STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

85
STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN META-ANALISIS Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: INTAN PERMATA SARI NIM: 11150163000003 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

Transcript of STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

Page 1: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

DENGAN META-ANALISIS

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

INTAN PERMATA SARI

NIM: 11150163000003

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021

Page 2: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
Page 3: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
Page 4: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
Page 5: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

i

ABSTRAK

INTAN PERMATA SARI, 11150163000003. Studi Penggunaan Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika

Siswa dengan Meta-Analisis. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2021.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar pengaruh dan efektivitas model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa. Metode

penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif terhadap jurnal nasional

terakreditasi sinta. Besar pengaruh penelitian-penelitian yang menerapkan pembelajaran

PBL dianalisis dengan teknik meta-analisis. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa

secara keseluruhan penelitian-penelitian yang dilakukan berpengaruh positif dan efektif

terhadap hasil belajar fisika siswa dengan rata-rata effect size 0.265 atau dalam kategori

efek besar. Model Problem Based Learning (PBL) memberikan pengaruh positif jika

ditinjau dari jenjang pendidikan, materi yang diimplementasikan, serta media pembelajaran

yang diimplementasikan. Simpulan penelitian ini adalah bahwa model Problem Based

Learning (PBL) secara keseluruhan efektif dan mampu meningkatkan hasil belajar fisika

siswa.

Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), teknik meta-analisis, effect size, hasil

belajar Fisika

Page 6: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

ii

ABSTRACT

INTAN PERMATA SARI, 11150163000003. Study On The Use Of Problem

Based Learning (PBL) Learning Model On Student Physics Learning Outcomes

With Meta-Analysis. Thesis, Physics Education Study Program, Faculty of

Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Jakarta. 2021.

This study aims to analyze effect size and effectivity of the Problem Based Learning

(PBL) learning model on students' physics learning outcomes. The research method

used is a descriptive research of a national journal accredited by Sinta. The

magnitude of the influence of studies that apply PBL learning is analyzed by using

meta-analysis techniques. The findings of the study reveal that the overall research

conducted has a positive and effective effect on student learning outcomes with an

average effect size of 0.265 or in the large effect category. The Problem Based

Learning (PBL) model has a positive effect when viewed from the point of view of

education level, subject matter, and learning media. The conclusion of this research

is that the overall Problem Based Learning (PBL) model is able to improve

students' physics learning outcomes.

Keywords: Problem Based Learning, meta-analysis techniques, effect size,

physics learning outcomes.

Page 7: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT atas

segala rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan salah satu

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan seperti apa yang diharapkan. Dalam menyusun skripsi ini tentu saja

penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan, akan tetapi berkat bantuan,

bimbingan dan nasihat dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Kinkin Suhartini, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen

Pembimbing Skripsi. Terima kasih atas waktu, tenaga, pikiran, saran, motivasi,

inspirasi dan kesabaran yang telah diberikan selama membimbing dan

mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.

5. Seluruh Dosen Pendidikan Fisika atas ilmu yang berharga, kesabaran dan doa

yang diberikan selama penulis mengikuti perkuliahan di Universitas Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Syarif Hidayatullah

Jakarta. Terima kasih atas kerja keras kalian sehingga membantu kelancaran

kegiatan perkuliahan penulis.

7. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua penulis serta keluarga

tercinta yaitu Ibu Dra. Erlitisda, B.Anda, Kak Mita, Abe, Tante Erna, kakek,

dan nenek yang selalu memberikan doa yang tidak pernah putus, motivasi dan

pengorbanan yang diberikan kepada penulis.

Page 8: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

iv

8. Sahabat terbaik dan saudaraku, Dyah Ayu Maharani, terima kasih sudah setia

menemani kehidupan selama perkuliahan dan dunia kosan, terima kasih atas

bentuk bantuan baik fisik maupun mentalnya.

9. Kepada member of kesayangan Intan, yaitu Yono, Prima, Nuke, dan Topik.

Terima kasih banyak atas segala supportnya sejak bertemu di SMA sampai

sekarang.

10. Sahabat Geng Sensasi yaitu Hani, Oka, Tias, Fajar, Listi, Kiya, Reza, Iis, Bayu,

dan Muhyi yang menemani kehidupan perkuliahan serta selalu mendukung,

mendoakan, dan membantu selama pengerjaan penelitian ini saya ucapkan

terima kasih banyak.

11. Keluarga baruku, UKM Bahasa-FLAT angkatan 2016 (Unit Kegiatan

Mahasiswa Bahasa Foreign Language Association), yaitu Nopia, Hifdhy,

Dyona, Sarra, Gita, Egi, Tika, Bena, Robby, Khuzairi, Dziky, Hafiz, Luthfi,

Nadia, Hasni, Ulfah, Arum, Zlavia, Lufita, Umi Hani, dan Faizal, terima kasih

atas segala hal baik suka maupun duka dalam proses belajar dari anggota muda

sampai selesai menjadi pengurus UKM Bahasa-FLAT.

12. Kepada member of Skill Development Department dan seluruh pengurus UKM

Bahasa-FLAT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2018-2020 yaitu Kak

Jamaliah, Kak Nafa, Kak Zaki, Kak Imtiyaz, Kak Ikmal, Kak Alif, Ka Fatimah,

Ka Riki, Zahra, Amrul, Ainun, Wardina, Niken, Amai, King, Iin, Jubed, Anazia,

Helsi, Silvy, Suci, Aeni, dll terima kasih atas kesempatan yang diberikan serta

semangat dalam mempelajari bahasa asing dan keorganisasian.

13. Keluarga besar Asisten Laboran (Aslab) Pendidikan Fisika UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yaitu Kak Kasim, Yuli, Sulis, Neng, Lastri, Games, Erna,

Habib, Mustofa, Kak Dwi, Kak Latif, Kak Hafizh, Kak Royhanun, Kak Farikha,

dll, terima kasih banyak atas ilmu dan kesempatan belajar yang diberikan.

14. Rekan-Rekan Sahabat Natuna, Kelompok KKN 204 dan Riset Aksi di Wilayah

Perbatasan Utara Republik Indonesia Tahun 2018 (Kabupaten Natuna, Provinsi

Kepulauan Riau), yaitu Saly, Firda, Atik, Deni, Azmah, Sidik, Pardiana, Diana,

Irma, Kak Mocko, Kak Lidya, Kak Tia, dan Kak Andre, Terima kasih atas

Page 9: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

v

memori yang berkesan selama kehidupan KKN di Kampung Segeram, Kab.

Natuna.

15. Teman-teman Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih

banyak atas waktu dan kesempatan belajar bersama yang terjadi selama proses

perkuliahan.

Jakarta, Januari 2021

Penulis

Intan Permata Sari

Page 10: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 3

D. Perumusan Masalah ....................................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIK ............................................................................... 6

A. Deskripsi Teoritis........................................................................................... 6

1. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ............................. 6

2. Meta-Analisis .......................................................................................... 13

3. Hasil Belajar............................................................................................ 15

B. Hasil Penelitian Relevan .............................................................................. 17

C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 22

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 22

B. Metode Penelitian ........................................................................................ 22

C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 22

D. Instrumen Penelitian .................................................................................... 23

E. Tahapan Penelitian....................................................................................... 23

Page 11: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 27

A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 27

1. Data Pengelompokan Effect Size Ditinjau dari Jenjang Pendidikan ....... 28

2. Data Pengelompokan Effect Size Ditinjau dari Materi yang

Diimplementasikan ................................................................................. 29

3. Data Pengelompokan Effect Size Ditinjau dari Media yang

Diimplementasikan ................................................................................. 31

B. Pembahasan ................................................................................................. 32

1. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Secara

Keseluruhan ............................................................................................ 33

2. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari

Jenjang Pendidikan ................................................................................. 34

3. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari

Materi yang Diimplementasikan ............................................................. 35

4. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari

Media yang Diimplementasikan ............................................................. 36

C. Keterbatasan ................................................................................................ 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 40

A. Kesimpulan .................................................................................................. 40

B. Saran ............................................................................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 42

Page 12: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Problem Based Learning ....................... 9

Tabel 4.1 Effect Size Jurnal Berdasarkan Kategori Ukuran Efek.......................... 27

Tabel 4.2 Effect Size Ditinjau dari Jenjang Pendidikan ........................................ 28

Tabel 4.3 Rerata Effect Size Ditinjau dari Jenjang Pendidikan ............................. 29

Tabel 4.4 Effect Size Ditinjau dari Materi yang Diimplementasikan .................... 29

Tabel 4.5 Effect Size Ditinjau dari Media yang Diimplementasikan .................... 31

Tabel 4.6 Rerata Effect Size Ditinjau dari Media yang Diimplementasikan ......... 31

Page 13: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ................... Error! Bookmark not defined.

Page 14: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Data Jurnal Model Pembelajaran Problem Based Learning

Secara Keseluruhan ............................................................................................... 45

Lampiran 2 Daftar Penyaringan Sampel Jurnal .................................................... 54

Lampiran 3 Lembar Data Pengkodean Jurnal (Coding Data) .............................. 55

Lampiran 4 Lembar Uji Referensi ........................................................................ 68

Page 15: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencapaian hasil belajar sains siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Hal

ini ditunjukkan oleh hasil studi PISA (Programme for International Student

Assessment) tahun 2018 dan dirilis oleh OECD (Organization for Economic Co-

operation and Development) yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa

Indonesia dalam sains meraih skor rata-rata yakni 389, dengan rata-rata skor OECD

yakni 489. PISA merupakan penilaian siswa skala besar (internasional) dan

bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 79 negara di dunia.

Indonesia berada di peringkat ke 9 dari bawah (peringkat ke-71 dari 79 negara)

yang mengikuti PISA. 1 Hal ini berarti pencapaian hasil belajar sains siswa di

Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Rendahnya

pencapaian hasil belajar sains dapat disebabkan oleh kurang aktifnya peran siswa

dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu adanya inovasi dalam

pembelajaran sains (IPA dan Fisika) agar menstimulus siswa untuk berperan aktif

dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi optimal dan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu model pembelajaran yang mendukung siswa berperan secara aktif

dan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah model Problem

Based Learning (PBL). Beberapa penelitian mengungkapkan penggunaan model

Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Rani Deliana Panggabean dan Pintor Simamora

tahun 2015 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X pada materi optik

geometris yang menggunakan model PBL lebih tinggi daripada yang menggunakan

model konvensional.2

1 PISA, PISA 2018 : Insight and Interpretations, (Paris : OECD Publishing, 2018) hal.8. 2 Rani Deliana Panggabean dan Pintor Simamora, Pengaruh Model Problem Based Learning

(PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika Geometris, Jurnal Pendidikan

Fisika, Vol. 5 No. 1, 2016, hal. 42.

Page 16: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

2

Selanjutnya, Maaruf Fauzan, Abdul Gani, dan Muhammad Syukri melakukan

penelitian pada siswa kelas VII materi sistem tata surya tahun 2016 menunjukkan

bahwa peningkatan hasil belajar kognitif, sikap sosial serta keterampilan siswa

dengan menerapkan model PBL lebih baik daripada pembelajaran konvensional.3

Selain itu, hasil penelitian Yosico Indagiarni dan Abd Hakim tahun 2015 pada

siswa kelas XI materi Fluida Dinamik menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang

lebih baik pada hasil belajar siswa yang menerapkan model PBL. Hal ini

disebabkan karena model PBL mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk

lebih aktif selama proses pembelajaran, serta siswa dituntut terlibat pada

persoalannya untuk menemukan pemecahan masalah melalui percobaan.4

Walaupun terdapat banyak penelitian eksperimen terkait penggunaan model

Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa, namun belum

diketahui besar pengaruh dan efektifitasnya secara keseluruhan. Maka dari itu,

perlu dilakukan pengumpulan dan penganalisisan data sehingga didapatkan

informasi mengenai besar pengaruh dan efektifitas penggunaan model PBL

terhadap hasil belajar siswa secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan dengan

meta-analisis.

Meta-analisis adalah salah satu bentuk penelitian dengan menggunakan data

penelitian-penelitian lain yang telah ada untuk memperoleh kesimpulan.5 Meta-

analisis merupakan metode penelitian kuantitatif dengan cara menganalisis data

kuantitatif dari hasil penelitian sebelumnya untuk menerima atau menolak hipotesis

yang diajukan dalam penelitian-penelitian tersebut. Meta-analisis menyediakan

teknik yang memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dan meringkas

laporan yang ada. Dengan melakukan meta-analisis, informasi mengenai besar

pengaruh dan efektifitas suatu perlakuan dapat diketahui secara keseluruhan.

3 Maaruf Fauzan, Abdul Gani, dan Muhammad Syukri, Penerapan Model Problem Based

Learning Pada Pembelajaran Materi Sistem Tata Surya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,

Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 5, No. 1, 2017, hal 33. 4 Yosico Indagiarni dan Abd Hakim, Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Semester II Pada Materi Pokok Fluida

Dinamik di SMA, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 5, No. 1, 2016, hal. 31. 5 Heri Retnowati, dkk, Pengantar Analisis Meta, (Yogyakarta: Paroma Publishing, 2018),

hal. 2

Page 17: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

3

Beberapa penelitian meta-analisis telah dilakukan pada berbagai bidang kajian

di berbagai jenjang pendidikan dan mata pelajaran. Namun, sampai saat ini belum

ada penelitian meta-analisis mengenai model Problem Based Learning (PBL)

terhadap hasil belajar fisika siswa di jenjang pendidikan menengah. Berdasarkan

pertimbangan tersebut, peneliti merasa tertarik dan bermaksud untuk melakukan

penelitian meta-analisis dengan judul penelitian “Studi Penggunaan Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika

Siswa dengan Meta-Analisis”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian eksperimen mengenai model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa sudah banyak dilakukan namun belum

diketahui besar pengaruh dan efektifitasnya.

2. Penelitian meta-analisis yang merangkum secara menyeluruh mengenai besar

pengaruh dan efektifitas penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa di Indonesia belum ada.

C. Pembatasan Masalah

Luasnya cakupan masalah yang muncul, maka diperlukan pembatasan masalah.

Penelitian ini dibatasi oleh:

1. Model pembelajaran yang di meta-analisis adalah model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) menurut beberapa ahli secara umum.

2. Variabel dependen yang diteliti adalah hasil belajar fisika siswa secara umum.

3. Penelitian hanya terfokus pada jurnal dengan jenis penelitian eksperimen pada

jenjang pendidikan menengah (SMP dan SMA).

4. Jurnal nasional yang diteliti telah terakreditasi oleh Kementerian Riset

Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (RISTEKDIKTI) di Sinta

Indonesia dan dipublikasikan dalam rentang tahun 2015-2020.

Page 18: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

4

5. Efektifitas pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari jenjang

pendidikan, materi pelajaran, media pembelajaran, serta secara keseluruhan

dalam pembelajaran fisika.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa secara keseluruhan?

2. Bagaimana hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari jenjang

pendidikan yang diteliti?

3. Bagaimana hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari materi yang

diimplementasikan?

4. Bagaimana hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari media

pembelajaran yang diimplementasikan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

1. Mengetahui hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa secara keseluruhan.

2. Mengetahui hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari jenjang

pendidikan yang diteliti.

3. Mengetahui hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari materi yang

diimplementasikan.

Page 19: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

5

4. Mengetahui hasil studi penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa ditinjau dari media

pembelajaran yang diimplementasikan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat, antara lain:

1. Memberikan gambaran mengenai besar pengaruh dan efektifitas penerapan

model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa secara

keseluruhan.

2. Memberikan informasi mengenai besar pengaruh dan efektifitas penerapan

model Problem Based Learning (PBL) pada jenjang pendidikan menengah

(SMP dan SMA).

3. Memberikan informasi mengenai besar pengaruh dan efektifitas penerapan

model Problem Based Learning (PBL) pada materi yang diimplementasikan.

4. Memberikan informasi mengenai besar pengaruh dan efektifitas penerapan

model Problem Based Learning (PBL) pada media yang diimplementasikan.

Page 20: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

6

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Teoritis

1. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning

Model pembelajaran merupakan suatu rencana kegiatan yang digunakan

sebagai pedoman dalam pembeajaran di dalam kelas. Arends dan Trianti model

pembelajaran merujuk pada pendekatan yang didalamnya memuat tujuan, tahap-

tahapan, dan pengelolaan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran

menggambarkan prosedur secara sistematik dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai

pedoman bagi para guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.1

Model pembelajaran mempunyai ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi,

metode, atau prosedur, diantaranya:

1) Rasional teoritis, mempunyai teori berfikir yang masuk akal.

2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.

3) Tingkah laku mengajar yang dapat dilaksanakan agar mencapai tujuan

pembelajaran.

4) Lingkungan belajar, mempunyai linngkungan belajar yang kondusif dan

nyaman.2

Sebagai tenaga pendidik harus mampu memilih model pembelajaran yang

tepat. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti

keadaan atau kondisi siswa, serta sumber-sumber belajar yang ada agar

penggunaan model pembelajaran secara efektif dan menunjang keberhasilan

belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum

saat ini adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).3

1 Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar

Siswa, (Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH, 2017), hal. 42 2 Ibid., hal. 43 3 Musfiqon dan Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, (Sidoarjo: Nizamia

Learning Center, 2015) hal. 132

Page 21: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

7

Problem Based Learning (PBL) menurut Word dan Stepein adalah model

pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui

serangkaian tahapan ilmiah sehingga siswa dapat memiliki pengetahuan yang

berhubungan dengan masalah tersebut dan memiliki keterampilan untuk

memecahkan masalah tersebut4. Senada dengan Word dan Stepein, Anies

mengatakan PBL adalah suatu metode intruksional yang memiliki ciri-ciri

menggunakan masalah nyata untuk siswa mempelajari cara berpikir kritis serta

keterampilan dalam memecahkan masalah.5. Sedangkan Arends menjelaskan

PBL adalah sebuah model pembelajaran yang memiliki orientasi pada

pemecahan masalah.

Problem Based Learning merupakan proses penyajian bahan pelajaran

dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk analisis dan

disintesis dalam mencari jawaban atau pemecahan masalah oleh siswa6. Model

PBL berdasarkan definisi yang telah diungkapkan oleh para ahli merupakan

suatu model pembelajaran yang memaksa siswanya atau pemelajar untuk

mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah sehingga siswa atau pemelajar

dapat memiliki keterampiral memecahkan masalah dan dapat merangsang siswa

untuk mencari pengetahuan baru.

Problem based learning atau yang dikenal sebagai model pembelajaran

berbasis masalah merupakan pendekatan pembelajaran yang menyajikan

masalah kontekstual sehingga dapat menstimulus siswa untuk belajar. Model

pembelajaran berbasis masalah meminta siswa bekerja sama dalam tim untuk

memecahkan masalah dunia nyata dalam situasi belajar bersama di sekolah.7

4 Lilis Lismaya, Berpikir kritis dan PBL: (Problem Based Learning), (Surabaya: Media

Sahabat Cendikia, 2019), hal. 15. 5 PTK Guru Ekonomi: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL),

(Jakarta: Malinda, 2018), hal. 24. 6 Abbudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2014), hal 243. 7 Ibid., hal. 141

Page 22: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

8

Dalam menerapkan problem based learning diperlukan beberapa elemen

penting, seperti:8

1) Situasi bermasalah disajikan pertama dan berfungsi sebagai pusat

pengorganisasian serta konteks belajar.

2) Siswa sebagai pemecah masalah yang aktif dan guru sebagai pelatih kognitif

serta metakognitif.

3) Adanya kegiatan berbagai informasi, pengembangan pengetahuan berpikir

siswa.

4) Menggunakan penilaian otentik baik untuk proses maupun hasil pembelajaran.

5) Model problem based learning tidak selalu inter disipliner tetapi integratif.

b. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning

Karakteristik problem based learning menantang siswa untuk bekerja secara

berkelompok mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang

diberikan dapat digunakan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa pada

pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada siswa sebelum

mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus

diselesaikan secara bersama.9 Dalam arti lain, model problem based learning

memiliki tiga karakteristik utama, yaitu:10

1) Melibatkan siswa sebagai stakeholder dalam situasi bermasalah.

2) Mengatur kurikulum di sekitar masalah holistuk yang diberikan, sehingga

memungkinkan siswa belajar dengan cara-cara yang relevan dan terhubung

dengan masalah.

3) Menciptakan lingkungan belajar tempat guru melatih siswa berpikir dan

melakukan penelitian dan memperoleh pemahaman yang mendalam.

8 Rahmat, , Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Konteks Kurikulum 2013,

(Yogyakarta: Bening Pustaka, 2019), hal. 79 9 Musfiqon dan Nurdyansyah, Loc.Cit. 10 Rahmat, Op.Cit., h. 75

Page 23: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

9

Sejalan dengan itu, model pembelajaran PBL menurut Wee dan Kek memiliki

kharakteristik dalam proses implementasi pembelajaran yaitu (1) pemberian

masalah yang berkaitan dengan dunia nyata, (2) Pelajar dengan aktif secara

berkelompok merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan

yang dimiliki masing-masing individu, (3) mencari sendiri materi yang berkaitan

dengan masalah dan melaporkan hasil atau solusi dari masalah tersebut. (4)

Pendidik hanya memberikan fasilitas dan memberikan saran dan arahan yang

dibutuhkan pelajar saat berproses11.

c. Tahapan Pembelajaran Model Pembelajaran Problem Based Learning

Sintaks problem based learning merupakan hasil dari pengembangan yang

dilakukan atas metode terdahulu.12 Hasil dari pengembangan tersebut dipaparkan

ke dalam lima tahapan, diantaranya 1) pemberian konsep dasar diperlukan untuk

memastikan peserta didik memperoleh kunci utama materi pembelajaran sehingga

dapat memahami petunjuk secara jelas; 2) fasilitator atau tenaga pendidik

menyampaikan skenario atau permasalahan dalam kelompoknya; 3) masing-

masing siswa mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang

diinvestigasi secara mandiri; 4) siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk

mengklarifikasi dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok; 5) penilaian

yang dilakukan dengan memadukan taiga aspek, yaitu pengetahuan (knowledge),

keterampilan (skill), dan sikap (attitude).

11 M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, (Jakarta:

Kencana, 2016), hal. 12 12 Ibid., hal. 79

Page 24: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

10

Untuk memberikan gambaran tahapan problem based learning dapat dilihat

melalui tabel berikut:13

Tabel 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Fase-Fase Perilaku Tenaga Pendidik

Fase 1:

Orientasi siswa kepada masalah

Menjelaskan tujuan pembelajaran

Menjelaskan logistik yang

dibutuhkan

Memotivasi siswa untuk terlibat

aktif dalam pemecahan masalah

yang dipilih.

Fase 2:

Mengorganisasikan siswa

Membantu siswa mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas

belajar yang berhubungan dengan

masalah tersebut.

Fase 3:

Membimbing penyelidikan individu

dan kelompok

Mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

sesuai

Melaksanakan eksperimen untuk

mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah

Fase 4:

Mengembangkan dan menyajikan

karya

Membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan.

Fase 5:

Menganalisa dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang dipelajari/meminta

presentasi hasil kerja.

13 Musfiqon dan Nurdyansyah, Op.Cit., hal. 144

Page 25: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

11

d. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning

Setiap model pembelajaran memiliki keunggulan dan juga kelemahan. Sesuai

penjabaran karakteristik yang dimiliki oleh problem based learning dianggap

sebagai model pembelajaran yang memiliki banyak keunggulan. Keunggulann

tersebut telah dipaparkan oleh kemendikbud, yaitu dengan model problem based

learning akan terjadi pembelajaran bermakna. Artinya, siswa yang belajar melalui

proses pemecahan masalah akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau

berusaha mengasah pengetahuan yang diperlukan.

Dalam situasi model problem based learning siswa dapat mengintegrasikan

pengetahuan dan keterampilan secara simultan serta mengaplikasikannya dalam

konteks yang relevan. Selain itu, problem based learning dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja,

memotivasi dan mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja

kelompok.14

Rizema menjelaskan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh model problem

based learning sebagai berikut:15

1) Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan karena telah menemukan konsep

tersebut.

2) Melibatkan siswa secara aktif dalam memecahkan masalah dan menuntut

keterampilan berifikir yang lebih tinggi.

3) Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki oleh siswa.

4) Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran.

5) Menjadikan siswa lebih mandiri dan mampu memberi aspirasi serta menerima

pendapat orang lain.

6) Mengkondisikan siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi

terhadap pembelajaran, sehingga pencapaian ketuntasan belajar siswa dapat

diharapkan.

14 Rahmat, Op.Cit., hal. 78 15 Endang Titik Lestari, Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar,

(Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH, 2020), hal. 70

Page 26: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

12

7) Problem based learning dapat menumbuhkembangkan kemampuan kreativitas,

baik secara individual maupun kelompok.

Dapat diambil kesimpulan bahwa keunggulan atau kelebihan yang dimiliki oleh

model problem based learning, yaitu:

1) Meningkatkan motivasi.

2) Mengembangkan keterampilan dan kemampuan.

3) Meningkatkan hubungan atau relasi antar individu.

Sementara itu, disamping keunggulan yang dimiliki oleh problem based

learning terdapat kekurangan atau kelemahannya. Shohimin (2018) menyebutkan

kelemahan yang dimiliki oleh problem based learning, yaitu model ini tidak dapat

diterapkan untuk setiap materi pelajaran dan lebih cocok untuk pembelajaran yang

menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah.

Kelemahan yang kedua, dalam satu kelas memiliki tingkat keragaman siswa yang

tinggi, sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam pemberian tugas.16

Nurhadi dalam Gunantra juga menyebutkan beberapa kelemahan yang dimiliki

oleh problem based learning, yaitu:17

1) Pencapaian akademik dari individu siswa

2) Waktu yang diperlukan untuk implementasi

3) Perubahan peran siswa dalam proses belajar

4) Perubahan peran guru dalam kegiatan mengajar

5) Perumusan masalah yang baik.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kekurangan dari model

problem based learning diantaranya, terjadi perubahan peran guru dan siswa dalam

kegiatan pembelajaran; tidak semua materi dapat menggunakan model ini; dan

butuh waktu, tenaga, bahkan uang yang besar.18

16 Trygu, Studi Literatur Problem Based Learning untuk Masalah Motivasi bagi Siswa

dalam Belajar Matematika, (Guepedia, 2020), hal. 81 17 Ibid., hal..82 18 Ibid.,

Page 27: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

13

2. Meta-Analisis

3. Pengertian Meta-Analisis

Meta-analisis merupakan bentuk penelitian dengan mengolah kembali data

sekunder secara sistematis melalui metode kuantitatif, sehingga diperoleh

kesimpulan yang akurat.19 Meta-analisis menyediakan teknik yang memungkinkan

peneliti untuk mengumpulkan data dan meringkas laporan yang ada. Secara

sistematis, analisis ini diperlukan untuk merancang penelitian baru yang berfungsi

dalam publikasi. Artinya, penelitian ini membantu untuk memposisikan penelitian

baru dengan mendeskripsikan yang telah diketahui sebelumnya dan apa yang

diharapkan dalam penelitian baru tersebut.20

Menurut Glass, meta-analisis mengacu kepada proses menganalisis di atas

analisis. Maksudnya, meta-analisis merujuk pada analisis statistik dari sekumpulan

besar hasil studi analisis individu dengan tujuan mengintegrasikan penelitian yang

baru. Hal ini memunculkan pemikiran yang keras secara alternatif mendiskusikan

studi penelitian untuk memahami literatur penelitian yang berkembang pesat

menjadi bentuk sederhana.21

Hunter dan Schmidt, 1990 menyebutkan meta-analisis menyediakan prosedur

pengintegrasian berbagai studi penelitian sebelumnya yang secara statistik dapat

menarik kesimpulan secara integral. Memang tugas pengintegrasian dengan cara

yang subjektif (kualitatif) merupakan hal yang sangat kompleks. Namun, secara

kualitatif sering menghasilkan kesimpulan yang bertentangan dengan topik

penelitian yang sejenis atau jumlah studinya sangat banyak dengan hasil yang tidak

selalu searah. Melalui meta-analisis diharapkan hasil kesimpulan integartif dari

serangkaian hasil penelitian individual diperoleh pengembangan yang teoritis dan

praktis.22

19 Heri Retnowati, dkk, Pengantar Analisis Meta, (Yogyakarta: Paroma Publishing, 2018),

hal. 2 20 Ibid., hal. 5 21 Glass, Primary Secondary and Meta-Analysis of Research, American Educational

Reaserch Association, vol.5, 2012, hal. 3 22 Syamsul Bahri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, (Jakarta:

Kencana, 2010), h. 211

Page 28: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

14

Penelitian meta-analisis merupakan cara yang paling baik dalam menarik

kesimpulan dari berbagai literatur tentang hasil penelitian. Hal yang diperhatikan

apakah eksperimen, korelasional, deskriptif yang sejenis menjadi satu analisis

menyeluruh. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Walberg, dkk tentang meta-

analisis yaitu meringkas temuan hampir 3000 kajian yang sejenis, yang melibatkan

intervensi, atau perlakuan potensial, yang dirancang untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.23

Meta-analisis digunakan untuk menganalisis penelitian-penelitian yang telah ada

dengan hasil penelitian kuantitatif. Hasil penelitian yang dapat digunakan dalam

meta-analisis mempunyai karakteristik yang dapat dibandingkan secara konseptual.

Tantangan dalam meta-analisis adalah tidak dapat menganalisis penelitian yang

berbeda jenis baik dalam segi konstruk maupun hubungan. Sehingga perlu

diketahui fungsi dari penelitian meta-analisis, yaitu:24

1) Mengidentifikasi heteroginitas pengaruh pada berbagai macam penelitian dan

apabila memungkinkan dapat ditarik kesimpulannya

2) Meningkatkan kekuatan statistik dan presisi untuk mendeteksi pengaruh

3) Mengembangkan, memperbaiki, dan menguji hipotesis

4) Mengurangi subjektivitas dari perbandingan penelitian dengan menggunakan

prosedur yang sistematis dan perbandingan eksplisit

5) Mengidentifikasi kesenjangan data antara pengetahuan dasar dan mengarahkan

untuk penelitian selanjutnya, dan

6) Menentukan ukuran sampel untuk penelitian selanjutnya.

Dalam penelitian meta-analisis terdapat suatu ukuran yang dinamakan effect

size. Effect size adalah indeks kuantitatif yang digunakan untuk merangkum hasil

studi dalam analisis meta. Artinya, effect size mencerminkan besarnya hubungan

antarvariabel dalam masing-masing studi.

23 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan Edisi Keempat,

(Jakarta: Kencana, 2016), h. 51 24 Heri Retnowati., loc.cit., h. 6-7

Page 29: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

15

b. Langkah-langkah Meta-Analisis

Proses tahapan penelitian untuk meta-analisis umumnya terdapat lima proses

yaitu: 25

1) mendefinisikan masalah;

2) mengumpulkan literatur yang tersedia;

3) mengkonversi dan mengoreksi informasi statistik;

4) menentukan rata-rata data yang didapat; dan

5) mempertimbangkan variasi pada efek yang telah diamati.

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2009) hasil belajar pada hakikatnya merupakan perubahan

tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang mencakup bidang kognitif,

afektif dan psikomotor. Dimayati (2006) juga menyebutkan hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak bekajar dan mengajar. Dari sisi guru,

kegiatan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi, sementara dari sisi siswa hasil

belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Pada akhirnya hasil belajar adalah sebuah proses. Seperti yang dikemukakan

Arikunto (2001) bahwa hasil belajar sebagai hasil yang dicapai seseorang setelah

mengalami proses belajar. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

bagian dari adanya interaksi, proses dan evaluasi belajar.26

Hasil belajar siswa tidak sama satu sama lain. Ada yang hasilnya memuaskan

dan adapula yang tidak. Hal ini tidak terlepas dari cara, metode, dan model yang

digunakan selama proses pembelajaran.27 Oleh karena itu guru juga memegang

peranan penting dalam proses pembelajaran, dengan merancang pembelajaran yang

baik maka hasil yang didapat siswa juga memuaskan.28

25 Mike Allen, Rayond W. Preiss, Barbara Mae Gayle dan Nancy Burrel, Interpersonal Commuication

Research Advances Through Meta-Analysis, (London: Lawrence Erlbaum Associates Publisher, 2012), hal.7. 26 Edy Syahputra, Snowball Throwing Tingkatan Minat dan Hasil Belajar, (Sukabumi:

Haura Publishing, 2020), hal. 24 27 Ibid., h. 25 28 Ibid., h. 24

Page 30: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

16

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Keberhasilan seseorang dalam belajar tidak terlepas dari beberapa faktor. Faktor

yang mempengaruhi bisa berasal dari dalam diri siswa (internal) dan berasal dari

luar (eksternal). Slameto (2010) menyimpulkan faktor internal yang dapat

mempengaruhi hasil belajar seperti jasmaniah dan psikologis. Sedangkan faktor

eksternal bisa disebabkan oleh lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Selain itu, Muhibbin syah juga menyebutkan faktor yang menjadi penyebab hasil

belajar siswa, yaitu dua aspek yang meliputi aspek fisiologis dan psikologis.

Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial maupun nonsosial.29

c. Manfaat Hasil Belajar

Hasil belajar pada hakekatnya memiliki manfaat untuk mendapatkan perubahan

tingkah laku seseorang yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, maupun

psikomotorik. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila timbul perubahan pada

siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dialaminya. Berdasarkan hasil belajar

siswa, dapat diperoleh kemampuan dan perkembangan atas keberhasilan dunia

pendidikan.

Hasil belajar harus menunjukkan perubahan individu ke arah yang lebih baik,

sehingga akan bermanfaat untuk:30

1) Menambah pengetahuan individu

2) Lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya

3) Dapat mengembangngkan keterampilannya

4) Memiliki pandangan yang baru atas suatu hal, dan

5) Lebih menghargai hal yang telah diperoleh.

29 Ibid., h. 26 30 Ibid., h. 27

Page 31: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

17

B. Hasil Penelitian Relevan

Berikut beberapa penelitian yang relevan terhadap meta-analisis yang dilakukan

diantaranya:

1. Hasil penelitian yang dilakukan Tri Ayu Astuti, dkk (2019) dengan judul

“Pembelajaran Berbasis Masalah Biologi pada Aspek Kognitif: Sebuah Meta-

Analisis” menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL dapat

meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran biologi dengan memperoleh

nilai effect size yang kuat yaitu sebesar 0,97.31

2. Hasil penelitian dari Ni Made Sri Utami dan I Gede Astawan (2020) dengan

judul “Meta-Analisis Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil

Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar” mengungkapkan bahwa model problem

based learning yang telah diterapkan memiliki pengaruh yang tinggi dalam

pembelajaran IPA siswa di sekolah dasar dengan nilai effect size yang tinggi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model problem based learning memiliki

pengaruh efektif terhadap hasil belajar IPA siswa sekolah dasar.32

3. Hasil penelitian dari Juliandri dan Indri Anugraheni (2020) dengan judul “Meta

Analisis Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa SD” menunjukkan model pembelajaran Problem Based

Learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa mulai dari yang terendah

13,6% sampai yang tertinggi 51,4% dengan rata-rata 23,94%. 33

4. Hasil penelitian dari A.Hidayatul Asror (2016) dengan judul “Meta-Analisis:

PBL” menunjukkan bahwa pengaruh PBL terhadap keterampilan matematika

dari subjek jenjang pendidikan, PBL lebih efektif digunakan pada peserta didik

di jenjang pendidikan SMP dari pada peserta didik di jenjang pendidikan SMA.

Sementara itu dari subjek materi pelajaran, PBL lebih berpengaruh pada materi

31 Tri Ayu Astuti, dkk, Pembelajaran Berbasis Masalah Biologi pada Aspek Kognitif:

Sebuah Meta-Analisis, JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), 2019, hal. 1 32 Ni Made Sri Utami dan I Gede Astawan, Meta-Analisis Pengaruh Model Problem Based

Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran,

2020, Vol.3, No.3, hal.416 33 Juliandri dan Indri Anugraheni, Meta Analisis Model Pembelajaran Problem Based

Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD, Pedagogi Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan,

2020, hal. 21

Page 32: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

18

SPLDV dari pada materi lainnya. Dan dari subjek media yang digunakan, PBL

lebih efektif bila memakai LKPD. Temuan lain menunjukan bahwa PBL

memberikan pengaruh tinggi terhadap keterampilan pemecahan masalah.34

5. Hasil penelitian dari Kadir (2017) dengan judul “Meta-Analisis dalam

Efektivitas Penerapan Pendekatan Problem Solving dalam Pembelajaran Sains

dan Matematika” menunjukkan secara keseluruhan pendekatan problem solving

dalam pembelajaran sains dan matematika mampu meningkatkan hasil belajar

siswa pada kelompok eksperimen dengan sebesar 1,079 kali simpangan baku

kelompok kontrol. Hal ini berarti pendekatan problem solving memberikan

pengaruh yang lebih efektif atau memberikan hasil belajar yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pendekatan lain pada kelompok kontrol. 35

6. Hasil penelitian dari Kadir (2017) dengan judul “Meta-Analysis Of The Effect

Of Learning Intervention Toward Mathematical Thinking On Research And

Publication Of Student” menyatakan bahwa unit analisis tesis mahasiswa

memiliki kriteria effect size (𝜂2) dengan klasifikasi besar yakni dari 200 sampel

tesis penelitian memiliki rata-rata effect size dengan hasil 0,155 intervensi

pembelajaran terhadap kemampuan berpikir matematik.36

7. Hasil penelitian dari Hadist Awalia Fauzia (2017) dengan judul “Penerapan

Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika” menunjukkan pembelajaran dengan model Problem Based

Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik.

Peningkatan hasil belajar dari yang terendah 5 % sampai yang tertinggi 40%,

dengan rata-rata 22,9.37

34A.Hidayatul Asror, Meta-Analisis: PBL, PRISMA, Prosiding Seminar Nasional

Matematika, 2016, hal. 508 35 Kadir, Meta-Analisis dalam Efektivitas Penerapan Pendekatan Problem Solving dalam

Pembelajaran Sains dan Matematika, Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020,

hal.67 36 Kadir, Meta-analysis of the Effect of Learning Intervention Toward Mathematical Thinking

on Research and Publication of Student, Tarbiya: Journal of Education in Muslim Society, 2017,

hal.169 37 Hadist Awalia Fauzia, Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SD, Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 2018, hal. 40

Page 33: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

19

8. Hasil penelitian dari Ayuni Ratna Sari dan Agustina Tyas Asri Hardini (2020)

dengan judul “Meta Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based

Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika” menunjukkan model

pembelajaran Problem Based Learning sangat berpengaruh dalam meningkatkan

hasil belajar siswa sekolah dasar dengan persentase terendah 0,40% sampai yang

tertinggi mencapai 43,00%.38

9. Hasil penelitian dari Nanik Dariyah (2020) dengan judul “Meta Analisis Model

Pembelajaran Problem Based Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika” menunjukkan model Problem Based Learning mampu

meningkatkan hasil belajar matematika siswa mulai dari yang terendah 8,3%

sampai yang tertinggi 36,25% dengan rata-rata 13,857%.39

10. Hasil penelitian dari Sapitri Januariyansah, dkk (2020) dengan judul “Pengaruh

Problem Based-Learning dalam Pembelajaran Kejuruan: Sebuah Meta Analisis”

menunjukkan bahwa model PBL memiliki pengaruh yang besar terhadap

pembelajaran kejuruan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata effect size

sebesar 0,372 lebih besar dari 0.25. Model PBL memberikan pengaruh yang

besar pada setiap jenis pembelajaran teori atau pembelajaran praktik.40

38 Ayuni Ratna Sari dan Agustina Tyas Asri Hardini, Meta Analisis Pengaruh Model

Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika, Jurnal Ilmiah

Pendidikan Profesi Guru, 2020, Vol.3, No.1, hal.1 39 Nanik Dariyah, Meta Analisis Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika, Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 2020, Vol.3, No.1,

hal.152 40 Sapitri Januariyansah, dkk, Pengaruh Problem Based-Learning dalam Pembelajaran

Kejuruan: Sebuah Meta Analisis, Journal of Mechanical Engineering, 2020, Vol.9, No.2, hal.1

Page 34: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

20

C. Kerangka Berpikir

Penelitan eksperimen mengenai Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil

belajar fisika siswa telah banyak dilakukan oleh banyak peneliti di Indonesia.

Namun, besar pengaruh dan efektifitasnya belum diketahui secara keseluruhan jika

semua penelitian terkait Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar

fisika siswa digabungkan. Maka dari itu, diperlukan adanya studi meta-analisis

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan efektifitas model Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa.

Studi meta-analisis memerlukan nilai effect size untuk melihat bagaimana hasil

dari penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) secara

keseluruhan, apakah dapat berdampak baik (positif) atau sebaliknya. Pada

penelitian ini, nilai dari effect size masing-masing jurnal juga diinterpretasikan

dengan meninjau jenjang pendidikan, materi yang diimplementasikan, serta media

pembelajaran yang digunakan pada siswa untuk meningkatkan hasil belajar.

Dengan merangkum hasil penelitian melalui meta-analisis, besar pengaruh dan

efektifitas dari penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

terhadap hasil belajar fisika siswa dapat diketahui, baik secara umum (keseluruhan)

maupun secara khusus (dengan meninjau jenjang pendidikan, materi dan media

yang diimplementasikan saat proses pembelajaran berlangsung). Dengan demikian

diagram kerangka berpikir dapat dijelaskan dengan bagan berikut:

Page 35: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

21

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Banyak Penelitian Eksperimen Terkait Penggunaan Model PBL Terhadap

Belajar Fisika Siswa

Melakukan Meta-Analisis dengan Menghitung Effect Size

Interpretasi dan Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan Effect Size

Jenjang Pendidikan Materi Pelajaran Media Pembelajaran

Belum Diketahui Besar Pengaruh dan Efektifitasnya Secara Keseluruhan

Pengaruh dan Efektifitas Penggunaan Model PBL Terhadap Hasil Belajar

Fisika Siswa Diketahui Secara Keseluruhan

Page 36: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Waktu efektif pelaksanaan penelitian mulai dari bulan Juni sampai dengan

November 2020.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian

deksriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi pada saat

sekarang dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi

pusat perhatian untuk kemudian digambarkan sebagaimana adanya. 41

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua individu/ unit-unit yang menjadi target penelitian.42

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jurnal nasional yang terdapat pada

website sinta kemenristekdikti. Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih

mengikuti prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.43 Sampel dalam

penelitian ini adalah jurnal-jurnal yang terkait dengan penerapan model Problem

Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa.

41 Nana Sudjana dan R. Ibrahim, 1989, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Bandung:

Sinar Baru, 1989), hal. 64 42 Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, Metode Penelitian Kuantitatif,

(Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2017), Cet.1, hal.7 43 Ibid.

Page 37: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

23

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pemberian kode

(coding data). Variabel-variabel yang digunakan untuk pemberian kode dalam

menjaring informasi mengenai besar pengaruh (effect size) pada penelitian meta-

analisis sebagaimana yang telah dilakukan oleh Kadir, yaitu data artikel yang terdiri

dari: (1) data jurnal yang terdiri dari nama peneliti, judul penelitian, nama jurnal,

dan tahun publikasi; (2) karakteristik sampel berupa tempat penelitian, subjek

penelitian, dan sampel penelitian; (3) variabel (bebas dan terikat), desain penelitian,

dan pengujian hipotesis; (4) intervensi pembelajaran kelas eksperimen dan kelas

kontrol; (5) effect size; (6) rerata effect size.44

E. Tahapan Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan penelitian yaitu tahap awal, tahap

pelaksanaan, dan tahap akhir. Tahap awal penelitian yaitu mendefinisikan masalah

dan mengumpulkan literatur yang tersedia. Tahap pelaksanaan yaitu mengkonversi

dan mengoreksi informasi statistik serta menentukan rata-rata data yang didapat.

Tahap akhir penelitian yaitu mempertimbangkan variasi pada efek yang telah

diamati.45

Masalah atau topik yang hendak diteliti pada penelitian ini adalah mengenai

penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian

eksperimen terkait penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

terhadap hasil belajar fisika siswa telah banyak dilakukan. Namun, belum diketahui

besar pengaruh atau efektifitasnya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan meta-analisis

untuk merangkum dan mendapatkan informasi mengenai penerapan model

Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika.

44 Kadir, Meta-Analysis of The Effect of Learning Intervention Toward Mathematical

Thinking on Research and Publication of Students, TARBIYA: Journal of Education in Muslim

Society, Vol.4, No.2, 2017, hal.162-175 45 Mike Allen, Rayond W. Preiss, Barbara Mae Gayle dan Nancy Burrel, Interpersonal

Commuication Research Advances Through Meta-Analysis, (London: Lawrence Erlbaum

Associates Publisher, 2012), hal.7.

Page 38: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

24

Setelah mendefinisikan masalah, peneliti kemudian mencari dan mengumpulkan

literatur berupa jurnal nasional yang terkait penerapan model Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa. Pencarian dilakukan secara

daring melalui website sinta kemenristekdikti dengan beberapa kata kunci yaitu

model PBL, Problem Based Learning, pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar

fisika siswa, dll.

Peneliti berhasil menemukan enam belas jurnal terkait penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa.

Jurnal-jurnal tersebut merupakan jurnal nasional yang terakreditasi minimal sinta 3

pada jenjang pendidikan menengah (SMP dan SMA) dalam rentang tahun 2015-

2020. Jurnal-jurnal yang didapatkan kemudian didata pada Lampiran 1 dan siap

diolah pada tahap pelaksanaan.

Pada tahap pelaksanaan, peneliti membaca enam belas jurnal satu-persatu untuk

melihat kesesuaian isi jurnal dengan masalah yang telah ditentukan. Enam belas

jurnal yang ditemukan kemudian diseleksi untuk dilakukan perhitungan effect

sizenya. Proses seleksi dilakukan dengan melihat ketersediaan komponen-

komponen yang dibutuhkan untuk menghitung effect size. Lampiran 2

menunjukkan proses seleksi melalui penyaringan jurnal. Jurnal-jurnal yang tidak

memiliki salah satu komponen untuk menghitung effect size (tidak terverifikasi)

maka dilakukan reduksi/eliminasi.

Setelah melalui proses penyaringan, maka didapatkan sebelas jurnal yang dapat

dilakukan analisis lanjutan serta digunakan sebagai data laporan penelitian. Sebelas

jurnal tersebut kemudian didata untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dari

masing-masing jurnal. Nilai (effect size) juga dihitung untuk mengetahui besar

pengaruh atau efektifitas penggunaan model PBL dari masing-masing jurnal. Data-

data tersebut dimasukkan dalam lembar data pengkodean (coding data) pada

Lampiran 3.

Pada tahap akhir penelitian, sebelas jurnal yang sudah diketahui nilai effect

sizenya kemudian dikategorikan dan dianalisis dengan meninjau besar ukuran efek

secara keseluruhan, jenjang pendidikan, serta materi dan media yang

diimplementasikan pada masing-masing jurnal. Hasil analisis yang didapatkan akan

Page 39: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

25

memberikan kesimpulan dan informasi mengenai penerapan model Problem Based

Learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa secara keseluruhan dan jika

ditinjau dari jenjang pendidikan, materi dan media pembelajaran yang

diimplementasikan.

Secara ringkas, tahapan penelitian dijelaskan pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Tahapan Penelitian

Tahap Penelitian Keterangan

Tahap Awal

1. Mendefinisikan Masalah

a) Model PBL banyak digunakan dalam

proses pembelajaran dan banyak penelitian

eksperimen mengenai penerapan model

PBL terhadap hasil belajar fisika siswa

namun belum diketahui besar pengaruh dan

efektifitasnya.

2. Mengumpulkan literatur yang tersedia

a) Mencari jurnal-jurnal nasional terkait

penerapan model Problem Based Learning

(PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa

secara daring di website kemenristekdikti

b) Terdapat enam belas jurnal terkait

penerapan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) terhadap hasil

belajar fisika siswa

Tahap Pelaksanaan

1. Mengkonversi dan mengoreksi informasi

statistik

a) Membaca dan memahami enam belas jurnal

untuk melihat kesesuaian isi jurnal dengan

masalah yang telah ditentukan.

b) Melakukan proses seleksi dan penyaringan

jurnal dengan melihat ketersediaan

Page 40: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

26

komponen-komponen yang dibutuhkan

untuk menghitung effect size.

c) Melakukan reduksi dan eliminasi terhadap

jurnal yang tidak memiliki salah satu

komponen untuk menghitung effect size.

d) Didapatkan sebelas jurnal yang dapat

dilakukan analisis lanjutan dan digunakan

sebagai data laporan penelitian.

2. Menentukan rata-rata data yang didapat

a) Menghitung nilai effect size dari sebelas

jurnal

b) Mengkategorikan nilai effect size dari

berdasarkan kategori kuran efek (efek

besar, efek sedang, dan efek kecil)

c) Memasukkan data tersebut ke lembar data

pengkodean (coding data).

Tahap Akhir

1. Mempertimbangkan variasi pada efek yang

telah diamati

a) Mengkategorikan nilai effect size dari

sebelas jurnal dengan beberapa tinjauan

yaitu jenjang pendidikan, materi pelajaran,

dan media yang diimplementasikan

b) Melakukan analisis dari masing-masing

kategori

c) Mendapatkan kesimpulan dan informasi

secara keseluruhan mengenai besar

pengaruh model Problem Based Learning

(PBL) terhadap hasil belajar fisika jika

ditinjau dari jenjang pendidikan, materi dan

media pembelajaran yang

diimplementasikan.

Page 41: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang dianalisis pada penelitian ini berjumlah 11 jurnal nasional terkait

penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil

belajar fisika siswa. Data nilai effect size masing-masing jurnal yang terdapat pada

Lampiran 3 kemudian dikategorikan menjadi tiga kriteria berdasarkan ukuran

efeknya menurut Gravetter dan Wallnau yaitu efek kecil (0,01 < 𝜂2 ≤ 0,09), efek

sedang (0,09 < 𝜂2 ≤ 0,25), dan efek besar (𝜂2 > 0,25). Pengelompokan ukuran efek

(effect size) dari jurnal yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Effect Size Jurnal Berdasarkan Kategori Ukuran Efek

No. Kode Jurnal Effect Size (𝜂2) Kategori N Jurnal

1 A5 0,065 Efek Kecil 2

2 A6 0,040

3 A3 0,130

Efek Sedang 5

4 A4 0,121

5 A8 0,152

6 A9 0,197

7 A10 0,105

8 A1 0,460

Efek Besar 4 9 A2 0,259

10 A7 0,453

11 A11 0,936

Rerata Effect Size 0,265 (Efek Besar)

Page 42: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

28

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat dua jurnal dengan kategori ukuran efek

kecil, lima jurnal dengan kategori ukuran efek sedang, dan empat jurnal dengan

kategori ukuran efek besar. Berdasarkan perhitungan diperoleh rata-rata effect size

keseluruhan sebesar 0,265 (kategori ukuran efek besar). Hasil tersebut

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL)

secara keseluruhan memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil belajar fisika

siswa.

1. Pengelompokan Effect Size Ditinjau dari Jenjang Pendidikan

Aspek pertama yang dianalisis yaitu besar pengaruh penerapan model Problem

Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada jenjang pendidikan

menengah pertama (SMP) dan jenjang pendidikan menengah atas (SMA).

Pengelompokan effect size ditinjau dari jenjang pendidikan dapat dilihat pada Tabel

4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Effect Size Ditinjau dari Jenjang Pendidikan

No. Kode Jurnal Jenjang

Pendidikan

Effect Size

(𝜂2)

Kategori Effect

Size

1 A1

SMP

0,460 Efek Besar

2 A2 0,259 Efek Besar

3 A3 0,130 Efek Sedang

4 A9 0,197 Efek Sedang

5 A4

SMA

0,121 Efek Sedang

6 A5 0,065 Efek Kecil

7 A6 0,040 Efek Kecil

8 A7 0,453 Efek Besar

9 A8 0,152 Efek Sedang

10 A10 0,105 Efek Sedang

11 A11 0,936 Efek Besar

Page 43: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

29

Tabel 4.3 Rerata Effect Size Ditinjau dari Jenjang Pendidikan

No. Jenjang Pendidikan N Jurnal Rerata 𝜂2 SD

1 SMP 4 0,262 0,142

2 SMA 7 0,267 0,325

Rerata 0,265 0,23

Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based

Learning (PBL) pada jenjang sekolah SMP dan SMA memberikan besar pengaruh

yang tidak jauh berbeda yaitu sebesar 0,262 dan 0,267 termasuk dalam kategori

efek besar. Dengan selisih effect size sebesar 0,005, model PBL memberikan besar

pengaruh yang sedikit lebih tinggi terhadap hasil belajar siswa jika diterapkan pada

jenjang pendidikan SMA.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa penerapan PBL lebih efektif jika

digunakan pada pembelajaran fisika di jenjang pendidikan SMA. Namun, bila

dilihat dari nilai simpangan baku yang diperoleh maka sebaran data effect size yang

paling konsisten adalah pada jenjang pendidikan SMP.

2. Pengelompokan Effect Size Ditinjau dari Materi yang Diimplementasikan

Aspek kedua yang dianalisis yaitu besar pengaruh penerapan model Problem

Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa ditinjau dari materi yang

diimplementasikan. Pada jenjang pendidikan SMP, materi pelajaran yang dimaksud

adalah materi IPA fisika. Pada jenjang pendidikan SMA, materi pelajaran yang

dimaksud adalah materi fisika. Pengelompokan besar pengaruh (effect size) ditinjau

dari materi yang diimplementasikan dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut.

Page 44: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

30

Tabel 4.4 Effect Size Ditinjau dari Materi yang Diimplementasikan

No. Kode

Jurnal

Jenjang

Pendidikan Materi Pelajaran

Effect

Size (𝜂2)

Kategori

Effect Size

1 A1 SMP Perubahan Wujud

Zat 0,460 Efek Besar

2 A2 SMP Optik 0,259 Efek Besar

3 A3 SMP Energi 0,130 Efek Sedang

4 A4 SMA Fluida Dinamis 0,121 Efek Sedang

5 A5 SMA Pengukuran 0,065 Efek Kecil

6 A6 SMA Optika Geometris 0,040 Efek Kecil

7 A7 SMA Hukum Newton

Tentang Gerak 0,453 Efek Besar

8 A8 SMA Suhu dan Kalor 0,152 Efek Sedang

9 A9 SMP Sistem Tata Surya 0,197 Efek Sedang

10 A10 SMA Fluida Statis 0,105 Efek Sedang

11 A11 SMA Elastisitas 0,936 Efek Besar

Ditinjau dari materi yang diimplementasikan, data pada Tabel 4.4 menunjukkan

pengaruh paling tinggi model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar

terdapat pada materi elastisitas. Model Problem Based Learning (PBL) juga

memberikan pengaruh yang besar pada materi perubahan wujud zat, optik, dan

hukum Newton tentang gerak. Selain itu, model Problem Based Learning (PBL)

memberikan pengaruh yang rendah jika diterapkan pada materi pengukuran, dan

optika geometris.

Page 45: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

31

3. Data Pengelompokan Effect Size Ditinjau dari Media yang Diimplementasikan

Aspek ketiga yang dianalisis yaitu besar pengaruh penerapan model Problem

Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa ditinjau dari media yang

diimplementasikan. Pengelompokan besar pengaruh (effect size) ditinjau dari media

yang diimplementasikan dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Effect Size Berdasarkan Media yang Digunakan

No. Kode

Jurnal Media yang Digunakan

Effect Size

(𝜂2)

Kategori Effect

Size

1 A1 Audio Visual + LKS 0,460 Efek Besar

2 A2 LKS 0,259 Efek Besar

3 A3 LKS 0,130 Efek Sedang

4 A4 Non Media 0,121 Efek Sedang

5 A5 Non Media 0,065 Efek Kecil

6 A6 Non Media 0,040 Efek Kecil

7 A7 LKPD 0,453 Efek Besar

8 A8 LKS 0,152 Efek Sedang

9 A9 LKPD 0,197 Efek Sedang

10 A10 Information Technology

(IT) 0,105 Efek Sedang

11 A11 Non Media 0,936 Efek Besar

Tabel 4.6 Rerata Effect Size Ditinjau dari Media yang Diimplementasikan

No. Media yang

Digunakan

Rerata Effect Size

(𝜂2) SD

Kategori

Effect Size

1 Audio Visual + LKS 0,460 - Efek Besar

2 LKS / LKPD 0,238 0,130 Efek

Sedang

3 Information

Technology (IT) 0,105

- Efek

Sedang

Page 46: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

32

Ditinjau dari media yang diimplementasikan, data pada Tabel 4.6 menunjukkan

pengaruh tertinggi model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar

siswa terdapat pada media audio visual + LKS. Namun pada media pembelajaran

lain, seperti pada media LKS/LKPD dan IT juga memberikan pengaruh dalam

kategori sedang. Media pembelajaran LKS/LKPD menjadi media yang paling

banyak digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan model PBL.

Meskipun ada beberapa jurnal yang tidak menggunakan media pembelajaran,

model Problem Based Learning (PBL) tetap memberikan pengaruh positif

meskipun dengan data yang bervariasi.

B. Pembahasan

Penelitian meta-analisis ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh dan efektifitas penerapan model Problem Based Learning (PBL) terhadap

hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika. Dalam meta-analisis, setiap artikel

penelitian berupa jurnal perlu dilakukan perhitungan effect sizenya. Effect Size akan

menunjukkan nilai besarnya pengaruh variabel x terhadap y. Dengan menghitung

effect size dari setiap jurnal, maka secara keseluruhan dapat ditentukan bagaimana

besar pengaruh model PBL terhadap hasil belajar siswa.

Peneliti menemukan dan merangkum enam belas artikel penelitian berupa jurnal

nasional yang membahas mengenai model Problem Based Learning (PBL)

terhadap hasil belajar fisika siswa dalam rentang tahun penelitian 2015-2020

(Lampiran 1). Data tersebut didapatkan dari hasil penelusuran di website Sinta

Kemenristekdikti dari berbagai jurnal nasional terakreditasi.

Enam belas jurnal tersebut kemudian dilakukan reduksi data sesuai dengan

kriteria penelitian dan didapatkan sebelas jurnal yang memenuhi kriteria penelitian.

Sebelas jurnal tersebut kemudian ditentukan nilai effect sizenya melalui perhitungan

dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan.

Data effect size dari masing-masing jurnal kemudian diklasifikasikan

berdasarkan kategori ukuran efek, jenjang pendidikan, materi pelajaran, dan media

yang digunakan untuk diketahui pengaruhnya. Penjelasan dari masing-masing

kategori adalah sebagai berikut :

Page 47: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

33

1. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Secara Keseluruhan

Berdasarkan temuan penelitian, model Problem Based Learning (PBL) secara

keseluruhan dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar IPA maupun

fisika siswa. Nilai rata-rata besar pengaruh model Problem Based Learning (PBL)

adalah 0,265. Angka tersebut masuk dalam kategori effect size besar dan

menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) mampu

memberikan pengaruh yang besar dalam pembelajaran IPA maupun fisika.

Temuan tersebut sejalan dengan hasil penelitian meta-analisis yang dilakukan

oleh Tri Ayu Astuti, Nurhayati Nurhayati, Rizhal Hendi Ristanto, dan Rusdi Rusdi

(2019) yang menjelaskan bahwa penerapan model pembelajaran PBL mampu

meningkatkan hasil belajar biologi.46 Hasil penelitian juga menunjukkan penerapan

model PBL memberikan nilai effect size yang kuat (besar).

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) efektif digunakan dan

dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa karena sesuai

dengan karakteristik model Problem Based Learning (PBL) yaitu mendorong siswa

untuk bekerja sama dalam suatu kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-

masalah di dunia nyata.

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu

model yang mendukung siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.

Dalam penerapan model Problem Based Learning (PBL), siswa akan dihadapkan

kepada masalah dalam kehidupan nyata. Keterlibatan siswa secara aktif menjadi hal

yang sangat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.

46 Tri Ayu Astuti, dkk, “Pembelajaran Berbasis Masalah Biologi Pada Aspek Kognitif:

Sebuah Meta-Analisis”, JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), vol.4, 2019, h. 67.

Page 48: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

34

2. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari

Jenjang Pendidikan

Berdasarkan data pada tabel 4.2, temuan penelitian menunjukkan penerapan

model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa dari segi jenjang

pendidikan memperoleh hasil yang tidak jauh berbeda. Nilai effect size pada jenjang

pendidikan SMP dan SMA adalah 0,262 dan 0,267. Penerapan model Problem

Based Learning (PBL) pada dua jenjang pendidikan ini memberikan besar

pengaruh dengan nilai effect size > 0,25 (kategori efek besar). Hal ini berarti model

Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu alternatif model

pembelajaran yang efektif dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran fisika

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari data tersebut juga diketahui bahwa jenjang pendidikan SMA memiliki

rata-rata nilai effect size yang sedikit lebih tinggi daripada jenjang pendidikan SMP.

Dengan selisih effect size sebesar 0,005, model PBL memberikan besar pengaruh

yang sedikit lebih tinggi terhadap hasil belajar siswa jika diterapkan pada jenjang

pendidikan SMA. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan PBL lebih efektif

jika digunakan pada pembelajaran fisika di jenjang pendidikan SMA. Namun bila

dilihat dari nilai simpangan baku yang diperoleh, jenjang pendidikan SMP memiliki

sebaran data effect size yang lebih konsisten jika diterapkan dalam proses kegiatan

belajar mengajar.

Tingginya nilai effect size pada jenjang pendidikan SMP dan SMA dapat

terjadi karena adanya keterlibatan penerapan model Problem Based Learning

(PBL) dengan perkembangan kognitif anak. Menurut teori perkembangan kognitif

yang dikemukakan oleh Jean Piaget, bahwa seorang anak pada usia 11 tahun atau

lebih sudah memasuki tahap operasional formal.

Teori perkembangan kognitif Piaget sangat banyak mempengaruhi bidang

pendidikan dan juga mempengaruhi bagaimana para pendidik menyusun

kurikulum, memilih metode pengajaran dan juga memilih bahan bagi pendidikan

Page 49: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

35

anak.47 Di Indonesia, individu yang memasuki tahap operasi formal terjadi pada

usia remaja yakni pada usia sekolah menengah (SMP dan SMA). Penalaran formal

ditandai dengan kemampuan berpikir tentang ide-ide abstrak, menyusun ide-ide dan

menalar tentang apa yang akan terjadi kemudian.

Individu yang berada pada tahap operasi formal apabila dihadapkan kepada

sesuatu masalah, mereka dapat merumuskan dugaan/hipotesis dari masalah

tersebut. Individu yang berada pada tahap operasional formal dapat menyusun

hipotesis (dugaan terbaik) tentang cara untuk memecahkan problem dan mencapai

kesimpulan secara sistematis. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari model

Problem Based Learning yang diterapkan pada proses pembelajaran.

3. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari Materi

yang Diimplementasikan

Berdasarkan data pada tabel 4.4, materi pelajaran yang dapat diimplementasikan

model Problem Based Learning (PBL) berdasarkan temuan penelitian adalah

materi perubahan wujud zat, optik, energi, fluida dinamis, pengukuran, optika

geometris, hukum Newton tentang gerak, suhu dan kalor, sistem tata surya, fluida

statis, dan elastisitas. Secara keseluruhan, pembelajaran dengan model Problem

Based Learning (PBL) memberikan pengaruh positif pada masing-masing materi

pelajaran meskipun dengan nilai besar pengaruh yang berbeda-beda.

Materi elastisitas menjadi materi yang paling tinggi besar pengaruhnya (kategori

efek besar), disusul dengan materi perubahan wujud zat, hukum Newton tentang

gerak, dan optik. Model Problem Based Learning (PBL) memberikan pengaruh

positif dengan kategori sedang pada materi tata surya, suhu dan kalor, energi, fluida

dinamis, dan fluida statis. Materi pengukuran dan optika geometris menjadi materi

pelajaran dengan besar pengaruh yang kecil jika diimplementasikan dalam

pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL).

47 Muhamad Badrul Mutammam dan Mega Teguh Budiarto, “Pemetaan Perkembangan

Kognitif Piaget Siswa SMA Menggunakan Tes Operasi Logis (TOL) Piaget Ditinjau dari Perbedaan

Jenis Kelamin”, MATHEdunesa, vol.2, 2013, hal.1.

Page 50: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

36

Materi elastisitas merupakan materi pelajaran dengan nilai effect size tertinggi

yang menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dalam

pembelajarannya. Nilai effect size dari materi elastisitas adalah 0,96 termasuk

dalam kategori effect size besar. Hal ini berarti terjadi peningkatan yang

signifikan antara hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Materi

elastisitas adalah materi yang paling cocok dan efektif jika digunakan dalam

pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) berdasarkan

temuan penelitian.

Tingginya peningkatan hasil belajar siswa pada materi elastisitas dapat

disebabkan oleh beberapa hal. Materi elastisitas merupakan salah satu materi

yang dekat dan dapat dikaitkan permasalahannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pokok bahasan elastisitas seperti benda plastis dan benda elastis merupakan

topik bahasan yang kongkrit sehingga lebih mudah dinalar oleh siswa. Hasil ini

berbeda jika dibandingkan dengan materi optika geometris.

Materi optika geometris merupakan materi pelajaran dengan nilai effect size

terkecil berdasarkan temuan penelitian. Nilai effect size pada materi optika

adalah 0,040 termasuk dalam kategori efek kecil. Perbedaan besar pengaruh ini

dikarenakan materi optika geometris dalam penerapannya lebih sulit dikaitkan

dengan permasalahan di kehidupan sehari-hari. Untuk itu, perlu diperhatikan

dalam pemilihan materi pelajaran yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL).

4. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari Media

yang Diimplementasikan

Berdasarkan data pada tabel 4.5, media pembelajaran yang dapat digunakan

dalam pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) antara lain

media audio visual + LKS, LKS / LKPD, dan Information Technology (IT). Dari

sebelas jurnal yang diteliti, terdapat satu jurnal menggunakan media audio

visual, lima jurnal menggunakan media LKS/LKPD, satu jurnal menggunakan

media Information Technology (IT), dan empat jurnal tidak menggunakan media

(non media) dalam proses pembelajarannya. Secara keseluruhan, ada atau

Page 51: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

37

tidaknya media pembelajaran tetap memberikan pengaruh positif pada hasil

belajar dengan model PBL meskipun dengan nilai besar pengaruh yang berbeda-

beda.

Media audio visual merupakan media yang memiliki besar pengaruh yang

paling tinggi dari jurnal-jurnal yang menggunakan media pembelajaran dalam

proses pembelajarannya. Nilai effect size media audio visual + LKS adalah 0,460

termasuk dalam kategori efek besar. Hal ini disebabkan media audio visual yang

digunakan berupa film/video sehingga siswa dapat memperoleh gambaran

langsung dari materi yang dipelajari. Selain itu, LKS juga membantu siswa

dalam melakukan percobaan pada materi terkait. Oleh sebab itu, model PBL

dengan media audio visual + LKS ini saling mendukung sehingga siswa secara

aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan hasil belajar yang maksimal dapat

diraih.

Media pembelajaran LKS/LKPD merupakan media yang paling banyak

digunakan dalam penerapan model PBL berdasarkan temuan penelitian.

Terdapat lima jurnal yang memilih LKS/LKPD sebagai media pembelajarannya.

Rata-rata nilai effect size media LKS/LKPD adalah 0,238 dengan simpangan

baku 0,15. Angka ini berarti media LKS / LKPD memiliki besar pengaruh dalam

kategori efek sedang.

Banyaknya penulis yang menggunakan LKS/LKPD disebabkan media

LKS/LKPD sudah dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menuntun siswa

dalam menyelesaikan tugas belajar dan mengacu pada kompetensi dasar yang

harus dicapai. Di dalam LKS terdapat arahan terstruktur, materi singkat,

tuntunan pertanyaan dan pengertian agar siswa dapat memperluas serta

memperdalam pemahamannya terhadap materi yang dipelajari. 48 Media IT

merupakan media pembelajaran ketiga yang dapat digunakan dalam

pembelajaran dengan model PBL, dan memiliki nilai effect size 0,105 termasuk

kategori efek sedang.

48 Yenti Winataria Tumangkeng, “Meta-Analisis Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap

Hasil Belajar Matematika Siswa”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, vol.7, 2018,

hal.9.

Page 52: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

38

C. Keterbatasan

Penelitian meta-analisis yang dilakukan telah menunjukkan bahwa secara

keseluruhan rata-rata nilai effect size menunjukkan besar pengaruh yang tinggi

terhadap hasil belajar siswa. Namun hal ini tidak terlepas dari kelemahan dan

keterbatasan penelitian. Salah satu kelemahan dan keterbatasannya adalah kurang

lengkapnya data statistik yang dibutuhkan untuk menghitung nilai effect size.

Data statistik yang dibutuhkan untuk menghitung nilai effect size antara lain hasil

uji hipotesis, banyaknya sampel penelitian, nilai derajat kebebasan, dan nilai galat.

Data tersebut merupakan data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam melakukan

meta-analisis, sehingga jika tidak lengkap maka jurnal tersebut harus dieliminasi

serta tidak dapat dilakukan analisis lebih lanjut. Hal ini menyebabkan berkurangnya

sumber jurnal untuk dilakukan meta-analisis.

Selanjutnya, penelitian eksperimen yang dilakukan dalam model PBL memiliki

kelemahan yaitu peneliti bisa saja kurang mampu untuk mendeteksi adanya

penyimpangan yang terjadi saat penelitian eksperimen dilakukan. Penyimpangan

yang dimaksud adalah berupa efek Hawntorne ataupun efek Jhon Henry.

Efek Hawntown atau efek observer terjadi ketika seseorang sengaja

memodifikasi perilaku mereka karena mereka sadar sedang diawasi. Efek ini

memiliki dampak buruk dalam konteks penelitian, karena hasil belajar yang

diperoleh kelompok eksperimen akan menjadi lebih besar dari kelompok kontrol,

sehingga akan menghasilkan rata-rata effect size menjadi bernilai positif.

Sejalan dengan itu efek Jhon Henry terjadi ketika anggota kelompok kontrol

menyadari statusnya sehingga ada upaya ekstra dari mereka untuk menyamai hasil

kelompok eksperimen dan hasil akhir tidak semurni yang diharapkan. Hal ini sangat

berpengaruh pada meta-analisis yang dilakukan. Kelemahan lain yang terjadi pada

penelitian ini adalah terjadinya bias data yang tinggi.

Page 53: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

39

Walaupun terdapat keterbatasan dan kelemahan, tetapi hasil meta-analisis ini

telah melaporkan data secara apa adanya bahwa model Problem Based Learning

(PBL) dapat meningkatkan hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih tinggi

daripada kelompok kontrol. Adanya kelemahan ini justru mengingatkan kita agar

berhati-hati dalam menafsirkan hasil meta-analisis.49

49 Kadir, Buhanuddin Milama, dan Khairunnisa, “Meta-Analisis Efektivitas Pendekatan

Problem Solving dalam Pembelajaran Sains dan Matematika”, Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013, hal.66.

Page 54: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian meta-analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil

belajar fisika siswa secara keseluruhan memiliki nilai rata-rata besar pengaruh

(effect size) 0,290 termasuk dalam kategori efek besar. Hal ini berarti model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memiliki pengaruh yang besar

dalam proses pembelajaran. Model Problem Based Learning (PBL) dapat

dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran yang efektif untuk

meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil

belajar fisika siswa pada jenjang pendidikan SMP dan SMA memiliki nilai besar

pengaruh (effect size) 0,262 dan 0,267 termasuk dalam kategori efek besar. Hal

ini menunjukkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memiliki

pengaruh yang besar dan efektif jika diterapkan pada jenjang SMP dan SMA.

3. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil

belajar fisika siswa memiliki besar pengaruh (effect size) yang bervariasi pada

materi yang diimplementasikan. Materi pelajaran dengan besar pengaruh

tertinggi ke terendah adalah elastisitas (0,936), perubahan wujud zat (0,460),

hukum Newton tentang gerak (0,453), optik (0,259), sistem tata surya (0,197),

suhu dan kalor (0,152), energi (0,163), fluida dinamis (0,121), fluida statis

(0,105), pengukuran (0,065), dan optika geometris (0,040).

4. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media

pembelajaran maupun non media pembelajaran tetap memberikan pengaruh

positif terhadap hasil belajar siswa. Urutan media pembelajaran dari yang

tertinggi ke terendah adalah media audio visual + LKS (0,460), non media

(0,290), LKS / LKPD (0,238), dan IT (0,105).

Page 55: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

41

B. Saran

Saran dari peneliti sebagai upaya perbaikan dari hasil penelitian ini, diantaranya:

1. Guru diharapkan dapat memilah materi dan media pembelajaran yang sesuai

untuk diimplementasikan dengan model Problem Based Learning (PBL) agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

2. Peneliti perlu berhati-hati dalam menyeleksi, memilih, dan memasukan sampel

ke dalam kategori sampel dan non sampel karena akan mempengaruhi nilai

effect size yang menjadi data penelitian.

3. Penelitian meta-analisis sebaiknya dilakukan dengan lebih mendalam agar

informasi yang didapat lebih banyak dan bermakna.

4. Jurnal yang diterbitkan dan terakreditasi hendaknya menampilkan informasi

secara lengkap sehingga peneliti meta-analisis dapat menghitung besar pengaruh

(effect size) dari jurnal tersebut.

Page 56: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

42

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Mike. Rayond W. Preiss, Barbara Mae Gayle dan Nancy Burrel,

Interpersonal Commuication Research Advances Through Meta-Analysis,

London: Lawrence Erlbaum Associates Publisher. 2012.

Amir, M. Taufiq. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Jakarta:

Kencana. 2016.

Asror, A.Hidayatul. Meta-Analisis: PBL, PRISMA, Prosiding Seminar Nasional

Matematika. 2016.

Astuti, Tri Ayu, dkk. “Pembelajaran Berbasis Masalah Biologi Pada Aspek

Kognitif: Sebuah Meta-Analisis”. JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), Vol.4.

2019.

Darmadi. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika

Belajar Siswa, Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH. 2017.

Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Pedoman Akreditasi Jurnal Ilmiah 2018.

Jakarta: Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2018.

Fauzan, Maaruf Abdul Gani, dan Muhammad Syukri, Penerapan Model Problem

Based Learning Pada Pembelajaran Materi Sistem Tata Surya Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol.

5, No. 1, 2017.

Fritsz, Catherine O. Peter E. Moris dan Jennifer J. Richler. “Effect Size Estimates:

Current Use, Calculations, and Interpretation”, Journal of Experimental

Psychology: General, Vol. 141. 2012.

Glass. Primary Secondary and Meta-Analysis of Research, American Educational

Reaserch Association, Vol. 5, 2012.

Indagiarni, Yosico dan Abd Hakim, Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Semester II Pada

Materi Pokok Fluida Dinamik di SMA, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 5, No.

1, 2016.

Page 57: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

43

Isrok’atun, dkk., Pembelajaran Matematika dan Sains Secara Integratif melalui

Situation based-Learning, Sumedang: UPI Sumedang Press, 2020.

Juliandri dan Indri Anugraheni, Meta Analisis Model Pembelajaran Problem Based

Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD, Pedagogi Jurnal

Ilmiah Ilmu Pendidikan, 2020.

Kadir. Meta-Analisis dalam Efektivitas Penerapan Pendekatan Problem Solving

dalam Pembelajaran Sains dan Matematika, Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 2020.

Kadir. Meta-analysis of the Effect of Learning Intervention Toward Mathematical

Thinking on Research and Publication of Student, Tarbiya: Journal of

Education in Muslim Society. 2017.

Kadir. Statistika Terapan Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo. 2018.

Kadir, Buhanuddin Milama, dan Khairunnisa, “Meta-Analisis Efektivitas

Pendekatan Problem Solving dalam Pembelajaran Sains dan Matematika”,

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2013.

Lestari, Endang Titik. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar.

Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH. 2020.

Lismaya, Lilis. Berpikir kritis dan PBL: (Problem Based Learning). Surabaya:

Media Sahabat Cendikia. 2019.Musfiqon dan Nurdyansyah, Pendekatan

Pembelajaran Saintifik, Sidoarjo: Nizamia Learning Center. 2015.

Mutammam, Muhamad Badrul dan Mega Teguh Budiarto. “Pemetaan

Perkembangan Kognitif Piaget Siswa SMA Menggunakan Tes Operasi Logis

(TOL) Piaget Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin”, MATHEdunesa.

Vol.2. 2013.

Nata, Abbudin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Prenada

Media Group. 2014.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia No. 36 Tahun

2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No. 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

PISA. PISA 2018: Insight and Interpretations. Paris : OECD Publishing, 2018.

Page 58: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

44

PTK Guru Ekonomi: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

(PBL). Jakarta: Malinda. 2018.

Rahmat. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Konteks Kurikulum 2013,

Yogyakarta: Bening Pustaka. 2019.

Rani Deliana Panggabean dan Pintor Simamora, Pengaruh Model Problem Based

Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika

Geometris, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 1, 2016.

Retnowati, Heri dkk., Pengantar Analisis Meta. Yogyakarta: Paroma Publishing.

2018.

Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan Edisi

Keempat. Jakarta: Kencana. 2016.T, Ika W.U. Penerapan Model Penemuan

Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar.

Jurnal Riset Pedagogik. Vol. 1, No. 1, 2017.

Syahputra, Edy. Snowball Throwing Tingkatan Minat dan Hasil Belajar.

Sukabumi: Haura Publishing. 2020.

Trygu. Studi Literatur Problem Based Learning untuk Masalah Motivasi bagi

Siswa dalam Belajar Matematika. Guepedia, 2020.

Thalib, Syamsul Bahri. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif.

Jakarta: Kencana. 2010.

Tumangkeng, Yenti Winataria. “Meta-Analisis Pengaruh Media Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran Khatulistiwa, Vol.7. 2018.

Page 59: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

45

Lampiran 1

LEMBAR DATA JURNAL MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SECARA KESELURUHAN

No. Kode

Jurnal Judul Artikel Tahun / Akreditasi / Link Website

Nama Jurnal /

Institusi

Jenjang

Pendidikan /

Materi

Isi Topik

Strategi Pendidikan

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1. A1 Efektivitas

Pembelajaran

Model PBL

Menggunakan

Audio Visual

untuk

Meningkatkan

Hasil Belajar

Siswa Mapel

IPA Kelas VII

2015 / Sinta 3 /

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.

php/upej/article/view/7423

UPEJ : Unnes

Physics

Education

Journal /

Jurusan Fisika,

Fakultas

Matematika

dan Ilmu

Pengetahuan

Alam,

Universitas

Negeri

Semarang

SMP /

Perubahan

Wujud Zat

Penelitian

bertujuan

untuk melihat

seberapa

efektif model

PBL

menggunakan

audio visual

untuk

meningkatkan

hasil belajar

siswa pada

materi

perubahan

wujud zat.

Menggunakan

model

Problem Based

Learning

(PBL) dan

Audio Visual

Mengguna

kan model

PBL

2. A2 Perbandingan

Hasil Belajar

Siswa Antara

Pembelajaran

Menggunakan

PBL dan

Discovery

Learning

2015 / Sinta 3 /

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.ph

p/JPF/article/view/9953/6704

Jurnal

Pembelajaran

Fisika /

Program Studi

Pendidikan

Fisika, FKIP,

Universitas

Lampung

SMP / Optik Penelitian

bertujuan

untuk

mengetahui

perbedaan dan

peningkatan

hasil belajar

siswa pada

penerapan

PBL dan

Menggunakan

model

Problem Based

Learning

(PBL)

Mengguna

kan model

Discovery

Learning

Page 60: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

46

Discovery

Learning pada

materi optik.

3. A3 Efektivitas

Penggunaan

Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning

(PBL) pada

Pembelajaran

Fisika Siswa

Kelas VIII

SMP Negeri 2

Lubuklinggau

Tahun

Pelajaran

2015/2016

2016 / Sinta 3 /

https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/

jipf/article/view/3846/1995

Jurnal Inovasi

dan

Pembelajaran

Fisika /

Program Studi

Pendidikan

Fisika, FKIP,

Universitas

Lampung

SMP / Energi Penelitian ini

bertujuan

untuk

mengetahui

pengaruh

model Problem

Based

Learning

(PBL)

terhadap hasil

belajar dan

aktivitas

belajar siswa,

dan tanggapan

siswa pada

materi energi.

Menggunakan

model

Problem Based

Learning

(PBL)

Mengguna

kan

Pembelaja

ran

Konvensio

nal

Page 61: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

47

4. A4 Pengaruh

Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning

(PBL)

Terhadap Hasil

Belajar Siswa

Kelas XI

Semester II

pada Materi

Pokok Fluida

Dinamik di

SMA

2016 / Sinta 3 /

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde

x.php/jpf/article/view/3702/3295

Jurnal

Pendidikan

Fisika /

Program Studi

Magister

Pendidikan

Fisika,

Universitas

Negeri Medan

SMA / Fluida

Dinamik

Penelitian ini

bertujuan

untuk

mengetahui

pengaruh

model Problem

Based

Learning

(PBL)

terhadap hasil

belajar siswa

pada materi

fluida dinamik

Menggunakan

model

Problem Based

Learning

(PBL)

Mengguna

kan

Pembelaja

ran

Konvensio

nal

5. A5 Perbedaan

Hasil Belajar

Fisika Siswa

antara Model

Pembelajaran

Problem

Based

Learning

(PBL) dengan

Model

Pembelajaran

Prediction,

Observation,

and

Explanation

(POE) di kelas

X SMA Negeri

5

Lubuklinggau

2016 / Sinta 3 /

http://journal.uad.ac.id/index.php/JR

KPF/article/download/5145/pdf_36

JRKPF (Jurnal

Riset dan

Kajian

Pendidikan

Fisika) /

Program Studi

Pendidikan

Fisika, FKIP,

Universitas

Ahmad Dahlan

SMA /

Pengukuran

Penelitian ini

bertujuan

untuk

mengetahui

perbedaan

hasil belajar

siswa antara

model

Problem Based

Learning

(PBL) dan

Model

Prediction,

Observation,

and

Explanation

(POE) pada

materi

pengukuran.

Menggunakan

model

Problem Based

Learning

(PBL)

Mengguna

kan Model

Prediction

,

Observati

on, and

Explanatio

n (POE)

Page 62: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

48

6. A6 Pengaruh

Model

Problem Based

Learning

(PBL)

terhadap Hasil

Belajar Siswa

pada Materi

Pokok Optika

Geometris

2016 / Sinta 3 /

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde

x.php/jpf/article/view/3705/3297

Jurnal

Pendidikan

Fisika /

Program Studi

Magister

Pendidikan

Fisika,

Universitas

Negeri Medan

SMA /

Optika

Geometris

Penelitian ini

bertujuan

untuk

mengetahui

pengaruh

model Problem

Based

Learning

(PBL)

terhadap hasil

dan aktivitas

belajar siswa

pada materi

pokok optika

geometris.

Menggunakan

model

Problem Based

Learning

(PBL)

Mengguna

kan

Pembelaja

ran

Konvensio

nal

7. A7 Pengaruh

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

terhadap Hasil

Belajar Materi

Hukum

Newton

Tentang Gerak

2017 / Sinta 3 /

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.ph

p/JPF/article/view/12497/8913

Jurnal

Pembelajaran

Fisika /

Program Studi

Pendidikan

Fisika, FKIP,

Universitas

Lampung

SMA /

Hukum

Newton

Tujuan

penelitian ini

adalah untuk

mengetahui

pengaruh dari

model

pembelajaran

berbasis

masalah untuk

meningkatkan

hasil belajar

fisika siswa

Menggunakan

model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

Mengguna

kan

Pembelaja

ran

Langsung

Page 63: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

49

8. A8 Pengaruh

Model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

terhadap Hasil

Belajar Siswa

Kelas X

Semester II

pada Materi

Pokok Suhu

dan Kalor di

SMA

2017 / Sinta 3 /

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde

x.php/jpf/article/view/7629/pdf

Jurnal

Pendidikan

Fisika /

Program Studi

Magister

Pendidikan

Fisika,

Universitas

Negeri Medan

SMA / Suhu

dan Kalor

Penelitian ini

bertujuan

untuk

mengetahui

pengaruh

model

pembelajaran

berbasis

masalah

terhadap hasil

belajar siswa

Menggunakan

model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

Mengguna

kan

pembelaja

ran

langsung

9. A9 Penerapan

Model

Problem Based

Learning pada

Pembelajaran

Materi Sistem

Tata Surya

untuk

Meningkatkan

Hasil Belajar

Siswa

2017 / Sinta 2 /

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPSI

/article/view/8404/6797

Jurnal

Pendidikan

Sains

Indonesia

(Indonesian

Journal of

Science

Education) /

Program Studi

Magister

Pendidikan

IPA

Universitas

Syiah Kuala

bekerjasama

dengan

Perkumpulan

Pendidik IPA

Indonesia

SMP / Sistem

Tata Surya

Penelitian ini

bertujuan

untuk

mengetahui

peningkatan

hasil belajar

siswa setelah

mengikuti

pembelajaran

dengan model

Problem Based

Learning

(PBL) pada

materi sistem

tata surya

Menggunakan

model

Problem Based

Learning

(PBL)

Mengguna

kan

pembelaja

ran

konvensio

nal

Page 64: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

50

10. A10 Pengaruh

Model

Problem Based

Learning

Berbantuan

Information

Technology

Terhadap Hasil

Belajar Peserta

Didik Pada

Materi Fluida

Statis

2018 / Sinta 3 /

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/P

MP/article/view/25830/75676577483

Jurnal

Pendidikan

Matematika

dan IPA /

FKIP

Universitas

Tanjungpura

Bekerja Sama

dengan

Perkumpulan

Pendidikan

IPA Indonesia

(PPII)

SMA / Fluida

Statis

Penelitian ini

bertujuan

untuk

mengetahui

peningkatan

hasil belajar

siswa setelah

mengikuti

pembelajaran

dengan model

Problem Based

Learning

(PBL)

berbantuan IT

pada materi

fluida statis

Menggunakan

model

Problem Based

Learning

(PBL)

berbantuan IT

Mengguna

kan model

Problem

Based

Learning

(PBL)

tanpa

bantuan IT

11. A11 Pengaruh

Model

Problem Based

Learning

Terhadap

Berpikir Kritis

dan Hasil

Belajar

Elastisitas

Siswa Kelas

XI SMA

Negeri 7

Banda Aceh

2020 / Sinta 2 /

http://jurnal.unsyiah.ac.id/JPSI/articl

e/view/6589/10444

Jurnal

Pendidikan

Sains

Indonesia

(Indonesian

Journal of

Science

Education) /

Program Studi

Magister

Pendidikan

IPA

Universitas

Syiah Kuala

bekerjasama

dengan

Perkumpulan

SMA /

Elastisitas

Penelitian ini

bertujuan

untuk

mengetahui

pengaruh

model

Problem Based

Learning

(PBL)

terhadap

berpikir kritis

dan hasil

belajar siswa

Menggunakan

model

Problem Based

Learning

(PBL)

Mengguna

kan

Pembelaja

ran

Konvensio

nal

Page 65: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

51

Pendidik IPA

Indonesia

12. A12 Penerapan

Model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah pada

Materi Suhu

dan Kalor

2016 / Sinta 3 /

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde

x.php/jpf/article/view/4399/3848

Jurnal

Pendidikan

Fisika /

Program Studi

Magister

Pendidikan

Fisika,

Universitas

Negeri Medan

- / Suhu dan

Kalor

Penelitian ini

bertujuan

untuk

mengetahui

pengaruh

model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

terhadap hasil

belajar siswa

paa materi

suhu dan kalor

Menggunakan

model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

Mengguna

kan

Pembelaja

ran

Konvensio

nal

13. A13 Pengaruh

Model

Problem Based

Learning dan

Motivasi

Belajar

Terhadap Hasil

Belajar Siswa

di Kelas X

2016 / Sinta 3 /

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde

x.php/jpf/article/view/3704/3296

Jurnal

Pendidikan

Fisika /

Program Studi

Magister

Pendidikan

Fisika,

Universitas

Negeri Medan

SMA / Suhu

dan Kalor

Penelitian ini

bertujuan

untuk

mengetahui

pengaruh

model

Problem Based

Learning

terhadap hasil

Menggunakan

model PBL

Mengguna

kan model

pembelaja

ran

konvensio

nal

Page 66: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

52

SMA Swasta

Sinar Husni

belajar siswa

pada materi

suhu dan kalor

14. A14 Application of

Problem Based

Learning

Model to

Learning

Outcomes of

Student in

Light Matter in

The Class VIII

SMP

Negeri 1 Ledo

kabupaten

Bengkayang

2017 / Sinta 3 /

https://jurnal.uns.ac.id/jphystheor-

appl/article/view/4720/5160

Journal of

Physics:

Theories and

Applications/

Jurusan Fisika,

Universitas

Sebelas Maret

SMP /

Cahaya

Penelitian ini

bertujuan

untuk

mengetahui

hasil belajar

setelah

diterapkan

model

Problem Based

Learning dan

pembelajaran

konvensional

pada materi

cahaya

Menggunakan

model PBL

Mengguna

kan

pembelaja

ran

konvensio

nal

15. A15 Pengaruh

Menggunakan

Model PBL

(Problem

Based

Learning)

Terhadap Hasil

Belajar IPA

Fisika SMP N

7 Kota

Bengkulu

2017 / Sinta 3 /

http://journal.uad.ac.id/index.php/JR

KPF/article/view/6465

JRKPF (Jurnal

Riset dan

Kajian

Pendidikan

Fisika) /

Program Studi

Pendidikan

Fisika, FKIP,

Universitas

Ahmad Dahlan

SMP / - - - -

Page 67: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

53

16. A16 Implementasi

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

berbantuan

Media Visual

terhadap Hasil

Belajar Fisika

Peserta Didik

kelas X SMA

Negeri 1

Campalagian

2017 / Sinta 3 /

https://journal.unismuh.ac.id/index.p

hp/jpf/article/view/856/796

Jurnal

Pendidikan

Fisika /

Program Studi

Pendidikan

Fisika, FKIP,

Universitas

Muhammadiya

h Makassar

SMA /

Kinematika

Tentang

Gerak

Penelitian ini

bertujuan

untuk

mengetahui

peningkatan

hasil belajar

siswa setelah

penerapan

model

Pembelajaran

Berbasis

masalah

berbantuan

Media Visual

pada materi

kinematika

tentang gerak

Menggunakan

model PBM

berbantuan

media visual

Mengguna

kan model

pembelaja

ran

konvensio

nal

Page 68: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

54

Lampiran 2

DAFTAR PENYARINGAN SAMPEL JURNAL

No. Kode Jurnal

Data Statistik Pendukung Effect Size

Keterangan Banyaknya

Sampel (n)

Dua kelompok

(Uji-t) Lebih dari Dua Kelompok

t0 db JK (A) JK (B) G

1. A1 √ √ √ - - - Terverifikasi

2. A2 √ √ √ - - - Terverifikasi

3. A3 √ √ √ - - - Terverifikasi

4. A4 √ √ √ - - - Terverifikasi

5. A5 √ √ √ - - - Terverifikasi

6. A6 √ √ √ - - - Terverifikasi

7. A7 √ √ √ - - - Terverifikasi

8. A8 √ √ √ - - - Terverifikasi

9. A9 √ √ √ - - - Terverifikasi

10. A10 √ √ √ - - - Terverifikasi

11. A11 √ √ √ - - - Terverifikasi

12. A12 - √ - - - - Tidak Terverifikasi

13. A13 √ - - √ √ - Tidak Terverifikasi

14. A14 - √ - - - - Tidak Terverifikasi

15. A15 - - - - - - Tidak Terverifikasi

16. A16 √ - - - - - Tidak Terverifikasi

Page 69: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

55

Lampiran 3

LEMBAR DATA PENGKODEAN JURNAL (CODING DATA)

No. Kode

Jurnal Data Jurnal

Karakteristik

Sampel

Variabel, Desain,

dan Instrumen

Intervensi Pembelajaran

Effect Size (𝜼𝟐) Kategori

Effect

Size Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1. A1

1. Nama Peneliti :

I. F. Alfian, S.

Linuwih, dan

Sugiyanto

1. Tempat

Penelitian : SMPN 3 Bodeh

Pemalang,

Provinsi Jawa

Tengah

1. Variabel Bebas : Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL) dan

Audio Visual

Menggunakan

model

Problem

Based

Learning

(PBL) dan

Audio Visual

Menggunakan

model PBL Diketahui : t0= 7,83

n = 74

db = 72

Efek

Besar

2. Judul

Penelitian :

Efektivitas

Pembelajaran

Model PBL

Menggunakan

Audio Visual untuk

Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa

Mapel IPA Kelas

VII

2. Subjek

Penelitian: Kelas VII SMPN

3 Bodeh Pemalang

2. Variabel

Terikat : Hasil Belajar Siswa

Ditanya :

Effect Size (𝜂2)

3. Nama Jurnal : UPEJ : Unnes

Physics Education

Journal

3. Sampel

Penelitian : - Kelas VII B, 37

Orang Siswa

- Kelas VII C, 37

Orang Siswa

3. Desain : True Experimental

Design

Dijawab :

Effect Size (𝜂2) = 0,460

𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

Page 70: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

56

4. Institusi :

Jurusan Fisika,

Fakultas

Matematika dan

Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas

Negeri Semarang

4. Pengujian

Hipotesis : Uji-t

5. Tahun Terbit : 2015

2 A2

1. Nama Peneliti :

Puspita Indah

Rahayu, Undang

Rosidin, dan

Abdurrahman

1. Tempat

Penelitian : SMP IT Darul

Ilmi Bandar

Lampung,

Provinsi Lampung

1. Variabel Bebas : Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL) dan

Model

Pembelajaran

Discovery Learning

Menggunakan

model

Problem

Based

Learning

(PBL)

Menggunakan

Model

Discovery

Learning

Diketahui : t0= 4,22

n = 53

db = 51

Efek

Besar

2. Judul

Penelitian :

Perbandingan Hasil

Belajar Siswa

antara

Pembelajaran

Menggunakan PBL

dan Discovery

Learning

2. Subjek

Penelitian: Kelas VIII SMP

IT Darul Ilmi

Bandar Lampung

2. Variabel

Terikat : Hasil Belajar Siswa

Ditanya :

Effect Size (𝜂2)

3. Nama Jurnal : Jurnal

Pembelajaran

Fisika

3. Sampel

Penelitian : - Kelas VIII A, 29

Orang Siswa

- Kelas VIII B, 24

Orang Siswa

3. Desain : One Group Pretest-

Posttest Design

Dijawab :

Effect Size (𝜂2) = 0,259

𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

Page 71: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

57

4. Institusi :

Program Studi

Pendidikan Fisika,

FKIP, Universitas

Lampung

4. Pengujian

Hipotesis : Uji-t

5. Tahun Terbit : 2015

3. A3

1. Nama Peneliti :

Tri Ariani dan

Winda Suanti

1. Tempat

Penelitian : SMP Negeri 2

Lubuklinggau,

Provinsi Sumatera

Selatan

1. Variabel Bebas : Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

Menggunakan

model

Problem

Based

Learning

(PBL)

Menggunakan

Model

Pembelajaran

Konvensional

Diketahui : t0= 3,242

n = 72

db = 70

Efek

Sedang

2. Judul

Penelitian :

Efektivitas

Penggunaan Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

pada Pembelajaran

Fisika Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 2

Lubuklinggau

Tahun Pelajaran

2015/2016

2. Subjek

Penelitian: Kelas VIII SMP

Negeri 2

Lubuklinggau

2. Variabel

Terikat : Hasil Belajar Siswa

Ditanya :

Effect Size (𝜂2)

3. Nama Jurnal : Jurnal Inovasi dan

Pembelajaran

Fisika

3. Sampel

Penelitian : - Kelas VIII.8, 36

Orang Siswa

3. Desain : Pretest-Posttest

Design

Dijawab :

Effect Size (𝜂2) = 0,130

𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

Page 72: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

58

4. Institusi :

Program Studi

Pendidikan Fisika,

FKIP, Universitas

Sriwijaya

4. Pengujian

Hipotesis : Uji-t

5. Tahun Terbit : 2016

4. A4

1. Nama Peneliti :

Yosico Indagiarmi

dan Abdul Hakim

Siregar

1. Tempat

Penelitian : SMA Swasta

Panca Budi

Medan, Provinsi

Sumatera Utara

1. Variabel Bebas : Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

Menggunakan

model

Problem

Based

Learning

(PBL)

Menggunakan

Pembelajaran

Konvensional

Diketahui : t0= 2,407

n = 44

db = 42

Efek

Sedang

2. Judul

Penelitian :

Pengaruh Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

Terhadap Hasil

Belajar Siswa

Kelas XI Semester

II pada Materi

Pokok Fluida

Dinamik di SMA

2. Subjek

Penelitian: Kelas XI SMA

Swasta Panca

Budi Medan

2. Variabel

Terikat : Hasil Belajar Siswa

Ditanya :

Effect Size (𝜂2)

3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan

Fisika

3. Sampel

Penelitian : - Kelas XI, 20

Orang Siswa

- Kelas XI, 24

Orang Siswa

3. Desain : Group Pretest-

Posttest Design

Dijawab :

Effect Size (𝜂2) = 0,121

𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

Page 73: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

59

4. Institusi :

Program Studi

Magister

Pendidikan Fisika,

Universitas Negeri

Medan

4. Pengujian

Hipotesis : Uji-t

5. Tahun Terbit : 2016

5 A5

1. Nama Peneliti :

Tri Ariani 1. Tempat

Penelitian : SMA Negeri 5

Lubuklinggau,

Provinsi Sumatera

Selatan

1. Variabel Bebas : Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

Menggunakan

model

Problem

Based

Learning

(PBL)

Menggunakan

model

pembelajaran

Prediction,

Observation,

and

Explanation

(POE)

Diketahui : t0= 2,17

n = 70

db = 68

Efek

Kecil

2. Judul

Penelitian :

Perbedaan Hasil

Belajar Fisika

Siswa antara Model

Pembelajaran

Problem

Based Learning

(PBL) dengan

Model

Pembelajaran

Prediction,

Observation, and

Explanation (POE)

di kelas X SMA

2. Subjek

Penelitian: Kelas X SMA

Negeri 5

Lubuklinggau

2. Variabel

Terikat : Hasil Belajar Siswa

Ditanya :

Effect Size (𝜂2)

Page 74: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

60

Negeri 5

Lubuklinggau

3. Nama Jurnal : JRKPF (Jurnal

Riset dan Kajian

Pendidikan Fisika)

3. Sampel

Penelitian : - Kelas X.9 , 35

Orang Siswa

- Kelas X.5 , 35

Orang Siswa

3. Desain : Pretest-Posttest

Group Design

Dijawab :

Effect Size (𝜂2) = 0,065

4. Institusi :

Program Studi

Pendidikan Fisika,

FKIP, Universitas

Ahmad Dahlan

4. Pengujian

Hipotesis : Uji-t

5. Tahun Terbit : 2016

6. A6

1. Nama Peneliti :

Rani Deliana

Panggabean dan

Pintor Simamora

1. Tempat

Penelitian : SMA Negeri 5

Medan, Provinsi

Sumatera Utara

1. Variabel Bebas : Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

Menggunakan

model

Problem

Based

Learning

(PBL)

Menggunakan

Pembelajaran

Konvensional

Diketahui : t0= 1,83

n = 82

db = 80

Efek

Kecil

2. Judul

Penelitian :

Pengaruh Model

Problem Based

Learning (PBL)

terhadap Hasil

Belajar Siswa pada

Materi Pokok

Optika Geometris

2. Subjek

Penelitian: Kelas X SMA

Negeri 5 Medan

2. Variabel

Terikat : Hasil Belajar Siswa

Ditanya :

Effect Size (𝜂2)

𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

Page 75: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

61

3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan

Fisika

3. Sampel

Penelitian : - Kelas X MIA 5,

41 Orang Siswa

- Kelas X MIA 3,

41 Orang Siswa

3. Desain : Two Group Pretest-

Posttest Design

Dijawab :

Effect Size (𝜂2) = 0,0402

4. Institusi :

Program Studi

Magister

Pendidikan Fisika,

Universitas Negeri

Medan

4. Pengujian

Hipotesis : Uji-t

5. Tahun Terbit : 2016

7. A7

1. Nama Peneliti :

I Dewa Putu

Agastya Dalem, I

Dewa Putu

Nyeneng, dan

Wayan Suana

1. Tempat

Penelitian : SMA Negeri 1

Seputih Mataram,

Provinsi Lampung

1. Variabel Bebas : Model

Pembelajaran

Berbasis Masalah

Menggunakan

Model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

Menggunakan

Model

Pembelajaran

Langsung

Diketahui : t0= 7,163

n = 64

db = 62

Efek

Besar

2. Judul

Penelitian :

Pengaruh

Pembelajaran

Berbasis Masalah

terhadap Hasil

Belajar Materi

Hukum Newton

Tentang Gerak

2. Subjek

Penelitian: Kelas X SMA

Negeri 1 Seputih

Mataram

2. Variabel

Terikat : Hasil Belajar Siswa

Ditanya :

Effect Size (𝜂2)

𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

Page 76: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

62

3. Nama Jurnal : Jurnal

Pembelajaran

Fisika

3. Sampel

Penelitian : - Kelas X MIA 1,

32 Orang Siswa

- Kelas X MIA 2,

32 Orang Siswa

3. Desain : Pretest-Posttest

Control Group

Design

Dijawab :

Effect Size (𝜂2) = 0,453

4. Institusi :

Program Studi

Pendidikan Fisika,

FKIP, Universitas

Lampung

4. Pengujian

Hipotesis : Uji-t

5. Tahun Terbit : 2017

8. A8

1. Nama Peneliti :

Sri Siska

Rahmayani dan

Juniar Hutahean

1. Tempat

Penelitian : SMA Negeri 1

Hamparan Perak,

Provinsi Sumatera

Utara

1. Variabel Bebas : Model

Pembelajaran

Berbasis Masalah

Menggunakan

Model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

Menggunakan

Pembelajaran

Langsung

Diketahui : t0= 3,485

n = 70

db = 68

Efek

Sedang

2. Judul

Penelitian :

Pengaruh Model

Pembelajaran

Berbasis Masalah

Terhadap Hasil

Belajar Siswa

Kelas X Semester

II pada Materi

Pokok Suhu dan

Kalor di SMA

2. Subjek

Penelitian: Kelas X SMA

Negeri 1

Hamparan Perak

2. Variabel

Terikat : Hasil Belajar Siswa

Ditanya :

Effect Size (𝜂2)

𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

Page 77: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

63

3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan

Fisika

3. Sampel

Penelitian : - Kelas X MIA 5,

35 Orang Siswa

- Kelas X MIA 4,

35 Orang Siswa

3. Desain : Pretest-Posttest

Design

Dijawab :

Effect Size (𝜂2) = 0,152

4. Institusi :

Program Studi

Magister

Pendidikan Fisika,

Universitas Negeri

Medan

4. Pengujian

Hipotesis : Uji-t

5. Tahun Terbit : 2017

9. A9

1. Nama Peneliti :

Maaruf Fauzan,

Abdul Gani, dan

Muhammad Syukri

1. Tempat

Penelitian : SMP Negeri 14

Banda Aceh,

Provinsi Aceh

1. Variabel Bebas : Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

Menggunakan

Model

Pembelajaran

Problem

Based

Learning

(PBL)

Menggunakan

Pembelajaran

Konvensional

Diketahui : t0= 2,887

n = 36

db = 34

Efek

Sedang

2. Judul

Penelitian :

Penerapan Model

Problem Based

Learning pada

Pembelajaran

Materi Sistem Tata

Surya untuk

Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa

2. Subjek

Penelitian: Kelas VIII SMP

Negeri 14 Banda

Aceh

2. Variabel

Terikat : Hasil Belajar Siswa

Ditanya :

Effect Size (𝜂2)

𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

Page 78: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

64

3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan

Sains Indonesia

(Indonesian Journal

of Science

Education)

3. Sampel

Penelitian : - Kelas VIII, 18

Orang Siswa

- Kelas VIII, 18

Orang Siswa

3. Desain : Control Pretest-

Posttest

Dijawab :

Effect Size (𝜂2) = 0,197

4. Institusi :

Program Studi

Magister

Pendidikan IPA

Universitas Syiah

Kuala bekerjasama

dengan

Perkumpulan

Pendidik IPA

Indonesia

4. Pengujian

Hipotesis : Uji-t

5. Tahun Terbit : 2017

10. A10

1. Nama Peneliti :

Sulaiman, Abdul

Gani Haji, dan

Muhammad Syukri

1. Tempat

Penelitian : SMA Negeri 1

Sigli , Provinsi

Aceh

1. Variabel Bebas : Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

Berbantuan

Information

Technology (IT)

Menggunakan

model

Pembelajaran

Problem

Based

Learning

(PBL)

berbantuan IT

Menggunakan

model

Pembelajaran

Problem

Based

Learning

(PBL) tanpa

bantuan IT

Diketahui : t0= 2,61

n = 60

db = 58

Efek

Sedang

Page 79: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

65

2. Judul

Penelitian :

Pengaruh Model

Problem Based

Learning

Berbantuan

Information

Technology

Terhadap Hasil

Belajar Peserta

Didik Pada Materi

Fluida Statis

2. Subjek

Penelitian: Kelas XI SMA

Negeri 1 Sigli

2. Variabel

Terikat : Hasil Belajar Siswa

Ditanya :

Effect Size (𝜂2)

3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan

Matematika dan

IPA

3. Sampel

Penelitian : - Kelas XI IPA, 30

Orang Siswa

- Kelas XI IPA, 30

Orang Siswa

3. Desain : Pretest-Posttest

Control Group

Design

Dijawab :

Effect Size (𝜂2) = 0,105

4. Institusi :

Program Studi

Magister

Pendidikan IPA

Universitas Syiah

Kuala bekerjasama

dengan

Perkumpulan

Pendidik IPA

Indonesia

4. Pengujian

Hipotesis : Uji-t

5. Tahun Terbit : 2018

𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

Page 80: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

66

11. 11A

1. Nama Peneliti :

Rahayu Putri,

Saminan Ismail,

dan M.hasan

1. Tempat

Penelitian : SMA Negeri 7

Banda Aceh,

Provinsi Aceh

1. Variabel Bebas : Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

Menggunakan

Model

Pembelajaran

Problem

Based

Learning

(PBL)

Menggunakan

Pembelajaran

Konvensional

Diketahui : t0= 29,217

n = 60

db = 58

Efek

Besar

2. Judul

Penelitian :

Pengaruh Model

Problem Based

Learning Terhadap

Berpikir Kritis dan

Hasil Belajar

Elastisitas Siswa

Kelas XI SMA

Negeri 7 Banda

Aceh

2. Subjek

Penelitian: Kelas XI SMA

Negeri 7 Banda

Aceh,

2. Variabel

Terikat : Hasil Belajar Siswa

Ditanya :

Effect Size (𝜂2)

3. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan

Sains Indonesia

(Indonesian

Journal of Science

Education)

3. Sampel

Penelitian : - Kelas XI IA 1,

30 Orang Siswa

- Kelas XI IA 3,

30 Orang Siswa

3. Desain : Pretest-Posttest

Design

Dijawab :

Effect Size (𝜂2) = 0,9360

4. Institusi :

Program Studi

Magister

Pendidikan IPA

Universitas Syiah

Kuala bekerjasama

dengan

Perkumpulan

4. Pengujian

Hipotesis : Uji-t

𝜂2 = 𝑟2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

Page 81: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

67

Pendidik IPA

Indonesia

5. Tahun Terbit : 2020

Page 82: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

68

Lampiran 4

Page 83: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

69

Page 84: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

70

Page 85: STUDI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

71