yang bersifat dinamis, khususnya kesenian kimdihadapkan pada dinamika masyarakat dan zaman yang selalumenuntut perubahan. Demikian juga pengaruh budaya asing danperkembangan teknologi serta ilmu pengetahuan juga turutmembentuk minat dan selera masyarakat dalam menikmatiberbagai bentuk kesenian.

PENGANTAR REDAKSI

Perwajahanftata letakAgus Sudarmaji

AnggotaNasruddinDamardjatiKun MarjantoMikka Wildha Nurrochsyarn

SekretarisBudiana Setiawan

DEWAN REDAKSIKetuaS. DloyanaKusumah

Mitra BestariProf. Dr. SusantoZuhdiProf. RusdiMuchtar,M.ADr. Dewa Putu Olea Prasiasa,A.Par.,M.M

Pemimpin UmumAntonius Budi PriadiKepala Pusat PenelitiandanPengembanganKebudayaan

Waldt PimpinanTeguh Harisusanto

PembinaI GdePitanaKepala Badan PengembanganSumberDaya KebudayaandanPariwisata

SUSUNAN REDAKSI

Page 3: SUSUNAN REDAKSIrepo.isi-dps.ac.id/2086/1/12.EKONOMI KREATIF DALAM SENI...10 MAKNA MOTIF TENUN lKAT DALAM MASYARAKAT PESISm DANMASYARAKATPEDALAMAN (penelitian Dasar Pengembangan Tenun

ii

Jakarta, Nopember 2011

Kepala Puslitbang Kebudayaan,

Antonius Budi Priadi

Sisi lain yang perLu mendapat perhatian khusus adalah perlunya kesadaran bahwasesungguhnya kekuatan lokal menjadi sangat efektif untuk memasuki "global village"apabila kita semua memiliki integritas dankomitmen yang dapat dipertanggungjawabkandalam mengelola kebudayaan. Demikian juga untuk.menghadapi perkembangan di masadepan, perlu diperkuat dengan pandangan bahwa kreativitas merupakan sarana untukmempertahankan budaya, karen a dengan kreativitas masyarakat akan bisa melakukanberbagai upaya baik berupa pemuliaan budaya maupun penciptaan hal-hal baru yangdirasakan relevan dengan kebutuhan kekinian.

I

Jika Jurnal Kebudayaan edisi bulan November 2011 ini sampai di tangan pembaca,pertama ingin saya sampaikan bahwa seluruh artikel yang dimuat mengandung muatannilai budaya yang bersumber pada kearifan lokal. Artinya bahwa se1uruh tulisan dalamjurnal ini membahas nilai-nilai yang terdapat dalam kebudayaan lokal, kebudayaandaerah, kebudayaan nasional, dan bukan kebudayaan internasional. Dengan demikian,seluruh aspek kebudayaan khususnya kesenian yang tumbuh dan berkembang di Indonesiamembutuhkan aksi dan 1angkahyang jelas, untuk.membangun rasa honnat dan kepedulianseluruh anak bangsa terhadap nilai-nilai keragaman khasanah budayanya.

SAMBUTANKEP ALA PUSLITBANG KEBUDA YAAN

Page 4: SUSUNAN REDAKSIrepo.isi-dps.ac.id/2086/1/12.EKONOMI KREATIF DALAM SENI...10 MAKNA MOTIF TENUN lKAT DALAM MASYARAKAT PESISm DANMASYARAKATPEDALAMAN (penelitian Dasar Pengembangan Tenun

iii

PENGANTAR REDAKSlEDITORIAL: Kepala Puslitbang Kebudayaan iiDAFTARISI iii

EKONOMI KREA TIF DALAM SENI TARIoleh: Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd (lSI Denpasar)

2 EKONOMI KREA TIF DALAM INDUSTRI KERAJINANoleh: I Ketut Murdana (lSI Denpasar) 6

3 REVITALISASI KESENIAN LAMPUNG D1 KOTA METROoleh: Budiana Setiawan (puslitbang Kebudayaan) 15

4 SEN! PERTUNJUKAN TRADISI MODAL BUllA YA EKONOMI KREATIF"STUDI KASUS TONTONAN WISATA DI BALI" 23oleh: Kadek Suartaya, 8.S. Kar, M.Si (lSI Denpasar)

5 KETAHANAN BUDAYA LOKAL: MENUJU YOGYA MENYEMESTAoleh: Dr. Widya Nayati, M.A. (UGM Yogyakarta) 30

6 LAGU-LAGU NINA BOBO SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER 34oleh: S. Dloyana Kusumah (Puslitbang Kebudayaan)

7 SAJIAN SENDRATARI RAMAYANA: KOMODIF1KA8I DANKONTEKSTUALISASISENI PERTUNJUKAN TRADISIONAL DALAMKEGIATAN PARIWISATA 39oleh: Bakti Utama (Puslitbang Kebudayaan)

8 INDUSTRI KERAJINAN INTAN MARTAPURA MENUJU INDUSTRI KREATIF46oleh: Damardjati Kun M. (Puslitbang Kebudayaan)

9 WARlSAN BUDAYA LELUHUR "RAI NALAE" OJ PULAU SABU 57oleh: Nasruddin (pusLitbang Kebudayaan)

10 MAKNA MOTIF TENUN lKAT DALAMMASY ARAKA T PESISm DAN MASY ARAKA T PEDALAMAN

71(penelitian Dasar Pengembangan Tenun Ikat di Kabupaten Ende)oleh: Drs. Ibnu AI Khatab ( Dosen Universitas Flores Nil)

DAFTAR lSI

Page 5: SUSUNAN REDAKSIrepo.isi-dps.ac.id/2086/1/12.EKONOMI KREATIF DALAM SENI...10 MAKNA MOTIF TENUN lKAT DALAM MASYARAKAT PESISm DANMASYARAKATPEDALAMAN (penelitian Dasar Pengembangan Tenun

Keywords: creative economy, dance art

The creative economy is illustrated asthe condition of the economy which isfull ofcreativitiesin creatingplus point, managementstrategy, until the skill to catch the opportunity.The creative economy is not the newprobleminperforming art. especially dance. becausebefore have been introduced. the businessactivityof dancehavebeendonefor many times.Many results have beenplanned by the dancer,both individuallyand organizationoffered,andsold to the buyers in order to be enjoyed by thelarge society.

Throughstrengtheningthe structure ofcreative economy which based on thecreativities, skill, and talents in tradition andculture sectors, having the contribution to thebusiness revitalizations inperforming art suchas Balinese dance, and also the intellectualproperty and cultural heritage that can bepreservedas thesourceof inspirationtoproducethe innovative new products which have theplus point and highly competitive.

The Balinese dance which has beenknown for centuries. have been played theimportant role in human life. The Balinesedance is performed in any events, which arerelated to rituals andparties for celebrate theimportant events in a society. Beside it. thedance in Bali is characterized by the diversityand very high quality.

AbstractIn Bali, the implementationof creative

economy development and the empowerementof society economy is realized through thesociety empowerementmissionwhich basedonthe Balinese culture and local wisdom. TheBalinese culture is essentially based on thevalues of Hinduism principles. The localwisdomsprinciples are namely concepts of TriHita Karana,Desa Kala Patra, KarmaPhala,Taksu,and Rasa Jengah (senseof excitement).

Dr. Ni Lah Sustiawati, M.PdJurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan,Institut Seni Indonesia Denpasar, Indonesia

Email: [email protected]

EKONOMI KREATIF DALAM SENI TAR! A. PENDAHULUANIndonesia sebagai negara berkembang

dituntut untuk dapat bersaing dengan negaraberkembang lainnya. Untuk itu presiden SusiloBambang Yodboyono mengarabkanmasyarakamya untuk:mengembangkan kegiatanek.onomiyang kreatif Munculnya ekonomi kreatifdi Indonesiaberawalpa.da tabun2006.Pada saatitu,dalamsebuah kescmpatanPresidenRI, SusiloBambang Yudhoyono, mengarabkan untukmengembangkanekonomikreatifdi IndonesiaProgram ini diharapkanmembantukesenjangan_yang terjadi pada rakyat dengan tingkatperekonomian menengah ke bawab. Oenganekonomi kreatif, rakyat menjadi mandiri;meminimalkanketergantungan,mengikismentalburuh, menciptakan lapangan kerja baru,mengurangi pengangguran, menyemarakkandunia pariwisata, dan dapat menggaet devisa,sebingga rakyat meojadi makmur.

Ekonomi Kreatif merupakan eraekonomibaru yang mengintensifkaninformasidan kreativitas dengan mengandalkanpada idedan stock of knowledge (bekal pengetabuan)dari suroberdayamanusia(SDM)sebagaifaktorproduksi utama dalam kegiatan ekonominya.Robert Lucas, pemenang Nobel dibidangEkonomi, mengatakan bahwa kekuatan yangmenggerakan pertumbuhan dan pembangunanekonomi kota atau daerah dapat dilihat daritingkat produktifitas klaster orang orangbertalentadan orang-orangkreatif ataumanusia­manusiayang mengandalkankemampuan ilmupengetahuan yang ada pad a dirioya.

Seperti yang ditawarkan oleh RichardFlorida,ada istilah3T,yaitu:Talents, Toleransi,dan Tekoologi yang bermaksud menjelaskanfaktor-faktor penggerak yang penting dalampenciptaan dan pembangunan industri kreatifdi suatu tempat. Menurut Florida adalah tidakculrup bila swasta atau pemerintah berfikirdengan hanya membangun kawasan industriyang canggih maka akan segera tercipta suatulingkungan yang kreatif. Itu tidak cukup.Dibutuhkao kcmampuan untuk melihatpenciptaan ekonomi dari beberapa sudut, yaitudari ekonorniitu sendiri,dari sisi teknologi,dandari sisi artistik dan kreatif. Di setiap daerabyangmemiliki tingkat ekonomi tinggi, terdapatkarakter-karakter yang terdiri dari tiga 3T ini.

Page 6: SUSUNAN REDAKSIrepo.isi-dps.ac.id/2086/1/12.EKONOMI KREATIF DALAM SENI...10 MAKNA MOTIF TENUN lKAT DALAM MASYARAKAT PESISm DANMASYARAKATPEDALAMAN (penelitian Dasar Pengembangan Tenun

1. Ekonomi Kreatif Berbasis BudayaEkonorni kreatif digambarkan sebagai

sebuah kondisi ekonomi yang dipenuhi olehdaya kreativitas dalam hal penciptaan nilaitambah, strategi manajemen, bingga kepiawaiandalam menangkap peluang. Daya kreativitasyang diharapkan babkan hingga menyentuhpada usaha untuk menjaga kelestarian unsurbudaya lokal dan lingkungan, pemanfaatanenergi yang terbarukan serta kemampuan untukberkolaborasi dan mengorkestrasi dalam satuwadah kegiatan ekonomi. Secara wacana,ekonomi kreatif memiliki arab yang tidak hanyamenguntungkan secara ekonomi tctapi jugaseeara moral, budaya, alam, dan lingkunganmasyarakat

Ide-ide kreatif yang muneul adalahproduk budaya. Karenanya, strategi kebudayaansangat menentu.kan arab perkembangan ekonomikreatif, demikian disebutkan ekonom UniversitasGadjah Mada, Revrisond Baswir.Pertanyaannya, apakab keunggulan dankekhasan yang dimiliki daerah/wilayah yangperlu dan pantas dikembangkan? Dari sinilahekonorni kreatifitu bisa dimulai. Industri kreatifyang dimunculkan adalah yang selaras denganpotensi sumber daya yang tersedia ill daerahsetempat. Jangan pernah dipaksakan agar satudan lain daerab menghasilkan produk yangseragam. Keunikan atau kekhasan masing­masing daerah mesti dipertahankan. Apakabkekhasan setiap daerah? Daerablab yang bisamenjawabnya. Sekadar contoh, Bali misalnya,bisa mengembangkan endek, lukisan khas Bali,dan ascsori lainnya. Jenis produk daerah satu

2

B. PEMBAHASAN

sebagai operatornya memiliki lebih banyakwaktu untuk memikirkan gagasan-gagasan baru.Jika pemyataan ini saya baJik, maka rnenjadidemikian: semakin rnanusia direpotkan olehaktivitas fisik dan tidak dibantu oleh teknologi,rnaka sebagian besar waktu manusia akan babisterbuang untuk urusan teknis. Dalam arti lain:teknologi menunjang produktifitas. Dengandcmikian, kemudahan mengakses dan membeliteknologi, transfer teknologi adalab faktorpenting dalam pembangunan ekonomi kreatif.

TekoologiTcknologi sudah menjadi keharusan

dan berperan dalam mempercepat,meningkatkan kualitas dan mempermudahkegiatan bisnis dan bersosial. Dewasa inisemakin banyak pekerjaan manusia yangdigantikan oleh teknologi membuat manusia

ToleransiSebelum era ekonomi kreatif ini

teridentifikasi, orang beranggapan bila inginmendapat pekerjaan sebaiknya pindah ke suatudaerah di mana terdapat pengkonsentrasiankawasan-kawasan industri. Mungkin hal itutetap benar. Namun jaman juga mengalamiperubaban. Florida mengatakan bahwa saat inilapangan pekerjaan akan tercipta di tempat­tempat dimana terdapat konsentrasi yang tinggidari para pekerja kreatif, bukan kebalikannya.Mengapa, orang-orang yang memiliki talentatinggi memiliki daya tawar yang tinggi? Karenamereka rnemiliki banyak alternatif terhadappermintaan tinggi. Tom Peters rnernbuat analogiseperti ini: bayangkan anda membangun sebuahstadion olah raga yang sangat canggih di suatukota, tapi tidak ada kelompok sepak bola yanghandal di kota itu. Apakah penonton akan datangke kota tersebut untuk melihat pertandinganyang tidak berrnutu? Tentu tidak. Apahubungannya dengan Tolcransi? lni berkaitandengan iklim keterbukaan. Bila suatu daerahmemiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadapgagasan-gagasan yang gila dan kontroversial,serta mendukung orang-orang yang beraniberbeda, maka iklim penciptaan kreatifitas daninovasi akan semakin kondusif, karena pekerjakreatif dapat bebas mengek:presikan gagasannyaTermasuk dalam toleransi adalah kemudahanuntuk memulai usaha bam dan ketersediaankanal-kanal solusi finansial untukmengembangkan bisnis.

Untuk menghasilkan sesuatu yangberdaya saing, dibutuhkan SDM yang baik,yaitu talenta. Orang-orang yang memiliki talentaakan memiliki penghasilan yang tinggi darigagasan-gagasan kreatifnya. John Howkinsmenyebut mereka sebagai orang-orang yanghidup dari penciptaan gagasan.

Talenta

Page 7: SUSUNAN REDAKSIrepo.isi-dps.ac.id/2086/1/12.EKONOMI KREATIF DALAM SENI...10 MAKNA MOTIF TENUN lKAT DALAM MASYARAKAT PESISm DANMASYARAKATPEDALAMAN (penelitian Dasar Pengembangan Tenun

sepanjang tidak menyimpang dari csensinya.(3) Konsepsi karmaphala adalah konsepsiberlandaskan hukum sebab akibat karenaperbuatan yang baik akan selalu menghasilkanpahala yang baik dan demikian sebaliknya.Konsepsi ini merupakan landasan bagipengendalian diri dan dasar pcnting bagipembinaan moral dalam berbagai segikehidupan. (4) Konsepsi Taksu dan Jengah.Taksu danjengah merupakan dua konsep dalamkebudayaan Bali yang perlu dihayati dandikembangkan, karena sangat relevan untukmenjaga ketahanan budaya dan keajegan Bali.Taksu merupakan kekuatan dalarn yangmemberikan kecerdasan dan keindabana. Taksuterwujud sebagai anugerah Tuhan merupakanhasil dari kerja keras, dedikasi, penyerahan dinpada bidang tcrtcntu sccara mumi dan disiplin.Taksu merupakan pangkaJ aktivitas yangmenghasilkan karya-karya besar. Sebagai contohseniman-seniman besar yang mcmpunyai Taksuseperti: Ida Bagus Made (seniman lukis) danWayan Beratha (seniman seni tari dan tabuh).Jengah, memiliki konotasi sebagai semangatdan apabiJa diarahkan pada hal-hal yang positif,dapat rnenimbulkan karya-karya besar yangbermutu. Taksu dan jengah merupakan duakekuatan dalam yang saling mengisi, sehinggamemungkinkan terjadinya transformasi budayasecara terus menerus melalui proses pelestariao,pernbinaan, dan pengembangan.

Beberapa konsepsi utama ini dapatdijadikan benteng di dalam ketahanan budaya.Supaya lebih bermakna nilai-nilai kcarifao lokalperlu disosial isasikan kepada masyarakatsehingga mampu mengolah kebudayaan asingyang makin intensif mempengaruhi Bali. SeLainitu pemaknaan tidak cuk up denganmengandalkan perkembangan secara ilmiah,harus juga melaLui jalur-jalur formal sepertipendidikan budaya, ceramah, serta diskusi­diskusi budaya. Dan yang paling pentingmeningkatkan kualitas sumber daya manusiakearah manusia yang tetap sadar denganidentitas dan juga responsif serta adaptatifterhadap perubahan lingkungan.

Di Bali, ekonomi kreatif sesungguhnyasudah merupakan bagian dari kehidupanmasyarakat Bali. Contoh, Pemerintah KotaDenpasar telah mengcmas arah dan kebijakan

dengan lainnya bisa sarna, tapi setiap produkhendaknya merniliki nilai keunikan tertentu.Dengan kata lain, ada potensi yang berbasispada local genius dalam budaya setempat yangperlu dihargai, diangkat, dan diwujudnyatakanke dalam program ekonomi kreatif.Di Bali, implementasi pcngembangan ekonornikreatif dan pemberdayaan ekonomi kerakyatandiwujudkan melalui misi pemberdayaanmasyarakat dilandasi dengan kebudayaan Balidan kearifan lokal. Kebudayaan Bali padahakikatnya dilandasi oleh nilai-nilai yangbersumber pada ajaran agama Hindu.Kebudayaan Bali sesungguhnya menjunjungringgi nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasimengenai hubungan manusia dengan Tuhan(parhyangan), hubungan antara manusia dengansesama manusia (pawongan), dan hubunganmanusia dengan lingkungan (palemahan), yangtercermin dalam ajaran Tri Hina Karana (tigapenyebab kesejahteraan). Apabila manusiamampu rncojaga hubungan yang seimbang danhannonis dengan ketiga aspek tersebut makakesejahteraan akan terwujud. Kebudayaan Balijuga memiliki identitas yangjelas, yaitu budayaekspresifyang tennanifestasi secara konfiguratifyang mencakup nilai-nilai dasar yang dominanseperti: nilai religius, nilai estetika, nilaisolidaritas, nilai harmoni, dan nilaikeseimbangan (Geriya, 2000: 129).

Kearifan lokal adalah padanan dariistilah local genius yang berarti "kemampuanlokal atau setempat". Menurut Geriya ( 1990)bahwa kearifan lokal di antaranya adalah konsepTri Hila Karana, desa kala patra, karmaphala,taksu, dan rasa jengah. (I)Konsepsi Tri HilaKarana adalah konsepsi tiga penyebabkesejahteraan dalam kehidupan, yaitu unsurparhyangan (Tuhan),pawongan (dari kata wong= manusia), danpalemahan (wilayah). Konsepini berintikan kesclarasan yang mencakupkeselarasan hubungan manusia dengan Tuhan,manusia dengan manusia, dan manusia denganlingkungan. (2) Konsepsi Desa Kala Patra adalahkonsepsi ruang, waktu, manusia yang berintikanpenyesuaian atau keselarasan serta dapatmenerima perbedaan dalam persatuan sesuaidengam motto Bhinneka Tunggal Ika. Konsepsiini memberikan landasan yang luwes dalamkomunikasi ke dalam maupun keluar,

3

Page 8: SUSUNAN REDAKSIrepo.isi-dps.ac.id/2086/1/12.EKONOMI KREATIF DALAM SENI...10 MAKNA MOTIF TENUN lKAT DALAM MASYARAKAT PESISm DANMASYARAKATPEDALAMAN (penelitian Dasar Pengembangan Tenun

C. PENUTUPTanpa disadari, peradaban indonesia dan warisanbudayanya sangatlah tinggi dan telahberlangsung berabad-abad yang silam. Buktisupremasi peradaban Indonesia bisa dilihat dariwarisan prod uk budaya Indonesia sepertikeeanggihan teknologi pada Candi Borobudur,teknik pcmbuatan kapal, beladiri tradisional,

4

seni tari, karena sebelum program industri kreatifdiperkenalkan, aktivitas usaha bidang seni tarisudah sering dilakukan. Banyak hasil produkseni tari oleb pelaku, baik individu maupunorganisasi pengelola seni pertunjukan, telahdiraneang, ditawarkan, dan dijual kepadapembeli agar dapat dinikmati rnasyarakat luas.Hal ini terjadi karena selarna berabad-abad tariLelah mernainkan peranannya yang pentingdalam kebidupan manusia. Tari dipertunjukkanpada berbagai peristiwa, seperti yang berkaitandengan upaeara (ritual) dan pesta untukmerayakan kejadian-kejadian penting pada suatumasyarakat. Di samping itu pula sudah diakuibahwa seni tari di Indonesia, baik yangdikernbangkan dalam lingkungan istana (sepertidalam kebudayaan Jawa) maupun di tengahkehidupan masyarakat desa (seperti di Bali)rnemang sangat khas dan mutunya tidak dapatdiragukan lagi.

lndustri k:reatif dapat menjadi peluangyang dapat dimanfaatkan oleh individu atauorganisasi organisasi tan untuk rnengembangkanproduk karya tari yang berkualitas,meningkatkan kemampuan manajerial,mengcrnbangkan net working (jejaring kerja),rneningkatkan kemampuan marketing(pemasaran), dan rneraih keuntungan dari hasilpengolahan sumberdaya secara kreatif danberkualitas. Oengan memperkuat strukturindustri kreatifberbasis kreativitas, ketrarnpilandan talenta dalam bidang tradisi dan budaya,maka kekayaan intelektual dan warisan budayabangsa dapat dilestarikan sebagai sumberinspirasi untuk menghasilkan produk produkinovatif baru yang rnemiliki nilai tarnbah danberdaya saing tinggi. Berdasar konsep yangtelah dikernukakan, tampaknya irnplcmentasiindustri keeil kreatif memiliki kontribusi padausaha revitalisasi seni pertunjukan seperti halnyatari Bali.

2. Ekonomi Kreatif Dalam Seni Tari

Dalarn konteks ekonomi kreatif, industrikreatif dipandang sebagai pilar utama bagipengembangan ekonomi kreatif yang dapatmemberikan dampak positif bagi kehidupanberbangsa dan bemegara. Industri kreatif adalahindustri yang sumbernya berada di dalamkreativitas, kctrampilan, dan bakat individu,yang memiliki potensi untuk meneiptakankesejahtcraan dan lapangan pekerjaan secaraberkelanjutan lewat cksploitasi daya kreasi dandaya eipta. Sementara, Simatupang menyatakanbahwa unsur utama industri kreatif adalahkreativitas, keahlian, dan talenta, yang memilikipotensi untuk meningkatkan kesejahteraanmela lui penawaran kreasi intelektual(Simatupang, 2008).

Industri kreatifbukan menjadi persoalanbaru dalam bidang seni pertunjukan khususnya

Yang dimaksud dengan budaya unggul,yaitu budaya yang dimiliki oleh masyarakatBali pad a umumnya dan Kota Oenpasar padakhususnya yang berkembang di mana produktersebut merupakan produk asli, yang seearakelembagaan berkembang secara berkelanjutan,mendapatkan apresiasi yang tinggi darimasyarakat, serta rnemiliki nilai pasar yangluas. Irnplementasi pengembangan ekonomikreatif dan pemberdayaan ekonorni kerakyatandiwujudkan melalui misi pemberdayaanmasyarakat dilandasi dengan kebudayaan Balidan kearifan lokal serta misi mempercepatpertumbuhan dan mernperkuat ketahananekonomi melalui sistem ekonomi kerakyatan.

pembangunannya dengan mencanangkan tahun20 10 yang bertema Denpasar-Kota KreatifBerbasis Budaya Unggulan. Ekonomi kreatifberbasis warisan budaya dapat menjadi tulangpunggung perekonornian Kota Oenpasar yangmampu memberi kontribusi besar padakehidupan rakyat. Ekonomi krcatif menjadikanindustri kreatif dan kota kreati f denganbeberapa pola pengembangan, yaitu ekonomikreatif dengan memadukan ide, seni, danteknologi; Keunggulan produk ekonomi yangberbasiskan seni budaya, dan kcrajinan;Ekonomi warisan dan Ekonomi kepariwisataanyang berbasis budaya dan kcindaban alamo

Page 9: SUSUNAN REDAKSIrepo.isi-dps.ac.id/2086/1/12.EKONOMI KREATIF DALAM SENI...10 MAKNA MOTIF TENUN lKAT DALAM MASYARAKAT PESISm DANMASYARAKATPEDALAMAN (penelitian Dasar Pengembangan Tenun

Studi Kreatif Indonesia, 2008. RencanaPengembangao Ekonomi KreatifIndonesia Tabun 2009-2015.Departemen Perdagangan.

Soedarsono, R.M. 1999. Seni Pertunjukandan Pariwisata Rangkuman Esaitentang Seni Pertunjukan Indonesiadan Pariwisata. Yogyakarta: BP. lSIYogyakarta.

Picard, Michel. 2006. Bali Pariwisata Budayadan Budaya Pariwisata. Jakarta:Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).

Munandar, Utami. 1999. Kreativitas danKeberbakatan Strategi MewujudkanPotensi Kreatif dan Bakat. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

5

Hartoko, Dick. 1984. Manusia dan Seni.Yogyakarta: Yayasan Kanisius.

Geriya, I Wayan. 1989. Pariwisata danDinamika Kcbudayaan Nasional,Global: Bunga Rampai AntropologiPariwisata. Denpasar: Upada Sasrra.

Ardika, I Wayan. 2005. "Strategi BaliMempertahankan Kearifan Lokal diEra Blobal". dalam KompetensiBudaya dalam GlobaUsasi. Denpasar:Fakultas Sastra UNUD dan PustakaLarasan.

Ardhana, T Gusti Gede. 2005. "Kearifan Lokaldan Ketahanan Budaya Bali". dalamKompeteosi Budaya dalamGlobalisasi. Denpasar: Fakultas Sastra,UNUD dan Pu stak a Larasan.

DAFTAR PUSTAKA

tari-tarian, alat musik, senjata tradisional,pengobatan tradisional, san dang, dan masihbanyak lainnya. Jadi, telah jeIas bahwa realitasdan fenomena ekonomi kreatif sebenarnyabukanlah hal yang baru bagi Indonesia yangtelah terbukti memiliki aset kreativitas sejakdulu.

Ironisnya, kadang kita bangsa Indonesialupa dan tidak menyadari kebesaran warisanbudayanya dan ikut tergerus arus tren yangdiciptakan oleh dunia Barat melalui globalisasi.Akhirnya bangsa Indonesia terbuai oleh budayakonsumerisme Barat yang hanya melihatIndonesia sebagai segmen pasar yang besar.Juga, ill sana-sini terjadi penyerobotan budayaIndonesia oleh negara tetangga.

Dibutuhkan upaya yang sistema tis danterencana dalam menyikapi keunikan yangdimiliki Indonesia ini, karena bila tidakterencana, upaya pengembangan warisan budayaIndonesia ini hanya akan menjadi Nostalgiasaja. Jadi, yang harus kita lakukan adalahmengenali apa yang kita miliki (jati diri bangsadan potensi sumber daya alam dan sumber dayamanusia) dan berfikir kreatif untukpengembangannya dalam konteks masa depan.