Adobe Photoshop PDF -...

4
N tt ' SIO N . 'I ,, " ,_ -+ ,- . .. . " .. .. -- ..... N.,. . ' ." .. ... .... .' . --,,'" ---1 . .... ... 1 --!ln, ;' :i7 - ,' .' -:- "" t-- "_ . , ""- . ., . . - " :'. .. >, .. .. «. , :y-" tJ . •.• : .•• _ . . _- - I -• .• _. ..... .. .- '. . . -_ .. " .... - .. , . .. . ... - J - ., ." .. -"- -=.. - . . - .. '- -' \ - - '- - . = .... - . -" , - . ) a. ., , _." .. ! ' ... ,' ." '11" .. " ".. . -:. .. ' ... J •• - . • ' .... .... .... . .. "J r - . . - -- // . .. ,., " Media - Hr / lgl /b ln / lhn : O;l J-b d b . -. '. 'd" VI ' ..... -" , L, I1'tJ 1 r:. f"' t1 .. wW"W .g ", " or .r .... : : _.. . " _._ -= '----------- - ------" , . NDA ingin mengoleksi songket Pasemah? Bagi peminat terutama para kolektor kain tradisional, mungkin tidak ada salahnya melliik hasil tenunan Pasemah ini . Hanya saja perJu diingat, isi kocek harns disiapkan lebih dulu karena harganya tidaklah murah. Paling murah sekitar Rp 5 juta sampai Rp 6 juta. Bahkan, songket yang usianya sudah di atas 100 tahun har- ganya malah dikabarkan bisa-bisa mencapai Rp 30 juta Rp 50 ju- taan. Namun, agaknya sebelum telanjw' be.rsu ah payah berburu songket Pase- mah ini , sebaikoya mat Anda diurung- kan saja. Sebab, mencari songket atau tenunan khas Pasemah yang asli saa t ini barangkali mirip dengan peribahasa : "meminta sisik ke belut", sesuatu yang memang sangat amat mustahiL "K" memiliki songket Pase- mah sekarang, tidak ubahnya kita se- peru mengkhayal. Sebab , kain tenunan im memang ada harga tapi dak katik barang (maksudnya, tidak ada barang- nya). Jadi, yang ada selama ini cuma sekadar harga dimulut saja," jelas Djazuli Kuris, Walikota Pagar Alam. S "b .. ksi Kerj olomo don Pu b/ ,lol ' , Songket Pasemah Djazuli melukiskan, generasi tera khir yang masih sempat memakai tenun khas Pasemah , b ar angkali a dal ah orang-orang Pasemah seusia dirinya. Setelah itu, generasi berikut , jang a nkan se mpat memakai, melihatn ya saja mungkin tidak pe rnah . "Mungkin ha- nya y ang seusia sayalah y ang tera khir me makain ya untuk acara ada t. Karena , ketik a jadi pengantin sekitar a khir 1970-an, songket yang dikenak an wak- tu itu s ud ah hampir la puk ," uj ar Wali- kota yan g asli Pasemah ini . Bud ayawan Pas emah , Mohammad Saman , menga kui , pa da pe ri ode 19 60 - 1970-an, bebera pa keluarga bat ih di Pasemah sebetulnya masih men yimpan s ongke t- songk et khas te nunan tangan ini . Bahk an, beberapa tahun ke mudian pun mas ih banyak yan g pun ya. N amun , i tu dip astikan su da h leny ap , selain me- mang dimak an usia, juga sengaja dijual ke pada kol ektor dan para pemburu barang an tik ya ng s udah "menyer bu " Tanah Pase mah sejak tiga d as a warsa la lu. " "Dari dulu memang belum terpi.. oleh masyarakat, songket Pasemah n rupa k an salah satu aset yang berni tinggi. Oleh karena itu pula. barangk tidak seorang pun generasi sekara yang bisa mewarisi keterampilan mer n un seperti tetua-tetua dulu Sehing, wajar saja kalau kain tenun Pasem cuma tinggal nama, " katanya. +++ ISYARAT bakal Jenyapnya song}. Pasemah, sebetulnya sudah terba ketika memasuki dekade 1930-an. l\-l nurut Gathmyr Senen, eorang pekel sem di Palembang. berda arkan bel; rapa literatur ternyata pada saal itu dah terjadi stagnasi dari oran -ora Pasemah yang terampil menenun. Pal saat itu, sudah jarang berikut di Tanah yang t

Transcript of Adobe Photoshop PDF -...

Page 1: Adobe Photoshop PDF - arsip.galeri-nasional.or.idarsip.galeri-nasional.or.id/uploads/kliping/2291/_MG_9063.pdf · barangkali mirip dengan peribahasa: "meminta sisik ke belut", sesuatu

t;I\J"~KI Ntt'SIO N

- -~~~J8~~~~~~J:~ . Af'~i~~i;r.·~ ' I ,," ,_-+, -... . " .... --..... N.,. . '." .. ....... . ' . --,,'" ---1 ._ . "y~.! ..... l.,.~. t ... 1--!ln, ;' :i7 ' · - , ' .' -:- "" t--"_. , ,.~--=-. ,~~,,,,~ ""- . . , . . -~ l'o ".J.;.;.~~4fi"-Y-:'~ ,'(~: v~J;':- -:~ :~: . '" ":'. .. > , .. .. «., :y-" tJ ~- ' ~ ; ~ .•.• : .•• _ . • ._-

-

I • - • .• _ ...... .. .- '. . . -_.. ~.

~ - " .... - .. , ... -:-~ .~ '"- ...::.:..... . ... -J - ., . " .. -"- -=.. - . . - .. '- -' \ - -' - - . = .... - . -" ,

-. ) a. ., ,

~I_ _." . . ! ' ... , ' ." '11" -~ .. " ".. . -:. .. ' ... J • •• - . • ' .... .... .... • . .. " J r • •

- . • • . --- // . .. ,., "

• Media •

-Hr/ lgl/bln / lhn : O;l

• J-b d b . -. '. 'd" VI ' ..... -" , L, I1'tJ 1 o.J."" Ir'''~ ''-'' ,"ae\ol r:. f"' t1 i ;""'~ .. ' 1I c ~ wW"W .g ", "or .r ....: : ~ . _.. . " _._-='------------ ------" , .

NDA ingin mengoleksi songket Pasemah? Bagi peminat terutama para kolektor kain tradisional ,

mungkin tidak ada salahnya melliik hasil tenunan Pasemah ini. Hanya saja perJu diingat, isi kocek harns disiapkan lebih dulu karena harganya tidaklah murah. Paling murah sekitar Rp 5 juta sampai Rp 6 juta. Bahkan, songket yang usianya sudah di atas 100 tahun har­ganya malah dikabarkan bisa-bisa mencapai Rp 30 juta Rp 50 ju­taan.

Namun, agaknya sebelum telanjw' be.rsu ah payah berburu songket Pase­mah ini , sebaikoya mat Anda diurung­kan saja. Sebab, mencari songket atau tenunan khas Pasemah yang asli saa t ini barangkali mirip dengan peribahasa: "meminta sisik ke belut", sesuatu yang memang sangat amat mustahiL

"K" memiliki songket Pase-mah sekarang, tidak ubahnya kita se­peru mengkhayal. Sebab, kain tenunan im memang ada harga tapi dak katik barang (maksudnya, tidak ada barang­nya). Jadi, yang ada selama ini cuma sekadar harga dimulut saja," jelas Djazuli Kuris, Walikota Pagar Alam.

S"b .. ksi Kerjolomo don Pu b/,lol'

,

Songket Pasemah

Djazuli melukiskan, generasi terakhir yang masih sempat memakai tenun khas Pasemah, barangkali adalah orang-orang Pasemah seusia dirinya. Setelah itu, generasi berikut, jangankan sempat memakai, melihatnya saja mungkin tidak pernah. "Mungkin ha­nya yang seusia sayalah yang terakhir memakainya untuk acara adat. Karena, ketika jadi pengantin sekitar akhir 1970-an, songket yang dikenakan wak­tu itu sudah hampir lapuk," ujar Wali­kota yang asli Pasemah ini.

Budayawan Pasemah, Mohammad Saman, mengakui, pada periode 1960-1970-an , beberapa keluarga batih di Pasemah sebetulnya masih menyimpan songket-songket khas tenunan tangan ini. Bahkan , beberapa tahun kemudian pun masih banyak yang punya. N amun, itu dipastikan sudah lenyap, selain me­mang dimakan usia, juga sengaja dijual kepada kolektor dan para pemburu barang antik yang sudah "menyerbu" Tanah Pasemah sejak tiga dasawarsa lalu.

"

"Dari dulu memang belum terpi.. oleh masyarakat, songket Pasemah n rupakan salah satu aset yang berni tinggi. Oleh karena itu pula. barangk tidak seorang pun generasi sekara yang bisa mewarisi keterampilan mer nun seperti tetua-tetua dulu Sehing, wajar saja kalau kain tenun Pasem cuma tinggal nama, " katanya.

+++ ISYARAT bakal Jenyapnya song}.

Pasemah, sebetulnya sudah terba ketika memasuki dekade 1930-an. l\-l nurut Gathmyr Senen, eorang pekel sem di Palembang. berda arkan bel; rapa literatur ternyata pada saal itu dah terjadi stagnasi dari oran -ora Pasemah yang terampil menenun. Pal saat itu, sudah jarang berikut di Tanah yang t

Page 2: Adobe Photoshop PDF - arsip.galeri-nasional.or.idarsip.galeri-nasional.or.id/uploads/kliping/2291/_MG_9063.pdf · barangkali mirip dengan peribahasa: "meminta sisik ke belut", sesuatu

-

, , ,-.. 'r ... . .

. , ", ' . I •

• . . . ~' " '. --- .-- " . - - ---.:..:.-- -. --,

« t ) •

'" •

-

• • •

t .. . - __ . ' _-,.:;. . ...... . . - ... I

• .. ...

" • ., • • • -

- -.. -.... , ,

-.. -, " " , • • -,

"

- ,

'-­-,-

11 #

" l -..

Media , ,

--Hr/ tgl/bln/ta, n ,

,

Hlm/klnl , ,

KOMPAS.AIIMA[) lUlKANI

Selendang Pasemah Hajjah Manuyah (103) memperagakan selem-bar selendang yang diakuinya asU hasil tenunan Pasemah. Tetua Pase­mah dan Desa Plang Kanidai, Pagar Alam Selatan, ini mengaku membeli seharga 40 Gulden. Selendang dibeU orangtuanya sekitar tahun 19

07, ke­

tika Manuyah saat itu masih berusia tujuh tahun,

-

Page 3: Adobe Photoshop PDF - arsip.galeri-nasional.or.idarsip.galeri-nasional.or.id/uploads/kliping/2291/_MG_9063.pdf · barangkali mirip dengan peribahasa: "meminta sisik ke belut", sesuatu

, -.-,-• •

• • • . . ... ,- -r -, ' -• ~ .

• • ., "." --- ' ' . . . -- -'-- . --. - -. .. - ~ , " '- ' ~1

- . . .. -('" "IQ,l gol "10\ _ In0010; net .. d; .;;., , -

- -

- • • ••

,

-• • - . - . - • •

rampil menenun. Stagnasi ini bisa jacli karena saat itu

situasi dan kondisi cli Tanah Pasemah memang tidak menguntungkan. Ini dipicu oleh kebijakan kolonial Belanda yang mulai "mengacak-acak" sistem pemerintahan dan kekerabatan Pase­mah. Peran Kepala-kepala Sumbai (suku) cli Pasemah, bahkan saat itu di­likuidasi Belanda cliganti sistem peme­rintahan versi mereka.

Situa i demikian, cliperkirakan ber­pengaruh besar terhadap tatanan dan nilai-nilai tradisi masyarakat setempat. Salah satu dampaJmya adalah terpu­tusnya pewarisan seni tenun kepada ge­nerasiberLkutnya.

Menurut keterangan, sejak tahtm 1940-an itu, sebetulnya kain tenun Pa­semah sudah mulai berk-urang cli per­edaran. Ini memang sulit dihindan, karena saat itu sebagian besar orang asing misalnya dan Belanda dan Ing­gris, mulai berebutan membawa song­ket ini ke negaranya. Sejak itu hampir

,

I P, - _ _.;. "_ .. - .-- ... , .- -- Media •

, , , • -

-. -""" - ' " - -. • . . ' • • --:.- -. . ' ' . . Hr/tgl/bln/ thn •

• - -. , - Hlm/klm • •

, - .-

sepanjang tahun banyak orang yang berburu kain songket ke berbagai pelosok Pasemah,

Bahkan, puncaknya terjacli sekitar tahun 1970, ketika para pedagang ba­rang antik menjadikan Tanah Pasemah sebagai idola. Mereka berdatangan dan Jakarta, Padang, Lampung, Medan, dan beberapa daerah yang memang menja­di bursa barang-barang kuno tersebut.

"Pada saat itu, desa-desa di Pasemah memang diramaikan para pemburu barang kuno. Mereka membeli apa aja, mulai songket, piling antik, ukiran, sampai beragam peninggalan yang berbau Pasemah. Harganya jangan cli­tanya, kadang-kadang hanya sekadar ditukar dengan pakaian, piling model baru, radio, dan lain-lain. Karena tidak terbayangkan suatu hari nilainya begi­tu tinggi, ya sa at itu masyarakat mau saja menjualnya Apalagi, barang yang ditawarkan sebagai balter memang dibutuhkan saat itu," kata Hajjah Manuyah (103), tetua warga Desa Plang

-

Page 4: Adobe Photoshop PDF - arsip.galeri-nasional.or.idarsip.galeri-nasional.or.id/uploads/kliping/2291/_MG_9063.pdf · barangkali mirip dengan peribahasa: "meminta sisik ke belut", sesuatu

• •

• . .. - ..

, . . • • •

. : .. ~. \" .. .

--- ,~- '

. .. '" 0' ; ': ,' . ~ :.._' _____ : '. ... .... '. . . ... - .. ... - --- . ~ . -- - . -- - --- .

" ,

-' - , -. . . .. ... . -- . - .. - --- -. ~ - -" . ' - - • Media •

• -;/\LUU ~.s J ON

. ': l"-Aed~~ ~M.rde~o ,,;Our 1

- ,

Hr/ tgl/bln / th n • • " -· .' · -I .} - . --

e- nl.J 11 go lna'~inoo~ol "C! I."'d; _ ,

,

Kenidai (Pagar Alam), yang mengalru masih menyimpan beberapa lembar kain tenun PasclOah ini .

••• KAIN tenun Pasemah atau s Iingkali

ctisebut Perelung atau kain Pelu.ng, menurut Gathmyr Senen, memang khas dan sangat unik. Kekhasan itu tidak sa­ja dalam bentuk fisik, namun juga khas dari sisi teknis penenunan cti mana se­jak awal sampai berwujud kain sepe­nuhnya dirangkai tangan-tangan pe­rempuan Pasemah tempo dulu.

Bahan dasar songket ini 100 persen menggunakan benang cmas. Banding­kan dengan songket Pa.embang atau songket Silungkang (Swnbar) yang banya menggunakan s bllgian keeil be­nang emas. Mon fnya ke~anyakan gans patah, sangat berbeda ~gan songket Palembang yang sebagJan besar mo­tiinya lengkung-lengkur.g dan patah.

Kain Pasemah kebanyakan dipakai untuk acara-acara adat, misalnya, pes­ta adat perkawinan dan perhelatan be­sar para keluarga balih. Kekhasan songket Pasemah ini juga tergambar dari tata cara pemakaiannya. "Kain adat Pasemah itu tidak bisa dipakai sembarangan. Songket ini ~enakan dan dada sampai lutul Jadi, aturan adatnya memang demikian, " jelas Gathmyr Senen.

. . .' . . • • • I I ... . . •

,

· --• • •

-Hlm/klm • - . •

• .-

Betapa tingginya nilai-nilai seni dan budaya yang menyertai songket Pase­mah. Akankah salah satu aset Pasemah )ni bisa bangkit kembali di masa da­tang? "Menurut saya memang mustahil dan terlalu berat llntuk diwujuclkan kembali. SeIain bahan baku, benang emasnya sudah tidak ada lagi di pasar; war'ga yang mewaIisi ~eterampilan menenun juga tidak ada lagi," tambah Gathmyr.

Rasa pesimis ini memang sangat wa­jar. Sebab, untuk menenun songket Pasemah butuhsentuhan halus dan seni tangan tersendiIi. Karena tenun ta­ngan, maka perlu tukang cukit, yakni orang yang ahli mengatur motif khusus benang emas sebelum ditemm. Tukang cukit inilah yang sekarang tidak ada la­gi. "Kalau tukang tenlln , siapa pun bisa asal dilatih. Tapi, kalau tukang cukit ini yang susah karena tidak ada lagi orang yang menguasai itu," kamnya.

Jika memang seperti itu kenyataan­nya, berarti songket Pasemah kini tarn­paknya memang sudah terkubUl', Ini menyedihkan sekali. Dan tidak perIu kaget, jika suatu haIi nanti anak cucu orang Pasemah sudah tidak pernah tabu, di tanah tumpahdar'ahnya pernah ada hasil karya yang bernilai tinggi

Kita pun sekarang tidak perlu kaget. Jika pemandu wisata dan para pemilik toko suvenir di Ubud, Bali. justnllebih tahu dengan kain songket Pasemah. Begitu pula, tidaklah aneh kaIau berba­gai literatUl" Pasemah ten tang ,ongkel dan ukiran Pasemah kini beltebaran di mancanegara. Pasemah menlang Iel;>ih tenar cti luar negeri ketimbang di kam­pungnya senditi ... (Z L)

-