Sumber Daya Dan Perdagangan Internasional
-
Upload
ritanovitasipahutar -
Category
Documents
-
view
42 -
download
8
description
Transcript of Sumber Daya Dan Perdagangan Internasional
SUMBER DAYA DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional termasuk kegiatan penting dalam roda perekonomian yang
memiliki pengaruh cukup luas dalam kehidupan perekonomian di Indonesia. Perdagangan
internasional juga memiliki pengaruh terhadap ketenagakerjaan dan kualitas sumber daya
manusia di Indonesia, dimana tenaga kerja dan sumber daya manusia merupakan kunci
pendorong kemajuan bangsa. Apabila tenaga kerja dan sumber daya manusia Indonesia
memiliki kualitas baik, maka diyakini negara Indonesia pun akan terus mengalami kemajuan
untuk kemudian berubah dari negara berkembang menjadi negara maju, karena Indonesia
sebenarnya adalah negara yang kaya, dan bila seluruh kekayaan Indonesia, termasuk tenaga
kerja dan sumber daya manusia dapat dioptimalkan, perekonomian Indonesia pun akan terus
mengalami peningkatan positif. Kualitas sumber daya manusia suatu bangsa sangat
menentukan perkembangan bangsa tersebut.
A. Sumber Daya Manusia di Indonesia
Sumber daya manusia adalah aspek penting dalam suatu negara. Maju atau tidaknya
suatu negara dapat diukur dari kualitas sumber daya manusia yang dimiliki negara tersebut.
Tentunya, sumber daya manusia dengan kualitas yang baik akan membawa negara ke arah
yang lebih baik pula.
Kualitas sumber daya manusia di Indonesia bisa dikatakan masih rendah. Hal ini
dapat diukur dari tingkat pendidikan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari UNDP
(United Nation Development Program), IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Indonesia pada
2011 terletak pada peringkat 124 dari 187 negara. Padahal, pada 2010, posisi Indonesia
terletak pada peringkat 108 dari 169 negara. Turunnya peringkat Indonesia tersebut ternyata
berasal dari sektor pendidikan.
Pekerja di Indonesia masih di dominasi oleh lulusan SD (Sekolah Dasar) yang berjumlah
54,2 juta orang (49,40 persen), sedangkan lulusan Diploma sekitar 3,2 juta orang (2,89
persen) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 5,6 juta orang (5,15 persen).
Biaya yang tinggi dalam pendidikan juga merupakan penyebab rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan salah satu permasalahan dalam kualitas sumber
daya manusia di Indonesia, karena tanpa pendidikan, sumber daya manusia kurang bisa
bersaing dan memenuhi kriteria pekerjaan.
Permasalahan kedua adalah kesehatan masyarakat. Tingkat kesehatan masyarakat
Indonesia juga masih rendah. Hal ini bisa diakibatkan dari faktor gizi, sarana dan prasarana
kesehatan yang kurang memadai, kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan,
lingkungan hidup, dan lain-lain. Masih banyak penduduk Indonesia yang mengalami
kekurangan gizi dan kelaparan. Dalam lingkungan hidup masyarakat Indonesia, juga masih
dapat ditemukan lingkungan-lingkungan kumuh dan tak layak hidup, yang merupakan
sumber penyakit bagi masyarakat.
Permasalahan ketiga adalah rendahnya keahlian masyarakat. Dalam hal keahlian
teknologi, masyarakat Indonesia memang terus berkembang seiring berkembangnya
teknologi di dunia. Namun, masyarakat Indonesia hanya berkembang dalam bidang keahlian
teknologi komunikasi, seperti penggunaan HP (Hand phone) dan internet. Dalam teknologi
industri, masyarakat Indonesia bisa dikatakan belum terlalu ahli. Seperti di Papua, dimana
terdapat kekayaan emas Indonesia yang berlimpah.
Tetapi sayangnya, masyarakat Indonesia belum ahli dalam penggunaan alat-alat
pengolah tambang emas, sehingga sumber daya alam tersebut diambil alih oleh perusahaan
luar negeri. Jadi dapat disimpulkan, kualitas sumber daya manusia di Indonesia masih rendah
dan harus lebih diperhatikan.
B. Perdagangan Internasional di Indonesia
Seperti hal nya manusia yang tidak bisa hidup dengan berdiri sendiri, begitulah negara.
Negara tidak bias menutup diri dan tidak menjalin hubungan dengan negara lain, karena
setiap negara butuh untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakatnya yang tidak bisa
dipenuhi dengan sumber daya dari negara itu sendiri, melainkan dengan menjalin ekspor-
impor barang maupun jasa dengan negara lain. Maka dari itu, terjadilah perdagangan
internasional yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tidak hanya sebatas
itu, perdagangan internasional mengarah pada terjalinnya hubungan antar negara sehingga
memungkinkan bagi Indonesia untuk mengirim tenaga kerja ke luar negeri. Bahkan apabila
hubungan antar negara berjalan dengan baik, bisa terjadi perjanjian antar negara yang dapat
menguntungkan bagi Indonesia. Perdagangan internasional terjadi karena beberapa faktor
berikut :
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Masing-masing negara memiliki kekayaan dan sumber daya alam yang berbeda-beda.
Ketika sumber daya alam suatu negara tidak dapat memenuhi konsumsi masyarakat,
maka perdagangan internasional berperan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Contohnya, ketika jumlah beras di Indonesia tidak mencukupi,maka Indonesia membeli
(mengimpor) beras dari Thailand. Disinilah perdagangan internasional terjadi.
2. Selera
Masyarakat memiliki selera yang berbeda-beda. Contohnya, ketika sejumlah
masyarakat Indonesia yang menyukai produk-produk fashion luar negeri, seperti tas asal
Prancis, disinilah perdagangan internasional terjadi. Prancis menjual (mengekspor)
barang-barang mereka ke Indonesia.
3. Efisiensi (Penghematan Biaya Produksi)
Dalam perdagangan internasional, negara melakukan produksi dalam jumlah banyak
untuk kemudian di ekspor ke luar negeri. Semakin banyak barang yang di produksi, maka
akan lebih murah biaya produksinya. Jadi, terjadilah efisiensi biaya produksi.
4. Perbedaan Teknologi
Teknologi di negara maju tentu lebih canggih dari teknologi negara berkembang,
sehingga negara maju dapat menjual barang produksi mereka kepada negara berkembang
dengan harga yang murah. Contohnya, Jerman yang sudah maju teknologi nya dan dapat
memproduksi mobil, dan kemudian mengekspor mobil buatan mereka ke Indonesia.
Perdagangan Internasional pun membawa dampak-dampak positif sebagai
berikut :
1. Memperoleh Devisa
Penerimaan devisa merupakan dampak yang paling jelas dari perdagangan
internasional. Melalui kegiatan ekspor, Indonesia memperoleh devisa. Saat terjadi pertukaran
tenaga kerja, Indonesia juga memperoleh devisa.
2. Memperluas Kesempatan Kerja
Melalui perdagangan internasional, banyak pihak asing atau negara lain yang
membuka pabrik dan kantor di Indonesia. Dengan ini, para tenaga kerja Indonesia mendapat
kesempatan untuk bekerja di perusahaan asing.
3. Menstabilkan Harga-Harga
Melalui impor, harga barang dalam negeri yang jumlahnya kurang dan tidak
memenuhi permintaan pasar dapat diatasi, karena impor membuat harga barang tersebut
stabil.
4. Meningkatkan Kualitas Konsumsi
Perdagangan internasional memacu industri dalam negeri untuk lebih meningkatkan
mutu dan kualitas produksi agar dapat bersaing dengan barang-barang negara lain dan pasar
internasional.
5. Mempercepat Alih Teknologi
Butuh pengetahuan dan keterampilan tertentu untuk menggunakan barang-barang
impor. Pihak produsen luar negeri pun mengadakan bimbingan dan pelatihan sehingga pihak
importir dalam negeri lebih paham mengenai teknologi.
6. Kebutuhan Barang dan Jasa Dapat Terpenuhi
Tujuan utama perdagangan internasional adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri melalui kegiatan ekspor-impor, begitu juga pertukaran jasa antar negara.
C. Pengaruh Perdagangan Internasional terhadap Ketenagakerjaan dan
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia
Bila ditinjau dari dampak-dampak positif dari perdagangan internasional, beberapa
permasalahan ketenagakerjaan dan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dapat diatasi.
Pertama, melalui perdagangan internasional, banyak perusahaan asing yang membuka
pabrik dan perusahaannya di Indonesia. Dapat kita ambil contoh seperti Honda (Jepang),
Samsung (Korea Selatan), RIM Blackberry (Kanada), British Petroleum (Inggris) dan
perusahaan asing lainnya. Dengan dibukanya perusahaan tersebut, jelas akan menyerap
tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di perusahaan mereka. Tingkat pengangguran pun akan
turun.
Kedua, dalam perdagangan internasional, penggunaan teknologi merupakan suatu hal
yang sangat penting, karena teknologi mempermudah segala kegiatan perekonomian dan
perdagangan. Ketika negara dengan teknologi maju mengekspor barang mereka ke Indonesia,
dimana barang-barang tersebut bisaanya memilki teknologi tinggi seperti alat-alat
transportasi dan elektronik, maka dibutuhkan tenaga kerja, importir dan distributor Indonesia
yang dapat memahami cara penggunaan barang-barang tersebut agar dapat mengendalikan
dan menggunakan barang-barang tersebut dengan baik. Pihak produsen luar negeri kemudian
mengadakan bimbingan dan pelatihan. Kemudian, dari para tenaga kerja, distributor ataupun
importir Indonesia yang sudah memahami penggunaan teknologi tersebut, mereka akan
menjelaskan kepada konsumen yang akan membeli atau menggunakan produk-produk impor.
Dapat disimpulkan, terjadi percepatan alih teknologi dari pihak asing ke pihak dalam negeri.
Lama kelamaan, akan bertambah masyarakat yang memahami dan cerdas akan teknologi,
yang akan menambah kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Ketiga, peningkatan perilaku sumber daya manusia dalam produksi. Dalam
perdagangan internasional, otomatis terjadi persaingan dagang antara produsen dalam negeri
dan produsen luar negeri. Persaingan ini ternyata bersifat positif. Dalam hal ini, para
produsen dalam negeri sendiri lah yang akan menentukan masa depannya. Produsen dalam
negeri dituntut untuk menghasilkan barang dalam negeri yang berkualitas tinggi apabila tidak
mau kalah saing dengan produsen luar negeri. Contohnya dalam produksi sepatu, apabila
produk sepatu dalam negeri mudah rusak, sedangkan produk luar negeri yang masuk ke
Indonesia lebih bagus dan tidak mudah rusak, maka konsumen akan lebih memilih produk
sepatu luar negeri agar tidak rugi. Jika kejadian ini terjadi secara terus menerus, maka
produsen dalam negeri akan bangkrut dan gulung tikar. Maka, produsen dalam negeri akan
terpacu untuk memproduksi barang-barang dalam kualitas yang terjamin, sehingga tidak
kalah saing dengan produsen luar negeri. Hal ini merubah perilaku sumber daya manusia
Indonesia dalam kegiatan produksi.
Keempat, peningkatan kualitas selera konsumsi masyarakat. Dari perdagangan
internasional, barang-barang kualitas baik dari luar negeri masuk ke Indonesia. Barang-
barang dalam negeri pun kualitas nya tidak kalah baik untuk menghadapi persaingan dagang.
Konsumen pun dihadapkan pada barang-barang yang bermutu baik, sehingga terjadi
peningkatan kualitas selera masyarakat. Masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dan teliti
dalam memilih, tidak asal memilih barang dengan kualitas rendah.
D. Sumber Daya Dan Perdagangan Model Heckscher-Ohlin
Sebagai model Ricardian mengasumsikan, komparatif keuntungan bisa muncul hanya
karena perbedaan internasional dalam produktivitas tenaga kerja. Didunia nyata, namun
sementara perdagangan sebagian dijelaskan oleh perbedaan dalam produktivitas tenaga
kerja,juga mencerminkan perbedaan dalam sumber daya negara. Kanada ekspor hasil hutan
ke Amerika Serikat bukan karena penebang pohon yang relatif lebih produktif dengan rekan-
rekan mereka di AS dari Kanada lainnya tetapi karena Kanada jarang penduduknya memiliki
lebih berhutan lahan per kapita dibanding Amerika Serikat. Sebuah pandangan yang realistis
perdagangan harus memungkinkan untuk pentingnya bukan hanya tenaga kerja, tapi faktor
produksi lainnya seperti tanah, modal, dan mineral sumber daya.
Model ini menunjukkan bahwa perbandingan keuntungan dipengaruhi oleh interaksi
antara sumber daya negara '(relatif kelimpahan faktor produksi) dan teknologi produksi (yang
mempengaruhi intensitas relatif dengan faktor-faktor produksi yang berbeda digunakan
dalam produksi barang yang berbeda).
Bahwa perdagangan internasional sebagian besar didorong oleh perbedaan sumber
daya negara 'adalah salah satu yang paling berpengaruh dalam teori ekonomi internasional
Dikembangkan oleh dua ekonom Swedia, Eli Heckscher dan Bertil Ohlin (Ohlin menerima
Hadiah Nobel ekonom 1977), teori ini sering disebut sebagai teori Heckscher-Ohlin. Karena
teori menekankan interaksi antara proporsi yang berbeda faktor-faktor produksi tersedia di
berbagai negara dan proporsi di mana mereka digunakan dalam memproduksi barang yang
berbeda, juga disebut sebagai teori faktor-proporsi.