Sub Tata Rl Bali Post

7
Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali Bali Post Edisi Hal : Rqh, 1 A?arl potLl .l Disryangkan, Lahan J P em erint ah D ikomer s i alkan Denpasar (Bali Post) - Denpasar selama ini masih kekurangan kawasan ruang terbuka hijau kota (RTHK). Mengingat, lahan yang dijadi- kan RTHK merupakan hak milik. Sayangnya, lahan kosong yang dimiliki pemerintah, justru dil<omersialkan. Seperti yang ter- jadi di kawasan Jalan Tantular, Renon, tepatnya di depan Bank Indonesia (BI). Kondisi ini sangat ironis di tengah krisis RTHK. Atas kondisi ini, anggota DPRD Kota Denpasar memberi perhatian serius terhadap ke- beradaan lahan-lahan (kosong) milik pemerintah ini. 12161 6ilik pemerintah itu diharapkan ditata sedemikian rupa untuk hutan kota atau pertamanan sehingga bermanfaat bagi kepentingan masyarakat. "Kami sangat me- nyayangkan ada pembangunan di lahan pemerintah di Jalan Tantu- Iar," ujar Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar Eko Supriadi dan A.A. Susruta Ngurah Putra, Se- lasa (31/3) kemarin. Hal ini mereka sampaikan, menyikapi adanya dugaan se- jumlah lahan terutama milik Prmprov Bali yang saat ini dibangun untuk kepentingan berorientasi keuntungan. Sebab, ditengarai pembangunan terse- but hendak dikomersialkan/ dikontrakkan. "Saya melihat ada kecenderungan pembangunan di lahan milik Pemprov seperti di depan BI (Bank Indonesia) di Jalan Tantular itu akan dikon- trakkan, karena bangunannya mirip toko," jelas Susruta Ngu- rah Putra dibenarkan rekannva. I Gede Semara, Wayan Warta, Nyoman Darsa serta Nyoman Karisantika. Susruta menilai pembangu- nan seperti itu akan menim- bulkan rasa ketidakadilan di tengah masyarakat. Selama ini masyarakat selalu ditekan untuk mempertahankan lahannya untuk kepentingan jalur hijau. Sementa- 'ra pemerintah justm membangun di lahannya untuk kepentingan komersial.'Mestinya pemerintah memanfaatkan lahan negara untuk dijadilan hutan kota atau pertamanan," tandas Susruta. Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Denpasar ini juga mengingatkan agar pemanfaatan lahan tetap mengacu pada kepent- ingan lebih luas. "Jika dibangun untuk kepentingan komersial, jelas ini tidak adil. Kita harus tetap berpihak pada kepentingan rakyat," tandas Susruta seraya menyebut. pembangunan yang sama saat ini jrrga terdapat di seputaran bundaran Renon. "Ban- gunan tersebut sarat kepentingan komersial," tandas Susruta. Politisi PDI Perjuanagan asal Kesiman Kertalangu, Wayan Warka, menambahkan lahan milik pemerintah di bilangan Tohpati yang sempat dimo- honkan untuk pembangunan sekolah, justru tidak dapat direalisasikan. Padahal, Kota Denpasar khususnya Denpasar Timur masih memerlukan la- han untuk dibangun sekolah. Mengingat, Denpasar masih kekurangan sekolah. "Saya sanagat setuju dan mendukung jika lahan kosong milik pemerin- tah ditata menjadi pertamanan atau dibangun sekolah untuk kepentingan masyarakat luas," imbuh Warka. (kmb12)

Transcript of Sub Tata Rl Bali Post

Page 1: Sub Tata Rl Bali Post

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

Bali Post

Edisi

Hal

: Rqh, 1 A?arl potLl

.l

Disryangkan, Lahan JP em erint ah D ikomer s i alkan

Denpasar (Bali Post) -Denpasar selama ini masih

kekurangan kawasan ruangterbuka hijau kota (RTHK).Mengingat, lahan yang dijadi-kan RTHK merupakan hakmilik. Sayangnya, lahan kosongyang dimiliki pemerintah, justrudil<omersialkan. Seperti yang ter-jadi di kawasan Jalan Tantular,Renon, tepatnya di depan BankIndonesia (BI). Kondisi ini sangatironis di tengah krisis RTHK.

Atas kondisi ini, anggotaDPRD Kota Denpasar memberiperhatian serius terhadap ke-beradaan lahan-lahan (kosong)milik pemerintah ini. 12161 6ilikpemerintah itu diharapkan ditatasedemikian rupa untuk hutankota atau pertamanan sehinggabermanfaat bagi kepentinganmasyarakat. "Kami sangat me-nyayangkan ada pembangunan dilahan pemerintah di Jalan Tantu-Iar," ujar Ketua Komisi III DPRDKota Denpasar Eko Supriadi danA.A. Susruta Ngurah Putra, Se-lasa (31/3) kemarin.

Hal ini mereka sampaikan,menyikapi adanya dugaan se-jumlah lahan terutama milikPrmprov Bali yang saat inidibangun untuk kepentinganberorientasi keuntungan. Sebab,ditengarai pembangunan terse-but hendak dikomersialkan/dikontrakkan. "Saya melihat adakecenderungan pembangunan dilahan milik Pemprov seperti didepan BI (Bank Indonesia) diJalan Tantular itu akan dikon-trakkan, karena bangunannyamirip toko," jelas Susruta Ngu-rah Putra dibenarkan rekannva.I Gede Semara, Wayan Warta,Nyoman Darsa serta Nyoman

Karisantika.Susruta menilai pembangu-

nan seperti itu akan menim-bulkan rasa ketidakadilan ditengah masyarakat. Selama inimasyarakat selalu ditekan untukmempertahankan lahannya untukkepentingan jalur hijau. Sementa-'ra pemerintah justm membangundi lahannya untuk kepentingankomersial.'Mestinya pemerintahmemanfaatkan lahan negarauntuk dijadilan hutan kota ataupertamanan," tandas Susruta.

Ketua Fraksi Partai DemokratDPRD Kota Denpasar ini jugamengingatkan agar pemanfaatanlahan tetap mengacu pada kepent-ingan lebih luas. "Jika dibangununtuk kepentingan komersial,jelas ini tidak adil. Kita harustetap berpihak pada kepentinganrakyat," tandas Susruta serayamenyebut. pembangunan yangsama saat ini jrrga terdapat diseputaran bundaran Renon. "Ban-gunan tersebut sarat kepentingankomersial," tandas Susruta.

Politisi PDI Perjuanagan asalKesiman Kertalangu, WayanWarka, menambahkan lahanmilik pemerintah di bilanganTohpati yang sempat dimo-honkan untuk pembangunansekolah, justru tidak dapatdirealisasikan. Padahal, KotaDenpasar khususnya DenpasarTimur masih memerlukan la-han untuk dibangun sekolah.Mengingat, Denpasar masihkekurangan sekolah. "Sayasanagat setuju dan mendukungjika lahan kosong milik pemerin-tah ditata menjadi pertamananatau dibangun sekolah untukkepentingan masyarakat luas,"imbuh Warka. (kmb12)

Page 2: Sub Tata Rl Bali Post

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

Bali Post

Eks Galian C,Gunaksa

Lahan Estuaridam

Tak JelasSemarapura (Bali Post) -

Di.kawasa-n eks galian C Gunaksa ada sekitar 24 hek_ta-r ljhan yang telah dibebaskan Pemkab Klungkunguntuk-p.royek-estuaridam. Lahan milik warga ini pun telah diganti rufi "t"tt

p"-t"t. S"v""gtv" f"ft""-v.-Satelah dibebaskan ini ternyata tidak jelas baias-baiasnya pada"hal laha; tehh dig""ti ""ei

l6iijitul".".

Anggota DPRD Klungkung Wayan Mas-tra, Selasa (31/3) kemarin mengakui adanyapembebasan lahan di kawasan eks galian C.Pembebasan lahan di eks galian C inipun,kata Mastra dilakukan zaman BupatiTjokorda Gde Ngurah. "Lahan yang dibebas-kan saat itu sekitar 24 hektar. Semua lahanyang dibebaskan Pemkab ini merupakanlahan milik warga. Bahkan warga saat itumenerima ganti rugi sebesar Rp 8 juta perare," jelasnya.

Ia mengatakan saat pembebasan lahantersebut, ia sebagai Ketua Komisi C sehinggatahu proses pembebasan lahan tersebut.Menurutnya lahan warga yang dibebaskantersebut rencananya diperuntukan untukproyek estuaridam. Namun, proyek ini tidakdilanjutkan karena anggota DPRD saat itutidak setuju pembangunan kantor eustari-dam dibangun di Denpasar.

Politisi asal Desa Tangkas ini mengata-kan, proses pembebasan lahan di kawasaneks galian C sudah dilakukan. Bahkan wargasudah mendapat ganti rugi sebesar Rp 8

juta per are. Dengan adanya pembebasanini, Mastra maupun anggota DPRD, AA GdeBagus beiharap Pemkab bisa mengamankan

-aset milik Pemkab tersebut di eks galianC. "Jangan sampai dipakai main mata olehoknum tertentu. Ji.ka sampaiPemkab belurnmengajukan proses pensertifikatannya keKarltor BPN maka itu konyol," kritiknya.

Terkait lahan ini, Pemkab Klungkungternyata tidak mengetahui adanya aset milikPemkab dikawasaneks galian C. KabagPer-lengkapan Ketut Sena dikonfirmasi kemarinmengakui kalau,tidak ada lahan di kawasaneks galian C yang tercatat sebagai aset Pem-kab. Sepengetahuanhya, aset pemkab berupalahan ada dibeberapa tempat. Salah satunyaterdapat di Desa Pesinggahan seluas 39 are.Aset Pemkab di Desa Pesinggahan inipunsudah ada sertifikatnya di Dinas PPK Klung-kung. Bahkan rencananya akan dibangundermaga untuk pelabuhan boat.

Selain di PesinggaharL menurut Senaaset Pemkab juga ada di Subak Gelgel se-luas 40 are. Lahan milik Pemkab inipun

juga sudah disertifikatkan diDinas Perhubungan Klungkung.Rencananya lahan menuju pan-tai Watu Klotok ini juga maudipakai tempat uji kendaraanbermotor. Tapi karena masukjalur hijau, lahan tersebutdipakai untukpengembanganpertanian. (kmb)

Edisi

Hal

: &h/, t Agn( zots

t6

Milik Pemkab

Page 3: Sub Tata Rl Bali Post

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK

Sgd Bari Post

Rl Perwakilan Provinsi Bali

Irigasi SubilkvJatiluwih JebolTabanan (Bali Post) -

Saluran irigasi di subak di Jatiluwih kembali iebol.Sebelumnya saluran irigasi di subak ini juga jebot9g_pln_ja_ng 40 meter dan hingga kini belum diperbaiki.Kini, lokasi jebolnya saluran irigasi berbedi denganlokasi sebelumnya.

Salah satu pengurus SubakJatiluwih, Wayan Semara-jaya memaparkan selama inititil-titik yang jebol ditutupdengan karung. Hal yangsama juga dilakukan subaksetempat. "Untuk sementarajebolnya irigasi sepanjang 3meter ini ditambal menggu-nakan karung berisi tanah.Upaya itu dilakukan petanisetempat supaya air yang da-tang dari hulu bisa mengalir,"uJarnya.

Senarajaya nengatakansaluran irigasi tersebut jebolpada Senin (30/3) kemarin.Petani hanya bisa melakukanpenambalan dengan karuugberisi tanah. Padahal saatini areal persawahan di Jati-lus'ih sangat membutuhkanair. "Umur padi di Jatiluwih

sedang membutuhkan air.Kami khawatir jebolnya sa-luran irigasi berdampak padapertumbuhan tanaman padiKaml, uJarDya.

Pihaknya mengatakansubak telah melaporkan je-bolnya saluran ini k9 DinasPertanian, Tabanan. "Petugassudah turun. Kami dijanjikanperbaikan saluran irisasi diJatiluwih menjadi prioritas,"jelasnya. Kawasan Jatiluwihyang ditetapkan sebagai War-

Fan Budafa lunia kini-meng-nadapr banyak masalah.

Selain saluran iieasi ru-sak, infrastruktur jalannyajuga sangat memprihatinkan."Selain perbaikan irigasi,kami juga,berharap jalan yangada di kawasan ini dioerbai-.ki," ujarnya. (kmb24)"

Edisi

Hal

: &Lu, 1 A?Nwobr/)

Page 4: Sub Tata Rl Bali Post

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BpK Rl perwakilan provinsi Bali

W Bali Post

JalanKedewatan r

Payangan

"Benyah Latig"

Ramai di MedSos, PU Gianyar Lapor ke ProvinsiGianyar (Bali Post) -

Sejak tiga hari lalu, media sosial (medsos) seperti /oce-6oo&, dibuat ramai dengan pembicaraan mengenai ruasjalan provinsi dari Kedewatan hingga Payangan Kotayang kondisinya benyah latig (rusak parah) hingga sampaiditanami pohon oleh warga. Warga masyarakat pun mem-pertanyakan soal penanganan kerusakan jalan sepanjangKedewatan - Payangan yang satrgat lamban.

Menanggapi hal itu, pihak saja di media sosial seperti /oce-Dinas PU (Pekerjaan Umum) booh, dirinya juga secara lang-Kabupaten Gianyar mengaku sung mendapatkan SMS darisudah melaporkan ke provinsi. masyarakat terhadap kondisiRamainya perbincangan di me- jalau yang rueak parah itu. Tu-dia sosial mengenai jalan rusak lisan yang masuk ke SMS jugatersebut, rupanya juga sudah sudah diteruskan ke Kabid Binadiketahui oleh Kepala Dinas Marga, PU Provinei Bali, "SMSPU (Pekerjaan Umum) Ka- itu sudah di-forward' langsungbupaten Gianyar, Ida Bagus ke Kabid Bina Marga PU Bali,"Su&wa. Selasa (31/3) kemarin, katanya.I.B. Sudewa mengatakan, bukan Dari keterangan pihak PU

Provinsi, I.B. Sudewa menambah-kan, rencana perbaikan ruasjalansepanjang.Kedewatan hinggaPayangan dilakukan tahun ini,dan kini masih ilalam prosestender. Perbaikan yang akandilakukan itu hariya sepanjang30 meter. "Namun sebelumnyajalan rusak itu akan dilakukanpenanbalan," katanya.

Kerusakan ruas jalan Kedewa-tan Payangan sangat disadarioleh I. B. Sudewa. Termasukkeluhan ilari masyarakat peng-guna jalan. "Namun keterbatasankewenangan dalam hal ini men-jadi kendala bagi kami untukmemperbaikinya. Kami terusmelakukan koordinasi denganproviasi terkait jalan rusak itu,"katanya. (kmb16)

Edisi

Hal

: ?-fu, I A?11 2ots

rl

Page 5: Sub Tata Rl Bali Post

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

aill ttrT

Bali Post

-Sop Starter Mesin Pompa Rusak

Pasokan Air PDAMke Seraya l\gadat

Amlapura (Bali Post)__p9jgryla_h pelang-gan PDAM mengeluh karena sejak'enaur hari lalu,'pasokau airPD4l4 ke Sera_ya dan desa lainnya ngadat. Pelangghn PDAM di Timbr.ih juga me-ngeluhkan sudah berhari-hari pasokan air PDAM ngadat. Padahal, rnereka sudahrajin mernbayar rekening air.

Atas keluhan tetse.bnt,Dilektur PDAM KarangasemI Gede T. Baktiyasa, Selasa(31/3) kenrarin di Karangasem,rnembeuarkan macetnya airPDAM tersebut yang diiebab-kair sop stater rnesin pornpa'PDAM Karangasem di Ujr.rngHyang, Karangasern rusak.Hai itu rrrenyebabkair pasokanair PDANI ke Seraya tei'ganggtr!gn macq!._1!k:ibqtnya, s€-jtrmlah pelanggan di Serayamencoba ruenyiasati denganmenanlpung air di cubang.

Hal itu dilontarkan seorarrppelanggan PDAM dali SerayiGede Srrrni kenralin. Kata clia.saat ada pasokan, dia nrena.rn-pung air di cubang dalarrn vol-urne ltesar', guna ltlengantisipasipasokan air ke desa taudus itusaat macet. "Kar"ena seriugIreg4rnpung lebih dahult! dicubang, selarna ini karni tak be-gitu rnasalah, kalau Dasokan airPDAM macet," katairva. Diahuipihahnya dulu merigarnprahsarnbungan air PDAM baru

3g"Caq:[aya Rp l,9b jrltqBaktiyasa menyatakan

pihakny a inengupayakan den-gan menrasok dari surnberrnata air lainitya yahni deirgannrembagi pasolian darr mataair Embuka", 414!i HaI ini

untuk rnernbantu sehitar 4.000pelanggan air PDAM di Ser.ayadan sehitarnva.

Bahtiyasa mengatakan,ter'hait ker.rrsalcau sop srarr-er uresin pumpanyir di UjungHyaug, pihaknva sudah me-rnanggil rekanan untnk mernper-baik.inya. Namun plhak rekananruengatakan suktr cadangnyarr-rsalc dan rnesti digantl namulltak ada di Indonesia. Karena itu,nresti diirnpt-rr duli luar ueger.i.'Ierkait kondisi itu, tanibahBaktiyasa. dia nrenyainpaikanpenuerkluuran kepada war.ga diItAtangusern pelanggan PDAMyarrg l<ebetrrlan alir.an airrrya

macet. Soalnya, rnemang adakerusakan, sebagai akibat mesinpompa sudah agak tua dan perluperbaikan. Pelbaikan sop starterittr diperkilakan paling cepatdua rnirrggu dan paling lamasebulan.

Narnun, dia nreyakini paso-kan air tak bakal macet lama.kalena sudah diupayakan pa-sokan dari sumber"mata iirEnrbtrhan, yang selama inidipakai memasok ke Kota Am-lapura serta ke Manggis. Untukpasokan ke wilayah Asak danTirnbrah, ka4eua lokabinvatinggi, dilakukan pasokan ie-cq'e!9'€4q, (gl3)

Edisi

Hal

i RaW, I Aprtl zots

t5

Page 6: Sub Tata Rl Bali Post

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan provinsi Bali

Bali Post

Edisi

Hal

z fufu, t A(il zov

(r{

Pembangunan

Terminal KargoManfaatkan

Tanah TelantarNegara (Bali post) -., Tanah t_elantar seluas tiga hektar di Gilimanuk dirancang dijadikan Terminallargo. t ahkan rencana ini tinggal menunggu realisasi anggaran dari pemerin-tah Pusat. DED (Derail Enginiiring Desi;;)

".rd"h r"-priig a"" tt"i-""j"Ji

t<ewaJlban Pemerintah Daerah untuk menggarap kawasan penyangga.

Ketua DPRD I Ketut Sue-iasa, Selasa (31/3) kemarinmeqgatakan dari hasil kon.sultasi terakhir dengan Ke-menterian Perhubungan. di_pastikan tanah lokasi penggu-suran permukiman yang kinitelantar itu akan diiadikanTerminal Kargo. Reniana inidengan pe_rti_mba nga n adanyalahan telantar seluas 3.5hektar dan persoalan kecela-kaan lalu lintas akibat truk

melebihi muatan. "sansatdisayangkan lahan sebee'ituluas terbengkalai," tandasDUglaSa.

Melalui koordinasi deneaneksekutif lahan itu diusul-kan mei{adi Terminal Karsodan dari Kementerian pei-hubungan ada sinyal positif.Rencana awal memang adausulan penambahan lahanyang masuk kawasan TNBB(Taman Nasional Bali Barat)

dan dari koordinasi terakhirke Kenienterian Kehutanan,permohonan itu ditolak.

Menurutnya ada perbe-daan pemahaman, karenasejatinya lahan untuk Ter-minal Kargo sudak tersedia.Semestinya lahan di kawasanTNBB itu yang dimohonkanadalah untuk penunjang pari-wisata. Seperti dengan restarea serta penataan sekitarlokasi Terminal Kargo. Dalam

waktu dekat Dewan akanberkoordinasi dengan TNBBterkait zona-zona yang bisadimanfaatkan untuk penun-jang pariwisata terpadu diGilimanuk.

Pihaknya yakin denganberkembangnya kawasanGilimanuk, dampaknya padaperekonomian masyarakatsekitar. "Sekarang menjaditanggung jawab Pemkab un-tuk penataan sekitar," tandasSugiasa. Sebelumnya, KepalaDinas Perhubungan, Komu-nikasi dan Informasi, I GustiNgurah Bagus Putra Riyadikepada wartawan mengata-kan untuk mewujudkan Ter-minal Kargo membutuhkan

anggaran Rp 48 miliar.Dana itu dari APBN dan

pemerintah daerah berharatbisa dialokasikan pada APBNPerubahan 2015. Usulan pe,manfaatan lahan telantar itusudah dilakukan sejak tahun2014. Sejumlah persyaratansudah dipenuhi seperti gam-bar detail bangunan. kalianhingga penyediaan lahan.Lahan seluas 3,5 hektar saatini merupakan lahan kosongyang sebelumnya sempat di-gunakan untuk permukimanwarga. Tujuan disediakanTerminal Kargo salah sa-tunya untuk menulunkanbarang truk yang melebihimuatan. (kmb26)

Page 7: Sub Tata Rl Bali Post

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan provinsi Bali

EF1A D-l i t.{@, Post

Terpidana Kasus Art Center Befum Dleksekusl

Preseden BurukPenegakan Hukum di Bali

BELUM dieksekusinyadua terpidana kasus Art Cen-ter, Ketut Suastila dan KetutMantara Gandi. membuatpraktisi hukum di Bali kecewaterhadap.penegakan hukum diBali. Kejadian ini dinilai akanmenjadi preseden bruuk pen-egakan hukum di Bali.

"Ini berarti Kejari (Kejak-saan Negeri) Denpasar danJPU faksa penuntut u4um)dari Kejati (Kejaksaan Tinger)Bali lemah. Keputuean ha-kim dan sudah in&racht, kokbelum dieksekusi. Ini anehsekali, apalagi alasannyahanya ada upacara agama.Terus terang saya sangat ke-cewa," tegas praktisi hukumPutu Suyantha, S.H., M.H.,Selasa (31/3) kemarin.

Kecurigaan akan sulitnyakedua terpidana ini dijeblo-skan ke sel, sudah terciumsejak awal. Saat ditetapkansebagai tersangka, keduanyatidak ditahan. Ketika ka-susnya sudah masuk prosespersidangan, kedua terpidanaini menjalani tahanan kota.Ketika telah divonis. belumjuga dieksekusi. "Sebagaieksekutor. JPU tidak bolehmelawan undang-undang danharus melaksanakan eksekusi-Ini salah satu bulti penegakanhukum di Balitajam ke bawahtumpul ke atas," ujarnya.

Carut-marutnya prosespenegakan hukum di Bali,lanjut Suyantha, aparat pen-

egak hukum harus berbenah.bukan sebaliknya. Karenaternyata, harapan Easyarakatagar penegalan hulum seadil-adrlnya, belum bisa terwujud."Sekali lagi saya tegaskan, inipreseden buruk penegakanhukum di Bali. Patut diduea.kejaksaan main mata deneanterpidana tersebut sehinggaterus drulur-ulur. Kalau oranekecil diuber-uber seperti tero-ris, jila pejabat, mereka (aksa- red) tak berdaya," kata prak-tisi asal Mengwi, Badung ini.

Hal senada diungkapkanakademisi I Gede Wirata.S.Sos., S.H., M.H.. MAP."Seperti itulah penegaka nhulum kita, bersifat subiektifsekali. Kekuasaan saneui bu"-pengaruh terhadap hukum diIndonesia," tegasnya.

Wajar saja, lanjut Wirata,bila masyarakat awam curigaada sesuatu di balik itu semua.Apalagi. kedua terpiclana sangat"diistimewakan'.'tseda halnyaseperti kasus nenek mencurikayr yang ramai dibicarakansaat ini. Berdalih sudah rnasulranah huhlm, prosesnya t€taplanjut," ujar Wirata sembarimenambahkan, jangan sampaiadanya kejadian ini menim-bulkan kecurigaan-kecurigaanberlebihan.

yakd Ketut Mantara Gandidan Ketut Suastika. Suastiladitetapkan sebagai tersaogkapada 13 September 2013,sedangkan Mantara Gandibeberapa bulan sebelumnya.

Mereka kemudian menda-pat perlakuan istinewa, yaituditetapkan menjadi tahanankota pada 3 November 2014.Setelah menjalani prosesP.e:rdalgan cukup panjang,a,eru[ DuastlKa dlvotus ber-salah melakukan korupsi olehmajelis hakim pimpinin Cen-ing Budiana. Mantan Kadis-bud Pemprov Bali ini divonis14 bulan penjara dilurangiselama menjalani tahanankota pada 16 Maert 2015.Sedangkan Mantara Gandidivonis 13 bulan penjara.

Namun. Kejari Denpasardan JPU dad Kejati Bali seper-tinya tak berdaya dalam kasusArt Center. Walau putusannyasud,ah inhracht pekan lalu,eksekusi t€rhadaD kedua terDi-dana kasus Art Center. KetutSuastika dan Ketut MantaraGandi, Senia (30/3) lalu sasalclilakulan. JPUMade TanekdsDengatakan, eksekusi batald'ila lrranalqn kar€na 6da pey-mintaan dari Luasa hukumterpidana. Disebutkan, keduaterpidana saat itu sedang aclaupacara agama dan mohonpenudaan eksekusi. Merekamenlatalan siap diekeekusi, 6April mendatang. Kita tunggu,

Kasus dugaan korupsi pen-gadaan sound system, light-ing, dan CCTV di Art CenterDenpasar pada 2013 lalumenetetapkan dua tersangka, saja! (rah)

Edisi

Hal

: PobJ ,1 rYsrl ,'fr

1_