Summary Peraturan Pengelolaan Barang Daerah Dan Manajemen Utang Daerah

10
TUGAS SUMMARY: 1. PERATURAN PENGELOLAAN BARANG DAERAH 2. PERATURAN MANAJEMEN UTANG DAERAH OLEH KELOMPOK IV 1. DIDI WAHYUDI 2. IRSYADI 3. RIZKY RASMANA H 4. RUSKANU MAARIF DOSEN DR. DARWANIS, SE. M.Si. Ak 1. PERATURAN PENGELOLAAN BARANG DAERAH PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Barang daerah sebagai salah satu unsur penting dalam rangka penyelenggaraan roda pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan dalam pemberian pelayanan secara prima kepada masyarakat harus dapat dikelola dengan baik dan benar yang pada gilirannya akan dapat mewujudkan

description

Summary peraturan pengelolaan barang daerah

Transcript of Summary Peraturan Pengelolaan Barang Daerah Dan Manajemen Utang Daerah

Page 1: Summary Peraturan Pengelolaan Barang Daerah Dan Manajemen Utang Daerah

TUGAS SUMMARY:

1. PERATURAN PENGELOLAAN BARANG DAERAH

2. PERATURAN MANAJEMEN UTANG DAERAH

OLEH KELOMPOK IV

1. DIDI WAHYUDI

2. IRSYADI

3. RIZKY RASMANA H

4. RUSKANU MAARIF

DOSEN

DR. DARWANIS, SE. M.Si. Ak

1. PERATURAN PENGELOLAAN BARANG DAERAH

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Barang daerah sebagai salah satu unsur penting dalam rangka

penyelenggaraan roda pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan

dalam pemberian pelayanan secara prima kepada masyarakat harus

dapat dikelola dengan baik dan benar yang pada gilirannya akan dapat

mewujudkan pengelolaan barang daerah yang memenuhi akuntabilitas.

Guna memantapkan pedoman dalam pengelolaan barang daerah, maka

pemerintah telah menyusun manual tentang administrasi barang

daerah yang memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengelola

potensi kekayaan daerah sesuai dengan keberagaman daerah.

Penyusunan atau pengelolaan manual barang daerah itu dimaksudkan

Page 2: Summary Peraturan Pengelolaan Barang Daerah Dan Manajemen Utang Daerah

untuk dapat menyeragamkan semua langkah dan tindakan yang

diperlukan dalam pengelolaan barang daerah sesuai dengan Peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Khusus untuk Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD), telah

dikeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007

tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. Lingkup

pengelolaan aset dimaksud dalam Permendagri tersebut meliputi (1)

perencanaan kebutuhan dan penganggaran, (2) pengadaan, (3)

penggunaan, (4) pemanfaatan, (5) pengamanan dan pemeliharaan,(6)

penilaian, (7) penghapusan, (8) pemindahtanganan, (9) penatausahaan,

dan (10) pembinaan, pengawasan, dan pengendalian. Dimana

Permendagri tersebut dikeluarkan untuk melaksanakan ketentuan

Pasal 74 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 yang

berbunyi : “Menteri Dalam Negeri menetapkan kebijakan teknis dan

melakukan pembinaan Pengelolaan Barang Milik Daerah sesuai

dengan kebijakan sebagaimana ayat (1). Dan yang terakhir

dikeluarkan sekarang adalah Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun

2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

B. DASAR HUKUM PENGELOLAAN BARAN DAERAH:

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

 

Dalam Permendagri No. 17 tahun 2007 disebutkan bahwa yang

dimaksud dengan Pengelolaan barang daerah adalah suatu rangkaian

kegiatan dan tindakan terhadap daerah yang meliputi:

1) Perencanaan kebutuhan dan penganggaran;

2) Pengadaan;

3) Penerimaan, penyimpanan dan penyaluran;

4) Penggunaan;

Page 3: Summary Peraturan Pengelolaan Barang Daerah Dan Manajemen Utang Daerah

5) Penatausahaan;

6) Pemafaatan;

7) Pengamanan dan pemeliharaan;

8) Penilaian;

9) Penghapusan;

10) Pemindahtanganan;

11) Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian;

12) Pembiayaan; dan

13) Tuntutan ganti rugi.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

PP ini juga dikeluarkan Dalam rangka menjamin terlaksananya tertib

administrasi dan tertib pengelolaan barang milik negara/daerah diperlukan

adanya kesamaan persepsi dan langkah secara integral dan menyeluruh dari

unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan barang milik negara/daerah.

Pengelolaan barang milik negara/daerah sebagaimana diatur dalam

Peraturan Pemerintah ini dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas sebagai

berikut:

a. Asas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah-

masalah di bidang pengelolaan, barang milik negara/daerah yang

dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang, pengguna barang, pengelola

barang dan gubernur/bupati /walikota sesuai fungsi, wewenang, dan

tanggung jawab masing-masing;

b. Asas kepastian hukum, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah harus

dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan;

c. Asas transparansi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang milik

negara/daerah harus transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh

informasi yang benar.

d. Asas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah diarahkan agar

barang milik negara/daerah digunakan sesuai batasan-batasan standar

Page 4: Summary Peraturan Pengelolaan Barang Daerah Dan Manajemen Utang Daerah

kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan tugas

pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal;

e. Asas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan barang milik

negara/daerah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat;

f. Asas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah harus

didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka

optimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik negara/daerah

serta penyusunan Neraca Pemerintah.

Ruang lingkup barang milik negara/daerah dalam Peraturan Pemerintah

ini mengacu pada pengertian barang milik negara/daerah berdasarkan rumusan

dalam Pasal 1 angka 10 dan angka 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara. Atas dasar pengertian tersebut lingkup barang

milik negara/daerah disamping berasal dari pembelian atau perolehan atas beban

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/ Daerah juga berasal dari perolehan

lainnya yang sah, barang milik negara/daerah yang berasal dari perolehan

lainnya yang sah selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah ini diperjelas

lingkupnya yang meliputi barang yang diperoleh dari

hibah/sumbangan/sejenisnya, diperoleh sebagai pelaksanaan perjanjian /kontrak,

diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang dan diperoleh berdasarkan

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Pengaturan

mengenai lingkup barang milik negara/daerah dalam Peraturan Pemerintah ini

dibatasi pada pengertian barang milik negara/daerah yang bersifat

berwujud (tangible) sebagaimana dimaksud Bab VII Pasal 42 sampai dengan

Pasal 49 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Pengelolaan barang milik negara/daerah dalam Peraturan Pemerintah ini,

meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan,

pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan,

pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

Lingkup pengelolaan barang milik negara/daerah tersebut merupakan siklus

logistik yang lebih terinci sebagai penjabaran dari siklus logistik sebagaimana

yang diamanatkan dalam penjelasan Pasal 49 ayat (6) Undang-Undang Nomor 1

Page 5: Summary Peraturan Pengelolaan Barang Daerah Dan Manajemen Utang Daerah

Tahun 2004, yang antara lain didasarkan pada pertimbangan perlunya

penyesuaian terhadap siklus perbendaharaan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

Dalam pelaksanaannya, pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

semakin berkembang dan kompleks, belum dapat dilaksanakan secara optimal

karena adanya beberapa permasalahan yang muncul serta adanya praktik

pengelolaan yang penanganannya belum dapat dilaksanakan dengan Peraturan

Pemerintah tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka Peraturan

Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah perlu dilakukan penggantian untuk menjawab permasalahan dan

praktik yang belum tertampung dalam Peraturan Pemerintah tersebut.

Ruang lingkup Barang Milik Negara/Daerah dalam Peraturan Pemerintah

ini mengacu pada pengertian Barang Milik Negara/ Daerah berdasarkan

rumusan dalam Pasal 1 angka 10 dan angka 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2004 tentang Perbendaharaan Negara. Pengaturan mengenai lingkup Barang

Milik Negara/Daerah dalam Peraturan Pemerintah ini dibatasi pada pengertian

Barang Milik Negara/Daerah yang bersifat berwujud, namun sepanjang belum

diatur lain, Peraturan Pemerintah ini juga melingkupi Barang Milik

Negara/Daerah yang bersifat tak berwujud sebagai kelompok Barang Milik

Negara/Daerah selain tanah dan/atau bangunan.

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah meliputi Perencanaan

Kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan,

pengamanan dan pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Pemusnahan,

Penghapusan, Penatausahaan, dan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

Lingkup pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah tersebut merupakan siklus

logistik yang lebih terinci sebagai penjabaran dari siklus logistik sebagaimana

yang diamanatkan dalam penjelasan Pasal 49 ayat (6) Undang-Undang Nomor 1

Page 6: Summary Peraturan Pengelolaan Barang Daerah Dan Manajemen Utang Daerah

Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara yang disesuaikan dengan siklus

perbendaharaan.

C. Teori Investasi

1 .

Page 7: Summary Peraturan Pengelolaan Barang Daerah Dan Manajemen Utang Daerah

D. Kesimpulan

E. Agar pengelolaan barang milik daerah dapat berjalan dengan

tertib dan optimal maka tahapan perencanaan, pelaksanaan,

pembinaan, pengawasan dan pengendalian perlu dilakukan dalam

satu kesatuan sistem. Perencanaan yang tepat bertujuan agar

penggunaan anggaran dalam hal pengelolaan barang milik daerah

dilakukan secara efisien, efektif dan ekonomis. Pelaksanaan secara

efisien dan efektif bertujuan agar pengelolaan barang milik daerah

dilakukan secara baik dan benar yaitu profesional, transparan dan

akuntabel sehingga barang milik daerah tersebut memberikan

manfaat baik itu untuk jalannya roda pemerintahan maupun untuk

kesejahteraan masyarakat. Adanya pembinaan, pengawasan dan

pengendalian diperlukan untuk menghindari penyimpangan dari

peraturan yang berlaku dalam setiap tahapan pengelolaan barang

milik daerah.

F. Dalam interaksi pengelolaan BMN, selain melibatkan pihak internal

juga diharuskan berkorelasi dengan pihak luar, antara lain dengan

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), Badan

Pertanahan Negara RI (BPN RI), sehingga diperlukan koordinasi

yang lebih intens. Selain itu, penyimpanan arsip/dokumen penting

perlu diperhatikan, mengingat dalam penatausahaan BMN

terdapat surat-surat penting, seperti sertifikat, berita acara serah

terima, dan lainnya yang penting untuk pemanfaatan aset.

Page 8: Summary Peraturan Pengelolaan Barang Daerah Dan Manajemen Utang Daerah

88