Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkungan budidaya ikan laut...

15
STUDI KOMPARASI DAN DAMPAK HASIL KEPUTUSAN GUGATAN PERDATA PENCEMARAN LINGKUNGAN BUDIDAYA IKAN LAUT DI PULAU BINTAN Romi Novriadi *) , Sri Agustatik, Endang Widiastuti, Hendrianto, Endang Wijayanti, Wibowo Hartanto Balai Perikanan Budidaya Laut Batam Jl. Raya Barelang Jembatan III, Pulau Setoko PO BOX 60 Sekupang, Batam – 29438 Kepulauan Riau - Indonesia Disampaikan di : Indonesian Aquaculture 2014, Jakarta, 26 – 29 Agustus 2014

Transcript of Studi komparasi dan dampak hasil keputusan gugatan perdata pencemaran lingkungan budidaya ikan laut...

STUDI KOMPARASI DAN DAMPAK HASIL KEPUTUSAN GUGATAN PERDATA PENCEMARAN LINGKUNGAN

BUDIDAYA IKAN LAUT DI PULAU BINTANRomi Novriadi *), Sri Agustatik, Endang Widiastuti, Hendrianto, Endang Wijayanti, Wibowo Hartanto

Balai Perikanan Budidaya Laut BatamJl. Raya Barelang Jembatan III, Pulau SetokoPO BOX 60 Sekupang, Batam – 29438Kepulauan Riau - Indonesia

Disampaikan di :Indonesian Aquaculture 2014, Jakarta, 26 – 29 Agustus 2014

Akuakultur memiliki peningkatan produksi 8,2% per tahun dibandingkan perikanan tangkap yang stabil 1,3% per tahun dan memiliki kontribusi sebesar 2,6% per tahun untuk total produksi daging dunia (FAO, 2013)

Latar Belakang

Faktor lingkungan sangat mempengaruhi keberlanjutan produksi budidaya perikanan dan ketersediaan pangan:1.Faktor Internal (dampak dari kegiatan budidaya perikanan)2.Faktor Eksternal (Pertambangan, Climate change, Limbah Pertanian, etc)

Perencanaan daerah dan pnerapan RTRW untuk perikanan dan koordinasi penanganan pencemaran yang tidak matang

0.132 milyar dollar tahun 2009 di China(Yang et al., 2002)

Air yang keluar dari tambang, terkontaminasi dengan sejumlah logam berat, garam dan padatan, dan sering memiliki kebasaan atau keasaman yang tinggi yang mengancam produktivitas perikananGreenpeace Indonesia, Maret 2014

Tujuan1. Melakukan analisis terhadap komponen instrumen audit yang

dapat mendukung keberhasilan gugatan class action 2. Evaluasi kerugian ekonomi akibat aktivitas tambang pada dua

kelompok budidaya.

Gugatan masyarakat Senggarang :DIKABULKAN

Gugatan masyarakat Batu :Licin :DITOLAK

Metodologi

Kabupaten Bintan ( 2008 – 2011 )

Inisiator gugatan kematian ikan akibat limbah bauksit

Batu Licin (2008) dan Senggarang (2010)

Audit Lingkungan Studi Dokumen

Wawancara

Pengambilan sampel

Analisa laboratorium

Saksi Fakta di Persidangan

Putusan No. 705 K/Pdt/2011

Putusan No. 1808 K/Pdt/2009

Hasil dan Pembahasan : (1) Wawancara

Batu Licin (2008)

Senggarang (2010)

Memiliki SIUP sejak tahun 1998

Oktober 2005, eksploitasi bauksit dilakukandekat usaha budidaya (± 1.5 km) Juli 2006, Ikan budidaya mati dan petani menderita kerugian Rp.5.764.108.850,-

Usaha budidaya sudah dilakukan 3 generasi

Memiliki SIUP sejak tahun 2007

Usaha budidaya sudah dilakukan 2 generasi

Juli 2008, eksploitasi bauksit dilakukan

Desember 2008 hingga Maret 2009, ikan Budidaya mati dengan kerugian mencapai Rp. 3.967.500.000

Hasil dan Pembahasan : (2) Pengambilan Sampel

Batu Licin Senggarang

Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kepri

Identifikasi tidak dilakukan s/d November 2006

BBL BatamIdentifikasi parasit, bakteri, virus dan kualitas air (Des 2006)

Laporan monitoring

Kematian ikan

Juli 2006

BBL Batam

Identifikasi parasit, bakteri, virus dan kualitas air (KAN Juli 2007)

Laporan monitoring

Kematian ikan

Desember 2008

BBL BatamUMRAH DKP Kepri BLH, SDA

Identifikasi patogen dan kualitas air (KAN)

Laporan monitoring

Pemko, Pemkab, Pemprov

Dokumen Resmi

April 2009

Hasil dan Pembahasan : (3) Analisa Laboratorium

Batu Licin

A B C D

1 Aluminium (Al) mg/l 0.492 0,420 0.437 0.422

2 Nikel mg/l 0.86 0.81 0.79 0.8

3 Seng (Zn) mg/l 3.493 3.872 3.881 3.792

4 Timah (Sn) mg/l 0.81 0.78 0.8 0.69

5 Besi (Fe) mg/l 0.04 0.02 0.03 0.04

6 Ammonia (NH3-N) mg/l 0.01 0.01 0.01 0.01

No Parameter SatuanHasil Analisis

Sumber: Laboratorium Adhya Tirta Batam (Tidak Terakreditasi). Dengan A: Air yang berada di dermaga, B: Air yang berada 1 Km dari dermaga , C: Air yang berada di Kelong dan D: 100 m dari kelong

Pengamatan in situ, pH (A): 7.14 (B): 7.18, (C): 7.30 dan (D): 7.30

BML Ni: 0.05 mg/l (KepMen LH No. 51/2004), Timah (Sn): 0.08 mg/l dan Al <

Hasil dan Pembahasan : (3) Analisa Laboratorium

Senggarang

A B C1 Aluminium (Al) mg/l SMEWW 3500-Al 0,267 0,420 0,5172 Kadmium (Cd) mg/l SMEWW 3500-Cd < 0,0001 < 0,0001 < 0,00013 Timan (Sn) mg/l SMEWW 3500-Sn 0,003 0,005 0,0054 Tembaga (Cu) mg/l SMEWW 3500-Cu 0,073 0,063 0,0925 Besi (Fe) mg/l SMEWW 3500-Fe 0,143 0,351 0,2216 Magnesium (Mg) mg/l SMEWW 3500-Mg 1125 1027 8927 TDS mg/l SMEWW 2540-C 3600 37100 381008 TSS mg/l SMEWW 2540-D 7 20 99 Kekeruhan NTU SMEWW 2130-B 2.8 6.2 2.5

10 Ammonia (NH3-N) mg/l SMEWW 4500-NH3 0.021 < 0,005 < 0,00511 Nitrat (NO3-N) mg/l SNI 06-2480 0,067 0,396 < 0,0312 Nitrit (NO2-N) mg/l SMEWW 4500-NO2-B 0,009 0,009 0,009

Hasil AnalisisNo Parameter Satuan Metoda

Sumber: Laboratorium Teknologi Perairan (Terakreditasi KAN), Institut Teknologi Bandung.A: Air di lokasi usaha budidaya, B: Air diantara lokasi budidaya dan PT.CBA (bauksit), dan C: Air pembuangan bauksitPengamatan in situ, pH (A): 7.59 (B): 7.32 dan (C): 6.91

BML Cu: 0.05 mg/l (KepMen LH No. 51/2004), Kekeruhan: < 1 NTU dan Al <

Hasil dan Pembahasan : Studi Dokumen

Batu Licin

Kerugian materil Rp.5.764.108.850,- + Kerugian Immateril 100 Milyar

MA Menolak permohonan kasasi para pembudidaya ikan di Batu Licin

Hasil dan Pembahasan : Studi Dokumen

Faktor Penolakan Kasasi Masyarakat Batu Licin

Kesalahan dasar gugatan : Pembangunan dermaga dan bukan eksploitasi bauksit (Rekomendasi MA: Pemeriksaan lanjutan oleh Laboratorium Kriminal)

Analisa lingkungan belum sepenuhnya diterima karena dilakukan di Laboratorium yang belum terakreditasi, walaupun dilengkapi dengan analisa berikutnya (bukti tambahan), tidak diindahkan oleh pengadilan

Gugatan untuk pembangunan dermaga seharusnya dilakukan secara pidana dan bukan dilakukan secara perdata (Pencemaran lingkungan)

Lemahnya koordinasi dengan instansi terkait untuk investigasi pencemaran lingkungan

Aktivitas budidaya tidak dilengkapi dengan sistem manajemen administrasi dan pemeliharaan yang baik

Hasil dan Pembahasan : Studi Dokumen

SenggarangKerugian materil Rp. 3.967.500.000 + Kerugian Immateril 100 Milyar

MA menerima gugatan pembudidaya dan mengabulkan jumlah ganti rugiSebesar Rp. 1.470.000,-

Faktor Pendukung Keberhasilan Gugatan

Faktor gugatan tepat: Kematian ikan akibat eksploitasi bauksit di lokasi budidaya

Kuatnya koordinasi dalam melakukan investigasi pencemaran lingkungan, melibatkan Akademisi (UMRAH), Dinas terkait (BLH, SDA, DKP Provinsi, -dan Kabupaten) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (BBL Batam)

Analisa sepenuhnya dilakukan di Laboratorium Terakreditasi (KAN)Masyarakat pembudidaya berhasil membuktikan dalil gugatan bahwa eksploitasi bauksit merupakan kegiatan melawan hukum dan menimbulkan kerugianSistem Administrasi Kegiatan budidaya lengkap serta telah menerapkan sistem Pengelolaan budidaya yang baik dan benar

Dampak Hasil Keputusan Gugatan Perdata

Batu Licin Senggarang

Degradasi kualitas lingkungan di lokasi budidaya

100% pembudidaya menjual unit produksi20% mencari lokasi baru (Natuna, Lingga, ..)30% mencoba usaha lain

50% bekerja di sektor informal (ojek, tukang kayu, ..)

60% pembudidaya menjual unit produksi40% tetap bertahan di lokasi lama50% mencari lokasi baru (Natuna, Lingga, …)

10% mencoba usaha lain

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Saran

Kegiatan eksploitasi bauksit di Kabupaten Bintan berdampak kepada kematian massal ikan budidaya di daerah Batu livin dan Senggarang

Dalam melakukan kegiatan investigasi lingkungan, masyarakat harus berpatokan kepada aturan dan standar yang memiliki ketetapan hukum di muka pengadilan

Dokumen ijin usaha , administrasi kegiatan usaha budidaya dan penerapan sistem Manajemen pemeliharaan yang baik berperan penting dalam keberhasilan gugatan

Pengelolaan sumber daya alam hendaknya dilakukan berdasarkan prinsip konservasi dan memperhatikan kondisi lingkungan serta mengacu kepada aturan tata ruang wilayah yang telah ditetapkan

TERIMA KASIHLet’s Protect our Aquaculture Environment