US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy
SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM...
Transcript of SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM...
i
ii
SUCCESS STORY 2005-2009 DAN PROGRAM 2010-2014
BPTP LAMPUNG
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) LAMPUNG Jl. Z.A. Pagar Alam No. 1 a, Rajabasa, Bandar Lampung
Telp. (0721) 781776, Fax. (0721) 705273
E-mail : [email protected]
i
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa maka laporan “Succes Story 2005-2009 dan
Program BPTP Lampung 2010-2014 dapat diselesaikan.
Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang keberhasilan pelaksanaan
penelitian dan pengkajian teknologi tepat guna spesifik lokasi dan yang dapat mendukung
pembangunan pertanian di Provinsi Lampung meliputi program penelitian, kerjasama,
diseminasi dan manajemen serta memberikan informasi tentang program yang akan
dilakukan dalam kurun waktu 2010 – 2014.
Laporan ini masih masih banyak terdapat kekurangan serta masih jauh dari harapan.
Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sekalian sangat kami harapkan demi perbaikan
dan penyempurnaan isi laporan ini. Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan laporan ini
dapat berguna bagi kita semuanya.
Bandar Lampung, 27 Agustus 2010
Kepala BPTP Lampung
Dr. Ir. Masganti,M.S. NIP. 19590506 198803 1 001
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii
EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................. iv
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Tujuan ........................................................................................ 2
II. SUCCESS STORY DAN LESSON LEARN 2005-2009 .................................... 3
2.1. Program Penelitian (2005-2009).......................................................... 3
2.2. Program Kerjasama (2005-2009)........................................................ 3
2.3. Program Diseminasi (2005-2009)........................................................ 6
2.4. Manajemen 3 M (2005-2009).............................................................. 9
III. PROGRAM 2010-2014 ............................................................................ 16
3.1. Program Penelitian (2010-2014).......................................................... 16
3.2. Program Kerjasama (2010-2014)........................................................ 17
3.3. Program Diseminasi (2010-2014)........................................................ 18
3.4. Manajemen 3 M (2010-2014).............................................................. 20
IV. PENUTUP ............................................................................................... 21
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kerjasama luar negeri dan dalam negeri yang telah dilakukan BPTP
Lampung tahun 2005-2009…………………………………………………………………….
5
2. Keragaan produktivitas padi sawah di empat desa di Lampung,
2007.......................................................................................................
6
3. Keragaaan analisis usahatani PTT padi sawah di empat desa di Lampung,
2007 ………………………………………………………………………………………………….
6
4. Pendapatan petani dari tahun 2006-2009 ………………………………………….. 7
5. Perkembangan jumlah pegawai BPTP Lampung berdasarkan tingkat
pendidikan tahun 2005-2009..............................................................
9
6. Perkembangan jumlah pegawai BPTP Lampung berdasarkan golongan tahun
2005 – 2009 ...................................................................................
10
7. Perkembangan mutasi pegawai BPTP Lampung tahun 2005 – 2009 ...... 10
8. Perkembangan pejabat fungsional peneliti BPTP Lampung tahun 2005-
2009...............................................................................................
11
9. Perkembangan pejabat fungsional penyuluh BPTP Lampung tahun 2005 -
2009...............................................................................................
11
10. Perkembangan pejabat fungsional teknisi litkayasa BPTP Lampung tahun
2005 – 2009....................................................................................
12
11. Perkembangan pejabat fungsional pustakawan BPTP Lampung tahun 2005-
2009...............................................................................................
12
12. Perkembangan pejabat fungsional arsiparis BPTP Lampung tahun 2005-
2009...............................................................................................
12
13. Pegawai BPTP Lampung yang mengikuti pelatihan penjenjangan 2005-
2009...............................................................................................
13
14. Pegawai BPTP Lampung yang melaksanakan tugas belajar tahun 2005–
2009...............................................................................................
13
15. Pegawai BPTP Lampung yang melaksanakan tugas belajar atas biaya sendiri
2005-2009.......................................................................................
13
16. Perkembangan anggaran dan realisasi DIPA Satker BPTP Lampung tahun
2005-2009 ………………………………………………………………………………………….
14
17. Perkembangan PNBP Satker BPTP Lampung tahun 2005-2009….................. 15
18. Perkembangan anggaran SKPA BPTP Lampung tahun 2008-2009……………… 15
19. Sasaran, sub-sub kegiatan, indikator kinerja dan target pencapaiannya ... 16
20. Program kerjasama BPTP Lampung (2010-2014) …………………………………. 18
21. Luas areal SL-PTT padi, jagung dan kedelai di Provinsi Lampung, 2010…. 19
22. Rencana pendidikan formal fungsional BPTP Lampung tahun 2010 – 2014… 20
23. Manajemen aset BPTP Lampung (2005-2009) dan program (2010-2014) ….. 21
iv
EXECUTIVE SUMMARY
Sejak periode tahun 2005-2009 BPTP Lampung telah menghasilkan berbagai inovasi
teknologi yang bermanfaat bagi petani baik di bidang penelitian, pengkajian maupun
diseminasi teknologi spesifik lokasi yang mencakup tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan yang mampu mendukung pembangunan pertanian di Provinsi
Lampung. Rencana strategi penelitian, pengkajian dan diseminasi teknologi untuk periode
tahun 2010-2014 telah disusun yang mencakup pengembangan UAP, pengawalan SLPTT,
PSDS, Kawasan Hortikultura dan pengembangan inovasi teknologi komoditas unggulan
spesifik lokasi.
Beberapa hasil pengkajian yang dilakukan oleh BPTP Lampung tahun 2005-2009,
berdampak positif terhadap pembangunan pertanian di Lampung. Delapan teknologi
diantaranya sudah direkomendasikan dan satu akan direkomendasikan untuk dikembangkan
di Lampung. Kedelapan teknologi tersebut yaitu: teknologi pengolahan kopi semi basah,
teknologi pengolahan kakao fermentasi, teknologi pengolahan minyak kelapa secara
fermentasi menjadi minyak goreng, teknologi flushing pada kambing kacang induk bunting
dan menyusui, teknologi introduksi pejantan peranakan Ettawa (PE) yang disilangkan
dengan kambing lokal, teknologi budidaya komoditas kakao spesifik lokasi Lampung,
teknologi sistem tanam double row pada tanaman ubikayu, introduksi padi varietas unggul
spesifik lokasi dengan menerapkan PTT. Sedangkan teknologi yang akan direkomendasikan
adalah teknologi pengolahan keripik pisang Jantan untuk meningkatkan harga jual di Lampung.
Teknologi ini memberikan nilai B/C sebesar 1,51. Tahun 2010-2014 BPTP Lampung
merencanakan kegiatan dengan tujuan meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian
unggulan spesifik lokasi; meningkatkan penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik
lokasi; meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian inovasi pertanian unggulan
spesifik lokasi; meningkatkan manajemen pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi; dan
meningkatkan kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan
pendayagunaan teknologi pertanian spesifik lokasi).
Sejak tahun 2005 hingga 2009 BPTP Lampung telah melakukan kerjasama dalam
negeri dan luar negeri yang telah dan sedang dilakukan, antara lain : Site Specific Nutrient
Management for Maize (SSNM) dengan International Plant Nutrition Institute (IPNI) dan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan), Model Desa Mandiri
Energi dengan Balitbangda Provinsi Lampung, Smallholder Livelihood Enhancement and
Income Generation Via Improvement of Pepper Production dengan FAO, Memorandum of
Understanding (MoU) antara BPTP Lampung dengan Fakultas Pertanian Universitas
v
Lampung, MoU antara BPTP Lampung dengan Pemerintah Provinsi Lampung, Kerjasama
triparted antara Badan Litbang Pertanian (BPTP Lampung dan BB Pasca panen) dengan
perusahaan dagang PD. Semangat Jaya (produsen tepung kasava) dan PT. Centra Food
Indonusa di Karawang dan kerjasama penelitian antara BPTP Lampung dengan Balai
Penelitian Kacang dan Umbi-umbian. Untuk program kerjasama BPTP Lampung yang akan
dilakukan pada tahun 2010 sampai 2014 antara lain adalah : tindaklanjut pelaksanaan MoU
antara BPTP Lampung dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, tindaklanjut
pelaksanaan MoU antara BPTP Lampung dengan Pemerintah Provinsi Lampung,
pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah RRC,
pengembangan permodalan Gapoktan melalui peningkatan akses Gapoktan ke perbankan.
Succes story program diseminasi yang telah dilakukan BPTP Lampung kurun waktu
2005–2009 diantaranya adalah gelar teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi
sawah irigasi, budidaya dan pascapanen kakao serta program percepatan swasembada
daging sapi (P2SDS). Tahun 2010–2014 BPTP Lampung merencanakan melakukan
pendampingan program strategis Kementerian Pertanian dan program daerah diantaranya SL
PTT padi, jagung, kedelai, PSDS, Kawasan Hortikultura, PUAP, dan pengembangan
sumberdaya informasi, komunikasi, diseminasi dan penjaringan umpan balik.
Berdasarkan komposisi golongan kepegawaian pada tahun 2005–2009 secara
absolut mengalami peningkatan pada setiap golongan kepangkatan. Dari seluruh pegawai
yang ada, sebagian besar posisi kepangkatan dari pegawai BPTP Lampung berada pada
golongan III dan II. Jumlah SDM mengalami fluktuasi disebabkan pensiun, alih tugas dan
pengangkatan pegawai baru. Penjenjangan fungsional baik peneliti, penyuluh dan litkayasa
di BPTP Lampung relatif mengalami peningkatan pada periode 2005-2009.
Manajemen aset BPTP Lampung tahun 2005 – 2009 meliputi Kebun Percobaan Natar,
laboratorium, perpustakaan dan internet. Kebun Percobaan Natar telah dimanfaatkan
sebagai sumber benih jarak pagar, pembibitan lada, kopi, dan kakao. Laboratorium sebagai
tempat menganalisis unsur hara tanah untuk menunjang kegiatan pengkajian. Pengelolaan
perpustakaan secara manual pada tahun 2005 dan pada awal tahun 2008 dimulai
menggunakan manajemen sistem perpustakaan digital. Internet telah dapat diakses melalui
jaringan kabel dan wireless (hot spot). Sedangkan rencana yang akan dilakukan di bidang
manajemen aset pada tahun 2010–2014 adalah memanfaatkan Kebun Percobaan (Natar,
Tegineneng dan Masgar) sebagai sumber plasma nutfah, mengembangkan laboratorium uji
tanah menjadi laboratorium analisis yang bersifat komplementer, meningkatkan fungsi
perpustakaan menjadi perpustakaan berbasis internet dan pengembangan SMS center.
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai institusi penelitian dan pengkajian yang berada di daerah, Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung melaksanakan misinya yakni (1) menyediakan dan
menyebarluaskan teknologi dan panduan manajemen usaha pertanian inovatif tepat guna
spesifik wilayah guna mendorong pembangunan usaha agribisnis di Propinsi Lampung, (2)
menyediakan hasil analisis, pertimbangan dan rekomendasi kebijakan pertanian kepada
pemerintah serta melakukan penyuluhan dan advokasi kebijakan guna memfasilitasi
pembangunan sistem agribisnis di daerah, dan (3) berperan serta dalam jaringan penelitian
dan pengkajian pertanian nasional guna menghasilkan teknologi pertanian strategis,
pengawasan dan pengawalan penerapan teknologi pertanian serta pertimbangan dan
rekomendasi kebijakan pertanian nasional. Disamping itu dalam era desentralisasi BPTP
Lampung dituntut harus selalu proaktif, responsif, dan antisipatif dalam mendukung
pembangunan pertanian wilayah.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung sesuai misinya pada tahun 2005-2009
telah melaksanakan Rencana Strategis program kegiatan penelitian, pengkajian dan
diseminasi teknologi spesifik lokasi berdasarkan sumberdaya pertanian daerah berwawasan
agribisnis. Rencana Strategis tahun 2005-2009 yang telah dilaksanakan mencakup program
penelitian dan pengembangan (a) Prima Tani, (b) Sosial Ekonomi dan Kebijakan, (c)
Teknologi Spesifik lokasi, dan (d) Pengembangan Sumberdaya Informasi, IPTEK, Diseminasi.
Kegiatan Prima Tani lahan kering dataran rendah iklim basah (LKDRIB) dimulai tahun 2005
di Kabupaten Lampung Timur berbasis kakao dan di Lampung Utara berbasis lada dan
ternak. Sejak tahun 2007 dilakukan pengembangan Prima Tani di delapan kabupaten yaitu
(1) Prima Tani LKDRIB berbasis lada dan ternak di Kabupaten Lampung Utara, (2) Prima tani
LKDRIB berbasis kakao dan ternak di Kabupaten Lampung Timur, (3) Prima Tani Lahan
Sawah Intensif DRIB di Kabupaten Lampung Tengah, (4) Prima Tani LKDRIB berbasis
ubikayu dan ternak sapi di Kabupaten Pesawaran, (5) Prima Tani LKDRIB berbasis padi
sawah dan ternak di Kabupaten Lampung Barat, (6) Primatani LKDRIB berbasis padi sawah
dan ternak di Kabupaten Way Kanan,(7) Prima Tani Lahan Sawah Semi Intensif di
Kabupaten Tulang Bawang, dan (8) Prima Tani LKDTIB berbasis ternak dan hortikultura di
Kabupaten Tanggamus serta kegiatan pengkajian uji adaptasi dan sistem usahatani
komoditas unggulan tanaman pangan.
Pada periode 2010-2014 telah disusun Renstra Program kegiatan penelitian,
pengkajian dan diseminasi teknologi spesifik lokasi berdasarkan sumber daya pertanian
2
daerah yang berwawasan agribisnis mencakup program kegiatan (1) Pengembangan Usaha
Agribisnis Perdesaan (PUAP) di tiap kabupaten, (2) Pengawalan teknologi sekolah lapang
pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT) padi, jagung, kedelai dan kacang tanah, PSDS,
Kawasan Hortikultura (4) Pengembangan kelembagaan dan teknologi perbenihan tanaman
pangan dan tanaman perkebunan, (5) Pengembangan kerjasama dengan pemerintah
daerah, swasta, dan FAO, (6) Diseminasi teknologi hasil penelitian dan pengkajian tanaman
pangan, perkebunan, ternak, hortikultura dan, (7) Pengembangan pascapanen.
Dalam melasanakan kegiatan penelitian, pengkajian dan diseminasi teknologi spesifik
lokasi, BPTP Lampung sejak tahun 2005-2009 telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi
yang bermanfaat bagi masyarakat dan mampu mendukung pembangunan pertanian di
Provinsi Lampung, antara lain mencakup komoditas unggulan (a) tanaman pangan (padi,
jagung, kedelai, ubikayu), (b) hortikultura (cabe, pisang), (c) tanaman perkebunan (kakao,
lada ), (d) ternak (kambing, sapi), (e) pasca panen (pisang, ubikayu, kedelai ), (f)
pengembangan kelembagaan kelompok, (g) pengembangan kelembagaan penangkaran
padi, kedelai, lada, (h) pengembangan kerjasama penelitian dan pengkajian,(i)
Pengembangan SDM, Renstra, dan sarana kegiatan penelitian.
1.2. Tujuan
Memberikan informasi tentang keberhasilan pelaksanaan penelitian dan
pengkajian teknologi tepat guna spesifik lokasi yang dapat mendukung
pembangunan pertanian di Provinsi Lampung.
Memberikan informasi tentang keberhasilan pelaksanaan program penelitian,
program kerjasama, program diseminasi dan manajemen.
Memberikan informasi program 2010-2014 tentang program penelitian, program
kerjasama, program diseminasi dan manajemen.
3
II. SUCCESS STORY DAN LESSON LEARN 2005-2009
2.1. Program Penelitian (2005-2009)
Beberapa hasil pengkajian yang dilakukan oleh BPTP Lampung tahun 2005-2009,
berdampak positif terhadap pembangunan pertanian di Lampung. Delapan teknologi
diantaranya sudah direkomendasikan dan satu akan direkomendasikan untuk dikembangkan
di Lampung. Kedelapan teknologi tersebut yaitu:
1. Teknologi pengolahan kopi semi basah dengan cara panen petik merah dan
menggunakan alat pulper, washer, hiller, dan alat pengering.
2. Mengembangkan teknologi pengolahan kakao fermentasi yang dapat memberi
keuntungan 40 - 60% bila dibandingkan dengan non fermentasi, dan telah dipasarkan
melalui kerjasama antara Gapoktan dengan perusahaan PT.Delfi di Bandung.
3. Teknologi pengolahan minyak kelapa menjadi minyak goreng secara fermentasi.
Starter yang digunakan adalah ragi tempe atau ragi roti. Teknologi ini memberikan nilai
B/C sebesar 1,30.
4. Teknologi Fflushing pada kambing kacang induk bunting dan menyusui, dimana
teknologi ini memberikan nilai tambah sebesar 14% dai total penghasilan.
5. Teknologi introduksi pejantan peranakan Ettawa (PE) yang disilangkan dengan
kambing lokal. Teknologi ini memberikan nilai tambah sebesar 14,04% dai total
penghasilan.
6. Teknologi budidaya komoditas kakao spesifik lokasi Lampung, yang dapat
meningkatkan produksi dan pendapatan petani sebesar 180,4%.
7. Teknologi sistem tanam double row pada tanaman ubikayu, yang memberikan
keuntungan lebih dari 200%.
8. Introduksi padi varietas unggul spesifik lokasi dengan menerapkan PTT, memberikan
B/C rasio sebesar 2,77.
9. Teknologi yang akan direkomendasikan adalah teknologi pengolahan keripik psang
jantan untuk meningkatkan harga jual di Lampung. Teknologi ini memberikan nilai B/C
sebesar 1,51.
2.2. Program Kerjasama (2005-2009)
Sejak tahun 2005 hingga 2009 BPTP Lampung telah melakukan kerjasama dalam
negeri dan luar negeri yang telah dan sedang dilakukan, antara lain :
a. Pengelolaan hara spesifik lokasi untuk tanaman jagung atau Site Specific Nutrient
Management for Maize (SSNM) sejak tahun 2006 hingga 2008. Kegiatan ini dilakukan di
4
Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran. Manfaat penelitian ini berguna dalam
peningkatan efisiensi pemupukan yang berdampak terhadap efisiensi biaya usahatani.
Mitra kerjasama pada kegiatan ini adalah International Plant Nutrition Institute (IPNI)
dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan). Dana
kerjasama berupa hibah yang dialokasikan oleh IPNI adalah US $ 1.000 per tahun atau
US $ 3.000 selama kurun waktu 2006-2008.
b. Pembibitan lada sehat menggunakan teknologi solarisasi untuk meningkatkan produksi
lada atau Smallholder Livelihood Enhancement and Income Generation Via Improvement
of Pepper Production pada tahun 2009. Kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Lampung
Selatan dan Lampung Utara. Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyediaan bibit
sehat sebanyak 55.000 batang yang telah dikembangkan petani di Lampung Utara. Mitra
kerjasama pada kegiatan ini adalah Food and Agriculture Organization (FAO) of United
Nations (FAO). Dana yang dialokasikan oleh FAO untuk kegiatan ini adalah Rp.
43.325.000,-
c. Model Desa Mandiri Energi melalui pemanfaatan bahan bakar minyak (asal biji jarak)
untuk bahan bakar memasak. Kegiatan ini dilakukan dari tahun 2008 dan 2009 di
Kabupaten Lampung Utara dan Lampung Selatan, dengan alokasi dana APBD sebesar
Rp. 138.000.000,- pada tahun 2008 dan Rp.169.239.000, pada tahun 2009.
d. Memorandum of Understanding (MoU) antara BPTP Lampung dengan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung. Penandatangan MoU telah dilaksanakan pada tanggal 28
Desember 2009. Kerjasama yang akan dilakukan antara lain : penelitian bersama dalam
memecahkan masalah pembangunan pertanian di Lampung, seperti IP-400, twining sapi,
pengawalan program strategis Kementerian Pertanian di Lampung, KKN mahasiswa,
publikasi dan karya tulis ilmiah, mengajar, dan pembimbingan penelitian mahasiswa di
BPTP Lampung.
e. Memorandum of Understanding (MoU) antara BPTP Lampung dengan Pemerintah
Provinsi Lampung. Penandatangan MoU telah dilaksanakan pada tanggal 28 Desember
2009. Kerjasama yang akan dilakukan antara lain : mendukung program penyediaan
benih tanaman pangan dan perkebunan terutama padi, jagung, kedelai, dan lada. BPTP
diharapkan dapat mengawal dan menyediakan teknologi untuk mendukung
perbenihan/pembibitan tanaman pangan dan perkebunan tersebut.
f. Kerjasama triparted antara Badan Litbang Pertanian (BPTP Lampung dan Balai Besar
Pascapanen) dengan perusahaan dagang PD. Semangat Jaya (produsen tepung kasava)
dan PT. Centra Food Indonusa di Karawang (selaku konsumen dan produsen mie) dalam
5
pemanfataan teknologi pembuatan tepung kasava dan produk olahannya di Kabupaten
Pesawaran. Hasil kerjasama ini berupa MoU yang ditandatangani pada tahun 2007.
Alokasi dana yang dikeluarkan oleh produsen tepung kasava (PD. Semangat Jaya)
sebesar Rp. 300.000.000,- untuk pembuatan bak perendaman ubikayu, alat penepung,
dan gudang penyimpanan tepung kasava. Kegiatan ini telah telah dilakukan pengiriman
tepung kasava sebanyak 105.000 kg dengan harga jual Rp. 3.300,- per kg.
g. Kerjasama penelitian antara BPTP Lampung dengan Balai Penelitian Kacang dan Umbi-
umbian (Balitkabi) yang telah dilakukan dari tahun 2007-2009. Penelitian yang dilakukan
antara lain uji varietas ubikayu, kacang tanah, dan ubijalar di KP. Natar.
Tabel 1. Kerjasama luar negeri dan dalam negeri yang telah dilakukan BPTP Lampung
Tahun 2005-2009.
No Tahun Judul Kegiatan Jangka Waktu
Mitra Kerjasama Sumber Dana
Jumlah Dana
1. 2006- 2008
Site Specific Nutrient Management for Maize (SSNM)
3 tahun International Plant Nutrition Institute (IPNI), Puslitbangtan
Hibah dari IPNI
US $ 1.000 per tahun
2. 2008 - 2009
Model Desa Mandiri Energi
1 tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Propinsi Lampung
APBD 2008
APBD 2009
Rp.138.000.000,- Rp.169.239.000,
3 2009 Smallholder Livelihood Enhancement and Income Generation Via Improvement of Pepper Production
1 tahun Food and Agriculture Organization of United Nations (FAO)
FAO Rp. 43.325.000,-
4. 2005-2007
Teknologi Pembuatan Tepung Kasava
3 tahun BB.Pasca Panen, PD. Semangat Jaya, dan PT. Centra Food Indonusa
PD. Semangat Jaya
Rp.300.000.000,-
5. 2009 Penelitian, bimbingan mahasiswa, dan pengawalan program, strategis Kemtan di Lampung
5 tahun Fakultas Pertanian Universitas Lampung
APBN -
6. 2009 Pengawalan teknologi mendukung penyediaan benih tanaman pangan dan perkebunan (padi, jagung dan kedelai, dan lada)
5 tahun Pemerintah Provinsi Lampung
APBN -
7. 2007-2009
Kerjasama penelitian tanaman kacang dan umbi-umbian
3 tahun Balai Penelitian Kacang dan Umbi-umbian (Balitkabi)
APBN -
6
2.3. Program Diseminasi (2005-2009)
Succes story dalam program diseminasi diantaranya gelar teknologi pengelolaan
tanaman terpadu (PTT) padi sawah irigasi, budidaya kakao dan program percepatan
pencapaian swasembada daging sapi (P2SDS).
Gelar teknologi PTT padi sawah irigasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada musim tanam
(MK1) 2007 dan musim rendeng 2007/2008, di empat desa yaitu Desa Karang Endah
Kabupaten Lampung Tengah, Desa Marang Kabupaten Lampung Barat, Desa Pulung
Kencana Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Desa Rejo Agung Kabupaten Pesawaran,
dengan luas areal 3-5 ha, melibatkan 5-10 petani kooperator di setiap lokasi. Teknologi yang
digelar dengan pendekatan PTT antara lain, varietas unggul baru, benih bermutu,
pengaturan populasi tanaman (sistem jajar legowo), penggunaan bahan organik,
pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah, pengendalian OPT
dengan PHT, umur bibit muda (kurang 21 hari), jumlah bibit per rumpun 1–3 batang,
pengairan secara efektif (berselang), panen tepat waktu dan segera dirontok. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa produktivitas padi meningkat 16,67%–48,64% dan
pendapatan bersih yang diperoleh petani Rp. 5.953.000–Rp. 10.100.000,-
Tabel 2. Keragaan produktivitas padi sawah di empat desa di Lampung, 2007
Parameter Desa Karang Endah
Desa Marang
Desa Pulung Kencana
Desa Rejo Agung
Produktivitas Tek. Petani
4,80 ton/ha GKG 4 ton/ha GKG 4,41 ton/ha GKG 4,40 ton/ha GKG
Produktivitas Tek. PTT
5,60 ton/ha GKG 5,34 ton/ha GKG 5,60 ton/ha GKG 6,54 ton/ha GKG
Peningkatan 0,80 ton/ha GKG 1,34 ton/ha GKG 1,19 ton/ha GKG 2,14 ton/ha GKG
Peningkatan (%) 16,67 33,50 26,98 48,64
Tabel 3. Keragaaan analisis usahatani PTT padi sawah di empat desa di Lampung, 2007
Parameter Desa
Karang Endah
Desa
Marang
Desa
Pulung Kencana
Desa
Rejo Agung
Provitas GKG (ton/ha) 5,60 5,34 5,60 6,54
Total Biaya (Rp/ha) 3.900.000 3.125.000 4.195.000 5.828.843
Penerimaan (Rp/ha 14.000.000 9.078.000 10.640.000 15.696.000
Pendapatan Bersih (Rp/ha) 10.100.000 5.953.000 6.445.000 9.867.157
B/C 2,60 2,90 2,54 2,69
7
Dalam perkembangannya, bahwa keragaan teknologi PTT, komponen teknologi
sudah diadopsi dan terdifusi ke petani adalah teknologi sistem tanam jejer legowo (2:1, 3:1,
4:1) dan umur bibit muda kurang 21 hari dengan jumlah bibit per rumpun 1–3 batang dan
pengunaan bahan organik. Di Desa Karang Endah, awalnya jumlah petani yang mengadopsi
teknologi hanya 3 orang, sampai tahun 2009 telah mencapai hampir seluruh petani di desa
tersebut. Di Desa Marang, awal jumlah petani yang mengadopsi 7 orang (1 kelompok tani),
pada tahun 2009 seluruh kelompok tani sudah mengadopsi (22 kelompok) bahkan sudah
terdifusi keluar desa. Di Desa Pulung Kencana pada awalnya petani yang mengadopsi hanya
5 orang (1 kelompok tani), pada tahun 2008 berkembang menjadi 5 kelompok tani dan
tahun 2009 seluruh kelompok tani di desa tersebut (18 kelompok) dan sudah terdifusi ke
luar desa bahkan keluar kecamatan. Di Rejo Agung, pada awalnya petani yang mengadopsi
10 orang, sekarang 90 % petani di desa tersebut sudah mengadopsi dan terdifusi keluar
desa.
Budidaya Kakao. Transfer teknologi budidaya kakao dilaksanakan melalui Program Rintisan
dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (PRIMATANI) yang dimulai
tahun 2005, berlokasi di Desa Labuhan Ratu IV, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten
Lampung Timur. Teknologi yang diintroduksi meliputi: teknologi pembibitan (penggunaan
bibit unggul, pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama penyakit , pasca panen (
panen, kupas , penjemuran dan fermentasi) dan teknologi integrasi kakao-ternak kambing.
Hasil menunjukkan terjadi peningkatan produktivitas ± 60% yang pada awalnya hanya 760
kg/ha/th, setelah adanya introduksi teknologi mencapai 1275 kg/ha/th (2009) dan
pendapatan bersih yang diperoleh yang pada tahun pertama (2006) Rp. 7.880,250, tahun
akhir kegiatan (2009) RP. 16.092.500. Disamping itu terjadi penambahan pendapatan dari
tanaman penaung kelapa dan usaha ternak kambing (Tabel 4).
Tabel 4. Pendapatan petani dari tahun 2006-2009
Komoditas Pendapatan (2006)
Pendapatan (2007)
Pendapatan ( 2008)
Pendapatan (2009)
Kakao 7.880.250 8.500.000 11.283.809,- 16.092.500
Kelapa 3.802.450 4.502.500 4.200.000 5.083.000..
Kambing 10.902.000 9.800.000 11.168.000,- 11.280.000
Total pendapatan 22.584.700 22.802.500 26.651.809 32.455.500
8
Dalam perkembangannya, teknologi yang sudah diadopsi dan terdifusi adalah:
penggunaan klon unggul, pemupukan, pemangkasan, dan pascapanen (fermentasi).
Awalnya jumlah petani yang menerapkan hanya petani koperator (4 kelompok tani) berasal
dari Desa Labuhan Ratu IV. Pada tahun 2009 telah berkembang ke 8 kelompok Desa
Labuhan Ratu IV dan menyebar di desa lainnya. Di Kecamatan Labuhan ratu Kabupaten
Lampung Timur antara Desa Labuhan Ratu 3, 5, 6 dan 8 bahkan di kelompok-kelompok luar
kecamatan seperti Kecamatan Marga Tiga, Kecamatan Way Jepara, Bandar Sribhawono, dll.
Selain itu kelompok tani (Gapoktan Mutiara Prima) telah melakukan kerjasama dalam
hal pemasaran kakao fermentasi dengan PT. Delvy dan kerjasama ini berlanjut dengan akan
dilakukannya penandatangan (MoU) pada tanggal 21 September 2010. Usaha lain yang juga
cukup menghasilkan adalah usaha penggilingan padi (Rice Milling Unit).
Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi. Secara nasional, Lampung adalah
salah satu dari 18 provinsi sentra sapi potong, lokasi Program Percepatan Pencapaian
Swasembada Daging Sapi (P2SDS) yang dicanangkan Menteri Pertanian pada tahun 2007. Di
Lampung kegiatan ini diimplementasikan dalam Kegiatan Gerakan Terpadu Pelayanan
Peternakan dan Kesehatan Hewan (GARDU PETERNAKAN) atau GARDUNAK Disnak Keswan
Provinsi Lampung, dengan klasifikasi Daerah Campuran IB dan Kawin Alam. Pendampingan
P2SDS oleh BPTP Lampung dilaksanakan dalam dua kegiatan yaitu sinkronisasi program dan
diseminasi teknologi. Diseminasi teknologi pakan dan perkawinan pada ternak sapi potong
dilaksanakan melalui dua kegiatan sinergis, yaitu (1) pelatihan teknologi pakan dan
perkawinan pada ternak sapi potong untuk PPL, dan (2) pendampingan teknologi pada
sekolah lapang/demplot teknologi pakan dan perkawinan pada ternak sapi potong yang
dilaksanakan oleh PPL.
Teknologi tepat guna hasil litkaji yang didiseminasikan adalah : 1).teknologi pakan,
meliputi; (a) teknologi pemanfaatan bahan pakan lokal segar dan fermentasi untuk ternak
sapi potong, pembuatan dan pemberian blok suplemen pakan (BSP), (b) pemberian pakan
sistem flushing, yaitu pakan tambahan/konsentrat yang diberikan pada 1-2 bulan sebelum
ternak betina dikawinkan, baik dengan teknik IB atau secara alami menggunakan pejantan;
2-3 bulan terakhir kebuntingan; dan 2-3 bulan selama menyusui, (c) formulasi pakan
tambahan untuk memenuhi kebutuhan ternak betina (sesuai status fisiologisnya) dengan
menggunakan bahan lokal sehingga relatif murah harganya. 2).Teknologi perkawinan,
meliputi; (a) deteksi birahi pada ternak betina, (b) penyiapan kondisi ternak betina untuk
dikawinkan, (c) bunting dan menyusui, (d) tatalaksana kesehatan reproduksi.
9
Pelatihan teknologi pakan dan perkawinan ternak sapi potong dilaksanakan di lokasi
Program GARDUNAK– Disnak Keswan Provinsi Lampung yaitu Kabupaten Lampung Tengah,
Lampung Timur, Tulang Bawang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Lampung Utara. Dari
pelaksanaan pelatihan di 6 kabupaten tersebut, dari total jumlah peserta/PPL 223 orang, 155
orang berpendidikan SLTA, 49 orang berpendidikan D3, dan 19 orang berpendidikan S1.
Sebanyak 160 orang PPL (71,7%) menggunakan materi pelatihan yang diberikan oleh BPTP
Lampung sebagai materi pelatihan kepada petani.
2.4. Manajemen 3M (2005-2009)
Manajemen SDM
Perkembangan jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan selama periode 2005-
2009 mengalami penambahan. Hal ini disebabkan : (1) pegawai yang memasuki purna bakti
/pensiun/mutasi alih tugas, dan (2) pengangkatan pegawai baru. Perkembangan jumlah
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada (Tabel 5).
Untuk pengembangan BPTP selanjutnya, hal ini perlu mendapatkan perhatian. Perlu
keseimbangan antara pegawai yang bertugas sebagai administrasi, peniliti, dan penyuluh.
Tabel 5. Perkembangan jumlah pegawai BPTP Lampung berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2005-2009.
No. Pendidikan 2005 2006 2007 2008 2009
Org % Org % Org % Org % Org %
1. 2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
SD SLTP
SLTA D1 D2 D3 SM S1 S2 S3
15 2
44 - 1 8 2 25 22 3
12.29 1.64
36.07 -
0.82 6.56 1.64
20.49 18.03 2.46
15 2
38 - 1 8 2 25 18 3
13.39 1.79
33.93 -
0.89 7.14 1.79
22.32 16.07 2.68
14 4
47 - 1 8 2 24 18 3
11.57 3.31
38.84 -
0.83 6.61 1.65 19.83 14.88 2.48
12 6
43 - 1 7 2
24 18 3
10.35 5.17
37.07 -
0.86 6.03 1.72
20.69 15.52 2.59
11 6
42 - 1 8 2 25 18 3
9.48 5.17
36.21 -
0.86 6.90 1.72 21.55 15.52 2.59
Jumlah 122 100 112 100 121 100 116 100 116 100
Berdasarkan komposisi golongan kepegawaian, secara absolut mengalami
peningkatan pada setiap golongan kepangkatan. Dari seluruh pegawai yang ada, sebagian
besar posisi kepangkatan dari pegawai BPTP Lampung berada pada golongan III dan II,
golongan I dan IV jumlahnya relatif kecil (Tabel 6).
10
Tabel 6. Perkembangan jumlah pegawai BPTP Lampung berdasarkan golongan tahun 2005–2009.
No. Tingkat Golongan 2005 2006 2007 2008 2009
1. 2. 3. 4.
I / a I / b I / c I / d
- 3 3 3
- 2 3 1
1 1 4 3
1 - 5 3
1 - 5 3
Jumlah Golongan I 9 6 9 9 9
1. 2. 3.
4.
II / a II / b II / c
II / d
15 6 6
4
14 4 6
3
22 3 -
-
22 1 7
3
19 4 6
5
Jumlah Golongan II 32 28 34 33 34
1. 2. 3. 4.
III / a III / b III / c III / d
18 22 15 14
15 23 12 14
17 19 14 14
14 19 9 17
12 20 10 15
Jumlah Golongan III 69 64 64 59 57
1. 2. 3. 4. 5.
IV / a IV / b IV / c IV / d IV / e
8 3 - 2 -
8 4 - 1 1
8 4 - 1 1
8 3 2 2 -
8 4 3 1 -
Jumlah Golongan IV 13 14 14
Total 122 112 121 116 116
Dinamika perkembangan jumlah pegawai tahun 2005-2009 diakibatkan dengan
adanya beberapa kegiatan mutasi seperti pensiun dan alih tugas (Tabel 7).
Tabel 7. Perkembangan mutasi pegawai BPTP Lampung tahun 2005–2009
No. Uraian 2005 2006 2007 2008 2009
1.
2.
Pensiun : Gol IV Gol III Gol II Gol I Alih Tugas : Gol IV Gol III Gol II Gol I
1 2 - - 1 - - -
1 2 - - - 5 - -
- - 4 - - - - -
- 3 2 - - - - -
- 4 1 - - 3 - -
Jumlah 4 8 4 8
Secara keseluruhan tenaga fungsional yang ada di BPTP Lampung terdiri dari peneliti
(Tabel 8), penyuluh (Tabel 9), teknisi Litkayasa (Tabel 10), Pustakawan (Tabel 11), Arsiparis
(Tabel 12). Peningkatan jenjang karir khususnya melalui jabatan fungsinal peneliti sedikit
mengalami peningkatan selama tahun 2005-2009.
11
Tabel 8. Perkembangan pejabat fungsional peneliti BPTP Lampung tahun 2005-2009
No. Jabatan 2005 2006 2007 2008 2009
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Ahli Peneliti Utama /Peneliti
Utama
Ahli Peneliti Madya
Ahli Peneliti Muda
Peneliti Madya
Peneliti Muda
Peneliti Pertama
Ajun Peneliti Madya
Ajun Peneliti Muda
Asisten Peneliti Madya
Asisten Peneliti Muda
Peneliti Non Klas
2
-
-
4
5
-
7
3
5
-
5
2
-
-
11
8
4
-
-
-
-
3
2
-
-
10
9
2
-
-
-
-
3
3
-
-
10
8
2
-
-
-
-
5
3
-
-
10
8
2
-
-
-
-
8
Jumlah 32 28 26 28 31
Berdasarkan KEPMENPAN Nomor. Kep/128/M.PAN/9/2004 Tentang Jabatan
Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya tanggal 6 September 2004 dan Juklak Keputusan
Bersama Kepala LIPI dan Kepala BKN tanggal 27 Desember 2004, maka jenjang jabatan
fungsional peneliti yang semula 9 tingkat (Asisten Peneliti Muda, Asisten Peneliti Madya, Ajun
Peneliti Muda, Ajun Peneliti Madya, Peneliti Muda, Peneliti Madya, Ahli Peneliti.Muda, Ahli
Peneliti Madya, Ahli Peneliti Utama) berubah menjadi 4 tingkat (Peneliti Pertama, Peneliti
Muda, Peneliti Madya dan Peneliti Utama).
Tabel 9. Perkembangan pejabat fungsional penyuluh BPTP Lampung tahun 2005-2009
No. Jabatan 2005 2006 2007 2008 2009
1.
2.
3.
4.
Penyuluh Pertanian Madya
Penyuluh Pertanian Pratama
Penyuluh Ahli Muda
Penyuluh Non Klas
-
-
6
3
-
-
6
3
-
2
6
1
-
2
6
-
-
2
6
1
Jumlah 9 9 9 8 9
12
Tabel 10. Perkembangan pejabat fungsional teknisi litkayasa BPTP Lampung tahun 2005 – 2009.
No. Jabatan 2005 2006 2006 2008 2009
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Teknisi Litkayasa Penyelia
Teknisi Litkayasa Lanjutan
Teknisi Litkayasa Pelaksana
Teknisi Lit.Pelaksana Lanjutan
Ajun Teknisi Litkayasa
Ajun Teknisi Litkayasa Madya
Ajun Teknisi Litkayasa Muda
Ass. Teknisi litkayasa
Ass. Teknisi Litkayasa Madya
Ass. Teknisi Litkayasa Muda
Teknisi Litkayasa Non Klas
3
-
5
4
-
-
-
-
-
-
6
4
7
4
-
-
-
-
-
-
-
5
3
7
3
-
-
-
-
-
-
-
4
3
-
1
3
-
-
-
-
-
-
4
3
-
1
3
-
-
-
-
-
-
4
Jumlah 18 20 17 11 11
Tabel 11. Perkembangan pejabat fungsional pustakawan BPTP Lampung tahun 2005-2009.
No. Jabatan 2005 2006 2007 2008 2009
1.
2.
3.
4.
Ass. Pustakawan Muda
Pustakawan Penyelia
Pustakawan Pelaksana lanjutan
Pustakawann Non Klas
-
-
1
1
-
-
1
1
-
1
-
-
-
1
-
-
-
1
-
-
Jumlah 2 2 1 1 1
Tabel 12. Perkembangan pejabat fungsional arsiparis BPTP Lampung tahun 2005-2009.
No. Jabatan 2005 2006 2007 2008 2009
1.
2.
3.
4.
Arsiparis Utama
Arsiparis Madya
Arsiparis Muda
Arsiparis Pertama
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
1
Jumlah - - - 1 1
Dinamika tentang perkembangan ilmu pengetahuan maupun kondisi global dalam
berbagai aspek kehidupan yang diakibatkan dengan adanya perubahan zaman dan tuntutan
kebutuhan akan peningkatan ilmu pengetahuan itu sendiri merupakan tantangan pada saat
ini maupun dimasa yang akan datang. Sebagai lembaga penelitian, BPTP Lampung juga
selalu dituntut untuk secara terus menerus meningkatkan kualitas sumberdaya manusia,
13
sesuai dengan dinamika perubahan lingkungan strategis. Upaya untuk menjaga
keberlanjutan dalam peningkatan sumberdaya juga terus diupayakan, diantaranya melalui
pengembangan staf baik melalui tugas belajar, pendidikan jangka pendek (pelatihan) dan
penjenjangan (Tabel 13).
Tabel 13. Pegawai BPTP Lampung yang mengikuti pelatihan penjenjangan 2005-2009
No. Jenis Pelatihan 2005 2006 2007 2008 2009
1.
2.
3.
SEPADYA
SEPAMA
ADUM
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
Jumlah - - - 2 -
Tabel 14. Pegawai BPTP Lampung yang melaksanakan tugas belajar tahun 2005-2009
No. Strata Pendidikan 2005 2006 2007 2008 2009
1.
2.
3.
4.
D3
S1
S2
S3
1
-
1
2
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
1
2
Jumlah 4 1 - 2 3
Tabel 15. Pegawai BPTP Lampung yang melaksanakan tugas belajar atas biaya sendiri 2005-2009
No. Strata Pendidikan 2005 2006 2007 2008 2009
1.
2.
3.
S1
S2
S3
2
1
-
3
-
-
3
-
1
-
-
-
-
-
-
Jumlah 3 3 4 - -
Manajemen Aset
a. Kebun Percobaan Natar. Telah dimanfaatkan sebagai sumber benih jarak pagar,
pembibitan lada, kopi, dan kakao. Selain itu juga dilakukan untuk kerjasama penelitian
dengan Balitkabi dan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
b. BPTP Lampung. Pemanfaatan laboratorium sebagai tempat menganalisis unsur hara
tanah untuk menunjang kegiatan pengkajian yang dilakukan oleh peneliti BPTP Lampung
maupun stakeholder lainnya.
14
c. Perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan secara manual pada tahun 2005 dan pada
awal tahun 2008 dimulai menggunakan manajemen sistem perpustakaan digital.
d. Internet. Pada tahun 2005-2007 internet di BPTP Lampung baru terpasang untuk
jaringan kabel, dan mulai tahun 2008-2009 dilakukan pemasangan wireless (hot spot)
sehingga semua karyawan/karyawati dapat mengakses internet untuk menunjang
kegiatan pengkajian yang dilakukan.
Manajemen Keuangan
Pengelolaan keuangan dilaksanakan secara terpadu antar unit kerja di BPTP
Lampung. Perencanaan anggaran dari sumber dana APBN dilakukan oleh masing-masing
bagian dan dikoordinasikan oleh Koordinator Program dalam bentuk Rencana Kerja
Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) setiap tahun. Sedangkan pelaksanaan
keuangan untuk mendukung tugas pokok dan fungsi BPTP Lampung didasarkan pada jumlah
anggaran yang diterima melalui DIPA satuan kerja BPTP Lampung. Implementasi
pelaksanaan anggaran dilakukan melalui satu pintu yaitu Bendahara Pengeluaran.
Perkembangan DIPA Satker BPTP Lampung dalam lima tahun terakhir (2005-2010)
menunjukkan peningkatan setiap tahunnya dengan realisasi anggaran berkisar antara
78.07%-89.53%.
Tabel 16. Perkembangan anggaran dan realisasi DIPA Satker BPTP Lampung tahun 2005- 2009.
No Uraian Tahun Anggaran
2005 2006 2007 2008 2009
1. DIPA 5.096.447.000 6.379.268.000 9.553.368.000 9.060.144.000 10.338.660.000
2. Realisasi 4.562.980.131 5.542.977.810 7.458.652.538 7.813.228.728 8.120.028.170
3. % 89.53 86.89 78.07 86.24 78.54
Selain sumber dana APBN, anggaran BPTP Lampung juga berasal dari Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) yaitu penerimaan umum dan fungsional dari pemanfaatan
sarana dan prasarana yang ada di BPTP Lampung. Perkembangan PNBP BPTP Lampung
menurut jenis penerimaan selama 5 tahun terakhir (2005-2009) menunjukkan peningkatan
setiap tahunnya.
15
Tabel 17. Perkembangan PNBP Satker BPTP Lampung tahun 2005-2009.
No Jenis Penerimaan Tahun Anggaran
2005 2006 2007 2008 2009
1 Umum - 14.093.000 22.708.432 68.442.823 20.161.398
2 Fungsional - 4.425.000 7.395.000 10.100.000 20.030.000
Jumlah - 18.518.000 30.103.432 78.542.823 40.191.398
Sejak tahun 2008, selain APBN dan PNBP terdapat sumber anggaran lainnya untuk
mendukung tugas dan fungsi BPTP Lampung, yaitu anggaran pembangunan yang diterima
melalui alokasi Surat Kuasa Pengguna Anggaran (SKPA) Balai Besar Pengkajian dan
Pengkajian Teknologi Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.
Perkembangan anggaran dan realisasi SKPA BBP2TP dalam 2 tahun terakhir (2008-2009)
seperti table 3.
Table 18. Perkembangan anggaran SKPA BPTP Lampung tahun 2008-2009.
No Uraian Tahun Anggaran
2008 2009
1 Jumlah anggaran 298.910.000 658.350.000
2 Realisasi 268.002.000 342.179.500
Jumlah 89.66 51.97
16
III. PROGRAM 2010-2014
3.1. Program Penelitian (2010-2014)
BPTP Lampung pada tahun 2010-2014 merencanakan kegiatan dengan tujuan
meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi; meningkatkan
penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi; meningkatkan kapasitas dan
kompetensi pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi. Adapun sasaran dari
tujuan tersebut adalah meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik
lokasi; meningkatkan penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi;
meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik
lokasi; meningkatkan manajemen pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi; dan
Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan
pendayagunaan teknologi pertanian spesifik lokasi). Untuk mencapai sasaran tersebut
dilakukan 12 sub-sub kegiatan yang merupakan turunan dari sub kegiatan BBP2TP (Tabel
19).
Tabel 19. Sasaran, sub-sub kegiatan, indikator kinerja dan target pencapaiannya
No. Sasaran Sub-sub kegiatan Indikator kinerja Target
2010 2011 2012 2013 2014
1. Tersedianya inovasi pertanian unggulan
Pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi
Jumlah inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi
2 3 3 3 3
2. Meningkatnya penyebarluasan inovasi unggulan spesifik lokasi
Penyediaan dan penyebarluasan teknologi spesifik lokasi
Jumlah jenis materi inovasi
12 5 6 6 7
Pendampingan program strategis pembangunan wilayah
Jumlah program strategis pemb. pertanian wilayah yang mencapai sasaran
3 3 3 3 3
Advokasi teknis dan kebijakan operasional pembangunan wilayah dan regional
Jumlah rekomendasi kebijakan
3 1 1 1 1
3. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi.
Koordinasi dan sinkronisasi sinergi operasional pengkajian inovasi pertanian
Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi sinergi operasional pengkajian inovasi pertanian
1 1 1 1 1
Penyediaan petunjuk pelaksanaan (juklak)/petunjuk teknis (juknis) pengkajian inovasi pertanian
Jumlah juklak/juknis
1 3 3 3 3
17
4. Meningkatnya manajemen pengkajian teknologi pertanian spesifik lokasi.
Penguatan manajemen mencakup perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi institusi.
Jumlah kegiatan berkualitas
1 1 1 1 1
Pengembangan kompetensi SDM
Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya
Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional
Peningkatan pengelolaan laboratorium
Jumlah sampel yang dianalisa
25 55 60 80 100
Jumlah laboratorium yang produktiv
1 1 1 1 1
Peningkatan pengelolaan kebun percobaan
Jumlah kebun percobaan yang produktiv
2 2 2 2 2
Peningkatan pengelolaan data base dan website
Jumlah website yang ter-update secara berkelanjutan
1 1 1 1 1
5. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan teknologi pertanian spesifik lokasi).
Pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi
Jumlah MoU yang terimplementasi
2 1 1 1 1
3.2. Program Kerjasama (2010-2014)
Program kerjasama BPTP Lampung yang akan dilakukan pada tahun 2010 sampai
2014 antara lain adalah :
a. Tindaklanjut pelaksanaan MoU antara BPTP Lampung dengan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung. Kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah kerjasama
penelitian, perkuliahan, bimbingan mahasiswa, dan pengawalan program strategis
Kementerian Pertanian di Lampung.
b. Tindaklanjut pelaksanaan MoU antara BPTP Lampung dengan Pemerintah Provinsi
Lampung. Kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah pengawalan teknologi
mendukung penyediaan benih tanaman dan perkebunan pangan seperti padi, jagung,
kedelai, dan lada.
18
c. Pengembangan padi hibrida antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah
RRC. Kegiatan yang akan dilakukan adalah training industrialisasi padi hibrida untuk
negara-negra Asean pada tahun 2010 dan pengembangan padi hibrida di Lampung.
d. Pengembangan permodalan Gapoktan melalui peningkatan akses Gapoktan ke
perbankan. Kegiatan yang akan dilakukan adalah peran BPTP Lampung dalam legalisasi
Gapoktan berprestasi untuk mengakses tambahan permodalan ke perbankan.
Tabel 20. Program kerjasama BPTP Lampung (2010-2014)
No. Jenis Kerjasama Program 2010-2014
1. Tindaklanjut pelaksanaan MoU
antara BPTP Lampung dengan
Fakultas Pertanian Universitas
Lampung
Kerjasama penelitian, bimbingan mahasiswa, dan
pengawalan program strategis Kementerian
Pertanian di Lampung
2. Tindaklanjut pelaksanaan MoU
antara BPTP Lampung dengan
Pemerintah Provinsi Lampung
Pengawalan teknologi mendukung penyediaan benih
tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai
3. Pengembangan padi hibrida
antara Pemerintah Republik
Indonesia dengan Pemerintah
RRC
Training industrialisasi padi hibrida snegara-negaa
Asean pada tahun 2010
Pengembangan padi hibrida asal China di Provinsi
Lampung.
4. Pengembangan permodalan
Gapoktan melalui akses
perbankan
Peningjatan peran BPTP Lampung dalam legalisasi
Gapoktan berprestasi untuk mengakses tambahan
permodalan ke perbankan
3.3. Program Diseminasi (2010-2014)
Program diseminasi tahun 2010–2014 adalah pendampingan program strategis
Kementerian Pertanian dan program daerah diantaranya SL PTT padi, jagung, kedelai, PSDS,
PUAP, Kawasan Hortikultura, dan pengembangan sumberdaya informasi, komunikasi,
diseminasi dan penjaringan umpan balik.
SL PTT padi, jagung dan kedelai. Program ini di laksanakan pada 12 kabupaten/kota di
Provinsi Lampung. Adapun luas SLPTT padi, jagung dan kedelai tahun 2010 disajikan pada
Tabel 21.
19
Tabel 21. Luas areal SL-PTT padi, jagung dan kedelai di Provinsi Lampung, 2010.
No. Kabupaten/Kota
Padi Inhibrida (Ha)
Padi Hibrida (Ha)
Padi Gogo (Ha)
Jagung Hibrida (Ha)
Kedelai (Ha)
1 Lampung Barat 9.000 500 500 - -
2 Lampung Selatan 9.000 1.000 1.000 870 300
3 Lampung Tengah 14.000 1.500 1.500 870 300
4 Lampung Utara 7.500 1.000 1.500 870 200
5 Lampung Timur 9.000 1.000 1.000 870 200
6 Tanggamus 9.000 1.000 500 450 -
7 Tulang Bawang 9.000 500 1.000 450 300
8 Way Kanan 7.500 1.000 1.000 450 300
9 Pesawaran 4.000 1.000 500 450 -
10 Mesuji 4.000 500 500 - -
11 Pringsewu 4.000 500 200 420 -
12 Tl.Bawang Barat 4.000 500 800 - -
Jumlah 90.000 10.000 10.000 5.700 1.600
Untuk tahun 2011–2014 program SL PTT akan ditingkatkan luas arealnya lebih
kurang 10 % setiap tahunnya dan diarahkan pada wilayah-wilayah yang produktivitasnya
relatif rendah dan berpotensi dapat ditingkatkan secara signifikan. Pendampingan yang
dilakukan oleh BPTP Lampung adalah pengawalan teknologi minimal 60 % dari total
luas/unit yang ada. Adapun bentuk pendampinganya berupa distribusi media informasi
(cetak dan elektronik), pelatihan pemandu lapang III, pelatihan pelaku utama dan pelaku
usaha, distribusi varietas ungul baru (VUB), demplot uji daptasi VUB, demplot penerapan
teknologi PTT secara lengkap, dan pembinaan kelembagaan.
Percepatan Swasembada Daging Sapi. Sejak tahun 2005 sampai dengan 2010
pemerintah telah mencanangkan program swasembada daging sapi, namun dalam
pelaksanaannya program ini baru efektif pada tahun 2008. Kegiatan PSDS di Provinsi
Lampung akan dilanjutkan sampai dengan tahun 2014, sehingga pendampingan oleh BPTP
Lampung juga akan dilakukan hingga tahun 2014. Lokasi pendampingannya akan
disesuaikan dengan lokasi GARDUNAK-Disnak Keswan Provinsi Lampung dengan target
peningkatan jumlah peserta pelatihan hingga dua kali lipat (50%).
Revitalisasi Perkebunan. Sejak tahun 2008 pemerintah daerah telah mencanangkan
program revitalisasi perkebunan untuk komoditas kakao dengan tujuan meningkatkan
produksi melalui perbaikan teknologi budidaya yang meliputi: penggunaan klon unggul,
pemangkasan, pemupukan, pengendalian OPT dan pascapanen (panen, kupas, jemur dan
20
fermentasi). Arah pengembangan kakao akan dilakukan di Kabupaten Lampung Timur,
Lampung Tengah, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
Pengembangan Sumberdaya Informasi, Komunikasi, Diseminasi dan Penjaringan
Umpan Balik. Kegiatan ini diarahkan pada pengembangan media informasi (buku saku,
leaflet, prosiding, CD teknologi), seminar/lokakarya/ekspose teknologi, pameran, siaran TV
(dialog interaktif, paket teknologi), gelar teknologi, sosialisasi hasil litkaji, pengembangan
metode penyuluhan yang efektif dan efisien, dan pendayagunaan hasil likaji.
3.4. Manajemen 3M (2010-2014)
Manajemen SDM
Untuk mendukung tugas dan fungsi BPTP Lampung menuju lembaga pengkajian dan
penghasil teknologi bertaraf internasional pada tahun 2014, diperlukan sumberdaya manusia
yang cukup dan berkemampuan internasional. Berkaitan dengan hal tersebut telah
diprogramkan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia yang ada di BPTP Lampung
melalui pendidikan formal serta pelatihan dan non pelatihan baik tenaga teknis maupun
tenaga administrasi. Rencana pendidikan formal SDM BPTP Lampung baik dalam negeri
maupun luar negeri disajikan pada Table 22.
Tabel 22. Rencana pendidikan formal fungsional BPTP Lampung tahun 2010 – 2014.
No Bidang Keahlian Lokasi Jenjang Jumlah 2010 2011 2012 2013 2014
1. Kesuburan tanah DN S3 1 org Th ke-3
2. Fitipatology DN S3 1 org Th ke-2 - - - -
3. Kelembagaan dan Komunikasi Pembangunan
DN S3 1 org Th ke-1 - - - -
4. Entomology DN S3 1 org Th ke-1 - - - -
5. Komunikasi pemb. pertanian
DN S2 1 org Th ke-2 - - - -
6. Kultur Jaringan DN S2 1 org Th ke-1 - - - -
7. Produksi Ternak LN S3 - - 1 org - - -
8. Kesuburan tanah LN S3 - - 1 org - - -
9. Produksi ternak DN S3 - - - 1 org - -
10. Teknologi Hasil Pertanian DN S2 - - 1 org - - -
11. Ekonomi Pertanian DN S2 - - - 1 org - -
12. Komunikasi Pembangunan
LN S3 - - - - - 1 org
13. Kultur jaringan LN S3 - - - - - 1 org
14. Mekanisasi Pertanian LN S2 - - - - - 1 org
15. Kesuburan tanah LN S2 - - - - - 1 org
21
Manajemen Aset
a. Pemanfaatan Kebun Percobaan (KP) sebagai sumber palsmanutfah. KP Natar akan
dialokasikan sebagai sumber plasmanutfah tanaman perkebunan dan obat-obatan, KP.
Tegineneng akan dialokasikan sebagai sumber plasmanutfah tanaman pisang dan
jambu-jambuan, dan Laboratorium Masgar akan dialokasikan sebagai sumber
plasmanutfah tanaman buah-buahan eksotik Lampung.
b. Laboratorium uji tanah. Mulai tahun 2010 hingga 2014 pengembangan laboratorium
uji tanah diarahkan menjadi laboratorium analisis yang bersifat komplementer, dalam
arti menganalisis bahan (sampel) yang tidak dilakukan oleh laboratorium yang telah ada
di Lampung, seperti analisis pakan ternak.
c. Peningkatan fungsi perpustakaan dan internet. Mulai tahun 2010-2014 kegiatan
perpustakaan akan dikelola dengan sistem perpustakaan digital berbasis internet.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempermudah peneliti dan penyuluh dalam mengakses
informasi, seperti jurnal dan bahan bacaan lainnya baik dari dalam maupun luar negeri.
d. Pengembangan SMS Centre. Mulai tahun 2010 pengembangan SMS Centre untuk
menunjang kagitan dan tupoksi BPTP Lampung dengan menjaring sebanyak2nya
informasi dan mempersingkat rentang kendali pengumpulan data, informasi masalah dan
kendala pertanian di lapangan baik oleh pegawai BPTP Lampung sendiri maupun
stakeholder lainnya.
Tabel 23. Manajemen aset BPTP Lampung (2005-2009) dan Program (2010-2014)
No Manajemen Aset Kegiatan 2005-2009 Program 2010-2014
1. Kebun Percobaan Natar, KP Tegineneng, dan Laboratorium Disemniasi
Masgar
Sumber benih jarak pagar, kopi, lada dan kakao.
Wadah kerjasama penelitian tanaman
kacang dan umbi-umbian dengan mitra Balitkabi Malang
Sumber plasmanutfah tanaman pangan, perkebunan, dan obat-obatan
KP. Tegineneng akan dialokasikan sebagai sumber plasmanutfah tanaman pisang dan jambu-jambuan,
Laboratorium Masgar akan dialokasikan sebagai sumber plasmanutfah tanaman obat-obatan eksotik Lampung
2. Laboratorium Uji Tanah
Pengujian dan analisis tanah
Laboratorium analisis yang bersifat komplementer (analisis pakan ternak)
3. Perpustakaan dan internet
Pengeloaan secara manual dan baru taraf uji coba penggunaan perpustakaan digital.
Jaringan internet kabel pada beberapa titik
Perpustakaan akan dikelola dengan sistem perpustakaan digital berbasis internet.
Wireless internet (hot spot) yg dapat diakses seluruh pegawai BPTP Lampung.
4. SMS Centre Belum ada Menjaring informasi dan mempersingkat rentang kendali pengumpulan data, informasi masalah dan kendala pertanian melalui pemanfaatan SMS Centre
22
Manajemen Keuangan
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPTP Lampung menuju lembaga
pengkajian dan penghasil teknologi bertaraf internasional pada tahun 2014, diperlukan
dukungan manajemen keuangan yang sebanding dengan peningkatan aktivitas satuan kerja.
Keterbatasan anggaran pemerintah untuk mendukung kegiatan kajian, perakitan dan
diseminasi inovasi teknologi mengharuskan satuan kerja membangun hubungan saling
menguntungkan dengan mitra kerja yang mempunyai kompetensi dengan pengkajian dan
diseminasi inovasi teknologi pertanian. Dalam kerangka membangun hubungan dimaksud,
BPTP Lampung akan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada seperti lahan kebun
percobaan, laboratorium diseminasi dan laboratorium teknis serta sarana lainnya seperti
aula/ruang rapat dan mess tamu BPTP Lampung untuk didayagunakan secara optimal
menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Selain itu, naskah kerjasama dengan
Pemerintah Daerah dan pihak lain yang sudah ditandatangani Kepala Badan Litbang
Pertanian akan menjadi dasar utama dalam merancang kegiatan operasional mendukung
pengkajian dan diseminasi inovasi teknologi pertanian kepada pelaku utama dan pelaku
usaha pembangunan pertanian di Provinsi Lampung.
IV. PENUTUP
Sukses story BPTP Lampung merupakan keberhasilan BPTP Lampung dalam upaya
mendukung program pembangunan di Provinsi Lampung khususnya. Beberapa kegiatan
yang telah dilakukan pada periode 2005-2009 antara lain adalah menghasilkan paket
rekomendasi teknologi tepat guna spesifik lokasi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
dan peternakan. Selain itu BPTP telah melakukan pengawalan program strategis
Kementerian Pertanian seperti SLPTT, PUAP, PSDS, Kawasan Hortikultura.
Peluang kerjasama penelitian dan pengawalan teknologi juga telah dilakukan melalui
penendatanganan MoU dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Pemerintah
Provinsi Lampung. Pemanfaatan aset BPTP Lampung seperti optimalisasi pemanfataan
Kebun Percobaan (KP), perpustakaan digital dan jaringan internet telah dalakukan pada
periode 2005-2009. Selain itu BPTP telah melakukan peningkatan kualitas sumberdaya
manusia, baik melalui pendidikan formal seperti S1, S2, dan S3 juga pendidikan non formal
seperti pelatihan jangka pendek, dan menengah di bidang teknologi pertanian. Peningjatan
manajemen keuangan ditandai oleh meningkatnya anggaran yang dialokasikan untuk
kegiatan di BPTP Lampung dari tahun 2005 sampai 2009.
23
Untuk periode 2010-2014, progam kegiatan yang akan difokuskan untuk
meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi; meningkatkan
penyebarluasan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi, meningkatkan kapasitas dan
kompetensi pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi, serta keberlanjutan
pendampingan dan pengawalan program strategis Kementerian Pertanian di Provinsi
Lampung.
Program kerjasama yang akan dilakukan antara lain adalah tindak lanjut kegiatan
pasca penandatanganan MoU dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan
Pemerintah Provinsi Lampung. Selain itu akan dilakukan kerjasama antara Pemerintah
Republik Indonesia dengan Pemerintah RRC dalam pengembangan padi hibrida di Lampung,
dan pengembangan permodalan melalui peningkatan akses Gapoktan ke perbankan.
Pengembangan aset BPTP Lampung akan dilakukan melalui peningkatan fungsi
kebun percobaan dan laboratorium diseminasi, peningkatan fungsi laboratorium untuk
analisis bahan pengkajian, pengelolaan perpustakaan dengan sistem perpustakaan digital
berbasis ingternet, serta penggunaan SMS Centre untuk menjaring informasi pendukung
pembangunan pertanian di Provinsi lampung.
Pengembangan manajemen sumberdaya manusia dan keuangan dilakukan melalui
peningkatan mutu dan jenjang pendidikan peneliti, penyuluh, tenaga fungsional lainnya,
serta tenaga administrasi melalui pendidikan formal dan informal. Peningkatan sumber
keuangan akan diupayakan dengan menjaring dan melakukan kerjasama dengan pihak luar
baik dalam negeri maupun luar negeri.