Survey Timbulan Sampah

2
Survey timbulan sampah Timbulan sampah merupakan salah satu factor yang menentukan keseluruhan hasil perencanaan pelngelolaan persampahan. Langkah yang di lakukan dalam survey timbulan sampah ini adalah sebagai berikut. 1. Buat rancangan survey timbulan dengan membuat perincian sesuai SNI 19-3964-1994 untuk survey timbulan sampah. 2. 2 tetapkan wilayah survey dengan pendekatan purposive proporsional sampling. Purposive untuk memilih wilayah sesuai dengan karakteristik yang di miliki, sehingga seluruh wilayah di rancang terwakili. Proporsional di terapkan untuk menentukan besaran samping setelah secara purposive di tetapkan. Besar sampel didasarkan pada setiap kelompok dengan besar populasinya. 3. Tentukan sampel yang akan di lakukan pengukuran timbulan, baik untuk wilayah permukiman maupun non permukiman. Lokasi pengambilan contoh timbulan sampah di bagi menjadi 2 kelompok utama, yaitu 1) perumahan yang terdiri dari permanen pendapatan tinggi, semi permanen pendapatan sedang, non permanen pendapatan rendah. 2) non perumahan yang terdiri dari (took, kantor, sekolah, pasar, jalan, hotel, restoran, rumah makan, fasilitas umum lainya). Jumlah sampel di tentukan dengan klasifikasi sebagai berkut. No Kategori kota Penduduk (jiwa) Jumlah KK Jumlah Sampel 1 Metropolitan 1.000.000- 2.500.000 1000-1500 200-300

description

tata cara pengukuran timbulan sampah perkotaan

Transcript of Survey Timbulan Sampah

Page 1: Survey Timbulan Sampah

Survey timbulan sampah

Timbulan sampah merupakan salah satu factor yang menentukan keseluruhan hasil

perencanaan pelngelolaan persampahan. Langkah yang di lakukan dalam survey timbulan

sampah ini adalah sebagai berikut.

1. Buat rancangan survey timbulan dengan membuat perincian sesuai SNI 19-3964-1994

untuk survey timbulan sampah.

2. 2 tetapkan wilayah survey dengan pendekatan purposive proporsional sampling.

Purposive untuk memilih wilayah sesuai dengan karakteristik yang di miliki, sehingga

seluruh wilayah di rancang terwakili. Proporsional di terapkan untuk menentukan

besaran samping setelah secara purposive di tetapkan. Besar sampel didasarkan pada

setiap kelompok dengan besar populasinya.

3. Tentukan sampel yang akan di lakukan pengukuran timbulan, baik untuk wilayah

permukiman maupun non permukiman.

Lokasi pengambilan contoh timbulan sampah di bagi menjadi 2 kelompok utama, yaitu

1) perumahan yang terdiri dari permanen pendapatan tinggi, semi permanen

pendapatan sedang, non permanen pendapatan rendah. 2) non perumahan yang terdiri

dari (took, kantor, sekolah, pasar, jalan, hotel, restoran, rumah makan, fasilitas umum

lainya).

Jumlah sampel di tentukan dengan klasifikasi sebagai berkut.

No Kategori kota Penduduk (jiwa) Jumlah KK Jumlah Sampel

1 Metropolitan 1.000.000-

2.500.000

1000-1500 200-300

2 Besar 500.000-1.000.000 700-1000 140-200

3 Sedang dan Kecil - 500.000 - 700 30-70

4. Lakukan pengambilan sampel Selama 8 hari berturut-turut pada lokasi yang sama.

5. Hitung timbulan sampah-sampah perkotaan berdasarkan:

(1) Rata-rata timbulan sampah perumahan;

(2) Perbandingan total sampah perumahan dan non perumahan.

Page 2: Survey Timbulan Sampah

6. Persiapkan peralatan pendukung untuk melakukan pengukuran volume dan jenis

sampah (bias kerja sama dengan laboratorium). Peralatan berupa : alat pengambil

contoh berupa kantong plastic dengan volume 40 liter, alat pengukur volume contoh

berupa kotak berukuran 40 cm x 40cm x 100 cm, yang di lengkapi dengan skala tinggi;

timbangan (0 – 5) kg dan (0 – 100) kg; perlengkapan berupa alat pemindah (seperti

sekop) dan sarung tangan.

7. Bentuk tim yang akan melakukan survey sampah. Tim ini dapat menfaatkan tenaga

kebersihan setempat dengan diberikan pelatihan dan pendampingan.

8. Dilakukan pengumpulan data, dari hasil survey harian selama periode survey

9. Melakukan pengolahan data dan menetapkan besaran timbulan sampah. Pengolahan

data dilakukan dengan tabulasi dan formula, untuk memudahkan bila terjadi perubahan.