SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

376
SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO 1

Transcript of SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

Page 1: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

1

Page 2: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH

PAKET KEAHLIAN : TEKNIK ENERGI HIDRO

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK ENERGI TERBARUKAN

Penyusun:

Tim PPPPTK

BMTI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2015

Page 3: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

i

KATA PENGANTAR

Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi guru secara berkelanjutan sebagai aktualisasi dari profesi pendidik. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dilaksanakan bagi semua guru, baik yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat. Untuk melaksanakan PKB bagi guru, pemetaan kompetensi telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) bagi semua guru di di Indonesia sehingga dapat diketahui kondisi objektif guru saat ini dan kebutuhan peningkatan kompetensinya. Modul ini disusun sebagai materi utama dalam program peningkatan kompetensi guru mulai tahun 2016 yang diberi nama diklat PKB sesuai dengan mata pelajaran/paket keahlian yang diampu oleh guru dan kelompok kompetensi yang diindikasi perlu untuk ditingkatkan. Untuk setiap mata pelajaran/paket keahlian telah dikembangkan sepuluh modul kelompok kompetensi yang mengacu pada kebijakan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan tentang pengelompokan kompetensi guru sesuai jabaran Standar Kompetensi Guru (SKG) dan indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang ada di dalamnya. Sebelumnya, soal UKG juga telah dikembangkan dalam sepuluh kelompok kompetensi. Sehingga diklat PKB yang ditujukan bagi guru berdasarkan hasil UKG akan langsung dapat menjawab kebutuhan guru dalam peningkatan kompetensinya. Sasaran program strategi pencapaian target RPJMN tahun 2015–2019 antara lain adalah meningkatnya kompetensi guru dilihat dari Subject Knowledge dan Pedagogical Knowledge yang diharapkan akan berdampak pada kualitas hasil belajar siswa. Oleh karena itu, materi yang ada di dalam modul ini meliputi kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Dengan menyatukan modul kompetensi pedagogik dalam kompetensi profesional diharapkan dapat mendorong peserta diklat agar dapat langsung menerapkan kompetensi pedagogiknya dalam proses pembelajaran sesuai dengan substansi materi yang diampunya. Selain dalam bentuk hard-copy, modul ini dapat diperoleh juga dalam bentuk digital, sehingga guru dapat lebih mudah mengaksesnya kapan saja dan dimana saja meskipun tidak mengikuti diklat secara tatap muka. Kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penyusunan modul diklat PKB ini, kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Jakarta, Desember 2015 Direktur Jenderal,

Sumarna Surapranata, Ph.D NIP: 195908011985031002

Page 4: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR TABEL ix

PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 2

C. Peta Kompetensi 3

D. Ruang Lingkup 4

E. Saran Cara Penggunaan Modul 4

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 5

A. Tujuan 5

B. Indikator Pencapaian Kompetensi 5

C. Lingkup Materi 5

D. Langkah-langkah. 6

E. Uraian Materi 6

F. Rangkuman 47

G. Tes Formatif 49

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : PENGANTAR SURVEY PEMETAAN 51

A. Tujuan 51

B. Indikator Pencapaian Kompetensi 51

C. Uraian Materi 51

D. Aktivitas Pembelajaran 58

E. Rangkuman 61

F. Tes Formatif 61

G. Kunci Jawaban 64

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : PENGENALAN ALAT SURVEY PEMETAAN 65

A. Tujuan 65

Page 5: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

iii

B. Indikator Pencapaian Kompetensi 65

C. Uraian Materi 65

D. Aktivitas Pembelajaran 84

E. Rangkuman 85

F. Tes Formatif 85

G. Kunci Jawaban 86

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : PETA DAN ATRIBUTNYA 87

A. Tujuan Pembelajaran 87

B. Indikator Pencapaian Kompetensi 87

C. Uraian Materi 87

D. Aktivitas Pembelajaran 111

E. Rangkuman 112

F. Tes Formatif 113

G. Kunci Jawaban 116

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : SURVEY LAPANGAN UNTUK PLTMH 117

A. Tujuan Pembelajaran 117

B. Indikator Pencapaian Kompetensi 117

C. Uraian Materi 117

D. Aktivitas Pembelajaran 163

E. Rangkuman 166

F. Tes Formatif 166

G. Kunci Jawaban 167

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : BAHAN BANGUNAN 168

A. Tujuan 168

B. Indikator Pencapaian Kompetensi 168

C. Uraian Materi 168

D. Aktifitas Pembelajaran 198

E. Rangkuman 199

F. Tes Formatif 200

G. Kunci Jawaban 201

KEGIATAN PEMBELAJARAN 7 : MENGGUNAKAN PERALATAN TANGAN DAN MEKANIK/LISTRIK 208

A. Tujuan 208

B. Indikator Pencapaian Kompetensi 208

C. Uraian Materi 208

D. Aktifitas Pembelajaran 262

E. Rangkuman 263

F. Tes Formatif 264

G. Kunci Jawaban 265

KEGIATAN PEMBELAJARAN 8 : PEKERJAAN PASANGAN BATU 269

A. Tujuan 269

Page 6: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

iv

B. Indikator Pencapaian Kompetensi 269

C. Uraian Materi 269

D. Aktifitas Pembelajaran 277

E. Rangkuman 278

F. Tes Formatif 279

G. Kunci Jawaban 280

KEGIATAN PEMBELAJARAN 9 : PEKERJAAN BETON 284

A. Tujuan 284

B. Indikator Pencapaian Kompetensi 284

C. Uraian Materi 284

D. Aktifitas Pembelajaran 292

E. Rangkuman 293

F. Tes Formatif 294

G. Kunci Jawaban 296

KEGIATAN PEMBELAJARAN 10 : PEMIPAAN 300

A. Tujuan 300

B. Indikator Pencapaian Kompetensi 300

C. Uraian Materi 300

D. Aktifitas Pembelajaran 353

E. Rangkuman 354

F. Tes Formatif 355

G. Kunci Jawaban 356

PENUTUP 360

DAFTAR PUSTAKA 362

GLOSARIUM 363

Page 7: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Tingkatan Keterampilan Intelektual .................................................................................. 17

Gambar 2. 1 Ruang lingkup pekerjaan survey dan pengukuran 52 Gambar 2. 2 Juru Ukur 57

Gambar 3. 1 Total Station 67 Gambar 3. 2 Target Prisma 68 Gambar 3. 3 PoligonTerikatSempurna 70 Gambar 3. 4 Contoh Pengukuran Detil 71 Gambar 3. 5 Tiga Segmen GPS 75 Gambar 3. 6 Konstelasi satelit GPS 76 Gambar 3. 7 Sistem Kontrol GPS 76 Gambar 3. 8 Tipe Receiver GPS 77 Gambar 3. 9 Tombol utama garmin Map 60 CSX 79 Gambar 3. 10 Beberapa port yang ada di belakang 81

Gambar 4. 1 Garis kontur dan penampangnya 89 Gambar 4. 2 Interpretasi bentuk lahan pada Peta Topografi 89 Gambar 4. 3 Peta Rupa Bumi Indonesia 90 Gambar 4. 4 Judul Peta 91 Gambar 4. 5 skala Peta 92 Gambar 4. 6 Sistem Proyeksi Peta 92 Gambar 4. 7 Keterangan Peta 93 Gambar 4. 8 Orientasi Peta 93 Gambar 4. 9 Contoh Penggunaan symbol dalam peta 94 Gambar 4. 10 Contoh pemakaian warna dalam peta 95 Gambar 4. 11 Penghitungan jarak pada peta kontur 97 Gambar 4. 12 Sudut arah 98 Gambar 4. 13 Azhimuth 98 Gambar 4. 14 Koordinat geografis 99 Gambar 4. 15 Kordinat titik dengan menggunakan arah dan jarak 100 Gambar 4. 16 Kordinat titik dengan menggunakan jarak dan jarak 101 Gambar 4. 17 Koordinat titik menggunakan arah dan arah 101 Gambar 4. 18 Menghitung luas dengan menggunakan kotak bujur sangkar 102 Gambar 4. 19 Garis kontur dalam peta 104 Gambar 4. 20 Contoh mencari tinggi titik dengan kontur 105 Gambar 4. 21 Perhitungan sudut miring lahan 106

Gambar 5. 1 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan ................................................................................... 118 Gambar 5. 2 ContohKonstruksi BM ...................................................................................................... 124 Gambar 5. 3 Pengukuran Jarak Pada Permukaan Miring ..................................................................... 127 Gambar 5. 4 Pengukuran Sudut Antara Dua Titik ................................................................................ 128 Gambar 5. 5 Pengamatan Azimuth Astronomis ................................................................................... 129 Gambar 5. 6 Pengukuran Waterpass .................................................................................................... 130 Gambar 5. 7 Pengukuran Antara Dua Titik X dan Y Menggunakan Klinometer ................................... 134

Page 8: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

vi

Gambar 5. 8 Metoda Pengukuran Head dengan Pressure Gauge (Alat Pengukur Tekanan) ............... 135 Gambar 5. 9 Bagan Alir Analisa Hidrologi ............................................................................................. 140 Gambar 5. 10 Poligon Thiesen .............................................................................................................. 144

Gambar 6. 1 Kayu jati gelondongan 169 Gambar 6. 2 Sel kayu 171 Gambar 6. 3 Kayu lapis 176 Gambar 6. 4 Papan kayu semen 177 Gambar 6. 5 Papan partikel 178 Gambar 6. 6 Papan serat 179 Gambar 6. 7 Agregat alam 181 Gambar 6. 8 Klinker 182 Gambar 6. 9 Gips 184 Gambar 6. 10 Kapur 185 Gambar 6. 11 Pozzolan 187 Gambar 6. 12 Semen dalam kemasan 192 Gambar 6. 13 Baja struktur lempeng 195 Gambar 6. 14 Baja paduan 195

Gambar 7. 1 Meteran mistar kayu 208 Gambar 7. 2 Meteran kayu lipat 209 Gambar 7. 3 Meteran rol pita baja 210 Gambar 7. 4 Meteran rol pita kain 210 Gambar 7. 5 Selang waterpass 211 Gambar 7. 6 Otomatis waterpass 212 Gambar 7. 7 Bagian-bagian unting-unting 213 Gambar 7. 8 Unting-unting 214 Gambar 7. 9 Penggunaan unting-unting 215 Gambar 7. 10 Pensil bulat 216 Gambar 7. 11 Pensil tukang 216 Gambar 7. 12 Gulungan benang nilon 218 Gambar 7. 13 Benang dari bahan pintalan kapas 218 Gambar 7. 14 Penggaris siku baja 220 Gambar 7. 15 Penggaris kayu 220 Gambar 7. 16 Patok 221 Gambar 7. 17 Palu lancip 222 Gambar 7. 18 Palu konde 223 Gambar 7. 19 Palu cabang 223 Gambar 7. 20 Godam (Bodem) 224 Gambar 7. 21 Martil kayu 225 Gambar 7. 22 Cetok lancip 226 Gambar 7. 23 Cetok segi empat 227 Gambar 7. 24 Cetok lidah 228 Gambar 7. 25 Jointer 229 Gambar 7. 26 Ember 230 Gambar 7. 27 Kotak adukan 231 Gambar 7. 28 Gergaji baja 232 Gambar 7. 29 Gunting potong baja beton 234 Gambar 7. 30 Gunting ayun 235

Page 9: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

vii

Gambar 7. 31 Kunci pembengkok baja beton tunggal 236 Gambar 7. 32 Bantalan pembengkok 237 Gambar 7. 33 Bantalan pembengkok di atas tanah 237 Gambar 7. 34 Bantalan pembengkok di atas kaki-kaki 238 Gambar 7. 35 Kotak angkut 239 Gambar 7. 36 Cangkul 240 Gambar 7. 37 Sekop 241 Gambar 7. 38 Ayakan pasir 243 Gambar 7. 39 Dandang 244 Gambar 7. 40 Linggis 245 Gambar 7. 41 Betel 246 Gambar 7. 42 Kakaktua 246 Gambar 7. 43 Alat potong 247 Gambar 7. 44 Gergaji 248 Gambar 7. 45 Ketam 249 Gambar 7. 46 Boaster 250 Gambar 7. 47 Line bobbine 250 Gambar 7. 48 Cara penaikan benang 251 Gambar 7. 49 Corner block 251 Gambar 7. 50 Cara penggunaan corner block 252 Gambar 7. 51 Bor tangan listrik 254 Gambar 7. 52 Pemboran lubang tembus 254 Gambar 7. 53 Bor beton 255 Gambar 7. 54 Alat potong keramik 256 Gambar 7. 55 Molen 257 Gambar 7. 56 Molen 257 Gambar 7. 57 Mesin poles tegel 260 Gambar 7. 58 Pompa hisap 261 Gambar 7. 59 Vibrator beton 262

Gambar 8. 1 Layout konstruksi PLTMH 269 Gambar 8. 2 Pekerjaan galian tidak dilakukan serentak 271 Gambar 8. 3 Galian tanah untuk pondasi 272 Gambar 8. 4 Rencana galian pondasi 272 Gambar 8. 5 Pekerjaan Urugan Pasir 273 Gambar 8. 6 Pemasangan pondasi 274 Gambar 8. 7 Pembuatan profil batu kali 275 Gambar 8. 8 Gambar kerja pembuatan profil batu kali 276 Gambar 8. 9 Pondasi Batu Kali 277

Gambar 9. 1 Ready mix 290 Gambar 9. 2 Beton bertulang 291

Gambar 10. 1 Pipa pesat 300 Gambar 10. 2 Pemipaan pada biogas 301 Gambar 10. 3 Pemipaan pada instalasi bioetanol 301 Gambar 10. 4 Seamless pipe 304 Gambar 10. 5 Buttwelded pipe 304

Page 10: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

viii

Gambar 10. 6 Spiral welded pipe 305 Gambar 10. 7 Pembuatan seamless pipe 306 Gambar 10. 8 Pabrik pembuatan seamless pipe 306 Gambar 10. 9 Rangkaian pembuatan seamless pipe di pabrik 307 Gambar 10. 10 Rangkaian proses fabrikasi pipa straight welded pipe 308 Gambar 10. 11 Pipa straight welded 308 Gambar 10. 12 Skema pembuatan pipa spiral 309 Gambar 10. 13 Manufaktur spiral pipe 310 Gambar 10. 14 Turbin francis 311 Gambar 10. 15 Instalasi gasifikasi 311 Gambar 10. 16 Elbow, tee, dan reducer 316 Gambar 10. 17 Elbow 316 Gambar 10. 18 Elbow dengan bermacam sudut 317 Gambar 10. 19 Tee socket 317 Gambar 10. 20 Crossing 318 Gambar 10. 21 Cap 318 Gambar 10. 22 Flange 319 Gambar 10. 23 Coupling 320 Gambar 10. 24 Union 321 Gambar 10. 25 Eccentric reducer 321 Gambar 10. 26 Concentric reducer 322 Gambar 10. 27 Swage nipple 322 Gambar 10. 28 Plug 323 Gambar 10. 29 Gate valve 324 Gambar 10. 30 Globe Valve 325 Gambar 10. 31 Check valve 326 Gambar 10. 32 Pipa timah hitam 330 Gambar 10. 33 Pipa tembaga 331 Gambar 10. 34 Pipa Baja 332 Gambar 10. 35 Pipa HDPE 333 Gambar 10. 36 Outside/inside diameter 333 Gambar 10. 37 Nominal size pipe 334 Gambar 10. 38 Solder spigot 341 Gambar 10. 39 Sambungan pipa tembaga 341 Gambar 10. 40 Fitting pipa tembaga 342 Gambar 10. 41 Sambungan perunggu 343 Gambar 10. 42 Sambungan pipa baja 343 Gambar 10. 43 Penyambungan pipa HDPE 344 Gambar 10. 44 Penampang pipa hdpe 344 Gambar 10. 45 Pemasangan pipa 346 Gambar 10. 46 Beton penumpu pada belokan 348 Gambar 10. 47 Penggantung pipa 349 Gambar 10. 48 Tipe penggantung pipa-pipa tunggal 349 Gambar 10. 49 Cara-cara pengantungan pipa 350 Gambar 10. 50 Pengecatan pipa untuk mencegah korosi 351 Gambar 10. 51 Pencegahan dari penurunan tanah 352 Gambar 10. 52 Bak pemeliharaan 353

Page 11: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Perbandingan antara Kognitivisme dengan Konstruksivisme .................................................. 8 Tabel 1. 2 Deskripsi Langkah Pembentukan Pengalaman Belajar .......................................................... 13 Tabel 1. 3 Penentuan Model Pembelajaran Mata Pelajaran .................................................................. 28

Tabel 3. 3 Beberapa perbedaan antara survey terestris dan survey GPS 73

Page 12: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) fosil di Indonesia yang terus meningkat

dengan produksi yang terbatas dan cenderung menurun yang menyebabkan

kelangkaan dan meningkatnya harga jual. BBM merupakan energi yang paling

banyak digunakan di indonesia yaitu sebanyak 48%, sisanya gas 21%, dan

batubara 27% (KESDM, 2011).

Dampak kelangkaan dan kenaikan harga BBM fosil sangat dirasakan oleh

masyarakat dan juga dunia industri. Kenaikan harga BBM menjadi beban bagi

masyarakat sebagai konsumen karena antara lain: mengakibatkan kenaikan

harga produksi, tarif angkutan, dan jasa. Pada akhirnya harga barang dari

berbagai komoditas menjadi naik.

Pemerintah Indonesia memberikan perhatian terhadap permasalahan

kelangkaan dan kenaikan harga BBM. Dalam Agenda Riset Nasional antara lain

disebutkan bahwa permasalahan energi nasional jangka pendek yang harus

diselesaikan saat ini adalah menyiapkan sumber energi lain selain BBM untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri nasional. Sumber energi tersebut

antara lain: angin, batubara, panas bumi, biomass yaitu biogas dan biofuels

(biodiesel, bioethanol, dan bio-oil), surya, hidrogen, fuel-cell, nuklir, energi laut,

mikrohidro, dan coal bed methane.

Pemerintah juga telah memberikan perhatian khusus untuk pengembangan

bahan bakar nabati (biofuels) dengan menerbitkan Inpres No. 1 tahun 2006

Page 13: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

2

mengenai Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (biofuels) sebagai

Bahan Bakar Lain (anonimus, 2006). Melalui Inpres ini, Presiden RI

menginstruksikan agar melaksanakan percepatan penyediaan dan pemanfaatan

biofuels.

Berkaitan dengan rencana untuk mengembangkan energi yang bersumber dari

energi terbarukan, maka perlu di siapkan SDM yang kompeten untuk

melaksanakan pekerjaan pembangunan instalasi pembangkit energi.

Buku ini merupakan salah satu panduan dalam teknik pengerjaan instalasi

pembangkit energi, terutama untuk melaksanakan pekerjaan batu beton dan

pemipaan dasar.

B. Tujuan

Setelah mempelajari buku ini siswa dapat memahami dan menguasai: dasar-

dasar gambar teknik, bahan bangunan, penggunaan peralatan tangan dan

mekanik/listrik, pekerjaan beton, pekerjaan pasangan batu, dan pemipaan.

Page 14: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

3

C. Peta Kompetensi

Page 15: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

4

D. Ruang Lingkup

Buku ini menggunakan sistem pembelajaran berdasarkan pendekatan kompetensi,

yakni salah satu cara untuk menyampaikan atau mengajarkan pengetahuan,

penyelesaian soal-soal dan melakukan percobaan yang dibutuhkan dalam bidang Survei

Pemetaan, Teknik Batu Beton dan Pemipaan Dasar. Materi Survei Pemetaan, Teknik

Batu Beton dan Pemipaan Dasar meliputi: pengantar survei dan pemetaan, pengenalan

alat survey, dasar-dasar gambar teknik, bahan bangunan, penggunaan peralatan tangan

dan mekanik/listrik, pekerjaan beton, pekerjaan pasangan batu, dan pemipaan.

Penekanan utama yang dapat dilakukan setelah mempelajari buku ini adalah peserta

mampu melaksanakan pekerjaan pemasangan batu beton dan pemipaan dasar sebagai

keterampilan pendukung untuk membangun instalasi penghasil energi yang bersumber

dari energi terbarukan seperti: PLTMH, PLTB, PLTS, Biogas, dan Biomass.

E. Saran Cara Penggunaan Modul

Penjelasan bagi peserta diklat tentang tata cara belajar dengan bahan ajar/modul bahan

ajar, tugas-tugas peserta diklat antara lain:

1) Modul ini dirancang sebagai bahan pembelajaran dengan pendekatan peserta

diklat aktif.

2) Guru berfungsi sebagai fasilitator.

3) Penggunaan modul ini dikombinasikan dengan sumber belajar yang lainnya.

4) Pembelajaran untuk pembentukan sikap spiritual dan sosial dilakukan secara

terintegrasi dengan pembelajaran kognitif dan psikomotorik.

5) Lembar tugas peserta diklat untuk menyusun pertanyaan yang berkaitan dengan isi

buku memuat (apa, mengapa dan bagaimana).

6) Tugas membaca bahan ajar/modul secara mendalam untuk dapat menjawab

pertanyaan. Apabila pertanyaan belum terjawab, maka peserta diklat dipersilahkan

untuk mempelajari sumber belajar lainnya yang relevan.

Page 16: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

5

BAB II

KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

A. Tujuan

Melalui penggalian informasi,diskusi dan mencoba peserta diklat dapat:

1. Menilai contoh perancangan pengalaman belajar perkembangan berfikir tingkat

evaluasi sesuai prinsip-prinsip belajar konstruksivistik secara teliti dan tanggung

jawab.

2. Membuat perancangan pengalaman belajar mata pelajaran yang diampu tingkat

berfikir mencipta sesuai prinsip-prinsip belajar konstruksivistik secara teliti dan

bertanggung jawab

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan prinsip-prinsip perancangan pengalaman belajar pemahaman

2. Menentukan langkah-langkah perancangan pengalaman belajar penerapan.

3. Mengkoreksi contoh perancangan pengalaman belajar perkembangan berfikir

analisis dan evaluasi

4. Memilih model pembelajaran yang akan digunakan dalam perancangan pengalaman

belajar konstruksivisme.

5. Membuat perancangan pengalaman belajar sesuai model pembelajaran

konstruksivisme.

C. Lingkup Materi

1. Konsep belajar kostruksivisme

2. Prinsip perancangan pengalaman belajar pemahaman

3. Langkah perancangan penerapan

4. Model-model pembelajaran dengan pendekatan belajar konstruksivisme

5. Matrik pemaduan (scafolding) perancangan pengalaman belajar

6. Rancangan pengalaman belajar sesuai model pembelajaran kontruksivisme

Page 17: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

6

D. Langkah-langkah.

Materi pelatihan ini dirancang untuk dipelajari oleh Guru. Selain disajikan prinsip-prinsip

dan contoh yang dilakukan dalam bentuk individu, dan diskusi kelompok, juga

digunakan latihan sebagai bentuk pendalaman materi yang mendorong kreativitas untuk

berinovasi. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi, yaitu lebih

mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman peserta pelatihan, menganalisis,

menyimpulkan, dan menggeneralisasi dalam suasana diklat yang aktif, inovatif, kreatif,

efektif, menyenangkan, dan bermakna.

E. Uraian Materi

Belajar adalah perubahan berkaitan dengan pengaturan prilaku peserta didik atau

kemampuan dalam rentang waktu tertentu dari suatu priode. Perubahan prilaku sebagai

hasil belajar sering disebut dengan bukti belajar atau learning exhibits yang merupakan

akibat proses interaksi antara peserta didik dengan guru, dengan peserta didik lainnya

maupun dengan lingkungan serta objek yang dipelajarinya.

1. Aktivitas individual meliputi:

a. memahami dan mencermati materi pelatihan;

b. mengerjakan latihan/tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada

setiap kegiatan belajar;

c. menyimpulkan materi pengembangan pengalaman belajar;

d. melakukan refleksi.

2. Aktivitas kelompok meliputi:

a. mendiskusikan materi pelatihan;

b. bertukar pengalaman (sharing) dalam melakukan latihan

menyelesaikan masalah/kasus;

c. membuat rangkuman;

d. refleksi.

Page 18: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

7

Perubahan kemampuan atau prilaku (behavior) sebagai hasil belajar sesuai dengan yang

diharapkan, tentu tidak dapat terjadi begitu saja, tetapi diperlukan perancangan

pengalaman belajar yang disengaja dan sistematis, yang memungkinkan perubahan

prilaku dalam perkembangan berfikir peserta didik mencapai gradasi perkembangan

sesuai dengan yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran. Untuk itu guru sebagai

perancang pembelajaran memegang peranan strategis dalam mengantarkan peserta

didik melalui pengalaman belajar yang dirancangnya mencapai gradasi kemampuan

tertentu.

1. Pembelajaran Kostruksivisme

Untuk merancang pengalaman belajar peserta didik pada kurikulum 2013 atau

juga sering diistilahkan dengan Kurnas, anda diajak terlebih dahulu mengingat

kembali salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan yakni

pembelajaran berpendekatan konstruksivisme.

Masih ingatkah anda apa filosofi yang mendasari pembelajaran konstruksivisme.

Jelaskan

...................................................................................................................................

............................................................................................................

Coba periksa jawaban anda dengan pernyataan ini apakah telah sesuai.

Pembelajaran yang menjadikan seseorang secara aktif membangun pengetahuan dan

pemahaman dengan mensintesiskan pengetahuan yang telah dimilikinya menjadi

pengetahuan baru. Hal ini disebut pendekatan belajar konstruksivisme, sesuai dengan

teori kerja Jean Piaget dalam Alan Pritchard (2010 : 5 ) “ his work led to the expansion of

understanding of child development and learning as a proces of construction that has

underpinned much of the theory relating to social constructivism”. Berdasarkan teori

belajar konstruktivisme merupakan pembelajaran yang pembelajar mengkonstruk

pemahaman mereka dari dunia sekelilingnya berdasarkan pengalaman dimana mereka

Page 19: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

8

hidup dan tumbuh. Mereka selanjutnya memilih dan mentransformasi informasi dari

pengetahuan yang lalu; saat ini; juga pengalaman menjadi pengetahuan dan

pemahaman peserta didik yang baru. Pada tabel 1 di bawah ini dapat dilihat

perbandingan antara kognitivisme dan konstruksivisme menurut Anne Jordan; Orison

Carlile dan Annetta Stack pada Approaches to learning (2008:55).

Tabel 1. 1 Perbandingan antara Kognitivisme dengan Konstruksivisme

Teori Aktivitas Mental Proses Belajar Peran Guru

Cognitivisme Presepsi

Perhatian

Pemerosesan

Mengingat

Pembelajaran permukaan dan mendalam

Menyampaikan informasi (encoding)

Terjadinya secara internal pada dirinya

Menerapkan prinsip-prinsip kognitif untuk memfasilitasi proses kognitif

Construsivisme Membuat makna

Belajar menurut skema (returning Schemata)

Mengkonstruk kemampuan pikir/intelektual (mental constructs)

Terjadinya secara internal pada dirinya

Mendukung pembelajaran bermakna

Membangun gagasan yang menantang

2. Pertimbangan dalam Mengembangkan Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar merupakan aktifitas peserta didik dengan lingkungannya yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pengalaman belajar itu bukanlah isi atau materi

pelajaran melainkan interaksi peserta didik dengan lingkungan berupa aktivitas dalam

proses pembelajaran.Ini sesuai dengan pendapat Tyler (1990:41) “ The term learning

experience is not the same as the content with which a course deal nor activities

performed by the teacher The term learning experience refer to interaction between the

learner and the external condition in the environment to which he can react. Learning

takes place through the active behavior of student; it is what he does that he learn not

Page 20: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

9

what the teacher does”. Dari kutipan di atas dapat digaris bawahi pengalaman belajar

adalah apa yang akan diinteraksikan atau yang telah diinteraksikan di dalam proses

pembelajaran antara peserta didik dengan lingkungan, bukan apa yang akan atau

diperbuat pendidik.

Sesuaikan jawaban anda dengan penjelasan !

Pertimbangan-Pertimbangan Menentukan Pengalaman Belajar

a. Sesuai dengan tujuan dari Kompetensi Dasar (KD) yang akan dicapai

Dalam sistem perencanaan dan desain pembelajaran tujuan merupakan

komponen utama dan pertama yang harus dipikirkan oleh seorang perancang

pembelajaran. Sehingga apa yang harus dilakukan guru dan siswa diarahkan

untuk mencapai tujuan itu. Dilihat dari domainnya tujuan itu terdiri atas

tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

b. Sesuai dengan jenis bahan atau materi pelajaran

Pengalaman belajar yang direncanakan dan didisain harus memerhatikan

karakteristik materi pelajaran baik dilihat dari kompleksitas materi maupun

pengemasannya.

c. Ketersediaan sumber belajar

Selain pertimbangan tujuan dan isi bahan pelajaran, seorang desainer pembelajaran

dalam menentukan pengalaman belajar juga harus memerhatikan ketersediaan

sumber belajar yang dapat digunakan.

Tugas 2. Berdasarkan pengalaman sebagai seorang pendidik,

pertimbangan-pertimbangan apa yang anda lakukan di dalam

menentukan pangalaman belajar sesuai Kompetensi Dasar dari mata

pelajaran yang diampu berdasarkan pendekatan belajar

konstruksivisme?

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

Page 21: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

10

d. Pengalaman belajar harus sesuai dengan karakteristik siswa

Kondisi dan karakteristik siswa merupakan salah satu hal pertimbangan yang harus

diperhatikan, baik menyangkut minat dan bakat siswa, kecenderungan gaya belajar

maupun kemampuan dasar yang dimiliki siswa.

e. Model belajar

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk

mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, system sosial, prinsip reaksi dan

system pendukung (Joice&Wells).

3. Prinsip-Prinsip Pengembangan Pengalaman Belajar

Pada pendekatan pembelajaran konstruksivisme peserta didik adalah subjek yang

memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan

menggunakan pengetahuan. Untuk itu pengembangan pengalaman pembelajaran harus

berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk

mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar benar memahami

dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja

memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras

mewujudkan ide-idenya.

Ada sejumlah prinsip-prinsip yang harus diperhatikan mana kala kita akan

mengembangkan pengalaman belajar yaitu,

a. Berorientasi pada tujuan

Dalam system pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Efektivitas

pengembangan pengalaman belajar ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai

tujuan pembelajaran.

b. Aktivitas

Pengaman belajar siswa harus dapat mendorong agar siswa beraktivitas melakukan

sesuatu. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga

meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.

Page 22: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

11

c. Individualitas

Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa.Oleh sebab itu

pengalaman belajar dirancang untuk setiap individu siswa.

d. Integritas

Merancang pengalaman belajar siswa harus dapat mengembangkan seluruh aspek

kepribadian siswa secara terintegitas, dengan tetap memperhatikan prinsip

interaktif, Inspiratif, menyenangkan, menantang, dan motivasi. Secara rinci pada

Permendikbud No. 103 Tahun 2014 prinsip pengembangan pengalaman belajar

perlu memperhatikan :

1) peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;

2) peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;

3) proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;

4) pembelajaran berbasis kompetensi;

5) pembelajaran terpadu;

6) pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yangmemiliki

kebenaran multi dimensi;

7) pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;

8) peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills

dan soft-skills;

9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta

didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberiketeladanan (ing

ngarso sung tulodo), membangun kemauan mauan (ingmadyo mangun karso),

dan mengembangkan kreativitas pesertadidik dalam proses pembelajaran (tut

wuri handayani);

11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan dimasyarakat;

12) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas pembelajaran;

13) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik;

14) dan suasana belajar menyenangkan dan menantang

Page 23: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

12

4. Tahapan Pengembangan Pengalaman Belajar

Tahapan pengembangan pembelajaran yang dikembangkan seorang guru

dilakukan berdasakan pada kedudukan KD itu berada, dan berdasarkan itu guru

melakukan perancangan pengalaman belajar mengikuti standar proses yang pada

kurikulum 2013 berada pada Permendikbud No 65 Tahun 2013 dan petunjuk

pembelajaran Permendikbud No 103 Tahun 2014, yang dapat di bagi dalam

tahap pra Instruksional atau sering juga di istilahkan dengan langkah

pendahuluan, tahap Instruksional atau langkah kegiatan Inti dan tahap penilaian

dan tindak lanjut. Pengalaman belajar dalam operasionalnya dirancang guru pada

kegiatan Inti yang di dalam kurikulum KTSP 2006 kegiatan ini terbagi pada tiga

fase yakni Eksplorasi; Elaborasi dan Konfermasi (EEK). Pada Kurikulum 2013

pengembangan pengalaman belajar dilakukan menggunakan pendekatan

saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan dengan langkah meliputi

mengamati, menanya, mengeksperimen, menganalisis dan mengkomunikasikan

seperti terlihat pada tabel 2. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa

strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan

suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan

budaya misalnya discovery learning, project-based learning, problem-based

learning, inquiry learning.

Tugas 3. Diskusikan dari kasus berdasarkan hasil observasi pada supervisi

akademik oleh guru yang ditugaskan oleh kepala sekolah mensupervisi,

ditemukan guru memberikan pengalaman belajar pembentukan pengalaman

belajar memahami dengan cara menjelaskan prinsip kerja dari wiring diagram

suatu proses, setelah itu guru melakukan tanya jawab. Dari kasus tersebut

apakah guru yang mengajar telah menggunakan prinsip pembentukan

pengalaman belajar konstruksivisme sesuai tuntutan kurikulum SMK 2013; apa

yang seharusnya anda sarankan kepada guru yang mengajar tersebut.

Page 24: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

13

Tabel 1. 2 Deskripsi Langkah Pembentukan Pengalaman Belajar

Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar

Mengamati (observing) mengamati dengan indra

(membaca, mendengar,

menyimak, melihat,

menonton, dan

sebagainya) dengan atau

tanpa alat

perhatian pada waktu

mengamati suatu

objek/membaca suatu

tulisan/mendengar suatu

penjelasan, catatan yang

dibuat tentang yang

diamati, kesabaran, waktu

(on task) yang digunakan

untuk mengamati

Menanya (questioning) membuat dan

mengajukan pertanyaan,

tanya jawab, berdiskusi

tentang informasi yang

belum dipahami, informasi

tambahan yang ingin

diketahui, atau sebagai

klarifikasi.

jenis, kualitas, dan jumlah

pertanyaan yang diajukan

peserta didik (pertanyaan

faktual, konseptual,

prosedural, dan hipotetik)

Mengumpulkan

informasi/mencoba

(experimenting)

mengeksplorasi, mencoba,

berdiskusi,

mendemonstrasikan,

meniru bentuk/gerak,

melakukan eksperimen,

membaca sumber lain

selain buku teks,

mengumpulkan data dari

nara sumber melalui

angket, wawancara, dan

memodifikasi/

menambahi/

mengembangkan

jumlah dan kualitas

sumber yang

dikaji/digunakan,

kelengkapan informasi,

validitas informasi yang

dikumpulkan, dan

instrumen/alat yang

digunakan untuk

mengumpulkan data.

Menalar/Mengasosiasi

(associating)

mengolah informasi yang

sudah dikumpulkan,

menganalisis data dalam

bentuk membuat kategori,

mengasosiasi atau

menghubungkan

fenomena/informasi yang

mengembangkan

interpretasi, argumentasi

dan kesimpulan mengenai

keterkaitan informasi dari

dua fakta/konsep,

interpretasi argumentasi

dan kesimpulan mengenai

Page 25: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

14

terkait dalam rangka

menemukan suatu pola,

dan menyimpulkan

keterkaitan lebih dari dua

fakta/konsep/teori,

menyintesis dan

argumentasi serta

kesimpulan keterkaitan

antarberbagai jenis

fakta/konsep/teori/

pendapat;

mengembangkan

interpretasi, struktur baru,

argumentasi, dan

kesimpulan yang

menunjukkan hubungan

fakta/konsep/teori dari

dua sumber atau lebih

yang tidak bertentangan;

mengembangkan

interpretasi, struktur baru,

argumentasi dan

kesimpulan dari

konsep/teori/pendapat

yang berbeda dari

berbagai jenis sumber

Mengomunikasikan

(communicating)

menyajikan laporan dalam

bentuk bagan, diagram,

atau grafik; menyusun

laporan tertulis; dan

menyajikan laporan

meliputi proses, hasil, dan

kesimpulan secara lisan

menyajikan hasil kajian

(dari mengamati sampai

menalar) dalam bentuk

tulisan, grafis, media

elektronik, multi media

dan lain-lain

Tugas 4. Berdasarkan Informasi di atas diskusikan tahapan pengembangan

pengalaman belajar dan langkah-langkahnya menurut tuntutan kurikulum 2013

?................................................

Page 26: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

15

5. Pengembangan Pengalaman Belajar Memahami dan Penerapan

Seperti telah disinggung di atas pengalaman belajar peserta didik pada kurikulum 2013

dibentuk melalui langkah-langkah saintifik yang diintegrasikan di dalam model belajar

yang sesuai dengan tingkat Kompetensi Dasar yang dipelajari baik berkaitan Kompetensi

pengetahuan KD-3 dan kompetensi keterampilan (KD-4). Pengalaman belajar

Kompetensi pengetahuan dan Kompetensi keterampilan dilakukan dengan cara

menggunakan modus pembelajaran langsung (direct instructional). Pembelajaran

langsung adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan

berpikir dan keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi

langsung dengan sumber belajar yang dirancang pendidik di dalam RPP. Dalam

pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi / mencoba, menalar / mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung, yang

disebut dengan dampak pembelajaran (instructional effect). Adapun Pembelajaran tidak

langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran langsung yang

dikondisikan menghasilkan dampak pengiring (nurturant effect). Pembelajaran tidak

langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1

dan KI-2.

Pengalaman pembelajaran tidak saja terjadi akibat pengaruh ekternal terhadap peserta

didik seperti guru, tetapi juga terjadi akibat dari itu sendiri melakukan aktivitas belajar

atau self instructionmelalui bahan bacaan, gambar atau film Ini sejalan dengan yang

Gagne (1992 :3) yakni :

Why do we speak of instruction rather than teaching ? It is because we wish to

describe all of the events that may have direct effect on the learning of human

being, not just those set motion by individual who is a teacher. Instruction may

include events that generated by page of print, by a picture, by a television

program, or by combination of physical objects, among other things. Of course,

teacher may play an essential role in arrangement of any of these events. Or, as

Page 27: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

16

already mentioned, the learners may be able to manage instructional events

themselves.

Walaupun pengalaman pembelajaran lebih banyak menekankan pada kegiatan peserta

didik, tidak berarti peran-peran guru di dalam interaksi pembelajaran menjadi hilang.

Peran guru dalam pengelolaan pembelajaran bergeser dari guru sebagai sumber belajar

menjadi fasilitator. Ini sesuai dengan pendapat Gagne (1992 :3) yakni “ Instruction is set

of event that effect learners in such a way that learning is facilitated”. Sementara

Driscoll (1994) memaknai pengertian pembelajaran dalam prespektif yang hampir sama

“sebagai rencana atau sementara yang disengaja dari kondisi belajar untuk

meningkatkan pencapaian tujuan yang telah ditentukan.”. Peran guru dalam

pembelajaran disamping berperan sebagai fasilitator juga guru berperan sebagai

perencana dalam kegiatan pengalaman belajar. Baik yang berkaitan dengan rencana

kegiatan peserta didik maupun kegiatannya sendiri, dalam upaya memberikan petunjuk

pada peserta didik untuk melakukan belajar, sehingga mampu mendeskripsikan apa

yang dipelajarinya.

Agar memudahkan perencanaan pengalaman belajar, pendidik sebagai perancang

pengalaman belajar akan menggunakan tujuan pembelajaran atau indikator sebagai

sebagai representatif dari kompetensi dasar yang diajarkan dalam bentuk tingkatan

gradasi taksonomi.DimanaTaksonomi merupakan seperangkat prinsip untuk

mengklasifikasikan tiga domain dalam perilaku tujuan hasil belajar yaitu kognitif; afektif

dan psikomotor. Ini sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Bloom (1956 : 7 ) “ Our

original plans called for a complete taxonomy in three major parts - the cognitive, the

affective, and the psychomotor domains”. Domain kognitif merupakan berpikir yang

berhubungan dengan sesuatu penomena seperti mengingat atau mengenal

pengetahuan dan manifestasi kemampuan intelektual dan kecakapan; domain afektif

berhubungan dengan minat, prilaku dan nilai; sedangkan domain psikomotor

berhubungan dengan prilaku keterampilan yang komplek atau pengembangan

keterampilan motorik di bengkel berkaitan dengan pendidikan vokasi. Sementara Gagne

(2000:83) membedakan katagori perilaku hasil belajar (Outcome behavior) dalam lima

Page 28: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

17

klasifikasi yaitu “ The domains I would distinguish are five, and I ca’l them (1) motor Skill,

(2) Verbal information, (3) intellectual skills, (4) Cognitive Strategies, and (5) attitudes “.

Klasifikasi prilaku hasil belajar dalam keterampilan intelektual (intellectual skills)

merupakan kecakapan yang berfungsi seseorang berinteraksi dengan lingkungannya

melalui penggunaan simbol-simbol atau konsep-konsep yang merupakan salah satu cara

utama seseorang mengingat dan berpikir tentang dunia dimana mereka hidup. Belajar

keterampilan intelektual berarti belajar bagaimana melakukan sesuatu dari sisi

intelektual (Gagne, 1992:43), dan secara umum apa yang dipelajari tersebut diistilahkan

dengan pengetahuan prosedural atau knowing how, Tingkat keterampilan intelektual

seseorang berkembang sejalan dengan keperhatian dan kemampuan intelektual yang

dimilikinya, dan perbedaan keterampilan intelektual tersebut dapat diklasifikasikan dari

level terendah ke level tinggi, dimana level rendah merupakan prasyarat untuk

mencapai level di atasnya. Gagne (1992 : 55) membagi tingkat kompleksitas

keterampilan Intelektual dari mulai : Discriminations; Concrete Concepts; Rule and

Defined Concepts; Higher Order Rules; Problem Solving. Tingkatan level tersebut

digambarkan seperti pada Gambar 2 sebagai berikut.

Gambar 1. 1 Tingkatan Keterampilan Intelektual

Strategi kognitif (Cognitive strategies) merupakan keterampilan belajar yang mengatur

belajarnya, mengingat dan berpikir yang diregulasi oleh proses internal peserta didik.

Page 29: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

18

Kemampuan ini dalam istilah teori belajar modern disebut dengan proses kontrol yakni

suatu proses internal yang mana peserta didik menyeleksi dan memodifikasi cara-

caranya dalam menghadirkan informasi, belajar dan berpikir serta memecahkan

masalah. Pengaturan diri ini dilakukan sebagai metoda yang digunakan seseorang dalam

mengontrol dirinya untuk mendapatkan inti dari permasalahan. Lebih singkatnya Gagne

(1992 : 70) menyatakan strategi kognitif merupakan keterampilan kognitif untuk

memilih dan mengarahkan proses-proses internal dalam belajar dan berpikir. Dengan

demikian strategi kognitif adalah keterampilan peserta didik mengontrol dirinya sendiri

secara internal berkaitan dengan teknik berpikir, cara menganalisis problem dan

pendekatan dalam memecahkan masalah. Konsep dan aturan-aturan yang menunjuk

pada lingkungan objek-objek dan kejadian-kejadian seperti pernyataan-pernyataan,

grafik-grafik, atau rumus matematis, merupakan objek keterampilan intelektual

sedangkanobjek strategi-strategi kognitif adalah proses-proses kognitif yang dimiliki

siswa. Strategi kognitif yang digunakan siswa dapat menentukan bagaimana ia belajar,

bagaimana ia memanggil kembali dan menggunakan apa yang dipelajari, dan bagaimana

ia berpikir. Sekaitan dengan itu Weinstein dan Mayer dalam Gagne (1992 : 66 )

membagi strategi kognitif menjadi lima: (1) strategi- strategi menghafal (rehearsal

strategies), strategi-strategi elaborasi (elaborationstrategies), strategi-strategi

pengaturan (organizing strategies), strategi-strategi pemantauan pemahaman

(comprehension monitoring strategies) atau juga disebut strategi-strategi metakognitif

(metacognitive strategies), dan strategi-strategi afektif (affective strategies).

Informasi verbal (Verbal Information ) atau pengetahuan deklarative, adalah

kemampuan pengetahuan pembelajar untuk menyampaikan suatu fakta atau kumpulan

kejadian melalui lisan , tulisan atau gambar . Kemampuan tersebut harus ditunjang oleh

kemampuan intelektual dalam rangka menempatkan pernyataan dengan tepat atau

peserta didik harus mengetahui bagaimana dalam membangun kalimat sederhana

sehingga peserta didik dapat menyampaikan pernyataan yang berkaitan dengan

pengetahuan yang diketahuinya dalam bentuk penyampaian lisan atau tulisan.

Kemampuan yang dipelajari yang memungkinkan peserta didik memiliki kemampuan

Page 30: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

19

menyampaikan ide atau gagasan disebut informasi verbal atau knowing that or

declarative knowledge (R. Gagne, 1985 : 48).

Kemampuan hasil belajar ke empat menurut Gagne merupakan motor skills, berbentuk

motorik dimana peserta didik melakukan keterampilan gerakan kesatuan yang

terorganisir atau tersusun. Kemampuan gerakan yang teroganisir yang diindikasikan

dalam tidakan yang halus; teratur dan waktu yang tepat merupakan refleksi

keterampilan motorik tingkat tinggi ( minimal tingkat Presisi pada taksonomi

keterampilan Dave) dari peserta didik, sebagai hasil latihan yang terus menerus dalam

rentang waktu tertentu. Sehubungan dengan itu urutan prosedur dari keterampilan

motorik harus dipelajari oleh peserta didik dan biasanya dipelajari bersamaan dengan

mempelajari keterampilan motoriknya itu sendiri. Keadaan itu diistilahkan dengan

internal condition atau juga cara demikian oleh Fitts and Posner dalam R. Gagne

(1985:48) disebut “executive subrutine “ yakni karakter kebiasaan peserta didik

berkaitan apa yang akan dilakukan setelah melakukan. Hal ini berlainan dengan external

condition, yakni urutan prosedur gerak keterampilan motorik dibentuk melalui periode

latihan yang diulang-ulang dengan pemberian umpan balik yang dilakukan oleh pengajar

atau pelatih. Langkah ini akan meningkatkan kehalusan dan ketepatan waktu dari

keterampilan motorik.

Attitude satu juga sering diistilahkan sikap merupakan prilaku kemampuan hasil belajar

berkaitan dengan keadaan internal yang mempengaruhi pilihan personal peserta didik.

Keadaan internal yang mempengaruhi tindakan peserta didik sangat dipengaruhi oleh

situasi spesifik dimana tindakan tersebut dilakukan dan juga ditunjang secara bersamaan

melalui pengetahuan dan aspek-aspek emosional yang dipelajari dalam berbagai cara.

Pembentukan kemampuan tindakan peserta didik sebagai bagian dari sikap dapat

dipelajari melalui bentuk suatu kejadian maupun peniruan dari prilaku tertentu yang

diajarkan oleh pengajar, atau melalui observasi pada model. Apabila sikap diajarkan

melalui imitasi atau model, maka hal terpenting yang perlu diperhatikan yakni peserta

didik harus respek dan kagum pada prilaku orang yang dijadikan model tersebut. Lebih

lanjut berdasarkan apa yang dipelajarinya, peserta didik dapat mengekspresikan bentuk

tingkah laku yang tepat, sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.

Page 31: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

20

Pengembangan pengalaman belajar tingkat memahami (C2) merupakan kemampuan

mengonstruksi makna dari pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik.

Sekaitan dengan itu pembentukan pengetahuan deklaratif atau informasi verbal dapat

dirancang oleh pendidik dengan cara peserta didik belajar secara individu dan atau

kelompokan untuk mempelajari yang berkaitan dengan tata letak, bentuk, konsep dan

prinsip kerja berdasarkan gambar diagram dari suatu kompetensi dasar yang di pelajari.

Kegiatan ini dalam kontek saintifik bagaimana peserta didik menggali informasi baik

berdasarkan buku siswa maupun sumber yang lain seperti searching di internet,

observasi pada objek latih yang selanjutnya mereka dapat saling bertanya di dalam

kelompoknya maupun diri sendiri untuk menguatkan informasi yang di dapatnya

sehingga mereka dapat menyampaikan atau menyajikan secara verbal maupun tulisan

berkaitan dengan konsep dan prinsip kerja sebagai pengetahuan deklaratif yang telah

dikonstruk peserta didik.

Pengembangan pengalaman belajar tingkat C3 yakni menerapkan (apply); merupakan

kemampuan dalam penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru.

Pendidik dalam merancang pengalaman belajar membentuk kemampuan peserta didik

dalam perkembangan berfikir penerapan dapat dilakukan dengan membentuk hasil

belajar strategi kognitif (Cognitive strategies) yang merupakan keterampilan belajar yang

mengatur belajarnya, mengingat dan berpikir yang diregulasi oleh proses internal

peserta didik. Guru sebagai perancang pengajaran harus memberikan pengalaman

belajar yang memungkinkan peserta didik dapat menerapkan pengetahuan yang telah

dimilikinya seperti konsep dan prinsip dapat diaplikasikan berkaitan dengan

pemeriksaan fungsi kerja dari sistem yang menggunakan konsep atau prinsip kerja

tersebut. Kegiatan pengalaman belajar pada tahapan ini merupakan kelanjutan dari

pengalaman belajar Memahami (C2) yang lebih lanjut peserta melalui langkah

pengumpulan data (ekperiment) melakukan pengukuran dengan menggunakan konsep

atau prinsip kerja yang telah dimilikinya terhadap sistem yang diperiksa. Pada

pengalaman belajar ini peserta didik dapat mengembangkan berfikir skematik untuk

menentukan dari mana pemeriksaan dilakukan.

Page 32: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

21

6. Pengembangan Pengalaman Belajar Menganalisis dan Evaluasi

Pengembangan pengalaman belajar tingkat C4 yakni analisis merupakan penguraian

materi kedalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling

berhubungan satu sama lainnya dalam keseluruhan struktur. Adapun pengalaman

belajar mengevaluasi (C5); merupakan kemampuan membuat keputusan berdasarkan

kriteria dan standar. Pengalaman belajar tingkat analisis dan evaluasi dapat

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah atau pemecahan masalah, dimana

pendidik dapat menggunakan problem sebagai pemotivasi belajar peserta didik yang

lebih lanjut membentuk peserta didik sebagai pemecah masalah. Pengalaman belajar

memecahkan masalah dapat dilakukan jika peserta didik telah memiliki pengalaman

belajar pada tingkat C2 dan C3 sebagai prerequesit yang memungkinkan terbentuknya

pengalaman belajar menganalisis dan evaluasi. Sebagai contoh langkah-langkah

pengembangan pengalaman belajar pada keahlian otomotif dapat dilakukan sebagai

berikut:

Mengidentifikasi dan Merumuskan masalah

Peserta didik memperhatikan permasalahan yang disampaikan pendidik mengenai

gangguan (fault) yang terjadi pada kendaraan (mobil) ketika saat digunakan.

Peserta didik melakukan observasi pada objek latih (training object)

Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok tentang masalah yang terjadi pada

kendaraan.

Pendidik menstimulus dengan pertanyaan pemandu mengapa terjadi gangguan, apa

akibat jika pengemudi membiarkan gangguan tersebut dan apa yang harur diketahui

untuk dapat mengidentifikasi gangguan pada masalah yang dibahas.

Peserta didik melakukan penggalian informasi berkaitan dengan konsep dan prinsip

dari Kompetensi Dasar yang dipelajari dari modul yang disiapkan pendidik

TUGAS 5 ; Kembangkan pengalaman belajar pembentukan perkembangan

berfikir C2 dan C3 peserta didik dari mata pelajaran yang anda ampu

dengan pendekatan saintifik

Page 33: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

22

Peserta didik melakukan pertanyaan didalam kelompok berkaitan dengan faktor-

faktor kemungkinan penyebab gangguan dan melakukan tutorial sebaya

Peserta didik merumuskan kemungkinan penyebab utama gangguan pada sistem

yang ada pada kendaraan

Page 34: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

23

Mengembangkan kemungkinan penyebab, mendiagnosa, melakukan tindakan

perbaikan berdasarkan penentuan letak gangguan, dan melakukan pengayaan

berdasarkan perkembangan teknologi

Pendidik memberikan pertanyaan pemandu bagaimana cara menentukan

kemungkinan penyebab yang sistimatis dan dari mana memulainya.

Pendidik membimbing (tutorial kelompok) peserta didik dalam mengembangkan

alur atau schemata cara menentukan kemungkinan penyebab gangguan

berdasarkan aliran listrik.

Berdasarkan penggalian informasi dan diskusi peserta didik dalam kelompok

mengembangkan alur cara menentukan kemungkinan penyebab gangguan.

Setiap siswa menyampaikan pedapatnya dalam kelompok tentang cara menelusuri

letak masalah beserta alasannya.

Pendidik menanyakan langkah awal cara memeriksa dalam menentukan letak

gangguan serta memeriksa hubungan antara komponen baik secara manual

maupun alat ukur.

Peserta didik mengobservasi pada sistem kemungkinan-kemungkinan gangguan dan

menyampaikan hasil observasi berdasarkan fakta.

Peserta didik memeriksa secara manual dan dengan alat ukur hubungan antar

komponen serta menyampaikan hasil pemeriksaannya pada kelompok luas

berdasarkan fakta hasil pengukuran.

Peserta didik melakukan diagnosa dengan menganalisis hasil-hasil pemeriksaan,

menyimpulkan letak gangguan dan menentukan kemungkinan kerusakan serta solusi

perbaikannya.

Peserta didik menyampaikan simpulan letak gangguan pada kelompok besar dan

menanggapi pertanyaan berdasarkan konsep, prinsip dan hasil pemeriksaan

Pendidik menanyakan langkah-langkah perbaikan dan melakukan bimbingan pada

peserta didik berkaitan pelaksanaan perbaikan komponen.

Peserta didik melakukan pembongkaran, penggantian komponen dan perakitan

kembali sistem dengan panduan service manual.

Page 35: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

24

Pendidik menstimulus dengan pertanyaan pemandu pada peserta didik berkaitan

dengan pengayaan materi sesuai dengan perkembangan teknologi yang diterapkan

pada sistem dewasa ini

Peserta didik menggali informasi dari hand out yang diberikan pendidik berkaitan

dengan konstruksi dan prinsip kerja serta mengobservasi komponen.

Peserta didik mendiskusikan perbedaan konstruksi dan prinsip kerja dengan tipe

konvensional, mempresentasikan prinsip kerja dan kelebihan dari teknologi baru

serta kemungkinan gangguan dan cara mengatasinya.

Mengevaluasi hasil solusi masalah dan konfirmasi pemecahan masalah

Peserta didik melakukan evaluasi terhadap perakitan dan perbaikan berdasarkan

SOP dengan menguji performan sistem tanpa beban di luar kendaraan serta

mengetes dengan beban yang berbeda-beda pada kendaraan dengan di dampingi

pendidik.

Pendidik memberikan stimulus melalui pertanyaan pemandu, apa yang peserta didik

sarankan kepada user apabila sistem mengalami kerusakan pada komponen utama.

Peserta didik menyampaikan pandangannya berkaitan dengan kerusakan pada

komponen utama dan solusi perbaikannya sesuai SOP dan harga keekonomisan.

Peserta didik melakukan refleksi terhadap perbaikan sistem yang mengalami

gangguan pada kendaraan.

Tugas 6. Cermati contoh perancangan pengalaman belajar melalui

model pemecahan masalah di atas, dan berikan pendapat

perkembangan berfikir apa yang dapat dibentuk melalui

model belajar tersebut

Page 36: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

25

7. Memilih Model Perancangan Belajar Konstruksivisme

Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 (tiga) model pembelajaran utama yang

diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan

rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis

Masalah (Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based

Learning),dan model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry

Learning). Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi

pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi

pembelajaran tertentu pula. Demikian sebaliknya mungkin materi pembelajaran

tertentu akan dapat berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu.

Untuk itu guru harus menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung

pada pembelajaran penyingkapan (Discovery/Inquiry Learning) atau pada pembelajaran

hasil karya (Problem Based Learning dan Project Based Learning). Di bawah ini diberikan

rambu-rambu cara memilih model pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang akan

diajarkan.

Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah ke pencarian atau penemuan;

b. Pernyataan KD-3 lebih menitik beratkan pada pemahaman pengetahuan faktual,

konseptual, dan procedural; dan

c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.

Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based Learning dan Project Based

Learning):

a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau produk;

b. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;

c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan

d. PernyataanKD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan pengetahuan

konseptual dan prosedural.

Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah kerja (syntax)

tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.

Page 37: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

26

a. Model Pembelajaran Penyingkapan (Penemuan dan pencarian/penelitian)

Model Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses

intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43).

Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya

untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.

Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan

inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah

the mental process of assimilating concepts and principles in the mind (Robert B.

Sunddalam Malik, 2001:219).

1) Sintaksis model Discovery Learning

a) Pemberian rangsangan (Stimulation);

b) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);

c) Pengumpulan data (Data Collection);

d) Pembuktian(Verification), dan

e) Menariksimpulan/generalisasi (Generalization).

2) Sintaksis model Inquiry Learning Terbimbing

Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses

penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang

singkat (Joice&Wells, 2003).

Merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh

kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis

kritis dan logis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri temuannya.

Sintaksis/tahap model inkuiri terbimbing meliputi:

a) Orientasi masalah;

b) Pengumpulan data dan verifikasi;

c) Pengumpulan data melalui eksperimen;

d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan

e) Analisis proses inkuiri.

Page 38: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

27

b. Model Pembelajaran Hasil Karya Problem Based Learning (PBL)

Merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari

peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi

permasalahan sehingga bermakna, relevan,dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000).

Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep

pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep High Order Thinking Skills

(HOTS), keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan

(Norman and Schmidt).

1) Sintaksis model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie

Kirkley, 2003:3) terdiri atas:

a) Mengidentifikasi masalah;

b) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menseleksi

informasi-informasi yang relevan;

c) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasi alternatif-alternatif, tukar-

pikiran dan mengecek perbedaan pandang;

d) Melakukan tindakan strategis, dan

e) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan.

2) Sintaksis model Problem Solving Learning Jenis Trouble Shooting (David H.

Jonassen, 2011:93) terdiri atas:

a) Merumuskan uraian masalah;

b) Mengembangkan kemungkinan penyebab;

c) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan

d) Mengevaluasi.

c. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).

Pembelajaran otentik menggunakan proyek nyata dalam kehidupan yang didasarkan

pada motivasi yang tinggi, pertanyaan yang menantang, tugas-tugas atau permasalahan

untuk membentuk penguasaan kompetensi yang dilakukan secara kerjasama dalam

upaya memecahkan masalah (Barel, 2000 and Baron 2011).

Page 39: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

28

Tujuan PjBL adalah meningkatkan motivasi belajar, team work, keterampilan kolaborasi

dalam pencapaian kemampuan akademik level tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang

dibutuhkan pada abad 21 (Cole &Wasburn Moses, 2010).

Sintaksis/tahapan model pembelajaran Project Based Learning, meliputi:

1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);

2) Mendesain perencanaan proyek;

3) Menyusun jadwal (Create a Schedule);

4) Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the Students and the

Progress of the Project);

5) Menguji hasil(Assess the Outcome), dan

6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

Tugas 7. Tentukan model pembelajaran dari KD mata pelajaran yang anda ampu

menggunakan tabel 3. Di bawah ini dengan menggunakan kriteria pemilihan model

pembelajaran yang telah di jelaskan di atas.

Tabel 1. 3 Penentuan Model Pembelajaran Mata Pelajaran

No. Kompetensi Dasar Model Pembelajaran Keterangan

8. Pembuatan Model Perancangan Belajar

Agar memudahkan langkah pemaduan/pensinkronan pendekatan dengan model

pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakan matrik perancah

sebagai pertolongan sebelum dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP. Pemaduan atau

pensinkronan antara langkah-langkah pendekatan saintifik dan sintaksis (langkah kerja)

model pembelajaran dilakukan sebagai berikut.

Page 40: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

29

1. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai dengan silabus.

2. Rumuskan IPK dari KD3 dandari KD4 sesuai dengan dimensi proses atau level

pengetahuan dan dimensi kategori pengetahuan dan keterampilan yang terkandung

di masing-masing KD. Setiap KD minimal memiliki 2 (dua) indikator.

3. Petakan pemilihan model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan

rambu-rambu pemilihan model pembelajaran.

4. Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan rambu-rambu

pemilihan model pembelajaran.

Page 41: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

30

Contoh :

Matrik Perancah Pemaduan Sintaksis Model Pembelajaran Problem Based Learning dan

Pendekatan Saintifik pada Mapel Kelistrikan AlatBerat

KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisi, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan

masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Page 42: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

31

Page 43: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

32

Page 44: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

33

Page 45: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

34

Page 46: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

35

Page 47: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

36

Page 48: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

37

Page 49: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

38

Page 50: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

39

Page 51: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

40

Page 52: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

41

Page 53: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

42

Page 54: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

43

Page 55: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

44

Page 56: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

45

Page 57: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

46

Page 58: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

47

Tugas 8 : Buat matrik pemaduan model belaj dengan pendekatan

saintifik dari pasangan KD (KD-3 dan KD-4) mata pelajaran yang anda

ampu

F. Rangkuman

1. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan

bahwa pengetahuan kita merupakan hasil bentukan( Konstruksi ) kita sendiri.

2. Pembelajaran Konstruktivisme adalah pembelajaran yang menjadikan seseorang

secara aktif membangun pengetahuan dan pemahaman dengan mensintesiskan

pengetahuan yang telah dimilikinya menjadi pengetahuan baru.

3. Pengetahuan merujuk pada pengalaman sesorang akan dunia, tetapi bukan dunia itu

sendiri. Tanpa pengalaman seseiorang tidak dapat membentuk pengetahuan.

Pengalaman tidak hanya diartikan sebagai pengalaman fisik, tetapi juga pengalaman

kognitif mental.

4. Pengalaman belajar merupakan aktifitas peserta didik dengan lingkungannya yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

5. Pengalaman belajar ditentukan berdasarkan pertimbangan –pertimbangan yang

meliputi kesesuaian dengan tujuan dari kompetensi dasar, jenis bahan / materi

pembelajaran, ketersedian sumber belajar, karakteristik siswa dan model

pembelajaran.

6 Pengembangan pengalaman belajar berdasarkan pada prinsip- prinsip yaitu berorintasi

pada tujuan, aktivitas , individualitas dan integritas.

7. Tahapan pengembangan pengalaman belajar menurut Permendiknas No. 103 tahun

2014 dibagi menjadi tiga tahap yaitu pra instruksional (pendahuluan), tahap

instruksional (inti) dan tahap tindak lanjut, sedangkan pengalaman belajar dirancang

guru terletak pada kegiatan intruksional ataun kegiatan inti.

8. Langkah-langkah pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya,

mencoba / mengeksperimen, menganalisis, dan mengkomunikasikan.

Page 59: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

48

9. Dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa

strategi seperti pendekatan kontektual diantaranya discovery learning, project based

learning, problem based learning dan inquary learning.

10. Pengembangan pengalaman belajar memahami ( C2 ) dan menerapan (C3 )

menggunakan modus pembelajaran langsung ( direct instructional ) dan

pembelajaran tidak langsung ( indirect instructionnal ). Pendekatan langsung

diartikan pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan perserta didik melalui

interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam RPP.. Sedangkan

pembelajaran tak langsung artinya pembelajarn yang terjadi selama proses

pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring.

11. Pengembangan pengalaman belajar tingkat pemahaman merupakan kemampuan

mengkontruksi makna dari pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun

grafik. Sedangkan pengembangan pengalaman belajar penerapan merupakan

kemampuan dalam penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi

baru.

12. Pengembangan Pengalaman Belajar ranah ‘Menganalisis’ dan ‘Evaluasi,

a. Pengembangan Pengalaman Belajar ranah ‘Menganalisis’

Pengembangan pengalaman belajar tingkat C4 yakni analisis merupakan penguraian

materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling

berhubungan satu sama lainnya dalam keseluruhan struktur.

b. Pengembangan Pengalaman Belajar Ranah Evaluasi

Pengalaman belajar mengevaluasi (C5); merupakan kemampuan membuat

keputusan berdasarkan criteria dan standar

Memilih Model Perancangan Belajar Konstruksivisme

Penentuan model Perancangan Pengalaman Belajar Konstruktivisme harus mengikuti

kriteria karena masing-masing model pembelajaran memiliki urutan langkah kerja

(syntax) tersendiri.

Pembuatan model perancangan belajar

Page 60: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

49

Untuk memudahkan pembuatan model perancangan belajar dapat menggunakan

langkah pemaduan/pensinkronan pendekatan dengan model pembelajaran yang

dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakan matrik perancah sebagai

pertolongan sebelum dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP.

G. Tes Formatif

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat.

1. Aliran filsafat pengetahuan yang menekakankan bahwa pengetahuan merupakan

hasil bentukan dari konstruksi kita sendiri

disebut..................................................................................

2. Pendekatan belajar konstrukstivisme adalah .....................................

3. Aktivitas peserta didik dengan lingkungan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

peserta didik tentang apa yang akan dan telah diinteraksikan dalam pembelajaran

disebut .......................................

4. Pengembangan pengalaman belajar ditentukan berdasarkan kesesuaian dengan

jenis bahan atau materi pembelajaran, maksudnya adalah.....................

5. Pengembangan pengalaman belajar disusun berdasarkan prinsip aktivitas dan

individualitas artinya.......................................................

6. Prinsip-prinsip pengembangan pengembangan pengalaman belajar menuru

permendiknas no.103 tahun 2014 adalah......................

7. Menurut kurikulum nasional merancang pengalaman belajar menggunakan

penekatan ...............................

8. Langkah-langkah pendekatan saintifik dimulai dari tahap mengamati, menanya,

mencoba, menganalisis dan mengkomunikasikan. Jelaskan langkah-langkah

pendekatan tersebut...................................

9. Strategi yang digunakan dalam pendekatan saintifik adalah pendekatan kontektual

yang meliputi model pembelajaran discovery learning, project based learning,

problem based learning dan inquairy learning. Jelaskan model-model pembelajaran

tersebut.

Page 61: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

50

10. kriteria=kriteria dalam menentukan model pembelajaran penyingkapan dan model

hasil karya adalah ...............

11. Pengalaman belajar menurut taksonomi Bloom menggunakan modus pembelajaran

langsung dan tidak langsung.Uraikan maksud dari kedua pembelajaran tersebut.

12. Pengembangan pengalaman belajar untuk level memahami dan menerapkan

adalah............................................................

13. Pengembangan penglaman belajar untuk level menganalis dan mengevaluasi

adalah..........................................

14. Merancang pengalaman belajar dengan menggunakan model pembelajaran

discovery learning memiliki kriteria yang telah ditetapkan. Uraikan langkah-langkah

dalam model pembelajaran discoveri learning.

15. Tahapan atau syintak model pembelajaran project based learning

adalah........................................................................

Page 62: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

51

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : PENGANTAR SURVEY PEMETAAN

A. Tujuan

a. Memberikan dasar pengetahuan dalam perkembangan Ilmu ukur tanah dan

pemasalahan yang melatar-belakangi perkembangan ilmu survei dan pengukuran ini.

b. Memberikan identifikasi segala sesuatu yang terlibat secara langsung ataupun tidak

langsung dalam proses ilmu ukur tanah alam kaitannya dengan ketelitian

pengukuran.

c. Memberikan identifikasi mengenai informasi dalam ruang lingkup proses

pengukuran, serta kendala yang ada didalamnya.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah pembelajaran ini diharapkan Peserta dapat :

a. Memahami ruang lingkup survey dan pengukuran

b. Menjelaskan jenis pekerjaan survey dan pengukuran untuk teknik energy terbarukan

c. Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seorang surveyor

C. Uraian Materi

Survei Pemetaan merupakan sebuah ilmu, seni dan teknologi untuk menentuan posisi

relatif, suatu titik di atas, atau di bawah permukaan bumi. Dalam arti yang lebih umum,

survey (geomatik) dapat didefenisikan; sebuah disiplin ilmu yang meliputi semua

metode untuk mengukur dan mengumpulkan informasi tentang fisik bumi dan

lingkungan, pengolahan informasi, dan menyebarluaskan berbagai produk yang

dihasilkan untuk berbagai kebutuhan.

Page 63: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

52

Gambar 2. 1 Ruang lingkup pekerjaan survey dan pengukuran

Survei memiliki peran yang sangat penting sejak awal peradaban manusia. Diawali

dengan melakukan pengukuran dan menandai batas-batas pada tanah-tanah pribadi.

Dengan berlalunya waktu, kepentingan akan bidang survei terus meningkat dengan

meningkatnya permintaan untuk berbagai peta dan jenis spasial terkait informasi lainnya

dan memperluas kebutuhan untuk menetapkan garis yang akurat dan untuk membantu

proyek konstruksi.

Dengan meningkatnya kebutuhan akan jasa survey dan pemetaan, Ikatan Surveyor

Internasional (IFS) telah mengadopsi definisi berikut; “Surveyor adalah orang yang

professional dengan kualifikasi pendidikan dan keahlian teknis untuk melakukan

aktivitas satu, atau lebih, kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Untuk menentukan, mengukur dan mengetahui permukaan tanah, benda tiga

dimensi. Titik di lapangan, dan lintasan

Untuk mengumpulkan dan menafsirkan kondisi permukan tanah dan informasi

geografis dan informasi ekonomi.

Page 64: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

53

Menggunakan informasi untuk perencanaan dan efisiensi administrasi dan

manajemen tanah, laut dan seluruh struktur.

Untuk melaksanakan pembangunan perkotaan dan pedesaan dan pengelolaan lahan

Untuk melakukan penelitian dan pengembangan.

2.1. Peran Seorang Surveyor Seorang surveyor profesional memiliki satu atau lebih kegiatan yang dilakukan di atas

atau di bawah permukaan tanah/ laut dan dapat dilakukan dalam hubungan dengan

para profesional lainnya. Berikut ini beberapa fungsi dari seorang surveyor di lapangan:

1. Penentuan posisi objek/titik pada sebuah ruang dan waktu serta posisi dan

pemantauan bentuk fisik, struktur dan pekerjaan yang berada di atas atau di bawah

permukaan bumi

2. Pengembangan, pengujian dan kalibrasi sensor, peralatan dan sistem untuk

pekerjaan Survei

3. Perolehan dan penggunaan informasi tata ruang dari jarak dekat, udara dan citra

satelit dan proses-proses yang dapat dilakukan secara otomatis.

Page 65: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

54

4. Penentuan dari posisi batas-batas tanah masyarakat atau pribadi, termasuk batas-

batas nasional dan internasional, dan pendaftaran lahan tersebut dengan pihak yang

berwenang

5. Perencanaan, pengukuran dan pengelolaan pada pekerjaan konstruksi, termasuk

rencana anggaran biaya.

Dalam melaksanakan tugas diatas, surveyor harus mempertimbangkan aspek hukum,

ekonomi, lingkungan, dan sosial yang relevan sehingga proyek tetap berjalan secara

normal. Pekerjaan mengukur tanah dan pemetaan (Survei dan pemetaan) meliputi

pengambilan/ pemindahan data-data dari lapangan ke peta atau sebaliknya.

2.2. Manfaat pekerjaan survei dan pemetaan yang ditemui dalam

Pekerjaan Teknik energi terbarukan Pengukuran untuk mencari luas tanah

Luas tanah sangat diperlukan untuk keperluan jual beli, penentuan pajak, dan untuk

perencanaan pengembangan daerah, rencana jalan, rencana pengairan dan rencana

transmigrasi

Pengukuran untuk mengetahui beda tinggi tanah

Sebelum suatu bangunan didirikan , maka terlebih dahulu harus diketahui tinggi

permukaan tanah dan rencana meratakan tanahnya sehingga dapat dihitung

seberapa tanah yang gigali dan berapa banyak urugan yang diperlukan serta untuk

menentukan peil suatu bangunan yang akan dibangunan untuk pedoman ketinggian

lantai dan sebagainya.Untuk memberi petunjuk berapa jauh antara tempat A ke

tempat B maka kita harus membuat sket jalan dari tempat A ke tempat B. Gambar

sket tersebut walaupun tidak sempurna dinamakan peta.

Pengukuran untuk merencanakan bangunan

Bila akan mendirikan rumah , maka harus ada ijin bangunan dari dinas pertanahan

atau dinas pekerjaan umum. Pada setiap rencana pembangunan daerah ,

pembuatan jalan, rencana irigasi terlebih dahulu tanah yang akan dibangunan harus

Page 66: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

55

diukur dan disahkan oleh pemerintah daerah. Disamping hal tersebut pekerjaan

ukur tanah merupakan hal sangat penting dalam merencana bangunan karena

dapat memudahkan menghitung rencana biaya.

Pengukuran profil/kontur sungai

Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan Theodolite. Dengan alat ini dapat

pula diukur jarak antar titik pengukuran tanpa menggunakan roll meter lagi. Untuk

beberapa lokasi pengukuran yang sulit/terkendala kondisi geografis maka

pengukuran jarak dilakukan dengan menggunakan Global Positioning System (GPS).

Pengukuran Tinggi jatuhnya (head)

Pengukuran beda ketinggian (head) ini dilakukan dengan menggunakan Theodolite.

Pengukuran dilakukan di sepanjang sungai dari hulu sungai, yang diperkirakan

merupakan lokasi dam, sampai hilir, yang diperkirakan tempat instalasi mesin

pembangkit.

Pengukuran posisi koordinat lokasi

Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan Global Positioning System (GPS)

sebagai titik awal yang selanjutnya dapat diturunkan dengan theodolite untuk

keperluan lebih detil. Dengan menggunakan bantuan perangkat lunak/software

pemetaan atau menggunakan program aplikasi Google Earth™ maka arah mata

angin dan peta lokasi pada denah jalur pengukuran dapat ditentukan.

2.3. Proses Pengerjaan Pekerjaan Survei dan Pemetaan Pekerjaan dasar survei adalah pekerjaan yang dilakukan guna menentukan kedudukan

titik-titik atau penggambaran keadaan fisik yang terdapat dipermukaan bumi. Ilmu ukur

tanah adalah penentuan posisi titik-titik pada atau dekat permukaan bumi dimana

pengolahan dan penggambarannya dilakukan dengan menganggap permukaan bumi

sebagai bidang datar. Dengan hasil akhir adalah sebuah peta. Seperti proses kegiatan

ilmiah yang lainnya kegiatan pengukuran memiliki tiga bagian utama yang menarik

Page 67: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

56

dalam tahap pembuatan suatu peta, yaitu : tahap pengukuran / pengambilan data,

tahap pengolahan dan tahap penggambaran

a) Pengukuran / pengambilan data

Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dalam setiap pekerjaan

pengukuran, karena jika dalam pelaksanaan pengambilan data terjadi kesalahan

maka tahapan selanjutnya akan mengalami kesalahan juga, dan tidak menutup

kemungkinan pekerjaan tersebut diulangi lagi untuk mendapatkan data yang akurat

dan hal ini bisa berakibat ke pembiayaan suatu pekerjaan. Di dalam tahap

pengukuran / pengambilan data terdapat 3 faktor yang paling dominan dan akan

mempengaruhi hasil dan ketelitian hasil ukur. Ketiganya adalah kestabilan peralatan

ukur , keterampilan pengukur dan keadaan alam pada saat pengukuran tersebut

berlangsung.

Peralatan Ukur

Peralatan ukur yang dibuat oleh para teknisi di pabrik sudah sebaik mungkin,

namun sejak alat ukur tersebut keluar dari pabrik, maka berbagai kondisi akan

merubah ketelitian tersebut. Hal ini terjadi karena pengaruh benturan,

goyangan, suhu, tekanan serta kelembaban udara, sehingga setiap alat ukur

yang telah digunakan sebaiknya di kalibrasi kembali saat akan melakukan

pengukuran agar hasil ukuran dapat digunakan untuk tahapan

selanjutnya.Untuk lebih lengkapnya uraian mengenai alat-alat pengukuran akan

dijelaskan dalam bab berikutnya.

Juru Ukur

Juru ukur adalah orang yang bertugas melaksanakan pengukuran dilapangan

untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, juru ukur ini memiliki

kecenderungan penyimpangan alamiah dalam melakukan gerakan, dan setiap

orang kemungkinan besar berbeda saat melakukan pembacaan alat dalam

pengukuran karena hal tersebut diatas. Seperti misalnya kebiasaan seseorang

dalam menempatkan arah vizier teropong pada target yang dibidiknya akan

selalu berpengaruh pada ketilitian hasil pengukuran.

Page 68: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

57

Gambar 2. 2 Juru Ukur

Keadaan alam atau Cuaca

Kegiatan pengukuran sebagian besar dilaksanakan di alam terbuka, alam

merupakan faktor yang berpengaruh pada pengukuran, selain berpengaruh

pada jalan dan waktu pengukuran, alam juga berpengaruh pada kerja alat yang

digunakan pada saat pengukuran. Faktor alam yang mempengaruhi ini,

misalnya suhu, tekanan serta kelembaban udara. Hal ini dapat dikenal dengan

baik, kerena memberikan efek pemuaian ataupun berakibat sebagai efek

melengkungnya sinar yang masuk ke dalam teropong (refraksi).

b) Pengolahan Data

Tahapan ini merupakan tahap selanjutnya setelah pelaksanaan proses pengukuran,

tahap ini merupakan tahap yang penting karena di dalam tahap ini terdapat

beberapa reduksi atau koreksi yang akan dilakukan karena kesalahan yang dilakukan

saat proses pengukuran. Dimana proses koreksi ini sangat berguna dalam

keakuratan pengukuran.

Page 69: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

58

Untuk mendapatkan hasil pengolahan data yang baik, maka permasalahan yang

terdapat pada proses pengukuran perlu diperhatikan dengan serius. Tanpa data-

data yang baik mengenai faktor di atas, maka hasil pengukuran juga tidak akan

mendapatkan reduksi atau koreksi yang memadai sebagaimana mestinya. Sehingga

saat kegiatan pengukuran di lapangan berlangsung, juru ukur yang baik selain

mengambil data-data ukuran yang dibutuhkan bagi pemetaan, maka seorang juru

ukur diharuskan melakukan pengamatan pada peralatan ukur yang dia gunakan,

gejala alam yang berpengaruh pada saat pengukuran serta ketelitian pembacaan

oleh juru ukur sendiri. Dengan demikian hasil pengukuran dapat diolah untuk

mendapatkan data yang baik bagi perhitungan selanjutnya.

c) Penggambaran / Penyajian data

Penggambaran atau penyajian data ialah proses menyajikan data yang salah satu

bentuknya adalah peta. Peta ini harus bisa memberikan informasi yang benar.

Kebenaran informasi akan dijadikan bahan untuk merencanakan sesuatu menjadi

lebih baik lagi.

Setelah seluruh data bersih diolah sesuai dengan aturan yang berlaku, maka pada

tahap penggambaran juga terdapat tiga hal yang patut mendapat perhatian, yaitu

distorsi pada sistem proyeksi, skala peta dan simbol yang berlaku umum. Masalah

distorsi peta umumnya terjadi apabila bidang referensi hitungannya bukan bidang

datar atau dengan perkataan lain luas daerah pemetaaan cukup besar.

D. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas Pengantar

Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran (Diskusi Kelompok)

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta diklat

di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran Pengantar Survey Pemetaan? Sebutkan!

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

Page 70: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

59

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa

saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan. Jika Saudara bisa menjawab pertanyan-pertanyaan di

atas dengan baik, maka Saudara bisa melanjutkan pembelajaran dengan mengamati

gambar berikut ini.

Aktivitas : Mengamati Kegiatan Survey Pemetaan global (2 JP)

Dari gambar yang ditampilkan di bawah ini, coba uraikan menurut pendapat anda

tentang dunia survey dan pemetaan sekarang ini, beserta teknologi dan kegunaannya.

Page 71: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

60

Saudara mungkin mempunyai pandangan yang berbeda dari teman-teman lain tentang

kondisi beberapa bidang aplikasi di dunia survey dan pemetaan pada gambar. Apa yang

Saudara temukan setelah mengamati ruang lingkup pada gambar tersebut? Apakah ada

hal-hal yang baik atau sebaliknya yang Saudara temukan? Diskusikan hasil pengamatan

Saudara dengan anggota kelompok Saudara. Selanjutnya selesaikan pertanyaan berikut.

1. Mengapa survey dan pemetaan diperlukan untuk kegiatan di bidang property ?

Tuliskan!, pekerjaan apa saja dalam survey dan pemetaan yang diperlukan untukk

dunia property.

2. Menurut anda, dalam bidang apa sajakah survey dan peemtaan memerlukan

perhatian ekstra?

3. Apa yang harus Saudara lakukan selaku guru kejuruan apabila melihat kondisi fasilitas

praktek yang tidak optimal?

Page 72: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

61

Hasil diskusi dapat Saudara tuliskan pada kertas plano dan dipresentasikan kepada

anggota kelompok lain. Kelompok lain menanggapi dengan mengajukan pertanyaan atau

memberikan penguatan. Saudara dapat membaca Bahan Bacaan 3 tentang Prosedur

Pemeliharaan Kompresor.

E. Rangkuman

Survei Pemetaan merupakan sebuah ilmu, seni dan teknologi untuk menentuan posisi

relatif, suatu titik di atas, atau di bawah permukaan bumi. Dalam pelaksanaannya

seorang surveyor haruslah kompeten dalam melakukan pekerjaan survey dan pemetaan

ini, dia harus mampu melakukan pengukuran dengan alat yang tersedia dan pada kondisi

yang ada. Setelah melakukan pengambilan data maka dia juga harus mampu melakukan

pengolahan data dengan memperhatikan ketentuan – ketentuan atau reduksi dan

koreksi yang berlaku sehingga dapat dilakukan suatu penggambaran berdasarkan data

yang diperoleh di lapangan.

F. Tes Formatif

Pilihan Ganda

1. Pekerjaan dibawah ini yang bukan termasuk pekerjaan survei dan pemetaan

adalah…

a. mengukur jarak

b. mengukur sudut

c. membuat garis lurus

d. membuat pasangan batu bata

2. Dibawah ini merupakan maksud dari pengukuran dalam survey energi

terbarukan, kecuali :

a. Pengukuran untuk memperoleh data mengenai batas areal atau persil

b. Pengukuran untuk memperoleh data mengenai gambaran permukaan bumi

c. Pengukuran untuk bangunan, saluran sungai dan jalan raya

Page 73: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

62

d. Pengukuran untuk memperoleh data mengenai gambaran permukaan dasar

laut

3. Salah satu manfaat ilmu ukur tanah bagi kontraktor pembangun PLTMH adalah :

a. Data-datanya dapat digunakan untuk menghitung head / beda tinggi suatu

lokasi

b. Untuk menentukan kekerasan badan jalan

c. Untuk menghitung tebal lapisan perkerasan

d. Untuk menentukan daya dukung tanah

4. Ukuran yang sering digunakan di dalam ilmu ukur tanah adalah :

a. Ukuran panjang

b. Ukuran berat

c. Ukuran massa

d. Ukuran panas

5. Sebidang tanah luasnya 1 ha, jika ukuran sisi-sisinya adalah :

1. 100 x 100 m2

2. 10 x 1000 m2

3. 50 x 200 m2

4. 25 x 400 m2

Pilihlah :

a. 1 dan 2 benar

b. 3 dan 4 benar

c. 2 dan 4 benar

d. 1,2,3 dan 4 benar

Essay

1. Aspek dalam bidang apa saja yang harus dipertibangkan oleh seorang surveyor

agar proyek tetap berjalan secara normal?

Page 74: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

63

2. Sebutkan tiga tahapan yang menentukan dalam pelaksanaan kegiatan survey dan

pemetaaan

3. Dalam pengambilan data terdapat tiga faktor yang sangat menentukan

keberhasilan kegiatan tersebut, sebutkan ketiga faktor tersebut!

Page 75: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

64

G. Kunci Jawaban

Pilihan Ganda

1. D

2. D

3. A

4. D

5.A

Essay

1. Aspek hukum, ekonomi, lingkungan, dan social.

2. Jarak, Luas, Volume dan Sudut

3. - Pengambilan data di lapangan

- Pengolahan data

- Penggambaran

2. - Peralatan ukur

- Juru ukur

- Keadaan alam

Page 76: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

65

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : PENGENALAN ALAT SURVEY PEMETAAN

(TOTAL STATION dan GPS)

A. Tujuan

a. Memberikan dasar pengetahuan dalam penggunaan alat Total Station dan GPS.

b. Memberikan informasi mengenai aplikasi sederhana pemakaian Total Station dan

GPS.

c. Memberikan panduan cara menggunakan Total Station dan GPS dalam kegiatan

survey

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah pembelajaran ini diharapkan Peserta dapat :

a. Memahami alat Total Station dan GPS

b. Menjelaskan Kemampuan Total Station dan GPS dalam survey dan pengukuran

untuk teknik energi terbarukan

c. Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang menggunakan Total Station dan GPS dalam

survey energI terbarukan.

C. Uraian Materi

3.1. Total Station (TS) Saat ini dengan kemajuan teknologi maka pengukuran kerangka horizontal lebih banyak

dilakukan dengan menggunakan Total Station. Berikut ulasan mengenai Total Station ini.

Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu unit alat.

Total station juga sudah dilengkapi dengan processor sehingga bisa menghitung jarak

datar, koordinat, dan beda tinggi secara langsung tanpa perlu kalkulator lagi.

Tujuan penggunaan TS, antara lain :

Upaya mengurangi kesalahan (dari manusia) Contohnya adalah kesalahan

pembacaan dan kesalahan pencatatan data

Aksesibilitas ke sistem berbasis komputer

Mempercepat proses

Memberikan kemudahan (ringkas)

Page 77: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

66

Adapun kendala atau kekurangannya antara lain :

Adanya ketergantungan terhadap sumber tegangan Ketergantungan akan

kemampuan sumber daya manusia yang ada

Biayanya lebih mahal daripada alat konvensional biasa

Berikut ini penjabaran mengenai pengertian Total station :

1) Total Station : adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak (EDM) yang

menyatu dalam 1 unit alat.

2) Data dapat disimpan dalam media perekam. Media ini ada yang berupa on-

board/internal, external (elect field book) atau berupa card/PCMCIA Card. ->salah

catat tidak ada.

3) Mampu melakukan beberapa hitungan (misal: jarak datar, beda tinggi dll) di dalam

alat. Juga mampu menjalankan program-program survey, misal :Orientasi arah,

Setting-out, Hitungan Luas dll, kemampuan ini tergantung type total stationnya.

4) Untuk type “high end”nya ada yang dilengkapi motor penggerak, dan dilengkapi

dengan ATR-Automatic Target Recocnition, pengenal objek otomatis (prisma).

5) Type tertentu mampu mengeliminir kesalahan-kesalahan : kolimasi Hz & V,

kesalahan diametral, koreksi refraksi, dll. Hingga data yang didapat sangat akurat.

6) Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan jarak jauh lebih baik dari theodolite manual

dan meteran. Terutama untuk pemetaan situasi.

7) Alat baru dilengkapi Laser Plummet, sangat praktis dan Reflector-less EDM ( EDM

tanpa reflector )

8) Data secara elektronis dapat dikirim ke PC dan diolah menjadi Peta dengan program

mapping software.

Perbedaan theodolite dan total station.

Theodolite sebenarnya adalah alat pengukur sudut saja, jadi data primer yang dihasilkan

dari theodolite hanya sudut horizontal, sudut vertikal dan bacaan rambu ukur.Untuk

mendapatkan jarak diperlukan data pendukung seperti data dari EDM, meteran atau

Page 78: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

67

dengan tachimetri.Sedangkan Total station langsung bisa mendapatkan data sudut dan

jarak dalam satu pengukuran.

Cara kerja total station

Total station merupakan perangkat elektronik yang dilengkapi piringan horisontal,

piringan vertikal dan komponen pengukur jarak. Dari ketiga data primer ini ( Sudut

horisontal, sudut vertikal dan jarak) bisa didapatkan nilai koordinat X,Y,Z serta beda

tinggi. Data direkam dalam memori dan selanjutnya bisa ditransfer ke komputer untuk di

olah menjadi data spasial.

Gambar 3. 1 Total Station

Target Prisma

Dalam penggunaannya Selain dalam alat Ukur TS ini, maka alat ini dilengkapi juga

dengan target berupa tongkat yang dilengkapi dengan prisma-prisma yang berfungsi

sebagi reflector. Jumlah reflektor dapat terdiri dari 1 (satu), 3 (tiga) atau lebih

tergantung dari jauhnya target titik yang akan diukur jarak dan posisinya.

Page 79: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

68

Target Prisma merupakan reflektor yang digunakan untuk mengukur jarak elektronik

(EDM. Sinar cahaya yang ditransmisikan dari EDM membutuhkan waktu lebih lama

untuk masuk dan keluar prisma. Waktu yang lebih lama ini diterjemahkan ke jarak yang

diukur. Jarak ini diperbaiki dengan menggunakan posisi prisma dalam hubungan dengan

garis tegak lurus dari pemegang prisma.

Gambar 3. 2 Target Prisma

Umumnya, pembacaan terbaik prisma dicapai ketika wajah prisma tegak lurus terhadap

sinar yang masuk. Sayangnya, keselarasan yang ideal tidak selalu tercapai di lapangan.

Langkah kerja penggunaan total station

1. Centring Alat TS

Dirikan statif di atas titik, ketinggian disesuaikan dengan pembidik atau

pengukur

Pasang TS di atas statif kemudian putar sekrup pengunci pada statif

Angkat dan gerakkan 2 kaki statif sambil melihat titik patok melalui centering

optik sampai benang centering mendekati titik patok

Apabila benang centering sudah mendekati titik patok, tancapkan kembali 2 kaki

statif yang diangkat tadi

Page 80: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

69

Atur nivo tabung dengan cara menaik-turunkan kaki statif Setelah nivo tabung

tepat ditengah, atur nivo kotak dengan memutar 3 sekrup A,B,C secara secara

searah dan bersamaan sampai gelembung udara nivo kotak tepat di tengah

lingkaran

Kemudian, cek kembali apakah benang centering optik masih tepat berada di

atas titik patok. Apabila tidak tepat lagi, longgarkan sekrup pengunci theodolit

dan gerakkan theodolit secara perlahan sambil melihat pada centering optik

sampai benang centering optik benar-benar tepat berada di atas titik patok. Bila

sudah tepat kencangkan kembali sekrup pengunci theodolit

2. Membuat Job baru pada TS untuk memulai pekerjaan baru

Setiap memulai pekerjaan baru menggunakan Total Station maka kita harus

membuat job baru yang disesuaikan dengan tanggal pelaksanaan pengukurannya.

Perhatikan penamaan job pada Total Station jangan sampai sama dengan yang

sebelumnya.

3. Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal

Alat yang digunakan adalah satu buah TS dan dua buah reflektor. Pembidikan harus

tepat menempatkan perpotongan benang yang terlihat pada lensa ke ujung segitiga

prisma yang lancip yang terletak pada reflektor. Untuk memulai pengukuran

pertama-tama salah satu reflektor ditempatkan di titik ikat, TS pada titik kerangka

dasar disebelahnya dan reflektor yang satunya lagi pada titik kerangka dasar di

sebelah TS. Untuk selanjutnya reflektor yang dipasang pada titik ikat dinamakan

reflektor belakang dan reflektor yang ditempatkan pada titik kerangka dasar

dinamakan reflektor muka. Ilustrasinya sebagai berikut.

Page 81: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

70

Gambar 3. 3 PoligonTerikatSempurna

Proses pengukuran KDH adalah sebagai berikut:

a) Reflektor belakang ditempatkan pada GD 01, TS pada GD 02, dan reflektor

muka pada KD 1-01;

b) Dalam keadaan biasa (face right) TS dibidikkan pada reflektor belakang, didapat

bacaan sudut dan jarak. Pembidikan diulangi sampai didapatkan dua lagi bacaan

sudut;

c) Dalam keadaan biasa TS dibidikkan ke reflektor muka, didapat bacaan sudut dan

jarak. Pembidikkan diulangi agar didapat tiga bacaan sudut;

d) TS diputar sehingga posisinya berada dalam keadaan luar biasa (face left).

TS dibidikkan ke reflektor muka sampai didapat tiga bacaan sudut;

e) Dalam keadaan luar biasa TS dibidikkan ke reflektor belakang sampai didapatkan

tiga bacaan sudut;

f) Dilakukan pengecekan. Sesuai spesifikasi teknis selisih antara rata-rata bacaan

biasa belakang-muka, dengan rata-rata bacaan luar biasa belakang-muka, tidak

boleh lebih dari lima detik. Jika ya, maka pengukuran harus diulang;

g) Pada saat yang bersamaan juga dilakukan pengukuran jarak mendatar

menggunakan TS tersebut sebanyak 2 kali. Hal tersebut memungkinkan Karena

Pada TS sudah terdapat unit pengukur jarak elektronik (EDM);

Page 82: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

71

h) Bila memenuhi toleransi maka pengukuran KDH dilanjutkan ke titik selanjutnya.

Pertama-tama TS dipasang di KD 1-01, reflektor belakang pada GD 02, dan

reflektor muka pada KD 1-02. Caranya adalah reflektor yang sebelumnya berada

di GD 01 dipindahkan bersama statifnya ke KD 1-02, TS yang sebelumnya berada

di GD 02 dicopot dari statifnya, demikian pula reflektor yang berada di KD 1-01

dicopot dari statifnya. Kemudian TS dipasang pada statif yang berada di KD 1-01,

dan reflektor dipasang pada statif yang ada di GD 02;

i) Selanjutnya pengukuran dilakukan dengan cara seperti sebelumnya.

4. Pengukuran Detil

Metode yang digunakan untuk pengukuran detil situasi adalah metode

tachimetry. Metode tachimetry banyak digunakan untuk memetakan daerah yang

luas dan detil-detil yang bentuknya tidak beraturan yang diikatkan pada titik kontrol

yang telah diketahui koordinatnya lewat pengukuran titik-titik kerangka. Proses

kerjanya adalah sebagai berikut:

Gambar 3. 4 Contoh Pengukuran Detil

Page 83: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

72

a) Letakkan TS pada titik kerangka yang telah diukur sebelumnya (titik GD01,

GD02, KD1-01, KD1-02, GD05, dan GD06). Sebagai contoh letakkan TS pada titik

KD1-01 untuk mengukur titik batas persil, jembatan, atau alur sungai;

b) Posisikan jalon yang telah terpasang prisma pada titik - titik detil situasi yang

akan dipetakan tersebut;

c) Bidik prisma tersebut melalui TS untuk mendapatkan bacaan sudut mendatar

dan sudut zenitnya, usahakan dibaca sebanyak 2 kali. Contohnya membidik

ujung jalan (A), kemudian membidik ujung jembatan (B), dan membidik batas

patok persil (C) dari titik KD1-01. Usahakan membidik setiap detil objek

yang diinginkan dari 1 titik semaksimal mungkin;

d) Kemudian tentukan juga jarak mendatar antara TS dengan titik detil situasi

tersebut menggunakan TS di tiap titik yang diukur (A,B,C,D,E,…), diusahakan

pembacaan jaraknya dilakukan 2 kali;

e) Record (rekam) titik - titik detil siuasi yang telah dibidik, dan tentukan id untuk

tiap titik detil situasi tersebut. Pengkodean id titik yang diukur secara umum

dapat dibedakan menurut unsur titik, garis, dan luasan. Contohnya untuk

data titik kerangka menggunakan id dengan unsur titik. Untuk id jalan

menggunakan unsur garis, dan untuk id persil menggunakan unsur bidang atau

luasan;

f) Lakukan langkah - langkah diatas untuk titik - titik detil situasi yang lain

5. Download hasil pengukuran

Download hasil pengukuran diatas dari alat TS tersebut ke software pengolah data

lanjutan sampai dengan pembentukan gambar digital. Software untuk

pengolahan saat ini telah banyak beredar baik yang licence , shareware ataupun

freeware, contoh : Microsoft excel, autocad,terramodel, Autocad Land Desktop dan

lain sebagainya.

3.2 Global Positioning System (GPS)

Saat survey dilakukan, untuk penentuan posisi awal biasanya digunakan GPS handheld

yang berfungsi sebagai titik acuan dan atau yang nantinya digunakan sebagai titik ikat

Page 84: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

73

saat pemetaan terestris dilakukan. Untuk itu pada kegiatan belajar ini dijelaskan secara

sekilas mengenai konsep GPS dan aplikasi sederhananya menggunakan receiver GPS tipe

handheld.

Pengantar

Pada survey metode penentuan posisi dengan satelit ini disebut dengan ekstra terestris,

Dari beberapa metode dan sistem penentuan posisi ekstra terestris tersebut, GPS adalah

sistem yang saat ini paling banyak digunakan untuk keperluan survey penentuan posisi.

Survei dengan GPS ini bahkan dapat diperkirakan akan dapat menggeser penggunaan

survey terestris dibanyak bidang aplikasi, meskipun tidak seluruhnya, dimasa-masa

mendatang.

Tabel 3. 1 Beberapa perbedaan antara survey terestris dan survey GPS

Parameter (tipikal) Survei Terestris Survei GPS

Visibilitas antar titik ukur Perlu Tidak perlu

Wilayah cakupan survei Lokal Lokal sampai global

Waktu pelaksanaan Siang hari dan cuaca

baik

Setiap saat dan tidak

tergantung cuaca

Kooordinat yang

dihasilkan 2 dimensi 3 dimensi

Datum posisi lokal global

Selanjutnya didalam bahasan berikutnya akan dijelaskan secara panjang lebar mengenai

salah satu metode dalam geodesi satelit yaitu penentuan posisi menggunakan GPS.

Konsep Dasar GPS

GPS dapat menyediakan berbagai ketepatan, tergantung pada jenis pengukuran yang

digunakan dan prosedur yang diikuti.Secara umum, semakin tinggi akurasi diperlukan,

semakin tinggi biaya dan semakin kompleksitas dalam penggunaan GPS.Bagi pengguna

Page 85: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

74

untuk memahami teknik-teknik yang paling cocok untuk kebutuhan mereka dan

mengapa, penting bahwa konsep dasar dasar GPS dipahami.Segmen utama GPS

dijelaskan, dilanjutkan dengan penjelasan GPS satelit komponen sinyal, teknik posisi

umum, visibilitas satelit dan GPS sumber kesalahan.

Deskripsi sistem

Sistem GPS ini awalnya milik Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan resmi dikenal

sebagai Sistem NAVSTAR (Navigation Satellite Timing and Ranging). Misi utama adalah

untuk memberikan Departemen Pertahanan Pemerintah AS kemampuan untuk

menentukan posisi seseorang secara akurat pada setiap titik di permukaan bumi, setiap

saat, siang atau malam, dan dalam segala kondisi cuaca.

Global Positioning Sistem (GPS) merupakan sistem yang terdiri dari konstelasi satelit

radio navigasi, segmen kontrol tanah yang mengelola operasi satelit dan pengguna

dengan receiver khusus yang menggunakan data satelit untuk memenuhi berbagai

persyaratan posisi.

GPS terdiri atas tiga segmen, yaitu segmen satelit, segmen control dan segmen

pengguna, lihat gambar (3.1). Konstelasi dan konfigurasi orbit dari satelit GPS dirancang

sedemikian rupa sehingga sistem ini dapat dimanfaatkan kapan dan dimana saja, lihat

gambar (3.2).

Page 86: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

75

Gambar 3. 5 Tiga Segmen GPS

Sistem ini didirikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk memenuhi

kebutuhan pertahanan dalam positioning dan selanjutnya dipakai untuk melayani

masyarakat sipil. Konstelasi satelit, yang beroperasi penuh pada akhir 1993, terdiri dari

21 satelit dan tiga suku cadang aktif diposisikan 20.000 km (sekitar tiga kali radius bumi)

di atas bumi. Satelit akan didistribusikan dengan cara yang setidaknya menjamin empat

satelit terlihat di mana saja di dunia pada setiap saat (Gambar 3.2). Setiap satelit

menerima dan menyimpan informasi dari segmen kontrol, mempertahankan waktu yang

sangat akurat melalui jam atom tepat on-board dan dengan sinyal mentransmisikannya

ke bumi.

Page 87: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

76

Gambar 3. 6 Konstelasi satelit GPS

Segmen satelit, dari segi segmen satelit dapat dijelaskan bahwa satelit GPS mempunyai

enam bidang orbit dimana pada setiap bidang orbit yang mempunyai inklinasi 55o

terdapat empat satelit dengan ketinggian nominal 20 200 km, yang mengelilingi bumi

dalam periode 12 jam.

© Hasanuddin Z. Abidin, 1998

Hawaii

Ascension Diego

Garcia

Kwajalein

CapeCarnaval

Master Control Station and Monitor Station, Colorado Spring, USA

Master Control Station

Ground Antenna Station © Hasanuddin Z. Abidin, 1998

Hawaii

Ascension Diego

Garcia

Kwajalein

CapeCarnaval

Master Control Station and Monitor Station, Colorado Spring, USA

Master Control Station

Ground Antenna Station © Hasanuddin Z. Abidin, 1998

Hawaii

Ascension Diego

Garcia

Kwajalein

CapeCarnaval

Master Control Station and Monitor Station, Colorado Spring, USA

Master Control Station

Ground Antenna Station

Gambar 3. 7 Sistem Kontrol GPS

Page 88: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

77

Segmen kontrol mengoperasikan sistem satelit secara terus-menerus. Ini terdiri dari

lima stasiun pelacak yang didistribusikan di sekitar bumi, yang terletak di Colorado

Springs, yaitu `. Segmen kontrol melacak semua satelit, memastikan mereka beroperasi

dengan benar dan menghitung posisi mereka di ruang angkasa.

Segmen pengguna termasuk semua orang yang menggunakan peralatan GPS untuk

menerima GPS sinyal untuk memenuhi persyaratan posisi tertentu.Berbagai peralatan

yang dirancang untuk menerima sinyal GPS yang tersedia secara komersial, untuk

memenuhi berbagai bahkan lebih luas dari pengguna aplikasi. Hampir semua peralatan

GPS pencarian memiliki komponen dasar yang sama: sebuah antena, bagian RF

(frekuensi radio), mikroprosesor, kontrol dan tampilan unit (CDU), alat perekam, dan

power supply. Komponen ini mungkin unit individu, terintegrasi sebagai satu unit, atau

terintegrasi sebagian (Gambar 7.4).Biasanya semua komponen, dengan pengecualian

antena, dikelompokkan bersama-sama dan disebut sebagai receiver. Beberapa GPS

receiver yang dipasarkan sekarang sebenarnya hanya terdiri dari card komputer yang

dapat dipasang di komputer portabel atau terintegrasi dengan sistem navigasi lainnya.

Gambar 3. 8 Tipe Receiver GPS

Menentukan Posisi Dengan GPS

Page 89: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

78

Penentuan posisi dan navigasi dengan GPS berdasarkan pengukuran jarak dari satelit

diketahui posisinya pada orbitnya dengan teliti ke pengguna.Posisi yang dihasilkan dapat

berupa koordinat Kartesian 3D atau koordinat geodetik (lintang, bujur dan tinggi di atas

ellipsoid referensi).

Sistem GPS menentukan lokasi anda dengan menggunakan teknik survei yang dikenal

sebagai"Trilateration". Hal ini mengacu pada penggunaan jarak dari beberapa lokasi

yang diketahui untuk menentukan koordinat lokasi yang tidak diketahui. Dalam hal ini

"lokasi yang dikenal"adalah posisi satelit GPS.Oleh karena itu, untuk menentukan posisi

anda, receiver GPS Anda perlu mengetahui lokasi masing-masing satelit GPS yang

terlihat. Jarak ke satelit ini dihitung dengan menggunakan waktu yang dibutuhkan sinyal

radio GPS untuk perjalanan dari setiap satelit yang terlihat ke receiver.

Pengenalan Receiver GPS Handheld

Dalam survey awal penentuan posisi untuk lokasi Energi terbarukan, umumnya kita

belum memerlukan suatu survey dan pemetaan secara rinci. Survei awal ini bertujuan

untuk melihat kondisi awal dari suatu target lokasi, mengenai hal –hal yang berkaitan

dengan kebutuhan pembangunan mikrohidro tersebut, titik lokasi koordinat lokasi,

elevasi lokasi, tata guna lahan lokasi, pengukuran debit dll. Untuk penentuan koordinat

lokasi awal ini kita dapat menggunakan GPS tipe navigasi atau Handheld. Karena

penggunaan GPS handheld ini sangat penting,sehingga dibawah akan diuraikan

mengenai pemakaian praktis GPS Hanheld ini. UNtuk Tuipe GPS yang digunakan adalah

tipe GPS Garmin Map 60 CSX.

Fungsi – Fungsi Tombol Garmin GPS Map 60 CSX

Garmin GPS Map 60 CSX adalah salah satu Receiver GPS tipe navigasi, yang

dilengkapi dengan Kompas Digital. Alat ini punya kemampuan sebagai berikut :

1. Dapat menentukan posisi (koordinat) dalam format geografi (lintang & bujur),

koordinat pada proyeksi peta (UTM), dll

2. Dapat menentukan ketinggian suatu tempat

3. Dapat menentukan waktu, kecepatan, dan arah

Page 90: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

79

4. Dapat menyimpan koordinat sebanyak 3000 titik (waypoint)

5. Dapat menyimpan koordinat secara otomatis (track) sebanyak 10000 titik

Gambar 3. 9 Tombol utama garmin Map 60 CSX

Fungsi – fungsi tombol pada keypad Receiver Garmin GPS 60 adalah sebagai berikut :

1. Tombol ON/OFF

Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan Receiver atau untuk

mengatur terang/gelap layar.

2. Tombol Zoom In dan tombol Zoom Out

Tombol ini berfungsi pada tampilan halaman (page) peta (map) untuk memperbesar

atau memperkecil tampilan peta dilayar.

3. Tombol FIND

Tombol Find berfungsi untuk menampilkan menu Find, berguna untuk navigasi

mencari suatu titik yang telah diketahui koordinatnya (waypoint) atau mencari suatu

kota (Cities).

Page 91: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

80

4. Tombol MARK

Tombol Mark berfungsi untuk menyimpan posisi saat ini ke dalam waypoint.

5. Tombol QUIT

Tombol Quit berfungsi untuk keluar dari suatu tampilan menu atau kembali ke

halaman sebelumnya.

6. Tombol ROCKER

Tombol Rocker berfungsi untuk memilih menu atau menggerakkan kursor pada

tampilan di layer.

7. Tombol PAGE

Tombol Page berfungsi untuk pindah dari tampilan halaman (page) 1 ke

halaman berikutnya.

8. Tombol MENU

Tombol Menu berfungsi untuk menampilkan option masing-masing tampilan

halaman atau kalau ditekan 2 kali akan menampilkan halaman menu utama.

9. Tombol ENTER

Beberapa fungsi tombol ini adalah sebagai berikut :

Untuk memilih MENU/SUB MENU.

Untuk memasukkan data (misalnya memasukkan koordinat ke waypoint).

Page 92: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

81

Gambar 3. 10 Beberapa port yang ada di belakang

Dibagian belakang Receiver Garmin GPS terdapat :

1. Port untuk koneksi kabel ke antena luar.

2. Port untuk koneksi kabel ke batterai luar.

3. Port untuk koneksi kabel USB ke computer.

4. Kunci penutup batterai.

5. Tempat batterai.

Pengukuran Posisi / Titik Koordinat Objek di Lapangan

Pengertian objek titik dilapangan sangat relatif tergantung dari skala peta yang

diinginkan (contoh suatu desa dapat berupa titik pada peta skala 1:1.000.000,

suatu rumah/bangunan dapat berupa titik pada peta skala 1:25.000, suatu tiang

listrik dapat berupa titik pada peta skala 1:500). Pengukuran penentuan posisi titik di

lapangan seperti tiang, bangunan, jembatan menggunakan GPS Navigasi 60 dapat

dilakukan sebagai berikut :

Page 93: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

82

Persiapan peralatan

1. Receiver GPS Navigasi 60.

2. Kabel Dowwnload.

3. Formulir ukuran.

4. Pengaturan Receiver (lihat atas).

Pengukuran di lapangan

1. Datang ke lokasi objek titik yang akan diukur (kondisi terbuka).

2. Hidupkan alat.

3. Tunggu beberapa saat (setelah satelit keterima 4), akan muncul informasi

koordinat.

4. Catat atau rekam ke memori (Waypoint) dengan cara :

Tekan tombol MARK.

Menggunakan tombol Rocker pilih Avg/rata-rata, dilanjutkan dengan

menekan tombol Enter, setelah Estimated Accuracy terpenuhi misalnya 2

meter, tekan tombol Enter.

Kalau perlu beri nama titik pada baris paling atas.

Pindahkan kursor ke tombol Ok selanjutnya tekan Enter.

5. Sebaiknya catat no urut Waypoint dan harga koordinat di formulir survey dan

lengkapi juga dengan keterangan objek yang diperlukan.

6. Lakukan hal yang sama untuk titik lainnya.

Pengukuran Posisi/Koordinat Objek Berbentuk Garis di Lapangan

Pengertian objek garis di lapangan dapat berupa jalan, garis keliling kebun sungai

dan lain – lain. Pengukuran penentuan posisi objek garis di lapangan dapat dilakukan

sebagai berikut :

1. Persiapan peralatan :

GPS GARMIN

Kabel download

Formulir ukuran

Page 94: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

83

2. Pengukuran Koordinat di Lapangan

Datang ke titik awal jalan yang akan diukur.

Hidupkan alat (tekan tombol ON).

Tunggu beberapa saat (setelah satellite keterima 4), akan muncul informasi

koordinat.

Tekan tombol PAGE beberapa kali sampai muncul halaman Main Menu.

Meggunakan tombol Rocker, pindahkan kursor ke Tracks, diikuti dengan

menekan tombol Enter.

Menggunakan tombol Rocker pilih Setting, isikan :

a. Isikan Wrap When Full.

b. Record Methode : DISTANCE.

c. Interval : 0.01 km.

d. Selesai mengisis parameter ukuran, tekan tombol QUIT.

Isikan option Track Log : ON (pindah kursor ke ON dan tekan Enter).

Mulai jalan mengikuti jalan yang akan diukur, sampai akhir segmen jalan

yang hendak diukur posisinya.

Setelah selesai sampai di ujung jalan set Track Log pada option menjadi OFF

(pindahkan kursor ke OFF tekan Enter).

Catat data atribut/keterangan seperti nama jalan, kelas jalan dll.

Perhatikan % memory alat (kalau sudah 95% disimpan) dengan cara pindahkan

kursor ke SAVE diikuti Enter.

Kemudian klik yes Enter bila muncul pertanyaan Do you want to save the entire

track?.

Isikan nama file atau menggunakan nama file otomatis berdasarkan

tanggal-bulan-tahun dan sesi pengukuran contoh 01-Aug-05 01.

Alat ini maksimal bisa menyimpan sampai 20 file.

Page 95: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

84

D. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas Pengantar

Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran (Diskusi Kelompok, 1 JP)

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta diklat

di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran Pengenalan Total Station dan GPS? Sebutkan!

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa

saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas, jika anda bisa menjawab pertanyan-

pertanyaan di atas dengan baik, maka anda bisa melanjutkan pembelajaran praktek di

lapangan pada aktivitas berikutnya.

Aktivitas : Melakukan Penentuan Posisi suatu titik (2 JP)

Setelah anda mengenal total station dan GPS, coba sekarang anda lakukan pengukuran

horizontal untuk dua titik yang belum diketahui, dengan jarak minimal dua titik tersebut

30 m.

Setelah anda melakukan pengukuran menggunakan Total station dan GPS, apa yang

anda rasakan dan amati saat kegiatan pengukuran berjalan? Apakah ada hal-hal yang

mudah atau sebaliknya yang Saudara temukan? Diskusikan hasil pengamatan anda

dengan anggota kelompok anda. Selanjutnya selesaikan pertanyaan berikut.

1. Jelaskan beberapa keuntungan menggunakan total station dibandingkan dengan

theodolit.

Page 96: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

85

2. Jelaskan beberapa keuntungan dan kelemahan menggunakan GPS !

3. Menurut anda, dalam kondisi bagaimana GPS tidak dapat digunakan dan mengapa

demikian ?

4. Apa yang harus anda lakukan selaku guru kejuruan apabila melihat kondisi fasilitas

praktek yang tidak optimal?

Hasil diskusi dapat Saudara tuliskan pada kertas plano dan dipresentasikan kepada

anggota kelompok lain. Kelompok lain menanggapi dengan mengajukan pertanyaan atau

memberikan penguatan. Saudara dapat membaca Bahan Bacaan 3 tentang Prosedur

Pemeliharaan Kompresor.

E. Rangkuman Total Station merupakan suatu alat baru yang digunakan untuk melakukan pengukuran

horizontal. Kelebihan dari alat ini adalah didalamnya sudah terdapat EDM, sehingga

jarak dapat langsung dihitung. Dengan adanya Total station sehingga keslahan

pengukuran dpat dimnimalisir karena semua data sudah didimpan dalam sebuah card,

yang dapat digunakan kapanpun, selain itu dengan total station kecepatan kegiatan

pengukuran dapat ditingkatkan.

GPS merupakan salah satu metode dalam geodesi satelit yang digunakan untuk

penentuan posisi di permukaan bumi secara 3D dimana penentuannya menggunakan

teknik trilaterasi dengan menggunakan jarak dari beberapa lokasi yang diketahui untuk

menentukan koordinat lokasi yang tidak diketahui. Dalam survey awal karena tidak

diperlukan suatu penentuan posisi yang akurat, maka dapat digunakan sebuah receiver

GPS handheld yang selanjutnya dapat dilanjutkan oleh pemakaian theodolite.

F. Tes Formatif

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan GPS !

2. Sebutkan kelebihan atau keuntungan penggunaan GPS dalam pengukuran untuk

penentuan posisi di lapangan dibandingkan dengan metode konvensional !

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode trilaterasi dalam penentuan posisi !

Page 97: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

86

G. Kunci Jawaban

1. GPS adalah Global Positioning System, sebuah teknologi Global Positioning Sistem

(GPS) merupakan sistem yang terdiri dari konstelasi satelit radio navigasi, segmen

kontrol tanah yang mengelola operasi satelit dan pengguna dengan receiver khusus

yang menggunakan data satelit untuk memenuhi berbagai persyaratan posisi.

2. Pengukuran dengan GPS bias dilakukan kapan saja dan dimana saja, tidak tergantung

cuaca.

3. Metode penentuan posisi yang menggunakan serangkaian segitiga yang seluruh

jarak - jaraknya di ukur di lapangan.

Page 98: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

87

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : PETA DAN ATRIBUTNYA

A. Tujuan Pembelajaran

a. Memberikan dasar pengetahuan mengenai peta dan atributnya.

b. Mengenal jenis peta topografi dan atributnya

c. Dapat mengidentifikasi jenis peta berdasarkan fungsi dan tujuannya

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat :

a. Mengenal jenis peta dan atributnya

b. Mengidentifikasi jenis peta berdasarkan fungsi dan tujuannya

c. Membaca peta dan menganalisis informasi yang terdapat dalam peta

C. Uraian Materi

3.1. Pengertian Peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu

melalui suatu sistem proyeksi. Dengan mempelajari jenis peta Anda akan mengetahui

peta itu termasuk peta apa, menurut isi, skala dan pemakaiannya.

Peta dapat digolongkan (diklasifikasikan) menjadi tiga jenis, yaitu jenis peta berdasarkan

isinya, berdasarkan skalanya dan berdasarkan tujuannya. Selain itu Anda juga perlu

mempelajari fungsi peta. Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.

2. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.

3. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung,

sungai dan bentuk-bentuk lainnya.

4. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang

akan diteliti.

5. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.

6. Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

7. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.

8. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-

gejala) geografi di permukaan bumi

Page 99: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

88

Dalam Modul ini peta yang akan dibahas adalah Peta Topografi, karena dalam setiap

survey yang dilakukan, peta topografi menjadi peta dasar yang digunakan atau yang

akan dikembangkan lagi menjadi peta tematik atau khusus lainnya.

Peta Topografi atau Rupa Bumi

Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya)

permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis

yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama. Peta ini

digunakan sebagai peta dasar karena mempunyai kelebihan yang dapat digunakan untuk

mengetahui ketinggian suatu tempat dan untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau

kemiringan lereng.

Pernahkah Anda menggunakan dan melihat peta topografi? Ciri utama peta topografi

adalah menggunakan garis kontur. Untuk lebih jelas mengenai peta topografi dan garis

kontur dapat Anda lihat pada Gambar 9.1 dan 5.2,

Beberapa ketentuan garis kontur pada peta topografi:

a. Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah

tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur

menunjukkan daerah tersebut semakin landai.

b. Garis kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi (lubang/cekungan) di

puncak, misalnya puncak gunung yang berkawah.

c. Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1 : 25.000 sampai 1 : 100.000.

Page 100: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

89

Gambar 4. 1 Garis kontur dan penampangnya

Gambar 4. 2 Interpretasi bentuk lahan pada Peta Topografi

Page 101: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

90

3.2. Atribut Peta

Dalam sebuah peta terdapat beberapa atribut atau kelengkapan yang harus dipenuhi

saat pembuatannya sehingga maksud dan tujuan informasi dari peta tersebut dapat

tersampaikan kepada pengguna. Contoh peta dan atrubut lengkapnya pada Gambar 8.3

Gambar 4. 3 Peta Rupa Bumi Indonesia

Page 102: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

91

Judul Peta

Judul peta memuat isi peta. Dari judul peta Anda dapat segera mengetahui data dan

daerah mana yang tergambar dalam peta tersebut. Judul peta merupakan komponen

yang sangat penting.. Judul peta hendaknya memuat/mencerminkan informasi yang

sesuai dengan isi peta. Selain itu, judul peta jangan sampai menimbulkan penafsiran

ganda pada peta. Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta. Tetapi judul

peta dapat juga diletakkan di bagian lain dari peta, asalkan tidak mengganggu

kenampakan dari keseluruhan peta.

Gambar 4. 4 Judul Peta

Skala Peta

Selain judul Anda juga akan menemukan skala pada peta. Skala merupakan ciri yang

membedakan peta dengan gambar lain. Skala peta sangat erat kaitannya dengan data

yang disajikan.Bila ingin menyajikan data secara rinci, maka gunakanlah skala besar, (1 :

5.000 sampai 1 : 250.000). Sebaliknya bila ingin menunjukkan data secara umum,

gunakanlah skala kecil (1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih). Skala pada peta

adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di

permukaan bumi. Contoh: skala 1 : 500.000 artinya 1 cm jarak di peta sama dengan

500.000 cm ( 5Km) jarak sebenarnya di permukaan bumi.

Page 103: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

92

Gambar 4. 5 skala Peta

Proyeksi Peta

Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak)

bentuk permukaan bumi pada peta, maka dalam pembuatan peta digunakan proyeksi

peta. Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung

(bulat) ke bidang datar.

Gambar 4. 6 Sistem Proyeksi Peta

Legenda/Keterangan Peta

Pada peta yang pernah Anda lihat, adakah legenda/ keterangan petanya? Legenda juga

merupakan komponen penting pada peta. Karena peta tanpa legenda.keterangan

petanya, sulit untuk dibaca. Jadi agar mudah dibaca dan ditafsirkan, peta harus

dilengkapi dengan legenda/ keterangan. Legenda menerangkan arti dari simbol-simbol

yang terdapat dalam peta. Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain

itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak

mengganggu kenampakan peta secara keseluruhan.

Page 104: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

93

Gambar 4. 7 Keterangan Peta

Petunjuk Arah/Tanda Orientasi

Petunjuk arah juga penting artinya pada peta. Gunanya untuk menunjukkan arah Utara,

Selatan, Timur dan Barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk

menghindari kekeliruan. Petunjuk arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang

menunjuk ke arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan

tidak menggnaggu kenampakan peta.

Gambar 4. 8 Orientasi Peta

Simbol dan Warna

Agar pembuatan peta dapat dilakukan dengan baik, ada dua hal yang perlu mendapat

perhatian, yaitu simbol dan warna.

Page 105: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

94

Simbol Peta

Pada peta, Anda juga akan melihat simbol-simbol, gunanya agar informasi yang

disampaikan tidak membingungkan. Simbol-simbol dalam peta harus memenuhi

syarat, sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang digambarkan dengan tepat.

Syarat-syarat tersebut adalah: sederhana, mudah dimengerti dan bersifat umum

(seperti disepakati oleh para kartografer). Contoh : Gunung berapi di simbolkan

dengan segitiga warna merah

Gambar 4. 9 Contoh Penggunaan symbol dalam peta

Simbol warna

Penggunaan warna pada peta harus sesuai maksud/tujuan si pembuat peta dan

kebiasaan umum.

Contoh:

- laut, danau digunakan warna biru.

- temperatur (suhu) digunakan warna merah atau coklat.

- curah hujan digunakan warna biru atau hijau.

- dataran rendah (pantai) ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan laut

digunakan warna hijau.

- daerah pegunungan tinggi/dataran tinggi (2000 sampai 3000 meter) digunakan

warna coklat tua.

Warna berdasarkan sifatnya, ada dua macam yaitu warna bersifat kualitatif dan

bersifat kuantitatif.

Page 106: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

95

Gambar 4. 10 Contoh pemakaian warna dalam peta

Sumber dan Tahun Pembuatan Peta

Bila Anda membaca peta, perhatikan sumbernya. Sumber memberi kepastian kepada

pembaca peta, bahwa peta tersebut bukan hasil rekaan dan dapat dipercaya. Selain

sumber, perhatikan juga tahun pembuatannya. Pembaca peta dapat mengetahui bahwa

peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah

kadaluarsa karena sudah terlalu lama.

3.3. Membaca Peta

Dalam membaca peta, Anda harus memahami dengan baik semua simbol atau informasi

yang ada pada peta. Kalau Anda dapat membaca peta dengan baik dan benar, maka

Anda akan memiliki gambaran mengenai keadaan wilayah yang ada dalam peta,

walaupun belum pernah melihat atau mengenal medan (muka bumi) yang bersangkutan

secara langsung.

Beberapa hal yang dapat diketahui dalam membaca peta antara lain:

1. Isi peta dan tempat yang digambarkan, melalui judul.

2. Lokasi daerah, melalui letak garis lintang dan garis bujur.

3. Arah, melalui petunjuk arah (orientasi).

4. Jarak atau luas suatu tempat di lapangan, melalui skala peta.

5. Ketinggian tempat, melalui titik trianggulasi (ketinggian) atau melalui garis kontur.

6. Kemiringan lereng, melalui garis kontur dan jarak antara garis kontur yang

berdekatan.

7. Sumber daya alam, melalui keterangan (legenda).

Page 107: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

96

8. Kenampakan alam, misalnya relief, pegunungan/gunung, lembah/sungai, jaringan lalu

lintas, persebaran kota. Kenampakan alam ini dapat diketahui melalui simbol-simbol

peta dan keterangan peta.

Selanjutnya kita dapat menafsirkan peta yang kita baca, antara lain sebagai berikut:

1. Peta yang banyak gunung/pegunungan dan lembah/sungai, menunjukkan bahwa

daerah itu berelief kasar.

2. Alur-alur yang lurus, menunjukkan bahwa daerah itu tinggi dan miring. Jika alur sungai

berbelok-belok (membentuk meander), menunjukkan daerah itu relatif datar.

3. Pola (bentuk) pemukiman penduduk yang memusat dan melingkar, menunjukkan

daerah itu kering (sulit air) tetapi di tempat-tempat tertentu terdapat sumber-

sumber air.

Dengan membaca peta Anda akan dapat mengetahui,

1. Jarak lurus antar kota.

2. Keadaan alam suatu wilayah, misalnya suatu daerah sulit dilalui kendaraan karena

daerahnya berawa-rawa.

3. Keadaan topografi (relief) suatu wilayah.

4. Keadaan penduduk suatu wilayah, misalnya kepadatan dan persebarannya.

5. Keadaan sosial budaya penduduk, misalnya mata pencaharian, persebaran sarana

kota dan persebaran pemukiman.

Informasi yang didapat dari Peta

Dengan memahami simbol-simbol dalam peta dan ditambah informasi dari tepi peta,

maka beberapa informasi yang dapat dikemukakan diantaranya adalah :

Page 108: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

97

Jarak

Jarak merupakan garis terpendek antara dua titik. Sebenarnya jarak ini dapat berarti

horizontal maupun vertikal, namun bagian ini hanya akan membahas jarak

horizontal, sedangkan jarak vertikal akan dibahas pada bagian kontur.

Dengan bantuan peta yang diketahui skalanya, jarak antara dua titik di permukaan

bumi dapat diperkirakan dengan jalan mengukur panjang jarak dua titik yang dicari

jaraknya dengan menggunakan penggaris, kemudian hasilnya dikalikan dengan skala.

Contoh :

Gambar 4. 11 Penghitungan jarak pada peta kontur

Misalnya jarak A B adalah 5 cm, maka jarak datar di lapangannya adalah :

5 cm X 50.000 = 250.000 cm = 2,5 km

Untuk memperkirakan panjang garis yang tidak teratur, misalnya panjang batas

kawasan hutan, panjang sungai, panjang jalan dan panjang garis pantai dapat

dilakukan dengan menggunakan curve meter atau planimeter digital. Pengukuran

panjang garis dengan menggunakan planimeter digital, dapat langsung

menghasilkan angka panjang dengan memasukan nilai skala dari peta yang diukur

panjangnya, dan satuan outputnya sudah langsung dapat disesuaikan.

Arah

Dengan menggunakan satu titik tertentu (yang sudah kita ketahui letaknya) kita

dapat menentukan arah titik lain.

(1) Sudut arah (bearing)

Page 109: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

98

Sudut arah diukur dengan garis pangkal utara atau selatan terhadap arah timur atau

barat, dengan nilai sudut antara 0º – 90º

Gambar 4. 12 Sudut arah

(2) Azimuth

Arah diukur mulai dari utara searah jarum jam, dengan besar sudut antar 0° - 360°

Gambar 4. 13 Azhimuth

Letak

Penentuan suatu titik, letak atau posisi suatu objek di peta dapat didasarkan atas

beberapa cara, yaitu :

(1) Berdasarkan koordinat geografis (lintang dan bujur).

Page 110: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

99

Gambar 4. 14 Koordinat geografis

Peta-peta standar selalu dilengkapi dengan koordinat geografis (lintang dan bujur).

Informasi lintang dan bujur ini termasuk kedalam informasi tepi peta. Pada peta

koordinat ini umumnya di tuliskan di bagian luar bingkai peta. Memperhatikan

contoh gambar di atas, maka titik P dapat diketahui bahwa titik P berada di garis

khatulistiwa (lintang 0º) dan 60º Bujur Timur. Sedangkan untuk menentukan letak

suatu areal B, maka dilakukan dengan menggunakan garis lintang teratas dan

terbawah serta garis bujur terkiri dan terkanan dari areal tersebut, yaitu :

Pada 5º LS - 45º LS dan 10ºBB - 60ºBB.

Untuk menghitung letak titik yang berada tidak tepat garis lintang dan bujur, maka

langkah yang dilakukan adalah:

Lihat selisih nilai dua garis lintang atau bujur yang bersebelahan (misal S)

Ukur jarak antar dua garis lintang atau bujur tersebut (misalnya d)

Ukur jarak objek dari lintang atau bujur yang bernilai lebih rendah (misalnya d1)

Maka letak titik tersebut dapat dicari sebagai berikut :

Letak lintang atau bujur = d1/d X S

Catatan :

1º = 60’ 1’ = 600

Page 111: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

100

(2) Berdasarkan jarak dan arah

Menentukan letak titik dengan cara ini, dilakukan dengan menggunakan suatu titik

yang tentu (P) dan dengan garis lurus yang tentu pula (PQ), maka letak suatu titik (A)

tersebut ditentukan dengan jarak titik itu dari titik yang tentu tadi (P) dan dengan

sudut yang dibuat oleh PA dan PQ (sudut α). Sudut α adalah sudut jurusan yang

dimulai dari arah Utara dan berputar dengan jalannya jarum jam, sehingga sudut

jurusan yang bersangkutan dapat mempunyai semua harga dari 0º - 360º. Notasi

untuk menyatakan letak titik tersebut dinyatakan dengan A (d,α).

Gambar 4. 15 Kordinat titik dengan menggunakan arah dan jarak

(3) Berdasarkan jarak dan jarak

Lokasi suatu titik ditentukan berdasarkan jarak dan jarak dari titik tertentu yang

dianggap titik O (0,0). Penentuan lokasi dengan jarak dan jarak, ini lebih mudah jika

dilakukan pada peta topografi dengan sistem proyeksi UTM.

Pada titik tertentu O tersebut seolah merupakan perpotongan dari dua garis yang

saling tegak lurus. Garis yang mendatar dinamakan absis atau sumbu X dan garis

yang tegak lurus dinamakan ordinat atau sumbu Y, sedangkan titik O yang

merupakan titik porong dua sumbu dinamakan titik asal O. Berdasarkan gambar di

bawah ini, maka letak titik T adalah (500m,500m) dari titik O.

Page 112: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

101

Gambar 4. 16 Kordinat titik dengan menggunakan jarak dan jarak

(4) Resection

Resection adalah dasar penentuan letak lokasi suatu titik adalah dengan

mengikatkan titik tersebut kepada dua buah titik lain yang sudah diketahui letaknya,

misalnya titik P pada gambar di bawah ini ditentukan berdasarkan dua puncak bukit

dengan mengukur azimuth titik P dengan kedua puncak bukit tersebut.

Gambar 4. 17 Koordinat titik menggunakan arah dan arah

Page 113: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

102

(5) Berdasarkan garis kontur

Untuk beberapa kepentingan, seringkali kita membutuhkan letak suatu titik

dari permukaan laut. Dengan peta topografi yang dilengkapi dengan garis

kontur, maka tinggi titik tersebut dapat diperkirakan dengan bantuan garis kontur

tersebut.

Luas

Suatu kawasan dalam peta digambarkan dalam bentuk polygon. Pada umumnya

kawasan-kawasan tersebut berbentuk tidak teratur, sehingga untuk menentukan

luasan kawasan tersebut diperlukan pendekatan-pendekatan tertentu. Cara yang

paling umum dan mudah dilakukan adalah dengan grid, yaitu dengan bantuan kotak-

kotak bujur sangkar. Untuk melaksanakan pengukuran ini bisa dilakukan dengan

cara membuat kotak-kotak bujur sangkar pada lembaran peta atau dengan bantuan

kertas milimeter blok transfaran yang dioverlay di atas peta tersebut.

Gambar 4. 18 Menghitung luas dengan menggunakan kotak bujur sangkar

Dari overlay tersebut kemudian dihitung bujur sangkar yang utuh di dalam areal

polygon. Bujur sangkar yang tidak utuh apabila kurang dari setengah kotak diabaikan

Page 114: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

103

dan apabila lebih dari setengah kotak dihitung 1 kotak. Jumlah kotak yang diperoleh,

misal N, maka

Luas kawasan tersebut = N X 1 cm2 X penyebut sekala

Disarankan untuk menggunakan kertas milimeter transparan, karena didalamnya

terdapat kotak-kotak 1 mm2 , sehingga sangat membantu dalam memutuskan kotak

yang tidak penuh untuk dihitung atau tidak, disamping mempercepat penghitungan

(tidak perlu menggaris).

Ketinggian dan Kemiringan Lereng

Ketinggian pada peta pada umumnya direpresentasikan oleh titik tinggi dan kontur,

sedangkan kemiringan lereng merupakan representasi dari perbedaan tinggi dan

jarak antara dua titik.

(1) Ketinggian (altitude)

Perubahan besar dalam komposisi jenis terjadi bersamaan dengan adanya peralihan

dari habitat dataran rendah ke habitat pegunungan. Semakin tinggi letaknya,

komposisi jenis dan struktur hutan berubah menjadi terbatas. Demikian juga halnya

pengaruh perubahan terhadap suhu udara dimana setiap kenaikan 100 meter

mengakibatkan penurunan suhu 1 ºC. Demikian besarnya pengaruh ketinggian suatu

kawasan, maka ketinggian merupakan salah satu parameter yang sangat penting

untuk diketahui.

Pada peta setidaknya terdapat beberapa simbol yang dapat digunakan untuk

memperkirakan tinggi suatu tempat, yaitu titik tinggi, titik trianggulasi dan kontur.

Page 115: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

104

(2) Kontur

Garis kontur adalah garis dalam peta yang meghubungkan ketinggian yang sama.

Garis-garis ini biasanya digambarkan dengan menghubungkan ketinggian yang

diketahui di lapangan, yang disebut titik tinggi (Spot heights). Perbedaan tinggi

diantara garis kontur disebut interval kontur (Interval contour) yang nilainya tetap

untuk peta yang berbeda. Dalam peta, interval kontur umumnya dinyatakan dalam

meter namun ada juga dalam feet.

Gambar 4. 19 Garis kontur dalam peta

Kontur dapat menggambarkan :

(a) Tinggi titik dari permukaan laut.

Untuk mengetahui tinggi titik A dan B dapat langsung dilihat dari angka yang

tertulis pada garis kontur yang melalui titik A atau B. Namun untuk menghitung

titik T yang tidak dilalui garis kontur, maka perlu dilakukan interpolasi dari nilai

titik kontur yang terdekat dengan cara:

Page 116: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

105

Gambar 4. 20 Contoh mencari tinggi titik dengan kontur

Pertama-tama dibuat garis terpendek yang melalui titik T antara dua kontur

terdekat (garis ATB).

Ukur panjang garis AT (d1) dan panjang garis BT (d2)

Tinggi A = 500 m (lihat garis kontur)

Tinggi B = 450 m (lihat garis kontur)

Beda tinggi AB = tinggi A – Tinggi B = 500 m – 450 m = 50 m

Tinggi titik R = 50 m + (d2/d1+d2) 50

(b) Indikasi relief permukaan bumi

Lembah ditunjukan oleh lekukan kontur yang mengarah pada altitude yang

lebih tinggi (bentuk V)

Punggungan ditunjukan oleh lekukan kontur yang mengarah pada altitude

yang lebih rendah (bentuk U)

(c) Bentuk lahan dan drainase

Kemiringan

Kemiringan lereng dinyatakan dengan sudut α yang dapat dihitung dengan

membandingkan jarak vertikal dengan jarak horizontal.

Sudut α = arctan AA’ / AB

Page 117: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

106

Gambar 4. 21 Perhitungan sudut miring lahan

Dengan melihat kasus pada pencarian titik tinggi di atas, maka kemiringan

lereng AB dapat dihitung sebagai berikut:

Kemiringan lereng AB = arctan (beda tinggi AB/ panjang jarak AB)

Rumus : Skala Kontur, Interval Kontur dan Kemiringan Lereng.

Kontur adalah sebuah garis yang berbentuk suatu kurva tertutup dimana

garis ini menunjukkan ketinggian yang sama, Garis kontur biasanya terdapat

pada peta topografi atau rupa bumi.

Ciri-ciri kontur:

tidak berpotongan

satu garis menunjjukan satu ketinggian

garis kontur rapat = lereng terjal/curam

garis kontur renggang = lereng landai

angak kontur menunjukkan interval (CI)

angka kontur dalam satuan meter

lereng terjal cocok untuk wilayah konservasi/hutan dan PLTA

lereng landai cocok untuk wilayah pemukiman, pertanian, dan jalur

pendakian

Page 118: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

107

Mencari skala peta dari garis kontur

Rumus:

Skala = CI x 2000 m

CI adalah kontur interval / beda tinggi yang didapat dari pengurangan angka ketinggian

kontur di garis atas dikurangi angka ketinggian kontur di garis yangbawahnya.

Contoh:

Diketahui dari sebuah peta, selisih garis antar kontur adalah 100 meter. Berapa skala peta

tersebut?

a. 1 : 100.000

b. 1 : 150.000

c. 1 : 200.000

d. 1 : 250.000

e. 1 : 300.000

Jawab:

CI = 100 meter

Skala = CI x 2000 m

= 100 m x 2000 m

= 200.000

Jadi skala peta tersebut adalah 1:200.000

Mencari kontur interval/beda tinggi (CI)

Rumus:

CI = 1/2000 x skala

Page 119: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

108

Contoh:

Diketahui skala peta topografi adalah 1:100.000. Berapa beda tinggi antar kontur dalam

peta tersebut?

a. 5 meter

b. 50 meter

c. 55 meter

d. 500 meter

e. 555 meter

Jawab:

CI = 1/2000 x skala

= 1/2000 x 100.000

= 50

Jadi, beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut adalah 50 meter

Mencari tinggi kontur pada titik tertentu

Rumus:

d1/d2 x CI + tc atau

BC/AC x CI + tc

d1 =jarak B-C pada peta

d2 =jarak A-C pada peta

CI =kontur interval/beda tinggi

tc =angka kontur C / di bawah jarak ke-1

Contoh:

Jarak antara kontur A ke kontur B pada peta adalah 5 cm, sedangkan jarak antara kontur

Page 120: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

109

B ke kontur C adalah 3 cm. Titik kontur A berketinggian 50 meter dan titik kontur C

berketinggian 25 meter. Skala peta adalah 1:50.000. Berapa ketinggian kontur B pada

peta tersebut?

a. 34,4 meter

b. 35,4 meter

c. 36,4 meter

d. 37,4 meter

e. 38,4 meter

Jawab:

Cari dahulu kontur intervalnya (CI)

CI = 1/2000 x skala

= 1/2000 x 50.000

= 25 meter

d1= B-C = 3 cm

d2 = A-C = (B-C) + (A-B) = 3 + 5 = 8 cm

Kx = d1/d2 x CI + tc

= 3/8 x 25 meter + 25 meter

=75/8 x 25 meter

= 34,375 meter

Jadi, ketinggian titik B pada peta tersebut adalah 34,4 meter

Mencari beda tinggi dalam satuan persen (%)

Rumus:

Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak x 100 %

Page 121: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

110

Contoh;

Diketahui titik kontur X berketinggian 225 meter dan titik Y berketinggian 125 meter.

Jarak antara X-Y pada peta dengan skala 1:50.000 adalah 4 cm. Berapa persen kemiringan

lereng X-Y?

a. 25 %

b. 20 %

c. 15 %

d. 10 %

e. 5 %

Jawab:

Rumus: Beda Tinggi/jarak x 100 %

Beda tinggi X-Y = 225 - 125 meter

= 100 meter

= 10.000 cm

Jarak X-Y pada peta 4 cm

Jarak sebenarnya= jarak x skala

= 4 x 50.000

= 200.000 cm

Kemiringan Lereng X-Y adalah

= Beda tinggi / jarak x 100 %

= 10.000/200.000 x 100 %

= 5 %

Jadi, kemiringan lereng X-Y adalah 5 %

Page 122: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

111

Mencari beda tinggi dalam satuan derajat

Rumus:

Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak x 1 derajat

Contoh soal sama seperti di atas. Hanya saja satuan persen (%) diganti dengan satuan

derajat.

D. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas Pengantar

Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran (Diskusi Kelompok, 1 JP)

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta diklat

di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran mengenai peta dan atributnya? Sebutkan!

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa

saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan. Jika anda bisa menjawab pertanyan-pertanyaan di

atas dengan baik, maka anda bisa melanjutkan pembelajaran selanjutnya.

Aktivitas 1. Mengamati Peta Topografi dan Peta RBI (2 JP)

Anda diminta untuk mengamati sebuah peta topografi dan RBI untuk kondisi pembacaan

peta pada gambar berikut ini

Page 123: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

112

Anda mungkin mempunyai pandangan yang berbeda dari teman-teman lain tentang

peta tersebut. Apa yang anda temukan setelah mengamati kedua peta tersebut? Apakah

ada hal-hal yang lebih atau kurang yang anda temukan diantara kedua peta tersebut?

Diskusikan hasil pengamatan anda dengan anggota kelompok anda. Selanjutnya

selesaikan pertanyaan berikut

1. Mengapa garis kontur tidak berpotongan antara satu dengan yang lainnya.?

2. Menurut anda apakah tahun pembuatan peta sangat penting?

3. Apa yang harus anda lakukan selaku guru kejuruan apabila melihat kondisi fasilitas

praktek yang tidak optimal?

Hasil diskusi dapat Saudara tuliskan pada kertas plano dan dipresentasikan kepada

anggota kelompok lain. Kelompok lain menanggapi dengan mengajukan pertanyaan atau

memberikan penguatan.

E. Rangkuman Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu

melalui suatu sistem proyeksi. Peta ini terbagi menjadi bebepa jenis tergantung fungsi

dan kegunaannya. Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi

rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur

line) yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang

sama. Dengan memahami peta topografi sebagai peta dasar maka informasi awal

berupa bentang alam atau keadan medan, jarak, ketinggian dan kemiringan suatu lokasi

dapat ditentukan sehingga dapat memperlancar kegiatan survey dan menbantu dalam

perencanaan RAB Survei.

Page 124: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

113

F. Tes Formatif

Pilihan ganda

1. Gambaran rupa bumi yang ada dalam peta merupakan hasil-hasil pengukuran dan

pengskalaan pada dan di antara titik-titik di permukaan melalui pengukuran

besaran-besaran :

a. Arah , sudut, massa dan jarak

b. Arah, sudut, jarak dan ketinggian

c. Ketinggian ,arah, sudut dan massa

d. Sudut, ketinggian, massa dan arah

2. Dibawah ini merupakan beberapa kegunaan peta bagi para surveyor, kecuali :

a. Alat bantu untuk mengetahui gambaran kawasan yang akan disurvei atau

diteliti

b. Alat untuk mengetahui jumlah personil yang terlibat

c. Membantu menentukan lokasi-lokasi yang mungkin akan ditempatkan petak

percobaan,lokasi penelitian, rute jalan, base camp dan lain-lain

d. Membantu untuk menuju lokasi/letak tempat-tempat (petak contoh, lokasi

penelitian dll) yang akan dituju

3. Berikut ini berupa syarat- syarat utama kelengkapan yang harus tercantum dalam

sebuah peta, kecuali :

a. Judul peta

b. Skala peta

c. Alat untuk membuat peta

d. Legenda Peta

4. Skala peta dinyatakan dengan “ peta 8 cm” ini maksudnya adalah :

a. 8 cm panjang dipeta = 1 hm panjang dipermukaan bumi

b. 8 cm panjang dipeta = 1 km panjang dipermukaan bumi

c. 8 cm panjang dipeta = 1 dam panjang dipermukaan bumi

d. 8 cm panjang dipeta = 1 m panjang dipermukaan bumi.

Page 125: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

114

5. Perhatikan gambar dibawah :

Jika satuan yang digunakan dalam gambar diatas adalah meter, maka jarak

antara titik A dan titik B adalah :

a. √ m

b. √ m

c. √ m

d. √ m

Essay

1. Diketahui dari sebuah peta, selisih garis antar kontur adalah 50 meter. Berapa skala

peta tersebut?

2. Diketahui skala peta topografi adalah 1:50.000. Berapa beda tinggi antar kontur

dalam peta tersebut?

3. Jarak antara kontur A ke kontur B pada peta adalah 5 cm, sedangkan jarak antara

kontur B ke kontur C adalah 3 cm. Titik kontur A berketinggian 50 meter dan titik

kontur C berketinggian 25 meter. Skala peta adalah 1:25.000. Berapa ketinggian

kontur B pada peta tersebut?

Page 126: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

115

4. Diketahui titik kontur X berketinggian 225 meter dan titik Y berketinggian 125 meter.

Jarak antara X-Y pada peta dengan skala 1:25.000 adalah 4 cm. Berapa persen

kemiringan lereng X-Y?

Page 127: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

116

G. Kunci Jawaban

Pilihan Ganda

1. B

2. B

3. C

4. B

5. B

Essay

1. Skala peta = 1: 100.000

2. Interval kontur 25 m

3. Ketinggian kontur B =14,06 m

4. Kemiringan lereng x – y = 10 %

Page 128: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

117

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : SURVEY LAPANGAN UNTUK PLTMH

A. Tujuan Pembelajaran

a. Memberikan pengetahuan dasar tentang survey lapangan untuk PLTMH

b. Memberikan informasi tentang hal apa saja yang diperlukan untuk melakukan

survey PLTMH

c. Memberikan pengetahuan survey PLTMH yang sesuai dengan SOP yang ada.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat :

a. Memahami prosedur survey untuk PLTMH

b. Mengidentifikasi peralatan dan perlengkapan untuk survey topografi, geologi dan

hidrometeorologi dalam rangka pembangunan PLTMH

c. Melakukan survey untuk PLTMH sesuai SOP

C. Uraian Materi

5.1. Metode Pelaksanaan Survey Kegiatan survey dan pengukuran untuk teknik energy terbarukan tidak terlepas dari

beragam bidang yang sangat berkaitan untuk kelayakan pembangunan PLTMH

selanjutnya. Masing-masing bidang ini saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan karena

semuanya mempunyai peran. Peran topografi sehingga informasi mengenai posisi (x,y

dan Z) suatu lokasi sangat penting. Karena hal itu maka dalam kegiatan belajar ini

sekilas akan dibahas mengenai metode survey yang dilakukan.

Pelaksanaan pekerjaan dalam pelaksanaan survey untuk PLTMH adalah sebagai berikut:

Page 129: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

118

Gambar 5. 1 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan

Page 130: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

119

5.2. Pekerjaan Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan tentunya kita perlu melakukan segala persiapan dari sisi

administrasi, pengumpulan dan inventarisasi segala bentuk data penunjang,

mempersiapkan (koordinasi) tenaga ahli serta peralatan survey lapangan.

Tinjauan data-data sekunder maupun informasi yang ada baik dari pengguna jasa,

pemerintah daerah, pemuka adat maupun warga masyarakat sangat menunjang

keberhasilan dalam mempersempit wilayah potensi pengembangan yang selanjutnya

dilakukan pendalaman melalui survey lapangan.

Tinjauan data-data sekunder dilakukan dengan desk study. Studi ini dilakukan dalam

kantor / didepan meja. Tujuannya adalah untuk mempelajari dan mengenal kondisi

fisik, hidrologi, dan keadaan sosio- ekonomi wilayah proyek tanpa harus mengunjungi

lokasi, tetapi menggunakan peta, data hidrologi dan data statistik lain yang telah

tersedia (demograpi, dll). Dengan terkadang lokasi yang berpotensi atau tidak sudah

dapat diketahui dari data data yang tersedia, sehingga tahapan berikutnya dapat lebih

efisien dan efektif

Desk study dilakukan diatas peta dengan skala 1 : 50.000, untuk menentukan titik

potensi PLTMH di wilayah studi, catchment area yang luas, dan pencapaian yang paling

mudah dijangkau.

Tujuan tahap pekerjaan Pendahuluan ini adalah untuk memastikan bahwa titik-titik

potensi PLTMH yang diinginkan benar-benar prospektif dan secara ekonomis layak dan

dapat dikembangkan.Pengumpulan data sekunder serta Site Reconnaissance dilakukan

untuk mengetahui gambaran/informasi awal mengenai situasi titik potensial, yakni : 1).

Apakah titik potensi berada di lokasi hutan lindung, taman nasional, atau dekat dengan

permukiman penduduk, 2). Apakah titik potensi berada pada jalur gempa, atau dilewati

oleh sesar, 3). Apakah kondisi ekosistem catchment area terpelihara dengan baik, atau

sudah rusak.

Page 131: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

120

Analisa Hidrologi Regional dilakukan untuk menentukan debit andalan, yang dilakukan

melalui perhitungan debit sungai andalan, debit rata-rata, analisa data time series

curah hujan, serta fluktuasi debit saat musim kemarau terkering dan musim hujan

terbasah. Setelah hal tersebut diatas dilakukan, disusun rencana penyelidikan lapangan

serta alternative tapak PLTMH.

5.3. Pekerjaan Survey dan Penyelidikan Lapangan

Data - data yang didapat saat desk study dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan

secara singkat untuk melihat potensi lokasi secara langsung, kondisi geografi, akses dan

data beban dapat diperkirakan dalam tahap ini.

5.3.1. Survey Topografi

Pekerjaan survey topografi dalam pekerjaan Studi Kelayakan dan Preliminary Desain

Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) adalah untuk memetakan kondisi

rupa bumi di wilayah studi yang diperkirakan berpotensi dan layak untuk dibangun

PLTMH.

Tujuan Survei

Dalam kegiatan survei topografi mempunyai tujuan untuk mendapatkan data dan

gambaran bentuk permukaan tanah rencana Masterplan drainase yang berupa

situasi dan ketinggian serta posisi kenampakan yang ada. Tujuan dari survai

topografi adalah untuk menyajikan informasi topografi dan situasi daerah studi

secara lengkap dalam bentuk peta situasi skala 1 : 500, untuk memenuhi syarat

teknis guna keperluan perencanaan fasilitas pembangkit yang akan dibangun serta

optimasi pekerjaan fisik dan penentuan elevasi struktur.

Page 132: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

121

Ruang Lingkup Survei

Kegiatan yang dilaksanakan dalam survei topografi mempunyai ruang lingkup

sebagai berikut:

1. Pekerjaan pengukuran

2. Orientasi medan

3. Pemasangan Bech Mark (BM) dan patok pengukuran

4. Pengukuran poligon (kerangka dasar horizontal)

5. Pengukuran sipat datar (kerangka dasar vertikal)

6. Pengukuran penampang saluran

7. Perhitungan hasil pengukuran

Survai topografi meliputi kegiatan :

1. Pemetaan wilayah, yang dipetakan dalam survey topografi ini meliputi wilayah

dataran dan perairan (sungai)

2. Pemetaan situasiuntuk layout PLTMH rencana skala 1:1000 sepanjang 1.5

kilometer sungai dengan lebar 300 meter per bantaran sungai.

3. Pengukuran cross section sungai pada lokasi calon PLTM terpilih, di lokasi

bendung (masing-masing 5 cross section) dan tailrace (masing-masing 5 cross

section). Diperkirakan akan terdapat 30 cross section dengan kerapatan

disesuaikan kebutuhan.

4. Pemetaan detil bangunan skala 1:200 pada lokasi PLTM terpilih (bendung, intake,

kolam pengendap pasir, saluran hantar, bak penenang, pelimpas, jalur pipa

pesat, gedung sentral, switchgear, rumah operator, pos jaga).

5. Pengikatan ke titik referensi yang terdekat.

6. Pemasangan 8 titik benchmark pada lokasi PLTM.

7. Penentuan kerangka horizontal dan vertikal.

Page 133: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

122

Metodologi Survei

Metodologi pengukuran yang akan dilaksanakan terdiri dari beberapa kegiatan

sebagai berikut:

Pekerjaan Pengukuran

Pengukuran ini maksudkan untuk menetapkan posisi dari titik awal proyek

terhadap koordinat maupun elevasi triangulasi, agar pada saat pengukuran

untuk pelaksanaan (stake out) mudah dilakukan.Data koordinat dan ketinggian

titik triangulasi diperoleh dari Jawatan Topografi Angkatan Darat atau dari BIG

(Badan Informasi Geospasial).Referensi ketinggian titik triangulasi adalah

permukaan laut rata-rata, sedangkan data koordinat triangulasi berupa

koordinat geografis lintang dan bujur dalam sistem koordinat UTM (Universal

Transverse Mercator) yang kemudian ditransformasi ke dalam sistem Koordinat

Cartesian (x, y).

Pengukuran pengikatan dilakukan dari titik triangulasi terhadap salah satu titik

pada kerangka dasar horizontal/vertikal utama, agar seluruh daerah pemetaan

berada dalam satu sistem referensi yang sama. Apabila titik triangulasi tidak

ada/berada jauh sekali dari lokasi proyek, maka dapat digunakan titik referensi

lokal.

Setelah dilakukan pengukuran pengikatan untuk menentukan titik awal proyek,

selanjutnya dilakukan pengukuran titik-titik kontrol, baik titik kontrol horizontal

maupun vertikal. Pengukuran titik-titik kontrol (control survey) adalah

pekerjaan pengukuran untuk pemasangan patok-patok yang kelak akan

digunakan sebagai titik-titik dasar dalam berbagai macam pekerjaan

pengukuran. Pengukuran yang dilakukan untuk memperoleh hubungan posisi

diantara titik-titik dasar disebut pengukuran titik-titik kontrol dan hasilnya akan

dipergunakan untuk pengukuran detail.

Page 134: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

123

Orientasi Medan

Sebagai langkah awal setelah tim tiba di Base Camp lapangan adalah melakukan

orientasi medan yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Melacak letak dan kondisi existing BM (BM yang telah terpasang

sebelumnya) dan pilar beton lainnya yang akan dimanfaatkan sebagai titik-

titik kontrol pengukuran.

b) Meninjau dan mengamati kondisi sungai beserta keadaan daerah sekitarnya.

c) Melacak serta mengamati keadaan di dalam lokasi.

d) Penghimpunan Tenaga Lokal (TL) yang diambil dari penduduk sekitar lokasi.

e) Melakukan konsolidasi internal terhadap kesiapan personil, peralatan,

perlengkapan, material, serta logistik.

f) Melakukan konsultasi teknis serta meninjau lokasi secara bersama-sama

dengan Pengawas Lapangan.

Pemasangan BM (Bench Mark) dan Patok Kayu

BM dipasang ditempat yang stabil, aman dari gangguan dan mudah dicari.

Setiap BM akan difoto, dibuat deskripsinya, diberi nomor dan kode. Penentuan

koordinat (x, y, z) BM dilakukan dengan menggunakan pengukuran GPS, poligon

dan sipat datar. Pada setiap pemasangan BM akan dipasang CP pendamping

untuk memudahkan pemeriksaan. Tata cara pengukuran, peralatan dan

ketelitian pengukuran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Titik ikat yang

dipakai adalah BM lama yang terdekat. Bentuk, ukuran dan konstruksi Bench

Mark besar berukuran (20x20x75)cm dengan jumlah BM sebanyak 2 buah.

Bench Mark besar dipasang seperti berikut :

a) BM harus dipasang pada jarak tertentu sepanjang jalur poligon utama atau

cabang. Patok beton tersebut harus ditanam ke dalam tanah sepanjang

kurang lebih 50cm (yang kelihatan di atas tanah kurang lebih 25cm)

ditempatkan pada daerah yang lebih aman dan mudah dicari. Pembuatan

tulangan dan cetakan BM dilakukan di Base Camp. Pengecoran BM

Page 135: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

124

dilakukan dilokasi pemasangan. Pembuatan skets lokasi BM untuk deskripsi.

Pemotretan BM dalam posisi "Close Up", untuk lembar deskripsi BM.

b) Baik patok beton maupun patok-patok poligon diberi tanda Bench Mark

(BM) dan nomor urut, ditempatkan pada daerah yang lebih aman dan

mudah pencariannya.

c) Untuk memudahkan pencarian patok sebaiknya pada pohon-pohon

disekitar patok diberi cat atau pita atau tanda-tanda tertentu.

d) Untuk patok kayu harus dibuat dari bahan yang kuat dengan ukuran

(3x5x50)cm3 ditanam sedalam 30cm, dicat merah dan dipasang paku

diatasnya serta diberi kode dan nomor yang teratur.

Gambar 5. 2 ContohKonstruksi BM

Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal

Pada dasarnya ada beberapa macam cara untuk melakukan pengukuran titik

kerangka dasar horizontal, diantaranya yaitu dengan melakukan pengukuran

dengan menggunakan satelit GPS (Global Positioning System) dan dengan

40

2015

6520

100

Beton 1:2:3

Pasir dipadatkan

Pen kuningan

Tulangan tiang Ø10

Sengkang Ø5-15

Pelat marmer 12 x 12

20

1020

10

Ø6 cm

Pipa pralon PVC Ø6 cm

Nomor titik

Dicor beton

Dicor beton

7525

Benchmark Control Point

Page 136: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

125

pengukuran poligon. Keuntungan menggunakan metoda GPS untuk penentuan

titik kerangka dasar horizontal yaitu:

a) Waktu pelaksanaan lebih cepat.

b) Tidak perlu adanya keterlihatan antar titik yang akan diukur.

c) Dapat dilakukan setiap saat (real time), baik siang maupun malam.

d) Memberikan posisi tiga dimensi yang umumnya bereferensi ke satu datum

global yaitu World Geodetic System 1984 yang menggunakan ellipsoid

referensi Geodetic Reference System 1980.

e) Proses pengamatan relatif tidak tergantung pada kondisi terrain dan cuaca.

f) Ketelitian posisi yang diberikan relatif tinggi.

Sedangkan kerugiannya antara lain:

a. Datum untuk penentuan posisi ditentukan oleh pemilik dan pengelola

satelit. Pemakai harus menggunakan datum tersebut, atau kalau tidak, ia

harus mentransformasikannya ke datum yang digunakannya (transformasi

datum).

b. Pemakai tidak mempunyai kontrol dan wewenang dalam pengoperasian

sistem. Pemakai hanya mengamati satelit sebagaimana adanya beserta

segala konsekuensinya.

c. Pemrosesan data satelit untuk mendapatkan hasil yang teliti, relatif tidak

mudah. Banyak faktor yang harus diperhitungkan dengan baik dan hati-hati.

Spesifikasi pengamatan GPS untuk memperoleh titik kerangka utama ini adalah:

a. Pengamatan dilakukan secara double difference dengan metode static atau

rapid static.

b. Lama pengamatan 30-45 menit setiap sesi pengamatan.

c. Panjang tiap baseline maksimal 2,5km.

d. Masking angle adalah sebesar 15 derajat.

e. GPS receiver yang digunakan adalah GPS single frekuensi baik L1 atau L2.

f. RMS error dari setiap koordinat hasil perhitungan maksimum adalah 1mm.

Page 137: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

126

Pengukuran titik kontrol horizontal yang dilakukan dalam bentuk poligon, harus

terikat pada ujung-ujungnya. Dalam pengukuran poligon ada dua unsur penting

yang perlu diperhatikan yaitu jarak dan sudut jurusan. Pengukuran titik kontrol

horizontal (titik poligon) dilaksanakan dengan cara mengukur jarak dan sudut

menurut lintasan tertutup. Pada pengukuran poligon ini, titik akhir pengukuran

berada pada titik awal pengukuran. Pengukuran sudut dilakukan dengan

pembacaan double seri, dimana besar sudut yang akan dipakai adalah harga

rata-rata dari pembacaan tersebut. Azimut awal akan ditetapkan dari

pengamatan matahari dan dikoreksikan terhadap azimut magnetis.

Metode dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

a). Alat yang digunakan adalah Theodolit dengan ketelitian 1” (satu sekon)dan

EDM dengan ketelitian 3ppm.

b). Pengukuran sudut dilakukan seri yang setiap seri dengan perbedaan

maksimum. 5”, sedangkan untuk sudut vertikal hanya diukur satu seri saja.

Kesalahan penutup sudut maksimum 20√ N, dimana N = jumlah titik

pengamatan sudut.

c). Pengukuran jarak dilakukan pulang pergi yang masing-masing 3 kali

pengamatan.

d). Kesalahan linier koordinat maksimum 1:10.000

1. Pengukuran Jarak

Pengukuran jarak dilakukan dengan menggunakan pita ukur 100m. Tingkat

ketelitian hasil pengukuran jarak dengan menggunakan pita ukur, sangat

tergantung kepada cara pengukuran itu sendiri dan keadaan permukaan

tanah. Khusus untuk pengukuran jarak pada daerah yang miring dilakukan

dengan cara seperti gmbar di bawah ini.

Jarak AB = d1 + d2 + d3

Page 138: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

127

Gambar 5. 3 Pengukuran Jarak Pada Permukaan Miring

Untuk menjamin ketelitian pengukuran jarak, maka dilakukan juga

pengukuran jarak optis pada saat pembacaan rambu ukur sebagai koreksi.

2. Pengukuran Sudut Jurusan

Sudut jurusan sisi-sisi poligon adalah besarnya bacaan lingkaran horisontal

alat ukur sudut pada waktu pembacaan ke suatu titik. Besarnya sudut

jurusan dihitung berdasarkan hasil pengukuran sudut mendatar di masing-

masing titik poligon. Penjelasan pengukuran sudut jurusan sebagai berikut

lihat gambar di bawah ini.

d1d2

d3

A

B2

1

Page 139: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

128

Gambar 5. 4 Pengukuran Sudut Antara Dua Titik

3. Pengamatan Azimuth Astronomis

Pengamatan matahari dilakukan untuk mengetahui arah/azimuth awal

yaitu:

a. Sebagai koreksi azimuth guna menghilangkan kesalahan akumulatif

pada sudut-sudut terukur dalam jaringan poligon.

b. Untuk menentukan azimuth/arah titik-titik kontrol/poligon yang tidak

terlihat satu dengan yang lainnya.

c. Penentuan sumbu X untuk koordinat bidang datar pada pekerjaan

pengukuran yang bersifat lokal/koordinat lokal.

d. Pengamatan azimuth astronomis dilakukan dengan:

Alat ukur yang digunakan Theodolite T2

Jumlah seri pengamatan 4 seri (pagi hari)

Tempat pengamatan, titik awal (BM.1)

A

B

C

AB

AC

Page 140: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

129

Dengan melihat metoda pengamatan azimuth astronomis pada gambar di bawah ini,

Azimuth Target (T) adalah:

Gambar 5. 5 Pengamatan Azimuth Astronomis

T = M + atau T = M + ( T - M )

Dimana:

T = azimuth ke target

M = azimuth pusat matahari

(T) = bacaan jurusan mendatar ke target

(M) = bacaan jurusan mendatar ke matahari

= sudut mendatar antara jurusan ke matahari dengan jurusan ke

target

Matahari

U (Geografi)

Target

A

MT

Page 141: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

130

4. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal

Kerangka dasar vertikal diperoleh dengan melakukan pengukuran sipat

datar pada titik-titik jalur poligon. Jalur pengukuran dilakukan tertutup

(loop), yaitu pengukuran dimulai dan diakhiri pada titik yang sama.

Pengukuran beda tinggi dilakukan double stand dan pergi pulang. Seluruh

ketinggian di traverse net (titik-titik kerangka pengukuran) telah diikatkan

terhadap BM. Penentuan posisi vertikal titik-titik kerangka dasar dilakukan

dengan melakukan pengukuran beda tinggi antara dua titik terhadap bidang

referensi (BM) seperti digambarkan pada Gambar di bawah ini.

Gambar 5. 6 Pengukuran Waterpass

Metode dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Jalur pengukuran dimulai dari titik referensi dan jalur pengukuran

Membentuk loop tertutup.

b) Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan alat Wild NI-2.

c) Beda tinggi dibaca dalam 2 dan kemuka–kebelakang;

Bidang Referensi

Slag 1

Slag 2

b1

b2

m1

m21

DD

Page 142: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

131

d) Jarak dari alat kerambu maksimal 50 meter.

e) Beda pembacaan beda tinggi antara 2 titik tidak melebihi 2 mm; dan

pengukuran Kerangka Dasar Vertikal harus memenuhi toleransi

ketelitian minimal 10 mm D, dimana D adalah jarak dalam kilometer

Pengukuran waterpass mengikuti ketentuan sebagai berikut:

a. Jalur pengukuran dibagi menjadi beberapa seksi.

b. Tiap seksi dibagi menjadi slag yang genap.

c. Setiap pindah slag rambu muka menjadi rambu belakang dan rambu

belakang menjadi rambu muka.

d. Pengukuran dilakukan double stand pergi pulang pembacaan rambu

lengkap.

e. Pengecekan baut-baut tripod (kaki tiga) jangan sampai longgar.

Sambungan rambu ukur harus betul. Rambu harus menggunakan nivo.

f. Sebelum melakukan pengukuran, alat ukur sipat datar harus dicek dulu

garis bidiknya. Data pengecekan harus dicatat dalam buku ukur.

g. Waktu pembidikan, rambu harus diletakkan di atas alas besi.

h. Bidikan rambu harus diantara interval 0,5m dan 2,75m.

i. Setiap kali pengukuran dilakukan 3 (tiga) kali pembacaan benang

tengah, benang atas dan benang bawah.

j. Kontrol pembacaan benang atas (BA), benang tengah (BT) dan benang

bawah (BB), yaitu: 2 BT = BA + BB.

Selisih pembacaan stand 1 dengan stand 2 < 2mm.

Jarak rambu ke alat maksimum 50m.

Setiap awal dan akhir pengukuran dilakukan pengecekan garis bidik.

Toleransi salah penutup beda tinggi (T).

T = 10” D mm dimana:

D = Jarak antara 2 titik kerangka dasar vertikal dalam satu km.

Page 143: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

132

5. Pengukuran Situasi Detil

Pengukuran situasi dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran permukaan

tanah dan bentukan alam atau manusia, agar dapat disajikan dalam bentuk

peta situasi.

Metode dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran detil menggunakan metode tachymetry

2. Alat yangdigunakan theodolit

3. Pengukuran diikatkan pada titik-titik kerangka dasar.

4. Jalur pengukuran berbentuk raai dan voorstrall .

5. Jarak antara masing-masing detil yang diukur antara 5 - 10 m, kecuali

untuk daerah yang membutuhkan detil lebih rapat (terrain yang

variatif).

6. Pengukuran Cross Section dan Long Section

Pengukuran Cross Section , dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran

potongan memanjang suatu sungai atau saluran, untuk ditampilkan dalam

bentuk gambar profil.

Metode dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Alat yang digunakan adalah waterpass tipeWildNA-2 atau sejenis

2. Pengukuran profil memanjang dilakukan tiap interval 5–10meter

3. Detil yang diukur minimal tiap5 meter

Pengukuran long section , dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran

potongan memanjang suatu sungai atau saluran,untuk ditampilkan dalam

bentuk gambar profil.

Metode dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Alat yang digunakan adalah tipe WildNA-2 atau sejenis.

2. Pengukuran profil memanjang dilakukan sepanjang saluran sekitar

meter.

3. Detil yang diukur minimal tiap 5 meter.

Page 144: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

133

7. Perhitungan dan Penggambaran

Perhitungan data lapangan,mengikuti ketentuan berikut:

1. Perhitungan harus dilakukan di lapangan, untuk mengetahui secara dini

apakah pengukuran telah memenuhi standar ketelitian yangditentukan

2. Perhitungan mencakup perataan kesalahan dengan menggunakan

metodeBowditch

3. Kontrol horizontal mencakup:

• sudut rata-rata dan jarak rata-rata aritmatik.

• pengecekan kesalahan /koreksi penutupsudut.

• pengecekan azimuth.

• perhitungan ∆X dan ∆Y untuk mengetahui kesalahan/koreksi linier.

4. Kontrol vertikal mencakup:

• pengecekan hitungan untuk bidikan backward dan bidikan forward.

• perhitungan ∆H(bedatinggi) untuk setiap seksi pengukuran.

• perhitungan kesalahan/koreksi penutup beda tinggi.

Penggambaran,mengikuti ketentuan berikut:

1. Peta situasi yang dihasilkan adalah skala 1:500 dengan interval kontur

1meter.

2. Peta situasi dihasilkan dalam ukuran A-1.

3. Gambar profil melintang dibuat dengan skala1:100.

4. Gambar profil memanjang dibuat dengan skala horisontal 1:500 dan

vertikal1:100.

5. Peta dan gambar-gambar tersebut dilengkapi informasi tepi yang berisi

al; judul peta, peta indeks, legenda, tanggal / bulan / tahun

pengukuran,tanggal / bulan/ tahun penggambaran.

6. Skala pemetaan tata letak bangunan 1:1000.

7. Skala untuk waterway,access road , jalur jaringan listrik1:200.

8. Skala untuk bangunan bendung,PH 1:100.

Page 145: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

134

8. Pengukuran Tinggi Jatuhan (Head)

Pengukuran head dapat dilakukan dengan menggunakan peta topografi,

tetapi hasil yang diperoleh sangat kasar. Pengukuran head yang akurat

dilakukan di lapangan. Setelah didapatkan perkiraan Hgross ( kotor),maka

dilakukan penentuan Hnetto ( bersih) yang berhubungan dengan

perencanaan bangunan sipil, dimana Hnetto diukur dari perbedaan tinggi

titik (saluran masuk air) dengan ujung (pipa pesat). Metoda pengukuran

tinggi jatuh air pada prinsipnya sama dengan pengukuran ketinggian suatu

tempat dari titik yang satu (atas) ke titik yang lain (bawah). Pada potensi

PLTMH ini, pengukuran dilakukan dengan menggunakan: klinometer dan

pressure gauge.

a. Metoda Klinometer

Klinometer berfungsi untuk mengukur sudut elevasi suatu tempat. Suatu

titik pada permukaan tertentu diukur sudutnya dibandingkan dengan titik

lain yang akan dianggap datar. Lubang lihat yang terdapat pada alat

klinometer akan membandingkan tempat berdiri pengukur dengan titik

sasaran yang dituju menjadi sudut tertentu, kemudian H (head) diukur

dengan metoda sinus, berikut diberikan gambar dan tabel pengukuran

seperti di bawah ini.

Gambar 5. 7 Pengukuran Antara Dua Titik X dan Y Menggunakan Klinometer

Page 146: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

135

b. Metoda Pressure Gauge (AlatPengukurTekanan)

Metoda ini amat mudah dilakukan dan keakuratannya dapat dijamin bila

angka gravitasi (g) di tempat tersebut dapat diketahui dengan tepat.

Sebagai pendekatan, dapat digunakan g = 9,8.m/dtk², sehingga setelah

ditemukan harga tekanan (P) di Tempat tersebut,didapat h dengan rumus:

h = P x 10

dengan:

h = beda tinggi,dalam m

P = tekanan hidrostatis yang terbaca pada , dalam kgf/cm².

Metoda pengukuran tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut.

Gambar 5. 8 Metoda Pengukuran Head dengan Pressure Gauge (Alat Pengukur Tekanan)

9. Personil Survei

Personil yang melaksanakan kegiatan ini adalah geodetic engineer, chief

surveyor, surveyor topografi, dan tenaga lokal. Dalam pekerjaan ini jika

mengalami kesulitan maka tenaga ahli yang berkaitan dengan pekerjaan ini

yaitu ahli geodesi akan turun tangan.

5.3.2. Survey Geologi / Geoteknik

Penyelidikan geologi dlaksanakan untuk mendapatkan gambaran kondisi

geologi/geoteknik yang lebih akurat pada lokasi PLTMH. Diutamakan dalam

pekerjaan ini penelitian yang berkaitan dengan pekerjaan sipil seperti

Page 147: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

136

tingkat kekerasan batuan, kondisi lapangan tanah/batuan, daya dukung

lapisan tanah, kemudahaan dalam penggalian serta kondisi stabilitas

disekitar lokasi yang akan digunakan untuk pembangunan PLTMH.

Pekerjaan ini mencakup :

Pemetaan Geologi. Pembuatan peta yang dapat memberikan informasi

kondisi geologi untuk keperluan perencanaan pekerjaan sipil.

Sumur uji (Test pit). Dibuat pada lokasi tertentu dengan ukuran 1,0 m x

1,0 m, dengan kedalaman maksimum 3 m.

Puritan uji (Trench). Dibuat pada lokasi tertentu dengan ukuran

penampang tegak 1,0 m x 1,0 m dan panjang maksimum 5 m

Pengambilan contoh tanah. Contoh tanah tak terganggu (undisturbed

samples) diambil untuk keperluan pemeriksaan di laboratorium.

Pengambilan contoh tanah dengan menggunakan hand boring

Penyelidikan geologi meliputi kegiatan:

1. Standard Penetration Test (ASTM D-1586) pada 2 lokasi PLTM terpilih,

masing-masing sebanyak 75 test.

2. Uji permeabilitas lapangan pada lokasi PLTM, sebanyak 5 buah.

3. Sumur Uji (test pit) pada lokasi PLTM sebanyak 10 titik.

4. Pengambilan contoh tanah tak terganggu (UDS) pada lokasi PLTM

sebanyak 4 buah tiap titik bor.

5. Uji laboratorium terhadap contoh tanah tak terganggu, pada lokasi

PLTM, meliputi index properties (unit weight, specific gravity, angka

pori, kadar air, gradasi butir, batas Atterberg); engineering properties

(Triaxial UU untuk mendapatkan c dan consolidation test), masing-

masing lokasi sebanyak 2 buah.

6. Uji laboratorium terhadap contoh tanah terganggu, pada lokasi PLTM

meliputi index properties, CBR laboratorium, standar proctor masing-

masing sebanyak 2 buah untuk tiap lokasi.

7. Pemetaan geologi pada tapak proyek untuk lokasi PLTM

Page 148: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

137

Secara lebih mendetail diuraikan sebagai berikut :

1. Sondir

Test ini biasanya dipakai untuk bangunan yang tidak terlalu besar dan dimaksudkan

untuk mengetahui daya dukung tanah pondasi. Pada test ini akan diperoleh informasi

daya dukung tanah pada setiap lapisan dan hambatan lekatnya.

2. Pemboran Tanah

Dilakukan untuk pengambilan sampel tanah tidak terganggu pada setiap lapisan tanah.

Selain itu dicatat deskripsi/tekstur lapisan tanah berdasarkan pengamatan Visual.

Pemboran dilakukan dengan menggunakan mata bor iwan biasa (Iwan Auger) dengan

diameter 10 cm dan diputar dengan tangan sampai mencapai kedalaman 8,00 meter

atau sampai kedalaman lapisan keras dimana pemboran tidak dapat diperdalam lagi.

Dari pemboran ini diambil contoh tanah tak terganggu (undisturbed sample) yang

selanjutnya akan dianalisa di laboratorium mekanika tanah.

3. Penetration Test

Pengamatan dilakukan pada semua titik pengeboran tanah, ditambah dengan daerah

daerah lain yang pada waktu survey secara visual membutuhkan pengamatan

tambahan. Alat yang digunakan dalam penetration test ini adalah alat penetrometer

type sedang (Hand Penetrometer) yang berkapasitas sampai batas maksimum tekanan

ujung P = 100 kg/cm2 atau sampai mencapai kedalaman minimum 8 – 10 m.

Pembacaan tekanan ujung tanah dilakukan pada setiap kedalaman 20 cm.

4. Test Pit

Posisi titik-titik pengamatan disebar menurut perkiraan pada daerah borrow pit atau

rencana pembuatan saluran atau tanggul keliling. Ukuran lubang uji (test pit) adalah

1.25 m x 1.25 m dengan kedalaman penggalian tanah maksimum 5.00 m. Pada keadaan

muka air tanah dangkal, lubang uji diganti dengan percobaan pemboran dengan

Page 149: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

138

menggunakan bor tangan sampai kedalaman 5.00 m. Pada setiap lobang uji diambil

contoh tanah terganggu (disturbed sample) pada perubahan lapisan seberat 20 kg

untuk diuji sifat-sifat pemadatannya (compaction test) di laboratorium untuk

mengetahui karakteristik tanah yang akan digunakan sebagai bahan timbunan.

Dilakukan pengambilan contoh tanah test permeabilitas dan pencatatan diskripsi visual

tanah.

5. Pencarian lokasi bahan bangunan

Pencarian lokasi bahan bangunan ini hanya bersifat peninjauan lapangan dan kualitas

bahan bangunan hanya bersifat visual tanpa adanya penelitian. Jenis bahan bangunan

yang akan ditinjau adalah batu belah, koral, pasir, batu muka. Bahan bangunan untuk

tanah timbunan tanggul akan digunakan sedapat mungkin bahan setempat (sistim cut

and fill) yang digali dan ditimbunkan untuk tanggul, kalau hal ini tidak mungkin baru

akan dicarikan tempat lainnya yang terdekat dengan lokasi timbunan tanggul.

5.3.3. Pekerjaan Pengukuran Hidrometri

Pekerjaan pengukuran hidrometri pada dasarnya melakukan pengukuran

besarnya debit aliran sungai sesaat selama selang waktu tertentu untuk

mendapatkan nilai kalibrasi terhadap nilai perhitungan debit yang dilakukan

dalam analisa hidrologi sebelum atau sesudah dilakukan pengukuran lapangan.

Selain itu dalam survey hidrometri ini surveyor harus mengumpulkan data

sebanyak-banyaknya baik dari kondisi sungai di lapangan maupun informasi dari

warga di sekitarnya mengenai perkiraan tinggi dan besarnya debit banjir

maupun aliran di saat kemarau (aliran kering).

Pekerjaan ini menjadi sangat penting untuk meyakinkan debit andalan yang

akan digunakan oleh pembangkit selanjutnya.

Page 150: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

139

Untuk maksud tersebut dalam survey ini juga harus dikumpulkan semua data

hidrometeorologi yang ada untuk daerah lokasi proyek seperti data curah

hujan, data iklim, penguapan, data debit sungai dan sebagainya.

Pekerjaan ini akan mencakup :

Pengukuran debit sesaat dengan peralatan current meter untuk

mendapatkan rating curve pada lokasi rencana bendung dan gedung sentral

Pengukuran sedimentasi air sungai (pengambilan contoh air di lapangan

dan pengukuran kandungan sedimenlayang dan sedimen dasar sungai di

laboratorium)

5.4. Analisa Hidrologi, Hidro energi dan Hidrolika (Strukur

Bangunan Air) Dalam rangka untuk mendapatkan parameter-paremeter desain, dalam hal ini yang ada

kaitannya dengan hidrologi maka perlu dilakukan analisa hidrologi.Adapun dalam

kegiatan analisa hidrologi ini mengikuti bagan alir, seperti yang ada pada gambar di

bawah ini.

Page 151: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

140

Gambar 5. 9 Bagan Alir Analisa Hidrologi

A n a l i s a F r e k u e n s i C u r a h H u j a n

M u l a i

S e l e s a i

M e t o d e

G u m b e l l

M e t o d e P e a r s o n I I I

P e m i l i h a n I n t e n s i t a s R e n c a n a

P e m i l i h a n H u j a n R e n c a n a

D a t aC u r a h H u j a n H a r i a n

M a k s i m u m

M e t o d e L o g P e r s o n I I I

P e r h i t u n g a n I n t e n s i t a s H u j a n &

K u r v a I D F

H a s i l

C u r a h H u j a n R e n c a n a

I n t e n s i t a s H u j a n

R e n c a n a

C u r a h H u j a n R e n c a n a N P e r i o d e

I n t e n s i t a s H u j a n N P e r i o d e

M e t o d e N o r m a l

M e t o d e L o g N o r m a l

2 P a r a m e t e r

M e t o d e L o g N o r m a l

3 P a r a m e t e r

U j i K e c o c o k a n

( S m i r n o v - K o l m o g o r o v )

Page 152: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

141

Curah Hujan Regional

1) Pengisian Data Kosong

Data yang diperoleh dari stasiun curah hujan tidak semua tercatat atau dengan kata

lain ada data yang kosong. Dalam perhitungan intensitas curah hujan dari masing-

masing stasiun harus lengkap, oleh karena itu untuk melengkapi data curah hujan

yang kosong ini dilakukan perhitungan sebagai berikut:

a. Rata-rata Aritmatik

Jika ada suatu stasiun hujan terdapat data curah hujan yang hilang dan bila

perbedaan antara hujan tahunan normal pada stasiun yang hilang datanya

tersebut < 10%, maka perkiraan data curah hujan yang hilang tersebut dicari

dengan mengambil harga rata-rata aritmatik dari stasiun-stasiun yang

mengelilinginya.

n

RRRR n

X

........21

Dimana:

RX = Curah hujan yang hilang

R1, R2, ......Rn =curah hujan pada stasiun 1, 2,.......,n (datanya lengkap)

n = jumlah stasiun yang datanya lengkap untuk tahun yang sama

b. Normal Ratio Method

Bila perbedaan antara hujan tahunan normal pada stasiun yang hilang datanya

tersebut > 10%, maka perkiraan data curah hujan yang hilang tersebut dihitung

dengan metoda perbandingan normal :

n

n

XXXX R

N

NR

N

NR

N

N

nR .....

12

2

2

1

Dimana:

RX = curah hujan yang hilang

R1, R2, .Rn =curah hujan pada stasiun 1, 2,...,n untuk tahun yang sama (datanya

Page 153: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

142

lengkap)

NX = curah hujan tahunan rata-rata pada stasiun yang hilang datanya.

N1, N2, ......Nn = curah hujan rata-rata pada stasiun 1, 2,.......,n (datanya lengkap)

n = jumlah stasiun yang datanya lengkap untuk tahun yang sama

c. Reciprocal Method

Cara perhitungan yang dianggap lebih baik, adalah carareciprocal method, yang

memanfaatkan jarak antar stasiun sebagai faktor koreksi. Hal ini dapat

dimengerti karena korelasi antara dua stasiun hujan menjadi makin kecil

dengan besarnya jarak antar stasiun tersebut.Metode ini dapat digunakan jika

dalam DPS terdapat lebih dari dua stasiun pencatat hujan.Umumnya,

dianjurkan untuk menggunakan paling tidak tiga stasiun acuan.

22

2

2

1

22

2

2

2

1

1

/1......../1/1

......

XnXX

Xn

n

XX

Xddd

d

R

d

R

d

R

R

Dimana:

RX = curah hujan yang hilang

R1, R2, .Rn = curah hujan pada stasiun 1, 2,...,n untuk tahun yang sama

(datanya lengkap)

n = jumlah stasiun yang datanya lengkap untuk tahun yang sama.

dX1, dX2, ..., dXn = jarak stasiun dengan stasiun yang datanya tidak ada.

2) Analisa Curah Hujan Wilayah

Analisa curah hujan wilayah adalah untuk menentukan curah hujan harian

maksimum rata-rata suatu daerah dari beberapa stasiun pengamat curah hujan yang

ada di daerah bersangkutan. Ada tiga macam cara yang berbeda dalam menentukan

tinggi curah hujan rata-rata pada areal tertentu dari angka-angka curah hujan

dibeberapa titik pos penakar atau pencatat curah hujan.

Page 154: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

143

a. Cara Tinggi Rata-rata

Tinggi rata-rata curah hujan didapatkan dengan mengambil nilai rata-rata

hitung (arithmetic mean) pengukuran hujan di pos penakar hujan di dalam areal

tersebut:

n

RRRRR n

........321

Dimana:

R = tinggi curah hujan rata-rata.

R1, R2, R3 ...Rm = tinggi curah hujan pada pos penakar.

N = jumlah pos penakar hujan.

Cara ini akan memberikan hasil yang dapat dipercaya jika pos-pos penakarnya

ditempatkan secara merata di area tersebut, dan hasil penakaran masing-

masing pos penakar tidak menyimpang jauh dari nilai rata-rata seluruh pos di

seluruh areal.

b. Cara poligon thiessen

Cara ini berdasarkan rata-rata timbang (weighted average). Masing-masing

penakar mempunyai daerah pengaruh yang dibentuk dengan menggambarkan

garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung diantara dua pos

penakar yang berdekatan.

Page 155: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

144

Gambar 5. 10 Poligon Thiesen

721

272211

..........

.......

AAA

ARARARR

Dimana:

R = tinggi curah hujan rata-rata.

R1, R2,........R7 = tinggi curah hujan pada pos penakar.

A1 = luas daerah pengaruh pos penakar 1.

A2 = luas daerah pengaruh pos penakar 2.

A7 = luas daerah pengaruh pos penakar 7.

c. Cara isohyet

Dengan cara ini, kita harus menggambarkan dulu kontur tinggi hujan yang sama

(isohyet), seperti gambar di bawah:

A1

A5 A7

A6

A4

A3

A2

1

2

3 4

6

7 5

Page 156: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

145

Gambar 5.11. Penggambaran Isohyet

Kemudian luas bagian diantara isoyet-isohyet yang berdekatan diukur, dan nilai

rata-ratanya dihitung sebagai nilai rata-rata timbang nilai kontur, sebagai

berikut:

621

676

232

121

...........

......22

AAA

ARR

ARR

ARR

R

Dimana:

R = tinggi curah hujan rata-rata.

R1, R2,........R7 = tinggi curah hujan pada isohyet.

A1, A2, ........, A6 = luas daerah yang dibatasi oleh isohyet-isohyet berdekatan.

3) Analisa Curah Hujan Rencana

Besaran yang digunakan sebagai beban rencana adalah hujan harian maksimum

tahunan, yaitu curah hujan terbesar dalam setahun yang turun dalam kurun waktu

24 jam. Dalam ilmu probabilitas diperkenalkan konsep probabilitas terlampaui yaitu

R2

R1

R3

R4 R5

R6

R7

A

1

A

2

A

3

A

4

A

5

A

5

Page 157: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

146

probabilitas kejadian sama atau melampaui suatu nilai yang ditetapkan serta analisis

return period.

Probabilitas Terlampaui

Tool pertama yang diperkenalkan disini adalah Formulasi Weibulluntuk probabilitas

terlampaui yang dirumuskan sebagai berikut:

1

N

mp

Dimana:

p = probabilitas terlampaui.

m = posisi dalam rangking yang dibuat dari besar ke kecil.

N = jumlah titik data.

Penggunaan Formulasi Weibullterbatas pada interval data yang diketahui,

sedangkan hujan merupakan kejadian acak yang mungkin sekali terjadi diluar

interval yang diketahui tersebut. Untuk itu, dalam hal ini diperkenalkan konsep

periode ulang yaitu “jangka waktu hipotetik dimana secara statistik berdasarkan

data dimasa lalu, suatu besaran angka tertentu akan disamai atau dilampaui sekali

dalam jangka waktu tersebut”.

Secara impiris hubungan probabilitas terlampaui dan periode ulang dapat

dinyatakan sebagai berikut:

TrXXp T

1)Pr(

Dimana:

P = probabilitas terlampaui.

X = besaran yang ditinjau.

XT = harga X dengan periode ulang Tr.

Pr(X XT) = probabilitas harga XT dilampaui.

Tr = periode ulang.

Dalam bentuk lain dinyatakan seperti dibawah ini:

Jika )Pr(1)Pr( TT XXXX

Page 158: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

147

)(1)Pr( TT XFXX

Maka Tr

TrXF T

1)(

Dimana: F(XT) = probabilitas kumulatif

4) Analisis Harga Ekstrim dengan Periode Ulang

Berikut ini akan diuraikan metoda analisa harga ekstrim dengan menggunakan fungsi

distribusi, antara lain:

Distribusi Normal

Distribusi Gumbel

Pearson

Log Pearson type III

Distribusi Log Normal

a. Distribusi Normal

Fungsi distribusi komulatif (CDF) dari distribusi normal dirumuskan:

dxx

dxxfxF

2

2

1exp

2

1)()(

Dimana:

darsdeviasi

ratarata

tan

ZX

xFZ

.

)(

^

1

Dalam distribusi ini harus mengubah parameter = 0 dan = 1

b. Distribusi Gumbel

Fungsi distribusi komulatif (CDF) dari ditribusi Gumbel dirumuskan:

)exp(exp)( yxF

Dimana:

Page 159: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

148

Untuk x = xT maka

T

TxF

LnLny(

1

1Tr

TrLnLnyT

Menurut Gumbel persamaan peramalan dinyatakan sebagai berikut:

SKxx TT

15772.0

6

Tr

TrLnLnKT

Dimana:

yN = reduced mean

SN = reduced standar deviasi

c. Pearson Type III

Parameter yang ada dalam perhitungan stastitik Pearson:

1) nilai rata-rata (mean)

2) Standar deviasi

3) koefisien

Garis besar dalam menghitungnya:

X1, X2, X3,.......Xn

Hitung nilai mean: N

XX

5772.0

6

x

S

xy

Page 160: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

149

Hitung standar deviasi: S =

Hitung koefisien kemencengan:

3

3

*2*1

loglog

SNN

XXCS

Hitung curah hujan: TX TKSX *

d. Distribusi Log Pearson type III

Fungsi distribusi kumulatif (CDF) dari distribusi Log Pearson dirumuskan:

dxea

xpoxf

cxc 2/

1)(

Dimana: 2 adalah varian dan (x) adalah fungsi gamma

Parameter-parameter statistik yang diperlukan oleh distribusi log Pearson Tipe

III adalah:

a. Nilai rata-rata (mean)

b. Standar deviasi

c. Koefisien

Garis besar dalam menghitungnya:

Ubah data hujan X1, X2, X3,.......Xn menjadi LogX1, LogX2, LogX3,.......LogXn.

Hitung nilai mean:

N

XX

loglog

Hitung standar deviasi: Slog =

1

2

N

XLogLogX

Hitung koefisien kemencengan:

3log

3

*2*1 SNN

LogXiLogXiCS

Page 161: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

150

Hitung logaritma hujan: TXlogTKSX *log log

e. Log Normal

Fungsi distribusi komulatif (CDF) dari distribusi Log Normal dirumuskan:

dxx

dxxfxFn

n

2

2

1exp

2

1)()(

Dimana:

Lnxyuntukdarsdeviasi

Lnxyuntukratarata

n

n

tan

Dalam perhitungannya sama sedangan distribusi Log Pearson Type III, tetapi

dengan mengambil harga koefisien asimetri Cs = 0.

5) Uji Kecocokan

Dalam menghitung curah hujan maksimum digunakan beberapa distribusi, dari

beberapa distribusi ini hanya satu yang akan dipakai. Untuk menentukan distribusi

mana yang akan dipakai dilakukan uji kecocokan dengan maksud untuk memberikan

informasi apakah suatu distribusi data sama atau mendekati dengan hasil

pengamatan dan kelayakan suatu fungsi distribusi. Ada empat metoda yang

digunakan untuk pengujian tersebut:

Rata-rata prosentase error, digunakan untuk menguji fungsi kerapatan

probabilitas dan fungsi kerapatan kumulatif.

Deviasi, digunakan untuk menguji fungsi kerapatan probabilitas dan fungsi

kerapatan komulatif.

Chi-Kuadrat, digunakan untuk menguji fungsi kerapatan probabilitas.

Kolmogorof-Smirnov, digunakan untuk menguji fungsi kerapatan kumulatif.

Page 162: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

151

a. Rata-rata Prosentase Error

Pengujian dengan rata-rata prosenase error digunakan untuk menentukan nilai

prosentase kesalahan antara nilai analitis dengan data lapangan, dinyatakan

dalam:

Rata-rata error = i

i

N

XX

%100*

^

Dimana:

^

iX = nilai analitis

Xi = nilai aktual

i= nomor urut data (1,2,3, ......N)

N = jumlah data

Jika nilai rata-rata prosentase error mendekati 100% atau lebih, maka suatu

fungsi distribusi memiliki nilai kepercayaan error besar, dengan kata lain fungsi

distribusi tidak cocok dengan data lapangan, dan sebaliknya.

b. Deviasi

Nilai deviasi sebanding dengan nilai simpangan data analisa terhadap data

lapangan. Semakin kecil nilai deviasi maka sebaran nilai fungsi akan mendekati,

dengan data pengamatan dan sebaliknya jika nilai deviasi besar maka sebaran

fungsi tersebut akan menjahui data. Nilai deviasi dinyatakan dengan:

1

1

2

1

^

N

XXN

i

i

Fungsi distribusi dikatakan cocok dengan data lapangan jika memiliki nilai

deviasi kecil jika dibandingkan terhadap fungsi yang lain maka yang dipilih

adalah yang tekecil.

Page 163: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

152

c. Chi-Kuadrat

Pengujian Chi-kuadrat yaitu dengan membandingkan frekuensi-frekuensi

pengamatan n1, n2, n3, .....nk sejumlah nilai-nilai variat (atau dalam k selang)

terhadap frekuensi-frekuensi pengamatan e1, e2, e3, .....ek yang bersangkutan

dari suatu fungsi distribusi. Dasar untuk memeriksa kebenaran perbandingan ini

digunakan distribusi dari besaran:

f

k

i i

ii Ce

en

1

1

Dimana C1-f adalah nilai distribusi komulatif (1- ) dari Xf2 distribusi teoritis

yang diasumsikan merupakan model yang dapat diterima pada taraf nyata .

Biasanya nilai yang digunakan adalah 5%.Jumlah drajat kebebasan untuk

fungsi distribusi dengan jumlah c buah parameter dilakukan dengan (k – c - 1)

drajat kebebasan.Untuk memberikan hasil yang memuaskan digunakan k5 dan

ei5.

Page 164: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

153

d. Kolmogorof-Smirnov

Prinsip dari metoda ini yaitu membandingkan probabilitas kumulatif lapangan

dengan distribusi komulatif fungsi yang ditinjau.Data yang ditinjau berukuran N,

diatur dengan urutan semakin meningkat. Dari data yang diatur ini akan

membentuk suatu fungsi frekuensi kumulatif tangga sebagai berikut:

N

kk

xx

xxxN

kxG

xx

1

)(

0

1

1

Dimana:

xi = nilai data ke i

k = nomor urut data (1,2,3,4,.......,N)

)(xG = CDF data aktual

G(x) = CDF data teoritis

Selisih maksimum antara )(xG dan G(x) untuk seluruh rentang x merupakan

ukuran penyimpangan dari model teoritis terhadap data aktual. Selisih

maksimum dinyatakan dalam:

)()( xGxGDN

Secara teoritis, DN merupakan suatu variabel acak yang ditribusinya tergantung

pada N. Untuk taraf nyata yang tertentu, pengujian K-S membandingkan

selisih maksimum pengamatan dengan nilai kritis DN

, yang didefinisikan

dengan:

1)( DD NNP

Jika DN yang diamati kurang dari nilai kritis DN

, maka distribusi dapat diterima

pada taraf yang ditentukan, jika tidak maka distribusi akan ditolak.

Page 165: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

154

6) Intensitas Curah Hujan Rencana

Lengkung Intensitas Hujan (IDC = Intensity Duration Curve)

Intensitas curah hujan rencana merupakan besarnya curah hujan yang terjadi pada

kurun waktu dimana air tersebut berkonsentrasi.Lengkung intensitas curah hujan

adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara lamanya pengaliran dan

intensitas curah hujan.Dalam membuat IDC memperlukan data lengkap dari stasiun

pengamat. Apabila data tidak lengkap atau tidak ada maka dapat digunakan data

pembanding suatu daerah dengan anggapan sifat dan ciri curah hujan di daerah

tersebut kurang lebih sama dengan daerah yang ditinjau untuk kasus yang dihadapi.

Intensitas hujan di Indonesia, dapat mengacu pada pola grafik IDC dari:

a. V. Breen

Yang dapat didekati dengan persamaan:

Tc

TTT

Rt

RRI

31,0

707,054 2

Dimana:

IT = intensitas hujan pada PUH T dan pada waktu konsentrasi tc (mm/jam)

RT = tinggi hujan pada PUH T (mm/hari)

b. DR. Mononobe (Jepang)

)/(24

42

3/2

jammmt

RI T

T

)( jamv

Lt

)/(72

6,0

jamkmL

Ht

Dimana:

IT = intensitas hujan (mm/jam)

RT = hujan harian dengan PUH (tahun ) dalam (mm)

T = waktu tempuh aliran disaluran dalam (jam)

V = kecepatan aliran

Page 166: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

155

H = beda tingi hulu-hilir (km)

c. Formula Talbot

Formula Talbot dirumuskan sebagai berikut :

bt

aI

Dimana:

I = intensitas hujan (mm/jam)

T = waktu konsentrasi

a, b = konstanta

22

22 ...

IIN

ItIItIa

22

2...

IIN

tINItIb

N = jumlah data.

d. Formula Sherman

Formula sherman adalah:

nt

aI

Dimana:

I = intensitas hujan (mm/jam)

T = waktu konsentrasi

a,n = konstanta

22

2

)log()log(

)log()log().log()log(.)log()log(

ttN

tIttIa

22)log()log(

)log().log()log(.)log(

ttN

ItNtIn

N = banyaknya data

Page 167: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

156

e. Formula Ishiguro

Formula Ishiguro dapat dirumuskan sebagai berikut :

bt

aI

Dimana:

I = intensitas hujan (mm/jam)

t = waktu konsentrasi

a, b = konstanta

22

22 ...

IIN

ItIItIa

22

2..

IIN

tINItIb

N = jumlah data.

7) Waktu Konsentrasi (tc)

Waktu konsentrasi merupakan waktu yang diperlukan untuk air hujan dari daerah

terjauh dalam cathment area untuk mengalir menuju suatu titik atau profil

melintang saluran yang ditinjau. Dalam drainase, pada umumnya waktu konsentrasi

(tc) terdiri dari penjumlahan dua komponen, yaitu:

- Waktu yang diperlukan untuk titik air yang terjauh dalam cathment area

mengalir pada per mukaan tanah ke alur saluran permulaan yang terdekat (tof).

- Waktu yang dibutuhkan untuk air mengalir dari alur saluran permulaan menuju

ke suatu profil melintang saluran tertentu yang ditinjau (tdf).

dffc ttt 0

d

ddf

v

Lt

Dimana:

Ld = panjang saluran dari awal sampai akhir titik yang ditinjau (m)

Page 168: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

157

Vd = kecepatan rerata sepanjang saluran yang ditinjau.

Untuk menghitung tof (overland flow time) dapat dilakukan beberapa

pendekatan empiris, antara lain:

a. Jepang

)(.

28,33

26/1

menits

dnLt

o

oof

Dimana:

Lo = panjang pengaliran (m)

n.d = koefisien hambat.

Beton (aspal) : n.d = 0,013

Rerumputan : n.d = 0,200

So = kemiringan permukaan (%)

b. Kerby

)(.

03,3

467,05,1

jamH

Lrtof

Rumus ini berlaku untuk

L < 4 km

r = koefisien permukaan

r = 0,02 (permukaan halus)

r = (0,3-0,4) untuk rerumputan

L = Panjang permukaan (km)

H = beda tinggi permukaan (m)

c. Izzard

)(2878024,0

67,0

67,067,0

67,033,0

jamLCH

kitof

Berlaku untuk:

i.L 3,8

i = intensitas hujan (mm/jam)

Page 169: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

158

k = koefisien permukaan terdiri dari

K = 0,07 (aspal halus)

K = 0,012 (beton)

L = panjang permukaan (km)

C = koefisien limpasan

H = beda tinggi permukaan (m)

d. Brasby-William

)(96,0

1,033,0

2,1

jamAH

Ltof

Dimana:

L = panjang permukaan

H = beda tinggi permukaan (m)

A = luas daerah tadah (km2)

e. Aviation agency

)()1,1(64,3

33,0

83,0

jamH

LCtof

Dimana:

C = koefisien limpasan

L = panjang permukaan (km)

H = beda tinggi permukaan (km)

Rumus lain )()1,1(64,3

31

5,0

menitS

LCtof

Dimana :

C = koefisien limpasan

L = panjang permukaan (km)

S = kemiringan lahan (%)

Atau )()1,1(784,0

31

5,0

menitS

LCtof

Page 170: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

159

Dimana:

C = koefisien limpasan

L = panjang permukaan (km)

S = kemiringan lahan (m/m)

8) Debit Perencanaan

Dalam kegiatan desain bangunan air perlu dilakukan terlebih dahulu

perhitungan berbagi debit desain dengan kriteria-kriteria desain. Untuk

menentukan debit desain tersebut perlu dihitung atau diketahui debit saluran di

tempat lokasi studi dengan berbagai frekuensi kejadiannya. Debit desain yang

diambil ini harus ada kaitannya dengan keamanan dan resiko terhadap

masalah/hambatan/dampak yang akan timbul. Debit desain ini diantaranya

meliputi:

1. Debit desain kriteria bahaya/resiko pelimpahan dan tekanan aliran harus

diambil debit besar.

2. Debit desain kriteria bahaya/resiko penggerusan setempat.

3. Debit desain kriteria bahaya/resiko agradasi, degradasi.

4. Debit desain kriteria bahaya/resiko muatan sedimen.

5. Debit desain kriteria bahaya/resiko daerah genangan berhubungan dengan

pembebasan tanah, dan sebagainya.

Dalam penentuan debit dengan menggunakan data hujan dapat dilakukan

dengan menggunakan metoda rasional dan hidrograf.

a. Metode Rasional

Dengan meggunakan metoda rasional, debit sungai dapat dirumuskan

sebagai berikut:

ARCQ Tp ..

Dimana:

Q = debit

Cp = koefisien pengaliran run off

Page 171: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

160

RT = curah hujan dengan periode ulang tertentu

A = luas daerah tangkapan hujan

b. Metode Hidrograf

Penentuan debit banjir rencana dengan Metode Unit Hidrograf (Hidrograf

Satuan Sintetik Nakayasu), dipergunakan rumus perhitungan sebagai

berikut:

)3,0(6,3 3,0TT

RACQ

p

op

Dimana:

Qp = debit puncak banjir (m3 / detik)

Ro = hujan satuan (mm)

Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir (jam)

T0,3 = waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari debit puncak

sampai menjadi 30 % dari debit puncak (jam)

Bagian lengkung naik (rising limb) hidrograf satuan mempunyai persamaan :

4,2

pT

tQpQa

Dimana:

Qa = limpasan sebelum mencapai debit puncak (m3/detik)

t = Waktu (jam)

Bagian lengkung turun (decreasing limb)

Qd > 0,3 Qp : 3,0

p

T

Tt

3.0*QpQd

0,3 Qp > Qd >0,32 Qp: 3,0

3,0p

T5,1

T5,0Tt

3,0*QpQd

0,32 Qp > Qd : 3,0

3,0p

T2

T5,1Tt

3.0*QpQd

Sedangkan waktu sampai ke puncak banjir, Tp = tg + 0,8 tr, dengan

parameter untuk

Page 172: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

161

L < 15 km tg = 0,21 L0,7

L > 15 km tg = 0,4 + 0,058 L

Dimana:

L = panjang alur sungai (km)

tg = waktu konsentrasi (jam)

tr = 0,5 tg sampai tg (jam)

Dengan besarnya α:

- daerah pengaliran biasa α = 2

- bagian naik hidrograf yang lambat dan bagian menurun yang cepat α =

15

- bagian naik hidrograf yang cepat dan bagian menurun yang lambat α =

3

Asumsi yang dipergunakan dalam perhitungan ini adalah :

1) Panjang sungai

2) Luas catchment area

3) Koefisien pengaliran

5.5. Analisa Topografi Analisa topografi pada dasarnya merupakan kegiatan olah data hasil dari pengukuran

lapangan. Pada dasarnya telah diuraikan pada sub bab survey topografi. Hasil dari

kegiatan (survey dan pengolahan data) topografi adalah peta dasar, peta situasi

termasuk potongan memanjang, potongan melintang baik daerah dataran maupun

peraian. Peta dasar dan detail ini seluruhnya menjadi dasar dalam penentuan desain

awal maupun penentuan kelayakan pembangunan selanjutnya.

Kegiatan ini harus dilakukan oleh geodetic engineer (Ahli Geodesi) untuk memastikan

akurasi pengukuran dan pengolahan data. Sebagaimana diketahui dalam perencanaan

dan pembangunan PLTMH elevasi merupakan parameter yang sangat penting, oleh

karena itu ketepatan pengukuran dan pengolahan data juga menjadi signifikan.

Page 173: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

162

5.6. Analisa Geologi (Geo teknik)

Terdapat dua hal penting dalam kegiatan analisa geologi teknik, yaitu :

1. Pemeriksanaan hasil sampel tanah di laboratorium

2. Perhitungan daya dukung tanah di lokasi rencana seluruh tapak PLTMH termasuk

antisipasi kemungkinan terjadinya settlement akibat konsolidasi dan atau dari

kondisi geologis di lapangan yang memungkinkan terjadinya kegagalan struktur

seperti kemungkinan land slide atau retakan dan lain-lain.

Contoh-contoh tanah yang diambil dari lapangan dibawa ke laboratorium untuk diuji

guna mendapatkan besaran-besaran sifat karakteristik fisik dan mekanika tanah. Test

laboratorium yang dilakukan antara lain :

Penyelidikan sifat fisik tanah :

a. Berat jenis (ASTM D.3456)

b. Berat Volume (ASTM D.854)

c. Ruang pori total (ASTM D.2216)

d. Atterberg Limit (ASTM D.4318)

e. Gradasi butiran (ASTM D.42)

f. Permeabilitas (Constant head test/Falling head test)

Penyelidikan sifat mekanika tanah :

a. Konsolidasi (ASTM D.2435)

b. Triaxial test (ASTM D.565)

Pengujian contoh tanah terganggu:

a. Penyelidikan sifat fisik tanah

b. Berat jenis

c. Atterberg limit

d. Gradasi butiran

e. Penyelidikan sifat Mekanis

f. Percobaan pemadatan (compaction test modified ASSHO)

Page 174: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

163

Sedangkan untuk pengujian contoh tanah tak terganggu adalah meliputi:

a. Penyelidikan sifat fisik tanah

b. Berat jenis

c. Atterberg limit

d. Gradasi butiran

e. UnconfinedCompression Test

f. Triaxial Test

g. Consolidation Test

D. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas Pengantar

Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran (Diskusi Kelompok, 1 JP)

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta diklat

di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran Survey Lapangan untuk PLTMH? Sebutkan!

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

4. Sebutkan topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini?

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa

saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jika Saudara bisa menjawab pertanyan-

pertanyaan di atas dengan baik, maka Saudara bisa melanjutkan pembelajaran dengan

kegiatan belajar berikutnya.

Page 175: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

164

Aktivitas 1 : Melakukan Pengukuran poligon

Setelah anda mempelajari dan memahami kegiatan belajar 5 ini, coba sekarang anda

lakukan pengukuran polygon terikat sempurna untuk enam titik koordinat yang belum

diketahui, dengan jarak minimal antara titik tersebut 30 m.

Setelah anda melakukan pengukuran poligon, apa yang anda rasakan dan amati saat

kegiatan pengukuran berjalan? Apakah ada hal-hal yang mudahatau sebaliknya yang

Saudara temukan? Diskusikan hasil pengamatan anda dengan anggota kelompok anda.

Selanjutnya selesaikan pertanyaan berikut :

1. Hitung azimuth dari titik 1,2,3, dan 4 berikut ini

2. Hitunglah jarak dari poligon berikut ini:

Aktivitas 2 : Melakukan Pengukuran Head

Setelah anda mempelajari dan memahami kegiatan belajar 5 ini, coba sekarang anda

lakukan pengukuran head dengan melakukan pengukuran leveling memanjang.

Page 176: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

165

Setelah anda melakukan pengukuran poligon, apa yang anda rasakan dan amati saat

kegiatan pengukuran berjalan? Apakah ada hal-hal yang mudahatau sebaliknya yang

Saudara temukan? Diskusikan hasil pengamatan anda dengan anggota kelompok anda.

Selanjutnya isilah titk-titik yang berada pada gambar dan jawablah pertanyaan yang

diajukan :

1. Jika jarak A – C 5 cm dan skala peta 1 : 25.000, berapa kemiringan lereng AC ?

2. Berapa beda tinggi A dengan C ?

Aktivitas 3 : Melakukan Analisis proyek PLTMH

Setelah anda mempelajari dan memahami kegiatan belajar 5 ini, coba sekarang anda

lakukan analisis sederhana mengenai proyek pembangunan PLTMH.

Setelah anda melakukan analisis,, apa yang anda rasakan dan simpulkan saat kegiatan

pengukuran berjalan? Apakah ada hal-hal yang mudahatau sebaliknya yang Saudara

temukan? Diskusikan hasil pengamatan anda dengan anggota kelompok anda.

Selanjutnya selesaikan pertanyaan berikut :

245

240

……..

235

230 225 220

215

.……..

……..

……..

……..

………

……..

A C

Page 177: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

166

1. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan penilaian suatu

proyek mikrohidro, sebutkan dan jelaskan!

2. Coba sebutkan beberapa tahapan yang biasanya dilakukan dalam melakukan proses

perencanaan PLTMH serta jelaskan mengenai tahapan-tahapan tersebut

E. Rangkuman

Pada survey awal pembuatan PLTMH tentunya kita perlu melakukan segala persiapan

dari sisi administrasi, pengumpulan dan inventarisasi segala bentuk data penunjang,

mempersiapkan (koordinasi) tenaga ahli serta peralatan survey lapangan. Infornmasi

awal diperoleh dari desk study yang dilakukan diatas peta dengan skala 1 : 50.000, untuk

menentukan titik potensi PLTMH di wilayah studi, catchment area yang luas, dan

pencapaian yang paling mudah dijangkau Tinjauan data-data sekunder maupun

informasi yang ada baik dari pengguna jasa, pemerintah daerah, pemuka adat maupun

warga masyarakat sangat menunjang keberhasilan dalam mempersempit wilayah

potensi pengembangan yang selanjutnya dilakukan pendalaman melalui survey lapangan

baik topografi maupun geologi.

Analisa Hidrologi Regional dilakukan untuk menentukan debit andalan, yang dilakukan

melalui perhitungan debit sungai andalan, debit rata-rata, analisa data time series curah

hujan, serta fluktuasi debit saat musim kemarau terkering dan musim hujan terbasah.

Setelah hal tersebut diatas dilakukan, disusun rencana penyelidikan lapangan serta

alternative tapak PLTMH.

F. Tes Formatif

1. Dalam survey awal, survey topografi sangat berperan besar dalam penentuan lokasi

PLTMH, Jelaskan tujuan dari survey tersebut!

2. Sebutkan dua unsur penting yang diperlukan dalam pemetaan polygon!

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan survey hidrometri ?

4. Untuk pemenuhan data hidrometeologi, sebutkan data-data yang diperlukan !

5. Jelaskan tujuan dari pengukuran head !

Page 178: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

167

G. Kunci Jawaban

1. Tujuan survey topografi adalah untuk memetakan kondisi rupa bumi di wilayah studi

yang diperkirakan berpotensi dan layak untuk dibangun PLTMH.

2. Sudut dan jarak

3. Survey hidrometri adalah kegiatan survey untuk melakukan pengukuran besarnya

debit aliran sungai sesaat selama selang waktu tertentu.

4. data curah hujan, data iklim, penguapan, data debit sungai

5. Tujuan dari pengukuran head adalah untuk menemukan beda tinggi antara.. Bak

pemeliharaan

Page 179: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

168

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : BAHAN BANGUNAN

A. Tujuan

Peserta diklat mampu membedakan jenis–jenis bahan bangunan dan klasifikasi bahan

bangunan. Selain itu, siswa juga diharap mampu untuk langsung observasi ke lapangan

untuk mengetahui lebih jelas bagaimana pengaplikasian klasifikasi dan jenis–jenis bahan

bangunan pada bangunan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Peserta diklat mampu menganalisis berbagai jenis bahan bangunan untuk konstruksi

PLTMH.

C. Uraian Materi

a. Kayu Kayu merupakan bahan konstruksi bangunan yang dipakai sejak dahulu kala dikarenakan

mudah di dapat di mana–mana dan mudah pengerjaannya. Di samping itu kelebihan lain

dari kayu adalah daya tahan terhadap vibrasi suara dan tahan terhadap bahan kimia.

Kelemahan dari bahan kayu adalah dapat diserang serangga dan lama–kelamaan dapat

lapuk karena jamur. Untuk menanggulanginya dapat dilakukan berbagai cara

pengawetan kayu, seperti penggunaan zat kimia dan pengecatan. Kayu seperti yang

sudah dijelaskan di atas adalah bahan bangunan yang mudah didapatkan. Di Indonesia

banyak sekali jenis pohon, kurang lebih tiga ribu jenis, tetapi ± 150 pohon yang diselidiki

oleh LPPK. Jenis–jenis kayu tersebut bukan hanya dapat dipakai untuk bahan konstruksi

bangunan saja, tetapi juga dapat diaplikasikan pada desain interior.Berikut ini ada

beberapa jenis kayu yang dapat digunakan pada konstruksi bangunan seperti: kayu jati,

koromandel, bedaru, ulin, tempinis, lara, dsb. Jenis–jenis kayu ini dapat digunakan untuk

konstruksi rangka kuda–kuda, tiang pondasi, gelagar–gelagar, tiang–tiang rumah, lantai

kayu, sirap, perabotan–perabotan rumah tangga, dan lainnya.

Page 180: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

169

Gambar 6. 1 Kayu jati gelondongan

(Sumber: margajati.blogspot.com)

1) Sifat–sifat kayu

a) Sifat kayu dan pertumbuhannya

Bagian-bagian pohon:

Bagian akar berfungsi:

o Untuk mengisap air yang mengandung mineral dari tanah ke bagian-

bagian pohon yang lain.

o Untuk menegakkan tanaman pada tempat tumbuhnya sehingga pohon

cukup kuat berdiri dan tumbuh serta menahan angin.

Bagian batang pokok

Bagian pohon yang berawal dari pangkal akar sampai ke bagian bebas

cabang. Berfungsi untuk melindungi pertumbuhan sel-sel pembentuk

pohon, sebagai tempat tumbuhnya cabang, daun dan ranting, sebagai lalu

lintas makanan dari akar ke daun serta karbohidrat yang dibentuk daun ke

bawah.

Page 181: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

170

Bagian tajuk

Merupakan bagian pemrosesan pertumbuhan yang ditutupi oleh daun yang

mengandung chlorophil. Proses sintesa yang dibantu oleh sinar matahari

memisahkan karbon dioksida yang diserap dari udara diubah menjadi zat

gula dan karbohidrat lainnya (dengan melepas oksigen) untuk membentuk

sel-sel baru bagi pertumbuhannya.

b) Sifat fisik dan sifat mekanik kayu

Semua kayu memiliki sifat fisik, mekanik dan sifat kimia yang berbeda antara

satu dengan yang lain. Secara umum kayu mempunyai sifat-sifat sebagai

berikut:

Semua pohon mempunyai pengaturan vertikal dan sifat simetri radial.

Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan

susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa,

hemisellulosa (unsur karbohidrat) dan lignin (non karbohidrat).

Semua kayu memiliki sifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat

berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial

dan radial).

Kayu merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopik, yaitu dapat

kehilangan atau bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaban

dan suhu udara di sekitarnya.

Kayu dapat diserang mahluk hidup perusak kayu dan dapat terbakar.

Page 182: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

171

Gambar 6. 2 Sel kayu

(Sumber: yudirachman.blogspot.com)

Penjelasan lebih detail mengenai sifat fisik kayu dan mekanika kayu adalah

sebagai berikut:

Sifat fisik kayu

Adapun sifat-sifat fisik kayu, yaitu:

o Berat jenis

Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, antara 0,2 (kayu balsa)

sampai 1,28 (kayu nani). Berat jenis merupakan petunjuk untuk

menentukan sifat-sifat kayu. Makin berat kayu itu, kekuatan kayu makin

besar. Makin ringan kayu itu, kekuatannya juga makin kecil. Berat jenis

tergantung oleh tebal dinding sel, kecilnya rongga sel yang membentuk

pori-pori.

Page 183: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

172

o Keawetan alami kayu.

Keawetan alami kayu berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

Keawetan kayu disebabkan oleh adanya suatu zat di dalam kayu (zat

ekstraktif) yang merupakan sebagian unsur racun bagi perusak kayu.

o Warna kayu.

Warna suatu jenis kayu dipengaruhi oleh: tempat tumbuh, umur pohon,

dan kelembaban udara.

o Higroskopik

yaitu sifat dapat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban. Makin

lembab udara sekitar, kayu juga semakin lembab. Masuknya air ke dalam

kayu menyebabkan berat kayu bertambah. Sifat ini berhubungan dengan

sifat mengembang dan menyusut kayu.

o Tekstur kayu, yaitu ukuran relatif dari sel-sel kayu. Menurut teksturnya,

kayu dibedakan menjadi:

Kayu bertekstur halus, contohnya kayu giam, lara, kulim, dll.

Kayu bertekstur sedang, contohnya kayu jati, sonokeling, dll.

Kayu bertekstur kasar, contohnya kayu kempas, meranti, dll.

o Berat kayu.

Berat suatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun,

rongga-rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air dan zat ekstraktif. Berat

suatu kayu tergantung dari berat jenisnya.

Page 184: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

173

o Kekerasan.

Kekerasan kayu berhubungan dengan berat dan berat jenis kayu. Contoh

kayu yang sangat keras: balau, giam, kayu besi, dll. Kayu keras, yaitu kulim,

pilang, dll. Kayu sedang, yaitu: mahoni, meranti, dll. Kayu lunak, yaitu:

pinus, balsa, dll.

o Kepadatan/kerapatan kayu

yaitu perbandingan antara berat kering oven dengan isi (volume) dari

sepotong kayu. Kepadatan kayu mempengaruhi kekuatan kayu. Kepadatan

kayu tergantung dari banyaknya dinding sel pada tiap satuan isi. Makin

banyak selnya, dinding selnya banyak sehingga kepadatannya tinggi maka

kekuatannya juga tinggi. Contoh : kayu gubal, susunan selnya masih

renggang sehingga kekuatannya rendah.

o Sifat mengembang dan menyusut

Kayu akan mengembang bila kadar airnya naik dan menyusut bila kadar

airnya berkurang. Besarnya pengembangan dan penyusutan tidak sama

pada semua arah. Rata-rata besarnya pengembangan dan penyusutan pada

arah tangensial: 4-14%, arah radial: 2–8 %, arah axial: 0,1–0,2 %.

Sifat mekanik kayu

Sifat mekanik kayu yaitu kemampuan kayu untuk menahan beban yang

berasal dari luar. Yang mempengaruhi sifat mekanik kayu yaitu :

o Faktor luar, terdiri dari pengawetan kayu, kelembaban lingkungan,

pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur dan serangga

perusak kayu.

o Faktor internal, terdiri dari: berat jenis kayu, kadar air, cacat mata kayu

dan penyimpangan arah serat kayu.

Page 185: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

174

Sifat mekanik kayu meliputi:

o Kuat tarik, yaitu kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang

berusaha menarik kayu itu. Kuat tarik kayu sejajar serat lebih besar

dibandingkan kuat tarik tegak lurus serat.

o Kuat tekan, yaitu kemampuan kayu dalam menahan beban tekan. Kuat

tekan sejajar serat biasanya lebih besar dari kuat tekan tegak lurus

serat.

o Kuat geser, yaitu kemampuan kayu dalam menahan beban geser. Kuat

geser sejajar serat biasanya lebih kecil dari kuat geser tegak lurus serat.

o Kuat Lentur, yaitu kemampuan kayu dalam menahan beban lentur.

o Kuat belah, yaitu kemampuan kayu dalam menahan beban yang

berusaha membelah kayu.

2) Jenis–jenis bahan bangunan kayu

a) Jenis dan klasifikasi kayu

Jenis kayu yang digunakan untuk konstruksi bangunan didasarkan atas sifat

kayu itu sendiri yang berhubungan dengan pemakaiannya. Berdasarkan

pemakaiannya kayu digolongkan menjadi :

Kayu dengan tingkat pemakaian I dan II, jenis kayu yang dipakai untuk

konstruksi berat, yang selalu terkena pengaruh tanah lembab, terpengaruh

basah kering (hujan dan matahari).

Tingkat pemakaian III, kayu yang digunakan untuk konstruksi yang

terlindung dari tanah lembab (di bawah atap).

Tingkat pemakaian IV, kayu yang digunakan untuk konstruksi ringan yang

terlindung dari tanah lembab (di bawah atap).

Tingkat pemakaian V, kayu yang digunakan untuk konstruksi yang tidak

permanen (bangunan sementara).

Berdasarkan tingkat keawetannya (tahan lama), kayu dibedakan menjadi: kayu

yang selalu terkena tanah dan lembab, kayu yang hanya terpengaruh oleh

Page 186: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

175

hujan, matahari dan terlindung air, dan kayu yang berada di bawah atap

(terlindung) tidak terkena tanah lembab.

Jenis kayu berdasarkan kekuatannya dibedakan menjadi :

Kayu buatan

Kayu buatan adalah kayu yang bentuk dan sifatnya tidak seperti kayu yang

berasal dari alam, tetapi sudah diolah di pabrik baik secara manual

maupun dengan mesin. Kayu buatan terdiri dari kayu lapis (plywood),

papan partikel, papan kayu semen dan papan serat (fibre board).

o Kayu lapis (plywood)

Kayu lapis merupakan panel (papan) yang terbuat dari lembaran-lembaran

kayu (lapisan vineer) yang direkatkan menyatu sampai mencapai

ketebalan tertentu. Cara pembuatan kayu lapis, terdiri dari :

Pembuatan vineer

Pembuatan vineer dilakukan dengan cara mengupas balok kayu dengan

mesin dengan ketebalan 1/7–1/20 inchi. Vineer yang sudah dikupas

dikeringkan dengan conveyor drier sampai mencapai kadar air 12 %–15 %.

Vineer yang sudah dikeringkan dipotong sesuai dengan ukuran kayu lapis

yang akan dibuat.

Pemberian perekat

Pemberian perekat pada lembaran vineer dilakukan dengan menggunakan

alat berbentuk rol. Perekat yang digunakan bisaanya perekat urea

formaldehida, casein dan phenol formaldehida. Bisaanya tiap 1 kg perekat

dapat melumasi permukaan vineer 5 m2–6m2.

Penyusunan veneer

Lembaran vineer yang sudah diberi perekat kemudian disusun saling silang

menyilang dan disusun dengan jumlah ganjil. Tujuannya adalah agar

didapatkan kayu lapis yang memiliki sifat jauh lebih baik dari kayu aslinya,

seperti tahan susut, tidak mudah pecah dan memiliki kuat tarik tinggi.

Penyusunan vineer membutuhkan waktu ± 15 menit.

Page 187: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

176

Pengepresan

Lembaran vineer yang sudah disusun kemudian dipres dengan

menggunakan mesin pres panas dengan tekanan 7–14 kg/cm2 pada suhu

150ºC.

Finishing

Kayu lapis yang sudah dipres dan didinginkan, dipotong sisi-sisinya sesuai

dengan ukuran di perdagangan.

Gambar 6. 3 Kayu lapis

(Sumber: www.kabarbisnis.com)

o Papan kayu semen (yumen)

Papan buatan yang terbuat dari serutan/limbah kayu dicampur dengan

semen kemudian dicetak dan dipres dingin. Sebelum kayu digunakan, kadar

pati dalam kayu dihilangkan terlebih dahulu karena akan menghambat

pengikatan semen, dilakukan dengan cara merendam kayu dalam larutan

kapur. Kelebihan yumen ini adalah tahan api/tidak mudah terbakar, mudah

dipaku dan dibentuk, memiliki daya sekat panas dan suara yang baik.

Yumen ini biasanya dibuat dengan ketebalan 15 mm-100 mm dengan lebar

Page 188: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

177

500 mm dan panjang 2000 mm. Adapun standar yumen menurut standar

Jerman (DIN 1101) adalah sebagai berikut :

Memiliki berat antara 8,5–36 kg/cm2.

Berat Isi 360 kg/m3 sampai dengan 570 kg/m3.

Kuat lentur minimum 17 kg/cm2.

Untuk ketebalan di atas 25 mm, bila diberi tekanan 3 kg/cm2

pengurangan tebalnya maksimum 20 %.

Memiliki daya sekat panas maksimum 0,08 k cal/m.h.ºC.

Gambar 6. 4 Papan kayu semen

(Sumber: jasabangun-rumah.blogspot.com)

o Papan partikel

Papan yang terbuat dari partikel kayu dan perekat yang biasanya berupa

perekat urea formaldehida atau phenol formaldehida, kemudian dipres

panas. Papan partikel ini memiliki sifat mudah terbakar, kuat lentur cukup

tinggi, kekuatannya seragam, mudah digergaji dan dipaku, permukaannya

licin dan keras. Bila perekat yang digunakan tidak tahan terhadap pengaruh

air maka papan partikel yang dihasilkan pengembangan tebalnya tinggi dan

daya serap airnya juga tinggi. Oleh karena itu sebaiknya papan ini

Page 189: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

178

digunakan di tempat-tempat terlindung. Ketebalan partikel antara 9 mm–40

mm dengan lebar 1200 mm dan panjang 2400 mm.

Gambar 6. 5 Papan partikel

(Sumber: www.inovasi.lipi.go.id)

o Papan serat (fibreboard)

Papan serat terbuat dari serat kayu (bubur kayu) yang dicampur perekat

urea formaldehida atau phenol formaldehida kemudian dipres panas. Jenis

papan serat terdiri dari softboard, digunakan sebagai peredam suara dan

hardboard. Biasanya diproduksi dengan ketebalan 3 mm–6 mm.

Page 190: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

179

Gambar 6. 6 Papan serat

(Sumber: www.fordaq.com)

Page 191: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

180

b. Beton

1) Beton

Beton adalah campuran antara semen atau portland cement (PC), pasir dan kerikil

ditambah air secukupnya sehingga menjadi satu kesatuan yang kuat, terutama

terhadap tekan. Beton memiliki kelebihan antara lain: kekuatannya yang tinggi dan

dapat disesuaikan dengan kebutuhan struktur, mudah dibentuk menggunakan

bekisting, tahan terhadap temperatur tinggi jadi aman jika terjadi kebakaran, biaya

pemeliharaan rendah, lebih murah daripada baja dan lain-lain.

2) Agregat

Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam

campuran beton atau mortar. Agregat menempati sebanyak kurang lebih 70 % dari

volume beton atau mortar. Oleh karena itu sifat-sifat agregat sangat mempengaruhi

sifat-sifat beton yang dihasilkan. Agregat terdiri dari tiga macam yaitu :

a) Berdasarkan asalnya

Agregat alam

o Agregat yang menggunakan bahan baku dari batu alam atau

penghancurannya. Jenis batuan yang baik digunakan untuk agregat

harus keras, seragam, kuat dan tidak pipih. Agregat alam terdiri dari

kerikil dan pasir alam, yaitu agregat yang berasal dari penghancuran

oleh alam dari batuan induknya. Biasanya ditemukan di sekitar sungai

atau di daratan. Agregat alami berasal dari pelapukan atau disintegrasi

dari batuan besar, baik dari batuan beku, sedimen maupun metamorf.

Bentukya bulat tetapi biasanya banyak tercampur dengan kotoran dan

tanah liat. Oleh karena itu, jika digunakan untuk beton harus dilakukan

pencucian terlebih dahulu.

o Agregat batu pecah, yaitu agregat yang terbuat dari batu alam yang

dipecah dengan ukuran tertentu.

Page 192: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

181

Gambar 6. 7 Agregat alam

(Sumber: camascivil.blogspot.com)

Agregat buatan

Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus (tertentu).

Biasanya agregat buatan adalah agregat ringan. Contoh agregat buatan

adalah : klinker dan breeze yang berasal dari limbah pembangkit tenaga

uap, agregat yang berasal dari tanah liat yang dibakar (LECA/Lightweight

Expanded Clay Agregate), cook breeze berasal dari limbah sisa pembakaran

arang, hydite berasal dari tanah liat (shale) yang dibakar pada tungku

putar, lelite terbuat dari batu metamorphose atau shale yang mengandung

karbon, kemudian dipecah dan dibakar pada tungku vertikal pada suhu

tinggi.

Page 193: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

182

Gambar 6. 8 Klinker

(Sumber: en.wikipedia.org)

b) Berdasarkan berat jenisnya

Agregat berat: agregat yang mempunyai berat jenis lebih dari 2,8. Biasanya

digunakan untuk beton yang terkena sinar radiasi sinar X. Contoh agregat

berat : magnetit, dan butiran besi.

Agregat normal: agregat yang mempunyai berat jenis 2,50–2,70. Beton

dengan agregat normal akan memiliki berat jenis sekitar 2,3 dengan kuat

tekan 15 MPa–40 MPa. Agregat normal terdiri dari: kerikil, pasir, batu pecah

(berasal dari alam), klinker, terak dapur tinggi (agregat buatan).

Agregat ringan : agregat yang mempunyai berat jenis kurang dari 2,0.

Biasanya digunakan untuk membuat beton ringan. Terdiri dari: batu apung,

asbes, berbagai serat alam (alam), terak dapur tinggi dengan gelembung

udara, perlit yang dikembangkan dengan pembakaran, lempung bekah, dll.

c) Berdasarkan ukuran butirannya

Batu yaitu agregat yang mempunyai besar butiran > 40 mm.

Page 194: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

183

Kerikil yaitu agregat yang mempunyai besar butiran 4,8 mm–40 mm.

Pasir yaitu agregat yang mempunyai besar butiran 0,15 mm–4,8 mm.

Debu (silt) yaitu agregat yang mempunyai besar butiran < 0,15 mm.

Fungsi agregat di dalam beton adalah untuk:

Menghemat penggunaan semen portland.

Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton.

Mengurangi penyusustan pada beton.

Menghasilkan beton yang padat bila gradasinya baik.

3) Bahan pengikat hidrolis

Bahan perekat hidrolis adalah suatu bahan yang apabila dicampur dengan air akan

membentuk pasta kemudian mengeras dan setelah mengeras tidak larut kembali

dalam air. Jadi bahan perekat hidrolis akan bersifat sebagai perekat apabila

berhubungan dengan air. Perekat hidolis yang biasa digunakan terdiri dari :

a) Gips hemihidrat.

b) Kapur padam.

c) Pozzolan.

d) Semen portland.

Penjelasan detail mengenai bahan perekat hidrolis adalah sebagai berikut:

a) Gips

Gips merupakan jenis batuan endapan yang terbentuk secara kimiawi dari

kapur dan sulfat yang larut dalam tanah membentuk calsium sulfat (CaSO4).

Gips yang dari alam merupakan senyawa stabil berbentuk CaSO4 2 H2O. Air

yang terkandung di dalam gips itu bukan air bebas tetapi air yang bersatu

dengan molekulnya sehingga sifat dari gips alam adalah stabil. Apabila gips

Page 195: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

184

alam dipanasi pada suhu di atas 100°C, maka sebagian air molekulnya terlepas

dan membentuk CaSO4 ½ H2O yang biasa disebut gips hemihidrat yang

mempunyai sifat tidak stabil. Pada pelepasan 1,5 H2O-nya menggunakan energi

panas tinggi yang tersimpan di dalam gips hemihydrat tersebut. Gips

hemihydrat yang bereaksi dengan air maka air molekul di dalam gips kembali ke

jumlah semula seperti gips alam. Akibat reaksi ini, panas yang tersimpan dalam

gips hemihydrat akan dikeluarkan dan molekul-molekul gips yang terpisah

(karena pembakaran) bersatu kembali ke bentuk stabil CaSO2 2 H2O. Ini berarti

gips mengeras setelah diberi air dan dapat digunakan sebagai adukan. Batuan

gips (gips alam) yang dipanasi pada suhu di atas 200°C maka air hablur yang

terdapat di dalam batuan gips akan menguap dan gips akan sulit menarik air

kembali. Gips ini mempunyai sifat yang keras dan membatu dan tidak dapat

digunakan sebagai bahan perekat pada adukan. Gips ini disebut dengan gips

anhidrat (CaSO2).

Gambar 6. 9 Gips

(Sumber: www.cms.fu-berlin.de)

b) Kapur

Kapur telah di kenal dan dipergunakan orang sejak ribuan tahun lalu sebagai

bahan adukan pasangan dan plesteran untuk bangunan. Zaman dahulu

pembuatan kapur dilakukan dengan cara membakar batu kapur pada tungku-

Page 196: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

185

tungku sederhana. Hasil pembakaran ini kemudian dicampur dengan air dan

terbentuklah bahan perekat. Pada saat ini, kapur banyak digunakan dalam

bidang pertanian, industri kimia farmasi, industri baja, industri karet, industri

kertas, industri gula, industri semen, dll.

Gambar 6. 10 Kapur

(Sumber: indonetwork.co.id)

Jenis-jenis batu kapur

Sifat-sifat batu kapur sangat dipengaruhi oleh pengotoran atau

tercampurnya unsur-unsur lain. Oleh karena itu jenis batu kapur dibedakan

menurut kemurnianya, yaitu:

o Batu kapur kalsium (CaCO2) dengan kemurnian tinggi, bila unsur lain < 5

%.

o Batu kapur magnesia (CaCO2MgCO2) bila mengandung 5–20 % magnesia

magnesium karbonat.

o Batu kapur dolomite, bila mengandung magnesium karbonat > 30 %

tetapi < 44 %.

o Batu kapur hidrolis, bila mengandung > 5 % senyawa lain yang terdiri

dari alumina, silika dan besi.

Page 197: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

186

o Margel, batu kapur yang tercampur tanah liat didapat dalam bentuk

gumpalan lunak dan mudah terlepas. Batu kapur jenis ini biasanya

digunakan sebagai bahan dasar semen.

o Marmer dan batu kapur padat. Batu kapur ini mengandung bermacam-

macam senyawa lain yang mengalami metamorphose sehingga

mempunyai warna bermacam-macam, bentuk kristal berbeda-beda dan

keadaannya padat dan keras.

Untuk membedakan batu kapur dengan batuan lainnya dapat dilakukan dengan

cara meneteskan asam chloride (HCL) pada permukaan batuan tersebut. Asam

chlorida akan bereaksi dengan batu kapur, reaksi yang terjadi adalah : CaCO2+ 2

HCL → CaCl2 + H2O + CO2 (gas).

c) Pozollan/tras

Tras atau pozollan adalah suatu jenis bahan galian yang berasal dari pelapukan

mineral deposit vulkanik. Tras disebut juga dengan pozzolan karena pertama

kali ditemukan oleh bangsa Roma kuno. Pada saat itu bangsa Roma kuno

membuat bangunan menggunakan bahan galian dari permukaan bumi yang

merupakan campuran halus dari debu vulkanik yang terdapat di dekat kota

Puzzuoli. Oleh karena itu, bangsa Roma menamakan bahan galian tersebut

dengan pozzolan. Tras atau pozzolan mengandung unsur silika, besi dan

aluminium yang tidak mempunyai sifat penyemenan, tetapi dalam bentuk

serbuk halus dan bila dicampur dengan air dapat bereaksi dengan kalsium

hidroksida pada suhu ruangan dan membentuk senyawa yang mempunyai sifat

semen, yaitu mengalami proses pengerasan dan setelah keras tidak larut dalam

air. Suatu bahan galian diklasifikasikan sebagai tras/pozzolan alam apabila

mempunyai komposisi kimia seperti yang disyaratkan oleh ASTM C 618-78.

Page 198: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

187

Gambar 6. 11 Pozzolan

(Sumber: www.sz-wholesaler.com)

Tras/pozzolan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu tras alam dan tras buatan.

Tras alam, terdiri dari :

o Batu apung, obsidian, scoria, tuf, santorin dan tras yang dihasilkan dari

batuan vulkanik.

o Tras yang mengandung silica halus, amorph yang tersebar dalam jumlah

banyak dan dapat bereaksi dengan kapur jika dicampur dengan air,

kemudian membentuk silikat yang mempunyai sifat-sifat hidrolik.

Tras buatan, meliputi:

o Abu arang batu;

o Terak ketel uap;

o Hasil tambahan dari pengolahan bijih bauxite.

Cara pembuatan tras sebagai bahan perekat, yaitu dengan cara menggiling

langsung batuan vulkanik atau dengan membakar kemudian menggiling

lempung, batu tulis dan tanah diatomee. Semen tras meliputi semua bahan

semen yang terbuat dari campuran tras dan kapur yang tidak membutuhkan

pembakaran. Semen tras jarang sekali digunakan untuk pembuatan beton

Page 199: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

188

karena kuat tekannya rendah, tetapi biasa digunakan untuk membuat adukan

pasangan tembok, plesteran dan sebagai bahan campuran pembuatan batako.

Selain itu, semen tras juga dapat digunakan untuk beton apabila dibutuhkan

banyak semen tetapi bangunan tersebut tidak perlu terlalu kuat. Dalam jumlah

terbatas semen tras juga digunakan untuk pembuatan beton dalam jumlah

banyak yang membutuhkan panas hidrasi rendah.

Fungsi tras yang ditambahkan pada beton adalah:

Dapat meningkatkan workability beton.

Memperlambat pengerasan beton.

Membuat beton lebih kedap.

Meningkatkan ketahanan beton terhadap pengaruh sulfat dengan cara

menghalangi terbentuknya CaSO4.

Meningkatkan ketahanan beton terhadap pengaruh alkali reaktif pada

agregat.

Apabila agregat yang mengandung alkali reaktif bertemu dengan alkali pada

semen menyebabkan beton mengembang dan pecah. Fungsi pozollan pada

beton adalah menetralisir pengaruh alkali reaktif tersebut.

d) Semen portland

Semen portland dibentuk dari oksida-oksida utama yaitu : kapur (CaO), silika

(SiO2), alumina (Al2O3), besi (Fe2O3). Bahan baku untuk memperoleh oksida-

oksida tersebut adalah :

Batu kapur kalsium (CaCO3), setelah mengalami proses pembakaran

menghasilkan kapur oksida (CaO).

Tanah liat yang mengandung oksida silika (SiO2), alumina ( Al2O3), besi

(Fe2O3).

Pasir kuarsa atau batu silika untuk menambah kekurangan SiO2.

Pasir besi untuk menambah kekurangan Fe2O3.

Page 200: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

189

Proses pembuatan semen adalah sebagai berikut:

Secara umum proses pembuatan semen adalah:

Penambangan bahan baku;

Persiapan dan penyediaan bahan mentah/baku. Bahan baku hasil

penambangan dipecah dengan mesin pemecah, digiling halus, dicampur

merata dalam perbandingan tertentu yang telah dihitung sebelumnya

dan dilakukan di mesin pencampur;

Pembakaran. Bahan baku dimasukkan ke dalam tungku pembakaran dan

dibakar sampai suhu 1450°C sehingga berbentuk terak;

Penggilingan terak dan penambahan gips. Terak yang sudah dingin (suhu ±

90°) digiling halus bersama-sama dengan gips.

Pengepakan. Dalam proses pembuatan semen ada dua macam proses,

yaitu: proses basah dan kering.

o Proses basah, dilakukan bila bahan-bahan yang diolah dalam bentuk

lunak seperti batu kapur yang bercampur lempung. Prosesnya adalah

sebagai berikut:

Tanah liat dan air diaduk kemudian dibersikan di dalam bejana

dipindahkan ke bejana lain dengan kadar air 35–50 %;

Batu kapur digiling di jaw dan roll crusher ditambah air kemudian

diaduk dalam ballmill dengan kadar air 35 50 %;

Penambahan bahan-bahan koreksi bila dibutuhkan;

Semua bahan dicampur kemudian dimasukkan ke dalam tungku

putar untuk dibakar, dimana pembakaran dilakukan secara bertahap

yaitu :

Pengeringan, suhu ±120°C;

Pemanasan pendahuluan, suhu 120°C-850°C;

Kalsinasi (penguraian kapur, kapur berubah susunan kimianya,

karbondioksida keluar), 850°C-1100°C;

Sintering (pelelehan), dimana pada suhu 1100°C-1450°C

terjadi perpaduan diantara oksida-oksida tersebut sehingga

Page 201: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

190

membentuk senyawa kalsium silikat dan kalsium aluminat pada

terak/klinker semen;

Pendinginan terak, suhu 1450°C-1000°C.

Setelah dibakar maka terbentuklah klinker yang masih panas

kemudian dari tungku dipindahkan ke tempat penyimpanan;

Di tempat ini klinker dibiarkan mendingin sampai mencapai suhu <

90°C;

Setelah itu ditimbun sampai mencapai suhu ruang;

Ditambahkan gips asli berbentuk kalsium sulfat hidrat

(CaSO22H2O) sebanyak ± 2–4 % kemudian digiling bersama-sama

klinker dalam ballmill;

Diayak dengan ayakan 75 mikron atau lebih halus lagi agar

semen mengeras cepat;

Ditempatkan dalam silo-silo penyimpanan;

Dikemas dalam kantong 50 kg;

Didistribusikan.

o Proses kering, dilakukan jika bahan bakunya berupa batuan yang keras

atau lebih keras daripada batuan yang diolah pada proses basah.

Prosesnya dilakukan sebagai berikut :

Bahan baku dipecah menjadi butiran agak halus lalu dikeringkan

dalam bejana-bejana pengering;

Bahan yang telah kering digiling halus menjadi tepung dan masing-

masing bahan ini dipisahkan tersendiri, kemudian dicampur dalam

perbandingan tertentu sesuai dengan perhitungan komposisi yang

dikehendaki dan dicampur dalam mesin pencampur berputar;

Bahan berbentuk tepung ini dimasukkan dalam sistem

pembakaran;

Page 202: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

191

Dilakukan pemanasan pendahuluan pada alat pemanas

pendahuluan berbentuk “cyclone preheater” atau yang lebih modern

“suspension preheater”;

Dilakukan kalsinasi pada alat kalsinator untuk menguraikan kapur

menjadi kapur oksida pada suhu 900°C;

Dibakar pada tungku putar yang jauh lebih pendek dari tungku

pada proses basah sampai terjadi leburan bahan menjadi

terak/klinker semen;

Setelah dibakar maka terbentuklah klinker yang masih panas

kemudian dari tungku dipindahkan ke tempat penyimpanan;

Di tempat ini klinker dibiarkan mendingin sampai mencapai suhu <

90°C;

Setelah itu ditimbun sampai mencapai suhu ruang;

Ditambahkan gips asli berbentuk kalsium sulfat hidrat (CaSO2H2O)

sebanyak ± 2–4 % kemudian digiling bersama-sama klinker dalam

ballmill;

Diayak dengan ayakan 75 mikron atau lebih halus lagi untuk

semen mengeras cepat;

Ditempatkan dalam silo-silo penyimpanan;

Dikemas dalam kantong 50 kg;

Didistribusikan.

Page 203: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

192

Gambar 6. 12 Semen dalam kemasan

(Sumber: tssp.semenpadang.co.id)

Jenis-jenis semen portland

Adanya perbedaan persentase senyawa kimia semen akan menyebabkan

perbedaan sifat semen. Kandungan senyawa yang ada pada semen akan

membentuk karakter dan jenis semen. Dilihat dari susunan senyawanya,

semen portland dibagi dalam 5 jenis, yaitu :

Type I, semen yang dalam penggunaannya tidak secara khusus (pemakaian

secara umum). Biasanya digunakan pada bangunan-bangunan umum yang

tidak memerlukan persyaran khusus.

Type II, mengandung kadar C3A < 8 %. Semen yang dalam penggunaannya

memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Semen

ini digunakan untuk bangunan dan konstruksi beton yang selalu

berhubungan dengan air kotor, air tanah atau untuk pondasi yang

Page 204: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

193

tertanam di dalam tanah yang garam sulfat dan saluran air limbah atau

bangunan yang berhubungan langsung dengan air rawa.

Type III, memiliki kadar C3S dan C3A yang tinggi dan butirannya digiling

sangat halus sehingga cepat mengalami proses hidrasi. Semen portland

yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan awal yang tinggi dalam

fase setelah pengikatan terjadi. Biasanya digunakan pada bangunan -

bangunan di daerah yang bertemperatur rendah.

Type IV, kadar C3S maksimum 35 % dan C3A maksimum 5 %. Semen

portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah.

Digunakan pada pekerjaan beton dalam volume besar (beton massa) dan

masif, misalnya bendungan, pondasi berukuran besar dll.

Type V, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan

ketahanan yang tinggi terhadap sulfat. Biasanya digunakan pada

bangunan-bangunan yang selalu berhubungan dengan air laut, saluran

limbah industri, bangunan yang terpengaruh oleh uap kimia dan gas

agresif serta untuk pondasi yang berhubungan dengan air tanah yang

mengandung sulfat tinggi.

Page 205: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

194

c. Baja

1) Pengertian Baja

Baja merupakan paduan antara besi dengan elemen lain sehingga dicapai sifat-sifat

yang diinginkan. Yang dimaksud dengan paduan adalah larutan padat yang

homogen antara besi dengan elemen-elemen lain yang dibutuhkan. Baja banyak

digunakan sebagai bahan konstruksi dikarenakan praktis dan mudah

pengerjaannya.Baja banyak digunakan dalam pembuatan struktur atau rangka

bangunan dalam bentuk baja profil, baja tulangan beton biasa, anyaman kawat,

atau pada akhir-akhir ini di pakai juga dalam bentuk kawat potongan yang disebut

“fibre” atau metal fibre, sebagai tulangan beton. Baja dapat diolah dan dibentuk

secara mekanis menjadi pelat, pipa, batangan, profil, dll.

Baja merupakan besi dengan kadar karbon kurang dari 2 %. Baja dapat dibentuk

menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan keperluan. Secara garis besar ada

dua jenis baja, yaitu:

a) Baja karbon

Baja karbon disebut juga plain carbon steel, mengandung terutama unsur

karbon dan sedikit silikon, belerang dan pospor. Berdasarkan kandungan

karbonnya, baja karbon dibagi menjadi:

Baja dengan kadar karbon rendah ( < 0,2 % C).

Baja dengan kadar karbon sedang ( 0,1%-0,5 % C).

Baja dengan kadar karbon tinggi ( >0,5 % C).

Kadar karbon yang terdapat di dalam baja akan mempengaruhi kuat tarik,

kekerasan dan keuletan baja. Semakin tinggi kadar karbonnya, maka kuat tarik

dan kekerasan baja semakin meningkat, tetapi keuletannya cenderung turun.

Penggunaan baja di bidang teknik sipil pada umumnya berupa baja konstruksi

atau baja profil, baja tulangan untuk beton dengan kadar karbon 0,10%-0,50 %.

Selain itu baja karbon juga digunakan untuk baja/kawat pra tekan dengan kadar

karbon sampai dengan 0,90 %. Pada bidang teknik sipil sifat yang paling

penting adalah kuat tarik dari baja itu sendiri.

Page 206: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

195

Gambar 6. 13 Baja struktur lempeng

(Sumber: indonesia.welded-steelpipes.com)

b) Baja paduan

Baja dikatakan dipadu jika komposisi unsur-unsur paduannya secara khusus ,

bukan baja karbon biasa yang terdiri dari unsur silisium dan mangan Baja

paduan semakin banyak di gunakan. Unsur yang paling banyak digunakan untuk

baja paduan , yaitu: Cr, Mn, Si, Ni, W, Mo, Ti, Al, Cu, Nb, Zr.

Gambar 6. 14 Baja paduan

(Sumber: www.bombayharbor.com)

Page 207: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

196

2) Macam–macam baja bangunan

Baja paduan dapat diklasifikasikan sesuai dengan: komposisi, struktur, dan

penggunaan komposisi.

a) Berdasarkan komposisi baja paduan dibagi menjadi:

Baja tiga komponen: terdiri satu unsur pemadu dalam penambahan Fe dan C.

Baja empat komponen: terdiri dari dua unsur pemadu dst.

b) Berdasarkan struktur baja paduan dibagi atas:

Baja pearlit

Baja pearlit (sorbit dan trostit), di dapat jika unsur-unsur paduan relatif kecil

maximum 5 %, baja ini mampu digunakan untuk komponen mesin, sifat

mekaniknya meningkat oleh heat treatment (hardening &tempering).

Baja martensit

Baja martensit, unsur pemandunya lebih dari 5 % sangat keras dan sulit

digunakan untuk komponen mesin.

Baja austensit

Baja autensit, terdiri dari 10–30 % unsur pemadu tertentu (Mi, Mn, atau Co)

misalnya: baja tahan karat (stainlees steel), non magnetic dan baja tahan

panas (heat resistant steel).

Baja ferrit

Baja ferrit, terdiri dari sejumlah besar unsur pemadu (Cr, W atau Si), tetapi

karbonnya rendah. Sifat tidak dapat dikeraskan.

Baja karbit/ledeburit

Page 208: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

197

Baja karbit (ledeburit), terdiri sejumlah karbon dan unsur–unsur pembentuk

karbit (Cr, W, Mn, Ti, Zr).

c) Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya baja paduan dibagi atas:

Baja konstruksi (structural steel).

Baja perkakas (tool steel).

Baja dengan sifat fisik khusus.

Baja konstruksi, dibedakan lagi menjadi tiga golongan tergantung persentase

unsur pemadunya, yaitu:

Baja paduan rendah (maximum 2 %).

Baja paduan menengah (2 – 5 %).

Baja paduan tinggi ( lebih dari 5 %).

Setelah di-heat treatment baja jenis ini sifat–sifat mekaniknya lebih baik dari

baja karbon biasa. Baja perkakas, dipakai untuk alat pemotong, komposisinya

tergantung bahan dan tebal benda yang dipotong/disayat pada kecepatan

potong, dan suhu kerja. Baja paduan rendah, kekerasannya tidak berubah

hingga pada suhu 250 0C. Baja paduan tinggi, kekerasannya tidak berubah hingga

pada suhu 600 0C. Baja dengan sifat–sifat fisik khusus, dapat dibedakan

sebagai berikut:

Baja tahan karat: 0,1–0,45 % C ; 12–14 % Cr.

Baja tahan panas:12–14 % Cr tahan hinggga suhu 750–800 0C, 15–17 % Cr

tahan hingga suhu 850–1000 0C.

Baja tahan pakai pada suhu tinggi.

Komposisi baja tahan pakai pada suhu tinggi:

o 23 % Cr, 18–21 % Ni, 2–3 % Si

o 13 %-15 % Cr, 13–15 % Ni

o 2 %-5 % W, 0,25–0,4 % Mo, 0,4–0,5 % C

Page 209: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

198

3) Perawatan baja bangunan

Baja tahan karat tidak memerlukan perlindungan. Semua jenis baja yang lain jika

bersentuhan dengan udara pasti menjadi rapuh (baja itu akan korosi). Untuk

mencegah terjadinya korosi tersebut, baja harus diberi pelindung. Kalau tidak

dilakukan maka lambat laun baja itu akan berkarat dan malah bisa habis sama sekali.

Terutama produk baja gilingan, sesudah penghilangan scale harus dilapisi dengan

lapisan anti karat. Penguna dapat melakukan sendiri dengan cara mengolesi produk

baja giling dengan gemuk, dengan mengecat, atau melapisi produk tersebut.

Bisa juga bahwa pihak pabrik sudah memberikan lapisan pelindung pada produk

tersebut. Peralatan rumah tangga biasanya dilapisi dengan email ( mengkilap).

Metode yang banyak digunakan untuk melindungi suatu benda dari korosi adalah

melapisi benda tersebut dengan logam lain yang tidak akan berkarat. Yang paling

banyak dipakai untuk tujuan tersebut adalah:

a) Seng (disepuh dengan seng).

b) Timah (disepuh dengan timah).

c) Kromium (disepuh dengan kromium).

d) Aluminium (terutama untuk menghindari korosi pada temperatur tinggi).

e) Melapisi baja dengan aspal.

Pipa baja peka terhadap korosi dan pembentukan karat. Korosi dapat terjadi baik di

bagian luar ataupun bagian dalam dari pipa. Untuk melawan korosi di bagian luar

antara lain digunakan lapisan aspal. Pada kedua sisi las tinggal kira–kira 150 mm

tanpa lapisan. Akan tetapi, pada bagian ini sudah ada lapisan zat perekat dari

primer. Sebagai lapisan digunakan gulungan aspal yang diperkuat dengan bahan

sintetis. Rol aspal ini dapat digulung pada pipa dengan mesin gulung tangan.

D. Aktifitas Pembelajaran Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta diklat

di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:

Page 210: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

199

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran ini? Sebutkan!

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa

saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan LK-06. Jika Saudara bisa

menjawab pertanyan-pertanyaan di atas dengan baik, maka Saudara bisa melanjutkan

pembelajaran.

E. Rangkuman

1. Sifat–sifat kayu ada dua macam yaitu: sifat fisik dan mekanik.

2. Sifat fisik terdiri dari: berat jenis, keawetan alami kayu, warna kayu, higroskopik,

tekstur, berat kayu, kekerasan, kepadatan/kerapatan kayu, sifat mengembang dan

menyusut.

3. Sifat mekanik kayu terdiri dari: kuat tarik, kuat tekan, kuat geser, kuat lentur dan

kuat belah.

4. Klasifikasi kayu dimulai dari tingkat I sampai tingkat V dengan berbagai kelebihan

serta kekurangannya.

5. Kayu buatan terdiri dari: kayu lapis (plywood), papan kayu semen (yumen), papan

partikel, dan papan serat (fibre wood).

6. Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam

campuran beton atau mortar.

7. Agregat terdiri dari tiga macam yaitu berdasarkan asalnya, berat jenis dan ukuran

butirannya.

Page 211: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

200

8. Bahan perekat hidrolis adalah suatu bahan yang apabila dicampur dengan air akan

membentuk pasta kemudian mengeras dan setelah mengeras tidak larut kembali

dalam air.

9. Perekat hidrolis yang biasa digunakan terdiri dari: gips hemihidrat, Kapur padam,

pozzolan dan semen portland.

10. Baja merupakan paduan antara besi dengan elemen lain sehingga dicapai sifat-sifat

yang diinginkan.

11. Baja merupakan besi dengan kadar karbon kurang dari 2 %. Baja dapat dibentuk

menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan keperluan.

12. Ada dua jenis baja yaitu: baja karbon dan baja paduan.

13. Baja paduan dapat diklasifikasikan sesuai dengan komposisi, struktur, dan

penggunaan komposisi.

14. Baja tahan karat tidak memerlukan perlindungan. Semua jenis baja yang lain jika

bersentuhan dengan udara pasti menjadi rapuh (baja itu akan berkorosi).

F. Tes Formatif

1. Jelaskan spesifikasi dari tiap–tiap sifat kayu....

2. Pada jenis–jenis kayu terdapat beberapa tingkatan yang masing–masing memiliki

kelebihan dan kekurangan. Coba jelaskan beberapa bahan bangunan yang

menggunakan kayu dengan pemilihan tingkatan yang pas....

3. Mengapa adanya kayu buatan untuk bahan bangunan....

4. Apa yang di maksud dengan agregat....

5. Sebutkan jenis–jenis agregat....

6. Apa saja fungsi agregat pada beton....

7. Sebutkan jenis jenis pengikat hidrolis....

8. Sebutkan apa yang dimaksud dengan baja....

9. Sebutkan dan jelaskan jenis–jenis baja....

10. Bagaimana cara perawatan baja, jelaskan secara singkat....

Page 212: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

201

G. Kunci Jawaban

1) Spesifikasi kayu:

a) Sifat Fisik kayu terdiri dari :

Berat jenis

Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, antara 0,2 (kayu balsa)

sampai 1,28 (kayu nani). Berat jenis merupkan petunjuk untuk menentukan

sifat-sifat kayu. Makin berat kayu itu, kekuatan kayu makin besar.

Berat jenis tergantung oleh tebal dinding sel, kecilnya rongga sel yang

membentuk pori-pori.

Keawetan alami kayu

Keawetan kayu disebabkan oleh adanya suatu zat di dalam kayu (zat

ekstraktif) yang merupakan sebagian unsur racun bagi perusak kayu.

Warna kayu

Warna suatu jenis kayu dipengaruhi oleh: tempat tumbuhnya, umur pohon

dan kelembaban udara.

Higroskopis

yaitu sifat dapat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban. Makin

lembab udara sekitar, kayu juga semakin lembab.

Tekstur kayu, yaitu ukuran relatif dari sel-sel kayu.

Berat kayu

Berat suatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun,

rongga-rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air dan zat ekstraktif.

Kekerasan

Kekerasan kayu berhubungan dengan berat dan berat jenis kayu.

Kepadatan/kerapatan kayu

yaitu perbandingan antara berat kering oven dengan isi (volume) dari

sepotong kayu.

Sifat mengembang dan menyusut

Kayu akan mengembang bila kadar airnya naik dan menyusut bila kadar

airnya berkurang.

Page 213: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

202

b) Sifat mekanik kayu meliputi:

Kuat tarik, yaitu kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha

menarik kayu itu. Kuat tarik kayu sejajar serat lebih besar dibandingkan

kuat tarik tegak lurus serat.

Kuat tekan, yaitu kemampuan kayu dalam menahan beban tekan. Kuat

tekan sejajar serat biasanya lebih besar dari kuat tekan tegak lurus serat.

Kuat geser, yaitu kemampuan kayu dalam menahan beban geser. Kuat

geser sejajar serat bisaanya lebih kecil dari kuat geser tegak lurus serat.

2) Tingkatan dari jenis-jenis kayu:

Tingkat pemakaian I dan II, jenis kayu yang dipakai untuk konstruksi berat,

yang selalu terkena pengaruh tanah lembab, terpengaruh basah kering (hujan

dan matahari).

Tingkat pemakaian III, kayu yang digunakan untuk konstruksi yang terlindung

dari tanah lembab (di bawah atap).

Tingkat pemakaian IV, kayu yang digunakan untuk konstruksi ringan yang

terlindung dari tanah lembab (di bawah atap).

Tingkat pemakaian V, kayu yang digunakan untuk konstruksi yang tidak

permanen (bangunan sementara).

3) Karena pada saat ini stok untuk kayu alami terbatas dan penjualannya sangat tinggi

dengan harga yang relatif tinggi, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat

untuk penggunaan kayu terutama untuk perabot. Selain itu, kayu buatan juga dapat

dijadikan alternatif untuk pengerjaan konstruksi secara cepat.

4) Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam

campuran beton atau mortar.

Page 214: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

203

5) Jenis-jenis agregat:

Berdasarkan asalnya: agregat alam dan agregat buatan.

Berdasarkan berat jenisnya: agregat berat, agregat normal, agregat ringan.

Berdasarkan ukuran butirannya: batu (agregat yang mempunyai besar butiran >

40 mm), kerikil (agregat yang mempunyai besar butiran 4,8 mm-40 mm), pasir

(agregat yang mempunyai besar butiran 0,15 mm–4,8 mm), debu (agregat yang

mempunyai besar butiran < 0,15 mm).

6) Fungsi agregat di dalam beton adalah untuk:

Menghemat penggunaan semen portland.

Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton.

Mengurangi penyusutan pada beton.

Menghasilkan beton yang padat bila gradasinya baik.

7) Perekat hidrolis yang biasa digunakan terdiri dari: gips hemihidrat, kapur padam,

pozzolan dan semen portland.

8) Baja merupakan paduan antara besi dengan elemen lain sehingga dicapai sifat-sifat

yang diinginkan. Yang dimaksud dengan paduan adalah larutan padat yang

homogen antara besi dengan elemen-elemen lain yang dibutuhkan.

9) Baja karbon

Baja karbon dibagi menjadi:

a) Baja dengan kadar karbon rendah ( < 0,2 % C).

b) Baja dengan kadar karbon sedang ( 0,1%-0,5 % C).

c) Baja dengan kadar karbon tinggi ( >0,5 % C).

Page 215: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

204

Paduan

Baja paduan dapat diklasifikasikan sesuai dengan:

a) Komposisi.

b) Struktur.

c) Penggunaan komposisi.

Berdasarkan komposisi baja paduan dibagi menjadi:

a) Baja tiga komponen: terdiri satu unsur pemadu dalam penambahan Fe dan C.

b) Baja empat komponen: terdiri dari dua unsur pemadu dst.

Berdasarkan struktur baja paduan dibagi atas:

a) Baja pearlit.

b) Baja martensit.

c) Baja austensit.

d) Baja ferrit.

e) Baja karbit/ledeburit.

Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya baja panduan dibagi atas:

a) Baja konstruksi (structural steel).

b) Baja perkakas (tool steel).

Baja dengan sifat fisik khusus.

Baja konstruksi, dibedakan lagi menjadi tiga golongan tergantung persentase unsur

pemadunya, yaitu:

a) Baja paduan rendah (maximum 2 %).

b) Baja paduan menengah (2 – 5 %).

c) Baja paduan tinggi ( lebih dari 5 %).

Baja dengan sifat–sifat fisik khusus, dapat di bedakan sebagai berikut:

a) Baja tahan karat.

b) Baja tahan panas.

c) Baja tahan pakai pada suhu tinggi.

10) Baja tahan karat tidak memerlukan perlindungan. Semua jenis baja yang lain jika

bersentuhan dengan udara pasti menjadi rapuh (baja itu akan berkorosi). Untuk

Page 216: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

205

mencegah terjadinya korosi tersebut, baja harus diberi pelindung. Kalau tidak

dilakukan maka lambat laun baja itu akan berkarat dan malah bisa habis sama sekali.

Terutama produk baja gilingan, sesudah penghilangan scale (endapan yang

terbentuk pada permukaan yang kontak dengan air) harus dilapisi dengan lapisan

anti karat. Penguna dapat melakukan sendiri dengan cara mengolesi produk baja

giling dengan gemuk, dengan mengecat, atau melapisi produk tersebut.

Page 217: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

206

LEMBAR KERJA KB-6

LK - 06

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran ini? Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 218: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

207

................................................................................................................................................

.................................................

................................................................................................................................................

..........................................................................................................

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa saudara

telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

........................................................................................................................................

Page 219: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

208

KEGIATAN PEMBELAJARAN 7 : MENGGUNAKAN PERALATAN TANGAN DAN

MEKANIK/LISTRIK

A. Tujuan

Setelah mengikuti kegiatan belajar ini diharapkan siswa dapat memahami dan

menguasai penggunaan peralatan tangan dan mekanik/listrik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Peserta diklat mampu menganalisis peralatan tangan dan mekanikal/listrik.

C. Uraian Materi

a. Peralatan Tangan

1) Alat untuk pekerjaan pengukuran (pekerjaan batu)

a) Meteran

Meteran dapat dibuat dari berbagai macam bahan (kayu, baja, kain)

dengan berbagai macam bentuk.

Meteran mistar kayu dibuat dari kayu, berukuran panjang 1 m tebal 1–2

cm, lebar 4–7 cm, sebelah sisinya dibuat miring dan diberi garis ukuran

dalam cm.

10

0

20

30

40

50

60

70

80

90100

Gambar 7. 1 Meteran mistar kayu

Page 220: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

209

Meteran kayu lipat, dengan panjang 1 m, dibuat dari kayu dengan

ukuran tebal 0,3 cm, lebar 1–2 cm dan terdiri dari 4–6 bilah kayu dengan

panjang masing-masing 20–25 cm, ujung-ujung bilah saling dihubungkan

dengan engsel dari logam (disambung memanjang), sehingga panjangnya

mencapai 1 meter. Sebelah sisinya diberi garis ukuran dalam mm dan

cm.

Gambar 7. 2 Meteran kayu lipat

(Sumber: karyababahantik.blogspot.com)

Meteran pita-baja (meteran rol) dibuat dari pita-baja dengan lebar 1 cm

dan panjangnya 2 m @ 3 m.

Pita baja ini diberi ukuran dalam cm dan mm, dan digulung masuk dalam

sebuah rumahan, yang dibuat dari plat logam.

Page 222: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

211

Pengukuran panjang benda-benda kerja.

Pengukuran panjang barang-barang atau benda.

Cara perawatan:

Simpanlah baik-baik dalam keadaan bersih.

Lipatlah atau gulunglah dengan hati-hati, supaya tidak rusak.

Lindungilah alat ini dari pukulan/benturan dengan benda-benda yang

keras.

b) Alat sipat datar (waterpass)

Waterpass dapat dibuat dari berbagai macam bahan. Waterpass kayu,

terdiri dari batang kayu sebagai rumahan dan tabung kaca yang berisi zat-

cair dengan libel gelembung (Nivo).

Waterpass logam, terdiri dari logam sebagai rumahan dan tabung-kaca

berisi zat-cair dengan libel gelembung (Nivo).

Alat sipat-datar pipa-plastik dibuat dari pipa-plastik dengan 1-2 cm,

dengan panjang menurut kebutuhan (yang diisi air).

Gambar 7. 5 Selang waterpass

(Sumber: kakakurny-awan.blogspot.com)

Page 223: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

212

Gambar 7. 6 Otomatis waterpass

(Sumber: tukulansade.com)

Penggunaan alat sipat-datar:

Alat sipat datar dari kayu atau logam dapat digunakan untuk

menentukan garis datar atau bidang datar, dengan menggunakan libel

gelembung datar (nivo-datar) yang sejajar arah batang.

Alat sipat-datar dari kayu atau logam dapat digunakan untuk

menentukan garis vertikal (tegak) atau bidang vertikal dengan

menggunakan libel gelembung (nivo-tegak) yang menyilang terhadap

batang waterpass.

Alat-sipat datar dari pipa plastik (selang plastik) hanya dapat

digunakan untuk menentukan garis datar atau bidang datar saja, tidak

bisa untuk mengukur ketegakan bidang.

Cara perawatan:

Lindungilah alat ini dari pukulan benda keras.

Simpanlah baik-baik dalam keadaan yang bersih.

Page 224: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

213

Jangan digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang menyimpang dari

petunjuk penggunaan.

c) Unting-unting

Unting-unting tersusun oleh 3 macam bahan:

Logam anti-karat sebagai bandul.

Tali benang sebagai tali-luncur.

Kayu sebagai alat antar-luncur.

Ø d

Bandul ( Lot gantung )Alat Luncur

Ø ddd

Bandul ( Lot gantung )

Gambar 7. 7 Bagian-bagian unting-unting

Page 225: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

214

Gambar 7. 8 Unting-unting

Guna unting-unting:

Untuk menentukan garis-vertikal (tegak) bidang-vertikal atau bidang

tegak lurus terhadap garis-datar.

Untuk menentukan letak titik tegak lurus di bawah suatu titik

diatasnya.

Page 226: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

215

Bandul ( Lot

gantung )

Bandul ( Lot

gantung )

Bidang tegak

Antar Luncur

Tiang

Tali Luncur

Tali Luncur

Antar Luncur

Gambar 7. 9 Penggunaan unting-unting

Cara menggunakan:

Tempelkan kayu antar-luncur pada bidang sisi tiang yang akan dibuat

berdiri tegak.

Gantungkan bandul dari logam dan luncurkan naik-turun dengan tali-

luncur (benang).

Singgungkan bedanya pada sisi bandul.

Cara perawatan:

Simpanlah baik-baik, jangan sampai talinya kusut.

Page 227: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

216

d) Pensil

Pensil mempunyai dua macam bentuk:

Bentuk bulat.

Bentuk pipih (gepeng).

Gambar 7. 10 Pensil bulat

(Sumber: rayoyooh.com)

Gambar 7. 11 Pensil tukang

(Sumber: perwirabangunan.indonetwork.com)

Page 228: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

217

Guna pensil:

Untuk memberi tanda kedudukan benang pada patok-patok.

Untuk memberi tanda ukuran/tebal pasangan pada profil.

Untuk memberi tanda pada pekerjaan-pekerjaan kayu.

Untuk membuat sketsa (lukisan) dari suatu pekerjaan tertentu.

Untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang membutuhkan.

Cara perawatan:

Hindari penyimpanan bersama-sama alat yang berat karena mudah

patah.

Runcingkan pensil sebelum dipakai untuk ketepatan ukuran dalam

pemakaian.

e) Benang

Benang untuk pekerjaan batu dan beton dibuat dari pintalan kapas, serat

rami atau benang plastik (sintetis/nilon).

Page 229: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

218

Gambar 7. 12 Gulungan benang nilon

Gambar 7. 13 Benang dari bahan pintalan kapas

(Sumber: klaten.olx.co.id)

Guna benang:

Untuk menentukan garis-lurus.

Untuk menentukan garis-datar.

Untuk menentukan pasangan yang lurus, datar, siku, dan sebagainya.

Page 230: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

219

Untuk meluruskan dan menentukan tebal pelesteran.

Untuk menggantungkan unting-unting.

Cara menggunakan:

Rentangkan benang yang kuat hingga lurus, datar, atau tegak

tergantung kebutuhan, biasanya benang dipasang atau diikatkan

pada paku/patok/benda.

Hindarkan gangguan batang, rumput, atau benda lain, yang dapat

mengganggu penarikan benang tersebut.

Cara perawatan:

Gulungkan baik-baik, agar tidak kusut.

Simpanlah baik-baik di tempat yang kering dan bersih.

f) Siku

Siku dapat dibuat dari logam atau kayu.

Kegunaaan siku adalah untuk membuat sudut 900 (siku-siku) antara dua

buah garis atau dua buah bidang rata.

Untuk membuat sudut siku-siku (90o) di lapangan dapat dibuat dengan

menggunakan tali atau batang yang ditarik lurus membentuk segitiga

dengan perbandingan panjang sisi segitiga 3:4:5 (dalil pythagoras).

Page 231: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

220

Gambar 7. 14 Penggaris siku baja

Gambar 7. 15 Penggaris kayu

(Sumber: bantulbiz.com)

Cara menggunakan:

Siku logam atau kayu dapat langsung dipasang/diletakkan pada

tempat (sudut) yang akan dibuat siku-siku.

Page 232: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

221

Kemudian kedua benang yang menyudut yang akan dibuat siku harus

direntangkan lurus-lurus dengan diatur sedemikian rupa hingga sejajar

dengan batang siku.

Cara perawatan:

Siku rangka harus sering dikontrol ketepatan sudut sikunya dan selalu

dijaga kebersihannnya.

g) Patok

Patok dibuat dari kayu atau bambu dengan beberapa macam ukuran dan

bentuk.

Gambar 7. 16 Patok

Guna patok:

Untuk memberi tanda kedudukan titik atau tempat.

Untuk memasang benang dengan tinggi tertentu.

Untuk memasang papan-piket atau papan bangun (bouwplank) untuk

menentukan tinggi lantai-bangunan.

Page 233: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

222

Cara menggunakan:

Patok dipasang vertikal ke dalam tanah, sedalam 20 cm sampai

dengan 25 cm.

Pemancangan patok jangan terlalu dalam, supaya mudah dicabut

kembali.

Penancapan patok ke dalam tanah dengan cara dipukul menggunakan

palu kayu atau palu besi.

Cara perawatan:

Memukul patok janganterlalu kuat.

Pukulah tepat di tengah kepala-patok, supaya tidak pecah (terbelah).

Jangan menggunakan patok untuk memukul.

h) Martil (palu, pukul)

Palu besi ( martil)

Palu besi (martil) ini dibuat dari baja dengan diberi tangkai dari kayu.

Berat martil besi ½ kg, 1 kg dan 1½ kg. Terdapat beberapa macam

bentuk palu besi sebagai berikut:

Gambar 7. 17 Palu lancip

Page 234: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

223

Gambar 7. 18 Palu konde

(Sumber: onlinemja.com)

Gambar 7. 19 Palu cabang

(Sumber: clker.com)

Cara menggunakan:

Bentuk lancip : untuk memukul.

Page 235: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

224

Bentuk konde : untuk memukul.

Bentuk cabang : untuk memukul dan mencabut paku.

i) Godam

Godam (bodem atau palu-besar), seperti martil, tetapi lebih besar dan

lebih berat. Berat godam 2 kg, 3 kg, 10 kg dan seterusnya. Panjang tangkai

godam 0,5–1 meter.

Gambar 7. 20 Godam (Bodem)

(Sumber: buildndesignstore.com)

Cara menggunakan:

Untuk memancang/memukul patok.

Untuk memecah batu.

j) Martil kayu

Palu atau martil yang terbuat dari kayu dan diberi tangkai untuk

pegangan. Lihat gambar di bawah:

Page 236: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

225

Gambar 7. 21 Martil kayu

(Sumber: www.pricearea.com) Cara menggunakan:

Untuk memukul patok.

Untuk membantu memasang ubin (tegel) atau batu-muka.

Untuk menyetel sambungan kayu.

2) Alat Pekerjaan Pasangan/Pekerjaan Batu

a) Sendok spesi (cetok)

Sendok spesi (cetok) dibuat dari plat logam dengan tangkai/ pegangan dari

kayu.

Terdapat beberapa macam bentuk cetok, yang masing-masing memiliki

kegunaan berbeda-beda yaitu:

Cetok bulat

Cara menggunakan:

o Untuk menyendok adukan.

o Untuk memasang bata atau batu-kali.

o Untuk memotong bata.

o Untuk pembuatan plesteran.

Page 237: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

226

Cetok lancip

Gambar 7. 22 Cetok lancip

(Sumber: htn.alatpertanian.blogspot.com)

Cara menggunakan:

o Untuk pekerjaan plesteran sudut-luar.

o Untuk pekerjaan plesteran pada lobang-lobang yang sempit.

o Untuk pekerjaan plesteran lengkung.

Page 238: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

227

Cetok segi empat

Cetok segi empat ialah cetok yang platnya berbentuk trapesium dengan

ujungnya tidak runcing.

Gambar 7. 23 Cetok segi empat

(Sumber: jualcetokbaja.blogspot.com)

Cara menggunakan:

o Untuk menghaluskan sudut-sudut dalam plesteran.

Page 239: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

228

Cetok lidah

Cetok kecil dan panjang.

Gambar 7. 24 Cetok lidah

Cara menggunakan:

o Untuk pekerjaan perapihan/pengisian lubang-lubang kecil.

o Untuk memelester bagian dalam lubang tembok.

Cara perawatan cetok:

o Selalu harus dijaga kebersihannya setiap selesai digunakan.

o Sering dioles dengan minyak, terutama bila akan disimpan agak lama.

o Gunakan cetok disesuaikan dengan kegunaannya

Page 240: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

229

b) Jointer

Untuk tembok pasangan batu bata yang permukaannya diekspos untuk

tampilan seni (tembok tidak dipelester), maka siar-siar pasangan bata

harus dirapikan atau dibentuk sedemikian rupa agar lebih indah. Untuk

perapihan/pembentukan siar pasangan tembok bata ini diperlukan suatu

alat yang disebut jointer. Alat ini dibuat dari besi yang dibentuk sedemikan

rupa dilengkapi tangkai pegangan. Contoh bentuk jointer lihat gambar di

bawah ini:

Gambar 7. 25 Jointer

Page 241: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

230

c) Ember

Ember dibuat dari seng, baja, karet atau plastik dengan diberi pegangan

dari kawat.

Gambar 7. 26 Ember

Cara menggunakan:

Untuk mengambil air.

Untuk membawa adukanspesi atau beton ke tempat pekerjaan.

Untuk tempat adukan air semen atau air-semen-kapur.

Cara perawatan:

Jangan untuk mengangkut batu-batu besar.

Jangan dilempar jatuh ke tanah atau mengenai benda keras.

Bila kawat pegangan rusak agar segera diperbaiki.

Selalu dibersihkan dari kotoran adukan bila selesai digunakan dan akan

disimpan.

Page 242: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

231

Hindari terkena sengatan sinar matahari terlalu lama agar tidak mudah

pecah (khususnya untuk ember dari plastik/karet).

Untuk ember dari logam (seng atau baja) jangan disimpan lama dalam

keadaan basah yang menyebabkan mudah berkarat.

d) Kotak-adukan

Kotak-adukan dibuat dari papan kayu dengan bentuk seperti ditunjukkan

pada gambar dibawah ini:

Gambar 7. 27 Kotak adukan

Cara menggunakan:

Untuk tempat adukan yang akan digunakan untuk memasang bata atau

batu-kali.

Untuk tempat adukan yang akan digunakan untuk pelesteran tembok.

Cara Perawatan:

Bersihkan sesudah dipakai dari sisa-sisa adukan.

Kontrol kekuatannya bila perlu diperkuat lagi dengan paku.

3) Alat untuk pekerjaan beton

Page 243: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

232

a) Alat potong baja beton

Gergaji baja

Gergaji untuk memotong baja beton berupa plat baja tipis, yang

dibuat dari jenis baja-perkakas dengan dua belah sisi panjangnya

bergigi. Untuk memudahkan memegang dan menghilangkan rasa panas

pada tangan oleh gesekan daun gergaji dengan batang baja yang

dipotong, maka dipakailah tangkai-pegangan.

Gambar 7. 28 Gergaji baja

Alat-potong berupa gergaji pada umumnya digunakan pada pekerjaan

beton yang volumenya kecil, sedang alat yang tersedia sedikit. Gergaji-

baja murah, sehingga apabila pekerjaan pemotongan baja-beton hanya

sedikit, apalagi garis-tengah baja-beton tidak terlalu besar, maka

tepatlah penggunaan gergaji-baja.

Tetapi untuk pekerjaan yang volumenya besar dan garis-tengah baja-

beton juga besar, maka alat ini kurang memadai, karena

penggunaannya akan memakan waktu yang lama.

Page 244: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

233

Yang perlu diperhatikan pada waktu memotong baja-beton dengan

gergaji baja ialah, bahwa harus hati-hati agar serbuk-gergaji dari hasil

gergajian ini tidak mengganggu kesehatan. Serbuk ini berbahaya untuk

mata dan paru-paru (mengganggu pernafasan), demikian pula untuk

luka-luka pada kulit kita. Oleh karenanya, sebaiknya digunakan sarung-

tangan dan alat-lindung (masker) untuk pernafasan.

Cara penggunaan:

o Baja-beton diluruskan lebih dahulu, sehingga benar-benar lurus,

supaya mempunyai ukuran panjang yang tepat.

o Panjang sesuai dengan rencana/kebutuhan diukur, dan ditandai

dengan goresan kapur.

o Baja-beton dijepit dengan tangan.

o Baja-beton dipotong dengan cara digergaji pada tanda-tanda gores

yang telah ditetapkan.

o Untuk menyingkat waktu, maka penggergajian tidak perlu sampai

putus, tetapi sekiranya sudah mampu dipatahkan, diteruskan saja

dengan mematahkan batang baja tersebut.

Gunting potong

Untuk memotong baja-beton yang berjumlah besar, dengan garis-

tengah yang bermacam-macam, dapat menggunakan gunting-potong

baja.

Page 245: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

234

Gambar 7. 29 Gunting potong baja beton

Cara kerja gunting potong:

o Bila tangkai-tangkai dibuka saling dijauhkan, maka engsel gerak

pisau bergeser ke dalam (saling mendekat) dan kedua mata pisau

terbuka.

o Baja-beton dimasukkan di antara kedua mata-pisau.

o Tangkai-tangkai ditutup (saling mendekat)

o Engsel-gerak pisau di bantu oleh skrup-stel bergerak saling

menjauh, sehingga ujung belakang mata-pisau tertarik ke luar

mengakibatkan mata-pisau potong mengiris baja-betonnya.

Kelemahan alat:

o Untuk memotong baja-beton yang besar, gayanya besar sehingga

sangat berat bagi si pemotong.

o Apabila mata-pisau sudah kurang tajam, pemotongannya lama

(memakan tenaga yang besar/kaut)

Page 246: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

235

o Apabila mata-pisau sudah rusak, alat ini sukar digunakan lagi.

Gunting ayun

Pada dasarnya berupa gunting dengan salah satu mata-pisau

potongnya ditahan oleh blok-tahan, sedang mata pisau yang lain

didesak oleh sebuah tangkai-ayun panjang (lihat gambar di bawah):

Gambar 7. 30 Gunting ayun

Gunting ayun ini sangat baik untuk memotong baja-beton dan bekerja

lebih cepat dari pada alat potong yang lain. Alat ini cukup awet, tidak

mudah rusak, tidak memerlukan banyak tenaga, perawatannya mudah,

dapat digunakan untuk memotong baja beton dengan garis tengah

cukup besar dengan mudah.

Page 247: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

236

b) Alat pembengkok baja beton

Kunci pembengkok

Kunci pembengkok baja beton dibuat dari batang baja-perkakas, yang

kuat dan kaku. Salah satu ujungnya agak pipih dengan lubang-lubang

bulat, terdiri dari beberapa ukuran. Terdapat jenis kunci-rangkap dan

kunci tunggal. Kunci rangkap berupa kunci dengan dua lubang dari dua

macam ukuran.

Gambar 7. 31 Kunci pembengkok baja beton tunggal

Kunci-tunggal berupa kunci dengan satu lubang dengan ukuran

tertentu.

Bantalan pembengkok

Bantalan-pembengkok dibuat dari balok kayu, yang diberi potongan

batang-batang baja terutama sebagai paku-tahan. Bentuk dan ukuran

Page 248: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

237

dari bantalan serta paku-paku tahannya disesuaikan dengan ukuran

diameter batang baja yang akan dibengkok.

Gambar 7. 32 Bantalan pembengkok

Bantalan pembengkok ini dapat diletakkan di atas tanah atau lantai,

dapat pula diberi kaki-kaki hingga menyerupai bangku-kerja atau meja-

kerja.

Gambar 7. 33 Bantalan pembengkok di atas tanah

Page 249: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

238

Gambar 7. 34 Bantalan pembengkok di atas kaki-kaki

c) Alat campur/aduk

Alat campur

Alat-alat untuk mencampur bahan-bahan adukan beton, antara lain:

cangkul, sekop, kotak angkut dan bak campur.

Kotak aduk

Kotak adukan dibuat dari papan kayu dengan bentuk persegi panjang

maupun kotak.

Cara menggunakan:

Untuk tempat adukan yang akan digunakan untuk memasang bata atau

batu-kali.

Untuk tempat adukan yang akan digunakan untuk plesteran tembok.

Page 250: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

239

Cara perawatan:

Bersihkan sesudah dipakai dari sisa-sisa adukan.

Kontrol kekuatannya bila perlu diperkuat lagi dengan paku.

4) Alat bantu

a) Kotak angkut

Kotak penakar bahan adukan disebut juga kotak angkut karena setelah

bahan diisikan lalu dibawa ke tempat pencampuran bahan adukan. Kotak

ini dibuat dari kayu yang, bagian atasnya terbuka dan bagian samping

diberi pegangan untuk mengangkat.

Gambar 7. 35 Kotak angkut

Cara menggunakan:

Untuk takaran pada waktu akan mencampur bahan-bahan untuk

adukan (spesi).

Untuk mengangkut bahan-bahan ke tempat pekerjaan (pasir, kapur,

batu dan sebaginya).

Cara perawatan:

Simpan dalam keadaan bersih.

Page 251: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

240

Kontrol kekuatannya agar tidak membahayakan waktu dipakai.

b) Cangkul

Cangkul dibuat dari logam baja dengan tangkai dari kayu.

Fungsi:

Untuk menggali lubang, mengurug lubang dengan tanah.

Untuk mengaduk spesi.

Untuk mencampur bahan-bahan susun

Cara perawatan:

Dicuci setelah selesai digunakan.

Jangan digunakan untuk mencangkul benda-benda keras.

Perbaiki segera bila ada kerusakan.

Gambar 7. 36 Cangkul

Page 252: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

241

c) Singkup (sekop)

Skop disebut juga singkup sodok. Dibuat dari baja dengan tangkai kayu.

Fungsi:

Untuk mengambil tanah dari dalam lubang atau untuk memindahkan

tanah.

Untuk mengambil bahan-bahan (kapur, pasir, semen merah) dalam

membuat adukan.

Untuk meratakan tebing galian fondasi.

Untuk melakukan pencampuran bahan-bahan adukan.

Untuk mengambil dan melempar bahan adukan ketika akan diayak/

disaring.

Cara perawatan:

Simpan dalam keadaan bersih dari sisa adukan

Diperbaiki/diganti segera, bila tangkainya patah atau rusak.

Gambar 7. 37 Sekop

Page 253: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

242

d) Ayakan

Ayakan dibuat dari kawat kasa (bersilang dan berlubang) dengan diberi

bingkai kayu atau bambu. Besar lubang ayakan tergantung pada

kebutuhan. Dibedakan 2 macam, yaitu ayakan kasar (berlubang besar 5

mm) dan ayakan halus (berlubang kecil 2 mm).

Cara menggunakan:

Yang kasar untuk mengayak campuran bahan susun adukan (spesi)

untuk pekerjaan pasangan (pasangan bata, pasangan batu muka) dan

untuk pelapisan kasar.

Yang halus untuk mengayak campuran bahan susun adukan (spesi)

untuk pekerjaan plesteran, pasangan ubin, dan perapihan plesteran.

Cara perawatan:

Simpan dalam kondisi bersih dan kering pada tempat yang terlindung

dari panas dan hujan.

Periksa apakah ayakan dalam kondisi layak pakai atau rusak dan

memerlukan perbaikan sebelum dipakai.

Page 254: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

243

Gambar 7. 38 Ayakan pasir

e) Beliung/dandang dan beliung lebar/plancong

Dibuat dari baja dengan tangkai dari kayu.

Fungsi:

Untuk menghancurkan tanah.

Untuk membelah kayu.

Untuk mencungkil tanah keras atau batu.

Page 255: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

244

Gambar 7. 39 Dandang

(Sumber: htn.alatpertanian.blogspot.com)

f) Linggis

Linggis dibuat dari batang besi/baja dengan bentuk tampang bulat,

Panjang 1– 1,5 meter. Salah satu ujung pipih, sedang ujung yang lain

bercabang dan melengkung.

Fungsi:

Untuk mengaduk tanah keras (yang pipih) yang akan digali untuk

lubang fondasi.

Untuk mengungkit pada waktu memindahkan benda-benda berat, dan

untuk keperluan-keperluan yang lain.

Untuk mencabut paku (dengan ujung bercabang) dan untuk

mengungkit tanah-tanah keras (padas atau batu) pada waktu membuat

lubang fondasi.

Page 256: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

245

Gambar 7. 40 Linggis

(Sumber: dhianpiwi.blogspot.com)

g) Pahat/betel

Pahat batu/betel dibuat dari sebatang baja perkakas panjang 15 –30 cm

dengan salah satu ujungnya pipih.

Fungsi:

Pahat tipis digunakan untuk memotong ubin.

Pahat tebal digunakan untuk:

o Memotong paku dengan bantuan palu besi dan landasan besi.

o Memotong plat baja atau seng.

o Membuat kasar bidang.

Page 257: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

246

Gambar 7. 41 Betel

h) Kakaktua/catut

Kakaktua dibuat dari baja perkakas dengan bentuk seperti gambar di

bawah:

Gambar 7. 42 Kakaktua

Page 258: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

247

Fungsi:

Untuk melilitkan kawat ikat pada tulangan baja pada beton.

Untuk mencabut paku.

Untuk memotong kawat ikat yang digunakan untuk mengikat tulangan

baja pada beton.

i) Alat Potong

Alat potong kawat ikat berbentuk hampir serupa dengan kakaktua. Alat ini

digunakan untuk memotong kawat ikat, yang digunakan untukl mengikat

tulangan baja beton.

Gambar tang pemotong kawat ikat adalah sebagai berikut:

Gambar 7. 43 Alat potong

Page 259: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

248

Cara menggunakan:

Untuk memotong kawat ikat tulangan beton (bendrat).

j) Gergaji Kayu

Gergaji kayu dibuat dari plat baja perkakas dengan pegangan dari kayu.

Terdapat 2 macam gergaji, yaitu gergaji belah dan gergaji potong.

Guna gergaji belah: Untuk membelah kayu.

Fungsi:

Memotong atau membelah kayu profil pasangan batu/bata, cetakan

beton/perancah kerja, dan sebagainya.

Memotong bambu.

Gambar 7. 44 Gergaji

Page 260: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

249

k) Ketam kayu

Fungsi:

Untuk mengetam lurus batang kayu untuk profil pasangan batu/ bata.

Untuk mengetam lurus papan bowplank.

Untuk mengetam lurus penyambungan melebar papan cetakan beton.

Gambar 7. 45 Ketam

l) Alat pemotong bata

Brick hammer

Alat ini terbuat dari baja dengan tangkai dari kayu.

Comb hammer

Alat ini terbuat dari baja dengan ujungnya dipasang alat menyerupai

bentuk sisir, dengan tangkai dari kayu.

Boaster (mush hammer)

Page 261: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

250

Alat ini terbuat dari baja menyerupai pahat dengan mata lebar,

sehingga disebut juga pahat bata.

Penggunaannya memerlukan palu besi pemukul ukuran sedang.

Gambar 7. 46 Boaster

m) Line bobbine dan corner block

Line bobbine adalah alat bantu penarik benang pada pemasangan bata,

terbuat dari pelat baja yang dilengkapi dengan lubang-lubang benang.

Bentuknya lihat gambar di bawah:

2 cm

5,5 cm

Gambar 7. 47 Line bobbine

Page 262: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

251

Cara penggunaan:

Ujung benang yang akan ditarik dipasang pada lubang-lubang benang line

bobbine, kemudian ditarik hingga benang lurus kencang dan line bobbine

dicangkolkan pada sudut pasangan bata paling ujung.

Gambar 7. 48 Cara penaikan benang

Sedangkan corner block adalah juga alat bantu penarik benang yang

dipasang tegak lurus terhadap pasangan, terbuat dari kayu 3,5 x 5 cm

panjang 10 cm yang ditakik sebagian untuk mencangkolkan pada pasangan

bata. Lihat gambar di bawah:

5

1,52

5

5

Corner block benang

Gambar 7. 49 Corner block

Page 263: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

252

Cara penggunaan:

Benang dipasang dengan cara dimasukkan ke dalam celah tempat benang

pada corner block dan diikatkan, kemudian corner block dipasang pada

tempat tertentu pada pasangan dan bisa diatur letaknya dengan cara

digeser-geser hingga pas kedudukannya.

Lihat gambar di bawah:

Gambar 7. 50 Cara penggunaan corner block

b. Peralatan Mekanik/Listrik

Perkembangan teknologi dalam bidang mekanikal dan elektrikal memberi

pengaruh yang besar dalam dunia produksi dan jasa, termasuk dalam pekerjaan

konstruksi. Jika pada jaman dahulu pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilakukan

dengan peralatan-peralatan yang lebih banyak digerakan oleh tenaga manusia,

maka pada saat ini kebanyakan peralatan digerakan secara mekanik/listrik.

Penggunaan peralatan-peralatan ini mampu mempercepat pelaksanaan pekerjaan

serta meningkatkan mutu pekerjaan, tetapi mengurangi daya serap tenga kerja.

Peralatan mekanik/listrik dalam pekerjaan konstruksi batu dan beton dewasa ini

dapat dibeli dan diperoleh dengan mudah dipasaran. Hampir semua toko peralatan

teknik dan toko bangunan besar menjualnya. Harga jual juga sangat beragam dan

kompetitif disesuaikan dengan mutu dari peralatan tersebut. Alat-alat tersebut

tidak hanya disediakan untuk para tukang, tetapi bagi siapa saja yang memerlukan.

Page 264: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

253

Bahkan banyak rumah tangga yang membeli sebagai peralatan tambahan untuk

memperbaiki kerusakan kecil pada rumah maupun perabot.

Kecermatan pada setiap pembelian peralatan mekanik/listrik harus dilakukan agar

keinginan yang diharapkan dari kinerja peralatan mekanik/listrik dapat tercapai.

Oleh karena itu dalam pemilihan spesifikasi harus betul-betul diperhatikan dengan

cermat dan teliti.

Harga peralatan dengan masuknya produk-produk china menjadi sangat bervariatif

dan kompetitif, namun untuk merk-merk tertentu yang sudah teruji dipasaran

masih menjadi pilihan utama karena keandalan dan kemudahan suku cadangnya.

Mesin tangan ada yang digerakkan secara pneumatic, dan ada yang digerakkan

dengan daya listrik. Perbedaan sumber tenaga ini juga menimbulkan perbedaan

jenis dan kekuatan mesin. Di lapangan, peralatan tangan yang banyak digunakan

adalah yang menggunakan tenaga listrik karena lebih murah harganya.

1) Mesin bor tangan listrik

Mesin bor tangan digunakan untuk membor, membuat lubang pada kayu, besi

plastik, beton atau bahan lain. Jenis bahan benda kerja tersebut menentukan

jenis mata bor yang digunakan. Mesin bor hanya merupakan sarana pemutar

mata bor, alat umpan, alat gosok, alat pencampur dan lain-lain.

Page 265: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

254

Gambar 7. 51 Bor tangan listrik

(Sumber: indonetwork.co.id)

2) Pemboran lubang tembus

Pemboran lubang tembus berhasil baik kalau bagian bawah tidak rusak

terkoyak. Untuk menghindari itu kita bisa memberi alas pada benda kerja.

Ketepatan as lubang yang kita peroleh dengan menitik lebih dahulu as lubang

yang akan kita bor dengan drip.

Gambar 7. 52 Pemboran lubang tembus

(Sumber: kuncipintudigital.com)

Page 266: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

255

3) Membor tembok beton

Untuk memberi lubang pada tembok batu atau beton, anda sebaiknya

menggunakan mesin bor tumbuk (hammer). Tumbukan bekerja searah dengan

poros kerja mata mata bor. Pada pemboran lantai atau dinding sebaiknya kita

gunakan air sedikit untuk membasahi dinding agar serpihan batu atau serbuk

tidak berhamburan. Air juga sebagai pelindung mata bor. Untuk pemboran

beton harus menggunakan mata bor khusus yaitu mata bor beton.

Gambar 7. 53 Bor beton

(Sumber: purnamajayagrup.blogspot.com)

Page 267: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

256

4) Alat potong keramik listrik

Alat ini digunakan untuk memotong keramik. Mata pisau untuk memotong

keramik ataupun beton ada dua jenis. Mata pisau untuk memotong keramik

basah bentuknya bulat dengan cekungan-cekungan, sedangkan untuk

memotong keramik kering dapat dengan mempergunakan piringan pemotong

berbahan intan.

Gambar 7. 54 Alat potong keramik

(Sumber: darikami.perkakasmu.com)

5) Mesin aduk beton/molen

Dalam pelaksanaan pembuatan adukan beton, sekarang telah banyak

digunakan mesin aduk-beton (molen). Dengan mesin aduk-beton hasil adukan

tercampur lebih merata dan lebih sempurna.

Selain hasil adukan yang baik, ternyata juga lebih cepat, sehingga biaya

menjadi lebih murah dibandingkan dengan pembuatan adukan beton dengan

tenaga manusia.

Page 268: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

257

Di bawah ini adalah contoh bentuk mesin aduk beton (molen):

Gambar 7. 55 Molen

Gambar 7. 56 Molen

Fungsi dari komponen-komponen molen adalah sebagai berikut:

a) Motor penggerak tabung aduk

Motor yang ditempatkan pada kerangka mesin aduk, berguna untuk

menggerakkan tabung aduk, hingga tabung aduk dapat berputar.

Page 269: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

258

b) Tabung aduk

Tabung aduk berupa bejana berbentuk selinder dengan bagian bawah

tertutup dan bagian atas berbentuk kerucut terpancung. Pada ujung atas

kerucut terdapat lubang mulut tabung untuk memasukkan bahan-bahan

adukan dan juga menumpahkan adukan yang telah selesai dicampur. Di

dalam tabung aduk terdapat daun-daun baja yang membantu

pencampuran bahan-bahan adukan hingga tercampur secara lebih

sempurna.

c) Kerangka

Kerangka merupakan konstruksi tubuh dari mesin aduk, yang dilengkapi

dengan roda dan batang penarik mesin, hingga mesinnya dapat dengan

mudah dipindah-pindah tempat.

d) Roda pembalik tabung aduk

Roda pembalik berguna digerakkan dengan tenaga manusia untuk

merubah kedudukan tabung aduk pada waktu diisi bahan-bahan susun

ataupun pada waktu akan menumpahkan hasil adukan.

e) Kunci roda pembalik tabung aduk

Kunci ini berguna untuk mengunci roda pembalik tabung aduk, agar

tabung aduk tetap kedudukannya, lebih-lebih bila tabung aduk dalam

keadaan berputar (sedang mengaduk).

Page 270: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

259

f) Batang tarik mesin

Batang penarik mesin aduk berguna untuk menarik mesin aduk, bila akan

dipindahkan ke tempat lain. Bila sedang tidak digunakan maka batang

penarik tersebut dapat dimasukkan kedalam kerangka mesin, tetapi bila

akan di gunakan untuk menarik maka batang dikeluarkan (dipanjangkan).

Cara melayani mesin aduk (molen):

Mesin aduk beton diperiksa sebelum digunakan, dan dihidupkan

sebagai percobaan.

Semua bahan-bahan susun yang untuk adukan disiapkan terlebih dulu.

Mesin dihidupkan dengan kedudukan tabung aduk serong dan mulut

tabung di atas.

Bahan-bahan susun dimasukkan dengan urutan sebagai berikut:

pertama pasir, kedua krikil, ketiga S.P. (semen portland), setelah

sebentar dibiarkan tercampur kering dahulu, baru kemudian air.

Jumlah bahan-bahan susun tersebut sesuai dengan perbandingan, yang

dikehendaki.

Setelah adukan betul-betul tercampur sempurna, Tabung aduk

dibalikkan ke sisi lain, agar adukkan dapat ditumpahkan. Sebaiknya

adukan ditampung dalam kotak aduk, kemudian diangkut dengan

ember ke tempat-tempat yang membutuhkan.

Demikian seterusnya caranya diulang lagi sesuai dengan jumlahnya

adukan yang diperlukan.

Cara merawat mesin aduk (molen):

Setelah selesai digunakan, mesin dibersihkan dengan air, hingga sisa-

sisa adukan, yang melekat pada mesin hilang.

Mesin dikeringkan sampai betul-betul kering, bebas dari air (tidak

basah).

Page 271: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

260

Diolesi dengan minyak (oli), terutama bagian-bagian yang berputar,

misalnya as, roda, gigi tabung atau gigi-gigi roda pembalik, agar tidak

berkarat.

Kemudian disimpan di tempat yang terlindung dari hujan, bila perlu

diberi selubung.

6) Mesin poles tegel (bahan bakar bensin/solar)

Mesin polis tegel ialah mesin yang digunakan untuk menghaluskan permukaan

lantai tegel yang masih kasar.

Bagian-bagian yang penting:

a) Tangkai kerangka/pegangan pendorong.

b) Motor bakar.

c) Rumah gerinda.

d) Gerinda.

Gambar 7. 57 Mesin poles tegel

(Sumber: bloglog.com)

Page 272: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

261

7) Pompa hisap tekan mekanis

Pompa hisap tekan mekanis dengan bahan bakar adalah suatu pompa yang

dalam bekerjanya digerakkan oleh putaran mesin yang menggunakan bahan

bakar solar ataupun bensin (motor bakar).

Dalam pekerjaan konstruksi batu beton pompa air ini digunakan untuk

mengambil air ataupun menghisap air pada bagian konstruksi yang akan

dibangun supaya tidak kebanjiran.

Gambar 7. 58 Pompa hisap

(Sumber: sloops.com)

8) Mesin penggetar (mesin trailler)

Mesin penggetar dalam konstruksi batu dan beton sering digunakan dalam

pekerjaan cor beton. Adapun fungsi dari mesin penggetar adalah untuk

memadatkan beton, supaya lebih rapat sehingga tidak ada rongga dalam

beton tersebut. Mesin ini menggunakan bahan bakar solar/bensin.

Page 273: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

262

Gambar 7. 59 Vibrator beton

(Sumber: bandung.olx.co.id)

D. Aktifitas Pembelajaran

Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta diklat

di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran ini? Sebutkan!

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa

saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Page 274: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

263

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan LK-07. Jika Saudara bisa

menjawab pertanyan-pertanyaan di atas dengan baik, maka Saudara bisa melanjutkan

pembelajaran.

E. Rangkuman

a. Alat pekerjaan pasangan (pekerjaan batu) antara lain:

1) Sendok spesi (cetok)

2) Jointer

3) Ember

4) Kotak-adukan

b. Alat potong baja beton:

1) Gergaji baja

2) Gunting potong

3) Gunting ayun

c. Peralatan Mekanik/Listrik dalam pekerjaan konstruksi batu dan beton:

1) Mesin bor tangan listrik

2) Pembor lubang tembus

3) Bor tembok beton

4) Alat potong keramik listrik

5) Mesin aduk beton/molen

6) Mesin poles tegel (bahan bakar bensin/solar)

7) Pompa hisap tekan mekanis

8) Mesin Penggetar (mesin trailler)

Page 275: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

264

d. Cara melayani mesin aduk (molen):

1) Mesin aduk beton diperiksa sebelum digunakan, dan dihidupkan sebagai

percobaan.

2) Semua bahan-bahan susun yang untuk adukan disiapkan terlebih dulu.

3) Mesin dihidupkan dengan kedudukan tabung aduk serong dan mulut tabung di

atas

4) Bahan-bahan susun dimasukkan dengan urutan sebagai berikut: pertama pasir,

kedua krikil, ketiga S.P. (semen portland), setelah sebentar dibiarkan tercampur

kering dahulu, baru kemudian air. Jumlah bahan-bahan susun tersebut sesuai

dengan perbandingan, yang dikehendaki.

5) Setelah adukan betul-betul tercampur sempurna, Tabung aduk dibalikkan ke sisi

lain, agar adukkan dapat ditumpahkan. Sebaliknya adukan diterimadalam kotak

aduk, dan selanjutnya adukan diambil dan diangkut ember-ember ke tempat-

tempat yang membutuhkan.

6) Demikian seterusnya caranya diulang lagi sesuai dengan jumlahnya adukan yang

diperlukan.

e. Mesin penggetar dalam konstruksi batu dan beton sering digunakan dalam

pekerjaan cor beton. Adapun fungsi dari mesin penggetar adalah untuk memadatkan

beton, supaya lebih rapat sehingga tidak terjadi adanya rongga dalam beton

tersebut. Mesin ini menggunakan bahan bakar solar/bensin.

F. Tes Formatif

1) Sebutkan alat-alat untuk pekerjaan pengukuran….

2) Sebutkan jenis-jenis bata yang ada di pasaran….

3) Sebutkan alat bantu dalam pekerjaan pasangan....

4) Sebutkan peralatan yang digunakan untuk membengkokkan baja beton….

5) Sebutkan cara merawat mesin aduk (molen)….

Page 276: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

265

G. Kunci Jawaban

1) Alat untuk pekerjaan pengukuran antara lain:

a) Meteran

b) Alat sipat datar

c) Unting-unting

d) Pensil

e) Benang

f) Siku

g) Patok

h) Martil

i) Godam

2) Jenis-jenis bata yang ada di pasaran antara lain:

a) Bata merah

b) Batako

c) Bata ringan

3) Alat bantu dalam pekerjaan pasangan antara lain:

a) Kotak angkut

b) Alat Bantu

c) Cangkul

d) Singkup (sekop)

e) Ayakan

f) Beliung

g) Linggis

h) Pahat

i) Kakak tua

j) Alat Potong

Page 277: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

266

k) Gergaji Kayu

l) Ketam kayu

m) Alat pemotong bata

n) Line bobbine dan Corner block

4) Alat pembengkok baja beton antara lain: kunci pembengkok dan bantalan

pembengkok .

5) Cara merawat mesin aduk (molen):

a) Setelah selesai digunakan, mesin dibersihkan dengan air, hingga sisa-sisa

adukan, yang melekat pada mesin hilang.

b) Mesin dikeringkan sampai betul-betulkering, bebas dari air (tidak basah).

c) Diolesi dengan minyak (oli), terutama bagian-bagian yang berputar, misalnya

as, roda, gigi tabung atau gigi-gigi roda pembalik, agar tidak berkarat.

d) Kemudian disimpan di tempat yang terlindung dari hujan, bila perlu diberi

selubung.

Page 278: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

267

LEMBAR KERJA KB-7

LK - 07

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran ini? Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 279: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

268

................................................................................................................................................

.................................................

................................................................................................................................................

..........................................................................................................

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa saudara

telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

........................................................................................................................................

Page 280: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

269

KEGIATAN PEMBELAJARAN 8 : PEKERJAAN PASANGAN BATU

A. Tujuan

Setelah mengikuti kegiatan belajar ini diharapkan peserta diklat dapat memahami dan

menguasai pekerjaan pasangan batu.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi Peserta diklat mampu menganalisis pekerjaan pasangan batu.

C. Uraian Materi

Pekerjaan pasangan batu merupakan pekerjaan utama dalam pembangunan kontruksi

sipil bidang teknik energi terbarukan. Sebagai contoh dalam pelaksanaan pekerjaan

pembangunan PLTMH seperti dalam konstruksi: bangunan bendung, bak pengendap

pasir, saluran pembawa, bak penenang, dudukan pipa pesat, fondasi rumah pembangkit,

sampai dengan saluran pembuangan air. Begitu juga untuk dalam pembangunan PLTS,

pasangan batu digunakan untuk fondasi tiang penyangga panel. Untuk PLTB, pasangan

batu dipakai untuk fondasi tiang penyangga konstruksi kincir angin.

Gambar 8. 1 Layout konstruksi PLTMH

Dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi, pondasi adalah struktur pada bangunan

yang terletak paling bawah yang berfungsi untuk meneruskan beban dari struktur atas

Page 281: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

270

ke tanah. Secara garis besar pondasi ada 2 (dua) jenis yaitu pondasi dangkal dan pondasi

dalam. Pondasi dangkal salah satunya jenisnya adalah pondasi batu kali.

Selain untuk pondasi, pasangan batu juga dipergunakan untuk pembuatan dinding

saluran air dan pada jaman dahulu juga dipergunakan untuk dinding bangunan rumah.

Pasangan batu untuk dinding saluran irigasi lebih kuat dari pasangan batu bata, sehingga

sampai saat ini masih terus dipergunakan.

Pasangan batu dapat berasal dari batu kali dan dapat juga dari batu putih. Batu kali

mempunyai kekuatan yang lebih baik dari batu putih. Batu putih diperoleh dari

penambangan batu kapur, sehingga secara fisik lebih lunak.

Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan batu sebagai fondasi,

antara lain :

1. Pekerjaan persiapan;

2. Pekerjaan galian;

3. Pekerjaan urugan pasir;

4. Pekerjaan pasangan pondasi.

Penjelasan dari tahapan dalam pelaksanaan pasangan batu untuk fondasi adalah sebagai

berikut:

1) Pekerjaan Persiapan

Rencanakan urutan galian, urutan pemasangan pondasi batu kali, tempat

penimbunan tanah hasil galian sementara sebelum diangkut keluar dari site, juga

tempat penimbunan sementara batu-batu kali tersebut sebelum dipasang.

Page 282: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

271

Gambar 8. 2 Pekerjaan galian tidak dilakukan serentak

2) Pekerjaan Galian Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan galian adalah :

a) Siapkan alat-alat yang diperlukan.

b) Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah

dengan kedalaman yang disyaratkan.

c) Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.

d) Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan.

e) Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.

Page 283: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

272

Gambar 8. 3 Galian tanah untuk pondasi

Gambar 8. 4 Rencana galian pondasi

(Sumber: www.ilmutekniksipil.com)

Page 284: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

273

3) Pekerjaan Urugan Pasir

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan urugan pasir adalah:

a) Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan

kelembaban yang optimum untuk pemadatan.

b) Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.

c) Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug

seperti yang direncanakan.

Gambar 8. 5 Pekerjaan Urugan Pasir

(Sumber: www.ilmutekniksipil.com)

4) Pekerjaan Pasangan Pondasi Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan

pemasangan batu kali.

Pembuatan profil :

a) Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil

dipasang pada setiap ujung lajur pondasi;

b) Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil;

c) Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan

titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan

bidang atas profil sesuai peil pondasi;

d) Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga

dipaku agar lebih kuat;

Page 285: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

274

e) Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan

profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh;

f) Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak

tepat,demikian juga peilnya.

Pemasangan batu kali :

a) Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan;

b) Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari

permukaan urugan pasir;

c) Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut;

d) Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (anstamping) dengan

tinggi 25 cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada

rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan

air;

e) Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan,

sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

Gambar 8. 6 Pemasangan pondasi

Page 286: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

275

Gambar 8. 7 Pembuatan profil batu kali

(Sumber: www.ilmutekniksipil.com)

Page 287: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

276

Gambar 8. 8 Gambar kerja pembuatan profil batu kali

(Sumber: www.ilmutekniksipil.com)

Page 288: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

277

Gambar 8. 9 Pondasi Batu Kali

(Sumber: rumah-rangka-blogspot.com)

D. Aktifitas Pembelajaran

Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta diklat

di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran ini? Sebutkan!

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

Page 289: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

278

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa

saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan LK-08. Jika Saudara bisa

menjawab pertanyan-pertanyaan di atas dengan baik, maka Saudara bisa melanjutkan

pembelajaran.

E. Rangkuman

a. Pekerjaan pasangan batu merupakan pekerjaan utama dalam pembangunan

kontruksi sipil bidang teknik energi terbarukan. Sebagai contoh dalam pelaksanaan

pekerjaan pembangunan PLTMH seperti dalam konstruksi: bangunan bendung, bak

pengendap pasir, saluran pembawa, bak penenang, dudukan pipa pesat, fondasi

rumah pembangkit, sampai dengan saluran pembuangan air. Begitu juga untuk

dalam pembangunan PLTS, pasangan batu digunakan untuk fondasi tiang penyangga

panel. Untuk PLTB, pasangan batu dipakai untuk fondasi tiang penyangga konstruksi

kincir angin.

b. Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan batu sebagai

fondasi, antara lain:

1) Pekerjaan persiapan;

2) Pekerjaan galian;

3) Pekerjaan urugan pasir;

4) Pekerjaan pasangan pondasi.

c. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan galian adalah:

1) Siapkan alat-alat yang diperlukan;

2) Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah

dengan kedalaman yang disyaratkan;

3) Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat;

4) Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan;

Page 290: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

279

5) Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.

F. Tes Formatif 1. Sebutkan beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan urugan pasir....

2. Sebutkan langkah-langkah dalam pembuatan profil....

3. Sebutkan langkah-langkah dalam pemasangan batu kali....

Page 291: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

280

G. Kunci Jawaban

1) Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan urugan pasir adalah:

a) Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan

kelembaban yang optimum untuk pemadatan.

b) Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.

c) Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug

seperti yang direncanakan.

2) Langkah-langkah pembuatan profil:

a) Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil

dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.

b) Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.

c) Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan

titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan

bidang atas profil sesuai peil pondasi.

d) Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga

dipaku agar lebih kuat.

e) Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan

profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.

f) Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak

tepat,demikian juga peilnya.

3) Langkah-langkah pemasangan batu kali:

a) Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.

b) Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari

permukaan urugan pasir.

c) Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.

Page 292: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

281

d) Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan

tinggi 25cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada

rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.

e) Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan,

sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

Page 293: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

282

LEMBAR KERJA KB-8

LK - 08

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran ini? Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 294: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

283

................................................................................................................................................

.................................................

................................................................................................................................................

..........................................................................................................

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa saudara

telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

........................................................................................................................................

Page 295: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

284

KEGIATAN PEMBELAJARAN 9 : PEKERJAAN BETON

A. Tujuan

Setelah mengikuti kegiatan belajar ini diharapkan peserta diklat dapat memahami dan

menguasai mengenai pekerjaan pembetonan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi Peserta diklat mampu menganalisis pekerjaan beton.

C. Uraian Materi

Selain pekerjaan pasangan batu, pekerjaan beton adalah pekerjaan sipil lain yang

dominan untuk konstruksi PLTMH, PLTS, PLTB, dan konstruksi biogas.

Dalam pekerjaan pembetonan ini meliputi: pekerjaan perencanaan, pekerjaan

perancah/skafolding, pekerjaan bekisting (pembuatan cetakan), pekerjaan pembesian

dan pekerjaan pengecoran.

a. Beton normal 1) Hipotesis dasar beton bertulang

Beton sederhana dibentuk oleh pengerasan campuran semen, air, agregat halus,

agregat kasar (batu pecah/kerikil), udara dan kadang-kadang campuran tambahan

lainnya. Campuran yang masih plastis ini dicor kedalam acuan dan dirawat untuk

mempercepat reaksi hidrasi campuran semen-air yang menyebabkan pengerasan

beton. Bahan yang terbentuk ini mempunyai kekuatan tekan yang tinggi dan

ketahanan terhadap tarik rendah atau kira- kira kekuatan tariknya 0,1 kali kekuatan

terhadap tekan. Maka penguatan tarik dan geser harus diberikan pada daerah tarik

dari penampang untuk mengatasi kelemahan pada daerah tarik dari elemen beton

bertulang. Karena adanya perbedaan dengan penampang kayu atau baja yang

homogen yang dari komposisinya beton merupakan bahan yang tidak homogen,

maka perlu adanya modifikasi pendekatan dari prinsip - prinsip dasar perencanaan

struktural. Kedua komponen ini (beton dan tulangan) harus disusun komposisinya

sehingga dapat dipakai sebagai material yang optimal. Hal ini dimungkinkan karena

boton dapat dengan mudah dibentuk dengan cara menempatkan campuran yang

masih basah ke dalam cetakan beton sampai terjadi pengerasan beton. Jika berbagai

Page 296: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

285

unsur pembentuk beton tersebut dirancang dengan baik, maka hasilnya adalah

bahan yang kuat, tahan lama dan apabila dikombinasikan dengan baja tulangan akan

menjadi elemen yang utama pada suatu sistem struktur.

2) Karakteristik Beton

Untuk merencanakan dan memperoleh beton yang karakteristik dan fungsinya

sesuai dengan tujuan tertentu, kita perlu mengetahui karakteristik beton yang baik.

Yang perlu disadari benar disini adalah perancangan komposisi bahan pembentuk

beton merupakan penentu kualitas beton yang berarti pula kualitas total. Bukan

hanya bahannya yang harus baik, melainkan juga keseragamannya harus

dipertahankan pada keseluruhan produk beton. Karakteristik beton yang baik

disimpulkan sebagai berikut:

a) Kepadatan

Ruang yang ada pada beton sedapat mungkin terisi oleh agregat dan pasta

semen. Kepadatan mungkin saja merupakan kriteria primer untuk beton yang

dipakai pada radiasi nuklir.

b) Kekuatan

Beton harus mempunyai kekuatan dan daya tahan internal berbagai jenis

kegagalan.

Page 297: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

286

c) Faktor air-semen.

Faktor air semen harus terkontrol sehingga memenuhi persyaratan kekuatan

beton yang direncanakan.

d) Tekstur

Permukaan beton ekspos harus mempunyai kerapatan dan kekerasan tekan

yang tahan segala cuaca.

3) Parameter-Parameter yang mempengaruhi kualitas beton

Untuk mencapai kondisi-kondisi yang dituliskan di atas, harus ada kontrol kualitas

yang baik. Parameter-parameter yang paling penting adalah:

a) Kualitas semen.

b) Proporsi semen terhadap air dalam campurannya.

c) Kekuatan dan kebersihan agregat.

d) Interaksi atau adhesi antara pasta semen dan agregat.

e) Pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton.

f) Penempatan yang benar, penyelesaian dan kompaksi beton segar.

g) Perawatan pada temperatur yang tidak rendah dari 50 °F pada saat beton

hendak mencapai kekuatannya.

h) Kandungan klorida tidak melebihi 0,15% dalam beton ekspos dan 1% untuk

beton terlindung.

Penyelidikan mengenai persyaratan ini membuktikan bahwa hampir semua kontrol

menyangkut hal-hal sebelum pengecoran beton segar. Karena kontrol ini

menyangkut penentuan komposisi dan kemudahan mekanis atau kemudahan

pengangkutan dan pengecoran, maka perlu pula dipelajari kriteria-kriteria yang

berdasarkan teori penentuan komposisi untuk setiap campuran beton.

Dua metode yang diterima secara umum untuk perancangan campuran beton

berbobot ringan dan beton berbobot berat adalah metode perancangan campuran

Page 298: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

287

American Concrete Institute yang berupa rekomendasi praktis untuk perancangan

campuran pada beton struktur ringan.

4) Definisi beton normal

Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi antara 2200 - 2500 kg/m3,

menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah serta tidak

menggunakan bahan tambahan. Dalam klasifikasi beton, yang termasuk beton

normal adalah kelas II. Beton kelas II adalah untuk pekerjaan-pekerjaan struktural

secara umurn. Pelaksanannya memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan

di bawah pengawasan tenaga-tenaga ahli. Beton kelas II dibagi dalam mutu-mutu

standar B1, K125, Kl75 dan K225. Pada mutu B1, pengawasan mutu hanya dibatasi

pengawasan terhadap mutu bahan-bahan, sedangkan terhadap kekuatan tekan

tidak diisyaratkan pemeriksaan. Pada mutu-mutu K15, K175 dan K225, pengawasan

mutu terdiri dari pengawasan yang ketat terhadap mutu bahan-bahan dengan

keharusan untuk memeriksa kekuatan tekan beton secara kontinyu. Pada beton

kelas II, untuk pertimbangan-pertimbangan tertentu bila diinginkan mutu lain dari

pada mutu standar yang telah disebutkan diatas, maka hal itu diijinkan asal syarat-

syarat yang ditentukan tetap dipenuhi. Dalam hal ini mutu beton tersebut

dinyatakan dengan hurup K diikuti dengan angka dibelakangnya, yang menyatakan

kekuatan karakteristik beton yang bersangkutan.

5) Persyaratan mix disain beton normal

Seperti kita ketahui bahan campuran beton terdiri dari semen, agregat, air dan

bahan tambahan (admixture). Bahan campuran ini sudah diteliti oleh para ahli teknik

terdahulu, begitu juga dilakukan pada sifat-sifat dan perbandingan bahan-bahan

campuran beton. Pada dasarnya Perencanaan Campuran Adukan Beton (PCAB)

harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a) Memenuhi ketentuan tekan karakteristik atau kekuatan tekan minimum yang

dikehendaki (compressive strength);

Page 299: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

288

b) Memenuhi keawetan terhadap pengaruh-pengaruh serangan agresif lingkungan

(durabilitas);

c) Memenuhi kemudahan pengerjaan di lapangan (workabilitas);

d) Harga adukan beton harus ekonomis.

Yang dimaksud kekuatan tekan beton adalah tegangan tekan hancur. Karakteristik

yang dibutuhkan dan dapat diperkirakan dari tegangan rata-rata, yang dipengaruhi

pula oleh standar deviasi rencana, fc’ = fcr – 1,65.S dan fc = fcr + 2,33 – N – 4.

Besarnya standar deviasi rencana (Sr) ini tergantung kemampuan mutu pelaksanaan

dari kontraktor, yang mana mutu pelaksanaan ini sangat dipengaruhi oleh

manajemen pelaksanaan di lapangan, peralatan yang dipakai dan pengetahuan dari

pelaksana. Harga K = 1,64 yang berarti kemungkinan kegagalan tes benda dibawah fc

sekitar 5%. Pada metode ACI, probabilitas kegagalan 10% dengan K = 1,34. Bila

tegangan rata–rata (fcr) diketahui, FAS pun ditentukan pula. Sedangkan untuk

masalah durabilitas ini sulit diukur, sebab masalah keawetan merupakan fungsi

waktu. Dalam beton, hal keawetan ini dipertimbangkan terutama pada beton yang

dibuat pada lingkungan yang agresif atau pekerjaan khusus. Untuk masalah

keawetan ini, unsur-unsur kimia dari bahan-bahan beton yaitu semen, agregat juga

mempunyai pengaruh dan masalah kekedapan beton (water tight) juga merupakan

tuntutan yang harus diperhatikan. Beberapa saran yang perlu diperhatikan agar

beton yang dihasilkan memenuhi syarat keawetan. Syarat-syarat yang dimaksud

antara lain:

a) Penggunaan semen sesuai dengan fungsi dari konstruksi yang akan dibangun

dan lingkungannya.

b) Rencanakan adukan beton sedapat mungkin dengan menggunakan gradasi

sebaik mungkin.

c) Batasi penggunaan diameter maksimum agregat kasar 30 mm.

d) Batasi penggunaan FAS, harga FAS berkisar antara 0,4 - 0,6 atau maksimum 0,6.

e) Bila perlu diadakan tes permeabilitas untuk mengukur kekedapan beton.

f) Kekuatan minimal rata-rata 250 - 300 kg/m2.

Page 300: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

289

g) Penggunaan pasir zone 2.

h) Gunakan tambahan mineral yang dapat meningkatkan

kekedapan/impermeabilitas beton.

Untuk masalah workabilitas (kemudahan pengerjaan beton), sesuaikan dengan

kebutuhan atau fungsi struktur, karena bagian struktur kolom, balok dan pelat serta

pondasi mempunyai batasan slump masing-rnasing. Pada dasarnya slump 7,5 - 8,0

cm menghasilkan workabilitas yang baik karena slump 7,5 memenuhi tuntutan

slump keseluruhan bagian struktur. Untuk masalah ekonomis, berhubungan dengan

pelaksanaan dan ruang pori adukan minimum. Makin minimum ruang porinya,

makin sedikit pasta yang dipergunakan, sehingga kebutuhan semen juga makin

berkurang. Masalah lain yang perlu diperhatikan ialah bahwa adukan beton harus

dikontrol sifat bleeding dan segresinya secara visual. Perlu dipertimbangkan keadaan

tertentu penambahan admixture dan pengurangan semen untuk mendapatkan

beton yang ekonomis.

6) Jenis - jenis mix disain

Seperti telah dijelaskan di atas, beton normal adalah beton kelas II yang mempunyai

mutu standar B, K I25, K 175 dan K. Untuk beton mutu B, dan K I25 harus dipakai

campuran nominal semen, pasir dan kerikil (batu pecah) dalam perbandingan isi 1 :

2 : 3 atau 1 : 1½ : 2 ½. Sedangkan untuk beton mutu K 175 dan K 225 serta mutu

lainnya yang lebih tinggi, harus dipakai campuran beton yang direncanakan. Yang

dimaksud dengan campuran beton yang direncanakan adalah campuran yang dapat

dibuktikan dengan data otentik dari pengalaman-pengalaman pelaksanaan beton di

waktu yang lalu atau dengan data dari percobaan-percobaan pendahuluan, bahwa

kekuatan karakteristik yang disyaratkan dapat tercapai. Dalam melaksanakan beton

dengan campuran yang telah direncanakan, jumlah semen minimum dan nilai fakor

air semen maksimum yang dipakai harus disesuaikan dengan keadaan sekelilingnya.

Sehingga dapat di capai beton yang kekuatannya optimum, dengan semen yang

minimum dan kemudahan pengerjaan yang dapat diterima. Semakin kecil faktor air

Page 301: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

290

semen, semakin tinggi kekuatan beton. Dengan demikian dapat disimpulkan, jenis-

jenis campuran pada beton normal ada dua, yaitu: campuran nominal dan campuran

yang direncanakan.

Gambar 9. 1 Ready mix

(Sumber: www.agregate.com)

b. Beton mutu tinggi

1) Beton bertulang

Beton didefinisikan sebagai campuran antara sement portland atau semen lain,

agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang

membentuk massa padat. Beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas

dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan

atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material

bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja. Keunggulan sifat dari

masing-masing bahan dimanfaatkan untuk menahan beban secara bersama-sama

atau dikatakan terjadi aksi komposit yaitu dengan kekuatan tekannya dan baja

dengan kekuatan tariknya.

Page 302: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

291

Beton sangat mampu menahan tegangan tekan tetapi hampir tidak dapat menahan

tegangan tarik (kuat tarik beton berkisar 9%-15% dari kuat tekannya). Hasil

pengujian tekan benda uji beton diperlihatkan pada gambar di bawah. Nilai-nilai ’c

dan ’cu di dapat dari hasil pengujian tekan tersebut. Tegangan tekan

maksimum/ultimit ’cu terjadi saat regangan beton ’c mencapai ±0,002.

Gambar 9. 2 Beton bertulang

(Sumber: home-civil.blogspot.com)

2) Keuntungan dan kerugian struktur beton

a) Keuntungan struktur beton

Dari segi ekonomi, merupakan pertimbangan yang sangat penting yang

meliputi: material, kemudahan dalam pelaksanaan, waktu untuk konstruksi,

pemeliharaan struktur, daktilitas dan sebagainya.

Keserasian beton untuk memenuhi kepentingan struktur dan arsitektur.

Beton dicor ketika masih cair dan menahan beban ketika telah mengeras.

Hal ini sangat bermanfaat, karena dapat membuat berbagai bentuk.

Tahan terhadap api (sekitar 1–3 jam tanpa bahan kedap api tambahan).

Rigiditas tinggi.

Biaya pemeliharaan rendah.

Penyediaan material mudah.

Page 303: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

292

b) Kerugian struktur beton

Kekuatan tarik rendah (sekitar 10% dari kekuatan tekannya), sehingga

mudah retak, serta memungkinkan udara lembab masuk yang akan

menyebabkan baja tulangan berkarat.

Memerlukan biaya bekisting, papan dan perancah yang tidak sedikit

jumlahnya.

Kekuatan per satuan berat atau satuan volume yang relatif rendah.

Kekuatan beton berkisar antara 5–10% dari kekuatan baja, meskipun berat

jenisnya kira-kira 30% dari berat baja.

Mengalami rangkak jangka panjang dan susut.

D. Aktifitas Pembelajaran Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta diklat

di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran ini? Sebutkan!

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa

saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan LK-09. Jika Saudara bisa

menjawab pertanyan-pertanyaan di atas dengan baik, maka Saudara bisa melanjutkan

pembelajaran.

Page 304: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

293

E. Rangkuman

a. Beton sederhana dibentuk oleh pengerasan campuran semen, air, agregat halus,

agregat kasar (batu pecah/kerikil), udara dan kadang-kadang campuran tambahan

lainnya. Campuran yang masih plastis ini dicor kedalam acuan dan dirawat untuk

mempercepat reaksi hidrasi campuran semen-air yang menyebabkan pengerasan

beton.

b. Karakteristik beton yang baik disimpulkan sebagai berikut:

1) Kepadatan

Ruang yang ada pada beton sedapat mungkin terisi oleh agregat dan pasta

semen. Kepadatan mungkin saja merupakan kriteria primer untuk beton yang

dipakai pada radiasi nuklir.

2) Kekuatan

Beton harus mempunyai kekuatan dan daya tahan internal berbagai jenis

kegagalan.

3) Faktor air-semen

Faktor air semen harus terkontrol sehingga memenuhi persyaratan kekuatan

beton yang direncanakan.

4) Tekstur

Permukaan beton ekspos harus mempunyai kerapatan dan kekerasan tekan

yang tahan segala cuaca.

c. Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas beton:

1) Kualitas semen.

2) Proporsi semen terhadap air dalam campurannya.

3) Kekuatan dan kebersihan agregat.

4) Interaksi atau adhesi antara pasta semen dan agregat.

5) Pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton.

6) Penempatan yang benar, penyelesaian dan kompaksi beton segar.

Page 305: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

294

7) Perawatan pada temperatur yang tidak rendah dari 50 °F pada saat beton

hendak mencapai kekuatannya.

8) Kandungan klorida tidak melebihi 0,15% dalam beton ekspos dan 1% untuk

beton terlindung.

d. Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200 - 2500 kg/m3

menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah serta tidak

menggunakan bahan tambahan. Dalam klasifikasi beton, yang termasuk beton

normal adalah kelas II. Beton kelas II adalah untuk pekerjaan-pekerjaan struktural

secara umum.

e. Beberapa saran yang perlu diperhatikan agar beton yang dihasilkan memenuhi

syarat keawetan. Syarat-syarat yang dimaksud antara lain:

1) Penggunaan semen sesuai dengan fungsi dari konstruksi yang akan dibangun

dan lingkungannya.

2) Rencanakan adukan beton sedapat mungkin dengan menggunakan gradasi

sebaik mungkin.

3) Batasi penggunaan diameter maksimum agregat kasar 30 mm.

4) Batasi penggunaan FAS, harga FAS berkisar antara 0,4 - 0,6 atau maksimum 0,6.

5) Bila perlu diadakan tes permeabilitas untuk mengukur kekedapan beton.

6) Kekuatan minimal rata - rata 250 - 300 kg/m2.

7) Penggunaan pasir zone 2.

8) Gunakan tambahan mineral yang dapat meningkatkan

kekedapan/impermeabilitas beton.

F. Tes Formatif 1. Sebutkan syarat-syarat perencanaan campuran adukan beton....

2. Apa definisi dari beton....

3. Apa definisi dari beton bertulang....

Page 306: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

295

4. Sebutkan keuntungan struktur beton....

5. Sebutkan kerugian struktur beton....

Page 307: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

296

G. Kunci Jawaban

1) Pada dasarnya Perencanaan Campuran Adukan Beton (PCAB) harus memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut:

Memenuhi ketentuan tekan karakteristik atau kekuatan tekan minimum yang

dikehendaki (compressive strength).

Memenuhi keawetan terhadap pengaruh-pengaruh serangan agresif lingkungan

(durabilitas).

Memenuhi kemudahan pengerjaan di lapangan (workabilitas).

Harga adukan beton harus ekonomis.

2) Beton didefinisikan sebagai campuran antara sement portland atau semen yang lain,

agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang

membentuk massa padat.

3) Beton Bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang

tidak kurang dari nilai minimum yang diisyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan

direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama

dalam menahan gaya yang bekerja.

4) Keuntungan struktur beton

a) Dari segi ekonomi, merupakan pertimbangan yang sangat penting yang meliputi:

material, kemudahan dalam pelaksanaan, waktu untuk konstruksi, pemeliharaan

struktur, daktilitas dan sebagainya.

b) Keserasian beton untuk memenuhi kepentingan struktur dan arsitektur. Beton

dicor ketika masih cair dan menahan beban ketika telah mengeras. Hal ini sangat

bermanfaat, karena dapat membuat berbagai bentuk.

c) Tahan terhadap api (sekitar 1–3 jam tanpa bahan kedap api tambahan).

d) Rigiditas tinggi.

e) Biaya pemeliharaan rendah.

f) Penyediaan material mudah.

Page 308: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

297

5) Kerugian struktur beton

a) Kekuatan tarik rendah (sekitar 10% dari kekuatan tekannya), sehingga mudah

retak, serta memungkinkan udara lembab masuk yang akan menyebabkan baja

tulangan berkarat.

b) Memerlukan biaya bekisting, membutuhkan papan dan perancah yang tidak

sedikit jumlahnya.

c) Kekuatan per satuan berat atau satuan volume yang relatif rendah. Kekuatan

beton berkisar antara 5–10% dari kekuatan baja, meskipun berat jenisnya kira-

kira 30% dari berat baja.

d) Mengalami rangkak jangka panjang dan susut.

Page 309: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

298

LEMBAR KERJA KB-9

LK - 09

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran ini? Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

Page 310: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

299

................................................................................................................................................

..........................................................................................................

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa saudara

telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

........................................................................................................................................

Page 311: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

300

KEGIATAN PEMBELAJARAN 10 : PEMIPAAN

A. Tujuan

Setelah mengikuti kegiatan belajar ini siswa diharapkan dapat memahami dan

menguasai mengenai sistem pemipaan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi Peserta diklat mampu menganalisis pekerjaan pemipaan untuk PLTMH.

C. Uraian Materi

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembangunan instalasi teknologi energi

terbarukan, pekerjaan pemipaan merupakan salah satu bagian yang selalu ada. Sebagai

contoh dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), pekerjaan

pemipaan dikerjakan terutama pada konstruksi pipa pesat. Pada biogas, pekerjaan

pemipaan dilakukan untuk mengalirkan gas dari biodigester ke pengguna. Pada instalasi

biomass sistem pemipaan dilakukan untuk mengalirkan fluida proses, baik pada

biobriket, bioetanol, maupun biodiesel.

Gambar 10. 1 Pipa pesat

Page 312: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

301

Pada instalasi biobriket, sistem pemipaan dilakukan untuk mengalirkan asap cair dan gas

metan. Pada instalasi bioetanol sistem pemipaan dilakukan untuk mengalirkan gas yang

akan dikondensasi menjadi cairan, sedangkan pada instalasi biodiesel sistem pemipaan

dilakukan untuk mengalirkan fluida-fluida yang akan diproses sampai dengan produk

akhir.

Gambar 10. 2 Pemipaan pada biogas

Gambar 10. 3 Pemipaan pada instalasi bioetanol

Page 313: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

302

Pekerjaan pipa secara umum adalah pemasangan suatu sistem pemipaan yang akan

digunakan sebagai sarana untuk meneruskan fluida berupa air, steam (uap air), gas,

minyak atau fluida lain dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Tahapan dalam pekerjaan pemipaan:

a. Tahapan perencanaan;

b. Proses rekayasa;

c. Fabrikasi;

d. Pengujian.

Penggolongan jenis pekerjaan pipa menurut kegunaannya antara lain:

a. Marine piping yaitu proses pekerjaan pipa yang berhubungan dengan kapal laut;

b. Transportation piping yaitu proses pekerjaan pipa untuk kebutuhan industri

(industrial plant) dimana pipa-pipa yang ada digunakan untuk

meneruskan/mengalirkan fluida;

c. Civil piping yang merupakan proses pemipaan yang kebanyakan dikerjakan di bawah

tanah (undergroundpipe) yang bisaanya digunakan untuk menyalurkan fluida yang

berupa fuel, air dan gas;

d. Plumbing piping/comersial piping yaitu proses pekerjaan pipa yang dipasang pada

gedung-gedung (gedung bertingkat, sekolah, pusat pelayanan umum serta bangunan

gedung yang lain).

Secara prinsip pengerjaan pipa-pipa tersebut diatas adalah sama, yang berbeda adalah

fluida-fluida yang akan dialirkan dalam pipa-pipa tersebut dan juga sistem

pengoperasiannya, sehingga penentuan jenis material pipa yang akan digunakan akan

berbeda pula sesuai dengan klasifikasi, spesifikasi serta ketentuan-ketentuan yang

diijinkan.

Perbedaan-perbedaan pada penggunaan material menyebabkan karakteristik atau sifat-

sifat yang terkandung pada material tersebut berbeda, sehingga terkadang dijumpai

Page 314: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

303

suatu pekerjaan pipa yang pada proses pekerjaannya memerlukan suatu perlakuan yang

khusus.

Dalam melakukan pekerjaan pemipaan, harus terlebih dahulu mengerti serta memahami

beberapa persyaratan-persyaratan dasar. Persyaratan ini merupakan pengetahuan dasar

yang sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan.

Adapun persyaratan-persyaratan tersebut antara lain adalah:

a. Dapat membaca dan memahami gambar kerja yang benar.

b. Mengetahui serta memahami norma keselamatan kerja, karena pada pekerjaan pipa

mempunyai resiko yang cukup tinggi terhadap kecelakaan. Dengan memahami

norma keselamatan kerja diharapkan dapat menekan angka kecelakaan kerja.

c. Dapat mengerti, memahami dan mampu melaksanakan pekerjaan pemipaan.

d. Mengerti dasar-dasar teknik pengangkatan material (rigging basic), karena dalam

pekerjaan pemipaan kegiatan pengangkatan material merupakan pekerjaan yang

harus dilakukan juga.

e. Mengetahui dan memahami tentang material dan bahan-bahan habis pakai (tools

and consumables) dalam pekerjaan pemipaan.

Pekerjaan pemipaan merupakan pekerjaan sistem yang melibatkan berbagai disiplin

ilmu teknik.

a. Dasar Pemipaan

Pekerjaan pemipaan hampir dapat ditemui pada semua pekerjaan konstruksi,

seperti: pada pembangunan rumah/gedung, pembangunan fasilitas industri,

instalasi penghasil sumber energi, dan terutama dalam industri tambang minyak

baik dalam proses maupun dalam pengaliran produksinya.

1) Material Pipa

Pipa dapat diartikan sebagai suatu benda dengan dimensi relatif panjang

yang memiliki lubang dan berfungsi untuk memindahkan sebuah zat

ataupun materi yang memiliki karakteristik dapat mengalir. Materi tersebut

dapat berupa cairan, gas, uap, zat padat yang dilelehkan ataupun butiran

yang sangat halus.

Page 315: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

304

Bahan penyusun pipa yang digunakan sangat beragam dan tergantung

kebutuhannya, seperti: beton, kaca, timah, kuningan, tembaga, plastik,

alumunium, baja tuang, baja karbon, dan baja alloy. Penggunaan material

tersebut sangat tergantung pada peruntukan pemipaan, karena setiap

material memiliki keunggulan dan kekurangan.

2) Proses pembuatan

Dalam pembangunan instalasi energi, baik PLTMH, biogas, maupun biomass

banyak dipakai pipa dari bahan baja karbon. Terdapat tiga metode

pembuatan pipa baja karbon yang mana ketiga metode itu sekaligus

menjadi nama untuk menyebutkan jenis pipa-pipa tersebut. Ketiga metode

itu adalah metode seamless pipe, butt-welded pipe, dan spiral welded pipe.

(Sumber: msmemart.com)

Gambar 10. 4 Seamless pipe

Page 316: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

305

(Sumber: www.ecw.com)

Gambar 10. 6 Spiral welded pipe

(Sumber: www.roladuct.com.au)

a) Seamless pipe (pipa tanpa sambungan)

Seamless pipe merupakan pipa yang dibuat/dibentuk tanpa ada sambungan

sama sekali, sehingga tidak ada bagian dari pipa yang terganggu atau

berubah materialnya akibat panas pengelasan. Pipa ini dibuat dari baja

silinder pejal, yang dilubangi dalam kondisi hampir meleleh, biasa disebut

billet.

Page 317: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

306

Gambar 10. 7 Pembuatan seamless pipe

(Sumber: sambas-me.blogspot.com)

Gambar 10. 8 Pabrik pembuatan seamless pipe

(Sumber: www.danieli.com)

Page 318: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

307

Gambar 10. 9 Rangkaian pembuatan seamless pipe di pabrik

(Sumber: www.hebeimetal.com)

Gambar di atas menunjukan sebuah besi pejal (billet) diapit dan digulung

oleh sizing rolls yang merupakan roller pembentuk diameter luar dan

kemudian dilubangi oleh mandrel.

Metode pembuatan pipa ini menghasilkan pipa yang lebih baik karena

kualitas baja yang dihasilkan adalah hampir sama pada setiap area

permukaan pipa. Selain itu dengan metode ini dapat dihasilkan pipa dengan

ketebalan berapapun yang diinginkan.

b) Buttwelded pipe (straight welded pipe)

Bahan baku pembuatan pipa ini adalah pelat baja dengan bentuk profil

strip. Pelat baja tersebut dibentuk menjadi pipa dengan melengkungkan

pipa tersebut kearah sumbu pendeknya dengan roll pembentuk (shaper

roll) sehingga membentuk pipa sebuah pipa. Celah pertemuan kedua sisi

pelat strip tersebut kemudian di las memanjang sehingga membentuk

sebuah pipa tanpa celah.

Page 319: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

308

Gambar 10. 10 Rangkaian proses fabrikasi pipa straight welded pipe

Gambar 10. 11 Pipa straight welded

(Sumber: bohaijx.en.alibaba.com)

Page 320: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

309

Keunggulan pipa jenis ini: kualitas dinding pipa sangat mudah untuk

dikontrol, memiliki ketebalan yang seragam, pembuatannya relatif mudah,

dan panjang pipa bisa dibuat sesuai kebutuhan.

Kelemahan pada pipa jenis ini yaitu dalam pembuatannya, sambungan las

kedua tepi pelat strip perlu pengawasan yang ketat.

c) Spiral welded pipe (pipa spiral)

Pipa jenis ini dibuat dengan bahan baku pelat baja strip yang dibentuk

menjadi spiral dan kemudian disambung sehingga membentuk sebuah pipa.

Gambar 10. 12 Skema pembuatan pipa spiral

(Sumber: www.supplysteelpipes.com)

Page 321: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

310

Gambar 10. 13 Manufaktur spiral pipe

(www.chinaerw.com)

Pipa jenis ini banyak digunakan untuk kebutuhan pipa dengan tekanan

rendah dan digunakan sebagai casing untuk pondasi. Keuntungan pipa jenis

ini adalah dapat dibuat menjadi sangat besar dengan mudah.

Kelemahan pipa ini: ketebalannya terbatas karena jika tebal dalam proses

pembuatannya mengalami kesulitan ketika membuat spiralnya, dan jumlah

sambungan yang cukup banyak per satuan panjangnya membuat inspeksi

pengelasan menjadi lebih lama jika akan digunakan sebagai pipa

bertekanan.

b. Pemipaan tekanan tinggi Pipa pesat dalam konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

merupakan pipa yang mendapat tekanan yang tinggi, terutama pada pipa pesat

untuk turbin aksi.

Page 322: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

311

Gambar 10. 14 Turbin francis

Selain pada PLTMH, pada instalasi biomass pada proses gasifikasi juga memerlukan

konstruksi pipa tekanan tinggi.

Gambar 10. 15 Instalasi gasifikasi

(Sumber: informasi-dan-teknologi.blogspot.com)

Page 323: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

312

Beberapa contoh lain sistem pemipaan dengan tekanan tinggi ini antara lain:

1) Sistem pemipaan pada boiler dan perlengkapannya;

2) Sistem pemipaan pada gas turbin;

3) Sistem pemipaan pada bejana;

4) Sistem pemipaan pada kompresor;

5) Sistem pemipaan pada pompa dengan tekanan tinggi (sesuai dengan

kebutuhannya);

6) Sistem pemipaan pada aliran minyak dan gas;

7) Sistem pemipaan untuk perencanaan (design) tertentu.

c. Pemipaan tekanan rendah

Perbedaan antara pemipaan tekanan tinggi dengan pemipaan tekanan rendah

adalah pada jenis material yang dipakai, perlakuan-perlakuan yang dilakukan pada

pipa, jenis serta proses pengujian, prosedur testing yang dilakukan, serta beberapa

ketentuan-ketentuan yang lain.

Pelakuan-pelakuan khusus yang diterapkan pada proses instalasi pemipaan dengan

tekanan tinggi antara lain:

a) Pemanasan awal (preheating)

Proses preheating dilakukan pada suhu 2000C-2500C dengan tujuan untuk

menghindari terjadinya patahan (crack), karena material yang digunakan

mempunyai ketebalan di atas rata-rata.

b) Perlakuan PWHT (post weld heat treatment) adalah proses yang dilakukan

untuk menghilangkan tegangan sisa yang terjadi pada saat proses pengelasan

berlangsung.

d. Komponen sambungan pipa

Pengetahuan dan pengenalan terhadap berbagai macam alat penyambung dalam

proses pemipaan sering disebut dengan fitting, sedangkan proses

Page 324: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

313

penyambungannya dengan cara pengelasan (welded fitting), socket, dan

penyambungan sistem ulir (serwed type).

1) Fitting

Fitting adalah alat bantu dalam proses penyambungan instalasi pipa dengan

tujuan untuk mandapatkan suatu keadaan tertentu dari suatu sistem pemipaan.

Keadaan tertentu tersebut bisa berarti merubah atau membelokan arah,

merubah kecepatan menjadi cepat atau lambat, menghentikan secara

mendadak aliran, membagi aliran fluida, mencampur dua fluida atau lebih.

Jenis fitting berdasarkan cara penyambungannya bisa digolongkan menjadi:

a) Sambungan pipa (fitting) dengan metode penyambungan

pengelasan (welded fitting) yang dapat dikelompokan menjadi:

Tipe butt-weld

Tipe socket welds

Page 325: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

314

Tabel 10. 1 Socket weld fittings

Sumber: www.tubelineindia.com

b) Sambungan pipa (fitting) dengan metode penyambungan socket

tanpa menggunakan pengelasan;

c) Sambungan pipa (fitting) dengan metode penyambungan ulir

(screwed type).

Penggunaan serta pemakaian dari jenis fitting tersebut di atas akan

disesuaikan berdasarkan hasil perencanaan dan pertimbangan teknis

serta perhitungan yang sesuai dengan standarnya.

Page 326: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

315

Tabel 10. 2 Screwed fittings

Sumber: www.red-bag.com

Macam-macam fitting berdasarkan bentuknya serta penggunaanya:

a) Elbow

Elbow adalah fitting pipa yang berfungsi sebagai perubah arah dimana

perubahanan arah tersebut sesuai dengan sudut yang dikehendaki mulai

dari 10 sampai dengan 1800.

Page 327: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

316

Tetapi bentuk elbow yang sering dibuat oleh pihak pembuat (fabricator)

adalah yang mempunyai sudut 450, 900, dan 1800 (yang biasa disebut

sebagai return elbow).

Gambar 10. 16 Elbow, tee, dan reducer

Gambar 10. 17 Elbow

(www.indiamart.com)

Page 328: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

317

Gambar 10. 18 Elbow dengan bermacam sudut

(Sumber: www.hybvalve.com)

b) Tee socket

Tee merupakan jenis fitting yang berfungsi untuk menambah cabang

aliran dari pengaliran suatu fluida. Hal yang perlu diperhatikan dalam

pemilihan ukuran atau dimensi tee yaitu bahwa dalam suatu proses kerja

selalu terdapat suatu aliran masuk dan aliran keluar.

Pengelompokan dari tee berdasarkan tipenya:

Straight tee

Reducing tee

Gambar 10. 19 Tee socket

c) Crossing

Page 329: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

318

Crossing merupakan fitting yang digunakan untuk merubah arah aliran

menjadi 3 aliran atau kebalikannya, sama halnya dengan tee maka

crossing juga mempunyai 2 jenis yaitu straight dan reducing crossing.

Gambar 10. 20 Crossing

(Sumber: www.fish-fish-fish.com)

d) Cap

Fitting ini digunakan sebagai penutup pada ujung pipa.

Gambar 10. 21 Cap

Page 330: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

319

e) Flange

Flange adalah fitting yang berfungsi sebagai alat penghubung pipa. Cara

pemasangannya dengan menggunakan baut. Pembagian jenis flange

dapat dibedakan berdasarkan:

Gambar 10. 22 Flange

(Sumber: www.pipefittingchn.com)

Cara atau model penyambungannya:

o Butt type (with neck);sock type

o Slip-on type

o Theaded type

o Lap join type with stup end

Bentuk dari penampang luarnya:

o F F (Full Face)

Digunakan pada pipa dengan tekanan kerja (operational pressure)

rendah sampai dengan sedang;

o R F (Raised Face)

Page 331: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

320

Digunakan pada pipa dengan tekanan kerja yang tinggi.

f) Coupling

Coupling adalah fitting yang berfungsi sebagai penyambung dari dua buah

pipa seperti halnya flange, hanya bentuknya berbeda serta cara

penggunaan berbeda. Dilihat dari jenisnya coupling dibagi menjadi dua,

yaitu socket dan jenis ulir (threaded).

Gambar 10. 23 Coupling

(copiapo.olx.cl)

g) Union

Dinamakan union karena fitting ini menggabungkan dua buah bentukan

(male and female) dengan suatu hubungan ulir (threaded) yang

disambung pada pipa dengan sambungan ulir ataupun dengan sambungan

tipe soket.

Page 332: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

321

Gambar 10. 24 Union

(Sumber: en.wikipedia.org)

h) Reducer

Fitting ini berfungsi sebagai perubah penampang dari suatu penampang

besar menjadi penampang kecil atau sebaliknya. Reducer dapat dibedakan

menjadi:

Reducer concentric;

Reducer eccentric;

Reducer dengan bentuk serta kegunaan yang sangat khusus (venturi

type, sudden type dsb).

Gambar 10. 25 Eccentric reducer

(Sumber: www.sparkelectrodes.com)

Page 333: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

322

Gambar 10. 26 Concentric reducer

(Sumber: ptfecoatingandlining.com)

i) Swage nipple

Fitting ini mempunyai fungsi sama dengan reducer, tetapi mempunyai tipe

yang lebih beragam.

Gambar 10. 27 Swage nipple

(Sumber: americancompletiontools.com)

Page 334: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

323

j) Plug

Plug adalah fitting yang berfungsi sebagai penutup pada ujung pipa. Plug

dikelompokan menjadi dua jenis yaitu jenis ulir (threaded) dan jenis

pengelasan (welded).

Gambar 10. 28 Plug

(Sumber: nbmingrum.en.made-in-china.com)

k) Valve

Valve berfungsi sebagai alat untuk menghentikan atau mengalirkan fluida.

Jenis, bentuk, ukuran, dan bahan sangat beragam. Bahan dapat berasal

dari kuningan (brass), besi tulang (cast iron), baja (steel) atau material non

metal.

Berdasarkan kegunaanya valve dikelompokan menjadi:

Gate valve

Page 335: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

324

Katup yang mempunyai katup berpintu, digunakan sebagai pengatur

jumlah masuknya fluida ke dalam suatu pipa. Biasanya bisa

mengalirkan fluida dalam jumlah besar.

Gate valve dapat menjadi beberapa tipe, yaitu:

o Ball valve: katup jenis ini biasa dipergunakan pada fluida gas

dan udara yang mempunyai tekanan yang tinggi;

o Plug valve: jenis ini biasanya digunakan pada aliran minyak

serta bahan bakar yang lainnya;

o Butterfly valve: katup yang mempunyai katup pipih (tipis)

biasanya digunakan untuk media air (cairan).

Gambar 10. 29 Gate valve

(Sumber: www.spiraxsarco.com)

Page 336: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

325

Globe valve

Katup yang mempunyai bentuk bola, penggunaanya pada sistem

pemipaan sebagai penutup atau pembuka saja dari aliran fluida;

Gambar 10. 30 Globe Valve

(Sumber: www.ctgclean.com)

Check valve

Katup ini berfungsi sebagai pencegah aliran balik pada instalasi yang

digunakan untuk aliran satu arah.

Pada kegiatan operasional, katup dapat dikelompokan menjadi dua,

yaitu: katup yang dioperasikan secara manual dan katup yang cara

pengoperasiannya dikontrol melalui suatu kontrol tersendiri.

Berdasarkan cara penyambungannya (connection) terhadap suatu jalur

pemipaan maka katup dibagi menjadi:

Katup dengan sambungan flange (flane connection);

Katup dengan sambungan ulir (screw connection);

Katup dengan sambungan pengelasan (welding connection).

Page 337: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

326

Gambar 10. 31 Check valve

(Sumber: www.dharmiengineers.com)

2) Komponen Pendukung (Inline component)

Komponen pendukung di dalam pekerjaan pemipaan (inline component) adalah:

a) Spectacle blind plate;

b) Line blind;

c) Double block and bleed;

d) Removable spool.

Keempat komponen di atas mempunyai kegunaan yang sama sebagai penutup

sementara suatu aliran.

Ada dua jenis sambungan dalam pemasangan instalasi pipa yaitu:

a) Expansion joints;

b) Flexible pipe.

Kedua jenis sambungan di atas digunakan sebagai sambungan pipa untuk

peralatan-peralatan yang mempunyai getaran yang sangat kuat.

Komponen pendukung lain adalah gasket. Gasket adalah alat yang dipasang

diantara dua permukaan rata dengan fungsi sebagai pencegah kebocoran di

Page 338: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

327

dalam sistem pemipaan. Dua permukaan yang rata tersebut biasanya berupa

permukaan dari flanges.

Jenis-jenis dari gasket dapat dikelompokan menjadi:

a) Synthetic rubbers

Bahan pembuat dari gasket ini adalah karet sintetis dan biasanya dipakai

sebagai penahan kebocoran terhadap air, udara serta gas-gas yang

mempunyai suhu (temperatur) maksimum 2500F serta mempunyai

ketebalan yang berfariasi (1/32”, 1/16”, 3/32”, 1/8”,1/4”) dengan faktor TP

15000.

b) Vegetable fiber

Vegetable fiber adalah jenis gasket yang sering digunakan pada instalasi

dengan media minyak dan sejenisnya dengan temperatur maksimum

2500F dengan faktor TP 40000 dan mempunyai ketebalan (1/64”, 1/32”, 1/16”,

3/32” dan 1/8”).

c) Synthetic rubbers with cloth insert

Gasket jenis ini terbuat dari rubber sintetis bercampur dengan kain (cloth)

yang digunakan untuk penanggulangan kebocoran pada sistem pemipaan

dengan media air dan udara, dengan temperatur maksimum 2500F serta

mempunyai TP faktor 125000 dengan ketebalan yang bervariasi (1/32”,

1/16”, 3/32”, 1/8”).

d) Solid teflon

Gasket jenis ini dipakai sebagai penahan kebocoran pada media kimia,

temperatur maksimum 5000F serta mempunyai faktor TP mencapai 15000

ketebalan (1/32”, 1/16”, 3/32”, 1/8”).

Page 339: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

328

e) Compressed asbestos

Umum dipakai untuk berbagai kebutuhan dengan temperatur maksimum

mencapai 7500F mempuyai TP faktor 150000 serta dengan ketebalan yang

berfariasi (1/64”, 1/32”, 1/16”, 1/8”).

f) Carbon Steel

Gasket jenis ini digunakan untuk fluida-fluida yang mempunyai tekanan

yang sangat tinggi dengan temperatur maksimum 7500F serta mempunyai

TP faktor sebesar 1600000.

g) Stainless Steel

Gasket jenis ini digunakanuntuk tekanan tinggi, pada fluida yang mudah

menimbulkan korosi yang mempunyai temperatur maksimum 12000F

dengan TP faktor 3000000.

h) Spiral wound

Gasket jenis ini masih dibagi menjadi beberapa golongan yaitu:

SS /teflon

Digunakan pada fluida kimia dengan temperatur maksimum 5000F serta

mempunyai TP faktor 250000.

CS /asbestos

Digunakan untuk bebagai fluida dengan maksimum temperatur 7500F

serta mempunyai TP faktor > 250000.

SS/Asbestos

Dipergunakan untuk fluida-fluida yang menimbulkan korosi dengan

temperatur maksimum 12000F dengan TP faktor >250000.

Page 340: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

329

SS/ceramic

Gasket tipe ini dipakai untuk sambungan yang mempunyai suhu tinggi

(hot gases) dengan temperatur maksimum 19000F dengan TP faktor >

250000. TP faktor adalah “Temperature X Pressure ( 0F x PSI).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan gasket antara

lain:

a) Pilih material gasket yang sesuai dengan spesifikasi (tipe, bentuk, jenis

serta kelasnya);

b) Bersihkan permukaan flange tersebut dari kotoran (karat, minyak,

karet dsb) juga permukaan dari gasket itu sendiri;

c) Posisikan gasket pada posisi yang tepat (sesuai dengan center line yang

ada);

d) Pengikatan baut yang ada harus benar-benar sesuai dengan

prosedurnya.

e. Bahan instalasi pipa Instalasi pipa digunakan untuk menyalurkan fluida dari satu tempat ke tempat

lain.Persyaratan dasar/umum bahan pipa: cukup awet ketika dipakai dalam

sebuah instalasi, mampu menerima tekanan (khususnya tekanan dari dalam pipa

itu sendiri), mudah disambung, berbentuk rapi dan mudah dipasang dengan kuat,

dan khusus utuk instalasi air minum (pipa tidak boleh mengakibatkan keracunan

baik oleh bakteri maupun karat).

Bahan yang biasa digunakan dalam instalasi pemipaan:

1) Pipa timah hitam

Karakteristik pipa timah hitam adalah lebih kuat melawan tekanan fluida dan

tekanan dari luar. Pipa timah hitam telah dipergunakan sejak jaman yunani

Page 341: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

330

kuno. Bahkan kata plumbing diambil dari kata ”plumbum” atau Pb yang kita

kenal sekarang dengan timah hitam.

Gambar 10. 32 Pipa timah hitam

(Sumber: www.king-chart.com)

2) Pipa tembaga

Pipa tembaga bisaanya dipergunakan di atas tanah. Pembuatan ukurannya

harus dibuat secara teliti agar bentuknyabaik dan dapat disambung dengan

peralatan lain. Pipa tembaga menarik dari sisi warna, cukup awet dalam

pemakaian dan kuat untuk keperluan normal.

Sifat bahannya kuat, mudah dibengkokkan, mudah disambung dan dipasang.

Page 342: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

331

Gambar 10. 33 Pipa tembaga

(Sumber: jakartacity.olx.co.id)

3) Pipa baja lunak

Harga pipa baja lunak ini lebih murah dibandingkan dengan pipa tembaga atau

pipa timah hitam, tetapi bila diperhitungkan dengan biaya pemasangan yang

membutuhkan pekerja banyak, akhirnya tidak murah lagi, bahkan bisa menjadi

lebih mahal.

Keawetan baja lunak ini tidak seawet tembaga atau timah hitam dan setiap

penyambungan harus dilindungi dari bahaya korosi. Pada umumnya untuk

melindungi dari bahaya karat ini pipa baja lunak dan fitting-nya dilapisi dengan

galvanis dari pabriknya.

Page 343: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

332

Gambar 10. 34 Pipa Baja

(Sumber: indonesian.weded-steelpipes.com)

4) Pipa polythene

Pipa polythene, menurut BS 1972 dapat digunakan pada instalasi air baik di

dalam maupun di atas tanah. Pipa polythene sangat menguntungkan

digunakan pada daerah banyak bahaya karat, sebab pipa ini di kenal

mempunyai sifat tahan karat dan tahan racun (toxin). Namun demikian pipa ini

tidak tahan terhadap panas, sehingga tentu saja tidak dapat dipergunakan

pada instalasi air panas.

Pipa ini tidak dapat dialiri arus listrik sehingga tidak dapat digunakan sebagai

arde pada aliran listrik seperti pada pipa logam umumnya. Oleh sebab pipa

polythene ini tahan terhadap karat maka sering digunakan pada saluran

pembuangan pada laboratorium atau dapur. Dan karena harganya relatif

murah, maka penggunaan pipa polythene ini menjadi semakin poluler.

Page 344: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

333

Gambar 10. 35 Pipa HDPE

(Sumber: www.jplas.com)

Pipa diidentifikasikan dengan kategori ukuran, yaitu : Nominal Pipe Size

(NPS),Outsside Diameter (OD), dan Inside Diameter (ID), sebagaimana yang

ditunjukan pada gambar di bawah:

Gambar 10. 36 Outside/inside diameter

(Sumber: www.profabricationtechniques.com)

Page 345: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

334

Gambar 10. 37 Nominal size pipe

(Sumber: www.hawsepipe.net)

Tabel 10. 3 Ukuran pipa

f. Sambungan Pipa 1) Sambungan Pipa Timah Hitam

a) Sambungan Hidup dan Mati

Sambungan timah hitam yang baik merupakan sambungan yang mati

dengan menggunakan solder, namun demikian tidak menutup kemungkinan

untuk dibuat sambungan hidup yaitu sambungan yang dapat dilepas

dengan perantara spigot. Sambungan hidup sering digunakan pada

Page 346: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

335

sambungan di atas tanah, misalnya pada bak mandi, kakus, dan peralatan

saniter lainnya.

Page 347: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

336

Gambar 10.38 menunjukkan tiga pemakaian penyambungan mati dengan solder.

Peralatan yang dipergunakan:

Mandrel

Sebelum digunakan, mandrel ini dilumasi dulu dengan minyak pelumas,

agar pergeseran tidak akan merusakkan,lubang pipa yang akan

dibentuk. Setelah mandrel dimasukkan dalam pipa kemudian dipukul

dengan palu kayu. Mandrel ini terbuat dari kayu, oleh karenanya untuk

menghindari bagian yang dipukul menjadi rusak, maka bagian ujung

atasnya diperkuat dengan pipa logam.

Dresser

Alat ini dipergunakan untuk membentuk dinding luar pipa, setelah

bagian dalamnya dibentuk dengan mandrel.

Sambungan antara pipa timah hitam

dengan pipa tembaga

Sambungan cabang pipa timah hitam

Page 348: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

337

Gergaji

Gergaji ini dipergunakan untuk memotong pipa.

Rasp

Digunakan untuk membentuk ujung pipa segi empat dan untuk

meruncingkan ujung spigot sehingga dapat bertemu dengan rapat ke

dalam bell yang dibuat dengan tapin pada ujung soket pipa.

Tapin atau turnpin

Alat ini dipergunakan untuk membuat bentuk seperti lonceng pada

ujung socket dari pipa. Alat ini berbentuk kerucut sederhana, dan

tersedia dalam berbagai macam ukuran .

Sikat Baja

Sikat baja ini dipergunakan untuk membersihkan permukaan pipa

timah hitam dari kotoran serta karat yang melekat.

Kapur atau Serbuk Kapur

Sebelum pipa tersebut dibersihkan dengan sikat baja, maka terlebih

dahulu ditaburi dengan serbuk kapur agar lemak atau kotoran yang

menempel mudah dibersihkan.

Tarnish

Tarnish ini berupa cat hitam yang khusus dipergunakan untuk

membatasi daerah yang akan disolder. Dengan demikian apabila solder

Page 349: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

338

ini sampai mengenai daerah yang dicat hitam dengan tarnish tersebut

maka soldernya tidak akan melekat.

Shave-hook

Alat semacam ketam halus yang dipergunakan untuk membersihkan

bagian yang akan disolder.

Pembagi atau jangka

Pembagi atau jangka yang kedua ujungnya dari penggores ini

dipergunakan untuk memberi tanda bagian yang akan disolder.

Palu kayu atau palu plastik

Apabila kedua ujung pipa yang akan disambung tersebut telah siap,

maka kedua ujung pipa tersebut dapat dihubungkan. Bagian yang

terbentuk lonceng pada soket dihubungkan dengan rapi dan kuat pada

spigot pipa dan dirapatkan pakai palu kayu atau palu plastik agar solder

tidak masuk ke dalam pipa saat penyolderan berlangsung.

Pemasangan pipa

Peralatan ini merupakan kelengkapan dari penyolderan dan khusus

dibuat untuk keperluan ini. Pemasangan dengan alat ini dapat

dilaksanakan sebelum, selama atau setelah penyemprotan

berlangsung, asalkan solder tadi belum memadat.

Page 350: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

339

Kain penghapus moleskin

Kain ini diberi perkuatan sehingga menjadi kaku dan dapat digunakan

untuk membersihkan solder.

Kompor hembus

Pada umumnya digunakan kompor hembus dengan bahan bakar gas

paraffin namun akhir-akhir ini orang lebih suka memakai gas butane,

suatu gas yang didapatkan dari tambang minyak, karena lebih mudah

dinyalakan, cukup bersih dalam penggunaan dan lebih murah.

b) Sambungan bercabang pada pipa timah hitam

Teknik penyambungan pipa bercabang ini hampir sama dengan teknik

penyambungan lurus dari ujung ke ujung. Hal-hal yang perlu diperhatikan

antara lain:

Pembentukan lubang pipa induk yang akan dicabang harus dikerjakan

secara hati-hati untuk menghindari hambatan atau rintangan pada

induk tersebut.

Pipa cabang yang akan disambung tidak boleh merintangi jalannya air

pada pipa induk tersebut.

Sebelum disolder, sambungan harus tepat betul.

Page 351: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

340

Peralatan yang dibutuhkan

Peralatan yang dipergunakan untuk penyambungan pipa bercabang ini

adalah sama dengan daftar peralatan yang dipergunakan untuk

penyambungan pipa lurus, ditambah dengan beberapa peralatan lagi,

yaitu:

Alat pembuka pipa

Alat ini menyerupai bor untuk membuat lubang pada kayu, hanya

bagian ujungnya agak membuka sebagai mata pisaunya.

Batang bengkok

Alat ini berupa batang dengan diameter 13 mm terbuat dari baja tahan

karat, salah satu ujungnya berbentuk meruncing seperti kerucut,

dengan diameter bagian ujungnya 6 mm. Kedua ujungnya sedikit

bengkok, oleh karenanya alat ini dinamakan batang bengkok.

Plat penggores

Berfungsi untuk membentuk suatu batas yang akan kena solder, pada

pipa induk. Setelah itu dengan menggunakan shave-hook, tempat

tersebut dibersihkan dari kortoran karat.

Sambungan solder spigot

Sambungan solder spigot digunakan pada penyambungan katup bak

mandi, sambungan perangkap perunggu atau tembaga dengan pipa

timah hitam sebagai pipa pembuang.

Page 352: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

341

Gambar 10. 38 Solder spigot

(Sumber: www.icreatables.com)

2) Sambungan Pipa Tembaga

Pipa tembaga dapat disambung dengan jalan kompresi fitting atau dengan

solder kapilari fitting.

Kompresi fitting dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe A dan tipe B.

Sambungan fitting tipe A dikenal dengan fitting tanpa gigi dan hanya

membutuhkan ujung pipa dibentuk bujur sangkar pada arah memanjang.

Gambar 10. 39 Sambungan pipa tembaga

Page 353: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

342

Gambar 10. 40 Fitting pipa tembaga

(Sumber: pipametal.wordpress.com)

Penyambungan ini membutuhkan tembaga lunak atau sejenisnya, yang

dikompresikan diantara bagian dalam dari fitting dan bagian luar dinding pipa

yang akan disambung, sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk

pada dinding pipa dan fittingnya.

Sambungan fitting tipe B dikenal dengan fitting gigi. Fitting ini direncanakan

sedemikian rupa sehingga selama penyambungan ujung pipa dibentuk

sehingga dapat ditekan masuk ke dalam fitting, seperti pada Gambar 10.28

gigi pada ujung pipa menjadikan fitting tidak akan lepas. Sambungan tipe B ini

cocok untuk sambungan pipa tembaga yang akan ditanam ke dalam tanah

atau ditembok.

3) Sambungan Perunggu

Pelaksanaan sambungan perunggu ini dengan las karbit, flux khusus untuk

pengelasan perunggu dan paduan tembaga-seng untuk bahan pengisi.

Fitting yang dapat dilas khusus dibuat untuk keperluan ini dan mungkin

terbuat dari perunggu, kuningan atau gun metal.

Page 354: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

343

Gambar 10. 41 Sambungan perunggu

(Sumber: tzbada.en.made-in-china.com)

4) Sambungan pipa baja lunak

Pipa baja lunak disambung dengan fitting berulir disekrupkan dengan kuat.

Pipa dipotong dengan pemotong pipa khusus, pada potongan tersebut akan

terdapat bekas potongan yang berupa dinding pipa yang agak masuk ke dalam

(sisa potongan) dan ini harus dihilangkan dengan suatu alat peluas lubang pipa

yang dinamakan ”reamer”, sebab jika tidak dikhawatirkan akan mengganggu

kelancaran jalannya air.

Gambar 10. 42 Sambungan pipa baja

(Sumber: grimesin.wordpress.com)

Page 355: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

344

5) Sambungan pipa polythene

Cara penyambungan pipa polythene ini hampir sama dengan pipa tembaga.

Gambar 10. 43 Penyambungan pipa HDPE

(Sumber: kontraktorhdpe.blogspot.com)

Gambar 10. 44 Penampang pipa hdpe

Page 356: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

345

g. Susunan instalasi pipa

Susunan pada instalasi pemipaan harus terpasang dengan kuat, sehingga cukup

mampu untuk menahan bahaya perlengkungan, getaran, penurunan, dan

keamblesan.

Pada instalasi air panas, semua pipa haruslah mempunyai pipa ventilasi untuk

membuang udara, yang ditempatkan pada bagian tertinggi dari pipa atau puncak

tangki air panas. Oleh karenanya di dalam memasang pipa hendaknya agak

miring, agar udara dapat mengumpul di suatu tempat dan mudah membuangnya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam susunan instalasi pipa antara lain:

1) Pemasangan pipa

Apabila pemasangan pipa ini tidak disangga dengan cukup kuat atau

penempelan pada dinding tembok yang kurang kuat maka akan menimbulkan

kesulitan dan kerusakan pada pemakaian jangka panjang.

Untuk pemipaan dengan pipa timah hitam, pipa timah hitam relatif lunak,

berat dan mempunyai kekuatan tarik yang rendah. Apabila jarak penyangga

atau penjepit terlalu panjang, maka pipa ini akan melengkung, dan akibatnya

akan menyeret penjepit pada dinding tembok. Akibat yang lebih parah lagi

pipa dapat tergores oleh penjepit pipa tersebut.

Page 357: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

346

Gambar 10. 45 Pemasangan pipa

(Sumber: cv.yufakaryamandiri.blogspot.com)

Untuk pemipaan dengan pipa tembaga dan pipa baja lunak, pipa tembaga

dan pipa baja lunak mempunyai kekuatan tarik yang cukup kuat, sehingga

mampu menyangga konstruksinya sendiri

Pipa polythene pemasangannya hampir sama dengan pipa timah hitam, oleh

karenanya pengerjaannya harus cukup hati-hati, karena tegangan teriknya

rendah dan koefisien mulai panjang yang cukup tinggi.

2) Penggantung Pipa

Pekerjaan penggantung pipa dimaksudkan untuk menjamin keamanan

instalasi perpipaan dari kerusakan akibat pemuaian maupun berat instalasi

itu sendiri.

Penggantung atau penumpu pipa merupakan suatu perlengkapan instalasi

perpipaan yang tidak dapat dipisahkan, karena tanpa penggantung, instalasi

perpipaan tidak dapat dipasang dengan sempurna.

Page 358: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

347

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan penggantung:

a) Berat pipa

Berat yang harus diperhitungkan bukan hanya berat pipa itu sendiri,

tetapi meliputi berat perlengkapannya, seperti katup, bahan isolasi serta

berat isi pipa tersebut.

b) Jenis pipa

Jarak antara penggantung atau penumpu bergantung pada jenis bahan

pipa disamping ukuran pipa.

c) Mencegah perambatan getaran

Pipa yang berhubungan dengan mesin atau peralatan yang bergerak atau

berputar dapat meneruskan getaran mesin atau peralatan tersebut ke

dalam ruangan lainnya. Penggantung atau penumpu pipa sebaiknya

dapat mencegah perambatan getaran semacam ini.

d) Ekspansi pipa

Penggantung atau penumpu pipa harus mampu memikul perubahan

panjang pipa akibat perubahan temperatur pipa.

e) Jarak antara pipa

Jarak antara pipa dengan pipa dan antara pipa dengan dinding atau

permukaan lainnya, harus cukup lebar untuk memungkinkan

penggunaan alat-alat, pemasangan isolasi atau penutup pipa lain,

pengecatan dan pekerjaan perawatan umum. Jarak minimum biasanya

sekitar 25 mm.

Page 359: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

348

Penggantung atau penumpu pipa harus dipasang pada tempat-tempat

berikut ini:

a) Di sekitar katup dan sambungan ekspansi (untuk katup ukuran 100 mm

atau lebih harus dipasang pada kedua sisinya).

b) Pada belokan pipa mendatar.

c) Pada dasar pipa tegak.

d) Pada cabang pipa.

e) Pada pipa yang disambungkan ke mesin atau peralatan di dekat mesin.

Gambar 10. 46 Beton penumpu pada belokan

(Sumber: www.omafra.gov.on.ca)

Page 360: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

349

Gambar 10. 47 Penggantung pipa

(Sumber: klem-pipa.blogspot.com)

Gambar 10. 48 Tipe penggantung pipa-pipa tunggal

(Sumber: machinedesign.com)

Page 361: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

350

Gambar 10. 49 Cara-cara pengantungan pipa

(Sumber: www.wbdg.org.)

3) Perambatan kebisingan pada pipa

Sifat kaku pada tembaga dan pipa baja lunak menjadikan kedua jenis pipa

tersebut lebih mudah dipasang, diklemp, atau disangga bila dibandingkan

pipa yang bersifat fleksibel. Seperti pipa timah hitam dan pipa polythene.

Namun demikian sifat kaku dari sutu pipa ini juga ada kelemahannya, yaitu

pipa tersebut lebih mudah merambatkan suara sehingga menimbulkan

kebisingan.

Sumber suara bising pada pipa yang kaku ini biasanya ditimbulkan dari

pergesekan antar pipa dan klemp atau penyangga lainnya akibat perubahan

panjang karena panas atau dingin. Apabila penjepitan kurang kuat maka

getaran dari penjepit tersebut juga dapat merupakan sumber dari kebisingan.

4) Perlindungan pipa

Cara perlindungan pipa antara lain:

a) Pipa yang ditanam di dalam tanah yang mengandung bahaya karat,

diselimuti dengan pasir sebesar 150 mm. Perlakuan ini cukup baik,

Page 362: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

351

namun air tanah yang mengandung asam masih dapat meresap melalui

pasir tersebut dan menyerang pipa logam yang ada.

b) Membalut pipa dengan aspal, plingkut atau sejenisnya. Cara penempatan

aspal ini dengan memasang cetakan berbentuk ”V” pada pipa, kemudian

dituangkan aspal cair.

c) Dilapis bahan khusus yang bersifat anti karat yang akan melindungi bahan

tersebut. Cara pembalutan pipa ini dikenal sebagai cara yang murah,

cepat dan efektif untuk perlindungan pipa dari bahaya karat secara

permanen. Salah satu bahan pembalut ini terbuat dari kapas yang telah

direndam dalam larutan sejenis minyak tanah.

Gambar 10. 50 Pengecatan pipa untuk mencegah korosi

(Sumber: sainsforhuman.blogspot.com)

Page 363: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

352

Gambar 10. 51 Pencegahan dari penurunan tanah

(Sumber: www.panoramio.com)

5) Pemeliharaan dan Perbaikan

Instalasi pipa membutuhkan pemeliharaan dan perbaikan.Untuk pipa yang

ditanam di dalam dinding tembok atau lantai beton sangatlah sulit dan mahal

dalam proses perbaikannya. Untuk memecahkan masalah berkaitan dengan

hal tersebut dapat dibuat rumah pipa. Dengan rumah pipa, pipa tidak

terpasang mati pada dinding tembok atau beton, tetapi dapat dilepas apabila

sewaktu-waktu akan diperbaiki, sehingga perbaikannya menjadi mudah dan

tidak mahal.

Page 364: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

353

Gambar 10. 52 Bak pemeliharaan

D. Aktifitas Pembelajaran Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta

diklat di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari

materi pembelajaran ini? Sebutkan!

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan

dalam mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa

saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan LK-10. Jika Saudara

bisa menjawab pertanyan-pertanyaan di atas dengan baik, maka Saudara bisa

melanjutkan pembelajaran.

Page 365: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

354

E. Rangkuman

a. Tahapan dalam pekerjaan pemipaan:

1) Tahapan perencanaan;

2) Proses rekayasa;

3) Fabrikasi;

4) Pengujian.

b. Penggolongan jenis pekerjaan pipa menurut kegunaannya antara lain:

1) Marine piping yaitu proses pekerjaan pipa yang berhubungan dengan kapal

laut;

2) Transportation piping yaitu proses pekerjaan pipa untuk kebutuhan industri

(industrial plant) dimana pipa-pipa yang ada digunakan untuk

meneruskan/mengalirkan fluida;

3) Civil piping yang merupakan proses pemipaan yang kebanyakan dikerjakan di

bawah tanah (underground pipe) yang biasanya digunakan untuk

menyalurkan fluida yang berupa fluel, air dan gas;

4) Plumbing piping/comersial piping yaitu proses pekerjaan pipa yang dipasang

pada gedung-gedung (gedung bertingkat, sekolah, pusat pelayanan umum

serta bangunan gedung yang lain).

c. Beberapa contoh lain sistem pemipaan dengan tekanan tinggi ini antara lain:

1) Sistem pemipaan pada Boiler dan perlengkapannya;

2) sistem pemipaan pada Gas Turbin;

3) sistem pemipaan pada Bejana:

4) Sistem pemipaan pada Kompresor;

5) Sistem pemipaan pada pompa dengan tekanan tinggi (sesuai dengan

kebutuhannya);

6) Sistem pemipaan pada aliran Minyak dan Gas;

7) Sistem pemipaan untuk aliran syeam; Sistem pemipaan untuk perencanaan

(design) tertentu.

Page 366: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

355

d. Gate valve dapat menjadi beberapa tipe dimana tipe:

1) Ball valve: katup jenis ini bisaa dipergunakan pada fluida gas dan udara yang

mempunyai tekanan yang tinggi;

2) Plug valve: jenis ini bisaanya digunakan pada aliran minyak serta bahan bakar

yang lainnya;

3) Butterfly valve: katup yang mempunyai katup pipih (tipis) bisaanya

digunakan untuk media air (cairan).

e. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan instalasi pipa

antara lain:

1) Pemasangan pipa.

2) Penggantung Pipa.

3) Perambatan kebisingan pada pipa.

4) Perlindungan pipa pemeliharaan dan perbaikan.

F. Tes Formatif 1. Sebutkan persyaratan-persyaratan seorang profesional sistem pemipaan….

2. Sebutkan perlakuan-perlakuan khusus yang diterapkan pada proses instalasi

pemipaan dengan tekanan tinggi….

3. Apa pengertian dari fitting….

4. Sebutkan jenisfitting berdasarkan cara penyambungannya….

5. Sebutkan macam-macam fittingberdasarkan bentuknya serta penggunaanya….

Page 367: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

356

G. Kunci Jawaban

1) Persyaratan-persyaratan seorang profesional di bidang sistem pemipaan:

a) Dapat membaca dan memahami gambar kerja yang benar.

b) Mengetahui serta memahami norma keselamatan kerja, karena pada

pekerjaan pipa mempunyai resiko yang cukup tinggi terhadap kecelakaan.

Dengan memahami norma keselamatan kerja diharapkan dapat menekan

angka kecelakaan kerja.

c) Dapat mengerti, memahami dan mampu melaksanakan pekerjaan pemipaan.

d) Mengerti dasar-dasar teknik pengangkatan material (rigging basic), karena

dalam pekerjaan pemipaan kegiatan pengangkatan material merupakan

pekerjaan yang harus dilakukan juga.

e) Mengetahui dan memahami tentang material dan bahan-bahan habis (tools

and consumables) dalam pekerjaan pemipaan.

2) Pelakuan-pelakuan khusus yang diterapkan pada proses instalasi pemipaan

dengan tekanan tinggi antara lain :

a) Pemanasan awal (pre heating)

Proses pre heating dilakukan pada suhu 2000C - 2500C dengan tujuan untuk

menghindari terjadinya patahan (crack), karena material yang digunakan

mempunyai ketebalan diatas rata-rata.

b) Perlakuan PWHT (post weld heat treatment) adalah proses yang dilakukan

untuk menghilangkan tegangan sisa yang terjadi pada saat proses pengelasan

berlangsung.

3) Fitting adalah alat bantu dalam proses penyambungan instalasi pipa dengan

tujuan untuk mandapatkan suatu keadaan tertentu dari suatu sistem pemipaan.

Keadaan tertentu tersebut bisa berarti merubah atau membelokan arah,

merubah kecepatan menjadi cepat atau lambat, menghentikan secara mendadak

aliran, membagi aliran fluida, mencampur dua fluida atau lebih.

Page 368: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

357

4) Jenis fitting berdasarkan cara penyambungannya bisa digolongkan menjadi:

a) Sambungan pipa (fitting) dengan metode penyambungan pengelasan (welded

fitting) yang dapat dikelompokan menjadi:

Tipe butt-weld

Tipe socket welds

b) Sambungan pipa (fitting) dengan metode penyambungan socket tanpa

menggunakan pengelasan;

c) Sambungan pipa (fitting) dengan metode penyambungan ulir (screwed type).

5) Macam-macam fittingberdasarkan bentuknya serta penggunaanya:

a) Elbow

b) Tee socket

c) Crossing

d) Cap

e) Flange

f) Coupling

g) Union

h) Reducer

i) Swage nipple

j) Plug

k) Valve

Page 369: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

358

LEMBAR KERJA KB-10

LK - 10

1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi

pembelajaran ini? Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

..............................

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?

Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 370: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

359

................................................................................................................................................

.......................................

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................

................................................................................................................................................

..........................................................................................................

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam

mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.................................................

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa saudara

telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

........................................................................................................................................

Page 371: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

360

BAB III

PENUTUP

Pembangunan di Indonesia yang sangat pesat menyebabkan permintaan kebutuhan

energi meningkat tajam. Permintaan ini meliputi energi listrik dan energi termal. Untuk

daerah di pulau Jawa dan Bali penyediaan energi ini sudah cukup baik, akan tetapi di luar

wilayah ini masih kurang. Hal ini terjadi karena belum meratanya sarana dan prasarana

yang ada serta masih terbatasnya produksi energi di Indonesia, meskipun sebagian

sumber energi termal berasal dari luar wilayah Jawa dan Bali. Oleh karena itu kegiatan

produksi energi harus terus dilakukan.

Dengan dukungan pemerintah yang sangat besar dalam pengembangan teknologi energi

terbarukan maka perlu disiapkan sumber daya manusia yang akan menangani

pembangunan instalasi pembangkit energi listrik.

Buku teknik batu beton dan pemipaan dasar diharapkan mampu memberi kontribusi

dalam penyiapan-penyiapan SDM dalam bidang teknik bangunan. Buku ini merupakan

salah satu bagaian dari buku-buku lain dalam mata pelajaran teknik energi terbarukan.

Teknik batu beton dan pemipaan dasar membahas secara umum mengenai:dasar-dasar

gambar teknik, bahan bangunan, penggunaan peralatan tangan dan mekanik/listrik,

pekerjaan beton, pekerjaan pasangan batu, dan pemipaan. Untuk hal yang spesifik akan

dibahas dalam mata pelajaran yang khusus sesuai yang sudah direncanakan.

Dengan memahami dan menguasai materi dalam buku ini, berarti telah siap untuk

melakukan pelaksanaan pekerjaan terutama pekerjaan sipil dalam pembangunan

instalasi pembangkit energi.

Page 372: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

361

UJI KOMPETENSI

Soal Esai

1. Sebutkan bagian-bagian teodolith...

2. Sebutkan langkah-langkah persiapan pekerjaan pengukuran...

3. Sebutkan cara pengukuran tinggi jatuh dengan menggunakan total

station...

4. Sebutkan komponen bahan bangunan utama dalam pembangunan

PLTMH...

5. Sebutkan dan jelaskan bahan yang digunakan untuk pipa pesat...

Soal Praktek

1. Lakukan pengukuran pada lapangan upacara pada sekolah saudara, kemudian buatlah

peta konturnya.

Page 373: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

362

DAFTAR PUSTAKA

1. Wongsotjitro,S., Ilmu Ukur Tanah, Yayasan Kanisius 1980.

2. Irvine, W., 1974.,Surveying for Construction, Mc.graw-Hill Book Company United.

3. Brinker, R.C., Paul ,WLF., Dasar - Dasar Pengukuran Tanah (Surveying)

4. Staf Survai, Survai dan Pemetaan, PPPG Teknologi Bandung 1985

5. Mulkan, S.F.,Sumaryanto, E.,Ilmu Ukur Tanah Wilayah, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 1980.

6. Departemen Geodesi FTSP-ITB, Ilmu Ukur Tanah

7. Umaryono, P., Ilmu Ukur Tanah Seri A, FTSP – ITB.

8. Abidin, H.Z., 1995, Penentuan Posisi Dengan GPS Dan Aplikasinya., Pradnya Paramita.,

Jakarta.

9. Blewitt, G., 2007., GPS and Space-Based Geodetic Methods., University of Nevada.

10. Zogg, J.M., 2002., GPS Basic , Introduction To The Sistem Application Overview., U-Blox

AG., Switzerland.

11. …….., 2006., Manual Book GPSMAP 60CSx., Garmin International Ltd, Kansas, USA.

12. ………, 2009., Laporan Survey Potensi Energi Kawasan Pegunungan Kuta Malaka

Kabupaten Aceh Besar Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam., PT. Buana Wahana

Energi, Bandung.

13. http://www.klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/aws-automatic-weather-

station.

Page 374: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

363

GLOSARIUM

Angin:udara yang bergerak di atas permukaan bumi, yang bertiup dari daerah yang

bertekanan tinggi menuju daerah yang bertekanan rendah.

Angina: pneumatik

Asidifikasi:pembentukan asam dari senyawa sederhana.

BBM: Bahan Bakar Minyak

Biofuel: bahan bakar nabati

Biomass: bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik berupa produk

maupun buangan.

Energi: kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas cahaya, mekanika,

kimia, dan elektromagnetika.

Fibre : serat

Higroskopik: yaitu sifat dapat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban

Kalkir: kertas gambar

Korosi : karat

Kuat belah: kemampuan kayu dalam menahan beban yang berusaha membelah kayu

Kuat geser: kemampuan kayu dalam menahan beban geser.

Kuat Lentur: kemampuan kayu dalam menahan beban lentur.

Kuat tarik: kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu itu.

Kuat tekan: kemampuan kayu dalam menahan beban tekan. Kuat tekan sejajar serat

bisaanya lebih besar dari kuat tekan tegak lurus serat.

Page 375: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

364

Lapisan vineer : lembaran-lembaran kayu

Metal fibre : kawat potongan

Papan Partikel : papan yang terbuat dari partikel kayu dan perekat yang bisaanya berupa

perekat urea formaldehida atau phenol formaldehida, kemudian dipres panas.

PLTMH:Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan kapasitas daya yang dibangkitkan kurang dari

100 kW.

Radius: jarak dari titik pusat

Rapido: pena gambar

Sumber energi: sesuatu yang dapat menghasilkan energi, baik secara langsung maupun

melalui proses konversi atau transformasi.

Sumber daya energi: sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan, baik sebagai sumber

energi maupun sebagai energi.

Tower yaitu menara yang terbuat dari baja tabung, beton atau kisi baja.

Turbin air: mesin fluida yang mengubah energi mekanis fluida menjadi kerja poros.

Turbin aksi: turbin yang bekerja pada tekanan atmosfer.

Turbin reaksi: turbin yang bekerja pada tekanan tertutup.

Shale : tanah liat

Silt : debu

Vibrasi: getaran

Workability : kemampuan kerja

Yumen : papan buatan yang terbuat dari serutan/limbah kayu dicampur dengan semen

kemudian dicetak dan dipres dingin.

Page 376: SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH 1 TEKNOLOGI …

SURVEI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN PLTMH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN – TEKNIK ENERGI HIDRO

365