STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN KAPASITAS DAYA …
Transcript of STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN KAPASITAS DAYA …
STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN KAPASITAS DAYA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI
DUSUN TANGSI JAYA, KAB. BANDUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Rania Amal
2013110045
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM SARJANA EKONOMI PEMBANGUNAN Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013
BANDUNG
2018
FEASIBILITY STUDY OF MICRO HYDRO POWER
CAPACITY ENHANCEMENT IN TANGSI JAYA
VILLAGE, BANDUNG BARAT REGENCY
UNDERGRADUATE THESIS
Submitted to complete part of the requirements
for Bachelor’s Degree in Economics
By
Rania Amal
2013110045
PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY
FACULTY OF ECONOMICS
PROGRAM IN DEVELOPMENT ECONOMICS
Accredited by BAN-PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013
BANDUNG
2018
i
ABSTRAK
Ketersediaan energi, khususnya listrik, adalah salah satu kekuatan dalam upaya menjamin keberlanjutan pembangunan. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Gununghalu di Dusun Tangsi Jaya, Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu upaya penyediaan sumber energi alternatif guna menyikapi keterbatasan produksi listrik oleh Perusahan Listrik Negara (PLN). PLTMH Gununghalu memiliki daya listrik yang sangat terbatas sehingga masyarakat terpaksa menggunakan listrik yang disediakan oleh PLN sebagai pelengkap kebutuhan listrik meskipun listrik PLN memiliki harga yang cenderung lebih mahal dan kualitasnya relatif buruk. Penelitian ini hadir untuk mengetahui kelayakan secara ekonomi proyek peningkatan kapasitas PLTMH, sehingga PLTMH dapat menjadi penyedia listrik satu-satunya di Dusun Tangsi Jaya. Dengan menggunakan Cost Benefit Analysis (CBA), hasil penelitian menunjukkan bahwa secara ekonomi, daya listrik PLTMH Gununghalu layak ditingkatkan.
Kata kunci: Energi Alternatif, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, Analisis Biaya Manfaat, Kabupaten Bandung Barat
ii
ABSTRACT
The availability of energy, especially electricity is one of the requirements for achieving sustainable development. Micro Hydro Power (MHP) installation such as one that takes place in Tangsi Jaya Village, Bandung Barat Regency is an effort to provide alternative energy to address PLN’s capacity constraint. MHP in Gununghalu is characterized by its small capacity which drives villager to opt for more expensive, inferior electricity supplied by PLN. This paper aims to evaluate economic feasibility of MHP capacity enhacement to become the only source of electricity. Using Cost Benefit Analysis (CBA), the result showed that MHP capacity enhacement is economically feable.
Keywords: Alternative Energy, Micro Hydro Power, Cost Benefit Analysis, Bandung Barat Regency
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya skripsi
yang berjudul “Studi Kelayakan Proyek Peningkatan Kapasitas Daya Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrodihro (PLTMH) di Dusun Tangsi Jaya, Kab. Bandung Barat”.
Penelitian ini berangkat dari ketertarikan penulis terhadap pengembangan energi
terbarukan seiring dengan menipisnya ketersediaan energi fosil. Dalam skripsi ini,
penulis berusaha memaparkan berbagai manfaat dan biaya pengembangan
PLTMH. Namun penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan
skirpsi ini, sehingga saran dan kritik sangat dibutuhkan untuk perbaikan di masa
yang akan datang.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantunan, bimbingan, dukungan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Ayahku dan ibuku tersayang, Amal Rahman dan Sylvia Yachya. Kakakku
dan adikku tercinta, Raisa Amal dan Rosyada Amal. Terima kasih atas doa,
kasih sayang, perhatian, dukungan, dan terima kasih juga telah menjadi
tempat berkonsultasi untuk semua hal, sehingga saya dapat menyelesaikan
pendidikan sampai jenjang sarjana.
2. Keluarga besar A.R. Bahrak dan Yachya Baswedan atas doa, nasihat, dan
dukungan yang diberikan kepada saya.
3. Ibu Hilda Leilani Masniaritta Pohan, Ph. D. selaku dosen wali, dosen
pembimbing, orang tua, sekaligus teman saya. Terima kasih atas ilmu,
waktu, dan motivasi yang telah Ibu berikan.
4. Ibu Siwi N., Dra., M.Env., Ibu Anna F.P., Dra., M.A., Pak M. Ishak S., Drs.,
MSP., Ibu Miryam B. L. W., Dra., Pak P.C. Suroso, Drs, MSP., Ibu Ivantia S.
M., Ph. D., Ibu Januarita H., Ph. D., Ibu Noknik K. H., Dra., M.P., Pak Aswin
Masudi, S.E., MSE., Pak Fransiscus H., Dr., Dian Fordian, S.E., M.Si., dan
Kak Charvin Lim, S.E., M.Sc., selaku dosen Prodi Ekonomi Pembangunan.
Terima kasih juga saya untuk Pak Yohanes Eko Winarno selaku staff
administrasi Prodi Ekonomi Pembangunan.
5. Dania Anisa, Tsana M.K., Karliana Aprillia, dan Eustachia Retno selaku
sahabat saya sejak Matematika untuk Ekonomi sampai saat ini <3<3.
iv
6. Getha Fety Dianari selaku konsultan pribadi saya. Terima kasih untuk selalu
memberi masukan dalam hal apapun, selalu mendukung ketika saya
melakukan hal yang baik dan selalu mengingkatkan ketika yang melakukan
kesalahan.
7. Partner seperjuangan, partner berbagai hal, baik untuk berbagi cerita
senang, cerita sedih, keluhan, perhatian, dan dukungan. Terima kasih Faisal
Angga Perdana dan Hanandito Adi yang telah mengajari saya banyak hal
dan selalu mengingatkan saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
8. Partner banyak main tapi belajar dan nugasnya sedikit: Faza Herlambang,
Andika Citra, Nurkhandika, Gelischa, Helena, Fiat Mahadhika, Nizar,
Trisfian, Andika Gema, Faisal Mulk, Darryl Mario, Jodi Indra, Aldwyn
Marbun, Agung Saktianto, Rizal, Galih, Ben, Fikri, Nadia, Ajeng Ratna,
Mariska Ardilla, Ifara, Fina Prabowo, Chyntia, Debora, Aurel, Momo, Koji,
Timmy, Deka, Bang Fer, Shafly, Aten, dan Igun. dan seluruh teman-teman
IESP 2013 yang lain.
9. Teruntuk adik-adikku di IESP: Sheby, Zei, Lizzy, Anas, Dhira, Opi, Thania,
Bila, Rere, Tami, Sarah, dan Astri. Terima kasih untuk dukungan dan
doanya.
10. Keluarga keduaku, Babeh Daniel, Kakak Duwita, Kakak Kendra, dan Adik
Ratu yang selalu ada setiap saat. Terima kasih atas dukungan dan bantuan
yang kalian berikan kepada saya.
11. Teman-teman pertama di Bandung dan teman menjelajahi Bandung:
Haniputri, Rendy Nugraha, Yusuf, Ferry, Dwiki, Sonny, dan Satria.
12. Pengelola PLTMH Gununghalu dan seluruh masyarkat Dusun Tangsi Jaya.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan berkontribusi
bagi perkembangan penelitian selanjutnya.
Bandung, 17 Januari 2018
Rania Amal
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................. i
ABSTRACT .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ............................................... 3
1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................................... 3
1.4 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 6
2.1 Landasan Teori .......................................................................................... 6
2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 9
2.2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ................................................ 9
2.2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro untuk Pedesaan .................... 10
2.2.3 Sisi Lain Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ........ 16
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN ......................................................... 18
3.1 Metode Penelitian .................................................................................... 18
3.2 Deskripsi Objek Penelitian ....................................................................... 20
3.3 Data dan Sumber Data ............................................................................ 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 29
4.1 Hasil Pengolahan Data ............................................................................ 29
4.1.1 Analisis Finansial .............................................................................. 29
4.1.2 Analisis Ekonomi ............................................................................... 32
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 36
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 39
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 41
LAMPIRAN I ......................................................................................................... A-1
vi
LAMPIRAN II ........................................................................................................ A-3
LAMPIRAN III ....................................................................................................... A-4
LAMPIRAN IV ...................................................................................................... A-5
LAMPIRAN V ....................................................................................................... A-7
LAMPIRAN VI ...................................................................................................... A-8
RIWAYAT HIDUP PENULIS................................................................................. B-1
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 5
Gambar 2. Skema PLTMH ....................................................................................... 9
Gambar 3. Peta Wilayah Desa Gununghalu ........................................................... 21
Gambar 4. Kondisi Wilayah Dusun Tangsi Jaya ..................................................... 22
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Manfaat dan Biaya Pembangunan PLTMH ............................................... 23
Tabel 2. Gambaran Umum Pemanfaatan Energi Listrik di Dusun Tangsi Jaya ....... 28
Tabel 3. Hasil Perhitungan NPV dan IRR dengan Tingkat Suku Bunga Nominal .... 30
Tabel 4. Hasil Perhitungan NPV dan IRR Proyek dengan Tingkat Suku Bunga Rill 31
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketersediaan energi menjadi salah satu kekuatan dalam upaya menjamin
keberlanjutan pembangunan. Listrik sebagai sumber utama energi, berkontribusi
positif dalam meningkatkan produktivitas faktor produksi, baik kapital maupun
tenaga kerja (Narayan & Smyth, 2009). Energi listrik dapat memudahkan dan
mempercepat kegiatan produksi, sehingga kegiatan produksi menjadi lebih efektif
dan efisien. Poveda & Martinez (2011) dan Grimm et al., (2013) menyatakan bahwa
ketersediaan listrik dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi tingkat
kemiskinan melalui penciptaan usaha mikro dan usaha kecil. Tidak hanya itu, listrik
juga turut berperan dalam pemerataan keadilan sosial yang memengaruhi
peningkatan taraf hidup masyarakat (Dana Mitra Lingkungan, 2015). Contohnya,
listrik dapat menambah jumlah jam studi bagi pelajar, sehingga membantu pelajar
dalam peningkatan prestasi akademik (Aguirre, 2017).
Manfaat yang dihasilkan oleh adanya energi listrik belum dapat dirasakan oleh
seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan energi
listrik di Indonesia yang belum sesuai dengan pasokan listrik yang tersedia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam menyebutkan bahwa penyediaan listrik
belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Sebagai contoh, di tahun 2015, rasio
elektrifikasi di Provinsi Bangka Belitung telah mencapai 99,97%, namun di Pulau
Papua rasio elektrifikasi baru mencapai angka 45,93%. Menurut Badan Pusat
Statistik dalam Dana Mitra Lingkungan (2015), lebih dari 12 ribu desa atau sekitar
15,4% dari total desa di Indonesia belum memiliki akses terhadap listrik.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia (2016), menyebutkan bahwa terdapat dua kendala yang dihadapi oleh
pemerintah dalam pemerataan penyediaan listrik, diantaranya:
1. Jalur distribusi Perusahaan Listrik Negara (PLN) menuntut adanya akses
jalan ke lokasi tujuan, namun mayoritas pedesaan di Indonesia belum
memiliki akses jalan yang baik.
2. Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai pembangkit listrik
mengakibatkan tingginya biaya listrik per kilowatt, sehingga sulit terjangkau
oleh masyarakat yang hidup di bawah garis sejahtera.
2
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penyedia utama energi listrik di
Indonesia masih memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional.
Keterbatasan PLN tersebut, mendorong pengembangan energi listrik non-PLN.
Sampai dengan tahun 2015, pembangkit listrik non-PLN telah menghasilkan
17.213,87 MW listrik dan 1.700 MW diantaranya dihasilkan oleh pembangkit listrik
tenaga hidro/air (Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi
Energi, 2016). Pembangkit listrik tenaga hidro memiliki jenis yang bermacam-
macam, sesuai dengan kapasitas daya listrik yang dihasilkan. Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro (PLTMH) merupakan salah satu jenis pembangkit listrik tenaga
hidro dengan kapasitas kecil, yaitu kurang dari 100 kW.
Di Indonesia, potensi pengembangan PLTMH dapat mencapai 7.500 MW.
Potensi tersebut telah menjadikan PLTMH sebagai alternatif penyedia listrik bagi
wilayah pedesaan, khususnya wilayah pedesaan yang memiliki atau terletak
berdekatan dengan aliran sungai. Hal ini disebabkan oleh beberapa keuntungan
yang dapat timbul dari pengembangan PLTMH, baik keuntungan secara teknis
maupun ekonomi. Keuntungan pertama, PLTMH dapat beroperasi di waktu siang
maupun malam. Keuntungan kedua adalah PLTMH memiliki konstruksi yang
sederhana, sehingga PLTMH dapat dioperasikan di daerah terpencil sekalipun.
Ketiga, proses perawatan PLTMH cenderung mudah sehingga hanya dibutuhkan
pelatihan sederhana kepada warga setempat (Oktaviani, 2012). Tidak hanya
keuntungan secara teknis, dari segi lingkungan, PLTMH dapat menurunkan laju
emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Kementerian Pekerjaan Umum
(2011), menyebutkan PLTMH berkapasitas 100 kW dapat mereduksi 560 ton emisi
karbon per tahun. Terakhir, biaya yang diperlukan dalam pembangunan PLTMH
relatif lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik energi terbarukan lainnya, yaitu
kurang lebih sebesar Rp50.000.000,00/kW (Taufik, 2017).
Dusun Tangsi Jaya yang terletak di Desa Gununghalu, Kecamatan Gununghalu,
Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu contoh wilayah pedesaan yang
telah menggunakan PLTMH sebagai penyedia energi listrik alternatif. PLTMH
Gununghalu dapat menghasilkan daya listrik sebesar 18 kW atau setara dengan
151 MW jika mengacu pada usia turbin, yaitu 25 tahun. PLTMH Gununghalu
memiliki 75 sambungan yang terdiri atas 71 rumah tangga, 1 mushola, 1 masjid, 1
sekolah, dan 1 pabrik pengolahan kopi. Sayangnya, dengan kapasitas daya listrik
dan jumlah sambungan tersebut, PLMTH hanya mampu memasok daya sebesar
220-440 Watt setiap sambungan atau rumah tangga. Oleh karena itu, sebagian
masyarakat Dusun Tangsi Jaya juga menggunakan listrik dari PLN sebagai
pelengkap kebutuhan listrik. Padahal listrik yang disediakan oleh PLN di Dusun
3
Tangsi Jaya memiliki harga jual yang relatif lebih mahal dibandingkan harga jual
listrik PLTMH. Selain itu, kualitas listrik yang berasal dari PLN cenderung lebih
rendah jika dibandingkan dengan listrik yang berasal dari PLTMH. Hal ini
disebabkan oleh jarak antara gardu listrik PLN dengan konsumen PLN yang relatif
jauh, yaitu 8 km.
Permasalahan dari kapasitas daya PLTMH Gununghalu yang terbatas dapat
diatasi dengan cara menambah satu turbin pada PLTMH. Dengan menggunakan
dua turbin, kapasitas daya listrik yang berasal dari PLTMH akan meningkat.
Peningkatan kapasitas daya PLTMH Gununghalu tersebut diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat Dusun Tangsi Jaya.
1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
PLTMH Gununghalu memiliki kapasitas daya listrik sebesar 18 kW dan jumlah
sambungan sebanyak 75 sambungan. Sayangnya, dengan kapasitas daya listrik
dan banyaknya jumlah sambungan tersebut, PLTMH Gununghalu hanya dapat
memasok listrik sebesar 220-440 Watt di setiap sambungan. Daya listrik yang
dihasilkan PLTMH Gununghalu dirasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik
masyarakat. Peningkatan kapasitas daya PLTMH Gununghalu dapat menjadi salah
satu solusi untuk memenuhi kebutuhan akan listrik. Eksplorasi kelayakan kapasitas
PLTMH, yang dicerminkan oleh potensi manfaat serta biaya yang muncul,
diperlukan apabila kapasitas PLTMH tersebut akan ditingkatkan. Berdasarkan latar
belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini diharapkan dapat menjawab
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apa saja potensi manfaat yang didapatkan oleh masyarakat Tangsi Jaya bila
kapasitas daya listrik PLTMH Gununghalu meningkat?
2. Apakah menjadikan PLTMH Gununghalu sebagai penyedia listrik satu-
satunya di Dusun Tangsi Jaya layak secara ekonomi?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini memiliki dua tujuan. Tujuan pertama adalah untuk mengetahui
potensi manfaat yang akan diterima oleh masyarakat Dusun Tangsi Jaya apabila
terjadi peningkatan kapasitas daya listrik PLTMH Gununghalu. Kemudian, penelitian
ini juga bertujuan untuk menentukan kelayakan peningkatan kapasitas daya listrik
PLTMH Gununghalu secara ekonomi, sehingga PLTMH Gununghalu dapat menjadi
penyedia listrik satu-satunya di Dusun Tangsi Jaya. Dengan demikian, hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi masyarakat
4
Dusun Tangsi Jaya terkait dengan peningkatan kapasitas daya listrik PLTMH
Gununghalu. Salinan karya tulis ini pun akan diserahkan kepada kepala desa
sebagai rekomendasi kebijakan.
1.4 Kerangka Pemikiran
Kapasitas daya listrik PLTMH Gununghalu hanya sebesar 18 kW. Kapasitas
tersebut dirasa rendah karena jumlah sambungan PLTMH Gununghalu relatif
banyak, yaitu sebanyak 75 sambungan. Hal tersebut mengakibatkan PLTMH hanya
mampu memasok daya sebesar 220-440 Watt setiap sambungan atau setiap rumah
tangga. Oleh karena itu, keterbatasan daya listrik yang dihasilkan PLTMH
Gununghalu mendorong masyarakat DusunTangsi Jaya untuk menggunakan PLN
sebagai pelengkap kebutuhan energi listrik. Namun, pada kenyataannya, harga
listrik PLN relatif lebih mahal serta listrik PLN memiliki kualitas yang cenderung lebih
buruk.
Permasalahan keterbatasan volume produksi listrik PLTMH Gununghalu yang
rendah dapat diatasi dengan meningkatkan kapasitas daya listrik tersebut, misalnya
dengan menambah turbin pada PLTMH. Dengan menggunakan dua turbin, daya
listrik yang dapat dihasilkan PLTMH Gununghalu akan meningkat sehingga
kebutuhan listrik masyarakat dapat terpenuhi. Selain terpenuhinya kebutuhan
masyarakat akan listrik, diharapkan masyarakat juga mendapatkan tambahan
manfaat. Jika masyarakat mendapatkan tambahan manfaat dari adanya
peningkatan kapasiatas daya listrik PLTMH, maka diharapkan PLTMH dapat
menjadi penyedia listrik satu-satunya di Dusun Tangsi Jaya.
5
Volume permintaan listrik
masyarakat Tangsi Jaya meningkat
Kapasitas daya listrik PLTMH
Gununghalu terbatas
Menggunakan PLN
Eksplorasi potensi manfaat
dari peningkatan kapasitas
daya listrik PLTMH
Kualitas buruk
Harga jual mahal
Layak Tidak layak
Beralih ke PLTMH
sepenuhnya
Status quo
Gambar 1. Kerangka Pemikiran