sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

16
SUKUK RETAIL BASED ON MOBILE PAYMENT: MENINGKATKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR MELALUI OPTIMALISASI DAN KOMBINASI TELEPON SELULER DAN SUKUK RETAIL Muhammad Idris Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tazkia Bogor Tiara Nirmala Dosen FEB Unversitas Lampung ABSTRAK Infrastruktur merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur berfungsi untuk memperkuat konektivitas antar wilayah dan menjamin mobilitas barang dan jasa sehingga akan berimplikasi positif bagi pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi sebagian besar negara-negara berkembang memiliki permasalahan dalam ketersediaan infrastruktur yang memadai dikarenakan keterbatasan kemampuan negara untuk membiayai proyek infrastruktur dan rendahnya tingkat investasi pada sektor infrastruktur. Oleh karena itulah diperlukan suatu inovasi baru dalam melakukan pembangunan infrastruktur melalui optimalisasi instrumen ekonomi dan teknologi serta instrumen lain yang terkait. Mobile payment merupakan sebuah inovasi baru dalam sektor financial service. Berdasarkan penelitian, sistem ini sudah mampu mengambil 2-3 persen transaksi harian dan diperkirakan pada tahun 2015 pemakainaya akan meningkat sebesar 709 juta pengguna dan nilai transaksi mencapai US$ 215 miliar. Oleh karena itulah konsep Sukuk Berbasis Mobile Payment merupakan sebuah gagasan yang ditawarkan oleh penulis dalam rangka meningkatkan investasi infrastruktur dengan cara memperluas public fund yang berasal dari customer telepon seluler melalui kombinasi konsep mobile payment dan struktur sukuk ritel. Konsep ini mencakup tiga aspek penting, yaitu, pertama, memberikan akses kepada informasi instrumen investasi, kedua, memberikan akses ke financial service untuk berinvestasi bagi bankable dan unbankable customer melalui skema musyarakah antar customer dan skema wakalah dengan operator seluler kemudian skema mudharabah dengan bank syariah,ketiga, memiliki kontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui terciptanya akumulasi modal, mobilisasi customer telepon seluler sebagai potensial investor, dan adopsi dari pengembangan teknologi. Kata Kunci: sukuk retail, mobile payment, infrastruktur, financial service, akses informasi, pertumbuhan ekonomi, public fund, bankable I. PENDAHULUAN Salah satu permasalahan yang dihadapi negara berkembang adalah ketersediaan infrastruktur. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang dalam pembangunan ekonominya adalah ketersediaan infrastruktur. Infrastruktur berfungsi dalam mendukung aktivitas ekonomi dan memperkuat konektivitas antar daerah yang selanjutnya akan memiliki dampak dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebagian besar negara-negara berkembang termasuk Indonesia memiliki permasalahan mendasar yaitu minimnya ketersediaan dana negara dan investasi untuk pembangunan infrastruktur.

Transcript of sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

Page 1: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

SUKUK RETAIL BASED ON MOBILE PAYMENT:

MENINGKATKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR MELALUI

OPTIMALISASI DAN KOMBINASI TELEPON SELULER

DAN SUKUK RETAIL

Muhammad Idris

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tazkia Bogor

Tiara Nirmala Dosen FEB Unversitas Lampung

ABSTRAK

Infrastruktur merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Infrastruktur berfungsi untuk memperkuat konektivitas antar wilayah dan menjamin mobilitas barang

dan jasa sehingga akan berimplikasi positif bagi pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi sebagian besar

negara-negara berkembang memiliki permasalahan dalam ketersediaan infrastruktur yang memadai

dikarenakan keterbatasan kemampuan negara untuk membiayai proyek infrastruktur dan rendahnya

tingkat investasi pada sektor infrastruktur. Oleh karena itulah diperlukan suatu inovasi baru dalam

melakukan pembangunan infrastruktur melalui optimalisasi instrumen ekonomi dan teknologi serta

instrumen lain yang terkait.

Mobile payment merupakan sebuah inovasi baru dalam sektor financial service. Berdasarkan

penelitian, sistem ini sudah mampu mengambil 2-3 persen transaksi harian dan diperkirakan pada

tahun 2015 pemakainaya akan meningkat sebesar 709 juta pengguna dan nilai transaksi mencapai US$

215 miliar. Oleh karena itulah konsep Sukuk Berbasis Mobile Payment merupakan sebuah gagasan

yang ditawarkan oleh penulis dalam rangka meningkatkan investasi infrastruktur dengan cara

memperluas public fund yang berasal dari customer telepon seluler melalui kombinasi konsep mobile

payment dan struktur sukuk ritel. Konsep ini mencakup tiga aspek penting, yaitu, pertama,

memberikan akses kepada informasi instrumen investasi, kedua, memberikan akses ke financial

service untuk berinvestasi bagi bankable dan unbankable customer melalui skema musyarakah antar

customer dan skema wakalah dengan operator seluler kemudian skema mudharabah dengan bank

syariah,ketiga, memiliki kontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui terciptanya

akumulasi modal, mobilisasi customer telepon seluler sebagai potensial investor, dan adopsi dari

pengembangan teknologi.

Kata Kunci: sukuk retail, mobile payment, infrastruktur, financial service, akses informasi,

pertumbuhan ekonomi, public fund, bankable

I. PENDAHULUAN

Salah satu permasalahan yang dihadapi negara berkembang adalah ketersediaan infrastruktur.

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang dalam pembangunan ekonominya

adalah ketersediaan infrastruktur. Infrastruktur berfungsi dalam mendukung aktivitas ekonomi dan

memperkuat konektivitas antar daerah yang selanjutnya akan memiliki dampak dalam pertumbuhan

ekonomi suatu negara. Sebagian besar negara-negara berkembang termasuk Indonesia memiliki

permasalahan mendasar yaitu minimnya ketersediaan dana negara dan investasi untuk pembangunan

infrastruktur.

Page 2: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek utama dalam proses percepatan

pembangunan nasional. Selain itu infrastruktur juga berperan dalam penting dalam menggerakkan

roda perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini mengingat gerak laju

pertumbuhan perekonomian suatu negara tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti

transportasi, telekomunikasi, sanitasi dan energi. Oleh karena itu, pembangunan pada sektor

infrastruktur menjadi fondasi penting dari pembangunan ekonomi selanjutnya. Pentingnya percepatan

pembangunan infrastruktur didasari oleh berbagai kajian akademik, diantaranya studi LPEM UI 2004

yang menunjukkan peningkatan panjang jalan sebesar 10% ceteris paribus, memberikan kontribusi

sebesar 0,88% terhadap pertumbuhan ekonomi. Di sektor pertanian peningkatan jaringan irigasi

sebesar 10% dapat memberikan kontribusi 1,26% terhadap PDRB1.

Minimnya ketersediaan infrastruktur Indonesia menjadi salah satu penyebab lambatnya

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Secara kuantitas dan kualitas infrastrukutur Indonesia tertinggal jauh

dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara. Berdasarkan hasil kajian dan laporan terbaru Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bank Pembangunan Asia (Asia Development Bank)

dan Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization) bertajuk “Indonesia Critical

Constrains” ketersediaan dan kualitas infrastruktur menjadi salah satu dari tiga masalah yang harus

segera dibenahi oleh pemerintah. Menurut Juzhong Zhuang (Asisten Ekonom Kepala ADB)

penyelesaian hambatan utama ini akan menempatkan Indonesia pada jalur pertumbuhan yang lebih

tinggi dan membuat peluang ekonomi yang lebih terbuka dan merata. Selain itu menurutnya,

kesenjangan regional di Indonesia terjadi akibat pembangunan dan ketersediaan infrastruktur yang

tidak merata, padahal infrastruktur merupakan penopang aktivitas perekonomian dalam negeri.

Tingkat pemenuhan kebutuhan infrastruktur yang tidak memadai dan masih sangat buruk, rata-rata

berada di luar pulau Jawa dan Sumatera dengan permasalahan utama diantaranya adalah jaringan

transportasi dan penyediaan energi listrik sehingga sangat berpengaruh signifikan terhadap arus

investasi2.

Di Indonesia, kebutuhan dana investasi untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp 1.429 triliun

selama periode 2010-20143. Karena keterbatasan pemerintah dalam penyediaan dana pembangunan

infrastruktur, maka pemerintah mengembangkan salah skema baru dalam pembiayaan pembangunan

infrastruktur melalui pola kemitraan pemerintah dengan swasta (public privat partnership). Dalam pola

seperti ini sukuk merupakan salah satu instrumen ekonomi yang diyakini memiliki feasibiliy dalam

investasi pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Akan tetapi disisi lain, sukuk di

Indonesia memiliki berbagai macam kendala dalam perkembangannya. Berbagai permasalahan

tersebut antara lain permasalahan sosialisasi, rendahnya nilai investasi, dan keterbatasan aset sebagai

underlying dalam penerbitan sukuk. Oleh karena itulah diperlukan suatu inovasi baru dalam rangka

mengoptimalkan sukuk sebagai instrumen investasi untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di

Indonesia.

Salah satu alternatif inovatif yang bisa dilakukan untuk meningkatkan investasi pada sektor

infrastruktur melalui instrumen sukuk adalah dengan mengkombinasikannya dengan kemajuan

teknologi mobile payment. Industri telekomunikasi seluler saat ini tumbuh dengan sangat pesat. Pada

tahun 2007 saja dari 10 operator yang ada di Indonesia pengguna layanan ini sudah mencapai angka

175 juta4. Bahkan jumlah pengguna seluler pada Juni 2010 telah mencapai angka 180 juta pengguna

atau 60% dari populasi Indonesia dan Pada akhir 2011 diperkirakan jumlah pelanggan akan

mengalami pertumbuhan sebesar 30 juta pelanggan5. Disamping itu dari sisi pendapatan, industri

telekomunikasi seluler menunjukkan hasil yang sangat fantastis. Pada tahun 2011 pendapatan dari

sektor industri telekomunikasi diperkirakan mencapai angka Rp150 triliun meningkat 10%6. Prestasi

1 Biro Riset LM FEUI. 2009. Analisis Angkutan Kereta Api Dan Implikasinya Pada Bumn Perkeretaapian Indonesia.

(Jurnal) 2 www.seputarindonesia.com 3 MP3EI 2010-2025 4 www.pojokpulsa.org

5 www.Republika.co.id

6 www.sharingvision.biz. Pendapatan Operator seluler 2011 Rp150 triliun. 2011/01/16, lihat juga grafik pertumbuhan

telekomunikasi seluler di dunia pada lampiran

Page 3: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

fantastis yang dicapai dunia telekomunikasi seluler di Indonesia dikarenakan kehidupan saat ini telah

memasuki era baru, yakni era teknologi. Hampir semua sektor yang berkaitan erat dengan kehidupan

manusia tidak bisa terlepas dari teknologi, khususnya teknologi telepon seluler. Teknologi seluler

mengalami revolusi yang tidak ada habisnya didukung dengan tingkat adaptif yang sangat tinggi

terhadap pengguna (friendly user), harga terjangkau, tingkat persebaran merata serta telah menjadi

mode atau gaya hidup masyarakat menjadikan alat teknologi ini sebagai sebuah fenomena baru

ditengah kehidupan manusia saat ini.

Sebuah isu baru dalam dunia telekomunikasi di Indonesia muncul ketika ramalan riset Sharing

Vision yang mengatakan bahwa mobile money and mobile remittance (pengiriman uang) atau yang

lebih akrab dikenal dengan nama mobile payment ini akan menjadi model bisnis baru yang potensial di

Indonesia. Mengingat kebutuhan pengiriman uang secara mobile sangat mendesak, maka potensinya

sangat besar dan bisa menembus seluruh lapisan masayarakat hingga ke tingkat bawah7.

Mobile payment Merupakan suatu mekanisme atau pembayaran menggunakan provider

telekomunikasi dimana alat pembayarannya dengan menggunakan pulsa. Bank sentral menilai mobile

payment merupakan masa depan industri perbankan. Hasil studi sementara menyatakan bahwa mobile

payment telah mampu mengambil lahan cash in dan cash out perbankan, walaupun pangsa pasarnya

masih kecil yaitu sekitar 2-3 persen transaksi harian dan besaran transaksinya masih dalam skala kecil.

Perusahaan riset telekomunikasi, Berg insight mengeluarkan laporan terbaru mengenai hasil

risetnya terhadap perkembangan pengguna mobile payment. Dari hasil riset tersebut disimpulkan

pengguna mobile payment akan mencapai 709 juta pengguna pada tahun 2015 dilihat dari

pertumbuhan mobile payment sebanyak 133 juta pengguna di tahun 2015. Sedangkan nilai

transaksinya akan mengalami peningkatan dari US$ 25 miliar di tahun 2010 menjadi US$215 miliar di

tahun 2015. Selain itu sistem pembayaran ini juga telah mampu melayani pembayaran mata uang

secara internasional8.

Kombinasi dari sukuk ritel dan mobile payment diarahkan agar mampu memperluas dan

memperbesar investasi pada sektor infrastruktur. Strategi ini akan sangat berkontribusi besar dalam hal

sosialisasi, funding maupun investing. Disisi lain mobile payment masih memiliki kekurangan,

khususnya dalam menyediakan layanan atau capital investment9. Oleh karena itulah melalui kombinasi

ini kedua sektor diarahkan untuk saling melengkapi sehingga berkontribusi positif terhadap

pembangunan nasional. Dengan kata lain, melalui konsep ini diharapkan mampu menyediakan akses

jasa keuangan, akses informasi investasi, dan wadah berinvestasi bagi publik.

Oleh karena itulah melalui latar belakang di atas penulis dalam tulisan ini bertujuan untuk

menjawab beberapa permasalahan berikut.

Pertama, menjelaskan konsep dasar kombinasi sukuk ritel dengan mobile payment untuk

meningkatkan investasi infrastruktur.

Kedua, menjelaskan potensi customer mobile phone sebagai investor potensial dalam

menghimpun public fund untuk investasi sukuk retail.

Ketiga, menjelaskan kemampuan Konsep ini sebagai penyedia akses informasi sehingga menjadi

media efektif untuk sosialisasi sukuk retail

Keempat, menjelaskan kemampuan konsep ini dalam menyediakan akses ke jasa finansial bagi

bankable dan unbankable customer sehingga customer telepon seluler bisa tampil sebagai investor

pada sukuk retail.

Kelima, menjelaskan alternatif strategi funding atau penghimpunan dana bagi customer mobile

phone untuk berinvestasi pada sukuk retail.

Keenam, menjelaskan hubungan konsep ini dalam memberikan dampak makro untuk mendukung

pembangunan ekonomi nasional.

7 http://seputarecommerce.blogspot.com. 2011/01/07. Mobile Money akan jadi Tren

8 www.seluler.co.id, 2015, Pengguna Mobile Payment Capai 709 Juta Orang. 28 Mei 2011. 10:00. Lihat juga

grafik perkembangan mobile payment pada lampiran 9 Lihat riset mengenai mobile payment pada lampiran

Page 4: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

(1)

(3)

(2)

II. STUDI LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Konsep Mobile Payment

Definisi Mobile Payment

Mobile Payment didefinisikan sebagai pembayaran yang melibatkan perangkat mobile. Dengan

kata lain Mobile Payment adalah setiap transaksi yang melibatkan pembayaran pembelian barang atau

layanan yang dilengkapi dengan perangkat nirkabel, seperti ponsel, komputer pribada (nirkabel), atau

PDA. Sistem dan mekanisme tersendiri untuk akses ke perbankan10

.

Tipe Mobile Payment

Sistem pembayaran berbasis rekening (Account-based payment system)

Sistem pembayaran berbasis mobile phone (mobile phone based payment system)

Sistem pembayaran berbasis smart card (smart card based payment system)

Sistem pembayaran berbasis credit card (credit card based payment system)

Sistem pembayaran berbasis POS ( point of sale)

Mobile Payment delivery value chain

Penyedia layanan keuangan (financial service providers-FSP)

Penyedia layanan pembayaran (payment service providers-PSP)

Pedagang/Penjual ( m-service providers/merchants) pengguna akhir

Penyedia layanan jaringan (Network Service Providers-NSP)

Produsen perangkat mobile

Transaksi Mobile Payment

Skema 1 Mekanisme mobile payment

Transaksi menggunakan mobile payment melalui tahap-tahap sebagai berikut:

(1) Registrasi : Customer melakukan registrasi ke provider

Contoh : Reg (spasi) Andi (spasi) jl. Ir h. juanda no 78 sentul city (spasi) 087873307692

(2) Menerima menjadi anggota :Provider menerima registrasi dari customer

Contoh : Selamat anda berhasil menjadi member. PIN anda 2334

(3) Indikasi Pembelian : Customer melakukan pembelian barang kepada merchant

Contoh : BELI LAPTOP RP 3.000.000 KODE LP 1324

(4) Permintaan Pembelian : merchant melakukan konfirmasi ke provider

Contoh : REQUEST 087873307692 (spasi) 2334 (spasi) 3.000.000

(5) Otorisasi Pembelian : provider menerima permintaan pembelian yang dilakukan oleh merchant

terhadap anggotanya.

Contoh : REQUEST 087873307692 3000.000 ACCEPTED

(6) Pengiriman : barang yang dipesan oleh customer dikirimkan oleh merchant

Permasalahan dalam Mobile Payment

a. Keamanan

Merupakan permasalahan terbesar dalam m-commerce karena tanpa pertukaran informasi

komersial dan transaksi keuangan elektronik yang aman melalui jaringan seluler, maka tidak akan ada

yang percaya m-commerce

10

Lihat skema mobile payment pada lampiran

SERVER MERCHANT

CUSTOMER SERVER ATMATELCO

(PROVIDER)

(4) (6)

Page 5: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

b. Standarisasi

Teknologi Perangkat mobile yang beraneka ragam

Ada banyak standar dan pendekatan mobile payment yang berjalan sendiri-sendiri

Standar antarmuka diperlukan karena kemudahan penggunaan dan familiritas adalah kunci untuk

mengadopsi teknologi baru

Teknologi Mobile Payment

WAP (Wireless Application Protocol)

Spesifikasi global dan bersifat terbuka yang memberdayakan pengguna ponsel dengan perangkat

nirkabel untuk mempermudah mengakses dan berinteraksi dengan informasi dan layanan secara instan

Network

GSM ( Global System for Mobile Telecommunications) berupa suara dan teks (sms) dan GPRS

(General Packet Radio service) yaitu memanfaatkan paket radio switching, dimana informasi dikirim

dalam short bursts melalui IP. 3G yaitu perkembangan tekhnologi jaringan mobile yang memiliki

kemajuan dalam hal kecepatan transmisi dan jenis informasi

Perangkat Lunak Mobile Payment

Sistem berbasis komputer (mewakili suatu proses bisnis) yang diinstall ke dalam piranti mobile

atau jaringan dimana sistem tersebut akan dihubungkan.

Sistem Mobile Payment

Paypal

Paypal mobile memungkinkan pengguna mengirimkan uang, membeli item, atau menyumbang

uang untuk amal dari perangkat mobile. Pengguna paypal mobile melakukan pembayaran dengan

mengirimkan pesan teks ke Paypal, kemudian Paypal mengirimkan konfirmasi lagi ke pengguna

mobile untuk melakukan konfirmasi pembayaran dan kemudian mengirimkan uang ke penerima.

Dalam kasus pengguna text-buy untuk membeli, setelah merchant menerima pembayaran, objek akan

dikirim ke alamat yang sudah tersimpan dalam paypal

Paycircle

Paycircle merupakan vendor-independen yang didominasi oleh perusahaan komputer (Hewlett

Packard, Lucent, Oracle, Siemens, dan Sun Microsystem) yang berfokus pada infrastruktur mobile

payment berdasarkan layanan mobile web

Mobipay

Mobipay merupakan sebuah sistem yang menggunakan alat pembayaran yang sudah ada secara

mudah (bisa kartu kredit, kartu debit atau kartu prabayar) dan memungkinkan untuk melakukan

berbagai macam transaksi yang dapat mengubah ponsel untuk melakukan aktivitas pembayaran sehari-

hari

SEMOPS (Secure Mobile Payment System)

SEMOPS merupakan sebuah sistem pembayaran yang kompleks, universal dan ramah pengguna.

Transaksi pembayaran yang dapat dilakukan adalah POS, Pembelian melalui internet, WAP, dan P2P

transfer, pembelian yang dilakukan di vending-mechine dan juga tagihan pembayaran.

Paybox

Paybox (Pan-eropa mobile pembayaran) adalah sebuah sistem pembayaran yang menggunakan

ponsel sebagai alat otorisasi dan konfirmasi. Paybox menunjukkan bahwa ponsel GSM dapat

digunakan untuk menyediakan sistem pembayaran baru yang bermanfaat dan lebih aman dari kartu

kredit. Paybox juga menunjukkan bahwa aplikasi mobile pan-eropa yang berskala besar, berperforma

tinggi adalah layak, setidaknya untuk teknologi sederhana.

Aktor yang terlibat dalam mobile payment

Dalam mengelola Mobile Payment, terdapat beberapa peran diantaranya adalah penyedia layanan

atau konten, otentikasi pengguna, otorisasi pembayaran, dan penyelesaian pembayaran. Secara umum,

peranan-peranan ini dapat diwakili oleh keempat aktor berikut yaitu: pengguna/konsumen, penyedia

Page 6: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

layanan/konten, penyedia layanan pembayaran, dan pihak ketiga yang dapat dipercaya (Trusted Third

Party)11

Pengguna/konsumen Konsumen adalah pihak yang memiliki perangkat mobile dan berkeinginan untuk

menggunakannya untuk melakukan pembayaran atas suatu layanan maupun konten. Peran dari mobile

user adalah terlibat untuk mendaftar kepada penyedia jasa pembayaran (Payment Service Provider),

memulai transaksi, mengotorisasi pembayaran, dan mengakses layanan atau konten yang sudah dibeli.

Penyedia konten atau merchant merupakan pihak yang menjual produk kepada konsumen. Peranan

mereka diantaranya adalah meneruskan request pembelian kepada penyedia layanan pembayaran,

meneruskan permintaan otorisasi kepada konsumen, dan memberikan konten kepada pengguna.

Payment service provider

Payment Service Provider/penyedia layanan pembayaran adalah pihak yang bertanggungjawab

terhadap proses pembayaran. Pihak ini mengontrol pembayaran antara user dan penyedia layanan dan

konten. Penyedia layanan pembayaran dapat berupa operator jaringan, institusi keuangan, perusahaan

kartu kredit maupun vendor independen.

Penyedia layanan pembayaran dan pihak ke tiga yang dapat dipercaya

Pihak ketiga terpercaya (trusted third party) adalah pihak yang berperan untuk melakukan

otentikasi pembayaran dan otorisasi penyelesaian pembayaran. Aktor yang menjalankan peran ini

diantaranya adalah operator jaringan, institusi keuangan, dan perusahaan penyedia kartu kredit.

Operator jaringan dan bank dapat memerankan peran penyedia layanan pembayaran dan pihak ketiga

terpercaya sekaligus.

Sukuk

Sukuk berasal dari Bahasa Arab Sakk yang secara etimologi berarti sertifikat, instrumen legal,

amal, cek dan secara istilah berarti obligasi dalam bentuk syariah. Dalam fatwa No 32/DSN-

MUI/IX/2002, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia mendefinisikan sukuk sebagai surat

berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang

obligasi syariah yang mewajibkan emiten membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah

berupa bagi hasil margin atau fee, serta membayar kembali dana obligasi saat jatuh tempo12

.

Sukuk dapat pula diartikan dengan efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikian yang

bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas :

1. Kepemilikan aset berwujud tertentu

2. Nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu, atau

3. Kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu

Dalam ketentuan umum, pasal 1 UU No. 19/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

atau Sukuk adalah Surat Berharga Negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sebagai bukti

atas penyertaan dari aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuota asing. Sedangkan

Special Purpose Vehicle (SPV) di UU No. 19 thn 2008 disebut perusahaan penerbit SBSN13

.

Sukuk Retail Sukuk retail sebenarnya merupakan pengembangan dari sukuk (SBSN). Dinamakan sukuk ritel

karena jenis instrumen investasi ini bisa dimiliki oleh perorangan atau individu. Nilai investasi sukuk

ritel sangat terjangkau, yakni minimal pembelian 2 lot sukuk dimana satu lot berharga Rp 5.000.000,-.

Dengan kata lain masyarakat perorangan dapat berinvestasi pada sukuk ritel dengan nominal minimal

sebesar Rp10.000.000,;.14

11 Fahmi Mohammad Priadi.2011.Skripsi. Framework Mobile Payment Menggunakan Barcode 2d Sebagai Media Transfer Informasi

Pengguna Mobile Payment System Framework Using 2d Barcode For Transferring The User’s Information

12 www.depkeu.go.id, Pengenalan Sukuk Ritel 13 Ibid no.9 14 Ibid No.11

Page 7: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

Selanjutnya sukuk ritel ini bisa dipegang sampai jatuh tempo dan mendapat keuntungan dari

tingkat imbal hasil kupon, namun bisa juga diperjualbelikan ke pasar sekunder sehingga mendapat

keuntungan dari capital gai. Dengan kata lain, selain sebagai instrumen investasi, sukuk ritel juga

memiliki fleksibilitas karena dapat dijadikan sebagai instrumen keuangan yang dapat diperjual belikan

di pasar sekunder15

.

III. METODA PENELITIAN

Jenis Tulisan

Penulis menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme16

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen). Dimana posisi peneliti adalah sebagai instrumen

kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi17

.

Penelitian kualitatif bersifa deskriptif. Data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak

hipotesis (jika ada). Hasil analisis tersebut berupa deskripsi atas gejala-gejala yang diamati dan tidak

harus berbentuk angka-angka atau koefsien antar variabel. Namun penelitian, namun penelitian

kualitatif bukan tidak mungkin memiliki data kuantitatif18

.

Penelitian ini adalah library research. Sebagai studi kepustakaan, maka metode penelitian ini

menekankan pada pustaka sebagai suatu objek studi. Studi pustaka menekankan pada penelaahan

gagasan para pakar, konsepsi yang telah ada, aturan (rule) yang mengikat objek tertentu. Riset

kepustakaan pada bidang ekonomi pada hakikatnya sama dengan bidang ilmu sosial lainnya, yang

meliputi; objek teori dan konsep yang sudah ada, pemikiran para pakar, aspek regulasi, aspek praktik

yang sudah ada, dan aspek kebahasaann19

. Penulis mengadopsi gagasan-gagasan terkini yang

berkembang dalam dunia teknologi kemudian mengadopsinya dengan skema sukuk retail untuk

merumuskan formula baru berupa mekanisme dan sistem sosialisasi, funding dan investing yang lebih

inovatif.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data yang disajikan

berasal dari berbagai sumber seperti Badan Pusat Statistik (BPS), World Bank, dan data-data

mengenai perkembangan telekomunikasi dan mobile payment yang berasal dari situs Mobile.com dan

media digital Sharing Vision beserta beberapa sumber-sumber terkait lainnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Mismatch antara Kebutuhan Dana dan Kemampuan APBN merupakan Permasalahan Utama

Pembangunan Infrastruktur di Indonesia

Pembangunan infrastruktur di Indonesia memiliki beberapa kendala. Namun permasalahan

fundamental adalah mengenai ketersediaan dana yang cukup untuk pembangunan infrastruktur.

Indonesia membutuhkan pendanaan yang besar untuk pembangunan infrastruktur. Dalam skema

15

Ibid No.11 16

Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigm interpretif dan konstruktif,yang memandang realitas social sebagai sesuatu yang holisttik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal). 17

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2008. Hlm. 9 18

Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, 2005. hlm. 17 19

Ibnu Subiyanto, Metodologi Penelitian (e-book), (Jakarta: Universitas Gunadarma,t.t.) hlm. 95

Page 8: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2012-2025

diperkirakan kebutuhan dana untuk pembangunan Infrastruktur sebesar 1.429 triliun20

.

Berdasarkan data BPS (2005) menunjukkan pengeluaran pemerintah (goverment expenditure)

untuk pembiayaan pembangunan mencapai 6.26% dari total pengeluaran pemerintah pada tahun 2001.

Sedangkan pada tahun 2004 pembiayaan pembangunan mencapai 11.55% dari total pengeluaran

pemerintah. Selama lima tahun terakhir pengeluaran pemerintah dalam bidang infrastruktur hampir

tidak bisa mencapai tingkat pelayanan yang baik (Montty Giriana,2005). Pada periode 1993/94,

pengeluaran pemerintah dalam bidang infrastruktur mencapai 5.5% dari GDP tetapi sejak saat itu

tingkat investasi tidak bisa dipertahankan lagi dan turun sampai 2.2% (World Bank,2002). Disamping

itu, APBN telah menyusut dan adanya persaingan dengan kebutuhan dasar lain yang harus

diprioritaskan seperti bidang kesehatan dan pendidikan.

Kebutuhan investasi di bidang infrastruktur nasional tidak dapat dikembangkan dengan hanya

bersandar pada sumber penghasilan pemerintah. Harus dicari solusi yang inovatif untuk mendapat

dana-dana dari berbagai sumber sebagai alternatif untuk mengisi kesenjangan antara investasi yang

dibutuhkan dan budget yang ada, salah satunya adalah melalui keterlibatan swasta (privat sector).

Privat sector yang diharapkan dapat berkontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur

nasional juga menghadapi berbagai macam kendala. Selain tingginya biaya privat capital jika sektor

swasta harus membangun atau memberikan service/pelayanan infrastruktur terutama public goods,

kendala lain yang juga dihadapi adalah tentang masih belum jelasnya payung hukum yang cukup

memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi swasta.

Melibatkan peran swasta domestik maupun asing dalam pembangunan proyek-proyek

infrastruktur tidak sesederhana seperti yang kita bayangkan.21

Pengelaman negara-negara yang sedang

berkembang terkait pembangunan infrastruktur dengan melibatkan pihak swasta menunjukkan bahwa

meskipun pada tahap awal kelihatan sukses, namun dalam pelaksanaannya banyak mengalami

hambatan, terbengkalai, dan tidak sesuai dengan yang diharapkan.22

Dengan demikian, pelibatan peran swasta dalam pembangunan infrastruktur memerlukan strategi

khusus yang lebih tepat. Saat ini dikembangkan pola Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) termasuk

dalam pembangunan infrastruktur. Dengan pola ini, antara pemerintah dan swasta bisa saling

melengkapi dan saling menguntungkan dalam menjalankan objek kerjasama. Dalam penyediaan

barang publik (seperti pembangunan infrastruktur) pemerintah memang tidak sepenuhnya

menyerahkan kepada pihak swasta. Akan tetapi pemerintah harus tetap pada fungsinya, yakni sebagai

pelaksana. Adapun pihak swasta dan khususnya public harus diarahkan sebagai secondary sector,

seperti dalam pemenuhan pendanaan dalam pembangunan infrastruktur.

Sukuk Berbasis Mobile Payment sebagai Strategi Meningkatkan Investasi pada sektor

Infrastruktur melalui Pelibatan Public Fund

Secara sederhana konsep ini bertujuan untuk meningkatkan investasi ke sektor infrastuktur

melalui optimalisasi dan perluasan public fund atau dana yang berasal dari masyarakat. Sebagaimana

yang kita ketahui bahwa pembangunan infrastruktur dengan melibatkan pihak swasta memiliki

“karakter khusus”, yaitu a) memerlukan dana investasi yang sangat besar; b) Pembiayaan jangka

panjang berkisar 15-20 tahun sehingga masa pengembalian investasi pun akan panjang. salah satu

sumber pendanaan yang tepat dalam hal ini adalah yang berasal dari masyarakat atau public fund.

Salah satu instrument moneter Islam yang dikembangkan oleh pemerintah dalam pembangunan

infrastruktur adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau yang dikenal dengan sukuk. Dalam

perkembangannya sukuk bukan lagi sebagai alternatif obligasi, namun saat ini sukuk sudah

dikembangkan sebagai instrumen investasi bagi masyarakat karena tipe sukuk ini bisa dimiliki oleh

individu dengan nilai investasi yang relatif terjangkau.

20

MP3Ei 2012-2025 21

Bulkin,Swasta dan Pembangunan Infrastruktur.2005,hlm 24 22

Montek, Faktor-faktor penghambat keterlibatan Swasta dalam Pembangunan,1996.hlm35

Page 9: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

Beberapa hal penting yang dijelaskan dalam konsep ini, antara lain:

Potensi Customer Telepon Seluler Sebagai Investor Sukuk Retail

Para pengamat memprediksikan industri seluler akan mengalami pertumbuhan yang baik. Pada

akhir 2011 diperkirakan jumlah pelanggan akan mengalami pertumbuhan sebesar 30 juta pelanggan.

Banyak faktor yang menyebabkan hal ini, antara lain pembangunan infrastruktur seperti menara,

perang tarif dan layanan yang semakin baik, dan pertumbuahn dalam teknologi seluler yang kian hari

sudah menjadi tren (gaya hidup) bukan hanya sebatas pada pemenuhan kebutuhan saja23

.

Melihat jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat penetrasi yang hampir mencapai

50%, maka masih ada peluang yang terbuka lebar untuk menambah pangsa pasar. Pesatnya

pertumbuhan industri operator seluler juga mengindikasikan bahwa sektor ini memiliki peluang yang

sangat baik di Indonesia. Operator seluler yang ada di Indonesia juga telah mengalami peningkatan

yang sangat signifikan dalam penambahan jumlah pelanggan yang sangat signifikan.

Jumlah pelanggan seluler Telkom tercatat mengalami kenaikan 15,8 persen dari 88,32 juta

menjadi 102,30 juta. Sedangkan pelanggan Flexi mengalami kenaikan 17,9 dari 15,9 juta menjadi

18,74 juta. Telkom juga mencatat tren menggembirakan menyusul naiknya pelanggan wireline

sebanyak 0,3 persen dari sebelumnya 8,4 juta menjadi 8,42 juta. Sementara itu jumlah pelanggan

broadband menunjukkan pertumbuhan menggembirakan, di mana pelanggan Telkomsel Flash tumbuh

74,4 persen dari 2,97 juta menjadi 5,19 juta. Sedangkan pelanggan Speedy mencatat peningkatan 41,2

persen dari 1,41 juta menjadi 2 juta, dan pelanggan Blackberry naik 381,4 persen dari hanya 456 ribu

menjadi 2,19 juta. Jumlah pelanggan PT. XL Axiata Tbk, misalnya, hingga kuartal III 2010 sudah

mencapai 38,5 juta. Jumlah ini meningkat 44% dibanding periode yang sama tahun lalu24

.

Andaikan julah customer operator seluler yang yang sangat besar tersebut bisa dioptimalkan

khususnya menjadikan mereka sebagai investor tentu dana investasi yang akan terkumpul dari mereka

sangat besar. Pada tahun 2007 saja dari 10 operator yang ada di Indonesia pengguna layanan ini sudah

mencapai angka 175 juta25

. Apalagi di saat ini industri ponsel dan operator seluler sudah tumbuh

sangat pesat dengan berbagai inovasi-inovasi baru tentu sudah dapat dipastikan pengguna jasa

layanan ini sudah sangat banyak bahkan jumlah pengguna seluler pada Juni 2010 telah mencapai

angka 180 juta pengguna atau 60% dari populasi Indonesia26

.

Andaikan saja seorang customer menginvastasikan pulsa yang mereka miliki, katakanlah Rp

10.000 saja per customer, maka dana yang akan terkumpul sebesar Rp 1,8 triliun (180 juta pelanggan

pada tahun 2010 x Rp 10.000 = 1,8 T). Interval waktu investasi melalui pulsa tidak terikat oleh waktu

karena bekerja dengan menggunakan sistem, katakanlah per hari dana investasi yang terkumpul 1,8

triliun, maka selama satu bulan dana yang akan terkumpul sebesar 54 triliun.

Skema 2 :Identifikasi customer sebagai calon investor

23

www.bisnisukm.com 24

http://techno.okezone.com,2011/07/.Semester I Pelanggan Broadband Telkom melesat 25

(www.pojokpulsa.org). 26

Ibid no. 3

calon investor (customer)

• jumlah besar

• pertumbuhan terus meningkat

• potensi besar untuk mengivestasikan pulsa yang

mereka miliki

operator mengidentifikasi melalui basis data yang dimiliki

• Identifikasi nama lengkap

• Nomor KTP

• Jenis pekerjaan

• Alamat dsb

• menyediakan layanan investasi pulsa

Page 10: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

Peran Strategis Telepon Seluler Sebagai Media Sosialisasi, Investasi Dana dengan Sistem Mobile

Payment dan Funding

Pada tahun 2011 pendapatan dari sektor industri telekomunikasi diperkirakan mencapai angka

Rp150 triliun meningkat 10% dari tahun sebelumnya27

.

Operator seluler di Indonesia terus mengalami perkembangan dari sisi infrastruktur dan

pendapatan. Sebagai contoh, hingga kuartal ke III- 2010, XL sudah memiliki 21.623 pemancar dan

Indosat 17.372 pemancar. Industri seluler bukan hanya mengalami pertumbuhan pelanggan dan

infrastruktur saja, namun dari segi pendapatan industri ini juga mengalami pertumbuhan dalam

pendapatan. Selain itu, Pada kuartal III-2010 sebagai contoh Indosat mengalami pertumbuhan

pendapatan sebesar 16% dari tahun sebelumnya dari target pertumbuhan 12%28

.

Sementara dalam hal pendapatan, layanan voice dan pesan singkat (SMS) juga masih memberi

kontribusi besar bagi operator. Sebagai contoh layanan suara XL memberi kontribusi terbesar yakni

50%. Setelah itu disusul SMS sebesar 20% dan layanan data sebesar 10%. Hingga kuartal III-2010,

jumlah pemakai layanan suara XL sebanyak 59,1 miliar menit. Sedangkan jumlah pengguna layanan

SMS sebanyak 125 miliar SMS. Kondisi serupa juga dialami PT Natrindo Telepon seluler menara

Axis dimana layanan suara dan SMS menjadi penyumbang utama pendapatan perusahaan industri

tersebut. Layanan suara memberi kontribusi sebesar 40% sedangkan SMS 30-35%, sementara telkom

pendapatan perusahaan sebesar Rp34,46 triliun dan meraup laba bersih sebesar Rp5,94 Triliun29

.

Meski masih didominasi suara dan SMS, layanan data juga tumbuh tak kalah pesat. Di Axis

misalnya, kontribusi pendapatan dari data sebesar 10%, tahun 2010 menjadi 25% dan tahun 2011 ini

diperkirakan mencapai 30%. Pertumbuhan layanan data juga terlihat pada XL, pada tahun 2009

kontribusi layanan data terhadap total pendapatan XL sebesar 4% akan tetapi di tahun 2010 mencapai

10%30

.

Industri telekomunikasi dengan pendapatan yang sangat tinggi seharusnya bisa dimanfaatkan oleh

perbankan syariah, beberapa potensi operator seluler yang bisa dimanfaatkan perbankan Islam untuk

perkembangan sukuk yaitu menjadikannya sebagai partner dalam sosialisasi, funding maupun

investing dana karena peran dan posisinya yang sangat strategis.

Sebagaimana konsep dasar dalam tulisan ini adalah untuk memperluas public fund, maka

dibutuhkan beberapa strategi atau langkah-langkah untuk memperluas pangsa investor retail, melalui :

Menyediakan Akses Informasi investasi Sukuk Retail melalui Media Telepon Seluler Sosialisasi merupakan salah satu permasalahan dalam mengembangkan sukuk retail.

Permaasalahan dalam sosialisasi tentunya disebabkan oleh keterbatasan media atau teknologi yang

digunakan dalam sosialisasi sukuk retail. Atau bisa saja disebabkan karena cost advertising yang besar

sehingga sosialisasi sukuk retail menjadi sebuah langkah yang mahal.

Oleh karena itu, cara yang tepat dan efektif dalam melakukan sosialisasi adalah dengan

menggunakan media yang murah, bersifat masif, dan dekat dengan kehidupan masyarakat sebagai

sasaran investor sukuk retail. Oleh karena itu, mobile phone menjadi salah satu alternatif yang tepat

dalam melakukan sosialisasi sukuk ritel kepada masyarakat.

Telekomunikasi seluler adalah salah satu wujud kemajuan teknologi yang terus berkembang

pesat. Tingginya pengguna dan tingkat penetrasi yang tinggi ke masyarakat ditambah dengan

kemudahan mengakses informasi menjadi nilai lebih dari telekomunikasi seluler agar dapat

dimanfaatkan sebagai media sosialisasi sukuk retail.

27

Ibid no.4 28

http//www.planetpulsa.org 29

Ibid No. 24 30

www.planetpulsa.com

Page 11: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

Skema 3: Mekanisme Sosialisasi Sukuk Retail kepada customer Cellular

Pemanfaatan mobile phone dalam providing access to information telah digunakan dan

dikembangkan oleh Grameen Foundation dalam penyediaan informasi bagi masyarakat miskin untuk

mendapatkan informasi kesehatan dan pertanian. Mereka mengembangkan konsep yang dinamakan

dengan Mobile Technology for Community Health (MoTeCH). Projek tersebut dikembangkan dengan

prinsip mobile-phone sertvice yang menyediakan infromasi bagi kesehatan kehamilan masyarakat

miskin. Inisiatif pengembangan teknologi ini dikembangkan melalui kolaborasi Bill & Melinda Gates

Foundation, Columbia University, dan Ghana Healthy Service31

.

Langkah yang dikembangkan oleh Gameen Foundation dengan pemanfaatan teknologi mobile

phone dalam menyediakan akses informasi bagi masyarakat miskin merupakan contoh yang tepat

untuk mengembangkan konsep yang serupa dalam penyediaan akses informasi sukuk bagi masyarakat.

Melalui langkah ini diharapkan sosialisasi sukuk lebih efektif dan efisien.

Menyediakan Akses ke Jasa Finansial bagi bankable dan Unbankable Customer untuk

berinvestasi sukuk retail

Keterbatasan akses kepada jasa financial merupakan salah satu faktor yang menyebabkan

terhalangnya masyarakat untuk berinvestasi dan menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat

investasi pada sukuk retail. Indonesia dan begitupun juga dengan negara-negara berkembang lainnya

memiliki jumlah masyarakat yang unbankble cukup tinggi32

.

Kolaborasi antara Bank Syariah, Customer dan Perusahaan Operator Seluler dalam

Menjalankan Suatu Kegiatan Usaha (Proyek) Menggunakan akad Mudharobah Berbasis

Mobile Payment33

bagi Bankable Customer

Skema 6 :Kolaborasi antara customer, operator seluler dan Bank syariah dalam akad

Muhdorobah dan akad Wakalah dalam menjalankan suatu proyek

31

Grameen Foundation, Providing Access: Opening Doors for the World Poorest. Dapat diakses di www.grameenfoundation.org 32 Lihat pada lampiran tentang Masyarakat Unkbankable di berbagai negara 33

lihat skema akad mudhorobah indosat pada lampiran

Depkeu Guarantor, lihat IDB guarantor pada figure 2: arrangement of IDB Trust Sertificat Issuance

operator seluler

• sistem komputerisasi

basis data customer (investor potensial)

• guru

•mahasiswa

•dosen

•profesional dll

sosialisasi , funding dan investasi sukuk ritel melalui fitur-fitur yang ada

• m-banking

• my info

• sms banking

• dll

Page 12: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

Dari skema diatas memperlihatkan bahwa antara customer dan perusahaan operator seluler dapat

saling bekerja sama untuk menjalankan suatu proyek, yakni seperti akad mudhorobah.

Dalam hal ini customer dapat berperan sebagai shohibul mal (investor) sedangkan Perusahaan

operator seluler dapat berperan sebagai mudhorib (pengelola) untuk menjalankan suatu proyek yang

dilimpahkan ke bank syariah sebagai wakil dengan akah wakalah. Dari proyek tersebut akan

menghasilkan pendapatan (revenue) yang kemudian akan dibagi hasilkan melalui perbankan syariah.

Selanjutnya modal tersebut akan dikembalikan lagi kepada customer selaku pemilik modal dan

operator seluler mendapat fee atas jasanya sebaga pengelola (mudhorib)

(1) Customer yang memiliki account atau rekening di bank syariah untuk menginvestasikan dananya

ke sukuk ritel, maka tabungan custome tersebut akad di debet kemudian ditransfer ke rekening

terpisah (segregated account) yang dimiliki oleh telepon seluler. Sehingga akumulasi modal

terkumpul di segregated account yang dimiliki perusahaan operator seluler. segregated account

ini harus dibawah jaminan dan pengawasan otoritas pemerintahan, yakni Dirjen independen yang

berasal dari Bank Indonesia.

(2) Dana tersebut diinvestasikan ke bank syariah dalam instrumen sukuk ritel. Dalam hal ini bank

syariah sebagai agen sukuk ritel

(3) Kemudian dana tersebut digunakan untuk menjalankan proyek infrastruktur

(4) Dari proyek tersebut mendatangkan hasil (return) yang kemudian dikembalikan kepada customer

sebagai investor

Kolaborasi antara Customer dan Perusahaan Operator seluler dalam Investasi Sukuk Ritel

Berbasis Akad Musyarakah dan Wakalah Berbasis Mobile Payment34

bagi Unbankable Customer

Skema 7: Kolaborasi antara customer, operator seluler dan Bank syariah dalam akad

Musyarakah dalam menjalankan investasi sukuk ritel

Skema diatas memperlihatkan kerjasama antara customer dengan perusahaan operator seluler

dalam berinvestasi pada sukuk ritel. Dalam hal ini customer selaku orang yang diwakili (muwakil)

dan perusahaan operator seluler sebagai yang mewakilkan (wakil)

Investor dalam hal ini customer bisa berupa perorangan maupun perkumpulan antar customer yang

membentuk akad musyarakah. Tujuan akan musyarakah ini agar para customer bisa lebih mudah

dan lebih berpotensi untuk mengumpulkan dana yang lebih besar.

Ket:

: garis investasi

34

Lihat contoh kombinasi akad musyarakah dan mudhorobah pada skema penerbitan sukuk Matang highway pada lampiran

Page 13: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

investasi melaui

SMS/tlpn (2)

operator seluler (3)

mengambil pulsa secara

otomatis

(4)

memberikan bukti

SMS/tertulis

(5)

investor

(1)

(1) Investor (customer) akan mengalokasikan dananya kepada perusahaan operator seluler yang

ditunjuk sebagai wakil untuk menginvestasikan dananya pada sukuk ritel.

(2) Perusahaan operator seluler akan membelikan customer sukuk ritel pada agen yang telah

ditentukan oleh pemerintah, seperti Bank Syariah

(3) Dana investasi sukuk ritel tersebut disalurkan kepada departemen keuangan selaku kementerian

yang berwenang dalam menjalankan aktivitas pembangunan infrastruktur

(4) Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan proyek infrastruktur melalui skema kebijakan fiskal

Ket:: garis return

(5) , (6), (7) Dari investasi tersebut akan menghasilkan hasil (return) yang kemudian return berupa

modal dan hasil akan diserahkan oleh Depkeu kepada perusahaan seluler sebagai agen sukuk

(8) Kemudian return dari bank syariah (agen sukuk) akan dikembalikan lagi kepada operator seluler

sebagai wakil, selanjutnya dikembalikan kepada customer sebagai investor.

(9) Selanjutnya customer berkewajiban membayarkan sejumlah fee kepada perusahaan operator

seluler yang telah mewakilkannya

Mekanisme Penghimpunan Dana (Funding) dari Customer oleh Operator Seluler dengan sistem

Mobile Money Payment Funding atau penghimpunan dana merupakan permasalahan yang penting karena aktivitas ini

merupakan langkah untuk akumulasi modal (capital) yang nantinya digunanakan untuk berivestasi.

Dalam hal ini ponsel dan operator seluler berperan sebagai medium of investmen fund dengan kata lain

menjadi jembatan penghubung investor dalam hal ini customer yang memiliki potensi dana yang besar

ke sektor investasi sukuk.

Ada 2 mekanisme yang bisa dilakukan oleh operator seluler untuk penghimpunan dana dari

customernya, yaitu:

Mekanisme Potong Pulsa

Skema 10: Mekanisme Investasi melalui Potong Pulsa

Mekanisme diatas memperlihatkan investasi dana melalui sistem potong pulsa

(1) Customer menginvestasikan dana kepada perusahaan operator melalui pulsa yang dimiliki oleh

customer. Jadi untuk bisa menginvestasikan dana dengan sistem potong pulsa, maka customer

terlebih dahulu harus memiliki cadangan pulsa sejumlah yang akan diinvestasikan tersebut.

Sehingga secara otomatis pulsa customer yang diinvestasikan tersebut akan dipotong oleh

perusahaan operator seluler

(2) Investasi dana customer tersebut kemudian diproses di operator centre karena disinilah pusat

data dan pengolahan data dari customer

(3) Operator centre kemudian mencetak tanda bukti investasi customer tersebut untuk memperkuat

bukti bahwa si customer telah menginvestasikan sejumlah dana

Page 14: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

Mekanisme Debet Tabungan

Skema 11: mekanisme Investasi Melalui Debet Rekening

Skema diatas memperlihatkan mekanisme investasi dana melalui debet rekening yang melibatkan

bank syariah di dalamnya

(1) customer yang ingin menginvestasikan dananya melalui pendebetan rekening harus melalui

perantara Bank Syariah. Artinya baik customer maupun perusahaan operator harus mempunyai

rekening di bank syariah

(2) dana customer yang akan diinvestasikan ke operator seluler melalui pendebetan rekening

nasabah yang bersangkutan

(3) rekening operator seluler (segregated) akan menerima kredit sebesar dana nasabah yang terdebet

untuk diinvestasikan.

Peran Pemerintah

Dalam merealisasikan konsep ini, dibutuhkan juga dukungan dan peran penting dari pemerintah,

antara lain:

Membuat Kerangka Regulasi

Pemerintah harus menyiapkan kerangka regulasi yang mendukung realisasi konsep ini. regulasi

menjadi hal penting dalam menjamin keberlangsungan sebuah konsep bisnis. Regulasi juga bertujuan

untuk menjamin kepastian bagi pelaku bisnis termasuk investor. Selain itu kerangka regulasi ini juga

dibutuhkan untuk memberikan kejelasan dan kepastian mengenai bidang/kementerian yang akan

mengurusi atau membawahi konsep ini nantinya.

Penjamin Resiko

Dalam konsep ini pemerintah harus berperan sebagai otoritas penjamin resiko. Jika dalam dunia

perbankan kita mengenal Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), maka dalam investasi sukuk ritel

menggunakan skema mobile payment ini, maka diperlukan juga Lembaga Penjamin Investasi Ritel.

Hal ini bertujuan agar masyarakat merasa yakin akan terjaminnya dana yang mereka investasikan.

Terlebih saat ini digital crime merupakan permasalahan yang saat ini terus terjadi dan semakin

berkembang. Oleh karena itulah nasabah retail, dalam hal ini customer telepon seluler harus mendapat

kepastian jaminan atas resiko investasi yang mereka lakukan.

Pelaksana

Sebagaimana tujuan dasar dari konsep ini adalah untuk memperluas public funds, maka dalam hal

ini pemerintah tetap sebagai pelaksana atau badan eksekutif dalam menjalankan kegiatan

pembangunan infrastruktur. Hal ini mengingat masyarakat atau public hanya berperan sebagai

penyokong dana saja. Akan tetapi pemerintah juga dapat bekerja sama dengan pihak swasta dalam

menjalankan proyek pembangunan infrastruktur dengan pola KPS yang telah dikembangkan oleh

pemerintah. Akan tetapi dalam hal pendanaan tetap didukung dari public funds yang diperoleh dari

investasi pada sukuk retail dengan sistem mobile payment ini.

Kontribusi Kepada Ekonomi Makro dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Konsep sukuk berbasis mobile payment ini juga diarahkan untuk dapat memberikan kontribusi

secara makro yakni dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Konsep ini berisi tiga faktor

Page 15: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

penting atau komponen yang akan medukung pertumbuhan ekonomi nasional, yakni pertama,

akumulasi modal melalui peningkatan investasi yang bersumber dari public funds. Kedua, mobilisasi

populasi dalam memberikan kontribusi dalam mendukung aktivitas produktif. Ketiga, konsep ini

mengadopsi kemajuan teknologi yang mengasilkan inovasi-inovasi dan memberikan efisiensi dalam

akumulasi dan investasi35

.

V. SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Pertama, konsep dasar sukuk ritel berbasis mobile payment ini adalah sebuah strategi untuk

meningkatkan investasi infrastruktur pada instrumen sukuk ritel dengan memperluas public funds

melalui optimalisasi teknologi mobile payment.

Kedua, customer mobile phone memiliki potensi yang besar sebagai investor potensial public

fund untuk investasi sukuk retail. Karena jumlahnya yang sangat besar dan penetrasi yang tinggi.

Dimana pada tahun 2010 terdapat sebanyak 180 juta pengguna, di tahun 2011 diperkirakan meningkat

30 juta pengguna dan di tahun 2012 diperkirakan sudah mencapai 90-95% dari total penduduk

Indonesia.

Ketiga, konsep ini berperan penting sebagai penyedia akses informasi sehingga menjadi media

efektif untuk sosialisasi sukuk retail. Hal ini dikarenakan disamping tingginya jumlah pengguna dan

tingginya penetrasi. Selain itu juga didukung dengan perkembangan teknologi dan internet sehingga

sangat mudah untuk mengakses informasi bagi customer telepon seluler.

Keempat, konsep ini menawarkan strategi dalam menyediakan akses ke jasa finansial bagi

bankable dan unbankable customer sehingga customer telepon seluler bisa tampil sebagai investor

pada sukuk retail melalui konsep musyarakah antar customer dan konsep wakalah dengan operator

seluler sebagai alternatif dalam berinvestasi pada sukuk ritel. Selain itu, dapat juga melalui skema

mudharabah dengan bank syariah.

Kelima, strategi funding atau penghimpunan dana bagi customer mobile phone untuk berinvestasi

pada sukuk retail dapat dilakukan dengan dua mekanisme, yakni dengan mekanisme potong pulsa dan

mekanisme debet tabungan.

Keenam, konsep ini memiliki hubungan dalam memberikan dampak makro untuk mendukung

pembangunan ekonomi nasional karena dalam konsep ini terdapat aktivitas akumulasi modal,

mobilisasi public untuk kegiatan produktif, dan mengadopsi kemajuan teknologi untuk investasi yang

lebih tepat dan efektif.

Stakeholder, baik pemerintah, industri keuangan syariah, industri telekomunikasi seluler dan

masyarakat harus bersinergi dalam pembangunan nasional, khususnya dalam pembangunan

infrastruktuur. Disisi lain dituntut juga untuk peka terhadap kemajuan dan perkembangan teknologi

agar pembangunan nasional dapat berjalan lebih efektif dan lebih baik. Konsep yang ditawarkan oleh

penulis ini hendaknya dapat dipertimbangkan oleh pihak-pihak terkait, terutama bagi pemerintah dan

industri keuangan syariah dan industri telekomunikasi seluler agar dapat dijadikan sebuah strategi

inovatif dalam hal pembangunan nasional dan inovasi dalam dunia bisnis perbankan dan

telekomunikasi seluler.

35

Lihat Todaro, Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi.2000, hlm. 115

Page 16: sukuk retail based on mobile payment: meningkatkan investasi ...

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembiayaan Syariah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan:

Pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara dan Potensinya di Indonesia. Oleh:

Hadiningdyah dalam Seminar Kunjungan Mahasiswa Tazkia

Direktorat Pembiayaan Syariah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan: Surat

Berharga Syariah Negara/Sukuk Negara: Instrumen Pembiayaan APBN dan Perkembangan

Pasar. Oleh: Dwi Condro dalam Seminar Kunjungan Mahasiswa Tazkia

Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan.

2009. Studi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Emiten Dalam Menerbitkan Sukuk Di

Pasar Modal. Tim Studi Minat Emiten Di Pasar Moda

Fahmi Mohammad Priadi.2011.Skripsi. Framework Mobile Payment Menggunakan Barcode 2d

Sebagai Media Transfer Informasi Pengguna Mobile Payment System Framework Using 2d

Barcode For Transferring The User’s Information

Kementerian Keuangan RI, Panduan Berinvestasi Pada Sukuk Negara dan Mengenal Sukuk

Muhammad Arif. State Bank of Pakistan konsultasimuamalat.wrdpress. Sunarsip, Prospek Sukuk di

Indonsia. 2008/06/26

Republika.co.id, Perbankan Syariah Nasional Kurang Inovatif. Red: Budi Raharjo

Riyanto Sofyan, Inovasi Produk Perbankan Syariah. Dalam Seminar Bulanan MES tanggal 29 April

2009

http://seputarecommerce.blogspot.com. 2011/01/07. Mobile Money akan jadi Tren

www.sharingvision.biz. Pendapatan Operator seluler 2011 Rp150 triliun. 2011/01/16 corporate

sukuk issuance and prospect: Utility and State Owned Enterprises. By

www.seluler.co.id, 2015, Pengguna Mobile Payment Capai 709 Juta Orang. 28 Mei 2011. 10:00

www.wikipedia.org//sukuk dan //telekomunikasi seluler

http://inherent.uajy.ac.id, Modul Pelajaran IT

http://www.learnislamicfinance.com/Sukuk_Islamic_Bonds.pdf.