SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja...

35
SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI VII DPR RI DENGAN KEPALA LAPAN DAN DIREKTUR UTAMA PT DIRGANTARA INDONESIA, DIRJEN RISTEKBANG Tahun Sidang : 2017-2018 Masa Persidangan : III (tiga) Rapat ke- : Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Hari, Tanggal : Rabu, 24 Januari 2018 Waktu : 11.22 WIB 13.43 WIB Tempat : R. Rapat Komisi VII Ketua Rapat : Dr. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI/F-PD. (Wakil Ketua Komisi VII/F-PD) Sekretaris Rapat : Dra. Nanik Herry Murti (Kepala Bagian Sekretariat Komisi VII) Acara : 1. Pengembangan Rancang Bangun Pesawat N-219 2. Dan lain-lain Hadir : 23 Anggota Dengan rincian: Fraksi PDI-P 4 orang dari 9 Anggota Fraksi Partai Gerindra 5 orang dari 7 Anggota Fraksi Partai Golkar 5 orang dari 8 Anggota Fraksi PAN 1 orang dari 5 Anggota Fraksi Partai Demokrat 5 orang dari 5 Anggota Fraksi PKB ... orang dari 4 Anggota Fraksi PKS 1 orang dari 3 Anggota Fraksi PPP 1 orang dari 3 Anggota Fraksi Partai Hanura ...orang dari 2 Anggota Fraksi Partai Nasdem 1 orang dari 3 Anggota

Transcript of SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja...

Page 1: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

SUDAH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI VII DPR RI

DENGAN

KEPALA LAPAN DAN DIREKTUR UTAMA PT DIRGANTARA INDONESIA, DIRJEN

RISTEKBANG

Tahun Sidang : 2017-2018

Masa Persidangan : III (tiga)

Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat

Hari, Tanggal : Rabu, 24 Januari 2018

Waktu : 11.22 WIB – 13.43 WIB

Tempat : R. Rapat Komisi VII

Ketua Rapat :

Dr. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI/F-PD. (Wakil Ketua

Komisi VII/F-PD)

Sekretaris Rapat :

Dra. Nanik Herry Murti (Kepala Bagian Sekretariat Komisi

VII)

Acara : 1. Pengembangan Rancang Bangun Pesawat N-219

2. Dan lain-lain

Hadir : 23 Anggota

Dengan rincian:

Fraksi PDI-P 4 orang dari 9 Anggota

Fraksi Partai Gerindra 5 orang dari 7 Anggota

Fraksi Partai Golkar 5 orang dari 8 Anggota

Fraksi PAN 1 orang dari 5 Anggota

Fraksi Partai Demokrat 5 orang dari 5 Anggota

Fraksi PKB ... orang dari 4 Anggota

Fraksi PKS 1 orang dari 3 Anggota

Fraksi PPP 1 orang dari 3 Anggota

Fraksi Partai Hanura ...orang dari 2 Anggota

Fraksi Partai Nasdem 1 orang dari 3 Anggota

Page 2: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

JALANNYA RAPAT: KETUA RAPAT (Dr. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI/F-PD): Yang kami hormati Anggota Komisi VII DPR RI; Yang kami hormati Dirjen Risbang, Kepala Lapan dan Direksi PT Dirgantara Indonesia. Hari ini adalah Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan agenda fokus kepada pengembangan rancang bangun pesawat N-219 dan saya kira ini paripurna karena Lapan sebagai pemilik project, dirgantara sebagai pelaksana, kemudian Risbang sebagai policy maker saya kira hadir disini dan tentu ini adalah saat yang bisa memutuskan tentang masa depan N-219 dan saya biasa karena agenda lain-lain Pak Dirjen Risbang, kalau Pak Lapan sudah kemarin ya Pak Kepala Lapan kemarin sudah menyampaikan mengenai program kemasyarakatan karena kita sudah akan masuk direses dipertengahan bulan depan, sehingga harus ada rencana yang tentu ini disampaikan oleh para mitra terkait dengan program kemasyarakatan.

Jadi nanti tambahannya itulah meskipun barangkali belum ada list dan juklak-juklis yang lebih pasti, tetapi secara naratif ini bisa ditindaklanjuti antara Komisi VII DPR dengan Dirjen Risbang. Saya mohon izin sudah hadir 10 Anggota, 6 fraksi. Mohon izin seluruh Anggota Komisi VII DPR dan Bapak-Ibu sekalian untuk membuka ini dan apakah disetujui ini? setuju ya? Dengan demikian, dengan mengucapkan bismillahirrohmannirrohim, maka saya nyatakan RDP ini saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

RAPAT DIBUKA PUKUL 11.22 WIB Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena hari ini kita bisa melaksanakan tugas konstitusional kita dalam keadaan sehat wal’afiat. Yang kedua, setelah kami melakukan kunjungan kerja Komisi VII DPR ke PT Dirgantara dan kami melihat progress yang sangat baik dan tentu banyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, salahsatunya adalah bagaimana penyelesaian N-219 ini menjadi pada tahap akhir yaitu tahap komersialisasi dan banyak hal yang tentu secara tahapan nanti dijelaskan oleh PT Dirgantara secara teknis.

Namun demikian, tentu kami menangkap satu kendala besar adalah ketersediaan anggaran. Masih kurang Rp81 miliar. Bukan triliun ya? bukan triliun. Kalau Rp81 triliun sudah bisa memproduksi berapa banyak itu. masih kekurangan anggaran Rp81 miliar yang tentu ini bagaimana cara menutupnya dan bagaimana cara memenuhinya, yang terpenting bahwa kekurangan itu adalah ditahun ini dan kita masih punya cukup waktu untuk bagaimana strategi yang ingin dilakukan oleh pemerintah agar kekurangan anggaran itu bisa terpenuhi, tentu kita berharap ada anggaran cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN Perubahan.

Bagi Komisi VII DPR kepentingannya adalah PT Dirgantara Indonesia dapat menyelesaikan N-219 sampai tuntas, sampai pada tahap uji coba dari 300 berapa Pak? 300 berapa jam? 350 jam baru diselesaikan 16 jam. Jadi masih sangat jauh untuk proses uji coba. Belum lagi kemarin masih penyelesaian untuk proto type kedua dan tentu ini butuh proses kalau kemudian terkendala oleh anggaran dan lain sebagainya, ini juga akan menghambat terhadap penyelesaian project N-219. Saya kira itu sebagai pengantar dan kami persilakan dimulai dari koordinator LPMK yang selama ini dibawah Komisi VII DPR. Pak Dirjen Risbang silakan untuk menyampaikan beberapa hal yang tentu terkait dengan 219, kemudian nanti Kepala Lapan dan selebihnya nanti secara teknis PT Dirgantara Indonesia untuk menyampaikan hasil terakhir dan melaporkannya kepada Komisi VII DPR. waktu dan kesempatan kami persilakan. DIREKTUR RISBANG (Dr. MUHAMMAD DIMYATI): Terima kasih. Bismillahirrohmannirohim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Page 3: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Yang kami hormati dan kami banggakan Pimpinan Komisi VII DPR yang sangat kami hormati; Para Anggota Komisi VII DPR, rekan-rekan dari Lapan khususnya Pak Kepala Lapan dan teman-teman dari Direksi PT DI. Sesuai dengan undangan rapat dari Komisi VII DPR bahwa pagi ini kita akan membicarakan hal yang berkaitan dengan pengembangan rancang bangun pesawat N-219. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Ketua Komisi tadi kami diberi tugas untuk mengkoordinasikan LPMK dalam kaitan riset dan pengembangan. Izinkan kami sebelum menyampaikan beberapa slide terkait dengan dukungan Kemenristek Dikti terhadap pengembangan N-219 yang nanti barangkali bisa menjadi tambahan prespektif untuk menyikapi program ini kedepan utnuk menyampaikan secara singkat tentang ekosistem riset kita secara nasional dan itu pun akan kami batasi pada beberapa hal saja. Yang pertama, kalau kita bicara dalam konteks anggaran secara nasional gross … research and development kita itu 0,25% pro JDP dan kalau dirupiahkan itu Rp30,78 triliun rupiah. Nah kalau kita lihat dibandingkan dengan negara tetangga kita saja misalnya Thailand dia sudah mendekati 1%, sementara Malaysia sudah 1% dan Singapura sudah 2% lebih yang ada dalam gambar kiri atas tersebut, dan potret ini untuk kondisi pemerintah kita, kondisi negara kita yang tidak begitu tinggi dalam konteks… ternyata didominasi oleh anggaran pemerintah yaitu 84%, sementara kalau kita lihat gambar kanan atas itu dinegara-negara tetangga kita termasuk juga Cina, Korea dan Jepang dominasi anggaran mereka oleh swasta.

Jadi ada posisi yang terbalik dalam konteks anggaran research, dan bukan hanya itu dari anggaran pemerintah yang 24, 9 triliun atau …% tadi itu yang betul-betul digunakan untuk riset itu hanya Rp10,9 triliun ya, sisanya untuk jasa iptek, untuk operasional dan sedikit belanja modal terkait dengan peralatan-peralatan atau bahan-bahan riset. Selain itu, kondisi SDM kita, SDM peneliti kita sekarang ini kita punya 1071/1 juta penduduk. Itu pun sudah kita hitung para dosen yang sebetulnya tidak secara intens melakukan penelitian, tapi dia punya status sebagai peneliti. Kalau kita hitung betul peneliti yang intens melakukan penelitian jumlahnya kurang dari 500/1 juta penduduk. Jadi itu kondisi SDM Kemudian sarana prasarana untuk penelitian. Secara garis besar saya bisa sampaikan bahwa hampir sebagian besar perangkat lab pendukung penelitian itu relative sudah usang karena kebanyakan mendapatkan bantuan kira-kira 10-15 tahun yang lalu dan hanya beberapa lab saja yang mampu melakukan perbaikan-perbaikan fasilitas laboratorium dan juga produktivitas peneliti kita kalau dibandingkan dengan Korea apalagi itu masih berada pada titik yang sangat rendah. Kita masih dua, Korea sudah 60. Itu sebagai suatu gambaran. Sementara kalau kita bicara dari anggaran UNESCO itu punya analisis dikita itu sebetulnya idealnya sekarang ini sudah pada posisi 1%/jdp. Jadi kita masih pada kondisi yang jauh dari harapan. Kemudian lanjut pada slide berikutnya, walaupun kondisinya seperti tadi, tapi teman-teman ternyata masih bisa juga melakukan penelitian dengan kondisi yang kurang prima dan terlihat dari sana dari hasil-hasil riset tersebut, tidak banyak yang bisa didorong atau dilanjutkan pada proses hilirisasi. Ada hukum sekitar 10 sampai 20% misalnya pengalaman di Amerika itu dari 100% invensi yang bisa dilanjutkan pada proses inovasi itu hanya 22%, yang lainnya gagal secara teknis atau berhenti karena berbagai hal. Dari 22% tersebut yang bisa didorong keproses difusi itu hanya 40% dan dari 40% itu hanya 8,8% yang bisa berhasil. Itu yang ada gambar dikiri bawah. Gambar yang kanan atas itu kita lihat dikita pun juga demikian.

Dari hasil banyak riset itu yang nantinya jadi kekayaan intelektual, apalagi dari produk dan head atau super head jumlahnya selalu mengikuti tren kurang dari 10% dan kalau kita evaluasi secara garis besar, para peneliti kita di Perguruan Tinggi maupun lembaga Litbang baik itu LPMK maupun lembaga Litbang kementerian itu masih banyak konsentrasi pada riset yang menghasilkan invensi dan inovasi. Belum banyak berinteraksi dengan indusri dalam konteks mendorong produk tersebut dan ini sebagian potret kita tentang penelitian dan pengembangan direpublik ini. sekali lagi, walaupun kondisinya seperti itu, Alhamdulillah kita masih bisa mengomunikasikan secara riset melalui publikasi yang terindek global dan bersyukurnya lagi dalam waktu 20 tahunan kita tertinggal dari Thailand baru tahun ini kita bisa mengungguli sedikit dari Thailand dan kita berkeinginan untuk bisa 1-2 tahun kedepan bisa sejajar dengan Malaysia atau

Page 4: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Singapura seperti yang ada digambar tersebut dan dari perhtiungan kita sangat memungkinkan kalau kondusitas riset kita dijaga, namun tentunya bukan hanya publikasi. Hasil publikasi itu perlu didorong menjadi produk-produk yang saya sampaikan didepan dan dari jumlah publikasi kita yang sekarang ini terindeks global itu sekitar 17.000-an. 13.500-an itu berasal dari perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta. Ini dari data yang kita punya yang Bapak-ibu juga bisa melihat.

Dari informasi yang ditayangkan oleh Sukopus. Untuk itulah, maka dengan profile yang ada tadi dimana anggaran SDM dan peralatan kita relative tidak prima dalam melakukan riset, kita tidak ingin kalau dalam bahasa jawanya itu “mengecer-ngecer uang yang tidak banyak tadi, sehingga kita ingin fokus pada bidang-bidang tertentu”. Pada tayangan ini kita tunjukan bahwa dari 10 bidang fokus yang kita rumuskan dalam rencana induk riset nasional sampai Tahun 2045 misalnya dalam bidang transportasi kita tidak ingin melakukan penelitian dari a sampai z, tapi hanya fokus pada tiga atau empat tema. Masing-masing tema bisa di breakdown menjadi beberapa topik dan masing-masing topik bisa menjadi beberapa judul dan penentuan tema atau topik ini oleh teman-teman dari semua komunitas riset yang termasuk industri yang kita lakukan 1-1,5 tahun yang lalu dan dalam konteks transportasi ini N-219 merupakan salah satu bagian dari topik yang terkait dengan moda udara. Untuk itulah, maka program N-219 mendapatkan prioritas dukungan juga dari Kemenristek Dikti dalam penyelesaiannya dan pada saat kita mencoba melakukan beberapa fokus pada 10 bidang tadi, tidak sedikit kritik maupun masukan yang sampai kepada kita antara lain misalnya kenapa pada kondisi negara seperti ini kita tidak concern saja pada riset yang mengedepankan sumber daya alam dan juga ada kritikan-kritikan dalam konteks yang terbalik dari itu.

Kenapa tidak pada flontir riset yang bisa memberikan lompatan-lompatan kuantum dalam kemajuan. Nah untuk itu, kita ingin pastikan bahwa pada setiap periode pada konteks ini kita gambarkan 5 tahunan, kita melakukan riset untuk 6 kelompok makro riset secara bersamaan, hanya porsinya saja yang berbeda-beda misalnya dalam 5 tahun sesuai dengan perjalanan dan sesuai dengan commitment dalam nawacita kita, kita melakukan riset pada bidang 10 tadi dan riset terapan berbasis sumber daya alam menjadi porsi yang lebih utama, tetapi dalam tahun ini juga kita melakukan riset teknologi tinggi dan juga riset flontir, dan sampai dengan Tahun 2045 nanti secara periodic kita akan geser prioritasnya seperti yang ada dalam tayangan tadi. Bapak-Ibu yang saya hormati N-219 merupakan salah satu contoh riset dalam bidang transportasi untuk kelompok makro, research manufactur dan untuk itulah, maka izinkan kami dengan gambaran informasi riset yang kami sampaikan tadi, concern Kemenrerian Riset Dikti dalam mendukung salah satu bagian dari fokus yang disebutkan dalam rencana induk tadi, beberapa program maupun kegiatan yang terkait dengan N-219. Yang pertama, kami ingin mengawali bahwa program yang kita lakukan untuk mendukung ini terkait dengan nawacita ketiga, keenam dan ketujuh ya yang itu juga merupakan salah satu concern-nya Kementeriannya Ristek Dikti yang ditindaklanjuti dengan rumusan Renstranya sampai dengan Tahun 2019, dimana meningkatnya Iptek dan inovasi menjadi salah satu indicator yang harus dicapai dalam kurun waktu Tahun 2019 nanti. Dalam konteks itulah, maka riset Dikti mendapatkan dukungan anggaran ya pada tahapan berikutnya sebesar Rp41,28 triliun dan anggaran tersebut yang berasal dari pendidikan Rp40,39 triliun, sementara dari ristek atau layanan umum Rp0,89 triliun atau Rp890 miliar. Anggaran layanan umum yang Rp890 miliar tadi sudah terikat pada beberapa program terkait misalnya yang berkaitan dengan belanja modal itu ada Rp71,7 miliar yang terkait dengan PHLN, ini terkait dengan riset… pada capacity building itu Rp173,5 miliar, kemudian PNBP dan BLU itu Rp10,9 miliar, sehingga dari Rp890 miliar tersebut hanya Rp634,1 miliar yang dapat kita gunakan untuk melaksanakan prioritas program nasional maupun prioritas programnya kementerian/lembaga dan sesuai dengan kesepakatan dalam program prioritas nasional dari Rp634 tersebut, Rp112,8 digunakan untuk mendukung program prioritas nasional, sementara yang 521 untuk prioritas kelembagaan. Dari besaran Rp890 miliar anggaran layanan tersebut yang dikelola oleh Kemenristek Dikti itu didistribusikan untuk lima penggunaan atau dikelola oleh 4 dirjen. Dirjen Kelembagaan mengelola Rp187 miliar, Dirjen Sumber Daya Iptek mengelola

Page 5: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Rp203 miliar, Dirjen Penguatan Risbang Rp253 miliar dan Penguatan Inovasi sebesar 153,8 miliar, sisanya untuk dukungan managemen. Uraian lebih rinci dari anggaran yang ada dipenguatan Dirjen Risbang yang Rp253,5 tadi itu ada 69 miliar anggaran dari Lembaga Itman artinya Dirjen Risbang mengelola anggaran sekitar 190-an miliar. Seperti yang ada dalam tayangan sebelah kanan itu dan anggaran yang dikelola Dirjen Risbang itu digunakan untuk insentif riset sinas dan untuk pengembangan teknologi industri serta pengelolaan kekayaan intelektual. Dominasi anggaran tersebut yang selama ini kita berikan kepada LPMK untuk mendukung fleksib dari masing-masing LPMK tersebut. Sementara anggaran yang dikelola Dirjen Penguatan Inovasi, dominasinya untuk pengembangan perusahaan pemula berbasis teknologi dan penguatan inovasi industri dengan angka yang ada didalam tayangan kanan bawah. Bapak-Ibu yang saya hormati Sebagai gambaran, bagaimana kami bisa mendukung program N-219, kami ingin sampaikan bahwa kami diberi tugas oleh Menteri Ristek Dikti yang tercantum didalam Perpres 13 Tahun 2012 salah satu yang terkait dengan program ini adalah untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan saja artinya koordinasi yang dimaksud tidak mencakup koordinasi penyusunan program, penyusunan anggaran apalagi SDM. Jadi dengan gambaran tersebut, anggaran yang ada di kita, kita coba optimalkan dan sinergikan dengan berbagai pihak termasuk LPMK dalam hal ini LAPAN untuk mendukung program N-219 tersebut dan kalau kita beralih pada pembicaraan N-219 sebetulnya program ini diinisiasi dalam kaitan dengan dukungan penganggaran yang ada di riset Dikti mulai Tahun 2013-2014 dengan disetribusi anggaran yang nanti teman-teman LAPAN dan PT DI akan menyampaikan lebih rinci lagi. Jadi pada posisi Tahun 2014-2015 sampai dengan 2017 besaran anggaran untuk pengembangan N-219 seperti yang tertayang disana dengan total anggaran sebesar Rp507 miliar dan Tahun 2018 untuk mencukupi test flied-nya dalam konteks ini sertifikasi terbang, teman-teman LAPAN dan PT DI masih kekurangan dengan anggaran Rp81,8 miliar. Pada tayangan berikutnya, kami ingin melaporkan kepada Komisi VII DPR ini sebagai dukungan riset Dikti dalam pengembangan N-219. Pada Tahun 2013 dan 2014 dengan dukungan Program Insinas, kita mem-back up konsorsium BPPT dan PT DI, ITB dan LAPAN untuk menganalisis komputasional dari flied tren 2009 yang merupakan aktivitas-aktivitas awal dari pengembangan Program N-219. Kemudian pada saat itu diperlukan anggaran lebih besar dan kita memohon kepada Menristek Dikti untuk dapat menyurati Bappenas dan Kementerian Keuangan yang akhirnya dialokasikan anggaran dariapapun sebesar yang dibutuhkan LAPAN, namun karena dicairkannya sudah pada tengah tahun anggaran, jadi tidak seperti yang diusulkan, yang diberikan kepada LAPAN. Kemudian pada Tahun 2017 kita juga mem-back up dengan kegiatan insinas maupun PBTI dan juga dalam konteks konsorsium BPPT, PT DI, ITB dan LAPAN baik untuk uji flat tren N-219, demikian juga dengan BPPT, PT DI dan PT Aura Asia untuk program pengujian panel interiorir 219 dan yang deprogram insinasinya untuk menguji flat termodel Halvin dari N-219 dan ada kegiatan lanjutannya Insinas masih mem-back up kegiatan-kegiatan konsorsium untuk optimalisasi ergonomic dari konfigurasi cockpit N-219. Kemudian setelah kami mendapatkan informasi dari Kepala Lapan bahwa kekurangan anggaran untuk memenuhi persyaratan-persyaratan untuk layak terbang, kita langsung secara intens atau mencoba mencari jalan keluar dengan menghubungi beberapa institusi terkait termasuk Kementerian Perindustrian, Kemenhub dan BAPPENAS serta Kementerian Keuangan, tapi ternyata belum ditemukan satu solusi yang menggembirakan pada saat itu, sehingga kita tidak lanjuti dengan meminta dan mengundang Direktur Utama PT DI untuk berdiskusi dengan Pak Menteri mendapatkan… dari Pak Menteri dan akhirnya didapatkan satu arahan bahwa pesawat N-219 harus segera dilaporkan kepada Pak Presiden sekaligus untuk memberikan nama dan terjadilah kegiatan itu pada Bulan November dan setelah itu kekurangan Rp81 miliar tadi kita coba komunikasikan artinya Pak Menteri Riset Dikti mengirimkan surat kepada Menteri Bappenas untuk mendapatkan dukungan penganggarannya dan Alhamdulillah kemarin kami bertemu dengan Pak Menteri Bappenas secara prinsip beliau mendukung upaya yang sedang berjalan ini harus segera dikomunikasikan

Page 6: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

dengan Kementerian Keuangan untuk mendapatkan dukungan dari BAPUN lagi dan tadi pagi kami mendapatkan informasi dari Deputi di BAPPENAS bahwa konsep surat dari Menteri Bappenas ke Menteri Keuangan telah dibuat artinya dalam waktu dekat pemerintah akan segera meluncurkan, ke BAPPENAS akan segera meluncurkan surat tersebut kepada Menteri Keuangan sebagai salah satu alternative solusi untuk menutup anggaran Rp81 miliar penyelesaian N-219 tersebut. Bapak-Ibu yang kami hormati. Inilah gambaran garis besar information research kita dan dukungan Kementerian Dikti terhadap pengembangan N-219. Untuk selanjutnya, mohon izin agar teman-teman Lapan dan PT DI agar bisa menyampaikan penjelasan secara lebih rinci, sehingga kita bisa mendapatkan potret secara keseluruhan, sehingga kita nantinya akan bisa memberikan dukungan yang lebih produktif dan sebelum kami akhiri sesuai dengan pesan ketua komisi tadi bahwa Kemenristek Dikti khususnya Direktorat Penguatan Riset dan Pengembangan dalam rangka mendorong dan mendesiminasikan hasil-hasil penelitian utamanya teknologi tepat guna, kita memiliki program yang namanya diseminasi teknologi tepat guna pada masyarakat yang siap mendapatkan dukungan dan sinergitas dari teman-teman Komisi VII DPR, namun kami mengusulkan agar sinergitas ini segera dimulai ditahun anggaran ini, sehingga prosesnya bisa lebih lancar dan kita lakukan dengan lebih baik dan produktif. Demikian yang bisa kami sampaikan. Kami mohon izin agar LAPAN dan PT DI bisa melanjutkan penjelasan secara lebih rinci. Terima kasih Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA RAPAT: Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh Pak Satya silakan. WAKIL KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, ME, M.Sc./F-PG):

Saya ingin memberikan penekanan saja, tadi terhadap konsep mulai daripada

invasi sampai dengan difusi ya, memang masalah hilirisasi riset yang berbasis inovasi

itu kita rendah sekali Pak. Nah ini tentunya setelah kita coba teliti begitu, kita pun juga

tidak punya undang-undang inovasi ya. Jadi RUU yang sekarang lagi digulirkan kan

lebih kepada Sisnas Iptek, nah padahal kalau menurut saya kalau itu bisa dipecah

menjadi ada satu undang-undang inovasi mungkin akan jauh lebih baik Pak. Saya ambil

contoh misalnya begini, perlunya itu saya tidak tahu apakah saya dengar

perkembangannya Dewan Riset Nasional, Dewan Riset Daerah itu rencananya mau

ditiadakan. Padahal kita ingin mewadahi sebetulnya didaerah-daerah itu mempunyai

keunggulan-keunggulan yang unik antara satu daerah dengan daerah yang lain. Itukan

mesti dipikirkan Pak.

Jadi kalau DRB itu dihilangkan begitu ya, sementara kita tidak bisa mewadahi

para intelektual yang ada dibawah untuk dia bisa melakukan inovasi itukan juga

menjadi hal yang tidak mudah. Kalau saya mau amati Pak misalkan didalam beberapa

produk-produk industri saja, banyak sekali kita tidak bisa mencpitakan ekosistem

daripada produk itu sendiri, sehingga tidak jalan Pak. Coba bayangkan saja kasus yang

membelit BPPT atau Ristek ya yang mengenai bis listrik yang akhirnya dianggap

merugikan negara terus ya seperti itu Pak. Itukan sebenarnya karena kita tidak punya

ekosistem. Ekosistemnya tidak ada, produk itu sebagai produk riset pasti dengan harga

ya pasti mahal daripada ritel price kan, tetapi pemahaman orang kan melihat loh ini

masa harga mobil listrik saja sekian miliar rupiah begitu. Kalau saya melihat dari sisi itu

semua ya kitakan tidak, belum mas productionlah. Ya bagaimana kita bisa mempunyai

Page 7: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

harga yang kompetitif. Ya tentunyakan harus ada perbedaan. Yang ingin saya tegaskan

disini harusnya perubahan hilirisasi itu menciptakan ekosistem tadi.

Jadi kalau misalkan sekarang apa yang kita, kalau tidak kita menjadi konsumtif

saja Pak, kita menjadi extended market dari produk-produk unggulan. Belum lagi

ditambah dengan TKDN kita yang lemah. Coba bayangkan kita impor produk jadi tidak

pakai pajak, tapi begitu komponen kita dipajaki. Itukan berarti penciptaan ekosistem

yang menurut saya arahnya mau kemana kita. Kita itu mau menjadikan negara kita

sebagai negara yang pertumbuhan industrinya baik atau kita pertumbuhan pasarnya

yang baik. Ini yang menurut saya perlu dipertajam betul. Ya diagram ini sangat baik

sekali, jadi mulai daripada invensi, inovasi, defuse itu yang kita harapkan itu tadi

memberikan satu ruang, sehingga berkembang menjadi suatu lingkungan yang bisa

mengembangkan industri penunjang menjadi produk yang unggul begitu. selagi kita

tidak bisa maksudnya tidak bisa menciptakan itu ya tidak akan sampai itu Pak, yang

grafik yang disana. Boro-boro sampai difusi, tidak akan sampai itu.

Sekarang bagaimana kita menunjang supaya itu bisa terjadi dengan aturan-

aturan main, paling tidak ada legal frame work-nya yang benar dulu begitu. kalau

misalkan ya kita ambil contoh saja penciptaan ekosistem tadi, kalau TKDN 30% Pak,

masing-masing bisa lewat Pak, tapi kalau TKDN-nya 50% orang sudah mau moving

equipment di Indonesia karena dia harus mau tidak mau dia harus mendirikan pabrik itu

di Indonesia begitu. 30% saja tidak cukup, nah inikan harusnya menjadi pemikiran kita

bersama diantara DPR dengan Kemenristek dalam kita melihat ini, sehingga chart yang

Bapak bikin itu nanti benar-benar muncul betul hilirisasi daripada riset berbasis inovasi

tadi.

Nah ini yang ingin saya pertajam betul. Mudah-mudahan didalam pembahasan,

kebetulan saya tidak menjadi Anggota untuk Pansus Sisnas Iptek itu bisa dipertajam

disitu Pak kita mau kemana arahnya ini karena kalau tidak ya sudah kita tidak punya

misalkan didalam dunia IT saja kita tidak ada cyber law. Kita masih tidak menganggap

cyber itu bagian daripada sofrenti issues ya, padahal cyber itu menjadi sofrenti issues

seharusnya. Kalau negara pencetus cyber yang kuat ya seperti Amerika dan lain

sebagainya dia foderles dia senang sekali. Kalau bisa tidak aka nada intervensi dari

satu negara ke negara yang lain, tapi apakah Indonesia ambil posisi itu? coba Bapak

pikirkan saja kalau hari ini, begitu internet itu stop apa yang bisa dilakukan?

Government kita government internet Pak, harusnyakan intranet harusnya yang

diterapkan supaya kita bisa terprotek begitu loh. Ketergantungan kita sudah sangat-

sangat besar, maka saya juga mungkin tidak diforum Komisi VII DPR harusnya cyber

law itu harus di Komisi I DPR mungkin ya, tapi saya cukup prihatin betul kalau kita tidak

membawakan isu semacam ini menjadi kedaulatan begitu karena bagi mereka negara

yang super maju dia sangat tidak ingin Pak. Begitu kita sebut cyber law, saya yakin

pasti negara maju banyak yang meng-aprouch kepada orang-orang yang mencetuskan

itu karena mereka pasti agains dengan itu.

Ini yang menurut saya grafik yang Bapak buat itu bisa tidak terjadi apa-apa,

kalau tidak ada pagar-pagar daripada payung hukum yang kuat ya yang bisa membawa

kita untuk menuju betul-betul purly hilirisasi Pak. Presidenkan hari ini senang sekali

menggunakan istilah “hilirisasi”. Kalau Komisi VII senang sekali karena Undang-Undang

Minerba kita itukan rohnya hilirisasi juga itu Pak. Mungkin itu tambahan dari saya Pak

Ketua. Mudah-mudahan kita juga bisa ikut memikirkan bagaimana mewujudkan yang

Bapak tadi. kita belum berbicara anggaran Pak, tapi kalau flow-nya sudah benar ya

mudah-mudahan anggaran nanti yang ditambah atau kita mengusahakan supaya

Kementerian Keuangan itu menyadari begitu perlu adanya biaya riset yang cukup besar

begitu, ditambah nanti dorongan daripada industri yang mempunya research. Jadi

industri yang melakukan riset di Indonesia itu mungkin perlu mendapatkan insentif.

Inikan masih belum ada Pak.

Jadi Kementerian Ristek itukan belum misalkan untuk industri yang mempunyai

riset center yang bisa berkontribusi kita kasihlah apa begitu ya kemudahan-kemudahan

Page 8: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

misalkan apa ya. mungkin ya tidak mesti harus dalam bentuk fiscal insentif, tapi bisa

juga non fiscal insentif hanya untuk mendorong saja karena kalau dengan anggaran

APBN sendiri kan tidak apa tidak mencukup itu begitu. itu saja.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Satya.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Pimpinan, kita sudah mulai pendalaman atau belum?

KETUA RAPAT:

Interupsi tadi. Terima kasih Pak Satya dan terima kasih Pak Dirjen Risbang yang

sudah menyampaikan pemaparan. Sebelum dilanjut, ada beberapa catatan dari meja

pimpinan. Pertama, saya ingin memperkenalkan dulu Anggota Komisi VII DPR yang

baru yaitu Pak Dardiansyah. Pak Dardiansyah dari Fraksi PDI Perjuangan

menggantikan Pak Ridwan Andi Witiri yang bertukar komisi ke Komisi IV begitu. beliau

dari Komisi IV pindah kesini. Katanya ingin ikut saya disini Pak Dardiansyah ini. yang

kedua adalah penambahan Anggota dari Fraksi Partai Golkar yaitu Ibu Melda Adriani.

Ibu Melda Adriani ini anggota yang baru disini. Beliau adalah pengganti antar waktu Pak

Azhar Romli yang wafat di Medan tugas karena saya ingat betul dulu sedang tugas

dengan saya konsinyering. Saya Ketua Panjanya, beliau Anggota Panja saya, jadi ya

mungkin amanatnya Pak Azhar Romli juga ikut dengan saya… Itu saya kira perhatikan

Pak Dirjen, nanti karena ada program aspirasi yang tentu ini juga harus menyesuaikan

terhadap anggota-anggota yang ada disini.

Yang kedua, terkait dengan rencana induk riset nasional RIRIN. Saya

menyingkatnya RIRIN supaya gambang begitu ya mengingatnya. Dulu pernah ada

pembicaraannya juga untuk finalisasi terhadap rencana induk nasional. Tadikan Pak

Satya juga mendalami. Saya kira ini nanti bisa lebih dalam lagi. kalau ini dibawa ke

workshop misalkan satu hari saja one day workshop misalkan di Bandung begitulah ya

supaya tidak pulang cepat begitu. Kalau di Bandungkan mungkin mikir juga macetlah

masuk Jakarta dan Pak Dirjen bisa menjadi inisiator disana mengundang seluruh

Anggota Komisi VII DPR untuk melakukan finalisasi terkait dengan rencana induk riset

nasional sesuai dengan rapat sebelumnya, sehingga ketika itu nanti ditandatangani

oleh presiden sebagai dokumen negara, resmi sebagai pegangan, sebagai rencana

induk nasional, tentu ini bisa menjadi bagian kita bersama.

Yang ketiga, terkait dengan anggaran, dukungan anggaran terhadap PT

Dirgantara Indonesia saya kira ini jangan menjadi angan-angan begitu Pak Dirjen ya. ini

harus menjadi kenyataan karena PT Dirgantara Indonesia tidak bisa kemudian hanya

diberikan sesuatu yang hanya diatas kertas. Ini betul-betul situasi yang riil yang perlu

kita support, kita dukung supaya pengembangan N-219 sampai kepada tahap

komersialnya bisa diselesaikan. Jadi mungkin buat strategi yang bisa kita lakukan di BA

BUN anggaran yang sangat mendesak saya kira ini nanti mohon ditindaklanjuti segera.

Kalau tahapan pertama ini nanti tidak memenuhi harapan, tentu kita masih punya

pembahasan di APBN Perubahan di 2018.

Jadi ini second tape strategi ini juga perlu kita rencanakan sejak sekarang. Saya

yakin BUN bisa memenuhi itu supaya juga kita tenang karena satu-satunya yang

menjadi concern Komisi VII DPR kemarin waktu kunjungan ke PT Dirgantara Indonesia

adalah kekurangan Rp81 miliar untuk melakukan uji terbang dan penyelesaian proto

Page 9: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

type yang sedang sekarang dikerjakan. Baik sesuai dengan tadi yang sudah

disampaikan untuk presentasi selanjutnya kami persilakan kepada Kepala LAPAN.

KEPALA LAPAN (Prof. Dr. THOMAS DJAMALUDDIN):

Baik, terima kasih.

Pimpinan Komisi VII DPR, Bapak-bapak dan Ibu-ibu Anggota Dewan Komisi VII

DPR yang kami hormati.

Pertama, kami jelaskan dulu posisi LAPAN dalam pengembangan N-219. Jadi

LAPAN Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dalam sejarahnya memang

sudah terlibat dalam pengembangan pesawat terbang. Kepala Lapan atau Ketua Lapan

waktu itu disebut Dirjen Lapan yang pertama adalah Pak Nurtanio. Itu dikenal sebagai

perintis industri penerbangan termasuk merintis juga terkait dengan PT…IPTN yang

sebelumnya. Ketika Tahun 1970-an IPTN berdiri, kegiatan LAPAN pada waktu itu

sedang mengembangkan rancang membangun pesawat XT 400, sehingga dengan

didirikannya IPTN pemerintah kemudian mengambil kebijakan research dan

pengembangan pesawat terbang itu semuanya itu dialihkan ke IPTN dan fasilitas di

LAPAN waktu itu rancang bangun XT 400 dihentikan dan fasilitas terowongan angin

dialihkan untuk pemanfaatan konversi energy angina tau kincir angin.

Jadi sampai dengan Tahun 1980-an nama penerbangan itu hilang dari LAPAN,

sehingga dalam beberapa kali pertemuan dengan DPR waktu itu kalau tidak salah

sekitar Komisi X DPR bukan sebutan Komisi VII DPR waktu itu mitra LAPAN, seringkali

disinggung bahwa LAPAN itu berubah menjadi LAN karena penerbangannya hilang.

Baru pada tahun 2011 ini LAPAN kembali diberikan kesempatan untuk

mengembangkan teknologi penerbangan dan mulai aktif terlibat, terkait dengan

pengembangan pesawat bersama dengan PT DI dan kebetulan sebelum itu ya PT DI

juga mengembangkan pesawat supaya generasi awal yang pada Tahun 1980-an

mengembangkan N-250 yang sekarang sudah mulai banyak yang pension, itu juga

mempunyai kegiatan yang riil dalam rancang bangun dan pembuatan pesawat terbang,

sehingga pada awal Tahun 2000-an, PT DI juga sudah mulai mengembangkan pesawat

AN 219, tetapi itu masih internal di PT DI.

Pada Tahun 2008 ada Peraturan Presiden Nomor 28 terkait dengan kebijakan

industri nasional dan disitu pada lampirannya secara eksplisit disebutkan bahwa

pengembangan pesawat berpenumpang kurang dari 30 orang itu diarahkan,

dikembangkan oleh PT DI sebagai pusat produksi dan Litbang dan LAPAN secara

eksplisit disebut itu sebagai RND Produk Kedirgantaraan. Ini menjadi dasar juga,

LAPAN membangkitkan kembali Litbang Penerbangan atau euronotika dan diperkuat

lagi dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 yang menyebutkan pemberdayaan

industri dan pengembangan teknologi penerbangan wajib dilakukan oleh pemerintah.

Nah instansi pemerintah yang terlibat atau mempunyai kewajiban secara langsung

maupun tidak langsung dalam pemberdayaan industri dan pembangkit teknologi

penerbangan itu adanya di LAPAN dan ini diperkuat dengan Undang-Undang

Keantariksaan Nomor 21 Tahun 2013 terkait dengan penguasaan dan pengembangan

teknologi euronotika dan diturunkan sebagai Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2015

terkait tugas fungsi bidang penerbangan dan antariksa. Itu sejarah awalnya.

Jadi ketika PT DI merancang N-219 yang menjadi masalah adalah bagaimana

dukungan anggarannya. Saya sudah mulai ikut terlibat dalam rapat-rapat soal anggaran

ini Tahun 2011 ketika masih sebagai deputi termasuk penganggarannya ini belum jelas

bersumber darimana. Tahun 2012 itu sempat muncul anggaran untuk N-219, tapi

kemudian hilang lagi. baru kemudian disepakati Tahun 2012 itu sudah mulai ada tanda-

tanda LAPAN akan mendapatkan tugas untuk terlibat langsung dalam pengembangan

N-219 khusus terkait dengan dukungan pemerintah dalam hal penganggaran.

Page 10: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Rencana tentang N-219 ini pun sudah masuk RPJM-N Tahun 2015-2019

termasuk didalamnya rencana tahapan pengembangan pesawat di Indonesia mulai dari

N-219, pesawat dua mesin dengan 19 penumpang sampai dengan pesawat N-245

untuk 50 penumpang dan N-270 untuk 70 penumpang. Ini sudah masuk didalam RPJM-

N 2015-2019. Rencana variasi-variasi pengembangannya itu pun sudah diwacanakan.

Selanjutnya terkait dengan tujuan program pengembangan pesawat N-219 secara

umum bahwa pertumbuhan perekonomian didaerah terpencil dan perbatasan itu sangat

memerlukan conectivitas dengan transportasi pesawat perintis.

Kemudian industri penerbangan nasional ini juga perlu dikembangkan mulai dari

industri utamanya yaitu PT DI, kemudian industri pendukungnya afionik, elektronika,

mekanika, manufactur dan sebagainya ini pun perlu dikembangkan. Kemudian

meningkatkan kemandirian nasional dalam penguasaan teknologi transportasi melalui

upaya Litbang yang bersinambungan dan sinergi antara Litbang dan industri. Jadi

kegiatan atau katakan tujuan dari Kemenristek Dikti kearah hilirisasi ini sangat terkait

dalam hal pengembangan Litbang yang kemudian bersinergi dengan industri dan dalam

pengembangan N-219, Lapan sebagai lembaga Litbang itu diamanatkan dalam Perpres

28 Tahun 2008 itu bersinergi dengan PT DI sebagai industrinya.

Kemudian tujuan yang keeempat itu meningkatkan kemandirian nasional dalam

produksi dan … dan saran transportasi udara dan terserapnya SDM Penerbangan

Nasional. Ini terkait dengan SDM itu juga menjadi salah satu tujuan pengembangan

industri N-219.

Kemudian yang kelima, meningkatkan ketahanan nasional dengan menyediakan

sarana transportasi udara untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia terutama

didaerah terpencil dan didaerah perbatasan. Kalau kita lihat dari segi kondisi di

Indonesia khususnya diwilayah timur Indonesia yang umumnya landasan udara itu tidak

tersiapkan denan baik, kemudian panjang landasannya pun relative pendek ini menjadi

salah satu pemikiran untuk mengembangkan suatu pesawat yang bisa melayani

daerah-daerah dengan kondisi landasan yang relatif pendek ini, kemudian un privet

landasan yang memang banyak ada diwilayah timur Indonesia.

Kemudian dalam rencana pengembangan N-219 kita lihat bagaimana

roopmapnya, ketika Tahun 2011 LAPAN mulai dibangun kembali pusat-pusat teknologi

penerbangan, LAPAN sudah mulai ikut dalam beberapa uji terowongan angin,

kemudian sampai dengan Tahun 2012-2013 itu masih menggunakan anggaran internal

LAPAN baru Tahun 2012 LAPAN mendapatkan anggaran khusus, untuk Tahun 2014 itu

LAPAN mendapatkan anggaran khusus pengembangan N-219, sehingga program

pengembangan N-219 bersama dengan PT DI ini secara sebut saja dengan anggaran

yang betul-betul tersedia itu mulai Tahun 2014 dan Alhamdulillah Tahun 2017 N-219

bisa membuktikan bisa terbang dengan first flight pada Bulan Agustus 2017 dan

Alhamdulillah pada Bulan November kita mendapatkan kesempatan dari presiden untuk

pemberian nama N-219 dengan nama Nurtanio dan tahun 2018 ini adalah saat yang

paling penting untuk kita mengupayakan, mendapatkan sertifikasi supaya Tahun 2019

kita masuk pada tahapan produksi.

Selanjutnya didalam slide berikutnya. Ada sinergi nasional dalam

pengembangan N-219. Dari aspek Lembaga Litbang keterlibatan Kemenristek Dikti

sebagai integrator LPNK Ristek, kemudian dukungan dari Kementerian Bappenas

terkait dengan perencanaan dan anggaran, kemudian juga keterlibatan BPPT dalam

beberapa uji yang menggunakan fasilitas di BPPT dan tujuan dari pengembangan N-

219 itu untuk regenerasi enginer dan perhitungan dari pertumbuhan penumpang

khususnya untuk penerbangan yang saat ini makin meningkat, maka kemudian Tahun

2014-2015 ini LAPAN mengadakan kontrak dengan PT DI untuk design and

procurement terkait dengan komponen-komponennya dan semenjak itu kemudian

digalang komunitas untuk pengembangan N-219 dibentuk ada inakom ini Asosiasi

untuk industri pendukungnya, kemudian dibentuk juga IAEC Indonesia Airnotic

Enginering Center pusat terkait dengan kerekayasaan airnotika, kemudian dibangun

Page 11: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

supaya tumbuhnya ekosistem penerbangan nasional UKM Dirgantara dengan tujuan

meningkatkan TKDN sampai dengan 60%.

Ini tahapan-tahapan yang memungkinkan untuk pengembangan N-219, tentu

saja ini didukung oleh Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan sertifikasi dan

lembaga-lembaga terkait lainnya. Persyaratan operasional N-219, nanti saya kira ini

nanti PT DI yang akan lebih banyak menjelaskannya termasuk juga profile dari produksi

produk N-219 dan potensi pemanfaatan N-219 ini yang menurut kami penting untuk

disampaikan bahwa dengan N-219 conectivitas daerah-daerah terpencil ini bisa diatasi

karena N-219 karena mempunyai spesifikasi yang memungkinkan bisa terbang

dikondisi seperti kondisi di Papua yang landasannya pendek, berbukit-bukit, sehingga

ini sangat cocok dan tentu juga bisa dipakai oleh daerah-daerah lain. Apalagi Indonesia

saat ini sedang mengembangkan industri pariwisata yang memerlukan conectivitas

yang cepat dan efisien, sehingga N-219 ini sangat mendukung rencana pemerintah

tersebut.

Kemudian terkait dengan konsep pemasaran dan penjualan, nanti N-219 ini nanti

PT DI akan menjelaskan lebih detailnya. Yang jelas potensial market ini sudah sangat

menjanjikan untuk bisa dikembangkannya N-219. Terkait dengan potensial customer

pun nanti PT DI akan lebih menjelaskan lebih rinci lagi. Yang jelas bahwa sudah banyak

peminat baik itu dalam negeri maupun luar negeri untuk bisa memanfaatkan N-219,

sehingga rencana atau katakan pengembangan N-219 ini menjadi suatu keharusan.

Selanjutnya saya akan menjelaskan terkait dengan kronologis penganggaran N-

219 yang tadi sudah saya sampaikan bahwa sejak tahun 2014, LAPAN mendapatkan

anggaran untuk bisa bersama dengan PT DI mengembangkan pesawat N-219,

walaupun ada kendala-kendala dalam hal penyerapan anggaran tersebut karena

bagaimana pun pengembangan suatu teknologi ini yang masih memerlukan komponen-

komponen dari luar, kemudian ada proses pengembangnya ada kendala-kendala

tersebut, tetapi sampai dengan Tahun 2017 ini sudah terserap sampai Rp507 miliar,

kemudian dari PT DI-nya juga ada kontribusi sekitar Rp352,5 miliar. Jadi total sampai

dengan Tahun 2017 untuk pengembangan N-219 sudah terserap sekitar Rp860 miliar.

Kemudian untuk kegiatan Tahun 2018 yang utamanya diarahkan untuk sampai

mencapai target sertifikasi, LAPAN sudah menyediakan anggaran Rp37,4 miliar ini bisa

digunakan untuk sekitar 225 jam terbang yang Tahun 2017 dengan anggaran LAPAN

itu sudah bisa dilaksanakan 16 jam terbang. Jadi ini ada sekitar, nanti dari anggaran

yang ada itu sudah diperoleh sekitar 240 jam terbang. Kita memerlukan untuk sertifikasi

sekitar 430 jam terbang, sehingga masih perlu biaya untuk uji terbang sekitar 100 jam

terbang. Kemudian beberapa uji ground round, kemudian… … dest, lighting test,

flying… test, kemudian beberapa test yang lain yang setelah dihitung secara ketat dan

ada penghematan-penghematan akhirnya LAPAN mengusulkan kekurangan Rp81,8

miliar. Ini yang tadi disebutkan.

Untuk selanjutnya Tahun 2019-2020 ini pembiayaan akan lebih banyak oleh PT

DI. Saya kira demikian status terkini program N-219 termasuk kondisi kekurangan

anggaran sekitar Rp81,8 miliar yang diharapkan ini ada jalan keluar dari BAPPENAS

dan Menteri Keuangan, sehingga target Tahun 2018 N-219 mendapatkan sertifikasi

untuk siap diproduksi pada Tahun 2019 dapat tercapai.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Kepala Lapan dan kita lanjut ke PT Dirgantara Indonesia, tapi

saya mohon yang fokus saja. Tidak perlu visi-misi PT DI tidak perlulah. Langsung fokus

ke pengembangan N-219 dan anggaran saya kira disebutkan tidak perlu disitu, lebih

kepada hal teknis 81 itu untuk apa saja dan tentu serapan yang sebelumnya untuk apa

saja. Silakan Pak.

Page 12: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

WAKIL KEPALA PT DIRGANTARA INDONESIA:

Bismillahirrohmannirrohim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati Pimpinan Komisi VII DPR RI juga Bapak-Ibu Anggota Komisi

VII DPR RI;

Yang kami hormati Bapak Dirjen Risbang dan Bapak Kepala LAPAN beserta staf.

Pertama-tama kami menyampaikan permohonan maaf kepada Pimpinan bahwa

Dirut PT DI berhalangan hadir karena memang sudah mengajukan izin sejak akhir

Bulan Desember sedang berada di luar negeri. Jadi tidak bisa dipaksa kesini karena

cuti satu minggu. Saya diperintahkan mewakili. Saya Direktur Umum dan SDM, dan

kebetulan disamping saya ada Direktur Teknologi mendampingi kami beserta wakil

daripada Direktorat Niaga. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih sebagaimana janji

Bapak untuk mengundang hadir acara hari ini RDP, tentunya kami seluruh jajaran

managemen mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya RDP hari ini. mudah-

mudahan harapan kami program sertifikasi N-219 bisa terwujud sesuai dengan waktu

yang telah dijanjikan. Untuk paparan yang disampaikan oleh PT DI akan disampaikan

secara teknis oleh Direktur Teknologi Bapak Amperiawan. Silakan Pak.

DIREKSI PT DIRGANTARA INDONESIA:

Terima kasih

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang terhormat Pimpinan Komisi VII DPR;

Yang terhormat para Anggota Komisi VII DPR;

Yang saya hormati Pak Dirjen Risbang, Kepala LAPAN serta hadirin sekalian.

Izinkan kami memaparkan rencana pencapaian dan rencana pengembangan

pesawat N-219 yang merupakan tugas yang diberikan oleh pemerintah dalam hal ini

kepada kami untuk bersama-sama dengan lapan dan institusi pengembangan lainnya

seperti BPPT untuk kita mampu menghasilkan satu pesawat produk anak bangsa.

Sesuai dengan yang dipaparkan Pak, kami sampaikan bahwa ada satu misi nasional

yang harus diemban oleh PT DI yang sudah secara lengkap dipaparkan oleh Kepala

LAPAN yang kami lihat disini…

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Pimpinan izin maaf. Ini kitakan sudah tahu semua, langsung lanjut saja ke teknis

saja Pimpinan.

DIREKSI PT DIRGANTARA INDONESIA:

Baik lanjut. Ada satu Pak sebenarnya yang ingin kami sampaikan dari aspek PT

DI Pak. ada bahwa N-219 ini sebetulnya pesawat pertama setelah Tahun 1995 kita

menerbangkan N-250 Pak dan satu hal yang ingin kami sampaikan disini bahwa

seluruh pekerjaan untuk N-219 ini dikerjakan oleh anak bangsa Pak oleh PT DI bekerja

sama dengan LAPAN dan BPPT. Ada satu kemudian yang menjadi parameter kami

mendesain pesawat ini adalah bahwa proyeksi penggunaannya Pak. Tadi sesuai

dengan requirement operasi yang harus kita design kepada pesawatnya, ada beberapa

parameter diantaranya kami mendesain suatu pesawat yang mampu beroperasi pada

Page 13: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

suatu daerah atau suatu landasan dengan ketinggian landasan yang tinggi ini sampai

5000 … tinggi, kemudian kedua landasan tersebut sebenarnya un prepare landasan,

tentunya adalah fasilitasnya sangat terbatas.

Kemudian kalau kita lihat juga landasan yang sangat existing bandara yang ada

itu adalah landasan yang pendek, sehingga kami harus mendesain pesawat dengan

shorttic of landing performance dan satu hal lain bahwa di daerah timur khususnya

masalah Weather adalah menjadi suatu kendala yang utama karena itu kami harus

mendesain pesawat yang equip dengan avionic yang mampu untuk mengatasi situasi

tersebut, tentunya dengan kondisi dimana waktu operasi bandara umumnya sangat

singkat Pak. Jadi kami harus mendesain suatu pesawat dengan turn over yang singkat.

Ini yang mungkin 15 menit untuk kemudian bisa take off kembali.

Ini sebetulnya beberapa tantangan pengoperasian pesawat pada saat kami

harus mendesain N-219. Karena itu, inilah sebetulnya untuk menjawab tantangan

tersebut kami membuat satu pesawat dengan performance atau spesifik teknik.

Pertama adalah dia mampu melakukan take off or landing pada landasan yang hanya

sekitar 500 panjangnya, kemudian dia juga harus memiliki pilot yang cukup Pak karena

ini juga harus mampu membawa itu 19 penumpang dan juga disiapkan untuk kargo dan

lain sebagainya. Juga dia harus punya gros speed yang cukup tinggi Pak untuk

ekonomisnya, namun pada sisi yang lain dia harus memiliki law speed maneuver ability.

Maksudnya adalah karena situasi medan tadi Pak dia harus mampu bisa landing pada

situasi medan yang sulit, bermanuver Pak. Ini sebetulnya.

Diluar itu tadi Pak kita punya beberapa multi hoping jadi dia bisa take of and

landing loncat-loncat pada beberapa bandara-bandara kecil, tentunya yang paling

penting adalah diluar Law operating cost N-219 juga memberikan kesempatan kepada

industri local kita Pak untuk berkontribusi membuat mart dan ini nanti kami akan

paparkan sejauhmana industri local kita sudah berpartipasi dalam N-219 ini. kami

sudah sampaikan Pak … mission disini berbagai macam penggunaan bisa kita

kerjakan. Satu yang menarik adalah kami sedang dengan LAPAN mengembangkan

untuk varian amphibi Pak. nah ini yang sedang kita kembangkan karena kita

menyiapkan untuk kita bisa ini mendarat di perairan. Nah ini kalau kita bisa mendarat di

perairan kita tahu bahwa wilayah kita juga banyak sebagaian besar laut dan ini akan

banyak benefitnya yang akan kita dapat, kalau pesawat itu mampu mendarat atau

mampu take off and landing di perairan seperti amphibious.

Selanjutnya kami sampaikan Pak, tadi sudah disampaikan oleh Kepala LAPAN

bahwa sejak Tahun 2014 kami sudah mengembangkan dengan LAPAN untuk

melakukan analisis aerodynamic structure dan sistem termasuk interiornya Pak,

kemudian 16 kemudian roll out daripada proto typenya dilaksanakan 2015 dan 16

Agustus 2017 kemarin Pak, kami berhasil melaksanakan first flight Pak dan kemudian

dilanjutkan dengan pemberian nama Nurtanio di Bandara Halim.

Tahun ini kami sudah mencapai 16 jam terbang untuk Nurtanio ini. Dari

sebetulnya beban masih berat, masih tinggi yaitu kalau kami hitung sekitar bisa

menghabiskan mungkin paling tidak 325 flying hours untuk kami mendapatkan type

sertificate Pak, sehingga ini masih cukup banyak jam terbang yang harus kami

laksanakan dan Tahun 2018 kami memang menargetkan sisa jam terbang ini untuk

kami habiskan sampai diperkirakan Bulan November 2018 kita bisa achive tisi dari

DJSA dari DKUPPU kembali adalah perhubungan kita.

Kami laporkan juga bahwa tadi sudah disinggung bahwa anggaran yang sudah

teralokasi dari LAPAN adalah Rp37 miliar, kemudian masih kekurangan Rp81 miliar.

Apa yang kami kerjakan sekarang adalah kami optimalkan Pak, kami optimalkan

anggaran yang tersedia ini untuk semaksimal mungkin kita mencapai test-test terbang

sesuai dengan achievement untuk sertifikasi. Tadi sudah disampaikan oleh Kepala

Lapan mungkin sekitar 220 flying hours bisa kita kerjakan dengan untuk berbagai varian

test. Tetap target kami adalah 2018 ini bisa kita dapatkan visi dan komersialisasi

pertama akan kita upayakan paling tidak ditriwulan kedua mungkin di Tahu 2019.

Page 14: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Namun demikian, juga kita ingin terus mendapatkan salah satunya adalah ASA

Sertification untuk kita bisa penetrasi diluar wilayah kita.

Secara biaya pengembangan, tadi sudah disampaikan bahwa sudah dikeluarkan

544, 6 miliar kami sampaikan juga disini bahwa PT DI berkontribusi juga terhadap

pengembangan ini itu kurang lebih sekitar 411 miliar untuk men hours engineering,

untuk pembuatan tools engige, untuk non recarent cost, untuk men hours assembly

serta untuk men hours pelaksanaan fetik test yang akan brlangsung cukup lama. Itu

mungkin 3 tahunan.

Tadi sudah disampaikan kekurangnnya adalah Rp82 miliar. Namun demikian,

kami coba optimalkan dari anggaran yang sudah tersedia Rp37 miliar dari LAPAN. Ini

sebetulnya hanya prediksi saja for cast kami bahwa kalau kita bicara global dengan

post condition yang tidak terlalu… prediksi yang tidak optimistic tetap pada level yang

biasa-biasa saja, paling tidak kita memperkirakan target market kita itu sebesar 276

unit. Dari target inilah kemudian kami lakukan perencanaan berapa sebetulnya

production rate yang harus kita kerjakan, bagaimana planning and hasmend daripada

production rate kita di PT DI. Pertama adalah kita lihat existing capability kita Pak, maka

sebetulnya itu normalnya hanya 6 unit pertahun Pak. ini akan kita coba ditahun depan

prediksi kita adalah mulai tahun depan kita mencoba existing itu kita coba yutilase Pak,

kita tingkatkan disebut dengan run up face bagi kami adalah pertama adalah kita ingin

meningkatkan adalah resources, capability dari human resources kita.

Kemudian kedua, kita akan lihat bagaimana kita melakukan teknologi

technological and fastment, nah salah satunya adalah kita ingin melakukan up grade

facility Pak. Ada hangar expansion, kita punya hangar dari TNI Angkatan Udara apa itu

bekas Depo 10 yang belum dimanfaatkan bekas Herkules akan kesitu kita akan

manfaatkan sebagai fasilitas produksi, kemudian kita akan mengembangkan bicara

masalah argonomic …, kita flat form-nya dan terakhir sebetulnya kita tahun ini sudah

mulai berfikir bagaimana kita melakukan otomatisasi Pak untuk sub sistem yang ini kita

akan produksi, manakala kita sudah bicara pada suitable production face Pak.

Jadi dalam tiga tahun pertama sampai dengan Tahun 2021 kami akan mencoba

dengan existing facility Pak yang ada. Kemudian setelah Tahun 2022 ini mau tidak mau

kalau kita menjawab tantangan kebutuhan 200 sekian kebutuhan pesawat ini kita harus

masuk kepada otomatisasi Pak untuk sukresinya. Karena itu, kalau itu terjadi, maka kita

pertahun bisa sekitar 36 unit … kita produksi, namun permasalahannya bahwa investasi

tersebut harus dimulai tahun depan. Jadi kita tidak bisa … nanti, tapi harus mulai di

Tahun 2019 itu sudah harus dimulai. Nah untuk anggaran ini sebetulnya totalnya sekitar

171 juta US$.

Ini Pak beberapa yang kami… adalah sudah disampaikan oleh LAPAN saya rasa

disini adalah yang paling penting yang terutama sebetulnya yang selalu kami

sampaikan satu Pak bahwa safety. Kalau kita lihat competitor kita Pak misalnya twin

other Pak itu produksi awal Tahun 90-an Pak. kalau kita mengacu kepada regulasi

Menteri Perhubungan sebetulnya banyak pesawat-pesawat yang sudah saatnya untuk

tidak bisa karena sudah lebih dari 30 tahun Pak. nah ini sebetulnya kalau kita bicara

safety sebetulnya kesempatan bagi PT DI untuk memproduksi pesawat yang baru

adalah kita masuk pada market nasional dengan safety level yang tinggi Pak karena ini

pasar baru. Ini mudah-mudahan kalau itu diterapkan saja, paling tidak kita punya

market yang cukup besar ditanah air ini. Disamping itu yang tadi kami sampaikan Pak,

potensi dalam negeri itu adalah lokal kontent. Saat ini diperkirakan mungkin sekitar

40%. Ini Pak local contentnya. Apa yang sudah kita kerjakan pertama adalah nosradom

kita sudah produksi kita. Pengujiannya dari kita, produksinya dari kita Pak. kemudian

juga … cabin window Pak. ini sudah ada sekarang di N-219 yang proto typing-nya

terbang pengujian Pak. ini semua produksi lokal.

Kemudian yang sedang kita kerjakan Pak, nanti mungkin sekitar karena akan

mulai masuk ke sertifikasi perbulan Maret Pak itu adalah nose landing gira dan main

landing gira ini secara paralel kita kerjakan Pak. Jadi pada saat nanti kita mendapat …

Page 15: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

kita mengharapkan bahwa minimal keenam komponen ini sudah produk dari local

produksi kita Pak dan ini akan kita teruskan terus Pak dengan memberikan kesempatan

kepada industri pendukung untuk berkontribusi dilokal content kita. Ini panel interior Pak

yang kita kembangkan oleh PT DI Aero Asia Interior juga kit akan gunakan diproduk

local, diproduk komersialisasi kita.

Ada beberapa hal yang tadi kita sudah sampaikan oleh pimpinan. Pertama

adalah didalam masalah biaya-biaya masuk, perpajakan Pak. PT DI selama ini

customernya adalah TNI Pak atau ekspor Pak, sehingga dalam hal ini sebetulnya kita

mendapatkan keringanan untuk tidak membayar bea masuk karena Kemhan itu

mempunyai fasilitas untuk itu kemudian kita keluar dan kita juga adalah kawasan

berikat Pak, sehingga sebetulnya terhadap bea masuk ini tertunda, ditunda hanya

kemudian kalau kita menjualnya kepada pihak yang tidak memiliki fasilitas seperti

Kemhan, maka kita harus membayar bea masuk tersebut.

Pada saat N-219 tentunya kita akan bicara customer kita yang komersial Pak.

nah ini yang pertama adalah sebetulnya kita akan beban bea masuk akan merupakan

cost daripada PT DI. Ini satu hal yang mungkin mohon mendapat satu dukungan pada

saat kami situasi transisi kami untuk kami kompit dulu terhadap existing produk dari

luar negeri yang ada. Kemudian yang kedua adalah masalah ini Pak, masalah kita ingin

sebetulnya penambahan kemarin Pak Menteri Perhubungan ke kami juga sudah

menyampaikan untuk kita mendapatkan adanya penambahan rute perintis khususnya

Pak. ini dengan menggunakan pesawat N-219. Yang lain lagi adalah ada suatut

memberikan insentif berupa interest rate yang lebih rendah Pak subsidi bunga untuk

masalah customer financing kepada institusi pembiayaan dalam pengadaan N-219 dan

yang terakhir Pak juga adalah mendapatkan dukungan pemerintah dalam

memberdayakan atau mengembangkan industri pendukung dalam konteks kami

memperbesar local conten di N-219. Ini Pak beberapa hal yang bisa kami paparkan dari

PT DI. Kembali kembalikan kepada Pak Sukar.

Terima kasih.

WAKIL KEPALA PT DIRGANTARA INDONESIA:

Terima kasih Pak.

Demikian Pimpinan paparan dari PT DI.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Terima kasih kepada para mitra kerja yang sudah menyampaikan pemaparan

dan sekarang masuk sesi pendalaman dan sudah ada beberapa Anggota yang

terhormat Komisi VII DPR sudah menyampaikan formulir untuk itu. Kami berikan

kesempatan. Pertama, Pak Aryo untuk menyampaikan pandangannya, kemudian siap2

Pak Harry Purnomo.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Terima kasih Pimpinan

Jangan khawatir saya pasang stopwatch biar tidak keterusan nanti karena

banyak sekali yang ingin saya sampaikan.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Page 16: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Selamat siang menjelang makan siang

Salam sejahtera untuk kita semua. Terima kasih atas kesempatan ini.

Yang saya hormati Pimpinan dari LAPAN, dari Ristek Dikti dan juga PT DI.

Saya masih ingat saya mengunjungi PT DI awal Tahun 2016 waktu itu Pak Gus

Irawan Pasaribu baru menjadi Ketua Komisi VII DPR yang baru Bulan Januari atau

Februari dulu dan Pak Sukat Wikanto kan waktu itu Direktur Umum. Jadi ini 2 tahun

kemudian kita ketemu lagi penasaran apa saja perkembangannya selama ini. saya

tidak mau lama-lama, langsung saja karena banyak sekali pertanyaan yang ingin saya

tanyakan. Pertama-tama ke Ristek Dikti dulu. Tadi dihalaman mengenai postur

anggaran. Ini berarti postur anggaran 2018 Rp41,28 triliun Pak ya? berarti ini yang

Bapak tulis. Kemudian ini untuk program-program hanya 12,45 triliun sisanya adalah

operasional dan yang rutin berarti ya? ini dihalaman 14 presentasi Bapak. Kan tadi

yang untuk program prioritas kementerian atau lembaga sama prioritas Bappenas 12,45

triliun. Boleh izin interaktif ya?

DIREKTUR RISBANG:

Jadi 41,28 triliun itu anggaran Kemenristek Dikti yang berasal dari pendidikan

40,39 triliun yang dari layanan umum itu 890 miliar. Nah yang kita bicarakan hari ini

terutama terkait dengan dukungan terhadap N-219 adalah yang 890 miliar itu Pak yang

sebelah kiri.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Yang sebelah kiri berarti ya?

DIREKTUR RISBANG:

Ya.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Yang Rp634 miliar itu?

DIREKTUR RISBANG:

Ya Rp634 miliar itu yang 112 untuk mendukung program prioritas nasional, yang

521 prioritas kementerian lembaga dan itu dielaborasi lagi didalam halaman berikutnya.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Halaman berikutnya. Jadi yang total Rp890 miliar ini angkanya darimana?

DIREKTUR RISBANG:

Ini dari layanan umum. Dari back up oleh Komisi VII DPR Pak.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Itu hubungannya apa antara halaman 14 sama 15 ini bagaimana nih? Tolong

dijelaskan. Angka Rp890 miliar itu darimana?

Page 17: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

DIREKTUR RISBANG:

Ya angka Rp890 itu ya dari angka yang disebelah kiri Rp41,28

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Rp41,28?

DIREKTUR RISBANG:

Rp41,28 triliun dilingkaran

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Ke layanan umum

DIREKTUR RISBANG:

Dilingkaran itukan ada … 89.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Kecil banget tadi saya tidak sempat lihat. Oke terima kasih dan anggaran LAPAN

itu masuk di…

DIREKTUR RISBANG:

Disini tidak ada anggaran LAPAN Pak. Tidak ada.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Maksudnya bantuan untuk, jadi terpisah.

DIREKTUR RISBANG:

Jadi di kita itu mempunyai program-program riset.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Jadi ini tidak ada hubungannya dengan LAPAN sama sekali ini?

DIREKTUR RISBANG:

Dalam konteks anggaran tidak ada. Kita punya program untuk mendukung N-219

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Yaitu dimana?

DIREKTUR RISBANG:

Yang tadi dibelakang itu ada kegiatan-kegiatan dengan skema insinas yang

dihalaman…

Page 18: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Insentif riset sinas itu Rp91 miliar itu?

DIREKTUR RISBANG:

Oh bukan Pak yang ada dihalaman belakang yang dikronologi Pak. dihalaman

19 dan dihalaman 20. 19-20 itu misalnya dihalaman 19 di Tahun 2013-2014, 2017 itu

ada 4…

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Jadi untuk N-219 itu angkanya yang dimana?

DIREKTUR RISBANG:

Sebenarnya angkanya tidak di ristek dikti Pak. Angkanya ada di LAPAN.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Jadi kenapa saya penasaran? Karena saya ingin tahu dulu nih, Bapak ngasih

agenda hari inikan N-219. Jadi Bapak ngasih lihat ini berarti tidak ada hubungannya

dengan N-219 ini yang halaman 14? 15 maaf.

DIREKTUR RISBANG:

Yang ada 19-20 saja Pak. halaman 19 dan 20 saja yang ada program-program

dari kita yang sebagian mendukung kegiatan untuk pembangunan N-219.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Balik lagi, jadi Bapak ngasih lihat ini buat apa yang halaman 15?

DIREKTUR RISBANG:

Ya cerita makro anggaran

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Makro anggarannya ya?

DIREKTUR RISBANG:

Anggaran dikami. Jadi sebagian digunakan untuk satu skema yang mendukung

N-219 yang dihalaman 19 tadi Pak.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Tapi itukan tidak ada angkanya. Dihalaman 19 Cuma tulisan-tulisan doang Pak.

angka yang disini dimana?

DIREKTUR RISBANG:

Sebetulnya ada angkanya, Cuma tidak kami tuliskan disini. mohon maaf.

Page 19: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Kenapa tidak ditulis? Saya mau lihat Pak. Saya ngebaca, tidak tulis. Jadi saya

melihatnya bagaimana Pak?

KETUA RAPAT:

Saya menangani sedikit mungkin, memang Pak Aryo ya ini anggaran LPMK

inikan independen, tapi melalui ya melalui Kemenristek Dikti ini yang hari ini dihadirkan,

tadinya kita ingin mengendors karena kalau LAPAN itukan kemarin sudah presentasi

tidak punya anggaran, kemudian kita berharap bahwa anggaran ini yang terbesar inikan

ada di Rp41 triliun itu. Sebetulnya yang lebih memadai anggaran saja di Kementerian

Ristek, tetapi itu ya itu bisa dengan anggaran BA BUN yang itu juga otoritasnya ada di

Kemenristek, sehingga hari ini dihadirkan.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Izin Pimpinan. Betul saya mengerti bahwa LAPAN anggarannya terpisah karena

kitakan dari Komisi VII DPR yang alokasi, tapi maksudnya bapak kan ngasih lihat angka

ini karena masih lihat makronya, totalnya, tapi ada alokasi untuk N-219 kan disini? jadi

dari lokasi yang ini yang kata Bapak 890 itu angkanya itu yang mana? Ini ada Dirjen

Risbang, ada Dirjen Inovasi. Jadi yang untuk. Saya mengerti makro, tapi saya ingin

tahu dari angka-angka ini 1,1, 91, 20,4, 40 untuk pusat genomic yang untuk N-219 itu

angka yang mana?

DIREKTUR RISBANG:

Ya jadi itu bagian dari 91 dan 52 Pak. Bagian dari itu.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Oke. Terima kasih Pak. itu pertanyaan saya, jadi bapak tidak perlu kasih 19

halaman, 19-20. Jadi dari yang insentif riset sinas dan juga untuk yang pengembangan

teknologi industri. Oke, terima kasih. Jadi itu pertanyaan saya Pak. jadi tidak usah kasih

halaman lain. Saya Cuma lihat dihalaman ini. oke terima kasih. Jadi itu saya Cuma

klarifikasi saja. Lanjut ke LAPAN. Saya ingin klarifikasi satu hal lagi. ini dipresentasinya

LAPAN dikonsep pemasaran dan penjualan 219 disinikan ditulis sumber dari

Kementerian Perhubungan RI diolah oleh PT DI. Ini potensi pasar dunia 4925 unit untuk

kelas ini ya berarti? Maaf ini untuk Pak Thomas ya ini LAPAN, jadi untuk 12 sampai 19

kursi ya berarti potensi target Bapak adalah menjual 219, 488 unit. Ini total target

penjualan Bapak untuk N-219?

KEPALA LAPAN:

Saya kira ini dari segi potensial pasar di dunia Pak.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Potensi pasar di dunia itu yang sebelah kiri kan? Yang sebelah kanan inikan

berarti untuk potensinya N-219 kan yang bisa ditargetkan Bapak?

KEPALA LAPAN:

Page 20: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Iya

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Khusus N-219 karena totalnya yang sebelah kiri sedunia, tapi kalau target N-219

yang bisa ditargetkan yang sebelah kanan ya?

KEPALA LAPAN:

Ya untuk yang 488 unit itu.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Terima kasih Pak. Saya ingin klarifikasi saja. Saya tahu inikan semua global ya.

saya tidak mau bagaimana. Kalau dari PT DI sendiri kan tadi ada N-219 potensial

market…tidak ditulis ini halaman berapa yang total target inikan 76 unit dan 2000 unit

dan ini saya lihat sumbernya ini sumbernya dari independennya ya bukan dari PT DI

sendiri berarti angkanya ini? maaf yang halaman sebelumnya ini ya yang ini berarti ini

bukan dari internal PT DI ini atau bagaimana?

DIREKSI PT DIRGANTARA INDONESIA:

Mohon izin. Ini mungkin bagian ini ada yang menambahkan. Sebetulnya PT DI

juga melakukan market riset Pak untuk kita … market riset. Karena itu, mungkin kalau

lihat disini juga ada yang kita coba kita nolkan target kita, nah ini yang kita kerjakan dan

ini sedang berjalan terus.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Jadi PT DI ini setuju dengan angka ini?

DIREKSI PT DIRGANTARA INDONESIA:

Paling tidak ini adalah angka untuk kita coba seting kepada production lain yang

harus kita …

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Berarti dengan target produksi berapa tadi? 36 unit pertahun perlu waktu 6 tahun

kali ya? 6-7 tahun untuk memenuhi pasar ini paling. Oke, terima kasih. Saya Cuma

ingin klarifikasi saja untuk memastikan supaya saya tidak salah baca. Jadi balik lagi ke

saya fokus dulu kepresentasinya PT DI. Jadi total biaya pengembangan development

cost dari N-219 targetnya ini 78 juta dolar ya Rp1,03 triliun seperti yang diangka Bapak.

Berarti ini total dari Tahun 2011-2012 tadi sampai dengan ini target EASA Sertification

oke? dan untuk mengejar itu berarti 325 jam terbang yang kekurangan Rp82 miliar itu

tadi ya? Rp82 miliar ini apakah sudah dialokasi atau belum ya? sudah disetujui apa

belum?

KEPALA LAPAN:

Ini yang sedang diminta Pak. yang diharapkan dari BA BUN itu

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Page 21: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Diharapkan dari kami Komisi VII DPR atau diharapkan dari siapa?

KEPALA LAPAN:

Dari Kementerian PPN BAPPENAS, tapi tentu saja dukungan dari Komisi VII

DPR untuk ..

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Untuk dukungan ya? berartikan karena kenapa saya. begini, saya bukan

bagaimana. Tadi mohon maaf saya agak keras kepada Bapak-bapak. Saya ingin

klarifikasi saja karena saya ingin angka-angkanya tidak salah karena inikan rapat resmi

Komisi VII DPR. Jadi angka yang disini adalah angka yang bukan dimedia. Jadi saya

ingin mengucapkan terima kasih dari Bapak-bapak. Kenapa saya nanya semua ini?

karena saya agak mencoba memproses apa yang saya baca ini. untuk kita

menyelesaikan proyek tapak pesawat buatan anak bangsa sendiri kekurangan Rp82

miliar. Sebagai gambaran saja buat Bapak-bapak ya, Rp82 miliar itu anggaran iklannya

grab dalam sebulan. Jadi ketika kalian menonton youtube kan iklannya grab teruskan?

Ya itu duit iklannya grab dalam 1-2 bulan itu sama dengan anggaran yang Bapak-bapak

minta.

Jadi bagi saya terutama mungkin Kepala Lapan, PT DI dengan Pak Dirjen tolong

jelaskan kepada bos-bos kalian yang nantinya menyetujui duit kalian. Bandingkan harus

begitu. masa kalian kalah sih sama anggaran iklannya grab begitu karena ini penting

sekali. Karena jujur ya melihat roopmap pengembangan transport nasional ini saya

sangat senang dan 2 tahun yang lalu waktu kita datang ke PT DI Bapak menjelaskan

bahwa N-245-kan lebih sederhana. N-235 dibelakangnya diganti dengan ditambah kursi

dan kalau tidak salah angka yang Bapak kasih tahu kepada kami itu cuma 150 juta

dolar kalau tidak salah. Angkanya masih sama ya? ya berarti jadi lebih kurang ini sudah

selesai dua kali lipat. Ini saya kira dapat sesuatu yang bisa bersaing dengan ATR yang

dia pakai wings dengan. Kenapa ini penting? Karenakan sekarang pemerintah sedang

banyak membangun nih bandara yang banyak banget. Sedih juga saya kalau yang

melihat, yang terbang itu pesawat Francis semua itu ATR. Ya kan ATR itukan

sebetulnya ya tidak jauh beda dengan N-250 yang dibangun Pak Habibi dulu yang

sayang sekali sertifikasi berhenti karena kejadian Tahun 1990-1998 waktu itu. Jadi kita

ingin bantulah.

Saya disini ingin bantu dan ingin melihat gambaran karena supaya kita bisa maju

ke N-245 dan N-270, kita N-219 yang selesai dulu. Jadi sekarang Bapak-bapak

memerlukan Rp82 miliar atau 6,1 juta dolar. Sebagai gambaran juga oke, jadi itukan

anggarannya iklannya grab. Iklan grab itu besar. Saya kasih perumpaan lain deh.

Bapak tahu green peace tidak? Green peace yang non provit yang berurusan dengan

lingkungan hidup. Anggarannya green peace setahun itu, green peace Indonesia ya?

bukan green peace sedunia. Anggaran green peace Indonesia itu tiga kali lipat yang

kekurangan kalian. Rp180 miliar itu anggarannya green peace dalam setahun. Green

peace Indonesia. Jadi masa kita kalah sih sama non provit foundation dari Amerika dari

luar negeri.

Jadi bagi saya tolong tekankan kepada BAPPENAS, tekankan kepada mereka

kepada Kementerian Keuangan jangan pelit sama duitnya. Kita sih disini semua

mendukung karena kita sudah datang ke pabriknya 2 tahun lalu loh. Sudah jadi mau

dicopot lagi karena mau sertifikasi segala macam. Sekarang tinggal kurang first flight

tadi Bulan Agustus tadi. Dari Bulan Agustus sampai sekarang masa baru terbang 16

jam sih. Bagi saya ya agak sedih jujur saja. Sebagai perumpaan boing 787 dream liner

itu kalau tidak salah sertifikasinya hampir 5000 jam untuk satu pesawat itu dan itu

mereka lakukan dalam waktu setahun atau 2 tahun. Masa kita mau ngebangun ini? kita

ngebut loh. Kita ngebut dengan ketertinggalan dengan ATR, dengan perusahaan lain.

Page 22: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Jangan sampai hanya dalam beberapa bulan saja Cuma 16 jam berarti ini targetnya

Bapak mengejar 325 jam terbang flight hours berarti tiap bulan minimum harus 30 jam

terbang berartikan 30-20? 2 pesawat berarti ya masing-masing 15 jam terbang. Jadi

tolong ini dipercepat kalau bapak-bapak perlu apa-apa, Bapak-bapak perlu tahu nomor-

nomor telepon kami, hubungi kami untuk kita ikut agak keras, tegur keras yang disana.

Tidak besar loh Pak Rp82 miliar. Kedengarannya mungkin besar ya? tapi ya saya

umpamakan iklan anggaran iklan grab itu 2 bulan itu ya segini, makanya nongol terus di

HP kita. Jangan sampai kalah sama perusahaan iklan internet begitu loh. Jadi itu saja

dari saya Pimpinan sedikit-sedikit gambaran kenapa ini sebetulnya harusnya tidak

menjadi masalah karena ini bisa kita cepat perjuangkan. Tidak terlalu besar sebetulnya

dan sebelum saya selesai, saya ingin tanya total investasi untuk up grade facility yang

71 juta dolar ini dari uangnya PT DI sendiri atau darimana nanti? Oh dengan komersial

loan ya. oh produksinya ya. oke itu saja dari saya Pimpinan mohon maaf karena tanya

jawab agak lama 16 menit terhitung. Sekian saja dari saya.

Wassalamu’aikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT :

Kalau mentok-mentok pinjam saja Pak Haryo itu. terima kasih Pak Aryo dan

lanjut Pak Harry Purna dan selanjutnya siap-siap Pak Nawafi Shaleh.

F-P GERINDRA (Ir. H. HARRY POERNAMA):

Terima kasih Pimpinan.

Langsung saja pada pokok masalah ya. saya sejak awal sebetulnya

mempertanyakan ya pembagian tugas antara LAPAN dengan PT DI dalam konteks pra

produksi 215 , N-215, tapi ya sudahlah ini ibaratnya nasi sudah menjadi bubur saya

tidak ingin mengungkit-ngungkit lagi, tetapi sebagai suatu kelaziman dari suatu project

ya. apalagi ini project yang goal-nya itu komersial. Harusnyakan sudah dilandasi kajian

atau pun bisnis plan yang sudah matang ya. kita bicara bisnis plan itukan berarti

masalah cash flow pembiayaan, prospek marketing dan sebagainya itu sudah ada.

Saya tidak pernah paham, tidak pernah tahu karena memang tidak pernah mempelajari

secara khusus apakah memang proyek N-219 ini memang didasarkan pada suatu

bisnis plan yang memang sudah kita yakini keekonomiannya artinya bukan hanya

sekedar kita riset mencetakan proto type selesai yak arena tidak komersial, saya tidak

tahu. Saya pun tidak akan mengungkit itu, tetapi ini suatu pembelanjaran. Kecuali kalau

memang ini suatu program yang sudah dilandasi kajian teknis maupun keekonomian

secara matang, tetapi memang ada masalah financial ditengah jalan. Itu soal lain.

Tadi dari paparan ya mohon maaf saya agak terlambat masuk ya, jadi

konteksnya kita inikan kekurangan anggaran, seizin Pimpinan interaksi kepada Pak

Dirjen Ristek. Inikan kita mau mencari solusi kekurangan anggaran ini. intinyakan itu

yak an? nah pertanyaan saya upaya menristek tentunya sudah ada langkah-langkah

tadi dipaparkan ke Menteri Keuanganlah. Saya tidak tahu apakah sudah ke presiden

belum? Ya sudah ke presiden saja. Presiden waktu memberi nama itu kenapa tidak

ditodong saja Pak ini kurang Rp100 miliar. Pasti cair pada waktu itu. bicara saja

langsung pada waktu acara ceremony itu. Ngomong saja sama presiden ditodong kan

beliau yang ngasih nama Nurtanio waktu itu? langsung saja minta duit ya. itu satu.

Kedua kali saya melihat anggaran di Dikti inikan ada peluang berapa triliun itu? Rp12

triliun untuk program, memang Menteri Ristek tidak punya kewenangan. Switch

anggaran dari Dikti ke sector research ini, tetapi saya yakin ada kesempatan untuk itu.

izin saja ke Menteri Keuangan atau kalau perlu ke presiden didalam rapat cabinet. Apa

artinya Rp12 triliun dipotong Rp100 miliar? Nothing. Pindahkan saja anggaran Dikti.

Page 23: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Dikti itu banyak yang bisa dipotong saya yakin itu, belanja kantorlah, apalah ya.

anggaran kita itu banyak yang masih bisa efisiensikan diresturisasi anggaran itu.

banyak hal yang sebetulnya tidak perlu, tapi tetap kita lakukan. Sekedar untuk

meningkatkan daya serap. Pertama, solusi yang saya usulkan itu saja. Intern

Kementerian Ristek Dikti saya yakin bisa switching anggaran ini ya, tentunya seizin

Menteri Keuangan. Rp100 miliar dari Rp12 triliun apa artinya? Bisa itu gampang sekali

menurut saya ya.

Yang berikut PT DI inikan badan usaha, tentunya pemikirannya sangat

komersial. Nah menyikapi proyek ini bagaimana dulu ya? oleh karena itu, kedepan saya

ingin mengingatkan kembali kedepan kita tidak boleh lagi ya membuat suatu program

yang tidak komersial ya. semua kita harus bicara komersial, apalagi melibatkan PT DI.

PT DI ini badan usaha. Jadi kekurangan dana seperti ini sebetulnya tidak ya mohon

maaf ya tidak perlu kita bicarakan sampai ke DPR Rp100 miliar kok. Menteri itu bisa

menyelesaikan Rp100 miliar itu.

Yang berikut, kalau memang ini secara keekonomian memang layak ya,

komersialisasinya layak kenapa tidak PT DI masuk ke sindikasi Bank BUMN misalnya

hanya untuk mendapatkan Rp200-300 miliar saya pikir kalau memang ini

keekonomiannya jelas pasti bisa. Datang saja ke Menteri BUMN sebagi pemegang

saham tunggal bank-bank BUMN itu atau ke Menteri BUMN minta dukungan BUMN

karena BUMN itu tiap kali program CSR saja ratusan miliar itu. Kementerian BUMN itu

tiap tahun ada gathering antara Direksi BUMN bagi-bagi uang ke masyarakat itu

ratusan miliar itu. bangun Inilah-bangun itulah. Rp100 miliar bukan jumlah yang besar

tadi Mas Aryo sudah. Malu kita bicara di DPR itu Rp100 miliar ya. Kalau Rp100 triliun

ya kita bicara diruangan ini, tapi Rp100 miliar masuk ke Komisi VII DPR. cabinet bisa

menyelesaikan itu ya, Menteri Ristek sendiri saja saya yakin harusnya bisa. Ini yang

ingin saya garisbawahi artinya lain kali kalau kita membuat program, apalagi ini bicara

masalah pesawat ya tujuannya harus komersial, kita harus keekonomiannya jelas.

Saya yakin kalau proyek ini memang keekonomiannya memang layak, swasta itu

mau membiayai. Coba datang keperusahaan-perusahaan yang kira-kira potensial

menjadi pasar ini. datang saja ke Bu Susi, Bu Susi R kira-kira mau beli tidak itu nanti?

Loh beliaukan salah satu pengusaha penerbangan perintis itu yak arena Merpati sudah

mati. Datanglah ke Lion, coba datang ke Lion, Lion kan yang punya Anggota Penashet

presiden. Pemilik Lion itukan, pemegang saham Lion itukan Anggota Wantimpres

datang saja ke dia. “eh Lion ini saya ada prospek barang bagus, murah ya. ada tidak

keunggulan teknis, keunggulan ekonominya harus ada, kalau tidak ada ya tidak laku ini

N-219. Yakinkan mereka ya. Wing Air datang saja. Kan sekarang ini semua politik.

Kemarin presiden beli sepeda motor itu cooper. Ini presiden saja mau membantu anak-

anak muda memproduksi cooper itu, padahal itu barang impor itu.. Tidak hanya

dimodifikasi, beli Rp200 juta pakai uang pribadi katanya, kalau pesawat kan bisa.

Jadi saya hanya ingin menggarisbawahi kita memang sebagai birokrat

pemerintah, tapi mainset kita harus komersial begitu loh. Ulet ya. kemarin didalam rapat

sisnas sudah deh jangan terlalu menggantungkan diri ke APBN. APBN kita itu sudah

sangat kurang begitu loh. Jadi pemikiran kita harus komersial. Coba datang dulu

konsorsium tentang BUMN, datang ke Menteri BUMN. Cobalah program CSR itu seizin

presiden sudah. Kita harus apa ya? harus punya pemikiran-pemikiran barulah. Ya saya

kutip bahasa gaulnya cara berfikir generasi now, generasi milenial ya jangan berfikir

seperti kita. Kita ini sudah ketinggalan jaman seringkali cara berfikir kita. Coba ikuti

anak-anak muda itu ya. lahir gojeklah, lahir grablah, lahir itu ya begitu cari uang. Itu saja

Pimpinan.

Jadi Rp100 miliar ini maaf ini urusan menteri harusnya bisa ini. Pinot istilahnya

Pak Haryo. Rp100 miliar kok ke Komisi VII DPR. sayang waktu kita ini, mahal ongkos

kita rapat begini Rp100 miliar nothing itu. jadi mohon maaf Pak Menteri ini tidak ada.

Jadi tolong sampaikan Pak Menteri harus bisa itu mengatasi Rp100 miliar. Apa yang

saya utarakan ini dalam rangka dukungan ya, bukan mencela atau menyalahkan

Page 24: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

dukungan. Kalau dulu salah langkah ya sudahlah ini artinya N-219 itu betul-betul

komersial, layak jual, layak untuk utang. Kalau layak jual itu utang gampang begitu loh.

Ada prospek soalnya. Kalau sampai orang tidak mau ngutangi berarti tidak ada prospek

orang payu. Buat apa kita bikin pesawat tidak laku Pak? buat apa? Apalagi melibatkan

PT DI. PT DI itukan untung rugi yang dipikir ya. Mana yang untung kerjain, kalau tidak

untung ya buat apa begitu. itu yang ingin saya garisbawahi harusnya bisa ini. kalau

saya jadi menteri gampang Rp100 miliar ini. saya datang saja mungkin ke Pertamina

atau ke Bank Mandiri mana bantu ini mana CSR-CSR bisa kenapa tidak. Datang saja

ke BUMN besar-besar itu.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Harry dan lanjut Pak Nawafie salah, siap-siap Pak Kurtubi. Pak

Kurtubi nuklir bisa juga? silakan Pak Nawafie.

F-PG (Drs. KH. NAWAFIE SALEH, S.E., M.M.): Terima kasih. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Ketua dan rekan-rekan Anggota Komisi VII DPR, dari Kemenristek, kemudian LAPAN dan dari PT DI terima kasih ini. Tadi sudah disampaikan ya sampai Pak Aryo membayangkan angka Rp82 miliar itu hanya 2 bulan katanya. Kenapa? Saya sebenarnya mendampingi Pak Ketua akhir Bulan Desember melihat yang acara istilahnya apa kita melihat kedalam kita naik keatas, cuma ada kekurangan katanya Rp82 miliar waktu itu. saya ingin dapat repotnya sekarang ini masih Rp82 miliar juga belum, istilahnya belum apa-apa ini Pak Aryo. Waktu itu sudah sebulan yang lalu kesana melihat. Pak Aryokan 2 tahun yang lalu. Saya mendampingi Pak Ketua pulang Cirebon karena kita sasaran Jawa Barat, waktu itu kita lihat pesawat yang rancang bangun ini adalah waktu itu sudah kekurangan Rp82 miliar, tapi selama 1 bulan ini reportnya masih ini juga Pak. Ini juga yang harus menjadi tantangan bagi kita sekalian ya. disatu sisi saya bangga karena Bangsa Indonesia ternyata akan mampu memproduksi sampai 36 unit itu Tahun 2022. Kalau ini sampai berhasil kan luar biasa, kalau dari sisi bisnis tentunya akan menguntungkan yang luar biasa. Nah ini saya akan tanya Pak yang Tahun 2018 ini yang kalau dengan Rp82 miliar diberikan oleh pemerintah katakanlah oleh APBN itu berapa lama bisa selesai? Ini yang ingin kami tahu begitu artinya disini baru satu pesawat yang akan kita buat. Kemudian kekuatan pesawat inikan ada satu hal yang sangat spesifik yak arena mungkin melihat daerah kita yang dekat pegunungan dan sebagainya hanya mempunyai lapangan pacu 400-500 meter itu ya, tidak satu kilo. Ini memang luar biasa, kalau ini memang terjadi, tapi orang harus lihat dulu hasilnya begitu. Jadi saya ingin melihat dulu yang nilai Rp82 miliar ini kapan bisa selesai. Ini yang ingin tahu, tapi apa nanti yang beres Tahun 2019 baru selesai. Ini mohon penjelasan. Nah nanti kita masuk ke Tahun 2019 itu sudah diperkirakan akan membuat 6 unit, kemudian Tahun 2020 14 unit, 2021 32 unit, kemudian 2036 36 unit. Nah ini diujinya sekarang saja dulu Pak yang kaitan dengan satu pesawat dulu dengan tadi sudah digambarkan bahwa pesawat ini bisa menggunakan waktu operasi yang sangat singkat, kemudian fasilitas Bandar terbatas katakanlah dia kalau di jalan tol saja bisa berhenti mungkin begitu ya kira-kira gambarannya baik take off maupun landing pada landasan yang pendek, cuaca yang sulit diprediksi, kondisi geografis dan ekstrim, pegunungan itu bisa dilakukan.

Ini suatu kebanggaan bagi kita, hanya pertanyaan saya uji coba yang ini dilakukan dan sudah dikasih nama oleh presiden harus berapa lama lagi itu selesai begitu ya Pak Ketua. Kitakan lihat sudah dipetakan sama kita sebulan yang lalu kekurangan Rp82 miliar. Ini baru dibawa ke DPR sekarang, nah kapan mau selesainya. Itu saja dari saya. intinya kami bangga Pak dari Ristek Dikti dan LAPAN, meskipun LAPAN juga kemarin dibilangin anggarannya sangat paling kecil Pak ya, in syaa Allah

Page 25: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

kalau ini berhasil kita dukung LAPAN juga karenakan awalnya dari LAPAN dari Menristek Dikti. Inlah yang kami akan mendapat informasi dan terima kasih kepada rekan-rekan tadi Pak Aryo, Pak Harry sudah mendalam apa yang disampaikan pada kesempatan kali ini. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Wa’alaikumussalam

LAPAN itu kalau turun jadi 7 Pak. kalau naik jadi 9 dan mekanisme keuangan

dipemerintah itukan sangat rigit yak arena semuanya sangat terkait hukum. Jadi

memang hari ini dalam rangka memberikan dasar dan landasan menurut saya supaya

Komisi VII DPR juga bisa menyetujuinya. Kalau itu tinggal kencang saja Pak, jadi kalau

Pak Zamaludin kurang kencang ya nanti terkendala lagi dengan persoalan-persoalan

lain. Terima kasih Pak Nawafie. Silakan Pak Kurtubi. Siap-siap Pak Dardiansyah.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Terima kasih Pak Ketua

Sejawat Anggota Komisi VII DPR yang saya hormati

Bapak Dirjen Risbang, Bapak Kepala Lapan, Direktur PT Dirgantara Indonesia

yang saya hormati.

Saya langsung saja to the point tentang N-219 ini sepakat dengan rekan-rekan

yang lain kita dukung penuh agar program ini bisa berjalan dalam arti bisa

diproduksikan secara komersial, apa yang dibutuhkan kita dukung seperti pada

halaman terakhir ini. Komisi VII DPR kalau bicara fraksi, Fraksi Nasdem kita

mendukung penuh dukungan yang diperlukan oleh PT DI agar bisa program ini bisa

berjalan sebab manfaatnya begitu besar ya akan dapat mendukung pengembangan

ekonomi daerah. Saya lihat pertama dari aspek wisata, pengembangan wisata daerah.

Itu daerah-daerah timur terutama pulau-pulau kecil ya ini angkutan udara, moda udara

untuk turis untuk daerah-daerah pusat wisata pulau-pulau kecil ini amat sangat tepat

jenis pesawat N-219. N-219 untuk pengembangan ekonomi daerah terkait dengan

upaya memasarkan hasil produksi kelautan.

Saya mulai dengan wisata dulu deh, saya tidak menguasai provinsi lain ya tahu

sedikit-sedikit, tapi saya dapil Provinsi Nusa Tenggara Barat saya cukup kuasai bahwa

provinsi ini amat sangat membutuhkan ini jenis angkutan seperti ini untuk mendukung

wisata ya. Pertama, sebelum saya jelaskan ingin tanya jawab sebentar Pak Ketua

syarat landasan yang dibutuhkan oleh M-219 ini berapa? 1 kilo, 800 meter, 500 meter

ya? 400 sampai 500 wah ini tepat sekali. Kebetulan NTB termasuk daerah tujuan wisata

nasional bahkan wisata halal dunia NTB itu karena pemandangan alamnya yang luar

biasa, pinggir pantainya itu. nah di NTB saat sekarang ini ada dua lapangan udara,

landasan udara yang nganggur-gur yang tidak kepakai ya. landasan kecil sekitar 800-

an meter ini pasti masuk berarti ini cuma butuh 500. Satu lapangan udara diskongkang

Sumbawa Barat tolong dicatat itu mungkin sudah masuk radar pemasaran PT DI ini

kalau belum masuk saya kasih informasi.

Ini posisi pasar ini ya skongkang Sumbawa Barat tadinya itu didarata oleh

Merpati, Merpati bubar tutup itu lapangan terbang ini, padahal ini kita sudah putuskan

dan menjadi keputusan pemerintah dan korporasi untuk Sumbawa Barat itu akan

dibangun smelter ya dan saya disini mendukung penuh smelter di Sumbawa Barat ini

dari PT Aman Mineral sekarang namanya dulu namanya Newmont ya. Tidak hanya

smelter industri hilir sesuai dengan kemauan Undang-Undang Minerba Nomor 4 Tahun

Page 26: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

2009 industri hilir daripada smelter ini. Itu banyak sekali investasi. Itu investor akan

keluar masuk teknisi akan mondar-mandir disitu butuh lapangan terbang, lapangan

terbang itu ada, tapi nganggur sejak Merpati bubar. Nah ini N-219 akan masuk disitu

bisa itu.

Ini landasan sudah ada, semua pihak akan diuntungkan. Pemda akan

diuntungkan karena ada asset yang nganggur ini ya. Masyarakat diuntungkan,

kalangan bisnis disana diuntungkan, tidak ada yang dirugikan ini ya. Ini dapil sana

soalnya ini saya dukung penuh ya. Kita butuh berapa unit tidak tahu ini siapa yang nanti

menghitung tidak tahu 5,6,7,10 tidak tahu yang diuntungkan. Itu yang dibutuhkan dari

Bandar internasional Lombok ya LIA Lombok International Airport di Lombok Tengah itu

ke Sumbawa Barat tempat lokasi lapangan terbang Skongkang yang nganggur ini

mungkin hanya 20 menit penerbangan itu ya, tapi kalau pesawat terbangnya tidak ada

tidak bisa wong lapangan terbangnya ada kita butuh, tidak jalan ini. nah kalau produksi

anak bangsa ini bisa jalan wah ini sudah mendukung, membantu pengembangan

wisata dan industri disana ya. ini pucuk dicinta ulam tiba. Pas.

Kedua, untuk pengembangan pemasaran hasil-hasil laut. Mungkin juga pernah

saya utarakan diforum ini. Nusa Tenggara Barat salah satu provinsi penghasil lobster,

bibit lobster. Nelayan sana pekerjaannya cari bibit lobster, tapi sekarang bibit lobster

yang kecil-kecil dilarang diekspor, dilarang dijual oleh pemerintah karena memang kecil

banget ya. maunya 200 gram, setengah kilo, 1 kilo perekor, 2 kilo perekor besar-besar,

nah itu baru, tapikan butuh program pembudidayaan, makanya Pak Kepala LIPI hadir

ya. Kepala LIPI saya minta untuk ngajarin nelayan bagaimana membudidayakan

lobster, ada penyakitnya bagaimana mengobati begitu. Maksudnya begini, di Lombok

Timur itu ada lapangan terbang Rambang ya, nganggur-gur Rambang itu dibangun oleh

Belanda dulu itu ya oleh Belanda. Belanda pergi tidak pernah dipakai sampai hari ini. Ini

lebih tragis lagi ini. Dia nganggur sejak kita merdeka ya Belanda tidak pakai lagi

lapangan terbang Rambang ini. Itu letaknya di pinggir pantai. Ini harus dioptimalkan

kenapa tidak dari dulu.

Saya heran pemerintah kita ini. Mengapa lapangan terbang nganggur ini

didayakan sejak dulu, nah disitu ada nelayan-nelayan lobster ya. saya lagi mendorong

agar budidaya lobster itu dibantu oleh LIPI. Nah kalau lobsternya sudah berhasil

dikembangbiakan dibesarkan menjadi ukuran setengah kilo atau 1 kilo perlobster

maunya pemasarannya ke luar negeri yang harganya bagus, bukan ke Jakarta atau ke

Surabaya. Nah penerbangan dari Lombok yang ada sekarang ini ke luar negeri itu

paling banter ke Kuala Lumpur, ke Singapura sama ke Australia, yang ke Jepang, ke

Korea dari Lombok belum ada penerbangannya. Korea suka-suka ada, tapi carter saja

dari Seoul ke Lombok itu. Yang ke Jepang atau ke Guanzo belum ada, yang ada itu

adalah dari Denpasar. Penerbangan Denpasar. Denpasar-Guanzo, Denpasar-Nanzin,

Denpasar segala tujuan Denpasar itu. maksud saya kalau yang lapangan terbang

mubazir sejak kemerdekaan itu bisa diberdayakan menggunakan pesawat N-219 untuk

ngangkut lobster hidup ya dari Bandara Rambang ke Bandara Denpasar itu tidak

sampai 30 menit itu ya. denpasar langsung dikirim ke Tokyo, ke Osaka, kemana begitu

loh, sehingga fresh harga bagus sekaligus menolong nelayan ya. ini pasar yang bisa

digarap oleh PT DI produknya ini ya, nah itu untuk nelayan ya.

Untuk kebutuhan turis-turis eksekutif kelas atas ya butuh penerbangan seperti ini

mengangkut mereka dari LIA Lombok International Airport ke Gili Trawangan. Mungkin

Bapak-bapak pernah dengar di Gili Trawangan ya itu kalau lewat darat bisa 3 jam,

paling cepat 2 jam kalau lewat darat. Kalau eksekutif butuh waktu pendek dari LIA

tinggal bikin perjanjian lewat travel bironya jam berapa, tiba hari apa, nah N-219 itu

sudah siap ngangkut bos-bos ini-ini dengan pesawat terbang ke Gili Trawangan ya. ini

potensi pasar untuk wisata. Mungkin daerah-daerah lain akan lain ceritanya. Nusa

Tenggara Timur dengan komodonya bisa dari Bima ya, dari Bima bisa pakai pesawat

kecil ini ke Labuan Bajo, tidak usah ke Denpasar sebab banyak turis yang mau ke

komodo melewati Pulau Sumbawa lewat darat ya. Setelah sampai dekat Bima

Page 27: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

nyebrang laut, nah mungkin sekarang kalau ada pesawat inikan lebih bagus. Jadi ada

potensi pasar didaerah untuk mengembangkan ekonomi daerah ya mengembangkan

potensi wisata yang membutuhkan moda angkutan transportasi udara dengan pesawat

kecil ini. nah ini kira-kira sama dengan twin other kapasitas kemampuannya? Oh lebih

bagus, wah bagus sekali.

Tadinya Bupati Sumbawa Barat mengharapkan twin other. Dia sudah bilang

tidak. Kalau PT DI menghasilkan N-219 yang lebih bagus kenapa tidak.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Lebih bagus kalau Rp82 miliarnya ada baru lebih bagus itu.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Ya kita dukunglah dari Pak Aryo, Pak Fahri produk ini sebagai salah satu

kebanggaan kitalah setelah sekian lama dirgantara kita tidak menghasilkan produk

yang membanggakan. Dari saya sekian.

Terima kasih

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Wa’alaikumussalam

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Kalau didapilnya saya tidak ada lobster Pak. kita konsumen lobster didapil saya

KETUA RAPAT:

Tolong dibawa kedapilnya Pak Aryo, tapi harganya harga Singapura.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Dan Pak Kurtubi maaf kalau ke Gili Trawangan lebih enak naik helikopternyanya

PT DI, jangan pakai N-219. Naik helicopter lebih enak Pak.

KETUA RAPAT:

Perlu saya sampaikan sebelum dilanjut kepada Pak Dardiansyah. Hari ini kita

ada undangan workshop seminar di Pimpinan DPR pukul 13.00. kemarin sudah dimulai

dan saya mohon barangkali nanti jawabannya tertulis saja, nanti kita masuk kesimpulan

karena tadi saya kira juga dari Anggota banyak hal yang ini penguatan ya, penguatan

dan tadi saya kira juga penguatan dan penambahan informasi, dukungan. Penguatan

dan dukungan bahkan menambah wawasan marketing bagi dirgantara tadi dari Pak

Kurtubis. Bahkan sekali waktu nanti dibangun nuklir disana itu juga butuh tambahan.

ahli nuklir bolak-balik ini. lanjut silakan Pak Dardiansyah, nanti terakhir Pak Ivan Doly.

F-PDIP (Drs. H.M. DARDIANSYAH):

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Page 28: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Terima kasih Pak Ketua atas kesempatan yang diberikan kepada saya; rekan-

rekan Anggota terkhusus juga mitra kerja LAPAN maupun Risbang.

Saya mungkin disini ringkas saja yang saya sampaikan berupa pertanyaan

terkhusus kepada PT Dirjen Dirgantara. Pertama, mungkin yang saya tanyakan adalah

ada tidak kendala atau permasalahan dalam hal penyelesaian dalam promosi, yang

kedua, dengan hal pengiriman. Kalau toh memang terjadi kendala ada tidak beban

yang harus dibayar oleh PT Dirgantara? Berapa nominal yang harus dibayar. Yang

kedua, mungkin dalam hal marketing pemasaran. Disitu PT Dirgantara apakah masih

menggunakan agen ataupun marketnya langsung pada internal PT Dirgantara sendiri.

Kira-kira itu Pak Ketua.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih Pak Dardiansya

Nanti balasnya singkat saja ya sedikit-sedikitlah boleh ya. silakan Pak Ivan Doly.

Pak Andi anda? Silakan setelah Pak Ivan.

F-PG (IVAN DOLY GULTOM):

Terima kasih Pimpinan

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati Bapak Pimpinan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dan juga

teman-teman yan saya hormati beserta dengan Pak Dirjen beserta jajarannya.

Saya ingin bertanya dengan Pak Dirjen Risbang Pak, saya melihat disini bahwa

apa yang dijalankan oleh PT Dirgantara Indonesia, Kepala LAPAN dan sebagainya itu

saya mempertimbangkan efektivitasnya. Kenapa? Karena dari dulu sampai sekarang

sepertinya kok agak menderita ya? bukan saya katakan menderita, tapi agak

menderita. Bicara dengan dana yang jumlahnya tidak signifikan itu sudah mengalami

kesulitan seperti rekan saya Pak Aryo juga kalau saya melihat daripada aspek

komersialnya dulu pernah saya dengar untuk jual pesawat mesti ditukar beras, ditukar

jagung sepertinya kok kita memaksakan diri. Sementara untuk kita melihat factor

ekonominya itu alangkah baiknya digunakan kan untuk masyarakat, kepentingan

masyarakat luas.

Disini saya melihat bahwa ada beberapa hal yang menjadi factor-faktor yang

saya pertimbangkan itu adalah misalnya contoh untuk tranportasi komersial. Kita

melihat harga semen saja di Jakarta dengan di Indonesia Timur itu sudah jauh sekali

harganya, sehingga ada pendapat-pendapat dari teman-teman itu bahkan sampai

mempergunakan pesawat-pesawat dari salah satu Angkatan Bersenjata kita begitu.

Saya tidak tahu itu benar atau tidak, tetapi minimal mereka saja yang bisa melihat sisi

fungsi positifnya dari transportasi udara. Kalau saya melihat lagi transportasi kita yang

untuk transportasi laut saja masih banyak kekurangannya bahkan sebagaian besar itu

sudah kadaluarsa dan memakan banyak korban. Kalau saya melihat lagi bahkan disini

untuk kita melihat transportasi darat seperti kereta api itu saja masih banyak yang

kurang layak, apabila kalau kita melihat disini kendaraan-kendaraan bermotor buatan

Indonesia anak-anak bangsa ini sebenarnya sudah banyak yang tercetus, tapi tidak ada

yang mensponsori, sehingga sekelas avanza saja atau sepedar motor saja itu tidak bisa

kita kuasai untuk negara kita sendiri begitu.

Page 29: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Kita sudah mengacu kepada pesawat-pesawat, padahal kita ini ibaratnya

mungkin kelas bulu, kita didalam pemasaran pasar dunia kita ini bersaing dengan kelas

berat. Bagaimana kita mau bersaing dengan mereka. Apapun iklan yang kita bikin, kita

harus mengakui Pak kita ini dari dunia ketiga, dunia istilahnya itu belum negara maju

kita ini. factor Sumber Daya Manusia kita itu masih terlalu lemah dan juga saya melihat

untuk teknologi ke now how-nya, pengembangannya semuanya itu masih kita perlu

banyak belajar, tetapi disamping itu masyarakat Indonesia itu harus membayar mahal

untuk perjalanan-perjalanan, biaya-biaya transportasi.

Jadi saya meminta Pak Dirjen Risbang fokus kepada kepentingan masyarakat

Indonesia Pak begitu. jangan terlalu fokus kepada saya melihat disini interiornya

mewah dan sebagainya belum Pak. masih banyak masyarakat kita yang hidupnya sulit

bahkan di Indonesia timur untuk bangun rumah saja bahannya sudah luar biasa

mahalnya begitu. apalagi kita negara kepulauan. Kita lihat dari bandara saja hanya

sekian ratus meter-sekian ratus meter membangunnya saja kita tidak mampu.

Sementara kalau kita sampai disalah satu kota untuk menuju kota kecil, kita harus

tempuh lagi perjalanan yang sedemikian jauh.

Jadi tolong Bapak pertimbangkan sebaik-baiknya untuk riset dan

pengembangannya itu dialokasikan ke sisi sector-sektor yang sangat bermanfaat bagi

masyarakat Pak begitu. jangan kita lihat Jakarta Pak, tapi kita mesti lihat daerah. Itu

saja Pimpinan. Terima kasih Pak Dirjen.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Wa’alaikumussalam.

Seizin seluruh Anggota Komisi VII DPR dan forum rapat ini, saya kira karena ini

ada undangan, saya pikir bisa lebih cepat begitu ya. Undangannya pukul 13.00 Pak Ifan

ya? jadi nanti tidak enak kalau disana ada acara kita bikin rapatkan tidak enak, apalagi

Pimpinan yang membidangi Komisi VII DPR dan objeknya memang Komisi VII DPR,

sehingga mohon persetujuan untuk kita langsung kekesimpulan. Nanti mohon

persetujuan pendalaman, nanti dengan Ristekbang Penguatan Riset dan

Pengembangan saya kira nanti akan didalami dirapat kerja dengan menteri dan begitu

juga nanti LAPAN kan sudah kemarin terakhir. PT Dirgantara nanti kalau Rp81 miliar ini

sudah cairlah. Ini belum cair. Sekali lagi kalau tidak ada uangnya, nanti ke Pak Aryolah

begitu ya. baik kalau disetujui, kita langsung kepada kesimpulan.

DRAFT KESIMPULAN

1. Komisi VII DPR RI mengapresiasi Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan

Kementerian Ristek dan Dikti Republik Indonesia, Kepala Lapan dan Direksi PT

Dirgantara Indonesia Persero atas pengembangan pesawat N-219 sebagai

industri dirgantara hasil inovasi dalam negeri dan pesawat yang dapat

menyesuaikan dengan kondisi geografis Indonesia yang dikembangkan sejak

Tahun 2011. Hal ini juga merupakan bagian dari program jembatan udara sesuai

dengan peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan

Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barat dari dank e daerah tertinggal,

terpencil, terluar dan perbatasan. ah biar komplit

Apakah disetujui atau silakan.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Page 30: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Pimpinan, mungkin lebih pendek saja dengan kondisi geografis Indonesia.

KETUA RAPAT:

Oke

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Tidak usah kepanjangan

KETUA RAPAT:

Tidak usah ya. kepanjangan malah panjang juga nanti anggarannya tidak

sampai.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Setelah itu dihapus saja kan dikembangkan sejak tahun 2011. Ngapain kita

ngomong Tahun 2017?

KETUA RAPAT:

Setuju ya? Pak Nawafie setuju? Pak Dirjen Risbang setuju Pak?

KEPALA RISBANG:

Ya Pak setuju Pak.

KETUA RAPAT:

Pak Kepala Lapan, pemerintah setuju tidak ini? setuju ya? PT DI setuju ya? Pak

Sukat tidak apa-apa Pak. lain kali suara bapak mengudara di Komisi VII DPR. selama

inikan mengudara di Komisi VI DPR begitu. Silakan Pak Kurtubi.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Saya kok sedikit kurang sependapat hidup saja kalimat terakhir itu agar kita tahu

Perpres itu ternyata mendukung ini begitu loh. Jadi panjang sedikit tidak apa-apa Mas

ARyo agar lebih lengkap begitu. saya sendiri baru tahu ada Perpres Nomor 70 Tahun

2017 ini ya, nah untuk pelengkap saja itu sebenarnya substansinya sudah masuk, tapi

untuk mengingatkan kita semua ada Perpresnya yang mendukung untuk daerah-daerah

3T plus P ya? wilayah yang membutuhkan jenis pesawat terbang seperti ini begitu loh.

Kalau berkenan, saya senang sekali kalau ini dihidupkan kembali lagi.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Atau itu saja “hal ini mendukung terhadap program jembatan udara” begitu saja.

Bukan merupakan bagian, jadi mendukunglah ya. “hal ini atau sejalan bisa, sedapil

yang tidak bisa ini, nah ini bolehlah ya. Ya Pak Aryo ya? oke setuju ya? silakan

F-PG (IVAN DOLY GULTOM):

Page 31: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Itu untuk angkutan barang, sedangkan inikan pesawat komersial.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Bisa juga untuk barang. Tadi lobster mau diangkut sama ini Pak.

F-PG (IVAN DOLY GULTOM):

Maksud saya kalau bisa kita sarankan untuk kapasitas yang lebih besar. Inikan

terlalu kecil kalau untuk angkutan barang ini.

Terima kasih.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Lebih besar tidak disini Pak. lain lagi ceritanya Pak.

KETUA RAPAT: Pelayanan publik ini, pelayanan public untuk angkutan barang. Ya sejalanlah pokoknya. Lain-lainnya penting, ini ada sejalan begitu dengan ini. setuju ya biar cepat?

(RAPAT: SETUJU)

2. Komisi VII DPR RI sepakat dengan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Ristek dan Dikti Republik Indonesia dan Kepala LAPAN agar dapat merealisasikan kekurangan anggaran yang dibutuhkan oleh PT Dirgantara Indonesia Persero sebesar Rp81.833. 713. 778.00 untuk penyelesaian pesawat N-219 pada tahun 2018. Menurut saya kalau Rp81 miliar gampang, yang susah cari itu yang 78-nya itu yang susah. Bagaimana cari 78-nya itu? silakan Pak Aryo.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Pimpinan, mohon maaf saya kurang mengerti ini kalimatnya, masa sepakat

dengan agar dapat merealisasikan. Jadi kita sepakat apanya nih mas?

KETUA RAPAT: “Komisi VII DPR RI sepakat dengan Dirjen Penguatan Riset…” atau jangan “sepakat” disitu. “Komisi VII DPR RI mendesak Dirjen Penguatan Riset dan Dikti, dan Kepala LAPAN agar dapat merealisasikan…” F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Untuk segera

KETUA RAPAT: “…untuk segera merealisasikan” bisa. “agar dapatnya” dihapus. “dapatnya” hapus. “…untuk segera merealisasikan kekurangan anggaran yang dibutuhkan PT Dirgantara Indonesia sebesar … “. “untuk penyelesaian pesawat N-219” dihapus. F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Mungkin ditambahkan diatas nanti.

KETUA RAPAT:

Page 32: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

“kekurangan yang dibutuhkan PT Dirgantara Persero dalam rangka penyelesaian N-219”. Setelah persero ya. “…dalam rangka penyelesaian pesawat N-219 sebesar …” ah agak nyambung ini. F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Bukan pesawat Pak, program N-219

KETUA RAPAT: Program. Jangan sertifikasi Pak. pokoknya menyelesaikan pesawatlah begitu. “Dalam rangka penyelesaian program pesawatlah”. Kan pesawat itu N-219. “Dalam rangka penyelesaian program pesawat N-219 sebesar Rp81 miliar sekian begitu ya. coba silakan. F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Pimpinan tambah sedikit maaf. Saya baru sadar untuk segera merealisasikan

inikan kekurangan kita tidak merealisasikan, kita mau merealisasikan penutupan

kekurangan atau pengajuan kekurangannya.

KETUA RAPAT: Untuk segera… F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Untuk segera merealisasikan..

KETUA RAPAT: Pengajuan F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Pengajuan

KETUA RAPAT: Kekurangan. F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Bahasa yang bagus bagaimana enaknya? Kekurangan anggarannya jangan

direalisasikan dong. Kita ingin … penutupannya.

KETUA RAPAT:

Coba silakan.

DIREKTUR RISBANG: Mungkin pemenuhannya anggaran Pak. KETUA RAPAT:

Page 33: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Untuk segera memenuhi kekurangan. “merealisasikan” ganti “memenuhi” atau “meluberkan” bisa ya? bahasakan sekarang berubah-rubah itu. oke untuk segera memenuhi kekurangan anggaran yang dibutuhkan oleh PT Dirgantara Indonesia Persero dalam rangka penyelesaian program pesawat N-219 sebesar Rp81 miliar” sekian. Silakan. DIREKTUR RISBANG: Kami mengusulkan kalimat yang “anggaran terus yang dibutuhkan oleh PT Dirgantara Indonesia dalam rangka itu” lebih baik ditiadakan. Jadi “Komisi VII DPR RI mendesak Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan dan Kepala Lapan untuk segera memenuhi kekurangan anggaran yang dibutuhkan untuk atau dalam rangka penyelesaian anggaran pesawat N-219” karena PT DI inikan satu entitas yang. KETUA RAPAT: Karena begini, otoritas anggarannya kan tidak ada di PT DI Pak. PT DI ini justru butuh untuk menyelesaikan, sehingga otoritasnya ada di Kemenristek Dikti dan Lapan, maka itu kita mendesaknya kepada Ristek dan Lapan dalam rangka memenuhi kekurangan anggaran yang dibutuhkan oleh PT Dirgantara untuk menyelesaikan pesawat N-219. Saya kira itu begitu. DIREKTUR RISBANG: Tapi sebetulnya yang butuh anggaran segitu itu ya keduabelah pihak Pak utamanya Lapan dalam konteks menyelesaikan sertifikasi itu. jadi kalau pun PT DI itu tidak disebutkan KETUA RAPAT: Atau untuk memenuhi kekurangan anggaran program pesawat N-219 sebesar..” begitu ya? ya-ya sudah “yang dibutuhkan sampai kedalam rangka” itu hapus. “yang dibutuhkan sampai dalam rangka” “untuk segera memenuhi kekurangan anggaran penyelesaian program pesawat N-219 sebesar…” begitu ya? betul ya? jadi proyeknya pemerintah inikan? … yang melaksanakan. Baik, apakah dapat disetujui? Setuju Pemerintah?

(RAPAT: SETUJU) 3. Komisi VII DPR RI sepakat dengan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Ristek dan Dikti untuk membahas finalisasi rencana induk riset nasional Ririn dalam fokus grup discussion bersama dengan Perguruan Tinggi, pakar dan seluruh Anggota Komisi VII DPR RI.

Begitu ya? DIREKTUR RISBANG: Mohon izin Pak. Inikan pernah menjadi kesimpulan kita tinggal menunggu realisasi. Apakah masih perlu disebutkan sekarang? KETUA RAPAT: Ya tidak apa-apa supaya ingat saja Bapak. Siapa tahu lupa mengingatkan. Setuju ya?

(RAPAT: SETUJU) 4. Komisi VII DPR RI… Jadi kesimpulan itu maksimum dua kali Pak, kalau sudah tiga kali itu peringatan itu.

Page 34: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

4. Komisi VII DPR RI sepakat dengan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Ristek dan Dikti untuk melakukan sosialisasi dan desiminasi hasil pengembangan riset dan Kementerian Ristek dan Dikti Republik Indonesia dengan Mengakomodasi aspirasi seluruh Anggota Komisi VII DPR RI”.

Sepakat kan Pak? silakan Pak Dirjen, Pak Dirjen dululah kita tanya DIREKTUR RISBANG: Pada prinsipnya kami sepakat ini merupakan salah satu program yang dulu menjadi salah satu pembicaraan kita dengan rekan-rekan Komisi VII DPR. KETUA RAPAT: Bapak segera undang bukan TA komisi, bapak undang kumpulin TA-nya Anggota Pak semuanya supaya penataan dan penyusunan waktunya tepat begitu. diundang saja ketempat Bapak. Setuju ya Pak? Anggota Komisi VII DPR setuju saya kira ini, setuju ya? silakan Pak. tidak apa-apa bisa saya cabut Pak. F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Sebetulnya ini aspirasi, bukan aspirasi saya Pimpinan, aspirasi warga saya…

tapi ya tidak apa-apa.

KETUA RAPAT: Aspirasi itukan masyarakat Pak. saya kira dirubah memang “mengakomodasi aspirasi masyarakat melalui Anggota Komisi VII DPR”. aspirasi masyarakat melalui Anggota Komisi VII DPR begitu Pak ya? saya cabut dan saya tetapkan yang baru.

(RAPAT: SETUJU)

5. Komisi VII DPR RI sepakat dengan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan…”

Baru kali ini Pak sepanjang saya memimpin rapat meleset itu baru kali ini, padahal saya sudah hati-hati itu ngomong begitu.

5. Komisi VII DPR RI sepakat dengan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Ristek dan Dikti Republik Indonesia dan Kepala Lapan, dan Direksi PT Dirgantara Indonesia Persero untuk menyampaikan jawaban tertulis atas seluruh pertanyaan Anggota Komisi VII DPR RI dan disampaikan paling lambat tanggal 31 Januari 2018”.

Begitu ya? cukup waktunya Pak sampai 31 Januari nanti disampaikan ke sekretariatan termasuk surat dan dokumentasi mengenai pengajuan BABUN yang untuk penyelesaian ini. setuju Pak? silakan Pak Dirjen karena ini suratnya dari Menteri keluarnya. DIREKTUR RISBANG: Ya kalau disebut tanggal 31 Januari 2018 seperti yang ada disana oke Pak, tapi kalau termasuk persuratan itukan kita sangat tergantung pada Kementerian Bappenas, jadi artinya seperti yang tertulis disana saja kita setuju Pak. KETUA RAPAT: Baik, terima kasih.

(RAPAT: SETUJU)

Page 35: SUDAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK … filebanyak aspek yang didalami didalam kunjungan kerja itu, ... cadangan yang ini bisa meng-cover atau barangkali kita menunggu kepada APBN

Dan saya kira kalau tidak ada hal lain, kita bisa mengakhiri Rapat Dengar Pendapat ini. Terima kasih atas keefektifan kita melakukan rapat pada rapat hari ini. sebagai kata akhir kami persilakan Pak Dirjen Risbang mewakili mitra kerja untuk menyampaikan kata akhir. DIREKTUR RISBANG: Bapak-Ibu yang kami hormati wabil khusus Pimpinan Komisi VII DPR. Kami mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan kerja sama yang sangat kontruktif dari Anggota Komisi VII DPR khususnya dalam mendorong produk-produk inovasi anak bangsa lebih khusus lagi N-219. Semoga upaya yang dilakukan pada hari ini menjadi bagian amal ibadah kita untuk menghadapi Lailahi robbi pada suatu saat nanti. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA RAPAT: Wa’alaikumussalam. Terima kasih kepada kita semua. Mohon maaf jika ada hal yang tidak berkenan. Dengan demikian, rapat saya akhiri. Wabilahitaufik Walhidayah Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

RAPAT DITUTUP PUKUL 13.43 WIB

a.n. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT

Dra. Nanik Herry Murti

NIP. 196505061994032002