Sub Tata BPK Rl Bali Post -...

11
Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali Bali Post Dugaan 'Mark-Up" di Undiksha Kejati Pastikan Ketua Panitia dan Makelar Tersqngka Denpasar (Bali Post) - Kejati Bali akhirnya memberi- kan penjelasan terkait status ter- sangka atas dugaan marh-up pen- gadaan tanah Gedung Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK), Gelanggang Olahraga (GOR) dan asrama mahasiswa. Kedua orang yang telah dinaikkair statusnya dari saksi menjadi tersangka adalah ketua panitia tim pen- gadaan tanah dan satu lagi pihak mq,kelar yang berstatus PNS, yang dissful-sebut sebagai orang dekat pejabat asal BaIi berkantor di Jakarta. "Ada dua tersangka. Mereka berinisial IWS dan NM," sebut Kasipenkum Humas Kejati BaIi Ashari Kurniawan, Selasa (2114\. Dia mengatakan, setelah mengonfirmasi ke Aspidsus Kejati BaIi, kedua orang tersebut dinyatakan cukup bukti untuk ditetap- kan sebagai tesangka. Dan untuk memperjelas dan mempertegas dari pokok persoalan tanah seluas 15 hektar itu, penyidik Kefati Bafi yang terdiri dari Wayan Suardi, Akmal Kodrat dan Gede Arthana, kembali melakukan pemeriksaan saksi. Sementara informasi yang diterima, dalam pengadaan tanah itu Rektor membuat tim. Tim pengadaan tanah diketuai oleh Wayan Srarsa. Ada juga tim komunikasi ke pemda dan tim pen- damping, Sedangkan yang disebut-sebut makelar adalah Nyoman Mustiara. Dia saat ini berdinas atau menjabat sebagai Sekretaris Dinas Catatan Sipil Kabupaten Buleleng. Dia juga disebut sebagai saksi kunci, yhng bisa membongkar perkara ini secara gamblang, termasuk keterlibatan sejumlah pihak. Untuk diketahui, karena adanya dugaan penyelewengan yang begitu kental atas pengadaan lahan ini, selain pihak kejaksaan-, Polda Bali juga twun menangani perkra ini. Sejumlah pejabat di Universitas Pendidilan Ganesha (Undiksha) seperti Rektor Prof. Nyoman Sudiana, pembantu rektor, panitia pengadaan, pejabat pembuat komitmen (PPK), sudah diperiksa tim Pidsus Kejati Bali. Begitu juga pihak Polda Bali, sudah memeriksa saksi, termasuk di.antaranya sang Rektor serta pembantunya. Kini oleh pihak kejaksaan, \asus ini selangkah lebih maju karena ditetapkan dua tersangka pengadaan tanah untuk Gedung FOK, GOR dan asrama mahasiswa. Informasi lainnya diterima di lingkaran kejaksaan, ada tiga orang pejabat Undiksha menjadi penanggung jawab tim. Merela adalah Rektor Prof. I Nyoman Sudiana sebagai ketua penanggung jwab, Dr. I Nyoman Jampel dan Prof. I Ketut Seken. Sedanstan tim pengadaan, anggotanya kebanyakan dosen setempat. Tim pengadaan tanah ini diketuai oleh Wayan Suarsa. (kmb37) Edisi : Hal : &rrrtr 2_ L3 *yotl eot t

Transcript of Sub Tata BPK Rl Bali Post -...

Page 1: Sub Tata BPK Rl Bali Post - denpasar.bpk.go.iddenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/04/Bali-Post-23-April-2015.pdf · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl W Bali Post Perwakilan

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

Bali Post

Dugaan 'Mark-Up" di Undiksha

Kejati Pastikan Ketua Panitiadan Makelar Tersqngka

Denpasar (Bali Post) -Kejati Bali akhirnya memberi-

kan penjelasan terkait status ter-sangka atas dugaan marh-up pen-gadaan tanah Gedung FakultasOlahraga dan Kesehatan (FOK),Gelanggang Olahraga (GOR) danasrama mahasiswa. Kedua orangyang telah dinaikkair statusnyadari saksi menjadi tersangkaadalah ketua panitia tim pen-gadaan tanah dan satu lagi pihakmq,kelar yang berstatus PNS,yang dissful-sebut sebagai orangdekat pejabat asal BaIi berkantordi Jakarta. "Ada dua tersangka.Mereka berinisial IWS dan NM,"sebut Kasipenkum Humas KejatiBaIi Ashari Kurniawan, Selasa(2114\.

Dia mengatakan, setelah mengonfirmasi ke Aspidsus KejatiBaIi, kedua orang tersebut dinyatakan cukup bukti untuk ditetap-kan sebagai tesangka. Dan untuk memperjelas dan mempertegasdari pokok persoalan tanah seluas 15 hektar itu, penyidik KefatiBafi yang terdiri dari Wayan Suardi, Akmal Kodrat dan GedeArthana, kembali melakukan pemeriksaan saksi.

Sementara informasi yang diterima, dalam pengadaan tanahitu Rektor membuat tim. Tim pengadaan tanah diketuai olehWayan Srarsa. Ada juga tim komunikasi ke pemda dan tim pen-damping, Sedangkan yang disebut-sebut makelar adalah NyomanMustiara. Dia saat ini berdinas atau menjabat sebagai SekretarisDinas Catatan Sipil Kabupaten Buleleng. Dia juga disebut sebagaisaksi kunci, yhng bisa membongkar perkara ini secara gamblang,termasuk keterlibatan sejumlah pihak.

Untuk diketahui, karena adanya dugaan penyelewengan yangbegitu kental atas pengadaan lahan ini, selain pihak kejaksaan-,Polda Bali juga twun menangani perkra ini. Sejumlah pejabat diUniversitas Pendidilan Ganesha (Undiksha) seperti Rektor Prof.Nyoman Sudiana, pembantu rektor, panitia pengadaan, pejabatpembuat komitmen (PPK), sudah diperiksa tim Pidsus Kejati Bali.Begitu juga pihak Polda Bali, sudah memeriksa saksi, termasukdi.antaranya sang Rektor serta pembantunya. Kini oleh pihakkejaksaan, \asus ini selangkah lebih maju karena ditetapkandua tersangka pengadaan tanah untuk Gedung FOK, GOR danasrama mahasiswa.

Informasi lainnya diterima di lingkaran kejaksaan, ada tigaorang pejabat Undiksha menjadi penanggung jawab tim. Merelaadalah Rektor Prof. I Nyoman Sudiana sebagai ketua penanggungjwab, Dr. I Nyoman Jampel dan Prof. I Ketut Seken. Sedanstantim pengadaan, anggotanya kebanyakan dosen setempat. Timpengadaan tanah ini diketuai oleh Wayan Suarsa. (kmb37)

Edisi :

Hal :

&rrrtr

2_

L3 *yotl eot t

Page 2: Sub Tata BPK Rl Bali Post - denpasar.bpk.go.iddenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/04/Bali-Post-23-April-2015.pdf · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl W Bali Post Perwakilan

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

Bali Past

Edisi

Hal

: I.<Onrrr, X3 Affr-rl "ott:\2

Dugaan ?'Mark-Up" Tana,h FOK

Tim Penyidik KeJ atiGeledah Rektorut

UndikshaSingaraja (Bali Post) -

Setelah melakukan pemeriksaan para saksi, tir:npenyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali kini mulaimelakukan penyitaan barang bukti (BB) terkaitdugaan kasus penggelernbungan (mark-up) hargatanah untuk gedung kampus Fakultas Olahraga danKesehatan (FOK) Undiksha, Singaraja. Rabu (2214) ke-marin, sejumlah tim penyidik Kejati Bali melakukanpenggeledahan di gedung rektorat Kampus UndikshaJalan Udayana, Singaraja. Dalam penggeledahan dikampus seribu jendala yang berlangsung sejak pu-kul 11.00 wita hingga kantor tutup ini, tim penyidikberhasil menyita sejumlah dokumen yang terkaitpengadaan tanah untuk gedung kampus FOK diDusun Tingkih Kerep Desa Jinengdalem KecamatanBuleleng.

Pantauan Bali Post dilapangan kemarin, tim peny-idik seperti Subekan, I GedeArtahan, Wayan Suardi mulaimelakukan penggeledahan direktorat kampus Undikshadengan memeriksa bebera-pa ruangan. Salah satunyapeniyidik memeriksa ruangBiro Adminsitrasi Umumdan Keuangan (B-AUK) danruang Bagian Urhum dan Per-lengkapan. Di ruang BAUKini tim penyidik melakukanpenggeledahan dalam waktuyang cukup lama. Bahkan,berulang kali pegawai di ru-ang ini keluar masuk untukmemberikan keterangan ataudata terkait pengadaan tanahuntuk gedung kampus FOK diDesa Jinengdalem tersebut.

Kehadiran tim penyidik inimdmbuat karyawandan paradosen terperangah. Pegawaidan dosen ini pun seolah tidakbisa menyembunyikan kalaukehadiran tim penyidik di

kampus mereka untuk me-nyelidiki kasus yan tengahmelanda kampus mereka.Sementara itu, koordinatorpenyidik pun diterima olehRektor UndikSha yang baruDR. I Nyoman Jampel, M.Pd.di ruang kerjanya.

Tim penyidik ini berulangkali keluar masuk ke ruan-gan untuk memburu barangbukti berupa dokumen yangberkaitan dengan dugaankasus tersebut. Hasilnya,hingga pukul 17.00 wita, peng-geledahan akhirnya berrakhir.Penyidik pun keluar denganmenggotong sebuah tas hitambesar yan di dalamnya berisidokumen pembebasan lahanuntuk gedung FOK Undi-kshadi Desa Jinengdalem.

Usai melakukan penggele-dahan, tim penyidik KejatiBaIi ini menolak memberi-kan komentarnya. Bahkan,Koordinator Penggeledahan,Subekan, juga tak banyak

Page 3: Sub Tata BPK Rl Bali Post - denpasar.bpk.go.iddenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/04/Bali-Post-23-April-2015.pdf · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl W Bali Post Perwakilan

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl

W Bali Post

Perwakilan Provinsi Bali

GELEDAH - Tim penvidih Kejati Bali menggeledah gedung Rektorat tlndihaha' Sin-

garaja Rabu (22/1) hemarin'

memberikan keterangan. Diahanya berkomentar kalaukeditangannya ke KamPusUndi-ksha tetkait PenYelidikand.ugaan kasus nlark'u? Pen'eadaan lahan gedung kamPusFOK di Jinengdaleg. S9n9n-tara komentar larn. SuDe-kan. mesinta agar wanawanyang sudah menunggu selaK

slang hingga Petang harr a-gar

menskonfirmasi kepada KasrPen[um Kejati Bali' AshartKurniawan "Silakan kon-firmasi ke kasi sala, dan rnr

terkait kasus Jinengdalem,"tegasnya.

Hal vang sama tuga drtun-iukkal oleh pihak Rektorat"Undiksha. Pejabat teras dikampus ini tidak bersediamemberihan terkait kehadirantim penvidik Kejati Bali terse'but. Bahl<an, ketika wartawanakan meminta konfilmasrkcpada RektorUndiksha DR INvoman JamPel. M Pd. justrudiiegat oleh Petugas satpamvang berjaga di lantai duagedung rektorat. Satpam im

meminta untuk menunggu dilantai bawah, namun hinggamalam petang hari Pu-kul18.45 wita, belum ada ket-erangan dari Pihak rektorat.Tak hanva itu, Pegawar Yangmengaku Humas Undilsha'Singaraja sempat melarangwartawan melrput Prosesoensseledahan di kamPusmere[a. 'Xalau minta Penjela'san silakan tunggu di bawah,"uiar petugas satpam Yangmengenakan Pakaian batik'(kmi38)

Edisi :

Hal : l2

Page 4: Sub Tata BPK Rl Bali Post - denpasar.bpk.go.iddenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/04/Bali-Post-23-April-2015.pdf · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl W Bali Post Perwakilan

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BpK Rl

B-d-j-&!i,ffi Bali Post

Perwakilan Provinsi Bali

if '.

Kejari Didesak

Percepat Proses HukumSemarapura (Bali Post) -, Perke mbanganpenyelid ikan kasus korupsi pembangunan GOR Nusa penidaoerum Juga Jetas. Proses hukum ].ang dirasa lambat tersebut membuat angCotadewan meradang. Kejari pun didesak segera menuntaska" tr""" i"i. i"*ii""]akibat terganjal permasalahan huJ<um pembangunan GOR jadi mangkrak. DpftDraK Drsa mengaJukan tambahan dana untuk penyelesaian GOR.

Ketua DPRD KabuDaten

^lungkung I Wayan lJaru

menga&u sangat menyayang-kan proses penyelidikan ka-sus korupsi pembangunanGOR Nusa Penida vans be-lum juga jelas. "Kasus -yang

sepenuhnya ditangani KejariKlungkung belum ada kepas-tian hukum. Perkembanganpenanganannya Iambat,"ujarnya. Hal ini menurut-nya, merugikan masyarakatNusa Penida yang seharusnyadapat memanfaatkan gedungtersebut untuk aktivitas olah-raga.

Menurut Wayan Baru GORtersebut sangat dibutuhkanwarga Nusa Penida. Sayang-nya, hingga kini GOR takbisa digunakan karena takkunjung tuntasf Proses huku-

mnya juga belum bergulir."Kami dari DPRD tidak

bisa berjuang mencari ang-garan untuk melanjutkanpembangunan. Ini karenasampai saat ini belum adakepastian hukum yang jelas,"paparnya, Rabu (2214) ke-marin. Wayan Baru memintakepada pihak aparat hukumyang menangani kasus iniagar segera diselesaikan.Pasalnya, sampaisaat ini ka-sus yang telah bergulir sejaktahun 2014 tersebut belum se.lesai dilakukan penyelidikan."Saya minta kepada aparathukum yang menangani ka-sus ini biar segera menyele-sailannya. Kalau ada indikasipenyalahgunaan anggaransegera lakukan eksekusi,"ucap Waian Baru.

Dikonfirmasi terkaitproses hukum kasus koru-psi pembangunan GOR NusaPenida ini, Kacab KejariNusa Penida Dewa MadeMertayasa menuturkan saatini pihaknya masih dalam ta-hap penyelidikan. PihaknyaIhengatakan sudah memer-iksa saksi-saksi yang terli-bat dalam kasus tersebut.Termasuk sejumlah pegawaidi Kantor Camat Klungkungyang diduga memiliki kaitandengan pembangunan GORNusa Penida. "Sudah di-periksa sejumlah saksi dariKantor Camat Nusa Penida "ujarnya. Namun, pihaknyabelum berarii menguraikat.siapa saja yang dibidik da-lam penyelidikan tersebut.(dwa)

Edisi

Hal

: Kov(if , t3 ft?g^l rotl

Page 5: Sub Tata BPK Rl Bali Post - denpasar.bpk.go.iddenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/04/Bali-Post-23-April-2015.pdf · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl W Bali Post Perwakilan

t.ll tla7 I

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

Bali Post

Edisi

Hal

: kowrir r-5 Atpl\ aorr

I

Miliki Aset Senilai Rp 69 Miliar.

Wawali J aya Neg ara Resmik anGedung Koperasi Madu SedanaBERTEPATAN dengan bud-

ha^ untanis wuhu dukut, Rabu(22/4) kemarin, Koperasi SerbaUsaha Sidi Unit Usaha OtonomSimpan Pinjam Madu Sedanayang beralamat di Jalan BaturSari, Sanur Kauh, mengada-kan upacara ntelaspas, nreru-dent padagingan, tnctcaru danperesmian gedung baru di kantorsetempat. Hadir dalam kesem-patan tersebut Wakil Wali Kota(Wawali) Denpasar I G.N. JayaNegara, Bendesa Adat IntaranA.A. Kompyang Raka, tokohadat desa setempat serta pejabatterkait lainnya. Dalam kesempa-tan tersebut, WawaliJaya Negaramelakukan pengguntingan pitasebagai tanda peresmian gedungKoperasi Madu Sedana.

Ketua KSU Sidi I WayanMudana ditemui di sela-selaacara mengatakan. upacara inidi-puput oleh Ida Pedanda GedePutra Manuaba dari Geria KutatSanur dengan sarana pacdruangentpong astl, ponca sata lan be-bangkit. Dia menjelaskan, awalberdirinya koperasi ini pada ta-hun 1994. Tahun 2015 ini sudahmempunyai 15 unit usaha, salahsatunya adalah Koperasi MaduSedana. Hingga saat ini KoperasiMadu Sedana memiliki aset totalsenilai Rp 69 miliar dengan jum-Iah anggota 170 orang.

Menurut Mudana, programdari koperasi ke depannya adalahuntuk meluaskan serta mengem-bangkan usaha dengari tujuanutamanya menyejahterakanseluruh angggotanya. Sebel-umnya, koperasi ini juga telah

memiliki gedung pertemuan.Namun, pihaknya selalu inginberupaya lebih meningkatkanpelayanan kepada masyarakatserta'melakukan pelatihan ke-pada anggotanya.

Disinggung tentang dana un-tuk pembangunan gedung kop-erasi berlantai tiga ini, Mudanamenyebutkan menghabiskantotal Rp 2,5 miliar. "Yang ter-penting dalam hal menguasaipasar ataupun memenangkanpasar, kami selalu mengingatkankepada karyawan kami agar se-Ialu meningkatkan serta menjagakualitas pelayanan itu sendiri,"kata Mudana.

Wawali Jaya Negara menyam-but baik setiap kegiatan yangdilakukan oleh koperasi, karenakoperasi adalah tiang utama darisistem perekonomian kita. Telahterbukti. dalam masa krisis yang

di alami Indonesia, koperasitetap eksis dan mampu menjagastabilitas ekonomi anggotanyasehingga para anggota koperasitidak merasakan dampak krisisekonomi tersebut. Apalagi, masakini koperasi telah mampu mem-berikan jaminan kesejahteraanyang bersifat ekonomis sa.mpaidengan kebutuhan spiritual.Bahkan, koperasi telah mampumembiayai anggotanya sejaklahir sampai kematian.

Beranjak dari hal tersebut, pe-merintahan Rai Mantra dan JayaNegara terus berkomitmen untukmengembangkan koperasi seba-gai salah satu komponen utamadalam upaya menyejahterakanmasyarakat Kota Denpasar. Hing-ga kini, perkembangan koperasi diDenpasar telah menjadi perconto-han bagi perkembangan koperasisecara nasioanl. (adf879)

. PERESMIAN - Wahil Wali Koto Denpasar I G.N. Joya NegaroI melahuhan pengguntingan pita sebiagai tond.a p"i"""iii7-5"-dung KoperasiModu Sedana d.i Jalan Botur Sari No. Ii SanurKauh, Rabu (22/4) hemarin.

Page 6: Sub Tata BPK Rl Bali Post - denpasar.bpk.go.iddenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/04/Bali-Post-23-April-2015.pdf · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl W Bali Post Perwakilan

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan provinsi Bali-r. +rr l ata ,*rr5rgqc+,

W Bali Post

Edisi

Hal

: korrqir _ .13 A?st\ 2o tr

.a

Pemkot Denpasarfnventarisasi P3D

Denpasar (Bali Post)Pemkot Denpasar tengah melakukan sejumlah persiapan

menyangkut f]i-l_qlg+ kewenangan p..,s"totu";i p;ndlJi-kan tingkat SMA/SMK.ke pemerintah provinsi tp"-p"""j.Salah satunya, terkait inventarisasi f,ab 1p""*o"tf, ir^j-rana. pendanaan dan dokumen) yang diharapkar,

"umpurreOktober mendatang. ..Kesiapan data FeO it" dl;*up["rili"idrkomprtasr Uktober 201b. Sesiapan pBD itu sebagai dasarimplem_entasi teknis penarikan k"*"rrurrgur," t"t? X"p"f"Prrlgf Pendidikan, Pemuda dan Olahrag?futa t";;il;;IGN Eddy Mulya di Denpasar, RabU (221i) kemarin.

^ ,M""lll,lya. dengan terbitnya Undang-undang Nomor 28,1'u,hytt

2014 tentang Pemerintahan Daerah, beberapa tatakelola pemenntahan termasuk pendidikan, berubali Salahsatunya, kewenangan pendidikan SMA/SMK va"g baUi ai_limpahkan ke pemerintalr pryvinsi. pemkot nantiiya hanyaberwenang di tingkat PAUD, SD aan Sl,tp pih.k"6ilG;i;telah berkoordinasi dengan pemprov. Bahkan bers"-" F"*_prov, pihaknya juga_telah berkonsultasi dengan pemerintahpusat dalam hal ini Kementerian Dalam Nes"eri.

-

,, Y""F {"p$n. pihaknya juga_ menyebut tialt bisa mengam_bil rangkah-langkah strategis lebih lanjut lantaran masih hamsmemrnggu diterbitkannya petunlut< tet<nis mengenai pelimpahankewenangan tersebut. 'Terkait itu. pemprrrv dan kami sudah la_ku-kan persiapan Telani, kita juga tidak bbleh mengabaikan atwanyang lebih teknis. Biasanya, nanti ada peraturan ieme"intaf, Vangmengatur secara teknis." ujarnya._ Dijelaskannya, masalah prasarana menjadi perhatian khusus.Pendataan masih perlu dimantapkan sebelnm peraliha;, hrt"r;penyalgkut aset daerah. Untuk itu, Disdikpora bakai berkoor_dinasi dengal Fqppeaa membahas masalah tersebut secarakhr tsus. 'l'erkarl imbas pelimpahan kewenangan terhadap kualitaspendidikan di Kota Denp-asar, E{dy Mulya berharap nantinyapemerintah pmvinsi bisa berloordinasi dengan pe-taUpemt otguna membahas kondisi di pralsan. pihaknvi juga berharappendampingan ke sekolah-sekotah bisa lebih diinteniifkan._ Disinggung mengenai temuan Ombudsman RI perwakilanBali pada penyeJenggaraan UN,tingkat SMA dan sederajat,dra mengaku belum menerima data resmi dari Ombudsman.Meski demikian. pihaknya berharap ke depannya semua5_gmponen punya komitmen mengedepankan pelaksanaanUNya-n-gtransparan dan kredibel. Apaiagi, padi + Mei naniiakan dilaksanakan UN tingkat SMp. (k;6ZS)

P e r al rh an Kew en an gan Pe ngelataan

Page 7: Sub Tata BPK Rl Bali Post - denpasar.bpk.go.iddenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/04/Bali-Post-23-April-2015.pdf · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl W Bali Post Perwakilan

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl

W Bari Post

Perwakilan Provinsi Bali

Sidang Dugaan Korupsi Dermaga Qqqkqa

Hakim Minta Jaksa Hadirkan

Saksi Sri WahyuniDenpasar (Bali Post) -

Jaksa penuntut umum (JPU) MadePasek dan Aznan Tanjung kembaligagal menghadirkan I Gusti Ayu SriWahyuni. Dia adalah salah satu yangnamanya menjadi pembeli salahsatu office touer di lantai 23 AgungPodomoro. Karena tidak hadir untukkedua kaiinya, pihak kejaksaan akanmemanggil wanita yang sebelumnyadisebut-sebut sempat menjadi ter-sangKa t[u.

Saat jaksa mengutarakan akanmemanggil kembali Gusti Ayu SriWahyuni yang merupakan saksi diluar berkas, seketika ketua majelishakim yang menyidangkan perkaraini, Hasoloan Sianturi, berkata tegas."Soal memanggil, itu kewenanganjaksa. Yang kami butuhkan bukanpemanggilannya, tetapi menghadir-Lannnya. tandas Hasoloan Siant rrri.

Sementara dalam siding kemarin.ada dua saksi yang dihadirkan. Per-tama Trinadi. yang bekerja di bagiankeuangan PT BSA (Bahtera SujudAnugrah). Kedua Raden Palgunadi,yang berkaitan dengan status GustiAyu Sri Wahyuni. Saksi pertamayang didengar keterangannya ada-lah bagian keuangan PT BSA, yaknidirnintai keterangan soal transaksikeuangan di rekening BSA. Ini adalahkesaksiarlnya yang kedua kalinya.Sebelumnya. wanita yang menjadistaf keuangan itu pernah memberikanpenjelasan soal pembelian saham,deposito, dan rekening BSA.

Dikatakannya, PT BSA dikelolaoleh terdakwa Candra. Luh PutuWidyapsari. "Apa hubungannyaantara BSA ini?" tanya hakim. "Ituanak kandung dari Pak Candra,"jawabnya. Ditanya soal deposito Rp 2miliar. saksi mengaku tidak menge-tahui. Namun belakangan diketahuibahwa deposito itu dipakai anggunanpinjaman di Bank Mandiri. Namundijelaskan bahwa itu diatasnamakanPT BSA.

Jaksa Made Pasek kemudian men-pertegas soal peminjamanRp 2 miliar,yang dibilang saksi tidak tahu. "Lan-tas. kapan tqhu soal peminjaman dariPT BSA," tanya jaksa. Saksi kemudianmengatakan, awalnya tidak'diketa-hui, namun setelah dipakai jaminandi BankMandiri sebesar Rp 1,9 miliar,Bank Mandiri megirim tagihan ke PTBSA. Itu diketahui setelah ada pem-beritahuan dari komisaris bank.

Dijelaskan pula, PT BSA memilikidua rekening, yakni rekening Mandiridan Permata. Jaksa kemudiaa mem-bacakan sejumlah uang dalam reken-ing. Namun saksi mengatakan, uangdi rekening itu bukan hasil pendapa-tan PT BSA. "Lantas. dari mana sum-ber dana itu?" ianya jaksa. Seketikasaksi menEatakan tidak tahu. Jaksakemba li mengejar. apakah rekeningPermata menampung usaha kegiatan

_ BSA, apakahjuga menampung di luarPT BSA? Saksi mengtakan, 'Ya".

Soal transakqi Rp 600 juta sebagaia-man bul<ti yang dimiliki jaksa, saksi

mengatalaa itu hzrsil penjualan PI BSA"Kami juga dapat pinjanan dari BapakCandra," tandas saksi. '"Terus, sumberdananya dari man e?'tanya jalsa. "Sayatidak tahu' katanya kembali.

Soal rekening PT BSA. ternyatadata yang didapat jaksa berbeda. Jaksamengatakan ada tiga, dan satunyadibuat tahun 2009. "Ini ada rekeningyang dibuka tahun 2009.Ini mengapa?"Saya tidak tahu," jawab saksi.

Hakim kemudian kembali menan-yakan soal ada transaksi masuk yangbukan pemasukan atau pendapatanBSA, yakni sebesar Rp 1,3 miliar leb-ih. "Bagaimana Banh Perniata, berapasetoran yang tidak ataubukan masukpendapatan PT BSA di luar pinjamanPak Candra?" tanya hakim. Saksimengaku tidak menjumlahkan.

Atas keterangan itu, kuasa hu-kum terdakwa. Suryatin Lijaya,mencoba mengorek keterangan saksisoal setoran ke rekening yang bukanhasil usaha PT BSA. "Pertanyaannya,apakah hasil di luar BSA juga diper-gunakan untuk kegiatan BSA?" saksimengatakan tidak mengetahui.

Sementara saksi Raden Palgunadid.ati officer lourer Agung PodomoroLand mengakui ada kedatanganpetu-gas dari Kejari Klungkung. Petugasmau menyita tower di lantai 23 UnitT 9. "Siapa pemiliknya," tanya jaksa.Palgunadi mengatakan, peniliknyaadalah Gusti Ayu Sri Wahyuni. Itudimiliki sejakAgustus 2011. "Itu atasnama pribadi Gusti Ayu Sri Wahyuiri,"

l(atanya.Ditanya proses pembayaran, saksi

mengatakan dengan cara mencicil,mulai pembayaran DP. Pembayarankemudian dilakukan melalui BankBII Cabang Tangerang. Jaksa menga-takan, dari pemeriksaan saksi pihakBII, disebutkan bahwa pernah mem-inta tagihan ke PT BPI (BaLi PerkasaInternasional) dan Pak Candra selakuowner. "Apa hubungannya BPI den-gan Gusti Ayu?" tanya jaksa. "Saya

aidak tau" tandas saksi.

huasa hukum terdakawa. Suryatin Dalam persidangan yug, t.rungk"p

-Lijaya iersama Nyoman Putra dan hahwa pihal kcjaksaan miny,rta Rf ZOb

WarsaT. Bhuana, kemudian bertahya juta lebih pada developer. S"dattgkuttke saksi, di mana saksi mengatakan tungggakan ditasih [e pT BpL Iniya,ng menjadi peqrilik Gusti A1'u. pun kemudran rnenjadi pertanyaan,debiturnya adalah BII. Jadi, pernba- mengapa tagihan ke pT BPI, buk;n keyaran tetap dilakukan oleh pemesart. GustiAyrrSri Wahyunu? I-ag-lagisaksi"Mengapa pihak Podomoro meo- Palgunadi mengatakan tidak tahu.gizinlan uang depeloper disita jaksa.sementrara yang memesan atau yangpunya adalah Gusti Ayu? Kan uangdari depeloper itu dari PBI? Saksrtidak bisa menjawab, dan akhirnyasaksi mengatakan ada indikasi trn-dak pidana. Namun, saksi buru-burukembali mengatakan, "Saya tidaktahu". (kmb37)

Edisi

Hal

: FqwrtT ,zr Apru\ aotr

.3

Page 8: Sub Tata BPK Rl Bali Post - denpasar.bpk.go.iddenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/04/Bali-Post-23-April-2015.pdf · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl W Bali Post Perwakilan

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl

W Bali Post

Perwakilan Provinsi Bali

Sidang Kasus Korupsi RPH Temesi

Pemilik Lahan Dihukum

Setahun Penj nrilDenpasar (Bali Post) I,. Dua terdakwalasus korupsi RpH (Rumah potonenewan, r emesi, Gianyar, yakni mantdn Sekda Gian-_yar A.A. Kai Asmara dan mantan Kadis peternakanGia.nyar LB. Raka telah divonis l".""trt -a-.i"-pertara ini. Rabu (2214) kemarin. gitiran Kad-ekllr.tfl"li yang merupakan pemilik lahan menjalanifr.l,slg dengan agen_da pembacaan putusan, Majelishakim pimpinan Erly Sulistyorini, dalan a-".'orr-tusa-nn_ya menyatakan bahwa Aristana terbukti ber_salah dan menjatuhinya hukuman setahun penjara.

Vonis tersebut lebih rinsandari tuntutan jaksa. Sebel-umnya jaksa penuntut umum(JPII) Muhamad Arifin, WidiWicaksono; Hardian Rahadi.I Nengah Astawa dan FaiarSaid, rDeminta supaya malelishakrm yang nrenyidangkanperrara lru Eenghukum ter-dakwa selama 1,5 tahun. Ma-jelis hakim berpendapat bah.wa terdakwa terbukti Lersalahturut serta dalam melakukankorupsi. Dia dijerat Pasal 3Jo Pasal 18 UU No.3t Tahun1999 sebagaimana yang telahdiubah dan ditambah le da-lam UU No. 20 Tahun 2001tentang perubahan atas UUNo. 31 tentang Tipikor.

Selain hukuman fisik. ter-dakwa juga dihukum mem-bayar denda RD 50 i uta.Dengan ketentuin, apibitatidak membayar dendJmakahukumannya ditambah 1 bu-

lan penjara. Terdakwa iueadiwajibkan mengembalikinkerugran keuagan negara Ro36.400.500. JiI; setelah satubulan setelah perkara inimempunyai kekuatan hukumtetap tidak inensembalikankerugian negara, ikan dilaku-kan penyitaan harta bendaterdakwa. Dan apabila tidakmencukupi, hukumannvaditambah dua bulan.

Sebelum membacakanvonis, hakim mempertim-bangkan sejumlah ial. Diantaranya yang memberat-t(an. perbuatan terdakwamembu-at kerugian negara.liedangkan yalg meringank.an. terdatwa berslkap sopandalam persidangan. -

Atas putusan itu, baikjaksa maupun terdakwa yangdidampingi kuasa hukumnya,Ketut Jaya dkk. menyatak'anmasih pikir-pikir. (kmb37)

Edisi

Hal

: FQnrrr ,23 A?erl 2olt

Page 9: Sub Tata BPK Rl Bali Post - denpasar.bpk.go.iddenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/04/Bali-Post-23-April-2015.pdf · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl W Bali Post Perwakilan

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan provinsi Bali

Bali Post

Edisi

Hal

: t<omir ,Lt h1vt @ls

7

tffi

Page 10: Sub Tata BPK Rl Bali Post - denpasar.bpk.go.iddenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/04/Bali-Post-23-April-2015.pdf · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl W Bali Post Perwakilan

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

Bal Post

Edisi

Hal

: Forntr ,a] Af F\\ eoD

zJ

i

,Sidang Korupsi Barang Bukti Kasus Korupsi

Aspidsus Sebut AdaPenarikanRp 1,8 Miliar

mi,mbac,ak4n data penarikan total Rp 1,8miliar. Sedangkan yang diklaim sebagaikerugian.negara, Rp 944 juta. "Ini sisanyake mana," tanya hakim kembali., Perhitungan inilah yang kemud,ian

masih menjadi misteri. Informasi berkem-bang, sisanya itu ada dana barang buktisitaan kasus Art Center Denpasar danjuqa uang honorer. Selain itu, terungkappula bahwa yang mesti bertugas-danbertanggung jawab dalam penyetoranuang titipan itu adalah pihak bendahara.Namun, justru terdakwa yang diberikankewenangan untuk menyetor uang sitaan

,ke bank.Hakim pun mengatakan, mestinya dari

keterangan saksi (Aspidsus), penyidik jugaikut bertanggung jawab, karena kurang-nya pengawasan. "Selain itu, sesuai ket-erangan saksi, mestinya yang bertanggungjawab menyetorkan uang hasil sitaan kebank adalah bendahara. Nhmun mengapaju_stru terdakwa yang hanya sebagai stafadministrasi," tandas hakim.

Usai meminta keterangan pada Aspid-sus, hakim kemudian meminta terdal.waBudi Permadi duduk di "kursi panas,'alias k.ursi pesakitan. Hakim langsungmemeriksa terdakwa Budi Permadi. Diimengaku pernah. diminta oleh tim peny-idik untuk menyelorkan uang sitaan lasusIHDN. Namun faktanya, uang itu tidakdis-etor.''Mengapa tidak disetor?" tanyahakim- Dengan enteng terdakwa menga-takan karena masalah pribadi. "Saya inginmemiliki uang tersebut," katanva.

Dikatakannya, uang sebanyak itu digu-nakan untuk bisnis jual-beli kendarain."Katanya untuk foya-foya, untuk dugem,sesuai keterangan saksi," tanya hakim.Terdakwa kembali mengatakan, bahwa fiaingin menguasai uang itu untuk keperluanbisnis.

Soal jarang masuk, terdakwa men-gakuinya. Itu terjadi Mei2OI4. Dia berala-sal tidak masuk kerja karena mendengarinformasi bahwa uang IHDN itu afandilakukan eksekusi seiring inkrah,t-nyaputusan tersebut. "IJang tidak ada men-galir ke orang lain. Semua saya pakaisendiri," jelasnya. (kmb37)

Denpasar (Bali Post)Asisten Pidana Khusus (Aspidsus)

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali Putu GedeSudharma yang sempat mangkir duakali karena mengikuti diklat, Rabu (2214\kemarin akhirnya hadir di PengadilanTipikor Denpasar. Dia menjadi saksi kar-ena ada speciment tanda tangan aspidsusdalam penarikan uang sitaan yang dijadi-kan barang bukti itu.

Sudharma di depan majelis hakimpimpinan Ahmad Peten Sili densan ha-kim anggota Miptahul Halis dan NurbayaLumban Gaol menyatakan bahwa tandatangannya dipalsukan oleh terdakwa BudiPermadi. "Juga tanda tangan Pak Kajati(Kepala Kejaksaan Tinggi)," jelas saksiasal Desa Panji, Buleleng itu.

Saksi menjelaskan, terdakwa yangmenjadi stafnya itu jarang masuk kerjasehingga situasi seperti itu dilporkanpada orangtuanya. Untuk perkara ini,Sudharma mengatakan, dana yang di-ambil adalah sitaan barang bukti kasuskorupsi IHDN. "Dari empit tersangkaIHDN, administrasinya dua. Di antaranyadikerjakan oleh terdakwa Budi Permadi,"sebutnya.

Soal penyetoran uang barang bukti si-taan ke bank, menurut Sudharma, itu ataspe.rintah penyidik pada terdakwa. Yangmenarlk, terungkap dalam persidangan,selain Rp 944 juta yang diklaim sebigaikerugian negara, di rekening titipan ituada saldo yang jumlahnya miliaran. Danoleh terdakwa, ditarik Rp 1,8 miliar. Uangitu kemudian digunakan untuk foya-foya."Sekali dugem bisa habis Rp 5 juta," tan-das Aspidsus Sudharma.

Hakim kemudian menanyakan, uang iniditarik atas perintah siapa? Saksi mengata-kan tidak ada perintah. "Karena tanda tan-gan dipalsukan. Biasanya untuk menarikuang, secara prosedural harus ditandatan-gani Aspidsus dan Kajati," jelasnya.

Hakim kemudian mencermati jawabansaksi, yang mengatakan sekali dugemrata-rata habis Rp 5 juta. "Lantas, sisanyake mana," tanya hakim anggota MiptahulHalis. Saksi mengatakan, jika dikalkulasibisa habis Rp 500 juta. Hakim kemudian

I

Page 11: Sub Tata BPK Rl Bali Post - denpasar.bpk.go.iddenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/04/Bali-Post-23-April-2015.pdf · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl W Bali Post Perwakilan

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl

't. iirr rEr. €1h.:riirr*tt Bali Post

Perwakilan Provinsi Bali

Soal Pemotongan Bantuan Bedah Rumah

Dinsos Bantah MengarahkanDenpasar (Bali Post) -

Isu tak sedap yang mewarnai bantuan bedahrumah di Karangasem mendapat tanggapanKepala Dinas Sosial Provinsi BaIi, I NyomanWenten. Sebelumnya diberitakan, ada isu pe-motongan bantuan bedah rumah sebesar Rp 5juta untuk biaya administrasi yang berembus diDesa Purwakerti Kecamatan Abang (BP, 221 4).

Menurut Wenten, bantuan bedah rumahdianggarkan Rp 30 juta per satu rumah. Bedahrumah lantas dikerjakan swakelola melaluitim pengelola bedah rumah di desa. "Kamisudah mengadakan sosialisasi. Memang dariRp 30 juta itu, ketika berbelanja di toko yangada pengusaha kena pajak, berkisar PPN danPPH 11,5 persen. Tetapi tidak semua kenapemotongan itu," ujarnya di Denpasar, Rabu(2214\kemarn.

Pihaknya mengaku sudah menghubungikepala desa dan pengelola bedah rumah didesa terkait. Wenten menegaskan tidak adamengarahkan pemotongan Rp 5 juta itu, di luarpotongan untuk pajak.

'Ada sanksi jika terbukti. Untuk menjatuh-kan sanksi harus ada pemeriksaan kepolisian.Waktu sosialisasi kami sudah mengarahkanpada tim pengelola seperti apa yang harus di-lakukan," lanjutnya.

Wenten menambahkan, tim pengelola bedahrumah terdiri atas unsrrr warga desa, kepaladesa yang memilih penanggung jawab, ketua,sekretaris, bendahara dan pengawas, sertaketerlibatan LPM.

"Bagaimana memotong dana karena danadikeluarkan per termin. Termin pertama 40persen, kedua 30 persen dan ketiga 30 persen.Sedangkan saya sampai saat ini baru menan-datangani termin pertama yang nanti diajukankepada Biro Keuangan. Biro Keuangan nantiverifikasi baru keluar SP2D, baru kemudiandananya masuk ke rekening pengelola," jelas-nya. (kmb32)

Edisi

Hal

: Korrlr t, 1)3 Apn t zOtS

9