STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I,...

80
STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD DAHLAN DAN KI HADJAR DEWANTARA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Disusun oleh : AHMAD WAHYUDI 09470066 JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015 i

Transcript of STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I,...

Page 1: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

1

STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN

KH. AHMAD DAHLAN DAN KI HADJAR DEWANTARA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Disusun oleh :

AHMAD WAHYUDI09470066

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

i

Page 2: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

Yang bertanda tangan diba

Nama : Ahmad

NIM : 09470066

Jurusan : Kependidikan Islam

Fakultas :

Menyatakan dengan

atau penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi karya orang lain, kecuali pada

bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

: Ahmad Wahyudi

: 09470066

: Kependidikan Islam

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini adalah asli hasil karya

atau penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi karya orang lain, kecuali pada

bagian yang dirujuk sumbernya.

Yogyakarta, 20 Juni 2015

Yang menyatakan

Ahmad WahyudiNIM. 09470066

ii

2

a skripsi ini adalah asli hasil karya

atau penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi karya orang lain, kecuali pada

20 Juni 2015

Page 3: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Hal : Skripsi/Tugas AkhirLamp : -

KepadaYth. Dekan FakultasUIN Sunan Kalijaga YogyakartaDi Yogyakarta

Assalammu’alaikum W

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi sertamengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapatbahwa skripsi saudara :

NamaNIMJudul Skripsi

Sudah dapat diajukan kembali kepada Jurusan Kependidikan Islam FakultasTarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satusyarat untuk memperoleh

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir tersebut di atas, dapatsegera di munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalammu’alaikum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

: Skripsi/Tugas Akhir

Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Wr. Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi sertamengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

a skripsi saudara :

: Ahmad Wahyudi: 09470066: Studi Komparatif Pendidikan Karakter Pemikiran

KH. Ahmad Dahlan dan KI Hajar Dewantara

Sudah dapat diajukan kembali kepada Jurusan Kependidikan Islam FakultasTarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satusyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir tersebut di atas, dapatasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

assalammu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 25 Juni 2015Pembimbing,

Drs. M. Jamroh Latief, M.SiNIP. 19560412 198503 1 007

iii

3

UINSK-BM-

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi sertamengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

Studi Komparatif Pendidikan Karakter PemikiranHajar Dewantara

Sudah dapat diajukan kembali kepada Jurusan Kependidikan Islam FakultasTarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir tersebut di atas, dapatasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

25 Juni 2015Pembimbing,

Jamroh Latief, M.Si19560412 198503 1 007

Page 4: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Skripsi dengan judul :

STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN

KH AHMAD DAHLAN DAN KI HAJAR DEWANTARA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Nama

NIM

Telah di Munaqasyahkan pada

Nilai Munaqasyah

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sunan Kalijaga.

Penguji I

Dr. Hj. Juwariyah, M.AgNIP. …………………....

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-

PENGESAHAN SKRIPSI

Nomor : UIN.2/DT/PP.01.1/……/2015

Skripsi dengan judul :

STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN

KH AHMAD DAHLAN DAN KI HAJAR DEWANTARA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

: Ahmad Wahyudi

: 09470066

Telah di Munaqasyahkan pada : 9 Juli 2015

: 92 (A-)

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

TIM MUNAQASYAH

Ketua Sidang

Drs. M. Jamroh Latief, M.SiNIP. 19560412 198503 1 007

Penguji I Penguji II

Dr. Hj. Juwariyah, M.Ag Dr. Subiyantoro, M.Ag………………….... NIP. 19590410 198503 1 005

Yogyakarta, ……………………Dekan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga

Dr. H. Tasman, M.A.NIP. 19611102 198603 1 003

iv

4

-BM-06-01/R0

STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN

KH AHMAD DAHLAN DAN KI HAJAR DEWANTARA

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Penguji II

Dr. Subiyantoro, M.AgNIP. 19590410 198503 1 005

Page 5: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

5

MOTTO

Ketika kehilangan kekayaan, Anda tidak kehilangan apa-apa

Ketika kehilangan kesehatan, Anda kehilangan sesuatu

Ketika kehilangan karakter, Anda kehilangan segala-galanya1

(Billy Graham)

Taburkanlah suatu perbuatan, maka kamu akan menuai kebiasaan

Taburkanlah suatu kebiasaan, maka kamu akan menuai karakter

Taburkanlah suatu karakter, maka kamu akan menuai takdir2

(Samuel Smiles)

Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani3

Di Depan Memberi Contoh, Di Tengah Memberi Semangat

Dari belakang memberi pengaruh kepada anak didik

(Ki Hajar Dewantara)

Pendidikan dapat melengkapi ketidaksempurnaan dalam kodrat alamiah kita4

(Niccole Machiavelli)

1Mohamad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan (Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2014), hlm.212

Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter Konstruksi Teoretik dan Praktik (Yogyakarta : Ar-RuzzMedia, 2011), hlm. 1553

Ki Suratman, Intisari Hidup Berketamansiswaan, (Yogyakarta : MLPTS, 1991), hlm. 104

Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter : Strategi Mendidik Anak di Zaman Global (Jakarta :

Grasindo, 2010), hlm. 52

v

Page 6: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

6

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan

Karya ini kepada :

Almamaterku Tercinta

Jurusan Kependidikan Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

vi

Page 7: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S

melimpahkan rahmat dan pertolongannya. Shala

kepada Nabi Muhammad SA

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Setelah melewati

penulis berhasil menyelesaikan skripsi dalam rangka meraih gelar Sarjana

Pendidikan Islam (S.Pd.I) di Fakultas

Kalijaga Yogyakarta.

terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati pada k

kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Tasman, MA

Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Subiyantoro, M.Ag

Ketua dan Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam

Yogyakarta yang telah

selama penyusunan skripsi.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SW

melimpahkan rahmat dan pertolongannya. Shalawat dan salam semoga tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun manusia menuju jalan

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

ati waktu yang panjang dan upaya yang cukup berat, akhirnya

penulis berhasil menyelesaikan skripsi dalam rangka meraih gelar Sarjana

ndidikan Islam (S.Pd.I) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan

ujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan rasa terima

Dr. H. Tasman, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu

Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dr. Subiyantoro, M.Ag, dan Bapak Zaenal Arifin, S.Pd.I

Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam UIN Sunan Kalijaga

yang telah memberikan motivasi dan pengarahan kepada penulis

selama penyusunan skripsi.

vii

7

WT, yang telah

at dan salam semoga tercurah

, yang telah menuntun manusia menuju jalan

aktu yang panjang dan upaya yang cukup berat, akhirnya

penulis berhasil menyelesaikan skripsi dalam rangka meraih gelar Sarjana

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan

a penyusunan skripsi ini tidak akan

ujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

esempatan ini penyusun mengucapkan rasa terima

Ilmu Tarbiyah dan

Arifin, S.Pd.I, M.Si selaku

UIN Sunan Kalijaga

memberikan motivasi dan pengarahan kepada penulis

Page 8: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

8

3. Bapak Drs. M. Jamroh Latief, M.Si, selaku Pembimbing Skripsi yang telah

mencurahkan ketekunan dan kesabarannya memberikan bimbingan dan

arahan dalam penulisan skripsi.

4. Bapak Dr. Ahmad Arifi, M.Ag, selaku Penasehat Akademik, yang telah

memberikan arahan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta yang dengan sabar membimbing penulis.

6. Salam ta’dzim dan terima kasih teruntuk kedua orangtuaku tercinta, Ibundaku

Ribut dan Ayahanda Gunadi, yang telah memberikan do’a, nasihat, materi

dan semua perjuangannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh keluarga besar saya yang tercinta yang telah memberikan dukungan,

bantuan, motivasi, dan support terus menerus, juga kepada teman-teman

Jurusan Kependidikan Islam, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,

semoga kebersamaan kita selama ini menjadi hal yang tidak bisa terlupakan

dan menjadi saksi sebuah persahabatan yang takkan terputus.

Semoga kebaikan yang telah diberikan dapat diterima oleh Allah SWT dan

selalu mendapat petunjuk dan limpahan rahmat dari-Nya, Amin.

Yogyakarta, 29 Mei 2015

Penyusun

Ahmad Wahyudi

NIM. 09470066

viii

Page 9: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

9

ABSTRAK

Ahmad Wahyudi, Studi Komparatif Pendidikan Karakter Pemikiran KHAhmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara. Skripsi, Yogyakarta : Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep maupun contoh perilakuyang menunjukkan nilai-nilai pendidikan karakter menurut KH Ahmad Dahlandan Ki Hajar Dewantara yang kemudian di narasikan dengan nilai-nilaipendidikan karakter yang ada di Kemendikbud.

Metodologi dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan(library research) yaitu dengan memfokuskan kajian ilmiah terhadap literatur-literatur kepustakaan yang relevan dengan tema penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bahwa : KH. Ahmad Dahlanmelakukan dua tindakan sekaligus; memberi pelajaran agama di sekolah-sekolahBelanda yang sekuler, dan mendirikan sekolah-sekolah sendiri, dimana agama danpengetahuan umum diajarkan bersama-sama. KH Ahmad Dahlan selalu berpegangpada prinsip : 1) Memahami ajaran Islam itu sumbernya hanya Al-Qur’an dan Al-Sunah; 2) Untuk dapat memahaminya dengan tepat harus menggunakan akal yangsehat sesuai dengan jiwa agama Islam. Adapun model pendidikan yang diterapkanoleh KH Ahmad Dahlan dibagi menjadi tiga bagian yaitu : Tarbiyah, Ta’lim, danTa’dib. Ki Hajar Dewantara menamakan karakter yaitu bulatnya jiwa manusiasebagai jiwa yang berasas hukum kebatinan yang memiliki kecerdasanbudipekerti. Tujuan pendidikan tidak mungkin tercapai melalui satu jalur sajayaitu alam perguruan, akan tetapi ada faktor lain seperti alam keluarga, alamlingkungan, dan alam pribadi anak yang dapat menentukan keberhasilan seoranganak dalam pedidikan. Alam keluarga tetap merupakan pusat pendidikan yangterpenting dan memberikan pendidikan budi pekerti, agama, dan laku sosial.Perguruan/sekolah sebagai wiyata yang memberikan ilmu pengetahuan danpendidikan keterampilan. Alam pemuda/alam kemasyarakatan sebagai tempatsang anak berlatih membentuk watak dan kepribadiannya. Dasar pemikiran KiHajar Dewantara adalah usaha untuk menghidupkan, menambah, danmenggembirakan perasaan kesosialan sang anak.

Persamaan dari pemikiran KH Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantaradapat dilihat dari konsep pendidikan karakter kedua tokoh yang cenderung samapada cara pembaruan sistem pendidikan yang menggunakan metode-metodepemerintah Belanda pada saat itu. Karena beliau menyadari bahwa konsep,metode, dan cara belajar tersebut sudah modern pada saat itu, sehingga beliautermasuk tokoh modernisasi dalam pendidikan

Kata kunci : Pendidikan Karakter Perspektif Pemikiran KH Ahmad Dahlandan Ki Hajar Dewantara

ix

Page 10: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN............................................................ ii

HALAMAN SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ iii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................................... 8

D. Telaah Pustaka................................................................................. 9

E. Kerangka Teoretis............................................................................ 13

F. Metodologi Penelitian ..................................................................... 27

G. Sistematika Pembahasan ................................................................. 32

BAB II BIOGRAFI.......................................................................................... 34

A. KH. Ahmad Dahlan ........................................................................ 34

x

Page 11: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

11

1. Riwayat Hidup.......................................................................... 34

2. Latar Belakang Pendidikan KH. Ahmad Dahlan .................... 39

3. Cita-cita KH. Ahmad Dahlan ................................................... 44

4. Perjuangan KH. Ahmad Dahlan ............................................... 49

5. Pemikiran-pemikiran KH Ahmad Dahlan ................................ 53

6. Organisasi-Organisasi KH Ahmad Dahlan .............................. 66

7. Karya-Karya KH Ahmad Dahlan ............................................. 68

B. Ki Hajar Dewantara ......................................................................... 69

1. Riwayat Hidup.......................................................................... 69

2. Latar Belakang Pendidikan Ki Hajar Dewantara ..................... 75

3. Corak Pemikiran....................................................................... 82

4. Organisasi dan Perjuangan Ki Hajar Dewantara ...................... 88

5. Karya-karya Ki Hajar Dewantara ............................................. 91

6. Penghargaan-penghargaan Ki Hajar Dewantara ...................... 92

BAB III PENDIDIKAN KARAKTER ............................................................ 95

A. Pengertian Pendidikan Karakter ...................................................... 95

B. Pendidikan Karakter Perspektif Pemikiran KH. Ahmad Dahlan ... 99

1. Karakter Manusia Menurut KH. Ahmad Dahlan ..................... 99

2. Karakter Ilmu Menurut KH. Ahmad Dahlan ........................... 108

3. Kurikulum Pendidikan Karakter............................................... 112

4. Metode Pendidikan Karakter KH. Ahmad Dahlan................... 117

C. Pendidikan Karakter Perspektif Ki Hajar Dewantara ..................... 122

1. Pengertian Karakter Perspektif Ki Hajar Dewantara................ 122

xi

Page 12: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

12

2. Karakter Manusia Menurut Ki Hajar Dewantara .................... 128

3. Pemikiran Tentang Pendidikan Nasional ................................. 131

4. Karakter Ilmu Pemikiran Ki Hajar Dewantara ........................ 134

5. Metode Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara................... 137

BAB IV KOMPARASI PENDIDIKAN KARAKTER KH. AMAD DAHLAN

DAN KI HAJAR DEWANTARA ....................................................... 149

A. Analisis Pemikiran Pendidikan Karakter Perspektif

KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara ................................ 149

B. Relevansi Nilai Pendidikan Karakter Kemendiknas dengan

Nilai Karakter Perspektif KH Ahmad Dahlan dan

Ki Hajar Dewantara ......................................................................... 155

C. Perbedaan Nilai Pendidikan Karakter Perspektif

KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara ................................ 200

D. Persamaan Nilai Pendidikan Karakter Perspektif

KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara ................................ 215

BAB V PENUTUP........................................................................................... 231

A. Kesimpulan...................................................................................... 231

B. Saran-Saran...................................................................................... 234

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 236

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

Page 13: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

13

DAFTAR LAMPIRAN

A. Kartu Tanda Mahasiswa

B. KRS

C. Sertifikat PPL I

D. Sertifikat PPL-KKN Integratif

E. Sertifikat ICT

F. Sertifikat TOEC

G. Sertifikat IKLA

H. Sospem

I. Sertifikat BTAQ

J. Sertifikat OPAK

K. Foto Copy Ijazah terakhir

L. Surat Izin Penelitian

M. Bukti seminar proposal

N. Surat penunjukan pembimbing

O. Kartu bimbingan skripsi

P. Surat Persetujuan Skripsi

Q. Surat Pernyataan Keaslian

R. Daftar Hadir Mengikuti Munaqasyah

S. Undangan seminar proposal

T. Berita acara seminar proposal

U. Curiculum vitae

xiii

Page 14: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada zaman sekarang

telah memberikan kemudahan dan kenyamanan hidup bagi manusia modern,

tetapi juga mengundang serentetan persoalan dan kekhawatiran. Kemajuan

ilmu pengetauan dan teknologi dapat mengurangi atau bahkan menihilkan

nilai kemanusiaan atau yang disebut dehumanisasi5. Banyak faktor yang

menyebabkan runtuhnya potensi bangsa Indonesia pada saat ini. Diantaranya

adalah faktor pendidikan yang merupakan mekanisme institusional yang akan

mengakselerasi pembinaan karakter bangsa. Pendidikan dapat berfungsi

sebagai re-aktivasi karakter luhur bangsa Indonesia. Secara historis bangsa

Indonesia adalah bangsa yang memiliki karakter kepahlawanan, nasionalisme,

semangat kerja keras, serta berani menghadapi tantangan. Kerajaan-kerajaan

Nusantara masa lampau adalah bukti keberhasilan pembangunan karakter

yang mencetak tatanan masyarakat maju, berbudaya dan berpengaruh6.

Pada prinsipnya pengembangan budaya dan karakter bangsa tidak

dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi kedalam mata

5Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter : Konsepsi & Implementasinya Secara Terpadu di

Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat (Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media, 2013), hlm. 176Mansur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan krisis Multidimensional, (Jakarta :Bumi Aksara, 2011), cet. 2, hlm. 3

1

Page 15: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

2

pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah7. Pendidikan karakter saat

ini diperlukan untuk semua kalangan, tidak hanya di sekolah saja, melainkan

juga di rumah dan lingkungan sosial. Proses penanaman pendidikan karakter

tidak hanya diperuntukkan untuk anak-anak saja, melainkan juga remaja

hingga usia dewasa. Pendidikan karakter dapat mencakup semua lapisan

masyarakat, demi kelangsungan hidup bangsa yang lebih baik. Fakta berikut

bisa menjadi acuan, mengapa pendidikan karakter mutlak diperlukan dalam

proses pendidikan. Bukan saja dalam proses pendidikan formal di sekolah,

tetapi juga untuk pendidikan non formal di luar sekolah. Fakta tersebut antara

lain sebagai berikut :

158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011

42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011

30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI

Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen

Pajak, BI, dan BKPM (sumber : Litbang Kompas)

46 kementerian / lembaga Negara melakukan korupsi sepanjang tahun

20138

Jika melihat data-data yang terpaparkan di atas maka pantaslah bangsa

Indonesia mengalami kemunduran dalam berbagai macam posisi di dunia.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah dapat membina dan

membangun bangsa dengan menanamkan nilai-nilai positif (alih-alih disebut

7Anonim, Pedoman Sekolah Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, (Jakarta :Kementerian Pendidikan Nasional, 2011), hlm. 118 http://nasional.kompas.com/read/2014/08/18/10085091/Tren.Korupsi.Naik.Lagi

Page 16: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

3

pendidikan karakter), agar bangsa Indonesia memiliki karakter yang positif

dan mampu bersaing dengan Negara lain di era globalisasi.

Pendidikan merupakan usaha kebudayaan yang maksudnya memberi

tuntutan dalam hidup tumbuhnya jiwa raga anak, agar kelak dalam garis

kodrat pribadinya dan pengaruh segala keadaan yang mengelilingi dirinya,

anak mendapat kemajuan dalam hidupnya lahir batin, menuju ke arah adab

kemanusiaan9. Sedangkan karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia

yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama

manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,

perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum,

tata krama, budaya dan adat istiadat10.

Pendidikan karakter berarti melakukan usaha secara sunggu-sungguh,

sistematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan

kesadaran serta kayakinan masyarakat bahwa tidak akan ada masa depan

yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia.

Dengan kata lain tidak ada masa depan yang lebih baik tanpa di dasari nilai-

nilai kejujuran, disiplin diri, kegigihan, semangat belajar yang tinggi,

tanggung jawab, rasa persatuan dan kesatuan, rasa percaya diri dan

optimisme. Dalam kebijakan pembangunan karakter bangsa, disebutkan

bahwa karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang

khas. Tercermin dari kesadaran, pemahaman rasa, karsa dan perilaku

9Moesman Wiryosentono, Pola Pendidikan Taman Siswa Sumbangan bagi pelaksanaanpendidikan nasional pancasila, (Yogyakarta : MLPT, 1983), cet.ke-2, hlm 1010Anonim, Pedoman Sekolah Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, (Jakarta :Kementerian Pendidikan Nasional, 2011), hlm. 3

Page 17: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

4

berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan

karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang.

Indonesia saat ini sedang menghadapi dua tantangan besar, yaitu

desentralisasi atau otonomi daerah yang saat ini sudah dimulai, dan era

globalisasi total yang akan terjadi pada taun 202011. Kedua tantangan tersebut

merupakan ujian terberat yang harus dilalui dan dipersiapkan oleh seluruh

bangsa Indonesia. Kunci sukses menghadapi tantangan tersebut terletak pada

kualitas SDM yang handal dan berbudaya. Karakter bangsa merupakan aspek

penting dari kualitas SDM karena kualitas karakter bangsa menentukan

kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina

sejak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter

seseorang12.

Tujuan pendidikan karakter seiring dengan tujuan pendidikan nasional,

yaitu mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan,

kepribadian, ahlak mulia, dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang

dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian kepemilikan

peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan13.

Pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga

berkepribadian atau berkarakter. Melalui pendidikan karakter, seorang anak

akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini merupakan bekal

penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depannya. Dengan

11Mansur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional (Jakarta :Bumi Aksara, 2011), hlm. 3512Ibid., hlm. 3513Novan Ardy Wiyana, Konsep, Praktik dan Strategi Membumikan Pendidikan Karakter di SD(Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 70

Page 18: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

5

emosi yang cerdas seseorang memiliki peluang besar berhasil dalam

menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan secara akademis.

Pendidikan nasional menurut paham Taman Siswa ialah pendidikan yang

beralaskan garis hidup dari bangsanya (culturel-nationaal) dan ditujukan

untuk keperluan perikehidupan (maatschappelijk) yang dapat mengangkat

derajat Negara dan rakyatnya, agar dapat bekerja bersama-sama dengan lain-

lain bangsa untuk kemuliaan segenap manusia diseluruh dunia14.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab15.

Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai upaya terencana untuk

menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai

sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil16. Karakter tidak bisa

diwariskan, karakter tidak bisa dibeli dan karakter tidak bisa ditukar. Karakter

dibangun dan dikembangkan secara sadar melalui suatu proses yang tidak

instan. Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat diubah

lagi seperti sidik jari, karakter dapat dirubah dan dikembangkan. Terutama

karakter untuk berperilaku baik, sopan dan santun.

14Ki Hajar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan, (Yogyakarta : MLPT, 2011) cet. Ke-4, hlm.1515 Mansur Ramly, Pedoman Sekolah Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,(Jakarta : Kementerian Pendidikan Nasional, 2011), hal. 216Novan Ardy Wiyana, Konsep, Praktik dan Strategi Membumikan Pendidikan Karakter di SD(Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 30

Page 19: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

6

Setiap peserta didik memiliki sifat yang berbeda-beda, begitupula

dengan karakternya. Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian

seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues)

yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir,

bersikap dan bertindak17. Dalam praktek nilai pendidikan karakter di sekolah

saat ini masih kurang pengimplementasian dalam kehidupan nyata. Nilai

pendidikan karakter hanya dipahami sebatas teori. Pelajaraan saat ini lebih

mementingkan nilai dalam arti mendapatkan angka yang tinggi, daripada

mengedepankan nilai luhur budi pekerti. Orang tua pun berlomba-lomba

memberikan bimbingan belajar atau les tambahan demi mendongkrak nilai

pelajaran. Sehingga interaksi anak dengan lingkungan sosial menjadi

berkurang, karena telah sibuk dengan belajar di sekolah dan bimbel, tentu saja

anak cenderung lebih mengedepankan nilai pelajaran daripada nilai karakter.

Berbeda dengan proses pembelajaran ketika KH. Ahmad Dahlan

mengajar kepada peserta didik, beliau cenderung langsung melaksanakan

nilai-nilai pendidikan karakter dalam praktek kehidupan nyata. Memberikan

contoh langsung kepada murid-muridnya. Pernah dalam kuliah subuh,

berulang kali KH. Ahmad Dahlan mengajarkan tafsir surat Al-Ma’un, hingga

beberapa hari tidak ditambah-tambah. Beliau menjelaskan bahwa

pengamalan sari Surat Al-Ma’un tidak hanya sebatas diamalkan dalam bacaan

ketika shalat saja, melainkan juga diamalkan dalam kehidupan nyata,

dipraktekkan, dikerjakan. Oleh karena itu, KH. Ahmad Dahlan kemudian

17Ibid., hal 3

Page 20: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

7

memerintahkan kepada santrinya untuk berkeliling di sekitar Kauman,

mencari orang miskin. Kalau sudah dapat, bawa pulanglah kerumahmu

masing-masing. Berilah mereka mandi dengan sabun yang baik, berilah

pakaian yang bersihh, berilah makan dan minum, serta tempat tidur

dirumahmu18. Inilah contoh aksi nyata dari seorang KH. Ahmad Dahlan

kepada murid-muridnya, sehingga akan meninggalkan contoh dalam

kehidupan sehari-hari peserta didik. Seorang guru tidak hanya memberikan

contoh dalam bentuk teori, tetapi juga harus mampu memberikan contoh

dalam kehidupan nyata.

Begitupula dengan Ki Hajar Dewantara, beliau memberikan contoh

tentang peduli sosial tampak ketika berumur 40 tahun melepaskan gelar

kebangsawanannya dari Raden Mas Suwardi Suryaningrat menjadi Ki Hajar

Dewantara. Dia lebih menunjukkan keteguhan hatinya untuk memilih

keluhuran budi daripada gelar kebangsawanannya. Karena beliau ingin lebih

dekat dengan rakyatnya dan selalu ingin berada bersama dengan rakyat yang

diperjuangkan baik jiwa dan raganya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pernyataan atau pertanyaan yang akan

dicari jawabannya melalui penelitian19. Mengacu pada latar belakang masalah

di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

18 Yunus Salam, Riwayat Hidup KH. Ahmad Dahlan Amal dan Perjuangannya (Jakarta : DepotPengajaran Muhammadiyah, 1968), hlm. 6019Tim Dosen Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman

Penulisan Skripsi Jurusan Kependidikan Islam, (Yogayakarta : FITK, 2013), hlm. 4

Page 21: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

8

1. Bagaimanakah konsep pendidikan karakter KH. Ahmad Dahlan dan Ki

Hajar Dewantara?

2. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan konsep pendidikan karakter

perspektif KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara setelah

dikomparasikan dengan unsur-unsur nilai karakter di Kemendiknas.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mendeskripsikan konsep pendidikan karakter menurut KH.

Ahmad Dahlan dan Ki hajar Dewantara

b. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan konsep pendidikan

karakter KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara

c. Untuk mengetahui komparasi konsep pendidikan karakter menurut

KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara setelah dikomparasikan

dengan unsur-unsur karakter Kemendiknas.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis Akademis

Memberikan sumbangan pengetahuan dan wawasan tentang nilai

pendidikan karakter KH. Ahmad dahlan dan Ki Hajar Dewantara.

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi peneliti : sebagai bahan kajian untuk merumuskan kembali

konsep pendidikan karakter KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar

Dewantara.

Page 22: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

9

2) Bagi pemerhati pendidikan : untuk memberikan informasi dan

wawasan kepada para pemerhati pendidikan tentang nilai

pendidikan karakter dalam pesan-pesan KH. Ahmad Dahlan dan

Ki Hajar Dewantara. Supaya menjadi acuan dan bahan kajian

dalam membangun konsep pendidikan karakter.

D. Telaah Pustaka

Dalam penelitian ini penulis mencoba menggali dan memahami

beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk membandingkan,

dan menambah wawasan dalam menyusun skripsi ini. Ada beberapa skripsi

yang membahas tentang topik pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara dan

metode pendidikan menurut KH. Ahmad Dahlan, diantaranya sebagai berikut:

Pertama, skripsi Anastasia Dansy Novitasari, Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga tahun

2013 yang berjudul Metode pembelajaran akhlak menurut K.H. Ahmad

Dahlan dan relevansinya dengan pembelajaran akhlak dalam Islam. Hasil

penelitian skripsi menunjukkan bahwa : Konsep akhlak dan metode

pembelajaran akhlak menurut KH. Ahmad Dahlan menjelaskan bahwa

manusia dalam hidupnya berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunah Rasul, serta

selalu menggunakan akal pikiran sesuai dengan ajaran Islam. Dalam

memberikan pelajaran akhlak pada murid-muridnya, KH. Ahmad Dahlan

menggunakan metode pembiasaan. Konsep akhlak dan metode pembelajaran

akhlak menurut KH. Ahmad Dahlan relevan dengan konsep akhlak dan

metode pembelajaran akhlak dalam Islam. Hal ini dapat dilihat dari konsep

Page 23: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

10

akhlak dan metode pembelajaran akhlak menurut KH. Ahmad Dahlan yang

juga sejalan dengan konsep akhlak dan metode pembelajaran akhlak dalam

Islam20.

Kedua, skripsi Ma’nun, jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga tahun 2006 yang berjudul

Metode Pendidikan KH. Ahmad Dahlan. Hasil penelitian mengungkapkan

bahwa : Karakteristik metode pendidikan KH. Ahmad Dahlan lebih

mengedepankan pada keteladanan, bersifat praktis, partisipatif, komunikatif,

menggembirakan, fleksibel, dinamis serta integratif. Dalam konteks

pendidikan Islam sekarang ini, metode pendidikan KH. Ahmad Dahlan tetap

aktual dan relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran PAI di sekolah.

Metode pembelajaran yang digunakan oleh KH. Ahmad Dahlan memiliki

daya konstruktif, apresiatif, integratif, dan kritis, sehingga tepat untuk

dikembangkan menghadapi persaingan global dan modernitas21.

Ketiga, Skripsi Syaifur Rohman yang berjudul Pendidikan Humanisme

(Komparasi Pemikiran KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara). Dalam

skripsi ini diterangkan bahwa antara KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar

Dewantara masing-masing memiliki konsep pendidikan yang mengandung

muatan humanism, yaitu proses pendidikan didasarkan pada pemahaman

bahwa manusia adalah mahluk yang memiliki potensi dalam diri mereka

20AnastasiaDansy Novitasari, Metode Pembelajaran Akhlak menurut KH. Ahmad Dahlan dan

Relevansinya dengan pembelajaran Akhlak Dalam Islam”, skripsi, Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 201321 Ma’nun, Metode Pendidikan KH. Ahmad Dahlan, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006

Page 24: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

11

sehingga hakekat pendidikan adalah mengarahkan potensi tersebut agar lebih

bermanfaat bagi manusia. Sedangkan cara untuk mengembalikan aspek-aspek

humanisme dalam pendidikan adalah dengan pemahaman bahwa manusia

memiliki potensi dalam diri mereka yang perlu dikembangkan. Metode yang

digunakan dalam proses pendidikan memberikan ruang agar terjadi proses

dialogis antara peserta didik dan pendidik. Ciri khas dari konsep pendidikan

KH. Ahmad Dahlan adalah adanya muatan teologi dalam mengartikan

pendidikan, serta dalam proses pendidikan. Sedangkan Ki Hajar Dewantara

lebih dipengaruhi teori-teori psikologi perkembangan22.

Keempat, Skripsi Mariya Ulfah, jurusan Kependidikan Islam Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga tahun 2012 yang berjudul

Konsep Pendidikan Karakter (Studi komparatif pemikiran Syed Muhammad

Naquib Al-Atas dan Ki Hajar Deantara). Hasil penelitian mengungkapkan

bahwa pendidikan karakter Syed Muhammad Naquib Al-Atas dan Ki Hajar

Dewantara memberikan kontribusi signifikan dalam kehidupan pendidikan

yang sekarang mengalami krisis karakter dengan yang dipertimbangkan

sebagai sebuah solusi alternatif yang dapat diaktualisasikan dalam dunia

pendidikan Islam pada zaman sekarang. Konsep pemikiran Syed Naquib Al-

Atas sangat diperlukan di dalam pendidikan saat ini dengan konsep ta’dib

mewujudkan keseimbangan (equilibrium) bercorak moral religius. Sedangkan

konsep pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan budi

pekerti untuk diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari sehingga

22Syaifur Rohman, Pendidikan Humanisme (Komparasi pemikiran KH. Ahmad Dahlan dan KiHajar Dewantara), Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam UINSunan Kalijaga Yogyakarta, 2013

Page 25: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

12

menjadikan wacana baru didalam dunia pendidikan Islam dengan

mengintegrasikan antara nilai keislaman, kemoderenan dan menghargai

kultur lokal. Sehingga akan mewujudkan pendidikan agama yang dibangun

dengan landasan keislaman dan keilmuan serta menjawab tuntutan zaman23.

Kelima, skripsi Sudarno, jurusan Pendidikan Agama Islam fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga tahun 2012 yang berjudul

Pendidikan Karakter Menurut Ki Hajar Dewantara dan Relevansinya dalam

Pendidikan Agama Islam. Hasil penelitian mengemukakan bahwa pendidikan

karakter adalah usaha menanamkan moral pada anak didik sesuai dengan

tingkat perkembangan anak. Mulai dari masa kecil hingga masa dewasa, agar

terbentuk watak dan kepribadian yang baik. Pendidikan karakter yang

dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara berdasarkan pada asas trisakti jiwa

yang meliputi ngerti (cipta), ngarsa (rasa), dan nglakoni (karsa), yaitu

pengetahuan moral dari aspek kognitif sebagai unsur pemahaman atau

penalaran moral. Aspek afektif sebagai unsur perasaan moral, merasakan

bahwa nilai itu sungguh baik dan perlu dilakukan. Dan aspek psikomotorik

sebagai pengembangan tindakan kemampuan moral untuk mengaplikasikan

keputusan dan perasaan moral dalam tindakan konkret, kemauan dan

kebiasaan. Dalam menyampaikan pendidikan karakter, Ki Hajar Dewantara

23 Ulfah, Mariya, Konsep Pendidikan Karakter (Studi Komparatif Pemikiran Syed MuhammadNaquib Al-Atas dan Ki Hajar Dewantara), Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan JurusanKependidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012

Page 26: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

13

menggunakan sistem among atau metode among yang disesuaikan urutan-

urutan pengambilan keputusan untuk berbuat sesuatu24.

Dari telaah pustaka di atas penulis menyimpulkan bahwa, perbedaan

antara skripsi yang ditulis ini dengan skripsi-skripsi sebelumnya terletak pada

tokoh yang diteliti, yaitu mencoba mengkomparasikan pendidikan karakter

KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara. Yang memang belum ada hasil

penelitian tentang pendidikan karakter menurut KH. Ahmad Dahlan. Letak

bahasan yang akan diteliti hanya sebatas pada adanya nilai-nilai karakter yang

dibawakan oleh kedua tokoh tersbut, terutama dalam pendidikan. Kita tahu

bahwa kedua tokoh sama-sama memiliki andil yang besar dalam dunia

pendidikan di Indonesia. KH. Ahmad Dahlan dengan mendirikan

Muhammadiyah, kemudian mendirikan sekolah yang diberi nama Madrasah

Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah25. Sedangkan Ki Hajar Dewantara dengan

mendirikan Taman Siwa.

E. Kerangka Teoritis

Kerangka teori berisi tentang teori-teori yang relevan dengan masalah

yang akan diteliti.26 Dalam penelitian ini teori yang akan dijadikan batasan

dalam melakukan penelitian adalah nilai-nilai pendidikan karakter. Dalam

kamus besar bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak

24 Sudarno,Pendidikan Karakter Menurut Ki Hajar Dewantara dan Relevansinya dalam

Pendidikan Agama Islam,skripsi, jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 201225Henry Sucipto, KH. Ahmad Dahlan : Sang Pencerah, Pendidik, dan Pendiri Muhammadiyah,(Jakarta : Best Media Utama, 2010), hlm. 12826Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi, hlm. 10

Page 27: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

14

atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain27. Karakter

seseorang terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan, sikap yang diambil

dalam menanggapi keadaan, dan kata-kata yang diucapkan kepada orang lain.

karakter ini pada akhirnya menjadi sesuatu yang menempel pada seseorang

dan sering seseorang tidak menyadari karakternya sendiri28. Adapun nilai-

nilai pendidikan karakter yaitu : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,

kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta

tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar

membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab29. Dibawah

ini akan penulis uraikan tentang batasan-batasan yang dijadikan sebagai

landasan teori.

1. Studi Komparatif

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, studi memiliki arti : kajian,

telaah, penelitian dan penyelidikan ilmiah30. Sedangkan komparatif

memiliki arti berkenaan atau berdasarkan perbandingan31. Studi

komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian

ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau

lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka

27Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama, 2011), hlm. 62328 Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter : Konsepsi & Implementasinya Secara Terpadu di

Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat (Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media, 2013), hlm. 2929 Kementerian Pendidikan Nasional, Pedoman Sekolah Pengembangan Pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa, (Jakarta : Kemendiknas, 2011), hlm. 2030Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta : BalaiPustaka, 1989), hlm. 86031Ibid, hlm. 453

Page 28: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

15

pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi

untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.

Metode komparatif yaitu suatu metode yang digunakan untuk

membandingkan data-data yang ditarik kedalam konklusi baru.

Komparatif sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu compare, yang

artinya membandingkan untuk menemukan persamaan dan perbedaan

dari dua konsep atau lebih. Dengan metode ini penulis bermaksud untuk

menarik sebuah kesimpulan dengan cara membandingkan ide-ide,

pendapat-pendapat dan pengertian agar mengetahui persamaan serta

perbedaan dari ide KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara.

Menurut Winarno Surahmad, metode komparatif adalah suatu

penyelidikan yang dapat dilaksanakan dengan meneliti hubungan lebih

dari satu fenomena yang sejenis dengan menunjukkan unsur-unsur

persamaan dan perbedaan32.

2. Pendidikan Karakter

Pendidikan mempunyai definisi yang luas mencakup semua

perbuatan atau semua usaha dari generasi tua untuk mengalihkan nilai-

nilai serta melimpahkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan serta

keterampilan kepada generasi selanjutnya sebagai usaha menyiapkan

penerus bangsa supaya memenuhi kebutuan hidupnya, baik jasmani

32Winarno Surahmad, Dasar dan Teknik Penelitian , (Bandung : Trasito, 1994), hlm. 105

Page 29: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

16

maupun ruhani33. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan umumnya

berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti

(kekuatan batin), pikiran (intellect), dan jasmani anak-anak. Maksudnya

supaya dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan

penghidupan anak-anak, selaras dengan alamnya dan masyarakatnya34.

Pendidikan memiliki arti proses pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, dan cara

mendidik35. Manusia memiliki potensi untuk bersikap baik/positif dan

bersikap buruk/negatif. Potensi inilah yang akan diarahkan dalam proses

pendidikan, yaitu dengan mengarahkan potensi positif semaksimal

mungkin, dan meminimalisir potensi negatif.

Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan

bertumbuhnya budipekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect)

dan tubuh anak36. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar dari orang dewasa terhadap peserta didik, untuk

menuntun dan mengembangkan potensi-potensi serta mengarahkan

potensi-potensi negatif, agar sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat,

sehingga mereka dapat melestarikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan

di masa yang akan datang.

33Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta : Ar-

Ruzz Media, 2012), hlm. 2734 Ki Hajar Dewantara, Masalah Kebudayaan : Kenang-kenangan Promosi Doctor Honoris Causa(Yogyakarta : MLPTS, 1964), hlm. 2935Ibid, hlm. 20436Ki Hajar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan, (Yogyakarta : MLPT, 2011), cet.4, hlm. 14

Page 30: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

17

Karakter dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti sifat-

sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang

dengan yang lain, berupa tabiat dan watak37. Berkarakter berarti

mempunyai tabiat; mempunyai watak; berwatak. Sedangkan karakteristik

yaitu mempunyai sifat yang khas sesuai dengan perwatakan tertentu.

Akar kata karakter berasal dari bahasa latin kharakter, khassein, dan

kharax yang maknanya “tools for making”to engrave dan pointed

stake38. Kata ini mulai banyak digunakan dalam bahasa Perancis

caractere pada abad ke-14 dan kemudian masuk ke dalam bahasa

Inggris menjadi character sebelum akhirnya menjadi bahasa Indonesia

karakter. Membangun karakter adalah proses mengukir atau memahat

jiwa sedemikian rupa, sehingga berbentuk unik, menarik dan berbeda

atau dapat dibedakan dengan orang lain. Seorang individu memiliki

karakter berbeda dengan yang lain. Walaupun memiliki perbedaan

karakter, namun pembentukan karakter dapat kita olah di sekolah.

Karakter mengacu pada serangkaian sikap (attidues), perilaku

(behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills39). Karakter

merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan

Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan

kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan

37Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta : BalaiPustaka, 1989), hlm. 389

38Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi (Bandung : Alfabeta, 2012),hlm.1

39Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter : Konsepsi & Implementasinya Secara Terpadu di

Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat (Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media, 2013), hlm. 29

Page 31: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

18

perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya

dan adat istiadat40. Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah

seseorang yang berusaha melakukan hal terbaik terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, dirinya sendiri, lingkungan, bangsa dan Negara dengan

mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan

kesadaran, emosi, dan perasaannya.

Karakter juga dapat berarti mengukir. Sifat utama ukiran adalah

melekat kuat di atas benda yang di ukir. Karena itu, Wardani seperti

dikutip oleh Syamsul Kurniawan menyatakan bahwa karakter adalah ciri

khas seseorang dan karakter tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial

budaya karena karakter terbentuk dalam lingkungan sosial budaya

tertentu41. Menurut Lorens Bagus, karakter merupakan nama dari jumlah

ciri pribadi yang mencakup perilaku, kebiasaan, kesukaan,

ketidaksukaan, kemampuan, kecenderungan, potensi, nilai-nilai dan pola-

pola pemikiran. Atau menurutnya suatu kerangka kepribadian yang

relatif mapan yang memungkinkan ciri-ciri semacam ini mewujudkan

dirinya42. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi positif, bukan

netral43.

40Ibid., hlm. 2941Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter : Konsepsi & Implementasinya Secara Terpadu di

Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat (Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media, 2013), hlm. 2842Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta : Gramedia, 2005), hlm. 39243Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional (Jakarta :

Bumi Aksara, 2011), hlm. 71

Page 32: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

19

Menurut Zubaedi, pendidikan karakter adala pendidikan budi

pekerti plus, yang intinya merupakan program pengajaran yang bertujuan

mengembangkan watak dan tabiat peserta didik dengan cara menghayati

nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam

hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama

yang menekankan ranah afektif (perasaan atau sikap) tanpa meninggalkan

ranah kognitif (berpikir rasional) dan ranah skill (keterampilan, terampil

mengolah data, mengemukakan pendapat, dan kerja sama)44.

Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai usaha sadar manusia

untuk mengembangkan dinamika relasional antar pribadi dengan

berbagai macam dimensi, baik dari dalam maupun dari luar dirinya, agar

pribadi itu semakin dapat menghayati kebebasannya sehingga ia semakin

dapat bertanggung jawab atas pertumbuhan dirinya sendiri sebagai

pribadi dan perkembangan orang lain dalam hidup mereka berdasarkan

nilai-nilai moral yang menghargai kemartabatan manusia45. Konsep

pendidikan karakter memang dapat berbeda satu sama lain. perbedaan itu

tergantung bagaimana kita memiliki keyakinan serta dasar pijakannya.

Pendidikan karakter yang ada di dalam Kemendiknas Pusat

Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan

Nasional dalam publikasinya berjudul Pelaksanaan Pendidikan Karakter,

menyatakan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung adalah :

44Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter : Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan

(Jakarta : Kencana, 2011), hlm. 2545Doni Koesoema, Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh, (Yogyakarta : Penerbit Kanisius,2012), hlm. 57

Page 33: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

20

Religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa

ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersabahat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli

lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab46.

Dari beberapa pengertian pendidikan dan karakter di atas, maka

Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai sebuah usaha untuk

mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan

mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya47. Dharma

Kusuma menyimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan

pendidikan yang terintegrasi dengan pembelajaran yang terjadi pada

semua mata pelajaran48.

Dengan demikian tujuan pendidikan karakter adalah meningkatkan

mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang mengarah pada

pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara

utuh, terpadu dan seimbang49. Dasar pendidikan karakter ini, sebaiknya

diterapkan sejak usia kanak-kanak yang biasa disebut sebagai usia emas.

Anak merupakan penerus kehidupan bangsa yang memiliki potensi

untuk dikuatkan dan dikembangkan. Penguatan dan pengembangan

perilaku didasari oleh nilai yang dirujuk sekolah. Sekolah sebagai

46 Kementerian Pendidikan Nasional, Pedoman Sekolah Pengembangan Pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa, (Jakarta : Kemendiknas, 2011), hlm. 2047 Dharma Kusuma, dkk., Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, (Bandung :Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 548Ibid, hlm. 649Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional (Jakarta :

Bumi Aksara, 2011), hlm. 81

Page 34: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

21

lembaga pendidikan formal, merupakan tempat untuk mengasah dan

membentuk karakter anak supaya menjadi seorang individu yang lebih

baik. Sebagai seorang pendidik, sudah sepantasnya untuk mengetahui

nilai-nilai karakter.

Solusi pemecahan masalah dan penerapan nilai-nilai pendidikan

karakter bagi peserta didik, menurut penulis ialah dengan mengajarkan

nilai-nilai pendidikan karakter dalam kehidupan nyata. Dengan

memberikan contoh atau aksi nyata, misalnya mengajak peserta didik

mengunjungi panti asuhan yatim piatu, dan memberikan bantuan secara

langsung. Sehingga peserta didik akan merasakan langsung bagaimana

rasanya berada di posisi panti asuhan. Hal ini dapat memberikan dampak

positif bagi peserta didik, sehingga akan lebih peduli terhadap sesama

dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Cenderung

seorang anak akan mengikuti apa yang dicontohkan oleh guru maupun

orang tua, sehingga jangan sampai salah dalam memberikan contoh pada

anak.

3. KH. Ahmad Dahlan

Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868,

dengan nama Muhammad Darwis. Ayahnya KH. Abubakar bin

KH. Sulaiman adalah khatib di masjid Kraton Yogyakarta50. Ia

merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara yang keseluruhan

saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya. Ia termasuk keturunan

50D.A. Winda, Profil 143 Pahlawan Indonesia (Yogyakarta : Pustaka Timur, 2009), hlm. 15

Page 35: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

22

yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang

terkemuka di antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam

di Jawa51. Ibunya bernama Siti Aminah binti Kyai Haji Ibrahim,

penghulu di Yogyakarta52. Dalam sumber lain Muhammad Darwis

dilahirkan pada tahun 186953.

KH. Ahmad Dahlan adalah keturunan ulama terkenal di Kauman

Yogyakarta. Menurut Siti Aisyiyah Hilal, putri keenamnya, KH. Ahmad

Dahlan adalah putra keempat dari KH. Abubakar bin KH. Muhammad

Mas Sulaiman bin K. Murtadha bin K. Ilyas bin Demang Jurang Juru

Kapindo bin Demang Juru Sapisan bin Maulana Sulaiman Ki Ageng

Grebeg bin Maulana Fadlullah bin Maulana Ainul Yaqin bin Maulana

Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim54.

Sejak kecil, Muhammad Darwis sudah memiliki sifat-sifat yang

halus, lemah lembut, penyabar dan suka mengalah. Beliau juga memiliki

perhatian yang besar terhadap kondisi masyarakat di sekitarnya. Namun

pada sisi yang lain, KH. Ahmad Dahlan juga orang yang kuat hati, teguh

pendirian, berani bertanggung jawab atas segala perbuatannya yang benar

menurut agama, walaupun itu sering berakibat merugikan kepentingan

51Henry Sucipto, KH. Ahmad Dahlan : Sang Pencerah, Pendidik, dan Pendiri Muhammadiyah(Jakarta : Best Media, 2010), hlm. 5052Junus Salam, Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah, (Tangerang : Al-Wasat Publising House,2009), hlm. 5653Muhammad Soedja, Cerita Tentang Kyai Haji Ahmad Dahlan, (Jakarta : Rhineka Cipta, 1993)hlm. 20254Mansur, Mahfud Junaedi,Rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (DepartemenAgama RI , Jakarta, 2005, hlm. 86

Page 36: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

23

pribadinya55. KH. Ahmad Dahlan menyadari betul posisinya sebagai

seorang ulama yang dapat membimbing umat dan masyarakat ke jalan

yang benar, menuju keridhaan Allah, dan mempertanggungjawabkan

amanah yang diembannya itu di akhirat kelak.

Pada tanggal 8 Zulhijah 1330 H atau 18 November 1912 M, Kyai

Haji Ahmad Dahlan mendirikan perkumpulan Muhammadiyah di

Yogyakarta. Maksud dan tujuannya ialah untuk menegakkan dan

menjunjung tinggi agama Islam, sehingga dapat mewujudkan masyarakat

Islam yang sebenar-benarnya56. Muhammadiyah yang didirikan pada

tahun 1912 M telah tersebar ke seluruh penjuru Indonesia sampai

sekarang. Pada permulaan berdirinya Muhammadiyah mendapat

halangan dan rintangan yang sangat hebatnya, bahkan KH. Ahmad

Dahlan dikatakan telah keluar dari mazhab, meninggalkan ahli sunnah

wal jama’ah. Singkatnya bermacam-macam tuduhan dan fitnahan yang

dilemparkan kepadanya. Tetapi semuanya itu diterimanya dengan sabar

dan tawakal, sehingga Muhammadiyah menjadi satu perkumpulan yang

terbesar di Indonesia serta berjasa kepada rakyat dengan mendirikan

sekolah-sekolah sejak dari Taman Kanak-kanak hingga sekolah tinggi.

KH. Ahmad Dahlan meninggal pada tanggal 23 Februari 1923 di

Yogyakarta. Tanggal 27 Desember 1961 Pemerintah Republik Indonesia

55Susatyo Budi Wibowo, Dahlan Asy’ari Kisah Perjalanan Wisata Hati, (Yogyakarta : Diva Press,2011), hlm. 9256Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta : Mutiara, 1979), hlm. 268

Page 37: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

24

berdasarkan SK Presiden RI No. 657/1961 mengangkat KH. Ahmad

Dahlan sebagai pahlawan Kebangkitan Nasional57.

4. Ki Hajar Dewantara

Nama aslinya adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, putra dari

pangeran Sasraningrat dan cucu Paku Alam III. Beliau lahir di

lingkungan keluarga keraton Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 188958.

Pergantian dan perubahan nama dari Raden Mas Suwardi Suryaningrat

menjadi Suwardi Suryaningrat (tanpa R.M.) dan kemudian menjadi Ki

Hajar Dewantara59. Beliau tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan

di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat

dengan rakyat, baik secara fisik maupun jiwa.

Ki Hajar Dewantara adalah aktivis, pergerakan kemerdekaan

Indonesia, seorang kolumnis, politisi dan pelopor pendidikan bagi kaum

pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Tanggal kelahiran Ki

Hajar Dewantara 2 Mei, sekarang diperingati sebagai hari Pendidikan

Nasional. Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki hajar Dewantara mendirikan

Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional

Tamansiswa60. Semboyan dalam sistem pendidikan yang dipakainya kini

sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia. Secara utuh, semboyan

57D.A. Winda, Profil 143 Pahlawan Indonesia (Yogyakarta : Pustaka Timur, 2009), hlm. 1558Ibid, hlm. 6159Bambang Sokawati Dewantara, Ki Hajar Dewantara Ayahku (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,

1989), hlm. 2160Y.B. Sudarmanto, Jejak-jejak Pahlawan dari Sultan Agung Hingga Syekh Yusuf (Jakarta :

Grasindo), hlm. 113

Page 38: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

25

itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarso sung tulodho, ing madya

mangun karso, tut wurihandayani, yang memiliki arti di depan memberi

contoh, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi

dorongan61. Dalam kehidupan sekarang ini, semboyan Ki Hajar

Dewantara tersebut harus dipraktekkan oleh seorang guru. Namun

tidaklah semua guru mampu mempraktekkan semboyan tersebut,

misalnya contoh ketika seorang guru pada jenjang SMP atau SMA

melarang murid untuk merokok, tetapi guru tersebut malah melakukan

merokok juga. Ketika guru mengajarkan kepada murid untuk tidak

datang terlambat ke sekolah, masih saja ada seorang guru yang datang

terlambat ke sekolah.

Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan semboyan ing ngarso sung

tulodho (di depan memberi contoh). Bagaimana mungkin seorang guru

mengajarkan perilaku yang baik kepada peserta didik, cenderung ada

beberapa guru yang hanya sebatas menyampaikan nilai secara teori.

Tetapi guru tersebut tidak memberikan contoh yang konkret dalam

kehidupan nyata. Tentu saja hal ini bertentangan dengan konsep yang

diajarkan ole Ki Hajar Dewantara. Ketika ada anak yang putus sekolah

karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan jenjang pendidikan, para

penguasa malah lebih mementingkan diri mereka sendiri dengan

melakukan korupsi uang Negara. Hal ini tentu saja tidaklah sesuai

dengan semboyan tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan).

61 Ki Suratman, Intisari Hidup Berketamansiswaan, (Yogyakarta : MLPTS, 1991), hlm. 10

Page 39: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

26

Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan yaitu tuntunan

didalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya pendidikan

yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar

mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah

mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya62.

Ki Hajar Dewantara mengusung pendidikan nasional dengan

konsep penguatan penanaman nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa

sendiri secara masif dalam kehidupan anak didik. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara yang dikutip Mohammad Yamin

dalam sebuah penggambaran proses humanisasi, “berilah kemerdekaan

kepada anak-anak didik kita: bukan kemerdekaan yang leluasa, tetapi

yang terbatas oleh tuntutan-tuntutan kodrat alam yang nyata dan menuju

ke arah kebudayaan, yaitu keluhuran dan kehalusan hidup manusia. Agar

kebudayaan itu dapat menyelamatkan dan membahagiakan hidup dan

penghidupan diri dan masyarakat, maka perlulah dipakai dasar

kebangsaan, tetapi jangan sekali-kali dasar ini melanggar atau

bertentangan dengan dasar yang lebih luas yaitu dasar kemanusiaan.

Ki Hajar Dewantara tutup usia pada tanggal 26 April 1959 pada

usia 69 tahun. Untuk menghormati jasa-jasanya, hari kelahirannya

dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional dan disebut sebagai Bapak

62Ki Hajar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan (Yogyakarta : MLPT, 2011), hlm. 20

Page 40: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

27

Pendidikan Nasional berdasarkan SK No. 305/1959 tanggal 28

November 1959 diangkat sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional63.

F. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi

pustaka atau library research. Adapun metode yang dipakai dalam

penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Jenis penelitian dan sifat penelitian

Penilitian yang saya lakukan adalah penelitian kepustakaan (library

research) yaitu dengan memfokuskan kajian ilmiah terhadap literatur-

literatur kepustakaan yang relevan dengan tema penelitian. Penelitian ini

bersifat deskriptif analitik yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

informasi mengenai keterangan suatu variable dan tema serta keadaan

yang ada yaitu keadaan yang terdapat pada saat penelitian.64 Peneliti

mencoba menganalisis muatan isi literatur-literatur yang terkait dengan

penelitian mencangkup kumpulan-kumpulan pemikiran tentang pendidikan

yang dikemukakan oleh KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara.

Literatur yang digunakan tidak hanya bersumber dari buku-buku, tetapi

juga bahan-bahan dokumentasi seperti koran, majalah dan lain sebagainya.

Penelitian ini digunakan untuk memecahkan masalah yang aktual maupun

yang sudah lampau, karena sumber yang dijadikan kajian utama dalam

pembahasan ini orangnya telah meninggal dunia, sehinga seorang peneliti

63D.A. Winda, Profil 143 Pahlawan Indonesia (Yogyakarta : Pustaka Timur, 2009), hlm. 6364Mukhtar & Erna Widodo, Kontruksi ke arah Penelitian Deskriptif, (Yogyakarta: Auyrous, 2000),

hlm. 5

Page 41: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

28

tidak dapat bertanya langsung kepada orang yang diteliti. Sehingga peneliti

berusaha memecahkan masalah dengan jalan mengumpulkan data,

menyusun atau mengklasifikasikannya, dan menganalisisnya.

Sifat penelitian yang penulis gunakan adalah analisis komparatif,

maksudnya bersifat menganalisa suatu masalah, lalu melakukan analisis

secara ilmiah kemudian membandingkan pendapat kedua tokoh (KH.

Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara) tentang pendidikan karakter guna

dicari persamaan dan perbedaannya, sehingga didapatkan suatu gambaran

masalah dan landasan kesimpulan.

2. Metode Pengumpulan Data

Karena jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, maka

teknik pengumpulan datanya dengan cara mengkaji dan menelaah berbagai

buku-buku sumber tertulis yang mempunyai relevansi dengan kajian ini,

kemudian buku-buku tersebut diklasifikasikan menjadi :

a. Data Primer

Data primer adalah data pokok yang digunakan sebagai bahan utama

dalam kajian skripsi ini. Data-data yang membahas langsung tentang

KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara. Adapun data primer

yang akan dibahas yaitu :

1) Komentar dari murid-murid KH. Ahmad Dahlan yang hidup

sezaman

2) Amal usaha yang dikembangkan oleh KH. Ahmad Dahlan

Page 42: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

29

3) Ulasan atau buku-buku yang membahas tentang KH. Ahmad

Dahlan

4) Karya Ki Hajar Dewantara bagian pertama Pendidikan (Majelis

Luhur Persatuan Tamansiswa Yogyakarta, 2011)

5) Karya Ki Hajar Dewantara bagian kedua Kebudayaan (Majelis

Luhur Persatuan Tamansiswa Yogyakarta, 1994)

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari buku-buku, surat

kabar, majalah, maupun artikel yang didapat dari website yang

memiliki relevansi dengan kajian yang dibahas, antara lain :

1) Ki Hadjar Dewantara Ayahku (B. S. Dewantara, 1989)

2) Ki Hajar Dewantara dan Taman Siswa dalam Sejarah Indonesia

Modern (Abdurrachman Surjomihardjo, 1986)

3) Pemahaman dan Penghayatan Asas-asas Tamansiswa 1922 (Ki

Soeratman, 1982)

4) Pamong Yang Berwatak Satriya Pinandhita dan Pandhita

Sinatriya & Belajar Menjadi Siswa Ki Hajar Dewantara (Imam

Sudiyat, 1987)

5) Kenang-kenangan Promosi Doctor Honoris Causa Ki Hajar

Dewantara (UGM, 1956)

6) Ki Hadjar Dewantara Dalam Pandangan Para Cantrik dan

Mentriknya (Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, 1989)

Page 43: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

30

7) Ki Hajar Dewantara dan Kawan-kawan ditangkap, dipenjarakan

dan diasingkan (H.A.H. Harahap & B.S. Dewantara, 1980)

8) Pemikiran Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalam

Perspektif Perubahan Sosial (Abdul Munir Mulkhan, 1990)

9) Dahlan Asy’ari Kisah Perjalanan Wisata Hati (Susatyo Budi

Wibowo, 2011)

10) Matahari Pembaruan : Rekam Jejak KH. Ahmad Dahlan (HM

Nasrudin Anshoriry, 2010)

11) Pemikiran Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah Dalam

Perspektif Perubahan Sosial (Abdul Munir Mulkhan, 1990)

12) Kiai Ahmad Dahlan : Jejak Pembaruan Sosial dan Kemanusiaan

(Abdul Munir Mulkhan, 2010)

13) Satu abad Muhammadiyah Tafsir Jawa Keteladanan Kiai Ahmad

Dahlan (Gray. Koes Moertiyah, HM. Nasrudin Anshory, 2010)

14) Artikel online :www.muhammadiyah.or.id, www.google.com

15) Majalah, surat kabar, artikel, bulletin yang terkait dengan KH.

Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara

Selain itu juga digunakan pula sumber-sumber data yang

membahas tentang pendidikan karakter, khususnya yang mempunyai

relevansi kuat dengan penelitian ini.

Page 44: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

31

3. Metode Analisis Data

Analisis data adalah mengumpulkan, mengidentifikasi, mengolah

dan menganalisa data dan menginterpretasikannya. Adapun metode

analisis data yang peneliti gunakan dengan mengumpulkan data-data

yang ada relevansinya kemudian di analisa serta dijabarkan dalam

susunan kata-kata. Analisa data merupakan tahap terpenting dari sebuah

penulisan skripsi. Sebab pada tahap ini dapat dikerjakan dan

dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah

penyampaian yang benar-benar dapat digunakan untuk menjawab

persoalan-persoalan yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan metode tehnik analisa yang merupakan pengembangan

dari metode analitis kritis. Adapun tehnik analisa dari penulisan ini

adalah content Analysisisatau analisa isi, yakni pengolahan data dengan

cara pemilihan tersendiri berkaitan dengan pembahasan dari beberapa

gagasan atau pemikiran para tokoh pendidikan yang kemudian

dideskripsikan, dibahas dan dikritik. Prosedur dasar pembuatan

rancangan penelitian dan pelaksanaan studi analisis isi terdiri atas 6

tahapan langkah, yaitu (1) merumuskan pertanyaan penelitian dan

hipotesisnya, (2) melakukan sampling terhadap sumber-sumber data yang

telah dipilih, (3) pembuatan kategori yang dipergunakan dalam analisis,

(4) pendataan suatu sampel dokumen yang telah dipilih dan melakukan

pengkodean, (5) pembuatan skala dan item berdasarkan kriteria tertentu

untuk pengumpulan data, dan (6) interpretasi/penafsiran data yang

Page 45: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

32

diperoleh65.Selanjutnya dikategorisasikan (dikelompokkan) dengan data

yang sejenis, dan di analisa isinya secara kritis guna memperoleh isi yang

konkrit dan memadai, sehingga pada akhirnya dijadikan sebagai langkah

dalam mengambil kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah

yang ada.

4. Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan tekstual dan komparatif.

Dengan pendekatan ini diharapkan dapat ditemukan persamaan dan

perbedaan variable-variabel yang diperbandingkan, juga dapat kiranya

diketahui pihak mana yang lebih relevan untuk masa kini dari pendapat

kedua tokoh yang dibandingkan66.

G. Sistematika Pembahasan

Dalam skripsi ini terdapat lima bab yang akan dibahas :

BAB I Memuat pendahuluan, yang terdiri dari : latar belakang masalah

yang melatarbelakangi penelitian ini, dilanjutkan dengan rumusan masalah

sebagai batasan pembahasan penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian.

Mulai tujuan akademis maupun praktis, lalu telaah pustaka sebagai tolak ukur

untuk mengetahui kedudukan penelitian di antara penelitian yang telah ada,

lalu kerangka teoritik sebagai frame atau bingkai pemikiran bagi peneliti,

65https://andreyuris.wordpress.com/2009/09/02/analisis-isi-content-analysis/

66Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,1993) hlm. 211

Page 46: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

33

dilanjutkan pembahasan tentang metode penelitian sebagai pisau bedah dalam

penelitia, dan terakhir memuat sistematika pembahasan.

BAB II berisi tentang biografi KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar

Dewantara, mulai dari latar belakang pendidikan, karya-karya sampai

penghargaan yang didapat kedua tokoh.

BAB III Pada bab ini akan membahas tentang konsep pendidikan

karakter, ciri khas dan nilai-nilai yang dikemukakan oleh KH. Ahmad Dahlan

dan Ki Hajar Dewantara.

BAB IV Pada bab ke IV, membahas tentang analisa nilai-nilai

pendidikan karakter perspektif pemikiran KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar

Dewantara serta dilanjutkan dengan memperbandingkan pemikiran kedua

tokoh tersebut dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada

Kemendiknas.

BAB V Pada bab ke-V ini akan membahas penutup dalam penelitian ini

yang berisi beberapa kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan

saran-saran, serta lampiran-lampiran.

Page 47: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

34

Page 48: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

231

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada akhir bagian pembahasan penelitian dalam skripsi ini peneliti akan

mengambil sebuah kesimpulan yang didasarkan pada pembahasan yang telah

peneliti lakukan sesuai dengan tujuan dari penulisan skripsi ini. Selain itu

penulis akan memberikan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai

kontribusi dalam bidang pendidikan. Setelah menelaah pemikiran KH.

Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara dapat penulis simpulkan bahwa :

1. Konsep pendidikan karakter dari pemikiran KH. Ahmad Dahlan dan Ki

Hajar Dewantara memiliki karakteristik atau ciri khas masing-masing

diantaranya sudut pandang tentang manusia, KH. Ahmad Dahlan

berusaha memasukkan ilmu agama dalam sekolah umum sehingga semua

usaha yang dilakukan manusia tidak lepas dari kekuasaan Allah SWT,

sedangkan Ki Hajar Dewantara banyak terilhami oleh teori-teori

psikologi sehingga beliau meyakini bahwa manusia telah mempunyai

potensi-potensi dalam diri mereka masing-masing.

2. Pendidikan karakter perspektif pemikiran KH. Ahmad Dahlan yaitu

pendidikan agama merupakan dukungan yang mendasar untuk

tercapainya pendidikan karakter, karena dalam agama terkandung nilai-

nilai luhur yang mutlak kebaikan dan kebenarannya. Ilmu terdiri atas

pengetahuan teori dan praktek (amal), dalam mempelajari keduanya

supaya bertingkat. KH. Ahmad Dahlan ingin menumbuhkan masyarakat

231

Page 49: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

232

Islam yang berkarakter Islam dengan mengikuti pola sunnah Nabi

Muhammad SAW. Materi pendidikan yang diajarkan ialah pengajaran

Al-Qur’an dan Hadist, membaca, menulis, berhitung, ilmu bumi dan

menggambar.

3. Pendidikan karakter perspektif pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu

mewujudkan tumbuhnya budi pekerti, pikiran dan tumbuh kembang

anak. Pandangan Ki Hajar Dewantara mengenai manusia lebih pada sisi

psikologinya. Pendidikan harus memperhatikan keseimbangan cipta,

rasa dan karsa. Karakter ilmu meliputi ilmu jiwa, jasmani manusia,

kesopanan, ketertiban lahir, dan ilmu tombo pendidikan. Metode

pendidikan yang dibangun berasaskan ing ngarso sung tulodho, ing

madya mangun karso, tut wurihandayani. Corak pemikiran Ki Hajar

Dewantara dapat dibagi dalam dua hal berikut :

a. Pendidikan dan Pengajaran Nasional

Pengajaran nasional adalah pengajaran yang selaras dengan

penghidupan bangsa (maatschappenejk) dan kehidupan bangsa

(cultureel)67. Dengan pengajaran yang bersifat nasional, maka

menimbulkan rasa kecintaan dalam hati murid kepada bangsa dan

tanah airnya. Sehingga membangkitkan rasa nasionalisme Indonesia

di kalangan rakyat melalui pendidikan dan pengajaran68.

67 Ki Hajar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan, (Yogyakarta : Majelis Luhur PersatuanTaman Siswa, 2011), hlm. 468 Suparto Raharjo, Ki Hajar Dewantara, biografi singkat 1889-1959 (Yogyakarta : Garasi,2010), hlm. 82

472

473

472

473

Page 50: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

233

b. Konsep Pancadarma

Asas-asas pancadarma merupakan inti sari dari nilai karakter

pendidikan Indonesia. 1) Asas kemerdekaan. 2) Asas kodrat alam. 3)

Asas kebudayaan. 4) Asas kebangsaan. dan 5) Asas kemanusiaan.

4. Pendidikan karakter kedua tokoh ini memiliki kesamaan dan perbedaan.

Kesamaan dari pendidikan karakter kedua tokoh terletak pada cara

pembaruan sistem pendidikan yang menggunakan metode-metode

pemerintah Belanda pada saat itu. Karena beliau menyadari bahwa

konsep, metode, dan cara belajar tersebut sudah modern pada saat itu,

sehingga beliau termasuk tokoh modernisasi dalam pendidikan69.

Sedangkan perbedaan dari kedua tokoh tersebut adalah jika konsep

pendidikan dari KH. Ahmad Dahlan adalah pendidikan madrasah yang

memberikan pelajaran ilmu agama dan ilmu umum secara bersama-sama.

Adapun pendidikan agama yang diajarkan terutama yang bersumber dari

kitab-kitab fikih dari mahzab Imam Syafi’I, ilmu tasawuf karangan Imam

al-Ghazali, tauhid dari kitab “Risalah tauhid” dan kitab “Tafsir Jalalain”

dan tafsir “Al-Manar” sedangkan pengetahuan umum meliputi ilmu

sejarah, ilmu hitung, menggambar, bahasa Melayu, bahasa Belanda dan

bahasa Inggris70. Sedangkan Ki hajar Dewantara mengembangkan sistem

pawiyatan (pondok pesantren) dalam pendidikan yang beliau bangun,

beliau tidak menggunakan metode-metode yang digunakan pemerintah

69 Ign. Gatut Saksono, Pendidikan Yang memerdekakan Siswa, (Yogyakarta : CV Diandra

Paramita Media, 2008), hlm. 6870 Hery Sucipto, Nadjamuddin Ramly, Tajdid Muhammadiyah, Dari Ahmad Dahlan hingga A.

SyafiiMaarif, (Jakarta : Grafifindo Khasanah Ilmu, 2005), hlm. 122

474

475

474

472

Page 51: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

234

Belanda, karena beliau meyakini bahwa konsep terbaik dalam pendidikan

Nasional adlah konsep yang berasal dari bangsa sendiri71.

5. Pemikiran pendidikan karakter kedua tokoh ini memiliki relevansi

dengan konsep pendidikan karakter dari Kemendiknas, diantaranya nilai

karakter Religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,

rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai

prestasi, bersabahat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca,

peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

B. Saran-saran

Setelah memberikan kesimpulan di atas maka perlu kiranya peneliti

memberikan saran yang bersifat konstruktif bagi dunia pendidikan.

1. Proses pendidikan harus didasarkan pada pemahaman bahwa peserta

didik adalah individu yang mempunyai potensi-potensi yang berbeda,

sehingga seorang pendidik harus berfikir terbuka dalam pendidikan

disebabkan kesalahan dalam memahami keadaan psikologis peserta

didik.

2. Perlunya pemahaman kembali cinta tanah air terutama bagi generasi

muda karena mereka merupakan penerus kehidupan bangsa, dan satu

bangsa mampu tumbuh besar ketika mereka menjaga nilai-nilai luhur

warisan leluhur.

71 Ki Hajar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan, (Yogyakarta : Majelis Luhur PersatuanTaman Siswa, 2011), hlm. 106

476

476

Page 52: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

235

3. Pendidikan harus mengutamakan azaz kebermanfaatan dalam kehidupan

sehari-hari, pendidikan tidak hanya berkaitan teori-teori namun juga

aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

4. Nilai-nilai pendidikan karakter harus di aplikasikan dalam kehidupan

nyata dengan cara diamalkan dan dipraktekkan. Tidak hanya sebatas

mempelajari materi tanpa amalan.

Page 53: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

236

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman Surjomihardjo, Ki Hajar Dewantara dan Taman Siswa DalamSejarah Indonesia Modern, Jakarta : Sinar Harapan, 1986.

Abdul Munir Mulkhan, Kiai Ahmad Dahlan Jejak Pembaruan Sosial danKemanusiaan,Jakarta : Kompas Media Nusantara, 2010.

-----------, Pemikiran Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalamPerspektif Perubahan Sosial, Jakarta : Bumi Aksara, 1990.

Abdul Majid, dkk. Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung : RemajaRosdakarya, 2011.

Adi Nugraha, KH. Ahmad Dahlan : Biografi Singkat (1869-1923), Yogyakarta :Garasi, 2010.

Agus Wibowo, Pendidikan Karakter : Strategi Membangun Karakter BangsaBerperadaban, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012.

Amien Rais, dkk., Pendidikan Muhammadiyah dan Perubahan Sosial ,Yogyakarta : PLP2M, 1985.

Amie Rais, Moralitas Politik Muhammadiyah,Yogyakarta : Dinamika, 1995.

Dansy Novitasari, Anastasia, “Metode Pembelajaran Akhlak menurut KH. AhmadDahlan dan Relevansinya dengan pembelajaran Akhlak Dalam Islam”,Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan AgamaIslam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta :Gramedia Pustaka Utama, 2011

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta : Balai Pustaka, 1989

Dharma Kesuma, Cepi Triatna, dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori danPraktik di Sekolah, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2012

Doni Koesoema, Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh, Yogyakarta :Kanisius, 2012

Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter : Strategi Mendidik Anak di ZamanGlobal,Jakarta : Grasindo, 2010.

Page 54: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

237

Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter Konstruksi Teoretik dan Praktik,Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

---------------------, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global,Jakarta : Grasindo, 2010

Bambang Sokawati Dewantara , Ki Hadjar Dewantara Ayahku, Jakarta : PustakaSinar Harapan, 1989.

-------------, Nyi Hajar Dewantara Dalam Kisah dan Data,Jakarta : GunungAgung, 1979.

-------------, Mereka yang selalu hidup Ki Hajar Dewantara dan Nyi HajarDewantara,Jakarta : Roda Pengetahuan, 1981.

-------------, 100 Tahun Ki Hajar Dewantara,Jakarta : Pustaka Kartini, 1989.

Dansy Novitasari, Anastasia, Metode Pembelajaran Akhlak menurut KH. AhmadDahlan dan Relevansinya dengan pembelajaran Akhlak DalamIslam”, skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013

Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid 4 (Jakarta : Cipta Adi Pustaka, cet. I, 1989.

Gray. Koes Murtiyah & Nasrudin Anshoriy, Satu Abad Muhammadiyah TafsirJawa Keteladanan Kiai Ahmad Dahlan, Yogyakarta : Adi Wacana,2010

Hah. Harahap dan Bambang Sokawati Dewantara, KI Hajar Dewantara danKawan-kawan, Ditangkap, Dipenjara, dan Diasingkan, Jakarta : GunungAguna, 1908.

H.A.R. Tilaar, Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia,Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002.

HM Nasrudin Anshory, Matahari Pembaruan Rekam Jejak KH. Ahmad DahlanYogyakarta : Galangpess, 2010.

Hery Sucipto, Nadjamuddin Ramly, Tajdid Muhammadiyah, Dari Ahmad Dahlanhingga A. SyafiiMaarif, Jakarta : Grafifindo Khasanah Ilmu, 2005.

Hery Sucipto, KH. Ahmad Dahlan : Sang Pencerah, Pendidik, dan PendiriMuhammadiyah, Jakarta : Best Media Utama, 2010.

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, Bandung :Alfabeta, 2012.

Page 55: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

238

Ign. Gatut Saksono, Pendidikan Yang memerdekakan Siswa, Yogyakarta : CVDiandra Paramita Media, 2008.

Junus Salam, Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah, Tangerang : Al-WasatPublising House, 2009

Kementerian Pendidikan Nasional, Pedoman Sekolah Pengembangan PendidikanBudaya dan Karakter Bangsa, Jakarta : Kemendiknas, 2011.

Ki Drs. RBS. Fudyartanta, Ki Naryono, Ki Gunawan, Ki Drs. B. Boentarsono, KiMasidi, Taman Siswa Bunga Rampai Pemikiran,Yogyakarta : YayasanPenerbitan Tamansiswa, 2000.

Ki Gunawan, Berjuang Tanpa Henti dan Tak Kenal Lelah Dalam BukuPeringatan 70 Tahun Taman Siswa,Yogyakarta : MLPTS, 1992.

Ki Hajar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan, Yogyakarta : Majelis LuhurPersatuan Taman Siswa, 2011.

-------------, Bagian Kedua : Kebudayaan, Yogyakarta : Majelis Luhur PersatuanTaman Siswa, 1994.

-------------, Kebekuan dan Pembaharuan dalam Hidup Kesenian Kita,Yogyakarta: MLPTS, 1983.

-------------, Masalah Kebudayaan : Kenang-kenangan Promosi Doctor HonorisCausa,Yogyakarta : MLPTS, 1964.

KI Hariyadi, Ki Hajar Dewantara sebagai Pendidik, Budayawan, PemimpinRakyat, dalam buku Ki Hajar Dewantara dalam pandangan para Cantrikdan Mentriknya,Yogyakarta: MLPTS, 1989.

Ki Prof Imam Sudiyat, SH, Pamong yang berwatak Satriya Pinandhita danPandhitan Sinatriya & Belajar Menjadi Siswa Ki Hajar Dewantara,Yogyakarta : Sarjanawiyata Tamansiswa, 1987.

Ki Soeratman, Pemahaman dan Penghayatan Asas-asas Tamansiswa 1922Yogyakarta : MLPTS, 1982.

-------------, Ki Hajar Dewantara Dalam Pandangan Para Cantrik danMentriknya dalam rangka peringatan seratus tahun Ki Hajar Dewantara2 Mei 1889 – 2 Mei 1989, Yogyakarta : MLPTS, 1989.

-----------, Buku Peringatan Taman Siswa 30 Tahun,Yogyakarta : MLPTS, 1981.

Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta : Gramedia, 2005.

Page 56: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

239

Lutfi Lazuardy, Restorasi Pendidikan Indonesia, Yogyakarta : Ar-Ruzz Media,2011.

Ma’nun, Metode Pendidikan KH. Ahmad Dahlan, Skripsi,Jurusan PendidikanAgama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SunanKalijaga Yogyakarta, 2006

Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan KrisisMultidimensional,Jakarta : Bumi Aksara, 2011.

Mansyur Ramly, Pedoman Sekolah Pengembangan Pendidikan Budaya danKarakter Bangsa, Jakarta : Balitbang, 2011.

Moesman Wiryosentono, Pola Pendidikan Tamansiswa Sumbangan BagiPelaksanaan Pendidikan Nasional Pancasila,Yogyakarta : MLPTS,1983.

MohAhmad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan,Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2014.

Moh. Haitami Salim & Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam,Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2012.

Muhammad Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : Mutiara,1979

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan karakter,Bandung : Rosdakarya, 2011.

M. Yunan Yusuf, dkk., Cita dan Citra Muhammadiyah, Jakarta : PustakaPanjimas, 1985.

M. Yusron Asrofie, KH. Ahmad Dahlan Pemikiran dan KepemimpinannyaYogyakarta : Yogyakarta Offset, 1983.

Nurul Zuhrian, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam PerspektifPerubahanJakarta : Bumi Aksara, 2008.

-----------, Riwayat Hidup KH. Ahmad Dahlan, Jakarta : Depot PengajaranMuhammadiyah, 1968.

Sudarno,Pendidikan Karakter Menurut Ki Hajar Dewantara dan Relevansinyadalam Pendidikan Agama Islam,skripsi, jurusan Pendidikan AgamaIslam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2012

Page 57: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

240

Soeharto, Buku petunjuk museum Dewantara Kirti Griya, Pendapa AgungTamansiswa serta Taman Wijayabrata, Yogyakarta : ProyekPengembangan Permuseuman Daerah Istimewa Yogyakarta DirekturJendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1985/1986, hlm. 53

Sukardi, Metodologi Penelitian Kompetensi dan Praktiknya,Jakarta : BumiAksara, 2010.

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatifdan R&D, Bandung : Alfabeta, 2008.

Syafii Maarif, dkk. Menggugat Modernitas Muhammadiyah : Refleksi Satu AbadPerjalanan Muhammadiyah,Jakarta : Best Media Utama, 2010.

Syarifuddin Judi, dkk., 1 Abad Muhammadiyah Gagasan Pembaruan SosialKeagamaan, Jakarta : Kompas Media Nusantara, 2010.

Syaifur Rohman, Pendidikan Humanisme (Komparasi pemikiran KH. AhmadDahlan dan Ki Hajar Dewantara), Skripsi, Fakultas Tarbiyah danKeguruan Jurusan Kependidikan Islam UIN Sunan KalijagaYogyakarta, 2013

Susatyo Budi Wibowo, Dahlan Asy’ari Kisah Perjalanan Wisata Hati,Yogyakarta: Diva Press, 2011.

Suwito & Fauzan, (ed.), Sejarah Pemikiran Para Tokoh Pendidikan,Bandung :Angkasa, 2003.

Suparto Raharjo, Ki Hajar Dewantara, biografi singkat 1889-1959, Yogyakarta :Garasi, 2010.

Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter : Konsepsi & Implementasinya SecaraTerpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, danMasyarakat, Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2013.

Syuja, Islam Berkemajuan; Kisah Perjuangan KH. Ahmad Dahlan danMuhammadiyah Masa Awal. Tangerang: Penerbit Al-Wasath, 2009

Thomas Lickona (ed), Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidikn SiswaMenjadi Pintar dan Baik, Bandung : Nusa Media, 2013.

Ulfah, Mariya, Konsep Pendidikan Karakter (Studi Komparatif Pemikiran SyedMuhammad Naquib Al-Atas dan Ki Hajar Dewantara), Skripsi, FakultasTarbiyah dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam UIN SunanKalijaga Yogyakarta, 2012

Page 58: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

241

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009.

Weinata Sairin, Gerakan Pembaruan Muhammadiyah, Jakarta : Pustaka SinarHarapan, 1995.

Yb. Sudarmanto, Jejak-jejak Pahlawan dari Sultan Agung hingga Syeikh YusufJakarta : Gramedia, 1996.

Yunus Salam, Riwayat Hidup KH. Ahmad Dahlan Amal dan Perjuangannya,Jakarta : Depot Pengajaran Muhammadiyah, 1968.

Zuly Qadir, Muhammadiyah Studies : Reorientasi Gerakan dan PemikiranMemasuki Abad Kedua, Yogyakarta : Kanisius, 2010.

Page 59: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

242

Page 60: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

243

Page 61: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

244

Page 62: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

245

Page 63: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

246

Page 64: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

247

Page 65: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

248

Page 66: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

249

Page 67: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

250

Page 68: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

251

Page 69: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

252

Page 70: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

253

Page 71: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

254

Page 72: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

255

Page 73: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

256

Page 74: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

257

Page 75: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

258

Page 76: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

259

Page 77: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

260

Page 78: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

261

Page 79: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

262

Page 80: STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN KARAKTER PEMIKIRAN KH. AHMAD ...digilib.uin-suka.ac.id/19118/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Skripsi dengan

263