SURAT KEPUTUSAN OBAT HIGH ALERT.docx

5
SURAT KEPUTUSAN Direktur RS. SYAFIRA – Pekanbaru Nomor : TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT INAP RS SYAFIRA MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Syafira, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Instalasi Rawat Inap yang bermutu tinggi b. Agar pelayanan Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Syafira dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Syafira sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Syafira c. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Syafira MENGINGAT : 1. UUD 1945 PEMBUKAAN Alinea ke-4 2. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentangRumahSakit 3. Permenkes RI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 TentangKeselamatanPasienRumahSakit 4. KeputusanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomor 1197 /Menkes/SK/X/2004 tentangStandarPelayananFarmasi Di RumahSakit

Transcript of SURAT KEPUTUSAN OBAT HIGH ALERT.docx

Page 1: SURAT KEPUTUSAN OBAT HIGH ALERT.docx

SURAT KEPUTUSANDirektur RS. SYAFIRA – Pekanbaru

Nomor :

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT INAP RS SYAFIRA

MENIMBANG :

a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Syafira, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Instalasi Rawat Inap yang bermutu tinggi

b. Agar pelayanan Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Syafira dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Syafira sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Syafira

c. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Syafira

MENGINGAT :

1. UUD 1945 PEMBUKAAN Alinea ke-4

2. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentangRumahSakit

3. Permenkes RI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 TentangKeselamatanPasienRumahSakit

4. KeputusanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomor 1197 /Menkes/SK/X/2004 tentangStandarPelayananFarmasi Di RumahSakit

MEMPERHATIKAN :

Identifikasi hingga pengelolaan semua pasien rawat inap yang beresiko jatuh (resiko jatuh sedang dan tinggi)

Page 2: SURAT KEPUTUSAN OBAT HIGH ALERT.docx

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

Pertama : KeputusanDirekturRumahSakitSyafiratentangkebijakan pengelolaan pasien resiko jatuh

Kedua : Kebijakan pengelolaan pasien resiko jatuh sebagaimanatercantumdalamLampiranKeputusanini.

Ketiga : Identifikasi dan penanggulangan pasien rawat inap dengan resiko jatuh dilaksanakanolehKepalaInstalasiRawat Inap RumahSakitSyafira

Keempat : Keputusaniniberlakusejaktanggalditetapkannya, danapabila di kemudianhariternyataterdapatkekeliruandalampenetapaniniakandiadakanperbaikansebagaimanamestinya

Ditetapkan di : PekanbaruPadatanggal :

d r. IRANA OKTAVIA Direktur

Page 3: SURAT KEPUTUSAN OBAT HIGH ALERT.docx

Lampiran

PeraturanDirektur RS Syafira

Nomor :

Tanggal :

KEBIJAKAN OBAT HIGH ALERT

RUMAH SAKIT SYAFIRA

1. Obat High Alert adalah obat yang mempunyai resiko tinggi dan berakibat fatal pada pasien

apabila terjadi kesalahan saat pemesanan, penyiapan, administrasi, pemberian dan

penyimpanan.

2. Obat – obat high alert di rumah sakit ditetapkan oleh Panitia Farmasi Terapi Rumah Sakit.

3. Informasi tentang obat – obat high alert dicantumkan di formularium rumah sakit.

4. Unit Farmasi bertanggung jawab terhadap semua sediaan farmasi / perbekalan farmasi yang

beredar di rumah sakit termasuk obat high alert.

5. Penatalaksaan, pengawasanpenyelenggaraanpelayananobat high alert

dilaksanakanolehKepala InstalasiFarmasiRumahSakitSyafira.

6. Pengadaan obat high alert pada distributor resmi.

7. Penyiapan obat high alert di unit farmasi dilakukan oleh petugas yang ditunjuk.

8. Pemberian label khusus pada obat high alert antara lain menggunakan huruf kombinasi

(huruf kecil dan besar = TALL-MAN), background label berwarna mencolok dan

ditempelkan.

9. Penyimpanan obat high alert ditempatkan pada tempat yang khusus, dipisahkan dengan obat

yang lain.

10. Sebelum pemberian pada pasien harus dilakukan cek ulang dan double cek dengan petugas

yang berbeda (meliputi : identitas pasien, identitas obat, konsentrasi obat yang akan

diberikan, aturan dan cara pakai obat)

11. Setiap perawat yang memberikan obat high alert pada pasien harus tanda tangan dan nama

terang pada lembar pemberian obat.

12. Pada obat high alert dengan konsentrasi tinggi harus dilakukan pengenceran / pelarutan yang

sempurna (dengan cara dikocok) sebelum digunakan.

13. Permintaan obat high alert dilakukan oleh DPJP (DirekturPenanggungJawabPelayanan).

Page 4: SURAT KEPUTUSAN OBAT HIGH ALERT.docx

14. Obat high alert tidak boleh disimpan di unit perawatan pasien,

kecualisangatdiperlukandanharusdisimpanpadatroliemergensi.

15. Pengawasan lebih ketat oleh perawat kepada pasien yang diterapi dengan obat high alert

untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Ditetapkan di : PekanbaruPadatanggal :

d r. IRANA OKTAVIA Direktur