SURVEI TINGKAT KESEJAHTERAAN SISWA KELAS IV ...repository.usd.ac.id/35617/2/141134018_full.pdfDemi...
Transcript of SURVEI TINGKAT KESEJAHTERAAN SISWA KELAS IV ...repository.usd.ac.id/35617/2/141134018_full.pdfDemi...
i
SURVEI TINGKAT KESEJAHTERAAN SISWA KELAS IV SD NEGERI
BANGUN BANGSA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Bernadeta Herni Probowati
NIM: 141134018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan berkat, perlindungan, dan
semangat dalam hidup saya.
2. Kedua Orang tua saya Antonius Jemina, S.Pd.SD. dan Asteria Maria
Mujinah S.Pd.SD. yang membiayai kuliah, memberikan doa, dan
semangat.
3. Adik saya Heribertus Bakti Dwiantoro, Elisabeth Retno Febri Anggraeni,
dan Frasiskus Adi Pembayu yang selalu memberikan doa dan semangat.
4. Sahabat-sahabat pemberi semangat dan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi: Sepriana Yeni, Dian, Liris, Duwi, Fince, Rina, Ratih.
5. Almamater saya Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Aku tahu, bahwa Engkau sanggup
melaksanakan segala sesuatu,
dan tidak ada rencanaMu yang gagal.
(Ayub 42 : 2)
Mintalah, maka kalian akan menerimanya.
Carilah, maka kalian akan mendapat.
Ketuklah maka pintu akan dibukakan untukmu.
(Matius 7 : 7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 15 Agustus 2019
Peneliti
Bernadeta Herni Probowati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tanggan di bawah ini, saya mahasiswa universitas Sanata Dharma:
Nama : Bernadeta Herni Probowati
Nomor Mahasiswa : 141134018
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“SURVEI TINGKAT KESEJAHTERAAN SISWA KELAS IV SD NEGERI
BANGUN BANGSA”.
berdasarkan perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya yang
sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 15 Agustus 2019
Yang menyatakan
Bernadeta Herni Probowati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
SURVEI TINGKAT KESEJAHTERAAN SISWA KELAS IV SD NEGERI
BANGUN BANGSA
Bernadeta Herni Probwati
Universitas Sanata Dharma
2019
Latar belakang dalam penelitian ini adalah kesejahteraan siswa di sekolah
seperti sekolah memberikan rasa aman, nyaman bahagia, dan sehat pada siswa
ketika berada di sekolah serta kesejahteraan siswa di sekolah. Tujuan penelitian
ini adalah mengetahui tingkat kesejahteraan siswa kelas IV SD Negeri Bangun
Bangsa pada semester genap tahun ajaran 2018/2019.
Penelitian ini menggunakan metode survei. Jumlah responden dalam
penelitian ini ialah 18 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Data dikumpulkan
menggunakan kuesioner kesejahteraan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan siswa kelas IV
SD Negeri Bangun Bangsa ini menunjukkan bahwa 5% memiliki tingkat kategori
tinggi, dan 85% memiliki tingkat kategori sedang. Data ini dapat digunakan oleh
guru untuk menyusun program pendampingan bagi siswa dalam rangka
pengembangan kesejahteraan siswa.
Kata kunci: tingkat kesejahteraan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
A SURVEY OF THE FOURTH GRADE STUDENTS’ PROSPERITY LEVEL
OF SD NEGERI BANGUN BANGSA
Bernadeta Herni Probowati
Sanata Dharma University
2019
The background of this research is was about the students’ prosperity in
the school such as the feeling of safe, pleasant, and healthy while the students are
in the school. Therefore, this research aims to find out the fourth grade students’
prosperity level of SD Negeri Bangun Bangsa for the even semester of the
academic year 2018/2019.
This research conducts a survey method. In addition, the total number of
the respondents is 18 female students and male students. To collect the data, the
researcher uses the questionnaires of students’ prosperity.
The result of this research show that the fourth grade students’ prosperity
level of SD Negeri Bangun Bangsa is 5% in high category level,and 85% in
medium category. Thus, this data can be used by the teachers to develop
mentoring programs for the students in term of students’ prosperity level.
Keyword: Students’ Prosperity Level
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi
yang berjudul “SURVEI TINGKAT SISWA KELAS IV SD NEGERI
BANGUN BANGSA”. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak berjalan dengan lancar dan tepat
waktu tanpa dukungan dan berkat dari bantuan beberapa pihak. Peneliti
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma.
4. Irine Kurniastuti, M.Psi. selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing, memberi semangat dan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
5. Tuti Prihasningrum, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Negeri Bangun Bangsa
yang telah memberikan izin kepada peneliti dalam melaksanakan
penelitian.
6. Maria Sartini, S.Pd. selaku wali Kelas IV yang telah membimbing dan
meluangkan waktu sehingga peneliti dapat melaksanakan penelitian
dengan lancar.
7. Siswa kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa tahun ajaran 2018/2019 yang
telah bersedia menjadi sampel penelitian.
8. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu proses perizinan penelitian skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Kedua Orang tua saya, Antonius Jemina, S.Pd.SD. dan Asteria Maria
Mujinah, S.Pd.SD. yang selalu memberi doa dan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi.
10. Sahabat-sahabat pemberi semangat dan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi.
11. Semua pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan skripsi.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekuarangan dalam
penyususan. Semua hal/masukan berupa saran dan kritik yang membanguan akan
peneliti terima dengan senang hati. Peneliti berharap, semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca dan dunia pendidikan, khususnya di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTO .......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitan ........................................................................................ 4
E. Definisi Oprasional ...................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
A. Kajian Teori ................................................................................................. 6
1. Teori-teori yang Mendukung ..................................................................... 6
a. Kesejahteraan Siswa ............................................................................. 6
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahtraan Siswa ........................... 13
B. Kondisi Psikologi Siswa Kelas IV ............................................................... 14
C. Aspek-aspek Siswa ...................................................................................... 17
D. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 18
E. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 22
F. Pertanyaan Peneliti ....................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 24
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 24
B. Setting Penelitian ......................................................................................... 25
1. Tempat Penelitian .................................................................................... ̀ 25
2. Waktu Penelitian ........................................................................................ 25
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................... 25
1. Populasi Penelitian..................................................................................... 25
2. Sampel Penlitian ........................................................................................ 25
D. Variabel Penelitian ....................................................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 26
F. Instrumen Penelitian .................................................................................... 28
1. Proses Penyusunan Instrumen ................................................................... 28
2. Kuesioner ................................................................................................... 29
G. Teknik Pengujian Instrumen ...................................................................... 35
1. Uji Validitas ............................................................................................... 36
a. Validasi Isi ............................................................................................ 38
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................... 41
H. Teknik Analisis Data .................................................................................... 42
1. Analisis Data Kuantitatif ........................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAN ...................................... 45
A. Deskripsi Penelitian ..................................................................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Definisi Data Kuantitatif .............................................................................. 46
1. Tingkat Kesejahteraan Siswa Kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa ......... 46
C. Data Penelitian ............................................................................................. 48
D. Pembahasan .................................................................................................. 51
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 56
A. Kesimpulan .................................................................................................. 56
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 56
C. Saran ............................................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 57
LAMPIRAN ....................................................................................................... 61
CURRICUM VITAE .......................................................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 Literature Map ................................................................................ 21
Gambar 4 1 Kesejahteraan Siswa ........................................................................ 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3 1 Nilai Skoriing Kuesioner Tingkat Kesejahteraan Siswa ..................... 27
Tabel 3 2 Kisi-kisi Instrumen Kesejahteraan Siswa ........................................... 30
Tabel 3 3 Lembar Kuesioner ............................................................................... 31
Tabel 3 4 Rumus Kategori Jenjang (Ordinal) ..................................................... 43
Tabel 4 1Tingkat Kesejahteraan Siswa ............................................................... 46
Tabel 4 2 Data Penelitian .................................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 1 Surat Izin Penelitian...................................................................... 62
Lampiran 1 2 Surat Telah Melakukan Penelitian ................................................ 63
Lampiran 2 2 Hasil Kuesioner ............................................................................ 64
Lampiran 3 4 Koefisien Daya Beda Aitem Skala Kompilasi
Setelah Ujicoba ................................................................................................... 76
Lampiran 6 1 Foto-foto Kegiatan ........................................................................ 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat peneltian, dan definisi oprasional.
A. Latar Belakang Penelitian
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab I Pasal 1 (1) pendidikan adalah suatu usaha dasar dan
terencana dalam mewujudkan pembelajaran dan proses belajar supaya
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam hal ini dapat diperlukan adanya
pendidikan profesional yaitu guru di sekolah dasar dan menengah, serta
dosen di perguruan tinggi yang tersirat dalam Bab XI Pasal 39 (2) UU
Sisdiknas tersebut Rahmat & Indah (2018).
Sekolah merupakan wadah yang disediakan oleh pemerintah untuk
menimba ilmu secara formal. Selain itu sekolah juga sebagai tempat
berlangsungnya belajar mengajar, sebagai tempat terjadinya interaksi
siswa dengan guru dan sebagai tempat berbagi, berkumpul, dan bermain
bersama antar siswa sehingga terjadi proses interaksi. Menurut Konu &
Rimpela dalam Khatimah (2015) school well-being menjadi penting
diterapkan di sekolah, karena menciptakan lingkungan pembelajaran yang
kondusif sehingga siswa merasa bahagia dan sejahtera dalam mengikuti
pelajaran di kelas, dan dapat memberi kontribusi positif pada sekolah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
lebih luas lagi pada komunitas. Maka dalam kesejahteraan sekolah ini
siswa mendapatkan fasilitas yang memadai dalam perkembangan
pembelajaran serta siswa dapat berinteraksi dengan lingkungan sekolah
dengan baik. Siswa juga dikatakan tidak sejahtera apa bila mental siswa
terganggu. Menurut Siswono (2007) masalah mental dengan tidak mudah
diamati dan terlihat. Maka dari ini sekolah dan para pendidik harus bisa
mengetahui tingkat kesejahteraan yang sedang dialami siswa sehingga
siswa dalam belajar dapat merasa aman, nyaman, gembira dan merasa
sehat.
Sekolah harus mampu memberikan kebutuhan yang diperlukan oleh
siswa yang dapat mempengaruhi pandangan siswa. Sekolah adalah suatu
sistem pendidikan yang bermutu dalam tercapainya segala kondisi atau
aspek yang terdapat dalam sekolah dan berfungsi dengan baik. Menurut
Frost dalam Rizkasari (2017) sekolah yang baik merupakan sekolah yang
dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada siswanya
sehingga siswa dapat merasa sejahtera (well-being), kesejahteraan siswa
dapat mempengaruhi seluruh aspek optimalisasi fungsi siswa di sekolah.
Menurut Karyani, Prihatanti, Prastiti, Lestari, Hertinjung,
Prasetyaningrum, Yuwono, Partini dalam Rizkasari (2017) siswa akan
merasakan sejahtera ketika sekolah memberikan rasa aman, nyaman
bahagia, dan sehat pada siswa ketika berada di sekolah. Menurut Khatimah
(2015) kesejahteraan siswa di sekolah merupakan keadaan yang
memungkinkan siswa akan merasakan bahagia ketika siswa mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kesempatan untuk mendapatkan kepuasan di sekolah seperti kondisi
sekolah, hubungan sosial, pemenuhan diri, dan status keseatan. Menurut
Konu & Rimpela dalam Rizkasari (2007) didalam kesejahteraan siswa
terdapat empat hal yang dapat mempengaruhi kesejahteraan siswa
disekolah yaitu kondisi lingkungan sekolah (fisik dan organisasi, layanan
dan keamanan), relasi sosial (murid, guru, dan staf sekolah), pemenuhan
diri (kesempatan belajar sesuai dengan kapabilitas, mendapatkan umpan
balik, dan semangat), serta status kesehatan. Pada saat ini banyak sekolah
yang kurang memperhatikan perkembangan siswa terutama para pendidik
yaitu guru. Guru di sekolah kurang memperhatikan perkembangan siswa
dengan baik. Sehingga mengakibatkan siswa kurang berani dalam
bertindak. Hal ini dapat berakibat pada proses perkembangan dan
mengakibatkan siswa kurang percaya diri, pada saat proses pembelajaran
beralangsung siswa kurang berkonsentrasi dengan baik pada saat proses
belajar di sekolah. Serta siswa Hal seperti ini yang harus sangat
diperhatikan oleh guru. Tidak hanya ini saja tetapi kesehatan siswa di
sekolah juga perlu amat sangat dierhatikan. Karena hal ini dapat
mengakibatkan siswa kurang dapat sejahtera di lingkungan sekolah jika
sekolah tidak memberikan kesehatan yang dengan baik.
Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti
tingkat kesejahteraan siswa di sekolah dasar. Peneliti ingin melihat tingkat
kesejahteraan siswa dalam konteks sekolah dengan judul “Survei Tingkat
Kesejahteraan Siswa Kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat kesejahteraan siswa kelas IV SD Negeri Bangun
Bangsa?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan siswa kelas IV SD Negeri
Bangun Bangsa serta faktor yang mempengaruhi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Melalui penelitian ini, siswa kelas IV dapat menjawab tingkat
kesejahteraan siswa yang sedang dihadapi. Siswa juga dapat lebih
mudah menjawab tingkat kesejahteraan siswa melalui instrumen yang
telah dibagikan oleh guru.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan contoh untuk mengetahui
tingkat kesejahteraan siswa yang sedang siswa alami di lingkungan
sekolah.
3. Bagi peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti dapat mengetahui bagimana cara
mengetahui tingkat kesejahteraan siswa melalui instumen yang telah
dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
4. Bagi Sekolah
Sebagai bahan referensi bagi sekolah dalam mengembangkan instrumen
mengenai tingkat kesejahteraan siswa di lingkungan sekolah.
E. Definisi Operasional
Kesejahteraan siswa adalah keadaan dimana siswa memiliki untuk
mengendalikan emosi dapat tangguh dalam menghadapai persoalan yang
dihadapi tidak rendah diri mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi bisa
terlibat dalam kegiatan belajar disekolah dan tekun dalam proses
pembelajaran. Mampu menyampaikan apa yang dirasakan dan dipikirkan
dapat memposisikan diri dalam situasi yang dialami orang lain.
Menunjukkan kepercayaan dan kenyamanan dalam interaksi dengan
teman, guru, dan anggota komunitas serta dapat menjalin hubungan baik
dengan teman, guru, dan anggota komunitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Bab ini memukakan kajian teori yang relevan dan yang mendasari
bangunan konseptual penelitian ini yang meliputi kesejahteraan Siswa
(student well being).
1. Teori-teori yang Mendukung
Teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah teori kesejahteraan
Siswa (student well being).
a. Kesejahteraan Siswa
Sekolah yang baik merupakan sekolah yang dapat memberikan
pengalaman yang luas kepada siswa sehingga membuat siswanya
merasa sejahtera (well-being). Menurut Noble dan McGrath dalam
Aris & Djamhoer (2017) student wellbeing adalah keadaan emosional
yang berkelanjutan dan dapat menunjukkkan karekteristik, yaitu
adanya positivity (mood) suasana hati dan prilaku yang positif, antara
hubungan positif dengan teman sabaya dan guru), reiliensi, diri dan
sikap yang obtimis, dan kepuasan pengalaman belajar di sekolah.
Teori student wellbeing ini mempunyai 4 aspek, yaitu positivity,
resilience, self-optimisation, dan satisfaction.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
a. Positivity merupakan suatu keadaan atau karakter positif yang
dapat diterima secara universal dimanapun tempatnya. Contoh
positif yang dapat digunakan dalam pemaknaan positif dan perilaku
optimis yang dapat menyebabkan timbulnya emosi positif.
Positivity mempunyai efek dengan rentang yang sangat lama,
emosi positif yang dimiliki oleh seseorang dalam kepribadiannya,
hubungan dengan orang lain, komunitas, maupun lingkungan. Yang
menjadi hal fokus pada aspek ini adalah bagaimana penilaian siswa
terhadap pendidik yang membuat, menyediakan, memodifikasi
ruang belajar dan memberikan kesempatan belajar dan siswa dapat
mempunyaki kesempatan mendapatkan pengalaman positif seperti
merasa aman, nyaman, gembira, dan sehat pada saat pembelajaran.
Salain itu emosi dan prilaku positif, positivity dilihat dari hubungan
positif yang dibangun siswa dengan teman sebaya dan guru.
b. Resilience merupakan pentingnya kamampuan dan dukungan yang
telah dimiliki siswa untuk mengembalikan perasaan positif ketika
ada kondisi atau situasi yang tidak berjalan dengan baik di sekolah.
Resilienci dapat di pahami sebangi kemampuan siswa dalam
meghadapi tantangan, kesulitan, dan segala hambatan yang akan
dihadapi di sekolah. Sehingga pada definisi ini, resiliensi yang
artinya kemampuan siswa dalam menghadapi segala hambatan
yang mungkin terjadi, dan mampu mengambalikan perasaan positif
meskipun adanya perubahan, tantangan, kekecewaan, dan situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
sehingga kembali pada situasi wellbeing. Biasanya terdapat sumber
masalah yang muncul berasal dari keluarga, perubahan atau
kehilangan relasi pertemanan, formasi akademik yang buruk, dan
kekecewaan sehingga suatu yang dihadapi tidak sesuai dengan
yang seharusnya (contohnya tidak dipilih menjadi ketua kelas).
c. Self-optimisation merupakan kesadaran realistis terhadap individu
dalam kemapuan diri, berani menunjukkan keinginan yang kuat
dalam mengguanakan kemampuan tersebut untuk mengembangkan
potensi pribadi yang dimiliki (conohnya kecerdasan, kemampuan
sosial, emosional, fisik, dan spiritual). Siswa bisa melihat
intelegensi atau kemampuan dalam menyelesaikan masalah sebagai
suatu kuantitas fixed yang mempunyai (fixed mindset), atau sebagai
kualitas malleable yang ditingkatkan dengan usaha dan proses
belajar (growth mindset). Siswa yang fixed mindset menyakini
bahwa kemampuan intelektualnya terbatas dan dapat menimbulkan
siswa berpikir deskriptif, perasaan negetif, dan perilaku negatif.
Siswa dengan mindset ini juga lebih fokus pada performance goals
contohnya dengan menunjukkan perilaku menghindar pada suatu
tujuan atau tugas tertentu karena lebih memilih untuk melakukan
tugas-tugas yang mudah pada zona nyaman supaya terhindar dari
kesalahan. Sebaliknya, siswa dengan growth mindset lebih sering
mempersepsi berbagai tantangan sebagai kesempatan untuk proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
belajar. Tanggapan yang diberikan lebih konstruktif, merasakan adanya
perasaan positif karena bersemangat menghadapi tantangan, serta
mepunyai prilaku positif. Siswa dengan minsdset lebih fokus pada
mastery goals atau learning goals (tujuan pembelajaran) siswa
mengarjakan tugas yang dapat membantu proses belajar serta
mempelajari hal baru maupun ketrampilan dan pengetauan tertentu.
d. Satisfaction menjabarkan tentang bagaimana kepuasan yang di rasakan
siswa dalam kualitas dan relevansi proses belajarnya di sekolah selama
proses ini siswa merasa ikut berperan dan berpengaruh dalam proses
pembelajaran.
Noble dan McGrath dalam Aris & Djamhoer (2017) mengatakan siswa
dengan level wellbeing optimal dan tinggi dapat memperlihatkan prilaku
positif pada saat kegiatan sekolah, contohnya meningkatan akademik,
terlibat dalam proses sosial dan tidak melakukan bully terhadap teman, dan
mengikuti kegiatan di sekolah.
Pengalaman siswa berpengaruh pada kesejahteraan siswa di sekolah,
sebagaimana yang dibuktikan oleh Konu dan Rimpela dalam Nursita
(2017) sekolah berpengaruh terhadap kesejahteraan siswa, kesejahteraan
siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung sosial
(orangtua, guru, dan teman), tetapi juga keadan sekolah yang (nyaman,
dampak positif dan dampak negatif). Keadaan sekolah dilihat dari suatu
kondisi dimana siswa dapat berkembang dengan baik terlebih di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
lingkungan sekolah siswa dapat berkembang dengan baik sesuai minat dan
kemampuannya sehingga dapat membentuk perilaku yang positif. Konu
dan Rimpelä dalam Nanda & Widodo (2015) mendefinisikan school well-
being sebagai keadaan yang memungkinkan individu dalam usahanya
untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan
kondisi sekolah (having), hubungan sosial (loving), pemenuhan diri
(being), dan status kesehatan (health). Pencapaian prestasi siswa
berkontribusi dengan tingginya well-being siswa, keterlibatan dengan
sekolah, dan rendahnya perilaku melanggar aturan, yang kemudian akan
meningkatkan prestasi siswa. Menurut Lipsitz dkk dalam Setyawan &
Dewi (2015) menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang
positif bagi perkembangan sosial dan emosional siswa di sekolah. Selain
kontribusi bagi keunggulan akademis, perkembangan sosial dan emosional
merupakan sesuatu yang secara intrinsik dirasa penting diperoleh siswa di
sekolah.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas kesejahteraan siswa merupan
suatu keadaan dimana seorang siswa dapat berkembang di lingkungan
sekolah sesuai dengan kemampuan siswa dan dapat dikemangakan secara
positif. Ini termasuk suatu kebutuhan siswa yang wajib siswa dapatkan di
sekolah.
Kesejahteraan sekolah ini mempunyai beberapa aspek yang terdiri dari
empat aspek. Menurut Konu dan Rimpela dalam Purnomo (2018)
menjelaskan konsep School Well-Being sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dan Rimpelä dalam Nanda & Widodo (2015) mendefinisikan school well-
being sebagai keadaan yang memungkinkan individu dalam usahanya
untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan
kondisi sekolah (having), hubungan sosial (loving), pemenuhan diri
(being), dan status kesehatan (health). Pencapaian prestasi siswa
berkontribusi dengan tingginya well-being siswa, keterlibatan dengan
sekolah, dan rendahnya perilaku melanggar aturan, yang kemudian akan
meningkatkan prestasi siswa. Menurut Lipsitz dkk dalam Setyawan &
Dewi (2015) menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang
positif bagi perkembangan sosial dan emosional siswa di sekolah. Selain
kontribusi bagi keunggulan akademis, perkembangan sosial dan emosional
merupakan sesuatu yang secara intrinsik dirasa penting diperoleh siswa di
sekolah.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas kesejahteraan sekolah merupan
suatu keadaan dimana seorang siswa dapat berkembang di lingkungan
sekolah sesuai dengan kemampuan siswa dan dapat dikemangakan secara
positif. Ini termasuk suatu kebutuhan siswa yang wajib siswa dapatkan di
sekolah.
Kesejahteraan sekolah ini mempunyai beberapa aspek yang terdiri dari
empat aspek. Menurut Konu dan Rimpela dalam Purnomo (2018)
menjelaskan konsep School Well-Being sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Kondisi sekolah (Having)
Dalam aspek kondisi sekolah ini meliputi kondisi-kondisi di dalam
sekolah dan fisik lingkungan sekolah. Pada kondisi di dalam sekolah
meliputi lingkup pembelajaran, kondisi berakitan dengan kurikulum,
jadwal pelajaran, hukuman. Sedangkan konsisi fisik sekolah meliputi
lingkungan sekolah yang nyaman, aman, mempunyai fasilitas yang
baik. Kondisi sekolah tidak hanya lingkungan fisik dan lingkungan
sekitar sekolah melainkan juga terkait dengan pelayanan kepada para
siswa pelayanan kesehatan dan konseling.
b. Relasi sosial (Loving)
Relasi sosial dalam konsep kondisi School Well-Being menuju
pada lingkungan sosial, relasi dengan teman sekolah, relasi siswa
dengan guru, bullying, dinamika kelompok, hubungan kelurga dengan
sekolah, pengambilan keputusan dalam sekolah dan seluruh organisasi
sekolah.
c. Pemenuhan diri (Being)
Aspek being diterpakan pada lingkungan sekolah supaya dapat
memberikan sarana bagi pemenuhan diri para siswa. Para siswa
disamakan sebagai anggota yang sama dengan sekolah. Persamaan ini
digunakan untuk siswa supaya dianggap sama dengan anggota yang lain
agar dapat memungkinkan siswa ikut serta dalam membuat sebuah
keputusan dan berpengaruh dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Status kesehatan (Health)
Status kesehatan dalam konsep Well-Being berarti tidak ada penyakit
yang dialami oleh siswa. Aspek ini termasuk dalam gejala fisik mental
yang dialami siswa seperti demam. Jika gejala penyakit dalam waktu
tertentu masuk kedalam pengukuran status kesehatan
Berdasarkan aspek diatas school wellbeing ini mencakub kondisi
sekolah (having), relasi sosial (loving), pemenuhan diri (being), dan status
kesehatan (health). Dari semua aspek ini menuju pada fasilitas sekolah
yang dibutuhkan oleh siswa dan juga tempat untuk bersosialisasi dan
menigkatkan hasil akademik serta menumbuhkan kesehatan mental yang
baik untuk siswa.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Siswa
Menurut Na'imah & Tanireja (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi
kesejahteraan siswa tersebut yaitu faktor sosial, faktor kognitif
penghambat kesejahteraan siswa di lingkungan sekolah, adalah sebagai
berikut:
1. Faktor sosial
Faktor sosial ini berkaintan dengan perasaan aman, nyaman,
gembira dan sehat di lingkungan sekolah dan relasi intelektual
dilingkungan sekolah baik dengan teman, guru sarta staf sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Hal ini terkadang kurang dapat perhatian dari guru dan staf sekolah.
Sehingga nantinya dapat berpengaruh bagi siswa dalam mendorong
siswa untuk berprestasi di bidang akademik di sekolah,
mengembangkan potensi yang telah dimiliki siswa dan juga siswa dapat
memiliki suasana hati yang positif.
2. Faktor kognitif
Hubungan pertemanan yang buruk sehingga menyebabkan siswa
belum berada di kondisi yang sejahtera. Dalam faktor penghambat
kesejahteraan sekolah ini ada dua faktor yaitu:
1. Faktor internal, dalam faktor ini kebutuhan siswa belum tercukupi
dengan baik seperti kebutuhan material siswa, dan prilaku siswa
yang masih merugkan diri sendiri serta orang lain seperti prilaku
malas dan nakal.
2. Faktor eksternal, dalam faktor ini lingkungan siswa di sekolah
kurang menyenangkan sehingga siswa tidak mendapatkan perlakuan
yang kurang menyenangkan dari guru maupun dari teman
sebayanya.
B. Kondisi Psikologis Siswa Kelas IV
Pada usia sekolah dasar merupakan masa kekanak-kanakan yang
berada di usia enam tahun sampai dengan dua belas tahun. Menurut
Nasution dalam Djamarah (2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pada usia sekolah menurut Suryobroto dalam Djamarah (2011)
merupakan masa intelektual atau masa bersekolah. Kesukaran dalam
penetapan umur anak matang untuk sekolah dasar dikarenakan
kematangan umur anak tidak di tentukan oleh umur, tetapi pada umur 6
atau 7 tahun anak telah matang untuk masuk kesekolah dasar.
Masa kesukaran bersekolah secara relatif anak mudah untuk dididik
dari pada sebelum masuk sekolah. Masa ini menurut Suryobroto dapat
diberinci menjadi:
a. Masa pada kelas bawah sekolah dasar (6 atau 7 tahun - 9 atau 10 tahun)
Beberapa sifat anak-anak yang khas pada masa ini antara lain:
1. Mempunyai korelasi positif yang tinggi dalam kesehatan
pertumbuhan jasmani dan prestasi sekolah.
2. Mempunyai sikap yang cenderung dalam menaati peraturan-
peraturan permainan tradisionel.
3. Mempunyai kecenderungan dalam memuji diri sendiri.
4. Sering membanding-bandingkan dirinya dengan anak lainnya
sehingga hal ini dirasakan untuk meremehkan anak lain.
5. Jika tidak dapat menyelesaikan suatu hal, maka soal yang diberikan
dianggap tidak penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6. Dalam masa ini (terutama pada usia 6-8 tahun) anak menginginkan
nilai (angka rapor) yang baik, tanpa harus mengingat bahwa apakah
prestasinya diberikan nilai baik atau tidak.
b. Pada masa kelas atas sekolah dasar (9 atau 10 tahun - 12 atau 13 tahun)
Beberapa sifat anak-anak yang khas pada masa ini antara lain:
1. Mempunyai minat terhadap kehidupan sehati-hari yang konkret, hal
ini dapat menimbulkan adanya kecenderungan dalam membanding-
bandingkan pekerjaan.
2. Mempunyi rasa ingin tahu, amat realistis, dan ingin belajar.
3. Dalam menjelang masa ini telah mempunyai minat terhadap hal-hal,
mata pelajaran khusus, yang telah para ahli ditafsirkan dalam mulai
menonjolnya faktor-faktor.
4. Kira-kira pada umur 11 tahun anak membutuhkan guru dan orang
dewasa.
5. Pada masa ini anak gemar membentuk kelompok sebaya, sehingga
anak dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan ini anak-anak
tidak terlibat dalam peraturan permainan tradisional, anak-anak
membuat aturan sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berdasarkan pendapat para ahli diatas siswa kelas IV berada pada
masa kelas atas sekolah dasar (9 atau 10 tahun – 12 atau 13 tahun).
Siswa mempunya sifat khas pada masa ini salah satunya yaitu amat
realistis, ingin tahu, dan ingin belajar. Dalam subjek penelitian ini
adalah siswa kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa semester genap tahun
ajaran 2018/2019.
C. Apek Kesejahteraan Siswa
Aspek-aspek yang digunakan dalam menyusun model kesejahteraan
siswa menurut Pollard dan Lee dalam Kurniastuti (2013) meliputi aspek
fisik, ekonomi, psikologi, kognitif, dan sosial. Dari kelima aspek tersebut
dikonstraksikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
Menurut Fraillon dalam Kurniastuti (2013) telah melakukan evaluasi
terhadap lima aspek yang dihasilkan dari penelitian Pollard dan Lee (2003)
yang merekomendasikan penggunaan domain psikologis, kognitif, dan
sosial dalam melihat kesejahteraan siswa, serta dimasukkan dalam dimensi
interpersonal dan intrapersonal. Dimensi intrapersonal terdiri dari 9 aspek
diantaranya: autonomy, emotional regulation, resilience, self-efficacy, self-
esteem, spirituality, curiosity, engagement, dan mastery orientation, dan
dimensi interpersonal 4 aspek diantaranya: communicative efficacy,
empathy, acceptance, dan connectedness.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Setyahadi & Yanuvianti (2018) melakukan penelitian yang berjudul
“Studi deskriptif mengenai student well-being pada siswa SMA X
Bandung” berdasarkan hasil pehitungan kriteria pengukuran Student Well-
being, diperoleh data yang menunjukkan bahwa terdapat 43 orang atau
sebanyak 51% subjek yang ada di SMA X Bandung memiliki tingkat
Student Well-being yang rendah. Dari hasil tersebut, dapat dikatakan
bahwa 51% atau 43 siswa SMA X Bandung telah memiliki lima elemen,
yaitu positive emotion, engagement, relationship, meaning, dan
achievement, untuk membangun kondisi Well-being dalam diri mereka
sedang sisanya tidak. Relevensi yang dilakukan oleh Setyahadi,
Yanuvianti dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah
sama-sama meneliti kesejahteraan siswa.
Winurini (2018), melakukan penelitian yang berjudul “Perbedaan
kesejahteraan siswa pada siswa SMA Negeri asrama dan bukan asrama di
Kota Magelang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan
kesejahteraan yang signifikan pada siswa SMAN asrama dengan SMAN
bukan asrama. Lebih spesifik lagi, ada perbedaan aspek kondisi sekolah
dan pemenuhan diri yang signifikan pada siswa SMAN asrama
dengannsiswa SMAN bukan asrama. Sebaliknya, pada aspek hubungan
sosial, tidak ada perbedaan signifikan pada siswa SMAN asrama dengan
SMAN bukan asrama. Dilihat dari rata-rata skor kesejahteraan siswa di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kedua sekolah tersebut, baik rata-rata skor secara umum maupun hingga ke
aspeknya, kesejahteraan siswa pada SMAN asrama lebih baik dibanding
siswa pada SMAN bukan asrama. Hasil penelitian lain menunjukkan,
siswa pada SMAN asrama maupun SMAN bukan asrama, memiliki tingkat
kesejahteraan sedang. Dengan demikian, baik siswa pada SMAN asrama
maupun bukan asrama, memiliki penilaian terhadap dirinya sendiri dan
hubungannya dengan lingkungan sekolah yang cukup. Apabila dilihat
hingga ke aspeknya, rata-rata skor tertinggi di antara ketiga aspek
kesejahteraan siswa adalah aspek pemenuhan diri. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas partisipan melihat bahwa pemenuhan diri saat berada di
sekolah merupakan hal yang paling penting dalam penilaian mereka
terhadap diri sendiri dan hubungannya dengan sekolah. Relevensi yang
dilakukan oleh Winarti Sulis dengan penelitian yang akan dilakukan
peneliti adalah sama-sama meneliti kesejahteraan siswa.
Aris & Djamhoer (2017), melakukan penelitian yang berjudul “Studi
deskriptif Student Wellbeing pada siswa SMP Homeschooling pewaris
bangsa Bandung”. berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat
disertai simpulan (1) siswa SMP Homeschooling Pewaris Bangsa Bandung
yang berjumlah 14 orang, diantaranya 7 orang memiliki student wellbing
yang tinggi dan 7 orang memiliki student wellbeing rendah, (2) serta
keseluruhan, siswa memilki aspek resilience tinggi dan 1 siswa memiliki
aspek resilience rendah, 11 siswa memiliki aspek sef-optimisation yang
tinggi dan 3 siswa memiliki aspek self-optimisation rendah, serta 9 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
memiliki aspek satisfaction tinggi dan 5 siswa pada kategori rendah, dan
(3) aspek tertinggi atau dimiliki oleh seluruh siswa adalah aspek positivity
yang mencapai 100% sehingga hal ini menunjukkan bahwa penghayatan
siswa terhadap lingkungan sekolah, teman, dan tutor yang mampu
menciptakan adanya perasaan keamanan, kenyamanan, dan perasaan
menyenangkan ketika berada di komunitas sangat positif dan merupakan
aspek yang paling berperan dalam membantuk wellbeing siswa di
homeschooling. Relevensi yang dilakukan oleh Aris dan Djamhoer dengan
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah sama-sama meneliti
kesejahteraan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Literature Map
Berdasarkan Literatur Map yang dipaparkan di atas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian baru mengenai tingkat kesejahteraan siswa
kelas IV SD.
Studi deskriptif
mengenai student
well-being pada siswa
SMA X Bandung
(2018)
Perbedaan kesejahteraan
siswa pada siswa SMA
Negeri asrama dan bukan
asrama di Kota Magelang
Winarti Sulis (2018)
Yang diteliti
Survei Tingkat
Kesejahteraan Siswa Kelas
IV SD Negeri Bangun Bangsa
Studi deskriptif Student
Wellbeing pada siswa SMP
Homeschooling pewaris
bangsa Bandung Fattah
Aris dan Djamhoer (2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
E. Kerangka Berpikir
Kesejahteraan siswa di lingkungan sekolah merupakan keadaan yang
siswa rasakan selama ada di lingkungan sekolah. Seperti keadaan yang
nyaman, aman, gembira dan sehat yang siswa rasakan di sekolah.
Terkadang kesejahteraan siswa di sekolah kurang diperhatikan oleh para
guru sehingga kurangnya rasa nyaman, aman, gembira dan sehat di
lingkungan sekolah. Sekolah merupan tempat yang dapat membantu siswa
dalam mengembangkan potensi dirinya. Tidak hanya kesejahteraan siswa
yang perlu dikembangkan tapi sekolah juga perlu memberi fasilitas seperti
menyediakan lingkungan belajar yang aman bagi siswa, sehingga siswa
dengan mudah mengespor semua yang siswa miliki. Serta sekolah juga
mengajak siswa untuk bergaya hidup sehat seperti keadaan kantin, kelas,
dan lingkungan sekolah yang bersih.
Tidak hanya merasa nyaman, aman, gembira dan sehat tetapi
kesejahteran siswa juga membangun hubangan siswa dengan guru dan
teman sebaya, serta interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik apa bila
guru membimbing siswa dalam berkembang sesuai dengan kemampuan
yang siswa miliki. Faktor utama dalam mempengaruhi kesejahteraan siswa
di sekolah adalah cara mengelolah sekolah yang baik supaya siswa dapat
menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah, siswa diberi
kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan apa yang siswa
inginkan atau siswa minati. Dari sini terciptanya hubungan guru dan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dalam membantu siswa berkembang dan siswa mampu mempunyai
potensi diri.
Dalam penelitian ini peneliti akan mengangkat kesejahteraan siswa
kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa.
F. Pertanyaan Penelitian
Dalam penelitian ini tidak ada hipotesis, sebab penelitian ini
merupakan penelitian survei yang tidak memiliki variabel. Selain itu,
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan tingkat
kesejahteraan siswa serta fakor yang mempengaruhi kesejahteraan siswa,
dimana tingkat kesejahteraan tersebut belum terprediksi sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN.
Dalam bab ini berisi uraian jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek penelitian, teknik dan instumen penelitian, dan teknik
analisis data yang digunakan.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diguanakan adalah penelitian kuantitatif dengan
metode survei. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengatahui tingkat
kesejahteraan siswa kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa.
Menurut Arikunto (2013) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga
pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga
disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif
dengan survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel
dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan
data yang pokok. Effendi & Tukiran (2012)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif survei
untuk mengetahui tingkat kesejahteraan siswa kelas IV SD Negeri Bangun
Bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bangun Bangsa.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2019.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas atau karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya Sugiyono (2016). Populasi merupakan keseluruhan
objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi
syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian Martono,
(2014) Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri
Bangun Bangsa dengan jumlah total 177 siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi Sugiono (2018). Sampel adalah sebagai anggota populasi
yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga
diharapkan dapat mewakili populasi Martono (2014). Teknik
penambilan sanpel yang digunakan oleh peneliti adalah nonprobability
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sampling. Nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel
yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama tau setiap unsur
pengambilan populasi untuk dipilah menjadi sampel Sugiono (2018).
Dalam memudahkaan pengambilan sampel yang dipilih adalah
convenience sampling. Convenience sampling merupakan sekelompok
individu yang (mudah) tersedia untuk dipelajari Fraenkel dkk (2012).
Teknik convenience sampling didasarkan pada ketersediaan dan
kemudahan sampel untuk diperoleh. Teknik penelitian diperoleh
dengan alasan bahwa penelitian ini ditujukan digunakan untuk
mengetahui keadaan awal kemungkinan tingkat kesejahteraan siswa.
Berdasarkan pengerian diatas, maka sampel yang dipilih dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa dengan
total 33 siswa.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini tidak ditetapkan adanya variabel akan tetapi
aspek yang akan diteliti adalah tingkat kesejahteraan siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
kuesioner/angket. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kuesioner Survei Tingkat Kesejahteraan Siswa kelas IV SD Negeri
Bangun Bangsa. Menurut Sugiono (2010) menjelaskan bahwa kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara meneri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab kepada
responden. Dalam instrumen ini peneliti menyediakan empat opsional
yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuku, sangat tidak setuju Keempat opsi
tersebut memiliki skor masing-masik sebagai berikut: sangat setuju 4,
setuju 3, tidak setuju 2, sangat tidak setuju 1. Untuk mengetahui
pernyataan positif dan negarif. SS, S, ST, STS.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
dengan cara sample random sampling, yaitu teknik sampling sederhana
yang digunakan secara acak tanpa memperihatkan strata yang ada pada
populasi. Sehingga dengan teknik ini akan memberikan peluang yang
sama bagi setiap populasi. Dan penentuan jumlah data yang akan diambil
ditentukan menggunakan presentase yang telah ditentukan Arikunto
(2013). Dibawah ini dapat dilihat tabel interval sebagai berikut:
Tabel 3 1 Nilai Skoring Kuesioner Tingkat Kesejahteraan
Siswa
Alternatif Jawaban Positif ( + ) Negatif ( - )
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Siswa diminta untuk menjawab pernyataan yang terdapat dalam
angket tingkat kesejahteraan siswa dengan memilih salah satu alternatif
jawaban yang telah yang telah disediakan dengan cara memberi tanda
centang ( ). Skoring dilakuan dengan cara menjumlahkan jawaban
responden pada masing-masing item. Semakin tinggi jumlah skor yang
didapat, maka semakin tinggi kesejahteraan siswa.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Widoyoko (2015) instrumen penelitian merupakan alat bantu
yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara
melakukan pengukuran. Instumen peneliti yang digunakan dapat berupa
kuesioner. Data yang dikumpulkan dalam penelitian akan digunakan untuk
pertanyaan penelitian. Untuk mendapatkan data kredibel, maka instrumen
penelitian yang digunakan juga harus kredibel. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket.
1. Proses Penyusunan Instrumen
1. Memeriksa instrumen yang dibuat lalu disesuaikan dengan perilaku
yang akan diujikan.
2. Melihat kembali kesesuaian pernyataan yang ditulis dengan
indikator.
3. Melihat kesesuaian penulisan pernyataan dengan kaidah Bahasa
Indonesia.
4. Aitem disesuaikan dengan konsep teori dan indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
5. Responden diminta untuk memberi tanggapan mengenai aitem
yang sudah ada.
6. Menguji-cobakan skala yang telah direvisi
2. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
cara memberi seperangkat pernyataan atau pernyaan terlulis kepada
responden yang harus dijawab oleh responden Sugiyono (2018). Pada
penelitian ini kuisioner atau angket yang didiberikan ke siswa berupa
butir-butir pernyataan. Pernyataan-pernyataan tersebut digunakan oleh
peneliti untuk melihat permasalahn kesejahteraan siswa. Untuk
mendapatkan hasil penelitian, peneliti menggunakan skala Likert.
Prinsip pokok skala Likert adalah menentukan lokasi kedudukan
seseorang dalam suatu kontinum sikap dari objek sikap, melalui dari
sangat negatif sampai sangat positif Widoyoko (2015). Berikut ini adalah
tabel 3.2 kisi-kisi instrumen kesejahteraan siswa serta tabel 3.3 lembar
kuesioner yang digunakan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3 2 Kisi-kisi Instrumen Kesejahteraan Siswa
Aspek Sebaran Item
Positif ( +) Negatif ( - )
Mampu mengendalikan emosi 4 3, 38
Tangguh dalam menghadapi
Persoalan
14 1, 2, 6, 7, 24
Tidak rendah diri (mempunyai
harga diri yang tinggi)
8 11, 12, 25
Mempunyai rasa ingin tahu
yang Tinggi
15, 16, 21, 22 13
Terlibat dalam kegiatan belajar
dan sekolah
18, 20 17
Bertekun dalam proses
Pembelajaran
19, 23 5
Mampu menyampaikan apa
yang dirasakan dan dipikirkan
26 27
Mampu memposisikan diri
dalam situasi yang dialami
orang lain
29, 30, 31 -
Menunjukkan kepercayaan dan
kenyamanan dalam interaksi
dengan teman, guru, dan
anggota komunitas
9, 34 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Menjalin hubungan baik dengan
teman, guru, dan anggota
komunitas
28, 32, 33,
36, 37, 39
35
Tabel 3 3 Lembar Kuesioner
1. Aku menyalin jawaban temanku karena terdesak
waktu
SS S TS STS
2. Aku merusak barang milik sekolah
SS S TS STS
3. Aku memukul teman yang membuatku marah
SS S TS STS
4. Aku menyapa temanku meski aku pernah marah
dengannya
SS S TS STS
5. Aku malas mengikuti pelajaran karena nilaiku
jelek
SS S TS STS
6. Aku malas berangkat ke sekolah karena ada yang
menjahili
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
7. Aku tidak mengerjakan PR karena jumlahnya
banyak
SS S TS STS
8. Aku mengerjakan semua PR-ku
SS S TS STS
9. Aku berpikir bahwa aku juga dapat menang lomba
seperti temanku
SS S TS STS
10. Aku merasa tidak mampu menyaingi prestasi
temanku
SS S TS STS
11. Aku khawatir teman-teman akan menilaiku bodoh
jika aku tidak dapat menjawab soal
SS S TS STS
12. Aku takut guru akan menganganggapku bodoh
jika aku salah menjawab soal
SS S TS STS
13. Aku hanya belajar saat di kelas saja
SS S TS STS
14. Sepulang sekolah, aku belajar lagi untuk
menjawab soal yang belum terselesaikan
SS S TS STS
15. Aku membaca buku mengenai pengetahuan umum
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
16. Aku membaca buku meski tidak disuruh oleh guru
SS S TS STS
17. Aku senang kalau pulang sekolah lebih awal
karena tidak harus mengikuti kegiatan di sekolah
SS S TS STS
18. Aku mengerjakan tugas piket dengan senang hati
SS S TS STS
19. Aku memperhatikan penjelasan guru
SS S TS STS
20. Aku ikut mengerjakan tugas kelompok
SS S TS STS
21. Aku membaca kembali pelajaran saat di rumah
SS S TS STS
22. Aku membaca bahan ulangan sampai mengerti
SS S TS STS
23. Aku mendapatkan nilai yang bagus untuk tugas-
tugasku
SS S TS STS
24. Jika tidak mengerti, aku menjawab soal dengan
asal-asalan
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
26. Aku menyampaikan pendapatku di kelas
SS S TS STS
27. Aku takut bertanya pada guru meski aku tidak
paham apa yang diperintahkannya
SS S TS STS
28. Aku menolong teman yang terjatuh
SS S TS STS
29. Aku membantu teman yang kesulitan
SS S TS STS
30. Aku sedih ketika membaca cerita tentang
bencana alam
SS S TS STS
31. Aku ikut tertawa ketika temanku menceritakan
hal yang lucu
SS S TS STS
32. Aku senang belajar bersama teman-teman di
sekolah
SS S TS STS
33. Aku senang diajar oleh guru-guruku
SS S TS STS
34. Aku mempercayai kata-kata guruku
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
35. Aku merasa curiga dengan teman-temanku
SS S TS STS
36. Aku mengenal siswa dari lain kelas
SS S TS STS
37. Aku bermain dengan teman-teman ketika
istirahat
SS S TS STS
38. Aku berkelahi dengan teman
SS S TS STS
39. Aku bergaul dengan semua teman
SS S TS STS
G. Teknik Pengujian Instrumen
Pengujuian instrumen meliputi pengujian validitas dan reliabilitas.
Instrumen yang akan melalui proses pengujian merupakan instrumen yang
berbentuk non-tes, dimana jawaban yang dihasilkan dari instrumen
tersebut tidak ada yang “salah atau benar”, akan tetapi bersifat “positif
atau negatif” Sugiyono (2018).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1. Uji Validitas Instrumen
Instrumen dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur Sugiono (2018).
Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas karena
peneliti telah menggunakan instrumen yang telah dikembangkan oleh
Kurniastuti (2013). Instrumen tersebut diuji dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
Setelah ditetapkan sekumpulan aitem, dilakukan pra uji coba
mengenai pemahaman draft aitem yang dilakukan kepada empat siswa
kelas IV SD yang mempunyai karakteristik yang sama dengan
responden target. Pemahaman aitem yang diamati diantaranya adalah
pemahaman responden terhadap makna terhadap kalimat pada setiap
aitem dan metode pemilihan respons yang diberikan. Responden juga
memberikan saran kepada peneliti untuk memperbaiki aitem.
Perbaikan aitem dari segi kesesuaian bahasa dan kekontekstualan
dengan realita kesejahteraan siswa di sekolah. Masukan diberikan oleh
guru SD, dua asisten unit Konsultasi Psikologi yang sering
berhubungan dengan siswa, serta seorang sarjana sastra, dan dua orang
sarjana psikologi. Masukan yang dibeikan oleh ahli digunakan untuk
memperbaiki aitem-aitem kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Setelah diperbaiki dan telah disusun kembali, langkah berikutnya
yang perlu ditambah adalah meminta penelitian kepada teman sejawat.
Teman sejawat terdiri dari rekan-rekan peneluti yang mengetahui
mengenai penyusunan alat ukur, dan memahami tema yang dibahas
teman sejawat kemudian diminta untuk menilai relevansi aitem dengan
aspek yang diukur. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka
antara 1 (yaitu sangat tidak mewakili atau sangat tidak relevan) sampai
dengan 5 (yaitu sangat mewakili atau relevan). Hasil penelitian
dianalisis dengan mengguankakan rumus statistik Aiken’s V sebagai
berikut:
V = Σs / [n(c-1)]
S = r-lo
lo = Angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini = 1)
c = Angka penilaian validitas yang tertinggi (dalam hal ini = 5)
r = Angka yang diberikan oleh seorang penilai
Sementara itu draft aitem di bagi menjadi dua skala partikel yang
akan diujikan kepada siswa SD dengan karakteristik yang sama dengan
reponden target. Kedua skala diujicobakan ke masing-masing siswa
berjumlah 33 siswa SD. Pengujian dilakukan untuk melihat pemahaman
responden terhadap kata-kata yang digunakan dalam skala dan untuk
mengetahui pemahaman responden terhadap metode respon jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
yang digunakan. Penujian dimaksutkan untuk mendapatkan masukan
dari para responden dalam upaya perbaikan aitem Kurniastuti (2013).
Setelah dilakukan reviu dari teman sejawat, saran dari teman
sejawat dan responden yang diberikan untuk mendapatkan aitem-aitem
yang terbaik, yaitu relevan dengan aspek dan mudah dipahami oleh
responden dengan baik. Pemilihan aitem dilihat dari nilai relevensi
yang tinggi dan dasar pemahaman dari respon. Setelah semua aitem
yang terbaik terkumpul, kemudian direviu kemabli dan dilakukan
penyesuaian jumlah aitem dengan waktu yang dimiliki Kurniastuti
(2013).
a. Validitas Isi
Menurut Indrawan & Yuniawati (2014) validitas isi merupakan
kualitas ketepan instrumen dalam memberikan cakupan isi yang sesuai
dengan maksud dan tujuan penelitian sebagaimana telah dipandu dalam
oprasional variabel. Menurut Yusuf (2014) validitas isi merupakan model
dasar dalam suatu instrumen, sebab kesasihan/validitas isi akan
menyatakan keterwakilan aspek yang diukur dalam istrumen.
Validasi isi ini terdiri dari validasi tampang dan logis. Validasi
tampang ini dilakuakan supaya tampilan skala menjadi menarik. Tujuan
dari validasi ini supaya mendapatkan respon dari responden. Apresiasi dari
responden terhadap skala sehingga responden termotivasi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mengerjakan skala. Validasi logis diujikan melalui pengujian terhadap isi
dengan analisis responden atau lewat expert judgement.
Hal yang ingin diungkap dari validitas ini adalah aitem-aitem
mewakili komponen dan mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur.
Untuk menegakkan validitas logis, penulis aitem perlu memanfaatkan
blueprint yang membuat cakupan isi dan indikator keperilakuan dari
atribut yang diukur serta mengacu pada kaidah penulisan aitem Azwa
(2012).
Selanjutnya peneliti mengunakan formula Aiken’s menghitung
content validity coefficient yang telah didapat pada hasil penelitian dari
ahli sebanyak n orang terhadap satu aitem dari segi kemampuan aitem
tersebut mewakili konstrak yang diukur. Mewakili konstrak yang diukur
berarti aitem yang bersangkutan adalah relevan dengan aspek
kesejahteraan siswa, karena indikator keperilakuan adalah penerjemahan
operasional dari atribut yang diukur Azwar (2012).
Analisis struktur faktor dilakukan untuk membuktikan bahwa hasil
pengukuran yang diperoleh melalui aitem-aitem tes berkorelasi tinggi
dengan konstrak teoretik yang mendasari penyusunan tes Azwar (2012).
Dalam pengujian struktur faktor ini mengguankan pendekatan analisis
faktor.
Analisis faktor yang digunakan adalah analisis faktor eksploratori
dan analisis faktor konfirmator. Pengujian ini dilakukan untuk menguki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
elemen-elem yang telah disusun oleh sebuah teori berkorespondensi
dengan data empirisnya.Analisis dilakukan dengan cara mengkonfirmasika
aspek yang telah dibuat sebelumnya, yaitu sejumlah 10 aspek Kurniastuti
(2013).
Berdasarkan hasil penelitian dihasilkan jumlah 80 aitem. Dari hasil uji
coba pertama 33 siswa menunjukkan bahwa kalimat-kalimat yang ada
pada draft aitem mudah dipahami dan metode pemilihan responden
jawaban dapat di pahami. Responden juga meberikan saran untuk
mengubah kata “saya” yang terdapat di dalam kalimat aitem menjadi
“aku” supaya lebih familiar. Penelis juga diminta untuk mengurangi kata
“tidak” oleh ahli. Serta ahli meberikan saran perbaikan aitem dalam hal
tata bahasa dan bahasa yang familiar dengan anak.
Berdasarkan dari skala kompilasi yang telah disusun kemudian
diujicobakan kepada sejumlah 33 responden kelas IV SD. Data yang telah
didapat lalu di analisis mengenai daya beda, reliabilitas, dan validitas
konstruk. Pertama didapat daya beda aitem yang memuaskan ( di atas
0,3) dan hanya lima aitem yang masih belum memenuhi standar 0,3.
Aitem tersebut adalah aitem 2 (0,282), aitem 6 (0,280), aitem 31 (0,291),
aitem 35 (0,287), aitem 36 (0,281). Namun demikian, aitem ini tidak serta-
merta dikeluarkan dari analisis. Koefisien daya beda aitem yang mendekati
yaitu 0,3 ini masih dapat diterima karena kriteria ini bukan kriteria
tunggal. Pertimbangan lain yang digunakan dalam penyusunan skala ini
ialah cakupan isi domain yang harus diungkap dan tujuan penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
hasil tes Azwar, (2012). Dalam keterpenuhan isi dominan yang hendak
diukur dan persyaratkan psikometri berdasar pada daya beda aitem atau
koefisien korelasi aitem total, maka sejumlah aitem yang mendekati nilai
rix = 0,3 masih akan tetap dipertahankan Kurniastuti (2013). Tabel
Koefisien Daya Beda Aitem Skala Kompilasi Setelah Ujicoba dapat dilihat
pada lembar lampiran 3.4.
Dari jumlah 39 aitem dinyatakan lolos dalam sekelsi aitem. Aitem
inilah yang dinyatakn dengan aitem dari skala student wellbeing yang telah
disusun. Namun hasil ini masih perlu di perhatikan untuk mencermati hasil
dari analisis validitas dan reliabilitas konstruk dari aitem kompilasi supaya
dapat menjadi sebuah skala yang siap digunakan. Hal ini dikarenakan daya
diskriminasi aitem yang baik belum menunujkan aitem tersebut adalah
valid.
2. Reliabilitas
Metode reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
konsistensi internal. Konsistensi internal diperoleh melalui satu kali
pengujian skala. Metode ini dipilih melalui pertimbangan nilai praktis dan
efisiensi yang tinggi dibanding dengan prosedur tes-ulang dan bentuk-
paralel menurut Azwar dalam Kurniastuti (2013). Formula reliabilitas
yang digunakan menggunakan prosedur uji reliabilitas pengukuran dengan
komputasi koefisien-α.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Sejumlah 39 aitem terbaik yang terdapat dalam skala kompilasi kemudian
diuji reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas konsistensi internal. Data skor
diperoleh melalui prosedur satu kali pengenaan skala kepada sekelompok
individu sebagai responden. Hasil analisis menunjukkan hasil reliabilitas
dengan koefisien berdasar Cronbach’s Alpha sebesar 0,88. Nilai ini
menunjukkan konsistensi di antara aitem-aitem dalam skala yang
mengindikasikan bahwa skala SWB ini memiliki fungsi pengukuran yang
reliabel Kurniastuti (2013).
H. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang telah dipeoleh. Data dalam penelitian ini dianalisis
menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan dalam menganalisis data dengan cara mendeskripsikan dan
mengumpulkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi Sugiyono (2011). Data hasil penelitian natinya akan dijadikan
ke dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi. Data yang dianalisis ini
merupakan data kuanitatif. Secara lebih rinci, proses analisis data
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisis Data Kuantitaif
Responden atas pernyataan tertutup dalam kuesioner direkap dan
dibuat tabel menggunakan program komputer Microsoft Exel sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dengan nomer urutan responden yaitu nomer 1 sampai 33. Dalam
memperjelas analisis data, maka peneliti menggunakan norma kelompok
berupa pembuatan klasifikasi menjadi tiga bagian yaitu, tinggi, sedang,
dan rendah Azwar (2012).
Berikut adalah rumus pengklasifikasian tingkat kesejahteraan siswa
didasarkan pada rumus kategori jenjang (ordinal) Azwar (2012).
Tabel 3 4 Rumus Kategori Jenjang (Ordinal)
Kriteria Kategori
(μ + 1,0σ) ≤ X Tinggi
(μ - 1,0 σ) ≤ X < [μ + 1,0 σ) Sedang
X < (μ – 1,0 σ) Rendah
Keteangan :
Skor Rata-Rata Maksimum Teoritik : Skor tertinggi yang dapat
Skor Rata-Rata Minimum Teoritik : Skor terendah yang didapat
Rata-Rata Teoriti (σ) : Rata-Rata teoritis skor maksimal
dan skor maksimum
Standar Deviasi (α) : Luas jarak rentang dibagi 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Kategori di atas diterapkan dalam pengelompokan tingkat
kesejahteraan siswa berdasarkan tskala penelitian dengan jumlah 39 item
yang diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 4 x 39 = 156
Skor minimum teoritik : 1 x 39 = 39
Luas Jarak : 156 – 39 = 117
σ (standar deviasi) : 156 : 6 = 26
μ (mean teoritik) : 39 x 3 = 117
Hasil perhitungan untuk rumus diatas:
Kategori tinggi = (μ + 1,0σ) ≤ X
[117 + 1,0 (26)] ≤ X
= 143 ≤ X
Kategori Sedang = μ - 1,0 σ) ≤ X < [μ + 1,0 σ)
[117 – 1,0 (26)] ≤ X < [117 + 1,0 (26)]
= 91 ≤ X < 143
Kategori Rendah = X < (μ – 1,0 σ)
[117 – 1,0 (26)]
= X < 91
Hasil perhitungan analisis data skor kuesioner tingkat kesejahteraan siswa
pada siswa kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan hasil penelitian dan hasil analisis data. Hasil
penelitian untuk mengetahui permasalahan kesejahteraan siswa kelas IV
SD Negeri Bangun Bangsa.
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini mengunakan penelitian kuantitatif deskripsi dengan
metode survei. Data yang didapat merukan data kuantitaif yang telah di
dapat dari pernyataan tertutup. Data kuantitatif ini nantinya akan dianalisis
secara kuantitatif seperti pada metode survei. Penelitian ini dilakuakan
pada siswa kelas IV SD negeri Bangun Bangsa. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei 2019. Peneliti meminta surat ijin untuk
melakukan penelitian pada SD Negeri Bangun Bangsa.
Kuesioner disebarkan pada Mei 2019 kepada 33 siswa di SD Negeri
Bangun Bangsa. Teknik pembagian kuesioner dilakukan dengan meminta
ijin terlebih dahulu kepada sekolah untuk membagikan kuesioner dan jika
diperkenankan peneliti memberikan kuesioner sesuai jumlah siswa dengan
persetujuan kepada sekolah. Kuesioner berupa 39 pernyataan dengan
jumlah terbuka dan peneliti menjelaskan cara mengisi kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
B. Definisi Data Kuantitatif
1. Tingkat Kesejahteraan Siswa Kelas IV SD Negeri Bangun
Bangsa
Tingkat kesejahteraan siswa kelas IV SD Negeri Bangun Bangas
dihitung berdasarkan pada distribusi normal yang didapat dari mean dan
standar deviasi teoritik. Hasil dari perhitungan lalu dikelompokkan
menjadi tiga kategori, yaitu: tinggi, sedang, rendah. Kategori tinggi
berada pada rentang 143 sampai 154 dan dimiliki oleh sebanyak 5 siswa
dengan persentase sebesar 15%, kategori sedang berada pada rentang 91
sampai 142 dan dimiliki oleh sebanyak 28 siswa dengan persentase
85%, dan kategori rendah berada pada rentang nilai 0 samapi 90 dan
tidak dimemiliki oleh siswa dengan persentase 0%. Secara lebih rinci
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 1Tingkat Kesejahteraan Siswa
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Tinggi 143-156 5 15%
Sedang 91-142 28 85%
Rendah 0-90 0 0%
Jumlah 33 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4 1 menujukkan bahwa tingkat kesejahteraan siswa kelas IV SD
Negeri Bangun Bangsa cenderung masuk kedalam kategori “sedang”.
Pernyataan ini didapat pada persentasi kategori “sedang”. Sebanyak 28
siswa dengan persentasi sebesar 85% memiliki tingkat kesejahteraan
sedang, sedangkan 5 siswa dengan persentasi 15% memiliki tingkat
kesejahteran yang tinggi, sedangkan 0 siswa dengan persentasi 0%
memiliki tingkat kesejahteraan siswa rendah.
Persentase mengenai tingkat kesejahteraan siswa kelas IV SD Negeri
Bangun Bangsa dapat dilihat dalam diagram beikut ini:
Diagram 4 1
Kategori Kesejahteraan Siswa kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
C. Data Penelitian
Di bawah ini adalah data tingkat kesejahteraan siswa (student well-being) yang dihadapi siswa kelas IV SD Negeri Bangun
Bangsa diperoleh bahwa:
Tabel 4 2 Data Penelitian
No Jumlah Item 1-39 Total Kriteria
1. 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 146 Tinggi
2. 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 135 Sedang
3. 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 136 Sedang
4. 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 128 Sedang
5. 1 3 3 4 2 4 3 4 3 1 2 1 1 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 122 Sedang
6. 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 134 Sedang
7. 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 132 Sedang
8. 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 132 Sedang
9. 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 129 Sedang
10. 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 139 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
11. 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 132 Sedang
12. 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 138 Sedang
13. 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 132 Sedang
14. 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 138 Sedang
15. 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 127 Sedang
16. 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 124 Sedang
17. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 150 Tinggi
18. 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 1 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 2 3 4 2 117 Sedang
19. 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 111 Sedang
20. 2 4 1 1 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 125 Sedang
21. 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 127 Sedang
22. 3 4 3 3 3 4 3 3 1 4 4 1 3 3 3 1 3 1 3 1 3 3 1 3 3 2 3 1 3 4 1 4 4 1 3 1 1 3 4 102 Sedang
23. 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 145 Tinggi
24. 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 145 Tinggi
25. 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 136 Sedang
26. 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 132 Sedang
27. 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 139 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
28. 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 128 Sedang
29. 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 145 Tinggi
30. 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 1 134 Sedang
31. 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 129 Sedang
32. 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 130 Sedang
33 3 3 4 3 3 4 2 3 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 131 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
D. Pembahasan
Berdasarkan langkah-langkah analisis data yang telah dilakukan
oleh peneliti terhadap hasil penelitian, maka diperoleh gambaran yang
jelas mengenai permasalahan yang dibahas dalam penelitan ini pada
bagian pembahasan ini diuraikan tentang hasil penelitain serta
membandingkannya dengan kajian teori. Melalui teori yang membahas
bahwa kesejahteraan siswa adalah keadaan emosional yang berkelanjutan
dan dapat menunjukkan karakteristik yang meliputi positivity, resilience,
self-optimisation, satisfaction. Dari sini peneliti mendapatkan data
menganai kesejahteraan siswa di sekolah.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan instrumen yang
berupa kuesioner. Angket tersebut berisikan butiran-butiran pertanyaan
dan angket tersebut digunakan untuk melihat seberapa besar kesejahteraan
siswa di sekolah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
survei yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan siswa kelas
IV SD Negeri Bangun Bangsa. Berdasarkan hasil penelitiaan di atas yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa sebagaian besar siswa kelas IV SD
Negeri Bangun Bangsa, memiliki tingkat kesejahteraan siswa yang masuk
dalam kategori sedang, namun ada sebagian siswa yang masuk dalam
kategori yang tinggi yaitu 15%. Hal ini berarti memang untuk siswa kelas
IV di SD Negeri Bangun Bangsa ada beberpa dari siswa yang kurang
sejahtera. Menurut Frost dalam Rizkasari (2017) sekolah yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
merupakan sekolah yang dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan
kepada siswanya sehingga siswa dapat merasa sejahtera (well-being).
Kesejahteraan siswa yang dimaksud meliputi kondisi lingkungan
sekolah (fisik dan organisasi, layanan dan keamanan), relasi sosial ( murid,
guru, dan staf sekolah), pemenuhan diri (kesempatan belajar sesuai dengan
kapabilitas, mendapatkan umpan balik, dan semangat), serta status
kesehatan Rizkasari (2017). Ini merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk kesejahteraan siswa dikarenakan ada sebagian siswa yang merasa
kesulitan pada saat sedang engerjakan soal ulangan. Siswa akan meminta
jawaban dari teman sebangkunya dikarenakan waktu yang hampir selesai,
pada saat proses pembelajaran berlangung terkadang ada sebagian siswa
yang masih bingung dengan materi yang telah di sampaikan oleh guru \dan
siswa tersebut tidak berani menyampaikan bahwa siswa tersebut kurang
paham dengan materi yang di bahas tetapi guru kurang dapat memahami
siswa dari sisni dapat dilihat bahawa siswa kurang sejahtera.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar
kesejahteraan siswa kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa, sudah terpenuhi.
Namun disisi lain ada beberapa siswa yang tingkat kesejahteraanya masuk
dalam kategori tinggI. Siswa kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa termasuk
sudah mendapatkan tingkat kesejahteraan yang baik. Tingkat kesejahteraan
siswa yang mampu menyelesaikan soal yang belum selesai, siswa rajin
mengerjakan PR yang telah guru berikan, siswa senang membaca buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
mengenai pengetahuan umum tanpa diminta untuk membaca buku, setelah
pulang sekolah siswa membaca kemabli pelajaran yang telah dibahas di
sekolah, siswa taat dengan peraturan yang dibuat oleh sekolah, siswa selau
memperhatikan guru saat sedang menjelaskan materi pembalajaran.
Menurut Aris & Djamhoer (2017) mengatakan siswa dengan level
wellbeing optimal dan tinggi dapat memperlihatkan prilaku positif pada
saat kegiatan sekolah, contohnya meningkatkan akademik, terlibat dalam
proses sosial dan tidak melakukan bully terhadap teman dan mengikuti
kegiatan di sekolah.
Mungkin siswa kurang mendapat kesejahteraan di lingkungan
sekolah yang berakibatkan siswa kurang berkemabang sesuai dengan
kemampuannya. Menurut Rizkasari (2017) siswa akan merasakan
sejahtera ketika sekolah memberikan rasa aman, nyaman, bahagia, dan
sehat pada siswanya ketika ada berada di sekolah. Hal ini dapat
mendukung proses perkembangan kesejahteraan siswa di lingkungan
sekolah.
Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan hasil 5 siswa dengan
presentase 15 % yang menyatakan bahwa siswa menyalin jawaban teman
pada saat waktu ualangan sudah mau selesai, siswa lebih senang ketika
waktu pulang sekolah lebih awal, siswa lebih senang ketika pada saat
ulangan siswa mendapat nilai yang bagus, siswa lebih senag ketika siswa
tidak bisa menjawab pertanyan yang siswa kurang ketaui, dan siswa sangat
peduli kepata teman yang sedang mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Selanjutnya terdapat 28 siswa dengan persentase 85% yang
menyatakan bahwa siswa pernah merusak barang milik sekolahan, ketika
siswa lebih senang membalas ketika teman lain membuat salah, siswa
tidak suka ketika mengikuti pembelajaran ketia siswa tersebut mendapat
nilai jelek, siswa lebih mudah putus asa ketika siswa lain bisa
mendapatkan nilai lebih bagus darinya, ada siswa yang malas pada saat
mengikuti proses pembelajaran di kelas dikarenakan siswa mengalami
keputusasaan hal ini dikarenakan siswa pada saat ulangan harian
mendapatkan nilai jelek sehingga siswa tiadak mempunyai semangat untuk
belajar dan mencoba lagi, ada sebagian siswa yang beranggapan bahwa
jika pada saat ulangan mendapatkan nilai jelak siswa tersebut akan
mendapatkan ejekan dari bodoh dari teman-temannya, sebagian siswa ada
yang malas pada saat di berikan PR dikarenakan guru sering memberikan
tugas yang terlalu banyak sehingga siswa merasa bosan. Dari hal diatas
dapat disimpulkan bahwa siswa kurang merasa sejahtera di sekolah
dikarenakan par penddi atau guru kurng dapat meahami karkter-karkter
siswanya. Terpi ada sebagian siswa yang sejahter sepert siswa senang
diberikan PR, senang pada saat poses belajar mengajar di sekolah, siswa
tekun dalam hal berproses dengan teman disekitarnya serta siswa
memunyai semngan yang tinggi dalam berkembangnya.
Maka tingkat kesejahteraan siswa lebih masuk keategori sedang
karena siswa perlu mendapatkan keadaan yang dapat memuaskan
kebutuhan siswa di sekolah yaitu dengan cara melihat kondisi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Hal ini dilihat dari keadaan lingkungan sekolah yang dapat membantu
perkembangan siswa dan proses pembelajaran yang dapat membantu
siswa lebih mudah untuk memahami, serta pelayanan sekolah terhadap
kesehatan siswa di sekolah, hubungan sosial ini dilihat dari relasi terhadap
guru dan siswa lainya yang harus di perhatikan oleh para guru, pemenuhan
diri. Siswa diminta untuk melakukan interaksi kepada teman sebayanya hal
ini dilakuakn supaya siswa dapat mempunyai relasi kepada orang lain, dan
status kesehatan ini perlu diperhatikan oleh pihak sekolah untuk selalu
menjaga keadaan sekolah yang bersih supaya siswa terhindar dari penyakit
Konu dan Rimpelä dalam Nanda & Widodo (2015).
Selain menganalisis kesejahteraan siswa di sekolah, pembahasan
mengenai tingkat kesejahteraan siswa dengan pengalaman yang siswa
pada saat di sekolah. Pengalaman yang siswa dapatakan pada saat di
sekolah yaitu siswa mendapatkan teman yang baru sehingga siswa sudah
dapat beradaptasi di lingkungan sekolah. Siswa dapat berdinamika dengan
baik kepada teman-teman yang ada disekitarnya serta siswa dapat
berinteraksi dengan guru. Hal ini menggambarkan bahwa siswa
kesejahtera siswa hampir terpenuhi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V ini akan menguraikan tiga hal. Tiga hal tersebut adalah
kesimpulan, dan saran. Dalam kesimpulan berisi pembahasan hasil
penelitian dan penentuan jawaban. Dan saran berisi tentang saran-saran
peneliti untuk perbaikan-perbaikan penelitian sebelumnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulakan bahwa
kesejahteraan siswa kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa dapat
disimpulkan:
Kesejahteraan siswa kelas IV SD Negeri Bangun Bangsa berada
dalam katergori sedang.
B. Keterbatasan Penelitian
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner
tertutup sehingga siswa tidak bisa menjawab pertanyaan yang lain dari
pertanyaan yang telah ada.
C. Saran
Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam terkait dengan tingkat
kesejahteraan siswa, peneliti berikutnya disarankan melakukan
wawancara, observasi lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
DAFTAR PUSTAKA
Abli, A., & Johan, S. (2018). Metode penelitian kualitatif. Surakarta: CV
Jejak.
Anzwar, Z., & Risnawati. (2016). Psikologi pembelajaran matematka.
Yogyakarta: PT Plosokuning.
Aris, A., & Djamhoer Temi Damayanti. (2017). Studi Deskriptif Student
Wellbeing Pada Siswa Smp Homerschooling Pewaris Bandung.
Prosiding Psikologi, 3(2),
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/7552/p/
pf. (6 November 2018)
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (2013). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Djamarah, S. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Effendi, S., & Tukiran. (2012). Metode penelitian survei. Jakarta: Penerbit
LP3ES.
Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & & Hyun, H. H. (2012). How to design
and evaluate research in education (eight edition). New York: The Mc.
graw Hill Companies.
Indrawan, R., & Yuniawati, R. (2014). Metodelogi Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan Campuran untuk Manajemen, Pembanguanan, dan
Pendidikan. Bandung: Penerbit PT Rafika Aditama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Khatimah , H. (2015). Gambaran School Well-Being Pada Peserta Didik
Program Kelas Akselerasi Di Sma Negeri 8 Yogyakarta.
Psikopedagogia, 4(1),
https://www.researchgate.net/publication/307086493_Gambaran_Sch
ool_WellBeing_pada_Peserta_Didik_Program_Kelas_Akselerasi_di_
SMA_Negeri_8_Yogyakarta. (7 November 2018)
Kurniastuti, I. (2013). Penyusunan Alat Ukur Student Well-Being untuk
Anak Sekolah Dasar Kelas 4-6. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub
=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=59794. (23 Mei
2019).
Martono, N. (2014). Metode penelitian kuantitatif. Depok: Rajagrafindo
Persada.
Na'imah, T., & Tanireja, T. (2007). Student Well-Being Pada Remaja
Jawa. Psikohumaniora, 2(1),
http://journal.walisongo.ac.id/index.php/Psikohomaniora/article/viewFil
e/1279/1434. (8 November 2018).
Nanda, A., & Widodo, P. B. (2015). Efikasi Diri Ditinjau Dari School
Well-Being pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Di Semarang.
Jurnal Empati, 4(3), https://media.neliti.com/media/publications/69486-
ID-efikasi-diri-ditinjau-dari-school-well-b.pdf. (6 November 2018)
Nursita, K. (2017). Kesejahteraan Siswa Di Sekolah Berasrama. Tesis.
Fakultas Pasca Sarjana,
http://eprints.ums.ac.id/53965/1/naskah%20publikasi.pdf. (8 November
2018)
Rahmat, P., & Indah, Y. (2018). Psikologi pendidikan. Jakatra: Bumi
Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Purnomo, A. (2018). Hubungan Antara School Wellbeing Dengan
Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas Xi di Sekolah Menengah Atas.
Skripsi. Universitas Sanata Dharma,
https://repository.usd.ac.id/32255/2/139114058_full.pdf. (10 November
2018).
Rizkasari, N. O. (2017). Kesejahteraan Siswa di Sekolah Studi
Kompetensi pada Sekolah yang Mengimplementasikan Program
Pendidikan Sekolah Adiwiyata dan Belum Mengimplementasikan
Program Pendidikan Sekolah Adiwiyata di SMP. Skripsi. Universitas
Mohammadiyah Surakatra,
http://eprints.ums.ac.id/53782/2/HALAMAN%20JUDUL.pdf. ( 9
November 2018)
Setyahadi, S., & Yanuvianti, M. (2018). Studi Deskripsi Mengenai Student
Well-Being pada Siswa SMA X Bandung. Prosiding Psikologi, 4(1),
file:///C:/Users/Legenda/Downloads/9076-21064-1-PB%20(2).pdf. (6
November 2018)
Setyawan, I., & Dewi, K. (2015). Kesejahteraan Sekolah Ditinjau dari
Orientasi Belajar Mencari Makna dan Kemampuan Empati Siswa
Sekolah Menengah Atas. Psikologi Undip, 14(1),
http://eprints.undip.ac.id/51483/1/jurnal_psikologi_2015_is%26ik.pdf.
(7 November 2018)
Siregar, S. (2014). Metode penelitian kuantitatif. Jakarta : Kencana
Prenadamedia.
Siswono. (2007). Kesehatan Mental Konsep, Cakupan, dan
Perkembangannya. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantutatif, kualitatif, dan r&d.
Bandung: ALFABETA, cv.
Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Widoyoko, E. P. (2015). Teknik penyusunan istrumen penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winurini, S. (2018). Perbedaan Kesejahteraan Siswa. Jurnal Masalah-
Masalah Sosial, 9(2),
http://eprints.ums.ac.id/53782/1/PUBLIKASI%20ILMIAH.pdf (13
November 2018).
Yusuf, A. (2014). Metodelogi penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian
gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 1 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 1 2 Surat Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 2 2 Hasil Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 3 4 Koefisien Daya Beda Aitem Skala Kompilasi Setelah Ujicoba
No Aitem Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
1. Aku menyalin jawaban temanku karena
terdesak waktu
.300 .887
2. Aku merusak barang milik sekolah .282 .887
3. Aku memukul teman yang membuatku
marah
.391 .886
4. Aku menyapa temanku meski aku pernah
marah dengannya
.341 .887
5. Aku malas mengikuti pelajaran karena
nilaiku jelek
.420 .885
6. Aku malas berangkat ke sekolah karena ada
yang menjahili
.280 .887
7. Aku tidak mengerjakan PR karena
jumlahnya banyak
.363 .886
8. Aku mengerjakan semua PR-ku .362 .886
9. Aku berpikir bahwa aku juga dapat menang
lomba seperti
temanku
.417 .885
10. Aku merasa tidak mampu menyaingi
prestasi temanku
.347 .887
11. Aku khawatir teman-teman akan menilaiku
bodoh jika aku
tidak dapat menjawab soal
.310 .887
12. Aku takut guru akan menganganggapku
bodoh jika aku
salah menjawab soal
.305 .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
13. Aku hanya belajar saat di kelas saja .468 .885
14. Sepulang sekolah, aku belajar lagi untuk
menjawab soal
yang belum terselesaikan
.508 .884
15. Aku membaca buku mengenai pengetahuan
umum
.401 .886
16. Aku membaca buku meski tidak disuruh
oleh guru
.368 .886
17. Aku senang kalau pulang sekolah lebih
awal karena tidak
harus mengikuti kegiatan di sekolah
.407 .886
18. Aku mengerjakan tugas piket dengan
senang hati
.374 .886
19. Aku memperhatikan penjelasan guru .516 .884
20. Aku ikut mengerjakan tugas kelompok .474 .885
21. Aku membaca kembali pelajaran saat di
rumah
.453 .885
22. Aku membaca bahan ulangan sampai
mengerti
.387 .886
23. Aku mendapatkan nilai yang bagus untuk
tugas-tugasku
.356 .886
24. Jika tidak mengerti, aku menjawab soal
dengan asalasalan
.444 .885
25. Aku menahan kencing karena takut
meminta izin guru
ke toilet
.303 .887
26. Aku menyampaikan pendapatku di kelas .371 .886
27. Aku takut bertanya pada guru meski aku
tidak paham
apa yang diperintahkannya
.339 .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
28. Aku menolong teman yang terjatuh .496 .884
29. Aku membantu teman yang kesulitan .531 .884
30. Aku sedih ketika membaca cerita tentang
bencana alam
.456 .885
31. Aku ikut tertawa ketika temanku
menceritakan hal yang
lucu
.291 .887
32. Aku senang belajar bersama teman-teman
di sekolah
.495 .884
33. Aku senang diajar oleh guru-guruku .541 .883
34. Aku mempercayai kata-kata guruku .305 .887
35. Aku merasa curiga dengan teman-temanku .287 .888
36. Aku mengenal siswa dari lain kelas .281 .888
37. Aku bermain dengan teman-teman ketika
istirahat
.330 .887
38. Aku berkelahi dengan teman .354 .886
39. Aku bergaul dengan semua teman .528 .884
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 6 1 Foto-foto Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
CURRICULUM VITAE
Bernadeta Herni Probowati lahir di Pemetung Basuki pada tanggal
16 Desember 1994. Merupakan anak pertama dari pasangan Antonius
Jemina, S.Pd.SD dan Asteria Maria Mujinah. S.Pd.SD. Pendidikan
dasar diperoleh di SD Negeri 1 Bandar Jaya, Kecamatan Buay Pemuka
Peliung, Kabupaten OKU Timur pada tahun 2008. Pendidikan
menengah pertama diperoleh di SMP Pangudu Luhur Sukaraja lulus
pada tahun 2011. Pendidikan menengah lanjutan diperoleh di SMA
Pangudi Luhur Sukaraja lulus pada tahun 2014. Selanjutnya tercatat
sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dibawah ini daftar kegiatan yang pernah diikuti penulis selama menjadi
mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
No Nama Kegiatan Tahun Peran
1 Inisisai Sanata Dharma (Insadha) 2014 Peserta
2 Inisisasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(Infisa)
2014 Peserta
3 Inisiasi Program Studi (Insipro) 2014 Peserta
4 English Club 2014-
2016
Peserta
5 PPKM I 2014 Peserta
6 PPKM II 2015 Peserta
7 Khursus Pembinaan Pramuka Mahir Tingkat Dasar
(KMD)
2014-
2015
Peserta
8 Wee-end Moral 2015 Peserta
9 Kuliah umum “Pendidikan Berbasis Montessori” 2015 Peserta
10 KPU BEM-FKIP 2016 Panitia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
11 Seminar “kurikulum untuk Terstandarisasi
Cembridge”
2016 Peserta
12 Perayaan Pekan Suci 2015 Panitia
13 Kuliah Umum “Masa Depan Toleransi di Tengah
Guru”
2016 Peserta
14 Seminar “Reinventing Childhood Education” 2015 Peserta
15 Seminar “Entrepreneurship” 2014 Peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI