Surat Perjanjian Subkon

download Surat Perjanjian Subkon

of 12

Transcript of Surat Perjanjian Subkon

  • SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBORONGAN

    Nomor : ...

    Tanggal : ...

    PEKERJAAN ...

    PROYEK ...

    Antara

    PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk

    DIVISI KONSTRUKSI I

    Dengan

    PT.

  • Pekerjaan

    PT.

    Proyek

    Subkon PM Proc Adkon Keu

    1 dari 12

    SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBORONGAN

    PROYEK ...

    Nomor :

    Tanggal :

    Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun ... (... ... ...), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

    Ir. DJOKO PRABOWO : Selaku Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya (Persero) Tbk

    yang berkedudukan di Jl. Iskandarsyah Raya No.65 A B Jakarta

    12160, dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya

    sebagaimana tersebut di atas dan karenanya berdasarkan Surat

    Kuasa No. 02 tanggal 1 Juli 2011 yang dibuat dihadapan notaris

    Siti Holilah Jayadi, SH, MKn., untuk selanjutnya disebut PIHAK

    PERTAMA.

    : Selaku Direktur PT. , yang berkedudukan di , dalam hal ini

    bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas

    dan karenanya berdasarkan Surat Kuasa Nomor tanggal

    yang dibuat dihadapan notaries , untuk selanjutnya disebut

    PIHAK KEDUA.

    Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu

    menyatakan dan sepakat untuk hal-hal sebagai berikut:

    1. Bahwa PIHAK PERTAMA telah menerima perjanjian kontrak pekerjaan (selanjutnya disebut KONTRAK

    INDUK) dengan nomor : dari PT. (selanjutnya disebut PEMBERI TUGAS) untuk Proyek dan

    PIHAK PERTAMA menerima dan mematuhi segala ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam

    Pasal-pasal Perjanjian tersebut.

    2. Bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud untuk melaksanakan Pekerjaan dan mensub-kontrakkan

    Pekerjaan tersebut kepada PIHAK KEDUA.

    3. Bahwa PIHAK KEDUA telah mengajukan kepada PIHAK PERTAMA harga Pekerjaan dengan Surat

    Penawaran tanggal pada Proyek .

    4. Bahwa PARA PIHAK telah melakukan negosiasi dan klarifikasi berdasarkan Berita Acara Klarifikasi dan

    Negosiasi akhir pada tanggal .

    5. PIHAK KEDUA akan mematuhi, memenuhi syarat-syarat, dan ketentuan serta spesifikasi yang

    termaktub di dalam KONTRAK INDUK antara PIHAK PERTAMA dan PEMBERI TUGAS.

    6. Bahwa PIHAK KEDUA akan mendukung, mematuhi dan memenuhi KEBIJAKAN MUTU dan KEBIJAKAN

    KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN PT ADHI KARYA (Persero),Tbk.

    Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk menandatangani Sub Kontrak ini dengan

    ketentuan dan syarat-syarat yang diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal berikut ini:

    PASAL 1

    KETENTUAN UMUM

    Kecuali ditentukan lain dalam surat perjanjian ini, kata-kata dan ekspresi berikut ini harus mempunyai arti

    seperti yang dimaksud sebagai berikut :

    1. KONTRAK berarti Surat Perjanjian tertulis yang sah antara PEMBERI TUGAS dan Kontraktor, yang

    menetapkan kewajiban dari PARA PIHAK menurut kontrak termasuk tidak terbatas pada administrasi

    kontrak, pelaksanaan dan jaminan pekerjaan, penyediaan gambar, tenaga kerja, bahan dan peralatan,

    dan dasar pembayaran serta penentuan jumlah nilai kontrak.

    2. DOKUMEN KONTRAK berarti keseluruhan Kontrak yang mengikat PEMBERI TUGAS dan Kontraktor

    terdiri atas pernyataan perjanjian, harga-harga, kuantitas dan pembayaran, gambar-gambar

  • Pekerjaan

    PT.

    Proyek

    Subkon PM Proc Adkon Keu

    2 dari 12

    (merupakan uraian secara visual) dan spesifikasi-spesifikasi (merupakan uraian dalam bentuk kata-

    kata) dari pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material dan hal lain yang harus dilengkapi dan

    kualitas, standar, persyaratan-persyaratan, batas-batas dan syarat-syarat sesuai terhadap penampilan

    termasuk setiap perjanjian tambahan atau lembaran tambahan yang dianggap perlu.

    3. SUB KONTRAK berarti Perjanjian tertulis yang sah antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, yang

    berisi Hak dan Kewajiban PARA PIHAK.

    4. DOKUMEN SUB KONTRAK berarti keseluruhan Sub Kontrak yang mengikat PIHAK PERTAMA dan PIHAK

    KEDUA dan terdiri atas pernyataan perjanjian, Ketentuan-ketentuan Umum antara PIHAK PERTAMA

    dengan PIHAK KEDUA, Ketentuan-ketentuan Teknis antara PEMBERI TUGAS dan PIHAK PERTAMA,

    Ruang Lingkup Pekerjaan Sub Kontrak, Waktu Pelaksanaan Pekerjaan, Daftar Peralatan, Struktur

    Organisasi, dan Daftar Kuantitas dan Harga termasuk setiap perjanjian tambahan atau lembaran

    tambahan yang dianggap perlu.

    5. PEMBERI TUGAS berarti orang yang ditunjuk sebagai yang mewakili dan diberi wewenang oleh

    Pemberi Tugas yang bertindak dalam ruang lingkup tugas-tugas tertentu dan dalam wewenang yang

    diberikan kepadanya oleh Pemberi Tugas.

    6. KONSULTAN PENGAWAS berarti suatu tim penasehat atau badan pengawas yang ditunjuk oleh

    Pemberi Tugas dengan tugas dan wewenang di bidang pengawasan teknik pelaksanaan pekerjaan,

    dan administrasi teknik serta untuk menyelenggarakan tugas-tugas yang ditetapkan.

    7. KEPALA PROYEK / WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA berarti wakil resmi PIHAK PERTAMA di lapangan

    yang berkewenangan penuh mengawasi, memeriksa dan mengarahkan PIHAK KEDUA dalam

    pelaksanaan pekerjaan.

    8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN berarti jumlah hari atau minggu yang ditetapkan di dalam Dokumen

    Sub Kontrak untuk penyelesaian pada setiap jenis pekerjaan dan pekerjaan secara keseluruhan

    terhitung setelah diterbitkannya Surat Perintah Pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK PERTAMA.

    9. HARGA SUB KONTRAK berarti harga sesuai dengan Sub Kontrak ini, termasuk PPN dan Pph.

    10. PPN berarti Pajak Pertambahan Nilai sesuai dengan Peraturan Perpajakan sebesar 10% dari Harga

    Fisik.

    11. HARI berarti hari kalender sesuai dengan kalender Greogoria, termasuk hari minggu, hari besar dan

    hari libur, yang berawal dan berakhir pada tengah malam pukul 24.00 atau 00.00.

    12. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA berarti daftar kuantitas dan harga yang telah diisi lengkap dengan

    volume, harga satuan dan jumlah harga yang merupakan bagian dari Sub Kontrak.

    13. PRESTASI PEKERJAAN adalah pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan di lapangan dan telah disetujui

    oleh PIHAK PERTAMA dan KONSULTAN / PEMBERI TUGAS.

    14. BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA adalah Berita Acara yang dibuat dan ditandatangani bersama

    PARA PIHAK setelah disetujui oleh PEMBERI TUGAS yang menyatakan bahwa prestasi pekerjaan

    dilapangan telah selesai 100% dan dengan demikian pekerjaan dapat diserahterimakan untuk yang

    pertama.

    15. BERITA ACARA KEDUA adalah Berita Acara yang dibuat dan ditandatangani bersama PARA PIHAK

    setelah disetujui oleh PEMBERI TUGAS yang menyatakan bahwa prestasi pekerjaan dilapangan telah

    selesai 100% dan telah melalui masa pemeliharaan dengan demikian pekerjaan dapat diserah

    terimakan untuk yang kedua.

    16. PEKERJAAN TAMBAH KURANG adalah suatu pekerjaan karena kondisi lapangan dan pelaksanaan

    pekerjaan yang tidak diperhitungkan (tak terduga) akan terjadi, dan tidak dapat dielakkan dalam

    rangka penyelesaian pekerjaan dapat disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

    PASAL 2

    MAKSUD DAN TUJUAN

    PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima penunjukan tersebut dan

    bertanggung jawab untuk melaksanakan Pekerjaan Tanah pada Proyek sampai selesai serta diterima

    dengan baik oleh PIHAK PERTAMA dan KONSULTAN / PEMBERI TUGAS.

  • Pekerjaan

    PT.

    Proyek

    Subkon PM Proc Adkon Keu

    3 dari 12

    PASAL 3

    LINGKUP PEKERJAAN

    PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut

    untuk melaksanakan pekerjaan yang meliputi :

    1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas :

    a. ...(lingkup pekerjaan sub kon)

    2. Semua perijinan yang termasuk pada lingkup pekerjaan PIHAK KEDUA, dalam hal ini PIHAK PERTAMA

    hanya sebatas surat pengantar (keterangan).

    3. Hal hal yang belum tercantum dalam kontrak mengacu pada Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi,

    Gambar dan Spesifikasi Teknis.

    PASAL 4

    DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN

    1. Pekerjaan tersebut dalam pasal 3 perjanjian ini harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan

    ketentuan dan persyaratan yang berlaku dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Sub Kontrak

    ini, dan tersurat dalam:

    a) Surat Perjanjian ini dengan segala perubahannya dan Addendumnya (jika ada).

    b) Semua ketentuan dan syarat-syarat mengenai administrasi, teknik pelaksanaan pekerjaan dan

    keselamatan kerja yang tercantum dalam peraturan / perundangan yang berlaku.

    c) Penjelasan, petunjuk dan peringatan baik tertulis maupun lisan yang selanjutnya menjadi

    instruksi tertulis yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA / WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA untuk

    mencapai maksud dan tujuan yang berlaku.

    d) Perubahan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan

    gambar/lampiran kontrak, hanya dapat dilakukan setelah mendapat instruksi atau persetujuan

    tertulis dari PIHAK PERTAMA / WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA dan untuk dijadikan bahan

    perhitungan pekerjaan tambah kurang sesuai ketentuan yang diatur dalam pasal pekerjaan

    tambah kurang.

    2. PIHAK KEDUA mengikatkan diri kepada PIHAK PERTAMA untuk pelaksanaan pekerjaan dengan

    ketentuan dan spesifikasi teknis yang sama seperti PIHAK PERTAMA terikat kepada PEMBERI TUGAS

    untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam Sub Kontrak.

    3. Apabila timbul pertanyaan mengenai penafsiran gambar atau spesifikasi, pertanyaan tersebut akan

    diajukan kepada PIHAK PERTAMA / WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA dan keputusan dari PIHAK

    PERTAMA / WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA merupakan keputusan terakhir dan mengikat PARA

    PIHAK.

    PASAL 5

    HARGA SATUAN PEKERJAAN

    1. Harga Sub Kontrak Pekerjaan diperhitungkan berdasarkan ... (...).

    2. Besarnya Harga Sub Kontrak Pekerjaan sebagaimana tersebut dalam perjanjian ini adalah sebesar

    Rp ... (terbilang : ... ) termasuk PPN 10% dan PPh 3%, dengan perincian sebagai berikut :

  • Pekerjaan

    PT.

    Proyek

    Subkon PM Proc Adkon Keu

    4 dari 12

    H. SATUAN JUMLAH

    Rp Rp

    1

    2

    3

    4

    Jumlah -

    PPn 10% -

    TOTAL -

    NO URAIAN SAT VOLUME

    Nb. Volume tidak mengikat

    Didalam harga pekerjaan tersebut dalam ayat 2 pasal ini,

    Termasuk :

    a. Keuntungan untuk PIHAK KEDUA

    b. Barak kerja, gudang kerja dan kebersihan lingkungan (K3) .

    c. Asuransi Jamsostek senilai Rp. (terbilang : rupiah) sesuai dengan perhitungan terlampir.

    d. Segala bentuk pajak yang berlaku sesuai ketentuan dan retribusi lainnya.

    e. Segala bentuk biaya-biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk biaya keamanan, biaya

    koordinasi perjalanan sampai dengan masuk lingkungan proyek.

    f. Air kerja

    PASAL 6

    ESKALASI / PENYESUAIAN HARGA

    PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan / klaim atas kenaikan harga selama masa pelaksanaan

    pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA kecuali ada kebijaksanaan resmi mengenai eskalasi/penyesuaian harga

    dari pemerintah.

    PASAL 7

    WAKTU PELAKSANAAN

    1. Total Waktu pelaksanaan (Construction Period) adalah ... (...) hari kalender untuk seluruh rangkaian

    pekerjaan tanah, terhitung sejak tanggal ....

    2. Masa Pemeliharaan atas hasil pekerjaan ditentukan selama ... (...) hari kalender terhitung sejak

    tanggal Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO).

    3. Apabila masa pemeliharaan ini telah dilaksanakan dengan baik oleh PIHAK KEDUA serta diterima dan

    disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan KONSULTAN / PEMBERI TUGAS, maka akan diterbitkan Berita

    Acara Serah Terima Kedua (FHO). Dalam hal ini adanya perbaikan-perbaikan melebihi waktu yang

    telah ditetapkan dalam pasal ini maka masa pemeliharaan dihitung sampai dengan selesainya

    perbaikan dan semua biaya yang timbul menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA

    PASAL 8

    UANG MUKA

    Untuk melaksanakan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak memperoleh pembayaran uang muka dari PIHAK

    PERTAMA.

  • Pekerjaan

    PT.

    Proyek

    Subkon PM Proc Adkon Keu

    5 dari 12

    PASAL 9

    JAMINAN-JAMINAN

    1. PIHAK KEDUA selambat - lambatnya pada saat ditandatanganinya kontrak, harus menyerahkan surat

    Jaminan Pelaksanaan Asli sebesar 5% (lima perseratus) dari seluruh harga perjanjian sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) perjanjian ini yang nilainya sebesar Rp. ... (Terbilang : ... Rupiah).

    Jaminan Pelaksanaan dari PIHAK KEDUA dapat berupa Bank Garansi yang diterbitkan oleh bank yang

    terdaftar di Bank Indonesia, atau berupa Surety Bond yang diterbitkan oleh Lembaga Asuransi yang

    telah disetujui oleh Pihak Pertama, masa berlaku Jaminan Pelaksanaan terhitung sejak tanggal

    ditandatangi kontrak ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sampai dengan ditandatanganinya

    Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Kontrak ini oleh

    PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA ditambah 30 (tiga puluh) hari kalender, serta dapat

    diperpanjang/ditambah masa berlakunya apabila diperlukan.

    2. Biaya untuk mendapatkan Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini ditanggung

    PIHAK KEDUA.

    3. PIHAK PERTAMA akan mengembalikan Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud ayat (2) kepada

    PIHAK KEDUA dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah Berita Acara Serah

    Terima Pertama ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA

    PASAL 10

    CARA PEMBAYARAN

    Pembayaran Harga Sub Kontrak tersebut dalam Pasal Perjanjian ini dilakukan oleh PIHAK PERTAMA

    kepada PIHAK KEDUA dengan cara sebagai berikut:

    1. .... (diatur cara pembayaran kepada pihak kedua)

    2. Pembayaran akan dilakukan berdasarkan prestasi dengan mengajukan perhitungan prestasi yang

    tercapai di lapangan dan dinyatakan dalam Berita Acara Prestasi Pekerjaan.

    3. Setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA akan dipotong pengeluaran-pengeluaran yang disetujui

    dibebankan kepada PIHAK KEDUA (jika ada) yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.

    4. Setiap permintaan pembayaran harus disertai dengan kelengkapan adminitrasi sebagai berikut :

    Untuk Tagihan Reguler :

    a. Invoice / kuitansi yang ditanda tangani PIHAK KEDUA/ Penanda tangan surat Perjanjian ini dalam

    rangkap 4 (empat).

    b. Faktur Pajak Asli.

    c. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan Berita Acara Pembayaran ditanda tangan Project Manager

    dalam rangkap 4 (empat)

    d. Laporan Kemajuan Prestasi Pekerjaan ditanda tangan Project Manager dalam rangkap 4 (empat).

    e. Surat Pernyataan kesanggupan pemotongan Jamsostek.

    f. Copy kontrak atau Addedum (bila ada).

    g. Copy SPT Masa PPN pembayaran sebelumnya.

    h. Copy Jaminan Pelaksanaan yang masih berlaku.

    5. Pada setiap Berita Acara Kemajuan Prestasi Pekerjaan dan Berita Acara Pembayaran sudah harus

    memperhitungkan:

    a. Jumlah nilai pembayaran terdahulu.

    b. Pembayaran pemotongan pengeluaran safety (jika ada).

    6. PIHAK PERTAMA akan membayar PPN kepada PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA telah

    menyerahkan copy SPT berikut tanda terima laporan SPT dari KPP.

    7. Pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan melalui pencairan oleh PIHAK

    KEDUA atas SKBDN yang telah diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA. Biaya penerbitan SKBDN (Provisi)

    menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

    8. SKBDN dibuka melalui Bank penerus PIHAK KEDUA dengan Nomor Rekening :

    Bank : ...

    Atas Nama : ...

    Rekening Nomor : ...

  • Pekerjaan

    PT.

    Proyek

    Subkon PM Proc Adkon Keu

    6 dari 12

    PASAL 11

    PEKERJAAN TAMBAH KURANG

    1. Penyimpangan-penyimpangan atau perubahan-perubahan berupa penambahan atau pengurangan

    pekerjaan dianggap sah sesudah ada perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA di lapangan yaitu KEPALA

    PROYEK dengan menyebutkan jenis dan perincian pekerjaan secara jelas dan dituangkan dalam

    amandemen.

    2. Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk mengubah waktu

    penyelesaian pekerjaan kecuali apabila PIHAK PERTAMA menyetujui bahwa pekerjaan tambah

    tersebut diperlukan tambahan waktu pelaksanaan.

    PASAL 12

    PELAKSANAAN PEKERJAAN

    1. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan struktur organisasi lengkap yang akan ditugaskan di lapangan

    kepada PIHAK PERTAMA dan ditempat pekerjaan harus selalu ada wakil dari PIHAK KEDUA yang

    ditunjuk sebagai Pemimpin Pelaksana / Tenaga Ahli yang mempunyai wewenang atau kuasa penuh

    untuk mewakili PIHAK KEDUA serta dapat menerima, memberikan dan memutuskan segala petunjuk

    dari PIHAK PERTAMA.

    2. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan Jadwal Rencana Kerja sesuai dengan Jangka Waktu yang telah

    disepakati oleh PARA PIHAK, dengan Metode Network Planning.

    3. Pemimpin Pelaksana haruslah seorang ahli teknik yang cakap sesuai dengan bidang serta pengalaman

    dan berpendidikan cukup serta disetujui PIHAK PERTAMA / WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA.

    4. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, Pemimpin Pelaksana / Tenaga Ahli / Tenaga yang

    tercantum dalam struktur organisasi tersebut tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang

    diharapkan, maka PIHAK PERTAMA melalui KEPALA PROYEK akan memberitahukan secara tertulis

    kepada PIHAK KEDUA.

    Dalam waktu 2 x 24 jam setelah menerima penolakan tersebut PIHAK KEDUA harus segera

    menggantikan dengan yang lain yang memenuhi persyaratan.

    5. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, alat yang digunakan PIHAK KEDUA tidak layak dan

    tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang diharapkan / rusak, maka PIHAK PERTAMA

    memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.

    Dalam waktu 1 x 24 jam setelah menerima penolakan tersebut PIHAK KEDUA harus segera mengganti

    alat tersebut dengan yang lain dan memenuhi persyaratan.

    6. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan pemberitahuan kepada pihak-pihak yang berwenang dan

    memperoleh segala lisensi dan ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan serta membayar

    segala biayanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    7. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA berkaitan

    dengan pengeluaran alat dari lapangan.

    8. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan untuk menyerahkan atau mensubkontrakkan sebagian atau seluruh

    Pekerjaan Subkontraktor kepada Pihak Ketiga tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK

    PERTAMA.

    9. Komunikasi antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA digunakan melalui surat menyurat dan jika

    dalam 7 (tujuh) hari kalender sejak surat disampaikan tidak ada jawaban Surat tersebut dianggap

    disetujui.

    10. PIHAK KEDUA wajib memberikan jadual waktu terinci dan rencana kerja yang sudah termasuk urutan /

    tahapan pekerjaan, termasuk di dalamnya jadual kebutuhan alat, material dan tenaga.

    11. PIHAK KEDUA wajib menyediakan fasilitas lapangan sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan

    Pekerjaan yang meliputi barak kerja, gudang / tempat menyimpan persediaan BBM, olie, spare part

    dan lain-lainnya.

    12. Kemajuan pekerjaan akan dievaluasi oleh PIHAK PERTAMA melalui KEPALA PROYEK minimum setiap 2

    (dua) minggu, dan PIHAK KEDUA harus, jika diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA melalui KEPALA

    PROYEK diwajibkan untuk memobilisasi tambahan peralatan dan personil yang diperlukan untuk

  • Pekerjaan

    PT.

    Proyek

    Subkon PM Proc Adkon Keu

    7 dari 12

    menjamin kemajuan pekerjaan telah sesuai dengan keinginan PIHAK PERTAMA. Dalam hal ini tidak

    ada biaya tambahan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA berkenaan dengan

    mobilisasi tersebut atau hal lainnya.

    13. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk pelaksanaan.

    14. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Quality Assurance (QA) System dan Prosedur Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) PT Adhi Karya (Persero), kepatuhan pada QA system dan K3L ini

    tidak membebaskan PARA PIHAK atas tanggung jawabnya sesuai sub kontrak.

    15. PIHAK KEDUA wajib mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan yang telah diselesaikan oleh

    PIHAK PERTAMA atau PIHAK LAIN. Apabila terjadi kerusakan pada pekerjaan tersebut yang

    diakibatkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA, PIHAK KEDUA wajib memperbaiki kerusakan tersebut atas

    biaya sendiri hingga diterima baik oleh PIHAK PERTAMA, KONSULTAN, dan PEMBERI TUGAS.

    16. PIHAK KEDUA harus memberikan ganti rugi dan tetap melindungi PIHAK PERTAMA, KONSULTAN, dan

    PEMBERI TUGAS dan Pekerjanya terhadap tanggung jawab hukum atas setiap kerusakan, kehilangan

    atau kecelakaan yang timbul termasuk terhadap setiap klaim, tuntutan, gugatan hukum, kerusakan,

    biaya, ongkos-ongkos dan setiap macam pengeluaran lain yang disebabkan atau berkaitan dengan

    timbulnya persoalan tersebut.

    17. PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala resiko akibat tuntutan dari PIHAK KETIGA.

    18. Pengukuran volume pekerjaan berdasarkan data rill di lapangan yang didasarkan gambar dan patok

    ukur yang dilakukan opname bersama pada saat sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan.

    PASAL 13

    KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN (K3L)

    PIHAK KEDUA wajib menerapkan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) yang berlaku

    di lingkungan proyek, yang berupa :

    1. Memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi semua tenaga kerja dan lingkungan

    sesuai dengan ketentuan / norma yang berlaku untuk mencapai nihil kecelakaan kerja.

    2. Menjamin terlaksananya usaha pencegahan kecelakaan pada semua tingkatan pekerjaan dan selalu

    terus berupaya mewujudkan tidak ada kecelakaan kerja, dengan memakai dan menggunakan alat-alat

    keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan.

    3. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), seperti: helm, sepatu kerja, sarung tangan (jika diperlukan),kaca

    mata las, sabuk pengaman (jika diperlukan), pelindung telinga (jika diperlukan) dan sebagainya.

    4. Menjamin kebersihan lokasi kerja dari sampah-sampah sisa pekerjaan dan sampah yang berasal dari

    luar (pekerja, bungkusan makanan, plastik makanan, bungkus rokok, puntung rokok dan lain

    sebagainya), serta membuang sampah tersebut keluar area proyek atau Tempat Pembuangan Akhir

    (TPA).

    PASAL 14

    CARA PELAPORAN

    1. Pihak Kedua berkewajiban untuk mempersiapkan dan menyimpan buku laporan harian yang berisi

    kegiatan harian, terdiri dari :

    a) Kuantitas dan macam bahan atau barang yang ada di lapangan (yang belum dipakai).

    b) Penempatan tenaga kerja untuk setiap macam tugas dan / atau ketrampilan.

    c) Jumlah, jenis dan kondisi peralatan.

    d) Jenis dan uraian pekerjaan yang dilaksanakan.

    e) Catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan, perubahan desain dan lain-lain.

    2. Buku Laporan tersebut di atas ditandatangani oleh PIHAK KEDUA dan diserahkan minimum setiap 2

    (dua) mingguan yaitu periode tanggal 10 dan 25 setiap bulannya untuk diperiksa dan ditandatangani

    oleh PIHAK PERTAMA.

    3. PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan Laporan Bulanan kepada PIHAK PERTAMA / WAKIL

    LAPANGAN PIHAK PERTAMA yang terdiri dari:

    a) Perhitungan Volume Pekerjaan / Calculation Sheet

  • Pekerjaan

    PT.

    Proyek

    Subkon PM Proc Adkon Keu

    8 dari 12

    b) Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang disetujui PIHAK PERTAMA / WAKIL LAPANGAN PIHAK

    PERTAMA

    c) Prestasi Pekerjaan yang disetujui PIHAK PERTAMA

    d) Dokumentasi untuk hal yang dianggap penting oleh PIHAK PERTAMA

    PASAL 15

    KEADAAN MEMAKSA

    1. Keadaan Memaksa (Force Majeure) menurut perjanjian ini adalah keadaan atau peristiwa yang

    terjadi diluar dugaan, kemampuan dan kekuasaan PARA PIHAK, yang mengakibatkan terhambatnya

    pelaksanaan kewajiban salah satu atau PARA PIHAK yang disebabkan oleh karena:

    a) Bencana alam termasuk akan tetapi tidak terbatas pada gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan

    kebakaran.

    b) Perang, huru-hara, pemogokan, pemberontakan dan epidemi yang secara keseluruhan ada

    hubungan langsung kepada para pihak, sehingga menjadi tidak mungkin untuk dapat memenuhi

    kewajiban berdasarkan perjanjian ini.

    2. Keadaan memaksa harus diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA

    dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak terjadi keadaan / peristiwa tersebut disertai dengan

    bukti-bukti yang sah dari instansi yang berwenang.

    3. Apabila lewat waktu 7 (tujuh) hari sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini terlampaui, maka keadaan

    memaksa (force majeure) yang terjadi dianggap tidak pernah ada.

    4. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu

    atas pemberitahuan dari PIHAK KEDUA serta akan memberikan tanggapan menyetujui atau menolak

    secara tertulis keadaan memaksa (force majeure) tersebut dalam jangka waktu paling lambat 7

    (tujuh) hari sejak diterimanya surat pemberitahuan tersebut.

    5. Jika dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak pemeberitahuan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA

    belum/tidak memberikan jawaban, maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya keadaan

    memaksa (force majeure).

    6. Apabila sebagai akibat adanya keadaan memaksa (force majeure), perjanjian ini diputuskan

    berdasarkan persetujuan PARA PIHAK, maka kerugian yang timbul sebagai adanya keadaan memaksa

    (force majeure) tersebut ditanggung oleh masing-masing pihak dan masing-masing pihak tidak dapat

    menuntu ganti rugi apapun terhadap pihak lainnya.

    7. Setelah terjadinya keadaan Force Majeure sebagai dimaksud ayat 1 dan 2 Pasal ini, PIHAK KEDUA

    hanya berhak untuk menerima pembayaran sampai dengan tahap pekerjaan yang telah dikerjakan

    dan telah diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA.

    PASAL 16

    SANKSI-SANKSI

    1. Jika PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran atas Surat perjanjian ini, PIHAK KEDUA harus menjamin

    PIHAK PERTAMA dari semua kerugian yang mengakibatkan PIHAK PERTAMA menjadi bertanggung

    jawab berdasarkan Kontrak antara PEMBERI TUGAS dan PIHAK PERTAMA akibat pelanggaran PIHAK

    KEDUA tersebut.

    2. Jika PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran tersebut dalam pasal 12 ayat 8, tanpa sepengetahuan

    PIHAK PERTAMA, PEMBERI TUGAS ataupun KONSULTAN PENGAWAS, maka PIHAK PERTAMA akan

    langsung mengambil alih pekerjaan Surat perjanjian ini.

    3. PIHAK PERTAMA tanpa mengurangi tata cara perbaikan atas pelanggaran tersebut dalam ayat 1 dapat

    memotong kerugian akibat pelanggaran tersebut dari pembayaran tagihan yang menjadi hak PIHAK

    KEDUA.

    4. Jika PIHAK KEDUA gagal dalam menyelesaikan setiap bagian pekerjaan atau keseluruhan Pekerjaan

    dalam Jangka Waktu sesuai dengan rencana yang telah ada pada Lampiran di surat perjanjian ini,

    maka PIHAK KEDUA diwajibkan untuk membayarkan kepada PIHAK PERTAMA dengan jumlah

  • Pekerjaan

    PT.

    Proyek

    Subkon PM Proc Adkon Keu

    9 dari 12

    sebagaimana tersebut di ayat 7 di bawah ini. Pihak pertama berhak untuk memotong secara langsung

    terhadap pembayaran yang belum dilaksanakan.

    5. Jika PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran sebagaimana yang tersebut dalam pasal 12 ayat 7 maka

    biaya demobilisasi dan mobilisasi kembali tidak akan dibayar.

    6. Jika PIHAK KEDUA gagal dalam menyelesaikan setiap bagian pekerjaan atau keseluruahan pekerjaan

    dalam jangka waktu sesuai dengan rencana yang telah ada pada lapiran Sub Kontrak ini, maka PIHAK

    PERTAMA akan mengambil alih pekerjaan PIHAK KEDUA dengan biaya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.

    7. Jumlah Denda Keterlambatan untuk setiap hari kalender pada penyelesaian setiap bagian Pekerjaan

    atau keseluruhan surat perjanjian ini adalah: 0.1% dari nilai setiap bagian Surat perjanjian ini atau

    keseluruhan Nilai surat perjanjian ini dan maksimal 5 % dari keseluruhan nilai Surat perjanjian ini

    8. PIHAK KEDUA harus menyerahkan Pekerjaan sesuai mutu dan kualitas yang disyaratkan dan telah

    disepakati. Bila mutu dan kualitas tersebut tidak sesuai, maka PIHAK PERTAMA berhak menolak

    pekerjaan tersebut dan PIHAK KEDUA wajib memperbaiki atau mengganti pada waktu yang

    ditentukan oleh PIHAK PERTAMA, tanpa ada biaya dan waktu tambahan dari PIHAK PERTAMA.

    PASAL 17

    BERAKHIRNYA PERJANJIAN

    1. Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir setelah PARA PIHAK telah menyelesaikan seluruh kewajiban-

    kewajibannya berdasarkan perjanjian/kontrak ini.

    2. Menyimpang dari ketentuan ayat 1 pasal ini, PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perjanjian ini

    secara sepihak dengan pemberitahuan tertulis 7 (tujuh) hari sebelumnya setelah melakukan

    peringatan / teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dalam hal PIHAK KEDUA:

    a) Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu sebagaimana yang dimaksud

    pada pasal 7 perjanjian ini dan denda keterlambatan sudah mencapai 5% dari nilai surat

    perjanjian ini secara keseluruhan.

    b) Setelah 1 (satu) minggu terhitung tanggal berlakunya surat perjanjian ini tidak atau belum mulai

    melaksanakan kegiatan dalam rangka memenuhi pasal 3.

    c) 7 (tujuh) hari berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan di lapangan yang telah dimulainya,

    kecuali apabila hal ini disebabkan oleh keadaan memaksa atau hal-hal lain yang dapat memenuhi

    dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

    d) Memberikan keterangan yang tidak benar yang dapat merugikan PIHAK PERTAMA sehubungan

    dengan pekerjaan ini.

    e) Bila prestasi pekerjaan telah dilaksanakan antara 0% sampai 50% terlambat 15% dari rencana dan

    apabila prestasi pekerjaan yang dilaksanakan antara 50% sampai dengan 100% terlambat 10%

    dari rencana.

    f) PIHAK KEDUA tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA telah menyerahkan

    pekerjaan baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain.

    3. Dalam hal PIHAK PERTAMA mengakhiri perjanjian ini berdasarkan ketentuan ayat 2 pasal ini maka

    PIHAK PERTAMA berhak untuk :

    a) Melakukan pencairan atas semua jaminan yang telah diberikan oleh PIHAK KEDUA.

    b) Menunjuk pihak lain untuk melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaan

    4. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sebelum masa berlakunya berakhir, Para Pihak sepakat untuk

    mengesampingkan kalimat kedua dan ketiga Pasal 1266 KUHPerdata yang berlaku di Indonesia

    sepanjang mengenai diisyaratkannya keputusan Badan Peradilan untuk pengakhiran sesuatu

    perjanjian.

    PASAL 18

    PENUNDAAN PEKERJAAN

    PIHAK KEDUA berdasarkan perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA harus menunda kemajuan pekerjaan

    atau bagian pekerjaan dalam waktu atau waktu tertentu, dan dalam cara sedemikian rupa yang dianggap

  • Pekerjaan

    PT.

    Proyek

    Subkon PM Proc Adkon Keu

    10 dari 12

    perlu oleh PIHAK PERTAMA dan selama jangka waktu penundaan itu PIHAK KEDUA berkewajiban untuk

    melindungi dan mengamankan pekerjaan secara layak, sepanjang dianggap perlu oleh PIHAK PERTAMA.

    PASAL 19

    ASURANSI

    Asuransi yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah :

    1. Asuransi Tenaga Kerja meliputi Asuransi Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    (JAMSOSTEK) menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA melalui asuransi tenaga kerja yang telah

    diproses oleh PIHAK PERTAMA.

    2. Asuransi Peralatan terhadap peralatan PIHAK KEDUA yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

    PASAL 20

    PENYERAHAN PEKERJAAN

    1. Serah terima pekerjaan dapat dilakukan secara umum dan menyeluruh

    2. Pekerjaan dinyatakan telah selesai apabila telah diterima PIHAK PERTAMA, KONSULTAN, dan

    PEMBERI TUGAS, dan dinyatakan dalam :

    a) Berita Acara Serah Terima Pertama untuk serah terima pertama pekerjaan selesai 100 %,

    b) Berita Acara Serah Terima Terakhir untuk serah terima kedua pekerjaan selesai 100% dan sudah

    melalui masa pemeliharaan.

    PASAL 21

    PENYELESAIAN PERSELISIHAN

    1. Apabila terjadi perbedaan pendapat diantara PARA PIHAK sebagai akibat dari PERJANJIAN ini, maka

    PARA PIHAK akan menyelesaikan secara musyawarah.

    2. Apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PARA PIHAK sepakat untuk

    menyelesaikan perselisihan melalui dan menurut Peraturan dan Prosedur Penyelesaian Perselisihan

    BANI (Badan Arbitrase Nasional) di Jakarta.

    3. Keputusan BANI bersifat mengikat dan final

    PASAL 22

    PERLINDUNGAN ATAS HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

    PIHAK KEDUA harus menjaga untuk tidak merugikan dan melindungi PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan

    untuk menanggung persoalan yang menyangkut pelanggaran terhadap hak-hak paten, hak cipta dan atau

    hak-hak lain yang dilindungi yang berkenaan dengan peralatan konstruksi, mesin-mesin atau bahan-bahan

    yang digunakan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan perjanjian ini.

    PASAL 23

    HUKUM DAN BAHASA

    1. Perjanjian Kontrak ini akan berlaku dan tunduk pada hukum Republik Indonesia.

    2. Pelaksanaan kontrak ini termasuk tetapi tidak terbatas pada korespondensinya menggunakan bahasa

    Indonesia.

    3. Dalam hal kontrak dan/ atau Dokumen kontrak ini dibuat dalam versi bahasa Inggris atau bahasa

    lainnya, maka dalam hal terdapat penafsiran yang berbeda atas suatu ketentuan Kontrak, yang

    berlaku adalah Kontrak dan/ atau Dokumen Kontrak yang dibuat dalam bahasa Indonesia.

  • Pekerjaan

    PT.

    Proyek

    Subkon PM Proc Adkon Keu

    11 dari 12

    PASAL 24

    LAIN-LAIN

    Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang dipandang perlu

    oleh PARA PIHAK, akan diatur dalam perjanjian tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang tak

    terpisahkan dari perjanjian ini.

    PASAL 25

    PENUTUP

    1. Hal-hal yang belum diatur dan apabila ada perubahan-perubahan dalam perjanjian ini, akan diatur

    kemudian atas dasar permufakatan kedua belah pihak yang akan dituangkan kedalam bentuk surat

    perjanjian tambahan (Amandemen) yang merupakan kesatuan dan bagian yang tidak dapat

    dipisahkan dari perjanjian ini.

    2. Semua pemberitahuan dan atau surat-menyurat antara Kedua Belah Pihak sehubungan dengan

    perjanjian ini dilakukan secara tertulis dan dianggap telah disampaikan kepada yang bersangkutan

    bilamana ada tanda terima tertulis. Surat-menyurat juga dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA atau

    wakil PIHAK PERTAMA dilapangan kepada PIHAK KEDUA atau wakil PIHAK KEDUA di Site Proyek

    dengan nilai bobot kekuatan hukum yang sama.

    3 Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari dan tanggal tersebut diatas, dan

    berakhir setelah kedua belah pihak menyelesaikan kewajiban masing-masing dan dibuat dalam

    rangkap 4 (empat) dan 2 (dua) diantaranya bermaterai cukup untuk masing-masing Pihak yang

    mempunyai kekuatan hukum yang sama.

    1 (satu) bermaterai, Stempel dan tanda tangan asli dari PIHAK PERTAMA distribusi untuk

    PIHAK KEDUA.

    1 (satu) bermaterai, Stempel dan tanda tangan asli dari PIHAK KEDUA distribusi untuk PIHAK

    PERTAMA Akutansi Divisi Konstruksi I.

    1 (satu) tanpa bermaterai, tanda tangan dan stempel asli distribusi untuk Proyek

    1 (satu) tanpa bermaterai, tanda tangan dan stempel asli distribusi untuk Procurement Divisi

    Konstruksi I.

    PIHAK KEDUA

    PT. ...

    Direktur

    PIHAK PERTAMA

    PT. ADHI KARYA (Persero),Tbk

    DIVISI KONSTRUKSI I

    Ir. DJOKO PRABOWO

    Kepala