Survay Nyamuk Dewasa (Repaired)

download Survay Nyamuk Dewasa (Repaired)

of 9

Transcript of Survay Nyamuk Dewasa (Repaired)

LAPORAN PRAKTIKUMPENGENDALIAN VEKTOR-B

Survei Nyamuk Dewasa

Dosen Pembimbing:Indah Werdiningsih, SKM, M.Sc

Disusun untuk Memenuhi Laporan Mata Kuliah Pengendalian Vektor-B

Disusun oleh :1. Anies SetyaningsihP07133113046 2. ArzaniP071331130493. Novita AnandikaP07133113074

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2014/2015

SURVEI NYAMUK DEWASAI. TUJUAN1. Mahasiswa mampu melakukan sampling nyamuk dewasa di wilayah survey saat nyamuk breeding place.2. Mahasiswa mampu menentukan dan menghitung kepadatan (MHD) nyamuk dewasa pada suatu tempat.

II. DASAR TEORI

Nyamuk memiliki sepasang antena berbentuk filiform berbentuk panjang dan langsing serta terdiri atas 15 segmen. Antena dapat digunakan sebagai kunci untuk membedakan kelamin pada nyamuk dewasa. Antena nyamuk jantan lebih lebat daripada nyamuk betina. Bulu lebat pada nyamuk jantan disebutplumosesedangkan pada nyamuk betina yang jumlahnya lebih sedikit disebutpilose(Lestari, 2009). Palpusdapat digunakan sebagai kunci identifikasi karena ukuran dan bentukpalpusmasing-masing spesies berbeda. Sepasangpalpusterletak diantara antena danproboscis.Palpusmerupakan organ sensorik yang digunakan untuk mendeteksi karbon dioksida danmendeteksi tingkat kelembaban.Proboscismerupakan bentuk mulut modifikasi untukmenusuk. Nyamuk betina mempunyaiproboscisyang lebih panjang dan tajam, tubuhmembungkuk serta memiliki bagian tepi sayap yang bersisik (Lestari, 2009). Menurut Thielman dan Hunter (2007)dalamLestari (2009), dada terdiri atas protoraks, mesotoraks dan metatoraks. Mesotoraks merupakan bagian dada yang terbesar dan pada bagian atas disebutscutumyang digunakan untuk menyesuaikan saat terbang. Sepasang sayap terletak pada mesotoraks. Nyamuk memiliki sayap yang panjang, transparan dan terdiri atas percabangan-percabangan (vena) dan dilengkapi dengan sisik. Kaki terdapat pada setiap segmen dan dilengkapi dengan sisik. Perut nyamuk tediri atas sepuluh segmen, biasanya yang terlihat segmen pertama hingga segmen ke delapan, segmen-segmen terakhir biasanya termodifikasi menjadi alat reproduksi. Nyamuk betina memiliki 8 segmen yang lengkap, akan tetapi segmen 9 dan 10 biasanya tidak terlihat dan memilikicerciyang melekat pada segmen 10.Beberapa jenis nyamuk, sepertiCulexdanMansoniamemiliki ujung perut yang tumpul (Lestari, 2009). Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1:1, nyamuk jantan keluar terlebih dahulu dari kepompong, baru disusul nyarnuk betina, dan nyamuk jantan tersebut akan tetap tinggal di dekat sarang, sampai nyamuk betina keluar dari kepompong, setelah jenis betina keluar, maka nyamuk jantan akan langsung mengawini betina sebelum mencari darah. Selama hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin. Dalam perkembangan telur tergantung kepada beberapa faktor antara lain temperatur dan kelembaban serta species dari nyamuk (Lestari, 2009). Bagian mulut pada nyamuk betina, membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus, burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah (Lestari, 2009).

a. Nyamuk aedes aegeptiNyamukAedes aegyptidewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua (Nursakinah, 2008). Nyamuk ini hidup di dalam dan di sekitar rumah. Nyamuk betina lebih menyukai darah manusia (anthropophilic) daripada darah binatang. Nyamuk ini memiliki kebiasaan menghisap darah pada jam 08.00-12.00 WIB dan sore hari antara 15.00-17.00 WIB. Kebiasaan menghisap darah ini dilakukan berpindah-pindah dari individu satu ke individu lain (Gandahusada, 1998).b. Nyamuk CulexNyamukC. quinquefasciatusmemiliki tubuh berwarna kecokelatan,proboscisberwarna gelap tetapi kebanyakan dilengkapi dengan sisik berwarna lebih pucat pada bagian bawah,scutumberwarna kecoklatan dan terdapat warna emas dan keperakan di sekitar sisiknya. Sayap berwarna gelap, kaki belakang memilikifemuryang berwarna lebih pucat, seluruh kaki berwarna gelap kecuali pada bagian persendian. (Lestari, 2009). NyamukC. quinquefasciatusbisa hidup baik di dalam maupun luar ruangan (Russel, 1996). Spesies ini sering ditemukan di dalam rumah dan nyamuk betina merupakan nyamukyang aktif pada malam hari. Nyamuk ini lebih menyukai menggigit manusia setelah matahari terbenam (Lestari, 2009).III. ALAT ALAT1. Aspirator2. Paper cup3. Senter 4. Alat tulis5. MikroskopIV. BAHAN1. Kertas label2. Kloroform

V. LANGKAH KERJAA. Metode Penangkapan Nyamuk1. Menentukan wilayah yang akan disurvey2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan3. Memasang umpan badan ( kaki)4. Melakukan penangkapan nyamuk dengan aspirator 5. Melakukan penangkapan nyamuk dengan aspirator antara lain pada Feeding place dan resting place baik di dalam maupun di luar rumah, serta di kandang.6. Nyamuk yang tertangkap dimasukkan ke dalam papercup kemudian diberi label dengan informasi tentang lokasi, jam, tanggal, dan nama collector. Survey dilakukan selama 6 jam dengan waktu optimalnya 40 menit setiap jamnya.

B. Metode Identifikasi Nyamuk1. Menyiapkan alat dan bahan2. Membius nyamuk dengan kloroform dan menunggu beberapa saat sampai nyamuk mati.3. Mengamati nyamuk dengan mikroskop 4. Mengidentifikasi jenis nyamuk dewasa yang didapat.

VI. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGANPenangkapan nyamuk dewasa dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2014 didalam rumah Novita Anandika yang berlokasi di Dayu, Gadingsari, Sanden, Bantul, pada tanggal 13 Oktober 2014 di luar rumah Arzani dan 14 Oktober 2014 di kandang Arzani yang berlokasi di dusun III Pandowan, Galur, Kulon Progo .Jenis NyamukDalam RumahLuar RumahKandang

Culex229

Aedes aegypti001

Total Nyamuk2210

Kepadatan dihitung dalam satuan: Jml nyamuk menggigit tiap orang/jam (MHD= Man Hour Density), Jml nyamuk menggigit tiap orang/malam (MBR=Man Biting Rate). Jml spesies nyamuk Anopheles tertangkapMHD = _---------------------------------------------------------- Jml jam penangkapan x jml penangkap Jml spesies Anopheles tertangkap semalam MBR = --------------------------------------------------------------Jml penangkap Hinggap di dinding rumah, kandang malam hari:1. Jumlah nyamuk tertangkap Misal : 100 ekor = 2 ekor/rumah Jumlah rumah yang dikoleksi 50 rumah 2. Jumlah sp. nyamuk An. tertangkap = MHD Jml. Penangkap x jam penangkapan

Penangkapan nyamuk istirahat pagi hari: Di dalam rumah (16 rmh a dikoleksi 15 menit oleh 2 or)Di luar rumah ( semak-semak, tebing sungai, tempat-2 teduh lainnya, jm 06-08)Di Kandang (4 sp 8 kandang a dikoleksi 15 menit) Jumlah sp. nyamuk An. tertangkap = MHDJml. Penangkap x jam penangkapan Misal:Jumlah nyamuk tertangkap dari pkl.18.00 24.00 sebanyak 60 ekor oleh 2 org tiap jam penangkapan 40 menit. MHD = 60 -------------------- : 3,33 nyamuk/org/jam 60/40 x 2 x 6

0%Ovitrap Index =X 100 %Ovitrap Index =40

VII. PEMBAHASANDalam praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa sedikitnya nyamuk dewasayang ditemukan bisa disebabkan karena : Sedang dalam kondisi musim kemarau, sehingga sulit ditemukan nyamuk dewasa Kondisi lingkungan yang baik dan sehat Keterbatasan alat (aspirator) dan waktu dalam peminjaman aspirator karena akan digunakan secara bergantian dengan kelompok lain.

VIII. KESIMPULANDari praktikum dan pemeriksaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa :1. Mahasiswa dapat melakukan survey jentik nyamuk Aedes Aegypti dan menghitung HI, CI, serta BI di rumah-rumah warga, dengan hasil : HI sebesar 0 % CI dalam rumah sebesar 0 % CI luar rumah sebesar 0 % BI sebesar 0 %2. Mahasiswa dapat melakukan pencarian telur nyamuk Aedes Aegypti menggunakan ovitrap, dengan hasil Ovitrap Index sebesar 0 %

LAMPIRAN