Super Visi
Transcript of Super Visi
SUPERVISI
Dalam supervisi ini diuraikan tentang pre conference, observasi, dan post
conference. Dimana pre conference merupakan tahap awal dalam supervisi, suatu
tahap antara perawat (peramat primer/perawat vocation) dan supervisor
mengadakan pertemuan untuk membicarakan tentang masalah yang dihadapi dan
membuat jadwal kesepakatan observasi tindakan di ruangan. Dalam pertemuan itu
perawat primer menunjukkan askep yang telah dibuat. Kemudian tahap
selanjutnya yaitu pelaksanaan supervisi. Perawat melakukan tindakan pada
seorang pasien yang telah ditentukan pada hari dan ruangan yang telah disepakati
dengan diawasi supervisor. Supervisor menilai perawat vokation dengan memberi
tanda cek pada instrumen penilaian serta memberikan tanggapan tentang hal-hal
yang perlu diperbaiki. Sehingga perawat mengetahui hal apa yang kurang pada
diri perawat. Setelah melaksanakan observasi, supervisor bersama perawat
mengadakan pertemuan balikan atau post conference. Dimana pada pertemuan ini
supervisor menanyakan tentang keadaan peawat yang telah di observasi serta
memberikan instrumen penilaian kepada perawat. Perawat menganalisis apakah
hasil penilaian sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan oleh perawat. Jika
perawat merasa belum sesuai dengan apa yang diharapkan., maka perawat dan
supervisor mengadakan kesepakatan lagi untuk observasi yang kedua.
Dialog supervisi klinis ini diperankan oleh 9 orang mahasiswa dari jurusan
Ilmu keperawatan angkatan 2010 yang pada saat ini sedang menempuh mata
kuliah Manajemen yaitu:
Supervisor : Syamsukarni
Perawat Primer : Surianti S., Uswatun Hasanah, Wahyuni Harsul,
Sutriani.
Perawat Pelaksana : Thahira, Surya Ningsih.
Pasien : Ummi Kalsum
Prolog : Tassya Enggartini Insani
1
PRE CONFERENCE (PERTEMUAN PENDAHULUAN)
Ada beberapa orang Perawat Vocation (Uyha dan Irha) yang mengalami kesulitan
dalam memberikan Implementasi pada klien Nn.Ummi dengan diagnosa medis
waham kebesaran, kesulitan yang ia alami yaitu pada waktu menyampaikan
orientasi diri klien, Kepala Ruangan (Karni) selaku supervisor meminta agar
Perawat Primer (Anti dan Ani) menceritakan masalah yang sedang dihadapi
dengan maksud agar Kepala Ruangan (Karni) bisa membenahi. Selama pertemuan
supervisor selalu menciptakan suasana yang menyenangkan dan penuh
kehangatan. Hal ini dimaksudkan agar perawat tidak merasa tertekan dan takut.
Kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan pre conference tersebut antara
lain:
1. Supervisor menciptakan suasana intim dan terbuka.
2. Perawat Primer (Ani) menjelaskan tentang asuhan keperawatan waham
yang telah dibuat..
3. Supervisor mereview ASKEP Waham yang telah dibuat.
4. Supervisor mereview komponen yang akan dicapai oleh perawat.
5. Supervisor bersama perawat memilih dan mengembangkan instrumen
observasi yang akan digunakan.
6. Supervisor bersama perawat mendiskusikan instrumen tersebut, termasuk
tentang tata cara penggunaannya, serta data yang akan diambil. Hasilnya
berupa kontrak yang disepakati bersama.
Untuk lebih jelasnya, berikut akan disajikan dialog antara kepala ruangan dan perawat selama pre conference.
TAHAP PERTEMUAN PENDAHULUAN (PRE CONFERENCE)
Pada hari Sabtu tanggal 13 Desember 2013 sekitar pukul 08.00 di RS.
Suka Sehat. Kepala Ruangan A (Karni) bermaksud mengadakan pertemuan
dengan PP (Anti dan Ani). Hal ini dikarenakan Kepala Ruangan A (Karni) ingin
melakukan evaluasi terhadap seluruh perawat yang berada dinaungannya. Kepala
2
Ruangan A (Karni) ingin melihat dan mengetahui bagaimana proses dan ASKEP
yang dilakukan oleh PP atau PV di ruangan A.
Pada pertemuan ini terjadi dialog dengan suasana akrab dan saling menghargai
dan mengikutsertakan peralatan yang digunakan dalam proses supervisi. Peralatan
tersebut adalah ASKEP pada pasien waham, instrumen supervisi dan nanti ada
kesepakatan waktu pelaksanaan supervisi.
Kepala Ruangan A (karni) memanggil dua orang perawat primer (Anti dan Ani)
untuk datang ke ruangannya untuk membawa perlengkapan pelaksanaan supervisi.
Perawat primer (Anti dan Ani) pergi menghadap kepala ruangan A (karni)
dengan membawa hal-hal yang dibutuhkan. Sesampai di depan pintu ruang
KARU, PP (Anti) segera mengetuk pintu…tok…tok…tok
Perawat Primer (Anti) : “Assalamualaikum, Selamat pagi Bu Karni”
Kepala ruangan (Karni) : “walaiumsalam, Selamat pagi, mari silahkan masuk!”
Perawat Primer (Ani dan Anti): “Terima kasih Bu!”
Kepala ruangan (Karni) : ”Mari silahkan duduk!”
(Ani dan Anti segera duduk, setelah dipersilahkan oleh Bu Karni)
Kepala ruangan (Karni) :”Terima kasih, sudah mau menghadiri panggilan saya.... Saya langsung ke inti saja, jadi begini sus,,, berhubung saya akan melakukan supervisi, saya meminta kesiapan dari kalian, termasuk hal-hal yang perlu dilengkapi untuk kebutuhan supervisi nanti. Apakah suster-suster membawa yang kita butuhkan?
PP Ani : “Iya bu”
(PP Anti mengeluarkan ASKEP dan memberikannya kepada kepala tim)
Kepala ruangan (Karni): “Ooo, terima kasih. Jadi saya berencana melakukan supervisi hari Senin tanggal 15 Desember 2013 pukul 08.00. Tujuan dari supervisi kali ini adalah untuk mengetahui bagaimana kecakapan perawat dalam
3
menjalankan Asuhan Keperawatan pada klien dengan Waham. Khususnya dari informasi yang saya dengan beberapa perawat kita kesulitan dalam melakukan tindakan pada beberapa pasien.
PP (Anti) : “baik bu, kami akan menginformasikan pada perawat diruangan”
KARU (Karni) : “karena kebutuhan untuk supervisi sudah terpenuhi dan kontrak waktu juga kita sudah lakukan, jadi suster Anti dan Ani sudah bisa kembali bekerja. Terima kasih atas kerjasamanya.
PP (Ani) : “Sama-sama Bu, Baik kalau begitu Bu, kami pamit dulu.”
KARU (Karni) : “Silahkan Sus.”
(Kepala Sekolah dan guru berjabat tangan kemudian guru keluar ruangan kepala sekolah)
PP : “Assalamualaikum Wr. Wb.’
KARU :”Waalikumsalam Wr.Wb.”
Demikian dialog pada tahap pertemuan pendahuluan yang dilakukan PP dengan KARU selaku supervisor.
Pelaksanaan Supervisi
Tahap kedua dalam supervise adalah pelaksanaan supervisi dengan
mengobservasi dan menilai ASKEP dan penerapannnya. Pelaksanaan supervisi ini
dilaksanakan pada hari/tanggal yang sesuai dengan kesepakatan dalam pertemuan
pre conference. PV akan melakukan tindak keperawatan mulai dari pengkajian
oleh PV (Uya) dan Implementasi Oleh PV (ira) sedangkan penyusunan asuhan
keperawatan akan dilakukan oleh PP. Supervisor berada di samping setiap
perawat yang melakukan tindakan dan selalu memperhatikan dan menilai secara
objektif tindakan perawat dan mengarahkan jika tidak sesuai dengan prosedur.
Waktu untuk melaksanakan supervisi yaitu disesuaikan dengan posedur
pengkajian dan intervansi yang dibuat. Supervisor menilai Asuhan keperawatan
4
yang dibuat oleh perawat primer. Selain itu supervisor juga memberikan
tanggapan atau komentar kepada kerja setiap perawat.
Pelaksanaan supervise
Kegiatan kepala ruangan (supervisor )
1. Mengucapkan salam pada perawat yang disupervisi,
membuat kontrak waktu supervise pendokumentasian
dilaksanakan,
2. Bersama perawat mengidentifikasi kelengkapan
pendokumentasian untuk masing-masing tahap,
3. Mendiskusikan pencapaian yang telah diperoleh perawat
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan,
4. Mendiskusikan pencapaian yang harus ditingkatkan pada
masing-masing tahap
5. Memberikan bimbingan atau arahan pendokumentasian
asuhan keperawatan
6. Mencatat hasil supervise
KARU : “Assalamualaikum wr.wb.”
Perawat : “waalaikumsalam wr. Wb.”
KARU : “Sebagaimana yang sudah diinformasikan sebelumnya, hari ini Senin, 15 Desember 2013 saya akan melakukan supervisi terkait proses keperawatan dan asuhan keperawatannya. Tujuan dari supervisi kali ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesesuaian antara proses keperawatan yang dilakukan dengan standar pelaksanaan, sebelumnya saya akan mencatat yang mengikuti dalam proses supervisi ini.
(Supervisor mengisi lembar kehadiran perawat)
KARU : “Baiklah, kita akan mengunjungi klien Nn.Ummi, dan memulai dari pengkajian bagi perawat terkait yang merasa kesulitan dalam melakukan hal ini, bisa ikut dengan saya”
5
(KARU dan PP (anti) dan PV (uya) menuju ruangan Nn.Ummi)
(KARU dan PP (anti) dan PV (uya) berada ruangan Nn.Ummi)
PV (uya) : “Assalamu’alaikum Nn.Ummi...saya TTV dulu ya,,”
(melakukan pengkajian)
PP(anti) mencatat setiap hasil pengkajian oleh PV (uya) dan supervisor
mengobservasi dan mencatat apa yang dilakukan oleh perawat.
Setelah melakukan pengkajian TTV pada Nn. Ummi Karu dan Perawat kembali
ke nurse station.
PP Anti : “suster uswa,,, ini hasil pengkajian klien Nn.Ummi. tolong
dibuatkan diagnosa keperawatannya, setelah itu tolong berikan kepada suster Uni
untuk dibuatkan intervensinya”
PP uswa : “baik suster anti”
PP anti : “terimakasih”
PP uswa : “sama-sama”
(setelah diagnos dibuat, PP uswa menyerahkan kepada PP uni untk dibuatkan
intervensinya)
PP uswa : “suster uni tolong buatkan intervensi yang sesuai diagnosa
keparawatan”
PP uni : “baik”.
PP uswa : “terimakasih”
PP uni : “sama-sama”
6
(setelah intervensi dibuat implentasi dilakukan oleh PV ira)
PP uni : “permisi Bu, sekarang ibu bisa melanjutkan penilaian pada
proses keperawatan bu.”
Karu : “terimakasih, jadi siapa yang akan melakukan implementasi ?”
PV ira : “ saya yang akan melakukan implementasi bu”
Karu : “kalau begitu kita langsung saja ketempat klien.”
(Karu menilai tindakan yang dilakukan oleh perawat dan mendokumentasikan
jika ada kesalahan)
Setelah karu selesai menilai, Karu melakukan diskusi dengan perawat baik
tentang proses keperawatan maupun asuhan keperawatan yang dibuat oleh
perawat.
Karu : “Assalamualaikum wr.wb., setelah saya mengobservasi dan
menilai apa yang kalian lakukan tadi begitu juga dengan pendokumentasian
asuhan keperawatan yang kalian lakukan. Saya mendapati beberapa hal yang
tidak sesuai dengan asuhan keperawatan standar”.
(Karu menyebutkan hal-hal yang tidak sesuai dan memberikan bimbingan serta
motivasi)
POST CONFERENCE (PERTEMUAN BALIKAN)
Dalam pertemuan ini supervisor memberikan instrumen yang berisikan
penilaian terhadap perawat tentang proses keperawatan yang telah mereka lakukan
dan askep yang mereka susun. Di post confrence dilakukan evaluasi, adapun hal-
hal yang dilakukan dalam evaluasi, yakni:
7
1) Menilai respon perawat terhadap pendokumentasian yang
baru saja diarahkan
2) Memberikan reinforcement pada perawat, menyampaikan
rencana tindak lanjut supervise.
Karu : “Saya akan memberikan kalian lembar instrumen untuk kalian isi sesuai dengan perasaan kalian terkait arahan yang saya berikan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan dan proses keperawatan yang kalian lakukan ?”
(Karu membagikan instrumen dan setiap perawat mengisi lemar instrumen kemudian mengumpulkannya kembali kepada Karu )”
Supervisor : “Untuk tindak lanjutnya saya akan menginformasikan nanti, mungkin saya akan melakukan lagi beberap kali supervisi dalam satu bulan ini untuk melihat perkembangan kalian, agar saya bisa memutuskan apakah kalian harus diberikan taining, atau tidak.Terimakasih atas kerjasamanya, wassalamualaikum wr.wb.”
Perawat : “sama-sama bu, waalaikumsalam wr.wb.
Demikian tahap conference post antara perawat dan kepala ruangan sebagai
supervisor mengenai masalah proses keperawatan pendokumentasian askep.
8