Survey Sosial Ekonomi dan Monografy Desa fileKALIMANTAN TENGAH Adri Aliayub WWF Indonesia Proyek...
Transcript of Survey Sosial Ekonomi dan Monografy Desa fileKALIMANTAN TENGAH Adri Aliayub WWF Indonesia Proyek...
LAPORAN SURVEY PENDAHULUAN SOSIAL-EKONOMI DAN MONOGRAFI DESA
DI SEKITAR DAS KATINGAN DAN SEBANGAU KALIMANTAN TENGAH
Adri Aliayub
WWF Indonesia Proyek Konservasi Habitat Orangutan Sebangau
Kalimantan Tengah
Palangka Raya, September 2002
DAFTAR ISI
Daftar Isi
i - ii
I Pendahuluan 1 II Metode dan Waktu Pelaksanaan 1 III Kondisi Umum Desa-Desa 2 A SOSIAL - EKONOMI I Kabupaten Katingan 2
a Kecamatan Tasik Payawan 2 a.1 Aspek Sosial Budaya 2 a.2 Aspek Ekonomi 3 a.3 Aspek Kelembagaan 3
b Kecamatan Kamipang 4 b.1 Aspek Sosial Budaya 4 b.2 Aspek Ekonomi 5 b.3 Aspek Kelembagaan 5
c Kecamatan Mendawai 5
c.1 Aspek Sosial Budaya 6 c.2 Aspek Ekonomi 6 c.3 Aspek Kelembagaan 7
d Kecamatan Katingan Kuala 7 d.1 Desa Tradisional 7
d.1.1. Aspek Sosial Budaya 7 d.1.2. Aspek Ekonomi 8 d.2 Desa Transmigrasi 8 d.2.1 Aspek Sosial Budaya 8 d.2.2.Aspek Ekonomi 9 d.3 Aspek Kelembagaan 9 II Kabupaten Pulang Pisau 9
a Kecamatan Kahayan Kuala 9 a.1 Desa Transmigrasi 10 a.1.1 Aspek Sosial Budaya 10 a.1.2 Aspek Ekonomi 10 a.2 Desa Tradisional 11 a.2.1. Aspek Sosial Budaya 11 a.2.2. Aspek Ekonomi 11 a.3 Aspek Kelembagaan 11 III Kota Palangka Raya 12
a Kecamatan Pahandut 12 a.1 Aspek Sosial Budaya 12 a.2 Aspek Ekonomi 12 a.3 Aspek Kelembagaan 13
I. PENDAHULUAN
Secara administratif Kecamatan dan desa-desa yang ada disekitar kawasan yang di usulkan untuk dijadikan kawasan perlindungan Sebangau meliputi Kabupaten Katingan dengan 4 Kecamatan, Kabupaten Pulang Pisau 1 Kecamatan, dan Kota Palangka Raya 1 Kecamatan. Jumlah desa keseluruhan 39 desa. Dari jumlah desa yang tercatat dapat dikatakan memiliki kesamaan aktivitas dalam kehidupan sosial kemasyarakatannya. Baik dari aspek sosial budaya, aspek ekonomi, maupun aspek kelembagaan. Desa yang ada disekitar kawasan sebangau dapat dikategorikan dalam 3 type desa. Pertama desa tradisional, yakni desa yang memang ada sejak lama yang dibangun oleh penduduk lokal maupun pendatang dalam kawasan tersebut. Kedua desa Transmigrasi, desa yang dibangun pemerintah untuk proyek pengembangan kependudukan lewat program transmigrasi. Ketiga desa spontan, adalah desa yang dibangun akibat migrasi penduduk dari desa atau daerah lainnya untuk mendekati sumber-sumber ekonomi, seperti desa yang bemula tempat tinggal penebang kayu atau nelayan kemudian berkembang menjadi kawasan permukiman.
Tulisan ini memaparkan deskrisi singkat mengenai aspek sosial budaya, ekonomi, aspek kelembagaan desa yang dirangkum dalam tingkat kecamatan dan data monografy desa yang ada dalam kawasan sebangau. Selama melakukan kegiatan survey sosial ekonomi dan pengumpulan data monografy desa dan kecamatan, kegiatan community organizing officer juga menekankan pada penyampaian visi dan misi WWF di Kalimantan Tengah serta melakukan sosialisasi Proyek Konservasi Habitat Orangutan Sebangau.
Pelaksanaan kegiatan survey sosial ekonomi dan pengumpulan data monografy desa dilakukan dalam bentuk diskusi, wawancara dengan pemuka masyarakat, perangkat desa, dan pertemuan dengan masyarakat yang sedang melakukan aktifitas ekonomi seperti memotong rotan, keladang dan menangkap ikan. Dengan demikian hasil data yang didapat melalui deskripsi ini dapat menjadi bahan masukan berbagai pihak untuk mendapatkan data tambahan dalam upaya menciptakan alternatif solusi dalam pengembangan kegiatan masyarakat kawasan tersebut.
II. METODE DAN WAKTU PELAKSANAAN
Pada kegiatan survey dan sosialisasi ke desa-desa yang dalam kawasan sebangau dan sekitarnya tersebut, metode yang digunakan tertuju pada suatu upaya mengkombinasikan antara metode pemahaman pedesaan dalam waktu singkat atau rapid rural appraisal (RRA), metode wawancara dan peninjauan lapangan. Dalam pengertian pengkombinasian metode-metode itu sebagai suatu cara untuk memahami objek yang menjadi sasaran survey/penelitian secara terbatas dan sekaligus sebagai upaya penekanan pada pengumpulan informasi dari masyarakat setempat.
Wawancara hanya dilakukan terhadap tokoh-tokoh kunci disetiap desa yang dikunjungi seperti: kepala dan perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, perempuan desa, dan tokoh masyarakat yang berhubungan langsung dengan kegiatan yang dilaksanakan. Dengan asumsi bahwa tokoh-tokoh
tersebut dianggap lebih memahami situasi dan kondisi wilayah desa atau kecamatan tersebut dengan baik.
Waktu pelaksanaan survey yang sekaligus dengan kegiatan sosialisai proyek konservasi habitat orangutan di pedesaan/kecamatan DAS Katingan dan DAS Sebangau diselenggarakan ada bulan Juli sampai dengan September 2002.
III. SITUASI DAN KONDISI UMUM DESA-DESA
Laporan yang diuraikan merupakan keadaan terkini aktivitas masyarakat pedesaan kawasan sebangau yang ditulis per-kecamatan dan data monografy tiap desa, dalam menjawab segala peluang, tantangan dan hambatan guna memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mendesak. Kebutuhan hidup yang dimaksud berupa kegiatan untuk mencari atau mendapatkan lokasi mata pencahrian (hutan, danau, sungai), dan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia dan pelestarian alam serta budaya.
Dalam laporan ini dipaparkan aspek sosial budaya, ekonomi, dan kelembagaan yang didasarkan pada penggalian informasi dari kepala desa dan perangkat desa, warga masyarakat, dan tokoh masyarakat. Sehingga tidak menimbulkan interprestasi atau kesan bahwa pemaparan ini kurang mewakili realitas yang ada.
A. SOSIAL - EKONOMI
I. KABUPATEN KATINGAN
Kabupaten Katingan merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari kabupaten Kotawaringin Timur, dengan ibukotanya Kasongan. Letak geografis kabupaten Katingan memanjang dari utara ke selatan mengikuti aliran sungai katingan yang bermuara di laut Jawa. Areal sebangau yang menjadi usulan untuk dijadikan kawasan perlindungan terletak dibagian selatan kabupaten Katingan, dan merupakan areal yang paling luas secara administratif jika dibandingkan dengan kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya yang wilayahnya masuk dalam kawasan sebangau. Kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten Katingan yang wilayahnya masuk dalam kawasan sebangau sebanyak 4 kecamatan yang terdiri dari: Kecamatan Tasik Payawan, Kamipang, Mendawai dan kecamatan Katingan Kuala. Dengan jumlah desa keselurauhan dari empat kecamatan sebanyak 34 desa dengan jumlah penduduk kurang lebih 41.516 jiwa.
a. Kecamatan Tasik Payawan
Luas wilayah kecamatan Tasik Payawan 804 Km2 dengan ibu kota Petak Bahandang. Kecamatan Tasik Payawan terdiri dari 8 desa, yang meliputi: Desa Luwuk Kanan, Luwuk Kiri, Tewang Tampang, Tumbang Panggo, Handiwung, Petak Bahandang, Hiyang Bana, dan Talingke. Kecamatan Tasilk Payawan merupakan kecamatan yang paling ujung bagian utara kabupaten Katingan dari areal usulan kawasan perlindungan sebangau.
a.1. Aspek Sosial Budaya
Jumlah penduduk kecamatan Tasik Payawan berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 berjumlah 5.979 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga 1.524. etnik mayoritas yang tinggal dikecamatan ini adalah etnik Dayak, selain itu ada masyarakat dari etnik Banjar meski jumlah relatif sedikit. Mayoritas masyarakat Tasik Payawan pemeluk agama Islam dan sebagian beragama Kaharingan dan Kristen.
Budaya yang berkembang dalam masyarakat kecamatan Tasik Payawan dipengaruhi kebudayaan Islam, selain itu budaya asli Kaharingan masih dapat kita temui seperti upacara “Tiwah”, dan peralatan yang digunakan untuk menangkap ikan masih menggunakan alat tradisional seperti rengge, rawai, lunta, buwu, pangilar, dan alat tradisional lainnya. Komunitas masyarakat Kaharingan terbanyak ada di desa Tumbang Panggo.
Infrastruktur, diseluruh desa yang ada dalam kecamatan Tasik Payawan sangat kurang, tidak ada satu desapun yang memiliki jalan beraspal, klinik kesehatan (Puskesmas) hanya satu buah, Kantor Polisi, hanya terdapat di ibukota kecamatan Petak Bahandang selanjutnya di setiap desa hanya terdapat Pos Pelayanan Kesehatan (posyandu). Sarana penerangan menggunakan pasilitas listrik dari PLN yang hanya dapat digunakan pada malam hari. Sarana ibadah yang ada seperti mesjid, Gereja, dan Balai Kaharingan. Untuk mencapai desa-desa ini hanya dapat ditempuh melalui jalan sungai menggunakan alat transportasi kelotok atau speed boat melalui Kasongan ibu kota Kabupaten.
Type permukiman, seluruh desa yang ada dikecamatan Tasik Payawan merupakan desa tradisional dibangun oleh masyarakat Dayak sejak lama, dengan bentuk desa seluruhnya memanjang di pinggir sungai. Type rumah penduduk semi permanen yang terbuat dari kayu dengan atap sirap atau seng.
a.2. Aspek Sosial Ekonomi
Mata pencahrian masyarakat kecamatan Tasik Payawan tidak jauh berbeda dengan mata pencahrian masyarakat lainnya di Kecamatan yang ada di wilayah aliran sungai Katingan. Sebagian besar mata pencahrian masyarakat masih bergantung pada sumber daya alam, seperti nelayan, usaha keramba ikan, pengumpul rotan (netes), kayu, bekerja pada sektor jasa, dan sektor informal lainnya. Sedangkan pertanian yang berbentuk sawah atau ladang terdapat di desa Luwuk Kiri, Luwuk Kanan dan desa Tewang Tampang, sedangkan usaha keramba ikan paling banyak kita jumpai di desa Tumbang Panggo. Hasil dari usaha masyarakat seperti rotan dipasarkan kepulau Jawa melalui pedagang pengumpul yang ada di Sampit, sedangkan hasil ikan dipasarkan ke Palangka Raya, Sampit dan kota lainnya.
Sebagian besar mata pencahrian masyarakat tidak menetap, mata pencahrian selalu berubah sesuai dengan kondisi alam. Apabila musim hujan atau banjir sebagian masyarakat bermata pencahrian sebagai penebang kayu, buruh pada sawwmil atau sebagai penarik rakit kayu pada daerah yang masih ada perusahaan pengolahan kayu seperti Kecamatan Mendawai. Apabila musim kemarau mata pencarian masyarakat berpindah sebagai nelayan atau pencari rotan (netes).
Mata pencarian masyarakat Kecamatan Tasik Payawan 25-30 tahun yang lalu adalah sebagai nelayan, pengumpul rotan (netes), penoreh getah karet (mamantat), pencari getah jelutung /pantung, pengumpul dan kulit gemor. Pada sekitar tahun 70-80an setelah dimulainya ekploitasi kayu oleh perusahaan HPH. Banyak masyarakat yang bekerja pada sektor kayu.
Pada mulanya tenaga kerja atau buruh yang bekerja pada perusahaan pengolahan kayu adalah masyarakat pendatang seperti dari Banjar, Jawa dan tenaga kerja yang didatangkan dari Kalimantan Barat, karena pemilik perusahaan banyak pengusaha dari Kalimantan Barat, Palembang dan Banjar dari Kalimantan Selatan. Sedangkan potensi alam yang masih banyak dan dapat dikembang untuk membangun perekonomian masyarakat di desa-desa dalam kecamatan Tasik payawan adalah ikan dan rotan.
a.3. Aspek Kelembagaan
Organisasi formal Pemerintahan ditingkat kecamatan Tasik payawan dipimpin oleh seorang camat yang berkedudukan Petak bahandang. Desa di pimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu oleh satu orang sekretaris desa, kepala urusan pemerintahan, kepala urusan pembangunan, dan kepala urusan kemasyarakatan. Organisasi masyarakat yang ada seperti Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), Badan Perwakilan Desa (BPD). Organisasi ini dibentuk sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa. Sedangkan organisasi atau struktur adat tidak terdapat disemua desa dalam kecamatan Tasik payawan, akan tetapi tokoh agama dan tokoh sosial masyarakat (informal leader) masih cukup berperan dalam kegiatan masyarakat seperti dalam kegiatan perayaan hari besar keagamaan dan musyawarah desa.
b. Kecamatan Kamipang
Luas wilayah Kecamatan Kamipang 2793 Km2 dengan ibu kota kecamatan Baun Bango. Kecamatan Kamipang terdiri dari 9 desa, yang meliputi: Desa Gelinggang, Tampelas, Telaga, Perupuk, Keruing, Jahanjang, Tumbang Runen, Baun Bango, dan Desa Asem Kumbang. Dalam wilayah kecamatan Kamipang terdapat danau yang cukup besar yakni danau kamipang yang terletak di belakang desa asem kumbang, danau ini merupakan lumbung ikan bagi masyarakat desa asem kumbang dan sekitarnya. Menurut masyarakat desa selain memiliki kekayaan ikan yang banyak danau kamipang juga dihuni oleh binatang melata seperti buaya, selain danau Kamipang masih banyak lagi danau-danau lainnya di kecamatan ini seperti danau Jalapangen dan danau Kelaru. b.1 Aspek Sosial Budaya
Penduduk Kecamatan Kamipang berjumlah 6.476 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki 3.341 jiwa dan penduduk perempuan 3.135 jiwa. etnik yang tinggal didaerah ini mayoritas etnik Dayak sebagian kecil etnik Banjar, Jawa, Melayu dan etnik lainnya. Masyarakat pendatang yang menetap kecamatan ini adalah masyarakat yang telah melakukan atau terikat tali perkawinan dengan masyarakat lokal. Bahasa yang digunakan bahasa Dayak Ngaju atau bahasa Katingan.
Mayoritas penduduk Kecamatan Kamipang beragama Islam, selain itu ada yang beragama Kristen dan Kaharingan. Pada mulanya penduduk asli Kecamatan Kamipang beragama Kaharingan, penyebaran agama Islam dibawa oleh pendatang dari Banjar (Kalimantan Selatan) dan Kapuas baik sebagai pedagang maupun nelayan yang menyelusuri sungai Katingan. Selama melakukan aktivitasnya terjadi interaksi antar penduduk asli dengan penduduk pendatang seperti, terjadinya perkawinan. Selain atas ikatan perkawinan sebagian masyarakat berpindah agama karena pengaruh lingkungan mereka. Budaya yang berkembang dalam masyarakat kecamatan Kamipang banyak dipengaruhi kebudayaan Islam, selain itu budaya asli dari masyarakat Kaharingan juga masih dapat kita temui seperti upacara “Tiwah”, dan peralatan yang digunakan untuk menangkap ikan masih menggunakan alat tradisional seperti rengge, rawai, lunta, buwu, pangilar, dan alat tradisional lainnya.
Desa-desa dalam kecamatan Kamipang merupakan desa tradisional berada di pinggir sungai dengan type permukiman memanjang mengikuti aliran sungan Katingan, untuk menuju desa-desa dari ibu kota Kabupaten (Kasongan) ini hanya dapat ditempuh melalui sungai menggunakan speed boat atau kelotok.
Inspratruktur yang ada sangat terbatas, tidak ada satu desa yang mempunyai jalan aspal, sarana kesehatan hanya satu buah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang terdapat di ibu kota kecamatan Baun Bango. Sarana penerangan menggunakan listrik negara (PLN) dan sebagian desa yang lain menggunakan mesin listrik secara pribadi. Type bangunan rumah peduduk seluruhnya semi permanen yang terbuat dari kayu dengan atap seng atau atap sirap. Sarana sosial yang ada di setiap desa hanya sarana ibadah seperti mesjid, balai Kaharingan sedangkan sarana sosial lainyan seperti kantor desa tidak semua desa memilikinya. Kantor Pos Polisi, Koramil, Kantor Kecamatan terdapat di Baun Bango ibukota kecamatan Kamipang.
b.2 Aspek Sosial Ekonomi
Dalam bidang ekonomi kegiatan masyarakat kecamatan kamipang lebih banyak bermata pencahrian sebagai nelayan, pencari rotan, dan kayu. Mata pencahrian masyarakat kamipang relatif tidak tetap yakni tergantung dengan musim. Apabila musim hujan atau banjir sebagian masyarakat bekerja sebagai penebang dan menjual kayu, buruh pada sawwmil atau sebagai penarik rakit kayu pada daerah yang masih banyak memproduksi kayu seperti kecamatan mendawai. Pada musim kemarau mata pencahrian masyarakat berpindah sebagian besar mencari ikan dengan cara-cara tradisional seperti menggunakan jaring atau rengge, rawai, lunta, buwu, pangilar, dan ada juga yang menggunakan setrum listrik, kegiatan sebagai nelayan lebih banyak di lakukan oleh kaum laki-laki sedangkan kaum perempuan lebih banyak mencari rotan dihutan.
Banyaknya masyarakat yang tertarik bekerja atau bermata pencarian sebagai penebang atau penjual kayu atau sebagai buruh pada sawmil, hal ini disebabkan antara lain: 1) karena sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia baik didesa
maupun dikota 2) harga kayu yang cukup tinggi apabila dibandingka dengan harga rotan atau ikan. 3) untuk mendapatkan penghasilan yang relatif stabil. Mata pencahrian masyarakat 25-30 tahun yang lalu adalah sebagai nelayan, pencari rotan (netes), penoreh karet (mamantat), pencari getah jelutung atau getah pantung dan pengumpul kulit gemor. Pada sekitar tahun 70-80an setelah dimulainya ekploitasi hasil hutan (kayu) oleh perusahaan HPH mata pencahrian masyarakat berpindah dari pencari, ikan, rotan, karet dan hasil hutan lainnya ke sektor kayu.
b.3. Aspek Kelembagaan
Organisasi formal ditingkat Kecamatan Kamipang dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan di ibukota Kecamatan, desa di pimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu oleh masing-masing satu orang sekretaris, kepala urusan pemerintahan, kepala urusan pembangunan, dan satu orang kepala urusan kemasyarakatan. Organisasi masyarakat yang ada seperti lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD), badan perwakilan desa (BPD). Organisasi ini masih terkait dengan pemerintahan desa karena dibentuk oleh pemerintah sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa. Organisasi adat atau lembaga adat tidak ada dalam struktur sosial masyarakat Kecamatn Kamipang, Menurut penjelasan beberapa orang masyarakat, lembaga adat di kecamatn Kamipang bergabung dengan lembaga adat yang ada di Katingan yang berkedudukan di Kasongan.
c. Kecamatan Mendawai
Kecamatan Mendawai merupakan kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Katingan Kuala dengan luas wilayah 1.826 Km2, kecamatan ini memiliki 7 desa yang terdiri dari: 5 desa Tradisional (Mendawai, Perigi, Kampung Melayu, Tewang Kampung, Teluk Sembuluh) 1. Desa Transmigrasi Mekar Tani dan 1. Desa spontans Tumbang Bulan. Ibu kota Kecamatan berkedudukan di desa Mendawai. Di kecamatan Mendawai paling banyak terdapat sawmill atau perusahan penebangan kayu, sampai saat ini diperkirakan lebih kurang 75 perusahaan kayu di kawasan ini baik yang berskala besar maupun skala kecil (bansaw)
c.1. Aspek Sosial Budaya
Penduduk Kecamatan Mendawai berjumlah 5.065 jiwa. Etnik yang tinggal didaerah ini mayoritas etnik Dayak, Banjar, Jawa, dan etnik lainnya. Sebagian besar penduduk Kecamatan Mendawai merupakan masyarakat pendatang, mereka menetap dikawasan ini karena mendekati sumber-sumber kegiatan ekonomi mereka. Sumber-sumber ekonomi tersebut antara lain, kayu dan ikan bagi pendatang yang berprofesi sebagai nelayan.
Penduduk Kecamatan Mendawai mayoritas beragama Islam sedikit Kristen dan Kaharingan, di daerah ini bahasa yang digunakan dalam komunikasi antar
penduduk bahasa Dayak dan bahasa Banjar. Akan tetapi di Desa Mendawai sendiri ada bahasa asli masyarakat Mendawai yang mereka sebut bahasa Dayak Mendawai. Bahasa Mendawai sendiri masih di gunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari terutama bagi masyarakat generasi tua, sedangkan untuk generasi muda sudah jarang menggunakan bahasa Dayak Mendawai ini, mereka lebih banyak menggunakan bahasa Dayak Ngaju atau bahasa Banjar. Budaya dan tradisi-tradisi yang berkembang di masyarakat adalah budaya dan tradisi Dayak dan Banjar yang dipengaruhi oleh budaya dan tradisi Islam.
Desa-desa dalam kecamatan Mendawai merupakan desa tradisional berada di pinggir sungai dengan type permukiman memanjang mengikuti aliran sungan
Katingan, kecuali desa Mekar Tani desa Transmigrasi ini terletak 2 Km dari pinggir sungai dan desa Tumbang Bulan merupakan desa Spontans yang terbentuk karena ramainya bermukim masyarakat pendatang dari desa lain yang bekerja di sektor kayu. Sarana transportasi yang digunakan didaerah hanya transportasi air/sungai. Bangunan rumah penduduk semi permanen terbuat dari kayu dengan atap sirap atau atap seng.
Inspratruktur yang ada sangat terbatas, jalan-jalan yang ada didesa sebagian besar berupa jalan titian yang terbuat dari kayu (gertak), kecuali desa transmigrasi yang memiliki jalan tanah dengan penegrasan. Sarana kesehatan hanya satu buah Pusat Kesehatan Masyarakat yang terdapat di ibu kota Kecamatan Mendawai, sedangkkan didesa lainnya hanya ada Posyandu. Sarana penerangan menggunakan listrik negara (PLN). Sarana sosial lainnya seperti sarana ibadah terdpat mesjid di setiap desa, kantor desa tidak semua desa memilikinya. Kantor Pos Polisi, Koramil, Kantor Kecamatan terdapat di desa Mendawai sebagai ibukota Kecamatan Mendawai.
c.2. Aspek Sosial Ekonomi
Mata pencahrian masyarakat Mendawai sebagian bekerja pada sektor kayu, baik sebagai penebang dan penjual kayu, karyawan sawmill, ataupun pemiliki sawmil dalam skala kecil. Menurut beberapa kepalan desa hampir 90 % penduduknya bekerja pada sektor perkayuan ini. Sedangkan nelayan hanya sebagian kecil masyarakat saja yang menggantungkan kehidupan ekonominya disektor ini, baik sebagai nelayan sungai maupun nelayan yang daerah tangkapannya di laut. Sedangkan masyarakat transmigrasi lebih banyak bekerja pada sektor pertanian dan kayu.
Kayu merupakan hasil hutan yang menjadi andalan ekonomi masyarakat Mendawai, karena sumberdaya ini masih banyak didapt dalam kawasan Sebangau maupun kayu yang datang dari Katingan bagian hulu. Menurut data dari Dinas Kehutanan Kantor Cabang Katingan Kuala dalam kawasan ini terdapat sekitar 100 sawmill bersekala kecil maupun besar yang masih aktif. Hasil dari kayu ini dipasarkan ke Banjarmasin dan pulau Jawa. Sedangkan hasil usaha nelayan dipasarkan pada masyarakat lokal atau dibawa ke Banjarmasin melalui pedagang pengumpul atau tengkulak, demikan pula dengan hasil pertanian masyarakat transmigrasi baik yang berupa padi/beras maupun tanaman hotikultura lainnya.
c.3. Aspek Kelembagaan
Organisasi pemerintahan tingkat Kecamatan Mendawai dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan di ibukota Kecamatan, desa di pimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu oleh masing-masing satu orang sekretaris, kepala urusan pemerintahan, kepala urusan pembangunan, dan satu orang kepala urusan kemasyarakatan. Organisasi masyarakat yang ada seperti lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD), badan perwakilan desa (BPD). Organisasi ini masih terkait dengan pemerintahan desa karena dibentuk oleh pemerintah sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa. Organisasi adat atau lembaga adat tidak ada dalam struktur sosial masyarakat Kecamatn Mendawai.
d. Kecamatan Katingan Kuala
Kecamatan Katingan Kuala merupakan kecamatan yang paling maju kalau dibandingkan dengan tiga kecamatan lainnya di aliran sungai katingan bagian hilir yang wilayahnya masuk dalam kawasan sebangau. Kecamatan Katingan Kuala merupakan pusat perdagangan untuk wilayah Katingan bagian hilir dan sekitarnya, karena letak kecamatan yang strategis yaitu dimuara sungai katingan berbatasan langsung dengan laut Jawa. Dengan demikian arus transportasi orang dan barang dari kota Banjarmasin dan daerah lainya sangat terbuka. Untuk mencapai kota Banjarmasin-Kalimantan selatan hanya memerlukan waktu 3-4 jam, untuk jarak tempuh ke kota Sampit 2-3 jam, dan jarak tempuh ke kota Palangka Raya memerlukan waktu 4-5 jam dengan menggunakan alat trasportasi speed boat. Sarana transportasi yang menghubungkan ibukota kecamatan dengan desa-desa lainya menggunakan alat transportasi speed boat atau kelotok. Kecamatan ini memiliki 10 desa dengan type desa tradisonal sebanyak 4 desa dan desa transmigrasi sebanyak 6 desa.
d.1. Desa Tradisional
Desa Tradisional yang ada dalam kecamatan katingan kuala terdisri dari desa Pegatan Hilir, Pegatan Hulu, Kampung Keramat, dan Desa Kampung Tengah. Desa Tradisional adalah desa yang dibentuk oleh masyarakat asli (lokal) dan pendatang telah ada sejak lama, semakin berkembang mengikuti lajunya arus pertumbuhan penduduk dan menerima secara terbuka bagi masyarakat pendatang yang migrasi ke kawasan ini, sedangkan Desa Transmigrasi adalah desa yang dibentuk oleh pemerintah untuk mempasilitasi masyarakat yang mengikuti program transmigrasi.
d.1.1. Aspek Sosial Budaya
Penduduk Kecamatan Katingan Kuala berjumlah 23.996 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki 12.609 jiwa dan perempuan 11.387 jiwa. Etnik yang mendiami desa-desa ini mayoritas dari etnis Banjar dan Dayak, Jawa dan lainnya. Mayoritas penduduk beragama Islam, dan ada juga Kristen dan Kaharingan.
Pada awalnya desa-desa yang ada merupakan desa nelayan yang dibangun oleh masyarakat dari etnis dayak yang telah lama menetap dalam kawasan ini dan
eknik Banjar yang datang dari Kalimantan Selatan yang kemudian menetap dan membaur dengan masyarakat lokal. Struktur desa-desa memanjang mengikuti kontur sungai menghadap ke sungai Katingan dan kelaut Jawa, dengan type bangunan rumah penduduk terdiri dari bagunan permanen beton, semi permanen yang terbuat dari kayu (rumah panggung). Kebudayaan dan tradisi yang berkembang dalam masyarakat di pengaruhi oleh budaya Banjar yang kental dengan tradisi-tradisi Islam. Inprastruktur desa di Pegatan Hulu dan Hilir cukup tersedia seperti; jalan-jalan desa yang hampir seluruhnya beraspal, sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah dan sarana sosial lainnya cukup memadai, sedangkan untuk desa selain Pegatan Hulu dan Hilir inprastruktur desa sangat kurang.
d.1.2. Aspek Sosial Ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat desa-desa tradisional dalam kawasan katingan kuala bermata pencahrian sebagai nelayan, pedagang, pengusaha sektor jasa, pengusaha dan buruh sawmil, pertanian, dan sektor informal lainnya. Desa pegatan hilir dan Pegatan Hulu merupakan pusat kegiatan perdagangan terbesar yang menyuplai kebutuhan banyak desa di aliran sungai Katingan bagian hilir. Untuk nelayan, pemasaran hasil tangkapan sebagian untuk kebutuhan masyarakat lokal namun sebagian besar di jual keluar desa, seperti Banjarmasin, Palangkaraya, Sampit, dan di kirim pulau Jawa untuk kebutuhan ekspor yang sebelumnya dikemas oleh perusahaan pengemasan ikan dan udang untuk dipasarkan ke singapura dan negara lainnya. Sektor pertanian, hasil pertanian masyarakat sebagian besar hanya untuk konsumsi rumah tangga sebagian kecil saja yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.
d.2. Desa Transmigrasi
Desa transmigrasi terdiri dari desa Kampung Baru, Setia Mulia, Bangun Jaya, Jaya Makmur, Subur Indah, Dan Desa Singam Raya. Desa transmigrasi terletak antara 2-5 Km dari pinggir sungai Katingan. Kontur desa mengelompok memanjang mengikuti aliran drainase kekunder. Bangunan rumah penduduk sebagian besar semi permanen yang terbuat daru kayu hanya sedikit bangunan semi permanen dari beton. d.2.1. Aspek Sosial Budaya
Penduduk transmigrasi yang tinggal dalam daerah ini berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Yang mayoritas beragama islam dan sebagian beragama kristen, penempatan transmigrasi di daerah ini dimulai tahun 1984/1985. untuk mencapai desa transmigrasi hanya dapat ditempuh melalui jalur sungai denganm menggunakan speed boat atau kelotok.
Kebudayan dan tradisi yang berkembang dalam masyarakat adalah tradisi-tradisi Jawa, seperti kesenian reog, kuda lumping dan perayaan syukuran selesai panen masih dapat di temukan dalam kehidupan sosial masyarakat transmigrasi. Insprastruktur yang ada seperti jalan sebagian besar masih berupa jalan tanah hanya sebagian kecil jalan yang baru dibangun berupa jalan aspal. Sarana penerangan rumah tangga menggunkan lampu minyak, sedangkan listrik negara
baru dalam tahap perencanaan untuk dikembangkan. Sarana kesehatan, ibadah dan sarana pendidikan cukup memadai meski telah banyak mengalami kerusakan.
d.2.2. Aspek Sosial Ekonomi
Dalam bidang ekonomi kegiatan masyarakat desa transmigrasi sebagian besar bermata pencahrian disektor pertanian dan sebagian bekerja sebagai penebang kayu dan buruh di sawmil yang ada disekitar kecamatan Katingan Kuala dan Mendawai. Disektor pertanian desa-desa transmigrasi merupakan lumbung padi untuk kecamatan Katingan Kuala. Hasil pertanian yang berupa padi maupun tanaman hortikultura lainnya dipasarkan untuk masyarakat Katingan Kuala dan sekitarnya, sebagian besar dijual keluar daerah seperti ke
Banjarmasin, Sampit melalui pedagang pengumpul atau tengkulak. Sektor pertanian memang menjadi andalan masyarakat transmigrasi hal ini didukung kondisi lahan yang cukup baik untuk pertanian sawah dan tanaman hortikultura ditambah kemampuan sumber daya manusia yang terampilan dalam pengolahan pertanian. Masalah mendasar yang menjadi kendala pengembangan ekonomi masyarakat adalah terbatasnya sarana transportasi yang menyebabkan biaya tinggi. Hal ini membuat ketergantungan masyarakat terhadap pedagang pengumpul atau tengkulak menjadi tinggi pula.
d.3. Aspek Kelembagaan
Pemerintahan ditingkat Kecamatan Katingan Kuala dipimpin oleh seorang camat yang berkedudukan di ibukota kecamatan yang terletak di desa pegatan hulu. Kecamatan katingan kuala yang memiliki 10 desa, yang tiap desanya di pimpin oleh seorang Kepala Desa dibantu oleh masing-masing satu orang Sekretaris Desa, Kepala Urusan Pemerintahan, Kepala Urusan Pembangunan, dan Kepala Urusan Kemasyarakatan. Organisasi masyarakat yang ada seperti Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), Badan Perwakilan Desa (BPD). Organisasi ini masih terkait dengan pemerintahan desa karena dibentuk oleh pemerintah sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1979 tentang pemerintahan desa. Dikecamatan ini tidak ada struktur kelembagaan adat akan tetapi tokoh masyarakat dan agama mesih menjadi panutan, terutama dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.
II. KABUPATEN PULANG PISAU
Kabupaten Pulang Pisau dengan ibukota Pulang Pisau merupakan Kabupaten yang baru berdiri hasil pemekaran dari Kabupaten Kapuas, sebelum dimekarkan menjadi kabupaten, Pulang pisau merupakan wilayah pembantu bupati kabupaten Kapuas wilayah Pulang Pisau. Dalam kerangka pengusulan kawasan perlindungan Sebangau wilayah kabupaten pulang pisau yang masuk dalam kawasan sebangau hanya kecamatan Kahayan Kuala.
a. Kecamatan Kahayan Kuala
Kecamatan Kahayan Kuala merupakan salah satu kecamatan yang ada dalam Kabupaten Pulang Pisau yang sebagian wilayahnya masuk dalam kawasan Sebangau. Jumlah desa di kecamatan kahayan kuala uang masuk atau dekat dengan areal usulan kawasan perlindungan sebangau sebanyak 4 desa, yang terdiri dari 3 desa transmigrasi dan 1 desa tradisional. Desa tradisional Bantanan terletak di pinggir sungai sebangau dan desa transmigrasi terletak antara 2-3 Km dari pinggir sungai sebangau dengan hamparan dalam areal sebangau.
a.1. Desa Transmigrasi
Desa Transmigrasi Paduran I, Paduran II dan Paduran III, dan Desa Bantanan merupakan desa yang terdekat dengan area Usulan Kawasan Perlindungan Sebangau Dalam Konteks Pembangunan Berkelanjutan. Desa-desa ini masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau.
a.1.1. Aspek Sosial Budaya
Desa transmigrasi terletak antara 2-5 Km dari pinggir sungai Sebangau. Kontur desa mengelompok dan tanah pertanian dipisahkan dengan aliran drainase primer dan kekunder. Bangunan rumah penduduk sebagian besar berupa bangunan panggung terbuat dari kayu. Penduduk transmigrasi yang tinggal dilokasi ini berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Transmigrasi Lokal Mayoritas penduduk transmigrasi beragama Islam dan sebagian beragama Kristen. penempatan transmigrasi di daerah ini dimulai tahun 1982/1983. desa-desa ini dapat dicapai hanya menggunakan jalur transportasi sungai.
Insprastruktur yang ada dalam desa transmigrasi seperti jalan desa berupa jalan tanah, sarana penerangan rumah tangga menggunakan listrik negara (PLN) yang dapat digunakan atau menyala mulai jam 18.00 sampai dengan jam 6 pagi. Sarana kesehatan, ibadah dan sarana pendidikan pada mulanya tersedia dengan baik dibangun bagian dari proyek transmigrasi, pada saat sekarang di beberapa bangunan telah mengalami kerusakan, saluran air primer dan skunder untuk pengairan sawah masyarakat mengalami pendangkalan sehingga tidak dapat berpungsi dengan baik, untuk mengatasi masalah tersebut petani menggunakan sistem tadah hujan dalam pengairan sawah atau ladangnya.
Budaya dan tradisi-tradisi yang berkembang dalam masyarakat Paduran adalah budaya Jawa, budaya Sunda, budaya Lombok. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan masyarakat seperti kebiasaan dalam bercocok tanam (bertani) yang terbiasa dengan pola bercocok tanam dengan menggunakan aliran sungai (saluran sekunder dan saluran primer) dalam mengairi sawah atau ladang mereka. Sedangkan pola bercocok tanam masyarakat lokal menggunakan sistem tadah hujan dalam pengelolaan pertanian mereka. Sedangkan dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarakat dan keagamaan budaya Jawa dan Islam sangat kuat dalam masyarakat Paduran.
a.1.2. Aspek Sosial Ekonomi
Kegiatan ekonomi sebagian masyarakat Paduran yang masih menetap dalam daerah transmigrasi masih mengandalkan pertanian sebagai mata pencarian utama, namun sebelumnya sebagian besar masyarakat banyak yang beraktifitas dalam kegiatan loging baik sebagai penebang kayu maupun buruh sawmill. Penebangan kayu dan buruh sawmill menjadi pilihan mereka setelah kegiatan pertanian mengalami kegagalan akibat dari sarana pengairan lahan pertanian mereka tidak berfungsi dengan baik ditambah dengan akses pasar hasil pertanian yang semakin sempit. Sebelumnya pemasaran hasil pertanian yang berupa sayur mayur, beras dan ternak dijual pada masyarakat yang tinggal di sawmill (permukiman buruh sawmill) yang banyak terdapat dialiran sungai Sebangau, namun pada tiga tahun terakhir banyak sawmill yang tidak beroperasi lagi di sungai Sebangau, masyarakat tidak dapat lagi menjual hasil pertnian mereka. Hal tersebut membuat sebagian bessar penduduk meninggalkan lokasi tempat tinggal mereka (Lokasi transmigrasi) untuk berpindah kedaerah lain untuk mencari pekerjaan yang menetap.
Menurut kepala desa Paduran II dan informasi dari beberapa masyarakat sekitar 65% penduduk telah meninggalkan desa mereka sebagian besar pindak ke Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kota Waringin Timur bekerja sebagai buruh pada perekebunan kelapa sawit. Dan sebagian merantau kota lain seperti Palangka Raya, Kuala Kapuas, Banjarmasin untuk bekerja sebagai buruh bangunan atau pekerjaan sektor non formal lainnya. Kepindahan mereka kedaerah lain hanya bersifat sementara dengan harapan dilokasi tranmigrasi Paduran akan ada perkebunan kelapa sawit seperti yang pernah diusulkan masyarakat atau kegiatan yang bersifat permanen dalam ekonomi, sehingga mereka akan kembali pulang kedesa Paduran.
a.2 Desa Tradisional
Desa Bantanan merupakan desa tradisional yang ada dalam wilayah administratif Kecamatan Kahayan Kuala yang paling dekat dengan areal usulan kawasan perlindungan sebangau. Desa bantanan terletak hampir dimuara sungai sebangau yang kelaut jawa dan dekat dengan desa-desa transmigrasi paduran.
a.2.1. Aspek Sosial Budaya
Desa Bantanan berpenduduk 2124 jiwa, desa ini merupakan desa tertua dalam kawasan ini. Masyarakat yang tinggal di desa ini adalah masyarakat Dayak yang sebagian besar datang dari Kapuas. Jumlah penduduk asli lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah masyarakat pendatang, masyarakat pendatang yang menetap dalam desa Bantanan sebagaian besar merupakan masyarakat yang pernah bekerja pada perusahan-perusahan kayu yang ada disepanjang sungai Sebangau kebanyakan dari etnik Jawa dan Banjar. Agama yang dianut oleh masyarakat Bantanan sebagian besar agama Islam, sebagia masyarakat beragama Kristen dan Kaharingan. Jumlah penduduk desa ini relatif tidak tetap apabila banyak sawmil yang beroperasi maka jumlah penduduk akan bertambah
secara drastis dan sebaliknya apabila sawmil banyak yang tidak beroperasi maka jumlah penduduk menjadi berkurang.
Desa Bantanan terdiri dari 4 dusun yang berpencar mengikuti aliran sungai Sebangau, insprastruktur yang ada sangat kurang. Selurauh jalan desa yang ada merupakan jalan titian (gertak), sararan sosial yang ada antara lain Sekolah Dasar, Mesjid Dan Posyandu, Pos Polisi, Pos Kehutanan Dan Pos TNI Angkatan Laut.
a.2.2. Aspek Sosial Ekonomi
Mata pencahrian masyarakat Bantanan sebagian besar masih sangat tergantung dengan sumberdya alam, seperti nelayan sungai maupun nelayan laut, pencari kulit gemor, menebang kayu, dan bekerja pada industri pengolahan kayu/sawmil. Hasil-hasil kegiatan usaha masyarakat seperti ikan, kulit gemor, dipasarkan ke Banjarmasin Kapuas dan Palangka Raya melalui perantara pedagang pengumpul atau tengkulak yang datang ke Bantanan. Sedangkan hasil usaha dari penebangan kayu di jual ke sawmil-sawmil atau bansaw yang ada disekitar desa bantanan.
a.3. Aspek Kelembagaan
Struktur pemerintah desa di pimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu oleh satu orang sekretaris desa, satu orang kepala urusan pemerintahan, satu orang kepala urusan pembangunan, dan satu orang kepala urusan kemasyarakatan. Organisasi masyarakat yang ada seperti lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD), Organisasi ini masih terkait dengan pemerintahan desa karena dibentuk oleh pemerintah sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa. Menurut penjelasan masyarakat organisasi-organisasi yang terbentuk dalam struktur desanya tidak berfungsi dengan baik dan tidak dapat mengakomodir aspirasi yang berkembang dalam masyarakat. Sedangkan organisasi atau struktur adat tidak terdapat desa Paduran.
III. KOTA PALANGKA RAYA
Kota Palangka Raya merupakan ibukota Propinsi Kalimantan Tengah memiliki dua kecamatan, yakni kecamatan Pahandut dan kecamatan Bukit Batu. Kota Palangka Raya sebagai ibukota Propinsi memiliki kelebihan sendiri jika dibandingkan dengan ibukota propinsi lainnya di Indonesia. Kelebihan itu antara lain, masih luasnya kawasan hutan dalam wilayah administratif kota, wilayah kota palangka raya yang masuk dalam usulan kawasan perlindungan sebangau masuk dalam wilayah desa Kereng Bangkirai, kecamatan Pahandut.
a. Kecamatan Pahandut
Kelurahan dalam Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya yang paling dekat dengan Usulan Kawasan Perlindungan Sebangau Dalam Konteks Kawasan Pembangunan Berkelanjutan adalah Kelurahan Kereng Bangkirai. Luas Kelurahan
Kereng Bangkirai 270 Km atau sama dengan 11,25 % dari luas Kota Palangka Raya.
a.1. Aspek Sosial Budaya
Penduduk kelurahan kereng bangkirai menurut data statistik berjumlah 5698 jiwa. Etnik yang tinggal didaerah ini terdiri dari etnik Dayak, Banjar, Jawa dan lainnya. Penduduk kereng bangkirai mayoritas beragama Islam, Kristen dan Kaharingan. Kebudayaan yang hidup dan berkembang dalam tatanan kehidupan masyarakat kereng bangkirai adalah budaya Dayak dan budaya Banjar yang kuat dipengaruhi budaya Islam, selain itu budaya asli masyarakat Kaharingan masih dapat kita jumpai di Kelurahan Kereng Bangkirai. Dalam kegiatan kehidupan sehari-hari masyarakat yang berpencahrian sebagai nelayan masih menggunakan peralatan tradisional, seperti rengge, rawai, lunta, buwu, pangilar, dan lainnya.
Kelurahan Kereng bangkirai merupakan daerah permukiman tradisional yang telah ada sejak lama, terletang di ujung jalan raya Kota Palangka Raya dan dipinggir sungai Sebangau. Inspratruktur yang ada cukup lengkap, karena kelurahan ini terletak dalam kota sehingga akses untuk pemenuhan sarana dan prasarana sosial dan umum cukup mudah. Type perumahan penduduk sangat pariatif, seperti rumah permanen (beton), semi permanen beton dan rumah semi permanen kayu. Sarana transportasi darat sangat mudah karena jarak dekat denga pusat kota, transportasi air untuk mengakses kebagian hilir sungai Sebangau atau ke Pegatan cukup baik karena tersedia angkutan umum seperti speed boat, klotok dan fasilitas transportasi pribadi cukup banyak.
a. 2. Sosial Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, mata pencahrian masyarakat kelurahan Kereng Bangkirai berfariatif karena letaknya diwilayah perkotaan, seperti pegawai negeri, pegawai swasta, usahawan, sektor jasa, petani dan sebagian masih banyak masyarakat yang menggantungkan usaha ekonominya dengan sumberdaya alam, seperti nelayan, pencari/ pengumpul getah jelutung, pantung, pencari kulit gemor, dan berburu hewan konsumtif. Di sektor kayu ada masyarakat yang propfesi sebagai penebang kayu, karyawan sawmil, pengusaha kayu dan lainnya. Hasil-hasil sumberdaya lam yang dijadikan mata pencahrian masyarakat Kelurahan Kereng Bangkirai seperti getanh jelutung, kulit gemor dipasarkan kepada pedagang atau perusahaan yang ada di Palangka Raya dan sekitarnya. Potensi sumberdaya alam yang sangat potensial untuk dikembangkan dan dapat menjadi andalan masyarakat dalam menopang kehidupan ekonominya didaerah Kereng bangkirai antara lain, sumberdaya perikanan, sumberdya hutan lainnya adalah pengembangan pohon jelutung, gemor dan beberapa sumberdaya alam lainya.
a.3. Sosial Kelembagaan
Organisasi formal ditingkat kelurahan Kereng Bangkirai di pimpin oleh seorang kepala kelurahan dibantu masing-masing satu orang sekretaris, kepala urusan pemerintahan, kepala urusan pembangunan, satu orang kepala urusan kemasyarakatan dan beberapa orang staff kelurahan. Organisasi masyarakat yang
ada seperti lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD), badan perwakilan desa (BPD) cukup berfungsi dalam kegiatan kelurahan. Kelompok kegiatan masyarakat lainya adalah PKK, Karang Taruna, kelompok yasinan, kelompok kebaktian, dan lembaga adat Kelurahan Kereng Bangkirai masuk dalam wilayah adat Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 14
Village name: Luwuk Kanan
Subdistricts name Tasik Payawan
Subdistricts head name Andreas Semaun,SH
Village name Luwuk Kanan
Name of Muntier
Village size 130 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Tewang Kadamba Village (katingan hilir subdistrict)
Village west part border Luwuk KiriVillage
Village East Part Border Handiwung Village
Village south Part Border Tewang Tampang Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 1202 persons
Number of Families in 2000 268 families
Population Growth in 2000 1,92 %
Main occupation 1 Rattan Collector
Main occupation 2 Fisherman
Main occupation 3 Logging
Main occupation 4 Farming
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 2 units
Secondary schools 1 unit
Religion 1 Kaharingan
Religion 2 Christian
Religion 3 Muslim
Clinics 1 clinics
Gps location E 113 25. 657’
Gps location 2 02 59. 029’
Social Facilities 1 Church, Village Office, Electrict, house of Kaharingan Religion and 2 unit mosques
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Family wealfare program (PKK)
Table Informal leader
Village name Luwuk Kanan
Informal leader name Kena
Source of authority Social Community
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 15
Village name: Luwuk Kiri
Subdistricts name Tasik Payawan
Subdistricts head name Andreas Semaun,SH
Village name Luwuk Kiri
Name of the head Hua Adan
Village size 60 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Tewang Kadamba Village (katingan hilir subdistrict)
Village west part border Lubuk Ranggon Village (in Katingan Hilir Subdistrict)
Village East Part Border Luwuk Kanan Village
Village south Part Border Tumbang Panggo Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 302 persons
Number of Families in 2000 67 families
Population Growth in 2000 1,68 %
Main occupation 1 Rattan Collector
Main occupation 2 Fisherman
Main occupation 3 Logging
Main occupation 4 Farming
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 1 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 --
Religion 3 --
Clinics 1 clinics
Gps location E 113 25. 668’
Gps location 2 02 58. 395’
Social Facilities Village Office, 1 unit mosque, Electrict
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Family wealfare program (PKK)
Table Informal leader
Village name Luwuk Kiri
Informal leader name Hua Adan
Source of authority Social Community
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 16
Village name: Tewang Tampang
Subdistricts name Tasik Payawan
Subdistricts head name Andreas Semaun,SH
Village name Tewang Tampangalingke
Name of the head Agai A. Tumon
Village size 58 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Luwuk Kanan Village
Village west part border Uwuk Kiri Village
Village East Part Border Palangka Raya
Village south Part Border Handiwung Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 951 persons
Number of Families in 2000 206 families
Population Growth in 2000 0,34 %
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Rattan Collector
Main occupation 3 Fisherman
Main occupation 3 Logging
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 1 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics 1 clinics
Gps location E 113 25. 549’
Gps location 2 02 59. 196’
Social Facilities 1 Mosque, Village Office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Family wealfare program (PKK)
Local organisation 4 Farming group
Table Informal leader
Village name Tewang Tampang
Informal leader name --
Source of authority --
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 17
Village name: Tumbang Panggo
Subdistricts name Tasik Payawan
Subdistricts head name Andreas Semaun,SH
Village name Tumbang Panggo
Name of the head Sarimanto
Village size 114 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Uwuk Kiri Village
Village west part border Lubuk Ranggon (Cempaga Subdistrict in KOTIM area)
Village East Part Border Handiwung Village
Village south Part Border Petak Bahandang Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 750 persons
Number of Families in 2000 205 families
Population Growth in 2000 4,08 %
Main occupation 1 Rattan Collector
Main occupation 2 Fisherman
Main occupation 3 Logging
Main ocupation in 25 years ago
Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 2 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Kaharingan
Religion 2 Christian
Religion 3 Muslim
Clinics 1 clinics
Gps location E 113 24. 605’
Gps location 2 02 01. 296’
Social Facilities 1 Church, Village Office, Electrict, and house of Kaharingan Religion
Type of the Community House
Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Family wealfare program (PKK)
Table Informal leader
Village name Tumbang Panggo
Informal leader name Damit.M
Source of authority Kaharingan religion
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 18
Village name: Handiwung
Subdistricts name Tasik Payawan
Subdistricts head name Andreas Semaun,SH
Village name Handiwung
Name of the head Napin
Village size 69 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Tewang Tampang Village
Village west part border Tumbang Panggo Village
Village East Part Border Palangka Raya
Village south Part Border Petak Bahandang Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 369 persons
Number of Families in 2000 130 families
Population Growth in 2000 5,74 %
Main occupation 1 Rattan Collector
Main occupation 2 Fisherman
Main occupation 3 Logging
Main occupation 4 --
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 1 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Kaharingan
Religion 3 Christian
Clinics 1 clinics
Gps location E 113 27.942’
Gps location 2 02 01. 563’
Social Facilities Village Office, 1 unit mosque
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Family wealfare program (PKK)
Local organisation 4 --
Table Informal leader
Village name Handiwung
Informal leader name Bungah”s Mother
Source of authority Kaharingan Religion
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 19
Village name: Petak Bahandang
Subdistricts name Tasik Payawan
Subdistricts head name Andreas Semaun,SH
Village name Petak Bahandang
Name of the head Ilie Laba
Village size 134 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Tumbang Panggo Village
Village west part border East Cempaka Mulia Village
Village East Part Border Asem Kumbang Village (Kamipang Subdistrict)
Village south Part Border Hiyang Bana Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 1475 persons
Number of Families in 2000 334 families
Population Growth in 2000 1,38 %
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Rattan Collector
Main occupation 3 Fisherman
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 2 units
Secondary schools --
Senior high School 1 unit (Private)
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics 2 clinics
Gps location E 113 27. 107’
Gps location 2 02 04. 337’
Social Facilities 2 Mosques,Subdistrict office, police office, Army office and Village Office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Javanese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Family wealfare program (PKK)
Local organisation 4 --
Table Informal leader
Village name Petak Bahandang
Informal leader name Nahan Muin
Source of authority Muslim,Kaharingan and Christian Religion
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 20
Village name: Hiyang Bana
Subdistricts name Tasik Payawan
Subdistricts head name Andreas Semaun,SH
Village name Hiyang Bana
Name of the head Sarianto
Village size 23 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Petak Bahandang Village
Village west part border Mulia Timur Village (in KOTIM Regency area)
Village East Part Border Asem Kumbang Village ( in Kamipang Subdistrict area)
Village south Part Border Talingke Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 91 persons
Number of Families in 2000 22 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Rattan Collector
Main occupation 2 Fisherman
Main occupation 3 Sawmil Employer
Main occupation 4 --
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 1 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Kaharingan
Religion 3 --
Clinics 1 clinics
Gps location E 113 29.713’
Gps location 2 02 02. 922’
Social Facilities Village Office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 --
Table Informal leader
Village name Hiyang Bana
Informal leader name Sarianto
Source of authority Social Community, the head Village
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 21
Village name: Talingke
Subdistricts name Tasik Payawan
Subdistricts head name Andreas Semaun,SH
Village name Talingke
Name of the head Murjani
Village size 216 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Hiyang BanaVillage
Village west part border East Cempaka Mulia Village
Village East Part Border Asem Kumbang Village (Kamipang Subdistrict)
Village south Part Border Asem Kumbang Village (Kamipang Subdistrict)
Access River Transportation
Total Population in 2000 600 persons
Number of Families in 2000 98 families
Population Growth in 2000 2,91 %
Main occupation 1 Sawmil Employer
Main occupation 2 Rattan Collector
Main occupation 3 Fisherman
Main occupation 3 Logging
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 2 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 --
Religion 3 --
Clinics 1 clinics
Gps location E 113 29. 901’
Gps location 2 02 08. 974’
Social Facilities 2 Mosques, Village Office ,Electrict
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Family wealfare program (PKK)
Local organisation 4 --
Table Informal leader
Village name Talingke
Informal leader name Darmawi
Source of authority Muslim Religion
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 22
Village name: Asem Kumbang
Subdistricts name Kamipang
Subdistricts head name Megar, S.Sos.
Village name Asem Kumbang
Name of the head H. Amat Aman
Village size 222 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Talingke Village
Village west part border Cempaka Mulia Subdistrict (KOTIM Regency)
Village East Part Border Palangka Raya
Village south Part Border Baun Bango Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 1465 persons
Number of Families in 2000 365 families
Population Growth in 2000 4,53 %
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Rattan Collector
Main occupation 3 Fisherman
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Rattan field
Primary schools 2 units + 1 Madrasah Ibtidaiyah
Secondary schools -
Religion 1 Muslim (98%)
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics 1 Clinic Branch
Gps location E 113 29. 223’
Gps location 2 02 12. 445’
Social Facilities Mosque,Village office, electict (PLN)
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Religion Training Organisation
Local organisation 4
Table Informal leader
Village name Asem Kumbang
Informal leader name H. Syahrun
Source of authority Muslim religion
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 23
Village name: Baun Bango
Subdistricts name Kamipang
Subdistricts head name Megar, S.Sos.
Village name Baun Bango
Name of the head M. Arjan Sidik
Village size 625 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Asem Kumbang Village
Village west part border Telaga Village
Village East Part Border Palangka Raya and Mendawai Subdistrict
Village south Part Border Tumbang Ronen Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 854 persons
Number of Families in 2000 154 families
Population Growth in 2000 2,02 %
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Rattan Collector
Main occupation 3 Fisherman and Jalutung Rubber collector
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Rattan field
Primary schools 2 units
Secondary schools --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics 1 Clinic
Gps location E 113 28. 379’
Gps location 2 02 16. 332’
Social Facilities Mosque,Village and subdisrtic office, electict (PLN) church, Police Office, and Army Office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknes
Ethnic group 2 Banjarnes
Ethnic group 3 Javanes
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Religion Training Organisation
Local organisation 4
Table Informal leader
Village name Baun Bango
Informal leader name Tumbeng K, Naftali Ranggan, Amrin
Source of authority Muslim and Christia religion,Community social
Village name: Tumbang Ronen
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 24
Subdistricts name Kamipang
Subdistricts head name Megar, S.Sos.
Village name Tumbang Ronen
Name of the head Benhard
Village size 114 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Cempaga Regency (KOTIM)
Village west part border Cempaga Regency (KOTIM)
Village East Part Border Baun Bango Village
Village south Part Border Jahanjang Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 514 persons
Number of Families in 2000 102 families
Population Growth in 2000 0,98 %
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Rattan Collector
Main occupation 3 Fisherman
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 2 units
Secondary schools --
Religion 1 Muslim (100 %)
Religion 2 --
Religion 3 --
Clinics --
Gps location E 113 26. 731’
Gps location 2 02 17. 247’
Social Facilities 1 unit Mosque
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 --
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 --
Local organisation 4 --
Table Informal leader
Village name Tumbang Ronen
Informal leader name Dose,Hatta Manafan, Ardielaa
Source of authority Muslim Religion and Community
Village name: Jahanjang
Subdistricts name Kamipang
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 25
Subdistricts head name Megar, S.Sos.
Village name Jahanjang
Name of the head Sarwefin
Village size 198 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Tumbang Ronen Village
Village west part border Cempaga subdistrict(KOTIM Regency Area)
Village East Part Border Palangka Raya
Village south Part Border Keruing Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 700 persons
Number of Families in 2000 143 families
Population Growth in 2000 2,49 %
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Rattan Collector
Main occupation 3 Fisherman
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Rattan field
Primary schools 2 units
Secondary schools --
Religion 1 Muslim (100 %)
Religion 2 --
Religion 3 --
Clinics 1 Branch Clinic
Gps location E 113 26. 705’
Gps location 2 02 19. 318’
Social Facilities 3 units Mosques
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknes
Ethnic group 2 Banjarnes
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4 --
Table Informal leader
Village name Jahanjang
Informal leader name Asin Bakri, Burhan. Baselman
Source of authority Muslim Religion and Social Community
Village name: Keruing
Subdistricts name Kamipang
Subdistricts head name Megar, S.Sos.
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 26
Village name Keruing
Name of the head Ardion
Village size 216 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Perupuk Village
Village west part border Cempaga subdistrict(KOTIM Regency Area)
Village East Part Border Palangka Raya
Village south Part Border Tumbang Ronen Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 730 persons
Number of Families in 2000 97 families
Population Growth in 2000 2,97 %
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Rattan Collector
Main occupation 3 Fisherman
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Rattan field
Primary schools 1 units
Secondary schools --
Religion 1 Muslim (100 %)
Religion 2 --
Religion 3 --
Clinics 1 Branch Clinic
Gps location E 113 36. 683’
Gps location 2 02 22. 391’
Social Facilities 1 unit Mosque
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknes
Ethnic group 2 Banjarnes
Ethnic group 3 Javanes
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4 --
Table Informal leader
Village name Keruing
Informal leader name Arin Anang and Mat Saman
Source of authority Muslim Religion and Social Community
Village name: Perupuk
Subdistricts name Kamipang
Subdistricts head name Megar, S.Sos.
Village name Perupuk
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 27
Name of the head Kusanto
Village size 154 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Telaga Village
Village west part border Cempaga subdistrict(KOTIM Regency Area)
Village East Part Border Palangka Raya
Village south Part Border Keruing Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 132 persons
Number of Families in 2000 39 families
Population Growth in 2000 2,97 %
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Rattan Collector
Main occupation 3 Fisherman
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 1 units
Secondary schools --
Religion 1 Muslim (100 %)
Religion 2 --
Religion 3 --
Clinics 1 Branch Clinic
Gps location E 113 21. 637’
Gps location 2 02 24. 958’
Social Facilities 1 unit Mosque
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknes
Ethnic group 2 Javanis
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 --
Local organisation 4 --
Table Informal leader
Village name Perupuk
Informal leader name --
Source of authority --
Village name: Tampelas
Subdistricts name Kamipang
Subdistricts head name Megar, S.Sos.
Village name Tampelas
Name of the head Amin Nasir
Village size 548 km2
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 28
Village type Traditonal Village
Village North part border Telaga Village
Village west part border KOTIM Regency
Village East Part Border Palangka Raya
Village south Part Border Galinggang Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 607 persons
Number of Families in 2000 116 families
Population Growth in 2000 2,07 %
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Rattan Collector
Main occupation 3 Fisherman
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 1 units
Secondary schools --
Religion 1 Muslim (100 %)
Religion 2 --
Religion 3 --
Clinics 1 Branch Clinic
Gps location E 113 18. 306’
Gps location 2 02 28. 326’
Social Facilities 1 unit Mosque
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknes
Ethnic group 2 --
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 --
Local organisation 4 Muslim Religion Training Organisation
Table Informal leader
Village name Tampelas
Informal leader name H. Maskur, Mashur and Doman
Source of authority Muslim Religion and Community
Village name: Telaga
Subdistricts name Kamipang
Subdistricts head name Megar, S.Sos.
Village name Telaga
Name of the head Masrihin Masran
Village size 154 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Perupuk Village
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 29
Village west part border KOTIM Regency
Village East Part Border Palangka Raya
Village south Part Border Tampelas Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 1510 persons
Number of Families in 2000 347 families
Population Growth in 2000 4,97 %
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Rattan Collector
Main occupation 3 Fisherman
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Rattan Field
Primary schools 2 units
Secondary schools --
Religion 1 Muslim (100 %)
Religion 2 --
Religion 3 --
Clinics --
Gps location E 113 19. 754’
Gps location 2 02 25. 181’
Social Facilities 1 unit Mosque
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Javanese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4 --
Table Informal leader
Village name Telaga
Informal leader name H. Desmon, Limhan
Source of authority Muslim Religion and Community
Village name: Galinggang
Subdistricts name Kamipang
Subdistricts head name Megar, S.Sos.
Village name Galinggang
Name of the head Markusin Diman
Village size 121 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Palangka Raya
Village west part border Tampelas Village
Village East Part Border Muara Bulan Village
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 30
Village south Part Border Ketapang Village (in KOTIM Regency area)
Access River Transportation
Total Population in 2000 2326 persons
Number of Families in 2000 437 families
Population Growth in 2000 1,18 %
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Rattan Collector
Main occupation 3 Fisherman
Main ocupation in 25 years ago Collector of Rattan, Rubber, Farming and Fisherman
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Rattan field
Primary schools 3 units
Secondary schools 1 Unit (private)
Religion 1 Muslim (100 %)
Religion 2 --
Religion 3 --
Clinics 1 Branch Clinic
Gps location E 113 20. 427’
Gps location 2 02 34. 009’
Social Facilities 3 units Mosques ,Village office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 --
Local organisation 4 --
Table Informal leader
Village name Galinggang
Informal leader name Ardi, H. Taufik and H. Dadang
Source of authority Muslim Religion and Social
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 31
Village name : Mendawai
Subdistricts name Mendawai
Subdistricts head name Drs. Johan Arifin
Village name Mendawai
Name of the head Arifin T.
Village size 313 km2
Village type Traditional Village
Village North part border Kampung Melayu Village
Village west part border Hantipan Subdistrict (in KOTIM regency area)
Village East Part Border Kahayan Kuala (in Pulang Pisau Subdistrict)
Village south Part Border Teluk Sembuluh Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 1336 personsa
Number of Families in 2000 348 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Fisherman
Main occupation 3 --
Main occupation 4 --
Main occupation 5 --
Main ocupation in 25 years ago Fisherman, Rubber and Rattan
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 2 units
Secondary schools 1 unit
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics 1 Clinic
Gps location E 113 15. 782’
Gps location 2 02 59. 460’
Social Facilities Mosque , Village Office,Police Office,Electrict(PLN)
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Dayaknese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4 Family Welfare Training
Table Informal leader
Village name Mendawai
Informal leader name H. Ibramsyah,A. Darlin, Ramli, Arifinoor
Source of authority Muslim Religion and sociala
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 32
Village name: Kampung Melayu
Subdistricts name Mendawai
Subdistricts head name Drs. Johan Arifin
Village name Kampung Melayu
Name of the head Asrani
Village size 150 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Tewang Kampung Village
Village west part border Pulau Hanaut Subdistrict (in KOTIM Regency area)
Village East Part Border Mekar Tani Village
Village south Part Border Mendawai Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 706 persons
Number of Families in 2000 160 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Fisherman
Main occupation 3 --
Main ocupation in 25 years ago Fisherman , Rubber and Rattan
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 2 units
Secondary schools --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics --
Gps location E 113 16. 177’
Gps location 2 02 57. 919’
Social Facilities Mosque,Village office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Javanese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Religion Training Organisation
Local organisation 4
Table Informal leader
Village name Kampung Melayu
Informal leader name H. Ruslan, H. Ibuh and Supeno
Source of authority Muslim religion and Community social
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 33
Village name : Perigi
Subdistricts name Mendawai
Subdistricts head name Drs. Johan Arifin
Village name Perigi
Name of the head Muhammad Suyudi
Village size --
Village type Traditional Village
Village North part border Kamipang Subdistrict
Village west part border Pulau Hanaut Subdistrict (in KOTIM regency area)
Village East Part Border Kahayan Kuala (in Pulang Pisau Subdistrict)
Village south Part Border Tewang Kampung Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 620 persons
Number of Families in 2000 160 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Fisherman
Main occupation 3 --
Main ocupation in 25 years ago Fisherman, Rubber and Rattan
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 1 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics --
Gps location E 113 16. 388’
Gps location 2 02 50. 442’
Social Facilities Mosque , Village Office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Dayaknese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4 Family Welfare Training (PKK)
Table Informal leader
Village name Perigi
Informal leader name Hagar, Damang Basuni
Source of authority Muslim Religion and social
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 34
Village name : Muara Bulan
Subdistricts name Mendawai
Subdistricts head name Drs. Johan Arifin
Village name Muara Bulan
Name of the head Mardi Ipung
Village size
Village type Spontans Village
Village North part border Kampung Melayu Village
Village west part border Hantipan Subdistrict (in KOTIM regency area)
Village East Part Border Kahayan Kuala (in Pulang Pisau Subdistrict)
Village south Part Border Teluk Sebuluh Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 1414 persons
Number of Families in 2000 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Fisherman
Main occupation 3 --
Main occupation 4 --
Main occupation 5 --
Main ocupation in 25 years ago Fisherman, Rubber and Rattan
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 1 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics --
Gps location E
Gps location 2
Social Facilities Mosque , Village Office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Dayaknese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4 Family Welfare Training (PKK)
Table Informal leader
Village name Muara Bulan
Informal leader name --
Source of authority --
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 35
Village name : Teluk Sembuluh
Subdistricts name Mendawai
Subdistricts head name Drs. Johan Arifin
Village name Teluk Sembuluh
Name of the head
Village size
Village type Spontans Village
Village North part border Kampung Melayu Village
Village west part border Hantipan Subdistrict (in KOTIM regency area)
Village East Part Border Kahayan Kuala (in Pulang Pisau Subdistrict)
Village south Part Border Teluk Sebuluh Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 264 persons
Number of Families in 2000 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Fisherman
Main occupation 3 --
Main occupation 4 --
Main occupation 5 --
Main ocupation in 25 years ago Fisherman, Rubber and Rattan
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 1 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics --
Gps location E
Gps location S
Social Facilities Mosque , Village Office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Dayaknese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4 Family Welfare Training (PKK)
Table Informal leader
Village name Teluk Sembuluh
Informal leader name --
Source of authority --
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 36
Village name : Tewang Kampung
Subdistricts name Mendawai
Subdistricts head name Drs. Johan Arifin
Village name Tewang Kampung
Name of the head Subandi
Village size 594 km2
Village type Traditional Village
Village North part border Kampung Melayu Village
Village west part border Hantipan Subdistrict (in KOTIM regency area)
Village East Part Border Kahayan Kuala (in Pulang Pisau Subdistrict)
Village south Part Border Teluk Sebuluh Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 529 persons
Number of Families in 2000 142 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Fisherman
Main occupation 3 --
Main ocupation in 25 years ago Fisherman, Rubber and Rattan
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 --
Primary schools 1 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics --
Gps location E 113 16. 882’
Gps location 2 02 56. 308’
Social Facilities Mosque , Village Office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Dayaknese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4 Family Welfare Training (PKK)
Table Informal leader
Village name Tewang Kampung
Informal leader name --
Source of authority --
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 37
Village name: Mekar Tani
Subdistricts name Mendawai
Subdistricts head name Drs. Johan Arifin
Village name Mekar Tani
Name of the head
Village size
Village type Transmigrant Village
Village North part border -
Village west part border -
Village East Part Border -
Village south Part Border -
Access River Transportation
Total Population in 2000 1403 persons
Number of Families in 2000 436 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Sawmil Employer
Main occupation 3 --
Main ocupation in 25 years ago Agriculture and Labor
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 2 units
Secondary schools 1 unit ( Private)
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 --
Clinics 1 Clinic
Gps location E
Gps location 2
Social Facilities Mosque, Church
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Sundanese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Farming Group
Local organisation 4
Table Informal leader
Village name Mekar Tani
Informal leader name
Source of authority Muslim and Christian Religion, Community
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 38
Village name: Pegatan Hulu
Subdistricts name Katingan Kuala
Subdistricts head name Drs. Sugianoor
Village name Pegatan Hulu
Name of the head Johansyah
Village size 337 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Pegatan Hilir Village
Village west part border Java sea
Village East Part Border Pegatan Hilir and kahayan Kuala Subdistrict
Village south Part Border Kampung Keramat Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 2547 persons
Number of Families in 2000 509 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Farmer
Main occupation 3 Trade
Main occupation 4 Fisherman
Main occupation 5 Civil Servant
Main ocupation in 25 years ago Farming , Fisherman and Agriculture
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 2 units
Secondary schools 1 unit
Senior high School 1 unit
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics 1 Clinic
Gps location E --
Gps location 2 --
Social Facilities Mosque,Village office, electict (PLN),Church,Police office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Javanese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Religion Training Organisation
Local organisation 4
Table Informal leader
Village name Pegatan Hulu
Informal leader name H. Bidin
Source of authority Muslim religion
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 39
Village name : Pegatan Hilir
Subdistricts name Katingan Kuala
Subdistricts head name Drs. Sugianoor
Village name Pegatan Hilir
Name of the head Edward
Village size 337 km2
Village type Traditional Village
Village North part border Java Sea
Village west part border Java Sea
Village East Part Border Kahayan Kuala (in Pulang Pisau Subdistrict)
Village south Part Border Pegatan Hulu Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 4171 persons
Number of Families in 2000 834 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Trade
Main occupation 3 Bussinesman
Main occupation 4 Fisherman
Main occupation 5 Civil Servant
Main ocupation in 25 years ago Fisherman,Farming and Shop keeper
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 2 units
Secondary schools 1 unit
Senior high School 1 unit
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 --
Clinics 1 Clinic
Gps location E --
Gps location 2 --
Social Facilities Mosque , Village Office,Police Office,Electrict(PLN)
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Dayaknese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4
Table Informal leader
Village name Pegatan Hilir
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 40
Informal leader name H. Bidin
Source of authority Muslim Religion and social
Village name : Kampung Tengah
Subdistricts name Katingan Kuala
Subdistricts head name Drs. Sugianoor
Village name Kampung Tengah
Name of the head H. Rusli
Village size 22 km2
Village type Traditional Village
Village North part border Pegatan Hulu Village
Village west part border Java Sea
Village East Part Border Pegatan Hulu and katingan Kuala Subdistrict
Village south Part Border Pegatan Hulu Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 1377 persons
Number of Families in 2000 275 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Logging
Main occupation 3 Bussinesman
Main occupation 4 Fisherman
Main occupation 5 --
Main ocupation in 25 years ago Fisherman,Farming and Trade
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 2 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 --
Clinics 1 Clinic
Gps location E --
Gps location 2 --
Social Facilities Mosque and Village Office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Dayaknese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4
Table Informal leader
Village name Kampung Tengah
Informal leader name H. Agan
Source of authority Muslim Religion and social
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 41
Village name: Kampung Keramat
Subdistricts name Katingan Kuala
Subdistricts head name Drs. Sugianoor
Village name Keramat
Name of the head Syahrani
Village size 122 km2
Village type Traditonal Village
Village North part border Kampung Tengah Village
Village west part border Java Sea
Village East Part Border Pegatan Hilir Village
Village south Part Border Pegatan Hulu Village
Access River Transportation
Total Population in 2000 1069 persons
Number of Families in 2000 254 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Logging
Main occupation 2 Fisherman
Main occupation 3 Farming
Main occupation 4 --
Main occupation 5 --
Main ocupation in 25 years ago Fisherman and Shop Keeper
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 2 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 --
Religion 3 --
Clinics 1 Clinic
Gps location E 113 19. 098’
Gps location 2 02 13. 598’
Social Facilities Mosque,Village office and Electict (PLN)
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 --
Local organisation 4
Table Informal leader
Village name Keramat
Informal leader name Rustam, Tamrin
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 42
Source of authority Muslim religion and Community
Village name: Singam Raya
Subdistricts name Katingan Kuala
Subdistricts head name Drs. Sugianoor
Village name Singam Raya
Name of the head Suparno
Village size 12 km2
Village type Transmigrant Village
Village North part border --
Village west part border --
Village East Part Border --
Village south Part Border --
Access River Transportation
Total Population in 2000 1513 persons
Number of Families in 2000 303 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Sawmil Employer
Main occupation 3 --
Main occupation 4 --
Main occupation 5 --
Main ocupation in 25 years ago Agriculture and Labor
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 2 units
Secondary schools 1 unit ( Private)
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 --
Clinics 1 Clinic
Gps location E --
Gps location 2 --
Social Facilities Mosque, Church and Village Office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Sundanese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Farming Group
Local organisation 4
Table Informal leader
Village name Singam Raya
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 43
Informal leader name --
Source of authority --
Village name: Subur Indah
Subdistricts name Katingan Kuala
Subdistricts head name Drs. Sugianoor
Village name Subur Indah
Name of the head Supriadi
Village size 12 km2
Village type Transmigrant Village
Village North part border --
Village west part border --
Village East Part Border --
Village south Part Border --
Access River Transportation
Total Population in 2000 2409 persons
Number of Families in 2000 600 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Sawmil Employer
Main occupation 3 --
Main occupation 4 --
Main occupation 5 --
Main ocupation in 25 years ago Agriculture and Labor
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 4 units
Secondary schools 1 unit ( Private)
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 --
Clinics 1 Clinic
Gps location E --
Gps location 2 --
Social Facilities Mosque, Church and Village Office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Sundanese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Farming Group
Local organisation 4
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 44
Table Informal leader
Village name Subur Indah
Informal leader name Sugimin, Marwi
Source of authority --
Village name: Kampung Baru
Subdistricts name Katingan Kuala
Subdistricts head name Drs. Sugianoor
Village name Jaya Makmur
Name of the head Sukarjan
Village size 12 km2
Village type Transmigrant Village
Village North part border --
Village west part border --
Village East Part Border --
Village south Part Border --
Access River Transportation
Total Population in 2000 1803 persons
Number of Families in 2000 361 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Sawmil Employer
Main occupation 3 --
Main occupation 4 --
Main occupation 5 --
Main ocupation in 25 years ago Agriculture and Labor
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 2 units
Secondary schools 1 unit ( Private)
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 --
Clinics 1 Clinic
Gps location E --
Gps location 2 --
Social Facilities Mosque, Church
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Sundanese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Farming Group
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 45
Local organisation 4
Table Informal leader
Village name Jaya Makmur
Informal leader name Ruslan, Maskuri
Source of authority Muslim and Christian Religion, Community
Village name: Jaya Makmur
Subdistricts name Katingan Kuala
Subdistricts head name Drs. Sugianoor
Village name Jaya Makmur
Name of the head Sumaji
Village size 12 km2
Village type Transmigrant Village
Village North part border Subur Indah Village
Village west part border Kampung Tengah Village
Village East Part Border Kahayan Kuala Subdistrict
Village south Part Border Mendawai Subdistrict
Access River Transportation
Total Population in 2000 2058 persons
Number of Families in 2000 412 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Sawmil Employer
Main occupation 3 --
Main occupation 4 --
Main occupation 5 --
Main ocupation in 25 years ago Agriculture and Labor
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 2 units
Secondary schools 1 unit ( Private)
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 --
Clinics 1 Clinic
Gps location E
Gps location 2
Social Facilities Mosque, Church
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Sundanese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Farming Group
Local organisation 4
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 46
Table Informal leader
Village name Jaya Makmur
Informal leader name Ruslan, Maskuri
Source of authority Muslim and Christian Religion, Community
Village name: Bangun Jaya
Subdistricts name Katingan Kuala
Subdistricts head name Drs. Sugianoor
Village name Bangun Jaya
Name of the head Sutrisno Hadi
Village size 12 km2
Village type Transmigrant Village
Village North part border --
Village west part border --
Village East Part Border --
Village south Part Border --
Access River Transportation
Total Population in 2000 1798 persons
Number of Families in 2000 360 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Sawmil Employer
Main occupation 3 --
Main occupation 4 --
Main occupation 5 --
Main ocupation in 25 years ago Agriculture
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 2 units
Secondary schools 1 unit ( Private)
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 --
Clinics 1 Clinic
Gps location E
Gps location 2
Social Facilities Mosque, Church
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Sundanese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Farming Group
Local organisation 4
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 47
Table Informal leader
Village name Bangun Jaya
Informal leader name --
Source of authority --
Village name: Setia Mulia
Subdistricts name Katingan Kuala
Subdistricts head name Drs. Sugianoor
Village name Setia Mulia
Name of the head Sucipto
Village size 12 km2
Village type Transmigrant Village
Village North part border --
Village west part border --
Village East Part Border --
Village south Part Border --
Access River Transportation
Total Population in 2000 1268 persons
Number of Families in 2000 253 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Sawmil Employer
Main occupation 3 --
Main occupation 4 --
Main occupation 5 --
Main ocupation in 25 years ago Agriculture and Labor
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 2 units
Secondary schools 1 unit ( Private)
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 --
Clinics 1 Clinic
Gps location E --
Gps location 2 --
Social Facilities Mosque, Church and Village Office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Sundanese
Ethnic group 3 --
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Farming Group
Local organisation 4
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 48
Table Informal leader
Village name Setia Mulia
Informal leader name --
Source of authority --
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 49
Village Name : Bantanan
Subdistricts name Kahayan Kuala
Subdistricts head name Syaiful Anwar,BA
Village name Bantanan
Name of the head Ijen.E.Piter/ Minunsyah ( Secretary)
Village size 280 ha
Village type Tradisional Village
Village North part border Paduran I
Village west part border Teluk Sebangau ( java sea)
Village East Part Border Kereng Bangkirai/ Palangka Raya
Village south Part Border Kahayan River
Access River Transportation
Total Population in 2000 4124 persons
Number of Families in 2000 1802 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Fisherman
Main occupation 2 Logging
Main occupation 3 Tree Bark (Gemor)
Main ocupation in 25 years ago Farming, Rubber, Fisherman and Rattan Collector
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 2 units
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics 1 unit
Gps location E 113 50. 849’
Gps location 2 02 59. 136’
Social Facilities Mosque , Village Office,Police Post,Forestry Post, Army Post and 5 units of water can
Type of the Community House Permanent andSemi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Dayaknese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4 Family Welfare Training (PKK)
Table Informal leader
Village name Bantanan
Informal leader name H. Basri
Source of authority Muslim Religionaa
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 50
Village name : Paduran I ( Sebangau Permai)
Subdistricts name Kahayan Kuala
Subdistricts head name Syaiful Anwar,BA
Village name Paduran I ( sebangau permai)
Name of the head Sunaryo
Village size 2773 ha
Village type Transmigrant Village
Village North part border Paduran II (sebangau jaya)
Village west part border Mekar Jaya
Village East Part Border Sebangau River
Village south Part Border KOTIM Regency
Access River Transportation
Total Population in 2000 2771 persons
Number of Families in 2000 448 families
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Logging
Main occupation 3 Tree Bark (Gemor)
Main occupation 4 Fisherman
Main ocupation in 25 years ago Farming, Rubber, Fisherman and Rattan Collector
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture and Irigation
Primary schools 2 units
Secondary schools 2 units
Senior high School 1 unit ( Madrasah Aliyah)
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Clinics 1 unit
Gps location E --
Gps location 2 --
Social Facilities 4 units Mosque , Village Office, 2 units Church, Foot Ball and Volly Ball Field
Type of the Community House Permanent andSemi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Sundanese
Ethnic group 3 NTB
Ethnic group 4 Dayaknese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4 Paguyuban ( an organisation for a group of people from the same area)
Table Informal leader
Village name Paduran I (Sebangau Permai)
Informal leader name H.Hasan Basri, H. M. Darsyah
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 51
Source of authority Muslim Religionaa
Village name : Paduran II ( Sebangau Jaya)
Subdistricts name Kahayan Kuala
Subdistricts head name Syaiful Anwar,BA
Village name Paduran II ( Sebangau Jaya)
Name of the head John Milo / Sanyoto( secretary)
Village size 3970 ha
Village type Transmigrant Village
Village North part border KOTIM Regency
Village west part border Paduran I / Mekar Jaya Village
Village East Part Border Sebangau River
Village south Part Border Paduran III (Mekar Jaya Village)
Access River Transportation
Total Population in 2000 857 persons
Number of Families in 2000 235 families
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Logging
Main occupation 3 Tree Bark (Gemor)
Main occupation 4 Fisherman
Main ocupation in 25 years ago Farming, Rubber, Fisherman and Rattan Collector
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture and Irigation
Primary schools 1 unit
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Catolic
Clinics 1 unit
Gps location E 113 52. 471’
Gps location 2 02 56. 878’
Social Facilities 1 unit Mosque , Village Office,1 unit Church, Foot Ball and Volly Ball Field , and Electrict Office (PLN)
Type of the Community House Permanent andSemi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Sundanese
Ethnic group 3 NTB
Ethnic group 4 Dayaknese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 4 Paguyuban ( an organisation for a group of people from the same area)
Table Informal leader
Village name Paduran II (Sebangau Jaya)
Informal leader name Mbah Seno Pranoto
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 52
Source of authority Muslim Religionaa
Village name : Paduran III ( Sebangau Mulia)
Subdistricts name Kahayan Kuala
Subdistricts head name Syaiful Anwar,BA
Village name Paduran III ( Sebangau Mulia)
Name of the head Suwardi
Village size 1120 ha
Village type Transmigrant Village
Village North part border Bangah River ( Palangka Raya)
Village west part border KOTIM Regency
Village East Part Border Paduran II (Sebangau Jaya)
Village south Part Border Sebangau River
Access River Transportation
Total Population in 2000 734 persons
Number of Families in 2000 232 families
Main occupation 1 Farming
Main occupation 2 Logging
Main occupation 3 Tree Bark (Gemor)
Main occupation 4 Fisherman
Main occupation 5 --
Main ocupation in 25 years ago Farming, Rubber, Fisherman and Rattan Collector
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture and Irigation
Primary schools 1 unit
Secondary schools --
Senior high School --
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Catolic
Clinics 1 unit
Gps location E --
Gps location 2 --
Social Facilities 1 unit Mosque , Village Office,1 unit Church, Foot Ball and Volly Ball Field
Type of the Community House Permanent andSemi Permanent made of wood (Rumah Panggung)
Ethnic group 1 Javanese
Ethnic group 2 Sundanese
Ethnic group 3 NTB
Ethnic group 4 Dayaknese
Local organisation 1 Security for Community Institution (LKMD)
Local organisation 2 Muslim Religion Training Organisation
Local organisation 3 --
Local organisation 4 --
Table Informal leader
Village name Paduran III (Sebangau Mulia)
Informal leader name Mbah Karyo
Source of authority Muslim Religionaa
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 53
Village name: Kereng Bangkirai
Subdistricts name Pahandut
Subdistricts head name Drs. Adi rama Bahan
Village name Kereng Bangkirai
Name of the head Sihang, BA
Village size - km2
Village type Traditonal Village
Village North part border -
Village west part border -
Village East Part Border -
Village south Part Border -
Access River Transportation, Road Transportation
Total Population in 2000 5698 persons
Number of Families in 2000 families
Population Growth in 2000 --
Main occupation 1 Civil Servant
Main occupation 2 Farmer
Main occupation 3 Trade
Main occupation 4 Fisherman
Main occupation 5 Logging
Main ocupation in 25 years ago Farming , Fisherman and Agriculture
Main land / water use 1 Transportation
Main land / water use 2 Take a bath, washing and family consumtion
Main land / water use 3 Agriculture
Primary schools 5 units
Islamic schools 2 unit
Secondary school 1 unit
Senior high School -
Religion 1 Muslim
Religion 2 Christian
Religion 3 Kaharingan
Clinics 1 Clinic
Gps location E --
Gps location 2 --
Social Facilities Mosque,Village office, electict (PLN),Church, Kaharingan Temple, Police office
Type of the Community House Semi Permanent made of wood (Rumah Panggung), Semi Permanent, Permanent
Ethnic group 1 Dayaknese
Ethnic group 2 Banjarnese
Ethnic group 3 Javanese
Local organisation 1 Village Representative boreu (BPD)
Local organisation 2 Youth Organisation
Local organisation 3 Religion Training Organisation
Local organisation 4
Table Informal leader
Village name Kereng Bangkirai
Informal leader name H. Atak, H. Rabbani, Basel Bangkan
Source of authority Muslim Religion and social
survey pendahuluan sosial ekonomi & monografi desa 54