STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai...

28
STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV 20 Desember 2017 22 January 2018 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Transcript of STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai...

Page 1: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

STUDY GUIDE

Semester V

BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV

20 Desember 2017 – 22 January 2018

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi

Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana

Page 2: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

1

~ KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI ~

DOMAIN

III : Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik

IV : Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik

KOMPETENSI UTAMA

9.3 Menggunakan rekam medik sebagai acuan dasar dalam melaksanakan perawatan gigi

dan mulut

10.1 Menegakkan diagnosis dan menetapkan prognosis penyakit / kelainan gigi dan mulut

melalui interpretasi, analisis dan sintesis hasil pemeriksaan pasien

11.1 Mengembangkan, mempresentasikan dan mendiskusikan rencana perawatan yang

didasarkan pada kondisi, kepentingan dan kemampuan pasien.

11.2 Menentukan rujukan yang sesuai

12.1 Mengendalikan rasa sakit dan kecemasan pasien disertai sikap empati

KOMPETENSI PENUNJANG

9.3.1 Membuat rekam medik secara akurat dan komprehensif (C1, P3, A4 )

9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4).

9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi berdasarkan catatan medik yang

tertulis pada rekam medik (C3,P3,A4).

10.1.8 Menjelaskan keadaan kehilangan gigi yang memerlukan tindakan rehabilitatif (C2,

P3, A4).

10.1.9 Menjelaskan keadaan akibat kelainan oklusal dan gangguan fungsi mastikasi dan

kondisi yang memerlukan perawatan (C4,P4,A4).

10.1.10 Mengidentifikasi kelainan oromaksilofasial (C4,P4,A4).

10.1.11 Menjelaskan hubungan kebiasaan buruk pasien dengan adanya kelainan

oromaksilofasial (C2,P3,A2).

10.1.14 Menganalisis dan menentukan derajat risiko penyakit rongga mulut dalam segala

usia guna menetapkan prognosis (C2,P3,A2).

10.1.15 Memastikan kelainan kongenital dan herediter dalam rongga mulut (C3,P4,A3).

11.1.1 Menganalisis derajat risiko penyakit gigi dan mulut (C4,P3,A2).

Page 3: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

2

11.1.2 Merencanakan pengelolaan ketidaknyamanan dan kecemasan pasien yang

berkaitan dengan pelaksanaan perawatan (C3,P3,A3).

11.1.4 Merencanakan perawatan dengan memperhatikan kondisi sistemik pasien

(C3,P3,A3).

11.1.5 Mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif dan rasional berdasarkan

diagnosis (C3,P3,A3).

11.1.8 Bekerjasama dengan profesi lain untuk merencanakan perawatan yang akurat

(C4,P3,A3).

11.2.1 Membuat surat rujukan kepada spesialis bidang lain terkait dengan penyakit/

kelainan pasien (C3,P3,A3).

11.2.2 Mampu melakukan rujukan kepada yang lebih kompeten sesuai dengan bidang

terkait (C3,P3,A3).

12.1.3 Menggunakan anastesi lokal untuk mengendalikan rasa sakit (control of pain)

untuk prosedur restorasi dan bedah (C4,P4,A4).

Page 4: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

3

PLANNERS TEAM

NO. NAMA NOMOR HP KET.

1. drg. Steffano Aditya Handoko, MPH. 0811110393 Ketua

2. drg. L. Cinthia Hutomo, Sp.Ort 085857373714 DEU

NARASUMBER

NO. NAMA NOMOR HP

1. Retno Laksmi F., S. Si, M. Med. Phys 085857575227

2. dr. Firman P. Sitanggang, Sp. Rad (K) 081337165566

3. Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K) 08123911858

4. drg. Desak Nyoman Ari susanti,M.Kes 08179767114

5 drg. I Gusti Agung Dyah Ambarawati 081805598066

6 drg. Sari Kusumadewi, M. Biomed 08123837084

7 drg. Cinthia Hutomo, Sp.Ort 085857373714

8 drg. Steffano A. Handoko, MPH 0811110393

9 Drg. Ni Kd. Fiora Rena Pertiwi, M. Biomed 081805333658

Page 5: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

4

FACILITATORS

NO. NAMA NOMOR HP

1. drg. Desak Nyoman Ari susanti,M.Kes 08179767114

2. drg. Steffano Aditya Handoko, MPH. 0811110393

3. drg. Mia Ayustina Prasetya, Sp. KGA 08175053626

4. drg. I G A Sri Pradnyani, M. Biomed 082147123898

5. drg. I Gst Agung Dyah Ambarawati 081805598066

STUDENT PROJECT TOPICS

1. drg. I G A Sri Pradnyani, M. Biomed

2. drg. Ni. Kd Fiora Rena P, M. Biomed

3. drg. Putu Ratna Kusumadewi Giri, Sp. KG

4. drg. Steffano Aditya Handoko, MPH.

5. drg. Sari Kusumadewi, M. Biomed

Topik Student Project :

1. Radiografi CBCT 3D / Jaringan Periodontal dan kelainannya

2. Radiografi Panoramik/Impaksi

3. Radiografi Impaksi / Kelainan Kelenjar Saliva

4. Radiografi kista odontogen/non odontogen

5. Radiografi Sinus Paranasal / Trauma Gigi dan Rahang

Page 6: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

5

JADWAL PEMBELAJARAN BLOK CDS IV SEMESTER 5 PSPDG FK UNUD

HARI & TANGGAL

WAKTU KEGIATAN NARA SUMBER

1 08.00 - 09.00 kuliah Fisika Radiasi & Efek Biologi Radiasi

Retno Laksmi F., S. Si, M. Med. Phys

20 DES 2017 09.00 - 10.00 kuliah Pengenalan Perangkat Diagnostik

Rabu 10.00 – 11.00 kuliah Film dan Processing

11.00 – 12.00 Break

12.00 – 13.00 Diskusi KelompokFisika Radiasi & Efek Biologi Radiasi

Fasilitator

14.00 - 15.00 Diskusi KelompokPengenalan Perangkat Diagnostik

13.00 – 15.00 Diskusi KelompokFilm dan Processing

Independent Learning

2 09.00-12.00 PRAKTIKUM PREKLINIK PROSTO

21 DES 2017 12.00 - 13.00 BREAK

Kamis 13.00 - 15.00

Pleno. Fisika Radiasi & Efek Biologi Radiasi, Pengenalan Perangkat Diagnostik, Film dan Processing

Retno Laksmi F., S. Si, M. Med. Phys

3 08.00 – 09.00 kuliah Teknik Radiografi intra dan ekstra oral Retno Laksmi F., S. Si, M. Med.

Phys 22 DES 2017 09.00 – 10.00 kuliah kegagalan radiografi intra dan extra oral

Jumat 10.00 - 11.00 kuliah Radiografik Panoramik

11.00 – 12.00 BREAK

12.00-13.00 Diskusi KelompokTeknik Radiografi intra dan ekstra oral

13.00 - 14.00 Diskusi Kelompokkegagalan radiografi intra dan extra oral Fasilitator

14.00 - 15.00 Diskusi KelompokRadiografik Panoramik

4

Libur Natal

25 & 26 DES 2017

Senin & Selasa

5 08.00 – 09.00 kuliah Kelainan Sistemik drg. Desak Ari Susanti, M. Kes

27 DES 2017 09.00 - 10.00 kuliah Impaksi drg. IGA. Dyah Ambarawati

Rabu 10.00 – 11.00 kuliah Kelainan Kelenjar Saliva drg. Sari Kusumadewi, M. Biomed

11.00 - 12.00 BREAK

12.00 – 13.00 Pleno. Teknik Radiografi intra dan ekstra oral Retno Laksmi F., S. Si, M. Med. Phys 13.00 - 14.00 Pleno. kegagalan radiografi intra dan extra oral

Page 7: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

6

14.00-15.00 Pleno. Radiografik Panoramik

6 28 DES 2017

Kamis

08.00 - 09.00

09.00 - 12.00 PRAKTIKUM PREKLINIK PROSTO

12.00 - 13.00 BREAK

13.00-15.00

Diskusi Kelompok Kelainan Sistemik, Diskusi

Kelompok Impaksi, Diskusi Kelompok Kelainan

Kelenjar Saliva

Fasilitator

7 08.00 - 09.00 pleno Kelainan Sistemik drg. Desak Ari Susanti, M. Kes

drg. IGA. Dyah Ambarawati

drg. Sari Kusumadewi, M. Biomed

29 DES 2017 09.00 – 10.00 pleno Impaksi

Jumat 10.00 - 11.00 pleno Kelainan Kelenjar Saliva Pleno

11.00 - 12.00 BREAK

12.00 - 13.00 Independent Learning

13.00 – 14.00 Student Project

8 08.00 - 09.00

2 Jan 2018 09.00 – 12.00 PRAKTIKUM PREKLINIK PROSTO

Selasa 12.00 - 13.00 BREAK

13.00 - 13.30 Independent Learning

13.30 - 14.00 Student Project

9 08.00 – 09.00 kuliah Dental Karies dan Kelainan Periapikal

Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K)

3 Jan 2018 09.00- 10.00 kuliah Jaringan Periodontal dan Kelainannya

Rabu 10.00 – 11.00 kuliah Kista odontogen dan non odontogen

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00 Diskusi Dental Karies dan Kelainan Periapikal

Fasilitator

13.00 - 14.00 Diskusi Jaringan Periodontal dan Kelainannya

14.00 - 15.00 Diskusi Kista odontogen dan non odontogen

10 08.00 – 09.00 Belajar Mandiri

4 Jan 2018 09.00 – 12.00 PRAKTIKUM PREKLINIK PROSTO

Kamis 12.00 - 13.00 Pleno Dental Karies dan Kelainan Periapikal Dr. drg. Haris Nasutianto, M.

Kes, Sp. RKG (K) 13.00 - 14.00 Pleno Jaringan Periodontal dan Kelainannya

14.00 - 15.00 Pleno Kista odontogen dan non odontogen

11 08.00 - 09.00 kuliah Prinsip Interpretasi Radiograf

dr. Firman P. Sitanggang, Sp. Rad (K)

09.00 - 10.00 kuliah Radioanatomi

5 Jan 2018 10.00 - 11.00 kuliah Kontrol Infeksi di Bidang RKG

Jumat 12.00 - 13.00 Break

13.00 – 15.00

Diskusi Kelompok Prinsip Interpretasi Radiograf, Radioanatomi, Kontrol Infeksi di Bidang RKG

Fasilitator

Page 8: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

7

12 8 Jan 2018

08.00 - 09.00 Pleno Prinsip interpretasi radiograf

09.00 - 10.00 Pleno Radioanatomi dr. Firman P. Sitanggang, Sp. Rad (K)

Senin

10.00 - 11.00 Pleno Kontrol Infeksi di Bidang RKG

11.00 – 12.00 istirahat/ Lunch

12.00 – 13.00 kuliah Kelainan TMJ drg. L. Cinthia Hutomo, Sp. Ort

13.00 - 14.00 kuliah Tumor Jinak dan Tumor Ganas Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K) 14.00 – 15.00 kuliah Manifestasi Kelainan Tulang pada Rahang

13 08.00 - 09.00 Belajar Mandiri

9 Jan 2018 09.00-12.00 PRAKTIKUM PREKLINIK PROSTO

Selasa 12.00 - 13.00 Diskusi Kelompok Kelainan TMJ

Fasilitator 13.00 -14.00 Diskusi Kelompok Tumor Jinak dan Tumor Ganas

14.00-15.00 Diskusi Kelompok Manifestasi Kelainan Tulang pada Rahang

14 08.00 - 09.00 pleno Kelainan TMJ drg. L. Cinthia Hutomo, Sp. Ort

10 Jan 2018 09.00 - 10.00 pleno Manifestasi Kelainan Tulang pada Rahang Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K)

Rabu 10.00 - 11.00 pleno Tumor Jinak dan Tumor Ganas

11.00 – 12.00 istirahat/ Lunch

12.00 – 13.00 Kuliah kontrol infeksi, sterilisasi dan desinfeksi dalam praktek dokter gigi

Drg. Ni Kd Fiora Rena Pertiwi. M.Biomed

13.00 - 14.00

Kuliah Pasien Safety & pencegahan infeksi dalam praktik dokter gigi Drg. Steffano A. Handoko, MPH

14.00 - 15.00 Tugas Kelompok

15 08.00 – 09.00 Belajar Mandiri

11 Jan 2018 09.00 - 12.00 PRAKTIKUM PREKLINIK PROSTO

Kamis 12.00 – 13.00 BREAK

13.00 - 14.00 Diskusi Kelompok kontrol infeksi, sterilisasi dan desinfeksi dalam praktek dokter gigi

Drg. Ni Kd Fiora Rena Pertiwi. M.Biomed

14.00 - 15.00 Diskusi Kelompok Pasien safety & pencegahan infeksi dalam praktik kedokteran gigi Drg. Steffano A. Handoko, MPH

08. 00 – 09.00 kuliah Kelainan Sinus Paranasal

Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K)

16 09.00 - 10.00 kuliah Trauma gigi dan rahang

12 Jan 2018 10.00 – 11.00 kuliah Anomali Gigi

Jumat 11.00 - 12.00 istirahat/ Lunch

12.00 – 13.00 Diskusi Kelompok Kelainan Sinus Paranasal Fasilitator

Page 9: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

8

13.00 – 14.00 Diskusi Kelompok Trauma gigi dan rahang Fasilitator

14.00 - 15.00 Diskusi Kelompok Anomali Gigi Fasilitator

08. 00 – 09.00 pleno Kelainan Sinus Paranasal Dr. drg. Haris Nasutianto, M.

Kes, Sp. RKG (K) 17 09.00 - 10.00 pleno Trauma gigi dan rahang

15 Jan 2018 10.00 - 11.00 pleno Anomali Gigi

Senin 11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00 Pleno kontrol infeksi, sterilisasi dan desinfeksi dalam praktek dokter gigi

Drg. Ni Kd Fiora Rena Pertiwi.

M.Biomed

13.00 – 14.00 Pleno kontrol infeksi, sterilisasi dan desinfeksi dalam praktek dokter gigi Drg. Steffano A. Handoko, MPH

18 16 Jan 2018

Selasa

08.00 - 09.00 Belajar Mandiri

09.00-12.00 PRAKTIKUM PREKLINIK PROSTO

12.00 - 13.00 BREAK

13.00 - 15.00 Student Project

19

17 Jan 2018

Rabu

09.00 – 10.00 Presentasi SP Kelompok I

10.00 – 11.00 Presentasi SP Kelompok II

11.00 – 12.00

Presentasi SP Kelompok III

12.00 – 13.00 Break

13.00 – 14.00

Presentasi SP Kelompok IV

14.00 – 15.00 Presentasi SP Kelompok V

20 08. 00 – 09.00 independent learning

18 Jan 2018 09.00 - 12.00 PRAKTIKUM PREKLINIK PROSTO

Kamis 12.00 - 13.00 Break

21 19 Jan 2018

Jumat BREAK 22

09.00 - 11.00 UJIAN CBT

22 Januari

2017

Senin

Page 10: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

9

ABSTRACTS

Retno Laksmi F., S. Si, M. Med. Phys

Radiasi pengion banyak digunakan dalam diagnostik medik untuk mendapatkan suatu

radiograf. Pemahaman tentang fisika radiasi menuntun kita pada efek biologi radiasi yang bisa

membahayakan pasien, pekerja dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, penerapan proteksi

radiasi diperlukan sebagai dasar keselamatan kerja.

Learning Task:

1. Sebut dan jelaskan satuan yang digunakan dalam fisika radiasi!

2. Jelaskan perbedaan efek stokastik dan non-stokastik!

3. Sebut dan jelaskan azas dan prinsip proteksi radiasi!

4. Jika pada suatu pemeriksaan gigi, seorang pasien menerima dosis sebesar 180 µSv,

berapakah dosis yang diterima oleh petugas yang berdiri sejauh 3 m dari pasien?

5. Persyaratan apa saja yang harus dipenuhi agar mendapatkan ijin BAPETEN untuk

sebuah pesawat radiologi gigi?

Retno Laksmi F., S. Si, M. Med. Phys

Pemeriksaan radiografi (rontgen gigi) sering digunakan untuk membantu menegakkan

diagnosa penyakit gigi dan mulut dengan lebih akurat. Ada beberapa macam alat radiologi

Lecture 1

FISIKA RADIASI DAN EFEK BIOLOGI

RADIASI

Lecture 2 :

Pengenalan Perangkat Diagnostik

Page 11: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

10

diagnostik untuk pemeriksaan gigi dan mulut, yang secara garis besar terbagi intra dan ekstra

oral. Pengetahuan tentang penggunaan masing-masing alat sangat diperlukan untuk dapat

menghasilkan gambar diagnostik yang tepat.

Learning Task:

1. Jelaskan cara terbentuknya sinar-X!

2. Sebutkan peralatan radiologi diagnostik intra oral dan ekstra oral!

3. Jelaskan tentang unit cephalometry dan mengapa unit tersebut didesain seperti itu?

4. Jelaskan tentang unit CBCT-3D!

5. Upaya apa saja yang anda lakukan untuk mengurangi radiasi pasien saat rontgen gigi?

Retno Laksmi F., S. Si, M. Med. Phys

Gambaran radiografi yang tercetak pada sebuah film, memerlukan suatu proses baik

secara konvensional maupun secara digital. Untuk cara konvensional, diperlukan prosesing di

kamar gelap dengan larutan developer dan fixer. Prosesing film baik di kamar gelap maupun

secara digital, sangat penting untuk dipahami agar tidak terjadi gambaran artefak yang dapat

menyebabkan kesalahan interpretasi film.

Learning Task:

1. Sebut dan jelaskan macam-macam film yang digunakan dalam radiografi gigi!

2. Sebut dan jelaskan peralatan dan bahan yang ada di kamar gelap!

3. Jelaskan perbedaan pembentukan gambar radiografi secara konvensional dan digital!

Retno Laksmi F., S. Si, M. Med. Phys

Pemeriksaan radiografi gigi terdiri dariteknik intra oral dan extra oral. Pada teknik

intra oral dapat digunakan teknik periapikal, bite wing dan oklusal. Sedangkan pada teknik

extra oral, teknik yang dapat dilakukan adalahproyeksi Eissler, Water’s, Towne’s, PA/AP,

Lecture 4 : Teknik Radiograf Intra Oral dan Ekstra Oral

Lecture 3 :

Film dan Processing

Page 12: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

11

Lateral, Submentovertex , Cephalometrik dan Panoramik, serta teknik pemotretan dengan

pesawat CBCT-3D (Cone Bean Computerize Tomography-Tiga Dimensi).

Learning Task:

1. Bagaimana cara menentukan orientasi/identifikasi sebuah radiograf?

2. Jelaskan tentang prinsip geometris dari teknik radiografi untuk mendapatkan gambaran

yang optimal!

3. Jelaskan teknik pengambilan gambarTrue Oklusal Mandibula!

4. Sebut dan jelaskan teknik apa saja yang dapat digunakan pada kasus impaksi gigi!

5. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara teknik periapikal parelling dan bisecting

Retno Laksmi F., S. Si, M. Med. Phys

Kegagalan radiografi menyebabkan diagnosa tidak dapat ditegakkan. Secara umum,

kegagalan radiografi dapat disebabkan karena obyek terpotong, perubahan bentuk obyek, dan

kualitas radiograf yang rendah. Hal tersebut dapat terjadi pada saat proses pengambilan gambar

(teknik radiografi) atau saat prosesing film di kamar gelap. Pemahaman akan penyebab

kegagalan ini dapat membantu menghindari kekeliruan dalam mendiagnosa suatu penyakit gigi

dan mulut.

Learning Task:

1. Sebut dan jelaskan komponen dari kualitas radiograf!

2. Sebut dan jelaskan penyebab radiograf tidak terbaca karena sebagian atau seluruh

gambar berwarna hitam!

3. Apa yang dimaksud dengan distorsi dan bagaimana cara mengatasinya?

4. Sebut dan jelaskan penyebab radiograf susah terbaca karena kabur!

5. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari kegagalan radiografi?

Lecture 5

Kegagalan Radiograf Intra Oral dan Ekstra Oral

Lecture 6 :

Radiografik Panoramik

Page 13: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

12

Retno Laksmi F., S. Si, M. Med. Phys

Radiografik panoramik merupakan teknik tomografi tunggal yang menghasilkan

gambaran menyeluruh yang memperlihatkan stuktur gigi geligi dan struktur facial termasuk

mandibula, maksila beserta struktur pendukungnya. Foto ini dapat digunakan untuk

mengevaluasi gigi impaksi, pola erupsi, pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi,

mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.

Learning Task:

1. Jelaskan cara pembentukan gambar panoramik!

2. Jelaskan tentang teknik pengambilan gambar panoramik!

3. Apakah keuntungan dan kerugian menggunakan radiografik panoramik?

dr. Firman P. Sitanggang, Sp. Rad (K)

Definisi

Pemeriksaan radiologi merupakan pengungkapan informasi, bukti dan data-data,

menganalisa dan pada akhirnya berujung pada kesimpulan yang benar dengan menggunakan

sinar pengion (sinar X).

Tujuan

Pemeriksaan denganX-Ray ini bertujuan untuk identifikasi ada tidaknya penyakit,

informasi karakteristik dan perluasan suatu pernyakit, dan menegakkan Diagnosis dan

Differential Diagnosis

Evaluasi Hasil Foto

Lecture 7 :

Prinsip Interpretasi Radiograf

Page 14: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

13

Perubahan/kelainan yang dapat terjadi pada radiografi misalnya maloklusi, perubahan

bentuk dan jumlah gigi, serta kondisi soft tissue disekitarnya

Learning Task Menyusul

Radiologi anatomi adalah cabang disiplin ilmu yang mempelajari anatomi melalui

penggunaan film radiografis konvensional seperti x-ray maupun modalitas non konvensional

seperti ultrasonografi, CT-scan serta magnetic resonance imaging (MRI). Seperti anatomi pada

umumnya, tujuan utama dari radiologi anatomi adalah untuk mengidentifikasi secara akurat

serta mendeskripsikan struktur fisik dari tubuh. Anatomi manusia selalu menjadi ilmu

pengetahuan inti dari proses pembelajaran ilmu medis. Semua praktisi medis harus menguasai

gambaran anatomis, agar mampu mengidentifikasi kondisi patologis, serta memonitor

perkembangan pasien. Praktisi kesehatan haruslah familiar dengan informasi yang didapatkan

dari gambar dan diolah bersama dengan anamnesa serta pemeriksaan fisik untuk dapat

mencapai diagnosa yang baik. Radiologi anatomi dapat dibagi menjadi non sectional : radiologi

konvensional seperti xray dan sectional : ultrasonografi, CT scan, dan MRI.

Ilmu diagnostik radiologi merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari proses

pendidikan kedokteran maupun kedokteran gigi. Dengan penguasaan radiografi, terutama

radiografi anatomi, digabungkan dengan informasi klinis dan penunjang lainnya, seorang

klinisi akan mampu memformulasikan diagnosis dengan baik

ABSTRAK DAN LEARNING TASK MENYUSUL

dr. Firman P. Sitanggang, Sp. Rad (K)

KONTROL INFEKSI PADA PEMERIKSAAN DENTAL X-RAY

Pada dental oral foto dan panoramic view bila tidak dikerjakan dengan baik akan memudahkan

terjadinya penularan infeksi dari pasien ke pasien melalui saliva.

Lecture 9 :

Kontrol Infeksi di Bidang RKG

Lecture 8 :

dr. Firman Parulian Sitanggang, Sp.Rad (K)

RI

Page 15: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

14

Penyakit yang dapat dipindahkan antara lain :

• Hepatitis B dan C

• HIV

• TB

• Herper simplex

• Rubella

• Sifilis

• Difteri

• Parotitis

• Influenza

Semua tindakan harus dianggap sebagai beresiko memindahkan bahan infeksius sehingga

prosedur universal precaution harus dijalankan. Penggunaan alat pelindung diri harus

dilaksanakan

LEARNING TASK MENYUSUL

drg. Desak Ari Susanti, M. Kes

ABSTRAK

Gangguan sistem endokrin, metabolisme tulang, dan penyakit sistemik lainnya dapat memiliki efek

pada bentuk dan fungsi tulang dan gigi. Fungsi tulang tidak hanya mencakup dukungan,

perlindungan,dan lingkungan untuk hematopoiesis tetapi juga berfungsi sebagai cadangan utama

kalsium bagi tubuh. Lebih dari 99% dari total kalsium tubuh terkandung dalam struktur rangka. Ketika

kondisi sistemik dianggap mempengaruhi kondisi di rahang , tulang terus-menerus melakukan

remodeling. Sekitar 5% sampai 10% dari massa tulang total diganti setiap tahun. Efek dari penyakit

sistemik terhadap tulang adalah perubahan dalam jumlah dan aktivitas osteoklas, osteoblas, dan

osteosit . Beberapa penyakit kelainan sistemik dapat mempengaruhi kondisi tulang rahan dan gigi,

maupun perkembangannya, diantaranya:

1. Hiperparatiroid

2. Hipoparatiroid

3. Hipertiroid

Lecture 10 :

Kelainan Sistemik

Page 16: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

15

4. Hipotiroid

5. Hipertiroidism

6. Hipotiroidism

7. Osteoporosis

8. Diabetes mellitus

9. Hipopospatasia

10. Hipopospatemia dll

Kelainan yang tampak akan beragam baik secara klinis maupun radiografi. Sebagai seorang dokter gigi

dirasa perlu untuk mengetahui manifestasi dari penyaki-penyakit ini secara klinis di dalam rongga

mulut, begitu juga gambaran radiograpi.

LEARNING TASK :

1. Gangguan sistemik mempengaruhi seluruh tubuh, demikian juga perubahan dapat

terjadi pada tulang rahang maupun gigi walaupun pada sebagian besar kasus tidak

mungkin untuk mengidentifikasi penyakit berdasarkan karakteristik radiografi.

Perubahan umum pada tulang dapat terjadi meliputi..?

2. Sebutkan penyakit sistemik yang disebabkan oleh kelainan system endokrin dan

pengaruhnya terhadap tulang dan gigi dan gambaran radiografinya

3. Sebutkan penyakit sistemik yang disebabkan oleh kelainan system metabolic tulang dan

pengaruhnya terhadap tulang dan gigi dan juga gambaran radiografinya.

drg. IGA. Dyah Ambarawati

Perawatan penyakit gigi dan mulut agar tercapai hasil yang optimal perlu ditunjang oleh

pemeriksaan penunjang, diantaranya pemeriksaan radiografi, sehingga dapat membantu menegakkan

diagnosa suatu penyakit. Salah satu dari pemeriksaan radiografi tersebut adalah periapikal foto, dan

panoramik foto. Gambaran yang dihasilkan dapat berupa: radiolusen, radiopak dan radio

intermediate.

Gigi impaksi adalah gigi yang erupsinya terhalang oleh gigi tetangga, tulang sekitarnya atau

jaringan patologis, gigi yang letaknya tidak normal pada lengkung rahang. Penegakan diagnosa gigi

impaksi memerlukan pemeriksaan penunjang yaitu rontgen foto. Dental radiografi ini memegang

Lecture 11 :

Impaksi

Page 17: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

16

peranan yang penting dalam menegakkan diagnosis yang secara klinis tidak terlihat, merencanakan

perawatan dan mengevaluasi hasil perawatan.

Learning task

1. Jelaskan tentang gambaran radiologi yang ditunjukkan pada tanda panah dibawah ini

serta apa diagnosanya!

2. Cari gambaran radiologi impaksi kelas II dan jelaskan !

3. Cari gambar impaksi pada gigi anterior dan jelaskan secara radiologi!

4. Jelaskan perbedaan klinis dan gambaran radiologi antara impaksi kelas I dengan

pericoronitis pada gigi molar 3!

drg. Sari Kusumadewi, M. Biomed

Kelainan kelenjar saliva merupakan kasus yang cukup sering terjadi. Kelainan kelenjar

saliva secara garis besar dibagi menjadi beberapa kategori: inflammatory disorders,

noninflammatory disorders, dan space-occupying masses. Kelainan ini dapat melibatkan

kelenjar saliva mayor dan minor, namun yang akan dibahas adalah yang mengenai kelenjar

saliva mayor saja. Cakupan materi yang akan dibahas pada topic ini adalah: definisi, tanda dan

Lecture 12 :

Kelainan Kelenjar Saliva

Page 18: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

17

gejala, diagnose diferensial, beberapa metode pengambilan radiografis, serta gambaran dari

sejumlah kelainan kelenjar saliva, baik yang inflammatory maupun non inflammatory. Dokter

gigi diharapkan memiliki kemampuan untuk mendeteksi adanya kelainan kelenjar saliva.

Kemampuan membaca gambaran tersebut berguna dalam proses penegakan suatu diagnose.

Learning tasks:

1. Sebutkan dan jelaskan definisi dari kelainan kelenjar saliva.

2. Sebutkan dan jelaskan tanda dan gejala dari kelainan kelenjar saliva.

3. Sebutkan dan jelaskan diagnose diferensial dari kelainan kelenjar saliva.

4. Jelaskan beberapa metode pengambilan gambaran radiografi dari kelenjar saliva.

5. Jelaskan beberapa gambaran radiografis dari kelainan-kelainan kelenjar saliva.

Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K)

Kista adalah ronga patologis yang berisi cairan , dilapisi epitel, dan dikelilingi oleh

dinding jaringan ikat yg jelas. Secara umum gambarannya radiolusen, bulat atau oval, berbatas

jelas, kadang dikelilingi garis tipis radiopak.

Kista odontogen antara lain : Kista radikuler, Kista residual, Kista dentigerous,

Keratocystic odontogenic tumor dan Lateral periodontal cyst. Kista nonodonogen antara lain

Nasopalatine duct cyst dan nasolabial cyst.

LEARNING TASK

1). Sebutkan macam kista odontogen dan non odontogen beserta gambaran radiografnya

2). Jelaskan perbedaan radiograf antara KOT, Kista Dentigerous, dan Simple bone cyst

Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K)

Lecture 13 :

kista odontogen dan non odontogen

Lecture 14 :

Kelainan sinus Paranasal

Page 19: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

18

Sinus paranasal terdiri dari sinus maxillaris, frontalis, sphenoidalis dan ethmoidalis.

Dari ke empatnya, Sinus maxillaris adalah yang penting dibidang ked okteran gigi karena

letaknya yang berdekatan dengan gigi geligi dan jaringan sekitarnya.

Untuk pemeriksaan sinus dapat digunakan Computed tomography(CT), CBCT, MRI

dan Dental radiograf konvensional. Sebelum memahami kelainan pada sinus maxillaris,

terlebih dahulu harus dipahami bentuk, ukuran dan variasi normal.

Pemeiksaan dental radiograf yang digunakan untuk memeriksa sinus maxillaris

antara lain : Periapikal, Upper oblique occlusal, Panoramic, Occipito mental (water’s), True

lateral skull.

Kelainan pada sinus paranasal (terutama pada sinus maxillaris) antara lain :

Mukositis, Sinusitis, Retention Pseudocyst, Polip, Antrolith, Periostitis dan pembentukan

tulang baru.

LEARNING TASK

1). Jelaskan gambaran normal sinus maksilaris

2). Sebutkan macam proyeksi ekstra oral yang digunakan untuk memeriksa sinus maksilaris

Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K)

Tanda tanda adanya fraktur secara radiologis biasanya berupa garis radiolusen yang

jelas, adanya bentuk atau outline yang abnormal, hilangnya kontinyuitas atau adanya

overlapping 2 fragmen gigi atau tulang.

Proyeksi yang digunakan untuk trauma dan fraktur pada gigi adalah: Periapikal,

Oklusal, CBCT. Sedangkan trauma atau fraktur pada Rahang Bawah digunakan: Panoramik,

lateral Oblique, Reverse Towne’s, dan PA. Untuk trauma atau fraktur pada maksila digunakan:

Periapikal, Okusal, Occipitomental, Lateral Skull, Submentovertex, PA dan CBCT.

LEARNING TASK

1). Gambarkan skema fraktur rahang atas dan rahang bawah

2). Jelaskan macam proyeksi ekstra oral yang digunakan pada kasus fraktur rahang atas dan

rahang bawah

Lecture 15 :

Trauma Gigi dan Rahang

Page 20: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

19

drg. L. Cinthia Hutomo, Sp. Ort

RADIOGRAFI TEMPOROMANDIBULAR JOINT

Kelainan Temporomandibular Joint ( TMJ ) merupakan suatu keadaan yang menyimpang dari

bentuk dan fungsi normal dari persendian. Beberapa macam kelainan yang mengenai TMJ antara lain,

fungsi abnormal dari articular disk yang berhubungan dengan ligaments dan otot-otot, arthritis,

inflamasi, neoplasma serta pertumbuhan dan perkembangan yang abnormal. KelainanTMJ ini

merupakan kelainan yang paling sering terjadi dibandingkan dengan kelainan pada persendian lain.

Tanda-tanda klinis dan gejala dari kelainan ini meliputi sakit pada TMJ atau telinga atau keduanya,

pembengkakan pada TMJ dan daerah sekitarnya, suhu badan meningkat, kemerahan, sakit kepala,

kaku sendi, clicking serta keterbatasan membukamulut.

Radiografi TMJ diperlukan untuk menunjang hasil pemeriksaan klinis, terutama apabila

dicurigai adanya kelainan, infeksi, kegagalan perawatan atau adanya rasa sakit yang bertambah parah

pada TMJ.Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mengevaluasi integriatas dan hubungan antara

jaringan keras dan lunak, memastikan perkembangan dari suatu penyakit dan mengevaluasi efek dari

perawatan. Radiografi TMJ juga dipertimbangkan untuk pasien-pasien dengan riwayat trauma,

disfungsi, gangguan atau keterbatasan pergerakan TMJ, gerakan dan rasa yang abnormal serta

apabila terdapat perubahan pada oklusi pasien. Radiografi TMJ tidak diindikasikan apabila terdapat

clicking pada saat membuka mulut tetapi tidak disertai tanda atau gejala lain. Dengan mempelajari

radiografi TMJ diharapkan seorang dokter gigi dapat menghubungkan antara bacaan radiografi,

riwayat pasien dan hasil dari pemeriksaan klinis sehingga menghasilkan diagnosa final dan rencana

perawatan yang akurat.

Learning Task

Lecture 16 :

Kelainan TMJ

Page 21: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

20

1. Sebutkan tehnik radiologi apa yang dapat digunakan untuk kelainan-kelainan TMJ di

bawah ini dan jelaskan alasannya !

a. Trauma atau fraktur

b. Condylar Hyperplasia / Hypoplasia

c. Ankylosos

2. Jelaskan perbedaan gambaran Panoramik TMJ normal dengan gambaran TMJ pada

kasus kelainan- kelainan di bawah ini !( berupa table ).

a. Condylar Hyperplasia

b. Juvenile Arthrosis

c. Ankylosis

3. Apabila terdapat kelainan pada disk, radiografi apa yang digunakan untuk mendiagnosa

?Jelaskan !

Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K)

Ada beberapa kelainan tulang yang mempunyai manifestasi pada rahang, misalnya

Fibrous dysplasia, Periapical osseous dysplasia, Central giant cell granuloma, aneurysmal

bone cyst dll.

Fibrous dysplasia mempunyai gambaran radiograf yang khas antara lain ground-

glass appearance, orange peel, cotton woll, amorf atau sidikjari. Sedangkan radiograf

Periapical osseous dysplasia (Periapical cemental dysplasia, cementoma) tergantung dari stage

nya. Pada stage awal gambaran radiolusen bulat batas jelas sedangkan pada stage akhir terlihat

radiopak dengan dikelilingi radiolusen.

LEARNING TASK :

1). Jelaskan macam kelainan tulang yang mempunyai manifestasi pada rahang beserta radiografnya

2). Jelaskan perbedaan radiograf antara POD, Periapikal Sclerosing osteitis dan Enostosis/Bone

dense island

Lecture 17 :

Manifestasi Kelainan Tulang pada Rahang

Page 22: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

21

Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K)

Gambaran tumor jinak seringkali radiolusen atau radiopak berbatas jelas, kadang

meresorpsi akar gigi serta mendesak gigi.

Pencitraan diagnostik sangat penting dalam penanganan tumor ganas, antara lain

untuk diagnosis awal, stage kanker, perencanaan radioterapi, biopsi, penanganan post

perawatan. Imaging yang digunakan antara lain: Periapikal, panoramik, CBCT, MRI, dan PET.

Beberapa pencintraan bisa menunjukkan adanya tumor ganas, antara lain lokasinya

( tumor ganas sering pada posterior RA dan RB) Batas dan bentuk (tidak berbatas jelas dan

bentuknya tidak berarturan), radiolusen, jarang merorpsi akar gigi, merusak tulang alveolar.

LEARNING TASK :

1). Sebutkan bermacam macam tumor jinak rongga mulut beserta gambaran radiografnya

2). Jelaskan secara umum perbedaan radiograf antara tumor jinak dan tumor ganas

Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K)

1. KARIES GIGI DAN KELAINAN PERIAPIKAL

Lecture 18 :

Tumor Jinak dan Tumor Ganas

Lecture 19 :

Karies gigi dan kelainan periapikal

Page 23: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

22

Karies adalah penyakit infeksi olehkarena demineralisasi pada jaringan keras gigi.

Demineralisasi terjadi akibat asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri dari fermentasi

karbohidrat . Gambaran radiografnya radiolusen. Secara radiograf tidak bisa dibedakan apakah

karies aktif atau tidak. Proyeksi yang digunakan adalah Periapikal, Bitewing. Bermacam karies

sesuai lokasinya antara lain: Karies proksimal, karies oklusal, Rampant caries, karies

bukal/lingual, karies akar dan karies sekunder

Kelainan periapikal dapat berupa periapical rarefyng osteitis, periapical sclerosing

osteitis. Periapical rarefyng osteitis dapat berupa periodontitis apikalis, abses periapikal dan

granuloma periapikal.

LEARNING TASK :

1). Jelaskan gambaran radiograf dari bermacam macam karies gigi

2). Jelaskan macam proyeksi yang digunakan untuk melihat karies gigi

3). Sebutkan bermacam macam kelainan periapikal serta gambaran radiografnya.

4). Jelaskan macam proyeksi yang digunakan untuk memeriksa kelainan periapikal

Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K)

Penyakit periodontal secara umum diklasifikasikan sebagai 1). Penyakit gingiva

2).Periodontitis kronis, 3) Periodontitis Agresif, 4)Periodontitis sebagai menifestasi penyakit

sistemik, 5)Penyakit periodontal nekrotik, 6)Abses periodontal, 7) Periodontitis oleh karena

lesi endodontik dan 8)Cacat bawaan atau dapatan.

Radiografi pada penyakit periodontal digunakan untukmenilai: keadaan puncak tl

alveolar, PDLS, melihat luasnya kerusakan tulang & furcation involvement, penyebab

sekunder lokal, panjang dan bentuk akar serta rasio crown-to-root. Selain itu juga untuk

rencana terapi, evaluasi (terutama Guided tissue regeneration/GTR).

Proyeksi yang digunakan adalah bitewing, periapikal. Pada kasus tertentu

digunakan CBCT. Perubahan bentuk tulang alveolar dapat berupa kerusakan tulang awal,

kerusakan horisontal dan vertikal.

Lecture 20 :

Jaringan Periodontal dan Kelainannya

Page 24: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

23

LEARNING TASK

1). Jelaskan gambaran apa saja yang perlu diperhatikan untuk menilai penyakit periodontal?

2). Jelaskan macam kerusakan puncak tulang alveolar dan tulang kortikal pada penyakit

periodontal.

Dr. drg. Haris Nasutianto, M. Kes, Sp. RKG (K)

Anomali gigi bisa disebabkan karena congenital, gangguan saat pertumbuhan dan

dapatan (acquired). Kelainan dapat berupa kelainan pada jumlah, ukuran, bentuk atau

gangguan erupsi.

Kelainan jumlah gigi meliputi : Supernumerary teeth (hyperdontia, distodens,

mesiodens, peridens, parateeth, supplemental teeth) dan Missing teeth (hypodontia,

oligodontia, anodontia)

Kelainan ukuran gigi dapat berupa: Macrodontia dan Microdontia

Kelainan erupsi gigi berupa: Transposisi, Wandering teeth dan Infraocclusion

Perubahan pada bentuk gigi dapat berupa: Fusion (Synodontia), Concresence,

Gemination (Twinning), Taurodontism, Dilaserasi, Dens invaginatus/Dens in dente/Dilated

odontome, Dens evaginatus (Leong’s premolar), Amelogenesis imperfecta, Dentinogenesis

imperfecta, Osteogenesis imperfecta, Dentin dysplasia, Regional odontodysplasia, Enamel

pearl, Talon cusp, Turner’s hypplasia, dan congenital syphilis.

Kelainan karena dapatan dapat berupa: Attrisi, Abrasi, Erosi, Resorpsi, Dentin

sekunder, Pulp stone, Sklerosis pulpa dan Hypercementosis.

LEARNING TASK

1). Sebutkan bermacam macam anomali gigi beserta gambaran radiografnya

2). Sebutkan anomali gigi yang mirip radiografnya dan bagaimana membedakannya?

Lecture 21: Anomali Gigi

Page 25: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

24

Lecture 22

Pasien safety & pencegahan infeksi dalam praktik kedokteran gigi

drg. Steffano Aditya Handoko, MPH. SID.

Perkembangan teknologi kedokteran gigi akhir-akhir ini semakin berkembang pesat yang

menjadikan proses pelayanan kesehatan gigi semakin kompleks. Tetapi sebagian besar

kemajuan teknologi ini tidak dibarengi juga dengan perubahan budaya pelayanan kesehatan

gigi yang memadai. Hampir setiap tindakan medik menyimpan potensi resiko. Dalam beberapa

situasi, pasien justru sering menjadi korban, yang berdampak sangat bervariasi mulai dari yang

ringan dan reversible hingga menimbulkan kecacatan tetap (permanent disability) atau bahkan

kematian, meskipun didalam kenyataannya tidak pernah ada unsur kesengajaan di dalamnya.

Oleh karena itu harus diterapkan Standart Operasional Prosedur (SOP) yang benar untuk dapat

mengurangi resiko.

Tenaga kesehatan gigi dan mulut meliputi dokter gigi, asisten dokter gigi, tehniker gigi. Tenaga

kesehatan gigi dan mulut mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menangani pasien

tetapi jangan sampai terlupakan mereka juga lebih rentan terkena dan terserang penyakit

menular seperti influenza, hepatitis, tetanus, rubella bahkan sampai HIV AIDS. Oleh karena

itu mereka harus mendapat pelatihan pencegahan dan kontrol infeksi. Begitu juga dengan

tempat praktek tempat mereka bekerja harus ditangani dengan baik mengenai kontrol infeksi

agar tidak menyebar penyakit ke pasien atau tenaga kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu

harus dibuatkan tempat atau instalasi pembuangan air limbah (IPAL) dan sterilisasi intrumen

yang telah berkontak langsung dengan pasien sehingga dapat dipergunakan kembali.

Kata kunci : patient safety, keselamatan pasien, keselamatan kerja, kontrol infeksi.

LEARNING TASK

Sebuah klinik gigi di daerah Denpasar didatangi kemabli oleh pasien karena pasien merasa ada

tindakan malpraktek dari dokter yang bekerja di klinik tersebut. Pasien mengalami pendarahan

yang tidak berhenti-berhenti setelah 6 jam pasca pencabutan gigi bungsunya sehingga

Page 26: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

25

mengganggu dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Pasien merasa cemas dan panik karena

kondisinya tersebut.

1. Mengapa terjadi error?

2. Strategi untuk meminimalkan error?

3. Kondisi penyebab terjadinya error?

Seorang dokter gigi diketahui terpapar penyakit hepatitis. Pada pemeriksaan lanjutan ternyata

diketahui bahwa salah satu pasiennya menderita penyakit yang sama dan pasiennya sering

datang berobat gigi.

1. Kemungkinan yang terjadi sampai dokter bisa tertular penyakit dari pasien?

2. Cara menghindari penularan penyakit?

Lecture 23

Cleaning, disiinfeksi dan sterilisasi dalam praktek dokter gigi

Drg. Ni Kd Fiora Rena Pertiwi, M.Biomed

Cleaning, disiinfeksi dan sterilisasi merupakan hal yang sangat penting dalam praktek

dokter gigi. Tujuan dari cleaning, disinfeksi dan sterilisasi dalam praktek dokter gigi antara

lain mencegah penyebaran mikroorganisme dan infeksi silang pada pekerja kesehatan dan

pasien, meminimalkan kerusakan instrument karena salah penggunaan atau kontaminasi dari

benda asing, serta penggunaan disinfeksi kimia yang aman. Instrument yang telah

terkontaminasi sebaiknya harus selalu ditangani dengan dengan hati-hati untuk mencegah

infeksi prekutan. Seluruh instrument harus dibersihkan dengan cara yang tepat, dibilas dan

dikeringkan sebelum didisinfeksi atau di sterilisasi. Tahap ini penting karena sisa dari debris

organik dapat menganggu proses disinfeksi dan sterilisasi. Dalam sub bab ini kita akan

mempelajari bagaimana memproses sterilisasi critical dan semikritikal items. Mulai dari proses

receiving, cleaning, dan denkotaminasi, persiapan dan packaging, sterilisasi dan monitoring

sterilisasi, storage. Sterilisasi dari unpackaged instrument, prosesing peralatan yang tidak tahan

panas.

Kebersihan dalam praktek dokter gigi dan penatalaksanaan pembuangan limbah dalam

praktek dokter gigi

Praktek dokter gigi sebaiknya tidak berkontak dengan pasien dan tidak menyebabkan

resiko langsung pada keselamatan pasien. Peralatan seperti permukaan handle lampu dental

unit, kontrol pad dental unit dapat terkontaminasi selama perawata pasien dan menjadi tempat

melekatnya mikroorganisme. Perpindahan mikroorganisme biasanya terjadi melalui kontak

Page 27: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

26

tangan atau menyentuh permukaan wilayah kerja dengan instrument yang telah terkontaminasi,

lingkungan permukaan kerja lainya atau dari tangan, hidung, mulut dan mata pasien dan

operator.

Higienitas tangan yang baik dan penggunaan alat pelindung perorangan sangat penting untuk

meminimalisir penyebaran atau perpindahan microorganism. Sebagai tambahan penggunaan

barier atau pembersihan dan disinfeksi dari permukaan kerja dapat melindungi perpindahan

mikroorganisme.

Lingkungan kerja dibagi menjadi dua yaitu

1. Permukaan wilayah kerja yang berkontak dengan pasien

2. Permukaan peralatan/instrument dalam praktik dokter gigi

Selain itu sebagai dokter gigi juga perlu memperhaikan tentang penatalaksanaan limbah dari

tempat praktiknya.

Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah cleaning, desinfeksi dan sterilisasi dari wilayah

kerja dan peralatan yang spesifik. Seperti sistem pengairan untuk dental unit, handpiece dan

peralatan intra oral, saliva ejectors, peralatan single use, peralatan radiografi, sensor digital

radiografi dan kamera intra ora, laser dan peralatan elektro surgery,asepsis dental laboratory,

dan specimen biopsy,

Teknik asepsis general dan surgical

Teknis asepsis adalah suatu tindakan untuk mencegah kontaminasi microbial. Tindakan asepsis

meliputi cleaning lingkungan kerja, hand hygiene yg efektif, memakai peralatan seperti

handscone, pelindung mata, masker dan jas/gowns, dll. Sedangkan teknik asepsis surgical

addalah tindakan untuk memberikan dan mempertahankan objek dan area sekitarnya secara

maksimal bebas dari mikroorganisme, mencegah kontaminasi pada luka, isolasi daerah operasi

dari lingkungan disekelilingnya yang tidak steril, dan membuat area yang steril untuk

menjalankan operasi seaman mungkin.

LEARNING TASK

1. Sebutkan alat2 atau instrument yang termasuk kategori kritikal item, semi kritikal

items dan non-kritikal items dan jelaskan cara cleaning, desinfeksi dan sterilisasi yg

tepat

2. Bagaimana cara untuk sterilisasi alat dan bahan yang tidak tahan panas

3. Dokter gigi Frankenstein ingin membuka praktek dokter gigi di daerah perkotaan.

a. alat sterilisasi apa yang perlu disiapkan dalam tempat prakteknya

b. bagaimana cara drg, Frakenstein mengelola limbah (bahan atau alat bekas

pakai) tempat prakteknya

4. Seorang dokter gigi bernama budi baper, ditugaskan ptt di desa terpencil dengan

peralatan sterilisasi yang tidak memadai, upaya apa yang dapat drg budi baper

lakukan untuk meminimalisir perpindahan mikroorganisme

5. Bagaimana cara teknik asespsis sebelum melakukan tindakan bedah odontektomi

Page 28: STUDY GUIDE Semester V BLOK CLINICAL DENTAL SKILL IV …...9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4). 9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi

Study Guide Clinical Dental Skill 4 2017 – 2018

27