BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

154
BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2014 (SKP14) REPUBLIK INDONESIA BPS - REPUBLIK INDONESIA

Transcript of BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Page 1: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

BUKU PEDOMAN

SURVEI USAHA KONSTRUKSI

PERORANGAN 2014

(SKP14)

REPUBLIK INDONESIA

BPS - REPUBLIK INDONESIA

Page 2: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

BUKU PEDOMAN

SURVEI USAHA KONSTRUKSI

PERORANGAN 2014

(SKP14)

Page 3: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

KATA PENGANTAR

Buku Pedoman ini disusun dalam rangka Survei Usaha Konstruksi Perorangan

2014 (SKP14) yang akan dilaksanakan pada tahun 2014. Buku ini disamping memuat

petunjuk teknis berkaitan dengan tata cara pengelolaan kegiatan lapangan dan

pemahaman metodologi bagi penanggung jawab di BPS Provinsi dan di BPS

Kabupaten/Kota, juga memuat tata cara pendataan bagi pencacah, dan pedoman

pengawasan/pemeriksaan lapangan bagi pengawas.

Diminta agar semua pihak yang berkaitan membaca dan menggunakan buku

ini secara sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya, agar memiliki

keseragaman pemahaman yang sama, sehingga dapat diperoleh hasil pendataan yang

maksimal sesuai tujuan dan target yang telah ditetapkan.

Akhirnya diucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran

BPS atas konstribusinya dalam pelaksanaan Survei Usaha Konstruksi Perorangan

2014.

Jakarta, Maret 2014Deputi Bidang Statistik Produksi

Dr. Adi Lumaksono, MANIP: 196008311983021002

Page 4: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha KonstruksiPeroranganv

DAFTAR ISIHalaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Umum ......................................................................................... 11.2. Landasan Hukum........................................................................ 21.3. Tujuan ......................................................................................... 21.4. Ruang Lingkup ........................................................................... 31.5. Data dan Keterangan yang Dikumpulkan................................... 31.6. Jadwal Kegiatan dan Pelaksanaan ............................................. 41.7. Jenis Dokumen dan Buku yang Digunakan................................ 51.8. Arus Dokumen Pelaksanaan SKP14........................................... 8

BAB II. METODOLOGI

2.1 Cakupan Wilayah........................................................................ 92.2 Pembentukan Kerangka Sampel ................................................. 92.3 Metode Pemilihan Sampel.......................................................... 92.4 Metode Identifikasi Responden .................................................. 102.5 Alokasi Sampel Usaha................................................................ 112.6 Penarikan Sampel Usaha ............................................................ 142.7 Penarikan Sampel Pengganti ...................................................... 172.8 Pengisian Daftar SKP14-DS....................................................... 192.9 Contoh Penarikan Sampel .......................................................... 19

BAB III ORGANISASI LAPANGAN

3.1 Organisasi Lapangan .................................................................. 213.2 Penanggung Jawab Pelaksanaan SKP14 di Daerah.................... 21

BAB IV. TATA CARA PENYUSUNAN &PENGIRIMAN DOKUMEN

4.1 Pengiriman Dokumen dari BPS ke BPS Provinsi ...................... 274.2 Pengiriman Dokumen dari BPS Provinsi ................................... 274.3 Pengiriman Dokumen dari BPS Kab/Kotake BPS Provinsi ....... 28

BAB V. TATA CARA PELAKSANAAN PENDATAAN

5.1 Umum ......................................................................................... 31

Page 5: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

viPedoman Survei Usaha KonstruksiPerorangan

5.2 Tata Tertib Pengisian Daftar....................................................... 315.3 Konsep dan Definisi ................................................................... 335.4 Penyiapan Dokumen Pendataan ................................................. 355.5 Mekanisme Pendataan ................................................................ 37

BAB VI. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR

6.1 Tata Cara Pengisian Daftar SKP14-P ......................................... 416.2 Penggunaan dan Tata Cara PengisianLembar Pembantu ........... 516.3 Tata Cara Pengisian Daftar SKP14-DS ...................................... 526.4 Tata Cara Pengisian Daftar SKP14-S ......................................... 58

BAB VII.PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

7.1 Latar Belakang............................................................................ 837.2 Fungsi Pengawasan dan Pemeriksaan ........................................ 837.3 Pengawasan................................................................................. 847.4 Pemeriksaan................................................................................ 85

BAB VIII.PEMERIKSAAN ISIAN DAFTARSKP14-P

8.1 Pemeriksaan Blok I: Keterangan Tempat .................................. 878.2 Pemeriksaan Blok II: Ringkasan ................................................ 878.3 Pemeriksaan Blok III: Keterangan Petugas dan pengesahan...... 878.4 Pemeriksaan Blok IV: Catatan.................................................... 878.5 Pemeriksaan Blok V: Daftar Rumahtangga/Usaha Konstruksi .. 88

BAB IX. PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR SKP14-S

9.1 Pemeriksaan Secara Umum ....................................................... 919.2 Pemeriksaan Blok I: Keterangan Tempat ................................... 929.3 Pemeriksaan Blok II: Keterangan Usaha.................................... 929.4 Pemeriksaan Blok III: Keterangan Umum,Bimbingan, dan

Sumber Modal ............................................................................ 939.5 Pemeriksaan Blok IV: Pekerja, Hari Kerja,Balas Jasa dan

Upah............................................................................................ 949.6 Pemeriksaan Blok V: BiayaKegiatan UsahaSelama Setahun

yang Lalu .................................................................................... 959.7 Pemeriksaan Blok VI: Pendapatan SelamaSetahun yang Lalu .. 959.8 Pemeriksaan Blok VII: Ringkasan.............................................. 969.9 Pemeriksaan Blok VIII: Permodalan .......................................... 97

Page 6: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha KonstruksiPeroranganvii

9.10 Pemeriksaan Blok IX: Kendala danProspek Usaha.................... 979.11 Pemeriksaan Blok X: KeteranganResponden dan Petugas......... 979.12 Pemeriksaan Blok XI: Catatan.................................................... 98

LAMPIRAN

Lampiran 1: KBLI 2009 Bidang Konstruksi .......................................... 99

Lampiran 2: Contoh SKP14-DSDESA .................................................. 131

Lampiran 3: Alokasi Usaha dan Petugas................................................ 132

Lampiran 4: Contoh Pengisian Daftar .................................................... 133

Page 7: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan1

BABI PENDAHULUAN

1.1. Umum

Pertama kali pengumpulan data usaha konstruksi

rumahtangga/perorangandilaksanakan secara lengkap melalui Sensus Konstruksi

1977. Kemudian secara lengkap pula terintegrasi pada Sensus Ekonomi 1986,

Sensus Ekonomi 1996, dan Sensus Ekonomi 2006. Seiring dengan makin

diperlukannya informasi mengenai kegiatan usaha konstruksi

rumahtangga/perorangan, maka secara tersendiri pada tahun 2012 Badan Pusat

Statistik melaksanakan survei usaha konstruksi rumahtangga/perorangan untuk

pertama kalinya, yang disebutSurvei Usaha Konstruksi Tidak Berbadan Hukum

(VTBH12 Konstruksi). Pada tahun 2013 juga dilaksanakan survei usaha

konstruksi rumahtangga/perorangan dengan nama Survei Usaha Konstruksi

Perorangan 2013 (SKP13). Tahun 2014ini Badan Pusat Statistik kembali akan

melaksanakan pengumpulan data usaha konstruksi rumahtangga/perorangan

yang ketigamelaluiSurvei Usaha Konstruksi Perorangan 2014 pada beberapa

kabupaten/kota di seluruh Indonesia.Perubahan nama dan identitas ini mengacu

pada tingkatan kualifikasi yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa

Konstruksi Tingkat Nasional Nomor 02/SE/LPJK-N/III/2012. Tingkatan

kualifikasi ini terdiri dari gred 5, 6 dan gred 7 disebut dengan kualifikasi Non

Kecil, gred 2, 3, dan 4 disebut dengan kualifikasi Kecil sedangkan gred 1

disebut dengan kualifikasi Perorangan. Jumlah sampel Survei Usaha Konstruksi

Perorangan (SKP14) sama seperti SKP13.

Survei Usaha Konstruksi Perorangan Tahun 2014 yang selanjutnya disebut

SKP14 diselenggarakan untuk mengetahui profil, keberadaan, penyebaran,

aktivitas, dan karakteristik kegiatan usaha konstruksi perorangan yang

Page 8: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

2Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

menyebar pada beberapa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sedang untuk

pencacahan sampel SKP14 dilakukan melalui pendekatan usaha.

Buku ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk Kepala BPS Provinsi dan

Kepala BPS Kabupaten/Kota, pedoman pendataan bagi pencacah, dan pedoman

pengawasan/pemeriksaan bagi pengawas agar mempunyai persepsi dan

pemahaman yang sama berkaitan dengan pelaksanaan SKP14.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum pelaksanaan SKP14:

a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Statistik.

c. Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja BPS.

d. Keputusan Presiden RI No. 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat

Statistik.

1.3. Tujuan

Secara umum Survei Usaha Konstruksi Perorangan(SKP14) bertujuan

untuk mengetahui profil usaha konstruksi perorangan di Indonesia yang dapat

digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro. SKP14

akan mengumpulkan dan menyajikan data tentang kegiatan usaha konstruksi

perorangan pada tingkat nasional.

Secara khusus tujuan SKP14 adalah mendapatkan informasi dasar tentang

berbagai informasi mengenai kegiatan, seperti:

a. Banyaknya usaha

b. Banyaknya tenaga kerja

c. Pengeluaran untuk tenaga kerja

Page 9: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan3

d. Struktur input dan output

e. Permodalan

f. Kendala dan prospek usaha

g. Keterangan lain yang berkaitan dengan usaha konstruksi perorangan

1.4. Ruang Lingkup

Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2014 (SKP14) dilaksanakan di

beberapa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Banyaknya kabupaten/kota yang

menjadi lokasi survei adalah 160 kabupaten/kota yang tersebar di 33 Provinsi.

Sampel SKP14sebanyak 12.000 usaha konstruksi perorangan yang

berusaha di sektor konstruksi dengan sistem borongan baik borongan bahan dan

tenaga kerja maupun borongan tenaga kerja saja dan aktif selama setahun lalu

yangtersebar di 1.200 desa/kelurahan.

1.5.Data dan Keterangan yang Dikumpulkan

Adapun data dan keterangan yang dikumpulkan dalam SKP14:

a. Daftar SKP14-P terdiri dari 6 (enam) blok, yaitu:

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Ringkasan

Blok III : Keterangan Petugas dan Pengesahan

Blok IV : Catatan

Blok V : Daftar Rumahtangga/Usaha Konstruksi

Blok VI : Keterangan Penarikan Sampel

b. Daftar SKP14-S terdiri dari 11 (sebelas) blok, yaitu:

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Keterangan Usaha

Blok III : Keterangan Umum, Bimbingan dan Sumber Modal

Blok IV : Pekerja, Hari Kerja, Balas Jasa dan Upah

Blok V : Biaya Kegiatan UsahaSelama Setahun yang Lalu

Page 10: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

4Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Blok VI : Pendapatan Selama Setahun yang Lalu

Blok VII : Ringkasan

Blok VIII : Permodalan

Blok IX : Kendala dan Prospek Usaha

Blok X : Keterangan Responden dan Petugas

Blok XI : Catatan

1.6. Jadwal Kegiatan dan Pelaksanaan

Adapun jadwal kegiatan dan pelaksanaan SKP14yang dilaksanakan pada

tahun 2014 seperti tabel di bawah ini:

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan(1) (2) (3)

1. Penyusunan Metodologi, Kuesioner dan BukuPedoman Januari 2014

2. Pencetakan Kuesioner dan Buku Pedoman Maret 20143. Pengiriman Dokumen ke BPS

Provinsi/Kabupaten/Kota April 20144. Listing dan Pengambilan Sampel Mei 20145. Pencacahan Sampel (Daftar S) Juni 20146. Pemeriksaan di BPS Kabupaten/Kota Juni – Juli 20147. Pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPS

Provinsi Juli 20148. Pemeriksaandi BPS Provinsi Juli –Agustus 20149. Pengiriman dokumen hasil pencacahana ke

BPS Agustus 201410. Pengolahan (Data Entri & Pasca Konputer) di

BPS Agust –Sept 201411. Finalisasi Tabulasi Hasil di BPS 1 – 15 Okt 2014

12. Penulisan Naskah Publikasi di BPS 16 – 30 Okt 201413. Pencetakan Publikasi di BPS 1 – 14 Nop 201414. Penyebaran/Diseminasi Publikasi 15 – 31Nop 2014

Page 11: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan5

1.7. Jenis Dokumen dan Buku yang Digunakan

1) Peta SP2010-WA

Satuan pengamatan SKP14 adalah desa/kelurahan. Oleh karena itu,

salinan peta desa/kelurahan (SP2010-WA) sangat dibutuhkan oleh pencacah

sebagai panduan dalam mengenali wilayah tugasnya agar tidak terjadi lewat

cacah maupun cacah ganda. Hal ini sekaligus untuk memberikan keyakinan

bahwa pencacahan yang dilakukan tidak akan melewati batas wilayah

kerjanya.

Dokumen SP2010-WA berisi informasi batas wilayah desa/kelurahan

dan muatannya. Sebelah kiri atas berisi tulisan SP2010-WA, sebelah kanan

atas berisi kode wilayah. Bagian sebelah kanan adalah kotak keterangan

legenda yang antara lain berisi informasi nama wilayah mulai desa/kelurahan

hingga pulau, arti garis dan arti simbol-simbol lain yang tertera pada gambar

sketsa peta.

Dalam Gambar 1, Sketsa SP2010-WA berisi informasi di Desa Limboro

dengan kode wilayah 7204082005.Desa ini terdiri dari 6 blok sensus dan 8

rukun tetangga, BS berkode 001B dan 005B berasosiasi masing-masing

dengan RT 7 dan RT 8. Kode BS 002B berasosiasi dengan gabungan RT 6

dan RT 5, kode BS 003B berasosiasi dengan gabungan RT 3 dan RT 4, dan

kode BS 004B berasosiasi dengan gabungan RT 1 dan RT 2. Simbol tempat

kedudukan kantor camat, kantor desa/kelurahan, masjid, sekolah, dan lain-

lain tergambar di dalam sketsa peta akan memudahkan proses pencarian

responden kegiatan SKP14.

Beberapa hal yang harus disiapkan berkaitan dengan peta SP2010-WA

adalah sebagai berikut:

BPSKabupaten/Kota menyediakan peta Desa/Kelurahansampel SP2010-

WA terpilih.

Page 12: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

6Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Apabila ada peta yang tidak lengkap, maka BPS Kabupaten/Kota

mencetak (print) file image peta SP2010-WA pada kertas ukuran A3

menggunakan tinta berwarna.

Bila pendataan dalam 1 (satu) desa/kelurahanharus diselesaikan oleh 2

(dua) orang pencacah, maka SP2010-WA harus di print dalam ukuran A3

menggunakan tinta warna untuk petugas kedua.

Pembagian tugas kerja di lapangan harus jelas dengan memperhatikan

batas SLS dan BS dalam peta SP2010-WA.

Sketsa peta SP2010-WA dipinjamkan kepada pencacah pada saat

pelatihan untuk digunakan dalam pendataan.

Gambar 1. Contoh peta Desa/Kelurahan SP2010-WA

2) Daftar SKP14-P

Daftar SKP14-P digunakan untuk pemutakhiran pengusaha/badan usaha

konstruksi. Daftar ini dicetak (print) pada kertas ukuran A4 bolak-balik

di BPS Kabupaten/Kota.

Untuk 1 (satu) desa/kelurahanyang menggunakan 2 (dua) orang

pencacah, maka Daftar SKP14-P Konstruksi harus diprint rangkap 2

(dua).

Page 13: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan7

Pada lembar SKP14-P ini disediakan baris kosong untuk diisi

berdasarkan hasil snowballing.

3) Daftar SKP14-RD

Daftar SKP14-RD diisi oleh pengawas dan digunakan untuk merekap

jumlah usaha konstruksi perorangan per desa/kelurahan.

Daftar SKP14-RD sebagai dasar BPS kabupaten/kota mengalokasikan

target sampel usaha konstruksi peroranganper desa/elurahan per bidang

pekerjaan utama.

4) Daftar SKP14-DS

Daftar SKP14-DS adalah daftar nama dan alamat sampel usaha

konstruksi perorangan terpilih per desa/kelurahan.

5) Daftar SKP14-S

Daftar SKP14-S digunakan pada saat melakukan pendataan karakteristik

pada usaha konstruksi perorangan terpilih.

6) Lembar Pembantu

Lembar Pembantu digunakan untuk mencatat semua informasi dari

narasumber tentang keberadaan calon responden hasil snowballing.

7) Buku Pedoman

Buku ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk Pimpinan BPS Propinsi

dan Pimpinan BPS Kabupaten/Kota, untuk Pencacah dan Pengawas

dalam melakukan pencacahan maupun petunjuk bagi para Pengawas

dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan.

Page 14: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

8Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Alur pendistribusian dokumen Survei Usaha Konstruksi

Perorangan2014(SKP14) seperti pada gambar di bawah ini:

1.8. Arus Dokumen Pelaksanaan SKP14

Page 15: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan9

BABII METODOLOGI

2.1. Cakupan Wilayah

Survei Usaha Konstruksi Perorangandilaksanakan di 1.200

Desa/Kelurahan pada 160 Kabupaten/Kotayang tersebar di 33 Provinsi di

Indonesia.

2.2. Pembentukan Kerangka Sampel

Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari 2 jenis, yaitu kerangka

sampel untuk pemilihan desa/kelurahan dan kerangka sampel untuk pemilihan

usaha.

Kerangka sampel pemilihan desa/kelurahanadalah daftar nama

desa/kelurahankondisi Juli 2013yang dilengkapi dengan informasi

banyaknya usaha konstruksi hasil Sensus Ekonomi (SE2006).

Kerangka sampel pemilihan usaha konstruksi adalah daftar usaha konstruksi

hasil pencacahan SE2006 dengan Daftar SE2006-L2,yaitu isian pada Daftar

SE2006-L2 Rincian 11 yang berkode 9 (usaha) dan Rincian 14.dberkategori

NK (Non Kualifikasi).Kerangka sampel ini dimutakhirkan dengan Daftar

SKP13-P pada tahun lalu dan dilengkapi dengan daftar usaha hasil

pemutakhiran berdasarkan Daftar SKP14-P.

2.3. Metode Pemilihan Sampel

Survei dirancang menggunakan desain sampel 2 (dua) tahap (two-stage

sampling design), dengan prosedur pemilihan sampel sebagai berikut:

Tahap pertama, pada setiap kabupaten/kota dipilih

desa/kelurahansecaraprobality proportional to size (PPS)

dengan size jumlah usaha konstruksi perorangan hasil SE2006.

Page 16: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

10Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Tahap kedua, dari setiap desa/kelurahan terpilih, dipilih sejumlah usaha

konstruksi perorangan dari hasil pendaftaran usaha konstruksi

perorangan didesa/kelurahan terpilih secara linear systematic

sampling.

Pemilihan sampel desa dilakukan di BPS, sedangkan pemilihan sampel

usaha dilakukan di BPS Kabupaten/Kota.

Jumlah sampeldesa/kelurahan dan usaha

Banyaknya sampel desa/kelurahanSKP14 adalah 1.200 desa/kelurahan,

dan 12.000 usaha konstruksi perorangan. Alokasi jumlah sampel desa/kelurahan

per kabupaten/kota dilakukan secara proporsional berdasarkan banyaknya

desa/kelurahan yang terdapat usaha konstruksi perorangan per kabupaten/kota

terhadap total usaha konstruksi perorangan di kabupaten/kota terpilih.

2.4. Metode Identifikasi Responden

Identifikasi responden dilakukan dengan Daftar SKP14-P. Identifikasi

ini dilakukan untuk memperoleh data populasi usaha/badan usaha konstruksi

baik yang berbadan usaha maupun perorangandi setiap desa terpilih yang

selanjutnya digunakan sebagai kerangka sampel untuk pemilihan sampel usaha.

Petugas harus melakukan identifikasi adanya usaha konstruksi di setiap desa

secara optimal.

Pengumpulan data pada pelaksanaan SKP14 dilakukan dengan

kunjungan dan wawancara langsung dengan responden. Sedang penentuan

responden melalui proses identifikasi rumahtangga/usaha konstruksi

perorangan (Daftar SKP14-P) dan snowballing.

Metode identifikasi responden SKP14 dilakukan dengan cara

snowballing. Pendataan dengan snowballing atau getok tular adalah pendataan

semua usaha konstruksi baik berbadan hukum maupunperoranganberdasarkan

Page 17: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan11

informasi dari berbagai narasumber termasuk pengusaha yang dikunjungi oleh

pencacah. Metode ini dilakukan dalam suatu wilayah desa/kelurahan usaha

konstruksi. Pengidentifikasian dimulai dengan mengkonfirmasi keberadaan

pengusaha/badan usaha konstruksi yang tercantum pada Daftar SKP14-P kepada

Ketua atau pengurusSatuan Lingkungan Setempat (SLS), seperti Ketua

RukunTetangga/Dusun/Lingkungan/Jorong, maupun tokoh masyarakat

setempat. Hasil konfirmasi dari narasumber ini adalah identifikasi

pengusaha/badan usaha konstruksi, yang selanjutnya harus dikunjungi oleh

pencacah. Apapun hasil kunjungan pada pengusaha/badan usaha tersebut,

pencacah harus melakukan proses snowballing, yaitu dengan menanyakan

kepada pengusaha/badan usaha konstruksi tersebut apakah ada pengusaha/badan

usaha konstruksi yang lain yang berada dalam desa/kelurahan tersebut.Informasi

yang diperoleh dari narasumber tersebut dicantumkan pada Daftar SKP14-P .

2.5. Alokasi Sampel Usaha

a. Alokasi sampel usaha per bidang pekerjaan utama

Dari populasi usaha menurut bidang pekerjaan utama, seluruh usaha

konstruksi sipil dan khusus dipilih sebagai sampel (take all), sedangkan sampel

usaha konstruksi gedungdiperoleh dari pengurangan target sampel usaha dengan

sampel usaha sipil dan khusus. Penghitungan alokasi sampel usaha menurut

bidang pekerjaan utama untuk setiap kabupaten/kota dilakukan di BPS

Kabupaten/Kota.

3,2;

1;3

2jN

jnnn

ij

jiji

ij

dengan:

Page 18: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

12Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

nij : Jumlah sampel usaha konstruksi perorangan di kabupateni,bidang

pekerjaan utama j (1 = gedung, 2 = sipil, 3 = khusus),

ni : Jumlah sampel usaha konstruksi perorangan di kabupaten i,

Nij : Populasi usaha konstruksi perorangan di kabupaten i, bidang

pekerjaan utamaj.

Contoh:

Dari rekapitulasi usaha konstruksi perorangan menurut bidang pekerjaan utama

hasil pemutakhiran dengan Daftar SKP14-P di suatu kabupaten, diperoleh 449

usaha yang bidang pekerjaan utamanya gedung, 3usaha konstruksi sipil, dan 35

usaha konstruksi khusus. Diketahui target sampel usaha untuk kabupaten

tersebut diketahui sebanyak 80 usaha. Alokasikan menurut bidang pekerjaan

utamadilakukan sebagai berikut:

Bidang pekerjaan utamaJumlah

Gedung Sipil khusus(1) (2) (3) (4) (5)

Populasi 449 3 35 487

Sampel 42 3 35 80

b. Alokasi sampel usaha per desa

Penghitungan alokasi sampel usaha pada masing-masing bidang

pekerjaan utama untuk setiap desa dilakukan oleh BPS Kabupaten/Kota setelah

pemutakhiran seluruh usaha konstruksi perorangan selesai dilakukan dalam satu

kabupaten. Jumlah sampel usaha konstruksi perorangan per bidang kegiatan

utama pada setiap desa terpilih dihitung dengan rumus power allocation dengan

α = 0,5 , yaitu:

Page 19: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan13

ijK

kijk

ijkijK

kijk

ijkijk n

N

Nn

N

Nn

11

,

dengan:

nijk : Jumlah sampel usaha konstruksi perorangan di kabupaten i, bidang

kegiatan utama j, desa k,

nij : Target sampel usaha konstruksi perorangan di kabupaten i, bidang

kegiatan utama j,

Nijk : Jumlahpopulasi usaha konstruksi peroranganhasil pemutakhiran di

kabupaten i, bidang kegiatan utama j, desa k.

Contoh:

Dari hasil pemutakhiran usaha konstruksi pada desa terpilih di suatu kabupaten

diperoleh populasi usaha konstruksi dengan bidang pekerjaan utama konstruksi

gedung seperti pada tabel berikut pada kolom (2). Bila target sampel usaha

bidang pekerjaan utama konstruksi gedung sebesar 42, maka alokasi jumlah

sampel untuk setiap desa dapat dihitung sebagai berikut:

Tabel. Rekapitulasi populasi usaha konstruksi bidang pekerjaan utama gedungper desa

Provinsi: …Kabupaten/Kota: …

DesaPopulasi usaha konstruksi perorangan bidang kegiatan

utama konstruksi gedung (Hasil pemutakhiran)Jumlahsampel

(1) (2) (3)

1 103 102 78 93 95 104 173 13

Jumlah 449 42

engisian Daftar SKP14-DS

Page 20: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

14Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

2.6.Penarikan Sampel Usaha

Penarikan atau pengambilan sampel usaha dilakukan setelah

pemutakhiran usaha konstruksi dalam satu desa/kelurahan selesai dilakukan dan

target sampel per BPU sudah diperoleh dari BPS Kabupaten/Kota.Tugas

penarikan atau pengambilan sampel usaha konstruksi perorangan dalam satu

desa/kelurahan dilakukan oleh pengawas. Keterangan pengambilan sampel

usaha terdapat pada Daftar SKP14-P Blok VI.Tahapan pengambilan sampel

usaha dijelaskan sebagai berikut:

- Periksa apakah pemberian tanda cek () pada Blok V Kolom (13) s.d.Kolom

(15) sudah benar yaitu terisi hanya jika isian Kolom (10) berkode ‘1’ atau

‘9’. Cek pula apakah benar setiap baris yang sesuai hanya ada satu tanda

cek.

- Periksa apakah pemberian nomor urut disamping kanan tanda cek pada

Kolom (13) s.d.Kolom (15) sudah benar, yaitu berurutan mulai nomor 1

pada Kolom (13) halaman pertama Blok V yang terisi sampai halaman

terakhir, kemudian dilanjutkan ke Kolom (14) halaman pertama Blok V

yang terisi sampai halaman terakhir, dan nomor halaman pertama pada

Kolom (15) sampai halaman terakhir yang terisi. Jika ditemui ada kesalahan,

perbaiki kesalahannya lebih dahulu sebelum melakukan pemilihan sampel.

- Contoh : Untuk Kolom (13) halaman pertama hingga halaman terakhir,

pemberian nomor dimulai dari : 1, 2, 3, 4, ....27. Kemudian lanjutkan

pemberian nomor pada Kolom (14) halaman pertama hingga halaman

terakhir dimulai dengan nomor 1, 2, 3, .... 11. Selanjutnya pemberian

nomor untuk Kolom (15) halaman pertama hingga halaman terakhir

dengan nomor 1, 2, 3, ....7. Contoh pemberian nomor urut Daftar

SKP14-P Blok V Kolom (13) s.d. Kolom (15) halaman 1 s.d. terakhir:

-

Page 21: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan15

Halaman 1 dari 5 halaman

1 (Gedung) 2 (Sipil) 3 (Khusus)

(13) (14) (15)

1

1

1

2

Halaman 2 dari 5 halaman

1 (Gedung) 2 (Sipil) 3 (Khusus)

(13) (14) (15)

3

2

2

.

.

.

.

.

.

Page 22: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

16Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Halaman 5 dari 5 halaman1 (Gedung) 2 (Sipil) 3 (Khusus)

(13) (14) (15)

27

11

7

- Hitung interval penarikan sampel per desa/kelurahanj per BPU k (Ijk) untuk

pemilihan usaha dengan cara:

gedungBPUahandesa/kelurper sampelBanyaknya

gedungBPUahandesa/kelurperusahaBanyaknyaIj

j

jj

n

mI

Interval sampel dihitung sampai dua angka dibelakang koma.

- Gunakan angka random (AR) yang tertera pada Daftar SKP14-P Blok I

Rincian 6, untuk mendapatkan nomor urut sampel rumahtangga/usaha

pertama (R1) BPU gedungdengan rumus berikut:

jIARR 1

- Angka random yang tercantum pada Daftar SKP14-P Blok I Rincian 6

adalah angka yang dibangkitkandengan program sedemikian sehingga

mengikuti distribusi Uniform dengan nilai antara 0 s.d. 1.

- Untuk desa pengganti yang terpilih, bila isian AR pada SKP14-P kosong

atau belum tercetak maka AR-nya mengikuti AR dari desa yang digantikan

sebelumnya.

- Catatan: apabila R1<1, maka R1nya adalah 1

Page 23: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan17

- Selanjutnya gunakan interval sampel per desa/kelurahan BPU gedung (Ij)

untuk menentukan angka random pemilihan sampel rumahtangga/usaha

berikutnya, yaitu R2, R3, ......., Rnj sebagai berikut:

R2 = R1 + Ij

R3 = R2 + Ij

.

.

.Rnj = R(nj-1) + Ij

- Nomor urut rumahtangga/usahaterpilih adalah yang memiliki nomor urut

tanda cek yang sesuai dengan R1, …, Rnjdengan membulatkan hasil

perhitungan sampai 0 angka dibelakang koma.

- Lingkari nomor urut pada salah satu tanda cek () Kolom (13) s.d.

Kolom(15) yang sesuai dengan R1, …, Rnj.

- Lingkari pula Nomor Blok Sensus Kolom (1), Nomor Urut

rumahtangga/usaha Kolom (2) dan Nomor Urut Usaha/NUU Kolom (11)

yang berada sebaris dengan nomor urut pada salah satu Kolom (13) s.d.

Kolom (15) yang dilingkari.

- Salin seluruh sampel rumahtangga/usaha tersebut ke Daftar SKP14-DS.

2.7. Penarikan Sampel Pengganti

Bila ada calon responden yang tidak berhasil dicacah dengan dokumen

SKP14-S, maka wajib ada sampel pengganti dari desa yang sama sampai jumlah

target pencacahan (Daftar SKP14-DS Blok II Rincian 1) terpenuhi. Penentuan

sampel pengganti ini dilakukan setelah pemilihan sampel utama selesai

dilakukan untuk setiap Bidang pekerjaan Utama (BPU).Jika dari desa yang sama

sudah tidak ada lagi usaha konstruksi perorangan yang bisa dijadikan sampel

pengganti, maka tidak perlu dilakukan penarikan sampel pengganti dari desa

Page 24: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

18Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

yang lain. Penentuan sampel pengganti dilakukan sampai batas akhir

pencacahandan hanya untuk BPU berkode 1 (Gedung), sedangkan untuk

BPU 2 dan 3 tidak ada sampel pengganti karena dilakukan take all (populasi

diambil semua).

Uraian rinci tentang cara menentukan sampel pengganti adalah sebagai

berikut :

a. Cari nomor urut konstruksi perorangan yang telah terpilih sebagai ”sampel

utama”. yaitu yang Nomor Blok Sensus, Nomor Urut, Nomor Urut Usaha di

Daftar SKP14-P Blok V Kol.(1), Kol.(2) dan Kol.(11) yang dilingkari.

b. Kemudian cari di Daftar SKP14-P Kol.(13) :

1. Nomor urut usaha konstruksi perorangan berikutnya dari sampel utama,

yaitu usaha konstruksi perorangan Gedung yang nomor urutnya lebih

besar dari nomor urut sampel utama.

Contoh :nomor urut sampel utama Gedung yang tidak berhasildicacah

adalah 7, maka sampel penggantinya adalah usaha konstruksi perorangan

Gedung dengan nomor urut usaha 8.

2. Jika sampel utama yang tidak berhasil dicacah adalah usaha konstruksi

perorangan nomor urut terakhir, maka sampel penggantinya adalah

nomor urut usaha konstruksi perorangan sebelumnya (nomor urut sampel

pengganti lebih kecil dari sampel utama).

Contoh : nomor urut sampel utama Gedung yang tidak berhasil dicacah

adalah 12, maka sampel penggantinya adalah usaha konstruksi

perorangan Gedung dengan nomor urut usaha 11.

c. Berikan tanda segitiga (Δ) di Kol.(13) pada Blok V SKP14-P untuk nomor

urut usaha konstruksi perorangan gedung yang telah terpilih sebagai sampel

pengganti.

d. Berikan tanda segitiga (Δ) di Kol.(11), yang nomor urut tanda cek (√) nya

pada Kol.(13) diberi tanda segitiga (Δ).

Page 25: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan19

e. Berikan pula tanda segitiga (Δ) di Kol.(1) dan Kol.(2) pada Daftar SKP14-P

yang nomor urut tanda cek (√) nya pada Kol.(13) diberi tanda segitiga (Δ).D

2.8.Pengisian Daftar SKP14-DS

Pengisian Daftar SKP14-DS dilakukan setelah selesainya seluruh

tahapan pemilihan sampel usaha. Tahapan pemindahan informasi usaha dari

Daftar SKP14-P ke Daftar SKP14-DS dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Salin Nomor Urut Usaha (NUU) yang diberi lingkaran pada Daftar

SKP14-P Blok V Kol.(11) ke Daftar SKP14-DSBlok V Kol.(3) mulai

dari nomor urut terkecil.

b. Salin KIP dari Daftar SKP14-P Blok V Kol.(3) ke daftar SKP14-DS

Blok V Kol.(4)

c. Salin nama usaha/pengusaha/pemilik dari Daftar SKP14-P Blok V

Kol.(4) kedalam Daftar SKP14-DSBlok V Kol.(5), yang Nomor Urut

Usaha tanda cek () nya diberi lingkaran.

d. Salin alamat lengkap dan BPU dariSKP14-P Blok V Kolom(5) dan

Kolom(13) s.d.Kolom(15) yang nomor urut tanda cek () nya diberi

lingkaran, ke Daftar SKP14-DSBlok V Kolom(6) dan Kolom (7).

2.9.Contoh Penarikan Sampel

a. Hasil pemuktahiran Daftar SKP14-P Kelurahan Baros, Kecamatan

Baros, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, sebagai berikut:

Jumlahusaha konstruksi perorangan sebanyak 22 usaha

[penjumlahan nomor urut terakhir pada Daftar SKP14-P Blok V

Kolom (13) s.d.Kolom (15) = 22].

Jumlah usaha konstruksi perorangankode BPU gedung (usaha

konstruksi dengan bidang pekerjaan utama gedung) sebanyak 12.

Page 26: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

20Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

b. Hasil penghitungan alokasi sampel, dan interval sebagai berikut:

Target sampel usaha konstruksi perorangan pada kelurahan ini

adalah 14.

Target sampel usaha konstruksi perorangan BPU gedungadalah 4.

Interval untuk usaha konstruksi perorangan BPU gedung adalah

12/4 = 3,00.

c. Menghitung R1, …, Rnuntuk BPU gedung sebagai berikut:

Angka random satu (AR) yang tercantum pada Daftar SKP14-P

Blok I Rincian 6 adalah 0,35, maka R1 = AR1 x I = 0,35 x 3,00 =

1,05 ≈ 1. Karena 1 < Interval (3,00), maka R1= 1

Setelah didapat R1 selanjutnya menghitung R2s.d. R4 dengan cara:

R1 = 1,05 ≈ 1

R2 = R1 + I = 1,05 + 3,00= 4,05≈ 4

R3 = R2 + I = 4,05 + 3,00 = 7,05 ≈ 7R4 = R3 + I = 7,05 + 3,00=10,05≈ 10

e. Pemilihan Sampel Usaha

Berikan lingkaran di kolom BPU gedung, yaitu Kolom (13) pada

nomor-nomor tanda cek yang sesuai dengan angka random terpilih.

Kemudian lingkari pula pada Nomor Blok Sensus kolom (1),

Nomor Urut Kolom (2), dan Nomor Urut Usaha Kolom (11).

Untuk BPU 2 dan 3 dilakukan take all (populasi diambil semua).

Page 27: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan21

BABIII

ORGANISASILAPANGAN

3.1. Organisasi Lapangan

Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan kegiatan SKP14, struktur

organisasi lapangan telah ditetapkan sebagai berikut:

3.2. Penanggung JawabPelaksanaan SKP14 di Daerah

Seperti survei-survei lainnya yang dilakukan oleh BPS, penanggung

jawab pelaksanaan SKP14 di daerah baik teknis maupun administrasi adalah

Kepala BPS Provinsi dibantu oleh Kepala BPS Kabupaten/Kota. Dengan

demikian BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota mengatur segala hal mulai

dari rekruitmen petugas sampai dengan terkumpulnya seluruh dokumen hasil

survei.

BPSProvinsi

BPSKabupaten/Kota

PMLStaf BPS

PCLKSK/Staf BPS

Bidang StatistikProduksi

Seksi StatistikProduksi

Page 28: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

22Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Tugas masing-masing unsur, yaitu BPS Provinsi, BPS Kabupaten/Kota,

Pengawas (PML), dan pencacah (PCL) adalah sebagai berikut:

a. BPS Provinsi

1. Mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan

kebutuhan persiapan pelaksanaan seperti: alokasi petugas, alokasi

dokumen, dan alokasi sampel per kabupaten/kota.

2. Membuat petunjuk rinci tentang pengerahan petugas sesuai dengan

aturan yang telah ditentukan.

3. Mengatur pengiriman dokumen ke dan dari setiap BPS

Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

4. Mengatur pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPS sesuai jadwal

yang ditentukan setelah terlebih dahulu diperiksa.

5. Mengkoordinasikan tugas BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan beban

tugas baik yang menyangkut bidang teknis maupun administrasi.

6. Membuat laporan secara lengkap pelaksanaan kegiatan SKP14,

mengenai bidang teknis dan ditujukan ke BPS (Direktur Statistik

Industri).

7. BPS Provinsi secara berkala mengadakan pertemuan dengan aparat

pelaksana wilayahnya dalam rangka koordinasi untuk mengevaluasi

perkembangan kegiatan dan pemecahan permasalahan yang timbul.

8. Membuat Early Warning System (Sistem Peringatan Dini) untuk

memantau pelaksanaan kegiatan SKP14, baik kualitas data dan jumlah

kuesioner yang telah didaftar oleh petugas maupun ketepatan waktu

penyampaian dokumen.

Page 29: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan23

b. BPS Kabupaten/Kota

1. Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan dikoordinir

oleh kepala BPS Kabupaten/Kota.

2. Menyediakan surat tugas para petugas lapang (pencacah/pengawas)

untuk pelaksanaan dilapangan.

3. Merekrut calon petugas PML/PCL SKP14 yang berasal dari staf BPS

Kabupaten/Kota dan KSK.

4. Menyediakan peta desa/kelurahan (SP2010-WA) terpilih untuk

diserahkan ke PCL sesuai dengan wilayah kerja yang dimiliki.

5. Melakukan pengawasan lapangan secara langsung pada waktu petugas

melakukan pencacahan usaha, dan memeriksa secara sampel hasil

pencacahan usaha tersebut.

6. Penghitungan alokasi sampel per desa/kelurahandilakukan di setiap

BPS Kabupaten/Kota dikoordinir oleh kepala seksi statistik produksi

atau yang berwenang.

7. Pertemuan secara berkala dengan para pelaksana survei harus

dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan pemecahan

masalah lapangan.

8. Pelaksanaan administrasi dan pengolahan keuangan di BPS

Kabupaten/Kota harus sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

9. Pembuatan laporan akuntabilitas tentang penyelengaraan survei harus

dibuat oleh setiap BPS Kabupaten/Kota dan dikirim ke BPS Provinsi.

10. Pengiriman dokumen hasil pencacahan yang telah diperiksa harus

sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Page 30: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

24Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

c. Tugas Pengawas

1. Menyiapkan peta desa/kelurahan (Peta SP2010-WA), Daftar SKP14-P,

SKP14-S untuk diteruskan kepada pencacah yang menjadi tanggung

jawabnya, serta Daftar SKP14-DS Desa, SKP14-DS, SKP14-RD.

2. Bersama-sama pencacah yang menjadi tanggung jawabnya, melakukan

pengamatan dan penelitian lapangan terhadap ketepatan sasaran

wilayah pencacahan dan mengenali batas-batas desa/kelurahan yang

menjadi tanggungjawab setiap pencacah, dengan berpedoman Peta

SP2010-WA.

3. Mendampingi dan membimbing pencacah pada awal pencacahan,

sehingga pencacah mampu melaksanakan pencacahan dengan benar.

4. Memantau aktivitas pencacah di lapangan, untuk menjamin pekerjaan

pencacah dapat selesai tepat waktu dan membantu memecahkan

masalah jika pencacah menghadapi kesulitan di lapangan.

5. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung-

jawabnya secara periodik, untuk mengidentifikasi berbagai masalah

yang mungkin dijumpai di lapangan dan mencari jalan keluar untuk

mengatasi permasalahan tersebut.

6. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan

konsistensi isian Daftar SKP14-P, dan menanyakan kepada pencacah

apabila ditemui isian yang meragukan untuk dilakukan pembetulan dan

pendaftaran ulang ke lapangan, kalau perlu bersama-sama dengan

pencacah.

7. Apabila setiap pencacah telah selesai melakukan pendataan

rumahtangga/usaha, maka pengawas harus segera memeriksa tanda cek

(√) Daftar SKP14-P Blok V untuk usaha konstruksi

peroranganpadasalah satu Kolom (13) s.d.Kolom (15) sesuai jenis

Page 31: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan25

pekerjaan utama pada Kolom (12).

8. Selanjutnya pengawas memeriksa Daftar SKP14-P Blok V banyaknya

usaha ke dalam baris jumlah dari halaman 1 s.d. halaman terakhir.

9. Mengisi rekapitulasi jumlah usaha konstruksi peroranganper

desa/kelurahan (SKP14-RD) dari SKP14-P Blok II Rincian 1 populasi

usaha konstruksi perorangandan mengisi Blok II Rincian 2 jumlah

sampel per bidang pekerjaan utama setelah mendapat target sampel

dari BPS Kabupaten/Kota.

10. Berdasarkan target sampel usaha dari BPS Kabupaten/Kota,

selanjutnya pengawas bertugas untuk melakukan pemilihan sampel

dengan menggunakan Daftar SKP14-P Blok VI Keterangan Penarikan

Sampel menurut bidang pekerjaan utama.

11. Pengawas harus segera menyalin sampel usaha dari hasil pemutakhiran

ke dalamDaftar SKP14-DS di setiap desa/kelurahan terpilih.

12. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan

konsistensi isian Daftar SKP14-S.

d. Tugas Pencacah

1. Mengamati wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan dengan

acuan Peta SP2010-WA terpilih. Hal ini dimaksudkan agar tidak

terjadi lewat cacah atau ganda cacah.

2. Memberitahukan dan minta pengesahan aparat desa/lurah atau yang

setara sebelum dan sesudah melakukan pencacahan pada wilayah

tersebut.

3. Melakukan pemuktahiran dan pendataan dengan Daftar SKP14-P

4. Melakukan pencacahan usaha terpilih dengan Daftar SKP14-S yang

berpedoman pada Daftar SKP14-DS (Daftar Sampel).

5. Mengikuti pertemuan dengan pengawas untuk membahas berbagai

Page 32: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

26Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

temuan/masalah yang ditemukan di lapangan, dan cara mengatasinya.

6. Melakukan pencacahan ulang responden yang bermasalah dengan

disertai pengawas.

7. Menyerahkan dokumen yang telah selesai kepada pengawas.

8. Menepati jadwal pelaksanaan lapangan sesuai dengan jadwal yangtelah ditentukan.

Page 33: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan27

BABIV

TATA CARA PENYUSUNAN &PENGIRIMAN DOKUMEN

Untuk memudahkan pelaksanaan pelatihan petugas dan pelaksanaan

pencacahan di BPS Prov/Kab/Kota, maka perlu diatur mekanisme pengiriman

dokumen baik dari BPS ke BPS Provinsi, BPS Provinsi ke BPS Kab/Kota.

Begitu sebaliknya BPS Kab/Kota ke BPS Provinsikemudian dari BPS Provinsi

ke BPS. Adapun mekanismenya adalah sebagai berikut:

4.1. Pengiriman Dokumen dari BPS ke BPS Provinsi

a. Seluruh dokumen Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2014 (SKP14)

akan dikirim melalui ekspedisi.

b. Surat pengantar dilampiri daftar isi dari setiap box/koli yang dikirim

secara rinci.

c. Surat pengantar pengiriman dokumen dikirim pada box/koli pertama

pada setiap pengiriman.

d. Pada salah satu sisi box/koli dibagian kanan atas dicantumkan nomor

box/koli dan banyaknya box/koli, contoh:Bila pengiriman ada sebanyak

3 (tiga) box/koli dokumen yang dikirimkan ke daerah, maka cara

penomoran untuk masing-masing box/koli adalah:

Box pertama : [1] [3]

Box kedua : [2] [3]

Boxketiga : [3] [3]

4.2. Pengiriman Dokumen dari BPS Provinsi

a. Seluruh dokumen Survei Usaha Konstruksi Perorangandikirim ke BPS

Kabupaten/Kota terpilih melalui ekspedisi.

b. Seluruh dokumen hasil Survei Usaha Konstruksi Perorangan dikirim ke

Page 34: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

28Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

BPS melalui ekspedisi.

c. Surat pengantar dilampiri daftar isi dari setiap box/koli yang dikirim

secara rinci.

d. Surat pengantar pengiriman dokumen dikirim pada box/koli pertama

pada setiap pengiriman.

f. Pada salah satu sisi box/koli dan banyaknya box/koli dibagian kanan atas

dicantumkan nomor box/koli dan banyaknya box/koli. Contoh: Bila

pengiriman 3 (tiga) box/koli dokumen yang dikirimkan ke BPS, maka

cara penomoran untuk masing-masingbox/koli adalah:

Box pertama : [1] [3]

Box kedua : [2] [3]

Boxketiga : [3] [3]

g. Pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPS ditujukan ke alamat

berikut:

dan diinformasikan melalui alamat email: [email protected]

4.3. Pengiriman Dokumen dari BPS Kab/Kota ke BPS Provinsi

Adapun tata cara pengiriman dokumen dari BPS Kab/Kota ke BPS

Provinsi,sebagai berikut:

a. Pengemasan dokumen SKP14tidak boleh dicampur dengan dokumen

lain.

b. Pengiriman dokumen tidak perlu menunggu seluruh pencacahan selesai.

Subdirektorat Statistik KonstruksiDirektorat Statistik IndustriBadan Pusat Statistik (BPS)

Jl. Dr. Sutomo No. 6-8Jakarta Pusat 10710

Page 35: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan29

Pengiriman minimal satu desa/kelurahanselesai.

c. Susunan dokumen harus diurut berdasarkan nomor urut sampel dalam

satu desa/kelurahandan dibendel menjadi satu. Kemudian urutkan

masing-masing desa/kelurahan di setiap kecamatan. Dokumen yang

akan dikirim ke BPS Provinsi harus diurutkan berdasarkan kecamatan.

d. Surat pengantar harus dilampiri daftar isi setiap box/koli yang dikirim

rinci.

Page 36: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

30Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Page 37: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan31

BABV

TATA CARAPELAKSANAANPENDATAAN

5.1. Umum

Bab ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas dalam memahami

berbagai konsep, definisi, tata tertib penulisan daftar, dan mekanisme pendataan

Survei Usaha Konstruksi Perorangan2014(SKP14).

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa SKP14 menggunakan 6

(enam) jenis daftar yaitu Daftar SKP14-DSDesa, Daftar SKP14-P, Lembar

Pembantu, SKP14-RD, SKP14-DS, dan SKP14-S.

Mengingat banyaknya daftar yang digunakan dalam SKP14, maka setiap

petugas harus memahami jenis dan kegunaan masing-masing daftar, dan

berbagai informasi serta tata cara pengisian.

5.2. Tata Tertib Pengisian Daftar

Berikut tata tertib pengisian daftar:

a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam.

b. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata

harus menggunakan huruf kapital (balok) dan tidak boleh disingkat, kecuali

kata-kata yang terlalu panjang.Angka harus ditulis dengan angka biasa

(bukan angka romawi).

Contoh:Daftar SKP14-Phasil snowballing

Rincian Penulisan salah Penulisan benar

Blok V Kolom (4) :

Calon Responden 1. Rudi 1. RUDI

(Nama usaha/pengusaha/pemilik) 2. Inggar 2. INGGAR

Page 38: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

32Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

c. Cara pengisian daftar dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1. Mengisikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tuliskan

pada kotak yang tersedia.

Contoh: Daftar SKP14-S Blok III Rincian 3 :

2. Melingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan

kode jawabannya ke dalam kotak yang tersedia.

Contoh: Daftar SKP14-S

3. Memindahkan isian ke kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right

justified)

Contoh: Daftar SKP14-S

4. Bila keterangan/jawaban responden tidak terdapat pada pilihan jawaban

yang tersedia, tuliskan jawaban di lainnya.

3. Umur : 41 Tahun (dibulatkan ke bawah) 4 1

Rincian

Blok III Rincian 2 :Jenis Kelamin Laki - laki - 1 Laki - laki - 1

Perempuan - 2 Perempuan - 21

Penulisan salah Penulisan benar

1

Rincian

Blok III Rincian 5.b :

Instansi Pemerintah 1

Perusahaan BUMN/Swasta 2

Perguruan Tinggi/Yayasan/LSM 4

Lainnya (tuliskan…………….) 8

b. Penyelenggara bimbingan/pelatihan/penyuluhan di bidangkonstruksi adalah :

Penulisan salah Penulisan benar

3 0 3

Page 39: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan33

Contoh: Daftar SKP14-S

5. Referensi waktu survei:

a. Bulan Mei 2014 .

b. Selama setahun yang lalu (12 bulan terakhir) yaitu: Mei 2013- April

2014.

5.3. Konsep dan Definisi

Konstruksi adalahsuatukegiatanyang hasil akhirnya berupa

bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya.

Kegiatan konstruksi mencakup pekerjaan baru, perbaikan, penambahan

dan perubahan, pendirian prafabrikasi bangunan atau struktur di lokasi

proyek, konstruksi yang bersifat sementara , dan juga pembongkaran

bangunan. Hasil kegiatan antara lain: gedung, jalan, jembatan, rel dan

jembatan kereta api, terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan

sanitasi, bandara, jaringan listrik dan telekomunikasi, dan lain-lain.

Usahaadalah suatu badan yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan

menghasilkan barang/jasa, terletak di suatu bangunan fisik pada lokasi

tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri.

Usahakonstruksi perorangan adalah usaha rumahtangga dibidang

konstruksi yang modal usahanyatidak dipersyaratkan dan batas nilai satu

pekerjaan hingga Rp. 100 juta.

Rincian Penulisan Salah Penulisan BenarBlok III Rincian 5.b : Blok III Rincian 5.b : Blok III Rincian 5.b :

Instansi Pemerintah 1 Instansi Pemerintah 1 Instansi Pemerintah 1

Perusahaan BUMN/Swasta 2 Perusahaan BUMN/Swasta 2 Perusahaan BUMN/Swasta 2

Perguruan Tinggi/Yayasan/LSM 4 Perguruan Tinggi/Yayasan/LSM 4 Perguruan Tinggi/Yayasan/LSM 4

Lainnya (tuliskan…………….) 8 Lainnya (tuliskan…………….) 8 Lainnya (tuliskan KOPERASI ) 8

b. Penyelenggara bimbingan/pelatihan/penyuluhandi bidang konstruksi adalah :

b. Penyelenggara bimbingan/pelatihan/penyuluhandi bidang konstruksi adalah :

b. Penyelenggara bimbingan/pelatihan/penyuluhandi bidang konstruksi adalah :

Page 40: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

34Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Usahakonstruksi non-gred adalahusaha non-perorangan di bidang

konstruksi yang belum meregistrasikan usahanya ke Lembaga

Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).

Bidang Pekerjaan adalah pengelompokan kegiatan konstruksi

berdasarkan golongan pokok2 digit KBLI 2009, yaitu: Konstruksi Gedung

(41), Konstruksi Sipil (42), dan Konstruksi Khusus (43).

Bouwheer adalah pemilik/investor pemberi perintah untuk melaksanakan

pekerjaan konstruksi.

Pemborong Umumadalah usaha yang bergerak di bidang pembangunan,

perubahan/perombakan, perbaikandan pembongkaran yang pekerjaannya

berdasarkan atas dasar borongan langsung dengan

pemilik(bouwheer/investor).Jenis-jenis pekerjaannya meliputi: gedung,

jalan, jembatan, rel KA dan jembatan kereta api, terowongan, bangunan

air dan drainase, bangunan sanitasi, bandara.

Pemborong Khususadalah perusahaan yang khusus mengerjakan

sebagian dari satu pekerjaan proyek pembangunan. Jenis-jenis

pekerjaannya meliputi: pemasangan alat pendingin (AC); alat pemanas

ruangan (heater); pemasangan batu hias, ubin, batu marmer, pintu,

jendela, atap; pengerjaan lantai; dekorasi instalasi listrik; fasilitas sanitasi;

pondasi; pembongkaran; perbaikan dan pemeliharaan rumah/gedung dsb.

Borongan adalah perjanjian antara pemilik pekerjaan (bouwheer) dengan

pemborong umum yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan seluruh

kegiatan proyek pembangunan.

Sub-boronganadalah perjanjian antara pemborong dengan pemborong

lain atau pemilik yang biasanya mengerjakan sebagian dari suatu proyek

pembangunan.

Page 41: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan35

Nilai Boronganadalahnilai nominal pekerjaan yang disepakati antara

pemborong dengan pemilik atau pemborong lain.

Nilai Pekerjaanadalah nilai fisik proyekyang telah diselesaikan oleh

pihak pemborong menurut realisasi proyek yang telah diselesaikan dalam

jangka waktu tertentu, berdasarkan nilai borongan antara pemilik dengan

pemborong.

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan

klasifikasi baku statistik mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di

Indonesia. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan

ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis

badan hukum, formal atau informal.KBLI 2009 menggunakan kode angka

5 digit yang menunjukkan struktur klasifikasi. KBLI untuk sektor

konstruksi ada pada bagian Lampiran.

5.4. Penyiapan Dokumen Pendataan

Satuan pengamatan dalam SKP14 adalah desa/kelurahan. Oleh karena

itu, peta desa/kelurahan dijadikan pemandu kerja petugas untuk mencapai

tempat kerja, agar tidak terjadi lewat cacah dan ganda cacah. Hal ini sekaligus

akan memberikan keyakinan bahwa pencacahan tidak akan melewati batas

wilayah kerja.

Sebelum melakukan pendataan, beberapa dokumen tertentu yang perlu

disiapkan adalah:

a. Salinan Sketsa Peta Desa SP2010-WA di BPS Kabupaten/Kota

1) BPS Kabupaten/Kota menyiapkanSketsa Peta Desa/kelurahan SP2010-

WA.

2) Bila pendataan dalam 1 (satu) desa/kelurahan harus diselesaikan oleh 2

(dua) PCL, maka SP2010-WA harus di print dalam ukuran A3

Page 42: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

36Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

menggunakan tinta warna untuk petugas kedua. Pembagian tugas kerja

dilapangan harus jelas dengan memperhatikan batas SLS dan BS dalam

peta SP2010-WA.

3) Sketsa peta SP2010-WA dipinjamkan kepada PCL pada saat pelatihan

untuk digunakan dalam pendataan.

Peta SP2010-WA berisi informasi batas wilayah desa/kelurahan

dan muatannya. Sebelah kiri atas berisi tulisan SP2010-WA, sebelah

kanan atas berisi kode wilayah. Bagian sebelah kanan adalah kotak

keterangan legenda yang antara lain berisi informasi nama wilayah mulai

desa/kelurahan hingga pulau, arti garis dan arti simbol-simbol lain yang

tertera pada gambar sketsa peta. Informasi batas wilayah terdiri dari

batas wilayah desa dan satuan lingkungan setempat (SLS) tingkat 1

ditulis dengan warna merah, sedangkan batas blok sensus (BS) ditulis

dengan warna hijau. SLS ini dapat berupa Rukun Tetangga (RT), Rukun

Warga (RW), Jorong, Korong, Lingkungan, Dusun, atau nama lain yang

berlaku di wilayah setempat.

b. Daftar SKP14-P

1) Daftar SKP14-P di print pada kertas ukuran A4 bolak-balik di BPS

Kabupaten/Kota.Untuk keperluan penyalinan hasil snowballingdari

Lembar Pembantu ke daftar SKP14-PBlok V,tambahkan (print) satu

lembar kosongBlok V bolak–balik.

2) Untuk 1 (satu) desa/kelurahan yang menggunakan 2 (dua) PCL, maka

Daftar SKP14-P harus di print rangkap 2 (dua).

c. Lembar Pembantu

1) Lembar Pembantu dicetak di BPS Kabupaten/Kota.

2) Setiap informasi narasumber tentang keberadaan calon responden hasil

Page 43: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan37

snowballingsebelum disalin ke daftar SKP14-Pwajib ditulis di Lembar

Pembantu.

d. Daftar SKP14-S

1) Daftar SKP14-S di cetak di BPS.

2) Daftar SKP14-S digunakan pada saat melakukan pendataan karakteristik

pada usaha konstruksi perorangan terpilih.

5.5. Mekanisme Pendataan

Adapun tahapan/proses pendataan SKP14 oleh PCL sebagai berikut:

1) Setiap petugas dibekali dengan instrumen yang diperlukan, yaitu peta

desa (SP2010-WA), Daftar SKP14-P (pre-printed), Lembar Pembantu,

Daftar SKP14-DS, dan SKP14-S.

2) Kunjungi Kepala Desa/Lurah untuk mendapatkan izin bertugas di

wilayah ini dengan membawa surat tugas dari BPS kabupaten/kota.

3) Identifikasi keberadaan pengusaha/usaha konstruksi dimulaidari Blok

Sensus pertama yang tercantum pada Daftar SKP14-P Blok V Kolom (1)

yang merupakan bagian dari Alamat Lengkap.

Page 44: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

38Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

4) Lakukan identifikasi keberadaan pengusaha/usaha konstruksi dan

identifikasi pengusaha/usaha konstruksi yang tercantum pada Daftar

SKP14-P untuk setiap Blok Sensus dengan menanyakan kepada

narasumber (prioritas utama adalah ketua/pengurus SLS setempat).

5) Apabila diperoleh informasi keberadaan pengusaha/usaha konstruksi,

selanjutnya pencacah melakukan kunjungan ke alamat pengusaha/usaha

tersebut dan melakukan pendataan dengan Daftar SKP14-P. Jika

pengusaha/usaha yang dikunjungi termasuk usaha konstruksi perorangan,

maka katakan pada respondendilain waktu kemungkinan pendataan akan

dilanjutkan dengan pertanyaan yang lebih rinci.

6) Setelah selesai melakukan pendataan pada responden tersebut, tanyakan

tentang keberadaan usaha konstruksilainnyabaik yang perorangan

maupun yang berbadan usaha yang berada di Blok Sensus/SLS

tersebut atau SLS lainnya dalam desa/kelurahan tersebut.Catat nama

responden sebagai narasumber dan semua informasi keberadaan calon

responden lainnya menggunakan Lembar Pembantu.

7) Cek informasi yang telah di catat di Lembar Pembantu dengan daftar

nama pengusaha/usaha konstruksi yang tercantum pada Daftar SKP14-

PBlok V. Jika tidak ada, tuliskan nama pengusaha konstruksi tersebut

pada Daftar SKP14-PBlok Vdi baris kosong setelah baris terakhir yang

tercetak.

8) Selanjutnya kunjungi pengusaha/usaha konstruksi yang baru diperoleh

informasinya tersebut, dan lengkapi pula dengan informasi lainnya yang

diperlukan pada Daftar SKP14-PBlok V.

9) Lakukan lagi proses identifikasi seperti pada butir 5) hingga 8) sampai

pendataan selesai dalam satu desa/kelurahan yang menjadi wilayah

tugasnya.

Page 45: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan39

Ilustrasi metode snowballing dapat dilihat seperti padaGambar 3.

Gambar 3. Identifikasi responden dengan metode snowballing

Page 46: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

40Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Page 47: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan41

BABVI

TATA CARAPENGISIAN DAFTAR

6.1. Tata Cara Pengisian Daftar SKP14-P

Daftar SKP14-P digunakan untuk memutakhirkan dan mendata semua

usaha konstruksi perorangan yang berada di desa/kelurahan terpilih.

1). Struktur Daftar SKP14-P

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT, berisi kode dan nama wilayah

administrasi (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan,

Klasifikasi Desa/Kelurahan)sertaAngka Random (AR) Gedung.

BLOK II. RINGKASAN, berisi hasil rekapitulasi populasi usaha dan

jumlah sampel usaha.

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS DAN PENGESAHAN, berisi

identitas petugas, waktu pelaksanaan dan pengesahan oleh Kepala

Desa/Lurah atau yang setara.

BLOK IV. CATATAN, berisi keterangan hal-hal yang perlu disampaikan

pada saat pelaksanaan lapangan.

BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI,

terdiriatas 15kolom dengan uraian masing-masing kolom adalah sebagai

berikut:

Kolom (1) : NomorBlok Sensus

Nomor yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut

blok sensus dalam desa/kelurahan.

Kolom (2) : Nomor Urut

Nomor yang tercantum pada kolom ini adalahnomor urut

rumahtangga/usaha dalam desa/kelurahan.

Page 48: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

42Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Kolom (3): KIP

berisi 9 digit Kode Identitas Perusahaan. Masing-masing

digit KIP ini memiliki arti sebagai berikut

*) Kode Skala Usaha :

1 : Gred 1 , Perorangan/Mikro

2 : Gred 2 – 4, Badan usaha bersertifikasi dari LPJKN

berskala kecil

3 : Gred 5 Badan usaha bersertifikasi dari LPJKN

berskala sedang

4 : Gred 6 – 7, Badan usaha bersertifikasi dari LPJKN

berskala besar

5 : Non –Gred, Badan usaha dan belum bersertifikasi

dari LPJKN

Kolom (4) : Calon Responden

Nama-nama yang tercetaktercantum pada kolom ini adalah

nama pengusaha/usahahasil pemutakhiranpendataan usaha

konstruksi tahun sebelumnya yangteridentifikasi sebagai

pengusaha/usaha di sektor konstruksi.

Kolom (5): Alamat Lengkap

Alamat yang tercetak tercantum pada kolom ini adalah

alamat tempat tinggal pengusaha atau tempat domisili badan

usaha hasil pemutakhiranpendataan usaha konstruksi tahun

sebelumnya.

Kolom (6): Identifikasi keberadaan calon responden, Ada bila berkode

‘1’, Tidak ada bila berkode ‘0’.

KodeSka la

Usaha *)Kode Propins i

KodeKab/Kota

Nomor urut usaha di da lamKab/Kota

Page 49: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan43

Ada, adalah kondisi dimana nama pengusaha/badan usaha

konstruksi dan alamat pada saat pendataan sama dengan

nama kepala rumahtangga atau nama badan usaha dan alamat

pada hasil pemutakhiranpendataan usaha konstruksi

perorangan tahun sebelumnya. Termasuk dalam kondisi ini

adalah bila nama pengusaha/badan usaha konstruksi berbeda

yang dikarenakannama yang tercantum adalah nama

panggilan atau alias dan kesalahan dalam penulisan dalam

pendataan usaha konstruksi tahun sebelumnya, dan

perbedaan alamat akibat kesalahan penulisan pada saat

pendataan usaha konstruksi tahun sebelumnya. Termasuk

pengusaha/badan usaha konstruksi yang pindah tetapi

masih dalam satu desa/kelurahan, dan pengusaha/badan

usaha konstruksi yang baru (yaitu pada saat pendataan usaha

konstruksi tahun sebelumnya bukan sebagai

pengusaha/badan usaha konstruksi, tapi pada saat pendataan

SKP14merupakan usaha konstruksi).

Tidak ada, adalah kondisi dimana pengusaha/badan usaha

konstruksi pada saat pendataan tidak dapat ditemukan dan

setelah dikonfirmasikan dengan tetangga disekitarnya

memang tidak ada yang mengenalnya. Termasuk

pengusaha/badan usaha konstruksi yang pindah

keluardesa/kelurahan, dan tidak usaha lagi.

Kolom (7): Ditanyakan kepada calon responden apabila menurut

narasumber usaha ini keberadaannya Adaatau Kolom (6)

berkode ‘1’. Apakahberusaha di sektor konstruksi selama

setahun yang lalu, Ya bila isian berkode ‘1’, dan kode ‘0’

bila Tidak.

Page 50: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

44Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Ya, apabila selama setahun yang lalu (Mei 2013 s.d. April

2014) usaha ini masih merupakan usaha konstruksi meskipun

pada saat pencacahan tidak aktif/berubah sektor usahanya.

Tidak, apabila selama setahun yang lalu (Mei 2013 s.d. April

2014) usaha ini telah tutup atau berubah sektor usahanya.

Kolom (8): Ditanyakan kepada calon responden : apabila usaha ini

berusaha di sektor konstruksiatau Kolom (7) berkode ‘1’.

Apakah alamat kantor usaha ada di desa ini, berkode ‘1’ bila

Ya, berkode ‘0’bila Tidak.

Ya, adalah kondisi dimana alamat kantor usaha berada dalam

satu desa/kelurahan.

Tidak, adalah kondisi dimana alamat kantor usaha tidak

berada dalam satu desa/kelurahan.

Kolom (9): Ditanyakan kepada calon responden: apabila alamat kantor

usaha ini berada dalam satu desa/kelurahan atau Kolom (8)

berkode ‘1’, Apakah berusaha dengan sistem borongan dan

aktif selama setahun yang lalu, isian bila Ya kode ‘1’, kode

‘0’ bila Tidak.

Ya, apabila selama setahun yang lalu (Mei 2013 s.d. April

2014) berusaha dengan sistem borongan meskipun pada saat

pencacahan tidak aktif/berubah sektor usahanya.

Tidak, apabila usaha konstruksi ini selama setahun yang lalu

order pekerjaannya tidak ada yang menggunakan sistem

borongan.

Page 51: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan45

Kolom (10): Tuliskan Kode Gred usaha ini

Kualifikasi Usaha Batas Nilai Satu Pekerjaan(Rp) Kode

Perorangan 0 s.d 100 juta 1

Gred 2 0 s.d 500 juta 2

Gred 3 0 s.d 1 Milyar 3

Gred 4 0 s.d 2,5 Milyar 4

Gred 5 0 s.d 10 Milyar 5

Gred 6 0 s.d 50 Milyar 6

Gred 7 0 s.d Tak Terbatas 7

Non-Gred*) - 9*)Non- Gred adalah badan usaha non perorangan yang

belum me-registrasi-kan usahanya di LPJKN.

Kolom (11) – Kolom (15): ada isian bila Kolom (10) berkode ‘1’

Kolom (11): Nomor Urut Usaha

Kolom (12): Jenis Kegiatan/Pekerjaan Utama

Kolom (13) – (15): Kode Bidang Pekerjaan Utama

Kode Bidang Pekerjaan Utama terbagi menjadi 3 jenis:

1. Konstruksi Gedung; mencakup rumah tempat tinggal,

gedung perkantoran, gedung kesehatan, gedung

pendidikan, gedung hiburan, dan gedung lainnya.

2. Konstruksi Sipil; mencakup jalan, jembatan, rel KA,

landasan, pengairan, dermaga, lapangan olahraga,

lapangan parkir, bangunan pengolah, penyaluran dan

penyimpan air limbah, minyak dll.

3. Konstruksi Khusus; mencakup konstruksi bangunan

elektrikal dan komunikasi, instalasi gedung dan

bangunan sipil, penyelesaian konstruksi gedung,

penyewaan alat berat konstruksi dll.

Page 52: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

46Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Tabel 1. Ringkasan tugas pengisian Daftar SKP14-P

2). Pengisian Daftar SKP14-P

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Blok ini isiannya telah tercetak (pre-printed) mulai dari nama

Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Klasifikasi

Desa/Kelurahan, dan Angka Random (AR) Gedung.

BLOK II. RINGKASAN

Tujuan pengisian Blok II adalah untuk mengetahui rekapitulasi hasil

identifikasi calon responden pendataan pengusaha konstruksi

peroranganpada satu desa/kelurahan. Blok ini diisi setelah kegiatan

pendataan selesai dalam satu desa/kelurahan. Isian Blok II disalin dari

halaman terakhir Blok V yang terisi. Sebelum mengisi Blok II, petugas

pendataan harus memastikan bahwa isian Blok V telah diperiksa dengan

cermat kebenaran isian.

Rincian 1: Populasi usaha konstruksi perorangan

Isian rincian ini disalin dari Blok V Rincianc :“Jumlah kumulatif

hingga halaman ini” dengan ketentuan sebagai berikut

Blok II Rincian 1 Kolom (2) disalin dari Blok V Rincian c Kolom

(13) pada halaman terakhir.

Pencacah Pengawas

Blok I √ - -Blok II - - √Blok III - Rincian 1 & 3 Rincian 2Blok IV - √ √

Blok V Kolom (1) s.d (5), IdentitasNomor halaman, Kolom(6) s.d (15), Jumlah a,b,c

Memberi lingkaran Kolom (1), Kolom(2), Kolom (11) dan nomor di sampingtanda √ di salah satu Kolom (13) s.d

Kolom (15) yang terpilih sampelBlok VI - - √

Diisi olehPre printedUraian

Page 53: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan47

Blok II Rincian 1 Kolom (3) disalin dari Blok V Rincian c Kolom

(14) pada halaman terakhir.

Blok II Rincian 1 Kolom (4) disalin dari Blok V Rincian c Kolom

(15) pada halaman terakhir.

Rincian 2: Jumlah sampel usaha konstruksi perorangan

Isiannya merupakan hasil dari penarikan sampel usaha yaitu banyaknya

Ri yang terisi (Blok VI).

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS DAN PENGESAHAN

Tujuannya adalah untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab

melakukan pendaftaran dan pemeriksaan Daftar SKP14-P, serta keterangan

waktu pelaksanaan pendataan dan pemeriksaan, serta pengesahan oleh

Kepala Desa/Lurah atau yang setara.

1. Nama Petugas

Tuliskan nama pencacah dan pemeriksa pada kolom yang tersedia.

2. Tanggal Pengawasan/Pemeriksaan

Tuliskan tanggal pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan pada kolom

yang tersedia

3. Tanda Tangan

Sebelum membubuhkantanda-tangannya pencacah danpemeriksa diha-

ruskan memeriksa kebenaran dan kelengkapan isian Daftar SKP14-

P.Bubuhkan tanda-tangan pada tempat yang disediakan sebagai bentuk

tanggungjawab pendataan dan pengawasan/pemeriksaan.

Penandatanganandilakukan oleh orang yang benar-benar telah

melakukan tugasnya.

4. Pengesahaan oleh Kepala Desa/Lurahatau yang setara tempat dimana

pendataan dilaksanakan dengan membubuhkan tanggal, nama, tanda

tangan, dan cap/stempel.

Page 54: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

48Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

BLOK IV. CATATAN

Gunakan Blok IV untuk menuliskan hal-hal yang perlu

diinformasikan dan belum tercakup dalam Daftar SKP14-Pdi

desa/kelurahan tersebut.

BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI

Blok ini digunakan untuk melakukan pemutakhiran seluruh

pengusaha/badan usaha konstruksipada satu desa/kelurahan. Padasudut

kanan atas setiap lembar Blok V tertera “Halaman ….dari ..halaman”,

yang pengisiannya dilakukan setelah pendataan bangunan dan rumahtangga

dalam satu desa/kelurahan selesai. Sedang sudut kanan bawahnya setiap

lembar Blok V tertera identitas desa/kelurahan yang tercetak.

Contoh pengisian “Halaman…dari...halaman” pada Blok VDaftar

SKP14-Padalah sebagai berikut:Jika jumlah halaman Blok V yang terpakai

ada 5halaman, maka pengisiannya adalah pada halaman pertama Blok V

diisi “Halaman 1 dari 5 halaman”, dan halaman terakhir diisi “Halaman 5

dari 5 halaman”.

Kolom (1)-(5) (No. Blok Sensus, No. urut, KIP, Calon Responden,

Alamat Lengkap)

Kol.(1) s.d Kol.(5) Blok V telah tercetak (Pre-printed). Bila

dari hasil kunjungan ada perubahan informasi, dapat

diperbaiki disampingnya dengan cara mencoret kemudian

menuliskan informasi yang benar disebelahnya.

Misalnya kesalahan penulisan alamat, dapat diperbaiki

seperti pada contoh berikut:

Page 55: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan49

Pengisian Kolom (1)-(5) untuk responden hasil snowballing

Kolom (1): Isikan nomor blok sensus calon responden hasil

snowballingsesuai dengan di lapangan di baris kosong

setelah baris yang terisi.

Kolom (2): Isikan nomor urut calon responden hasil snowballingdi baris

kosong setelah baris yang terisi. Penulisan nomor urut,

usahakonstruksi hasil snowballingmeneruskan nomor urut

baris terakhir yang terisi menggunakan angka biasa.

Kolom (3): untuk KIP calon responden hasil snowballing dikosongkan.

Kolom (4): Isikan nama lengkap calon responden dengan menggunakan

huruf kapital

Contoh: 1. ADITA UTAMA (penulisan yang mempunyai nama usaha).

2. PEMBORONG AC ‘RUDI’ (penulisan pemborong AC yang

tidak mempunyai nama usaha).

3. PEMBORONG GEDUNG ‘SUGI’ (penulisan pemborong

bangunan yang tidak mempunyai nama usaha).

4. KONSTRUKSI GEDUNG ‘BAMBANG’ (penulisan nama

usaha yang pekerjaannya tidak selalu borongan dan tidak

mempunyai nama usaha).

5. USAHA TIGA, CV (penulisan nama badan usaha)

Kolom (5): Isikan alamat lengkap calon responden nama jalan, blok,

nomor, SLS, RT/RW.

Pengisian Kolom (6)-(15) untuk responden pre-printeddan hasil

snowballing

Kolom (6): Identifikasi keberadaan calon responden pada narasumber

Nomor Urut KIP

(Nama jalan, blok, nomor,SLS, RT/RW)

(1) (2) (3) (4) (5)

001B 1 327210103 PEMBORONG BANGUNAN 'AGUS' KP. JAMBU RT.10/RW.05 RT.11

Nomor BlokSensus

Calon RespondenAlamat Lengkap

Page 56: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

50Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

isikan kode ‘1’ bila ada, dan kode ’0’ bila tidak ada.

Kolom (7): Bila Kolom (6) berkode ‘1’, Ditanyakan kepada calon

responden, Apakah berusaha di sektor konstruksi selama

setahun yang lalu.Isikan kode 1 bila menjawab ‘Ya”, kode ‘0’

bila ‘Tidak’.

Kolom (8): Bila Kolom (7) berkode ‘1’, Ditanyakan kepada calon

responden, Apakah alamat kantor usaha di desa ini.Isikan kode

1 bila menjawab ‘Ya”, kode ‘0’ bila ‘Tidak’. Perbaiki Kolom

(5) bila ada perbedaan alamat lengkap rumahtangga/usaha.

Kolom (9): Bila Kolom (8) berkode ‘1’, Ditanyakan kepada calon

responden, Isikan kode ‘1’ untuk calon responden yang

berusaha dengan sistem borongan dan aktif selama setahun

yang lalu (lanjutkan ke pertanyaan kolom selanjutnya), dan

kode ‘0’jika tidak (STOP pendataan pada responden ini).

Kolom (10):Bila Kolom (9) berkode ‘1’, Isikan kode gred usaha

Kualifikasi Usaha Kode Gred Usaha

Perorangan 1

Gred 2 2

Gred 3 3

Gred 4 4

Gred 5 5

Gred 6 6

Gred 7 7

Non-gred 9

Kolom (11) – Kolom (15): ada isian bila Kolom (10) berkode ‘1’

Kolom (11): Isikan Nomor Urut Usaha (NUU) pada baris-baris yang

termasuk usahakonstruksi perorangan, dimulai dari angka 1.

Kolom (12):Tuliskan sejelas–jelasnya Jenis Kegiatan/Pekerjaan Utama:

Page 57: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan51

Contoh :

Pembangunan tempat tinggal,

Pemasangan pagar besi kantor,

Pembuatan sumur bor,

Pembuatan saluran irigasi untuk pertanian,

Instalasi listrik untuk perumahan,

Pemeliharaan jalan,

Pengecatan kantor, dsb.

Kolom (13)-(15): Isikan tanda cek(√) pada salah satu Kolom (13) atau

Kolom (14) atau Kolom (15) sesuai uraian Kolom (12).

Misal dari contoh diatas Kolom (12) isiannya ‘Pembuatan

sumur bor’,maka beri tanda cek(√) Kolom (14) karena isiannya

termasuk kategori pekerjaan/konstruksi sipil.

6.2. Penggunaan dan Tata Cara Pengisian Lembar Pembantu

Lembar pembantu digunakan untuk mencatat semua informasi calon

responden dari narasumber hasil snowballing. Penulisan lembar pembantu wajib

dilakukan, selain sebagai legalitas pemberi informasi juga diperlukan untuk

mempermudah pengisian Daftar SKP14-P hasil snowballing.

Tata cara pengisian Lembar Pembantu yaitu:

Kolom (1): Isikan nama Narasumber (Ketua SLS, Tokoh Agama, Tokoh

Masyarakat, Responden dll).

Kolom (2): IsikanNama calon responden hasil rekomendasi dari

Narasumber.

Kolom (3): Isikan Alamat Lengkap (Nama jalan, blok, nomor, SLS,

RT/RW).

Penyalinan isian Lembar Pembantu ke Daftar SKP14-PBlok V

Page 58: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

52Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Salin isian Lembar Pembantu ke Daftar SKP14-P Blok V, yaitu Lembar

Pembantu Kolom (2) ke Daftar SKP14-P Blok V Kolom (4) dan Lembar

Pembantu Kolom (3) ke Daftar SKP14-P Blok V Kolom (5) di baris kosong

setelah baris yang terisi. Sedangkan untuk penulisan nomor urut Kolom (2)

Daftar SKP14-P Blok V menggunakan angka biasa dengan meneruskan

nomor urut baris terakhir yang terisi.

6.3. Tata Cara Pengisian Daftar SKP14-DS

Daftar sampel survei usaha konstruksi perorangan (SKP14-DS) adalah

daftar yang memuat sejumlah sampel usaha konstruksi perorangan terpilihdalam

1 (satu) desa/kelurahan. Daftar SKP14-DS digunakan oleh PCL sebagai

pedoman untuk mendata dengan Daftar SKP14-S.

1). Struktur Daftar SKP14-DS

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT, berisi kode dan nama wilayah

administrasi (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan,

Klasifikasi Desa/Kelurahan).

BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN, berisi hasil rekapitulasi

jumlah pendataan.

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS, berisi identitas petugas, waktu

pelaksanaan dan tanda tangan.

BLOK IV. CATATAN, berisi keterangan hal-hal yang perlu disampaikan

dalam pelaksanaan lapangan.

BLOK V. KETERANGAN USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN

TERPILIH, terdiri atas 9 kolom, dengan uraian pada masing-masing

kolom adalah sebagai berikut:

Kolom (1): Nomor Blok Sensus

Page 59: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan53

Berisi nomor blok sensus

Kolom (2): Nomor Urut Sampel (NUS)

Berisi nomor 1 sampai dengan terakhir

Kolom (3): Nomor Urut Usaha (NUU)

Berisi nomor urut usaha yang terpilih sampel

Kolom (4): KIP

berisi 9-digit kode identitas perusahaan

Kolom (5): Nama Usaha/Pengusaha/Pemilik

Berisi nama usaha atau pengusaha atau pemilik usaha

Kolom (6): Alamat Lengkap

Berisi alamat lengkap usaha konstruksi perorangan

Kolom (7): Bidang Pekerjaan Utama

Berisi kode bidang pekerjaan utama, kode ‘1’ atau ‘2’atau ‘3’

Kolom (8): Keterangan berhasil dicacah

Berisi kode ‘1’ berhasil dicacah, kode ‘0’ tidak

Kolom (9): Keterangan alasan tidak dapat dicacah

Berisi kode ‘1’ atau ‘2’ atau ‘3’ atau ‘4’

Tabel 2. Ringkasan tugas pengisian daftar SKP14-DS

Pencacah Pengawas

Blok I - √Blok II Rincian 2 s.d 4 Rincian 1Blok III √ √Blok IV √ √Blok V Kolom (8) s.d (9) Kolom (1) s.d (7)

UraianDiisi oleh

Page 60: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

54Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

2). Pengisian Daftar SKP14-DS

BLOK I.KETERANGAN TEMPAT

Blok ini berisi keterangan lokasi dari desa/kelurahan terpilih, yaitu

nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, klasifikasi

desa/kelurahan. Isian blok ini disalin dari SKP14-P Blok I Rincian 1 s.d. 5.

BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN

Blok II Rincian 2 dan 3 diisi oleh pencacah setelah selesai melakukan

pencacahan pada 1 (satu) desa/kelurahan. Blok II terdiri dari 4 (empat) rincian,

yaitu:

Rincian 1 : Jumlah target pencacahan

Adalah jumlah sampel usaha konstruksi perorangan

(diambil dari SKP14-P Blok II Rincian 2 Kol.(5))

Rincian 2 : Jumlah realisasi pencacahan

Adalah jumlah usaha konstruksi perorangan yang berhasil

dicacah dengan Daftar SKP14-S. Keterangan ini diambil

dari Blok V Kol.(8) Rincian Jumlah.

Rincian 3.a : Bukan usaha konstruksi

Isikan jumlah bukan usaha konstruksibila ternyata

responden yang dicacah adalah bukan usaha konstruksi

perorangan.Keterangan ini merupakan banyaknya kode

‘1’ pada Blok V Kolom (9).

Rincian 3.b : Pindah keluar desa

Isikan jumlah usaha konstruksi peroranganyang tidak

dapat dicacah karena alasan ’pindah keluar

desa/kelurahan’. Keterangan ini merupakan banyaknyakode ‘2’ pada Blok V Kolom (9).

Page 61: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan55

BLOK III.KETERANGAN PETUGAS

Blok III berisi keterangan nama, tanggal pencacahan/pemeriksaan dan

tanda tangan dari petugas pencacah serta pengawas.

Rincian 1 s.d. 4 : Tuliskan nama, tanggal pelaksanaan dan tanda tangan

pencacah serta pengawas.

BLOK IV. CATATAN

Isikan keterangan dan penjelasan yang berkaitan dengan Daftar

SKP14-DS.

BLOK V. KETERANGAN USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN

TERPILIH

Terdiri dari 9 (sembilan) kolom yang berisi keterangan nomor blok

Rincian 3.c : Tidak ditemukan

Isikan jumlah usaha konstruksi perorangan yang tidak

dapat dicacah karena alasan ’tidak ditemukan’.Keterangan ini merupakan banyaknya kode ‘3’ pada Blok

V Kolom (9).

Rincian 3.d : Lainnya

Isikan jumlah usaha konstruksi perorangan yang tidak

dapat dicacah karena alasan ’lainnya’. Keterangan inimerupakan banyaknya kode ‘4’ pada Blok V Kolom (9).

Rincian 4 : Jumlah sampel pengganti

Adalah jumlah usaha konstruksi perorangan yang

menggantikan sampel utama yang tidak berhasil

dicacah.Keterangan ini diambil dari Blok V jumlah

Kol.(8) berkode ‘1’ yang di bawah garis. Rincian 4 iniharus sama dengan Rincian 3.

Page 62: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

56Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

sensus, nomor urut sampel (NUS), nomor urut usaha (NUU), nama

usaha/pengusaha/pemilik, alamat lengkap, serta kode bidang pekerjaan utama.

Kolom (1) s.d.Kolom (7) telah diisi oleh pengawas/pemeriksa yang bersumber

dari Daftar SKP14-P. Sedangkan Kolom (8) s.d (9) diisi oleh petugas pencacah.

Kolom (1) : Nomor Blok Sensus

Isikan nomor blok sensus sesuai kondisi lapangan

Kolom (2) : Nomor Urut Sampel(NUS)

Isikan nomor urut dimulai dari 1 sampai dengan terakhir

Kolom (3) : Nomor Urut Usaha (NUU)

Salin nomor urut usaha dari Daftar SKP14-P Blok V

Kol.(11) yang dilingkari.

Kolom (4) : KIP

Salin KIP yang bersesuaian dengan nama

usaha/pengusaha/pemilik dari Daftar SKP14-P Blok V

Kol.(3). Untuk usaha konstruksi perorangan hasil

snowballing, rincian KIP tidak terisi.

Kolom (5) : Nama usaha/pengusaha/pemilik

Salin nama usaha/pengusaha/pemilik dari Daftar SKP14-

PBlok V Kol.(4) yang Kolom (1), Kolom (2) danKolom (11)

dilingkari.

Kolom (6) : Alamat lengkap

Salin alamat lengkap dari Daftar SKP14-PBlok V Kol.(5)

yang Kolom (1), Kolom (2) dan Kolom (11) dilingkari.

Kolom (7) : Kode Bidang Pekerjaan Utama (BPU)

Salin kode bidang pekerjaan utama dari Daftar SKP14-

PBlok VKolom (13) atau Kolom (14) atau Kolom (15) yang

nomor tanda cek(√)nya dilingkari.

Kode bidang pekerjaan utama (BPU) meliputi:

Kode ‘1’ : Konstruksi Gedung

Kode ‘2’ : Konstruksi Sipil

Kode ‘3’ : Konstruksi Khusus

Page 63: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan57

Kolom (8) : Berhasil dicacah? Ya = ‘1’, Tidak = ‘0’Isikan kode ‘1’ jika usaha konstruksi peroranganberhasil

dicacah, dan isikan kode ‘0’ jika tidak. Pencacah wajib

melaporkan jumlah kolom (8) yang berkode =’0’ pada

pengawas.

Kolom (9) : Jika Kolom (8) berkode ‘0’, alasan tidak dapat

dicacah (kode)

Isikan kode alasan tidak dapat dicacah, yaitu:

Kode ‘1’:Kode ‘2’:

Bukan usaha konstruksi

Pindahkeluar desa/kelurahan

Kode ‘3’: Tidak ditemukan

Kode ‘4’: Lainnya

Penjelasan:

1. Bukan usaha konstruksi (kode ‘1’)Bukan usaha konstruksi, jika responden yang terpilih

sebagai sampel ini ternyata bukan usaha konstruksi

perorangan.

2. Pindah keluar desa (kode ‘2’)Pindah keluar desa, jika keberadaan usaha konstruksi

perorangan sudah tidak lagi di desa/kelurahan tersebut.

3. Tidak ditemukan (kode ‘3’)Jika usaha konstruksi perorangan tersebut tidak

ditemukan di lapangan.

4. Lainnya (kode ‘4’)Jika sampai dengan batas waktu pencacahan

yangtelahditentukanternyatacontact

person/pemilik/pengusaha/penanggung jawab tidak dapat

diwawancarai.

Jika ada sampel pengganti, maka penulisannya di Blok V adalah

sebagai berikut :

1. Tarik garis horizontal setelah baris terakhir sampel utama

Page 64: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

58Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

2. Sampel pengganti ditulis di baris baru berikutnya setelah garis

horizontal.Tata Cara PenDaftar SKP14-S

6.4. Tata Cara Pengisian Daftar SKP14-S

Daftar Isian Sampel Survei Usaha Perorangan 2014 (SKP14-S) adalah

daftar yang memuat keterangan karakteristik usaha konstruksi perorangan

terpilih.

1). Struktur Daftar SKP14-S

KIP, berisi rincian KIP (Kode Identitas Perusahaan) disalin dari daftar

SKP14-DS Blok V Kol.(4)

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT, Rincian 1 s.d.7berisi kode dan

nama wilayah administrasi (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,

Desa/Kelurahan)disalin dari daftar SKP14-DS Blok I sedangkan Rincian

5Rincian 6, dan Rincian 7 dari daftar SKP14-DS Blok V Kolom (1), Kolom

(3), dan Kolom (2).

BLOK II. KETERANGAN USAHA, berisi nama usaha, alamat usaha,

bidang pekerjaan usaha konstruksi, kegiatan utama yang dilakukan usaha

selama setahun yang lalu, dan persentase biaya penggunaan bahan/material

dan upah pekerja harian.

BLOKIII.KETERANGAN UMUM,BIMBINGAN DAN SUMBER

MODAL, berisi identitas pengusaha, bimbingan/pelatihan/penyuluhan, dan

sumber modal usaha.

BLOK IV. PEKERJA, HARI KERJA, BALAS JASA DAN UPAH,

berisi keterangan pekerja, hari kerja, balas jasa dan upah.

BLOK V. BIAYA KEGIATAN USAHA SELAMA SETAHUN YANG

LALU, berisi seluruh biaya kegiatan usaha selama setahun yang lalu.

Page 65: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan59

BLOK VI. PENDAPATAN SELAMA SETAHUN YANG LALU, berisi

pendapatan usaha konstruksi, pendapatan dari kegiatan lainnya, dan nilai

pekerjaan yang disubkontrakkan selama setahun yang lalu.

BLOK VII. RINGKASAN, berisi rekapitulasi pendapatan dan pengeluaran

yang diisi oleh pengawas.

BLOK VIII. PERMODALAN, berisi modal usaha konstruksi pada 30

April 2014.

BLOK IX. KENDALA DAN PROSPEK USAHA, berisi permasalahan,

kondisi, dan prospek usaha konstruksi.

BLOK X. KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS, berisi

identitas pemberi jawaban, petugas, pengawas/pemeriksa dengan

keterangan no. telp/HP, tanggal pelaksanaan dan tanda tangan.

BLOK XI. CATATAN, berisi keterangan hal-hal yang perlu disampaikan

dalam pelaksanaan lapangan.

2). Pengisian Daftar SKP14-S

BLOK I : KETERANGAN TEMPAT

Blok ini digunakan untuk mencatat identitas usaha konstruksi, diisi

sebelum melakukan wawancara terhadap responden disalin dari Daftar SKP14-

DS.

Rincian KIP : Pengisian kode identitas perusahaan (KIP) disalin dari Daftar

SKP14-DS Kol.(4) oleh pengawas dari BPS Kab/Kota. Untuk

usaha konstruksi perorangan hasil snowballing Rincian KIP

tidak terisi.

Rincian 1s.d 4 : Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar SKP14-DS

rincian yang sama.

Page 66: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

60Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Rincian 2 & 4 : Pada rincian 2 dan 4 coret salah satu keterangan wilayah

sesuai dengan tempat tugasnya, seperti Kabupaten/Kotaatau

Desa/Kelurahan.

Rincian 5 : Nomor Blok Sensus

Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar SKP14-DS

Blok V Kolom (1).

Rincian 6 : Nomor Urut Usaha

Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar SKP14-DS

Blok V Kolom (3).

Rincian 7 : Nomor Urut Sampel

Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar SKP14-DS

Blok V Kolom (2).

BLOK II : KETERANGAN USAHA

Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan usaha seperti:

nama usaha, alamat usaha, bidang pekerjaan usaha konstruksi, dan kegiatan

utama yang dilakukan usaha selama setahun yang lalu besertapersentase nilai

penggunaan bahan/material dan persentase upah pekerja harian terhadap nilai

kegiatan utama tersebut.

Rincian 1 : Nama Usaha

Tuliskan nama usaha konstruksi tersebut dengan lengkap. Jika

tidak ada nama usahanya, isikan jenis kegiatan utama dan

nama pengusahanya. Cek nama usaha dengan daftar SKP14-

DS Blok V Kolom (5). Jika nama usaha yang tercantum dalam

daftar tidak sesuai dengan nama yang ada di lapangan maka

nama tersebut harus disesuaikan.

Rincian 2 : Alamat Usaha

Alamat usaha adalah alamat dimana usaha tersebut berada.

Tuliskan alamat usaha konstruksi dengan lengkap, seperti

Page 67: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan61

nama jalan, gang, lorong, nomor bangunan, kavling, nama

gedung, lantai, nomor ruangan (room). Apabila alamat yang

tercantum di daftar SKP14-DS tidak sesuai dengan keadaan di

lapangan, termasuk disini perubahan nama jalan maka

sesuaikan, misalnya Jl. R. Hartonomenjadi Jl. Jenderal

Suprapto (keberadaan perusahaan tetap).

Rincian 3 : Bidang pekerjaan usaha konstruksi

Pilihlah salah satu bidang pekerjaan usaha konstruksi.

1. Konstruksi gedung mencakup kegiatan pembangunan

gedung baru, perbaikan gedung, penambahan dan

renovasi gedung, pendirian bangunan atau struktur

prafabrikasi pada lokasi dan konstruksi yang bersifat

sementara. Seperti: bangunan tempat tinggal, pabrik

industri, bangunan kantor, sekolah, rumah sakit, hotel,

mall, tempat ibadah, restoran, fasilitas olahraga di dalam

ruangan, garasi parkir, dan lain-lain.

2. Konstruksi sipil mencakup kegiatan konstruksi fasilitas

industri, proyek infrastruktur dan sarana umum, sistem

pembuangan dan irigasi, saluran pipa dan jaringan listrik,

fasilitas olahraga ditempat terbuka, dan lain-lain. Seperti:

jalan raya, jalan kendaraan bermotor, jembatan

terowongan, rel kereta api, lapangan udara, pelabuhan

dan bangunan air lainnya, sistem irigasi, sistem limbah,

dan lain-lain.

3. Konstruksi khusus mencakup kegiatan konstruksi yang

berhubungan dengan keahlian khusus, biasanya khusus

pada satu aspek umum untuk struktur yang berbeda, yang

membutuhkan peralatan atau ketrampilan khusus dan

Page 68: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

62Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

lebih banyak dilakukan berdasarkan subkontrak.

Konstruksi khusus juga mencakup kegiatan

pembongkaran dan penyiapan lahan, penyelesaian

gedung, instalasi berbagai macam keperluan yang

membuat bangunan berfungsi seperti pipa-pipa ledeng,

pemanas, pendingin ruangan (AC), sistem alarm dan

pekerjaan listrik lain, sistem penyiraman, lift dan tangga

berjalan, penerangan jalan raya, penyewaan alat berat

konstruksi beserta operator, dan lain-lain.

Rincian 4 : Kegiatan utama yang dilakukan usaha selama setahun

yang lalu

Jenis kegiatan konstruksi ini harus ditulis secara lengkap dan

jelas. Jika usaha ini memiliki pekerjaan/proyek lebih dari satu,

maka yang diisikan adalah pekerjaan/proyek yang utama,

berdasarkan;

4. 1. Kegiatan yang memiliki nilai konstruksi/omset/pendapatan terbesar

5. 2. Jika butir 1 sama besar, maka penentuannya berdasarkan volume

6. pekerjaan terbesar

7. 3. Jika butir 1 dan 2 sama, maka penentuannya berdasarkan waktu

8. terlama

9. 4. Jika butir 1, 2, dan 3 sama, maka penentuannya oleh responden

Contoh :

Ngadino seorang pemborong konstruksi selama setahun yang

lalu mengerjakan 3 proyek sebagai berikut :

1. Pembangunanan rumah tinggal dengan luas 200 m2 selesai

dalam 5 bulan dengan nilai konstruksi Rp. 300 juta

2. Pembangunan gedung sekolah dengan luas 200 m2 selesai

dalam 6 bulan dengan nilai konstruksi Rp. 300 juta

3. Pembangunanan rumah tinggal yang belum diselesaikan

dengan nilai konstruksi Rp. 50 juta

Page 69: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan63

Maka pengisian pekerjaan utama usaha Ngadino ini adalah

pembangunan gedung sekolah.

Rincian 4.a : Persentase penggunaan bahan/material terhadap nilai

pekerjaan kegiatan utama, adalahpersentase penggunaan

bahan/material terhadap nilai pekerjaan konstruksi pada

kegiatan utama usaha konstruksi.

Rincian 4.b : Persentase upah pekerja harian terhadap nilai pekerjaan

kegiatan utama, adalah persentase upah pekerja harian

terhadap nilai pekerjaan konstruksi pada kegiatan utama usaha

konstruksi.

BLOK III : KETERANGAN UMUM, BIMBINGAN DAN SUMBER

MODAL

Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan secara umum

mengenai pengusaha, bimbingan/pelatihan/penyuluhan yang diperoleh baik oleh

pengusaha maupun pekerja, dan sumber modal usaha yang digunakan untuk

mengerjakan pekerjaan/proyek.

Rincian 1 : Nama pengusaha

Tuliskan nama pemilik atau yang bertanggung jawab pada

usaha konstruksi ini. Misalnya: H. Rudi Hartono, Inggar

Prasetya, S.T

Rincian 2 : Jenis Kelamin

Cukup Jelas

Rincian 3 : U m u r

Umur dituliskan dalam tahun dengan pembulatan ke bawah,

berdasarkan ulang tahun yang terakhir. Perhitungan umur

didasarkan pada kalender masehi. Untuk yang berumur 99

tahun ke atas maka isikan 98. Misalnya: Bapak Inggar

seorang pengusaha konstruksi perseorangan lahir di Jakarta,

Page 70: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

64Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

17 Agustus 1960. Pencacahan SKP14 pada bulan Mei 2014.

Karena pada saat pencacahan Bapak Inggar belum berulang

tahun, maka umur Bapak Inggar adalah 53 Tahun.

Rincian 4 : Pendidikan tertinggi yang ditamatkan

Lingkari salah satu kode pendidikan tertinggi yang telah

ditamatkan, kemudian tuliskan kode tersebut pada kotak yang

tersedia.

Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan adalah: Jenjang

pendidikan tertinggi terakhir yang diselesaikan (ditamatkan).

1. Seseorang yang bersekolah pada jenjang tertentu dan tidak

mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi akan tetapi lulus

ujian akhir, orang itu dianggap tamat pada jenjang

tersebut.

2. Seseorang yang bersekolah pada jenjang pendidikan

tertentu dan tidak tamat, maka jenjang pendidikan

tertinggi yang ditamatkan adalah jenjang pendidikan

sebelumnya.

Contoh :Pengusaha pernah kuliah D3 Manajemen

Pemasaran tetapi hanya 2 tahun dan tidak dapat

menyelesaikan pendidikannya, maka pendi-

dikan tertinggi pengusaha tersebut adalah SMA

& Sederajat.

Jenjang pendidikan:

Tidak tamat SD: Mereka yang tidak sekolah/belum pernah

sekolah atau mereka yang pernah sekolah/tidak tamat di

sekolah dasar 5/6/7 tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar,

Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong (Pendidikan

anak oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru), Sekolah Dasar

Page 71: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan65

Kecil, Paket A1 - A100. Mereka yang tamat Sekolah Dasar 3

tahun atau sederajat dianggap belum tamat.

SD & sederajat: Mereka yang tamat sekolah dasar 5/6/7

tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Madrasah

Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong (Pendidikan anak oleh

Masyarakat Orang Tua dan Guru), Sekolah Dasar Kecil,

Paket A1 - A100.

SMP & sederajat: Mereka yang tamat SMP, MULO, HBS 3

tahun, SLB Menengah Tingkat Pertama, Madrasah

Tsanawiyah, Sekolah Kepandaian Putri, SMEP, ST, Sekolah

Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah Ketrampilan

Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian

Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru

Agama 4 tahun, Kursus Pegawai Administrasi, Kursus

Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan

Peradilan Agama.

SMA & sederajat: Mereka yang tamat dari Sekolah

Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah,

Sekolah Menengah Kejuruan, Sekolah Menengah Pekerjaan

Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah

Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan

Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi

Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas,

Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi

Pertanian, Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah

Menengah Teknologi Pertambangan, dan Sekolah Menengah

Teknologi Grafika.

Page 72: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

66Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Perguruan Tinggi :Mereka yang tamat DI/DIIatau Sarjana

Muda/DIII atauSarjana/S1/DIV atau Pasca Sarjana/S2/S3

DI/DII: Mereka yang tamat Sekolah Guru Olah Raga,

Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru

Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru Agama 6 tahun,

Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan

Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah

Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur Rontgen,

dan Kursus Pegawai Administrasi Atas, Diploma I atau

Diploma II pada suatu pendidikan yang khusus diberikan

untuk program diploma. Program Akta I dan Akta II termasuk

dalam jenjang pendidikan program Diploma I atau Diploma

II.

Sarjana Muda/DIII: Mereka yang tamat Akademi/Diploma

III/Akta III atau yang telah mendapatkan gelar sarjana muda

pada suatu fakultas. Jenjang sekolah ini pada umumnya

dilakukan oleh suatu Akademi/Universitas/Institut/Sekolah

Tinggi.

Sarjana/S1/DIV: Mereka yang tamat program pendidikan

Sarjana (Strata-1) atau yang telah mendapatkan gelar sarjana

(menyelesaikan sejumlah SKS tertentu) pada suatu fakultas.

Jenjang sekolah ini pada umumnya dilakukan oleh suatu

Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.

S2/S3 : Mereka yang tamat program pendidikan program

pasca sarjana, Magister (Strata-2), atau Doktor (Strata-3) yang

telah mendapatkan gelar master/doktor pada suatu program

studi di sebuah fakultas. Jenjang sekolah ini pada umumnya

dilakukan oleh Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.

Page 73: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan67

Rincian 5. : a.Apakah pekerja pada usaha ini pernah mengikuti

bimbingan/pelatihan/penyuluhan dibidang konstruksi?

Lingkari salah satu kode 1 jika ya dan kode 2 jika tidak,

kemudian tuliskan kode tersebut pada kotak yang tersedia.

Bimbingan/pelatihan/penyuluhan adalah kegiatan

bimbingan/pelatihan/penyuluhan di bidang konstruksi yang

pernah diikuti oleh pengusaha atau pekerja. Misalnya:

Bimbingan/pelatihan/penyuluhan Manajerial yaitu jenis

bimbingan/pelatihan/penyuluhan di bidang konstruksi

untuk meningkatkan ketrampilan dan pengelolaan usaha

konstruksi.

Bimbingan/pelatihan/penyuluhan Ketrampilan/Teknik

yaitu jenis bimbingan/pelatihan/penyuluhan untuk

meningkatkan kemampuan/ketrampilan dalam bidang

konstruksi.

Bimbingan/pelatihan/penyuluhan Pemasaran yaitu jenis

bimbingan/pelatihan/penyuluhan untuk meningkatkan

pengetahuan tentang pemasaran konstruksi, seperti: cara

mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, cara

melakukan promosi dan penawaran pekerjaan/proyek.

Dan bimbingan/pelatihan/penyuluhan lainnya yang masih

ada hubungannya dengan bidang konstruksi.

b. Penyelenggara bimbingan/pelatihan/penyuluhan di

bidang konstruksi adalah :

Lingkari kode penyelenggara mana saja yang pernah diikuti.

Page 74: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

68Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Jika jawaban kode yang dilingkari lebih dari satu maka

jumlahkan, kemudian tuliskan kode tersebut pada kotak yang

tersedia. Penyelenggara bimbingan/pelatihan/penyuluhan

dapat juga diselenggarakan oleh usaha konstruksi tersebut.

Instansi Pemerintah, misal Dinas PU, Kementrian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Pendidikan, dan

sebagainya.

Perusahaan BUMN/Swasta, misalPT Hutama Karya, PT

Waskita karya, Grup Bakri, Sampoerna Grup, dan sebagainya.

Perguruan Tinggi/Yayasan/LSM : misalnya Universitas

Indonesia, Balai Latihan Kerja yang dikelola oleh yayasan.

Lainnya (tuliskan…………), misal pengusaha bahan

bangunan, pihak luar negeri, usaha konstruksi sendiri, dan

sebagainya

Rincian 6. Sumber modal usaha konstruksi berasal dari:

Lingkari kode sumber modal usaha mana saja yang

digunakan. Jika jawaban kode yang dilingkari lebih dari satu

maka jumlahkan, kemudian tuliskan kode tersebut pada kotak

yang tersedia.

Sumber modal usaha: modal yang digunakan oleh usaha

konstruksi seperti: untuk kantor, peralatan konstruksi, modal

awal untuk mengerjakan pekerjaan/proyek, dan sebagainya.

Milik sendiri: modal usaha yang dimiliki oleh usaha

konstruksi, termasuk hibah/transfer.

Pinjaman bank: pinjaman yang berasal dari Bank, baik

Page 75: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan69

berasal dari Bank Umum maupun Bank Perkreditan Rakyat.

Pinjaman koperasi: pinjaman yang berasal dari koperasi.

Contoh: Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Unit Desa.

Lainnya (tuliskan …): diisi nama pemberi sumber modal

bila pilihan sumber modal tidak terdapat pada pilihan di atas.

Modal usaha yang diperoleh dari menggadaikan mobil atau

barang lain dikategorikan sebagai modal pinjaman.

Jika modal usaha didapatkan dengan sistem kredit, maka

pilihan milik sendiri jika sudah lunas. Jika belum lunas maka

pilihan milik sendiri dan pinjaman.

BLOK IV : PEKERJA, HARI KERJA, BALAS JASA DAN UPAH

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pekerja, hari kerja, balas

jasa dan upah.

Rincian 1 : Pekerja tetap, jumlah pekerja harian,dan hari kerja

setiap bulan kegiatan

Pekerja: semua orang yang terlibat secara langsung dalam

pekerjaan/kegiatan di usaha ini pada bulan tertentu.

Pekerja tetap: tenaga kerja yang secara administrasi tercatat

sebagai pekerja tetap dan biasanya memperoleh gaji bulanan

secara tetap dari usahasepanjang tahun.

Pekerja harian: pekerja pada proyek konstruksi yang

dikerjakan, dan hanya bekerja selama proyek tersebut masih

berjalan. Pekerja ini biasanya dibayar atas dasar upah harian.

Contoh: mandor (kepala tukang), tukang batu, tukang kayu,

kenek bangunan, dan sebagainya.

Page 76: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

70Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Hari kerja : Hari usaha melakukan kegiatan dan ada seorang

atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit

satu jam dalam sehari.

Bulan kegiatan : Bulan usaha melakukan kegiatan minimal

satu hari dalam sebulan.

Rincian 1.a : Pekerja tetap

Isikan banyaknya pekerja tetap per bulan kerja dari bulan

Mei 2013 s.d.April 2014 menurut jenis kelamin. Perlu

diperhatikan pekerja tetap ini yang jumlahnya cenderung

tetap setiap bulannya, jadi jika ada perubahan jumlah pekerja

tetap yang cukup besar pastikan kebenarannya dan beri

catatan di Blok XI Catatan.

Rincian1.b : Jumlah pekerja harian

Isikan banyaknya pekerja harian dari bulan Mei 2013

s.d.April 2014 menurut jenis kelamin.

Rincian1.c : Banyaknya hari kerja pekerja harian

Isikan banyaknya hari kerja per bulan kerja dari bulan Mei

2013 s.d. bulan April 2014.

Apabila usaha sedang tidak ada kegiatan (seperti: tidak ada

proyek yang dikerjakan), maka pada bulan-bulan tersebut

tidak ada kegiatan. Sehingga banyaknya hari kerja isiannya

kosong.

Contoh: pekerja tetap, pekerja harian, dan hari kerja

Pak Amir seorang pemborong pekerjaan konstruksi yang

dibantu oleh Ane adik iparnya. Selama bulan Mei s.d. Juni

2013 usahanya belum mendapat pekerjaan borongan. Pada

bulan Juli 2013 Pak Amir mendapat proyek pembangunan

Page 77: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan71

rumah Pak Inggar yang diperkirakan selesai bulan Juli 2014.

Untuk proyek ini Pak Amir mempekerjakan 10 orang per

hari. Pekerja hanya libur pada hari Minggu dan hari-hari

besar. Pada bulan Januari 2014 Pak Amir mendapat proyek

lagi yaitu pemasangan keramik lantai di PT. Sukamaju yang

diselesaikan selama satu bulan tanpa libur dengan pekerja 14

orang per hari. Bagaimana pengisian pekerja tetap, pekerja

harian, dan hari kerja?

Rincian 2 : Balas jasa dan upah selama setahun yang lalu

Balas jasa pekerja dirinci antara pekerja tetap dan pekerja

harian. Balas jasa pekerja terdiri dari gaji dan lainnya (upah

lembur, hadiah, bonus, tunjangan dll).

Upah/gaji: Balas jasa usaha untuk pekerja, sebelum dikurangi

pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa

rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya dimasukkan

dalam upah/gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan)

usaha.

Lainnya termasuk tunjangan, upah lembur, hadiah, bonus, dan

Page 78: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

72Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

sebagainya.

Tunjangan: Pengeluaran usaha berupa uang dan atau barang

yang dibayarkan kepada instansi/yayasan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Contoh : tunjangan kesehatan, tunjangan kecelakaan, dll.

Upah lembur: Rata-rata upah yang diberikan/dibayarkan

kepada pekerja yang bekerja di luar jam kerja biasa.

Hadiah : Rata-rata pengeluaran usaha berupa uang dan atau

barang yang diberikan kepada pekerja. Pengeluaran ini

sifatnya hanya sewaktu-waktu saja. Pengeluaran selama

sebulan diperoleh dengan menjumlahkan pengeluaran selama

setahun dibagi banyaknya bulan kegiatan.

Bonus : Rata-rata pemberian usaha kepada pekerja dalam

bentuk uang atau barang karena usaha mengalami

kemajuan/peningkatan keuntungan, yang biasanya dibayarkan

minimal sekali dalam periode setahun, oleh karenanya untuk

mengetahui besarnya bonus dalam sebulan terlebih dulu dibagi

banyaknya bulan kegiatan.

Beberapa komponen yang juga termasuk dalam balas jasa pekerja, antara

lain:

1. Bila usaha memberikan barang kepada pekerjanya dengan harga di bawah

harga jual, maka selisih antara harga tersebut dimasukkan sebagai balas jasa

pekerja.

Balas jasa yang belum dibayarkan (terhutang) kepada pekerja harus

dihitung sebagai pengeluaran upah/gaji usaha.

Page 79: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan73

2. Bila usaha menyediakan fasilitas perumahan dan kendaraan yang diserahkan

pemakaiannya tanpa bayar kepada pekerja, maka penilaiannya dapat

dilakukan dengan taksiran nilai sewa/nilai penyusutan selama referensi

waktu survei.

3. Pengeluaran untuk pakaian seragam pegawai yang diberikan secara cuma-

cuma kepada pekerja dan dapat dipakai di luar jam kerja seperti untuk pesta

atau rekreasi.

4. Bila usaha menyediakan dana untuk biaya penggantian obat-obatan,

perawatan, hiburan seperti pemberian tiket bioskop yang biasanya sudah

diatur dalam peraturan kesejahteraan pekerja.

Komponen yang tidak termasuk balas jasa karena berkaitan dengan

operasional produksi antara lain:

1. Pengeluaran makanan dan atau minuman khusus selain makanan rutin yang

biasanya disebut extra fooding untuk meningkatkan produktivitas pekerja.

2. Pengeluaran untuk pakaian kerja (wearpack) yang diberikan secara

cuma-cuma kepada pekerja untuk digunakan hanya pada waktu bekerja.

BLOK V : BIAYA KEGIATAN USAHA SELAMA SETAHUN YANG

LALU

Tujuan blok ini untuk mengetahui jenis biaya/pengeluaran yang

berkaitan langsung dengan kegiatan usaha selama setahun yang lalu.

Rincian 1 : Bahan bakar dan pelumas

Bahan bakar: Segala bahan, baik cair maupun padat yang

digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin,

memasak dan lainnya yang dipakai untuk usaha, seperti:

bensin, solar, minyak diesel, gas, dan pelumas.

Besarnya nilai pengeluaran untuk bensin/solar tidak

mencakup untuk kendaraan pribadi, maupun keperluan

Page 80: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

74Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

angkutan.

Pelumas: Zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu

dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat

berfungsi sebagaimana mestinya, seperti SAE 20, SAE 30,

SAE 40, SAE 50, dan sebagainya.

Termasuk juga biaya bahan bakar dan pelumas untuk mesin

pembangkit listrik (diesel) yang digunakan perusahaan.

Rincian 2 : Air bersih

Biaya pemakaian air bersih: Biaya pembelian air bersih

dari perusahaan air minum/badan pengelola air minum

ataupun dari pihak lain untuk keperluan usaha.

Rincian 3 : Listrik

Biaya listrik : Biaya seluruh pemakaian listrik untuk

keperluan usaha, seperti untuk penerangan dan menjalankan

mesin.

Rincian 4 : Alat tulis kantor

Semua alat tulis dan keperluan kantor yang habis dipakai

seperti: kertas, spidol, pensil, tinta printer, karbon, pita mesin

tik, map, kapur tulis, dan sejenisnya. Termasuk komputer

supplies dan barang cetakan.

Yang diisikan disini adalah nilai bahan-bahan yang telah

habis digunakan, tidak termasuk sisa (stok) yang belum

digunakan.

Rincian 5 : Pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal

Biaya pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modaladalah

pengeluaran rutin untuk memelihara atau memperbaiki

barang modal agar tetap berfungsi seperti biasanya tanpa

menambah kapasitas, mengubah bentuk atau menambah

umur barang modal tersebut, seperti biaya penggantian suku

cadang, pemeliharaan mesin-mesin dan perbaikan bangunan

Page 81: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan75

tempat usaha yang sifatnya tidak memperluas.

Termasuk: mesin, bangunan, kendaraan, dan alat-alat

konstruksi yang disewakan.

Rincian 6 : Angkutan, pengiriman, pos dan telekomunikasi

Biaya angkutan, pengiriman, pos dan telekomunikasiadalah

seluruh biaya pengangkutan, pengiriman, pos dan telekomu-

nikasi yang digunakan untuk kelancaran usaha.Termasuk:

biaya pulsa/internet, biaya yang dibayarkan kepada provider

(ISP), dan pengeluaran bahan bakar untuk kendaraan pribadi

maupun keperluan angkutan.

Contoh:

Biaya untuk membayar telepon atau membeli pulsa ponsel,

ongkos angkutan pembelian bahan baku, dll.

Rincian 7 : Bunga atas pinjaman

Adalahpengeluaran usaha untuk pembayaran bunga atas

pinjaman modal kepada pihak lain, misalnya: bunga yang

dibayarkan ke Bank, Pegadaian, dsb. Bunga yang dibayarkan

tidak harus terhadap pinjaman pada tahun 2013, tetapi

termasuk bunga atas pinjaman tahun sebelumnya.

Rincian 8 : Lainnya

Biaya selain yang tercantum pada Rincian 1 s.d. Rincian 7

tersebut di atas yang dikeluarkan oleh usaha untuk

kelancaran dan menunjang kegiatan usaha, seperti: jasa

asuransi, jasa konsultan konstruksi, promosi usaha,

sumbangan untuk masyarakat sekitar (Corporate Social

Responsibilities/CSR)dan lain-lain.

Rincian 9 : Jumlah rincian (1 s.d. 8)Cukup jelas

BLOK VI : PENDAPATAN SELAMA SETAHUN YANG LALU

Page 82: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

76Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai pendapatan

dari kegiatan konstruksi yang telah diselesaikan dan pendapatan dari kegiatan

lainnya yang masih berkaitan dengan kegiatan usaha tersebut.

Rincian 1 : Nilai Pekerjaan Konstruksi yang Diselesaikan

Nilai pekerjaan konstruksi: adalah nilai proyek dikurangi

nilai pekerjaan yang disubkontrakkan dikalikan realisasi fisik

pekerjaan yang diselesaikan.

NK = (NP – NS) x %NR

NK = Nilai pekerjaan konstruksi

NP = Nilai proyek

NS = Nilai pekerjaan yang disubkontrakkan

%NR = persentase realisasi fisik pekerjaan yang diselesaikan

%NR didapat dari persentase pekerjaan yang diselesaikan di

akhir periode survei dikurangi persentase pekerjaan diawal

periode survei.

Contoh:

Usaha konstruksi Pak Inggar Sejahtera di Provinsi DKI

Jakarta mengerjakan proyek jalan di Kali Malang sebesar Rp.

50.000.000,00 yang dimulai Desember 2012, sampai dengan

akhir April 2013 sudah dikerjakan 40%. Proyek tersebut

selesai April 2014dengan sebagian proyek disubkontrakkan

sebesar Rp. 10.000.000,00 untuk pengaspalannya. Jadi nilai

pekerjaan Pak Inggar Sejahtera untuk pembuatan jalan di

Kali Malang sebesar (50.000.000 – 10.000.000) x (100 –

40)/100 = 24.000.000,00

Rincian 1K.4 : Bahan Bangunan yang digunakan

Page 83: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan77

Bahan/material yang digunakan dalam setiap proyek baik

bidang pekerjaan gedung, sipil, dan khusus.

Contoh: semen pada bidang pekerjaan gedung dan sipil, kabel

pada bidang pekerjaan konstruksi khusus.

Rincian 2 : Pendapatan dari kegiatan lainnya

Nilai pendapatan dari kegiatan lainnya adalah pendapatan

yang diperoleh selain dari pendapatan utama usaha

konstruksi, seperti: jasa desain gambar, konsultan,

penggunaan modal jasa konstruksi, sewa tanah, sewa gedung,

sewa peralatan konstruksi, sewa alat berat konstruksi, dari

bunga, deviden, hak cipta, dan kegiatan lainnya.

Rincian 2.a : Keuntungan/kerugian penjualan barang dalam bentuk

yang sama

Adalahselisih nilai dari barang-barang yang dijual dengan

nilai belinya dalam bentuk yang sama (tanpa mengalami

perubahan bentuk atau tanpa diproses).

Contoh: Awal bulan Juni 2013, Pak Sugi membeli 1.000 zak

semen dengan harga @ 50.000/zak untuk pembangunan

gedung SD. Kebutuhan pembangunan ternyata hanya 800

zak semen. Untuk menghindari semen yang menjadi keras,

Pak Sugi menjual sisa semen yang tidak terpakai dengan

harga @ 55.000/zak. Keuntungan dari penjualan semen

tersebut adalah: (1000 – 800) x (55.000 – 50.000) = Rp.

1.000.000,00

Rincian 2.b : Bunga atas simpanan, deviden, royalti/hak cipta, dan

sejenisnya

Yang termasuk pendapatan lainnya adalah pendapatan dari

bunga atas simpanan di pihak lain atau meminjamkan ke

pihak lain, deviden, royalti/hak cipta, dan sejenisnya yang

Page 84: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

78Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

diterima.

Rincian 2.c : Sumbangan, hadiah, dan sejenisnya

Yang termasuk rincian ini adalah transfer dari pihak lain

(sumbangan, hadiah dan sejenisnya).

Rincian 2.d : Lainnya

Tuliskan dengan lengkap pendapatan lainnya yang terkait

dengan usaha berikut nilainya.

Termasuk pendapatan dari kegiatan lain, seperti:

menyewakan barang modal milik usaha, penjualan barang

sisa potongan/sampah hasil usaha.

Contoh:

a.Pendapatan dari sewa alat/mesin/bangunan milik usaha.

b.Pendapatan dari penjualan sisa potongan besi dan kayu,

hasilbongkaran, dan sebagainya.

Rincian 3 : Nilai pekerjaan yang disubkontrakkan

Nilai pekerjaan dari satu proyek yang sebagian

dikerjakan/disubkontrakkan ke pihak lain.

Contoh:

Suatu usaha konstruksi yang memiliki proyek pembangunan

gedung mensubkontrakkan pemasangan jaringan listrik

kepada usahakonstruksi lain.

Rincian 4 : Jumlah (Rincian 1.f + 2 - 3)

Cukup jelas

BLOK VII : RINGKASAN

Kolom (1) : Pendapatan

Disalin dari Blok VI Rincian 4

Kolom (2) : Pengeluaran

Penjumlahan [Blok IV Rincian 2.c Kolom (2) + Blok V

Rincian 11 Kolom (2) + Blok VI Rincian 1f Kolom (4) –

Page 85: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan79

Blok V Rincian 8 Kolom (2)]

Kolom (3) : Selisih

Selisih Pendapatan dengan Pengeluaran didapat dari

Pengurangan Kolom (1) – Kolom (2)

BLOK VII: PERMODALAN

Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai nilai harta

dari usaha konstruksi yang digunakan untuk kegiatan usahatersebut pada

keadaan 30 April 2014.

Kolom(1)dan

Kolom(2)

: Harta lancar

Harta: Kekayaan yang berasal dari milik sendiri dan

digunakan dalam suatu usaha ekonomi.

Harta lancar meliputi seluruh uang tunai, piutang usaha,

dan bahan/material yang tersedia.

Kolom(1) : Uang tunai (termasuk piutang usaha)

Isikan pada Kolom (1) uang tunai yang dimiliki seperti

dalam bentuk: kas, tabungan, deposito, dan piutang usaha

dalam rupiah pada keadaan 30 April 2014.

Kolom(2) : Persedian barang-barang untuk kegiatan usaha

Isikan pada Kolom (2) persediaan barang-barang dalam

rupiah pada keadaan 30 April 2014. Pada umumnya

mempunyai umur pemakaian kurang dari setahun

Kolom(3)s.d.Kolom(7)

: Harta Tetap

Harta Tetap: Peralatan dan perlengkapan usaha yang

digunakan sebagai sarana/alat usaha yang umumnya

Jika isian Kolom (3) hasilnya minus (-),

harap diteliti kembali isian

Blok IV Rincian 2.c kolom (2), Blok V, dan Blok VI.

Page 86: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

80Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

mempunyai umur pemakaian lebih dari setahun meliputi:a. Tanahb. Bangunan/gedungc. Mesin dan peralatan (seperti: Molen, Compactor, dan

sebagainya)d. Kendaraane. Barang modal lainnya (seperti : hak cipta, hak paten)

Suatu peralatan dan perlengkapan usaha sebagai milik usaha apabila:

1.Peralatan dan perlengkapan tersebut betul-betul dimiliki (termasuk yang

berasal dari hibah).

2. Peralatan dan perlengkapan tersebut masih dalam proses kredit.

3. Semua peralatan dan perlengkapan milik usaha yang berada di pihak lain.

Catatan:

Kendaraanmiliksendiri yang digunakanuntukkeperluanusaha dan

rumahtanggadimasukkansebagai harta tetap.

Harta tetapdinilaiberdasarkan atas harga pasar yang berlaku pada 30 April 2014.

Bangunan usaha sendiri yang digunakanuntukkegiatanusahadinilaimenurutharga

pasar yang berlaku pada 30 April 2014.

Barang-

barangmasihdalamproseskreditmakanilaibarangtersebutsesuaidengannilaipokok

kredit yang telahdikeluarkan/dibayarkan.

Contohhartatetap

Pengusaha Konstruksi ”Bambang” sampaiakhirbulan April

2014memilikitabungansebesarRp 100.000.000,-.

Tabungantersebutmerupakankeuntunganusaha yang telahdijalankanselamaini.

Pada bulan Mei 2014sebagianuangnyadipinjamtetangganya yang juga

pengusaha konstruksi sebesarRp 50.000.000,-. Pada awal bulan Mei

Page 87: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan81

2014Bambang meminjamke Bank sebesarRp 200.000.000,-. Apabila

uangtersebuttidakdigunakanuntukusahanya, makaisianuangtunaiBlok VIII

Kolom (1) sebesarRp 100.000.000,-

BLOK IX: KENDALA DAN PROSPEK USAHA

Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai

permasalahan yang dihadapi perusahaan yang sifatnya kualitatif dan prospek

usaha. Berikan tanda cek (√) sesuai dengan tingkat masalahnya.

Rincian 1 : Permasalahan yang dialami:

Untuk usaha yang mengalami permasalahan pada Rincian 1.a

s.d. 1.j beri tanda cek (√) pada salah satu tingkat

permasalahan yang dihadapi.

Rincian 2 : Kondisi dan prospek usaha konstruksi

Berilah tanda cek (√) pada salah satu kolom naik, tetap atau

turun pada kondisi usaha periode pencacahan dibandingkan

tahun sebelumnya dan prospek usahapada tahun pencacahan

dibandingkan tahun yang akan datang menurut setiap rincian.

BLOK X: KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS

Blok keterangan responden dan petugas merupakan blok pernyataan

bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar diberikan oleh yang

bertanggungjawab pada perusahaan tersebut. Sertakan informasi nama, jabatan,

nomor telepon/HP, tanggal pengesahan, dan tanda tangan responden (yang

memberi jawaban). Informasi tersebut sangat berguna apabila dibutuhkan

adanya kunjunganulang. Disamping itu sebagai pertanggungjawaban petugas,

baik yang melakukan pencacahan maupun pengawasan/pemeriksaan isikan

nama, jabatan, nomor telepon/HP,tanggal pelaksanaan, dan tanda tangan.

Rincian 1- 3 : Tuliskan nama, no.Telp/HP, tanggal mulai dan

selesainya kegiatan dan tanda tangan.

Page 88: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

82Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

BLOK IX: CATATAN

Catat informasi dari responden, pencacah dan pengawas/pemeriksa

untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian dan bermanfaat

dalam pengolahan. Catatan ditulis dengan singkat dan jelas.

Page 89: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan83

BABVII

PENGAWASAN DANPEMERIKSAAN

7.1. Latar Belakang

Keberhasilan suatu kegiatan survei tidak terlepas dari tanggung jawab,

fungsi dan peran seluruh jajaran petugas yang ada dalam struktur organisasi

survei dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah.

Agar pencacahan Survei Usaha Konstruksi Perorangan menghasilkan

data yang akurat perlu dilakukan pengawasan atas jalannya pencacahan dan

pemeriksaan Daftar isian Survei Usaha Konstruksi Perorangan Tahun 2014

(SKP14). Hal ini dilakukan selain untuk menghindari kesalahan dalam penentuan

sampel usaha terpilih, pengisian Daftar SKP14-Pdan SKP14-Sjuga pemberian

kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Sehubungan dengan

hal tersebut diatas, agar pelaksanaan Survei Usaha Konstruksi Perorangan2014

dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan buku pedoman untuk

pemeriksaan isian Daftar SKP14-P dan SKP14-S.

Bab ini menjelaskan secara rinci tentang konsistensi isian Daftar

SKP14-P dan SKP14-S baik konsistensi isian dalam blok maupun konsistensi

isian antar blok, juga menjelaskan tata cara penarikan sampel. Diharapkan

dengan adanya pedoman ini dapat diperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan

yang diharapkan.

7.2. Fungsi Pengawasan dan Pemeriksaan

Pengawasan dan pemeriksaan mempunyai fungsi yang strategis dalam

upaya menghasilkan data yang berkualitas. Oleh sebab itu, kegiatan pengawasan

pelaksanaan lapangan dan pemeriksaan hasil pencacahan oleh pengawas harus

dilaksanakan secara optimal. Kegiatan tersebut perlu dilakukan mengingat

Page 90: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

84Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

pengawas merupakan saringan terdepan dari organisasi pengumpulan data. Jika

hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka kesalahan atau isian yang

meragukan dapat diketahui secara lebih dini.

Pengawas mempunyai peran ganda, yaitu petugas yang berperan tidak

hanya berkaitan dengan aspek lapangan tetapi juga berkaitan dengan aspek

kualitas data.

Aspek lapangan: memberikan arti bahwa pengawas mempunyai tanggung

jawab dalam hal ketepatan waktu dan sasaran serta

kelancaran aktivitas pelaksanaan tugas pencacah di

lapangan.

Aspek kualitas: lebih ditekankanpada bagaimana seorang pengawas dapat

melakukan pemeriksaan kualitas isian sesuai dengan

rambu-rambu yang telah ditetapkan dari instrumen yang

digunakan, sehingga dapat menghasilkan data yang

berkualitas.

7.3. Pengawasan

Pengawas atau Pemeriksa(PML) bertugas membimbing pencacah (PCL)

yang dibawahinya. Pada hari pertama dilakukan pencacahan SKP14, PML

mendampingi PCL melakukan pencacahan di wilayah tugas PCL bersangkutan.

Kemudian PML memeriksa secara langsung isian Daftar SKP14-P dan SKP14-S

hasil pencacahan, PML memberitahu apabila ada kekeliruan/kesalahan dan

memberi petunjuk cara mengatasinya. Selain itu, PML juga memberikan saran-

saran dan pengarahan kepada PCL tentang cara berwawancara atau memberikan

penjelasan kepada responden.

Pada tahap pengawasan dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Periksa apakah lokasi dan batas-batas desa/kelurahan yang dikerjakan PCL

sudah sesuai dengan beban tugasnya.

Page 91: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan85

b. Yakinkan bahwa tidak satupun sampel usaha terlewat cacah atau cacah

ganda yang dilakukan PCL satu dengan PCL lainnya.

c. Ikut terjun ke lapangan pada tahap awal pencacahan untuk mengawasi dan

melakukan pemeriksaan isian Daftar SKP14-P dan SKP14-S. Hal ini

dilakukan jika terjadi kekeliruan atau kesalahan, dapat diketahui lebih dini

dan dapat segera diberitahukan kepada PCL, untuk menghindari kesalahan

yang sama pada pencacahan berikutnya.

d. Lakukan pengecekan di lapangan untuk melihat apakah PCL benar-benar

melaksanakan tugasnya dengan baik.

e. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung jawabnya

secara periodik, untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin

dijumpai di lapangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi

permasalahan tersebut

f. Ingatkan PCL agar melakukan pencacahan dengan Daftar SKP14-P sesuai

dengan desa/kelurahan terpilih dan SKP14-Ssesuai dengan Daftar Sampel

SKP14-DS.

g. Ingatkan PCL agar menepati jadwal pencacahan yang telah ditetapkan,

karena keterlambatan pencacahan akan mengganggu jadwal kegiatan

selanjutnya.

7.4. Pemeriksaan

Lain halnya dengan pengawasan, pemeriksaan lebih menitik-beratkan

pada aspek kualitas data atau isiannya. Oleh sebab itu PML harus melakukan

pemeriksaan terhadap isian Daftar SKP14-P dan SKP14-Shasil pencacahan PCL

secara seksama. Pemeriksaan ini dilakukan untuk setiap rincian maupun

keterkaitannya dengan rincian lain yang saling berhubungan. Perhatikan

kebenaran dan kewajaran isian disesuaikan dengan jenis kegiatannya, terutama

yang berupa nilai.

Page 92: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

86Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Pada tahap pemeriksaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Dalam melakukan pemeriksaan terhadap Daftar SKP14-P dan SKP14-

Sharus berpedoman kepada Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa

SKP14. Jika dijumpai ketidak-lengkapan isian, kesalahan ataupun isian

meragukan, beritahukan kesalahan tersebut kepada PCL dan beritahu

pula bagaimana seharusnya. Bila perlu, untuk perbaikan tersebut

dilakukan dengan kunjungan ulang bersama-sama PCL ke lapangan.

b. Usahakan pemeriksaan dilakukan secara bertahap, artinya pemeriksaan

dilakukan sesegera mungkin setelah sejumlah Daftar SKP14-P dan

SKP14-Sditerima dari PCL, tanpa harus menunggu seluruh dokumen

diterima.

c. Tepati jadwal pengiriman daftar SKP14-P dan SKP14-Sserta dokumen-

dokumen lainnya ke BPS Kabupaten/Kota.

Page 93: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan87

BABVIII

PEMERIKSAAN ISIANDAFTAR SKP14-P

8.1.Pemeriksaan Blok I: Keterangan Tempat

Periksa apakah penulisan dan isian pada kotak Rincian 1 s.d.5 sudah

sesuai dengan daftar desa/kelurahan yang terdapat dalam Daftar SKP14-

DSDesa. Sedangkan isian kotak Rincian 6 merupakan angka random yang

dibangkitkan dari distribusi Uniform.

8.2. Pemeriksaan Blok II: Ringkasan

Salin semua rincian berdasarkan petunjuk yang ada pada Daftar Isian

SKP14-P, setelah melakukan pemeriksaan untuk Blok V. Daftar Rumah

tangga/Usaha Konstruksi.

8.3.Pemeriksaan Blok III: Keterangan Petugas dan Pengesahan

Periksa apakah pencacah dan pengawas telah menuliskan nama, tanggal

pelaksanaan kegiatan dan telah membubuhkan tanda tangannya. Serta periksa

pula apakah sudah ada pengesahan oleh kepala desa/lurah dengan menuliskan

tanggal, nama, tanda tangan,dan cap/stempel desa/kelurahan yang menjadi

tempat tugasnya. Kalau belum, harus menuliskan dan mencantumkannya, sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

8.4.Pemeriksaan Blok IV: Catatan

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, dapat dituliskan pada

blok ini. Selain informasi dari responden, pencacah dan pengawas dapat

menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian

Daftar SKP14-P.

Page 94: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

88Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

8.5.Pemeriksaan Blok V: DaftarRumahtangga/UsahaKonstruksi

8.5.1. Pojok Kanan Atas ‘Halaman .. dari .. halaman’dan Pojok

Kanan Bawah ‘Identitas’Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap konsistensi isian antar

kolom yang saling berkaitan {Kol.(1) s.d.(15)}, periksa apakah seluruh

lembar atau halaman dari satu set Daftar SKP14-Pjumlahnya sudah

lengkap dan mempunyai nomor identitastercetakyang tertulis dipojok

kanan bawahdi seluruh lembar sudah sama. Perhatikan juga apakah

penulisannya sudah mengikuti aturan. Untuk melihat kelengkapan

halaman/lembar dari satu set Daftar SKP14-P, agar dilihat apakah yang

tertulis pada ‘Halaman …. dari …. halaman’ khususnya angka di

bagian depan dari lembar pertama sampai dengan lembar terakhir sudah

berurutan dari nomor 1 s.d. nomor terakhir, dan pada lembar terakhir

angka di bagian depan harus sama dengan angka di bagian belakang.

Contoh:Lembar pertama Blok V tertulis ‘Halaman 1 dari 5 halaman’,

dan lembar terakhir tertulis ‘Halaman 5 dari 5 halaman’.

Jika terjadi hal-hal berikut:

i. Angka di bagian depan dari lembar pertama hingga lembar

terakhir tidak berurutan.

ii Angka di bagian depan tidak sama dengan angka di bagian

belakang pada halaman terakhir,

maka pengawas menanyakan kepada pencacah apakah terjadi kesalahan

dalam penulisan atauada lembar yang tercecer/hilang. Apabila ternyata

ada lembar yang tercecer/hilang,maka pencacah diminta untuk

melakukan pencacahan ulang terhadap usaha dari lembar yang

tercecer/hilang tersebut.

Page 95: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan89

8.5.2. Konsistensi Isian Antar Kolom Blok V

1. Periksa Kolom (1) terisi nomor blok sensus, Kolom (2) nomor urut

rumah tangga/usaha,Kolom (3) KIP, Kolom (4) Calon Responden, dan

Kolom (5) Alamat Lengkap. Karena nomor KIP diberikan hanya dari

BPS Pusat, kecuali nomor KIP, Apakah masing-masing kolom yang

tercetaktelah dimutakhirkan sesuai keadaan lapangan.

2. Periksa Kolom (6) apakah terisi kode ’1’ atau kode ’0’.Bila terisi kode’1’ maka Kolom (7) terisi, bila tidak perbaiki.

3. Periksa Kolom (7) apakah terisi kode ‘1’ atau kode ‘0’. Bila terisi kode‘1’ maka Kolom (8) terisi, bila tidak perbaiki.

4. Periksa Kolom (8) apakah terisi kode ‘1’atau kode ‘0’, Bila terisi kode‘1’ maka Kolom (9) terisi, bila tidak perbaiki.

5. Periksa Kolom (9) apakah terisi kode ‘1’ataukode ‘0’, bila tidak perbaiki.

6. Periksa Kolom (10). Jika Kolom (10) terisi kode ‘1’ atau kode ‘9’ makaKolom (11), Kolom (12) dan salah satu Kolom (13) s.d. Kolom (15)

harus terisi. Apabila masih kosong agar dikonfirmasikan kepada petugas

untuk dicek ke lapangan.

7. Periksa salah satu isian Kolom (13) s.d.Kolom (15) harus ada tanda cek

(√) dan sudah sesuai dengan deskripsi Kolom (12).

8. Periksa apakah ada usaha konstruksi hasil snowballing. Jika ada maka

tertulis di baris kosong setelah baris terakhir yang terisi.

9. Periksa apakah Kolom (2) nomor urut hasil snowballing terisi angka

biasa meneruskan nomor urut baris terakhir yang terisi, jika tidak

perbaiki.

Page 96: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

90Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Page 97: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan91

BABIX

PEMERIKSAAN ISIANDAFTAR SKP14-S

9.1. Pemeriksaan Secara Umum

a. Periksa banyaknya dokumen, harus sesuai dengan banyaknya usaha yang

menjadi tanggungjawab masing-masing pencacah.

b. Periksa untuk setiap perubahan/ganti, pindah alamat, tutup, dan lain-lain,

harus sudah diberi penjelasan pada Daftar Sampel SKP14-DS.

c. Semua penulisan harus sudah menggunakan huruf kapital, jika belum

harus dikoreksi. Perhatikan pula tingkat kewajaran dan konsistensi isian

yang saling terkait.

d. Periksa untuk seluruh satuan yang dituliskan oleh petugas, harus sudah

menggunakan satuan standar. Apabila masih menggunakan satuan

setempat agar diusahakan untuk memberikan catatan konversi dari

satuan setempat yang digunakan ke satuan standar.

e. Periksa semua nilai harus dalam satuan rupiah.

f. Periksa isian keterangan/jawaban dan atau kode yang dilingkari harus

sesuai dengan kotak yang tersedia.

g. Semua isian keterangan/jawaban pada pilihan jawaban ’Lainnya

(tuliskan: ...........)’ harus ada isian. Apabila masih kosong agar

dikonfirmasikan kepada petugas untuk dicek ke lapangan.

h. Jika terdapat rincian yang seharusnya isi tetapi kosong, ada hal-hal yang

meragukan, kurang jelas, dan sebagainya lihat Blok XI: Catatan. Apabila

masih belum jelas, konfirmasikan kepada petugas pencacah agar dapat

dilakukan perbaikan.

Page 98: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

92Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

i. Jika terdapat ketidaksesuaian antara kode yang dilingkari dengan isian

dalam kotak maka ganti isian kotak sesuai dengan kode yang dilingkari.

9.2. Pemeriksaan Blok I.: Keterangan Tempat

a. Periksa isian identitas pada Rincian KIP dan Blok I Rincian 1 s.d. 4,

harus sudah sesuai dengan identitas pada Daftar SKP14-DS.

b. Rincian 2 dan 4: Kabupaten/Kota harus sudah dicoret untuk keterangan

yang tidak diperlukan (Kabupaten/Kota atau Kabupaten/ Kota). Hal yang

sama juga untuk Rincian 4 Desa/Kelurahan, harus sudah dicoret untuk

yang tidak sesuai.

c. Rincian 5(Nomor Blok Sensus), Rincian 6(Nomor UrutUsaha) dan

Rincian 7(Nomor Urut Sampel) masing-masing harus sama dengan

nomor urut pada Daftar SKP14-DS Blok V Kolom (1), Kolom (3) dan

Kolom (2).

9.3.Pemeriksaan Blok II: Keterangan Usaha

a. Rincian 1:(Nama Usaha) danRincian 2 (Alamat Usaha)

harussamadengannama dan alamat usaha pada Daftar SKP14-DS Blok V

Kolom (5) dan (6). Jika tidak sesuai perbaiki sesuai keadaan sebenarnya.

b. Rincian 3:Periksa jawaban yang dilingkari harus sesuai dengan yang

diisikan dalam kotak.

c. Rincian 4: Penulisan kegiatan utama usaha harus sejelas-jelasnya.

Cek kegiatan utama (Rincian 4) dengan bidang pekerjaan usaha (Rincian 3).

Pada isian KBLI apakah sudah sesuai dengan isian kegiatan utama

usaha.Jika ragu, konfirmasikankembali ke pencacah untuk memastikan jenis

kegiatan utamanya.

d. Rincian 4.a:Periksa apakah isian sudah sesuai dengan persentase

penggunaan bahan/material terhadap nilai pekerjaan kegiatan utama dan

Page 99: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan93

pilihan yang dilingkari sudah sesuai dengan yang diisikan di kotak.

e. Rincian 4.b:Periksa apakah isian persentase upah pekerja harian lepas

terhadap nilai pekerjaan kegiatan utama sudah benar dan pilihan yang

dilingkari sudah sesuai dengan yang diisikan di kotak.

9.4.Pemeriksaan Blok III :KeteranganUmum, BimbingandanSumber Modal

a. Rincian 1: Periksa apakah penulisannama pengusaha sudah lengkap

dengan penulisan gelar dibelakang nama. Misalkan: Sujariyah, SH.,

Raden Inggar Prasetya, Daeng Alex, Tubagus Sugiarto, dan sebagainya.

b. Rincian 2:Periksa jawaban yang dilingkari harus sesuai dengan yang

diisikan dalam kotak. Perhatikan kewajaran isian, jika ada keraguan

jawaban yang dilingkari dengan isian Rincian 1 (nama pengusaha).

Misalnya: isian Rincian 1Nani Kurniani, sedangkan isian Rincian 2 yang

dilingkari1 (laki-laki). Tanyakan ke petugas, apakah sudah sesuai.

c. Rincian 3: Perhatikan kewajaran isian. Sekalipun kita tidak mempunyai

batasan tingkat kewajaran umur seorang pengusaha, sebaiknya tetap

diperhatikan berapa kewajaran umur seorang pengusaha, isian

maksimum 98.

d. Rincian 4: Perhatikan konsistensi antara pendidikan tertinggi yang

ditamatkan dengan umur pada isian Rincian 3, jika terdapat keraguan

tanyakan kepada pencacah

e. Rincian 5.a: Periksa apabila kode 1 terisi maka Rincian 5.b harus terisi

dan apabila terisi Kode 2 langsung keRincian 6.

f. Rincian 5.b: Periksa apakah wajar isian rincian ini. Isian merupakan

penjumlahan dari kode yang dilingkari (minimal 1 dan maksimal 15).

Page 100: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

94Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

g. Rincian 6: Periksa kewajaran isian rincian ini. Isian merupakan

penjumlahan dari kode yang dilingkari (minimal 1 dan maksimal 15).

9.5.Pemeriksaan Blok IV : Pekerja, Hari Kerja, Balas Jasa danUpah

Rincian 1.Pekerja tetap, jumlah pekerja harian, dan hari kerjasetiap

bulan kegiatan.

Perhatikan isian banyaknya pekerja tetap untuk setiap bulan

kegiatanpada Rincian1.a. Isian banyaknya pekerja tetap minimum 1

orang.

Perhatikan isian jenis kelamin pekerja tetap dan rata-rata pekerja

tetap per bulan.

Perhatikan isian jumlah pekerja harian menurut jenis kelamin untuk

setiap bulan kegiatan pada Rincian 1.b. Isian jumlah pekerja harian

boleh kosong jika usaha konstruksi tidak mempunyai proyek, tetapi

bila usaha konstruksi mempunyai proyek tanyakan kewajaran

isiannya.

Perhatikan pula isian banyaknya hari kerja pekerja harian pada

Rincian 1.c untuk setiap bulan kegiatan mulai bulan Mei – Desember

2013 dan Januari–April 2014.Isian maksimum sama dengan

jumlah hari pada bulan bersangkutan. Bulan kegiatan tidak boleh

kosong semua, paling tidak ada satu bulan yangterisi.

Rincian 2. Balas jasa dan upah pekerja selama setahun yang lalu.

Cermati apakah rincian ini telah diisi dalam satuan rupiah dengan

benar dan sudah wajar, kemudian lakukan langkah berikut ini:

Isian Rincian 2.a Kolom (2) = Rincian 2.a.1 Kolom (2) + Rincian

2.a.2 Kolom (2)

Isian Rincian 2.c Kolom (2) = Rincian 2.a Kolom (2) + Rincian 2.b

Kolom (2)

Page 101: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan95

Perhatikan kewajaran isian balas jasa dan upah (Rincian 2) dengan

pekerja tetap dan jumlah pekerja harian (Rincian 1).Jika Rincian 1.a

terisi maka Rincian 2.a juga harus terisi, jika Rincian 1.b terisi maka

Rincian 2.b juga harus terisi.

9.6.Pemeriksaan Blok V : Biaya Kegiatan Usaha SelamaSetahun Yang Lalu

a. Periksa apakah semua biayayang ada pada Rincian 1 s.d.Rincian 8

Kolom (2) sudah benar dalam satuan rupiah. Jika terdapat keraguan

konfirmasikan pada pencacah untuk mengetahui apakah perlu dilakukan

perbaikan dan kunjungan ulang.

b. Pada Rincian 1 s.d. Rincian 8 Kolom (2), perhatikan kesesuaian dan

kewajaran jenis biaya kegiatan usaha setahun yang lalu dengan

biaya/pengeluaran sebulan.

c. Hitung kembali isian pada Rincian 9 Kolom (2) apakah sudah

merupakan hasil penjumlahan dari Rincian 1 s.d. Rincian 8 Kolom (2).

9.7.Pemeriksaan Blok VI : Pendapatan Selama Setahun yangLalu

Rincian 1. Pendapatan dari kegiatan konstruksi

Rincian 1.a Kolom (1) adalah uraian berupa jenis konstruksiyang

dikerjakandan isiannya harus sesuai dengan KBLI dari kegiatan

utama yang dilakukan usaha (Blok II Rincian 4).

Periksa penulisan uraian jenis konstruksi yang dihasilkan, KBLI 2

digit, provinsi lokasi pekerjaan, bahan bangunan yang digunakan, dan

nilai pekerjaan yang diselesaikan pada Rincian 1.a s.d. 1.e Kolom (1)

telah dituliskan secara berurutan dan dimulai dari nilai konstruksi

terbesar ke nilai konstruksi yang terkecil. Bila salah lakukan

perbaikan.

Periksa kewajaranpengeluaran bahan/material yang digunakan Blok

Page 102: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

96Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

VI Kolom (4) dengan nilai pekerjaan Blok VI Kolom (5) setiap baris.

Periksa pula total jumlah pengeluaran bahan/material yang

digunakan Blok VI Rincian 1.f Kolom (4)

danupahpekerjaharian(Blok IVRincian 2.b) dengan nilai pekerjaan

Blok VIRincian 1.fKolom (5).

Periksa penjumlahan nilai pada Rincian 1.f Kolom (4) dan Rincian

1.f Kolom (5) yang masing-masing merupakan penjumlahan dari

Rincian 1.a s.d. 1.e Kolom (4) dan Kolom (5).

Rincian 2. Pendapatan dari kegiatan lainnya

Jika Blok VI Rincian 1 ada isian, maka Rincian 2 bisa ada isian.

Rincian 2.d Kolom (5) merupakan pendapatandarikegiatan lain yang

berhubungandenganusahakonstruksi,

jikaadaisianperiksadarimanapendapatantersebut

Rincian 3. Nilai Pekerjaan yang Disubkontrakkan

Periksa Rincian 3 tidak boleh lebih besar dari Rincian 1.f Kolom (5)

Rincian 4. Rincian (1.f + 2 - 3)

Periksa hasil penghitunganRincian (1.f +2 – 3)

9.8.Pemeriksaan Blok VII: Ringkasan

a. Periksa isian pendapatan di Kolom (1), apakah sudah sesuai dengan

isian Blok VI Rincian 4 Kolom (5).

b. Periksa isian biaya/pengeluaran di Kolom (2), apakah sudah sesuai

dengan penjumlahan Blok IV Rincian 2.c Kolom (2) ditambah Blok V

Rincian 9 Kolom (2) ditambah Blok VI Rincian 1.f Kolom (4)

c. Periksa isian selisih di Kolom (3), apakah sudah benar. Jika hasilnya

minus (-), harap diteliti kembali isian Blok IV Rincian 2, Blok V, dan

Blok VI. Jika ternyata masih minus (-), maka tanyakan kepada Pencacah

dan tuliskan alasan di blok catatan.

Page 103: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan97

9.9.Pemeriksaan Blok VIII: Permodalan

Periksa apakah isian nilai Kolom (1) s.d. Kolom (7) sudah dalam rupiah.

a. Kolom (1) dan (2): Harta lancar

Periksa kebenaran isian Kolom (1) dan Kolom (2).

b. Kolom (3) s.d. Kolom (7): Harta tetap

Periksa kebenaran isian Kolom (3) s.d.Kolom (7).

c. Jumlah Kol.(1) + Kol.(2) dan Jumlah {Kol.(3) s.d Kol.(7)}

Periksa kebenaran jumlah isiannya.

9.10. Pemeriksaan Blok IX: Kendala dan Prospek Usaha

a. Rincian 1. Permasalahan yang dialami

Periksa Rincian 1.a s.d.1.j harus ada satu isian tanda cek (√) untuk 3

kategori permasalahan. Jika isian kosong atau meragukan tanyakan

ke pencacah.

b. Rincian 2. Kondisi dan prospek usaha konstruksi

Periksa Rincian 2.a s.d. 2.g harus ada satu isian tanda cek (√) pada

kolom kondisi periode tahun pencacahan dan satu isian tanda cek

(√) pada kolom prospek periode yang akan datang, jika kosong

tanyakan ke pencacah

9.11. Pemeriksaan BlokX : Keterangan Responden danPetugas

a. Periksa nama pemberi jawabandi Kolom (2), nomor telepon/HPdi

Kolom (3), tanggal pelaksanaan di Kolom (4), dan tanda tangan di

Kolom (5) apakah sudah diisi secara lengkap.

b. Periksa apakah pencacah telah menuliskan di Kolom (2) nama, nomor

telepon/HP di Kolom (3), tanggal pelaksanaan kegiatan di Kolom (4),dan

Page 104: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

98Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

membubuhkan tanda tangannya di Kolom (5). Apabila masih kosong,

pencacah harus mengisi sebagai tanda pertanggungjawaban pelaksanaan

tugas.

c. Setelah selesai melakukan pemeriksaan terhadap seluruh isian dan telah

melakukan perbaikan/pembetulan jika diperlukan, pengawas menulis di

Kolom (2) nama, nomor telepon/HPdi Kolom (3), tanggal pelaksanaan di

Kolom (4), dan tanda tangan di Kolom (5), sebagai bukti daftar isian

telah diperiksa.

9.12. Pemeriksaan Blok XI : Catatan

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, bisa dituliskan pada

Blok ini. Selain informasi dari responden, pencacah dan pengawas juga bisa

menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian

Daftar SKP14-S.

Page 105: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan99

LAMPIRAN 1KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA

BIDANG KONSTRUKSI (KBLI TAHUN 2009)

Page 106: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

100Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Page 107: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan101

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA BIDANGKONSTRUKSI (KBLI TAHUN 2009)

F KONSTRUKSI

Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang

konstruksi, yaitu kegiatan konstruksi umum dan konstruksi khusus pekerjaan

bangunan gedung dan bangunan sipil.Kegiatan konstruksi mencakup pekerjaan

baru, perbaikan, penambahan dan perubahan, pendirian prafabrikasi bangunan

atau struktur di lokasi proyek dan juga konstruksi yang bersifat sementara.

Kegiatan konstruksi umum berupa konstruksi bangunan tempat tinggal,

bangunan kantor, pertokoan, dan bangunan lainnya. Sedangkan konstruksi

bangunan sipil seperti jalan kendaraan bermotor, jalan raya, jembatan,

terowongan, rel kereta api, lapangan udara, pelabuhan dan bangunan air

lainnya, sistem irigasi, sistem limbah, fasilitas industri, jaringan pipa dan

jaringan listrik, fasilitas olahraga, dan lain-lain. Kegiatan konstruksi khusus,

seperti penyiapan lahan, instalasi gedung dan penyelesaian gedung dan lain-

lain.

Pekerjaan konstruksi dapat dilakukan atas nama sendiri atau atas dasar

balas jasa/kontrak. Sebagian pekerjaan dan dimungkinkan keseluruhan

pekerjaan konstruksi dapat disubkontrakan.Unit yang melakukan subkontrak

kegiatan konstruksi diklasifikasikan di sini.Kategori ini mencakup juga

kegiatan perbaikan bangunan gedung dan bangunan sipil.

Kategori ini dibedakan menjadi konstruksi lengkap bangunan gedung

(Golongan Pokok 41), konstruksi lengkap bangunan sipil (Golongan Pokok 42),

dan juga kegiatan konstruksi khusus, jika hanya melakukan sebagian proses

konstruksi (Golongan Pokok 43).

Page 108: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

102Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Persewaan peralatan konstruksi dengan operatornya diklasifikasikan

sesuai kegiatan konstruksi tertentu yang dilakukan dengan peralatan tersebut.

Kategori ini juga mencakup pengembangan proyek konstruksi untuk

bangunan gedung atau bangunan sipil dengan menggabungkan semua unsur

keuangan, teknik dan fisik untuk mewujudkan proyek konstruksi dengan untuk

dijual.Jika proyek konstruksi dari kegiatan tersebut dilakukan tidak untuk

dijual, tetapi untuk dioperasikan (yaitu ruangan dalam bangunan tersebut

disewakan, kegiatan industri pengolahan dalam pabrik), maka diklasifikasikan

sesuaidengan kegiatan operasionalnya, yaitu real estat atau industri pengolahan.

41 KONSTRUKSI GEDUNG

Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi umum berbagai

macam gedung/bangunan, termasuk pembangunan gedung baru, perbaikan

gedung, penambahan dan renovasi bangunan, pendirian bangunan atau struktur

prefabrikasi pada lokasi dan konstruksi yang bersifat sementara. Golongan

pokok ini mencakup konstruksi bangunan tempat tinggal, gedung perkantoran,

pertokoan, sarana dan prasarana umum lainnya, termasuk bangunan pertanian

dan lain-lain.Kegiatan konstruksi bangunan dimungkinkan untuk

disubkontrakkan sebagian atau keseluruhan.

410 KONSTRUKSI GEDUNG

Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi bangunan baik untuk

tempat tinggal atau bukan tempat tinggal, dengan biaya sendiri untuk dijual

atau atas dasar balas jasa/kontrak.Kegiatan konstruksi bangunan dimungkinkan

untuk disubkontrakkan sebagian atau keseluruhan. Jika hanya bagian khusus

saja dari proses konstruksi yang dilakukan, maka kegiatan tersebut

diklasifikasikan pada Golongan Pokok 43. Golongan ini mencakup konstruksi

semua jenisbangunan tempat tinggal dan bukan bangunan tempat tinggal,

seperti rumah, gedung tempat tinggal, gedung yang digunakan untuk keperluan

Page 109: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan103

komersial dan industri, bangunan tempat ibadah, pemasangan dan pendirian

bangunan/struktur prafabrikasi pada lokasi proyek.Termasuk kegiatan

perubahan model dan renovasi bangunan/struktur yang sudah ada.

4101 KONSTRUKSI GEDUNG

Subgolongan ini mencakup kegiatan konstruksi bangunan tempat

tinggal atau bukan tempat tinggal dengan biaya sendiri untuk dijual atau atas

dasar balas jasa/kontrak.Kegiatan konstruksi bangunan dimungkinkan untuk

disubkontrakkan sebagian atau keseluruhan. Jika hanya melakukan sebagian

proses konstruksi saja, maka kegiatan tersebut diklasifikasikan dalamGolongan

Pokok 43.

Subgolongan ini mencakup :

- Konstruksi semua jenis bangunan tempat tinggal, seperti rumah

keluarga tunggal dan bangunan untuk banyak keluarga, termasuk

bangunan bertingkat

- Konstruksi semua jenis bangunan bukan tempat tinggal, seperti

bangunan untuk perindustrian, contohnya pabrik industri, bengkel

kerja, pabrik perakitan; rumah sakit, sekolah, bangunan kantor;

hotel, toko, mall, restoran; bangunan bandara; fasilitas olahraga di

dalam ruangan; garasi parkir, termasuk parkir bawah tanah; gudang;

bangunan tempat ibadah

- Perubahan model atau renovasi struktur bangunan yang sudah ada

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Pemasangan konstruksi prafabrikasi secara keseluruhan dari bagian-

bagian bukan beton yang dapat dirakit sendiri, lihat Golongan

Pokok 16 dan 25

- Konstruksi fasilitas industri kecuali bangunan, lihat 4291

Page 110: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

104Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

- Kegiatan arsitektur dan keteknikan, lihat 7110

- Kegiatan manajemen proyek yang berhubungan dengan konstruksi,

lihat 7110

41011 KONSTRUKSI GEDUNG TEMPAT TINGGAL

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai

untuk tempat tinggal, seperti rumah tempat tinggal, apartemen dan

kondominium.Termasuk pembangunan gedung untuk tempat tinggal yang

dikerjakan oleh perusahaan real estat dengan tujuan untuk dijual.Termasuk

kegiatan perubahan dan renovasi gedung tempat tinggal.

41012 KONSTRUKSI GEDUNG PERKANTORAN

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai

untuk perkantoran, seperti kantor dan rumah kantor (rukan). Termasuk

pembangunan gedung untuk perkantoran yang dikerjakan oleh perusahaan real

estat dengan tujuan untuk dijual.Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi

gedung perkantoran.

41014 KONSTRUKSI GEDUNG INDUSTRI

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai

untuk industri, seperti pabrik dan bengkel kerja.Termasuk kegiatan perubahan

dan renovasi gedung industri.

41014 KONSTRUKSI GEDUNG PERBELANJAAN

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai

untuk perbelanjaan, seperti mall, toserba, toko, rumah toko (ruko) dan

warung.Termasuk pembangunan ruko yang dikerjakan oleh perusahaan real

estat dengan tujuan untuk dijual.Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi

gedung perbelanjaan.

41015 KONSTRUKSI GEDUNG KESEHATAN

Page 111: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan105

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai

untuk sarana kesehatan, seperti rumah sakit, poliklinik, puskesmas dan balai

pengobatan.Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi gedung kesehatan.

41016 KONSTRUKSI GEDUNG PENDIDIKAN

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai

untuk sarana pendidikan, seperti sekolah, tempat kursus, laboratorium dan

bangunan penunjang pendidikan lainnya.Termasuk kegiatan perubahan dan

renovasi gedung pendidikan.

41017 KONSTRUKSI GEDUNG PENGINAPAN

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai

untuk penginapan, seperti hotel, hostel dan losmen.Termasuk kegiatan

perubahan dan renovasi gedung penginapan.

41018 KONSTRUKSI GEDUNG TEMPAT HIBURAN

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai

untuk tempat hiburan, seperti bioskop, gedung kesenian dan gelanggang

olahraga. Termasuk pembangunan gedung untuk tempat hiburan yang

dikerjakan oleh perusahaan real estat dengan tujuan untuk dijual.Termasuk

kegiatan perubahan dan renovasi gedung tempat hiburan.

41019 KONSTRUKSI GEDUNG LAINNYA

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai

untuk penggunaan selain dalam Kelompok 41011 s.d. 41018, seperti tempat

ibadah, terminal/stasiun, bangunan monumental, bangunan bandara, gudang

dan lainnya.Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi gedung lainnya.

4102 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI

Page 112: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

106Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

UNTUKKONSTRUKSI GEDUNG

Subgolongan ini mencakup :

- Kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi

yang utamanya dari beton untuk konstruksi gedung sebagai bagian

dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya

dikerjakan atas dasar subkontrak

41020 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI

UNTUKKONSTRUKSI GEDUNG

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan bangunan

konstruksi prafabrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi gedung

sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan

biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.

42 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL

Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi umum bangunan

sipil, baik bangunan baru, perbaikan bangunan, penambahan bangunan dan

perubahanbangunan, pendirian bangunan/struktur prafabrikasi pada lokasi

proyek dan konstruksi yang bersifat sementara.Golongan pokok ini juga

mencakup kegiatan konstruksi berat seperti fasilitas industri, proyek

infrastruktur dan sarana umum, sistem pembuangan dan irigasi, saluran pipa

dan jaringan listrik, fasilitas olahraga di tempat terbuka dan lain-lain.Sebagian

atau keseluruhan pengerjaan dapat dilakukan atas biaya sendiri, berdasarkan

balas jasa/kontrak.

421 KONSTRUKSI JALAN DAN REL KERETA API

Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi dan pekerjaan permukaan

jalan kendaraan bermotor dan kendaraan lain dan jalan untuk pejalan kaki serta

pekerjaan sejenisnya. Golongan ini juga mencakup konstruksi jembatan jalan

Page 113: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan107

layang bebas hambatan, terowongan, rel kereta apibaik di permukaan atau

bawah tanah, dan landasan pacu lapangan udara. Termasuk

pemasanganbangunan konstruksi prafabrikasi pada lokasi proyek.

4211 KONSTRUKSI JALAN DAN REL KERETA API

Subgolongan ini mencakup :

- Konstruksi jalan tol, jalan raya, gang, jalan pejalan kaki dan

kendaran lainnya

- Pengerjaan permukaan jalan, gang, jalan layang, jembatan atau

terowongan, seperti pengaspalan jalan, pengecatan jalan untuk tanda

atau rambu lalu lintas dan pemasangan palang kereta api, rambu lalu

lintas dan sejenisnya

- Konstruksi jembatan, mencakup jalan raya yang ditinggikan (jalan

layang)

- Konstruksi terowongan

- Konstruksi rel kereta api dan rel subway

- Konstruksi landasan pacu pesawat terbang

- Subgolongan ini tidak mencakup :

- Pemasangan penerang jalan dan rambu-rambu lalu lintas yang

menggunakan listrik, lihat 4321

- Kegiatan arsitektur dan keteknikan, lihat 7110

- Kegiatan manajemen proyek yang berkaitan dengan pekerjaan

teknik sipil, lihat 7110

42111 KONSTRUKSI JALAN RAYA

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan,

pemeliharaan dan perbaikan jalan, jalan raya dan jalan tol.Termasuk juga

kegiatan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap dan

perlengkapan jalan, seperti pagar/tembok penahan, drainase jalan, marka

Page 114: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

108Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

jalandan rambu-rambu.

42112 KONSTRUKSI JEMBATAN DAN JALAN LAYANG

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan,

pemeliharaan dan perbaikan jembatan dan jalan layang.Termasuk juga kegiatan

pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap dan

perlengkapan jembatan dan jalan layang, seperti pagar/tembok penahan,

drainase jalan, marka jalan, dan rambu-rambu.

42114 KONSTRUKSI LANDASAN PACU PESAWAT TERBANG

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan,

pemeliharaan dan perbaikan landasan pacu pesawat terbang.Termasuk juga

kegiatan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap dan

perlengkapan landasan pacu, seperti pagar/tembok penahan, drainase landasan

pacu, marka landasan pacu dan rambu-rambu.

42114 KONSTRUKSI JALAN KERETA API DAN JEMBATAN

KERETA API

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan

perbaikan jalan dan jembatan kereta api.

42115 KONSTRUKSI TEROWONGAN

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan

perbaikan bangunan terowongan di bawah permukaan air, di bukit atau

pegunungan dan di bawah permukaan tanah.

4212 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI

UNTUKKONSTRUKSI JALAN DAN REL KERETA API

Subgolongan ini mencakup :

- Kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi

yang utamanya dari beton untuk konstruksi jalan dan rel kereta api

Page 115: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan109

sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi

bangunan sipil dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak

42120 PEMASANGAN BANGUNANKONSTRUKSIPRAFABRIKASI

UNTUKKONSTRUKSI JALAN DAN REL KERETA API

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan bangunan

konstruksi prafabrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi jalan dan rel

kereta api sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi

bangunan sipil dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.

422 KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN UNTUK IRIGASI,

KOMUNIKASI DANLIMBAH

Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi jaringan distribusi dan

bagian yangmenyatu dan berkaitan dengan sistem irigasi, komunikasi dan

pembangunan limbah. Golongan ini juga mencakup konstruksi saluran pipa

jarak jauh, jaringan komunikasi dan energi baik di perkotaan maupun

perdesaan; bangunan perkotaan tambahan, konstruksi jaringan dan saluran air,

sistem irigasi/kanal, waduk, konstruksi sistem pembuangan limbah/kotoran,

termasuk perbaikannya, bangunan pembuangan limbah/kotoran, stasiun pompa,

bangunan pembangkit energi, termasuk pengeboran sumur air. Termasuk

pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi pada lokasi.

4221 KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN UNTUK IRIGASI,

KOMUNIKASI DANLIMBAH

Subgolongan ini mencakup konstruksi bangunan dan struktur yang

terkait dan merupakan bagian yang terintegrasi dari sistem ini.

Subgolongan ini mencakup :

- Konstruksi bangunan sipil untuk jaringan saluran pipa jarak jauh,

jaringan listrik dan komunikasi

Page 116: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

110Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

- Konstruksi bangunan sipil untuk jaringan saluran pipa dalam kota,

jaringan komunikasi dan sumber tenaga

- Konstruksi bangunan sipil untuk jaringan saluran air

- Konstruksi bangunan sipil untuk sistem jaringan saluran irigasi

(kanal)

- Konstruksi bangunan sipil untuk reservoir (waduk)

- Konstruksi sistem saluran air kotor atau saluran pembuangan,

termasuk perbaikannya

- Konstruksi pipa atau bangunan pembuangan limbah

- Konstruksi stasiun pemompa

- Konstruksi pembangkit tenaga listrik

- Konstruksi pengeboran sumur

- Subgolongan ini tidak mencakup :

- Kegiatan manajemen proyek yang berhubungan dengan pekerjaan

teknik sipil, lihat 7110

42211 KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN IRIGASI

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan,

pemeliharaan dan perbaikan konstruksi jaringan saluran air, sistem irigasi

(kanal), reservoir (waduk) dan sipon dan drainase irigasi.

42212 KONSTRUKSI BANGUNAN PENGOLAHAN, PENYALURAN

DAN PENAMPUNGAN AIR MINUM, AIR LIMBAH DAN

DRAINASE

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan

perbaikanbangunan penyadap dan penyalur air baku, bangunan pengolahan air

baku, bangunan menara air dan reservoir air, jaringan penyalur dan distribusi

serta tangki air minum, bangunan saluran air limbah dalam kota (jaringan

pengumpul air limbah domestik/manusia dan air limbah industri) dan bangunan

Page 117: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan111

pengolahan air limbah, jaringan drainase pemukiman, retention basin,

bangunan pompa dan konstruksi bangunan sejenisnya.

42214KONSTRUKSI BANGUNAN ELEKTRIKAL

Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan

perbaikan bangunan elekrikal, seperti pembangkit dan transmisi tenaga listrik,

serta saluran pipa listrik lokal dan jarak jauh. Termasuk juga pembangunan

gardu induk dan pemasangan tiang listrik yang dimanfaatkan untuk bangunan

gedung (perumahan/pemukiman) maupun sarana transportasi kereta api.

42214 KONSTRUKSI TELEKOMUNIKASI SARANA BANTU

NAVIGASI LAUT DAN RAMBU SUNGAI

Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan

perbaikan konstruksi telekomunikasi sarana bantu navigasi laut, dan rambu

sungai, seperti bangunan menara suar, rambu suar, pelampung suar, lampu

sinyal pelabuhan, dan bagian rambu suar lainnya.

42215 KONSTRUKSI TELEKOMUNIKASI NAVIGASI UDARA

Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan

perbaikan konstruksi bangunan telekomunikasi navigasi udara, termasuk

bangunan pemancar/penerima radar, bangunan antena dan bangunan

sejenisnya.

42216 KONSTRUKSI SINYAL DAN TELEKOMUNIKASI KERETA API

Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan

perbaikan konstruksi bangunan sinyal dan telekomunikasi kereta api.

42217 KONSTRUKSI SENTRAL TELEKOMUNIKASI

Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan

Page 118: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

112Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

perbaikan konstruksi bangunan sentral telekomunikasi beserta perleng-

kapannya, seperti bangunan sentral telepon, telegraf, bangunan menara

pemancar, penerima radar gelombang mikro, bangunan stasiun bumi kecil dan

stasiun satelit termasuk saluran pipa komunikasi lokal dan jarak jauh.

42218 PEMBUATAN/PENGEBORAN SUMUR AIR TANAH

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pembuatan/pengeboran untuk

mendapatkan air tanah, baik skala kecil, skala sedang, maupun skala besar dan

tekanan tinggi sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi

gedung, dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.

42219 KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN ELEKTRIKAL DAN

TELEKOMUNIKASI LAINNYA

Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan

perbaikankonstruksi jaringan saluran elekrikal dan telekomunikasi lainnya yang

belum tercakup dalam kelompok 42211 s.d. 42218.Termasuk konstruksi

jaringan saluran pipa untuk minyak dan gas.

4222 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI

UNTUKKONSTRUKSI JARINGAN SALURAN IRIGASI,

KOMUNIKASI DAN LIMBAH

Subgolongan ini mencakup :

- Kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang

utamanya dari beton untuk konstruksi jaringan saluran untuk irigasi,

komunikasi dan limbah sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam

konstruksi bangunan sipil dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.

42220PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI

UNTUK KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN IRIGASI,

Page 119: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan113

KOMUNIKASI DAN LIMBAH

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan bangunan

konstruksi prafabrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi jaringan

saluran irigasi, komunikasi dan limbah sebagai bagian dari pekerjaan yang

tercakup dalam konstruksi bangunan sipil dan biasanya dikerjakan atas dasar

subkontrak.

429 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA

Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi fasilitas industri kecuali

bangunannya, seperti kilang minyak, pabrik kimia dan konstruksi sungai/kanal,

bendungan dan pelabuhan, termasuk kegiatan pengerukan sungai/ kanal.

Golongan ini juga mencakup pekerjaan konstruksi selain bangunan,

seperti fasilitas olahraga di tempat terbuka dan juga pembagian lahan dengan

pengembangan (misalnya penambahan jalan, prasarana umum dan lain-lain).

Termasuk pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi pada lokasi

proyek.

4291 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA

Subgolongan ini mencakup :

- Konstruksi fasilitas industri, kecuali bangunan atau pabrik, seperti

kilang minyak dan mesin industri kimia

- Konstruksi dari jalan air atau terusan, pelabuhan dan sarana jalur

sungai, dok (pangkalan), pintu air dan lain-lain, bendungan dan

tanggul

- Pengerukan untuk pembuatan jalur transportasi air

- Konstruksi selain bangunan, seperti fasilitas olahraga di luar

ruangan

- Pembagian tanah dengan pengembangan (misalnya penambahan

jalan, prasarana umum dan lain-lain)

Page 120: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

114Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Kegiatan manajemen proyek yang berkaitan dengan teknik sipil,

lihat 7110

42911KONSTRUKSI BANGUNAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan,

pemeliharaan dan perbaikan konstruksi bangunan prasarana sumber daya air

seperti bendungan (dam), bendung (weir), embung, pintu air, talang, chek dam,

tanggul pengendali

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan

perbaikan dermaga, sarana pelabuhan, penahan gelombang dan sejenisnya.

Termasuk konstruksi jalan air atau terusan, pelabuhan dan sarana jalur sungai,

dok (pangkalan), lock (panama canal lock, Hoover Dam) dan lain-lain.

42914KONSTRUKSI BANGUNAN PENGOLAHAN

DANPENAMPUNGAN BARANG MINYAK DAN GAS

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan

perbaikan bangunan pengolahan minyak dan gas, termasuk bangunan dan

saluran penyadap minyak/gas, bangunan pengolahan (refinery), bangunan

penampungan minyak/gas, dan tangki minyak/gas.

42914 PENGERUKAN

Kelompok ini mencakup usaha pengerukan dan pemeliharaan sungai,

pelabuhan, rawa, danau, alur pelayaran, kolam dan kanal, baik dengan sifat

pekerjaan ringan, sedang, maupun berat.Termasuk pengerukan untuk

pembuatan jalur transportasi air.

42919 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA YTDL

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan

Page 121: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan115

perbaikan bangunan sipil lainnya yang belum tercakup dalam kelompok 42911

s.d. 42914, seperti pembangunan lapangan olahraga dan fasilitas olahraga di

luar ruangan, lapangan parkir dan sarana lingkungan pemukiman (di luar

gedung) lainnya.

Termasuk pembagian tanah dengan pengembangan (misalnya

penambahan jalan, prasarana umum dan lain-lain).

4292 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI

UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA

Subgolongan ini mencakup :

- Kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi

yang utamanya dari beton untuk konstruksi bangunan sipil lainnya

sebagai bagiandari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi sipil

dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak

42920 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI

UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan bangunan

konstruksi prafababrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi bangunan

sipil lainnya sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi sipil

dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.

43 KONSTRUKSI KHUSUS

Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi khusus (yang

berhubungan dengan keahlian khusus), biasanya khusus pada satu aspek umum

untuk struktur yang berbeda, yang membutuhkan peralatan atau keterampilan

khusus dan lebih banyak dilakukan berdasarkan subkontrak.Golongan pokok

ini juga mencakup kegiatan penyelesaian gedung, instalasi berbagai macam

keperluan yang membuat bangunan berfungsi seperti pipa-pipa ledeng,

Page 122: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

116Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

pemanas, pendingin ruangan (AC), sistem alarm dan pekerjaan listrik lain,

sistem penyiraman, lift dan tangga berjalan dan lain-lain. Termasuk juga

kegiatan instalasi dan perbaikan sistem penerangan dan pemberian tanda isyarat

untuk jalan raya, rel kereta api, bandar udara, pelabuhan, dan lain-lain.

Kegiatan penyelesaian bangunan dan perbaikan meliputi kegiatan yang

memberikan kontribusi untuk penyelesaian akhir suatu konstruksi.

431 PEMBONGKARAN DAN PENYIAPAN LAHAN

Golongan ini mencakup kegiatan penyiapan lahan yang dilanjutkan

dengan kegiatan konstruksi, termasuk pemindahan bangunan sebelumnya yang

ada dengan cara penghancuran atau pengangkatan bangunan dan struktur

lainnya.

Golongan ini juga mencakup pengangkutan tanah, pengambilan sampel

inti kegiatan konstruksi yang berhubungan dengan geofisika dan geologi serta

keperluan yang sejenisnya dan pengeringan lokasi bangunan.

4311 PEMBONGKARAN

Subgolongan ini mencakup :

- Pembongkaran atau perataan bangunan dan struktur lainnya

43110 PEMBONGKARAN

Kelompok ini mencakup usaha pembongkaran dan penghancuran atau

perataan gedung atau bangunan lainnya serta pembersihannya.Tidak termasuk

penyiapan lahan untuk pertambangan minyak dan gas.

4312 PENYIAPAN LAHAN

Subgolongan ini mencakup penyiapan lahan untuk kegiatan konstruksi

yang berikutnya.

Subgolongan ini mencakup :

Page 123: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan117

- Pembersihan tempat yang digunakan untuk bangunan

- Pembukaan lahan, seperti penggalian, pengurukan (landfill),

perataan lahan konstruksi, penggalian parit, pemindahan,

penghancuran atau peledakan batu dan sebagainya

- Penggalian, pengeboran dan pengambilan contoh untuk keperluan

konstruksi, geofisika, geologi atau keperluan sejenis

- Persiapan lahan untuk penambangan, seperti pemindahan timbunan

dan pengembangan serta persiapan lahan dan properti mineral,

kecuali minyak dan gas

- Pembangunan lahan drainase

- Pengeringan lahan pertanian atau kehutanan

- Subgolongan ini tidak mencakup :

- Pengeboran minyak atau pengeboran sumur, lihat 0610, 0620

- Pengeboran percobaan dan pengeboran sumur percobaan untuk

pengoperasian pertambangan (selain ekstrasi minyak bumi dan gas),

lihat 0990

- Dekontaminasi tanah, lihat 3900

- Pengeboran sumur air, lihat 4221

- Shaft sinking, lihat 4390

- Survei dan eksplorasi ladang minyak dan gas, geofisika, geologi dan

seismik, lihat 7110

43120 PENYIAPAN LAHAN

Kelompok ini mencakup usaha penyiapan lahan untuk kegiatan

konstruksi yang berikutnya, seperti jalan raya, pekerjaan gedung, pekerjaan

sipil pertanian, perhubungan dan penyiapan lahan lainnya, seperti peledakan

bukit, tes pengeboran, pengurukan, perataan, pemindahan tanah dan reklamasi

pantai, pembuatan saluran drainase. Kegiatan yang termasuk pada kelompok ini

antara lain, seperti pembersihan tempat yang digunakan untuk bangunan,

Page 124: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

118Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

pembukaan lahan (penggalian, pengurukan, perataan lahan konstruksi,

penggalian parit, pemindahan, penghancuran atau peledakan batu dan

sebagainya), penggalian, pengeboran dan pengambilan contoh untuk keperluan

konstruksi, geofisika, geologi atau keperluan sejenis, persiapan lahan untuk

penambangan meliputi pemindahan timbunan dan pengembangan serta

persiapan lahan dan properti mineral, tidak termasuk penyiapan lahan untuk

pertambangan minyak dan gas. Termasuk pembangunan lahan drainase dan

pengeringan lahan pertanian atau kehutanan.

432 INSTALASI SISTEM KELISTRIKAN, AIR (PIPA) DAN

INSTALASI KONSTRUKSI LAINNYA

Golongan ini mencakup kegiatan instalasi yang mendukung fungsi dari

gedung, seperti instalasi sistem kelistrikan, pipa ledeng, sistem pendingin

ruangan (AC) dan pemanas, air, gas dan pembuangan limbah, lift dan lain-lain

termasuk penambahan, perubahan, perawatan dan perbaikan.

4321 INSTALASI SISTEM KELISTRIKAN

Subgolongan ini mencakup instalasi sistem kelistrikan pada semua jenis

bangunan dan struktur teknik sipil.

Subgolongan ini mencakup :

- Instalasi kabel listrik dan fiting

- Instalasi kabel telekomunikasi

- Instalasi jaringan komputer dan pemasangan kabel televisi,

termasuk serat optik

- Instalasi satelit

- Instalasi sistem penerangan

- Instalasi alarm kebakaran

- Instalasi sistem alarm pencuri

Page 125: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan119

- Instalasi penerangan jalan dan sinyal atau rambu-rambu elektris

- Instalasi penerangan landasan pesawat terbang di bandara

- Instalasi penyambungan peralatan listrik dan perlengkapan rumah

tangga, termasuk papan alas pemanas

- Subgolongan ini tidak mencakup :

- Konstruksi jaringan transmisi komunikasi dan tenaga, lihat 4221

- Pengawasan dan pengawasan jarak jauh sistem alarm keamanan

elektronik, seperti alarm kebakaran dan pencurian, termasuk

pemeliharaannya, lihat 8020

43211 INSTALASI LISTRIK

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi listrik pada

bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal,

seperti pemasangan instalasi jaringan listrik tegangan rendah. Termasuk

kegiatan pemasangan dan pemeliharaan instalasi listrik bangunan sipil, seperti

jalan raya, jalan kereta api dan lapangan udara. Pemasangan tiang listrik

dimasukkan dalam kelompok 42214.

43212 INSTALASI TELEKOMUNIKASI

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi telekomunikasi

pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat

tinggal, seperti pemasangan antena.Kelompok ini juga mencakup kegiatan

pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi telekomunikasi pada sentral

telepon/telegrap, stasiun pemancar radar gelombang mikro, stasiun

bumi kecil/stasiun satelit dan sejenisnya.Termasuk kegiatan pemasangan

transmisi dan jaringan telekomunikasi.

43214 INSTALASI NAVIGASI LAUT DAN SUNGAI

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan dan pemeliharaan

Page 126: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

120Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

navigasi laut dan sungai, termasuk instalasi pada menara suar, rambu suar,

pelampung suar, lampu pelabuhan dan bagian rambu suar lainnya.

43214 INSTALASI NAVIGASI UDARA

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi udara, seperti

instalasi pada bangunan telekomunikasi navigasi udara dan pemancar/penerima

radar, vasi approach light, penerangan landasan pacu, DVOR, ILS, NDB dan

sejenisnya.

43215 INSTALASI SINYAL DAN TELEKOMUNIKASI KERETA API

Kelompok ini mencakup pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan

instalasi sinyal dan telekomunikasi kereta api.

43216 INSTALASI SINYAL DAN RAMBU-RAMBU JALAN RAYA

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan

perbaikan instalasi sinyal dan rambu-rambu jalan raya.

43217 INSTALASI ELEKTRONIKA

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi elektronika

pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat

tinggal, seperti pemasangan sistem alarm, close circuit TV dan sound system.

4322 INSTALASI AIR (PIPA), PEMANAS DAN PENDINGIN

Subgolongan ini mencakup instalasi dalam bangunan atau proyek

konstruksi lainnya, seperti instalasi pipa, sistem pemanas dan

pendingin.Termasuk penambahan, alterasi, reparasi dan perawatan.

Subgolongan ini mencakup :

- Instalasi sistem pemanas (listrik, gas dan minyak)

- Instalasi tungku, menara pendingin

- Instalasi pengumpul/kolektor energi matahari non elektris

Page 127: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan121

- Instalasi perlengkapan dan saluran ventilasi, pendinginan atau

pendingin ruangan

- Instalasi pipa gas

- Instalasi pipa uap

- Instalasi sistem penyemprot api untuk kebakaran

- Instalasi sistem penyemprot taman

- Instalasi duck work

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Instalasi papan pemanas bertenaga listrik, lihat 4321

43221 INSTALASI AIR (PIPA)

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi air bersih, air

limbah dan saluran drainase pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal

maupun bukan tempat tinggal.Termasuk kegiatan pemasangan, pemeliharaan

dan perbaikan instalasi jaringan pipa air.

43222 INSTALASI PEMANAS DAN GEOTERMAL

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan dan

pemeliharaan instalasi pemanas dan geotermal pada bangunan gedung baik

untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.

43223 INSTALASI MINYAK DAN GAS

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi minyak dan gas

pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat

tinggal.Termasuk kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi

jaringan pipa minyak dan gas.

43224 INSTALASI PENDINGIN DAN VENTILASI UDARA

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan dan

Page 128: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

122Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

pemeliharaan sarana pendingin udara (Air Conditioner/AC) pada bangunan

gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.

4329 INSTALASI KONSTRUKSI LAINNYA

Subgolongan ini mencakup instalasi dalam bangunan atau proyek konstruksi

lainnya, seperti instalasi perlengkapan selain sistem kelistrikan, pipa air,

pemanas dan pendingin ruangan atau mesin industri dalam bangunan dan

struktur teknik sipil, termasuk reparasi dan perawatannya.

Subgolongan ini mencakup :

- Instalasi elevator (lift), eskalator (tangga berjalan)

- Instalasi pintu putar dan pintu otomatis

- Instalasi konduktor cahaya

- Instalasi sistem penghisap debu

- Instalasi penyekatan (insulasi) panas atau termal, tenaga atau vibrasi

(getaran)

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Instalasi mesin industri, lihat 3320

43291 INSTALASI MEKANIKAL

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan dan pemeliharaan

instalasi mekanikal pada bangunan gedung, seperti lift, tangga berjalan

(eskalator), ban berjalan (conveyor), gondola dan pintu otomatis.

43292 INSTALASI METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN

GEOFISIKA

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi meteorologi,

klimatologi dan geofisika ukuran kecil, sedang atau besar.

43299 INSTALASI KONSTRUKSI LAINNYA YTDL

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi gedung lainnya

Page 129: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan123

dan kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi bangunan sipil

lainnya ytdl.

433 PENYELESAIAN KONSTRUKSI BANGUNAN

Golongan ini mencakup kegiatan penyelesaian interior dan eksterior

bangunan, termasuk pemasangan pintu, jendela, tangga, peralatan lain dan

sejenisnya, langit-langit, lantai, dinding dan pembatas ruangan yang dapat

dipindah-pindah dan pekerjaan penyelesaian bangunan lain yang tidak di

klasifikasikan di tempat lain. Golongan ini juga mencakup kegiatan instalasi

interior toko, rumah bergerak, kapal dan lain-lain.

4330 PENYELESAIAN KONSTRUKSI BANGUNAN

Subgolongan ini mencakup :

- Pelapisan interior dan eksterior bangunan atau proyek konstruksi

lainnya dengan plester, termasuk bahan-bahan lathing yang

berkaitan

- Instalasi atau pemasangan pintu (kecuali pintu otomatis dan pintu

putar), jendela, rangka pintu dan jendela dari kayu atau bahan

lainnya

- Instalasi dapur (kitchen set), tangga dan sejenisnya

- Instalasi furnitur

- Penyelesaian interior seperti langit-langit, pelapisan dinding dengan

kayu, partisi/sekat yang dapat dibongkar pasang dan sebagainya

- Pengubinan, penggantungan atau pemasangan dalam bangunan atau

proyek konstruksi lainnya dari keramik, dinding beton atau ubin

lantai; parket (lantai dari papan yang bergambar) dan pelapisan

lantai dengan kayu; pelapisan lantai linoleum dan karpet, termasuk

karet atau plastik; teraso, marmer, granit atau pelapisan lantai atau

dinding; wallpaper (kertas dinding)

Page 130: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

124Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

- Pengecatan interior dan exterior bangunan

- Pengecatan bangunan sipil

- Pemasangan kaca, cermin dan lain-lain

- Pembersihan atau perapihan gedung baru setelah pembangunan

- Instalasi interior untuk toko, rumah mobil, perahu dan lain-lain

- Pengerjaan penyelesaian bangunan lainnya ytdl

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Pengecatan jalan, lihat 4211

- Instalasi pintu otomatis dan pintu putar, lihat 4329

- Pembersihan umum interior gedung dan sejenisnya, lihat 8121

- Pembersihan khusus interior dan eksterior bangunan, lihat 8129

- Kegiatan perancang dekorasi interior, lihat 7410

- Perakitan furnitur self-standing (yang dipasang sendiri), lihat 9524

43301 PENGERJAAN PEMASANGAN KACA DAN ALUMUNIUM

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan kaca dan alumunium

dalam rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan

tempat tinggal.Termasuk instalasi atau pemasangan pintu (kecuali pintu

otomatis dan pintu putar), jendela, rangka pintu dan jendela dari kayu atau

bahan lainnya.

43302 PENGERJAAN LANTAI, DINDING, PERALATAN SANITER

DAN PLAFON

Kelompok ini mencakup kegiatan pengerjaan lantai, dinding, peralatan

saniter dan plafon dalam rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal

maupun bukan tempat tinggal. Termasuk aplikasi bangunan atau proyek

konstruksi lainnya dari plester (pelapisan) interior dan eksterior, termasuk

bahan-bahan lathing yang berkaitan, penyelesaian interior seperti langit-langit,

pelapisan dinding dengan kayu, partisi/sekat yang dapat dibongkar pasang dan

Page 131: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan125

sebagainya, pengubinan, penggantungan atau pemasangan dalam bangunan

atau proyek konstruksi lainnya dari keramik, dinding beton atau ubin lantai,

parket (lantai dari papan yang bergambar) dan pelapisan lantai dengan kayu,

pelapisan lantai linoleum dan karpet, termasuk karet atau plastik, teraso,

marmer, granit atau pelapisan lantai atau dinding dan wallpaper (kertas

dinding).

43303 PENGECATAN

Kelompok ini mencakup kegiatan pengecatan interior dan eksterior

bangunan dalam rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal maupun

bukan tempat tinggal. Termasuk pengecatan bangunan sipil.

43304 DEKORASI INTERIOR

Kelompok ini mencakup kegiatan pengerjaan dekorasi interior dalam

rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan tempat

tinggal. Kegiatan pengerjaan dekorasi interior mencakup aplikasi bangunan

atau proyek konstruksi lainnya dari plester (pelapisan) interior, termasuk bahan-

bahan lathing yang berkaitan, instalasi atau pemasangan pintu (kecuali pintu

otomatis dan pintu putar), jendela, rangka pintu dan jendela dari kayu atau

bahan lainnya, instalasi dapur (kitchen set), tangga dan sejenisnya, instalasi

furnitur,penyelesaian interior seperti langit-langit, pelapisan dinding dengan

kayu, partisi/sekat yang dapat dibongkar pasang dan sebagainya, pengubinan

atau pemasangan dalam bangunan atau proyek konstruksi lainnya dari keramik,

dinding beton atau ubin lantai, parket (lantai dari papan yang bergambar) dan

pelapisan lantai dengan kayu, pelapisan lantai linoleum dan karpet, termasuk

karet atau plastik, teraso, marmer, granit atau pelapisan lantai atau dinding dan

wallpaper (kertas dinding). Termasuk pengecatan, pemasangan kaca, cermin

dan lain-lain.

43305 DEKORASI EKSTERIOR

Page 132: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

126Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Kelompok ini mencakup kegiatan pengerjaan dekorasi eksterior pada

bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal, seperti

konstruksi taman. Kegiatan pengerjaan dekorasi eksterior mencakup pelapisan

eksterior bangunan atau proyek konstruksi lainnya dari plester, termasuk bahan-

bahan lathing yang berkaitan, pelapisan eksterior dinding dengan keramik,

teraso, marmer dan granit.

43309 PENYELESAIAN KONSTRUKSI BANGUNAN LAINNYA

Kelompok ini mencakup kegiatan pembersihan atau perapihan gedung

baru setelah pembangunan, instalasi interior untuk toko, rumah bergerak,

perahu dan lain-lain dan pengerjaan penyelesaian konstruksi bangunan lainnya

ytdl.

439 KONSTRUKSI KHUSUS LAINNYA

Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi khusus pada satu aspek

umum untuk struktur yang berbeda, yang membutuhkan peralatan atau

ketrampilan khusus seperti konstruksi pondasi, misalnya pemancangan tiang ke

dalam tanah, pemancangan tangga-tangga perancah, pemasangan dan

pembongkaran bangunan panggung/podium, pekerjaan dengan jalan masuk

khusus yang syaratnya membutuhkan ketrampilan memanjat dan penggunaan

alat yang berkaitan, pekerjaan di bawah permukaan tanah dan kegiatan sejenis

untuk eksterior bangunan dan lain-lain.

4390 KONSTRUKSI KHUSUS LAINNYA

Subgolongan ini mencakup kegiatan konstruksi yang dikhususkan pada

satu aspek dari berbagai macam struktur bangunan yang memerlukan keahlian

atau perlengkapan khusus.

Subgolongan ini mencakup :

- Kegiatan konstruksi pondasi, termasuk pemasangan tiang pancang

ke dalam tanah

Page 133: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan127

- Kegiatan pengerjaan penahan lembab dan air

- Kegiatan dehumidifikasi (pelembaban) bangunan

- Kegiatan penggalian (shaft sinking)

- Kegiatan pendirian kerangka baja yang tidak dirakit sendiri

- Kegiatan pembengkokan baja

- Kegiatan pemasangan batu dan batu bata

- Kegiatan pemasangan atap rumah

- Kegiatan pemasangan dan pembongkaran tangga (scaffold dan

platform), kecuali penyewaannya

- Kegiatan pemasangan cerobong asap dan oven (pemanggangan)

untuk keperluan industri

- Kegiatan pekerjaan yang memerlukan keahlian memanjat dan

penggunaan perlengkapan yang berkaitan, misalnya bekerja pada

gedung-gedung yang tinggi

- Pekerjaan di bawah permukaan tanah

- Konstruksi kolam renang di luar ruangan

- Pembersihan dengan uap, penyemburan pasir dan kegiatan

sejenisnya untuk membersihkan tembok untuk eksterior bangunan

- Penyewaan derek dengan operatornya

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Penyewaan mesin konstruksi dan perlengkapannya tanpa operator,

lihat 7730

43901 PEMASANGAN PONDASI DAN PILAR

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan berbagai pondasi

dan pilar untuk gedung, jalan/jembatan, bangunan pengairan, dermaga dan

sejenisnya sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi

gedung dan konstruksi bangunan sipil dan biasanya dikerjakan atas dasar

Page 134: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

128Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

subkontrak.

43902 PEMASANGAN PERANCAH (STEIGER)

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan perancah/steiger

pada bangunan gedung, jalan/jembatan, bangunan pengairan, dermaga dan

sejenisnya dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.

43903 PEMASANGAN ATAP/ROOF COVERING

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan atap bangunan

gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal sebagai bagian

dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan

atas dasar subkontrak.

43904 PEMASANGAN KERANGKA BAJA

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan kerangka baja

sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan

biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.

43905 PENYEWAAN ALAT KONSTRUKSI DENGAN OPERATOR

Kelompok ini mencakup usaha penyewaan alat atau mesin konstruksi

dan perlengkapannya dengan operator.Penyewaan mesin konstruksi dan

perlengkapannya tanpa operator, lihat 7730.

43909 KONSTRUKSI KHUSUS LAINNYA YTDL

Kelompok ini mencakup kegiatan konstruksi khusus lainnya yang

belum diklasifikasikan dalam kelompok 43901 s.d. 43905 yang memerlukan

keahlian atau perlengkapan khusus, seperti kegiatan pengerjaan penahan

lembab dan air, dehumidifikasi (pelembaban) bangunan, pelubangan (shaft

sinking), pembuatan elemen baja, pembengkokan baja, pemasangan batu dan

batu bata, pemasangan dan pembongkaran tangga (scaffold dan platform),

kecuali penyewaannya, pemasangan cerobong asap dan oven untuk keperluan

Page 135: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan129

industri dan pekerjaan yang memerlukan keahlian memanjat dan penggunaan

perlengkapan yang berkaitan, misalnya bekerja pada gedung-gedung yang

tinggi. Termasuk pekerjaan di bawah permukaan tanah, konstruksi kolam

renang di luar ruangan, pembersihan dengan uap, penyemburan pasir untuk

membersihkan tembok dan kegiatan sejenisnya untuk eksterior bangunan

danpenyewaan derek dengan menggunakan operator.

Page 136: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

130Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Lampiran 2: Contoh SKP14-DSDESA

Page 137: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan131

Lampiran 3 :Alokasi Usaha dan Petugas

SKP14-DSDESA

Provinsi : [32] JAWA BARATKabupaten/Kota *) : [72] SUKABUMI

Kode dan Nama Perkotaan -1 Identitas Desa Jumlah Usaha KeteranganKecamatan/Desa/Kelurahan Perdesaan -2 Pre-printed

[010] BAROS [009] BAROS 1 3272010009 15

[011] LEMBUR SITU [003] CIPANENGAH 1 3272011003 18

[012] CIBEUREUM [001] SINDANG PALAY 1 3272012001 14 [003] BABAKAN 1 3272012003 33 [004] CIBEUREUM HILIR 1 3272012004 53

[040] GUNUNG PUYUH [001] KARANG TENGAH 1 3272040001 19

*) Coret yang tidak sesuai

SURVEI USAHA KONSTRUKSIPERORANGAN 2014

DAFTAR SAMPEL DESA

Page 138: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

132Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Buku LembarPedoman Pembantu

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

11 Aceh 3 51 510 22 54 54 54 54 53412 Sumatera Utara 9 50 500 22 52 52 52 52 52513 Sumatera Barat 8 37 370 16 39 39 39 39 38814 R i a u 4 30 300 13 32 32 32 32 31515 J a m b i 5 41 410 18 43 43 43 43 43016 Sumatera Selatan 6 52 520 22 55 55 55 55 54617 B e n g k u l u 4 29 290 13 30 30 30 30 30418 L a m p u n g 5 50 500 22 52 52 52 52 52519 Bangka Belitung 4 16 160 7 17 17 17 17 16821 Kepulauan Riau 5 15 150 7 16 16 16 16 15831 DKI Jakarta 5 28 280 12 29 29 29 29 29432 Jawa Barat 6 55 550 24 58 58 58 58 57833 Jawa Tengah 9 53 530 24 56 56 56 56 55634 D.I Yogyakarta 3 26 260 12 27 27 27 27 27335 Jawa Timur 7 78 780 34 82 82 82 82 81936 Banten 4 36 360 16 38 38 38 38 37851 B a l i 4 34 340 14 36 36 36 36 35752 Nusa Tenggara Barat 3 70 700 30 74 74 74 74 73553 Nusa Tenggara Timur 5 36 360 16 38 38 38 38 37861 Kalimantan Barat 5 36 360 16 38 38 38 38 37862 Kalimantan Tengah 5 46 460 20 48 48 48 48 48363 Kalimantan Selatan 6 50 500 22 52 52 52 52 52564 Kalimantan Timur 5 24 240 10 25 25 25 25 25265 Kalimantan Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 071 Sulawesi Utara 5 47 470 21 49 49 49 49 49472 Sulawesi Tengah 3 34 340 14 36 36 36 36 35773 Sulawesi Selatan 8 54 540 24 57 57 57 57 56774 Sulawesi Tenggara 3 34 340 14 36 36 36 36 35775 Gorontalo 3 18 180 8 19 19 19 19 18976 Sulawesi Barat 3 16 160 7 17 17 17 17 16881 M a l u k u 4 17 170 8 18 18 18 18 17882 Maluku Utara 6 17 170 8 18 18 18 18 17891 Papua Barat 2 10 100 4 10 10 10 10 10594 Papua 3 10 100 4 10 10 10 10 105

SKP14-S

1.261 12.597

Banyaknya

ALOKASI SAMPEL DAN DOKUMEN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN2014

524

SKP14-P SKP14-DS SKP14-RD

1.261 1.261 1.261

Provinsi

Indonesia 160 1.200 12.000

Sampel Terpilih

Kab/Kota Desa Usaha

Page 139: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan133

LAMPIRAN 4CONTOH PENGISIAN DAFTAR

Page 140: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

134Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Page 141: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan135

1. Provinsi: JAW

A BARAT3

2

2.Kabupaten/Kota *): SUKABUM

I7

21

23

3. Kecamatan

: BAROS

01

0(1)

(2)(3)

(4)(5)

4.Desa/Kelurahan *): BARO

S0

09

5. KlasifikasiDesa/Kelurahan *): PERKOTAAN -1

PERDESAAN -21

6. Angka Random G

edung (AR)

1. PencacahIN

GG

AR

PR

ASET

YA7

- 22

/05

/20

14

2. Pengawas/Pemeriksa

RU

DI H

AR

TO

NO

7 - 2

2 /0

5/2

01

4

BAD

AN

PUSA

T STATISTIK

Subdirektorat Statistik Konstruksi, BPSJl. D

r. Sutomo N

o. 6 - 8 Jakarta 10710, Telp. (021) 3841195,3842508, 3810291-4 ext. 5340 - 5343, e-m

ail: [email protected]

*) Coret yang tidak perlu

BLOK III. KETERANG

AN PETUGAS DAN PENG

ESAHAN

BLOK IV. CATATAN

(1)(2)

(3)(4)

3. Pengesahan oleh Lurah/Kepala Desa atau yang setara, pada tanggal: ……

10 …

..../...…0

5 …./ 2014.

(Nam

a, tanda tangan, dan cap/stempel)

U r a i a nNam

a LengkapTanggal Pelaksanaan

Tanda Tangan

1. Populasi Usaha Konstruksi Perorangan/Non-Gred

(Jumlah kum

ulatif hingga halaman terakhir Blok V Kol.(13) s.d.

Kol.(15))1

24

62

2

2. Jumlah Sam

pel Usaha Konstruksi Perorangan/Non-Gred

(Diam

bil dari SKP14-WR

D)

44

61

4: 0,35

BLOK I. KETERANG

AN TEMPAT

BLOK II. RING

KASAN

U r a i a n

Jumlah Bidang

Jumlah

Pekerjaan Utama

(Gedung)

(Sipil)(Khusus)

DAFTAR RUMAHTANG

GA/USAHA KO

NSTRUKSI

SU

RV

EI U

SA

HA

KO

NS

TR

UK

SI

PE

RO

RA

NG

AN

2014

Page 142: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

136Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Ditanyakankepada

narasumber

Apakah

Bila

Bila K

ol.(8)='1'Identifikasi

berusahaK

ol.(7)='1'A

pakahN

omor

Nom

orK

IPC

alon Responden

Alam

at Lengkapkeberadaan

di sektorA

pakahberusaha

Pe

roran

gan

- 1N

omor

Jenis Kegiatan/Pekerjaan U

tama

Blok

Urut

(Nam

a usaha/pengusaha/pemilik)

(Nam

a jalan, blok, nomor,S

LS, R

T/RW

)calon

kons-alam

atdgn sistem

Gred 2

-2U

rut(Tuliskan sejelas-jelasnya)

Sensus

respondentruksi

kantorb

oro

ng

anG

red 3-3

Usaha

12

3selam

ausaha

dan

aktif

Gred 4

-4(N

UU

)setahun

adaselam

aG

red 5-5

yang laludi desa

setahunG

red 6-6

iniyang lalu

Gred 7

-7A

da -1Y

a -1Y

a -1Y

a -1N

on

Gre

d-9

Tidak ada -0Tidak -0

Tidak -0Tidak -0

(1)(2)

(3)(4)

(5)(6)

(7)(8)

(9)(11)

(12)(13)

(14)(15)

001B1

327210003PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'AD

E'N

AN

GG

ELA R

T 01 RW

061

0

001B2

327210001PEM

BO

RO

NG

'ATA

NG

'N

AN

GG

ELA R

T 01 RW

061

11

0

001B3

327220014A

DITA

UTA

MA

JL. BA

RO

S N

AN

GG

ELA1

11

1

001B4

327210007PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'GA

ND

A'

NA

NG

GELA

RT 01 R

W 07

RT 0

31

11

11

PEM

BU

ATA

N R

UM

AH

TO

KO

√ 1

002B5

327210004PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'AN

DI'

KP C

IWA

LEN R

T 03 RW

081

11

12

PEM

BU

ATA

N R

UM

AH

TO

KO

√ 2

003B6

327210008PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'RO

HM

AN

'K

P SU

KA

BU

MI R

T 03 RW

091

11

13

PEM

BU

ATA

N R

UM

AH

TIN

GG

AL

√ 3

004B7

327210012PEM

BO

RO

NG

CA

T 'OC

EH JA

RK

AS

IH'

KP S

ALA

GO

MB

ON

G R

T 01 RW

081

11

14

PEN

GEC

ATA

N K

AN

TO

R√

1

004B8

327210005PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'AR

IFIN'

KP S

ALA

GO

MB

ON

G R

T 04 RW

081

11

15

PEM

BU

ATA

N P

AG

AR

KA

NTO

R√

2

005B9

327210013PEM

BO

RO

NG

'HEN

DR

A'

CIPEU

JEUH

NO

. 3 RT 1 R

W 3

0

005B10

327250015U

SA

HA

TIGA

, CV

CIPEU

JEUH

RT 1 R

W 3

NO

.125

11

11

6R

EH

AB

GED

UN

G K

AN

TO

R√

4

005B11

327210010PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'SU

LAEM

I'C

IPEUJEU

H R

T 1 RW

31

11

17

PEM

BU

ATA

N R

UM

AH

TIN

GG

AL

√ 5

005B12

327210009PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'SA

EPUD

IN'

CIPEU

JEUH

RT 2 R

W 3

11

11

8PEM

BU

ATA

N R

UM

AH

TIN

GG

AL

√ 6

005B13

327210011PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'TEDI'

CIPEU

JEUH

RT 2 R

W 3

11

0

005B14

327210006PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'END

IN'

CIPEU

JEUH

RT 2 R

W 3

11

11

9PEM

BU

ATA

N T

OK

O√

7

005B15

327210002PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'AB

AS

'C

IPEUJEU

H R

T 2 RW

31

11

110

PEM

ASA

NG

AN

PLA

FO

N K

AN

TO

R√

3

001B16

PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'ALEX

'N

AN

GG

ELA

RT 0

1 R

W 0

61

11

111

PEM

BU

ATA

N R

UM

AH

TIN

GG

AL

√ 88

03

00

0

80

3

Ke

giatan

/ Bid

ang

Pe

ke

rjaan U

tama K

ol.(13) s

.d. K

ol.(15):

Ke

teran

gan

Ko

l.(10)

Identitas:32.72.010.009

b. Jumlah kum

ulatif halaman sebelum

nya

c. Jumlah kum

ulatif hingga halaman ini

Pekerjaan Utam

a

(Gedung)

(Sipil)

(Khusus)

(10)

a. Jumlah halam

an ini

211 111191111

Bidang

Halam

an ......... 1.......... dari....... . 2

.......halaman

BL

OK

V. D

AF

TA

R R

UM

AH

TA

NG

GA

/US

AH

A K

ON

ST

RU

KS

IB

ila Kol.(6)='1'

Bila K

ol.(10) kode '1' atau '9'D

itanyakanB

ilakepada calon responden

Kol.(9)='1'

Beri tanda cek (√ )

Isikanpada K

egiatan/

1. Konstruksi G

edung : mencakup rum

ah tempat tinggal, gedung perkantoran, gedung kesehatan, gedung pendidikan,

gedung hiburan, dan gedung lainnya.

Gred 1 : P

erorangan

2. Konstruksi S

ipil : mencakup jalan, jem

batan, rel KA

, landasan, pengairan, dermaga, lapangan olahraga, lapangan

parkir, bangunan pengolahan, penyaluran dan peny

impanan air lim

bah, miny

ak dll.G

red 2 - 7 : Badan usaha bersertifikasi dari LP

JKN

3. Konstruksi K

husus : mencakup konstruksi bangunan elektrikal dan kom

unikasi, instalasi gedung dan bangunan sipil, peny

elesaian konstruksi gedung, penyew

aan alat berat konstruksi dan lain-lain.N

on Gred : B

adan usaha dan belum bersertifikasi

dari LPJK

N

Page 143: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan137

Ditanyakankepada

narasumber

Apakah

Bila

Bila K

ol.(8)='1'Identifikasi

berusahaK

ol.(7)='1'A

pakahN

omor

Nom

orK

IPC

alon Responden

Alam

at Lengkapkeberadaan

di sektorA

pakahberusaha

Pe

roran

gan

- 1N

omor

Jenis Kegiatan/Pekerjaan U

tama

Blok

Urut

(Nam

a usaha/pengusaha/pemilik)

(Nam

a jalan, blok, nomor,S

LS, R

T/RW

)calon

kons-alam

atdgn sistem

Gred 2

-2U

rut(Tuliskan sejelas-jelasnya)

Sensus

respondentruksi

kantorb

oro

ng

anG

red 3-3

Usaha

12

3selam

ausaha

dan

aktif

Gred 4

-4(N

UU

)setahun

adaselam

aG

red 5-5

yang laludi desa

setahunG

red 6-6

iniyang lalu

Gred 7

-7A

da -1Y

a -1Y

a -1Y

a -1N

on

Gre

d-9

Tidak ada -0Tidak -0

Tidak -0Tidak -0

(1)(2)

(3)(4)

(5)(6)

(7)(8)

(9)(11)

(12)(13)

(14)(15)

001B17

PEM

BU

AT SU

MU

R B

OR

'BA

MB

AN

G'N

AN

GG

ELA

RT 0

1 R

W 0

61

11

112

PEM

BU

ATA

N SU

MU

R B

OR

√ 1

001B18

INST

ALA

SI LIST

RIK

'YUSU

F'

NA

NG

GELA

RT 0

1 R

W 0

71

11

113

INST

ALA

SI LIST

RIK

RU

MA

HTIN

GG

AL

√ 4

001B19

PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'YAN

I'N

AN

GG

ELA

RT 0

1 R

W 0

71

11

114

PEM

BU

ATA

N R

UM

AH

TIN

GG

AL

√ 9

001B20

PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'SUB

UR

'NA

NG

GELA

RT 0

2 R

W 0

71

11

115

PEM

BU

ATA

N R

UM

AH

TIN

GG

AL

√ 1

0

001B21

PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'SATR

IO'N

AN

GG

ELA

RT 0

2 R

W 0

71

11

0

002B22

PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'MA

ULA

NA

'K

P C

IWA

LEN

RT 0

3 R

W 0

81

11

116

PEM

ASA

NG

AN

KER

AM

IK√

5

003B23

PEM

BU

AT SU

MU

R B

OR

'AM

IR'

KP

SUK

AB

UM

I RT 0

3 R

W 0

91

11

117

PEM

BU

ATA

N SU

MU

R B

OR

√ 2

003B24

PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'PA

IMIN

'KP SU

KA

BU

MI R

T 0

3 R

W 0

90

1

004B25

PEM

BO

RO

NG

AC

'ED

I JUN

AED

I'K

P SA

LA

GO

MB

ON

G R

T 0

4 R

W 0

81

11

118

PEM

ASA

NG

AN

AC

√ 6

004B26

PEM

BU

AT SU

MU

R B

OR

'BO

NI'

KP

SALA

GO

BO

NG

RT 0

4 R

W 0

81

11

119

PEM

ASA

NG

AN

SUM

UR

BO

R√

3

004B27

PEM

BO

RO

NG

'SAP

TA

'K

P SA

LA

GO

MB

ON

G R

T 2

RW

31

11

120

PEM

BU

ATA

N SA

LU

RA

N P

EN

GA

IRA

N√

4

005B28

PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'JOK

O'

NA

NG

GELA

RT 0

1 R

W 0

51

11

121

PEM

BU

ATA

N R

UM

AH

TIN

GG

AL

√ 1

1

005B29

PEM

BO

RO

NG

BA

NG

UN

AN

'DA

RW

IN'

NA

NG

GELA

RT 0

2 R

W 0

51

11

122

PEM

BU

ATA

N R

UM

AH

TIN

GG

AL

√ 1

2

44

3

80

3

12

46

Ke

giatan

/ Bid

ang

Pe

ke

rjaan U

tama K

ol.(13) s

.d. K

ol.(15):

Ke

teran

gan

Ko

l.(10)

Identitas:32.72.010.009

b. Jumlah kum

ulatif halaman sebelum

nya

c. Jumlah kum

ulatif hingga halaman ini

11

a. Jumlah halam

an ini

(Gedung)

(Sipil)

(Khusus)

1 (10)

11111111

Ditanyakan

Bila

kepada calon respondenK

ol.(9)='1'B

eri tanda cek (√ )

Bidang

Pekerjaan Utam

a

pada Kegiatan/

Halam

an ......... 2.......... dari....... 2

.........halaman

3. Konstruksi K

husus : mencakup konstruksi bangunan elektrikal dan kom

unikasi, instalasi gedung dan bangunan sipil, peny

elesaian konstruksi gedung, penyew

aan alat berat konstruksi dan lain-lain.N

on Gred : B

adan usaha dan belum bersertifikasi

dari LPJK

N

1. Konstruksi G

edung : mencakup rum

ah tempat tinggal, gedung perkantoran, gedung kesehatan, gedung pendidikan,

gedung hiburan, dan gedung lainnya.

Gred 1 : P

erorangan

2. Konstruksi S

ipil : mencakup jalan, jem

batan, rel KA

, landasan, pengairan, dermaga, lapangan olahraga, lapangan

parkir, bangunan pengolahan, penyaluran dan peny

impanan air lim

bah, miny

ak dll.G

red 2 - 7 : Badan usaha bersertifikasi dari LP

JKN

Isikan

BLO

K V

. DA

FTAR

RU

MA

HTA

NG

GA

/US

AH

A K

ON

STR

UK

SI

Bila K

ol.(6)='1'B

ila Kol.(10) kode '1' atau '9'

Page 144: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

138Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

m =

12

AR

=0,35

n =4

R1 =

I=

m / n

=0

,35

x 3,0

0

=1

2 /4

=1

,05

=3

,00

R1 ≤ I

R1 =

1R

11 =R

21 =R

31 =R

41 =R

51 =R

2 =4

R12 =

R22 =

R32 =

R42 =

R52 =

R3 =

7R

13 =R

23 =R

33 =R

43 =R

53 =R

4 =1

0R

14 =R

24 =R

34 =R

44 =R

54 =R

5 =R

15 =R

25 =R

35 =R

45 =R

55 =

R6 =

R16 =

R26 =

R36 =

R46 =

R56 =

R7 =

R17 =

R27 =

R37 =

R47 =

R57 =

R8 =

R18 =

R28 =

R38 =

R48 =

R58 =

R9 =

R19 =

R29 =

R39 =

R49 =

R59 =

R10 =

R20 =

R30 =

R40 =

R50 =

R60 =

m: Jum

lah usaha konstruksi perorangan Gedung dalam

satu desa, diambil dari isian Blok II Rincian 1 Kol.(2)

n: Sam

pel usaha konstruksi perorangan Gedung dalam

satu desa, diambil dari isian Blok II Rincian 2 Kol.(2)

I: Interval Sam

pelA

R: A

ngka Random G

edung, diambil dari isian Blok I Rincian 6

Ri: Nom

or urut usaha konstruksi gedung terpilih, diambil dari isian Blok V

Kol.(13)

Identitas Desa:

32.72.010.009

BLO

K VI. K

ETERAN

GAN

PENAR

IKAN

SAMPEL G

EDU

NG

AR

x I

Page 145: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan139

Narasumber(Ketua SLS, Tokoh Calon Responden Alamat Lengkap

Agama, Tokoh (Nama usaha/pengusaha/pemilik) (Nama jalan, blok, nomor, SLS, RT/RW)Masyarakat,

Responden, dll)

(1) (2) (3)

ADE PEMBORONG BANGUNAN 'ALEX' NANGGELA RT 01 RW 06

PEMBUAT SUMUR BOR 'BAMBANG' NANGGELA RT 01 RW 06

GANDA INSTALASI LISTRIK 'YUSUF' NANGGELA RT 01 RW 07

PEMBORONG BANGUNAN 'YANI' NANGGELA RT 01 RW 07

PEMBORONG BANGUNAN 'SUBUR' NANGGELA RT 02 RW 07

SUBUR PEMBORONG BANGUNAN 'SATRIO' NANGGELA RT 02 RW 07

ANDI PEMBORONG BANGUNAN 'MAULANA' KP CIWALEN RT 03 RW 08

ROHMAN PEMBUAT SUMUR BOR 'AMIR' KP SUKABUMI RT 03 RW 09

PEMBORONG BANGUNAN 'PAIMIN' KP SUKABUMI RT 03 RW 09

OCEH JARKASIH PEMBORONG AC 'EDI JUNAEDI' KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08

PEMBUAT SUMUR BOR 'BONI' KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08

ABAS PEMBORONG 'SAPTA' CIPEUJEUH RT 2 RW 3

TATANG PEMBORONG BANGUNAN 'JOKO' NANGGELA RT 01 RW 05

PEMBORONG BANGUNAN 'DARWIN' NANGGELA RT 02 RW 05

LEMBAR PEMBANTU : DAFTAR CALON RESPONDEN (SNOW BALLING)

Page 146: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

140Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Lanjutan

Narasumber(Ketua SLS, Tokoh Calon responden Alamat Lengkap

Agama, Tokoh (Nama usaha/pengusaha/pemilik) (Nama jalan, blok, nomor, SLS, RT/RW)Masyarakat,

Responden, dll)

(1) (2) (3)

LEMBAR PEMBANTU : DAFTAR CALON RESPONDEN (SNOW BALLING)

Page 147: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan141

R A H A S I A SKP14-RD

Kode KodeKecamatan Desa 1 2 3 Jumlah

(Gedung) (Sipil) (Khusus)(1) (2) (3) (4) (5) (6)

[010] BAROS [009] BAROS 12 4 6 22

*) Coret yang tidak sesuai

BADAN PUSAT STATISTIKSubdirektorat Statistik Konstruksi, BPSJl. Dr. Sutomo No. 6 - 8 Jakarta 10710, Telp. (021) 3841195,3842508, 3810291-4 ext. 5340 - 5343, e-mail: [email protected]

REKAPITULASI JUMLAH USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN/NON-GRED Jumlah Usaha Per Desa

Jumlah

REPUBLIK INDONESIA

SURVEI USAHA KONSTRUKSIPERORANGAN 2014

REKAPITULASI DESA

PROPINSI : JAWA BARAT [32]

KABUPATEN/KOTA *) : SUKABUMI [72]

Page 148: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

142Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Page 149: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan143

R A H A S I A

1. Provinsi : 3 2

2. Kabupaten/Kota *) : 7 2

3. Kecamatan : 0 1 0

4. Desa/Kelurahan *) : 0 0 9

5. Klasifikasi Desa/Kelurahan *) : PERKOTAAN -1 1

1. Jumlah Target Pencacahan (Diambil dari SKP14-P Blok II Rincian 2 Kol.5) 14

2. Jumlah Realisasi Pencacahan (Blok V Kol.(8) Rincian Jumlah) 14

3. Tidak Berhasil Dicacah (Blok V jumlah Kol.(8) berkode '0') 1

a. Bukan Usaha Konstruksi (Blok V jumlah Kol.(9) berkode '1') 1

b. Pindah Keluar Desa (Blok V jumlah Kol.(9) berkode '2') -

c. Tidak Ditemukan (Blok V jumlah Kol.(9) berkode '3') -

d. Lainnya (Blok V jumlah Kol.(9) berkode '4') -

4. Jumlah Sampel Pengganti (Blok V jumlah Kol.(8) berkode '1' yang di bawah garis) 1

1. Nama Petugas

4. Tanda Tangan

*) Coret yang tidak perlu

BADAN PUSAT STATISTIKSubdirektorat Statistik Konstruksi, BPSJl. Dr. Sutomo No. 6 - 8 Jakarta 10710, Telp. (021) 3841195,3842508, 3810291-4 ext. 5340 - 5343, e-mail: [email protected]

BLOK IV. CATATAN

(1) (2) (3)

INGGAR PRASETYA RUDI HARTONO

2. N I P 19860515 200902 1002 19700624 199312 1001

3. Tanggal 28 MEI - 15 JULI 2014 28 MEI - 15 JULI 2014

U r a i a n Pencacah Pengawas

PERDESAAN -2

BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN

U r a i a n Jumlah

(1) (2)

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS

BAROS

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

JAWA BARAT

SUKABUMI

BAROS

DAFTAR SAMPEL

SKP14-DS

REPUBLIK INDONESIA

SURVEI USAHA KONSTRUKSIPERORANGAN 2014

Page 150: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

144Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

Nomor Nomor Nomor Kegiatan/ Berhasil Jika Kol (8)Blok Urut Urut KIP Nama Usaha/Pengusaha/Pemilik Alamat Lengkap Bidang dicacah? = 0, alasan

Sensus Sampel Usaha (Nama Jalan, blok, nomor, SLS, RT/RW) Pekerjaan Ya -1 tidak dapat(NUS) (NUU) Utama Tidak -0 dicacah

(Kode) (Kode)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

001B 1 1 327210007 PEMBORONG BANGUNAN 'GANDA' NANGGELA RT 03 RW 07 1 1

004B 2 4 327210012 PEMBORONG CAT 'OCEH JARKASIH' KP SALAGOMBONG RT 01 RW 08 3 1

004B 3 5 327210005 PEMBORONG BANGUNAN 'ARIFIN' KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08 3 1

005B 4 6 327230015 USAHA TIGA, CV CIPEUJEUH RT 1 RW 3 1 1

005B 5 9 327210006 PEMBORONG BANGUNAN 'ENDIN' NANGGELA RT 2 RW 3 1 0 1

005B 6 10 327210002 PEMBORONG BANGUNAN 'ABAS' CIPEUJEUH RT 2 RW 3 3 1

001B 7 12 PEMBUAT SUMUR BOR 'BAMBANG' NANGGELA RT 01 RW 06 2 1

001B 8 13 INSTALASI LISTRIK 'YUSUF' NANGGELA RT 01 RW 07 3 1

001B 9 15 PEMBORONG BANGUNAN 'SUBUR' NANGGELA RT 01 RW 07 1 1

002B 10 16 PEMBORONG BANGUNAN 'MAULANA' KP CIWALEN RT 03 RW 08 3 1

003B 11 17 PEMBUAT SUMUR BOR 'AMIR' KP SUKABUMI RT 03 RW 09 2 1

004B 12 18 PEMBORONG AC 'EDI JUNAEDI' KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08 3 1

004B 13 19 PEMBUAT SUMUR BOR 'BONI' KP SALAGOBONG RT 04 RW 08 2 1

004B 14 20 PEMBORONG 'SAPTA' KP SALAGOMBONG RT 2 RW 3 2 1

001B 15 11 PEMBORONG BANGUNAN 'ALEX' NANGGELA RT 01 RW 06 1 1

14

Kode Kol.(7) Kode Kol.(9)Kode 1 = Konstruksi Gedung Kode 1 = Bukan usaha konstruksiKode 2 = Konstruksi Sipil Kode 2 = Pindah keluar desaKode 3 = Konstruksi Khusus Kode 3 = Tidak ditemukan

Kode 4 = Lainnya

BLOK V. KETERANGAN USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN/NON-GRED TEPILIHKeterangan

Jumlah

Page 151: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan145

KIP 1) :

1. Provinsi : JAWA BARAT 3 2

2. Kabupaten/Kota*) : SUKABUMI 7 2

3. Kecamatan : BAROS 0 1 0

4. Desa/Kelurahan*) : BAROS 0 0 9

5. Nomor Blok Sensus : 001 B 0 0 1 B(disalin dari SKP14-DS Blok V Kol.(1))

6. Nomor Urut Usaha : 015 0 1 5(disalin dari SKP14-DS Blok V Kol.(3))

7. Nomor Urut Sampel : 09 0 9(disalin dari SKP14-DS Blok V Kol.(2))

*)coret yang tidak sesuai

1. Nama Usaha : PEMBORONG BANGUNAN 'SUBUR'

2. Alamat Usaha : NANGGELA KEL. BAROS

...…………………………………………………………………RT: …2…... RW: …7…... Kode pos:Nomor Telepon : (……)…………….....… HP : …………………………..

Nomor Fax. : (……)……………..…… E-mail : …………………………..

3. Bidang pekerjaan usaha konstruksi:Konstruksi Gedung 1 Konstruksi Sipil 2 Konstruksi Khusus 1

1.

2.

3.

4. Kegiatan utama yang dilakukan usaha selama setahun yang lalu:(tuliskan sejelas-jelasnya) 1 0 1 1

a. Persentase penggunaan bahan/material terhadap nilai pekerjaan kegiatan utama 3< 20% 1 20% - 39% 2 40% - 59% 3 ≥ 60%

b. Persentase upah pekerja harian terhadap nilai pekerjaan kegiatan utama 2< 20% 1 20% - 39% 2 40% - 59% 3 ≥ 60%

BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP14-DS)

Setiap responden w ajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh BPSberdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997, (Pasal 27).

(2)

SKP14-S

Konstruksi gedung/bangunan mencakup rumah tempat tinggal, gedung perkantoran, gedung kesehatan, gedungpendidikan, gedung hiburan, dan gedung lainnya.

Kode KBLI

(diisi oleh pengawas)

REPUBLIK INDONESIASURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2014

(1)

4

Fax: (021) 3863816 E-mail: [email protected]

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997, (Pasal 21).

BLOK II: KETERANGAN USAHA

Konstruksi sipil mencakup jalan, jembatan, rel kereta api, landasan, pengairan, dermaga, lapangan olahraga, lapanganparkir, bangunan pengolahan, penyaluran dan penyimpanan air limbah, minyak dan lain-lain.

Konstruksi khusus mencakup konstruksi bangunan elektrikal dan komunikasi, instalasi gedung dan bangunan sipil,penyelesaian konstruksi gedung, penyewaan alat berat konstruksi dengan operator dan lain-lain.

Pelaksanaan Survei ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, (Pasal 11).Pelaksanaan Survei ini bertujuan untuk mendapatkan informasi

PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL

Penjelasan lebih lanjut hubungi Subdit. Statistik Konstruksi, BPSJl. Dr Sutomo No. 6-10, Jakarta 10710Telepon: (021) 3810291-4, 3841195, 3842508 pes: 5340-3

1

Page 152: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

146Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

1. Nama pengusaha : SUBUR

2. Jenis kelamin : laki-laki 1 perempuan 2

3. Umur : . . . . . . . tahun (dibulatkan ke bawah) tahun (dibulatkan ke bawah)

4. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan:

Tidak tamat SD 1 SMA & sederajat 4SD & sederajat 2 Perguruan tinggi 5SMP & sederajat 3

5.

b. Penyelenggara bimbingan/pelatihan/penyuluhan di bidang konstruksi adalah: Instansi Pemerintah 1 Perguruan Tinggi/Yayasan/LSM 4 Perusahaan BUMN/Swasta 2 Lainnya (tuliskan ………………….) 8

6. Sumber modal usaha konstruksi berasal dari:

Milik sendiri 1 Pinjaman Koperasi 4 Pinjaman Bank 2 Lainnya (tuliskan PINJAM SAUDARA ) 8

1. Pekerja tetap, jumlah pekerja harian, dan hari kerja setiap bulan kegiatan

a. Pekerja tetap

b. Jumlah pekerja

harian

c. Hari kerja pekerja harian

2.

a. Balas jasa pekerja tetap:1) Gaji2) Lainnya (hadiah, bonus, lembur, dll)

b. Upah pekerja harian

c. Jumlah rincian (2.a + 2.b)

41

a. Apakah pekerja pada usaha ini pernah mengikuti bimbingan/pelatihan/penyuluhan

2

0

0 9

Uraian(1)

Nilai (Rupiah)(2)

28 30

11 1

50.820.000

20.820.000

6.000.000

25

1 1

Balas jasa dan upah pekerja selama setahun yang lalu

LP

25 27 25

1

Rata-rata upah pekerjaharian per orang-hari 60.000

25 28 -25 26

1

20142013

1

2 2 2 1 1

11(4) (9)

-

(7)

1

4

111111

MarSep(8)

5

14

di bidang konstruksi? Ya 1 Tidak 2 ---> langsung ke Rincian 6

(3) (5) (6)

24.000.00030.000.000

(10) (11) (12)(1) (2) (13)

-

BLOK III: KETERANGAN UMUM, BIMBINGAN DAN SUMBER MODAL

Uraian Mei Jun Jul Ags

BLOK IV: PEKERJA, HARI KERJA, BALAS JASA DAN UPAH

1

AprOkt Nov Des Jan Feb

-

L

P

Page 153: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan147

1. Bahan bakar dan pelumas: Volume

a. Bensin liter

b. Solar ……… liter ………………………c. Gas ……… kg ………………………d. Pelumas liter

e. Lainnya ………………………2. Air bersih3. Listrik4. Alat tulis kantor5. Pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal6. Angkutan, pengiriman, pos dan telekomunikasi7. Bunga atas pinjaman8. Lainnya (jasa konsultan konstruksi, promosi usaha, CSR, dan lain-lain)

9. Jumlah rincian (1 s.d. 8)

1. Pendapatan dari kegiatan konstruksi yang telah diselesaikan(diurutkan dari nilai konstruksi terbesar yang diselesaikan)

a. RUMAH TINGGAL 4 1 JABAR 3 2

b. REHAB SMK 4 1 DKI 3 1

c. ……………………… …………………… ……...…………….

d. ……………………… …………………… ……...…………….

e. ……………………… …………………… ……...…………….f. Jumlah rincian (1.a s.d. 1.e)

Keterangan : Jika lebih dari 6 proyek/pekerjaan mohon difotocopy rincian 1 ini

2. Pendapatan dari kegiatan lainnyaa.b.c. Sumbangan, hadiah, dan sejenisnyad. Lainnya (Tuliskan MENYEWAKAN ALAT BERAT MOLEN )

3. Nilai pekerjaan yang disubkontrakkan

4. Jumlah rincian (1.f + 2 - 3)

Diisi dari: Diisi dari:

*) Bila isian kolom (3) negatif (-), harap diteliti kembali isian terkait

111.245.000

27.000.0005.000.00012.000.000

………………10.000.000

5.000.000

22.170.000 44.250.000

17.600.000 40.000.000

39.770.000 84.250.000

100.000225.000150.000

2.440.0004.112.5009.551.000

1.800.000400

4 120.000

203.500400.000

(5)(1)

KBLI 2 digitLokasi Pekerjaan yang Digunakan yang Diselesaikan

3

kol (1) - kol (2)

111.245.000 100.141.000

Pengeluaran

Bahan Bangunan Nilai Pekerjaan

B VI r.4 kol (5) [B IV r.2.c kol (2) + B V r.9 kol (2) +B VI r.1f kol (4)]

(3)

11.104.000

BLOK VII: RINGKASAN (diisi oleh Pengawas)

Selisih *)

(2) (3)

(1) (2)

Pendapatan

(4)

Bunga atas simpanan, deviden, royalti/hak cipta, dan sejenisnyaKeuntungan/kerugian penjualan barang dalam bentuk yang sama

BLOK V: BIAYA KEGIATAN USAHA SELAMA SETAHUN YANG LALU

Uraian Nilai (Rupiah)(1) (2)

Provinsi

1.920.000

Uraian

BLOK VI: PENDAPATAN SELAMA SETAHUN YANG LALU

Page 154: BUKU PEDOMAN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN ...

148Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan

1. Permasalahan yang dialami: (Beri tanda cek ( √ ) pada salah satu Kol.(2) s.d. Kol.(4))

a.

b.c.

d.

e.f.

g.

h.

i.

j.

2. Kondisi dan Prospek usaha konstruksi (Berilah tanda cek (√) pada salah satu Kol.(2) s.d. Kol.(4) dan Kol.(5) s.d. Kol.(7))

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

1. Pemberi Jawaban SUBUR

2. Pencacah SUJARIAH

3. Pengawas/Pemeriksa

087888100001 12 MEI 2014

085215553331 12 MEI 2014

SUHANDA 08788811122 15 MEI 2014

(1)

(1) (7)(6)(5)(4)(3)(2)

Kondisi Prospek

Tanggal Pelaksanaan Tanda TanganNama Lengkap(2) (3) (4) (5)

No.Telp/HP

3. Sangatbermasalah

(2) (3) (4)

BLOK XI: CATATAN

Jumlah (Kol.(3) s.d. Kol.(7)) 535.000.000

Upah pekerja harian per orang-hari √

Pesanan bahan/material (semen, pasir, besi baja,dll ) dan komponen lainnya (Kabel, AC, dll )

75.000.000

BLOK IX: KENDALA DAN PROSPEK USAHA

Uraian

155.250.000

100.000.000 250.000.000 100.000.000

Tanah

Harta tetap

(3) (4) (5)

Mesin danperalatan

Kendaraan

55.250.000

BLOK VIII: PERMODALAN (Berdasarkan nilai harta pada 30 April 2014)

Barangmodallainnya

(7)

Jumlah Kol.(1) + Kol.(2)

10.000.000

Uang tunai(termasuk

piutang usaha)

Persediaan barang-barang untuk

kegiatan usaha

Harta lancar

(6)(1) (2)

Jumlah pekerja harian

Nilai 100.000.000

(1)

2.Tetap 3.Turun

Gaji pekerja tetap

Permasalahan2. Cukup

bermasalah

1. Tidakada

masalah

Uraian

Penurunan permintaan jasa konstruksisecara umum

Kenaikan harga bahan/material dankomponen lainnya

Akses ke kredit

Suku bunga pinjaman/kredit

Persaingan usaha

BLOK X: KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS

Kesulitan pasokan bahan/material dankomponen lainnya

(Periode tahun 2014dibandingkan tahun 2013)Rincian

1.Naik 2.Tetap 3.Turun

Sumber daya manusia yang terampil

Harga bahan/material (semen, pasir, besi baja, dll )dan komponen lainnya (Kabel, AC, dll )

Jumlah pekerja tetap

Pendapatan usaha (nilai konstruksi dan pendapatanlainnya )

1.Naik

Bangunan

(Periode tahun 2015dibandingkan tahun 2014)

Lainnya (Tuliskan: ………..……….)

Politik dan keamanan

Birokrasi administrasi