SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI...

29
SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ETNOMETODOLOGI PADA KASUS PERUSAHAAN X Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II Pada Jurusan Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: NOVIA AYULESTARI W100150004 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2019

Transcript of SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI...

Page 1: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD :

STUDI ETNOMETODOLOGI PADA KASUS

PERUSAHAAN X

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II

Pada Jurusan Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

NOVIA AYULESTARI

W100150004

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2019

Page 2: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail
Page 3: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail
Page 4: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail
Page 5: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

1

SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD: STUDI

ETNOMETODOLOGI PADA KASUS PERUSAHAAN X

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya fraud,

penerapan strategi anti fraud, penerapan surprise audit dalam pencegahan fraud,

dan hasil diterapkannya surprise audit dalam pencegahan fraud pada Perusahaan

X. Penulis memilih untuk melakukan penelitian ini karena selain menarik untuk

diteliti, dapat terlibat langsung dalam mengungkapkan adanya fraud, faktor

penyebab terjadinya fraud, pelakufraud, tindakan-tindakan dalam menangani

fraud serta strategi apa saja yang dilakukan perusahaan dalam mencegah

terjadinya fraud.

Penelitian ini menggunakan paradigma interpretatif dengan pendekatan

kualitatif studi etnometodologi. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah

penerapan surprise audit pada Perusahaan X, sedangkan subyek penelitiannya

adalah divisi anti fraud yaitu audit intern. Hasil dari diadakannya penelitian ini

adalah adanya indikasi kecurangan pada Perusahaan X yang dilakukan oleh

pelaku fraudyang berinisial (SK) dan (HS),indikasi fraud tersebut karena adanya

kepercayaan (trust) yang disalahgunakan.Strategi pencegahan fraud yang

diterapkan di Perusahaan X adalah dengan menerapkan kebijakan surprise audit

sebagai pencegahan anti fraud. Proses dan tahapan audit pada Perusahaan X

dilakukan sesuai dengan ketentuan pelaksanaan manual instruksi kerja yang ada

pada standar operating system (SOP) audit internal. Hasil dari diadakannya

surprise audit adalah ditemukannya kasus fraud pada operasionalnya, yang

dibuktikan dengan di temukannya klaim nota fiksi yang dilakukan oleh salah satu

karyawan dan harus dilakukan penanganan untuk perbaikan prosedur yang ada

diperusahaan.

Kata kunci : Fraud, Surprise Audit

Page 6: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

2

ABSTRACT

This research is intended to find the possibility of fraud, anti-fraud

strategy application, surprise audit application in preventing fraud, and the result

of those applications in “X” company. The researcher chose this research

because it is interesting, can join in the fray directly in revealing frauds, and

observing directly a fraud in a certain company, about the factors, causes,

subject/performer, fraud prevention steps, and also the strategies to prevent fraud

in a company.

The researcher used the interpretative paradigm by using ethno

methodology qualitative study. The object of the research is the application of

surprise audit in "X" company, and the subject of the research is, anti-fraud

division, intern audit. The result of the research is the assumption of fraud in "X"

company by (SK) & (HS), which is the existence of misused of trust given by the

management to the employees. Fraud prevention strategy applied in "X" company

is surprise audit policy. Audit processes & steps in "X" company is done in

accordance of internal audit's standard operating system (SOP). The result of this

surprise audit is fraud case found in operation, with proof of fictive bills claimed

by one of the employees & fixing in the procedure in the company should be held.

Keywords: Fraud, Surprise Audit

1. PENDAHULUAN

Banyaknya perusahaan besar yang melakukan kecurangan dan akhirnya

terkuak adalah Enron. Saat itu Enron memanipulasi laporan keuangannya supaya

terlihat memiliki kemampuan kinerja yang baik. Enron memanipulasi income

dengan menaikkan revenue sebesar $ 600 juta pada saat itu. KAP Arthur

Andersen yang bertugas mengaudit laporan keuangan dan juga sebagai konsultan

manajemen Enron. KAP Arthur Andersen bekerjasama dan menyiapkan laporan

keuangan yang sudah di mark up pendapatannya dan menyembunyikan

hutangnya. Enron dan KAP Andersen terbukti telah melakukan kriminal dengan

Page 7: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

3

menghancurkan dokumen yang berhubungan atas penyelidikan kebangkrutan

Enron.

Modus fraud yang dilakukan demi mendapatkan keuntungan financial

pribadi dengan me-markup pengadaan aset juga akan merugikan perusahaan

karena mengeluarkan biaya yang lebih banyak. Jumlah aset yang nilainya besar

merupakan alasan yang membuat unit itu rawan terhadap kecurangan. Sebelum

beraksi pelaku sudah mentargetkan terlebih dahulu pada unit aset dan biaya.

Alokasi anggaran yang lumayan besar membuka kesempatan untuk melakukan

manipulasi markup harga aset. Harga barang yang lumayan tinggi, apabila

berhasil mempunyai dan menjualnya “dibawah harga pasar” konsisten untuk

memberikan keuntungan yang besar. Melemahnya akses dari intern ataupun

ekstern akan membuat pelaku lebih leluasa dalam memanipulasi tindakan fraud

yang dilakukan.

Seandainya semua orang jujur fraud tidak akan terjadi maka perusahaan

tidak harus waspada dengan perbuatan fraud, namun ketika lingkungan tempat

mereka bekerja memiliki tingkat kejujuran yang rendah, pressure yang tinggi, dan

pengawasan yang rendah banyak orang yang mengaku sudah melakukan fraud

(Widilestariningtyas; 2014). Kurangnya pengawasan akan membuat seseorang

menjadi leluasa untuk berbuat kejahatan yang disengaja, terlebih bila memiliki

kedudukan yang tinggi.

Prosedur surprise audit menghendaki setiap unit perusahaan supaya selalu

menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Perbaikan sistem atau kebijakan

perusahaan dimasa yang akan datang menjadi acuan jika ditemukannya hasil

temuan audit. Dengan ditingkatkannya pengawasan internal akan mengurangi

resiko kecurangan dan menutup celah bagi pelaku fraud dan dapat mencegah

adanya kecurangan diperusahaan. Surprise audit yang diterapkan di dalam

perusahaan akan menutup kesempatan bagi pelaku untuk melakukan kecurangan.

Pada perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri furniture

merupakan salah satu sektor yang dapat memanfaatkan penundaan pembayaran

pajak penghasilan dan kebijakan pemotongan pajak penghasilan. Mengurangi

beban biaya tenaga kerja dan mempermudah arus kas perusahaan diberikan

Page 8: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

4

dengan maksud memberikan motivasi. Industri mebel berpotensi untuk

menumbuh kembangkan sumber bahan baku melimpah dan perajin yang terampil.

Oleh karena itu, pemerintah memprioritaskan mengembangan sektor padat karya

berorientasi ekspor ini agar semakin bermanfaat dan berdaya saing.

Penelitian ini mengambil studi kasus pada Perusahaan C. Sebagai

perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri ekspor mebel

Perusahaan X mengalami resiko adanya tindakan fraud. Terlebih karena masih

berlimpahnya sumber daya manusia yang berperan serta. Tindakan fraud yang

ditemukan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Perusahaan X dapat

mengakibatkan kerugian. Sebagai upaya mengoptimalkan pencegahan fraud,

surprise audit merupakan salah satu usaha dalam Perusahaan X untuk mendeteksi

atau mencegah tindakan fraud. Meskipun perusahaan sudah berusaha untuk

mengendalikan kecurangan dengan dibentuknya tim audit, namun pada

kenyataannya masih ditemukan kasus-kasus kecurangan.

Penulis memilih untuk melakukan penelitian ini karena selain menarik

untuk diteliti dan bisa terlibat langsung dalam mengungkapkan adanya tindakan

fraud dan memiliki keunikan yang berbeda pada perusahaan lain pada umumnya.

Penulis ingin mengetahui langsung kasus fraud dalam suatu perusahaan, tentang

faktor-faktor penyebab, pelaku, tindakan-tindakan dalam menangani fraud serta

strategi apa saja yang dilakukan perusahaan dalam mencegah terjadinya fraud.

Penulis juga berharap dengan adanya penelitian tentang fraud ini, pihak-pihak

terkait untuk bisa lebih berhati-hati lagi dalam mengemban tugas dan beramanah

karena sesungguhnya fraud itu dapat merugikan banyak pihak.

Maka dari uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas maka dapat

dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kemungkinan terjadinya fraud pada Perusahaan X?

2. Bagaimana penerapan strategi pencegahan fraud pada Perusahaan X?

3. Bagaimana penerapan surprise audit dalam mencegah terjadinya fraud pada

Perusahaan X?

4. Bagaimana hasil dari di adakannya surprise audit dalam pencegahan fraud

pada Perusahaan X?

Page 9: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

5

2. METODE PENELITIAN

2.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma interpretatif dengan pendekatan

kualitatif studi etnometodologi. Paradigma interpretatif memandang realitas sosial

sebagai yang holistik atau utuh, kompleks, dinamis, penuh makna. Penelitian

kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk melihat kondisi

alami dari suatu fenomena yang sesuai dengan fakta di lapangan, dimana peneliti

merupakan sarana penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data

yang komprehensif, sehingga hasil penelitian diharapkan dapat menggambarkan

peristiwa yang sebenarnya. Studi etnometodologi adalah studi yang berkaitan

dengan kumpulan pengetahuan berdasarkan metode yang memperhatikan perilaku

individu dalam mengambil keputusan yang disadarinya, rangkaian prosedur dan

pertimbangan dimana masyarakat biasa dapat memahami, misalnya bagaimana

pola interaksi dan cara berpikirnya.

Sumber data internal pada penelitian ini diperoleh dari perusahaan yang

menjadi obyek penelitian, karena peneliti hanya menggunakan sumber data

internal. Metode surprise audit dalam hal ini merupakan upaya pencegahan fraud

pada kondisi Perusahaan X. Penerapan surprise audit pada Perusahaan X

merupakan obyek dalam penelitian ini, sedangkan subyek penelitiannya adalah

divisi anti fraud yaitu audit intern. Untuk jenis data dalam penelitian ini

menggunakan data primer. Data primer merupakan data yang diterima secara

langsung dari hasil percakapan dari pihak manajemen dan karyawan di

Perusahaan X.

2.2. Situs Penelitain

Penelitian ini menggunakan Perusahaan X sebagai situs penelitian. Didalam

situs penelitian terdapat pihak-pihak yang diambil sebagai informan. Berikut ini

daftar informan dalam situs penelitian, yaitu:

Tabel 3.1

No. Nama (Inisial) Jabatan Peran Kasus

1. HS Spv. Keuangan Pelaku Fraud

Page 10: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

6

2. SK Manager Personalia Pelaku Fraud

3. AS Staf Pembelian Pelapor Fraud

4. GP Internal Audit Penanya Fraud

5. RS Internal Audit Penanya Fraud

Selain daftar informan, adapun dokumen yang diamati, yaitu:

Tabel 3.2

No. Nama Dokumen Fungsi Dokumen Otorisator Pemegang

Dokumen

1. Nota kontan Sebagai bukti

pembayaran yang

dikeluarkan

penjual kepada

pembeli.

Manager.

keuangan

Accounting

2.3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, metode pengambilan data

digunakan untuk menyusun hasil akhir penelitian yang dibutuhkan suatu obyek.

Metode yang dapat dikumpulkan agar dapat digunakan untuk memperoleh data

adalah sebagai berikut:

1. Metode Observasi/Pengamatan

2. Metode Wawancara

3. Metode Dokumentasi

Dalam penelitian ini studi etnometodologi ada program penekanan yang

diberikan, yaitu melakukan pengambilan data langsung dari lapangan melalui

model interaktif antara peneliti dan aktor, serta menitik beratkan pada pemahaman

diri dan pengalaman hidup sehari-hari. Menurut Akroyd (2011), studi

etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

fenomena social akan mengungkapkan tatanan social. Studi etnometodologi

meminta perspektif dari orang dalam. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian

menggunakan studi etnometodologi mendapatkan keunikan, karena dia harus

Page 11: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

7

melihat sebagai praktisi yang kompeten di lokasi lapangan. Pengambilan data

dengan indepth interview, akan menggali permasalahan di Perusahaan X dalam

bentuk wawancara percakapan terbuka.

2.4. Proses Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Penelitian

deskriptif merupakan suatu penelitian yang berusaha memaparkan hasil penelitian

secara ilmiah melalui penggambaran kondisi dari objek penelitian berdasartkan

teori terkait. Dalam penelitian kualitatif proses analisis data dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung hingga setelah selesai pengumpulan data dalam

kurun waktu tertentu. Langkah-langkah di dalam analisis data kualitatif adalah

sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

2. Reduksi Data

3. Penyajian Data

4. Kesimpulan/Verifikasi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Kemungkinan Terjadinya Fraud pada Perusahaan X

Pada kasus Perusahaan X kemungkinan tejadinya fraud dengan adanya

kesempatan melakukan kecurangan terdapat dalam salah satu teori yang

dikembangkan yaitu fraud pentagon,yaitu adanya indikasi fraud dengan me-mark

up nilai pengajuan pengadaan aset yang dilakukan manager personalia. Diduga

pelaku sudah menargetkan terlebih dahulu sebelum beraksi. Jumlah aset yang

relatif banyak memberikan kemudahan dalam melakukan kecurangan tanpa segera

diketahui. Nilai barang yang relatif tinggi, yang bila berhasil memiliki dan

menjualnya akan dapat memberikan keuntungan yang besar. Hal itu diperkuat dari

pernyataan salah satu karyawan dengan inisial AS yang merupakan salah satu

informan. AS menyatakan.

“kayaknya iya udah di mark-up deh pengajuannya, soalnya saya udah cek sendiri

harga mesin molennya di salah satu situs web yang dijual online gitu..”

Kemungkinan terjadinya fraud yang kedua pada Perusahaan X adalah

model konseptual yaitu trust atau penyalahgunaan kepercayaan yang diberikan

Page 12: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

8

oleh direksi kepada karyawan, dimana pelaku merasa bahwa dirinya dipercaya

oleh direksi sehingga dapat berbuat apa saja dengan menyalahgunakan kekuasaan

tersebut. Adanya suatu sikap, karakter atau seperangkat nilai-nilai etika yang

memungkinkan manajemen untuk melakukan tindakan tidak jujur, atau mereka

berada dalam suatu lingkungan yang memberikan mereka tekanan yang cukup

besar sehingga menyebabkan mereka membenarkan melakukan perbuatan yang

tidak jujur.

Dalam hal ini supervisor keuangan pada Perusahaan X diduga melakukan

fraud, dimana telah membuat nota fiktif yang tidak sesuai dengan prosedur di

perusahaan. Memiliki wewenang dan memiliki kepercayaan dari direktur

membuat pelaku merasa hal tersebut adalah benar. Kemungkinan hal itu

dikarenakan adanya penyalahgunaan wewenang atau kepercayaan yang dilakukan

oleh seorang pimpinan staf yang melakukan fraud karena merasa dirinya

mendapatkan wewenang dalam setiap pengambilan keputusan. Hal tersebut juga

diperkuat dari pernyataan AS. AS menyatakan bahwa,

“kayaknya merasa punya kepercayaan lebih jadi bisa bikin nota sendiri seenaknya,

harusnya kan gak boleh ya kalau mau reimburse uang itu pake nota dari tokonya”.

3.2. Strategi Pencegahan Fraud Perusahaan X

Strategi pencegahan fraud yang diterapkan di Perusahaan X adalah dengan

menerapkan kebijakan surprise audit sebagai pencegahan anti fraud. Surprise

audit difokuskan pada area atau divisi yang rawan terhadap fraud.

3.3. Penerapan Surprise Audit pada Perusahaan X

Langkah-langkah Surprise Audit oleh Auditor Perusahaan X

Berikut langkah dalam proses surprise audit pada Perusahaan X:

- Mempersiapkan perencanaan jadwal surprise audit

- Perencanaan proses surprise audit

- Melakukan surprise audit

- Pelaporan audit

- Hasil surprise audit

Page 13: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

9

3.4. Adanya Temuan Kecurangan pada Perusahaan X

Sebagai contoh tindakan yang sudah dilakukan oleh pejabat atau atasan pada

Perusahaan X yaitu dengan mengklaim semua kebutuhannya sehari-hari yang

tidak sesuai SOP dan yang seharusnya tidak ditanggung oleh perusahaan, jadi

atasan tersebut merasa berhak untuk bertindak hal demikian karena memiliki

kepercayaan dari pemilik sehingga menyalahgunakan kekuasaannya.

Setelah tim audit internal dari Perusahaan X melakukan surprise audit pada

divisi keuangan dan personalia, ditemukan beberapa temuan adanya kecurangan

pada divisi tersebut, yaitu:

- Informan pertama dengan inisial (AS) sebagai penemu indikasi adanya fraud

menjelaskan adanya pengadaan pengajuan aset yg dilakukan (SK) dengan me-

mark up harga asetnya yaitu pembelian mesin molen sejumlah 1 pcs pada toko

X untuk pembangunan gedung belakang perusahaan. AS menjabat sebagai

staf pembelian, jadi AS mencari informasi mengenai harga mesin molen

tersebut. Ketika membandingkan harga mesin molennya dengan pengajuan

pengadaan aset yang dilakukan oleh SK, harga yang diajukaan ternyata sudah

di mark up yang seharusnya Rp. 8.000.000 menjadi Rp. 10.000.000 pada nota

fiksinya. Hal ini di buktikan oleh AS dengan mencari informasi harga mesin

molen dengan tipe yang sama di situs online yang ternyata harga kisaran Rp.

8.000.000, kemudian AS berinisiatif untuk mengunjungi toko X yang

tercantum pada nota dan menanyakan harga molen tersebut dan harga molen

adalah Rp. 8.000.000. selain itu AS juga melaporkannya kepada internal audit

dan terbukti SK melakukan fraud dengan me-markup pengajuan pengadaan

aset.

- Peneliti menjelaskan bahwa banyak hal ganjil yang tidak sesuai prosedur dan

di salah gunakan oleh HS atas kepercayaan yang di embannya. Seperti sering

ditemukannya nota fiksi dari transaksi pembayaran biaya makan dan juga

biaya transportasi yang dimaksud adalah uang bensin yang bisa dikatakan

terlalu sering dan banyak jumlahnya. Peneliti melihat adanya indikasi fraud

tersebut ketika mencatat salah satu transaksi dengan mencocokkan notanya,

ternyata ada nota fiksi dengan tulisan tangan sendiri yang dilakukan HS tanpa

Page 14: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

10

adanya nota asli. Hal tersebut diluar dari kewajaran dikarenakan tidak

seharusnya jabatan disalah gunakan seperti itu. HS merasa memiliki

kepercayaan dan wewenang penuh dari direktur sehingga hal yang dilakukan

HS adalah benar. Seharusnya sebagai pimpinan mampu mencontohkan hal

baik kepada bawahannya, salah satunya mungkin dengan meminimalisir

apapun pengeluaran yang dapat membuat pembengkakan biaya perusahaan.

Ada bantahan yang dilakukan oleh pelaku kecurangan ketika tim audit internal

melakukan surprise audit pada divisi keuangan dan personalia. SK ketika ditanya

oleh tim audit mengenai pembelian mesin molen, SK mengatakan,

“Saya mengakui memang benar melakukan pengadaan aset mesin molen itu

karena udah jadi wewenang saya dan saya disuruh oleh Bapak (direktur),

semua yang menjadi keputusan saya udah dapet ijin”.

Ketika SK ditanya mengenai harga mesin molennya, SK mengatakan,

“Pada awalnya saya udah melakukan survei dan cari harga terbaik, sampai

pada akhirnya saya mutusin untuk beli mesin molen itu pada toko X, harganya

itu udah sesuai sama nota yaitu sebesar Rp. 10.000.000”.

Kemudian ketika tim audit menginfokan kepada SK tentang harga mesin

molen dengan tipe yang sama ternyata jauh lebih murah, kemudian pelaku sedikit

meninggikan suara dan membela diri. SK mengatakan,

“harga yang tercantum di nota emang udah bener adanya. Harga yang di nota

emang lebih tinggi, karena itu termasuk biaya ongkos kirim yang di karenakan

toko pada saat itu gak bisa langsung melakukan pengiriman sedangkan mesin

molen akan segera dipakai, jadi itu termasuk biaya bensin dan uang makan.

Nah... pada saat pembelian mesin molen dilakukan survei harganya dulu untuk

cari harga terbaik dan itu membutuhkan waktu dan transportasi”.

Namun ketika SK mengatakan hal tersebut, dia tidak menyebutkan berapa

nominal-nominal biaya yang dimaksud, dan menurutnya itu adalah hal yang wajar

dan sah-sah saja.Selanjutnya ketika tim audit juga menanyakan perihal

kecurangan yang juga dilakukan oleh HS yaitu dari divisi keuangan. HS

mengatakan,

Page 15: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

11

“ya, segala keputusan yang saya ambil sudah menjadi konsekuensi saya,

karena saya sebagai supervisor keuangan”.

HS sudah memiliki kepercayaan penuh dari direktur, jadi apapun yang

menjadi kebijakannya sudah mendapatkan persetujuan. Ketika peneliti yang pada

saat itu mencatat transaksi yang dilakukan HS, peneliti menanyakan tentang di

temukannya banyak nota-nota atas transaksi yang di atas namakan biaya makan

dan transportasi, HS mengatakan,

“yang kayak gitu itu adalah hal yang wajar, soalnya udah dari dulu ya kayak

gitu buat biaya makan dan bensin, saya rasa hal kayak gitu ya ga usah

dipermasalahkan, toh juga nominalnya cuman sedikit”.

HS menganggap hal itu tidak menyalahi aturan dan masih dalam batas

kewajaran, karena menurut HS dari perusahaan memberikan jatah uang bensin

dan makan kepada dirinya mengingat tugas yang diberikan kepadanya termasuk

sering turun ke lapangan karena harus mondar mandir bank, setor uang, dan

melakukan transaksi jual beli. Menurut HS hal-hal seperti itu tidak seharusnya di

permasalahkan, mengingat nominal yang sedikit dan tidak merugikan orang lain.

3.5. Hasil Wawancara Informan Perusahaan X

3.5.1 Informan Pendukung

a. HS (Pelaku Fraud)

HS merupakan lulusan Sarjana Ekonomi di salah satu universitas di

Yogyakarta. Sebelum bekerja di Perusahaan X, HS pernah bekerja di salah

satu perusahaan di Solo, tetapi perusahan lamanya mengalami kebangkrutan

sehingga dia pindah pekerjaan dan di terima di Perusahaan X. Selama lebih

dari 10 tahun HS bekerja di Perusahaan X, sehingga mendapatkan

kepercayaan penuh oleh direktur. Direktur merasa bahwa HS memiliki

dedikasi yang tinggi dan loyalitas. HS dulunya hanya staf biasa, karena

lamanya dia bekerja maka diangkat jabatannya sebagai supervisor keuangan

pada Perusahaan X.

HS sehari-hari bertugas sebagai pemegang uang kas kecil untuk

operasional pada Perusahaan X. HS mencatat keluar masuknya uang.

Wewenang HS adalah mendapatakan kepercayaan dari direktur sehingga dia

Page 16: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

12

merasa jika apa yang dia lakukan adalah hal wajar. Tanggung jawab HS

membawahi staf pembelian dengan melakukan segala hal pembelian terkait

kebutuhan operasional dikantor.

Setiap bulan HS selalu pergi dinas keluar entah itu ke Solo, Karanganyar,

ataupun hanya ke Sukoharjo. Bentuk nota yang dia klaim adalan nota fiktif

dengan mengklaim segala aktivitas yang dilakukan di luar. Entah itu dengan

struk bensin yang hanya tulisan tangannya dia sendiri, padahal jika sesuai

prosedur akomodasi klaim transport harus ada nota dari pom. Klaim yang lain

yang hanya nota fiktif adalah klaim makan, karena ditugaskan di luar dan

mendapatkan akomodasi makan. Namun, nota makan yang hanya buatan

tangan sendiri dan nota tidak dari rumah makan, sehingga hal tersebut tidak

sesuai dengan prosedur.

Setiap jam kerja dia absen dan pergi sesuka hati dengan alasan melakukan

pembayaran bpjs atau ada tugas dari direktur untuk melakukan pembuatan

perijinan atau banyak alasan lagi yang lain tanpa adanya surat tugas yang

didasari dia bisa keluar kantor se-enaknya. Hal tersebut karena dia merasa

mempunya wewenang dan kepercayaan dari direktur, yang dia pikir tidak akan

terjadi masalah. Kepercayaan dan wewenang yang diberikan sudah

disalahgunakan.

Ketika penulis menanyakan kepada HS apa itu surprise audit, HS

mengungkapkan,

“surprise audit itu ya ada audit dadakan yang datang ke kantor tanpa

ngasih pemberitahuan, jadi tiba-taba datang aja.”

Lalu jika perusahaan mengadakan surprise audit bagaimana pak?

Menurut HS,

“Saya rasa tidak perlu ada surprise audit, soalnya akan membuang-buang

waktu saja. Menurut saya lebih efektif dalam mencegah kecurangan itu

pimpinan perusahaan atau pihak perusahaan memberikan evaluasi kerja

atau training yang maksimal kepada karyawan-karyawannya”.

Teori yang dipakai dalam kasus fraud yang dilakukan HS yaitu model

konseptual dimana trust atau penyalahgunaan kepercayaan yang diberikan

Page 17: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

13

oleh direksi kepada karyawan, pelaku merasa bahwa dirinya dipercaya oleh

direksi sehingga dapat berbuat apa saja dengan menyalahgunakan kekuasaan

tersebut. Seseorang melakukan kecurangan ketika mendapatkan kepercayaan

supaya dirinya dapat mencerna tindakannya yang ilegal agar dapat

mempertahankan jati dirinya sebagai orang yang dipercaya.

Penulis juga menanyakan bagaimana pengaruh adanya surprise audit

dalam pencegahan fraud ? HS mengungkapkan,

“adanya surprise audit kurang berpengaruh karena yang lebih tahu siklus

akuntansi, laporan keuangan, penjualan, pembelian, produksi itu orang

intern, jadi yang seperti saya bilang sebelumnya pemantauan langsung dari

pimpinan staf atau perusahaan mungkin lebih efektif dan efisien daripada

dilakukan surprise audit”.

b. SK (Pelaku Fraud)

SK hanyalah lulusan SMA yang bersekolah di desa Tawangsari,

Sukoharjo. SK terhitung karyawan paling lama yang sudah bekerja di

Perusahaan X yaitu sekita 20tahun. SK bertugas untuk proses rekruitmen

karyawan di perusahaan, dan kompensasi yang diterima oleh karyawan lain.

SK yang membuat kebijakan untuk kepatuhan terhadap peraturan tetapi SK

melanggan sendiri kebijakan yang dibuat karena merasa memiliki wewenang.

Tanggung jawab nya adalah menangani semua karyawan dan jembatan antara

manajemen dan staf lain.

Penulis menanyakan bagaimana proses pengajuan pengadaan aset pada

Perusahaan X yang dilakukan SK, kemudian SK mengungkapkan,

“Saya membuat pengajuan langsung ke direktur yaitu salah satu pengajuan

aset yang saya lakukan adalah pengadaan aset mesin molen untuk

perbaikan gedung terkait proyek di perusahaan”.

SK mempunyai kesempatan untuk me-mark up pengajuan pengadaan

tersebut karena merasa sudah memiliki kepercayaan penuh oleh direktur.

Berdasarkan data yang diperoleh, harga yang diajukan untuk pembelian mesin

molen senilai Rp. 12.000.000,- sedangkan sebelum bagian keuangan

menyetujui pembayaran tersebut auditor internal memeriksa pengajuan

Page 18: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

14

tersebut dengan mengkroscek harga di toko lain. Ternyata harga mesin molen

tersebut jauh dari harga pengajuan awal yaitu hanya berkisar ± Rp. 8.000.000.

Penulis juga menanyakan kepada SK mengenai apa itu surprise audit? SK

menjawab

“Surprise audit itu ya audit dadakan yang dilakukan perusahaan ke devisi

yang akan diaudit tanpa ada pemberitahuan”.

Lalu bagaimana jika perusahaan mengadakan surprise audit? SK

mengungkapkan,

“Saya setuju saja jika ada audit, tapi mungkin lebih baik kalau waktu

auditnya ditentukan, jadi supaya hasil audit itu bisa menjadi lebih baik,

kan kalau hasil nya baik bisa mempengaruhi image perusahaan”.

Teori yang dipakai dalam kasus fraudPerusahaan X yang dilakukan oleh

SK adalah Opportunity (peluang). Untuk melakukan fraud SK me-mark up

pengajuan pengadaan aset yang dia lakukan. Penyalahgunaan wewenang yang

SK lakukan membuat adanya kesempatan atau peluang untuk melakukan

fraud.

Kemudian penulis juga menanyakan bagaimana engaruh adanya surprise

audit dalam pencegahan fraud? Menurut SK,

“jika dilakukan surprise audit bagus-bagus saja, karena itu bisa

memotivasi karyawan juga. Memotivasinya supaya lebih bisa berhati-hati

lagi agar tidak sering terjadi kesalahan”.

c. AS (Pelapor)

AS merupakan karyawan terlama di Perusahaan X, kurang lebih sudah 22

tahun lebih lama dari HS dan SK. AS sebelumnya memang bekerja di

Perusahaan X sampai sekarang, jadi AS sudah lama berhubungan kerja

dengan HS dan SK. HS yang bertugas sebagai keuangan, SK yang bertugas

sebagai personalia dan AS bertugas sebagai pembelian. AS setiap transaksi

operasionalnya selalu berhubungan langsung dengan HS, lalu AS diminta SK

untuk pengajuan pengadaan aset di perusahaan.

Penulis menanyakan dari mana informasi yang di dapat AS?AS

mengungkapkan,

Page 19: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

15

“Saya memperoleh segala informasi di perusahaan tentang adanya fraud

yang dilakukan HS dan SK melalui dokumen dan data yang ada, lalu saya

juga melihat sendiri segala tindakan HS dan SK ketika dikantor yang

selalu menyalahgunakan wewenang dan kepercayaan yang diberikan

direktur. Sebenarnya yang mengetahui tindakan tersebut tidak hanya saya,

tapi cuman saya aja yang berani memberikan informasi kalau ada salah

satu karyawan yang melakukan fraud”.

Lalu apa motif AS memberikan informasi tentang adanya fraud? AS

mengatakan,

“tindakan yang saya lakukan hanya untuk memperbaiki prosedur yang ada

di perusahaan, agar perusahaan ini lebih baik dan lebih maju untuk

kedepannya. Jika terdapat karyawan yang hanya memanfaatkan wewenang

dan tanggung jawab yang diberikan maka perusahaan akan sering

mengalami kerugian”.

Kemudian penulis juga menanyakan kepada AS informasi apa yang

diberikan mengenai tindakan fraud yang dilakukan? AS mengatakan,

“HS itu selalu membuat nota fiktif dengan tulisan tangan dia sendiri, apa-

apa semua di klaim sama dia, dia juga suka pergi dinas ke luar padahal gak

ada surat tugasnya dan gak jelas keluar kantor itu sebenernya ngapain.. SK

juga sama aja, dia me-mark up nilai dari pengajuan pengadaan aset mesin

molen untuk perbaikan gedung belakang”.

Penulis juga menanyakan kepada AS tindakan apa yang dilakukan

perusahaan dalam mencegah terjadinya fraud? dan seperti apa? AS

mengungkapkan,

“sebaiknya diadakan surprise audit, jadi tim audit internal tiba-tiba datang

buat audit divisi yang ada indikasi kecurangan, contohnya ya yang

dilakukan oleh HS dan SK. Mereka bakalan salah tingkah kalau tiba-tiba

tahu ada tim audit datang buat audit mereka, dan pasti mereka bakal

panik”.

Lalu apakah ada pengaruhnya jika surprise audit diadakan di Perusahaan

X? AS menjawab,

Page 20: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

16

“pasti berpengaruh, adanya surprise audit diperusahaan pasti akan

membuat para pelaku kecurangan jera, karena kan tim audit datang secara

tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan, jadi mau gak mau mereka harus siap

untuk diperiksa kapanpun”.

d. GP (Internal Audit)

GP adalah karyawan yang ditugaskan untuk mengaudit segala aktivitas

perusahaan. GP sudah bekerja di Perusahaan X selama 3 tahun lamanya. GP

adalah lulusan akuntansi D3 dari Bogor.

Penulis menanyakan kepada GP bagaimana strategi pencegahan fraud

pada Perusahaan X? GP mengungkapkan,

“Untuk strategi pencegahan fraud yang pertama itu adanya sebuah laporan

melalui dokumen atau data jika ada indikasi fraud yang dilakukan setiap

karyawan. Dari dokumen atau data tersebut di kroscek dulu lebih dalam

jika ada dokumen atau data yang gak sesuai prosedur akan terlihat adanya

indikasi fraud. Biasanya juga mendeteksi fraud atau pencegahan fraud bisa

melalui audit rutin. Jadi tim audit rutin akan memberikan laporan hasil

audit, jika memang ada laporan atas indikasi fraud, maka auditor yang

akan turun”.

Biasanya jenis fraud apa yang biasa terjadi di Perusahaan X? GP

menjawab,

“biasanya fraud terjadi di transaksi operasionalnya, para pejabat yang

memiliki wewenang dan kepercayaan atasan sering kali membuat nota

fiksi dan mereka klaim. Nah.. yang kayak gitu bikin mereka mikir kalau

mereka berhak dan itu adalah hal yang benar. Ada juga fraud yang

melakukan pengajuan pengadaan aset dengan me-mark up harganya.

Penulis menanyakan apa itu surprise audit? GP mengungkapkan,

“Surprise audit itu ya audit dadakan tanpa ngasih tahu kalau mau ada

audit. Biasanya kalau untuk surpriseaudit misal ada dokumen atau bukti

yang aneh, tim audit internal tiba-tiba akan melakukan audit”.

GP mengungkapkan bagaimana cara mudah untuk mendeteksi fraud pada

Perusahaan X?

Page 21: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

17

”karena sekarang ini sedang menggiatkan pelaporan indikasi fraud, jadi

cara termudah adalah melalui sistem laporan berdasarkan dokumen atau

bukti yang ada, dengan begitu berarti kesadaran karyawan sudah semakin

tinggi terhadap perilaku fraud”.

Jika Perusahaan X sudah menerapkan surprise audit, bagaimana

penerapannya?GP mengungkapkan,

“audit dadakan biasanya senjata utamanya itu data dan pelaksanaan audit

itu bersumber dari data. Sebelum data biasanya kita melakukan persiapan

dulu dan menentukan tujuan auditnya apa, ruang lingkupnya apa lalu audit

nya kapan. Misalkan divisi keuangan akan diaudit dilihat dulu data

historisnya, jika berdasarkan laporan auditnya ditemukan selisih pada

kasnya maka akan ditentukan tim untuk audit ke divisi keuangan tersebut.

Setelah tim terbentuk dan data dikumpulkan dan divisi yang akan diaudit

tidak mengetahui jika akan diaudit barulah menuju ketempat divisi mana

yang akan diaudit”.

e. RS (Internal Audit)

RS adalah salah satu karyawan yang bertugas juga untuk mengaudit segala

aktivitas perusahaan, sama halnya dengan GP. Mereka berdua ditugaskan

sebagai internal audit di Perusahaan X. RS merupakan lulusan sarjana

akuntansi di salah satu universitas di Solo. Dia bekerja sudah 3 tahun lamanya

hanya selisih beberapa bulan dengan GP.

Penulis menanyakan kepada RS, strategi apa yang dilakukan dalam

pencegahan fraud pada Perusahaan X? RS mengatakan,

“secara garis besar strategi pencegahan fraud pada Perusahaan X adalah

dengan diadakannya surprise audit. Surprise audit itu ya metode yang kita

gunakan untuk kegiatan audit. Seharusnya ada whistleblowing sistem dan

surveillance sistem di perusahaan, tetapi hal tersebut belum diterapkan di

perusahaan karena karyawannya hanya beberapa yang berani untuk

melaporkan kalau ada indikasi fraud dan sitem monitoringnya juga masih

lemah”.

Page 22: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

18

Lalu pada Perusahaan X, jenis fraud apa yang terdeteksi? RS

mengungkapkan,

“biasanya pada kegiatan operasionalnya, contoh simple nya ya misalkan

posisi kasnya ada berapa, ada selisih tidak lalu bukti transaksi

pengeluarannya sesuai tidak”.

Menurut RS, Apa itu surprise audit?

“Surprise audit itu kegiatan audit yang dilakukan secara tiba-tiba tanpa

memberitahukan sebelumnya ke divisi yang akan diaudit. Sebenarnya

setiap dilakukannya audit itu surprise audit, karena divisi yang akan

diaudit pasti tidak akan tahu kalau tim audit akan datang”.

RS mengungkapkan tujuan diadakannya surprise audituntuk memastikan

keadaan operasional di perusahaan berjalan dengan sebagaimana mestinya dan

tidak ada kecurangan yang dilakukan di perusahaan.

Penulis juga menanyakan divisi apa saja yang sering terjadi fraud?

Kemudian RS menjawab,

“biasanya sih pada divisi keuangannya dan personalianya juga, karena

mereka yang pegang uang dan personalia yang hitung gaji karyawan jadi

divisi itu yang paling rawan. Bisa jadi untuk keuangan kasnya selisih atau

bukti transaksinya tidak sesuai. Kalau personalia bisa jadi waktu

perhitungan gaji, karyawan yang sudah keluar tetapi tetap digaji”.

Lalu bagaimana proses surprise audit di Perusahaan X? RS

mengungkapkan,

“tim audit datang tanpa ada yang tahu kecuali tim audit itu sendiri, datang

langsung cash count lalu ngecekin bukti-bukti transaksinya. Nanti kita

lihat kesesuaiannya, kalau ada yang gak normal atau gak sesuai dengan

data yang ada, pasti bakal diperiksa lebih lanjut”.

Apa sih kelebihan dan kelemahan dari surprise audit? Menurut RS,

“kalau kelemahannya itu biasanya proses pengumpulan datanya lama jadi

memakan waktu, soalnya pelaksanaannya dilakukan tanpa ada

pemberitahuan, jadi karyawan yang bersangkutan misalnya yang di audit

butuh waktu lama untuk nyiapin data yang diperlukan untuk pemeriksaan.

Page 23: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

19

Kelebihannya itu bisa langsung tahu misalkan divisi yang diaudit ada

kecurangan dan bisa tahu kondisi riil perusahaannya”.

Apa ada pengaruh dari penerapan surprise audit dalam pencegahan fraud

pada Perusahaan X? RS mengungkapkan,

“pengaruhnya itu bisa meningkatkan kesiapan operasional, karena tim

audit dateng tiba-tiba jadi mau gak mau mereka harus siap buat diperiksa

kapan pun. Kalau terhadap fraud nya mungkin harus dibarengi sama

whistleblowingsystem dan surveillance system karena mereka itu satu

kesatuan. Kalau ketiga hal tersebut dapat diterapkan pasti bisa menekan

adanya fraud, tapi kalau dikatakan bisa atau gak menjadi indikator awal

adanya pencegahan fraud, ya BISA”.

Kemudian apa hasil dari di adakannya surprise audit? RS

mengungkapkan,

“di temukannya kasus fraud pada operasionalnya, hal ini di buktikan

dengan di temukannya klaim nota fiksi yang dilakukan oleh salah satu

karyawan dengan jabatan sebagai spv. keuangan. Diantaranya pada nota

01 misalnya, karyawan melakukan transaksi fiksi dengan membuat nota

pembelian bensin. Dengan adanya klaim fiksi seperti itu, bisa

mengakibatkan pembengkakan biaya yang cukup signifikan”.

3.6. Hasil Penelitian

Terlampir hasil dari penelitian ini adalah :

Tabel 4.3

No. Keterangan Hasil

1 Kemungkinan

terjadinya fraud pada

Perusahaan X

1. Pada kasus Perusahaan X kemungkinan

tejadinya fraud terdapat dalam model

konseptual yaitu penyalahgunaan

kepercayaan yang diberikan oleh direksi

kepada karyawan. Kemungkinan pelaku

melakukan fraud dengan me-mark up nilai

pengajuan pengadaan asset yang dilakukan

manager personalia. Hal tersebut diperkuat

Page 24: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

20

dengan adanya pernyataan dari pelapor

(AS), “kayaknya iya udah di mark-up deh

pengajuannya, soalnya saya udah cek

sendiri harga mesin molennya di salah satu

situs web yang dijual online gitu..”

2. Kemungkinan adanya fraud yang

dilakukan oleh pelaku fraud (HS) yang

dikutip dari teori fraud pentagon adalah

rasionalisasi. Dalam hal ini spv. keuangan

pada Perusahaan X diduga melakukan

fraud, dimana telah membuat nota fiktif

yang tidak sesuai dengan prosedur di

perusahaan dan diduga selalu

membenarkan tindakannya bahwa hal

tersebut sudah biasa terjadi. Hal ini

diperkuat dengan adanya pernyataan AS,

“kayaknya merasa punya jabatan sama

wewenang lebih, jadi bisa bikin nota

sendiri seenaknya. Harusnya kan gak boleh

ya kalau mau reimburse uang itu pake nota

dari tokonya”.

2 Penerapan strategi

pencegahan fraud pada

Perusahaan X

Strategi pencegahan fraud yang diterapkan di

Perusahaan X adalah dengan menerapkan

kebijakan surprise audit sebagai pencegahan

anti fraud.

3 Penerapan surprise

audit pada Perusahaan

X

Proses dan tahapan audit pada Perusahaan X

dilakukan sesuai dengan ketentuan

pelaksanaan manual instruksi kerja yang ada

pada standar operating system (SOP) audit

internal. Sasaran dari surprise audit adalah

Page 25: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

21

setiap sektor yang rawan terjadi fraud.

Langkah-langkah pelaksanaan surprise audit:

- Mempersiapkan perencanaan jadwal

surprise audit

- Perencanaan proses surprise audit

- Melakukan surprise audit

- Pelaporan audit

- Hasil Surprise audit

4 Adanya temuan fraud

pada Perusahaan X

Setelah tim audit internal dari Perusahaan

X melakukan surprise audit pada divisi

keuangan dan personalia, ditemukan

beberapa temuan adanya kecurangan pada

divisi tersebut, yaitu:

1. Informan pertama (AS) sebagai pelapor

penemu indikasi adanya fraud

menjelaskan adanya pengadaan

pengajuan aset yg dilakukan (SK) dengan

me-mark up harga asetnya yaitu

pembelian mesin molen sejumlah 1 pcs

pada toko X untuk pembangunan gedung

belakang perusahaan. AS menjabat

sebagai staf pembelian, jadi AS mencari

informasi mengenai harga mesin molen

tersebut. Ketika membandingkan harga

mesin molennya dengan pengajuan

pengadaan aset yang dilakukan oleh SK,

harga yang diajukaan ternyata sudah di

mark up. Hal ini di buktikan oleh AS

dengan mencari informasi harga mesin

molen dengan tipe yang sama di situs

online yang ternyata harga sudah di mark-

Page 26: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

22

up, kemudian AS berinisiatif untuk

mengunjungi toko X yang tercantum pada

nota dan menanyakan harga molen

tersebut dan harga molen adalah Rp.

8.000.000. selain itu AS juga

melaporkannya kepada internal audit dan

terbukti SK melakukan fraud dengan me-

markup pengajuan pengadaan aset.

2. Peneliti menjelaskan bahwa banyak hal

ganjil yang tidak sesuai prosedur dan

disalahgunakan oleh HS atas kepercayaan

yang diembannya. Seperti sering

ditemukannya nota fiksi dari transaksi

pembayaran biaya makan dan juga biaya

transportasi yang dimaksud adalah uang

bensin yang bisa dikatakan terlalu sering

dan banyak jumlahnya. Peneliti melihat

adanya indikasi fraud tersebut ketika

mencatat salah satu transaksi dengan

mencocokkan notanya, ternyata ada nota

fiksi dengan tulisan tangan sendiri yang

dilakukan HS tanpa adanya nota asli. Hal

tersebut diluar dari kewajaran

dikarenakan tidak seharusnya

kepercayaan disalahgunakan seperti itu.

HS merasa memiliki kepercayaan dan

wewenang penuh dari direktur sehingga

hal yang dilakukan HS adalah wajar.

5 Hasil diadakannya

surprise audit pada

Perusahaan X

Adanya kecurangan yang terjadi di

Perusahaan X yaitu ditemukannya bukti fraud

ketika dilakukan surprise audit, maka harus

Page 27: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

23

ada penanganan yang dilakukan untuk

perbaikan prosedur yang ada di perusahaan

adalah sebagai berikut:

- Memperketat pelaksanaan SOP

- Memperbaiki sitem pengendalian supaya

lebih efektif

- Menciptakan kultur perusahaan yang baik

4. PENUTUP

- Fraud yang terjadi pada Perusahan X melalui kegiatan operasionalnya,

para pejabat yang memiliki wewenang dan kepercayaan penuh dari

atasannya.

- Perusahaan X menerapkan kebijakan dan mekanisme surpriseaudit

sebagai strategi pencegahan fraud. Penerapan surprise audit ditujukan

untuk memastikan bahwa operasional perusahaan berjalan sesuai prosedur

dan sebagaimana mestinya.

- Surprise audit yang dilakukan pada Perusahaan X yaitu tanpa ada

pemberitahuan terlebih dahulu. Pelaksanaan auditnya bersumber dari data,

sebelum data biasanya melakukan persiapan dahulu dengan menentukan

tujuan auditnya, ruang lingkup dan kapan waktu pelaksanaan auditnya.

- Hasil dari diadakannya surprise audit adalah di temukannya kasus fraud

pada operasionalnya, yang di buktikan dengan di temukannya klaim nota

fiksi yang dilakukan oleh salah satu karyawan.

- Pengaruh penerapan metode surprise audit adalah dapat memberikan efek

jera bagi pelaku pelanggaran dan dapat mencegah adanya fraud dan

pelaksanaannya dapat meningkatkan kesiapan operasional perusahaan.

Page 28: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

24

Daftar Pustaka

(ACFE), A. o. (2014). Report to The Nations on Occupational Fraud and Abuse

ACFE.

Agustina, L. & Siska, A. 2017. “ The Analysis of Fraudulent Financial Repoting

Determinant Through Fraud Pentagon Approach”. Jurnal Dinamika

Akuntansi, Vol. 9 No. 2.

Akroyd, C. 2011. “The Roles of Management Control in a Product Development

Setting”. Qualitative Research in Accounting & Management Vol. 8 No. 3.

Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2003). Auditing dan Pelayanan

Verifikasi Pendekatan Terpadu. Jakarta: Erlangga.

Cressey, D. R. (1953). “Other People’s Money”. Montclair, NJ: Patterson Smith,

pp. 1-300,

Crowe Horwarth. 2011. “The Mind Behind The Fraudsters Crime: Key

Behavioral and Environmental Element”.

Diatmika, P., G. et.al. 2017. “Pengaruh Audit Internal dan Efektivitas

Pengendalian Intern Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud)”. Jurnal

Akuntansi, Vol. 8 No. 2.

Jarboui, A., et.al. 2013. “Detection of Fraud in Financial Statements: French

Companies as a Case Study”. International Journal of Academic Research

in Business and Social Sciences, ISSN 2222-6990.

Mawutor, Dr. J. K. M. 2014. “Complicity of Auditors in Financial Statement

Fraud in Corporate Governance”. International Journal of Education and

Research, Vol. 2 No.5.

Mediaty, & Riny, J. 2014. “Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan

Keuangan”. Jurnal Akuntansi, Vol. 1 No. 02.

Mulford, Charless W. Deteksi Kecurangan Akuntansi – The Financial Numbers

Game. Jakarta: PPM Manajemen, 2014.

Nassir, et.al. 2015. “Effects of Internal Controls, Fraud Motives and Experience

in Assessing Likelihood of Fraud Risk”. Journal of Economics, Business

and Management. Vol. 3 No. 2.

Page 29: SURPRISE AUDIT DALAM PENCEGAHAN FRAUD : STUDI ...eprints.ums.ac.id/80514/2/NASKAH PUBLIKASI ILMIAH.pdf · etnometodologi berdasarkan pada teori bahwa perhatian cermat terhadap detail

25

Nuryatno, M., & Dewi, N. W. 2018. “Pengaruh Pengendalian Internal, Kesadaran

Anti-Fraud, Integritas, Independensi, dan Profesionalisme Terhadap

Pencegahan Kecurangan”. ISSN 2460-1233.

Rahayu, et.al. (2018). “Penerapan Whistleblowing System dan Surprise Audit

Sebagai Strategi Anti Fraud Dalam Industri Perbankan”. Jurnal Akuntansi

Muhammadiyah, Vol. 8 No. 2.

Setiawati, R. 2016. “Analisis Penerapan Surprise Audit Dalam Upaya

Pendeteksian Fraud Pada Bank Syariah”. Jakarta: Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah.

Siddiq, F., R. et.al. 2017. “Fraud Pentagon Dalam Mendeteksi Financial

Statement Fraud”. ISSN 2460-0784.

Widarti. 2015. “Pengaruh Fraud Triangel Terhadap Deteksi Kecurangan Laporan

Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI” . Jurnal

Manajemen dan BisnisSriwijaya, Vol. 13 No. 2.

Widiningtyas, O. & Rahman, T. O. (2014). “ Pengaruh Audit Internal Terhadap

Risiko Fraud (Survey pada PT BRI di Wilayah Bandung)”. Jurnal Riset

Akuntansi, Vol. VI No. 1.

Wolfe, David T and Dana R. Hermanson. 2004. “The Fraud Diamond:

Considering the Four Elements of Fraud”. CPA journal. 74-12 : 38-42.