Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak...

30
27 Bab III Analisis 3.1 Analisis Fungsional 3.1.1 Sirkulasi Tamu Tidak Menginap Tamu yang tidak menginap biasanya mengunjungi hotel untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas hotel seperti restoran/kafe, fasilitas kebugaran maupun ruang-ruang pertemuan. Sirkulasinya dapat digambarkan melalui diagram berikut: Diagram 3.1 Sirkulasi Tamu Tidak Menginap Tiba Menurunkan orang dan barang, memarkir mobil Masuk bangunan Mengikuti acara di Function / Meeting Room Toilet umum Telepon umum Toko obat Membeli cinderamata Makan-minum Duduk-duduk Snack Renang fitness & massage Keluar bangunan Menunggu / ambil mobil Pulang

Transcript of Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak...

Page 1: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

27

Bab III

Analisis

3.1 Analisis Fungsional

3.1.1 Sirkulasi Tamu Tidak Menginap

Tamu yang tidak menginap biasanya mengunjungi hotel untuk

memanfaatkan fasilitas-fasilitas hotel seperti restoran/kafe, fasilitas kebugaran

maupun ruang-ruang pertemuan. Sirkulasinya dapat digambarkan melalui diagram

berikut:

Diagram 3.1 Sirkulasi Tamu Tidak Menginap

Tiba

Menurunkan orang dan barang, memarkir mobil

Masuk bangunan

Mengikuti acara di Function / Meeting Room Toilet umum

Telepon umum Toko obat

Membeli cinderamata Makan-minum Duduk-duduk

Snack Renang

fitness & massage

Keluar bangunan

Menunggu / ambil mobil

Pulang

Page 2: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

28

3.1.2 Sirkulasi Tamu Menginap

Tamu yang menginap biasanya akan langsung menuju lobby dan front

desk untuk keperluan administrasi dan lain-lain, setelah itu tamu yang menginap

dapat mengakses lantai-lantai kamar tamu atau memanfaatkan fasilitas-fasilitas

hotel lainnya.

Sirkulasi Tamu Menginap dapat digambarkan melalui diagram berikut:

Diagram 3.2 Sirkulasi Tamu Menginap

Tiba

Mencari informasi / Memesan kamar

Mandi tidur makan

Menurunkan orang dan barang, memarkir mobil

Masuk bangunan

Toilet umum Telepon umum

Toko obat Membeli cinderamata

Makan-minum Duduk-duduk

Snack

Renang fitness & massage

Mengikuti acara di Function / Meeting

Room

Page 3: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

29

Pulang

3.1.3 Sirkulasi Karyawan

Sirkulasi Karyawan dibedakan dari sirkulasi tamu, Akses masuknya pun

dibedakan dari entrance tamu. Setelah memasuki bangunan biasanya karyawan

akan melakukan absensi di timekeeper station dan kemudian mengambil dan

mengganti seragam, lalu melakukan pekerjaannya masing-masing. Akses vertikal

untuk kegiatan servis juga dibedakan dari akses vertikal tamu.

Sirkulasi karyawan dapat digambarkan melalui diagram berikut:

Diagram 3.3 Sirkulasi Karyawan

3.2 Kebutuhan dan Organisasi Ruang

3.2.1 Area Publik

Perbandingan antara area privat dan area-area publik seperti lobby,

restoran, lounge, ruang pertemuan dan banquet besarnya berbeda-beda antara

hotel yang satu dan lainnya, tergantung dari jenis hotel tersebut. Tabel berikut

menunjukkan kebutuhan besar area publik pada berbagai jenis hotel.

Tiba

memarkir kendaraan

Absensi

Melaksanakan Pekerjaan

Ganti dan mengembalikan seragam

Absensi

Ambil dan ganti seragam

Ambil kendaraan

Page 4: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

30

Tabel 3.1 Perbandingan Kebutuhan Area Publik pada Beberapa Jenis Hotel

Jenis Hotel Lobby F&B RSG Rekreasi Retail Parkir

Bisnis (pusat

kota)

Sedang Kecil Bervariasi Sedang Sedang Kecil

Butik Sedang Kecil Kecil Kecil Kecil Kecil

Suburban Sedang Sedang Sedang Sedang Kecil Besar

Airport Sedang Sedang Besar Kecil Kecil Sedang

Resort (Golf) Sedang Besar Sedang Besar Besar Besar

Resort Lain Kecil Sedang Kecil Besar Besar Sedang

Convention Besar Besar Besar Sedang Besar Sedang

Conference Sedang Sedang Besar Besar Kecil Besar

Keterangan:

‘Kecil’ berarti : lobby ‹ 6 sqft/kamar; F&B ‹ 0.7 kursi/kamar; RSG ‹ 2 kursi/kamar;

rekreasi = kolam renang kecil atau ruang olahraga ditambah fasilitas

lainnya; parkir ‹ 0.7 mobil/kamar.

‘Sedang’ berarti : lobby 6-10 sqft/kamar; F&B 0.7-1.2 kursi/kamar; RSG 2-4

kursi/kamar; rekreasi = kolam renang dan ruang olahraga ditambah

fasilitas lainnya; parkir 0.7-1.2 mobil/kamar.

‘Besar’ berarti : lobby › 10 sqft/kamar; F&B › 1.2 kursi/kamar; RSG › 4 kursi/kamar;

rekreasi = fasilitas-fasilitas yang lebih besar; parkir › 1.2 mobil/kamar.

sumber: Rutes, Walter A. & Penner, Richard H. & Adams, Lawrence, 2001.

Berdasarkan tabel tersebut, maka kriteria area publik untuk sebuah hotel

bisnis yang letaknya di pusat kota yang digunakan sebagai acuan dalam Tugas

Akhir ini sebagai berikut:

Lobby yang besarnya 6-10 sqft/kamar

Area F&B yang besarnya kurang dari 0.7 kursi/kamar

Ruang Serba Guna besarnya bisa bervariasi tergantung kebutuhan

Area rekreasi yaitu berupa kolam renang dan ruang olahraga ditambah fasilitas

lainnya

Area parkir yang besarnya kurang dari 0.7 mobil/kamar

Page 5: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

31

Area publik sebaiknya diletakkan dalam kluster-kluster dekat dengan

lobby. Pengaturan seperti ini memungkinkan tamu mengakses berbagai fasilitas

dengan mudah.

a. Lobby

Perencanaan elemen-elemen utama pembangun lobby dan desain detail-

detailnya sangat penting untuk membuat kesan yang baik dan mendalam pada

tamu hotel. Desain yang baik dapat menyeimbangkan antara kesan visual

(estetika) dan fungsi.

Pemrograman sebuah lobby harus didasarkan pada tipe hotel dan besarnya

sirkulasi pada area ini. Untuk hotel bisnis kelas menengah, besar lobbynya

biasanya antara 6-10sqft (0.6-0.9 m2) per kamar tamu. Salah satu cara untuk

memberikan kesan lobby yang luas adalah dengan menempatkan bar, restoran dan

kios-kios retail di area lobby. Fungsi-fungsi tambahan ini tidak hanya

memberikan variasi pada besaran lobby, tapi juga pada level aktivitas, sehingga

area lobby menjadi area yang hidup dengan banyaknya pengguna fungsi-fungsi

tambahan tersebut.

Fungsi lobby, selain membangun citra hotel, adalah sebagai area sirkulasi

utama, mengarahkan tamu ke front desk, lift, restoran, ruang pertemuan, klub

kebugaran, dan area-area publik lainnya. Selain itu, lobby juga berfungsi sebagai

ruang berkumpul informal dan pusat kontrol keamanan dimana para staf hotel

dapat mengawasi akses masuk ke bangunan hotel. Kriteria perancangannya

meliputi:

1. Lokasi front desk: front desk ditempatkan sehingga dapat langsung terlihat

oleh tamu yang masuk, juga agar staf front desk dapat mengawasi akses

tamu menuju lift.

2. Akses kantor: terdapat entrance ke front office, safe deposit area, kantor

eksekutif dan kantor sales dan katering.

3. Lift tamu: lift diletakkan dekat dengan front desk dan entrance utama dan

besar lift disesuaikan agar cukup untuk barang-barang bawaan tamu.

4. Area duduk: area duduk diletakkan dekat dengan front desk dan entrance,

dan tersedia area duduk untuk grup yang lebih privat.

Page 6: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

32

5. Sirkulasi: area sirkulasi dibuat jelas menuju front desk, lift, restoran, dan

ruang pertemuan dan area banquet.

6. Area retail: Tersedia ruang retail dekat dengan area sirkulasi tamu.

7. Stasiun bellman: stasiun bellman diletakkan dekat dengan front desk, lift

dan entrance utama. Dekat dengan stasiun ini, sediakan ruang

penyimpanan barang.

8. Fungsi penunjang: fungsi penunjang seperti toilet, telepon umum, meja

asisten manajer dan lain-lain diletakkan sehingga mudah dijangkau dari

area-area lainnya.

Diagram 3.4 Hubungan Fungsional Lobby dan Ruang Publik Lainnya

b. Restoran dan Café

Desain restoran dan outlet F&B lainnya sangat bergantung pada beberapa

hal, yaitu:

1. karakteristik pasar

2. konsep (jenis makanan yang disediakan, cara pelayanan, hiburan)

3. elemen-elemen desain (atmosfer, penutup meja, display)

4. operasional (jam buka, jumlah staf, layout tempat duduk)

5. proyeksi finansial

Ruang Serbaguna

Kamar-kamar tamu

Area parkir

Restoran Lounge

Toko-toko retail

Front Desk

Administrasi

Lobby Restoran

Area Rekreasi

Page 7: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

33

Kriteria perancangan restoran dan outlet F&B lainnya diantaranya yaitu:

1. Tersedia akses langsung ke dapur.

2. Restoran atau outlet F&B lainnya ditempatkan sehingga dapat diakses dari

area sirkulasi publik; buat agar café terlihat dari lobby.

3. Restoran ditempatkan sedemikian sehingga dapat memiliki entrance

eksterior.

c. Ruang Serbaguna

Ruang-ruang serbaguna sebuah hotel biasanya terdiri atas sebuah ballroom

yang besar, ruangan banquet berukuran sedang dan beberapa ruang pertemuan

yang lebih kecil.

Kriteria perancangannya meliputi:

1. Kriteria umum

- Ballroom, banquet dan ruang-ruang pertemuan dikelompokkan dalam satu

area.

- Area ini dibuat agar dekat dan mudah diakses dari lobby hotel.

- Tersedia area penunjang seperti toilet, ruang penyimpanan, telepon umum

dan kantor penerima.

- Ada akses masuk langsung untuk makanan ke ballroom dan banquet.

- Ada ruang penyimpanan untuk meja kursi ruang pertemuan dan banquet.

2. Kriteria perancangan arsitektural:

- Ruang serbaguna dibuat agar dapat disekat untuk mencapai fleksibilitas

ruang.

- Proporsi dan orientasi ruang serbaguna direncanakan agar ruang dapat

digunakan secara optimal.

- Struktur ruang serbaguna adalah bentang lebar tanpa kolom.

- Tersedia akses ke fungsi penunjang dan tangga darurat, juga akses staf

servis ke penyimpanan.

Page 8: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

34

3. Kriteria perancangan interior

- Untuk lantai, ditutupi dengan karpet yang berpola untuk membantu dalam

peletakan furnitur.

- Finishing untuk dinding bisa bermacam-macam (cat, vinyl, panel yang

dilapisi kain)

- Jendela dirancang agar dapat ditutup sehingga tidak ada cahaya yang

masuk (untuk keperluan penggunaan proyektor)

- Untuk pencahayaan, digunakan kombinasi pencahayaan fungsional,

dekoratif, display dan aksen.

- Untuk furnitur, disediakan meja-meja pertemuan dan meja-meja makan

bundar, kursi yang bisa ditumpuk, peralatan audiovisual, dan kursi-kursi

untuk foyer.

Berikut adalah karakteristik ruang-ruang serbaguna pada sebuah hotel:

Tabel 3.2 Program Ruang-ruang Serbaguna

Nama ruang dan

kegunaannya

Kriteria utama perancangan Program (kapasitas)

berdasarkan jenis hotel

Ballroom

Pertemuan, banquet,

resepsi, pameran

Ruangan dapat disekat, langit-

langit tinggi, akses langsung

untuk makanan, bersih dari kolom

Tipikal: 2 x KT

Resort: 0.5-1.5 x KT

Convention: 2-4 x KT

Ballroom foyer

Penerima, pendaftaran,

flow

Akses ke semua toilet dan fungsi

penunjang lain, akses dari

ballroom

Tipikal: 0.2 x BR

Resort: 0.3 x BR

Convention: 0.25-3 x BR

Banquet

Banquet, pertemuan,

penerima

Ruangan dapat disekat-sekat,

akses langsung untuk makanan,

pencahayaan alami

Tipikal: 0.2-0.6 x BR

Convention: 0.4-0.6 x BR

Ruang Pertemuan

Pertemuan, banquet

Fasilitas audiovisual Tipikal: 0.2-0.4 x BR

Convention: 0.4-0.6 x BR

sumber: Rutes, Walter A. & Penner, Richard H. & Adams, Lawrence, 2001.

Page 9: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

35

d. Fasilitas Parkir

Kriteria perancangan area parkir pada sebuah hotel meliputi:

1. Entrance area parkir diletakkan sehingga dapat mudah diakses dari area drop-

off tamu (apabila terdapat parkir basement)

2. Tersedia akses yang aman dan nyaman dari area parkir ke dalam bangunan

hotel, biasanya menggunakan lift ke lobby.

3. Desain area parkir terbuka dan tersedia kamera sekuriti untuk mengawasi

seluruh area parkir.

4. Ada sistem tanda yang jelas bagi pengemudi maupun pejalan kaki.

3.2.2 Area Privat

Area Privat terbagi menjadi kamar tamu dan administrasi dan servis.

a. Kamar Tamu dan Kamar Suite

Dalam perancangan kamar tamu dan suite, beberapa kriteria yang perlu

diperhatikan, yaitu:

1. Target segmen pasar dari hotel tersebut.

2. Tipe besaran ruang kamar tamu (biasanya ada lebih dari satu tipe besaran

kamar).

3. Kamar-kamar suite dengan tipe-tipe khusus.

4. Tipe layout kamar tamu (biasanya ada lebih dari satu tipe layout kamar).

5. Kamar suite yang didesain secara khusus, seperti untuk handicapped, dll.

6. Menyesuaikan dengan anggaran yang disetujui dalam pemilihan furnitur dan

perlengkapan kamar, suite dan koridor.

Dalam perancangan kamar tamu, sangat dibutuhkan pengetahuan

menyeluruh mengenai pasar yang dibidik oleh hotel. Perbedaan karakter pasar

tentu akan menimbulkan perbedaan kebutuhan dan karena itu menimbulkan

perbedaan kriteria perancangan.

Pada hotel ini, pasar yang dibidik yaitu pebisnis yang bepergian secara

individual maupun dalam bentuk grup.

Page 10: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

36

Tabel 3.3 Karakter Tamu Hotel Bisnis

Jenis Karakteristik Tamu Tujuan Perjalanan Faktor Perancangan Kamar Tamu

Hotel Bisnis • Group

• Individual

Single / double; Menginap 2-4 hari; Pria:wanita = 3:1, Harga murah Single, menginap 1-2 hari, 85% pria, 15% wanita, harga relatif murah

Konvensi,konferensi, asosiasi profesional, pertemuan dagang dan training Bisnis korporasi, dagang, konvensi, konferensi

King, twin, double-double, kamar mandi dengan dressing area, area duduk dan area kerja King; standar bath menggunakan shower, area duduk dan area kerja

sumber: Rutes, Walter A. & Penner, Richard H. & Adams, Lawrence, 2001.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan kamar tamu

yaitu:

1. Besaran dan Konfigurasi Kamar

Tiga dimensi penting dalam perancangan kamar tamu yang akan

mempengaruhi layout kamar dan kesan yang ditimbulkan kamar yaitu: dimensi

ruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding

eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

membentuk modul struktural keseluruhan bangunan hotel. Biasanya satu modul

berisi satu atau dua kamar tamu, dan modul ini akan menerus ke lantai bawah

membentuk area publik dan area servis.

Dalam beberapa dekade terakhir, dimensi kamar yang umum yaitu 3,7 m

untuk lebar kamar dan panjang yang bervariasi tergantung kebutuhan dan tipe

kamar. Yang pertama menggunakan dimensi 3,7 m untuk lebar kamar standar

adalah hotel Holiday Inn pada tahun 1953. Lebar 3,7 m cukup untuk

mengakomodasi dua tempat tidur double berjajar dan sebuah meja/lemari di

seberangnya, menyisakan jarak yang cukup lebar diantaranya.

Tren hotel saat ini membawa perubahan pada besaran kamar tamu pada

umumnya, banyak hotel yang menyediakan kamar-kamar tamu berukuran kecil.

Namun di sisi lain, tidak sedikit hotel yang menjual kamar-kamar mewah

berukuran besar. Beberapa tahun belakangan, dimensi kamar tamu telah

terstandarisasi secara umum, tergantung jenis hotelnya.

Page 11: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

37

Tabel 3.4 Dimensi Kamar Tamu Berdasarkan Harga Jual Kamar

Jenis Living Area Kamar Mandi Total

Dimensi

(m)

Luas

(m2)

Dimensi

(m)

Luas

(m2)

Dimensi (m) Luas (m2)

Budget 3,5 x 4,5 16 1,5 x 1,5 2,3 3,5 x 6,2 21,9

Mid-Price 3,6 x 5,5 20,1 1,5 x 2,3 3,4 3,6 x 6,6 29

Upscale 4,1 x 5,8 23,8 1,7 x 2,6 4,4 4,1 x 8,6 35,2

Luxury 4,5 x 6,1 27,9 2,3 x 2,7 6,6 4,5 x 9,1 41,8

Keterangan: Living area belum termasuk kamar mandi, lemari dan foyer. Kamar

mandi untuk budget hotel termasuk tub/shower dan toilet namun tidak termasuk

wastafel (masuk ke area dressing).

sumber: Rutes, Walter A. & Penner, Richard H. & Adams, Lawrence, 2001.

Untuk hotel bisnis, bisa terdapat beberapa tipe besaran kamar, yaitu:

kamar dengan dua buah double bed, kamar dengan satu buah king bed, kamar

studio dengan satu buah king bed, dan suite. Prosentasinya yaitu 30% kamar

double bed, 60% kamar king bed, 3% kamar studio dan 7% suite. Maka, hotel ini

akan memiliki 26 kamar double bed, 51 kamar king bed, 3 kamar studio, dan 6

suite.

Layout kamar tamu sangat dipengaruhi oleh tipe tempat tidur yang

digunakan. Karena tempat tidur adalah furnitur yang paling besar di kamar tamu,

maka pertimbangan mengenai dimensi dan peletakannya menjadi penting.

Tabel 3.5 Tipe Kamar dan Ukuran Tempat Tidur

Tipe Kamar Tipe Tempat Tidur Dimensi Bed

Twin 2 tempat tidur uk. twin 1 x 2 m

Double-double 2 tempat tidur uk. double 1,35 x 2 m

California King 1 tempat tidur uk. king 1,8 x 2 m

King 1 tempat tidur uk. king 2 x 2 m

King-studio 1 tempat tidur uk. king dan sofa convertible

Page 12: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

38

Berikut ini adalah beberapa contoh layout kamar dengan jenis dan

peletakan tempat tidur yang berbeda-beda.

Gambar 3.1 Contoh Layout Kamar

A: Kamar ekonomi dengan queen bed, 20,5 m2. Menghemat ruang dengan satu tempat

tidur dan bak cuci (sink) yang diletakkan di luar kamar mandi

B: Kamar menengah dengan king bed, 30m2. Tempat tidur yang diletakkan di dinding

kamar mandi dapat menambah luasan ruang yang dapat dipakai (tidak membuang

ruang hanya untuk sirkulasi)

C: Kamar kelas satu dengan dua double bed, 34m2, dengan furnitur tipikal di setiap

kamar.

D: Conference Suite dengan tiga ruangan, 108m2. Dua ruangan area publik yang

berfungsi sebagai ruang duduk, ruang makan dan ruang kerja dibuat fleksibel dengan

menempatkan sebuah wall-bed. Sebuah pintu menghubungkan ruang publik dengan

kamar tamu tipikal.

sumber: Rutes, Walter A. & Penner, Richard H. & Adams, Lawrence, 2001.

2. Kamar Suite

Definisi suite adalah sebuah ruang tamu atau ruang kerja (living room)

yang terhubung pada satu atau lebih kamar tidur. Biasanya hotel-hotel besar

menyediakan beberapa tipe suite yang terbagi dalam hierarki tersendiri (misalnya

junior dan VIP suite). Biasanya suite terletak di lantai-lantai teratas menara

dengan alasan pemandangan yang lebih bagus. Namun, suite bisa juga diletakkan

di lantai yang sama dengan kamar tamu apabila, misalnya, terdapat ruang sisa

C

A

B D

Page 13: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

39

pada lantai-lantai tipikal yang dapat dipergunakan sebagai ruang tambahan bagi

suite.

3. Furnitur dan Perlengkapan Kamar Tamu

Persyaratan ruang untuk penyimpanan dan meja kerja:

Tabel 3.6 Persyaratan Ruang untuk Penyimpanan dan Meja Kerja

Single Occupancy Double Occupancy

Ruang untuk menggantung baju 50 cm 90 cm

Area Penyimpanan (laci) 0,7 m2 1.1 m2

Keterangan: berlaku untuk hotel dengan tarif rata-rata

untuk meja kerja dan meja rias yang digabung, total areanya yaitu

0.5 m2.

Persyaratan ruang untuk furnitur kamar:

Page 14: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

40

Gambar 3.2 Persyaratan Ruang untuk Furnitur Kamar

4. Pencahayaan Kamar

Secara umum, pencahayaan dibutuhkan di tempat-tempat sebagai berikut:

- Bedhead, biasanya diatas headboard

- Tengah ruangan, berfungsi sebagai pencahayaan keseluruhan ruangan

dengan switch lampu dekat pintu masuk. Bisa juga hanya berupa lampu

meja atau lampu standar.

- Meja rias, diatas cermin atau sebagai lampu meja.

- Entrance, mencahayai lemari dan jalan masuk.

- Kamar mandi, kontrol terpisah dari kontrol lampu kamar. Biasanya cukup

1 switch untuk seluruh lampu dalam kamar mandi.

b. Fasilitas Administrasi dan Servis

Area ini biasanya mencapai 10%-15% dari total keseluruhan luas

bangunan. Organisasi ruang kantor dan servis sangat mempengaruhi staf dalam

melakukan pekerjaan administrasi tamu, dan mengefisienkan layanan seperti

makan dan minum, housekeeping dan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan

dalam operasional hotel. Area ini mencakup:

1. Kantor-kantor administrasi

2. Area persiapan dan penyimpanan makanan

3. Area penerimaan, sampah dan penyimpanan umum

Page 15: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

41

4. Area pegawai

5. Area laundry dan housekeeping

6. Area engineering dan mekanikal

Area servis biasanya dibagi dalam kluster-kluster dan diorganisasikan

sepanjang koridor servis, dengan akses ke area penerimaan dan ke lift servis dan

barang.

Diagram 3.5 Hubungan Fungsional Area Servis

1. Kantor Administrasi

Kantor-kantor administrasi biasanya terbagi atas empat kluster:

- Front desk dan front Office

Front office berfungsi mendukung layanan registrasi tamu dan kasir

yang ada di front desk. Area ini terdiri dari:

♦ Front desk: berfungsi ganda yaitu melakukan registrasi tamu

masuk dan keluar, dan juga sebagai kasir.

♦ Area kerja front office (termasuk didalamnya yaitu kegiatan surat-

menyurat, membuat salinan dokumen, faksimili, dll.), area kerja ini

terhubung langsung dengan front desk.

HRD

Penerimaan

Penyimpanan F&B

Gudang Umum

R. Makan Pegawai

Engineering

Dapur

Mekanikal/Elektrikal

Entrance Pegawai

Sampah

Loker Pegawai Tempat Seragam

Housekeeping

Laundry

Page 16: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

42

♦ Manajer front ofice: tersedia ruang kantor privat bagi manajer,

diletakkan dekat dengan area kerja.

♦ Reservasi dan telepon: tersedia ruang dengan area kerja dan partisi

akustik untuk operator telepon dan staf reservasi, area ini

diletakkan dekat dengan front desk.

♦ Manajer reservasi: tersedia ruang kantor semi-privat bagi manajer,

terhubung dengan area reservasi.

♦ Safe deposit: area yang aman dengan kotak-kotak penyimpanan,

terhubung dengan ruang kecil dengan counter dan bangku.

♦ Ruang kontrol kebakaran: tersedia ruang di sebelah entrance utama

dengan panel-panel alarm.

♦ Fungsi penunjang: ada area fungsi penunjang seperti toilet,

penyimpanan, dan dapur kecil.

Diagram 3.6 Hubungan Fungsional Area Front Office

- Kantor eksekutif

Kluster ini merupakan yang terkecil dari empat kluster yang ada. Pada

hotel-hotel kecil, kluster ini biasanya digabung dengan kantor sales dan

katering. Kantor eksekutif terdiri dari:

Asisten Manajer Resepsionis

Manajer Reservasi

Safe Deposit

Front Desk Peralatan Telepon

Operator Telepon

Reservasi

Kasir

Asist. Manajer bag. Kamar Tamu

Manajer Front Office

Area Kerja Front Office

Page 17: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

43

♦ Kantor general manager: tersedia ruang kerja privat yang besar

untuk GM, disesuaikan dengan besar hotel.

♦ Kantor-kantor asisten manajer: tersedia ruang kerja privat.

♦ Sekretaris: ruang untuk satu atau lebih asisten administrasi dengan

alat-alat penunjangnya (mesin fotokopi, dsb.)

♦ Ruang rapat: untuk 8-12 orang, tersedia juga pantry.

- Kantor sales dan katering

Bagian penjualan dan katering berfungsi menarik tamu konvensi dan

grup untuk menginap dan menggunakan fasilitas konvensi hotel,

kemudian melayani kebutuhan pertemuan dan banquet grup ini saat

mereka menggunakannya. Staf pada bagian ini banyak berinteraksi dengan

pengunjung dan kantornya harus didesain untuk dapat merepresentasikan

citra yang baik bagi hotel. Bagian ini meliputi:

♦ Bagian penjualan: kantor privat yang besar bagi direktur penjualan.

♦ Sales representative: bilik-bilik kerja untuk staf penjualan.

♦ Manajer katering: tersedia ruang kantor privat untuk manajer.

♦ Ruang rapat: dapat digabung dengan ruang rapat eksekutif.

♦ Sekretaris: ruang untuk satu atau lebih asisten administrasi.

Diagram 3.7 Hubungan Fungsional Kantor-kantor Eksekutif dan Penjualan

Ruang Rapat

Toilet

Staf Penjualan Sekretaris

Bag Penjualan Asist. Manajer bag F&B

General Manager Manajer Katering

Humas

Resepsionis Sekretaris Sales & Katering

Page 18: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

44

- Kantor Bagian Keuangan

Kluster ini meliputi:

♦ Bagian kontrol keuangan: tersedia ruang kerja privat bagi petugas

keuangan.

♦ Asisten Auditor: ruang kerja semi-privat.

♦ Kasir: tersedia ruangan dengan loket (seperti teller di bank)

♦ Kantor staf keuangan: area kerja bagi staf keuangan.

♦ Lainnya: Toilet, penyimpanan, pantry; ada area penunjang,

terutama bila area keuangan terpisah dari area kantor lainnya.

Diagram 3.8 Hubungan Fungsional Kantor Bagian Keuangan

2. Area Persiapan dan Penyimpanan Makanan

Perencanaan area dapur dan area lainnya yang berhubungan dengan proses

persiapan makanan ditujukan untuk menghasilkan desain yang dapat

mengefektifkan kegiatan ini. Dapur sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa

sehingga semua aktifitas yang berhubungan dengan makanan mendapatkan akses

yang mudah ke dapur, membuat jarak menuju dapur sedekat mungkin.

Hubungan kedekatan ruang yang penting untuk diperhatikan, yaitu:

- Hubungan antar ruang yang sifatnya esensial (harus ada):

♦ Penyimpanan makanan ke dapur umum

♦ Dapur umum ke restoran

Bag Kontrol Keuangan

Asisten Auditor Penyimpanan

Komputer

Area Kerja Umum

Kasir Manajer Kredit Resepsionis

Manajer Pembayaran

Page 19: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

45

♦ Area layanan kamar ke lift servis

♦ Pantry untuk banquet ke ballroom

- Hubungan antar ruang yang sifatnya kurang esensial, namun operasional

akan lebih baik jika hubungan ini ada:

♦ Penerimaan ke penyimpanan makanan

♦ Dapur umum ke pantry untuk banquet

♦ Pantry untuk cafe ke area layanan kamar

♦ Dapur ke lounge (apabila lounge menyediakan layanan F&B)

♦ Dapur ke area pembuangan sampah

♦ Dapur ke ruang makan pegawai

Diagram 3.9 Hubungan Fungsional Area Persiapan dan Penyimpanan Makanan

Keterangan: Area produksi makanan dihubungkan dekat dengan penerimaan dan

penyimpanan.

Pantry untuk Banquet Banquet

Restoran

Ballroom

Dapur Umum

Penyimpanan F&B

R. Makan Pegawai

Penerimaan

Area Layanan Kamar

Lounge

Lift Servis

Pantry untuk Cafe Cafe

Sampah

Page 20: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

46

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dapur umum

yaitu:

- Program besaran ruang: besar dapur umum disesuaikan dengan kapasitas

restoran, kapasitas ballroom dan banquet, kapasitas lounge dan jumlah

kamar. Standarnya adalah sebagai berikut:

Restauran: 0.6 m2/kursi

Ballroom dan Banquet: 0.2 m2/kursi

Lounge: 0.1 m2/kursi

Kamar Tamu: 0.1 m2/kamar

- Program besaran ruang penyimpanan makanan dan minuman: 30-50% dari

luas dapur umum.

- Flow makanan langsung dari penyimpanan ke persiapan, dihindari

membuat flow memutar demi efisiensi kerja.

- Meminimalkan jarak antara area penyajian makanan di dapur dan area

makan di restoran.

- Area kerja dibuat seefisien mungkin.

- Fasilitas yang digunakan bersama-sama ditempatkan sebagai pusat.

- Sistem utilitas direncanakan agar efisien.

- lebar koridor minimal 1.05 m.

3. Area Penerimaan, Sampah dan Penyimpanan Umum

Dalam perencanaan area ini, hal yang penting untuk diperhatikan adalah

layoutnya serta letaknya terhadap lahan. Area ini sebaiknya tersembunyi dari

pandangan tamu, baik dari area publik seperti restoran, lounge, dan area rekreasi

maupun dari kamar-kamar tamu. Area ini juga harus dapat mengakomodasi truk

barang untuk bermanuver tanpa mengganggu area parkir tamu hotel. Beberapa

kriteria perancangan area penerimaan, sampah dan penyimpanan umum, yaitu

- Area Penerimaan

♦ Atap untuk loading dock (untuk jumlah kamar < 200, satu loading

dock cukup); dengan memperhatikan ukuran dan tinggi truk

barang.

Page 21: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

47

♦ Tersedia area penerimaan untuk keperluan inspeksi barang dan

penyimpanan sementara.

♦ Jendela disediakan pada kantor penerimaan sehingga staf dapat

mengawasi area penerimaan dan loading dock.

♦ Akses ke area penerimaan diatur sehingga menghindari cross-

traffic antara barang masuk dan barang keluar.

- Area Sampah dan Penyimpanan

♦ Area penyimpanan sampah dipisahkan dari area penerimaan dan

disediakan tempat untuk 1 kendaraan.

♦ Tersedia area penghancur sampah yang dapat diakses oleh staf.

♦ Tersedia tempat yang cukup untuk penyimpanan dan daur ulang.

Sebuah hotel biasanya membutuhkan beberapa tempat penyimpanan.

Penyimpanan makanan terletak dekat dengan dapur, penyimpanan furnitur untuk

ballroom dan banquet, penyimpanan linen pada setiap lantai, dan penyimpanan

dokumen dekat dengan kantor-kantor administrasi. Sebagai tambahan, biasanya

terdapat dua penyimpanan yang diletakkan dekat area penerimaan, yaitu

penyimpanan alat-alat perawatan bangunan dan taman dan penyimpanan umum.

Diagram 3.10 Hubungan Fungsional Area Penerimaan dan Penyimpanan

Kantor Penerimaan

Toilet

Kantor Pembelian

Loading Dock Penghancur

Sampah Penerimaan

Penyimpanan Umum

Page 22: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

48

4. Area Pegawai

Kriteria Perancangan area pegawai yaitu sebagai berikut:

- Kantor HRD

♦ Tersedia ruang kantor untuk direktur HRD, asisten direktur, dan

penunjang administrasi dan juga ruang yang cukup untuk pelamar

pekerjaan.

♦ Ruang kantor privat tambahan untuk wawancara dan konseling

pegawai.

♦ Tersedia juga ruang pelatihan yang dapat digunakan sebagai ruang

rapat staf dan pendidikan.

- Entrance Pegawai, Timekeeper dan Keamanan

♦ Kantor timekeeper dan keamanan ditempatkan pada entrance

pegawai, agar staf keamanan dapat mengawasi koridor servis.

- Loker Pegawai dan Toilet

♦ Besar fasilitas ini tergantung dari jumlah staf dan jadwal kerja;

biasanya komposisi staf yaitu 60% laki-laki dan 40% perempuan.

- Ruang Makan Pegawai

♦ Diletakkan dekat dengan dapur; atau apabila berlainan lantai,

diletakkan dekat ruang loker pegawai.

- Lainnya

♦ Tersedia fasilitas ruang ibadah.

Program hubungan antar ruang pada area ini ditunjukkan oleh diagram

berikut:

Page 23: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

49

Diagram 3.11 Hubungan Fungsional Area Pegawai

5. Area Laundry dan Housekeeping

Meskipun manajemen area laundry dan housekeeping berbeda, namun

kedua area ini sebaiknya berdekatan dan memiliki akses langsung. Fungsi utama

area ini yaitu membersihkan (mencuci) dan mendistribusikan linen dan

perlengkapan kamar tamu lainnya, juga untuk restoran dan banquet (taplak meja),

seragam pegawai, kain-kain dari dapur, dan baju-baju tamu.

Besar area ini biasanya antara 0.9-1.3 m2/kamar. Ruang laundry sebaiknya

diletakkan di lantai paling bawah untuk menghindari gangguan suara dan getaran

yang ditimbulkan oleh peralatan laundry. Kriteria perancangan area ini

diantaranya:

- Laundry

♦ Tersedia saluran untuk linen kotor.

♦ Flow linen dan seragam direncanakan dalam siklus pencucian, flow

ini dibuat agar tidak terputus.

♦ Tersedia penyimpanan untuk limbah cucian.

- Housekeeping

♦ Kantor-kantor diletakkan sedemikian sehingga staf dapat

mengawasi area laundry dan housekeeping.

Pelatihan

Direktur HRD

Area Kerja HRD Ruang

Wawancara

Timekeeper/keamanan

Toilet

Entrance Pegawai

Laundry

Loker Pegawai

Tempat Seragam

Dapur

Area Servis Lain

R. Makan Pegawai

Page 24: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

50

♦ Tempat pengeluaran dan pengembalian seragam pegawai

diletakkan dekat dengan ruang loker pegawai, terpisah dari koridor

servis utama.

♦ penyimpanan linen dibuat terpisah untuk beberapa departemen

seperti F&B atau klub kebugaran.

♦ Tersedia ruang penyimpanan untuk perlengkapan kamar-kamar

tamu.

Program hubungan antar ruang pada area ini ditunjukkan oleh diagram berikut:

Diagram 3.12 Hubungan Fungsional Area Laundry dan Housekeeping

6. Ruang Mekanikal dan Elektrikal

Area ini meliputi kantor-kantor engineering, ruang-ruang perawatan dan

perbaikan dan area peralatan mekanikal, elektrikal dan pemipaan. Besar area

kantor dan ruang-ruang perawatan biasanya antara 0.3-0.5 m2/kamar. Kedua area

ini harus berhubungan langsung dengan area-area servis lain dan memiliki akses

ke lift servis. Kedua area ini juga harus berdekatan dengan area loading karena

seringkali mendapat kiriman peralatan dan material yang dibutuhkan dalam

pekerjaan engineering. Sedangkan area peralatan mekanikal tidak harus

berhubungan langsung dengan area servis lainnya, namun harus dekat dengan

ruang laundry, dapur dan area-area berenergi tinggi lainnya.

Manajer Laundry

Tempat Seragam

Housekeeping Laundry

Penyimpa-nan Suplai

Penyimpa-nan Linen

Asisten Housekeeper

Linen Penyimpanan Peralatan

Housekeeper

Page 25: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

51

Kriteria perancangan untuk area ini yaitu:

- Kantor-kantor engineering

♦ Area sekretaris ditempatkan sedemikian sehingga dapat

mengontrol seluruh akses ke ruang-ruang perawatan dan area

mekanikal.

♦ Kantor-kantor engineer, asistennya dan penyimpanan dokumen dan

gambar dikelompokkan mengelilingi area kerja terpusat.

♦ Tersedia ruang komputer untuk keperluan manajemen energi.

- Ruang-ruang perawatan dan perbaikan

♦ Ruang-ruang perawatan diletakkan berdekatan satu sama lain.

♦ Sistem antena TV disambungkan ke ruang perbaikan TV.

- Area peralatan mekanikal, elektrikal dan pemipaan

♦ Tersedia ruang-ruang yang dilengkapi dengan sistem keamanan

untuk sistem telepon dan antena TV dan fungsi audio/film lainnya.

♦ Ruang-ruang diletakkan sedemikian sehingga dapat

mengakomodasi peletakkan peralatan-peralatan besar dengan

mudah.

Hubungan kedekatan ruang di area ini ditunjukkan oleh diagram berikut:

Diagram 3.13 Hubungan Fungsional Area Engineering dan Mekanikal

Ruang Pemipaan Sekretaris

Ruang Penyimpanan

Ruang Elektrikal

Engineer

Mekanikal/ Elektrikal

Ruang Cat Engineering

Ruang Perbaikan

Ruang Kayu

Page 26: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

52

3.3 Program Ruang

Program ruang untuk Hotel Bintang Tiga di Bandung ini dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.7 Program Ruang

1. FRONT OF THE HOUSE

A. PRIVATE

Nama Ruang Jumlah

Ruang

Kap/

Ruang

Standar

(m² /org)

Luas

Ruang (m²)

L. Total

(m²)

Standard Room

24m2 X 62kmr= 1488m2

Junior Suite Room

48m2 X 5kmr=240m2

Koridor

0,93 X 67=62,31m2

62

5

-

2

2

-

7,2

7,2

0,93m2/kmr

24

48

@0,93

1488

240

62,31

Luas Efektif

15 % Luas Efektif

Jumlah

1790

269

2059

B. PUBLIC

Lobby :

- Front desk

- Front office

- R. Serba Guna

HPD : 0,5-1,1m2/orang

- Lounge

- R.Pertemuan

- Business Centre

- Public toilets :

Men

Women

- Security : min.8m2

- Public elevators

- Public stairs

- Emergency stairs

1

1

1

2

6

1

2

2

1

2

1

16

-

-

275

-

-

-

-

-

-

-

-

-

(m2/kmr)

0,09

0,35

1,1

0,50

-

-

-

min.8m2

-

-

-

min.8m2

6

24

300

35

50

64

12

12

12

4

20

20

6

24

300

70

300

64

24

24

12

8

20

320

Page 27: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

53

Fasilitas Kebugaran:

- R. Fitness

- R. Aerobik

- Loker & Shower

- R. Instruktur

- Administrasi

- Gudang Alat

Administrasi :

Kantor Pengelola, R.

Humas, R. GM, R.

engineer,personalia,

divisi keuangan,dsb.

Food and Beverages

- Main Restaurant

KPH:1,5 m2/tmpt duduk

TSS:1,5 m2/tmpt duduk

BPDS:1,35 m2/orang

HPD:1-1,5 tempat

duduk/kamar

- Bar

Retail & rented space

- Drugstore

- Travel agent

Telepon Umum

1

1

2

1

1

1

15

1

1

1

1

-

-

-

-

-

-

-

160

10

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1,5 m2/

tempat

duduk

-

0,19

0,19

48

72

48

24

24

12

12

250

30

24

24

48

72

96

24

24

12

180

250

30

24

24

Luas Efektif

15 % Luas Efektif

Jumlah

1956

293

2249

II. BACK OF THE HOUSE

A. Receiving and storage

Loading dock

Receiving area +

office

Trash holding area

General strorage

1

1

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

24

32

10

12

24

32

10

12

Page 28: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

54

B. Main Kitchen (m2/kmr)

Main cooking area

F & B Storage

Wine strorage

Freezer

Vegetable Preparation

Meat Preparation

Dishwashing area

1

1

1

1

1

1

1

-

-

-

-

-

-

-

1,11

0,93

-

-

-

-

0,93

48

16

8

8

8

8

24

48

16

8

8

8

8

24

C. Employee Facilities

Loker Pria

Loker Wanita

R. Makan Karyawan

DAN:menampung 1/3

karyawan.

TSS:1,6m2/tmpt duduk.

Mushola

1

1

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

36

36

24

24

36

36

24

24

D. House keeping & Laundry

Solid linen room

DAN : 0,4 m2/kmr

KPH : min. 50 m2

TSS : 0,2-0,43 m2/kmr

Laundry

DAN : 140 m2

KPH : min 100 m2

TSS : min 0,6 m2/kmr

House Keeping

Ruang-ruang Servis

1

1

1

4

-

-

-

-

0,03

m2/kmr

0,6 m2/kmr

-

-

12

50

24

12

12

50

24

48

E. M & E Area

Genset

Boiler Room

R. ME

R. Pompa

Reservoir Bawah

STP

1

1

1

1

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

32

12

12

12

12

7

32

12

12

12

12

7

Page 29: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

55

Luas Efektif

15 % Luas Efektif

Jumlah

539

81

620

F. PARKIR

Mobil

Motor

35

10

-

-

-

-

12,5

2

437.5

20

Jumlah 457.5

Total Luasan = 5385.5 m2

Keterangan:

BPDS : Building Planning and Design Standard

DAN : Data Arsitek Neufert

HPD : Hotel Planning and Design

KPH : Kriteria Penggolongan Hotel

TSS : Time Saver Standard

3.4 Analisis Kondisi Tapak dan Lingkungan

3.4.1 Deskripsi Lahan

Berikut deskripsi umum mengenai lahan perancangan:

Lokasi: Jl. Dr. Djoendjoenan, Bandung

Luas Lahan : + 4000 m2

KDB: 40%

KLB: 2,4

GSB: 12 m terhadap Jl. Dr. Djoendjoenan, 6 m terhadap Jl. PDAM

Karakter Lahan: Bentuk site secara umum berbentuk persegi panjang dengan

sedikit tambahan pada area belakang site. Kondisi site yaitu merupakan lahan

kosong yang ditanami semak dan rumput. Lingkungan sekitar site berupa area

komersil (dominan), area peribadatan dan area perumahan. Kemiringan lahan

tidak terlalu signifikan.

Page 30: Bab III Analisis - · PDF fileruang dalam kamar tamu atau besaran bersih kamar tamu, jarak dari dinding eksterior ke dinding kamar mandi dan besaran kamar mandi. Besaran kamar akan

56

3.4.2 Analisis Pencapaian dan Kebisingan pada Tapak

Gambar 3.3 Analisis Pencapaian dan Kebisingan

Jalan Dr. Djoendjoenan berperan sebagai jalan arteri primer, memiliki dua

arah, masing-masing tiga jalur. Sedangkan Jalan PDAM berperan sebagai jalan

arteri sekunder, memiliki dua arah dengan masing-masing satu jalur.

a. Analisis Pencapaian

Akses masuk utama yaitu pada Jl. Dr. djoendjoenan karena merupakan

jalur arteri primer yang dilalui banyak kendaraan.

Akses servis dipisahkan dari akses umum, untuk itu digunakan Jl. PDAM

sehingga dapat mencegah terjadinya sirkulasi silang dan menghindari

penumpukan kendaraan pada satu titik saja yaitu di Jl. Dr. djoendjoenan.

b. Analisis Kebisingan

Arus kendaraan pada Jl. Dr. Djoendjoenan cukup padat, sehingga jalan ini

menjadi sumber kebisingan utama yang berpengaruh paling besar terhadap tapak.

Jl. PDAM jarang dilalui oleh kendaraan bermotor karena kondisi jalan yang

kurang baik. Tingkat kebisingan di jalan ini rendah.

Kebisingan pada dua titik ini dapat diatasi dengan membentuk buffer baik

dengan menggunakan bahan bangunan yang mampu meredam suara maupun

dengan memanfaatkan pepohonan sebagai buffer alami.