STUDI TEKNIK DISMANTLING INSTALASI PEMIPAAN …digilib.batan.go.id/sipulitbang/fulltext/2619.pdf ·...
Transcript of STUDI TEKNIK DISMANTLING INSTALASI PEMIPAAN …digilib.batan.go.id/sipulitbang/fulltext/2619.pdf ·...
STUDI TEKNIK DISMANTLING INSTALASI PEMIPAAN REAKTOR TRIGAMARK II BANDUNG
Maryudi, Ir .Budi Kaliwanto, Ade SuhermanPusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif
ABSTRAKSTUDI TEKNIK DISMANTLING INSTALASI PEMIPAAN REAKTOR TRIGA MARK II
BANDUNG. Telah dipelajari teknik pelaksanaan dismantling pada saat peningkatan daya diReakto,: Triga Mark Bandung. Studi didasarkan pada penelitian pustaka dan survey lapanganyang pada akhirnya diketahui bahwa teknik dismantling yang digunakan adalah dengan teknik-teknik konvensional. Hallni didasarkan beberapa pertimbangan, disamping efisiensi biaya danwaktu, teknik konvensional banyak dipilih juga karena kontaminasi pada instalasi pemipaanprimer maupun sekunder sangat rendah. Kecuali pipa saluran diffuser yang masuk kedalamkolam reactor, dismantlingnya menggunakan cara yang lebih presisi mengingat paparan
radiasinya cukup tinggi.
ABSTRACTTHE STUDY ON DISMANTLING TECHNIQUE OF THE TRIGA MARK If BANDUNG
REACTOR PIPING INSTALLATION. It has been studied on the dismantling work techniquewhen the power of TRIGA MARK II Bandung increased. This study is based on literature studyand area survey which is finally known that the dismantling technique used is conventionaltechniques. Based on several reasons such as cost and time efficiency, conventional techniqueis choosed due to the low of contamination on primary and secondary piping installation.Exception for the diffuser channel that leads to reactor pond, dismantling uses more precisiontechnique due the relatively high radiation exposure.
PENDAHULUANStudi Teknik Dismantling Instalasi Pemipaan Reaktor Triga Mark
Bandung Sistem Mekanik, dilakukan untuk lebih mendalami TeknologiDismantling fasilitas nuklir yang selama ini masih dipelajari melalui literatur dandokumen-dokumen tentang pelaksanaan dismantling di negara maju sepertiJepang, Perancis dan Amerika Serikat. lain halnya dengan keberhasilanpeningkatan daya pad a Reaktor Triga Mark Bandung dari 1 MW menjadi 2 MW,disini kita dapat langsung melihat dan mempelajari proses dismantling padasistem pemipaan primer, sekunder maupun perangkat keras lainnya, walaupunternyata masih banyak cara konvensional dalam pelaksanaannya. Tetapi adapula beberapa yang perlu penanganan yang lebih presisi. Hal ini disebabkanoleh adanya perbedaan paparan radiasi pada masing-masing perangkatinstalasinya, sebenarnya selalu saja ada kesulitan dan permasalahan yangtimbul dilapangan tetapi dengan kecermatan dan kesungguhan akhirnya dapatteratasi juga. Seluruh keberhasilan ini tidak lepas dari penguasaan IPTEK,tenaga-tenaga yang profesional serta prosedur kerja yang akurat dan selalumengutamakan keselamatan kerja bagi petugas radiasinya.
Pada makalah ini akan diuraikan secara khusus tentang prosedur danteknik pelaksanaan dismantling instalasi pemipaan sistem mekanik yangdilakukan pada Reaktor Triga Mark Bandung pada saat peningkatan daya dari1 MW menjadi 2 MW.
Hasil Penelitian Tahun 2000
METODOLOGIProgram dismantling instalasi pemipaan Reaktor Triga Mark II Bandung
terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama adalah mempelajari teknik
pembongkarannya, tahap kedua adalah penyiapan peralatan kerja danperangkat keselamatan kerja radiasi. Adapun tahapan yang ketiga adalah cara-cara yang aman untuk penyimpanan sementara limbah-limbah radioaktifnya.
Dari hasil studi pustaka dan survey lapangan pelaksanaan dismantlingsistem pemipaan yang berhubungan dengan reaktor dipisahkan menjai duakelompok besar, yaitu :* Dismantling unit pemipaan sistem pendingin primer.* Dismantling unit pemipaan sistem pendingin sekunder.
Adapun kelompok sistem pendingin primer maupun sekunder masih dibagibeberapa bagian pipa antara lain:
a. Pendingin Primer* Pipa masuk Heat Exchanger dari sekunder.* Pipa keluar Heat Exchanger ke sekunder.* Pipa yang masuk teras reaktor.* Pipa yang berada di dinding reaktor.* Pipa yang berada di lantai reaktor
b. Pendingin Sekunder* Pipa masuk Heat Exchanger.* Pipa keluaran Heat Exchanger.* Pipa keluaran pompa.* Pipa masuk pompa.
Dalam makalah ini, teknik dismantling antara pemipaan pada sistempendingin primer akan diperbandingkan dengan sistem pendingin sekunder.
PEMBAHASAN
Dismantling Pemipaan Sistem Pending in Primer.Oalam pembongkaran setiap sambungan pipa mengunakan peralatan
yang konvensional seperti tool set mekanik dan lag potong asetelin. Untuksetiap sambungan pipa ternyata dilengkapi dengan flange-pipe, sehingga carapembongkarannya hanya menggunakan tool set dengan membuka bautpengikatnya. Tetapi bila pipa hasil bongkaran masih berukuran panjang, harusdipotong menjadi beberapa bagian sesuai dengan ukuran yang dikehendakidengan menggunakan lag aseteline atau gergaji 1angan.
Pelaksanaan dismantling masih dilakukan dengan cara..carakonvensional karena disamping tingkat paparan radiasinya dari pipa tersebutsangat rendah, yaitu antara 0,2 -0,25 J.t Gy / jam, angka tersebut jauh diba\fIlahbatasan NBO (Nilai Batas Oasis) terendah 30 m Sv / tahun yang berlaku diPPTN Bandung, serta para pekerja radiasi selalu dijamin keselamatannya
Hasil Penelitian Tahun 2000 158
dengan diharuskan memakai pakaian kerja dan perlengkapan keselamatankerja seperti helm, sarung tangan, sepatu kerja dan peralatan proteksi radiasi.
Gambar skema pipa yang masuk ke dalam reaktor dan carapembongkarannya diperlihatkan pada Gambar 1. Sementara untuk pipa padadinding luar reaktor diperlihatkan pada Gambar 2, skerna yang sarna untukpemipaan dari dan ke Heat Exchanger.
Gambar 1. Skema Pipa Yang Masuk Teras Reaktor
1.2.3.4.5.6.7.
8.9.
10.
Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 1.Buka klem pada sambungan 1.Angkat pipa 1.Tempatkan pipa 1 pada tempat penampungan limbah sementara.Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 2.Buka klem pada sambungan 2.Angkat pipa 2 dan tempatkan pad a tempat penampungan limbahsementaraPasangkan kawat pengangkat pada pipa 3.Buka klem pada sambungan 3.Angkat pipa 3 dan tempatkan pad a tempat penampungan limbahsementaraBila diperlukan, perkecil panjang pipa 1, 2 dan 3 dengan menggunakanalat las.
11
~!-(D
riF ~
r'F!J r---i
p.11"° 1
~
g 6
Gambar 2. Skema Pipa Pada Dinding Luar Tangki Reaktor
159Hasil Penelitian Tahun 2000
1.2.3.4.5.6.7.
8.9.
10.
11.
Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 1.Buka klem pada sambungan 6.Angkat pipa 1. .
Tempatkan pipa 1 pada tempat penampungan limbah sementara.Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 2.Buka klem pada sambungan 7.Angkat pipa 2 dan tempatkan pada tempat penampungan limbahsementara.Pasangkan kawat pengangkat pad a pipa 3.Buka klem pada sambungan 8.Angkat pipa 3 dan tempatkan pada tempat penampungan limbahsementara.Bila diperlukan, perkecil panjang pipa 1, 2 dan 3 menggunakan alat lag.
Gambar 3. Skema Pipa Masuk Heat Exchanger Oari Sekunder
1.2.3.4.
5.6.7.8.
91011
121314
15
Buka semua baut yang ada pad a sambungan 1.Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 1.Buka semua baut pada sambungan 2.Angkat pipa 1.Tempatkan pipa 1 pada tempat penampungan limbah sementara.Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 2.Buka semua baut pada sambungan 3.Angkat pipa 2 dan tempatkan pada tempat penampungan limbahsementara.Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 3,Buka baut pada sambungan 4 dan 5.Angkat pipa 3 dan tempatkan pada tempat penampungan limbahsementara.Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 4.Buka baut pada sambungan 6.Angkat pipa 4 dan tempatkan pada tempat penampungan limbahsementara.Bila diperlukan, perkecil panjang pipa 1, 2, 3 dan 4 menggunakan alatlag.
Hasil Penelitian Tahun 2000 160
plpa1
Gambar 4. Skema Pipa Keluar Heat Exchanger Ke Sekunder
1.2.3.4.5.6.7.8.
9.10.11.
12.13.14.
15.
Buka semua baut yang ada pada sambungan 1.Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 1.Buka semua baut pada sambungan 2.Angkat pipa 1.Tempatkan pipa 1 pada tempat penampungan limbah sementara.Pasangkan kawat pengangkat pad a pipa 2.Buka semua baut pada sambungan 3.Angkat pipa 2 dan tempatkan pada tempat penampungan limbahsementara.Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 3.Buka klem pada sambungan 4 dan 5.Angkat pipa 3 dan tempatkan pad a tempat penampungan limbahsementara.Pasangkan kawat pengangkat pad a pipa 4.Buka baut pada sambungan 6.Angkat pipa 4 dan tempatkan pada tempat penampungan limbahsementara.Bila diperlukan, perkecil panjang pipa 1, 2, 3 dan 4 menggunakan alatlas.
Dismantling Pemipaan Sistem Pendingin Sekunder.Instalasi Pending in Sekunder merupakan instalasi pemipaan yang
terbebas dari paparan radiasi, karena instalasi ini berdiri sendiri dan berfungsihanya untuk mendinginkan Cooling Water Reactor, adapun pelaksanaandismantlingnya sarna dengan Instalasi Pendingin Primer, bahkan jauh lebihmudah dan lebih cepat karena disamping tempat posisinya terbuka juga parapekerja radiasi tidak perlu mengkhawatirkan adanya paparan radiasi.
Setiap sambungan pipa selalu dilengkapi dengan flange, sehinggamudah dilepas dengan menggunakan tool set (kunci ring / pas), bila mengalamikesulitan disebabkan mur / baut berkarat bisa disemprotkan bahan penghancurkarat (WD 40) atau baut tersebut bisa langsung di potong denganmenggunakan gergaji tangan dan bisa juga menggunakan las potong aseteline,adapun ukuran pipa yang masih terlalu panjang bisa dipotong dengan gergajipotong atau las potong aseteline menjadi ukuran 0,5 -1 m sehinggamemudahkan untuk penyimpanannya.
Hasil Penelitian Tahun 2000 161
Gambar skema pemipaan pada sistem pendingin sekunder dan teknikpembongkarannya diperlihatkan pada gambar 5 -9, perbandingan teknik dankarakteristik dismantling pada pemipsan pendingin primer dan sekunderdiperlihatkan pad a tabel1 dan tabel 2.
Gambar 5. Skema Pipa Yang Ada Pada Lantai Reaktor
1. Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 1.2. Angkat pipa 1.3. Tempatkan pipa 1 pada tempat penampungan limbah sementara.4. Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 2.5. Angkat pipa 2 dan tempatkan pada tempat penampungan limbah
sementara.6. Bila diperlukan, perkecil panjang pipa 1, 2, dan 3 menggunakan alat las.
Gambar 6. Skema Pipa Masuk Heat Exchanger
1. Buka semua baut yang ada pada sambungan 1.2. Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 1.3. Buka semua baut pada sambungan 2.4. Angkat katup dan elbow (pipa 1).5. Tempatkan pipa 1 pada tempat penampungan limbah sementara.6. Pasangkat kawat pengangkat pada pipa 2.7. Buka semua baut pada sambungan 3.8. Angkat pipa 2 dan tempatkan pada tempat penampungan limbah
sementara.
Hasil Penelitian Tahun 2000 162
9. Pasangkan kawat pengangkat pad a pipa 3.10. Buka klem pad a sambungan 4.11. Angkat pipa 3 dan tempatkan pada tempat penampungan limbah
sementara.12. Bila diperlukan, perkecil panjang pipa 1, 2 dan 3 menggunakan alat las.
Gambar 7. Skema Pipa Keluaran Heat Exchanger
1. Buka semua baut yang ada pada sambungan 1.2. Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 1.3. Buka semua baut pad a sambungan 2.4. Angkat pipa 1.5. Tempatkan pipa 1 pad a tempat penampungan limbah sementara.6. Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 2.7. Buka semua baut pad a samburlgan 3.8. Angkat pipa 2 dan tempatkan pad a tempat penampungan limbah
sementara.9. Buka semua baut pad a sambungan 4
10. Angkat flow meter dan simpan.11. Pasangkan kawat pengangkat pad a pipa 3.12. Buka klem pada sambungan 5.13. Angkat pipa 3 dan tempatkan pada tempat penampungan limbah
sementara.14. Bila diperlukan, perkecil panjang pipa 1,2 dan 3 menggunakan alat las.
163Hasil Penelitian Tahun 2000
menggunakangergaji tangan dan
1. Buka alat ukur temperatur 1.2. Pasangkan kawat pengangkat pada pipa 1.3. Buka semua baut pada sambungan 2, 3 dan 4.4. Angkat pipa 1 dan tempatkan pada tempat penampungan
sementara.5. Bila diperlukan, perkecil panjang pipa 1 menggunakan alat lag.
limbah
Gambar 9. Skema Pipa Keluaran Heat Exchanger
1. Buka alat ukur temperatur 1.2. Pasangkan kawat pengangkat pada pipa.3. Buka semua baut pada sambungan 2 dan 3.4. Angkat pipa dan tempatkan pada tempat penampungan limbah sementara.5. Bila diperlukan, perkecil panjang pipa 1 menggunakan alat lag.
Gambar 10. Skema Pipa Masuk Pompa
1. Buka semua baut yang ada pada sambungan 1.2. Pasangkan kawat pengangkat pada pipa.3. Buka semua baut pada sambungan 2.4. Buka klem pada sambungan 3.5. Angkat pipa dan tempatkan pada tempat penampungan limbah sementara.6. Bila diperlukan, perkecil panjang pipa menggunakan alat las.
164Hasil Penelitian Tahun 2000
Tabel 2. Teknik DismantlinaPipa Pendingin
PrimerPipa Pendingin
SekunderNo. TeknikDismantiing
1 Proteksi Radiasi Helm, sarung tangan,sepatu kerja, kaca mata
pengaman, pakaiankerja, proteksi radiasi.
Helm, sarung tangan,sepatu kerja, kaca mata
pengaman, pakaiankeria.
I~ I Teknik Dismantlina
Pelepasan flange Secara manualmen unakan tool set
Secara manualmenggunakan WD 40
I
Secara manualmenggunakan tool set.
Secara manualmenggunakan WD 40
Penyemprotanbahan penghancurkarat
*
Pemotongan pipa* Secara manual
menggunakangergaji tangan danmesin gergaji
potong.Secara pengelasan
menggunakanlaspotong asetelineatau lag arQon.
Secara manual
menggunakangergaji tang an danmesin gergaji
potong.Secara pengelasan
menggunakanlaspotong asetelineatau las argon.
Langkah Kerja :1. Keluarkan air sisa yang ada dalam system pemipaan dan petugas PPR
memeriksa kondisi air (masih aktif atau tidak), bila perlu dilakukanpemeriksaan laboratorium. Kriteria penerimaan terhadap pemeriksaan inimerujuk pada Baku Mutu Lingkungan (SK DIRJEN BAT AN
No.293/DJNII/1995).2. Usahakan agar air sisa pad a setiap pembukaan sambungan ditampung
dalam wadah penampung, kemudian pindahkan ke tempat penampunganlimbah.
3. Persiapkan peralatan kontrol dan crane umtuk mengangkat pipa.
Hasil Penelitian Tahun 2000 165
KESIMPULANKeberhasilan up-grading Reaktor Triga Mark II Bandung tidak terlepas
dari kemampuan SDM dalam menguasai dan mengaplikasikan teknologidismantling dan dekomisioning instalasi nuklir walaupun masih menggunakanmetode konvensional.
Sebagian besar dari hasil dismantling sistem pemipaannya disimpanditempat penyimpanan sementara limbah radioaktif pad at, kecuali untuk pipa-pipa saluran pendingin sekunder, masih bisa dipergunakan apabila diperlukan.
Walaupun dalam pelaksanaan dismantling pemipaan system pendinginprimer maupun sekunder pada Reaktor Triga Mark II Bandung tidak banyakmengalami kesulitan, tetapi pengetahuan teknologi tentang dismantling harusterus dipelajari dan dikembangkan mengingat dimasa mendatang masih banyakinstalasi-instalasi nuklir lainnya yang menunggu untuk di dekomisioning.
DAFTAR PUSTAKA
1 JAERI, "Reactor Decommissioning Technology Development and ActualDismantling of JPDR" , JAERI- TOKAI, JAPAN, March 1990.EFRIZON UMAR, "Perancangan kembali System Pendingin Primer ReaktorTriga Mark II Bandung Untuk Daya 2 MW", PPTN -Bandung, Indonesia1998.
2
Hasil Penelitian Tahun 2000 166