SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and · PDF fileSelama beberapa bulan, tim ProFauna...
Transcript of SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and · PDF fileSelama beberapa bulan, tim ProFauna...
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
SSN 141 -48791SSN 141 -48791
Meriahnya Ulang TahunProFauna ke-18
Pelatihan Relokasi Telur Penyudi Pantai Perancak, Bali
ProFauna UmumkanTim Ride for Orangutan
ProFauna BaliMendesak Usut tuntas KasusPenyelundupan 22 Ekor Penyuyang Melibatkan Oknum Polisi
Menengok Jejak LangkahProFauna Bali 2012
Catatan ProFauna Indonesiatahun 2012
Meriahnya Ulang TahunProFauna ke-18
Pelatihan Relokasi Telur Penyudi Pantai Perancak, Bali
ProFauna UmumkanTim Ride for Orangutan
ProFauna BaliMendesak Usut tuntas KasusPenyelundupan 22 Ekor Penyuyang Melibatkan Oknum Polisi
Menengok Jejak LangkahProFauna Bali 2012
Catatan ProFauna Indonesiatahun 2012
SUARA SATWAMedia Informasi ProFauna Indonesia
Edukasi di Ketapang Kalimantan Barat untukMengurangi Konflik Orangutan dan SawitEdukasi di Ketapang Kalimantan Barat untukMengurangi Konflik Orangutan dan Sawit
Pemimpin Redaksi:Rosek Nursahid
Redaktur Pelaksana:Radius Nursidi
Tim Redaksi:Swasti PrawidyamuktiCandrika Citra SariEben HaezerIsma PrasthaniFitri AmaliaSuwarno
Layout:Tandiyo Utomo
Email:[email protected]. (0341) 569506
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
ProFauna Indonesia barusaja merayakan ulang
tahunnya yang ke-18. Ulangtahun itu terbilang istimewakarena diadakan dan didanaioleh Supporter ProFauna yangada di Jawa Timur. Semuanyapenuh dengan suka cita dansatu semangat untuk terusberjuang bagi pelestariansatwa liar dan habitatanya.Meriahnya perayaan ulangtahun ProFauna itu bisadisimak di Suara Satwa edisiini.
Di usianya yang melewati18 tahun, ProFauna Indonesiajuga semakin memperlebar
Dari Redaksi
Redaksisayapnya dengan dibukanyaperwakilan ProFauna JawaBarat yang berlokasi di KotaBandung. Radius Nursidiyang semula bertugas diMalang, kini menempatiposisi baru di ProFauna JawaBarat. Semoga kehadiranProFauna di Jawa Barat bisamembawa angin segar bagigerakan perlindungan satwaliar di Jawa Barat. Selamatbertugas untuk RadiusNursidi!
Terima kasih untukSupporter ProFauna yangterus setia mendukungProFauna!
Rosek Nursahid dan Made Astutipendiri ProFauna Indonesia (organisasi perlindungan satwa liar dan habitatnya)
Surat Pembaca 1
Tanya:Bagaimana Cara Mendaftarsebagai Supporter ProFauna?- Budiono, Tangerang -
Jawab:Untuk menjasi SupporterProFauna Anda bisa melakukanpendaftaran secara online dihttp://www.profauna.net/id/supporter/jadilah-supporter-profauna#.UZQ746J2dEgAtau datang langsung di kantorProFauna Jl. Raya Candi II No.179 Klaseman, Karangbesuki,Malang.
Tanya:Saya tertarik untuk membelibeberapa merchandiseProFauna karena desain yangsangat menarik, bagaimana caramendapatkannya dan untukuang kaosnya di transfer diBank apa? Trim’s- Dhania, Jawa Tengah -
Jawab:Dear Dhania, Terima kasihsudah tertarik untuk membeliproduk merchandise dari kami,untuk pembelian souvenir bisaAnda lihat katalognya diwebsite kamihttp://www.profauna.net/id/merchandise, kemudian silahakankonfirmasikan produk apa yanganda pilih ke email ini atau smsdi 08990326346 an Niar. Nantiakan kami proses. Terima kasih.
Tanya:Salam kenal, saya JasonAlexander, murid salah satuSMP di Bandung.. Sekolah sayamemang memiliki lahan yangcukup luas. Dari dulu memangpihak sekolah telah memeliharakambing, bebek, ayam, anjing,kelinci, merpati. Di bagian
belakang sekolah saya sedangdikembangkan, dan sedangdibuat kandang yang tidakterlalu besar, hanya kira"diameter 1,5 m dgn tinggi 3 m.Rencananya akan digunakanuntuk memelihara elang. Sayasudah bertanya-tanya, merekaingin membelinya di pasarburung.Mereka kira bila hewan yangdijual di pasar burung tidakdilindungi, karena memangdijual dengan jumlah besar danterbuka. Mereka tidak tahuasal-usul hewan-hewan itu.Kira-kira, apa yang dapat sayalakukan? Sebagai seorangmurid? Dapatkah pihakProfauna dapat membantudalam menertibkan pasar-pasarburung, terutama di daerahBandung. Apa yang akanterjadi bila ribuan anak"playgroup sampai SMA, jikamereka terlanjur memahamibahwa memelihara hewan liaritu merupakan hal yang hebat?Apalagi, pihak sekolah yangmemberi contoh.. Terima kasih.Saya harap segera dapatditindak lanjuti.- Jason Alexander, Bandung -
Jawab:Dear Jason, Salam kenalkembali dari kami ProFaunaIndonesia Jawa Barat.Terimakasih atas informasinya, kamisangat mengapresiasikepedulian dan keberanianjason untuk melakukanpenolakan atas rencana yangakan dilakukan oleh sekolahjason tersebut. Sebelumnyasaya ingin bertanya, Apa namasekolah SMP tempat Jasonsekolah tersebut?ProFauna memiliki komitmendalam penertiban pasar burung,
dan ProFauna selalubekerjasama dengan kepolisiandan BKSDA (Balai KonservasiSumberdaya Alam) Jawa Baratdalam melakukan penertibandan penegakan hukum. Terkaitdengan apa yang bisa Jasonlakukan untuk menghentikanrencana sekolah jason tersebutada beberapa pilihan hal yangbisa dilakukan yaitu ;
1 Menggalang dukunganteman-teman disekolahjason yang memilikikepedulian akan konservasisatwa untuk menolakrencana tersebut, denganmembuat surat protes kesekolah
2 Mengundang ProFaunaJawa Barat untukmelakukan kunjungan dansosialisasi di sekolah jason
3 Memberitahukan pihaksekolah bahwa memeliharaElang adalah pelanggaranUndang-undang No 5 tahun1990 tentang KonservasiKeanekaragaman hayati danekosistemnya. Dan yangmelanggarnya akan dipidana kurungan 5 tahundan denda 100 juta rupiah
4 Menjadi suporter ProFaunadan mengajak teman-temanjason sebanyak mungkinuntuk menjadi supporterProFauna. Karena denganmenjadi supporter ProFaunaakan lebih banyak lagikegiatan pelestarian satwayang dapat jason lakukan.
Saya mengharapkan respondari jason atas beberapatawaran tersebut.
Salam,Radius Nursidi
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
2
Kabupaten Ketapangmerupakan kabupaten
terluas dari 14 kabupaten diProvinsi Kalimantan Baratdengan luas wilayah sebesar31.588 km2 atau 21,8% dariluas total wilayah KalimantanBarat. Kabupaten Ketapangdaerahnya penuh denganhutan yang terdiri terdiri daritaman nasional, cagar alam,Hutan Produksi Terbatas(HPT), Hutan Lindung (HL)dan hutan produksi. Kawasanhutan yang ada di Ketapangmenjadi habitat berbagai jenissatwa langka seperti orangutan( ), bekantanPongo pygmaeus( ), kelimpauNasalis larvatus( , kelasiHylobates muelleri)( ),Presbytis rubicundaberuang madu (Helarctosmalayanus), trenggeling( ), kukangManis javanicus( )danNycticebus coucangsebagainya. Namun
keberadaan satwa tersebutkhususnya orangutanterancam akibat semakinberkurangnya hutan karenaberubah menjadi lahanpertanian dan perkebunan(kelapa sawit).
Adanya lahan pertanian danperkebunan tersebut memicuterjadinya konflik antara satwadan manusia. Pada tahun 2011saja tercatat ada 5 kasuskonflik antara masyarakat danorangutan. Orangutan tersebutdianggap hama karenamemakan buah sawit. Konfikdengan orangutan tersebutmelibatkan beberapaperusahaan kelapa sawit. DiKabupaten Ketapang dansekitarnya sedikitnya ada 75perusahaan kelapa sawit.Hutan di Ketapang memangdikepung oleh sawit., sehinggaresiko konflik masyarakat dansatwa liar begitu tinggi.
Pada tahun 2010-2011ditemukan kerangkaorangutan di areal PT LimpahSejahtera dan penangkapanbayi orangutan di PT AndesSawit Lestari. Pada rentangtahun yang sama ditemukan 3orangutan di areal landclearing PT Kayang AgroLestari.
Permasalahan orangutan diKetapang, Kalimantan Baratitu mendorong ProFaunaIndonesia bekerja samadengan Yayasan Palungdengan didukung olehHumane Society International(HSI) Australia melakukanprogram edukasi untukmengurangi konflik antaraorangutan dan masyarakat.Dalam program edukasi ituProFauna dan Yayasan Palungmelakukan programpenyuluhan di beberapa desayang ada di sekitar
Edukasi di Ketapang Kalimantan Barat untukMengurangi Konflik Orangutan dan Sawit
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
Cover Story
perkebunan sawit dan jugapelatihan penangan konflikorangutan untuk perkebunansawit.
Dalam kunjungan ke desa-desa tersebut kegiatan yangdilakukan adalah diskusi danpemutaran film. Kegiatandiskusi ini sasaran targetnyaadalah tokoh-tokoh/tetua-tetuamasyarakat desa. Setelahdilakukan acara diskusidengan tokoh masyarakat desapada siang harinya, kemudianpada malam harinya diadakanacara pemut ran film layaralebar yang diperuntukkan bagisemua lapisan masyarakatdesa. Materi film yang diputaradalah film tentang orangutandan film hiburan. Film hiburantersebut sengaja diputar untukmenjadi daya tarik, sehinggamasyarakat mau datang.
Di sela-sela pemuteran filmini dilakukan kuis atau tanyajawab seputar orangutan.Untuk masyarakat yang bisamenjhawab pertanyaan yangdiajukan oleh tim, akanmendapatkan poster kalenderdan sticker tentangperlindungan orangutan.Masyarakat desa menyambutbaik program edukasi ini.
Selain edukasi kemasyarakat lokal, ProFaunaIndonesia dan Yayasan Palungmencoba melakukanpendekatan ke perusahaan-perusahaan sawit untukmenangani orangutan yangmasuk ke perkebunan dengancara tidak membunuhnya.Selama beberapa bulan, timProFauna aktif melakukanlobbying ke beberapaperusahaan sawit, sekaligusuntuk menawarkan programpelatihan mitigasi konflik
orangutan.Ada 6 perusahaan sawit
yang telah membangunkomunikasi dengan ProFauna,antara lain: Sinar KaryaMandiri (SKM), PT KayongAgro Lestari (KAL), PTLestari Abadi Perkasa, PTMentari Pratama, PT SIS danPT Cipta Usaha Sejati (CUS).Komunikasi itu dilakukanselain bertujuan untukmelakukan training mitigasikonflik orangutan, jugadisampaikan secara singkattentang situasi terkini kondisiorangutan di alam terutamayang berada di areal konsesiperusahaan sawit. Padaumumnya para perusahaansawit tersebut menyambutbaik tentang perlunyaperlindungan orangutan danjuga tertarik dengan pelatihanmitigasi konflik orangutan.
Karena keterbatasan waktudan luasanya wilayah, dalamprogram ini training mitigasi
hanya bisa dilakukan di duawilayah perkebunan sawityaitu Tanjung Makmur Estatedan Sentap Estate. Keduawilayah perkebunan sawittersebut berada di bawahbendera PT Sinar KaryaMandiri (SKM). Pelatihandilakukan secara intensif padabulan Juni 2012 yang jugadihadiri pimpinan/manajerdari PT SKM.
Hasil positif dari pelatihanitu, perusahaan sawit sepakatuntuk tidak membunuhorangutan yang masuk keperkebunan mereka.Perusahaan akan membuattempat penampungansementara untuk orangutanyang tertangkap ketika masukke kawasan perkebunan.Semoga komitmen itu tidakterbatas di mulut saja namunbenar-benar diterapkan dilapangan, sehingga t dak adailagi orangutan yang jadikorban. (SS).
3
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
Ulang tahun ProFaunaIndonesia yang ke-18
dirayakan dengan meriaholeh supporter ProFaunayang ada di Jawa Timur(23/12/2012). Sekitar 100aktivis ProFauna memadatihalaman parkir di dekatGedung Kijang diPetungsewu WildlifeEducation Center (P-WEC)untuk menyaksikan berbagaipenampilan dari supporterProFauna, seperti menari,menyanyi, puisi, nembang,pencak silat, band rock
hingga aksi mendebarkan daritim Green Warrior.
Perayaan ulang tahunProFauna itu terbilangistimewa karena diadakan dandidanai oleh supporterProFauna. Supporter ProFaunamelakukan penggalian danadengan cara menjual mugedisi terbatas bergambarsatwa. Penjualan mug itusangat menggembir kan,akarena sekitar 40 orangsupporter ProFaunaberpartisipasi dengan membelimug tersebut.
Meriahnya Ulang Tahun ProFauna ke-18
Selain menyumbang uang,supporter ProFauna jugabanyak yang menyumbangdalam bentuk barang, antaralain beras, kopi, teh, kuehingga peralatan band. PakdeYoes, suppoter ProFauna asalSidoarjo yang juga seorangpelukis, menyumbang tigabuah lukisan satwanya untukdilelang di acara ulang tahun.Lelang tiga buah lukisan ituberhasil mengumpulkan danasebesar Rp 2,5 juta.
Ulang tahun ProFaunayang diadakan oleh supporter
4 ProFauna News
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
ProFauna Jawa Timur itujuga dihadiri oleh supporterdari daerah lain, antara lainJakarta, Bandung,Purwokerto, Yogyakarta,Bali dan Maluku Utara.Semua bergembira diperayaan itu, karenasemuanya bersyukur danbangga ProFauna Indonesiaterus berjuang untukmelestarikan satwa liar danhabitatnya selama 18 tahun.Momen perayaan ulangtahun itu juga semakinmemperkuat komitmen dansemangat supporterProFauna untuk terusmendukung ProFauna.
5
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
ProFauna News6
Empat orang aktivisProFauna Indonesia
secara resmi diumumkansebagai tim Ride forOrangutan yang akan kelilingSumatera dengan motor trailuntuk mempromosikanpelestarian orangutan danhabitatnya. Empat orang ituadalah Made Astuti, NyomiAndriani, Rosek Nursahid danRody Basuki yang akankeliling Sumatera selama satubulan dengan perkiraan jaraktempuh 7000 km. Dua orangdari tim itu adalah wanitayaitu Made Astuti asal KotaMalang dan Nyomi Andrianiasal Sidoarjo, Jawa Timur.
Tim Ride for Orangutanakan start dari Jakarta padatanggal 20 April 2013 danberakhir di Banda Aceh padaakhir Mei 2013.Pemberangakatan tim akandilakukan oleh Slank, musisipapan atas Indonesia, diJakarta. Slank yang jugasupporter ProFauna sejak
tahun 2002 itu sangatmendukung kampanyepelestarian orangutan danhabitatnya yang dilakukanoleh ProFauna. MathiasMuchus, aktor senior yangjuga duta ProFauna untukpelestarian hutan menyatakanakan hadir pula dalampemberangkatan tim Ride forOrangutan.
Made Astuti, juru bicaratim Ride for Orangutanmengatakan, “saya sangatbangga bisa menjadi bagiandari tim Ride for Orangutanini karena selain punya tujuanmulia yaitu untuk mengajakmasyarakat peduli orangutandan hutan yang jadihabitatnya, acara ini jugapenuh dengan petualangankarena keliling Sumateradengan menggunakan motor”.Made, ibu berputra dua orangitu menambahkan, “kamisangat senang karena begitukampanye ini diluncurkanternyata respon komunitas
otomotif dan organisasi diSumatera sangat positif danmereka siap mendukungkampanye ProFauna itu”.
Empat orang pengendaramotor tim Ride for orangutanitu akan didukung timpendukung yangmenggunakan mobil fourwheel drive. Tim pendukungini diambil dari supporterProFauna dari berbagaidaerah, antara lain Suparno(Malang), Radius Nursidi(Bandung), Aven (Jakarta),Asti (Malang) dan Bayu Sandi(Malang). Mereka akanmendukung tim Ride forOrangutan untuk melakukankampanye dan edukasi kesekolah dan universitas diLampung. SupporterProFauna di beberapa daerahseperti Bandar Lampung,Jambi, Palembang, dan Medansudah menyatakan siapmendukung tim Ride forOrangutan ketika tim sampaidi daerah mereka.
ProFauna Umumkan Tim Ride for Orangutan
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
ProFauna News 7
Tertangkapnya seorangoknum anggota Polair
Polda Bali, berinisial MR, diPantai Pandawa, Kutuh, KutaSelatan, Badung pada, Kamis(27/12) malam lalu dalamkaitan dengan dugaanpenyelundupan 22 ekor penyu,sungguh menjadi catatanmerah pada akhir tahun 2012.Jatmiko Wiwoho, koordinatorProFauna Bali, menyatakanbahwa kasus itu sangatmemprihatinkan bagi upayapenegakan hukum di bidangkonservasi satwa dilindungi diBali. Terlebih lagi, duaminggu sebelumnya justruPolair Polda Bali telahmenggagalkan penyelundupan33 ekor penyu di perairanTanjung Benoa, Nusa Dua.
Penyelidikan intensifmenyangkut keterlibatanoknum anggota Polair Poldaitu harus dilakukan untukmengetahui lebih dalamtentang jaringan perdaganganpenyu di Bali. Bukan tidakmungkin dua kali upayapenyelundupan beruntun inimerupakan puncak gunung esluasnya pemain perdaganganpenyu di Indonesia. “Adasuplai pasti ada demand(permintaan)” ujar Jatmiko.Sepanjang tahun 2010 hinggaDesember 2012 tercatat ada 6kasus upaya penyelundupanpenyu ke Bali yangdigagalkan oleh polisi. Jumlahpenyu yang disita oleh polisipada tahun itu lebih dari 200ekor penyu. Diyakini bahwa
angka penyelundupan penyuke Bali adalah lebih tinggi dariyang sudah terungkap.
Jatmiko mengingatkan,“Semua jenis penyu diIndonesia telah dilindungioleh undang-undang, iniartinya perdagangan penyubaik hidup maupun bagiantubuhnya adalah dilarang.”Menurut UU No. 5 tahun 1990tentang Konservasi SumberDaya Alam Hayati danEkosistemnya, pelakuperdagangan satwa dilindungibisa diancam hukumanpenjara 5 tahun dan denda Rp100 juta. Oleh karena itu,ProFauna Bali mendesakPolda Bali untuk menuntaskankasus penyelundypan penyuitu. Instansi peradilan agar“memberi hukuman berat bagipara pelaku yang terbuktibersalah. Terhadap oknumpelaku, apabila terbuktibersalah hendaknya segeradicopot dari jabatannya karena
jelas-jelas memberi contohburuk kepada masyarakat danmencoreng nama institusikepolisian”, kata Jatmiko.
Selain itu, berdasarkankronologi kejadian diketahuibahwa pelaku berhasilditangkap berkat kesigapananggota Linmas Desa Kutuh,Kuta Selatan, setelahberkoordinasi dengan kepaladesa dan anggotaBabinkamtibmas setempat.ProFauna Bali, menyampaikanpenghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenapanggota Linmas, khususnyaKepala Desa Kutuh, NyomanMesir atas perannya dalammenggagalkan penyelundupanpenyu itu. Tindakan ini patutditeladani oleh masyarakatlainnya sehingga tindakkejahatan yangmembahayakan kelestarianpenyu di Bali dapat dicegahsejak dini.
ProFauna Bali Mendesak
Usut tuntas Kasus Penyelundupan 22 Ekor Penyuyang Melibatkan Oknum Polisi
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
Sejak tahun 1999 hingga
sekarang ProFauna bekerja
untuk isu perlindungan satwa
liar di Bali. Beberapa hasil
positif dicapai oleh ProFauna di
Bali, seperti menurunnya
perdagangan penyu dan juga
perdagangan satwa liar lainnya.
Tahun 2012 telah berlalu,
ProFauna Bali melewatinya
dengan beragam kegiatan.
Mengawali tahun 2013 ini,
rasanya menarik menilik
kembali capaian-capaian
penting ProFauna Bali selama
satu tahun belakangan ini.
Pada tahun 2012 ProFauna
Bali memberi perhatian pada
dua agenda utama yaitu (1)
ProFauna News
menekan angka penangkapan
dan perdagangan ilegal satwa
liar dilindungi; (2)
meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk tidak
membeli, memelihara, dan
mengkonsumsi satwa.
Monitoring Perdagangan
Satwa Liar di Pasar Burung
Monitoring pasar burung
terutama dilakukan di Denpasar
yaitu Pasar Burung Satria dan
Pasar Burung Sanglah.
Monitoring bertujuan untuk
memperoleh data terbaru
( ) perdagangan satwa liarupdate
dilindungi. Data yang dimaksud
adalah nama jenis, jumlah
satwa, lokasi kios penjual,
kisaran harga jual, dan asal
satwa-satwa tersebut.
Selain itu, melalui kegiatan
ini akan diketahui kondisi
kesejahteraan satwa (animal
welfare) yang diperdagangkan di
sana. Tingkat kesejahteraan
satwa berkaitan dengan
kesehatan satwa, daya hidup,
dan potensi penyebaran penyakit
zoonosis. Dengan memiliki data
ini, diharapkan unsur
Pemerintah terkait dapat
mengambil langkah pencegahan.
Dalam tahun ini, dilaksanakan
delapan kali monitoring di
kedua lokasi tersebut.
Menengok Jejak Langkah ProFauna Bali 2012Oleh Jatmiko Wiwoho (ProFauna Bali Representative)
8
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
9
Di Pasar Burung Satria, kios
yang menjual satwa liar
dilindungi jumlahnya tetap,
yaitu antara 7-10 kios. Hal ini
tentu saja cukup besar bagi
pasar burung yang umumnya
memiliki 30-an kios. Sebagian
besar satwa dilindungi
didatangkan dari Mataram,
Surabaya dan kota-kota di
Jawa Timur. Sedangkan
perputaran stok satwa
bervariasi, tergantung jenis
satwa dan permintaantrend
pasar.
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
Jumlah dan jenis satwa liar yang diperdagangkan di Pasar Burung Satria(sampai dengan Nop 2012)
Jenis satwa
PRIMATA
Monyet ekor panjang
PARROT
Perkici pelangi
Nuri maluku
Kesturi ternate
Betet kelapa paruh besar
Nuri kalung ungu
Nuri tanimbar
Perkici timor
Bayan
Perkici kuning hijau
Serindit melayu
Nuri kelam
Nuri coklat
Paok pancawarna
Musang air
Jalak putih
Nama Ilmiah
Macaca fascicularis
Trichoglossus haematodus
Eos bornea
Lorius garrulus
Tanygnathus megalorinchos
Eos squamata
Eos reticulata
Tricholossus euteles
Eclectus roratus
Trichoglossus flavoviridis
Loriculus galgulus
Pseudeos fuscata
Chalcopsitta duivenbodei
Pitta guajana
Cynogale benneti
Sturnus melanopterus
Jumlah
365
129
67
51
2
20
22
3
5
2
14
13
3
20
1
12
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
SATWA NON PRIMATA DAN NON PARROT YANG DILINDUNGI
10
Sementara itu, satwa yang
diperdagangkan dalam keadaan
yang sangat memprihatinkan
(dirantai, dehidrasi, kotor, kurus
dan bulu kusam) dan jauh dari
standar minimum kesejahteraan
satwa.
Anakan monyet ekor
panjang abu-abu (Macaca
fasicularis) ditempatkan
berdesakan antara 4-7 ekor
dalam satu kandang sempit.
Demikian juga dengan kondisi
musang yang ditempatkan
dalam kandang yang sempit,
lembab, kotor (tampak sangat
jarang dibersihkan).
Perdagangan luwak ini salah
satunya dipicu oleh maraknya
produksi kopi luwak yang
memiliki harga cukup tinggi di
pasaran. Selain itu, pada
sebagian besar kandang nampak
jelas dijumpai sisa-sisa
pembersih/pengharum lantai
baik pada kandang maupun
langsung pada tubuh satwa.
Di Pasar Burung Sanglah,
sebagian besar yang dijual
adalah jenis burung kicauan dan
tidak ditemukan burung paruh
bengkok ( ). Ditemukanparrot
pula jenis-jenis kucing piaraan
dan musang, musang
ditempatkan dalam kandang
yang kotor dan sempit. Pada
reptil, hanya ditemukan jenis
kura-kura, yaitu Kura-kura
Brazil dan Kura Ambon-kura
(status vulnerable) yang
berukuran kurang dari 10 cm
(anakan). Umumnya jenis-jenis
reptil yang dijual di sini adalah
hasil tukar-menukar sesama
kolektor, baik dari Bali maupun
Surabaya. Tidak diperoleh
informasi mengenai keberadaan
jenis-jenis yang berasal dari
tangkapan di alam.
Kepemilikan ilegal satwa
liar dilindungi oleh pun juga tidak luput dari perhatian Profauna
Bali. ProFauna Bali melakukan monitoring SLD di CV Titiles.
Perusahaan pembuatan sosis dan daging olahan yang berlokasi di
Jl. Diponegoro, Denpasar ini telah lama dikenal memiliki
(memelihara) satwa-satwa dilindungi, beberapa diantarnya pernah
disita pemerintah pada 2004. Walaupun telah berkali-kali
perusahaan ini melanggar hukum dengan memelihara satwa liar
dilindungi, namun pemilik tampak tidak jera, bahkan secara
terbuka satwa-satwa ini dapat ditonton oleh pengunjung.
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi, satwa-satwa yang
dipelihara CV Titiles pada April 2012 adalah:
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
Temuan yang menarik adalah, pada kandang singa tertempel
surat pemberitahuan bahwa satwa-satwa dalam pemeliharaan CV
TITLES berada dalam pengawasan BKSDA Bali. Tentu saja hal ini
menimbulkan pertanyaan mengapa satwa-satwa tersebut justru
dibiarkan dalam pemeliharaan perorangan yang jelas-jelas tidak
memenuhi persyaratan sebuah lembaga konservasi.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nama Spesies
Harimau bengala ( )Panthera tigris tigris
Singa Betina ( )Panthera leo
Singa Jantan ( )Panthera leo
Kakatua raja ( )Probosciger aterrimus
Kakatua jambul kuning besar ( )Cacatua galerita
Kakatua jambul kuning kecil ( )Cacatuasulphurea
Nuri maluku ( )Eos bornea
Nuri kalung-ungu ( )Eos squamata
Bayan (Ordo: )Psittaciformes
Musang air ( )Cynogale Bennettii
Gelatik jawa ( )Padda oryzivora
Rusa totol ( )Axis axis
Jumlah
3
2
1
1
1
1
1
1
2
1
±50
2
ProFauna News 11
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
ProFauna Bali Merespon
isu-isu satwa liar di Bali
Pada 24/5/2012 ProFauna
Bali mengeluarkan siaran
pers berisi kecaman atas
pernyataan Bupati
Karangasem dalam
peristiwa penyerangan
seekor Monyet Ekor
Panjang (Macaca
fascicularis) terhadap
seorang warga. Sebelumnya
Bupati Karangasem, I
Wayan Geredeg di beberapa
media lokal menyatakan
telah menginstruksikan
kepada jajarannya untuk
memberantas monyet
tersebut dengan cara
menangkap beberapa ekor
monyet dan memasukkan
bandil (daun rotan berduri)
ke dubur monyet-monyet
tersebut. Menurutnya,
dengan cara tersebut
monyet-monyet akan saling
menyakiti dan saling serang
hingga satu per satu tewas.
ProFauna Bali mengecam
keras pernyataan Bupati
tersebut dan menilainya
sebagai pernyataan yang
gegabah, provokatif, dan
tidak mengindahkan nilai-
nilai luhur keselarasan
hubungan antara manusia,
lingkungan dan Tuhan (Tri
Hita Karana). Siaran pers ini
dimuat di harian-harian
lokal dan media online.
ProFauna Bali juga
melansir siaran pers
berkenaan dengan
kampanye “Stop
Perdagangan dan Konsumsi
Daging Satwa liar” dan
menyambut pembukaan
kerjasama pelestarian penyu
di Desa Perancak, Jembrana.
Kampanye
Untuk terus-menerus
meningkatkan kepedulian dan
kesadaran masyarakat akan
pentingnya pelestarian satwa
liar, ProFauna Bali dengan
dukungan Kantor Pusat
ProFauna Indonesia
melakukan dua kali
kampanye/demonstrasi yaitu
“Save Sea Turtle” (26/2) dan
“Stop Perdagangan Daging
Satwa Liar” (11/7). Kedua
kegiatan tersebut mengambil
lokasi di alun-alun Puputan
Badung di depan gedung Jaya
Sabha (Rumah Dinas
Gubernur Bali). Kampanye
“Save Sea Turtle” dilakukan
dalam bentuk aksi simpatik
dengan menggunakan spanduk
dan boneka penyu.
Kampanye “Stop
Perdagangan Daging Satwa
Liar” merupakan respon atas
meningkatnya kecenderungan
masyarakat untuk
mengkonsumsi daging satwa
liar, seperti yang ditunjukkan
dari hasil pengamatan
ProFauna di Denpasar,
Tabanan, dan Badung. Jumlah
pedagang makanan dengan
menu yang berasal dari satwa
liar bertambah. Produk yang
dijual berasal dari biawak
(Bahasa Bali: ), penyualu
(daging dan telur), dan ular
(daging dan kulit).
Mengingat pentingnya
bekerjasama dengan
Pemerintah, ProFauna Bali
menjalin komunikasi dan
sosialisasi dengan Pemerintah
dan kalangan DPRD Propinsi
Bali. Melalui komunikasi yang
intens diharapkan akan
terbangun saling pengertian
dan rasa percaya sekaligus
memperluas wawasan teknis
aparat penegak hukum di
bidang konservasi satwa liar
dilindungi.
ProFauna Bali
menyampaikan dukungan
kepada BKSDA Bali terhadap
penertiban produk-produk
berbahan penyu di Bali,
dukungan tersebut berupa
penyediaan informasi hasil
investigasi staf ProFauna
Indonesia dan Bali. Hal yang
sama juga disampaikan
kepada Direktur Binmas Polda
Bali, Kombes Drs. I Putu
Gede Suastawa, SH saat
menerima ProFauna Bali di
ruang kerjanya, didampingi
AKBP Fatmah Nasution, SH.
MH. CD, Kepala Subdit Bin
Polmas Polda Bali.
ProFauna Bali bertemu
dengan Sekretaris DPRD
Propinsi Bali, Drs. Putu Pande
Malihana, M.Si., pada Agustus
2012. Melalui pertemuan
pendahuluan ini diharapkan,
isu-isu pelestarian satwa liar
dan penghapusan perdagangan
ilegal satwa dilindungi di Bali
dapat diperkenalkan kepada
para anggota Dewan, yang
kelak dapat diadopsi dalam
penyusunan kebijakan pemda-
pemda di Bali. ProFauna Bali
berharap para anggota Dewan
akan memberi teladan kepada
masyarakat dengan tidak
memelihara satwa-satwa liar,
khususnya satwa dilindungi.
ProFauna Bali juga aktif
mendistribusikan poster satwa
liar yang sering
diperjualbelikan ke polsek-
polsek dan instansi pemerintah
lainnya. Poster dan booklet ini
diproduksi atas dukungan
Born Free Foundation.
ProFauna News12
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
ProFauna Indonesiamengadakan pelatihan
tentang pengelolaankonservasi penyu bagikelompok masyarakat ‘KurmaAsih” di Pantai Perancak, Balipada hari Sabtu, 1 Desember2012. Dalam pelatihan yanglebih bersifat berbagipengalaman itu, tim ProFaunayang terdiri dari Drh WitaWahyudi, Rosek Nursahid danJatmiko menjelaskan tentangstandar relokasi telur penyu.Wita Wahyudi mengatakanbahwa sebaiknya jika memangtelur penyu itu perlu direlokasimaka relokasi harus dilakukansecepat mungkin, idealnya 4 -6 jam sejak penyu bertelur.Relokasi telur penyuhendaknya tidak dilakukanlebih dari 12 jam, karenatingkat keberhasilanmenetasnya telur akansemakin kecil.
Kelompok masyarakatpelestari penyu “Kurma Asih”dengan semangat mengikutiacara tersebut. Mereka jugaberbagi pengalaman tentangmengelola penyu di PantaiPerancak yang telah merekalakukan sejak tahun 1997.Kini kelompok Kurma Asihbekerja sama denganProFauna Indonesia untukmengelola penyu di Perancakdengan lebih baik.
Pelatihan yang diadakansecara sederhana di bawahrindangnya pohon di PantaiPerancak itu juga dihadirisejumlah petugas BKSDABali, pengurus desa, petugaskepolisian dan supporter
ProFauna Bali. RosekNursahid, chairman ProFaunaindonesia, yang hadir dalamacara itu mengatakan,“ProFauna sejak tahun 1999telah bekerja untuk isu penyudi Bali, setelah mendampingimasyarakat di Pantai Kuta,kini saatnya ProFauna bekerjadengan kelompok masyarakatKurma Asih untukmelestarikan penyu yang adadi Pantai Perancak”. Rosekmenambahkan, “ProFaunasangat mendukung setiapprogram konservasi satwa liaryang melibatkan masyarakatlokal, karena masyarakatadalah benteng yang kuatuntuk melindungi kekayaanalam mereka”.
Pelatihan Relokasi Telur Penyudi Pantai Perancak, Bali
Usai pelatihan, dilanjukandengan seremonipemasangan beberapa papaninformasi tentang konservasipenyu di Pantai Perancak.Papan informasi yangdidukung oleh Born FreeFoundation itu diresmikanbersama oleh BKSDA Bali,pengurus Kurma Asih danchairman ProFaunaIndonesia Rosek Nursahid.Anom, salah satu pengurusKurma Asih, mengatakan,“kami berterima kasih danmenyambut baik kerja samadengan ProFauna ini, karenasebetulnya sudah sejak lamakami mengenal ProFaunadan berharap bisa bekerjasama”.
Perdagangan satwa langkasecara semakinonline
meningkat di tahun 2012.ProFauna Indonesia, sebuahorganisasi perlindungan satwaliar terdepan di Indonesia,mencatat ada s303 ekor atwadilindungi yangdiperdagangkan secara onlinesepanjang tahun 2012 yangterdiri . Jenisdari 27 spesiessatwa yang diperdagangkanitu antara lain kancil (Tragulusjavanicus Manis), trenggiling (javanica Muntiacus), kijang (mu tjackn ), kucing hutan( ,Prionailurus bengalensis)lutung jawa (Trachypithecusauratus Nycticebus), kukang (
sp), elang jawa (Nisaetusbartelsi), elang hitam( ),Ictinaetus malayensiskakatua raja (Proboscigeratterimus) dan kakatua seram( ).Cacatua molucensis
Satwa yang dilindungiundang-undang tersebutdiperdagangkan di sejumlahsitus seperti TokoonlineBagus, Kaskus dan Berniaga.Pedagang jugamempromosikan satwanyalewat jejaring sosial sepertifacebook. Rosek Nursahid,Chairman ProFauna Indonesiamengatakan, “perdagangansatwa langka di Indonesia kinisemakin sulit ditangani karena
Catatan ProFauna Indonesia tahun 2012:Perdagangan Satwa Langka Secara Online Semakin Marak
14
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
ProFauna News
perdagangannya juga terjadisecara yang seringkalionlinetransaksinya tidak bisabertemu langsung denganpedagangnya”. Rosekmenambahkan, “perlukebijakan dari pengelola situsonline dan pemerintah untukmemblokade iklan yangmenawarkan satwa dilindungiitu”.
Pada tahun 2012 sedikitnyatercatat ada 5 kasusperdagangan satwa secaraonline yang diproses hukum.Kasus perdagangan satwasecara itu terjadi dionlinewilayah Jakarta, Kerawang,Jawa Barat dan Pemanukan,
15
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
ProFauna News
Jawa Barat. Dari tangan 4orang tersangka yang berbedaberhasil disita belasan ekorsatwa antara lain elang jawa,elang brontok, kulit harimau,opsetan penyu, buaya, kukang,kucing hutan dan kakatua raja.
Meskipun perdagangansatwa secara semakinonlinemarak di tahun 2012, namunada juga kabarmenggembirakan setelah TokoBagus sepakat denganProFauna untuk tidakmenayangkan iklan yangmenawarkan satwa dilindungi.Kebijakan dari Toko Bagus itusangat menggembirakan danseharusnya segera ditiru olehperusahaan lainnya.
Perdagangan satwadilindungi di pasar burung
Selain terjadi secara ,onlineperdagangan satwa dilindungidi sejumlah pasar burung diJawa dan Bali juga masihtinggi. Pada tahun 2012ProFauna Indonesia mencatatsedikitnya rata-rata 91 ekorsatwa dilindungi yangdiperdagangkan setiap
bulannya di pasar-pasar burungitu. Satwa dilindungi yangdiperdagangkan tersebut terdiridari 21 spesies, yaitu: lutungjawa ( ),Trachypithecus auratuskukang ( ), nuriNycticebus spkepala hitam ( ),Lorius lorybayan ( ),Eclectus roratuskakatua besar jambul kuning( ), kakatuaCacatua galeritatanimbar ( ),Cacatua goffinijalak putih (Sturnusmelanopterus), tohtor( ), elangMegalaima armilarislaut perut putih (Haliaeetusleucogaster), jalak bali( ), elangLeucopsar rothschildihitam ( ),Ictinaetus malayensispenyu hijau ( ),Chelonia mydaspaok pancawarna (Pittaguajana), cekakak sungai( ),Todirhamphus chloriskucing hutan (Prionailurusbengalensis), alap alap sapi( elang ularFalco moluccensis),bido ( ), elangSpilornis cheela( ), elang tikusAccipitridae( ), musang airElanus caeruleus( ) danCynogale bennettiilandak ( .).Hystrix sp
Beberapa pasar burung yangmasih satwamenjualdilindungi : pasaritu antara lain
burung Malang 4 ekor (5%),pasar burung Satria 5 ekor(6%), pasar burung Bratang 6ekor (7%), pasar burungKupang 9 ekor (10%), pasarburung Pramuka 28 ekor(33%), pasar burungJatinegara 25 ekor (29%) danpasar burung Barito 9 ekor(10%).
Perdagangan satwadilindungi baik hidup maupunbagian tubuhnya itu dilarang.Menurut UU nomor 5 tahun1990 tentang KonservasiSumber Daya Alam Hayatidan Ekosistemnya disebutkanbahwa pelaku perdagangan(baik penjual maupunpembeli) dapat dikenakanhukuman penjara 5 tahun dandenda Rp 100 juta. ProFaunaIndonesia mendorongpemerintah untuk terusmelakukan penegakan hukumyang mengontrolperdagangan satwa itu.ProFauna juga mengajakmasyarakat membantumenghentikan perdagangansatwa ilegal tersebut dengancara tidak membeli satwadilindungi.
International
Konflik antara manusia dan
gajah di Sri Lanka
mengakibatkan korban tewas
lebih dari 70 jiwa dan 200 ekor
gajah Asia setiap tahunnya.
Salah satu cara yang biasanya
digunakan untuk mengatasi
konflik tersebut adalah dengan
rumah-rumah penduduk, dan
yang menyebabkan luka atau
terbunuhnya penduduk. Tetapi,
berdasarkan penelitian yang baru
saja dilakukan oleh Smithsonian
Conservation Biology Institute
(Institut Biologi Konservasi
Smithsonian/ SCBI) yang
dipublikasikan di jurnal ilmiah
PLOS ONE pada 7 Desember
2012 oleh Pusat Konservasi dan
Penelitian di Sri Lanka (CCR)
dan Departemen Konservasi
Relokasi gajah di Sri Lankagagal untuk mengurangi konflik antaramanusia dan satwa liar (gajah)
16
Menanggapi laporan
investigasi National
Geographic, Vatikan
mengeluarkan kecaman
terhadap perburuan gajah untuk
diambil gadingnya dan
bersumpah atas tiga langkah
untuk membantu pertempuran
dalam menyelamatkan gajah di
dunia. Artikel National
Geographic oleh Bryan Christy
yang menyebutkan bahwa
benda-benda (patung Yesus dan
Budha) untuk beribadah terbuat
dari gading gajah memicu
permintaan gading di pasar
Pastor Lombardi mencatat
bahwa menurut agama Katolik,
"Ciptaan dipercayakan kepada
umat manusia untuk
dibudidayakan dan dijaga
sebagai hadiah berharga yang
diterima dari Sang Pencipta, dan
karena itu tidak boleh
dihancurkan, diperlakukan
kasar, atau dieksploitasi
melainkan diperlakukan dengan
tanggung jawab yang besar
terhadap makhluk itu sendiri dan
terhadap generasi di masa depan
sehingga manusia bisa
menikmati ciptaan yang
berharga dan luar biasa
tersebut."
Masih menurut artikel Pastor
Lombardi, Vatikan telah
mengumumkan tiga langkah
untuk membantu memerangi
perdagangan gading gajah.
Vatikan berencana untuk
membawa masalah ini ke
Dewan Kepausan untuk
Keadilan dan Perdamaian dalam
membantu mempelajari
permasalahan mengenai
perdagangan gading gajah
tersebut, penyadartahuan
permasalahan ini melalui Radio
Vatikan di Afrika, dan
meningkatkan kesadaran tentang
Pontifical Academy of Sciences
gelap, menyebabkan
pembantaian puluhan ribu gajah
langka setiap tahunnya.
"Kami benar-benar yakin
bahwa pembantaian gajah
merupakan permasalahan yang
sangat serius. Upaya untuk
menentang pembantaian
tersebut adalah perbuatan yang
benar dan setiap orang dapat
melakukan sesuatu untuk
membantu," seperti yang
tertuang dalam surat oleh Pastor
Federico Lombardi, direktur
dari Kantor Pers Takhta Suci di
Vatikan.
Vatikan MengecamPerburuan Gajah
memindahkan kawanan gajah ke
tempat-tempat yang jauh dari
jangkauan manusia. Hal ini
dilakukan dengan harapan dapat
mencegah permasalahan-
permasalahan yang meliputi
serangan kawanan gajah
terhadap tanaman perkebunan,
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
17International
Satwa Liar Sri Lanka,
memindahkan gajah justru
memicu lebih banyak konflik
dan korban tewas baik pada
manusia maupun gajah.
"Apa yang terjadi pada
beberapa ekor gajah yang
dipindahkan cukup tidak
terduga," kata penulis utama
karya ilmiah, Prithiviraj
Fernando, seorang peneliti
kolega dan ketua CCR.
"Kebanyakan gajah yang
17
(Akademi Kepausan Sains)
yang mempelajari isu-isu
tersebut. Namun, gereja
menyangkal bahwa mereka
telah memainkan peran dalam
buruknya krisis perburuan gajah
saat ini.
Dalam laporan investigasi
National Geographic, Christy
menulis panjang lebar tentang
seorang pastor Filipina yang
sangat tergila-gila pada gading
gajah. Namun Vatikan
mengatakan jika tidak boleh
menyamaratakan tindakan
seorang pastor dengan Vatikan
secara keseluruhan.
"Seorang pastor di Filipina
yang seharusnya bertanggung
jawab atas perdagangan ilegal
gading gajah sama sekali tidak
ada hubungannya dengan
tanggung jawab 'Vatikan,' yang
tidak tahu apa-apa tentang
pastor tersebut dan tidak ada
hubungannya dengan dia," tulis
Pastor Lombardi. "Apa yang
dilakukan oleh para pastor atau
lembaga Katolik di seluruh
dunia mengenai permasalahan
gading gajah tersebut secara
hukum tunduk pada aturan dan
kontrol yang berlaku di negara-
negara di mana mereka berada."
Selain itu, Pastor Lombardi
menambahkan bahwa seorang
penjaga toko yang menjual
gading dekat Vatikan seperti
yang disebutkan dalam artikel
National Geographic tersebut
berada di bawah yurisdiksi
Italia.
" 'Vatikan' tidak bertanggung
jawab dan tidak memiliki
kontrol untuk mengendalikan
toko Savelli atau bisnis lain
yang berada di lingkungan
sekitar Vatikan. Jika otoritas
Italia menemukan kegiatan
ilegal, mereka akan melakukan
tugasnya dengan baik untuk
mengatasinya. Tapi jika ada
gagasan yang menyatakan
bahwa ada perdagangan gading
gajah serius yang perlu dicabut
dari Vatikan untuk
menyelamatkan gajah Afrika
adalah pemikiran yang tidak
masuk akal, "tulis Pastor
Lombardi.
Lombardi kemudian
membela bahwa Gereja Katolik
tidak pernah menganjurkan
penggunaan gading untuk
digungakan sebagai benda-
benda dekoratif atau benda-
benda untuk peribadatan.
"Tidak pernah [...] ada
dorongan dari Gereja katolik
untuk menggunakan gading dan
bukan bahan lainnya. Tidak
pernah ada alasan untuk berpikir
bahwa nilai ketaatan beragama
dihubungkan dengan nilai bahan/
materi dari benda-benda
peribadatan yang Anda gunakan.
Apalagi ada organisasi yang
dipromosikan atau didorong oleh
otoritas Gereja Katolik untuk
melakukan perdagangan atau
impor gading gajah, "tulis
Lombardi.
Paus Benediktus XVI secara
umum telah dianggap sebagai
paus 'terhijau' dalam sejarah
sejak ia terpilih pada 2005. Dia
secara konsisten berbicara
tentang pentingnya perubahan
iklim dan hilangnya
keanekaragaman hayati, sambil
menyerukan untuk membentuk
kembali sistem ekonomi dunia
yang seimbang dengan nilai
alam. Dia bahkan mengaitkan
masalah degradasi lingkungan
dengan budaya global
materialisme, dengan alasan
bahwa "dalam dunia yang dekat
dengan materialisme, lebih
mudah bagi manusia untuk
membuat dirinya menjadi
diktator atas makhluk lainnya
dan alam.”
(sumber: mongabay.com)
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
18 International
dipindahkan tersebut tidak bisa
tinggal diam; mereka
meninggalkan area relokasi dan
berkelana kembali ke lahan-
lahan pertanian dan
menimbulkan permasalahan
lainnya."
Dengan memasangkan
kalung GPS jarak jauh, para
peneliti memonitor 12 ekor
gajah jantan dewasa yang
dipindahkan dan
membandingkan perpindahan
dan kecenderungan munculnya
konflik pada 12 gajah jantan
yang tidak dipindahkan (tetap
berada di daerah sebaran mereka
yang alami). Sebelum penelitian
ini dilakukan, kesemua gajah
yang dipindahkan serta 10 ekor
gajah yang tidak dipindahkan
sudah dianggap sebagai gajah-
gajah yang bermasalah.
Dua dari gajah yang
dipindahkan tewas di area taman
nasional tempat mereka
dilepasliarkan dan sisanya
meninggalkan taman nasional
tempat pelepasan mereka dalam
kurun waktu antara satu hingga
260 hari. Beberapa ekor di
antaranya justru kembali lagi ke
tempat di mana mereka
ditangkap sebelumnya.
Sementara yang lainnya
berkeliaran dalam area yang
cukup jauh jaraknya dan
beberapa ekor saja yang
menetap di taman nasional
tempat pelepasan mereka. Tetapi
bisa disimpulkan jika hampir
dari kesemua gajah yang
dipindahkan terlibat dalam
konflik antara manusia dengan
gajah setelah pelepasliarannya
dan menyebabkan tewasnya
lima orang penduduk selama
penelitian dilakukan. Lima ekor
gajah juga tewas dalam kurun
waktu delapan bulan setelah
pelepasan. Gajah-gajah yang
tidak dipindahkan dan tetap
tinggal di kawasan alami
mereka tidak menyebabkan
korban jiwa sama sekali tetapi
satu ekor tertembak dan tewas.
"Ada banyak relokasi atau
pemindahan gajah yang masih
berlangsung karena cara ini
dianggap efektif, dan penelitian
gabungan kami merupakan
penilaian komprehensif yang
pertama yang bertujuan untuk
membuktikan apakah relokasi
gajah tersebut benar-benar
efektif," kata Peter Leimgruber,
ilmuwan peneliti SCBI dan
penulis rekanan karya ilmiah
tersebut. "Kami terkejut bahwa
pemindahan gajah ini tidak
menyelesaikan masalah konflik
manusia dengan gajah dan juga
mengancam kelestarian gajah."
Konflik antara manusia
dengan gajah merupakan isu
utama di bidang konservasi,
sosial ekonomi, dan politik di
sepanjang daerah sebaran gajah
Asia baik di Asia itu sendiri dan
juga di Afrika. Konflik ini juga
merupakan ancaman utama bagi
kelestarian gajah Asia, yang
termasuk dalam daftar satwa
terancam punah di Uni
Internasional untuk Konservasi
Alam (International Union for
Conservation of Nature). Antara
35.000 dan 50.000 ekor gajah
Asia hidup di alam liar. Di
sepanjang daerah sebaran gajah,
ada ratusan ekor gajah
bermasalah yang dipindahkan
atau direlokasi setiap tahunnya.
"Jika anda mengikuti jejak
gajah-gajah tersebut, anda bisa
mengidentifikasi mereka,
melihat perjuangan mereka, dan
memahami alasan mengapa
gajah-gajah tersebut melakukan
hal-hal yang bisa membuat
mereka terbunuh," kata
Leimgruber. "Tetapi anda juga
bisa memahami bahwa gajah-
gajah tersebut bisa menjadi
ancaman yang serius bagi
manusia dan mata pencaharian
mereka."
Para penulis karya ilmiah
tersebut menyarankan bahwa
bukannya fokus pada
pemindahan atau relokasi gajah,
para pengelola lahan dan ahli
konservasi perlu
mengimplementasikan rencana
tata ruang wilayah yang bisa
meminimalisir serangan gajah
terhadap tanaman perkebunan
dan menciptakan zona-zona
campuran yang dapat
digunakan baik bagi manusia
maupun gajah, bukannya zona-
zona yang hanya bisa
digunakan salah satu pihak saja.
Selain Leimgruber, penulis
karya ilmiah tersebut adalah
Fernando, Tharaka Prasad dari
Departemen Satwa Liar Sri
Lanka dan Jennifer Pastorini
dari Universitas Zurich dan
CCR. Pastorini juga merupakan
kolega peneliti Smithsonian.
SCBI memainkan peran
yang penting dalam upaya-
upaya global Smithsonian untuk
memahami dan melestarikan
satwa liar dan mendidik calon
ahli konservasi di masa depan.
Markas besarnya berlokasi di
Front Royal, Va., SCBI
memfasilitasi dan
mempromosikan program-
program penelitian yang
berlokasi di Front Royal,
National Zoo di Washington,
D.C., serta di pusat-pusat
penelitian dan pelatihan di
seluruh dunia.
Diterjemahkan dari:
e! Science News
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
Kesadaran masyarakat dunia
terhadap lingkungan hidup
mulai dirasakan antara tahun
1949-1969, ini diawali dari
kesadaran bahwa bumi adalah
planet yang sangat terbatas
(sumber dayanya). Pemahaman
itu pun menguat setelah
masyarakat sadar bahwa bahan
bakar fosil suatu saat akan habis
dan juga didukung keberhasilan
manusia pertama yang berhasil
mendarat di bulan yang
menegaskan bahwa bumi
memang sangat kecil dan tidak
takterbatas.
Awal tahun 1960-an
masyarakat mulai membicarakan
tentang isu-isu lingkungan.
Masyarakat berpendapat untuk
mulai melakukan sesuatu
terhadap beragam masalah
lingkungan ke permukaan. Bagi
orang awam, hal tersebut lebih
banyak berhubungan dengan cara
yang benar untuk membuang
sampah. Banyak sekolah dari
berbagai negara mulai
mengajarkan siswanya tentang
ekologi dan lingkungan hidup.
Idenya adalah bahwa
pengetahuan tentang masalah
lingkungan hidup akan secara
Belgrade Charter adalah sebagai
berikut:
� Meningkatkan kesadaran dan
perhatian terhadap keterkaitan
bidang ekonomi, sosial,
politik, serta ekologi, baik di
daerah perkotaan maupun
pedesaan.
� Memberi kesempatan bagi
setiap orang untuk
mendapatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap/perilaku,
motivasi dan komitmen, yang
diperlukan untuk bekerja
secara individu dan kolektif
untuk menyelesaikan masalah
lingkungan saat ini dan
mencegah munculnya masalah
baru.
� Menciptakan satu kesatuan
pola tingkah laku baru bagi
individu, kelompok-kelompok
dan masyarakat terhadap
lingkungan hidup.
Upaya-upaya ini berjalan
dengan memuaskan.cukup
Berbagai pihak pun mulai banyak
yang terlibat. Organisasi-
organisas lingkungan hidupi
mulai didirikan, masyarakat
menjadi aktif dan tekanan kepada
para politisi meningkat.
Dalam perkembangan
selanjutnya, banyak konsep yang
berkembang di dunia
internasional untuk penerapan
pendidikan lingkungan hidup.
Selain Environmental Education
(pendidikan lingkungan hidup)
juga berkembang education for
sustainable Development
(pendidikan untuk pembangunan
bekelanjutan). Bahkan PBB
memproklamasikan dekade 2005-
2014 sebagai dekade yang akan
memfokuskan pada pendidikan
Refleksi Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah
News P-WEC 19
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
otomatis mengubah pola tingkah
laku masyarakat yang ada.
Tahun 1972 diadakan
Konferensi Internasional
Lingkungan Hidup yang pertama
diadakan di Stockholm, Swedia.
Konferensi ini didukung oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa
untuk membicarakan beragam
masalah lingkungan hidup di
negara-negara Barat. Masalah-
masalah tersebut sedianya akan
diselesaikan oleh para ilmuwan,
pakar dan teknologi. Namun,
tidak berjalan dengan baik.
Dua tahun berikutnya, tahun
1975, sebuah lokakarya
internasional tentang lingkungan
hidup diadakan di Beograd,
Yugoslavia (sekarang negara ini
terpecah menjadi negara Bosnia
Herzegovina, Serbia dan
Montenegro). Pada pertemuan
tersebut dihasilkan pernyataan
antar negara peserta mengenai
pendidikan lingkungan hidup
yang dikenal dengan “The
Belgrade Charter – a Global
Framework for Environmental
Education”.
Secara ringkas tujuan
pendidikan lingkungan hidup
yang dirumuskan dalam
News P-WEC20
untuk pembangunan
berkelanjutan (Education for
Sustainable Development atau
disingkat ESD). ESD ini lebih
menitik beratkan pada
“Pembanguna Berkelanjutan”,n
sebuah pembangunan yang
memenuhi kebutuhan saat ini
tanpa mengompromikan
kemampuan generasi masa depan
untuk memenuhi kebutuhannya.
Pembangunan berkelanjutan
tidak hanya berarti keberlanjutan
ekologis saja, tetapi juga
keberlanjutan dalam dimensi
sosial dan ekonomis.
Perkembangan Pendidikan
Lingkungan Hidup di
Indonesia
Sebenarnya perkembangan
penyelenggaraan pendidikan
lingkungan di Indonesia dimulai
pada tahun 1975 dimana IKIP
Jakarta mertama kalinya merintis
pengembangan pendidikan
lingkungan hidup dengan
menyusun Garis-garis Besar
Program Pengajaran Pendidikan
Lingkungan Hidup yang
diujicobakan di 15 Sekolah
Dasar Jakarta. Sejak saat itu pun
banyak perguruan tinggi yang
mendirikan Pusat Study
Lingkungan (PSL).
Pelaksanaan pendidikan
lingkungan hidup secara
integratif telah dituangkan dalam
kurikulum sejak tahun 1984
dengan memasukkan masalah-
masalah kependudukan dan
lingkungan hidup ke dalam
hampir semua mata pelajaran.
Langkah pemerintah berikutnya
adalah adanya Memorandum
Bersama antara Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
dengan Kantor Menteri Negara
Lingkungan Hidup No.
0142/U/1996 dan No
Kep:89/MENLH/5/1996 tentang
Pembinaan dan Pengembangan
Pendidikan Lingkungan Hidup,
tanggal 21 Mei 1996.
Sejalan dengan itu, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah (Dikdasmen)
Departemen P & K juga terus
mendorong pengembangan dan
pemantapan pelaksanaan
pendidikan lingkungan hidup di
sekolah-sekolah melalui
penataran guru, penggalakan
bulan bakti lingkungan,
penyiapan buku pedoman untuk
guru SD hingga SMA dan SMK,
program sekolah asri, sekolah
adiwiyata, dan lain sebagainya.
Beberapa pihak beranggapan
bahwa pelaksanaan pendidikan
lingkungan hidup di Indonesia
berjalan sangat lambat dan
penerapannya di sekolah tidak
merata. Kondisi lingkungan yang
semakin tidak baik dengan
ditandai oleh banyaknya
masalah-masalah yang berkaitan
dengan lingkungan hidup serta
pola perilaku masyarakat yang
konsumtif dan cenderung tidak
ramah terhadap lingkungan
dijadikan indikator
ketidakberhasilan pelaksanaan
PLH di Indonesia.
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
Sejalan dengan PLH di
Indonesia, banyak komunitas dan
organisasi non-pemerintah (LSM)
didirikan dengan tujuan untuk
mengawal perjalanan dan
pengembangan pendidikan
lingkungan hidup di Indonesia.
Beberapa organisasi
melaksanakan pendidikan
lingkungan hidup ini dengan cara
informal dan ada juga yang
melakukan pendampingan ke
sekolah-sekolah formal.
Walaupun perhatian terhadap
langkah-langkah pengembangan
pendidikan lingkungan hidup
pada beberapa tahun terakhir ini
semakin meningkat baik untuk
pendidikan sekolah maupun
pendidikan luar sekolah, namun
harus diakui bahwa masih banyak
hal yang perlu terus diperbaiki
agar pendidikan lingkungan
hidup dapat memasayarakat
secara konsisten dan
berkelanjutan. Tentu saja hal ini
dibutuhkan keterlibatan banyak
pihak, baik pemerintah, LSM,
korporasi, maupun masyarakat
supaya kegiatan pendidikan
lingkungan hidup di Indonesia
mendapatkan hasil yang optimal.
Qodirul Aini,
(project manager P-WEC).
Badan Eksekutif MahasiswaUniversitas Ma Chung (UMC)Malang memang perludicontoh oleh organisasikemahasiswaan lainnya.Mereka mengawali tahun inidengan menyelenggarakanpelatihan untuk fasilitatordalam program pendampinganmasyarakat. Pelatihan yangdikemas dengan nama ServiceLearning ini melibatkanbeberapa mahasiswa UMClain dari semester 2 hinggasemester 8. Mahasiswadiberikan bekal dalampelatihan ini dengan harapanmereka akan dapatmenerapkannya dalampendampingan di sanggar-sanggar dan taman baca untukanak-anak, sebuah wadahyang dikelola oleh kelompokmasyarakat untukmendampingi anak-anak yangrata-rata dari keluarga yangkurang mampu.
Service Learning kali inidiselenggarakan diPetungsewu WildlifeEducation Center (P-WEC)pada tanggal 15-16 Februari2013. Pelatihan yangdiberikan oleh para dosen initidak hanya sebatas teori saja,tapi juga prakteknya.Mahasiswa diharapkanmampu memahami danmembuat masalah-ass s mente smasalah sosial sekaligusmampu mencari solusinya.
Tak hanya masalah sosialdan pendidikan saja bekalyang ditanamkan pada peserta.Bersama fasilitator P-WECpeserta yang rata-rata masih
semester 2 ini belajar bersamatentang pendidikanlingkungan hidup yang lebihspesifik pada masalahpelestarian sungai.Sebagaimana khasnyapendidikan di P-WEC, tidakhanya aktivitas yangindoordilakukan dalam prosesbelajar, juga aktivitas-aktivitasdi luar ruangan yang dapatmemberikan pengalaman barudalam belajar. dengan metode
Service Learning denganLearning by Doing
News P-WEC 21
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
learning by doing ini pesertamampu menyerappengetahuan dengan baik.
Berbagai macam masalahsosial dan lingkungan yangtimbul memang lebih karenapola perilaku manusia yangsemakin tidak ramahlingkungan. Mahasiswamemang diharapkan jugamampu berperan aktif dlmmenyikapi masalah-masalahseperti ini. Patut diteladani apayang telah dilakukanmahas swa Universitas MaiChung itu.
acaranya dirancang, didanai dan
dijalankan oleh Supporter
ProFauna yang ada di Jawa
Timur. Untuk mendanai
perayaan itu, supporter
ProFauna jualan mug
bergambar sa wa dengan logot
ProFauna. Penjualan mug itu
laris manis, dan dahsyatnya
banyak supporter yang membeli
atau tepatnya menyumbang di
atas harga jual. Mug yang dijual
seharga Rp 30 ribu itu malah
dibeli dengan harga dengan
tambahan angka nol di
belakangnya, jadi Rp 300 ribu.
Banyak juga supporter yang
membeli mug lebih dari 1 buah.
Dalam waktu singkat, mug
sudah ludes. Padahal promosi
penjualan mug itu hanya lewat
facebook, SMS an BBM.
Supporter ProFauna yang
lain juga ramai-ramai
menyumbang untuk perayaan
HUT ProFauna itu.Ada yang
menyumbang beras, teh, kue
dan juga menyumbang
peralatan band. Banyak juga
yang menyumbang atraksi
hiburan, mulai dari tari, puisi,
tembang dan lagu rock. Yang
mengagumkan, Mas Yoes dari
Sidoarjo menyumbangkan 3
buah lukisan karyanya untuk
dilelang di acara ulang tahun
ProFauna itu. Mantapnya,
lelang lukisan itu sukes
melebehi harapan. Lukian
bergambar orangutan ditebus
oleh Supandi, kemudian lukisan
bergambar penyu diborong oleh
Daniel Stephanus, salah satu
advisory board ProFauna.
Sedangkan lukisan bergambar
kukang berhasil dimenangkan
Gotong Royongdi 18 tahun ProFauna
Dini hari jam 2 saya
terbangun dari tidur
nyenyak di Petungsewu
Wildlife Education Center
(PWEC) setelah kecapekan
“dihajar” rapat tahunan staf
ProFauna Indonesia selama 3
hari. Saya keluar kamar
menghirup segarnya udara
pegunungan dan melangkahkan
kaki jalan-jalan keliling P-WEC
dengan ditemani bintang-
bintang yang bertaburan dengan
begitu indahnya. Udara dingin
menembus sela-sela jaket dan
memaksa saya untuk
memasukan tangan ke dalam
saku jaket untuk mencari
kehangatan.
Ketika kaki saya menginjak
aspal di belakang Gedung
Kijang, saya tertegun melihat
pangggung yang sudah berdiri
dengan banner besar bertuliskan
“One spirit, 18th ProFauna”. Di
sekitar panggung yang ada di
dekat pohon beringin itu juga
ada beberapa boots untuk foto.
Sangat menarik sekali. Yang
membuat saya tertegun bukan
sekedar keindahan panggung
itu, tapi semangat orang-orang
yang telah mendirikan pangung
dan meny pkan acara spesialia
pada tanggal 23 Desember 2012
itu. Ya,pada tanggal itu usia
ProFauna tepat 18 tahun!
Perayaan ulang tahun
ProFauna yang ke-18 itu
sangatlah spesial, karena100%
oleh Nyomi, supporter
ProFauna asal Sidoarjo.
Mengikuti rangkaian acara
Hut ProFauna ke-18 yang
dihadiri sekitar 100 orang
aktivis ProFauna itu benar-
benar membuat saya terharu.
Begitu besar dan tulus
dukungan supporter ProFauna.
Tanpa dibayar, mereka bekerja
keras untuk menyukseskan
acara ulang tahun yang
diadakan dengan bayang-
bayang turunnya hujan itu.
Syukurlah ternyata alam turut
mendukung ProFauna, mulai
pagi hingga sore ternyata terang
benderang, sehingga acara
ulang tahun berlangsung dengan
meriah. Supporter ProFauna
yang gaek, yang umurnya diatas
35 tahun pada jingkrak-jingkrak
mengikuti irama rock tahun 90-
an yang menggelora. Sementara
supporter ProFauna yang muda-
muda pada bengong melihat
aksi “senior” mereka itu.
Suksesnya acara ulang tahun
ProFauna itu menunjukan
semakin solid dan kuatnya
dukungan supporter ProFauna.
Inilah yang membedakan
ProFauna dengan kebanyakan
organisasi lingkungan lainnya
yang ada di Indonesia.
ProFauna tumbuh kuat dan
menyebar ke seluruh pelosok
negeri berkat dukungan
supporter ProFauna yang
bekerja tanpa dibayar, malah
mereka harus membayar untuk
jadi supporter ProFauna. Ini
benar-benar dahsyat! Terima
kasih untuk supporter ProFauna
dimanapun anda berada, I love
you!
Oleh: Rosek NursahidFounder and ChairmanProFauna Indonesia
Suara Hati
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
Akibat habitat alaminyakini dijadikan
perkebunan sawit, harimau diJambi keluar mencari mangsadan masuk pemukimanpenduduk. Kepala BKSDAmenjelaskan peristiwakeluarnya harimau disebabkankarena ekosistem yangterganggu dan mangsaburuannya makin berkurang.Kepala Balai Konservasi danSumber Daya Alam Jambi,Trisiswo, menyatakan kasusserangan harimau terhadapseorang warga di KabupatenTanjung Jabung Timur, Jambi,diakibatkan habitat hewanbuas yang dilindungi itu sudahterganggu.
"Harimau seperti hewanlain pada umumnya memangmemiliki kawasan jelajah danhabitat yang jelas. Jikaterganggu tentunya harimauakan keluar untuk mencarimangsa," ujar Trisiswo saatdihubungi di Jambi.
Ekosistem harimaumemiliki mata rantai yangsaling berkaitan dengan hewanlain sebagai mangsa harimau.Jika habitatnya terganggu,tidak hanya harimau saja yangterancam, begitu juga hewanmangsa harimau itu sendiri.
"Jika di dalam ekosistemitu sudah jarang mangsaburuan tentunya harimau bisakeluar, dan tak jarang masukke kawasan penduduk disekitar kawasan hutan,"katanya.
Pernyataan itu disampikanmenanggapi kasus yang terjadipada Jumat (8/2) siang, di
mana seorang petani bernamaFajar (28) menderita luka dibagian bahu kanan akibatditerkam dan digigit harimauSumatera di kawasanperkebunan sawit diKecamatan Batang Asam,Kabupaten Tanjung JabungBarat (Tanjabbar), Jambi.
Akibat terkaman harimauitu, Fajar terpaksa harusdilarikan dan dirawat di rumahsakit dr Bratanata, Kota Jambidan mendapat beberapajahitan. Namun, Fajarmengaku sangat beruntung,karena sang raja hutan hanyasekali menerkam kemudianpergi menghilang.
"Saat itu saya hanya pasrahdan berdoa. Di depan harimausaya juga meminta ampunagar jangan membunuh saya,"katanya.
Fajar mengaku, selamabeberapa tahun bekerjamemanen sawit, dirinya belumpernah sama sekali melihatharimau berkeliaran. Apesbaginya, sekali bertemuharimau, dirinya langsungditerkam.
Atas kejadian itu, BKSDAJambi langsung menurunkantim khusus guna melacak
keberadaan harimau tersebut.Sebab dikhawatirkan bisameresahkan warga sekitar,namun hingga berita ini ditulisbelum ada informasi terkaitupaya pelacakan tersebut.
Kecamatan Batang Asammerupakan daerah perbatasanantara Provinsi Jambi denganProvinsi Riau. Wilayah inidikenal juga berdekatandengan kawasan hutan sebagaihabitat harimau Sumatera diJambi.
Berdasarkan data dan hasilpenelitian beberapa organisasipemerhati harimau Sumatera,populasi harimau ini di Jambihanya antara 250-300 ekor.Keberadaannya menyebar dibeberapa kawasan hutan diJambi mulai dari hutanlindung hingga konservasi.
Paling banyak populasiharimau Sumatera diketahuiberada di Taman NasionalKerinci Seblat (TNKS) yangmerupakan kawasan tamannasional terbesar di daerah itu.Konflik satwa dengan manusiakhususnya harimau kerapterjadi di Provinsi Jambi.
Sumber:Antara News Jambi
Perkebunan SawitMenyebabkan Harimau Keluar Hutan Mencari Mangsa
23News Umum
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
Kritis, itulah kata yang paling tepat dilebelkan
kepada Kakatua Putih burung endemik
Maluku Utara yang hanya dijumpai di pulau
Halmahera, Bacan dan pulau-pulau kecil di
bagian barat ulau Halmahera. PP opulasi burung
Kakatua Putih sudah( ) di alamCacatua alba
sangat mengkhawatirkan yang, hasil survei
dilakukan pada tahun 1991-1992 oleh Dr. Frank
Lambert menyebutkan populasi Kakatua Putih di
alam antara 49.765 – 212.430 individu dengan
tingkat kepadatan mencapai 40,1-72,2
individu/km atau rata-rata 56 individu/km2 2
.
Sementara hasil penelitian Burung Indonesia
tahun 2008 - 2009 diperkirakan populasi kakatua
putih di alam antara 8.629 – 48.393 individu/km2
dengan kepadatan individu 1,58-8,86
individu/Km atau rata-rata 5 individu/km2 2
.
Artinya hasil survey tahun 1992 kita masih
menjumpai 56 ekor Kakatua Putih dalam areal
seluas 1 Km namun pada tahun 2009 atau 172,
tahun kemudian kita hanya menjumpai 5 ekor
Kakatua Putih dalam areal yang sama luasnya 1
Km ari dua hasil survey tersebut menunjukkan2. D
penurunan yang sangat tajam populasi kakatua
putih di alam Maluku Utara, dan tidak mustahil
mungkin saja dalam waktu yang tidak terlalu
lama (10) tahun kedepan masyarakat Maluku
Utara sudah tidak akan melihat lagi sang Kakatua
Putih terbang indah di alam. Kita juga tidak bisa
mendengar lagi nyanyian kakatua putih di
pinggiran kebun dan hutan.
Perjuangan untuk melindungi Kakatua Putih
( ) sudah dilakukan sejak tahun 2003Cacatua alba
dengan dikeluarkannya Instruksi Gubernur
Maluku Utara pada tanggal 3 April 2003 yang
melarang membawa keluar burung Kakatua dan
Nuri endemik Maluku Utara pada. Kemudian
tanggal 3 Februari 2005 Gubernur Maluku Utara
mengirim surat resmi kepada Menteri Kehutanan
Republik Indonesia c. Dirjen Perlindunganc
Hutan dan Konservasi Alam untuk mengusulkan
Kakatua Putih ( ) dilindungiCacatua alba .
P tu jugaerjuangan i mendapat dukungan yang
sangat besar oleh Mahasiswa FKIP Biologi
Universitas Khairun Ternate.
Selain itu juga Sultan Ternate pada tahun
2010 telah mengelurkan fatwa kepada seluruh
masyarakat Maluku Utara untuk tidak menangkap
burung Kakatua dan Nuri, begitu juga Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sebagai
scientific authority di Indonesia juga sudah
menyatakan dukungannya untuk menaikan status
perlindungan akatua utih. Dalam suratnyaK P
LIPI Nomor S956/LPH-k3.02/2007 kepada
Departemen Kehutanan, LIPI telah setuju agar
Kakatua Putih dimasukan dalam daftar satwa
dilindungi, namun kenyataannya sampai di tahun
201 ini Kakatua Putih tidak kunjung dilindungi.3
Tidak kunjung dilindunginya kakatua putih itu
menyebabkan terjadinya penangkapan besar-
besaran Kakatua Putih di alam untuk
diperdagangkan.
Sementara Peraturan Pemerintah (PP) nomor
7 tahun 1999 tentang Pen wetan Jenisga
Tumbuhan dan Satwa (pasal 5), disebutkan
bahwa suatu jenis tumbuhan dan satwa wajib
ditetapkan dalam daftar satwa dilindungi apabila
telah memenuhi kriteria sebagai berikut: a).(
Mempunyai populasi yang kecil; b). Adanya(
penurunan yang tajam pada jumlah individu di
alam; c). Daerah penyebaran yang terbatas(
(endemik). Berdasarkan peraturan pemerintah
tersebut sebenarnya akatua utih telahK P
memenuhi kriteria untuk dimasukan kedalam
daftar jenis satwa liar yang dilindungi, yang
artinya tidak ada alasan lagi bagi pemerintah
untuk tidak mengesahkan kakatua putih sebagai
satwa yang masuk dalam daftar jenis dilindungi.
Pada tahun ProFauna2001-2002 Indonesia
mencatat kurang lebih 15.000 ekor burung pa uhr
Kakatua Putih Terancam Punah,Kenapa Tidak Segera Dilindungi?
24 News Umum
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
bengkok 500 ekor Kakatua Putihtermasuk yang
ditangka dari alamp setiap tahunnya. Pada tahun
2007 ProFauna Indonesia meluncurkan laporan
perdagangan k n diparrot ( akatua dan uri)
Indonesia yang berjudul . DalamPirated Parrot
laporan tersebut diungkap adanya penyelundupan
burung akatua dan uri Utarak n asal Maluku ke
Philipina. Dalam setahun sekitar 4000 ekor
burung paruh bengkok asal Maluku Utara
diselundupkan ke Philipina. Burung yang
diselundupkan tersebut adalah dari jenis Kakatua
Putih ( ), Kasturi Ternate (Cacatua alba Lorius
garrulus Eclectus roratus), Nuri Bayan ( ) dan
Nuri Kalung Ungu ( ).Eos squamata
Burung-burung tersebut sebagian besar
diselundupkan dari Halmahera Utara dan
sekitarnya, kemudian dikirim dengan
menggunakan kapal boat menuju General Santos
atau Davao – Philipina iperkirakan 10%. D
burung yang diselundupkan ke Philipina itu
adalah jenis kakatua putih. Catatan ProFauna
Indonesia untuk tahun 2012 masih dijumpai 565
individu burung Kakatua dan Nuri
diperdagangkan dipasar-pasar di Ternate dan
Tobelo terdiri dari Kakatua Putih 90 ekor, Kasturi
Ternate 283 ekor, Nuri Kalung-ungu 79 ekor dan
Nuri Bayan 113 ekor.
Sementara itu Burung Indonesia mencatat
sepanjang tahun 2008 minimal sebanyak 8.677
individu burung paruh bengkok terdiri dari
Kakatua Putih 112 ekor, Kasturi Ternate 6.711,
Nuri Bayan 573 dan Nuri Kalung Ungu 1.282.
Pada tahun 2010 tercatat ada 796 individu terdiri
dari Kakatua Putih 96 ekor, Kasturi Ternate 605
ekor, Nuri Bayan 73 ekor dan Nuri Kalung Ungu
22 ekor, ditangkap dari alam Maluku Utara untuk
diperdagangkan bahkan diselundupkan ke luar
negeri.
Ancaman terbesar terhadap kepunahan
burung akatua utih dan asturi ernatek p k t adalah
p .erdagangan dan Deforestasi hutan Dr. Ir.
Abdurrahman Hoda, M.Si dari pihak akademisi
menilai bahwa belum ada langkah kongkrit dari
LIPI, PHKA dan di Maluku Utarastakeholder
untuk menyelamatkan kakatua putih dari ancaman
kepnuahan. S ,ementara Asis Hasyim pemerhati
lingkungan mengharapkandi Maluku Utara agar
pemerintah dan pemerintah daerah Malukupusat
Utara harus mampu merubah pola prilaku hidup
sebagian masyarakat Maluku Utara dari kebiasaan
menangkap burung ke hal yang lain. Perlu juga
program untuk membangun kesadaran bersama
untuk tidak menjadikan burung Kakatua Putih dan
Kasturi Ternate sebagai oleh-oleh dari Maluku
Utara.
pengawasan terhadap lalulintas peredaran
flora fauna di pelabuhan aut dan andara dil b
Ternate, Tobelo serta Bacan perlu ditingkatkan.
Komunikasi dan koordinasi lintas sektor
khususnya TNI dan POLRIdengan juga perlu
ditingkatkan, karenab ukan rahasia lagi kalau
masih ada oknum TNI dan Polri yang turut
menyelundupan burung kakatua dan nuri asal
Maluku utara.
Untuk melindungi akaktua utihk p yang jels-
jelas menurun populasin a ituy saja membutuhkan
waktu yang sangat lama bagaimana dengan, lalu
k tasturi ernate yang juga sangat tinggi
penangkapannya di alam namun tidak banyak
informasi ilmiah tentang populasi burung itu? Jika
Kakatua utih dan asturi ernate ditetapkanp k t
sebagai satwa yang dilindungi secara nasional
oleh pemerintah, maka hal ini akan lebih
memberikan jaminan bagi pelestarian kedua
burung itu. Apalagi kedua burung itu hanya
ditemukan secara alami di Maluku utara saja.
Apakah harus menunggu punah?
Iskandar H Abdullah,
(Ketua Konservasi Alam Maluku Utara dan
Koordinator ProFauna Indonesia Representative
Maluku Utara)
25News Umum
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
Sebagai negara dengandaftar satwa terancam
punah terbesar di duniaIndonesia selalu menjadisorotan, bukan saja karenatingginya laju deforestasihutan yang menjadi habitatsatwa-satwa liar tersebut,tetapi juga karena masihtingginya perburuan danperdagangan satwa liar itusendiri. Beberapa penyebabterus meningkatnyaperdagangan satwa liardikarenakan selama ini parapelaku perdagangan satwa liarhanya dikenakan hukumanpenjara dan denda yang tidakmaksimal dan inimenyebabkan tidak adanyaefek jera.
Jawa barat, sebagai salahsatu provinsi terluas di PulauJawa dengan potensihutannya yang baik, juga
merupakan tempat bagibeberapa satwa endemik yangunik dan terancam danpenyebab keterancamantersebut lebih karenaperburuan untukperdagangan. Salah satusatwa paling terancam di jawabarat saat ini adalah Kukangjawa. Satwa yang masukdalam kategori 25 primatapaling terancam punahmenurut IUCN ini masihterus menjadi primadonaperdagangan satwa baik diJawa barat maupun di daerahlainnya.
Meskipun akhir-akhir inikukang tidak terlihatdiperdagangkan di KotaBandung, ada beberapaasumsi yang dapat dijadikanlandasan dalam melihat trendmenurunnya perdagangansatwa liar di Jawa barat itu.
Pertama dimungkinkankarena pengaruh musim, tidakterlihatnya perdagangankukang ini juga terjadi karenaakhir tahun 2012 yang laluBKSDA Jawa baratmelakukan operasi penertibanperdagangan satwa. Penyebabkedua, yang paling ekstrimadalah drastisnyapengurangan populasi satwaini di alam sehinggamembuatnya sulit untukdijumpai.
Selain kukang, nasib yangtidak jauh berbeda jugadialami oleh satwa-satwalainnya, seperti jenis-jenisburung pemangsa dan reptil.Hal ini terjadi karena saat inimuncul begitu banyakindividu yang bergerombolmembentuk komunitas yangmengaku “cinta satwa”.Gerombolan individu yang
Komunitas “Pecinta Satwa” Perlu Ditertibkan
26 News Umum
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
Toko Bagus Mendukung PenyelamatanSatwa Liar Yang Dilindungi
Toko Bagus.com, salahsatu toko online terbesar
di Indonesia menunjukankepeduliannya terhadappenyelamatan satwa liarIndonesia dengan tidak akanmenayangkan jual beli satwadilindungi di situsnya.Komitmen Toko Bagus itudisampaikan dalam petemuandengan ProFauna Jakarta padatanggal 28 November 2012 diJakarta. Dalam pertemuan itupihak Toko Bagus yangdiwakili IhwanPR managerSitorus, ArioEvent OrganizerAgung S dan quality content
Alif menyatakan akanmendukung ProFaunaIndonesia dalam upayapenyelamatan satwa langka.Selain ProFauna, petemuan itujuga dihadiri oleh WCS danBurung Indonesia.
Menurut catatan ProFaunaIndonesia, selama bulanJanuari hingga Oktober 2012ada 35 iklan yangmenawarkan satwa dilindungidi situs Toko Bagus. Satwayang ditawarkan itu antaralain lutung jawa( ), owaTrachipithecus auratusjawa ( ), danHylobates moloch
kukang ( )Nycticebus spdengan harga bervariasi mulaidari Rp 250.000 hingga Rp 4juta per ekor. Pengiklan satwadilindungi itu mengakuberasal dari Jakarta,Tanggerang, Bogor, Surabaya,Yogyakarta, Malang danPadang.
Maraknya perdagangansatwa dilindungi secara onlineitu membuat ProFaunamelakukan komunikasidengan Toko Bagus untukmemblokir iklan tentang jualbeli satwa dilindungi. TokoBagus menyambut baik
27News Umum
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
permintaan ProFauna itu,karena Toko Bagus memegangprinsip sebagai toko onlineyang . Untukclean and healthymengetahui jenis satwa yangdiperdagangkan itu termasukjenis yang dilindungi atautidak, pihak Toko Bagus akanbekerja sama denganProFauna untuk memastikanhal tersebut.
Irma Hermawati SH,koordinator ProFauna Jakartarepresentative mengatakan,“kami menyambut baiklangkah maju yang diambilToko Bagus ini, karena ini
akan membantu mengurangiperdagangan satwa dilindungiyang dapat mengancamkelestarian satwa itu”. Irmamenambahkan, “kami jugaberharap langkah positif TokoBagus yang peduli akan satwaliar ini juga segera diikuti olehsitus-situs jual beli onlinelainnya, karena jelasperdagangan satwa dilindungiitu melanggar hukum”.
Menurut UU nomor 5tahun 1990 tentangKonservasi Sumber DayaAlam Hayati danEkosistemnya, jual beli satwa
dilindungi itu dilarang danpelanggarnya dapat dikenakansanksi hukuman penjara 5tahun dan denda Rp 100 juta.Chairman ProFaunaIndonesia, Rosek Nursahid,menambahkan, “perdagangansatwa dilindungi baik secarakonvesional atau online adalahtindakan kriminal, kita harusbersama-sama memerangikejahatan satwa ini”. Untukitu ProFauna dalam waktudekat ini akan membukapengaduan masyarakat tentangperdagangan satwa liar secaraonline.
merasa “cinta satwa” inisesungguhnya adalahgerombolan individu yangmengalami gangguankejiwaan. Hal itu terlihat daribagaimana cara merekamemperlakukan satwa.
Maraknya kemunculangerombolan individu yangmembuat komunitas inimenjadi ancaman nyata bagiusaha konservasi satwa,mengapa seperti itu?
Beberapa waktu yang lalusaya bertemu dan berdiskusidengan seorang bapak yangsudah mulai khawatir denganperilaku anaknya yang hobimemelihara satwa liar.Awalnya anak bapak tersebuttertarik untuk memeliharaular yang sudah jinak, namunkarena sudah terbiasa, saat inijustru hobi si anak meningkattidak lagi memelihara tetapi
justru berburu untuk mencarisatwa liar, untuk dijinakkan.Untungnya si bapak tersebutsecara sadar dan melaranganaknya untuk melanjutkanhobinya memelihara satwatersebut.
Dari cerita tersebut sayamelihat bahwa selainperdagangan satwa liar, saatini yang mendesak danmenjadi prioritas utama bagipemerintah untuk segeraditertibkan dan dilakukanupaya penegakan hukumadalah komunitas-komunitassemacam ini, karena jikatidak hal ini tentu saja akanmenjadi ancaman serius bagiupaya konservasi yang telahdilakukan. Ada beberapa halpenting yang dapat dijadikanlandasan berpikir mengapakomunitas-komuitas ini harusdi tertibkan, yaitu;
Komunitas-komunitas itutelah secara terang-teranganmenunjukkan bahwa merekaberani melanggar hukumdengan memelihara satwayang masuk daftar dilindungiUU No. 5 Tahun 1990.Kedua, komunitas-komunitasini juga menunjukkankecenderungan untukmelakukan perburuan satwaliar di alam, ketigakomunitas-komunitassemacam ini secara perlahanakan membentuk masyarakatyang menjadikan kekejamanterhadap satwa sebagaikebiasaan dalam hidupmereka yang tentunya secarapsikologis akan berdampakdalam kehidupannya.
Radius Nursidi,(ProFauna Jawa BaratRepresentative)
Penebangan pohon secarailegal di Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru(TNBTS) semakin marak,khususnya di daerah atasnyaJemplang, menuju DanauRanu Pani. Pohon yangditebang bukan yang beradadi tepi jalan raya, namun dijalan setapak yang bisatembus ke KecamatanSenduro, KabupatenLumajang, Jawa Timur.Pantauan ProFauna Indonesiaselama beberapa bulan dikawasan tersebut, penebanganpohon yang dilakukan olehmasyarakat cenderungsemakin meningkat. Dalampantauan tanggal 27 Januari2013, tim ProFaunasedikitnya menemukan ada 30pohon yang ditebang disekitar jalan setapak menujuTutukan, Senduro.
Penebangan pohon ituselain merusak ekosistemtaman nasional, juga menjadiancaman bagi kelestarianlutung jawa (Trachipithecusauratus) yang menghunikawasan konservasi itu.Pantauan ProFauna disepanjang jalur itu sedikitnyaditemukan 2 kelompok lutungjawa dan beberapa kelompokmonyet ekor panjang( ).Macaca fascicularisSebelumnya pada bulan Juli2006, ProFauna Indonesiabersama DepartemenKehutanan pernahmelepasliarkan 41 ekor lutungdan 4 ekor rusa di TamanNasional Bromo TenggerSemeru.
Maraknya penebanganpohon secara ilegal dikawasan taman nasional yangsemestinya dilindungi itudisebabkan minimnya kontrolyang dilakukan petugas tamannasional. ProFauna Indonesiamemandang kontrol danpatroli petugas TNBTSkhususnya di wilayahJemplang dan Tutukansangatlah lemah. Selama iniuntuk pengunjung yang dariarah Kabupaten Malang ituhanya dipantau di pos yangada di Coban Trisula, itu panhanya kontrol tiket masuk.Sementara itu di wilayahJemplang yang menjadi pintumasuk dan transit wisatawanmenuju lautan pasir GunungBromo malah tidak adapetugas. ProFauna mendorongagar pengelola TNBTSmenempatkan petugas dikawasan Jemplang, sehinggabisa mencegah secara dini dancepat setiap tindakan yangbisa merusak eko sistemTNBTS.
Chairman ProFaunaIndonesia, Rosek Nursahidmengatakan, “penebanganpohon di TNBTs itu harussegera dihentikan, karena jika
dibiarkan berlanjut akansemakin membesar danmengancam kelestarian alamTNBTS”. ProFauna jugamengritisi tentang semakinbanyaknya sampah plastikyang ditinggalkan wisatawandi area TNBTS. “Dari waktuke waktu semakin banyak sajasampah plastik yangmenumpuk di kawasanTNBTS, selain susah hancursecara lami ini juga merusakkeindahan alam”, ujar Rosek.
Menurut UU nomor 41tahun 1999 tentangKehutanan, pasal 50 dan 78,disebutkan bahwa perambahanatau penebangan pohon hutanitu dilarang dan pelakunyabisa dikenakan hukumanpidana maksimum 10 tahundan denda Rp 5 milyar. DalamUU no 5 tahun 1990 tentangKonservasi Sumber DayaAlam Hayati danEkosistemnya, pasal 33disebutkan bahwa setiap orangdilarang melakukan kegiatanyang tidak sesuai denganfungsi zona pemanfaatan danzona lain dari taman nasional.Pelanggarnya diancam denganhukuman penjara 1 tahun dandenda Rp 50 juta.
Marak Penebangan Illegal PohonDi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
28 News Umum
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013
Pendiri ProFauna Indonesia :Rosek Nursahid
Made Astuti
Advisory Board:Prof. David Pinault, Ph.D
Prof. Herawatie Susilo, Ph.DDr. Stewart Metz
Hiltrud Cordes, Ph.DJoe Yaggi
Dr. Herlina Agustin, S.Sos, MTRustam, M.P
Daniel Sugama, MM, MSA, Ak.Arief Setyanto, S.Pi, M.App, Sc
drh. Wita WahyudiDr. Endang Arisoesilaningsih
Ketua/ :ChairmanRosek Nursahid
Sekretaris/ :SecretaryDarmanto
Bendahara/ :FinanceMade Astuti
ProFauna Indonesia:Jl. Raya Candi II No. 179Klaseman, Karangbesuki,Malang, Indonesia 65146
Tel. (0341) 570033, Fax. 569506,Email: [email protected]
Website: www.profauna.net
Bali Representative:Email: [email protected]
Jakarta Representative:Email: [email protected]
Maluku Representative:Email: [email protected]
Jabar Representative:Email: [email protected]
Australia Representative:Email: [email protected]
ProFauna UK:PO. Box 264
Northwood HA6 9AP, UK
ProFauna International:Email: [email protected]
Website: www.profauna.net
Petungsewu WildlifeEducation Center (P-WEC):
Jl. Margasatwa No. 1Ds. Petungsewu, Kec. Dau,Kab. Malang, Jawa Timur
Tel. (0341) 7066769,Email: [email protected]
Website: www.p-wec.org
Bantu KamiMenghentikan EksploitasiSatwa Liar Indonesia
Satwa liar tidak bisa bicara,kita bisa bicara dan berbuat untuk mereka
Banyak cara yang dapat kita lakukanuntuk mewujudkan kepedulian kitaterhadap pelestarian alam dan satwa liar,salah satunya adalah dengan menjadiSupporter ProFauna Indonesia.Sebagai Supporter ProFauna kita dapatterlibat aktif dalam berbagai kegiatanProFauna, baik dalam programkampanye perlindungan satwa liar,pendidikan dan lain sebagainya. Kitajuga memperoleh majalah Suara Satwa,
publikasi-publikasi lainnya yang diterbitkan oleh ProFauna danmemperoleh potongan harga dalam pembelian suvenir ProFauna.
Syarat menjadi Supporter ProFauna Indonesia adalah dengandonasi minimal sebesar Rp 50.000,- berlaku selamanya dancalon supporter bukanlah seorang eksploitator satwa liar.
Formulir pendaftaran supporter dapat dicopydari halaman 13 dari majalah Suara Satwa ini.
Anda juga dapat mengisi Formulir onlinedi website: www.profauna.net
Volume XVII No. 1/Januari-Maret 2013