Super Visi

11
SUPERVISI Dalam supervisi ini diuraikan tentang pre conference, observasi, dan post conference. Dimana pre conference merupakan tahap awal dalam supervisi, suatu tahap antara perawat (peramat primer/perawat vocation) dan supervisor mengadakan pertemuan untuk membicarakan tentang masalah yang dihadapi dan membuat jadwal kesepakatan observasi tindakan di ruangan. Dalam pertemuan itu perawat primer menunjukkan askep yang telah dibuat. Kemudian tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan supervisi. Perawat melakukan tindakan pada seorang pasien yang telah ditentukan pada hari dan ruangan yang telah disepakati dengan diawasi supervisor. Supervisor menilai perawat vokation dengan memberi tanda cek pada instrumen penilaian serta memberikan tanggapan tentang hal-hal yang perlu diperbaiki. Sehingga perawat mengetahui hal apa yang kurang pada diri perawat. Setelah melaksanakan observasi, supervisor bersama perawat mengadakan pertemuan balikan atau post conference. Dimana pada pertemuan ini supervisor menanyakan tentang keadaan peawat yang telah di observasi serta memberikan instrumen penilaian kepada perawat. Perawat menganalisis apakah hasil penilaian sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan oleh perawat. Jika perawat merasa belum sesuai dengan apa yang diharapkan., maka 1

Transcript of Super Visi

Page 1: Super Visi

SUPERVISI

Dalam supervisi ini diuraikan tentang pre conference, observasi, dan post

conference. Dimana pre conference merupakan tahap awal dalam supervisi, suatu

tahap antara perawat (peramat primer/perawat vocation) dan supervisor

mengadakan pertemuan untuk membicarakan tentang masalah yang dihadapi dan

membuat jadwal kesepakatan observasi tindakan di ruangan. Dalam pertemuan itu

perawat primer menunjukkan askep yang telah dibuat. Kemudian tahap

selanjutnya yaitu pelaksanaan supervisi. Perawat melakukan tindakan pada

seorang pasien yang telah ditentukan pada hari dan ruangan yang telah disepakati

dengan diawasi supervisor. Supervisor menilai perawat vokation dengan memberi

tanda cek pada instrumen penilaian serta memberikan tanggapan tentang hal-hal

yang perlu diperbaiki. Sehingga perawat mengetahui hal apa yang kurang pada

diri perawat. Setelah melaksanakan observasi, supervisor bersama perawat

mengadakan pertemuan balikan atau post conference. Dimana pada pertemuan ini

supervisor menanyakan tentang keadaan peawat yang telah di observasi serta

memberikan instrumen penilaian kepada perawat. Perawat menganalisis apakah

hasil penilaian sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan oleh perawat. Jika

perawat merasa belum sesuai dengan apa yang diharapkan., maka perawat dan

supervisor mengadakan kesepakatan lagi untuk observasi yang kedua.

Dialog supervisi klinis ini diperankan oleh 9 orang mahasiswa dari jurusan

Ilmu keperawatan angkatan 2010 yang pada saat ini sedang menempuh mata

kuliah Manajemen yaitu:

Supervisor : Syamsukarni

Perawat Primer : Surianti S., Uswatun Hasanah, Wahyuni Harsul,

Sutriani.

Perawat Pelaksana : Thahira, Surya Ningsih.

Pasien : Ummi Kalsum

Prolog : Tassya Enggartini Insani

1

Page 2: Super Visi

PRE CONFERENCE (PERTEMUAN PENDAHULUAN)

Ada beberapa orang Perawat Vocation (Uyha dan Irha) yang mengalami kesulitan

dalam memberikan Implementasi pada klien Nn.Ummi dengan diagnosa medis

waham kebesaran, kesulitan yang ia alami yaitu pada waktu menyampaikan

orientasi diri klien, Kepala Ruangan (Karni) selaku supervisor meminta agar

Perawat Primer (Anti dan Ani) menceritakan masalah yang sedang dihadapi

dengan maksud agar Kepala Ruangan (Karni) bisa membenahi. Selama pertemuan

supervisor selalu menciptakan suasana yang menyenangkan dan penuh

kehangatan. Hal ini dimaksudkan agar perawat tidak merasa tertekan dan takut.

Kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan pre conference tersebut antara

lain:

1. Supervisor menciptakan suasana intim dan terbuka.

2. Perawat Primer (Ani) menjelaskan tentang asuhan keperawatan waham

yang telah dibuat..

3. Supervisor mereview ASKEP Waham yang telah dibuat.

4. Supervisor mereview komponen yang akan dicapai oleh perawat.

5. Supervisor bersama perawat memilih dan mengembangkan instrumen

observasi yang akan digunakan.

6. Supervisor bersama perawat mendiskusikan instrumen tersebut, termasuk

tentang tata cara penggunaannya, serta data yang akan diambil. Hasilnya

berupa kontrak yang disepakati bersama.

Untuk lebih jelasnya, berikut akan disajikan dialog antara kepala ruangan dan perawat selama pre conference.

TAHAP PERTEMUAN PENDAHULUAN (PRE CONFERENCE)

Pada hari Sabtu tanggal 13 Desember 2013 sekitar pukul 08.00 di RS.

Suka Sehat. Kepala Ruangan A (Karni) bermaksud mengadakan pertemuan

dengan PP (Anti dan Ani). Hal ini dikarenakan Kepala Ruangan A (Karni) ingin

melakukan evaluasi terhadap seluruh perawat yang berada dinaungannya. Kepala

2

Page 3: Super Visi

Ruangan A (Karni) ingin melihat dan mengetahui bagaimana proses dan ASKEP

yang dilakukan oleh PP atau PV di ruangan A.

Pada pertemuan ini terjadi dialog dengan suasana akrab dan saling menghargai

dan mengikutsertakan peralatan yang digunakan dalam proses supervisi. Peralatan

tersebut adalah ASKEP pada pasien waham, instrumen supervisi dan nanti ada

kesepakatan waktu pelaksanaan supervisi.

Kepala Ruangan A (karni) memanggil dua orang perawat primer (Anti dan Ani)

untuk datang ke ruangannya untuk membawa perlengkapan pelaksanaan supervisi.

Perawat primer (Anti dan Ani) pergi menghadap kepala ruangan A (karni)

dengan membawa hal-hal yang dibutuhkan. Sesampai di depan pintu ruang

KARU, PP (Anti) segera mengetuk pintu…tok…tok…tok

Perawat Primer (Anti) : “Assalamualaikum, Selamat pagi Bu Karni”

Kepala ruangan (Karni) : “walaiumsalam, Selamat pagi, mari silahkan masuk!”

Perawat Primer (Ani dan Anti): “Terima kasih Bu!”

Kepala ruangan (Karni) : ”Mari silahkan duduk!”

(Ani dan Anti segera duduk, setelah dipersilahkan oleh Bu Karni)

Kepala ruangan (Karni) :”Terima kasih, sudah mau menghadiri panggilan saya.... Saya langsung ke inti saja, jadi begini sus,,, berhubung saya akan melakukan supervisi, saya meminta kesiapan dari kalian, termasuk hal-hal yang perlu dilengkapi untuk kebutuhan supervisi nanti. Apakah suster-suster membawa yang kita butuhkan?

PP Ani : “Iya bu”

(PP Anti mengeluarkan ASKEP dan memberikannya kepada kepala tim)

Kepala ruangan (Karni): “Ooo, terima kasih. Jadi saya berencana melakukan supervisi hari Senin tanggal 15 Desember 2013 pukul 08.00. Tujuan dari supervisi kali ini adalah untuk mengetahui bagaimana kecakapan perawat dalam

3

Page 4: Super Visi

menjalankan Asuhan Keperawatan pada klien dengan Waham. Khususnya dari informasi yang saya dengan beberapa perawat kita kesulitan dalam melakukan tindakan pada beberapa pasien.

PP (Anti) : “baik bu, kami akan menginformasikan pada perawat diruangan”

KARU (Karni) : “karena kebutuhan untuk supervisi sudah terpenuhi dan kontrak waktu juga kita sudah lakukan, jadi suster Anti dan Ani sudah bisa kembali bekerja. Terima kasih atas kerjasamanya.

PP (Ani) : “Sama-sama Bu, Baik kalau begitu Bu, kami pamit dulu.”

KARU (Karni) : “Silahkan Sus.”

(Kepala Sekolah dan guru berjabat tangan kemudian guru keluar ruangan kepala sekolah)

PP : “Assalamualaikum Wr. Wb.’

KARU :”Waalikumsalam Wr.Wb.”

Demikian dialog pada tahap pertemuan pendahuluan yang dilakukan PP dengan KARU selaku supervisor.

Pelaksanaan Supervisi

Tahap kedua dalam supervise adalah pelaksanaan supervisi dengan

mengobservasi dan menilai ASKEP dan penerapannnya. Pelaksanaan supervisi ini

dilaksanakan pada hari/tanggal yang sesuai dengan kesepakatan dalam pertemuan

pre conference. PV akan melakukan tindak keperawatan mulai dari pengkajian

oleh PV (Uya) dan Implementasi Oleh PV (ira) sedangkan penyusunan asuhan

keperawatan akan dilakukan oleh PP. Supervisor berada di samping setiap

perawat yang melakukan tindakan dan selalu memperhatikan dan menilai secara

objektif tindakan perawat dan mengarahkan jika tidak sesuai dengan prosedur.

Waktu untuk melaksanakan supervisi yaitu disesuaikan dengan posedur

pengkajian dan intervansi yang dibuat. Supervisor menilai Asuhan keperawatan

4

Page 5: Super Visi

yang dibuat oleh perawat primer. Selain itu supervisor juga memberikan

tanggapan atau komentar kepada kerja setiap perawat.

Pelaksanaan supervise

Kegiatan kepala ruangan (supervisor )

1. Mengucapkan salam pada perawat yang disupervisi,

membuat kontrak waktu supervise pendokumentasian

dilaksanakan,

2. Bersama perawat mengidentifikasi kelengkapan

pendokumentasian untuk masing-masing tahap,

3. Mendiskusikan pencapaian yang telah diperoleh perawat

dalam pendokumentasian asuhan keperawatan,

4. Mendiskusikan pencapaian yang harus ditingkatkan pada

masing-masing tahap

5. Memberikan bimbingan atau arahan pendokumentasian

asuhan keperawatan

6. Mencatat hasil supervise

KARU : “Assalamualaikum wr.wb.”

Perawat : “waalaikumsalam wr. Wb.”

KARU : “Sebagaimana yang sudah diinformasikan sebelumnya, hari ini Senin, 15 Desember 2013 saya akan melakukan supervisi terkait proses keperawatan dan asuhan keperawatannya. Tujuan dari supervisi kali ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesesuaian antara proses keperawatan yang dilakukan dengan standar pelaksanaan, sebelumnya saya akan mencatat yang mengikuti dalam proses supervisi ini.

(Supervisor mengisi lembar kehadiran perawat)

KARU : “Baiklah, kita akan mengunjungi klien Nn.Ummi, dan memulai dari pengkajian bagi perawat terkait yang merasa kesulitan dalam melakukan hal ini, bisa ikut dengan saya”

5

Page 6: Super Visi

(KARU dan PP (anti) dan PV (uya) menuju ruangan Nn.Ummi)

(KARU dan PP (anti) dan PV (uya) berada ruangan Nn.Ummi)

PV (uya) : “Assalamu’alaikum Nn.Ummi...saya TTV dulu ya,,”

(melakukan pengkajian)

PP(anti) mencatat setiap hasil pengkajian oleh PV (uya) dan supervisor

mengobservasi dan mencatat apa yang dilakukan oleh perawat.

Setelah melakukan pengkajian TTV pada Nn. Ummi Karu dan Perawat kembali

ke nurse station.

PP Anti : “suster uswa,,, ini hasil pengkajian klien Nn.Ummi. tolong

dibuatkan diagnosa keperawatannya, setelah itu tolong berikan kepada suster Uni

untuk dibuatkan intervensinya”

PP uswa : “baik suster anti”

PP anti : “terimakasih”

PP uswa : “sama-sama”

(setelah diagnos dibuat, PP uswa menyerahkan kepada PP uni untk dibuatkan

intervensinya)

PP uswa : “suster uni tolong buatkan intervensi yang sesuai diagnosa

keparawatan”

PP uni : “baik”.

PP uswa : “terimakasih”

PP uni : “sama-sama”

6

Page 7: Super Visi

(setelah intervensi dibuat implentasi dilakukan oleh PV ira)

PP uni : “permisi Bu, sekarang ibu bisa melanjutkan penilaian pada

proses keperawatan bu.”

Karu : “terimakasih, jadi siapa yang akan melakukan implementasi ?”

PV ira : “ saya yang akan melakukan implementasi bu”

Karu : “kalau begitu kita langsung saja ketempat klien.”

(Karu menilai tindakan yang dilakukan oleh perawat dan mendokumentasikan

jika ada kesalahan)

Setelah karu selesai menilai, Karu melakukan diskusi dengan perawat baik

tentang proses keperawatan maupun asuhan keperawatan yang dibuat oleh

perawat.

Karu : “Assalamualaikum wr.wb., setelah saya mengobservasi dan

menilai apa yang kalian lakukan tadi begitu juga dengan pendokumentasian

asuhan keperawatan yang kalian lakukan. Saya mendapati beberapa hal yang

tidak sesuai dengan asuhan keperawatan standar”.

(Karu menyebutkan hal-hal yang tidak sesuai dan memberikan bimbingan serta

motivasi)

POST CONFERENCE (PERTEMUAN BALIKAN)

Dalam pertemuan ini supervisor memberikan instrumen yang berisikan

penilaian terhadap perawat tentang proses keperawatan yang telah mereka lakukan

dan askep yang mereka susun. Di post confrence dilakukan evaluasi, adapun hal-

hal yang dilakukan dalam evaluasi, yakni:

7

Page 8: Super Visi

1) Menilai respon perawat terhadap pendokumentasian yang

baru saja diarahkan

2) Memberikan reinforcement pada perawat, menyampaikan

rencana tindak lanjut supervise.

Karu : “Saya akan memberikan kalian lembar instrumen untuk kalian isi sesuai dengan perasaan kalian terkait arahan yang saya berikan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan dan proses keperawatan yang kalian lakukan ?”

(Karu membagikan instrumen dan setiap perawat mengisi lemar instrumen kemudian mengumpulkannya kembali kepada Karu )”

Supervisor : “Untuk tindak lanjutnya saya akan menginformasikan nanti, mungkin saya akan melakukan lagi beberap kali supervisi dalam satu bulan ini untuk melihat perkembangan kalian, agar saya bisa memutuskan apakah kalian harus diberikan taining, atau tidak.Terimakasih atas kerjasamanya, wassalamualaikum wr.wb.”

Perawat : “sama-sama bu, waalaikumsalam wr.wb.

Demikian tahap conference post antara perawat dan kepala ruangan sebagai

supervisor mengenai masalah proses keperawatan pendokumentasian askep.

8