Study Masyarakat Indonesia

19

Click here to load reader

Transcript of Study Masyarakat Indonesia

Page 1: Study Masyarakat Indonesia

1

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

Oleh: Inarotul Faizah (1202832)

Pendidikan Geografi

Universitas Pendidikan Indonesia

BAB II

MUNCULNYA MASYARAKAT INDONESIA

A. Asal-usul Manusia Indonesia

Indonesia merupakan salah satu tempat ditemukannya banyak manusia purba. Penemuan ini

berdasarkan dengan fosil=fosil yang ditemukan. Fosil merupakan tulang belulang, baik

binatang maupun manusia, yang hidup pada zaman purba yang usianya ratusan hingga ribuan

tahun. Ada juga benda peninggalannya yang disebut dengan artefak. Fosil dan artefak

merupakan bukti sejarah pada suatu negara.

Penemuan fosil manusia purba di Indonesia terdapat pada lapisan pleistosen. Penelitian

manusia purba di Indonesia dimulai sekitar abad 19. Eugene Debois merupakan orang yang

pertama kali meneliti manusia purba di Indonesia. Ia merupakan seorang Belanda.

Dubois memiliki 3 landasan utama dalam meneliti manusia purba di Indonesia,

1. Evolusi manusia berasal dari daerah tropika.

2. Dalam dunia binatang, pada umumnya mereka tinggal pada daerah geografi yang sama

dengan asal nenek moyangnya.

3. Dubois mengikuti perkembangan penemuan fosil rahang atas dari sejenis kera seperti yang

ditemukan di Bukit Siwalik, maka terbuka kemungkinan penemuan fosil selanjutnya di

Jawa.

Dari penemuan-penemuan Dubois mendorong peneliti lain untuk menemukannya, seperti Von

Koenigswald. Berdasarkan fauna, Von Koenigswald membagi dilivium Lembah Sungai Solo

menjadi tiga lapisan,

1. Lapisan Jetis (pleistosen bawah)

2. Lapisan Trinil (pleistosen tengah)

3. Lapisan Ngandong (pleistosen atas)

Ras Manusia

Page 2: Study Masyarakat Indonesia

2

Para pakar genetik menyebutkan bahwa karakteristik luar manusia yang disebut ras merupakan

hasil keturunan secara genetik dan membedakan satu kelompok dari kelompok lainnya. Secara

tradisional oleh pakar dibedkan menjadi 3 ras utama,

1. Ras kulit hitam

2. Ras kulit putih

3. Ras kulit kuning

Secarta lebih rinci pembagian ras manusia adalah sebagai berikut,

1. Ras khoisan (orang Bushmen atau Hottentot dari Afrika Selatan)

2. Ras Australoid (orang Dravida, orang Asia Tenggara asli, orang Papua, dan orang Australia)

3. Ras Negroid (kulit hitam)

4. Ras Kaukasoid (kulit putih)

5. Ras Mongoloid (kulit putih)

B. Ras Mongoloid

Ras Mongoloid adalah ras manusia yang sebagian besar yang menetap di Asia Utara, Asia

Timur, Asia Tenggara, Madagaskar, dan beberapa di wilayah India Timur Laut, Eropa Utara,

Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania. Anggota ras ini disebut berkulit kuning.

Para pakar membagi ras ini kedalam,

1. Ras Asia Utara

2. Ras Asia Tenggara

3. Ras Indian Amerika

A.L. Krober membagi ras manusia di dunia berdasarkan 4 bagian, yaitu

1. Kaukasoid, yaitu penduduk asli di wilayah Eropa, sebagian di Afrika dan Asia yang

meliputi,

a. Nordic, ras manusia yang mendiami kawasan Eropa Utara sekitar laut Baltic

b. Alpine, mendiami di kawasan Eropa Tengah dan Eropa Timur

c. Mediteranian, mendiami disekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab dan Iran.

d. Indic, mendiami Pakistan, India, Banglades, dan Srilangka.

2. Mongoloid, yaitu penduduk asli wilayah Asia dan Amerika, antara lain sebagai berikut,

a. Asiatic, penduduk yang mendiami wilayah Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur.

Page 3: Study Masyarakat Indonesia

3

b. Malayan Mongoloid, penduduk yang mendiami wilayah Asia Tenggara, Indonesia,

Pilipina, dan penduduk asli Taiwan.

c. American Mongoloid, yaitu penduduk asli Amerika.

3. Negroid, yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia, yaitu,

a. Afrika Negroid, mendiami wilayah Afrika.

b. Negrito, mendiami wilayah Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal dengan

orang Semang, Philipina.

c. Melanesia, mendiami wilayah Papua dan Melanesia.

4. Ras-ras Khusus, yaitu ras yang toidak terklasifikasikan kedalam ras-ras tersebut diatas. Ras

tersebut Bushman, yaitu penduduk asli Gurun Kalahari-Afrika Selatan.

a. Weddoid, penduduk asli pedalaman Srilangka dan Sulawesi Selatan.

b. Australoid, yaitu suku Aborigin penduduk asli Australia.

c. Polynesia, yaitu penduduk yang berada di kepulauan Mikronesia dan Polinesia.

d. Ainu, penduduk asli Pulau Karafuto dan Hokaido Jepang.

Jika dilihat dari warna kulit penduduk di Indonesia dapat dikelompokkan sebagai berikut,

a. Papua Melanosoid

b. Negroid

c. Weddoid

d. Melayu Mongoloid

e. Melayu Tua (proto Melayu)

f. Melayu Muda (Deutro Melayu)

C. Persebaran Manusia di Indonesia

Terdapat beberapa teori-teori yang membahas mengenai asal-usul manusia di Nusantara ini,

yaitu,

1. Teori Yunan, teori yang paling populer dan diterima banyak kalangan. Berdasarkan teori ini

orang-orang di Nusantara datang dari bangsa Yunan. Kedatangan mereka di Nusantara ini

melalui tiga gelombang utama, yaitu perpindahan (a) orang Negrito, (b) Melayu Proto, (c)

Melayu Deutro.

2. Teori Nusantara, teori ini mengatakan bahwa asal-usul manusia yang menghuni Nusantara

ini tidak berasal dari luar, melainkan mereka sudah hidup dan berkembang di wilayah

Nusantara itu sendiri. Teori ini kurang populer dan kurang banyak diterima oleh masyarakat.

Hal ini didasarkan pada beberapa alasan bahwa,

Page 4: Study Masyarakat Indonesia

4

a. Bangsa Melayu dan Jawa mempunyai tingkat peradaban yang tinggi.

b. Menurut K. Himly persamaan yang berlaku di kedua bahasa Melayu dan Kamboja

adalah suatu fenomena yang bersifat kebetulan.

c. Manusia kuno Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang terdapat di pulau Jawa

d. Bahasa yang berkembang di Nusantara, yaitu rumpun bahasa Austronesia, mempunyai

perbedaan yang sangat jauh dengan bahasa yang berkembang di Asia Tengah, yaitu

bahasa Indo-Eropa.

3. Teori ‘Out of Afrika’

Menurut teori ini manusia yang hidup di sekarang ini berasal dari Afrika. Berdasarkan berbagai

teori maka timbul mengenai berbagai asal usul dan persebaran manusia di Indonesia sebagai

berikut,

a. Evolusi multiregional, teori yang memandang bahwa asal usul manusia modern sebagai

suatu fenomena yang mencakup seluruh dunia.

b. Food Gathering, kemampuannya hanya terbatas pada mengumpulkan bahan makanan

yang tersedia di alam.

c. Food Producing, kemampuan untuk mengolah alam sehingga menghasilkan sumber

makanan atau dalam hal ini kemampuan bercocok tanam.

D. Asal Nama dan Bangsa Indonesia

Banyak sekali yang memberikan nama-nama sesuai dengan keinginan, kondisi fisik, sosial dan

budaya, sehingga kepulauan kita sampai saat ini disebut sebagai kepulauan Indonesia. Nama-

nama tersebut yaitu,

1. Hindia, nama ini diperkenalkan oleh seorang ahli filsafat Yunani Kuno yang dikenal sebagai

Bapak Geografi Klasik, yaitu Herodotus.

2. Netherlandsch Oost Indie, oleh Cornelis de Houtman.

3. Insulinde, oleh Edward Douwes Dekker atau yang terkenal dengan nama Multatuli.

4. The Malay Archipelago, oleh Alfred Russel Wallace.

5. L’inde Insulair, oleh Jean Jacques Recles dan Mesima Recles.

6. Hindia Timur, oleh K.H. Achmad Dahlan.

7. Nusantara, digunakan pada masa kerjaan Majapahit.

8. Indonesia, oleh John Richardson Logan

Page 5: Study Masyarakat Indonesia

5

Perkembangan manusia di Indonesia sejak masa lampau atau purba sampai sekarang dibedakan

berdasarkan perbedaan kebudayaannya, seperti yang dikemukakan oleh Soekarno sebagai

berikut,

1. Zaman prasejarah

2. Zaman purba

3. Zaman madya

4. Zaman baru (modern)

E. Penduduk Indonesia Purba

Manusia purba telah ada di Indonesia sejak zaman batu tua Paleolithikum. Sisa fosilnya

ditemukan di Sangiran dengan keadaan yang tidak lengkap. Manusia-manusia purba yang

ditemukan di Indonesia seperti Meganthropus paleojavanicus, Pithecanthropus Mojokertensis,

Pithecanthropus robustus, Pithecanthropus erectus. Mereka berburu dengan berbagai peralatan

yang sangat sederhana.

Movius dan Kartodirdjo menggolongkan peralatan tersebut dalam beberapa jenis sebagai

berikut,

a. Kapak perimbas

b. Kapak penetak

c. Protokapak genggam

Migrasi dan Kebudayaan dari Utara

Permulaan dari adanya homo sapiens secara jelas tersebar di kepulauan Indonesia berada pada

kala Holosen atau berada pada awal kebudayaan Megalithikum. Berdasar sisa peninggalannya

mereka mencari makan dengan bernburu dan menangkap iakn, tempat tinggalnya relatif

mentap, serta mulai bertani secara sederhana.

F. Pengaruh Beberapa Kebudayaan pada awal Sejarah

Koentjaraningrat mengklasifikasikan tipe-tipe masyarakat di Indonesia sebagai berikut,

1. Tipe masyarakat berdasarkan sistem berkebun dilakukan dengan amat sederhana, dengan

keladi dan ubi jalar sebagai tanaman pokoknya dalam kombinasi dengan berburu dan

meramu.

2. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau disawah dengan padi

sebagai tanaman pokok.

Page 6: Study Masyarakat Indonesia

6

3. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam diladang atau disawah dengan padi

sebagai tanaman pokoknya.

4. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di sawah dengan padi sebagai

tanaman pokoknya.

5. Tipe masyarakat kekotaan

6. Tipe masyarakat metropolitan

G. Pembentukan Suku-Bangsa dan Negara

Bangsa merupakan kelompok masyarakat yang besar dengan wilayah budaya yang luas, pernah

berdaulat sebagai suatu negara (kerajaan) yang merdeka sehingga disebut sebagai bangsa yang

memiliki sejarah.

Menurut KBBI, bangs amerupakan kesatuan orang-orang yang bersamaan asal keturunan, adat,

bahasa, dan sejarahnya, serta pemerintahan sendiri.

Adapun pengertian suku-bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan

sosial lain berdasrkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa.

Untuk mengeathui suku-bangsa menurut Narroll dalam Barth menganggap suku-bangsa

sebagai suatu populasi, yaitu:

1. Secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan.

2. Mempunyai nilai-nilai budaya yang sama dan sadar akan rasa kebersamaan dalam suatu

bentuk budaya.

3. Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri dan bergaul secara intensif.

4. Membentuk ciri kelompoknya sendiri yang diterima oleh kelompok lain dan dapat

dibedakan dengan kelompok populasi lain.

H. Kehidupan Berkelompok

Ciri pengelompokan menurut Gerungan adalah sebagai berikut,

1. Terdapat dorongan yang sama pada individu-individu yang menyebabkan terjadinya

interaksi diantaranya kearah tujuan yang sama.

2. Terjadilah akibat-akibat unteraksi yang berlainan terhadap individu-individu yang satu

dengan yang lain.

3. Pembentukan dan penegasan struktur kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan

dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinmya didalam usaha

mencapai tujuannya.

Page 7: Study Masyarakat Indonesia

7

4. Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku antar anggota

kelompok.

I. Pembentukan Komunitas

Komunitas sebagai bagian dari masyarakat yang luas dan mewakili masyarakat memiliki sifat

tetap yang hidup secara teratur. Komunitas memiliki unsur yang khas yaitu teritorial sebagai

tempat yang bersangkutan berada, maka setiap anggota komunitas seakan-akan terpaku dan

terpadu pada tanah dimana mereka berada. Setiap warga komunitas menginginkan kehidupan

yang teratur dan aman.

J. Pembentukan Suku-Bangsa

Terbentuknya suku bangsa diawali dengan adanya pembentukan kelompok kecil (bands)

kemudian terbentuklah komunitas.

Pembentukan suku bangsa di Indonesia, terutama dari segi bahasa, organisasi sosial, dan

adaptasi terhadap lingkungan.

K. Pembentukan Bangsa dan Negara

Pembentukan negara diawali dengan adanya pembentukan kelompok masyarakat yang

akahirnya menjadi bangsa yang berada dibawah naungan suatu negara. Perkembangan negara

kerajaan di Indonesia dimulai dari kehidupan komunitas yang terus menerus membesar dan

meluas, sehingga tempat komunitas awal merupakan pusat komunitas yang bersangkutan.

Secara umum, Keesing mengemukakan pembentukan suatu negara adalah sebagai berikut,

1. Pada awal pergeseran ke arah masyarakat negara dan urbanisasi, jumlah penduduk

bertambah pesat.

2. Peningkatan jumlah penduduk biasanya mengelompok menjadi komunitas yang lebih besar.

3. Pengelompokan sosial berdasarkan kekerabatan dan persamaan digantikan oleh munculnya

kelas-kelas sosial.

4. Penguasa-penguasa politik yang terpusat muncul, hanya bagaimana dan mengapa.

5. Spesialisasi yang meningkat dalam pembagian kerja dan pemunculan para pengrajin penuh.

6. Pusat-pusat perkotaan menjadi pusat penyebaran sistem integrasi politik dan ekonomi.

7. Kemajuan teknologi dan pengetahuan.

8. Pemimpin agama, kepercayaan pemujaan, dan organisasi teokratik merupakan tema-tema

khas dalam tahapan-tahapan awal peradaban dan organisasi kenegaraan.

9. Pergeseran kearah militerisme dan perluasan wilayah

Page 8: Study Masyarakat Indonesia

8

Menurut Bouman bangsa adalah suatu kelompok kulturil dengan perasaan bersatu yang

tradisionil yang pertama-tama bersendikan perikatan nasib yang hsitoris.

BAB III

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A. Pendahuluan

Menurut Melville J.Herkovits dan Bronislaw Malinowski cultural determinism adalah segala

sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh

masyarakat itu.

B. Pengertian dan Wujud Kebudayaan

1. Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari kata budaya, sedangkan budaya merupakan cinta, kasih, dan rasa.

Adapun pengertian budaya menurut para ahli adalah sebagai berikut,

a. E.B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan yang

lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

b. R.Linton, budaya adalah konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku

yang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota

masyarakat lainnya.

c. Koentjaraningrat, kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, milik diri

manusia dengan belajar.

d. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, budaya adalah hasil cipta, rasa dan karya

manusia.

e. Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh

manusia.

Antara manusia dan kebudayaan dalam konsep Antropologi, merupakan komponen yang

bersifat variabel saling berpengaruh. Koentjaraningrat membagi kebudayaan kedalam 4 wujud,

yaitu:

1. Artefak atau benda-benda fisik

2. Sistem tingkah laku dan tindakan berpola manusia.

3. Sistem budaya atau sistem gagasan.

Page 9: Study Masyarakat Indonesia

9

4. Sistem gagasan yang bersifat idiologis.

Kebudayaan dan Peradaban

Tolok ukur untuk menilai tingkatan-tingkatan kesempurnaan suatu budaya tersebut disebut

peradaban. Perkembangan kebudayaan akan berjalan seiring dengan dinamika perkembangan

manusia itu sendiri. Pada umumnya perubahan-perubahan sebagai bentuk dinamika sosial

budaya ini selalu dipandang sebagai bentuk perubahan yang bersifat linier,yaitu perubahan dari

taraf yang sderhana ke taraf yang lebih maju.

Perbedaan sub kebudayaan daerah dipengaruhi oleh faktor perbedaan latar belakang daerah,

suku bangsa, agama, latar belakang pendidikan formal, profesi, dan sebagainya. Tidak ada

konsep budaya yang besar kecuali kebesaran budaya tersebut didukung oleh tingkat unsur-

unsur yang lebih kecil dalm kehidupan bangsa yang majemuk.

Kebudayaan sebagai Pola

Pola-pola kebudayaan yang ideal memuat hal-hal yang oleh sebagian besar dari masyarakat

tersebut diakui sebagai kewajiban yang harus dilakukan dalam keadaan-keadaan tertentu. Pola-

pola inilah yang sering disebut dengan norma.

Bila masyarakat patuh dan mengikuti norma-norma yang ada pada masyarakatnya, maka tidak

akan ada pembatasan-pembatasan kebudayaan.

Pembatasan kebudayaan itu dibagi kedalam dua jenis, yaitu

1. Pembatasan kebudayaan yang langsung

2. Pembatasan kebudayaan yang tidak langsung

Pembatsan kebudayaan yang langsung terjadi jika kita mencoba melakukan suatu hal yang

menurut kebiasaan dalam kebudayaan kita merupakan hal yang tidak lazim atau bahkan hal

yang dianggap melanggar tata kesopanan yang ada.

Dalam pembatasan yang tidak langsung aktivitas yang dilakukan oleh orang yang melanggar

tidak dihalangi atau dibatasi secara langsung akan tetapi kegiatan tersebut akan mendapatkan

respons atau tanggapan dari anggota yang lain karena tindakan tersebut tidak dipahami atau

dimengerti oleh mereka.

Kebudayaan bersifat Dinamis dan Adaptif

Page 10: Study Masyarakat Indonesia

10

Kebudayaan dikatakan bersifat adaptif karena kebudayaan mampu melengkapi manusia

dengan cara-cara penyesuaian diri pada kebutuhan-kebutuhan fisiologis dari badan mereka dan

penyesuaian pada lingkungan yang bersifat fisik-geografis ataupun pada lingkungan sosialnya.

Kebiasaan-kebiasaan yang ada pada masyarakat tertentu merupakan cara penyesuaian

masyarakat itu dengan lingkungannnya. Akan tetapi, cara penyesuaian tidak akan selalu sama.

Kebudayaan dengan sejumlah aturannya merupakan suatu akumulasi dari hasil pengamatan,

hasil belajar dari pendukung kebudayaan tersebut terhadap lingkungannya selama beratus-ratus

tahun dan dijalankan hingga sekarang karena terbukti telah dapat mempertahankan kehidupan

masyarakat tersebut.

Unsur-unsur Kebudayaan

Mellvile J. Herkovits membagi unsur kebudayan kedalam 4 unsur pokok, yaitu

1. Alat-alat teknologi

2. Sistem ekonomi

3. Keluarga

4. Kekuasaan politik

Bronislaw Malinowsky membagi unsur-unsur kebudayaan kedalam beberapa hal, yaitu

1. Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antara anggota masyarakat agar

menguasai alam sekelilingnya.

2. Organisasi ekonomi.

3. Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan.

4. Organisasi kekuatan.

Masing-masing usnur kebudayan tersebut tergabung kedalam satu kelompok besar yang

membentuk kebudayaan yang lebih besar yang sering disebut dengan cultural universal.

Menurut C Kluckohn ada 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagi cultural universal, yaitu

1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia.

a. Alat-alat produksi.

b. Senjata.

c. Wadah

d. Makanan dan minuman

e. Pakaian dan perhiasan

Page 11: Study Masyarakat Indonesia

11

f. Tempat berlindung dan rumah tempat tinggal

g. Alat-alat transportasi.

2. Mata pencaharian dan sistem ekonomi

a. Berburu dan meramu

b. Berternak.

c. Bercocok tanam.

d. Menangkap ikan.

3. Sistem kemasyarakatan

a. Sistem kekerabatan. Komposisi keluarga terdiri atas

1) Keluarga luas utrolokal

2) Keluarga luas virilokal

3) Keluarga luas uxorilokal

b. Organisasi masa dan organisasi politik

c. Sistem hukum

d. Sistem perkawinan

4. Bahasa

5. Kesenian

6. Sistem pengetahuan

7. Religi

Sifat-sifat Kebudayaan

1. Kebudayaan bersifat universal

Karakter kebudayaan dilihat dari lokasi dan situasi yang membentuk subculture yang memiliki

tipe-tipe khusus, yaitu,

a. Kebudayaan khusus berdasarkan faktor kedaerahan.

b. Pola-pola kehidupan antara masyarakat perkotaan dan pola-pola kehidupan masyarakat

pedesaan.

c. Kebudayaan khusus kelas sosial.

d. Kebudayaan khusus atas dasar agama.

e. Kebudayaan khusus atas dasar pekerjaan atau keahlian.

2. Kebudayaan bersifat stabil.

3. Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia.

Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat

Page 12: Study Masyarakat Indonesia

12

Kebudayaan memiliki fungsi dalam masyarakat, yaitu

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepuasan hidupnya.

2. Mengeolah dan memanfaatkan hingga menguasai alam.

3. Memberikan arah atau petunjuk agar manusia bertindak, berbuat, menentukan sikapnya

secara benar ketika mereka berhubungan dengan orang lain.

Asal Mula Kebudayaan Manusia

Kebudayaan ada karena adanya kebiasaan. Kebiasaan menurut Ferdinan Tonies ada tiga arti,

yaitu

1. Kebiasaan diartikan sebagai sesuatu kenyataan yang bersifat objektif

2. Kebiasaan diartikan sebagai norma bagi seseorang untuk mengatur dirinya sendiri.

3. Sebagai perwujudan kemauan atau keinginan seseorang untuk berbuat sesuatu.

Unsur-unsur normatif hukum yang merupakan bagian dari kebudayaan adalah sebagai berikut,

1. Unsur-unsur yang berkaitan dengan penilaian

2. Unsur-unsur yang berkaitan dengan apa yang seharusnya

3. Unsur-unsur yang berkaitan dengan kepercayaan.

Hakikat Kebudayaan

Hakikat kebudayaan diantaranya adalah sebagai berikut,

1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.

2. Kebudayaan lebih dulu ada dari generasi tertentu dan tidak akan pernah musnah karena

habisnya usia generasi.

3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku.

4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-

tindakan yang diterima dan ditolak, serta tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-

tindakan yang diizinkan.

Kebudayaan dan Kepribadian

Untuk memahami hubungan antara kebudayaan dan kepribadian, maka ada beberapa konsep

yang harus dipahami, yaitu

Page 13: Study Masyarakat Indonesia

13

1. Pengertian masyarakat selalu merujuk pada pengertian manusia, sedangkan pengertian

kebudayaan selalu merujuk pada pola-pola perikelakuan yang khas dari masyarakat

tersebut.

2. Sedangkan masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan dari perikelakuan manusia.

3. Kepribadian merupakan perwujudan perikelakuan manusia.

4. Perilaku manusia dapat dibedakan dengan kepribadiannya, sehingga kepribadian adalah

latar belakang perikelakuan yang ada dalam diri manusia secara individual

5. Perilaku manusia dapat dibedakan berdasrkan kepribadiannya sebab kepribadian

merupakan latar belakang perikelakuan manusia yang ada didalam diri seorang individu

sebagai wujud kesiapannya dalam memberikan jawaban dan tanggapan atas suatu keadaan

disekelilingnya.

Gerak Kebudayaan

Dinamisasi kehbudayaan dipengaruhi oleh gerak manusia yang hidup didlaam masyarakat

yang merupakan wadah kebudayaan itu sendiri. Gerak manusia itu sendiri banyak dipengaruhi

oleh adanya hubungan antara manusia satu dengan lainnya dalam kelompok sosial. Interaksi

sosial banyak memberikan pengaruh pada proses pencampuran antar unsur budaya-unsur

budaya atau akulturasi, dimana unsur-unsur kebudayaan satu dengan yang lainnya yang

berbeda lambat laun diterima dan diolah menjadi kebudayaan sendiri tanpa menghoilangkan

usnur-unsur kebudayaan asalnya.

Beberapa unsur kebudayaan asing yang mudah diterima oleh kelompok masyarakat setempat

biasanya:

1. Unsur-unsur kebendaan

2. Unsur-unsur yang membawa manfaat besar bagi kehidupan sosial masyarakat penerima

3. Unsur-unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat penerima.

Adapaun unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh masyarakat adalah sebagai berikut,

1. Unsur-unsur yang bersifat idiologis.

2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama sejak proses sosialaisasi.

Perwujudan Kebudayaan

Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan dibagi kedalam kedalam 3 hal, yaitu

Page 14: Study Masyarakat Indonesia

14

1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan

peraturan.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia

dalam masyarakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Berdasarkan penggolongan wujud kebudayaan tersebut, maka wujud kebudayaan dapat

dikelompokkan menjadi

1. Kebudayaan yang bersifat abstrak

2. Kebudayaan yang bersifat konkret

a. Perilaku

b. Bahasa

c. Materi

Klasifikasi unsur budaya dari yang besar hingga yang kecil adalah sebagai berikut,

a. Items, unsur yang paling kecil dalam budaya.

b. Traits, gabungan beberapa unsur terkecil

c. Kompleks budaya, gabungan dari beebrapa items dan traits.

d. Aktivitas budaya, gabungan dari beberapa kompleks budaya.

Terjadinya unsur budaya tersebut dapat melalui

a. Discovery, penemuan yang terjadi secara tidak sengaja atau kebetulan.

b. Invention, penemuan atau usaha yang disengaja untuk memperoleh hal-hal baru.

Sistem, Unsur, dan Substansi Budaya

1. Sistem Budaya

Sistem berasal dari bahasa Yuanani, yaitu systeme yang berarti seperangkat elemen-elemen

yang bekerjasama secara teratur.sistem sosial budaya merupakan unsur-unsur sosial budaya

yang salling berkaitan dengan yang lain secara teratur, sehingga tercipta tat kelakuan yang

serasi bagi masyarakatnya.

Sistem kebudayaan suatu daerah akan menghasilkan jenis-jenis kebudayaan yang bebeda. Jenis

kebudayaan ini dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu,

a. Kebudayaan material

Page 15: Study Masyarakat Indonesia

15

b. Kebudayaan non material.

1) Usage/ cara

2) Volkways (norma kelziman/kebiasaan)

3) Mores (norma tata kelakuan/norma kesusilaan). Fungsi norma tata kelakuan dalam

masyarakat yaitu,

a) Memberikan batas-batas pada kelakuan individu (berupa perintah dan larangan)

b) Mengidentifikasikan individu dengan kelompoknya

c) Menjaga solidaritas antaranggota masyarakat.

4) Custom (norma adat istiadat)

5) Laws (hukum)

6) Mode (fashion)

Substansi (isi) Utama Budaya

Substansi utama budaya merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan yang

bermunculan didalam masyarakat yang memberikan jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik

dalam bentuk maupun berupa sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan,

persepsi, dan etos kebudayaan.

1. Sistem pengetahuan, meruapakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal

berusaha memahami:

a) Alam sekitar

b) Alam flora didaerah tempat tinggal

c) Alam fauna di daerah tempat tinggal

d) Zat-zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya

e) Tubuh manusia

f) Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia

g) Ruang dan waktu

Untuk memperoleh pengetahuan maka manusia melakukan hal sebagai berikut:

a) Melalui pengalaman dalam kehidupan sosial.

b) Berdasarkan pengalaman yang diperoleh melalui pendidikan formal maupun

nonformal.

c) Melalui petunjuk-petunjuk bersifat simbolis yang sering disebut sebagai komunikasi

simbolik.

Page 16: Study Masyarakat Indonesia

16

2. Nilai, merupakan sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap

penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.

3. Pandangan hidup, merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab

atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.

4. Kepercayaan.

5. Persepsi, merupakan suatau titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-kata

yang digunakan untuk memahami kejadian-kejadian atau gejala dalam kehidupan.

6. Etos kebudayaan

Sifat Budaya dan Kecenderungannya

1. Sifat-sifat Budaya

Sifat hakiki dari kebudayaan adalah sebagai berikut:

a. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.

b. Budaya te;lah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak

akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.

c. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.

d. Budaya menakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiba, tindaan-tindakan

yang diterima dan ditolak, toindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan

yang diizinkan.

Budaya dimiliki Bersama oleh Suatu Kelompok

Cir khas perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan latar belakang masyarakat yang

bersangkutan. Faktor [penyebabnya yaitu:

a. Faktor alam

b. Faktor kebiasaan

c. Faktor kedaerahan

d. Faktor sosial

Kecenderungan Bertahan dan Berubahnya Kebudayaan

Unsur-unsur penyebab kecenderungan bertahannya suatu budaya antara lain sebagai berikut:

a. Unsur idiologi

b. Unsur kepercayaan/religi

c. Unsur seni

Page 17: Study Masyarakat Indonesia

17

d. Unsur bahasa

e. Unsur mata pencaharian

f. Unsur sistem teknologi

g. Unsur pengetahuan

Budaya dan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Manusia

Kebutuhan manusia akan berbeda sesuai dengan waktu, tempat, situasi dan kondisi.

1. Kebutuhan Bologis, kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi, seperti

a. Makan dna minum

b. Istirahat

c. Buang air besar dan kecil

d. Perlindungan dari iklim dan cuaca

e. Pelepasan dorongan seksual

f. Kesehatan yang baik

2. Kebutuhan Sosial,

a. Kegiatan bersama

b. Berkomunikasi dengan sesama

c. Keteraturan sosial dan kontyrol sosial

d. Pendidikan

3. Kebutuhan Psikologis

a. Rileks atau santai

b. Kasih sayang

c. Kepuasan altruistik

d. Kehormatan

e. Kepuasan ego

Budaya diperoleh melalui proses belajar

Proses belajar kebudayaan oleh manusia sebagai anggota masyarakat dapat melalui hal-hal

sebagai berikut:

1. Proses internalisasi

2. Proses sosialisasi

3. Proses enkulturasi

Manusia dan Kebudayaan

Page 18: Study Masyarakat Indonesia

18

1. Manusia sebagai Pencipta dan Pengguna Kebudayaan

Hasil cipta rasa dan karsa manusia antara lain melahirkan teknologi yang mempunyai kegunaan

utama membantu mempermudah manusia serta dalam melindungi manusia terhadap

lingkungan alamnya, sehingga kebudayaan memiliki peran sebagi berikut:

a. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya

b. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan yang

lainnya.

c. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia, termasuk memenuhi

kebutuhan hidupnya.

d. Pembedaan manusia dan hewan

e. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku

didalam pergaulan.

f. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, dan

menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.

g. Sebagai modal dasar pembangunan.

Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan

Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan adalah

sebagi berikut:

1. Physical environment

2. Cultural social environment

3. Environmental orientation and representation

4. Environmental behaviour and procces

5. Out Carries Product

Proses Perkembangan Kebudayaan

Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh

kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya kontak-kontak antar kelompok atau

melalui proses difusi.

Suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan

tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntutan yang dihadapinya.

Problematika Kebudayaan

Page 19: Study Masyarakat Indonesia

19

Beberapa problematoika kebudayaan antara lain:

a. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.

b. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang.

c. Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologis atau kejiwaan.

d. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.

e. Sikap tradisinalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.

f. Sikap etnosentrisme

g. Perkembangan iptek sebagai suatu hasil dari kebudayaan.

h. Cultural Shock atau gagap budaya.

Triangulasi : Individu, Masyarakat dan Kebudayaan

Ada hubungan timbal balik anatar individu, masyarakat dan kebudayaan yang mempengaruhi

kehidupan manusia. Keterkaitan itu disebabkan apabila kita berbicara masalah manusia dengan

kebudayaannya.

Hubungan yang menunjukan keeratan antar individu, masyarakat dan kebudayaan adalah

bahwa masyarakat itu sekumpulan individu dimana tidak ada masyarakat yang tidak

mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah

pendukungnya. Pemisahan ketiga pengertian tersebut hanyalah dari segi teoretis dan untuk

kepentingan analisis sebab dalam kenyataanya sukar untuk dipisah-pisahkan.