STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

13
STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani* ABSTRAK STUDI SIFAT-SIFAT PADI GOGO. Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari sifat 7 galur mutan hasil dari iradiasi varietas Seratus Malam yaitu galur mutan MG-31-K, SM-128/19-K, MG-4/4-K, MG-4/2-K, MG-2-K, BL-ll/1-K dan BI.-II/2-K, dengan disertakan varietas induk Seratus Malam dan varietas nasional Sentani. Sifal-sifat yang dipelajari adalah ketahanan terhadap ke keringan, ketahanan terhadap penyakit blast, sifat agronomi, kandungan amilosa dan protein. Ternyata dari hasil penelitian ketujuh galur mutan menunjukkan sifat lebih tahan kering dan lebih tahan terhadap penyakit blast dari pada induknya. Dari hasil evaillasi sifat agronomi ketujuh galur mutan sangat nyata lebih pendek dari induknya. pada umumnya mempunyai butir gabah lebih besar, umllr lebih lama dan produksi sedikit lebih tinggi dari induknya. Kandungan amilos umumnya rendah kecllali gallir mutan MG-31-K, SM-128/19-K dan MG- 2-K, dengan kandungan protein yang hampir sama dengan induknya. Adapun dari ketujuh galur mutan, tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K mempunyai sifat yang lebih ungglll daripada galur mutan yang lain juga dari varietas induk Seratus Malam sehingga berpotensi lintuk dilepas. ABSTRACT STUDIES ON THE CUARACTERS or UPLAND RICE MUTANTS. The characters of 7 mutant lines derived from irradiation of Seratus Malam upland rice variety: MG-31-K, SM- 128/19-K, MG-4/4-K, MG-4/2-K, MG-2-K, BL-ll/I-K and BL-ll/2-K with the original variety Seratus Malam and national standard upland rice variety Sentani, have been investigated. The observed characters were drought reaction, blast reaction, some agronomic traits, amylose content and protein content. All the mutants lines showed more tolerance to drought and blast compared to the original variety. However, they were significantly shorter in plant height but bigger in seed size. They matured later but yielding relatively higher than the original variety. Except mutant lines : MG-31-K, SM-128/19-K and MG-2-K, their amylose content was as low as Seratus Malam. The protein content of the mutant lines still maintained the protein content of Seratus Malam. Among those mutant lines, three mutant lines viz. MG-31-K, MG-4/2-K and BL-II/2-K were selected as the promising lines because they were more superior than the others. * Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN 351

Transcript of STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

Page 1: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO

Ita Dwimahyani*

ABSTRAK

STUDI SIFAT-SIFAT PADI GOGO. Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari sifat

7 galur mutan hasil dari iradiasi varietas Seratus Malam yaitu galur mutan MG-31-K,

SM-128/19-K, MG-4/4-K, MG-4/2-K, MG-2-K, BL-ll/1-K dan BI.-II/2-K, dengan disertakan

varietas induk Seratus Malam dan varietas nasional Sentani. Sifal-sifat yang

dipelajari adalah ketahanan terhadap ke keringan, ketahanan terhadap penyakit blast,

sifat agronomi, kandungan amilosa dan protein. Ternyata dari hasil penelitian

ketujuh galur mutan menunjukkan sifat lebih tahan kering dan lebih tahan terhadap

penyakit blast dari pada induknya. Dari hasil evaillasi sifat agronomi ketujuh galur

mutan sangat nyata lebih pendek dari induknya. pada umumnya mempunyai butir gabah

lebih besar, umllr lebih lama dan produksi sedikit lebih tinggi dari induknya.

Kandungan amilos umumnya rendah kecllali gallir mutan MG-31-K, SM-128/19-K dan MG­

2-K, dengan kandungan protein yang hampir sama dengan induknya. Adapun dari ketujuh

galur mutan, tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K mempunyai sifat

yang lebih ungglll daripada galur mutan yang lain juga dari varietas induk Seratus

Malam sehingga berpotensi lintuk dilepas.

ABSTRACT

STUDIES ON THE CUARACTERS or UPLAND RICE MUTANTS. The characters of 7 mutant

lines derived from irradiation of Seratus Malam upland rice variety: MG-31-K, SM­

128/19-K, MG-4/4-K, MG-4/2-K, MG-2-K, BL-ll/I-K and BL-ll/2-K with the original

variety Seratus Malam and national standard upland rice variety Sentani, have

been investigated. The observed characters were drought reaction, blast reaction,

some agronomic traits, amylose content and protein content. All the mutants lines

showed more tolerance to drought and blast compared to the original variety.

However, they were significantly shorter in plant height but bigger in seed size.

They matured later but yielding relatively higher than the original variety. Except

mutant lines : MG-31-K, SM-128/19-K and MG-2-K, their amylose content was as low as

Seratus Malam. The protein content of the mutant lines still maintained the protein

content of Seratus Malam. Among those mutant lines, three mutant lines viz. MG-31-K,

MG-4/2-K and BL-II/2-K were selected as the promising lines because they were more

superior than the others.

* Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN

351

Page 2: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

Percobaan di lakukan

rumah kaca. Untuk

padi pada kondisi

PENDAHULUAN

Pemuliaan tanaman merupakar. ilmu pengetahuan terapan untuk

memperbaiki sifat tanaman baik secara kuantitatif ~~~p~n"Ymliu~uiflPenemuan mengenai dapat di imbaskannya mutasi pada tanaman membuka

lembaran baru dalam ilmu pemuliaan tanaman, sebab mutasi imbas dapat

dimanfaatkan untuk memperbanyak keragaman genetik dari bahan tanaman

sehingga memungkinkan dilakukartnya seleksi (1,2). Dalam menilai

keragaman genetik sifat kuanti tatif seperti tinggi tanaman, panjang

malai, jumlah anakan selalu menjadi perhatian yang utama dalam

pemuliaan tanaman.

Keragaman suatu varietas tanaman .disebabkan oleh dua faktor,

yaitu faktor lingkungan dan faktor genetik. Keragaman sebagai akibat

faktor lingkungan dan faktor genetik umumnya saling berinteraksi

dalam mempengaruhi penampilan fenotip tanaman (3).

Teknik mutasi imbas pada pemuliaan tanaman padi telah banyak

berhasil memperbaiki sifat tanaman seperti produksi, umur, tinggi

tanaman dan ketahanannya terhadap hama dan penyakit (4,5).

Usaha perbaikan varietas padi gogo ditujukan untuk memperpendek

umur, meningkatkan potensi hasil, ketahanannya terhadap penyakit

blast (pyricularia oryzae), kekeringan dan adaptasinya terhadap

lahan bermasalah.

Pemuliaan mutasi pada tanaman padi yang dilakukan di PAIR telah

menghasilkan beberapa galur mutan padi gogo yang tahan terhadap hama

wereng coklat biotipe-2. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari

sifat-sifat galur mutan padi gogo tersebut.

BAHAN DAN METODA

Dalam penelitian ini digunakan tujuh nomor galur mutan hasil

dari radiasi varietas Seratus Malam yaitu galur mutan MG-31-K, SM­

128/19-K, MG-4/4-K, MG-4/2-K, MG-2-K, BL-11/1-K dan BL-11/2-K.

Percobaan di lakukan dalam beberapa tahap yaitu penguj ian terhadap

ketahanan kekeringan, pengujian terhadap penyakit blast, pengamatan

sifat agronomi, analisa ami lose dan protein.

Pengujian Ketahanan Terhadap Kekeringan.pada bak berisi tanah latosol Pasar Jumat di

setiap nomor galur mutan di tanam 25 benih

352

Page 3: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

kelembaban tanah normal. Setelah tanaman berumur 2 minggu, tanaman

digenangi selama 12 jam lalu dikeringkan sampai tekanan kekeringan ­

1 Bar yang terbaea pada Tensiometer. Dilakukan peneatatan data skor

kekeringan. Kemudian kondisi kering ini dibiarkan selama 2 minggu,

setelah itu tanaman digenangi kembali dan dilakukan peneatatan skor

kepulihan tanaman berdasarkan sistem evaluasi standar 1-9 dari IRRI

(6). Disertakan varietas Salumpikit sebagai kontrol tahan dan

varietas Pelita 1/1 sebagai kontrol peka.

Pengujian Terhadap Penyakit Blast. Pereobaan dilakukan di

lapangan dengan menggunakan isolat dari Sukabumi pada MH 89/90.

Tanaman peka ditanam dulu di gulud an. Setelah berumur tiga minggu

tanaman peka diinokulasi dengan penyakit blast. Dalam waktu satu

minggu tanaman peka telah terserang blast dan digunakan sebagai

sumber inokulum. Kemudian tujuh nomor galur mutan yang diuji ditanam

diantara tanaman peka dengan disertakan varietas Tetep sebagai

kontrol tahan dan Keneana sebagai kontrol peka. Setelah serangan

pada tanaman kontrol peka meneapai skor 9 (tanaman mati), dilakukan

penyekoran terhadap galur-galur yang diuj i. Penilaian tingkat

ketahanan dilakukan berdasarkan persentase kerusakan dan skor

mengikuti metoda penilaian dari SES yang dibuat IRRI (7).

Peng8lllatan Terhadap Sifat Agronollli. Pereobaan dilakukan di

lapangan Pasar Jumat pada MH 89/90. Ketujuh nomor galur mutan ditnam

bersama dengan varietas induk Seratus Malam dan varietas nasional

Sentani dengan luas plot 3 x 4 m dan jarak tanam 30 x 25 em dengan 2

ulangan. Pengamatan sifat agronomi yang dilakukan meliputi : tinggi

tanaman, jumlah anakan produktip, panjang malai, jumlah gabah per

malai, persentase gabah hampa, berat 1000 butir dan umur tanaman.

Pengamatan dilakukan berdasarkan sampling pada lima tanaman dari

setiap plot. Data produksi diambil dari hasil gabah kering bersih

per plot. Dari hasil panen dilakukan penguj ian terhadap kandungan

amilose dan protein.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data skor kekeringan dan skor kepulihan pada pengujian terhadap

kekeringan disajikan pada Tabel 1. Skor kekeringan menunjukkan

kemampuan relatif tanaman untuk dapat menahan sekeeil mungkin

353

Page 4: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

kerusakan akibat kekeringan, sedang skor kepulihan menunjukkan

kemampuan tanaman untuk dapat pulih (tumbuh normal) dari kerusakan

akibat kekeringan setelah kondisi pengairan normal (8).

Ditinjau dari data skor kekeringan terlihat secara keseluruhan

bahwa galur mutan yang diuji menunjukkan kemajuan dibandingkan

dengan induknya dalam hal ketahanannya terhadap kekeringan. Varietas

induk Seratus Malam menunjukkan data skor yang sama dengan varietas

Pelita 1/1 sebagai kontrol peka. Galur mutan MG 31-K dan SM 128/19-K

menunjukkan data skor kekeringan yang lebih baik daripada galur

mutan yang lainnya.

Ditinjau dari data skor kepulihan, galur mutan MG-31-K,

SM-128/19-K dan MG-2-K menunjukkan reaksi pemulihan yang lebih baik

daripada galur mutan MG-4/2-K,MG-4/4-K, BL-11/1-K dan BL-11/2-K.

Varietas induk Seratus Malam menunjukkan data skor kepulihan yang

sama dengan varietas kontrol peka Pelita 1/1.

Dari skor kekeringan dan kepulihan tersebut ternyata hanya

galur mutan MG-31-K yang memiliki kemampuan untuk menahan keru­

sakan akibat kekeringan mendekati kemampuan varietas tahan keke­

ringan Salumpikit. Pengujian ini membuktikan adanya kemungkinan

perbaikan sifat tahan terhadap kekeringan pada varietas Seratus

Malam.

Hasil pengujian terhadap penyakit blast disajikan pada Tabel 2.

Dari tabel tersebut tampak bahwa galur mutan MG-31-K, SM-12B/19-K,

MG-4/4-K, MG-2-K, BL-l1/l-K dan BL-11/2-K menunjukkan sifat tahan

terhadap penyakit blast yang lebih baik daripada varietas induk

Seratus Malam. Sifat tahan penyakit blast pada varietas Seratus

Malam menunjukkan skor yang sama dengan varietas kontrol peka

Kencana. Galur mutan MG-4/2-K menunjukkan sifat yang agak peka

terhadap penyakit blast, walaupun tidak sepeka varietas Seratus

Malam. Terbukti bahwa sifat tahan terhadap kekeringan tidak selalu

diikuti oleh sifat tahan terhadap penyakit blast. Akan tetapi pada

galur mutan yang diuji, secara keseluruhan menunjukkan kemajuanI

sifat tahan terhadap penyakit blast yang lebih baik daripada

induknya. Ketahanan ini hanya terb,ataspada isolat ras Sukabumi pada

pengujian di PAIR Pasar Jumat. Ra~ penyakit blast berkembang berbeda

menurut tempat dan musim, sehingga perlu penelitian lebih lanjutI

pada galur mutan tersebut terhadap isolat ras yang lain.

354

Page 5: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

Dari hasil pengamatan sifat agronomi (Tabe!.3), tampak bahwa

pada umumnya mutan tersebut lebih pendek dibandingkan dengan

varietas induk Seratus Malam.

Jumlah anakan produktif mutan-mutan Seratus· Malam tidak

menunjukkan perbedaan yang nyata dengan induknya. Pada pengamatan

panjang malai lima galur mutan tidak menunjukkan perbedaan dari

induknya, kecuali galur mutan MG- 31-K dan MG-4/4-K nyata lebih

pendek dari induknya.

Pada pengamatan jumlah gabah per malai pada umumnya tidak

menunjukkan perbedaan yang nyata. Hanya pada galur mutan MG-31-K

jumlah gabah per malai nyata berkurang dibandingkan jumlah gabah per

malai varietas induk Seratus Malam.

Persentase gabah hampa tidak menunjukkan beda yang nyata dengan

induknya. Keragaman yang terlihat lebih disebabkan oleh lingkungan

saja. Pada pengamatan berat seribu butir, galur mutan MG-31-K, MG­

4/4-K, MG-4/2-K, BL-ll/l-K dan BL-ll/2-K menunjukkan perbedaan

sangat nyata terhadap varietas induk Seratus Malam.

Pada pengamatan umur tanaman semua galur mutan menunjukkan umur

yang nyata atau sangat nyata lebih panjang daripada induknya kecuali

galur mutan MG-4/2-K umurnya hampir sama seperti induknya.

Pada pengamatan produksi gabah, galur mutan MG-31-K,

MG-4/2-K dan BL-ll/2-K menunjukkan peningkatan produksi yang nyata

dibandingkan dengan produksi varietas induk Seratus Malam. Secara

keseluruhan produksi mutan-mutan tersebut cenderung lebih tinggi

daripada varietas induknya.

Galur mutan MG-4i 4-K, MG-4/2-K, BL-ll /l-K dan BL-ll/2-K

cenderung mempunyai rasa nasi yang enak dilihat dari kandungan

amilosenya (Tabe1.3),sedangkan galur mutan MG-31-K, SM-128/19-K,

dan MG-2-K mempunyai kandungan amilosa yang tinggi (> 24 %) sehingga

dikhawatirkan rasa nasinya tidak seenak varietas induk Seratus

Malam. Kandungan protein galur mutan tersebut tidak menunjukkan

perbedaan dari induk Seratus Malam, kecuali mutan MG-31-K

menunjukkan sedikit peningkatan kandungan proteinnya di- banding

varietas induk Seratus Malam.

Dari hasil percobaan di lapangan tampak bahwa mutan MG-4/2-K

mempunyai sifat yang menarik. Mutan ini umurnya hampir sarna

seperti induknya, tetapi berbatang sangat nyata lebih pendek dan

355

Page 6: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

butir gabahnya juga sangat nyata lebih besar dari induknya. Dengan

kemampuan produksi yang lebih tinggi dari induknya, maka mutan ini

dapat diharapkan untuk dilepas. Data lain yang mendukung adalah

tahan hama wereng coklat blotipe-~ dan rasa nasl yang enak.

MG-3I-K juga mempunyai potensi untuk dilepas karena produksinya

tinggi, batangnya pendek, butir gabahnya sangat nyata lebih besar

dari induknya dan proteinnya tinggi. Disamping itu mutan ini juga

tahan wereng coklat boiotip 2, tahan kekeringan dan tahan penyakit

bIas, hanya rasa nasinya cenderung kurang enak dan umur agak dalam.

Sama seperti kedua mutan diatas galur mutan BL-ll/-2-K

produksinya juga tinggi, batangnya pendek, butir gabah nyata lebih

besar, tahan wereng coklat biotip 2, tahan penyakit bIas, rasa nasi

enak hanya umurnya agak dalam dibanding varietas induk Seratus

Malam.

Pengaruh perlakuan dengan irradiasi. gamma telah menimbulkan

perubahan sHat pada tanaman as~lnya. Pada Tabel 3, ter lihat bahwa

semua galur mutan yang dipelajari mengalami perubahan lebih dari

satu sHat. Hubungan sHat satu dengan lainnya pada galur mutan

berserta induknya dipelajari dengan menghitung koefisien korelasi

antar sHat tersebut. Ternyata korelasi yang nyata hanya terjadi

antara sHat panjang malai dengan jumlah gabah per malai, berat

1000 butir dengan produksi gabah dan umur tanaman dengan kandungan

amilosa (Tabel 4), sedangkan antar sifat lain hubungannya tidak

nyata. Dengan asumsi bahwa galur mutan berserta induknya berlatar

belakang genetis yang sama, dan penampilan suatu sHat dikontrol

oleh gen atau gen-gen tertentu, maka tidak adanya hubungan antara

dua sifat menunjukkan bahwa kedua sHat tersebut tidak dikontrol

oleh gen yang sama.

Berdasar asumsi diatas dan data pada Tabel 3, tampaknya galur

mutan yang dipelajari telah mengalami mutasi paling tidak pada dua

gennya. Sebaliknya apabila antara dua sifat mempunyai korelasi yang

nyata, kemungkinan kedua sifat tersebut dikontrol oleh satu gen.

Dalam hal ini apablia terjadi mutasi pada gen yang mengontrol

panjang malai akan terjadi juga perubahan jumlah gabah per malainya

karena gen yang mengotrol panjang malai juga mengontrol jumlah gabah

per malai. Begitu juga antara berat 1000 butir dengan produksi dan

antara umur tanaman dengan kandungan amilosa.

356

Page 7: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

KESIMPULAN

1. Ketahanan terhadap kekeringan tidak selalu terkai t dengan

kemampuan pulih (recovery).

2. Ketujuh galur mutan yang diteliti lebih tahan terhadap

kekeringan dan penyakit bIas daripada induknya.

3. Galur mutan yang di teli ti pada umumnya berbatang lebih pendek

dengan gabah lebih besar dan umurnya lebih dalam dari

induknya. Galur mutan MG-3l-K, MG-4/2-K dan BL-11/2-K produk­

sinya lebih tinggi dari induk dan galur mutan yang lain.

4. Sifat panjang malai dengan jumlah gabah per malai, berat 1000

butir dengan produksi gabah dan umur tanaman dengan kandung­

an amilosa masing-masing nyata berkorelasi. Diduga sifat

yang berkorelasi dikontrol oleh gen yang sarna. Ketujuh galur

mutan yang diteli ti mengalami perubahan lebih dari satu sifat

yang tidak saling berkorelasi. Diduga galur mutan tersebut telah

mengalami mutasi pada dua gen pengendalinya.

5. Berdasarkan keunggulan sifat yang dimiliki, galur mutan MG­

31-K, MG-4/2-K dan BL-11/2-K berpotensi untuk dilepas.

DAFrAR PUSTAKA

1. GAUL. H., "Studies on diplontic selection after x-radiation of

barley seeds", Effect on Ionizing Radiation on Seeds.

(Proc. Symp. Karlsruhe, 1960j, IAEA, Vienna (1961) 117.

2. IAEA, Manual on Mutation Breeding (Tech. Rep. No. 119), IAEAVienna (1977).

3. MAKMUR, A., Pokok-pokok Pengantar Pemuliaan Tanaman, Bina Ak­sara. Jakarta (1985).

4. MUGIONO, dan ISMACHIN, M., Pemuliaan mutasi untuk resistensipadi terhadap penyakit'bakteri busuk daun dan wereng

coklat; Majalah BATAN XIV 1 (1981) 9.

5. MUGIONO, dan ISMACHIN, M., Early maturity rice mutant, Atom

Indonesia VI 2 (1980) 15.

6. TOOLE, J.C.O., and MAGULING, M.A., Drought Screening Green

House Operations Manual, Agronomy Depart. IRRI. Manila (1974).

357

Page 8: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

'i. IRRI, Standard Evaluation System, IRRI, Los Banos ( 1971).

8. IRRI, Drought Resistance in Crops With Emphasis on Rice,IRRI, Los Banos (1962).

358

Page 9: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

Tabel 1. Nilai skor kekeringan dan nilai skor kepulihan galurmutan yang diuji

8kor kekeringan 8kor kepulihanNo. No. Galur

I II III I II III----------------------------------------------------------------

1.MG 31-K 222121

2.8M 128/19-K 322233

3.MG 4/4-K 333435

4.MG 4/2-K 333345

5.

MG 2-K 3231326.

BL 11/1-K 4434347.

BL 11/2-K 4445448.

8eratus malam 5454459.

Peli ta Ii1 (KP) 55545510.

8alumpikit (KT) 111111---------------------------------------------------------------

Tabel 2. Reaksi galur mutan terhadap isolat cendawan

Pyricularia oryzae

---------------- ---------------- Ket.

% Kerusakan

No. No. GalurI II III I

8kor

II III---------------------------------------------------------------

1. MG 31-K0,50,50,5111MR

2. 8M 128/19-K0,50,50,5111MR

3. MG 4/4-K0,50,50,5111MR

4. MG 4/2-K

101510565M85. MG 2-K

0,50,50,5111MR

6. BL 11/1-K0,510,5111MR

7. BL 11/2-K

110,5111MR8. 8eratus Malam

7550257768

9. Tetep(KT)°°°°a°R

10. Kenc. Bali (KP) 75

50757778---------------------------------------------------------------

359

Page 10: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

w0')o

Tabel "_" . Evaluasi sifat agronomi mutan padi gogO.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tgg.tan. i JUI.ank. : Panj.lli. i JUI.gab. : 6ab.halp : Bert. : Ulur tan. Produksi: Kandungan : K..andungan

No. :

No. galurI

(cilI

prod.I

(CI) : per lalai:m: 1000 bt:(haril : gbh. ton/ha :aliloseI

crroteinI II I

(gral) :

II(l)ImI II,

II, ,I,____ 1 _____________ 1 __________ 1 __________ 1 ___________ 1. _________ 1 __________ 1 ______________________________________________________ I.

I1.

i I'IG-31-K : 127,8",

13,4I

24,41I

174, blI

19,5 : 25,20":120UI

2,59I

25,92I

10,80I I II II!

2.: SI'I-128/19-1(: 125,211

I14,5

I26,9

I199,8

I30,3 : 22,25

I12611

I1,24

I28,19

I8,35I I II II II

3.: 1'16-4/4-K: 131,6U

,14,7

I24,41

I182,9

,33,8 : 25,00U:118*

I1,73

•20,84

I9,40I I ,1 I!I

4.: 1'16-412-K: 125,3"

1

10,8 25,6I

209,7,

26,5 : 25,28":115i2,211

21,75,9,13

I I II II

5.: 116-2-1( : 130,5"

I14,6

I28,0

1

219,11

23,2 : 22,84I

12311 1,40I

25,39I9,18I·

1 I1 II II

b.

: Bl-I1I1-K : 127,9"1

12,1,

25,0,

185,7I

14,6 : 23,39U:119*,;1,801

21,9319,11I I ,, ,I

7.: B(-I1/2-1(: 126,3U

113,7

I24,9

1198,9

124,5 : 25,26":118.

,2,58

I21,12

I9,20I , II ,II

B.: SERATUS 11.: 153,0

,12,6

I26,S

I207,7

I24,1 : 21,75

,112 j1,38

I22,59i9,86I , II , 1

9.: SENTANI

I97,6

,12,2

I23,S

I161,0

,29,8 : 21,32

i108

11,87

I19,57

1

9,69, II I, ,, I,BNT

51,8,31

,3,996

,1,953

I29,49

,11,037

,1,799 : 4,31I ,I I,I

11

,12,09

,5,813

I2,841

I42,91

,16,058

,2,6li : 6,28, I, III

------------------ ---------- ---------- ----------- ---------- ---------- -------- --------- ------------ ----------- -------------

Ii Berbeda nyata terhadip varietas Seratus "alai

el) Berbeda sang at nyata terhadap varietas Seratus "alai

Page 11: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

Tabel 4. Koefisien korelasi beberapa sifat agronomi dari galur mutan dan

varietas as'll

Tingg. Jumlah

Tan. anakan

Prodk.

Fanj.

Malai

JU[II ah

Gabah!

Malai

Berat

1000

butir

Umur

Tan.

Proak. Kandgn

Gabah Amils.

Kandgn

Protn.

Tinggi tanaman

Jmlh ank prodk

F'anjang iliaIai

JIIIh gbh/malai

Brt. 1000 btr.

. Umur tan aman

Produksi gabah

Kandgn alllilosa

Kandgn protein

o~173 0,530

0,317

0,626 0~122

0,104 0,001

0;886* -0;276

0,401

0~244

0,637

0,557

0~0520,243

-0,256

-O~307

-0,619

-0,339

O· rQ*, .),

-0~631

0~225

0,430

-0,237

0,038

-0, i56

0;709*

-0,324

0,051

-0,151

-0,450

-0,451

0,182

-0,403

0,495

-0,198

361

Page 12: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

DISKUSI

MINANTYORINI

Pada nilai skor uji kekeringan dan bIas tertampang satu nama varie­

tas yaitu Kencana. Apakah itu varietas Kencana atau Kencana Bali?

ITA DWIMAHYANI

Varietas Kencana sebagai kontrol yang peka terhadap BIas kami pero­

leh dari Balittan Bogor. Yang dimaksud adalah Kencana Bali.

SOETJIPTO

Kadar amilosa galur-galur mutan umumnya rendah. Apakah yang dimaksud

rendah sama seperti pada padi Yaponica ? Bila kadar amilosa terlalu

rendah mungkin petani kurang menyukainya. Mohon penjelasan.

ITA DWIMAHYANI

Yang dimaksud dengan kadar amilosa rendah pada galur-galur mutan

ialah bila kandungan amilosa kurang dari 24 %. Kadar amilosa ini

berkai tan dengan rasa nasinya. Diatas 24 % rasa nasinya pera, dan

kurl1ng dari 24 % rasa nasinya pulen (enak). Di bawah 8 % adalah

ketan (pulut). Masalah suka bergantung kepada selera, karena ada

sebagian orang yang suka rasa pera, ada sebagian yang suka nasi

pulen. Tergantung juga pada daerah dan cara memasaknya.

BAMBANG K.

1. Saya kira perlu disebutkan bIas mana yang digunakan.

2. Sebaiknya diuj i juga di laboratorium sehingga dapat diketahui

ketahanannya terhadap beberapa ras. Dengan demikian akan diketa­

hui galur-galur tersebut cocok untuk daerah mana ?

3. Sebaikl1ya juga diuji neck bIas, karena ini merupakan kendala

utama.

ITA DWIMAHYANI

1. Isolat bIas yang digunakan adalah ras Sukabumi.

362

Page 13: STUDI SIFAT-SIFAT MUTAN PADI GOGO Ita Dwimahyani*digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian... · 2012-08-31 · ... tiga nomor galur yaitu MG-31-K,MG-4/2-K dan BL-Il/2-K

2. Terima kasih atas sarannya, memang sedang diuji di laboratorium

dengan beberapa ras.

3. Pengujian terhadap neck bIas juga sedang dilakukan sehingga belum

dapat dilaporkan di sini.

SUTARTO

Tanaman yang lebih pendek dinyatakan lebih baik karena tanaman

kokoh dan tahan roboh. Tanaman yang lebih tinggi dinyatakan lebih

baik karena mampu berfotosintesa lebih baik dengan sinar matahari.

Apakah Anda sependapat dengan kami bahwa tinggi tanaman merupakan

parameter yang kurang mantap, dan yang baik dari pertumbuhan tanam­

an adalah indeks luas daun.

ITA DWIMAHYANI

Kalau tujuan akhir adalah produksi beras, maka faktor tinggi dan

indeks luas daun hanyalah sebagian komponen yang terkait dengan

produksi. Oleh karena itu, untuk mendapatkan produksi yang maksimal,

semua komponen produksi harus dalam proporsi yang tepat sesuai

dengan lingkungan tumbuhnya.

363