STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7...

14
Soal & Lembar Jawaban STUDI KASUS UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK RECOGNITION OF PRIOR LEARNING FOR CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA

Transcript of STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7...

Page 1: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Soal & Lembar Jawaban

STUDI KASUS

UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

RECOGNITION OF PRIOR LEARNING FOR

CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA

Page 2: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Ujian Profesi Akuntan Publik Recognition of Prior Learning for Certified Professional Auditor of Indonesia

Persyaratan untuk menjawab Soal Studi Kasus untuk Ujian RPL CPAI, adalah sebagai berikut :

1. Lembar Jawaban dapat menggunakan dengan format terlampir

(Lembar Jawaban dapat digandakan)

2. Lembar Jawaban di berikan NAMA dan KAP

3. Lembar Jawaban di tanda tangani oleh Peserta

4. Jawaban di Tulis Tangan langsung oleh Peserta

5. Jawaban harus diperiksa dan ditandatangani oleh Atasan (KAP) / Mentor

6. Penyerahan dokumen Asli Lembar Jawaban :

Dokumen Asli Lembar Jawaban dapat diserahkan pada saat Registrasi Acara di acara PRP tanggal 22 Februari 2016.

Page 3: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Jawaban No. :

Nama Peserta : Telah diperiksa & Disetujui oleh Atasan (KAP)

KAP : Nama Pemeriksa : Tanda Tangan

Pemeriksa:

Tanda Tangan Peserta :

Lembar Jawaban Soal Studi Kasus – Ujian CPAI (RPL) (format lembar jawaban ini dapat digandakan, sesuai kebutuhan)

Page 4: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016)

SOAL KASUS 1 Anda adalah seorang manajer audit dari KAP BCG & Rekan yang ditugaskan oleh partner audit untuk menyusun strategi dan perencanaan audit suatu penugasan audit atas laporan keuangan PT Hotel Citra per 30 April 2014. Perikatan dengan Hotel Citra adalah perikatan tahun pertama. Laporan keuangan tahun sebelumnya telah diaudit oleh auditor lain. PT Hotel Citra adalah sebuat perseroan terbatas yang berdomisili di Jakarta. Berikut ini adalah informasi yang didapatkan pada saat melakukan kunjungan ke hotel tersebut. Informasi tersebut didapatkan dari prosedur interviu dengan pejabat hotel yaitu Bapak Jonas Tjitra (direktur utama) dan manajer keuangan Ibu Widya Tjitra, pengamatan dan prosedur lainya.

Akomodasi

Hotel mempunyai 60 kamar, yang dikelompokkan sesuai Tabel 5.3. Tingkat hunian kamar

adalah merupakan kunci sukses utama suatu kegiatan usaha perhotelan. Secara rata-rata

kamar hotel yang dihuni dalam periode 12 bulan sampai 30 April 2014 adalah sebesar 74%

sepanjang kurun waktu tersebut. Dapat dianalogikan bahwa kamar kosong pada suatu hotel

ibarat seperti tomat busuk di toko sayur. Keduanya tidak menghasilkan pendapatan apapun.

Manajemen mengkhawatirkan tingkat hunian akomodasi yang fluktuatif pada tahun ini.

Tahun lalu sekitar 76% selama periode 12 bulan sampai 30 April 2013. Pada tahun ini

tingkat hunian bervariasi sepanjang tahun, mulai dari 50% selama semester pertama, dan

cenderung naik sampai dengan 90% menjelang akhir semester kedua.

Tabel 5.3

Akomodasi Hotel Citra

Jumlah Tarif per hari

Ribuan Rp

% Hunian

tahun

2014

Kamar single dengan bak mandi 15 1.000 75

Kamar single dengan shower 10 850 77

Kamar single dengan wastafel 5 600 81

Total Kamar Single 30

Kamar double dengan bak

mandi

17 1.200 70

Kamar double dengan shower 9 1.000 77

Kamar double dengan wastafel 4 700 82

Total Kamar Double

Total Kamar 60 74

Tiap kamar mempunyai TV, perlengkapan membuat teh/kopi, setrika, dan telepon.

Dulu terdapat kulkas untuk menyimpan botol dan minuman kaleng, namun tidak

digunakan lagi karena disalahgunakan.

Tarif dasar harian adalah seperti tertera dalam tabel di atas, namun tarif ini dapat

berbeda dengan alasan berikut:

a) Tarif mingguan yang mendapat diskon dan tarif akhir pekan khusus.

Page 5: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016)

b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan tarif

dengan tarif single.

c) Tarif musiman tertentu.

Manajemen Hotel Citra berencana menyediakan bak mandi untuk kamar yang hanya

memiliki wastafel dan pekerjaan ini kemungkinan dimulai dalam tahun finansial saat

ini.

Ibu Widya Tjitra mengatakan bahwa bisnis sampingan sewa kamar mencapai titik

impas (break-event) (pendapatan sewa kamar tahun 2013 sekitar

Rp15.000.000.000).

Restoran

Hotel mempunyai restoran dengan 60 meja. Manajemen memberitahu bahwa sebagian

besar tamu hotel sarapan di hotel, namun tingkat kunjungan restoran oleh penghuni tahun

2013 sekitar 20% di siang hari dan 65% di sore hari. Hotel membedakan tamu bukan

penghuni hotel, yaitu tamu yang tidak menginap di hotel. Sebagian besar pengunjung

restoran di siang hari tidak menginap di hotel. Manajemen memperkirakan titik impas

restoran adalah ketika beroperasi 55% dari kapasitas yang ada. Manajemen berencana

untuk meningkatkan tingkat penggunaan kapasitas restoran (sekitar 75% di tahun 2013

untuk tamu restoran berstatus penghuni dan non-penghuni). Mereka merevisi daftar menu

dan mempekerjakan koki baru yang ahli masakan tradisional sampai mancanegara.

Pendapatan restoran mencapai Rp34.000.000.000 pada tahun 2013, termasuk pendapatan

dari sarapan. Ibu Widya Tjitra mengatakan bahwa sebagian besar profit hotel berasal dari

restoran, dan saat ini sedang mengiklankan menu baru di media lokal. Salah satu alasan

perhatian terhadap restoran adalah persaingan dengan Bellbank Hotel, hotel modern

terbaru di sekitar lokasi Hotel Citra, yang telah sukses mengembangkan bisnis dari hotel,

tidak lain karena hotel tersebut memiliki restoran yang menarik.

Dapur

Manajemen telah mengambil langkah untuk mengurangi sampah di dapur. Mereka

memperkenalkan sistem pengendalian bagian yang lebih ketat dan baru-baru ini

memberikan tanggung jawab pembelian makanan kepada koki baru, di bawah pengawasan

Ibu Widya Tjitra.

Bar

Terdapat tiga bar di hotel yang menyediakan berbagai jenis minuman untuk pengunjung

penghuni dan non-penghuni. Salah satu bar adalah ruang serbaguna, yang digunakan

sebagai ruang santai penghuni ketika sedang tidak digunakan. Ini adalah bagian bisnis yang

menguntungkan.

Serbaguna

Hotel menawarkan fasilitas lengkap untuk resepsi pernikahan, rapat bisnis kecil, grup diskusi

dan lain-lain.

Page 6: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016)

Restoran

Catatan pengendalian yang penting di restoran adalah menu pesanan tamu, yang terdapat

dalam file master dalam sistem komputer, bersama dengan harga standar. Setiap pramusaji

mempunyai catatan order empat rangkap, satu rangkap ke dapur, satu rangkap ke meja

kasir restoran, satu rangkap ke bagian akuntansi,dan satu rangkap diarsipkan pramusaji.

Pramusaji memasukkan jumlah pesanan untuk menu tertentu untuk setiap meja,

menggunakan sistem penomoran menu, dan mencatat nomor kamar tamu yang merupakan

penghuni hotel. Manajer restoran menggunakan PC restoran untuk memasukkan rincian

semua menu yang telah disajikan ke tamu restoran, membedakan antara yang dibayar kas

dan yang dicatat dalam catatan tamu penghuni. Makanan yang dibayar kas dimasukkan

dalam kassa kas di restoran.

Bar

Alat pengendalian penting di bar adalah system kas terprogram yang memuat harga yang

telah ditentukan untuk semua minuman. Pelayan bar harus memasukkan jumlah minuman

yang dipesan dan kas yang dibayar, sistem secara otomatis menghitung kembalian.

Terdapat perhitungan persediaan reguler yang dilakukan penjaga persediaan eksternal.

Karyawan dan Struktur Hotel

Gambar 5.3

Struktur Organisasi PT Hotel Citra

Direktur Utama: Jonas Tjitra

Manajer Resepsionis dan

House Keeping:

Janet Tjitra

Manajer Restoran/Bar:

Edward Tjitra Manajer Keuangan dan

Akuntansi:

Widya Tjitra

Bagian

Resepsionis

Bagian

House

Keeping

Bagian

Maintenance/

Perawatan

Hotel

Bagian Bar Bagian

Restoran

Kepala

Koki

Bagian TI Bagian

Kasir Bagian

Keuangan

Adan

Akuntansi

Staf

Laundry

Pelayan Staf

Kebersihan

Restoran

Page 7: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016)

Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi hotel telah terkomputerisasi. Perusahaan mempunyai jaringan kecil PC

dengan biaya Rp 360.000.000 yang dibangun sekitar dua tahun lalu. PC terdapat di

resepsionis, restoran, bar, kantor manajer, dan kantor manajer keuangan. Sistem

menggunakan program yang dibeli sebagai paket lengkap dari perusahaan software

terkemuka. Satu orang menjalankan sistem komputer tersebut. Ibu Widya Tjitra juga

memiliki keahlian komputer dan mengawasi system operasi tersebut.

Catatan akuntansi terkait penghuni yang terpenting adalah catatan penerimaan

tamu/resepsi yang dimasukkan ke sistem komputer pada saat tamu tiba. Nomor kamar

digunakan sebagai catatan untuk setiap jasa yang digunakan tamu. Dengan demikian, saat

tamu makan di restoran, nomor kamar dimasukkan dalam dokumen pesanan makanan yang

ditandatangani tamu.

Berikut ini adalah informasi penting pada beberapa akun dari laporan posisi keuangan dan

laporan laba rugi per 31 Maret 2014 dan 2013 yang didapatkan dari pihak manajemen hotel.

31 Maret 2014

(Jutaan Rp) 30 April 2013 (Jutaan Rp)

Pendapatan 75.653 92.345

Cost of sales 40.876 55.972

Beban usaha 11.843 14.987

Laba sebelum pajak 22.934 21.386

Total aset 164.765 165.575

Kas dan setara kas 5.723 6.298

Investasi jangka pendek 18.287 17.034

Piutang usaha 2.935 3.092

Aset lancar lainya 7.021 8.636

Aset tetap, nilai buku 123.763 123.763

Aset tidak lancar lainya 7.036 6.752

Imbalan pascakerja 3.571 3.571

Hutang usaha 12.870 13.932

Hutang dan akrual lainya 21.023 19.597

Hutang bank, jangka panjang 40.000 45.000

Ekuitas 87.301 83.475

Pertanyaan:

Berdasarkan pemaparan di atas, anda sebagai manajer audit diminta untuk menyiapkan dokumentasi atas strategi dan perencanaan audit berdasarkan SA 300, SA 315, SA 320, dan SA 330. Dokumen tersebut harus anda siapkan untuk kemudian dimintakan persetujuan kepada partner audit. Dokumen tersebut diantaranya harus memuat:

1. Tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan keuangan. 2. Basis pelaporan keuangan yang digunakan oleh hotel. 3. Jadwal waktu. 4. Komposisi tim audit. 5. Estimasi fee audit. 6. Kepatuhan terhadap persyaratan etika. 7. Pemahaman atas pengendalian internal 8. Pemahaman atas kebijakan akuntansi signifikan 9. Materialitas.

Page 8: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016)

10. Pertimbangan atas fraud dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

11. Identifikasi risiko salah saji material 12. Prosedur audit yang relevan.

Dalam menjawab pertanyaan tersebut anda dapat berimprovisasi dengan menambahkan informasi yang relevan pada kasus tersebut, namun harus dijelaskan alasannya. Selain itu dalam menyelesaikan kasus tersebut anda harus merefer pada SA yang relevan. Anda dapat memberikan informasi tambahan dalam dokumen strategi dan perencanaan audit sepanjang disyaratkan oleh SA.

Page 9: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016)

SOAL KASUS 2

Anda adalah seorang senior auditor pada KAP YKJ & Rekan yang ditugaskan oleh manajer anda untuk melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian internal sehubungan dengan audit atas laporan keuangan PT Barbados per 31 Desember 2014. Berikut ini adalah informasi yang didapatkan selama anda melaksanakan prosedur pemahaman.

PT Barbados merupakan perusahaan yang menjual berbagai produk secara kredit, yang

berdomisili di Jakarta. Anda sedang mendiskusikan sistem dengan Bapak Mustafa (Direktur

Keuangan) dan Ibu Hani (Manajer Pemrosesan Data) yang telah menyediakan deskripsi

naratif dan bagan alur (flowcharts) yang menggambarkan kegiatan bagian penjualan dan

A/R:

Order penjualan diterima setiap hari dari pelanggan melalui pramuniaga yang akan

meneruskan order tersebut ke departemen penjualan. Staf departemen penjualan

menggunakan sistem dengan fasilitas ‘read-only’ untuk memastikan ketersediaan stok

dan kemudian menyiapkan slip order penjualan yang memuat informasi:

a) Nama pelanggan, alamat, dan nomor akun/referensi (digunakan untuk memperbarui

buku besar penjualan).

b) Kode dan nama produk (digunakan untuk memperbarui data persediaan).

c) Kuantitas dan harga jual.

d) Kode penjualan (digunakan untuk menganalisa penjualan).

Slip order penjualan yang telah dilengkapi staf departemen penjualan akan diteruskan ke

departemen TI untuk diproses. Nomor pelanggan dan kode produk diproses secara

otomatis (computer-generated) di bawah pengawasan Ibu Hani; yang memuat nomor cek

(check digits) untuk setiap transaksi. Pelanggan baru akan diberikan nomor pelanggan

sesuai daftar yang dimiliki staf departemen penjualan. (1)

Staf departemen TI antara lain Ibu Hani (programmer dan analis sistem yang handal),

seorang asisten programmer (bertindak sebagai operator saat jam sibuk), dan dua

operator (keduanya sering menghadiri pelatihan programming di universitas setempat).

Perusahaan software terkemuka memasok software komputer perusahaan, namun

kemudian dimodifikasi oleh staf departemen TI bersama-sama dengan perusahaan

software tersebut dan pabrikan komputer, sesuai hasil diskusi informal antara staf yang

terlibat dalam pengembangan sistem. Dokumentasi hasil diskusi yang memuat modifikasi

software tersebut disimpan oleh Ibu Hani. Hanya staf departemen TI yang diperbolehkan

memasuki ruangan komputer. (2)

Saat menerima slip order penjualan, operator membuat total kuantitas dan jumlah

dokumen yang diinput ke lembar kendali. (3)

Setiap hari operator memasukkan file catatan persediaan dan buku besar penjualan ke

sebuah disk khusus, dengan menginput detail transaksi dari slip order penjualan ke

komputer sehingga komputer akan memutakhirkan buku besar penjualan dan catatan

Page 10: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016)

persediaan dalam disk. Output yang dicetak antara lain: (a) daftar pengiriman barang

yang dijual, (b) daftar tagihan penjualan (buku harian), (c) slip tagihan penjualan (dua

rangkap), (d) catatan pengiriman barang yang dijual (dua rangkap), (e) daftar catatan

persediaan terakhir. Setiap akhir bulan, operator memasukkan instruksi tambahan dan

komputer akan mencetak daftar piutang pelanggan yang menunjukkan nilai saldo dan

untuk setiap pelanggan, slip tagihan yang tidak jelas (open items) dan total slip tagihan

tersebut. Penerimaan dari pelanggan diinput secara terpisah. (4)

Ibu Hani sangat sadar akan pentingnya keamanan dan setiap hari file hard disk akan

disimpan ke disk cadangan di perpustakaan data yang terletak di samping ruang

komputer. Ibu Hani menerapkan sistem kronologis (grandfather-father-son system) untuk

disk yang memuat label nama berurutan (header and trailer label) dan diidentifikasi

secara manual. Barbados Tbk. tidak mempunyai staf perpustakaan data khusus, namun

staf departemen TI telah diinstruksikan untuk menandatangani dan memasukkan tanggal

dan waktu ke dalam buku kontrol perpustakaan setiap file dipindahkan. (5)

Setelah menjalankan tugas harian, operator membandingkan total kontrol pada slip

tagihan penjualan dan daftar pengiriman barang dengan total lembar kendali, dan

melakukan perbaikan apabila terdapat ketidaksesuaian. Operator membuat laporan

pengecualian (exception report) untuk item yang tidak sesuai tersebut. (Pengecualian

yang biasa terjadi antara lain kode persediaan dan nomor pelanggan yang tidak ada

dalam daftar, pelampauan pagu kredit pelanggan, pesanan melebihi nilai yang telah

ditentukan sebelumnya.) (6)

Dokumen dan daftar yang didistribusikan antara lain:

a) Daftar pengiriman barang yang dijual dan catatan pengiriman ke departemen

pengiriman barang sebagai bagian yang berwenang untuk mengirimkan barang, satu

rangkap catatan pengiriman barang dikirimkan ke pelanggan bersama barang dan

rangkap lainnya disimpan di departemen pengiriman barang.

b) Slip tagihan penjualan (rangkap kedua), daftar slip tagihan penjualan dan order

penjualan asli ke staf departemen penjualan yang membandingkan order penjualan

dengan daftar dan tagihan. Pelanggan menerima satu rangkap tagihan.

c) Daftar saldo pelanggan bulanan dikirimkan ke departemen akuntansi sebagai

perbandingan dengan akun kontrol buku besar penjualan dalam buku besar.

d) Daftar catatan persediaan harian dikirimkan ke departemen kontrol persediaan yang

akan digunakan sebagai dasar pemesanan persediaan. (Setiap bulan staf gudang

menghitung persediaan dan mengirimkan rincian persediaan yang dimiliki

perusahaan kepada departemen kontrol persediaan untuk dibandingkan dengan

daftar catatan persediaan akhir bulan.) (7)

Apabila staf departemen penjualan menemukan perbedaan antara order penjualan dan

daftar order penjualan, slip tagihan akan diperbaiki secara manual (by hand) dan rangkap

kedua akan dikirimkan kembali ke ruang komputer untuk perbaikan di periode

pemrosesan order berikutnya. Daftar tagihan penjualan (memuat rincian tagihan

Page 11: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016)

individual pelanggan sesuai order nomor pelanggan dan rangkuman alokasi kode

penjualan individual) dan rangkap kedua slip tagihan penjualan kemudian dikirimkan

(daftar tagihan penjualan telah diperbaiki dengan rapi secara manual) ke departemen

akuntansi. Dokumen tersebut digunakan untuk memutakhirkan akun kontrol buku besar

penjualan dalam buku besar dan membukukan akun penjualan individual pelanggan. (8)

Pertanyaan:

Sebagai senior auditor anda diminta oleh manajer saudara untuk mengevaluasi

pengendalian internal PT Barbados dalam rangka audit atas laporan keuangan per 31

Desember 2014. Terhadap informasi yang diperoleh tersebut, anda diminta untuk:

1. mengidentifikasi kelemahan dan efektivitas pengendalian internal yang relevan

dengan audit. Identifikasi pengendalian hendaknya memilah pengendalian umum

dan pengendalian aplikasi input, proses, dan output.

2. Mengidentifikasi what can go wrong terhadap kelemahan yang teridentifikasi

tersebut.

3. Menyusun risiko salah saji material terhadap asersi transaksi atau akun terkait

dan menentukan signifikansi risikonya. Anda harus mengidentifikasi asersi pada

transaksi atau akun relevan dan menentukan risiko salah saji material terkait.

4. Menyusun prosedur audit yang diterapkan untuk menurunkan risiko salah saji

material, baik pengujian substantif maupun pengujian atas pengendalian yang

efektif.

5. Menyusun draf saran/rekomendasi yang relevan terkait dengan kelemahan

pengendalian internal yang teridentifikasi. Saran/rekomendasi hendaknya

disusun dalam suatu surat kepada manajemen.

Dalam menyelesaikan tugas tersebut anda harus merefer pada SA yang relevan. Anda

dapat memberikan informasi tambahan sepanjang diperlukan dan relevan, namun anda

harus menyebutkan alasannya. Jawaban anda harus merujuk pada SA yang diwajibkan

ketika menyelesaikan tugas tersebut.

Page 12: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016)

Page 13: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016)

SOAL KASUS 3

PT. Hawa Indah telah baru-baru ini membuat perikatan dengan Kantor Akuntan Publik Iryansyah Joan untuk melakukan audit atas laporan keuangan per 31 Desember 2014. Akuntan Publik tersebut sedang mengevaluasi perubahan-perubahan akuntansi sehubungan dengan PT. Hawa Indah. Berikut ini adalah beberapa informasi penting setelah dilakukan prosedur audit.

1. Pada tanggal 31 Desember 2013, klien memiliki saldo piutang sebesar $820.000 dari PT Heroic pada laporan posisi keuangan. Pada akhir tahun 2014 diperoleh informasi bahwa PT Heroic telah bangkrut, dan berdasarkan penilaian tidak ada pemulihan yang dapat diharapkan. Klien memutuskan untuk menghapuskan piutang tersebut sebagai penyesuaian piutang pada periode sebelumnya dan telah dilakukan penyesuaian.

2. Klien telah memutuskan untuk melakukan perubahan berikut dalam kebijakan penyusutan.

a. Untuk perabot kantor dan perlengkapan, diputuskan untuk mengubah umur manfaat

yag semula 10 tahun menjadi 8 tahun untuk mencerminkan estimasi pola manfaat

ekonomi aset tersebut pada masa mendatang. Keputusan ini telah dibuat klien pada

1 Januari 2014 dan berlaku per tanggal tersebut. Klien tidak melakukan penyesuaian

atas saldo laba tahun sebelumnya sehubungan dengan perubahan tersebut. Jika

perubahan ini telah dilakukan dalam beberapa tahun sebelumnya, saldo laba pada

tanggal 31 Desember 2013, akan berkurang sebesar $ 250.000. Sedangkan jika

perubahan tersebut bersifat prospektif maka pengaruh perubahan tersebut untuk

laba tahun 20104 terjadi pengurangan laba sebesar $ 60.000.

b. Untuk peralatan pada divisi penyewaan, klien bermaksud untuk menerapkan metode

jumlah angka tahun untuk menghitung depresiasi (sum-of-the years-digit depreciation

method). Klien tidak pernah menggunakan SYD sebelumnya. Klien mulai

mengoperasikan divisi penyewaan pada tahun 2014. Klien memiliki peralatan yang

sejenis yang selama ini telah digunakan untuk operasional dengan sifat dan

karakteristik yang tidak berbeda dengan divisi penyewaan dan telah disusutkan

dengan menggunakan metode garis lurus. Jika metode penyusutan menggunakan

metode garis lurus, laba tahun 2014 akan menjadi lebih besar yaitu sebesar $

110,000.

3. Dalam menyusun laporan tahun 2013, salah satu petugas pemegang buku mencatat lebih tinggi persediaan akhir sebesar $ 235.000 karena kesalahan matematis. Klien memutuskan untuk mencatat koreksi tersebut sebagai penyesuaian periode sebelumnya.

4. Di masa lalu, klien telah membebankan biaya pra-produksi pada divisi mebel selama 5 tahun. Standar akuntansi keuangan yang baru tidak mengizinkan biaya pra-operasi dikapitalisasi, namun harus dibebankan pada saat terjadinya. Diasumsikan bahwa standar tersebut berlaku efektif 1 Januari 2014. Jika metode akuntansi yang baru telah digunakan sebelum tahun 2014 saldo laba pada tanggal 31 Desember 2013, akan berkurang sebesar $ 375,000. Klien tidak melakukan koreksi atas dampak penerapan standar akuntansi keuangan yang baru tersebut.

5. Untuk divisi perawatan, klien memutuskan untuk mengganti metode pencatatan persediaan dari metode FIFO ke metode rata-rata, karena klien yakin bahwa biaya rata-rata akan menyajikan informasi yang lebih handal dengan penerapan yang lebih baik konsep macthing antara pendapatan dengan biaya. Dampak atas perubahan kebijakan

Page 14: STUDI KASUSiapi.or.id/uploads/content/83-Studi_Kasus.pdfSoal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016) b) Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan

Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 7 – Februari 2016)

ini pada tahun 2014 laba akan meningkat sebesar $ 320.000. Sedangkan untuk posisi tanggal 31 Desember 2013, klien menyatakan bahwa dampak terhadap saldo laba tidak dapat ditentukan sehingga tidak dikoreksi.

6. Dalam rangka penerapan macthing concepts yang lebih baik antara dari pendapatan dan beban pada divisi konstruksi gedung, klien memutuskan untuk merubah metode pengakuan pendapatan jasa konstruksi yang semula menggunakan metode pemulihan biaya menjadi metode persentase penyelesaian (the percentage of completion method). Apabila metode ini telah digunakan pada tahun-tahun sebelumnya, maka saldo laba pada tanggal 31 Desember 2013, akan menjadi lebih besar sebesar $ 1.075.000. Sedangkan untuk tahun berjalan klien telah mencatat dengan menggunakan basis yang baru.

Instruksi:

Anda adalah staf senior auditor pada KAP Iryansyah Joan tersebut yang ditugaskan oleh

partner untuk melakukan evaluasi atas informasi yang didapatkan tersebut setelah

melakukan prosedur audit. Lakukan perintah berikut ini dan dokumentasikan

tindaklanjutnya dalam suatu kertas kerja audit. Jawaban anda harus dituangkan secara

manual (tidak diketik dalam komputer). Dalam menyelesaikan kasus ini anda harus

merefer kepada SAK dan SA yang relevan.

a. Untuk setiap perubahan yang dijelaskan di atas, tentukan:

(1) Apakah perubahan tersebut merupakan perubahan kebijakan akuntansi, estimasi

akuntansi, atau koreksi kesalahan?

(2) Apakah diperlukan penyajian kembali saldo laba awal tahun 2014? Anda harus

menentukan perlakukan yang semestinya dilakukan oleh klien tersebut. Selain itu

anda juga harus menentukan perlakukan yang dibuat oleh klien.

b. Tentukan jumlah koreksi yang tepat untuk posisi saldo Desember 31 Desember 2013!

c. Terhadap informasi yang diperoleh tersebut, lakukan evaluasi untuk menentukan

langkah selanjutnya terhadap permasalahan tersebut. Dijelaskan bahwa klien telah

membuat keputusan dan tidak ada perubahan terhadap keputusan tersebut. Untuk

setiap informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa semua bersifat material. Anda

diminta untuk menuangkan informasi-informasi tersebut dalam dokumen memorandum

penyelesaian audit.