SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM...

30

Transcript of SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM...

Page 1: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

i

Page 2: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

ii

SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014

BPTP LAMPUNG

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) LAMPUNG Jl. Z.A. Pagar Alam No. 1 a, Rajabasa, Bandar Lampung

Telp. (0721) 781776, Fax. (0721) 705273

E-mail : [email protected]

Page 3: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

i

KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa maka laporan “Succes Story 2005-2009 dan

Program BPTP Lampung 2010-2014 dapat diselesaikan.

Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang keberhasilan pelaksanaan

penelitian dan pengkajian teknologi tepat guna spesifik lokasi dan yang dapat mendukung

pembangunan pertanian di Provinsi Lampung meliputi program penelitian, kerjasama,

diseminasi dan manajemen serta memberikan informasi tentang program yang akan

dilakukan dalam kurun waktu 2010 – 2014.

Laporan ini masih masih banyak terdapat kekurangan serta masih jauh dari harapan.

Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sekalian sangat kami harapkan demi perbaikan

dan penyempurnaan isi laporan ini. Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan laporan ini

dapat berguna bagi kita semuanya.

Bandar Lampung, 27 Agustus 2010

Kepala BPTP Lampung

Dr. Ir. Masganti,M.S. NIP. 19590506 198803 1 001

Page 4: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii

EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................. iv

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2. Tujuan ........................................................................................ 2

II. SUCCESS STORY DAN LESSON LEARN 2005-2009 .................................... 3

2.1. Program Penelitian (2005-2009).......................................................... 3

2.2. Program Kerjasama (2005-2009)........................................................ 3

2.3. Program Diseminasi (2005-2009)........................................................ 6

2.4. Manajemen 3 M (2005-2009).............................................................. 9

III. PROGRAM 2010-2014 ............................................................................ 16

3.1. Program Penelitian (2010-2014).......................................................... 16

3.2. Program Kerjasama (2010-2014)........................................................ 17

3.3. Program Diseminasi (2010-2014)........................................................ 18

3.4. Manajemen 3 M (2010-2014).............................................................. 20

IV. PENUTUP ............................................................................................... 21

Page 5: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kerjasama luar negeri dan dalam negeri yang telah dilakukan BPTP

Lampung tahun 2005-2009…………………………………………………………………….

5

2. Keragaan produktivitas padi sawah di empat desa di Lampung,

2007.......................................................................................................

6

3. Keragaaan analisis usahatani PTT padi sawah di empat desa di Lampung,

2007 ………………………………………………………………………………………………….

6

4. Pendapatan petani dari tahun 2006-2009 ………………………………………….. 7

5. Perkembangan jumlah pegawai BPTP Lampung berdasarkan tingkat

pendidikan tahun 2005-2009..............................................................

9

6. Perkembangan jumlah pegawai BPTP Lampung berdasarkan golongan tahun

2005 – 2009 ...................................................................................

10

7. Perkembangan mutasi pegawai BPTP Lampung tahun 2005 – 2009 ...... 10

8. Perkembangan pejabat fungsional peneliti BPTP Lampung tahun 2005-

2009...............................................................................................

11

9. Perkembangan pejabat fungsional penyuluh BPTP Lampung tahun 2005 -

2009...............................................................................................

11

10. Perkembangan pejabat fungsional teknisi litkayasa BPTP Lampung tahun

2005 – 2009....................................................................................

12

11. Perkembangan pejabat fungsional pustakawan BPTP Lampung tahun 2005-

2009...............................................................................................

12

12. Perkembangan pejabat fungsional arsiparis BPTP Lampung tahun 2005-

2009...............................................................................................

12

13. Pegawai BPTP Lampung yang mengikuti pelatihan penjenjangan 2005-

2009...............................................................................................

13

14. Pegawai BPTP Lampung yang melaksanakan tugas belajar tahun 2005–

2009...............................................................................................

13

15. Pegawai BPTP Lampung yang melaksanakan tugas belajar atas biaya sendiri

2005-2009.......................................................................................

13

16. Perkembangan anggaran dan realisasi DIPA Satker BPTP Lampung tahun

2005-2009 ………………………………………………………………………………………….

14

17. Perkembangan PNBP Satker BPTP Lampung tahun 2005-2009….................. 15

18. Perkembangan anggaran SKPA BPTP Lampung tahun 2008-2009……………… 15

19. Sasaran, sub-sub kegiatan, indikator kinerja dan target pencapaiannya ... 16

20. Program kerjasama BPTP Lampung (2010-2014) …………………………………. 18

21. Luas areal SL-PTT padi, jagung dan kedelai di Provinsi Lampung, 2010…. 19

22. Rencana pendidikan formal fungsional BPTP Lampung tahun 2010 – 2014… 20

23. Manajemen aset BPTP Lampung (2005-2009) dan program (2010-2014) ….. 21

Page 6: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

iv

EXECUTIVE SUMMARY

Sejak periode tahun 2005-2009 BPTP Lampung telah menghasilkan berbagai inovasi

teknologi yang bermanfaat bagi petani baik di bidang penelitian, pengkajian maupun

diseminasi teknologi spesifik lokasi yang mencakup tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan dan peternakan yang mampu mendukung pembangunan pertanian di Provinsi

Lampung. Rencana strategi penelitian, pengkajian dan diseminasi teknologi untuk periode

tahun 2010-2014 telah disusun yang mencakup pengembangan UAP, pengawalan SLPTT,

PSDS, Kawasan Hortikultura dan pengembangan inovasi teknologi komoditas unggulan

spesifik lokasi.

Beberapa hasil pengkajian yang dilakukan oleh BPTP Lampung tahun 2005-2009,

berdampak positif terhadap pembangunan pertanian di Lampung. Delapan teknologi

diantaranya sudah direkomendasikan dan satu akan direkomendasikan untuk dikembangkan

di Lampung. Kedelapan teknologi tersebut yaitu: teknologi pengolahan kopi semi basah,

teknologi pengolahan kakao fermentasi, teknologi pengolahan minyak kelapa secara

fermentasi menjadi minyak goreng, teknologi flushing pada kambing kacang induk bunting

dan menyusui, teknologi introduksi pejantan peranakan Ettawa (PE) yang disilangkan

dengan kambing lokal, teknologi budidaya komoditas kakao spesifik lokasi Lampung,

teknologi sistem tanam double row pada tanaman ubikayu, introduksi padi varietas unggul

spesifik lokasi dengan menerapkan PTT. Sedangkan teknologi yang akan direkomendasikan

adalah teknologi pengolahan keripik pisang Jantan untuk meningkatkan harga jual di Lampung.

Teknologi ini memberikan nilai B/C sebesar 1,51. Tahun 2010-2014 BPTP Lampung

merencanakan kegiatan dengan tujuan meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian

unggulan spesifik lokasi; meningkatkan penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik

lokasi; meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian inovasi pertanian unggulan

spesifik lokasi; meningkatkan manajemen pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi; dan

meningkatkan kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan

pendayagunaan teknologi pertanian spesifik lokasi).

Sejak tahun 2005 hingga 2009 BPTP Lampung telah melakukan kerjasama dalam

negeri dan luar negeri yang telah dan sedang dilakukan, antara lain : Site Specific Nutrient

Management for Maize (SSNM) dengan International Plant Nutrition Institute (IPNI) dan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan), Model Desa Mandiri

Energi dengan Balitbangda Provinsi Lampung, Smallholder Livelihood Enhancement and

Income Generation Via Improvement of Pepper Production dengan FAO, Memorandum of

Understanding (MoU) antara BPTP Lampung dengan Fakultas Pertanian Universitas

Page 7: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

v

Lampung, MoU antara BPTP Lampung dengan Pemerintah Provinsi Lampung, Kerjasama

triparted antara Badan Litbang Pertanian (BPTP Lampung dan BB Pasca panen) dengan

perusahaan dagang PD. Semangat Jaya (produsen tepung kasava) dan PT. Centra Food

Indonusa di Karawang dan kerjasama penelitian antara BPTP Lampung dengan Balai

Penelitian Kacang dan Umbi-umbian. Untuk program kerjasama BPTP Lampung yang akan

dilakukan pada tahun 2010 sampai 2014 antara lain adalah : tindaklanjut pelaksanaan MoU

antara BPTP Lampung dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, tindaklanjut

pelaksanaan MoU antara BPTP Lampung dengan Pemerintah Provinsi Lampung,

pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah RRC,

pengembangan permodalan Gapoktan melalui peningkatan akses Gapoktan ke perbankan.

Succes story program diseminasi yang telah dilakukan BPTP Lampung kurun waktu

2005–2009 diantaranya adalah gelar teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi

sawah irigasi, budidaya dan pascapanen kakao serta program percepatan swasembada

daging sapi (P2SDS). Tahun 2010–2014 BPTP Lampung merencanakan melakukan

pendampingan program strategis Kementerian Pertanian dan program daerah diantaranya SL

PTT padi, jagung, kedelai, PSDS, Kawasan Hortikultura, PUAP, dan pengembangan

sumberdaya informasi, komunikasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik.

Berdasarkan komposisi golongan kepegawaian pada tahun 2005–2009 secara

absolut mengalami peningkatan pada setiap golongan kepangkatan. Dari seluruh pegawai

yang ada, sebagian besar posisi kepangkatan dari pegawai BPTP Lampung berada pada

golongan III dan II. Jumlah SDM mengalami fluktuasi disebabkan pensiun, alih tugas dan

pengangkatan pegawai baru. Penjenjangan fungsional baik peneliti, penyuluh dan litkayasa

di BPTP Lampung relatif mengalami peningkatan pada periode 2005-2009.

Manajemen aset BPTP Lampung tahun 2005 – 2009 meliputi Kebun Percobaan Natar,

laboratorium, perpustakaan dan internet. Kebun Percobaan Natar telah dimanfaatkan

sebagai sumber benih jarak pagar, pembibitan lada, kopi, dan kakao. Laboratorium sebagai

tempat menganalisis unsur hara tanah untuk menunjang kegiatan pengkajian. Pengelolaan

perpustakaan secara manual pada tahun 2005 dan pada awal tahun 2008 dimulai

menggunakan manajemen sistem perpustakaan digital. Internet telah dapat diakses melalui

jaringan kabel dan wireless (hot spot). Sedangkan rencana yang akan dilakukan di bidang

manajemen aset pada tahun 2010–2014 adalah memanfaatkan Kebun Percobaan (Natar,

Tegineneng dan Masgar) sebagai sumber plasma nutfah, mengembangkan laboratorium uji

tanah menjadi laboratorium analisis yang bersifat komplementer, meningkatkan fungsi

perpustakaan menjadi perpustakaan berbasis internet dan pengembangan SMS center.

Page 8: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai institusi penelitian dan pengkajian yang berada di daerah, Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung melaksanakan misinya yakni (1) menyediakan dan

menyebarluaskan teknologi dan panduan manajemen usaha pertanian inovatif tepat guna

spesifik wilayah guna mendorong pembangunan usaha agribisnis di Propinsi Lampung, (2)

menyediakan hasil analisis, pertimbangan dan rekomendasi kebijakan pertanian kepada

pemerintah serta melakukan penyuluhan dan advokasi kebijakan guna memfasilitasi

pembangunan sistem agribisnis di daerah, dan (3) berperan serta dalam jaringan penelitian

dan pengkajian pertanian nasional guna menghasilkan teknologi pertanian strategis,

pengawasan dan pengawalan penerapan teknologi pertanian serta pertimbangan dan

rekomendasi kebijakan pertanian nasional. Disamping itu dalam era desentralisasi BPTP

Lampung dituntut harus selalu proaktif, responsif, dan antisipatif dalam mendukung

pembangunan pertanian wilayah.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung sesuai misinya pada tahun 2005-2009

telah melaksanakan Rencana Strategis program kegiatan penelitian, pengkajian dan

diseminasi teknologi spesifik lokasi berdasarkan sumberdaya pertanian daerah berwawasan

agribisnis. Rencana Strategis tahun 2005-2009 yang telah dilaksanakan mencakup program

penelitian dan pengembangan (a) Prima Tani, (b) Sosial Ekonomi dan Kebijakan, (c)

Teknologi Spesifik lokasi, dan (d) Pengembangan Sumberdaya Informasi, IPTEK, Diseminasi.

Kegiatan Prima Tani lahan kering dataran rendah iklim basah (LKDRIB) dimulai tahun 2005

di Kabupaten Lampung Timur berbasis kakao dan di Lampung Utara berbasis lada dan

ternak. Sejak tahun 2007 dilakukan pengembangan Prima Tani di delapan kabupaten yaitu

(1) Prima Tani LKDRIB berbasis lada dan ternak di Kabupaten Lampung Utara, (2) Prima tani

LKDRIB berbasis kakao dan ternak di Kabupaten Lampung Timur, (3) Prima Tani Lahan

Sawah Intensif DRIB di Kabupaten Lampung Tengah, (4) Prima Tani LKDRIB berbasis

ubikayu dan ternak sapi di Kabupaten Pesawaran, (5) Prima Tani LKDRIB berbasis padi

sawah dan ternak di Kabupaten Lampung Barat, (6) Primatani LKDRIB berbasis padi sawah

dan ternak di Kabupaten Way Kanan,(7) Prima Tani Lahan Sawah Semi Intensif di

Kabupaten Tulang Bawang, dan (8) Prima Tani LKDTIB berbasis ternak dan hortikultura di

Kabupaten Tanggamus serta kegiatan pengkajian uji adaptasi dan sistem usahatani

komoditas unggulan tanaman pangan.

Pada periode 2010-2014 telah disusun Renstra Program kegiatan penelitian,

pengkajian dan diseminasi teknologi spesifik lokasi berdasarkan sumber daya pertanian

Page 9: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

2

daerah yang berwawasan agribisnis mencakup program kegiatan (1) Pengembangan Usaha

Agribisnis Perdesaan (PUAP) di tiap kabupaten, (2) Pengawalan teknologi sekolah lapang

pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT) padi, jagung, kedelai dan kacang tanah, PSDS,

Kawasan Hortikultura (4) Pengembangan kelembagaan dan teknologi perbenihan tanaman

pangan dan tanaman perkebunan, (5) Pengembangan kerjasama dengan pemerintah

daerah, swasta, dan FAO, (6) Diseminasi teknologi hasil penelitian dan pengkajian tanaman

pangan, perkebunan, ternak, hortikultura dan, (7) Pengembangan pascapanen.

Dalam melasanakan kegiatan penelitian, pengkajian dan diseminasi teknologi spesifik

lokasi, BPTP Lampung sejak tahun 2005-2009 telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi

yang bermanfaat bagi masyarakat dan mampu mendukung pembangunan pertanian di

Provinsi Lampung, antara lain mencakup komoditas unggulan (a) tanaman pangan (padi,

jagung, kedelai, ubikayu), (b) hortikultura (cabe, pisang), (c) tanaman perkebunan (kakao,

lada ), (d) ternak (kambing, sapi), (e) pasca panen (pisang, ubikayu, kedelai ), (f)

pengembangan kelembagaan kelompok, (g) pengembangan kelembagaan penangkaran

padi, kedelai, lada, (h) pengembangan kerjasama penelitian dan pengkajian,(i)

Pengembangan SDM, Renstra, dan sarana kegiatan penelitian.

1.2. Tujuan

Memberikan informasi tentang keberhasilan pelaksanaan penelitian dan

pengkajian teknologi tepat guna spesifik lokasi yang dapat mendukung

pembangunan pertanian di Provinsi Lampung.

Memberikan informasi tentang keberhasilan pelaksanaan program penelitian,

program kerjasama, program diseminasi dan manajemen.

Memberikan informasi program 2010-2014 tentang program penelitian, program

kerjasama, program diseminasi dan manajemen.

Page 10: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

3

II. SUCCESS STORY DAN LESSON LEARN 2005-2009

2.1. Program Penelitian (2005-2009)

Beberapa hasil pengkajian yang dilakukan oleh BPTP Lampung tahun 2005-2009,

berdampak positif terhadap pembangunan pertanian di Lampung. Delapan teknologi

diantaranya sudah direkomendasikan dan satu akan direkomendasikan untuk dikembangkan

di Lampung. Kedelapan teknologi tersebut yaitu:

1. Teknologi pengolahan kopi semi basah dengan cara panen petik merah dan

menggunakan alat pulper, washer, hiller, dan alat pengering.

2. Mengembangkan teknologi pengolahan kakao fermentasi yang dapat memberi

keuntungan 40 - 60% bila dibandingkan dengan non fermentasi, dan telah dipasarkan

melalui kerjasama antara Gapoktan dengan perusahaan PT.Delfi di Bandung.

3. Teknologi pengolahan minyak kelapa menjadi minyak goreng secara fermentasi.

Starter yang digunakan adalah ragi tempe atau ragi roti. Teknologi ini memberikan nilai

B/C sebesar 1,30.

4. Teknologi Fflushing pada kambing kacang induk bunting dan menyusui, dimana

teknologi ini memberikan nilai tambah sebesar 14% dai total penghasilan.

5. Teknologi introduksi pejantan peranakan Ettawa (PE) yang disilangkan dengan

kambing lokal. Teknologi ini memberikan nilai tambah sebesar 14,04% dai total

penghasilan.

6. Teknologi budidaya komoditas kakao spesifik lokasi Lampung, yang dapat

meningkatkan produksi dan pendapatan petani sebesar 180,4%.

7. Teknologi sistem tanam double row pada tanaman ubikayu, yang memberikan

keuntungan lebih dari 200%.

8. Introduksi padi varietas unggul spesifik lokasi dengan menerapkan PTT, memberikan

B/C rasio sebesar 2,77.

9. Teknologi yang akan direkomendasikan adalah teknologi pengolahan keripik psang

jantan untuk meningkatkan harga jual di Lampung. Teknologi ini memberikan nilai B/C

sebesar 1,51.

2.2. Program Kerjasama (2005-2009)

Sejak tahun 2005 hingga 2009 BPTP Lampung telah melakukan kerjasama dalam

negeri dan luar negeri yang telah dan sedang dilakukan, antara lain :

a. Pengelolaan hara spesifik lokasi untuk tanaman jagung atau Site Specific Nutrient

Management for Maize (SSNM) sejak tahun 2006 hingga 2008. Kegiatan ini dilakukan di

Page 11: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

4

Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran. Manfaat penelitian ini berguna dalam

peningkatan efisiensi pemupukan yang berdampak terhadap efisiensi biaya usahatani.

Mitra kerjasama pada kegiatan ini adalah International Plant Nutrition Institute (IPNI)

dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan). Dana

kerjasama berupa hibah yang dialokasikan oleh IPNI adalah US $ 1.000 per tahun atau

US $ 3.000 selama kurun waktu 2006-2008.

b. Pembibitan lada sehat menggunakan teknologi solarisasi untuk meningkatkan produksi

lada atau Smallholder Livelihood Enhancement and Income Generation Via Improvement

of Pepper Production pada tahun 2009. Kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Lampung

Selatan dan Lampung Utara. Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyediaan bibit

sehat sebanyak 55.000 batang yang telah dikembangkan petani di Lampung Utara. Mitra

kerjasama pada kegiatan ini adalah Food and Agriculture Organization (FAO) of United

Nations (FAO). Dana yang dialokasikan oleh FAO untuk kegiatan ini adalah Rp.

43.325.000,-

c. Model Desa Mandiri Energi melalui pemanfaatan bahan bakar minyak (asal biji jarak)

untuk bahan bakar memasak. Kegiatan ini dilakukan dari tahun 2008 dan 2009 di

Kabupaten Lampung Utara dan Lampung Selatan, dengan alokasi dana APBD sebesar

Rp. 138.000.000,- pada tahun 2008 dan Rp.169.239.000, pada tahun 2009.

d. Memorandum of Understanding (MoU) antara BPTP Lampung dengan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung. Penandatangan MoU telah dilaksanakan pada tanggal 28

Desember 2009. Kerjasama yang akan dilakukan antara lain : penelitian bersama dalam

memecahkan masalah pembangunan pertanian di Lampung, seperti IP-400, twining sapi,

pengawalan program strategis Kementerian Pertanian di Lampung, KKN mahasiswa,

publikasi dan karya tulis ilmiah, mengajar, dan pembimbingan penelitian mahasiswa di

BPTP Lampung.

e. Memorandum of Understanding (MoU) antara BPTP Lampung dengan Pemerintah

Provinsi Lampung. Penandatangan MoU telah dilaksanakan pada tanggal 28 Desember

2009. Kerjasama yang akan dilakukan antara lain : mendukung program penyediaan

benih tanaman pangan dan perkebunan terutama padi, jagung, kedelai, dan lada. BPTP

diharapkan dapat mengawal dan menyediakan teknologi untuk mendukung

perbenihan/pembibitan tanaman pangan dan perkebunan tersebut.

f. Kerjasama triparted antara Badan Litbang Pertanian (BPTP Lampung dan Balai Besar

Pascapanen) dengan perusahaan dagang PD. Semangat Jaya (produsen tepung kasava)

dan PT. Centra Food Indonusa di Karawang (selaku konsumen dan produsen mie) dalam

Page 12: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

5

pemanfataan teknologi pembuatan tepung kasava dan produk olahannya di Kabupaten

Pesawaran. Hasil kerjasama ini berupa MoU yang ditandatangani pada tahun 2007.

Alokasi dana yang dikeluarkan oleh produsen tepung kasava (PD. Semangat Jaya)

sebesar Rp. 300.000.000,- untuk pembuatan bak perendaman ubikayu, alat penepung,

dan gudang penyimpanan tepung kasava. Kegiatan ini telah telah dilakukan pengiriman

tepung kasava sebanyak 105.000 kg dengan harga jual Rp. 3.300,- per kg.

g. Kerjasama penelitian antara BPTP Lampung dengan Balai Penelitian Kacang dan Umbi-

umbian (Balitkabi) yang telah dilakukan dari tahun 2007-2009. Penelitian yang dilakukan

antara lain uji varietas ubikayu, kacang tanah, dan ubijalar di KP. Natar.

Tabel 1. Kerjasama luar negeri dan dalam negeri yang telah dilakukan BPTP Lampung

Tahun 2005-2009.

No Tahun Judul Kegiatan Jangka Waktu

Mitra Kerjasama Sumber Dana

Jumlah Dana

1. 2006- 2008

Site Specific Nutrient Management for Maize (SSNM)

3 tahun International Plant Nutrition Institute (IPNI), Puslitbangtan

Hibah dari IPNI

US $ 1.000 per tahun

2. 2008 - 2009

Model Desa Mandiri Energi

1 tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Propinsi Lampung

APBD 2008

APBD 2009

Rp.138.000.000,- Rp.169.239.000,

3 2009 Smallholder Livelihood Enhancement and Income Generation Via Improvement of Pepper Production

1 tahun Food and Agriculture Organization of United Nations (FAO)

FAO Rp. 43.325.000,-

4. 2005-2007

Teknologi Pembuatan Tepung Kasava

3 tahun BB.Pasca Panen, PD. Semangat Jaya, dan PT. Centra Food Indonusa

PD. Semangat Jaya

Rp.300.000.000,-

5. 2009 Penelitian, bimbingan mahasiswa, dan pengawalan program, strategis Kemtan di Lampung

5 tahun Fakultas Pertanian Universitas Lampung

APBN -

6. 2009 Pengawalan teknologi mendukung penyediaan benih tanaman pangan dan perkebunan (padi, jagung dan kedelai, dan lada)

5 tahun Pemerintah Provinsi Lampung

APBN -

7. 2007-2009

Kerjasama penelitian tanaman kacang dan umbi-umbian

3 tahun Balai Penelitian Kacang dan Umbi-umbian (Balitkabi)

APBN -

Page 13: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

6

2.3. Program Diseminasi (2005-2009)

Succes story dalam program diseminasi diantaranya gelar teknologi pengelolaan

tanaman terpadu (PTT) padi sawah irigasi, budidaya kakao dan program percepatan

pencapaian swasembada daging sapi (P2SDS).

Gelar teknologi PTT padi sawah irigasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada musim tanam

(MK1) 2007 dan musim rendeng 2007/2008, di empat desa yaitu Desa Karang Endah

Kabupaten Lampung Tengah, Desa Marang Kabupaten Lampung Barat, Desa Pulung

Kencana Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Desa Rejo Agung Kabupaten Pesawaran,

dengan luas areal 3-5 ha, melibatkan 5-10 petani kooperator di setiap lokasi. Teknologi yang

digelar dengan pendekatan PTT antara lain, varietas unggul baru, benih bermutu,

pengaturan populasi tanaman (sistem jajar legowo), penggunaan bahan organik,

pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah, pengendalian OPT

dengan PHT, umur bibit muda (kurang 21 hari), jumlah bibit per rumpun 1–3 batang,

pengairan secara efektif (berselang), panen tepat waktu dan segera dirontok. Hasil yang

diperoleh menunjukkan bahwa produktivitas padi meningkat 16,67%–48,64% dan

pendapatan bersih yang diperoleh petani Rp. 5.953.000–Rp. 10.100.000,-

Tabel 2. Keragaan produktivitas padi sawah di empat desa di Lampung, 2007

Parameter Desa Karang Endah

Desa Marang

Desa Pulung Kencana

Desa Rejo Agung

Produktivitas Tek. Petani

4,80 ton/ha GKG 4 ton/ha GKG 4,41 ton/ha GKG 4,40 ton/ha GKG

Produktivitas Tek. PTT

5,60 ton/ha GKG 5,34 ton/ha GKG 5,60 ton/ha GKG 6,54 ton/ha GKG

Peningkatan 0,80 ton/ha GKG 1,34 ton/ha GKG 1,19 ton/ha GKG 2,14 ton/ha GKG

Peningkatan (%) 16,67 33,50 26,98 48,64

Tabel 3. Keragaaan analisis usahatani PTT padi sawah di empat desa di Lampung, 2007

Parameter Desa

Karang Endah

Desa

Marang

Desa

Pulung Kencana

Desa

Rejo Agung

Provitas GKG (ton/ha) 5,60 5,34 5,60 6,54

Total Biaya (Rp/ha) 3.900.000 3.125.000 4.195.000 5.828.843

Penerimaan (Rp/ha 14.000.000 9.078.000 10.640.000 15.696.000

Pendapatan Bersih (Rp/ha) 10.100.000 5.953.000 6.445.000 9.867.157

B/C 2,60 2,90 2,54 2,69

Page 14: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

7

Dalam perkembangannya, bahwa keragaan teknologi PTT, komponen teknologi

sudah diadopsi dan terdifusi ke petani adalah teknologi sistem tanam jejer legowo (2:1, 3:1,

4:1) dan umur bibit muda kurang 21 hari dengan jumlah bibit per rumpun 1–3 batang dan

pengunaan bahan organik. Di Desa Karang Endah, awalnya jumlah petani yang mengadopsi

teknologi hanya 3 orang, sampai tahun 2009 telah mencapai hampir seluruh petani di desa

tersebut. Di Desa Marang, awal jumlah petani yang mengadopsi 7 orang (1 kelompok tani),

pada tahun 2009 seluruh kelompok tani sudah mengadopsi (22 kelompok) bahkan sudah

terdifusi keluar desa. Di Desa Pulung Kencana pada awalnya petani yang mengadopsi hanya

5 orang (1 kelompok tani), pada tahun 2008 berkembang menjadi 5 kelompok tani dan

tahun 2009 seluruh kelompok tani di desa tersebut (18 kelompok) dan sudah terdifusi ke

luar desa bahkan keluar kecamatan. Di Rejo Agung, pada awalnya petani yang mengadopsi

10 orang, sekarang 90 % petani di desa tersebut sudah mengadopsi dan terdifusi keluar

desa.

Budidaya Kakao. Transfer teknologi budidaya kakao dilaksanakan melalui Program Rintisan

dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (PRIMATANI) yang dimulai

tahun 2005, berlokasi di Desa Labuhan Ratu IV, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten

Lampung Timur. Teknologi yang diintroduksi meliputi: teknologi pembibitan (penggunaan

bibit unggul, pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama penyakit , pasca panen (

panen, kupas , penjemuran dan fermentasi) dan teknologi integrasi kakao-ternak kambing.

Hasil menunjukkan terjadi peningkatan produktivitas ± 60% yang pada awalnya hanya 760

kg/ha/th, setelah adanya introduksi teknologi mencapai 1275 kg/ha/th (2009) dan

pendapatan bersih yang diperoleh yang pada tahun pertama (2006) Rp. 7.880,250, tahun

akhir kegiatan (2009) RP. 16.092.500. Disamping itu terjadi penambahan pendapatan dari

tanaman penaung kelapa dan usaha ternak kambing (Tabel 4).

Tabel 4. Pendapatan petani dari tahun 2006-2009

Komoditas Pendapatan (2006)

Pendapatan (2007)

Pendapatan ( 2008)

Pendapatan (2009)

Kakao 7.880.250 8.500.000 11.283.809,- 16.092.500

Kelapa 3.802.450 4.502.500 4.200.000 5.083.000..

Kambing 10.902.000 9.800.000 11.168.000,- 11.280.000

Total pendapatan 22.584.700 22.802.500 26.651.809 32.455.500

Page 15: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

8

Dalam perkembangannya, teknologi yang sudah diadopsi dan terdifusi adalah:

penggunaan klon unggul, pemupukan, pemangkasan, dan pascapanen (fermentasi).

Awalnya jumlah petani yang menerapkan hanya petani koperator (4 kelompok tani) berasal

dari Desa Labuhan Ratu IV. Pada tahun 2009 telah berkembang ke 8 kelompok Desa

Labuhan Ratu IV dan menyebar di desa lainnya. Di Kecamatan Labuhan ratu Kabupaten

Lampung Timur antara Desa Labuhan Ratu 3, 5, 6 dan 8 bahkan di kelompok-kelompok luar

kecamatan seperti Kecamatan Marga Tiga, Kecamatan Way Jepara, Bandar Sribhawono, dll.

Selain itu kelompok tani (Gapoktan Mutiara Prima) telah melakukan kerjasama dalam

hal pemasaran kakao fermentasi dengan PT. Delvy dan kerjasama ini berlanjut dengan akan

dilakukannya penandatangan (MoU) pada tanggal 21 September 2010. Usaha lain yang juga

cukup menghasilkan adalah usaha penggilingan padi (Rice Milling Unit).

Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi. Secara nasional, Lampung adalah

salah satu dari 18 provinsi sentra sapi potong, lokasi Program Percepatan Pencapaian

Swasembada Daging Sapi (P2SDS) yang dicanangkan Menteri Pertanian pada tahun 2007. Di

Lampung kegiatan ini diimplementasikan dalam Kegiatan Gerakan Terpadu Pelayanan

Peternakan dan Kesehatan Hewan (GARDU PETERNAKAN) atau GARDUNAK Disnak Keswan

Provinsi Lampung, dengan klasifikasi Daerah Campuran IB dan Kawin Alam. Pendampingan

P2SDS oleh BPTP Lampung dilaksanakan dalam dua kegiatan yaitu sinkronisasi program dan

diseminasi teknologi. Diseminasi teknologi pakan dan perkawinan pada ternak sapi potong

dilaksanakan melalui dua kegiatan sinergis, yaitu (1) pelatihan teknologi pakan dan

perkawinan pada ternak sapi potong untuk PPL, dan (2) pendampingan teknologi pada

sekolah lapang/demplot teknologi pakan dan perkawinan pada ternak sapi potong yang

dilaksanakan oleh PPL.

Teknologi tepat guna hasil litkaji yang didiseminasikan adalah : 1).teknologi pakan,

meliputi; (a) teknologi pemanfaatan bahan pakan lokal segar dan fermentasi untuk ternak

sapi potong, pembuatan dan pemberian blok suplemen pakan (BSP), (b) pemberian pakan

sistem flushing, yaitu pakan tambahan/konsentrat yang diberikan pada 1-2 bulan sebelum

ternak betina dikawinkan, baik dengan teknik IB atau secara alami menggunakan pejantan;

2-3 bulan terakhir kebuntingan; dan 2-3 bulan selama menyusui, (c) formulasi pakan

tambahan untuk memenuhi kebutuhan ternak betina (sesuai status fisiologisnya) dengan

menggunakan bahan lokal sehingga relatif murah harganya. 2).Teknologi perkawinan,

meliputi; (a) deteksi birahi pada ternak betina, (b) penyiapan kondisi ternak betina untuk

dikawinkan, (c) bunting dan menyusui, (d) tatalaksana kesehatan reproduksi.

Page 16: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

9

Pelatihan teknologi pakan dan perkawinan ternak sapi potong dilaksanakan di lokasi

Program GARDUNAK– Disnak Keswan Provinsi Lampung yaitu Kabupaten Lampung Tengah,

Lampung Timur, Tulang Bawang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Lampung Utara. Dari

pelaksanaan pelatihan di 6 kabupaten tersebut, dari total jumlah peserta/PPL 223 orang, 155

orang berpendidikan SLTA, 49 orang berpendidikan D3, dan 19 orang berpendidikan S1.

Sebanyak 160 orang PPL (71,7%) menggunakan materi pelatihan yang diberikan oleh BPTP

Lampung sebagai materi pelatihan kepada petani.

2.4. Manajemen 3M (2005-2009)

Manajemen SDM

Perkembangan jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan selama periode 2005-

2009 mengalami penambahan. Hal ini disebabkan : (1) pegawai yang memasuki purna bakti

/pensiun/mutasi alih tugas, dan (2) pengangkatan pegawai baru. Perkembangan jumlah

pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada (Tabel 5).

Untuk pengembangan BPTP selanjutnya, hal ini perlu mendapatkan perhatian. Perlu

keseimbangan antara pegawai yang bertugas sebagai administrasi, peniliti, dan penyuluh.

Tabel 5. Perkembangan jumlah pegawai BPTP Lampung berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2005-2009.

No. Pendidikan 2005 2006 2007 2008 2009

Org % Org % Org % Org % Org %

1. 2.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

SD SLTP

SLTA D1 D2 D3 SM S1 S2 S3

15 2

44 - 1 8 2 25 22 3

12.29 1.64

36.07 -

0.82 6.56 1.64

20.49 18.03 2.46

15 2

38 - 1 8 2 25 18 3

13.39 1.79

33.93 -

0.89 7.14 1.79

22.32 16.07 2.68

14 4

47 - 1 8 2 24 18 3

11.57 3.31

38.84 -

0.83 6.61 1.65 19.83 14.88 2.48

12 6

43 - 1 7 2

24 18 3

10.35 5.17

37.07 -

0.86 6.03 1.72

20.69 15.52 2.59

11 6

42 - 1 8 2 25 18 3

9.48 5.17

36.21 -

0.86 6.90 1.72 21.55 15.52 2.59

Jumlah 122 100 112 100 121 100 116 100 116 100

Berdasarkan komposisi golongan kepegawaian, secara absolut mengalami

peningkatan pada setiap golongan kepangkatan. Dari seluruh pegawai yang ada, sebagian

besar posisi kepangkatan dari pegawai BPTP Lampung berada pada golongan III dan II,

golongan I dan IV jumlahnya relatif kecil (Tabel 6).

Page 17: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

10

Tabel 6. Perkembangan jumlah pegawai BPTP Lampung berdasarkan golongan tahun 2005–2009.

No. Tingkat Golongan 2005 2006 2007 2008 2009

1. 2. 3. 4.

I / a I / b I / c I / d

- 3 3 3

- 2 3 1

1 1 4 3

1 - 5 3

1 - 5 3

Jumlah Golongan I 9 6 9 9 9

1. 2. 3.

4.

II / a II / b II / c

II / d

15 6 6

4

14 4 6

3

22 3 -

-

22 1 7

3

19 4 6

5

Jumlah Golongan II 32 28 34 33 34

1. 2. 3. 4.

III / a III / b III / c III / d

18 22 15 14

15 23 12 14

17 19 14 14

14 19 9 17

12 20 10 15

Jumlah Golongan III 69 64 64 59 57

1. 2. 3. 4. 5.

IV / a IV / b IV / c IV / d IV / e

8 3 - 2 -

8 4 - 1 1

8 4 - 1 1

8 3 2 2 -

8 4 3 1 -

Jumlah Golongan IV 13 14 14

Total 122 112 121 116 116

Dinamika perkembangan jumlah pegawai tahun 2005-2009 diakibatkan dengan

adanya beberapa kegiatan mutasi seperti pensiun dan alih tugas (Tabel 7).

Tabel 7. Perkembangan mutasi pegawai BPTP Lampung tahun 2005–2009

No. Uraian 2005 2006 2007 2008 2009

1.

2.

Pensiun : Gol IV Gol III Gol II Gol I Alih Tugas : Gol IV Gol III Gol II Gol I

1 2 - - 1 - - -

1 2 - - - 5 - -

- - 4 - - - - -

- 3 2 - - - - -

- 4 1 - - 3 - -

Jumlah 4 8 4 8

Secara keseluruhan tenaga fungsional yang ada di BPTP Lampung terdiri dari peneliti

(Tabel 8), penyuluh (Tabel 9), teknisi Litkayasa (Tabel 10), Pustakawan (Tabel 11), Arsiparis

(Tabel 12). Peningkatan jenjang karir khususnya melalui jabatan fungsinal peneliti sedikit

mengalami peningkatan selama tahun 2005-2009.

Page 18: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

11

Tabel 8. Perkembangan pejabat fungsional peneliti BPTP Lampung tahun 2005-2009

No. Jabatan 2005 2006 2007 2008 2009

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ahli Peneliti Utama /Peneliti

Utama

Ahli Peneliti Madya

Ahli Peneliti Muda

Peneliti Madya

Peneliti Muda

Peneliti Pertama

Ajun Peneliti Madya

Ajun Peneliti Muda

Asisten Peneliti Madya

Asisten Peneliti Muda

Peneliti Non Klas

2

-

-

4

5

-

7

3

5

-

5

2

-

-

11

8

4

-

-

-

-

3

2

-

-

10

9

2

-

-

-

-

3

3

-

-

10

8

2

-

-

-

-

5

3

-

-

10

8

2

-

-

-

-

8

Jumlah 32 28 26 28 31

Berdasarkan KEPMENPAN Nomor. Kep/128/M.PAN/9/2004 Tentang Jabatan

Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya tanggal 6 September 2004 dan Juklak Keputusan

Bersama Kepala LIPI dan Kepala BKN tanggal 27 Desember 2004, maka jenjang jabatan

fungsional peneliti yang semula 9 tingkat (Asisten Peneliti Muda, Asisten Peneliti Madya, Ajun

Peneliti Muda, Ajun Peneliti Madya, Peneliti Muda, Peneliti Madya, Ahli Peneliti.Muda, Ahli

Peneliti Madya, Ahli Peneliti Utama) berubah menjadi 4 tingkat (Peneliti Pertama, Peneliti

Muda, Peneliti Madya dan Peneliti Utama).

Tabel 9. Perkembangan pejabat fungsional penyuluh BPTP Lampung tahun 2005-2009

No. Jabatan 2005 2006 2007 2008 2009

1.

2.

3.

4.

Penyuluh Pertanian Madya

Penyuluh Pertanian Pratama

Penyuluh Ahli Muda

Penyuluh Non Klas

-

-

6

3

-

-

6

3

-

2

6

1

-

2

6

-

-

2

6

1

Jumlah 9 9 9 8 9

Page 19: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

12

Tabel 10. Perkembangan pejabat fungsional teknisi litkayasa BPTP Lampung tahun 2005 – 2009.

No. Jabatan 2005 2006 2006 2008 2009

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Teknisi Litkayasa Penyelia

Teknisi Litkayasa Lanjutan

Teknisi Litkayasa Pelaksana

Teknisi Lit.Pelaksana Lanjutan

Ajun Teknisi Litkayasa

Ajun Teknisi Litkayasa Madya

Ajun Teknisi Litkayasa Muda

Ass. Teknisi litkayasa

Ass. Teknisi Litkayasa Madya

Ass. Teknisi Litkayasa Muda

Teknisi Litkayasa Non Klas

3

-

5

4

-

-

-

-

-

-

6

4

7

4

-

-

-

-

-

-

-

5

3

7

3

-

-

-

-

-

-

-

4

3

-

1

3

-

-

-

-

-

-

4

3

-

1

3

-

-

-

-

-

-

4

Jumlah 18 20 17 11 11

Tabel 11. Perkembangan pejabat fungsional pustakawan BPTP Lampung tahun 2005-2009.

No. Jabatan 2005 2006 2007 2008 2009

1.

2.

3.

4.

Ass. Pustakawan Muda

Pustakawan Penyelia

Pustakawan Pelaksana lanjutan

Pustakawann Non Klas

-

-

1

1

-

-

1

1

-

1

-

-

-

1

-

-

-

1

-

-

Jumlah 2 2 1 1 1

Tabel 12. Perkembangan pejabat fungsional arsiparis BPTP Lampung tahun 2005-2009.

No. Jabatan 2005 2006 2007 2008 2009

1.

2.

3.

4.

Arsiparis Utama

Arsiparis Madya

Arsiparis Muda

Arsiparis Pertama

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

1

Jumlah - - - 1 1

Dinamika tentang perkembangan ilmu pengetahuan maupun kondisi global dalam

berbagai aspek kehidupan yang diakibatkan dengan adanya perubahan zaman dan tuntutan

kebutuhan akan peningkatan ilmu pengetahuan itu sendiri merupakan tantangan pada saat

ini maupun dimasa yang akan datang. Sebagai lembaga penelitian, BPTP Lampung juga

selalu dituntut untuk secara terus menerus meningkatkan kualitas sumberdaya manusia,

Page 20: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

13

sesuai dengan dinamika perubahan lingkungan strategis. Upaya untuk menjaga

keberlanjutan dalam peningkatan sumberdaya juga terus diupayakan, diantaranya melalui

pengembangan staf baik melalui tugas belajar, pendidikan jangka pendek (pelatihan) dan

penjenjangan (Tabel 13).

Tabel 13. Pegawai BPTP Lampung yang mengikuti pelatihan penjenjangan 2005-2009

No. Jenis Pelatihan 2005 2006 2007 2008 2009

1.

2.

3.

SEPADYA

SEPAMA

ADUM

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

Jumlah - - - 2 -

Tabel 14. Pegawai BPTP Lampung yang melaksanakan tugas belajar tahun 2005-2009

No. Strata Pendidikan 2005 2006 2007 2008 2009

1.

2.

3.

4.

D3

S1

S2

S3

1

-

1

2

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

1

1

-

-

1

2

Jumlah 4 1 - 2 3

Tabel 15. Pegawai BPTP Lampung yang melaksanakan tugas belajar atas biaya sendiri 2005-2009

No. Strata Pendidikan 2005 2006 2007 2008 2009

1.

2.

3.

S1

S2

S3

2

1

-

3

-

-

3

-

1

-

-

-

-

-

-

Jumlah 3 3 4 - -

Manajemen Aset

a. Kebun Percobaan Natar. Telah dimanfaatkan sebagai sumber benih jarak pagar,

pembibitan lada, kopi, dan kakao. Selain itu juga dilakukan untuk kerjasama penelitian

dengan Balitkabi dan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

b. BPTP Lampung. Pemanfaatan laboratorium sebagai tempat menganalisis unsur hara

tanah untuk menunjang kegiatan pengkajian yang dilakukan oleh peneliti BPTP Lampung

maupun stakeholder lainnya.

Page 21: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

14

c. Perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan secara manual pada tahun 2005 dan pada

awal tahun 2008 dimulai menggunakan manajemen sistem perpustakaan digital.

d. Internet. Pada tahun 2005-2007 internet di BPTP Lampung baru terpasang untuk

jaringan kabel, dan mulai tahun 2008-2009 dilakukan pemasangan wireless (hot spot)

sehingga semua karyawan/karyawati dapat mengakses internet untuk menunjang

kegiatan pengkajian yang dilakukan.

Manajemen Keuangan

Pengelolaan keuangan dilaksanakan secara terpadu antar unit kerja di BPTP

Lampung. Perencanaan anggaran dari sumber dana APBN dilakukan oleh masing-masing

bagian dan dikoordinasikan oleh Koordinator Program dalam bentuk Rencana Kerja

Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) setiap tahun. Sedangkan pelaksanaan

keuangan untuk mendukung tugas pokok dan fungsi BPTP Lampung didasarkan pada jumlah

anggaran yang diterima melalui DIPA satuan kerja BPTP Lampung. Implementasi

pelaksanaan anggaran dilakukan melalui satu pintu yaitu Bendahara Pengeluaran.

Perkembangan DIPA Satker BPTP Lampung dalam lima tahun terakhir (2005-2010)

menunjukkan peningkatan setiap tahunnya dengan realisasi anggaran berkisar antara

78.07%-89.53%.

Tabel 16. Perkembangan anggaran dan realisasi DIPA Satker BPTP Lampung tahun 2005- 2009.

No Uraian Tahun Anggaran

2005 2006 2007 2008 2009

1. DIPA 5.096.447.000 6.379.268.000 9.553.368.000 9.060.144.000 10.338.660.000

2. Realisasi 4.562.980.131 5.542.977.810 7.458.652.538 7.813.228.728 8.120.028.170

3. % 89.53 86.89 78.07 86.24 78.54

Selain sumber dana APBN, anggaran BPTP Lampung juga berasal dari Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) yaitu penerimaan umum dan fungsional dari pemanfaatan

sarana dan prasarana yang ada di BPTP Lampung. Perkembangan PNBP BPTP Lampung

menurut jenis penerimaan selama 5 tahun terakhir (2005-2009) menunjukkan peningkatan

setiap tahunnya.

Page 22: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

15

Tabel 17. Perkembangan PNBP Satker BPTP Lampung tahun 2005-2009.

No Jenis Penerimaan Tahun Anggaran

2005 2006 2007 2008 2009

1 Umum - 14.093.000 22.708.432 68.442.823 20.161.398

2 Fungsional - 4.425.000 7.395.000 10.100.000 20.030.000

Jumlah - 18.518.000 30.103.432 78.542.823 40.191.398

Sejak tahun 2008, selain APBN dan PNBP terdapat sumber anggaran lainnya untuk

mendukung tugas dan fungsi BPTP Lampung, yaitu anggaran pembangunan yang diterima

melalui alokasi Surat Kuasa Pengguna Anggaran (SKPA) Balai Besar Pengkajian dan

Pengkajian Teknologi Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.

Perkembangan anggaran dan realisasi SKPA BBP2TP dalam 2 tahun terakhir (2008-2009)

seperti table 3.

Table 18. Perkembangan anggaran SKPA BPTP Lampung tahun 2008-2009.

No Uraian Tahun Anggaran

2008 2009

1 Jumlah anggaran 298.910.000 658.350.000

2 Realisasi 268.002.000 342.179.500

Jumlah 89.66 51.97

Page 23: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

16

III. PROGRAM 2010-2014

3.1. Program Penelitian (2010-2014)

BPTP Lampung pada tahun 2010-2014 merencanakan kegiatan dengan tujuan

meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi; meningkatkan

penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi; meningkatkan kapasitas dan

kompetensi pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi. Adapun sasaran dari

tujuan tersebut adalah meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik

lokasi; meningkatkan penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi;

meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik

lokasi; meningkatkan manajemen pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi; dan

Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan

pendayagunaan teknologi pertanian spesifik lokasi). Untuk mencapai sasaran tersebut

dilakukan 12 sub-sub kegiatan yang merupakan turunan dari sub kegiatan BBP2TP (Tabel

19).

Tabel 19. Sasaran, sub-sub kegiatan, indikator kinerja dan target pencapaiannya

No. Sasaran Sub-sub kegiatan Indikator kinerja Target

2010 2011 2012 2013 2014

1. Tersedianya inovasi pertanian unggulan

Pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi

Jumlah inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi

2 3 3 3 3

2. Meningkatnya penyebarluasan inovasi unggulan spesifik lokasi

Penyediaan dan penyebarluasan teknologi spesifik lokasi

Jumlah jenis materi inovasi

12 5 6 6 7

Pendampingan program strategis pembangunan wilayah

Jumlah program strategis pemb. pertanian wilayah yang mencapai sasaran

3 3 3 3 3

Advokasi teknis dan kebijakan operasional pembangunan wilayah dan regional

Jumlah rekomendasi kebijakan

3 1 1 1 1

3. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi.

Koordinasi dan sinkronisasi sinergi operasional pengkajian inovasi pertanian

Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi sinergi operasional pengkajian inovasi pertanian

1 1 1 1 1

Penyediaan petunjuk pelaksanaan (juklak)/petunjuk teknis (juknis) pengkajian inovasi pertanian

Jumlah juklak/juknis

1 3 3 3 3

Page 24: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

17

4. Meningkatnya manajemen pengkajian teknologi pertanian spesifik lokasi.

Penguatan manajemen mencakup perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi institusi.

Jumlah kegiatan berkualitas

1 1 1 1 1

Pengembangan kompetensi SDM

Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya

Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional

Peningkatan pengelolaan laboratorium

Jumlah sampel yang dianalisa

25 55 60 80 100

Jumlah laboratorium yang produktiv

1 1 1 1 1

Peningkatan pengelolaan kebun percobaan

Jumlah kebun percobaan yang produktiv

2 2 2 2 2

Peningkatan pengelolaan data base dan website

Jumlah website yang ter-update secara berkelanjutan

1 1 1 1 1

5. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan teknologi pertanian spesifik lokasi).

Pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi

Jumlah MoU yang terimplementasi

2 1 1 1 1

3.2. Program Kerjasama (2010-2014)

Program kerjasama BPTP Lampung yang akan dilakukan pada tahun 2010 sampai

2014 antara lain adalah :

a. Tindaklanjut pelaksanaan MoU antara BPTP Lampung dengan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung. Kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah kerjasama

penelitian, perkuliahan, bimbingan mahasiswa, dan pengawalan program strategis

Kementerian Pertanian di Lampung.

b. Tindaklanjut pelaksanaan MoU antara BPTP Lampung dengan Pemerintah Provinsi

Lampung. Kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah pengawalan teknologi

mendukung penyediaan benih tanaman dan perkebunan pangan seperti padi, jagung,

kedelai, dan lada.

Page 25: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

18

c. Pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah

RRC. Kegiatan yang akan dilakukan adalah training industrialisasi padi hibrida untuk

negara-negra Asean pada tahun 2010 dan pengembangan padi hibrida di Lampung.

d. Pengembangan permodalan Gapoktan melalui peningkatan akses Gapoktan ke

perbankan. Kegiatan yang akan dilakukan adalah peran BPTP Lampung dalam legalisasi

Gapoktan berprestasi untuk mengakses tambahan permodalan ke perbankan.

Tabel 20. Program kerjasama BPTP Lampung (2010-2014)

No. Jenis Kerjasama Program 2010-2014

1. Tindaklanjut pelaksanaan MoU

antara BPTP Lampung dengan

Fakultas Pertanian Universitas

Lampung

Kerjasama penelitian, bimbingan mahasiswa, dan

pengawalan program strategis Kementerian

Pertanian di Lampung

2. Tindaklanjut pelaksanaan MoU

antara BPTP Lampung dengan

Pemerintah Provinsi Lampung

Pengawalan teknologi mendukung penyediaan benih

tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai

3. Pengembangan padi hibrida

antara Pemerintah Republik

Indonesia dengan Pemerintah

RRC

Training industrialisasi padi hibrida snegara-negaa

Asean pada tahun 2010

Pengembangan padi hibrida asal China di Provinsi

Lampung.

4. Pengembangan permodalan

Gapoktan melalui akses

perbankan

Peningjatan peran BPTP Lampung dalam legalisasi

Gapoktan berprestasi untuk mengakses tambahan

permodalan ke perbankan

3.3. Program Diseminasi (2010-2014)

Program diseminasi tahun 2010–2014 adalah pendampingan program strategis

Kementerian Pertanian dan program daerah diantaranya SL PTT padi, jagung, kedelai, PSDS,

PUAP, Kawasan Hortikultura, dan pengembangan sumberdaya informasi, komunikasi,

diseminasi dan penjaringan umpan balik.

SL PTT padi, jagung dan kedelai. Program ini di laksanakan pada 12 kabupaten/kota di

Provinsi Lampung. Adapun luas SLPTT padi, jagung dan kedelai tahun 2010 disajikan pada

Tabel 21.

Page 26: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

19

Tabel 21. Luas areal SL-PTT padi, jagung dan kedelai di Provinsi Lampung, 2010.

No. Kabupaten/Kota

Padi Inhibrida (Ha)

Padi Hibrida (Ha)

Padi Gogo (Ha)

Jagung Hibrida (Ha)

Kedelai (Ha)

1 Lampung Barat 9.000 500 500 - -

2 Lampung Selatan 9.000 1.000 1.000 870 300

3 Lampung Tengah 14.000 1.500 1.500 870 300

4 Lampung Utara 7.500 1.000 1.500 870 200

5 Lampung Timur 9.000 1.000 1.000 870 200

6 Tanggamus 9.000 1.000 500 450 -

7 Tulang Bawang 9.000 500 1.000 450 300

8 Way Kanan 7.500 1.000 1.000 450 300

9 Pesawaran 4.000 1.000 500 450 -

10 Mesuji 4.000 500 500 - -

11 Pringsewu 4.000 500 200 420 -

12 Tl.Bawang Barat 4.000 500 800 - -

Jumlah 90.000 10.000 10.000 5.700 1.600

Untuk tahun 2011–2014 program SL PTT akan ditingkatkan luas arealnya lebih

kurang 10 % setiap tahunnya dan diarahkan pada wilayah-wilayah yang produktivitasnya

relatif rendah dan berpotensi dapat ditingkatkan secara signifikan. Pendampingan yang

dilakukan oleh BPTP Lampung adalah pengawalan teknologi minimal 60 % dari total

luas/unit yang ada. Adapun bentuk pendampinganya berupa distribusi media informasi

(cetak dan elektronik), pelatihan pemandu lapang III, pelatihan pelaku utama dan pelaku

usaha, distribusi varietas ungul baru (VUB), demplot uji daptasi VUB, demplot penerapan

teknologi PTT secara lengkap, dan pembinaan kelembagaan.

Percepatan Swasembada Daging Sapi. Sejak tahun 2005 sampai dengan 2010

pemerintah telah mencanangkan program swasembada daging sapi, namun dalam

pelaksanaannya program ini baru efektif pada tahun 2008. Kegiatan PSDS di Provinsi

Lampung akan dilanjutkan sampai dengan tahun 2014, sehingga pendampingan oleh BPTP

Lampung juga akan dilakukan hingga tahun 2014. Lokasi pendampingannya akan

disesuaikan dengan lokasi GARDUNAK-Disnak Keswan Provinsi Lampung dengan target

peningkatan jumlah peserta pelatihan hingga dua kali lipat (50%).

Revitalisasi Perkebunan. Sejak tahun 2008 pemerintah daerah telah mencanangkan

program revitalisasi perkebunan untuk komoditas kakao dengan tujuan meningkatkan

produksi melalui perbaikan teknologi budidaya yang meliputi: penggunaan klon unggul,

pemangkasan, pemupukan, pengendalian OPT dan pascapanen (panen, kupas, jemur dan

Page 27: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

20

fermentasi). Arah pengembangan kakao akan dilakukan di Kabupaten Lampung Timur,

Lampung Tengah, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.

Pengembangan Sumberdaya Informasi, Komunikasi, Diseminasi dan Penjaringan

Umpan Balik. Kegiatan ini diarahkan pada pengembangan media informasi (buku saku,

leaflet, prosiding, CD teknologi), seminar/lokakarya/ekspose teknologi, pameran, siaran TV

(dialog interaktif, paket teknologi), gelar teknologi, sosialisasi hasil litkaji, pengembangan

metode penyuluhan yang efektif dan efisien, dan pendayagunaan hasil likaji.

3.4. Manajemen 3M (2010-2014)

Manajemen SDM

Untuk mendukung tugas dan fungsi BPTP Lampung menuju lembaga pengkajian dan

penghasil teknologi bertaraf internasional pada tahun 2014, diperlukan sumberdaya manusia

yang cukup dan berkemampuan internasional. Berkaitan dengan hal tersebut telah

diprogramkan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia yang ada di BPTP Lampung

melalui pendidikan formal serta pelatihan dan non pelatihan baik tenaga teknis maupun

tenaga administrasi. Rencana pendidikan formal SDM BPTP Lampung baik dalam negeri

maupun luar negeri disajikan pada Table 22.

Tabel 22. Rencana pendidikan formal fungsional BPTP Lampung tahun 2010 – 2014.

No Bidang Keahlian Lokasi Jenjang Jumlah 2010 2011 2012 2013 2014

1. Kesuburan tanah DN S3 1 org Th ke-3

2. Fitipatology DN S3 1 org Th ke-2 - - - -

3. Kelembagaan dan Komunikasi Pembangunan

DN S3 1 org Th ke-1 - - - -

4. Entomology DN S3 1 org Th ke-1 - - - -

5. Komunikasi pemb. pertanian

DN S2 1 org Th ke-2 - - - -

6. Kultur Jaringan DN S2 1 org Th ke-1 - - - -

7. Produksi Ternak LN S3 - - 1 org - - -

8. Kesuburan tanah LN S3 - - 1 org - - -

9. Produksi ternak DN S3 - - - 1 org - -

10. Teknologi Hasil Pertanian DN S2 - - 1 org - - -

11. Ekonomi Pertanian DN S2 - - - 1 org - -

12. Komunikasi Pembangunan

LN S3 - - - - - 1 org

13. Kultur jaringan LN S3 - - - - - 1 org

14. Mekanisasi Pertanian LN S2 - - - - - 1 org

15. Kesuburan tanah LN S2 - - - - - 1 org

Page 28: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

21

Manajemen Aset

a. Pemanfaatan Kebun Percobaan (KP) sebagai sumber palsmanutfah. KP Natar akan

dialokasikan sebagai sumber plasmanutfah tanaman perkebunan dan obat-obatan, KP.

Tegineneng akan dialokasikan sebagai sumber plasmanutfah tanaman pisang dan

jambu-jambuan, dan Laboratorium Masgar akan dialokasikan sebagai sumber

plasmanutfah tanaman buah-buahan eksotik Lampung.

b. Laboratorium uji tanah. Mulai tahun 2010 hingga 2014 pengembangan laboratorium

uji tanah diarahkan menjadi laboratorium analisis yang bersifat komplementer, dalam

arti menganalisis bahan (sampel) yang tidak dilakukan oleh laboratorium yang telah ada

di Lampung, seperti analisis pakan ternak.

c. Peningkatan fungsi perpustakaan dan internet. Mulai tahun 2010-2014 kegiatan

perpustakaan akan dikelola dengan sistem perpustakaan digital berbasis internet.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempermudah peneliti dan penyuluh dalam mengakses

informasi, seperti jurnal dan bahan bacaan lainnya baik dari dalam maupun luar negeri.

d. Pengembangan SMS Centre. Mulai tahun 2010 pengembangan SMS Centre untuk

menunjang kagitan dan tupoksi BPTP Lampung dengan menjaring sebanyak2nya

informasi dan mempersingkat rentang kendali pengumpulan data, informasi masalah dan

kendala pertanian di lapangan baik oleh pegawai BPTP Lampung sendiri maupun

stakeholder lainnya.

Tabel 23. Manajemen aset BPTP Lampung (2005-2009) dan Program (2010-2014)

No Manajemen Aset Kegiatan 2005-2009 Program 2010-2014

1. Kebun Percobaan Natar, KP Tegineneng, dan Laboratorium Disemniasi

Masgar

Sumber benih jarak pagar, kopi, lada dan kakao.

Wadah kerjasama penelitian tanaman

kacang dan umbi-umbian dengan mitra Balitkabi Malang

Sumber plasmanutfah tanaman pangan, perkebunan, dan obat-obatan

KP. Tegineneng akan dialokasikan sebagai sumber plasmanutfah tanaman pisang dan jambu-jambuan,

Laboratorium Masgar akan dialokasikan sebagai sumber plasmanutfah tanaman obat-obatan eksotik Lampung

2. Laboratorium Uji Tanah

Pengujian dan analisis tanah

Laboratorium analisis yang bersifat komplementer (analisis pakan ternak)

3. Perpustakaan dan internet

Pengeloaan secara manual dan baru taraf uji coba penggunaan perpustakaan digital.

Jaringan internet kabel pada beberapa titik

Perpustakaan akan dikelola dengan sistem perpustakaan digital berbasis internet.

Wireless internet (hot spot) yg dapat diakses seluruh pegawai BPTP Lampung.

4. SMS Centre Belum ada Menjaring informasi dan mempersingkat rentang kendali pengumpulan data, informasi masalah dan kendala pertanian melalui pemanfaatan SMS Centre

Page 29: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

22

Manajemen Keuangan

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPTP Lampung menuju lembaga

pengkajian dan penghasil teknologi bertaraf internasional pada tahun 2014, diperlukan

dukungan manajemen keuangan yang sebanding dengan peningkatan aktivitas satuan kerja.

Keterbatasan anggaran pemerintah untuk mendukung kegiatan kajian, perakitan dan

diseminasi inovasi teknologi mengharuskan satuan kerja membangun hubungan saling

menguntungkan dengan mitra kerja yang mempunyai kompetensi dengan pengkajian dan

diseminasi inovasi teknologi pertanian. Dalam kerangka membangun hubungan dimaksud,

BPTP Lampung akan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada seperti lahan kebun

percobaan, laboratorium diseminasi dan laboratorium teknis serta sarana lainnya seperti

aula/ruang rapat dan mess tamu BPTP Lampung untuk didayagunakan secara optimal

menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Selain itu, naskah kerjasama dengan

Pemerintah Daerah dan pihak lain yang sudah ditandatangani Kepala Badan Litbang

Pertanian akan menjadi dasar utama dalam merancang kegiatan operasional mendukung

pengkajian dan diseminasi inovasi teknologi pertanian kepada pelaku utama dan pelaku

usaha pembangunan pertanian di Provinsi Lampung.

IV. PENUTUP

Sukses story BPTP Lampung merupakan keberhasilan BPTP Lampung dalam upaya

mendukung program pembangunan di Provinsi Lampung khususnya. Beberapa kegiatan

yang telah dilakukan pada periode 2005-2009 antara lain adalah menghasilkan paket

rekomendasi teknologi tepat guna spesifik lokasi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,

dan peternakan. Selain itu BPTP telah melakukan pengawalan program strategis

Kementerian Pertanian seperti SLPTT, PUAP, PSDS, Kawasan Hortikultura.

Peluang kerjasama penelitian dan pengawalan teknologi juga telah dilakukan melalui

penendatanganan MoU dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Pemerintah

Provinsi Lampung. Pemanfaatan aset BPTP Lampung seperti optimalisasi pemanfataan

Kebun Percobaan (KP), perpustakaan digital dan jaringan internet telah dalakukan pada

periode 2005-2009. Selain itu BPTP telah melakukan peningkatan kualitas sumberdaya

manusia, baik melalui pendidikan formal seperti S1, S2, dan S3 juga pendidikan non formal

seperti pelatihan jangka pendek, dan menengah di bidang teknologi pertanian. Peningjatan

manajemen keuangan ditandai oleh meningkatnya anggaran yang dialokasikan untuk

kegiatan di BPTP Lampung dari tahun 2005 sampai 2009.

Page 30: SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/... · pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

23

Untuk periode 2010-2014, progam kegiatan yang akan difokuskan untuk

meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi; meningkatkan

penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi, meningkatkan kapasitas dan

kompetensi pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi, serta keberlanjutan

pendampingan dan pengawalan program strategis Kementerian Pertanian di Provinsi

Lampung.

Program kerjasama yang akan dilakukan antara lain adalah tindak lanjut kegiatan

pasca penandatanganan MoU dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan

Pemerintah Provinsi Lampung. Selain itu akan dilakukan kerjasama antara Pemerintah

Republik Indonesia dengan Pemerintah RRC dalam pengembangan padi hibrida di Lampung,

dan pengembangan permodalan melalui peningkatan akses Gapoktan ke perbankan.

Pengembangan aset BPTP Lampung akan dilakukan melalui peningkatan fungsi

kebun percobaan dan laboratorium diseminasi, peningkatan fungsi laboratorium untuk

analisis bahan pengkajian, pengelolaan perpustakaan dengan sistem perpustakaan digital

berbasis ingternet, serta penggunaan SMS Centre untuk menjaring informasi pendukung

pembangunan pertanian di Provinsi lampung.

Pengembangan manajemen sumberdaya manusia dan keuangan dilakukan melalui

peningkatan mutu dan jenjang pendidikan peneliti, penyuluh, tenaga fungsional lainnya,

serta tenaga administrasi melalui pendidikan formal dan informal. Peningkatan sumber

keuangan akan diupayakan dengan menjaring dan melakukan kerjasama dengan pihak luar

baik dalam negeri maupun luar negeri.