surat perjanjian kontrak.doc

9
Pihak pertama dan Pihak Kedua dengan ini merangkan terlebih dahulu : a. Bahwa Pihak Pertama bermaksud untuk mengadakan kegiatan IdentifikasiPotensi Seluruh Areal pada KPHP tahun 2015; b. Bahwa dalam kegiatan Identifikasi Potensi Seluruh Areal pada KPHP tahun 2015 terselenggara dengan baik diperlukan suatu lembaga pelaksana untuk paket pekerjaan tersebut; c. Bahwa Pihak Kedua adalah suatu perusahaan di bidang jasa konsultan yang telah dinilai melalui proses seleksi umum dan dipandang mampu, cakap serta memenuhi persyaratan memberikan layanan jasa konsultasi pada pekerjaan Identifikasi Potensi Seluruh Areal pada KPHP tahun 2015; d. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai selaku Kuasa Pengguna Anggaran Satker Balai Pemantauan hutan Produksi Wilayah XI Banjarbaru No. SK. 01/KPHP-POTENSI-…./2015 tanggal … September 2015, PIHAK KEDUA telah ditetapkan sebagai Pelaksana Pekerjaan Identifikasi Potensi Seluruh Areal pada KPHP tahun 2015. Berdasarkan hal-ahl tersebut di atas maka Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk membuat dan menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang mengikat kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pasal- pasal sebagai berikut : Pasal 1 Tugas dan Pekerjaan PIHAK PERTAMA dalam kedudukan sebagai tersebut di atas memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dan menyanggupi untuk melaksanakan pekerjaan IdentifikasiPotensi Seluruh Areal KPHP ………………….. tahun 2015. Pasal 2 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan Identifikasi Potensi Seluruh Areal KPHP ……………… yang akan dilaksanakan oleh Pihak Kedua adalah sebagai berikut : a. Koordinasi dan konsultasi dengan pengguna jasa untuk menampung saran masukan dan aspirasi,sebagai bahan pertimbangan dalam proses pelaksanaan kegiatan b. Penentuan unit-unit pengelolaan kawasan hutan dalam KPHP yang akan dilakukan identifikasi potensi c. Identifikasi potensi hasil hutan (timber standing stock) d. Identifikasi potensi HHBK Unggulan e. Identifikasi potensi Jasa Lingkungan f. Analisis, pengelolaan dan penyusunan data hasil identifikasi potensi g. Penyusunan laporan dan presentasi hasil Pasal 3

Transcript of surat perjanjian kontrak.doc

Page 1: surat perjanjian kontrak.doc

Pihak pertama dan Pihak Kedua dengan ini merangkan terlebih dahulu :a. Bahwa Pihak Pertama bermaksud untuk mengadakan kegiatan IdentifikasiPotensi Seluruh Areal

pada KPHP tahun 2015;b. Bahwa dalam kegiatan Identifikasi Potensi Seluruh Areal pada KPHP tahun 2015 terselenggara

dengan baik diperlukan suatu lembaga pelaksana untuk paket pekerjaan tersebut;c. Bahwa Pihak Kedua adalah suatu perusahaan di bidang jasa konsultan yang telah dinilai melalui

proses seleksi umum dan dipandang mampu, cakap serta memenuhi persyaratan memberikan layanan jasa konsultasi pada pekerjaan Identifikasi Potensi Seluruh Areal pada KPHP tahun 2015;

d. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai selaku Kuasa Pengguna Anggaran Satker Balai Pemantauan hutan Produksi Wilayah XI Banjarbaru No. SK. 01/KPHP-POTENSI-…./2015 tanggal … September 2015, PIHAK KEDUA telah ditetapkan sebagai Pelaksana Pekerjaan Identifikasi Potensi Seluruh Areal pada KPHP tahun 2015.

Berdasarkan hal-ahl tersebut di atas maka Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk membuat dan menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang mengikat kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal sebagai berikut :

Pasal 1Tugas dan Pekerjaan

PIHAK PERTAMA dalam kedudukan sebagai tersebut di atas memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dan menyanggupi untuk melaksanakan pekerjaan IdentifikasiPotensi Seluruh Areal KPHP ………………….. tahun 2015.

Pasal 2Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan Identifikasi Potensi Seluruh Areal KPHP ……………… yang akan dilaksanakan oleh Pihak Kedua adalah sebagai berikut :

a. Koordinasi dan konsultasi dengan pengguna jasa untuk menampung saran masukan dan aspirasi,sebagai bahan pertimbangan dalam proses pelaksanaan kegiatan

b. Penentuan unit-unit pengelolaan kawasan hutan dalam KPHP yang akan dilakukan identifikasi potensi

c. Identifikasi potensi hasil hutan (timber standing stock)d. Identifikasi potensi HHBK Unggulane. Identifikasi potensi Jasa Lingkunganf. Analisis, pengelolaan dan penyusunan data hasil identifikasi potensig. Penyusunan laporan dan presentasi hasil

Pasal 3Dokumentasi Perjanjian

(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini :a) Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);b) Bentuk Perjanjian, Syarat-syarat Khusus Kontrak, Syarat-syarat Umum Kontrak;c) Berita Acara Penjelasan Pekerjaan;d) Berita Acara Evaluasi Penawarane) Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasif) Keputusan Penetapan Pemenangg) Kerangka Acuan Kerja (KAK),

Page 2: surat perjanjian kontrak.doc

h) Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi

(2) Dokumen kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentan dalam suatu dokumen dengan etentuan dalam dokumen yang lain, maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada ayat (1).

Pasal 4Nilai Kontrak

Nilai Kontrak untuk pekerjaan Identifikasi Potensi Seluruh Arela KPHP ……………… tahun 2015 adlah sebesar Rp. …………………….. (…………………..) termasuk pajak dan biaya materai, yang dibebankan pada anggaran DIPA Satker Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XI Banjarbaru Tahun Anggaran 2015.

Pasal 5Janga Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan selama 75 (tujuh puluh lima) hari kalender, terhitung mulai ditandatanganinya kontrak ini pada tanggal ……………… sampai dengan tanggal ……………….

Pasal 6Jaminan Pelaksanaan

(1) Jaminan pelaksanaan adalah 5% (lima persen) dari harga borongan dan diberikan padawaktu penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) akan dikembalikan setelah barang diserahkan kepada PIHAK PERTAMA dan dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Barang oleh Panitia Pemeriksa dan Penerima Barang.

(2) Jaminan pelaksanaan menjadi milik Negara apabila penyedia barang dalam waktu yang telah ditentukan tidak melaksanakan pekerjaan atau menyerahkan barang.

(3) Jaminan pelaksanaan menjadi milik Negara apabila penyedia barang mengundurkan diri setelah menandatangani Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

Pasal 7Pembayaran Uang Muka

(1) Uang muka diberikan kepada Pihak Kedua setelah Pihak Kedua mengajukan permohonan secara tertulis yang disertai rencana penggunaan uang muka tersebut dan dilampiri Surat Jaminan Uang Muka sebesar nilai uang muka yang diajukan.

(2) Surat jaminan Uang Muka adalah jaminan tertulis yang dikeluarkan bank umum/perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian yang diberikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama untuk menjamin terpenuhinya persyaratan/kewajiban Pihak Kedua.

(3) Surat Jaminan Uang Muka memuat nama dan alamat Pihak Pertama , Pihak Kedua, pihak penjamin, nama pekerjaan, besar jumlah jaminan uang muka dalam angka dan huruf, penyataan pihak penjamin bahwa jaminan uang muka dapat dicairkan dengan segera sesuai ketentuan dalam jaminan uang muka, masa berlaku surat jaminan uang muka, batas akhir waktu pengajuan tuntutan pencairan surat jaminan uang muka oleh pengguna barang/jasa kepada pihak penjamin sesuai Ktab Undang-undang Hukum Perdata khususnya pasal 1831dan 1832 dan tanda tangan penjamin.

(4) Pengembalian Uang Muka diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional yang akan diatur dalam Kontrak ini.

Page 3: surat perjanjian kontrak.doc

(5) Besarnya niai uang muka yang disetujui oleh Pihak Pertaa adalah sebesar 20% (dua puluh per seratus) dari nilai kontrak (20% x Rp. ………………..) atau sebesar Rp. …………………………. (……………………………. rupiah).

Pasal 8Tata Cara Pembayaran

(1) Sistem pembayaran Pekerjaan dilakukan dalam 3 (tiga) tahap sebagai berikut :a. Uang Muka : sebesar 20% (dua puluh per seratus) dari nilai kontrak (20% x Rp.

……………….) atau sebesar Rp. ……………………… (……………………………………..), setelah Pihak Kedua menyerahkan Jaminan Uang Muka sebesar nilai uang muka tersebut.

b. Tahab I : Sebesar 30% (tiga puluh per seratus) dari nilai kontrak dikurangi 30% (tiga puluh per seratus) dari niai uang muka yang diberikan {(30% X Rp. ………………….) – (30% X Rp. ……………………) } = (………………………. Rupiah) setelah Pihak Kedua menyelesaikan pekerjaan dengan prestasi pekerjaan sebesar 35% (tiga puluh lima per seratus) dari total Pekerjaan dan menyerahkan Laporan Bulanan atau Laporan Kemajuan Pekerjaan yang telah diperiksa dan diterima oleh Pihak Pertama dan dinyatakan dalam Berita Acara.

c. Tahab II : Sebesar 70% (tujuh puluh per seratus) dari nilai kontrak dikurangi 70% (tujuh puluh per seratus) dari niai uang muka yang diberikan {(70% X Rp. ………………….) – (70% X Rp. ……………………) } = (………………………. Rupiah) setelah Pihak Kedua menyelesaikan pekerjaan dengan prestasi pekerjaan sebesar 100% (seratus per seratus) dari total Pekerjaan dan menyerahkan Laporan Bulanan atau Laporan Kemajuan Pekerjaan yang telah diperiksa dan diterima oleh Pihak Pertama dan dinyatakan dalam Berita Acara.

(2) Pembayaran sebagaimana dimaksud pada butir (1) dilakukan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua secara langsung melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Banjarmasin kepada rekening bank atas nama Pihak Kedua pada Bank Rakyat Indonesia Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, No. Rek …………………………………. A.n. PT.

(3) Pajak-pajak dan biaya materai yang timbul sehubungan dengan Surat perjanjian ini akan menjadi beban Pihak Kedua.

Pasal 9Hak dan Kewajiban Pihak Pertama

Pihak Pertama mempunyai hak dan kewajiban untuk :(1) Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;(2) Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh

pihak Penyedia;(3) Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantumm dalam Kontrak yang telah

ditetapkan kepada Penyedia;(4) Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak Penyedia untuk

kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan Kontrak;(5) Ketentuan peralatan dan bahan yang disediakan oleh PPK untuk kebutuhan pelaksanaan

pekerjaan oleh Penyedia. Pada saat berakhirnya kontrak, penyedia harus menyerahkan peralatan dan bahan sisa sesuai dengan instruksi PPK

Pasal 10Hak dan Kewajiban Pihak Kedua

Page 4: surat perjanjian kontrak.doc

Pihak Kedua mempunyai hak dan kewajiban untuk :(1) Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah

ditetapkan dalam Kontrak;(2) Berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari pihak PPK untuk

kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;(3) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;(4) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual pelaksanaan pekerjaan

yang telah ditetapkan dalam Kontrak;(5) Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksanan pelaksanaan yang

dilakukan pihak PPK;(6) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual penyerahan pekerjaan yang telah

ditetapkan dalam Kontrak;(7) Penyedia harus mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan

tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya, akibat kegiatan penyedia;

(8) Melaksanakan perjanjian dan kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya dengan penuh tanggung-jawab, keteunan, efisien dan ekonomis serta memenuhi kriteria teknik profesional dan melindungi secara efektif peralatan-peralatan, mesin, material yang berkaitan dengan pekerjaan dalam Kontrak.

(9) Melaksanakan jasa konsultansi sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. PPK secara tertuis akan memberikan kepada Penyedia mengenai kebiasaan-kebiasaan setempat.

(10) Untuk biaya langsung non personil (direct reimbursable cost/out pocket expenses), Penyedia tidak akan menerima keuntungan untuk mereka sendiri dari komisi usaha (trade commision), rabat (discounti) atau pembayaran-pembayaran lain yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan jasa konsultansi.

(11) Penyedia setuju bahwa selama pelaksanaan kontrak, Penyedia dinyatakan tidak berwenang untuk melaksanakan jasa konsultansi maupun mengadakan barang yang tidak sesuai dengan Kontrak.

(12) Penyedia barang baik secara langsung atau tidak langsung melakukan kegiatan yang akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of interest) dengan kegiatan yang merupakan tugas Penyedia.

(13) Tanggung jawab Penyedia adalah ketentuan mengenai hal-hal pertanggungjawaban Penyedia sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

(14) Pemeriksaan keuangan adalah ketentuan mengenai kewajiban Penyedia untuk merinci setiap biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan perjanjian, sehingga dapat dilakukan pemeriksanan keuangan. Selain itu, dengan sepengetahuan Penyedia atau kuasanya, PPK dapat memeriksa dan menggandakan dokumen pengeluaran yang telah diaudit sampai 1 (satu) tahun setelah berakhirnya Kontrak.

(15) Ketentuan mengenai tindakan yang perlu mendapat persetujuan PPK meliputi :i. Memobilisasi personil yang terdapat dalam daftar;ii. Membuat subkontrak dengan pengaturan : (i) cara Seleksi, waktu, dan kualifikasi dari

subkonsultan harus mendapat persetujuan tertulis sebelum pelaksanaan, (ii) Penyedia bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh subkonsultan dan personilnya.

(16) Ketentuan mengenai dokumen-dokumen yang disiapkan oleh penyedia dan menjadi hak milik PPK : mengatur bahwa semua rancangan, gambar-gambar, spesifikasi, diasin, laporan dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak dan source code yang disiapkan oleh Penyedia Jasa menjadi hak milik PPK. Penyedia, segera setelah pekerjan selesai atau berakhirnya Kontrak harus menyerahkan seluruh dokumen dan data pendukung lainnya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan salinan dari dokumen-dokumen tersebut.

Page 5: surat perjanjian kontrak.doc

Pasal 11Keadaan Memaksa

(1) Bila dalam waktu melaksanakan pekerjaan terjadinya sesuatu yang dapat dianggap sebagai Keadaan Memaksa (Force Majeur) sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA harus segera melaporkan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah terjadi Keadaan Memaksa.

(2) Yang termasuk “keadaan memaksa” adalah peristiwa-peristiwa sebagai berikut :a. Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan lain-lain)b. Peperangan/pemberontakan/huru-harac. Kebakarand. Sabotasee. Pemogokan Umumf. Kejadian sebagaimana huruf a. sampai e. dinyatakan resmi oleh pemerintah sebagai Force

Majeur.(3) Apabila terjadi “Keadaan Memaksa” PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada PIHAK

PERTAMA selaku pemberi tugas secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) sejak terjadinya Force Majeur.

(4) Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak secara tertulis dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak adanya pemberitahuan tersebut.

(5) Jika dalam waktu 2 x 24 jam sejak pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA tentang “Keadaan memaksa” tersebut PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawabannya maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya “keadaan memaksa” tersebut.

(6) Jika PIHAK KEDUA tidak mungkin menyelesaikan pekerjaan karena adanya Force Majeur, maka PIHAK PERTAMA akan memperhitungkan kewajibannya menyelesaikan pekerjaan sebagaimana kontrak pelaksanaan pekerjaan dan PIHAK KEDUA wajib menyerahkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan sampai saat Force Majeur tersebut. Pembayaran sisa pekerjaan didasarkan pada Berita Acara Pemeriksaan.

Pasal 8Pembatalan / Pemutusan Surat Perjanjian

(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk membatalkan/memutuskan Surat Perjanjian ini apabia PIHAK KEDUA cidera janji dan / tidak memenuhi kewajiban dan tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam kontrak ini.

(2) PIHAK KEDUA telah menyerahkan atau melimpahkan seluruh tugas pekerjaan tersebut kepada PIHAK LAIN tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA.

(3) Dengan membatalkan/memutuskan Surat Perjanjian ini, maka semua pekerjaan yang telah selesai yang berada di lokasi pekerjaan menjadi milik PIHAK PERTAMA.

Pasal 9Denda dan Ganti Rugi

(1) Denda adalah snaksi finansial yang dikenakan kepada PIHAK KEDUA sedangkan ganti rugi adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada PIHAK PERTAMA, karena terjadinya cidera janji yang tercantm dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

(2) Besarnya denda kepada PIHAK KEDUA atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 0/00 (satu per seribu) per hari dari nilai kontrak.

(3) Besarnya ganti rugi yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat di bayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut keterangan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai dalam dokumen kontrak.

Page 6: surat perjanjian kontrak.doc

Pasal 10Wanprestasi

(1) Apabila Pihak Kedua melakukan wanprestasi sehubungan dengan perjanjian kerja sama ini, maka Pihak Pertama dapat memutuskan kontrak ini secara sepihak setelah diadakan teguran/peringatan secara tertulis sebanyak 3 9tiga) kali berturut-turut atas kelalaian yang dilakukan Pihak Kedua

(2) Teguran/peringatan yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini dilaksanakan setelah terlihat tanda-tanda bahwa Pihak Kedua dalam keadaan :a. Secara langsung atau tidak langsung sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan.b. Tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak, atau secara terus

menerus mengabaikan untuk melaksanakan kewajiban menurut dokumen kontrak.c. Memberikan keterangan tidak benar yang dapat merugikan Pihak Pertama sehubungan

dengan pelaksanaan pekerjaan ini.d. Menyerahkan pelaksanaan Pekerjaan ini kepada pihak lain secara keseluruhan atau

sebagian tanpa persetujuan Pihak Pertama(3) Jika terjadi pemutusan Kontrak, maka Pihak Pertama dapat menunjuk perusahaan lain

berdasarkan pilihan untuk menyelesaikan Pekerjaan tersebut dan Pihak Kedua harus menyerahkan kepada Pihak Pertama segala arsip, perhitungan, data, informasi, dan keterangan lain yang berhubunan dengan penyelesaian Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam kontrak ini.

(4) Apabila terjadi pemutusan Kontrak sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 pasal ini, maka segala biaya yang diperlukan untuk penyelesaian Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Kontrak ini dibebankan kepada Pihak Kedua.

Pasal 11Perselisihan

(1) Bila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka kedua belah pihak menyelesaikan perselisihan di Indonesia dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau melalui pengadilan yang disepakati kedua belah pihak yaitu Pengadilan Negeri …………………….

(2) Segala biayayang dikeluarkan akibat terjadinya perselisihan sebagaimana ayat (1) di atas, dipikul oleh para pihak.

(3) Proses penyelesaian sebagaimana tersebut pada ayat (1) tidak dapat dijadikan alasan oleh PIHAK KEDUA untuk menunda pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Pasal 12Lain-lain

(1) Kontrak yang dibuat meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan yang disebut kontrak.

(2) Apabila terjadi pertentangan antara kekentuan yang ada dalam dokumen-dokumen perjanjian/kontrak, maka yang dipakai adalah dokumen yang pertama menurut urutan tersebut di atas.

(3) Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini dan belum cukup diatur dalam pasal-pasal Surat Perjanjian ini akan ditentukan lebih lanjut oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat dalam Surat Perjanjian Tambahan/Addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 13P e n u t u p

Page 7: surat perjanjian kontrak.doc

(1) SURAT Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak, serta mulai berlaku sejak tanggal ditanda tangani Surat Perjanjian Kerja (KONTRAK).

(2) Surat Perjanjian Kerja (KONTRAK) ini dibuat dalam rangkap 6 (enam), 2 (dua) rangkap diantaranya dibubuhi materai Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah) untuk masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA

…………………………………….Direktur Utama

PIHAK PERTAMA

Tri Joko Pitoyo, S,Hut, MPNIP. 19760207 199703 1 002