Sudhamek AWS

download Sudhamek AWS

of 4

description

Kewirausahaan

Transcript of Sudhamek AWS

Sudhamek AWS (CEO Garuda Food)

Latar Belakang SudhamekSudhamek dilahirkan 56 tahun yang lalu dsebuah kota kecil di Jawa Tengah, diperkampungan nelayan bernama Rembang. Dia lahir dalam keluarga yang sangat minim dan mempunyai jumlah saudara 10 totalnya dengan dia 11. Masa kecilnya dia bergaul baik dengan orang kota maupun anak nelayan lainnya yang merupakan basisnya Nahdlatul Ulama. Latar belakag hidup inilah yang nampaknya mewarnai hidupnya tentang individualisme dan pluralisme.Ekonomi orang tuanya sangat minim, makan ayam hanya bisa seminggu skali itupun hanya dipotong kecil-kecil. Atau mungkin daging ayam itu terselip diantara timbunan nasi. Beruntung sekali bisa tinggal di pesisir sehingga setiap hari bisa makan ikan segar dan murah ketika itu. Itulah satu-satunya asupan gizi yang masih bisa diperoleh sehingga otak masih bisa berkembang dan berkarya hingga kini.Masa kecil Sudhamek tergolong bandel namun otodidak, terbukti dari biografinya yang menceritakan waktu dia belajar berenang dengan batang pisang dan mencoba membandrek motor montir sebelah karena saking inginnya bisa mengendarai motor. Dia menghabiskan waktu di Rembang sampai lulus SMP kemudian dia melanjutkan sekolah SMA di Semarang. Dia mendaftar dua sekolah yaitu SMA Loyola I dan SMA Kebon Dalam, anehnya di SMA Kebon Dalam dia tidak diterima tetapi di SMA Loyola yang terbaik di Jawa Tengah malah diterima. Tidak banyak kenangan indah di SMA karena dia sering diledek sewaktu SMA, nama Sudhamek yang sangat aneh ditelinga mereka sering diganti dengan Kamso (Kampungan tur Ndeso).Oleh sebab itu waktu SMA dilalui dengan penuh tekanan batin, karena dia selalu diledek oleh teman-temannya dan parahnya dia juga tidak pintar dalam pelajaran. Terbukti sewaktu terima rapor nilainya selalu nyari tidak naik kelas, yang syaratnya tidak boleh ada yang 6 atau nilai merah. Mungkin keadaan inilah yang membuat mental Sudhamek menjadi jiwa yang tangguh sehingga kebal dengan keadaan apapun, terlebih dia adalah orang ndeso yang beruntung bisa sekolah di kota.Kemudian dia melanjutkan sekolah ke Universitas Satya Wacana (UKSW), dan dia pun beruntung bisa diterima disitu, karena diapun ditolong oleh kakanya yang kebetulan dekat dengan salah satu dosennya, nilai matematika dan bahasa inggris yang sangat jelek sehingga dia sulit diterima disana, beruntung dia bisa masuk dan diberi tempat di fakultas ekonomi. Disana dia juga sering dicela, dan karena sering dicela dia pun tidak berani mendekati mahasiswi, sehingga setiap pulang kuliah dia langsung ke kost untuk melihat-lihat catatannya, kemudian pertama kali ujian dia pun kaget sendiri ternyata pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Perusahaan dia mendapatkan nilai yang bagus, sejak saat itulah dia mulai mempelajari yaitu dengan rutinitas maka semua hal yang sulit pun dapat kita kerjakan. Dan sejak saat itulah dia mulai giat belajar sehingga dia pun langsung bisa mengambil double degree di fakultas hukum.

Motivasi SudhamekKetika ditanya kenapa dia bisa sesukses ini jawabannya adalah Will Power, dia bukan anak terpandai bahkan bisa disebut dia adalah anak bodoh sejak SMP dan SMA, prestasinya baru muncul ketika di jenjang Universitas. Jadi yang dimaksud Will Power adalah setiap kita melakukan tanpa kenal lelah apalagi menyerah, pasti hasil pun akan selalu seperti apa yang kita inginkan. Will Power ini pula yang telah mentransformasikan dirinya sehingga potensi yang ada pada dirinya menjadikan menifest dengan optimal. Sarjana ekonomi dan magister hukum diperoleh pada tahun 1981 dan 1982. Setelah itu pun keinginannya harus kandas karena dia yang ingin melanjutkan master degree keluar negri tetapi tidak ada biaya. Apalagi pada saat itu yang ada pada dirinya hanyalah ingin segera menyelesaikan kuliah dan bekerja, lantaran melihat jeratan ekonomi keluarganya yang semakin parah karena membayar hutang biaya kuliah saudaranya yang lain. Belakangan baru dia menyadari bahwa dorongan itu bermakna lain, Ibunya meninggal dua bulan setelah dia lulus kuliah dan menikah. Nampaknya ibunya hanya ingin menyelesaikan tugas mulia setelah anak yang ke-11 sibungsu mentas.

Perjalanan Karir SudhamekSegera setelah lulus kebetulan dia diterima di perusahaan Gudang Garam di Kediri. Keputusan ini tanpa dia sadari ternyata disesali oleh almarhumah ayahnya, beliau tidak pernah menghendaki ada putranya yang bekerja untuk orang lain. Beliau selalu mengajarkan Biarpun kecil, jadilah tuanmu sendiri dalam hidup ini. Walaupun keputusan ini disesali oleh ayahnya, jika dia renungkan justru seharusnya demikian. Justru bekerja jadi profesional selama 13 tahun itu maka dia dapat belajar banyak hal, mulai manajemen, leadership, dan bagaimana mengelola sebuah korporasi berdasarkan budaya kompetitif yang dibangun dari strach.

Jauh sebelum dia menitih karir hidup, jauh didalam benak bahwa hidupnya akan dia isi dengan kebermaknaan. Bukan hanya duniawi tetapi surgawi, bukan hanya hidup sendiri melainkan berfaedah untuk orang lain. Ikrarnya selalu diingatkan olah mantan pacarnya Lanny Rosiana yang sekarang jadi istrinya, pada waktu di Bukit Muncul Salatiga. Ketika saya jadi orang akan berbuat banyak kemanusiaan. Ikrar itu diucapkannya sekitar 1978, inilah yang kemudian dia wujudkan menjadi sebuah gagasan bagaimana membangun sebuah Spiritual Company, yaitu bagaimana mengintegrasikan prinsip-prinsip bisnis spiritual dalam Garuda Food Group, perusahaan yang telah dia pimpin selama 18 tahun ini.Dia pun pernah belajar ke salah satu guru di India ketika sakit dan menderita Leukimia yang harus dibawa ke Singapura dan dia malah disembuhkan oleh seorang guru dari India, sejak saat itulah dia semakin sadar bahwa hidupnya harus untuk oranglain, bukan hanya untuk dirinya sendiri. Pengertian yang mendalam melihat titik balik kehidupan sehingga semakin berkembang dan hatipun menjadi lapang dan toleran. Banyak hal baik yang masuk dan mendiami hatinya. Dalam waktu yang relatif singkat kemudia dia menyebut dirinya dengan manusia baru yang berbeda. Yaitu membangun sebuah spiritual Company.Mimpi membangun Garuda Food Group itupun tidak datang tiba-tiba, melainkan dari sebuah pertanyaan ayahnya untuk mendirikan usaha yang berlandaskan spiritual. Pertanyaan sakratis yang sekarang dapat merubah pribadi dirinya. Dan ketika dia pelajari bahwa pada tahun 1998 banyak perusahaan yang kollep, dengan dia pelajari ternyata banyak perusahaan yang tidak didasari dengan nilai luhur. Sejak saat itulah dia mulai mnentukan dua prinsip yang harus dipersatukan yaitu sebauh Leadership dengan Spiritual. Dengan konsep itulah Gruda Food Group bisa berdiri hingga sekarang, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang makanan kecil, contohnya kacang atom, wafer, dan makanan ringan lainnya. Sebuah penggabungan dua prinip yang menjadikan perusahaan itu tetap berdiri.Bukti Eksistensi Garuda Food GroupSampai sekarang perusahaan cukup berkembang pesat, terbukti banyak perusahaan makanan kecil yang lain yang ikut bergabung dengan Gruda Food Gruop. Dan sampai sekarang perusahaan itu terus berkembang dengan baik. Bahkan, kacang yang sebelumnya dianggap hanya sebagai kudapan sepele, tetapi dengan kegigihan dan ketangguhan Sudhamek dalam mengelola bisnisnya, kini kacang jualannya tersebut mampu menyebar masuk pasaran di berbagai modern market. Tidak hanya itu, ia mampu melakukan inovasi dan memproduksi kudapan lainnya, seperti biskuit Gery di tahun 1997, kemudian Okky Jelly Drink di tahun 1998, hingga ke makanan dan minuman sehat lainnya; baik itu dalam bentuk snack, makanan instan, ataupun minuman instan. Maka tak heran jika dalam masa sepuluh tahun terakhir, Garuda food mampu menjadi brand bagi 80-an jenis produk yang berbeda.Tidak diragukan lagi karena manuver bisnisnya yang hebat, kekayaan Sudhamek kini melejit hingga US$ 760 juta, dan ini membuatnya berhasil menduduki posisi ke 38 dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.