Suku Mandar

2
 Nama : Muhammad NoorSavitry  NIM : D1C11140 3 Dosen Pengajar : Siswanto,S.Sos, M.Si MataKuliah : Komunikasi dan Kulturalisme Stereotip suku Bugis terhadap suku Mandar Secara Positif dan Negatif Suku Mandar dulunya menjadi bagian dari Sulawesi Selatan, tetapi pada tahun 2006 daerah suku Mandar terpisah dari Sulawesi Selatan menjadi sebuah provinsi tersendiri dibagian barat Sulawesi, tetapi suku Mandar yang sudah bermukim di kota Makassar masih tetap menjadi  bagian dari masyarakat kota Makassar. Ini terbukti dengan adanya sebuah perkampungan Mandar yang bagi masyarakat kota Makasar mengenalnya “Kampung Mandar” daerah ini  berada di Jalan Rajawali kelurahan Lette kecamatan Mariso kota Makassar, penghuni daerah ini adalah mayoritas suku Mandar. Salah satu contoh stereotip yang berkembang bagi suku-suku yang ada di Sulawesi Selatan adalah stereotip terhadap suku Mandar. Suku Mandar diakui sebagai pelaut ulung yang hanya dengan perahu “Sandeq” dapat mengarungi lautan luas, diketahui juga bahwa suku Mandar adalah suku yang banyak memiliki “Ilmu sihir” atau bagi masyarakat Sulawesi Selatan mengenalnya dengan istilah “Doti”. “Pelembekan kepala” terhadap lawan yang ingin disengsarakan adalah jenis doti yang dimiliki suku Mandar dan menjadi cerita yang lazim terdengar dan ditakuti di Sulawesi Selatan. Berkembangnya stereotip tersebut bisa menjadi potensi yang menghambat dalam komunikasi antarbudaya Suku Mandar dengan suku Bugis maupun dengan suku lainnya khususnya ketika mereka berada dalam lingkungan masyarakat Kota Makassar. Stereotip tersebut bisa saja menjadi penilaian negatif terhadap suku Mandar sehingga dikhawatirkan akan mengarah pada sikap dan perilaku neg atif terhadap suku Mandar. Selain itu apabila kebenaran akan stereotip tersebut benar-benar terjadi tentunya tuduhan akan secara langsung tertuju pada suku Mandar yang belum tentu suku Mandar yang melakukan se hingga menimbulkan kesalahpahaman.

description

Suku Mandar

Transcript of Suku Mandar

Nama : Muhammad NoorSavitryNIM : D1C111403Dosen Pengajar : Siswanto,S.Sos, M.SiMataKuliah : Komunikasi dan Kulturalisme

Stereotip suku Bugis terhadap suku Mandar Secara Positif dan NegatifSuku Mandar dulunya menjadi bagian dari Sulawesi Selatan, tetapi pada tahun 2006 daerah suku Mandar terpisah dari Sulawesi Selatan menjadi sebuah provinsi tersendiri dibagian barat Sulawesi, tetapi suku Mandar yang sudah bermukim di kota Makassar masih tetap menjadi bagian dari masyarakat kota Makassar. Ini terbukti dengan adanya sebuah perkampungan Mandar yang bagi masyarakat kota Makasar mengenalnya Kampung Mandar daerah ini berada di Jalan Rajawali kelurahan Lette kecamatan Mariso kota Makassar, penghuni daerah ini adalah mayoritas suku Mandar.Salah satu contoh stereotip yang berkembang bagi suku-suku yang ada di Sulawesi Selatan adalah stereotip terhadap suku Mandar. Suku Mandar diakui sebagai pelaut ulung yang hanya dengan perahu Sandeq dapat mengarungi lautan luas, diketahui juga bahwa suku Mandar adalah suku yang banyak memiliki Ilmu sihir atau bagi masyarakat Sulawesi Selatan mengenalnya dengan istilah Doti. Pelembekan kepala terhadap lawan yang ingin disengsarakan adalah jenis doti yang dimiliki suku Mandar dan menjadi cerita yang lazim terdengar dan ditakuti di Sulawesi Selatan.Berkembangnya stereotip tersebut bisa menjadi potensi yang menghambat dalam komunikasi antarbudaya Suku Mandar dengan suku Bugis maupun dengan suku lainnya khususnya ketika mereka berada dalam lingkungan masyarakat Kota Makassar. Stereotip tersebut bisa saja menjadi penilaian negatif terhadap suku Mandar sehingga dikhawatirkan akan mengarah pada sikap dan perilaku negatif terhadap suku Mandar. Selain itu apabila kebenaran akan stereotip tersebut benar-benar terjadi tentunya tuduhan akan secara langsung tertuju pada suku Mandar yang belum tentu suku Mandar yang melakukan sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

Stereotip yang berkembang tentunya akan menghambat proses komunikasi antarbudaya. Stereotip akan menimbulkan prasangka dan prasangka ini selanjutnya merupakan dasar atau pendorong dari terjadinya perilaku terbuka (diskriminasi). Apabila stereotip suku Bugis mengenai ilmu sihir atau doti yang dimiliki suku Mandar adalah prasangka yang cenderung kearah prasangka negatif maka tentunya akan berdampak pada sikap yang ditunjukkan seperti tidak menyukai, penghindaran diri sampai pada diskriminasi.Suku Bugis adalah warga keturunan suku Bugis asli yang berdomisili di kota Makassar. Suku Mandar adalah warga keturunan suku Mandar asli yang berdomisili di kota Makassar. Stereotip adalah pengetahuan atau keyakinan suku Bugis terhadap suku Mandar yang mengarah pada penilaian yang kaku dan cenderung kearah negatif. Stereotip negatif terhadap suku Mandar. Suku Mandar diyakini sebagai suku yang memiliki ilmu sihir, stereotip tersebut berubah kearah positif yaitu suku Mandar dinilai sebagai suku yang orang-orangnya taat beribadah.Menganggap suku Mandar itu berbahaya karena memiliki ilmu sihir (doti), tetapi ketika keyakinan tersebut melemah, perlakuan mereka pun berubah tidak ada lagi kekawatiran dan anggapan negatif terhadap suku Mandar.Lima warga suku Bugis yang berdomisili di jalan Rajawali kelurahan Lette kecamatan Mariso kota Makassar. Berdasarkan lokasi tempat tinggal kelima warga tersebut, peneliti dapat mengamati interaksi dan proses komunikasi antarbudaya dalam aktifitas keseharian mereka dengan suku Mandar.