Summary of Chapter 1 Prescott
-
Upload
muhammad-ayik-abdillah -
Category
Documents
-
view
9 -
download
0
description
Transcript of Summary of Chapter 1 Prescott
Members of the Microbial World
Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme, yang mencakup bermacam-macam
kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel,
(termasuk virus yang bersifat mikroskopik meskipun bukan termasuk sel). Mikroorganisme,
disebut juga mikroba, mikrobia, atau jasad renik, adalah jasad hidup yang mempunyai ukuran
yang sangat kecil, sehingga memerlukan bantuan alat perbesaran seperti mikroskop, untuk
dapat dilihat dan diamati bentuknya. Karateristik mikroorganisme antara lain adalah meski
mempunyai ukuran yang besar dan multiseluler, namun mikroorganisme memiliki sel dan
jaringan yang serupa (lacking highly differentiated cells and distinct tissues). Beberapa
mikroba (seperti algae dan jamur) cukup besar untuk dapat dilihat dengan mata , namun
kedua organisme masih dimasukkan dalam kajian mikrobiologi, hal ini karena teknik yang
digunakan untuk mengkajinya (seperti isolasi, sterilisasi, kultivasi dalam media artifisial)
sama seperti anggota mikroorganisme lainnya.
Mikroorganisme dikasifikasikan menjadi sel eukariot dan prokariot. Sel Eukariotik (eu:
sebenarnya) memiliki inti sel yang dilindungi oleh membran. Kelompok ini memiliki
morfologi yang lebih kompleks dan biasanya lebih besar bila dibandingkan dengan sel
prokariotik. Sel Prokariotik (pro: primitif dan karyon: inti ), yaitu kelompok sel yang
memiliki ciri bahwa inti sel tidak dilindungi oleh suatu membran (pembungkus sel) serta
tidak memiliki kelengkapan organel lainnya.
sistem pembagian 6 kingdom
Makhluk hidup Domain BacteriaKingdom Bacteria
Domain ArchaeaKingdom Archaea
Domain EukaryaKingdom Protista
Kingdom Plantae
Kingdom Fungi
Kingdom Animalia
Secara umum oleh para mikrobiolog, membagi organisme menjadi 3 sistem domain yaitu
Bacteria (eubacteria), Archaea, dan Eucarya.
Bacteria dan Archaebacteria tidak mempunyai membran sel inti, perbedaan keduannya yang
signifikan terletak pada susunan polimerasi RNA dan susunan dinding sel yang mengandung
peptidoglikan. Archaebacteria banyak ditemukan di lingkungan yang mempunyai kondisi
yang ekstrem.
Karaketeristik Bacteria Archaebacteria
Membran inti Tidak ada Tidak ada
Dinding sel Mengandung Peptidoglikan Tidak mengandung
Peptidoglikan
RNA Polimerase Hanya 1 jenis Beberapa jenis
Lipid Tidak bercabang Bercabang
Protista umumnya lebih besar dibandingkan dengan prokaryotik yang didalamnya termasuk
alga uniseluler, protozoa, dan protista mirip jamur (water molds, slime molds). Alga ini
adalah protista mirip tumbuhan yang juga menghasilkan oksigen ke atmosfer. Protozoa
adalah uniseluler dan merupakan protista mirip hewan (mempunyai alat gerak). Seperti
hewan, protozoa tidak bisa menhasilkan makanannya sendiri. Protozoa menyerap nutrisi
materi organik yang berasal adari lingkungan ataupun dari mikroba lainnya.
Fungi ada yang uniseluler (ragi) dan multiseluler (mold, mushroom). Mold dan mushroom
terdiri dari kumpulan sel yang berbentuk benang bersekat/ tidak bersekat yang disebut dengan
hifa. Fungi adalah organisme heterotof, mengambil nutrisinya dari lingkungan. Kemampua
metabolisme dari jamur ini dimanffaatkan untuk memproduksi antibiotik, pengembang roti
dan menguraikan organisme yang mati.
Virus adalah mikroba terkecil (10,000 kali lebih kecil dibanding dengan bacterium). Virus
harus membutuhkan makhluk hidup lain untuk bereplika. Virus bersifat aseluler (bukan sel),
tidak memiliki protoplasma, dapat dikristalkan dan materi genetiknya hanya berupa RNA saja
/ DNA saja.
The Conflict over Spontaneous Generation
Teori abiogenesis atau generatio spontania adalah teori yang menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari benda atau materi tidak hidup. Teori ini dikemukakan oleh filsafat Yunani,
Aristoteles (384-322 SM). John Redam membenarkan teori ini dengan merebus air kaldu dari
daging, lama kelamaan air kaldu tersebut menjadi keruh akibat mikroorganisme.
Teori biogenesis adalah teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup. Penelitian oleh Frensesco Redi membenarkan teori ini. Penelitian dilakukan dengan
menaruh daging pada 3 kontainer dalam kondisi; 1. Kontainer terbuka, 2. Kontainer ditutupi
dengan kertas, 3. Kontainer ditutupi dengan kasa halus. Pada kontainer 1 ditemukan larva
lalat, ia berpendapat bahwa larva tersebut berasal dari lalat yang masuk. Pada kontainer 2 dan
3 tidak ditemukan larva lalat, Ia berkesimpulan bahwa larva lalat itu bukan berasal dari
daging namun berasal dari lalat yang hinggap di luar kontainer.
Lousie Pasteur menumbangkan teori abiogenensis dengan penelitiannya yang menggunakan
swan neck flask. Dengan leher angsa tersebut mikrooganisme tidak dapat masuk ke larutan
tersebut sehingga membuktikan bahwa makhluk hidup bukan berasal dari benda tak hidup.
“Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo”, semua kehidupan berasal dari telur dan semua
telur berasal dari makhluk hidup.
John Tyndall juga membuktikan teori biognensis dengan menciptakan kotak anti debu dan
menempatkan kaldu steril didalamnya. Jika debu tidak masuk ke dalam, kaldu tetap steril.
Penelitian tersebut menghasilkan bahwa mikroorganisme terbawa oleh partikel-partikel debu.
Tyndall juga menemukan bahwa terdapat bakteri yang resisten panas.
The Scope and Relevance of Microbiology
Aktivitas mikroorgnisme berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam dengan cara
menguraikan bahan-bahan organik dan non organik dalam siklus senyawa C, N, O, P, K.
Mikroorganisme memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan biosfer, menjadi
sumber nutrisi pada rantai kehidupan, serta pada beberapa mikroorganisme khusus juga
melakukan fotosintesis sehingga dapat menghasilkan oksigen ke atmosfer.
Dalam tubuh manusia, mikrooganisme membantu manusia dalam mencerna makanan dan
memproduksi vitamin B dan K.
Mikrobiologi Lingkungan mempelajari tentang :
1. Mikroba di habitatnya dan dampaknya bagi kehidupan dan kesehatan manusia
2. Komposisi dan fisiologi komunitas mikroba di lingkungannya, dimanfaatkan dalam
pengolahan biologis pada waterplant treatment, kultur mikroba, rekayasa genetika mikroba
Peran mikroba dalam teknik lingkungan:
1. Pengolahan air limbah
2. Transformasi limbah padat (kompos, penguraian di sanitary landfill) pada sampah
organik
3. Penyebaran penyakit pada mikroorganisme patogen